: 205/G/2016/PTUN.JKT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": 205/G/2016/PTUN.JKT"

Transkripsi

1 Jakarta, 10 Oktober Kepada Yang Terhormat, Majelis Hakim Dalam Perkara Nomor : 205/G/2016/PTUN.JKT Di Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Perihal : Replik Dengan hormat, Kami para Advokat yang bertandatangan di bawah ini: 1) Sugeng Teguh Santoso, S.H., 2.) Waskito Adiribowo, S.H., 3) Muhammad Arfiandi Fauzan, S.H., 4.) Muhamad Daud Berueh, S.H., 5) Kristian Feran, S.H., 6) Vera W. S. Soemarwi, S.H., LL.M. berdomisili hukum pada Kantor Yayasan Ciliwung Merdeka yang beralamat di Jalan Kebon Pala II No. 7 C, RT. 04/RW. 04, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Indonesia. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Penggugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan XII berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 009/G-TUN/IX/16 tertanggal 31 Agustus 2016, dengan ini hendak mengajukan Replik. Replik ini diajukan untuk menanggapi Jawaban Tergugat yang telah disampaikan pada persidangan hari Senin, tanggal 26 September Adapun alasan-alasan Penggugat I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII dalam mengajukan Replik terhadap Jawaban Tergugat adalah sebagai berikut: Bahwa Para Penggugat menolak seluruh dalil Jawaban Tergugat dan Para Penggugat tetap pada dalil-dalil dalam Gugatannya kecuali dalil Tergugat yang secara tegas diakui kebenaranya oleh Penggugat. 1

2 DALAM EKSEPSI : Bahwa selanjutnya Para Penggugat akan menanggapi Eksepsi Tergugat yang terdiri atas: A. Eksepsi Surat Kuasa Para Penggugat Tidak Berwenang dan Tidak Berkualitas. B. Eksepsi Kedudukan Hukum Para Penggugat (Legal Standing). C. Eksepsi Bahwa Gugatan Para Penggugat Prematur. D. Eksepsi Gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel). E. Eksepsi Gugatan Para Penggugat Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium). Adapun Para Penggugat menolak dalil-dalil Tergugat Dalam Eksepsi akan dijelaskan sebagai berikut: A. Eksepsi Surat Kuasa Para Penggugat Tidak Berwenang dan Tidak Berkualitas 1. Bahwa Penggugat menolak dengan tegas Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat yang mendalilkan bahwa Surat Kuasa Para Penggugat Tidak Berwenang dan Tidak Berkualitas dalam poin A Jawaban Tergugat. 2. Bahwa dalam poin A Jawaban Tergugat intinya mendalilkan bahwa Kuasa Hukum Penggugat tidak memiliki petikan berita acara sumpah sebagaimana Surat Mahkamah Agung Nomor 73/KMA/HK.01/IX/ Bahwa Para Penggugat membantah dalil dari Tergugat di atas. Bantahan Para Penggugat didasarkan pada Kuasa Hukum Para Penggugat sudah mendaftarkan perkara a quo disertai dengan Kartu Tanda Pengenal Advokat dan Berita Acara Sumpah untuk seluruh Advokat pada tanggal 1 September Bahwa Kartu Tanda Pengenal Advokat dan Berita Acara Sumpah adalah syarat mutlak untuk diterimanya pendaftaran Gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Dan dalam proses Pemeriksaan Persiapan pertama pada tanggal 14 September 2016, Kuasa Hukum Tergugat juga sudah diberi kesempatan memeriksa dan mengetahui Surat Kuasa Para Penggugat dan kelengkapanya yaitu Kartu Tanda Pengenal Advokat dan Berita Acara Sumpah. 2

3 5. Bahwa dengan demikian Eksepsi Tergugat tentang Surat Kuasa Para Penggugat Tidak Berwenang dan Tidak Berkualitas HARUS DITOLAK atau setidak-tidaknya TIDAK DAPAT DITERIMA. B. Eksepsi Kedudukan Hukum Para Penggugat (Legal Standing). 6. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas Eksepsi mengenai Kedudukan Hukum Para Penggugat (Legal Standing) dalam poin B Jawaban Tergugat. 7. Bahwa Para Penggugat menolak dalil Tergugat tentang keberadaan atau identitas Para Penggugat meragukan karena tidak dapat membuktikan alas hak atas kepemilikan tanah secara yuridis formal. 8. Bahwa Mengenai Keberadaan/Alas Hak Atas Kepemilikan Tanah dan Mengenai Identitas Para Penggugat akan dijelaskan sebagai berikut: Mengenai Keberadaan/Alas Hak Atas Kepemilikan Tanah. Bahwa Para Penggugat merupakan pemilik tanah. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bukti kepemilikan berupa: 1. Verponding Indonesia 2. Surat Jual Beli 3. Akta Jual Beli Bahwa selain memiliki bukti kepemilikan tanah, Para Penggugat juga membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB) setiap tahunnya, sehingga dapat dikatakan Para Penggugat merupakan warga negara yang beritikad baik dalam menguasai tanah dan bangunan miliknya. Adapun mengenai pembuktian kepemilikan tanah karena sudah memasuki pokok perkara akan dibuktikan pada waktunya yaitu pada saat acara pembuktian. Mengenai Identitas Para Penggugat. Bahwa Identitas Para Penggugat dapat dibuktikan dengan jelas berdasarkan KTP yang dikeluarkan oleh Pihak berwenang (Kelurahan Bukit Duri). 3

4 Bahwa Para Penggugat mempunyai hak untuk mengajukan gugatan ke PTUN (legal standing) karena (1) tanah dan bangunan milik Para Penggugat akan digunakan untuk proyek Pembangunan Trace Kali Ciliwung. Hal ini dapat dibuktikan dengan peta bidang terkait recana Pembangunan Trace Kali Ciliwung dari Pintu Air Manggarai sampai Kampung Melayu atau proyek Normalisasi Kali Ciliwung; (2) nama-nama Para Penggugat tercantum sebagai subyek yang menerima Objek Gugatan. Bahwa keberadaan Para Penggugat juga diakui oleh Tergugat dengan diberikannya Objek Gugatan kepada Para Penggugat. Bahwa Para Penggugat bukan penerima Rusunuwa Rawa Bebek karena tidak mau menerima Rusunawa tersebut. Sesuai dengan daftar penghuni Rusunawa Rawabebek, nama-nama Para Penggugat tidak tercantum di dalamnya. 9. Bahwa Jawaban Tergugat Huruf B point 2 halaman 2 menyatakan bahwa Penggugat II Ahli Waris H. Basuki yang diwakili oleh Sri Kencana tidak mempunyai Surat Kuasa. 10. Bahwa Penggugat menolak dalil Tergugat tersebut karena Penggugat II telah memiliki Surat Kuasa untuk mewakili ahli waris lainnya dalam perkara a quo. 11. Bahwa Jawaban Tergugat pada halaman 2 angka 3 menyatakan Penggugat 10 H. Kasmo, BA bukanlah penghuni bantaran kali dan tidak memiliki peta bidang karena menempati tanah PJKA yang berlokasi di RT. 006/RW. 012, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet. 12. Bahwa poin Tergugat pada halaman 2 angka 3 tersebut keliru dan mengada-ada karena Penggugat 6, Sinta Siregar, dan Penggugat 10, H. Kasmo, B.A. memiliki bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di bantaran kali Ciliwung. Peta bidang Penggugat 6, Sinta Siregar tercatat dengan Nomor: 336. Sedangkan peta bidang Penggugat 10, H. Kasmo, B.A. tercatat dengan Nomor:

5 Kewajiban Tergugat untuk mensosialisasikan Objek Gugatan. 13. Bahwa hingga perkara ini disidangkan, Tergugat belum pernah melakukan sosialisasi mengenai Objek Gugatan. Adapun sosialisasi yang pernah dilakukan Tergugat adalah sosialisasi terkait kewajiban Para Penggugat untuk menghancurkan rumah milik Para Penggugat secara sukarela dan kepindahan Para Penggugat ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa). 14. Bahwa dengan demikian Eksepsi Tergugat mengenai Kedudukan Hukum Para Penggugat (Legal Standing) haruslah DITOLAK atau setidak-tidaknya dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA. C. Eksepsi Bahwa Gugatan Para Penggugat Prematur. 15. Bahwa Tergugat mengakui adanya Surat Peringatan I Nomor 1779/ tanggal 30 Agustus 2016, Surat Peringatan II Nomor 1837/ tanggal 7 September 2016, Surat Peringatan III Nomor 1916/ tanggal 20 September 2016 yang ditujukan kepada Para Pemilik/Penghuni bangunan yang terletak di Bantaran Kali Ciliwung RW 09, RW 010, dan RW 012 Kelurahan Bukit Duri Kecamatan Tebet Kota Administrasi Jakarta Selatan. 16. Bahwa alasan maupun argumentasi Tergugat pada halaman 3 huruf C point d TIDAK JELAS DAN KABUR. Berhubung Tergugat tidak menyampaikan alasan maupun argumentasi mengenai apa yang dimaksud oleh Tergugat mengenai Gugatan Para Penggugat Prematur dalam Jawabannya? 17. Bahwa dengan demikian, menurut hemat Para Penggugat, Tergugat tidak memahami mengenai apa yang sesungguhnya dimaksud dengan Gugatan Prematur. 18. Bahwa dengan demikian Eksepsi Tergugat mengenai Gugatan Para Penggugat Prematur haruslah DITOLAK atau setidak-tidaknya dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA. D. Eksepsi Gugatan Para Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel). 19. Bahwa Jawaban Tergugat pada halaman 3 huruf D, Tergugat menyampaikan Para Penggugat mendalilkan pada posita gugatannya memiliki tanah secara 5

6 turun temurun sejak Jaman Pemerintahan Belanda yang masing-masing terletak di RW 09, RW 010, RW 011 dan RW 012 Kelurahan Buit Duri, Kecamatan Tebet Kota Administrasi Jakarta Selatan, namun tidak dapat menjelaskan batas-batas tanah masing-masing Para Penggugat. 20. Bahwa dalil jawaban Tergugat tidak jelas dan menghilangkan fakta-fakta yang sudah disampaikan oleh Para Penggugat dalam surat Gugatan perkara a quo. 21. Bahwa dalam surat Gugatan Para Penggugat pada halaman 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) sudah mencantumkan sejarah penguasaan lahan, luas lahan, hingga bukti-bukti kepemilikan tanahnya, dan akan dibuktikan dalam acara pembuktian, maka Para Penggugat tidak perlu mendalilkan lagi di dalam Replik. 22. Bahwa dengan demikian Eksepsi Tergugat mengenai Gugatan Para Penggugat tidak jelas (Obscuur Libel) haruslah DITOLAK atau setidak-tidaknya dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA. E. Eksepsi Gugatan Para Penggugat Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium). 23. Bahwa Para Penggugat secara tegas menolak Eksepsi Tergugat terkait Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium) karena tidak menyertakan PJKA sebagai pihak dalam perkara a quo. 24. Bahwa merupakan hak dari Para Penggugat untuk menentukan siapa yang akan dijadikan Tergugat, in casu Para Penggugat mengajukan gugatan terhadap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan karena menerbitkan Objek Gugatan. 25. Bahwa menurut hemat Para Penggugat, PJKA tidak mempunyai kedudukan hukum atau legal standing untuk dilibatkan dalam perkara a quo karena PJKA TIDAK TERLIBAT DALAM PROYEK NORMALISASI KALI CILIWUNG, baik sebagai pihak yang menerbitkan Objek Gugatan ataupun sebagai pihak yang menjadi korban penggusuran. Dengan kata lain, PJKA tidak ada kaitanya dengan perkara a quo. Oleh karena itu, Eksepsi Tergugat yang mendalilkan gugatan Para Penggugat kurang pihak karena tidak mengikutsertakan PJKA sebagai pihak dalam perkara a quo adalah eksepsi yang mengada-ada. 6

7 26. Bahwa dengan demikian Eksepsi Tergugat mengenai Kurang Pihak (Plurium Litis Consortium) haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. DALAM PENUNDAAN 27. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil Tergugat Dalam Penundaan. 28. Bahwa Tergugat menyatakan atau mendalilkan bahwa Permohonan Penundaan yang diajukan oleh Para Penggugat adalah salah dan tidak tepat karena Tergugat sesuai ketentuan hanya menerbitkan Surat Peringatan bukan Surat Perintah Bongkar Paksa dan penertiban bangunan di bantaran sungai sudah sesuai dengan: a. Pasal 10 huruf c dan d Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan; b. Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai; c. Pasal 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau; 29. Bahwa Bahwa UU No.11 Tahun 1974 Tentang Pengairan sudah tidak berlaku sejak 18 Maret 2004 karena telah dicabut berdasarkan Pasal 99 UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air yang menyatakan: Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan lembaran Negara Nomor 3046) dinyatakan tidak berlaku. 30. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai juga sudah dicabut dan tidak berlaku lagi sejak tanggal 27 Juli 2011 berdasarkan pasal 83 Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 yang menyatakan: Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan 7

8 lembaran Negara Nomor 3445) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 31. Bahwa frasa Kepentingan Umum Yang Mendesak yang didalilkan oleh Tergugat dalam poin 3 halaman 5 Jawaban Tergugat yang menyatakan bahwa permohonan penundaan tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut sebagaimana tertulis dalam Pasal 67 ayat (4) huruf b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah dalil yang TIDAK TEPAT. 32. Bahwa alasan Kepentingan Umum Yang Mendesak tidak pernah disebutkan oleh Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan, hal ini dikarenakan Objek Gugatan diterbitkan berdasarkan: i. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum; ii. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 221 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum; iii. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2016 tentang Penertiban Terpadu Gubernur Provinsi DKI Jakarta; dan iv. Instruksi Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor 102 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Penertiban Bangunan Yang Terletak Di Bantaran Kali Ciliwung RW.09,RW.010, RW.011, dan RW.012, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan. 33. Bahwa maksud dan tujuan serta substansi Objek Gugatan secara tegas diterbitkan untuk menggunakan tanah Para Penggugat dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Trace Kali Ciliwung tanpa harus memberikan kompensasi yang layak sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. 8

9 Dengan demikian dalil Tergugat yang menyatakan Objek Gugatan memiliki dasar hukum terkait Kepentingan Umum Yang Mendesak adalah dalil yang TIDAK TEPAT dan DALIL YANG MENGADA-ADA. 34. sehingga Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo cq. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara tetap perlu mengabulkan permohonan penundaan meskipun Tergugat telah melakukan penggusuran paksa pada tanggal 28, 29, 30 September 2016, 1 Oktober 2016 dan 3 Oktober 2016, karena pemberlakuan Objek Gugatan jelas-jelas telah melanggar hak-hak Para Penggugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat 4 huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara bahwa Permohonan Penundaan dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan. DALAM POKOK PERKARA 35. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil Tergugat Dalam Pokok Perkara kecuali dalil yang diakui kebenarannya secara tegas oleh Para Penggugat. GUGATAN PARA PENGGUGAT TELAH SESUAI DENGAN FAKTA HUKUM DAN BERDASARKAN HUKUM 36. Bahwa penerbitan Objek Gugatan tidak dapat dipisahkan dari proses Pelaksanaan Pembangunan Trace Kali Ciliwung dari Pintu Air Manggarai Kota Administrasi Jakarta Selatan Sampai Dengan Pintu Air Kampung Melayu Kota Administrasi Jakarta Timur sebagaimana secara tegas diakui oleh Tergugat dalam poin 5 halaman 10 paragraf kedua dalil Jawaban Tergugat. 37. Bahwa penerapan peraturan-peraturan yang digunakan sesuai keperluan Tergugat dengan menggunakan kekuasaannya dalam penerbitan Objek Gugatan antara lain: 9

10 i. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum; ii. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 221 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum; iii. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 118 Tahun 2016 tentang Penertiban Terpadu Gubernur Provinsi DKI Jakarta; dan iv. Instruksi Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor 102 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Penertiban Bangunan Yang Terletak Di Bantaran Kali Ciliwung RW.09,RW.010, RW.011, dan RW.012, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan. TIDAK MEMBUKTIKAN Tergugat telah menerapkan peraturan perundangundang dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik. 38. Bahwa pembebasan tanah untuk Pelaksanaan Pembangunan Trace Kali Ciliwung dari Pintu Air Manggarai Kota Administrasi Jakarta Selatan Sampai Dengan Pintu Air Kampung Melayu Kota Administrasi Jakarta Timur haruslah dilaksanakan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan BUKAN berdasarkan aturan-aturan yang dimaksud dalam Objek Gugatan. 39. Bahwa dasar hukum yang digunakan Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan untuk memaksakan tetap dilaksanakannya Proyek Normalisasi Kali Ciliwung terkait dengan Pergub No. 163/2012 jo. Kepgub No. 2181/2014 YANG SUDAH DALUARSA ATAU HABIS MASA BERLAKUNYA, terhitung sejak tanggal 5 Oktober Bahwa lokasi (locus) yang dimaksud dalam Objek Gugatan yaitu Bantaran Kali Ciliwung RW. 09, 010, 011, dan 012 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah lokasi yang sama dan terdapat pada nomor-nomor urut dalam peta bidang yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan setempat untuk kepentingan Proyek Normalisasi Kali Ciliwung berdasarkan Pergub No.163/2012 jo. Kepgub No. 2181/2014 yang SUDAH DALUARSA. 41. Bahwa Tergugat MENGADA-ADA dengan menambahkan peraturan-peraturan yang IRELEVAN dengan Objek Gugatan antara lain disebutkan dalam halaman 7 yakni Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan 10

11 Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau sehingga dalil tersebut HARUSLAH DITOLAK. 42. Bahwa Tergugat telah mencampur adukkan antara Fakta Hukum Para Penggugat dengan Alas Hak Para Penggugat dalam poin 4 halaman 7 sampai dengan halaman 9 Jawaban Tergugat. Bahwa kepentingan hukum Para Penggugat dalam hal mengajukan Gugatan a quo diatur dalam Pasal 53 ayat (1) UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakan, Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi. 43. Bahwa Para Penggugat menolak secara tegas poin 5 halaman 9 dalil Jawaban Tergugat karena dasar hukum yang digunakan dalam menerbitkan Objek Gugatan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ( UU HAM ), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup ( UU PPLH ), Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana dimaksud dalam surat Gugatan Para Penggugat sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 44. Bahwa Para Penggugat menolak secara tegas poin 6 halaman 11 sampai dengan 12 Jawaban Tergugat. Poin tersebut merupakan DALIL YANG IRELEVAN dengan Gugatan a quo karena data-data yang digunakan Tergugat tidak akurat dan membingungkan. Sebagai contoh: Tergugat menyatakan ada 460 Peta Bidang yang terletak di RW. 09, 010, dan 012, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Kemudian Tergugat menyatakan ada 290 Peta Bidang yang telah pindah ke Rusunawa. Seharusnya Peta Bidang yang belum pindah ke Rusunawa berjumlah 170 Peta Bidang. Namun demikian, Tergugat mendalilkan tersisa 73 Peta Bidang. 11

12 HAL INI JUGA MERUPAKAN CONTOH TINDAKAN TERGUGAT YANG TIDAK MEMENUHI ASAS PROFESIONALITAS (ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK). 45. Bahwa Para Penggugat menolak secara tegas dalil poin 7 halaman 12 sampai dengan 13 Jawaban Tergugat, karena Tergugat dalam menolak dalil Para Penggugat TANPA DISERTAI ALASAN-ALASAN HUKUM YANG JELAS sehingga DALIL-DALIL JAWABAN TERGUGAT HARUSLAH DITOLAK. 46. Bahwa Para Penggugat menolak secara tegas dalil poin 8 halaman 13 Jawaban Tergugat yang pada intinya menyatakan Tergugat memiliki Izin Lingkungan dan dalil Undang-Undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum beserta Peraturan Presiden No.71 Tahun 2012 irelevan dengan Objek Gugatan Bahwa bukanlah merupakan hal yang mengherankan jika Izin Lingkungan Proyek Normalisasi Trace Kali Ciliwung dimiliki oleh Pemprov DKI karena Pihak yang mengeluarkan Izin Lingkungan tersebut adalah Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta sebagaimana didalilkan oleh Tergugat. Sehingga Izin Lingkungan tersebut adalah merupakan Izin yang berasal dari PEMPROV DKI UNTUK PELAKSANA PROYEK TRACE KALI CILIWUNG YAITU BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG CISADANE (BBWSCC). Bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pasal 1 angka 3 menyatakan Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan tanah. Sehingga Para Penggugat SEHARUSNYA dapat digolongkan sebagai Pihak yang Berhak yang memiliki objek pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum serta Peraturan Presiden No. 71 Tahun Dengan demikian DALIL JAWABAN TERGUGAT ADALAH DALIL YANG SALAH dan Undang-Undang No.2/2012 serta Perpres No.71/2012 tersebut merupakan Undang-Undang yang jelas-jelas RELEVAN dengan perkara a quo juga Objek Gugatan a quo. 47. Bahwa Para Penggugat menolak secara tegas dalil poin 9 halaman 14 Jawaban Tergugat karena Tergugat TELAH MENDISKRIMINASI Para Penggugat dengan menyatakan Para Penggugat merupakan Penghuni Liar meskipun memiliki bukti administrasi kependudukan, bukti pembayaran pajak, dan mendapatkan tanah secara sah berdasarkan Jual-Beli, Waris, maupun Hibah. Tergugat 12

13 menyatakan terhadap Para Penggugat tidak perlu diterapkan tahapan-tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. DENGAN DEMIKIAN PARA PENGGUGAT MEN-SOMEER TERGUGAT UNTUK MEMBUKTIKAN KEPEMILIKAN NEGARA YANG DITUANGKAN DALAM DAFTAR INVENTARISASI ASET PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA ATAS BIDANG-BIDANG TANAH YANG TELAH DIGUSUR OLEH TERGUGAT. 48. Bahwa Para Penggugat menerima dalil poin 10 halaman 14 Jawaban Tergugat dimana Tergugat tidak menanggapi dalil gugatan angka 32, 33, 34, 35, dan 36. Dengan demikian Tergugat tidak menolak secara tegas dalil gugatan angka 32, 33, 34, 35, dan 36, sehingga Para Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk mencatat/mohon akta di dalam Berita Acara Persidangan perihal: i. Tergugat TIDAK MENOLAK SECARA TEGAS mengenai fakta bahwa dengan dikeluarkannya Objek Gugatan, Gubernur DKI Jakarta selaku pelaksana pembebasan tanah dan bangunan dalam Proyek Normalisasi Kali Ciliwung TIDAK MEMILIKI ITIKAD BAIK UNTUK MELAKSANAKAN AMDAL, melainkan melalui Tergugat secara terang-terangan berupaya untuk menghindar dari kewajiban yang tercantum dalam AMDAL. ii. iii. Tergugat TIDAK MENOLAK SECARA TEGAS mengenai fakta bahwa dengan dikeluarkannya Objek Gugatan, Gubernur DKI Jakarta cq. Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta cq. Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan melalui Tergugat TELAH SENGAJA DAN TERANG- TERANGAN MENGHINDARI KEWAJIBANNYA UNTUK MELALUI TAHAPAN-TAHAPAN PENGADAAN TANAH SESUAI DENGAN UU NO. 2 TAHUN Tergugat TIDAK MENOLAK SECARA TEGAS mengenai fakta bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan tidak pernah melibatkan Para Penggugat, tidak pernah mengundang dan melibatkan Para Penggugat dalam konsultasi publik dalam menentukan kegiatan Normalisasi Kali Ciliwung, apalagi dilibatkan dalam penerbitan Objek Gugatan sebagaimana diwajibkan dalam Pasal 7 ayat (2) huruf f Undang- Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang berbunyi, Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban: memberikan kesempatan kepada Warga Masyarakat untuk didengar 13

14 pendapatnya sebelum membuat Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. iv. Tergugat TIDAK MENOLAK SECARA TEGAS mengenai fakta bahwa Objek Gugatan bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, yang menurut Pasal 1 angka 6 Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah ASAS YANG MENJUNJUNG TINGGI NORMA KESUSILAAN, KEPATUTAN, DAN NORMA HUKUM, UNTUK MEWUJUDKAN PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME. Tergugat TIDAK MENOLAK SECARA TEGAS mengenai fakta bahwa Tergugat melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang yang antara lain, 1. Asas Kepastian Hukum; 2. Asas Keterbukaan; 3. Asas Proporsionalitas; 4. Asas Profesionalitas. v. Tergugat TIDAK MENOLAK SECARA TEGAS mengenai fakta bahwa substansi Objek Gugatan tidak sesuai dengan maksud dan tujuan Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan yaitu bahwa Tergugat akan menggunakan tanah Para Penggugat untuk melaksanakan Program Normalisasi Kali Ciliwung TANPA HARUS MEMBERIKAN KOMPENSASI YANG LAYAK sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan. Dengan demikian Tergugat yang tidak menolak dan tidak menanggapi dalil gugatan angka 32, 33, 34, 35, dan 36 secara tegas dapat dianggap MENERIMA/MENGAKUI dalil-dalil Gugatan Para Penggugat tersebut. Berdasarkan dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat sebagaimana disampaikan di atas, maka Para Penggugat mohon kiranya Yang Mulia Majelis Hakim memutuskan sebagai berikut : MENGADILI: DALAM PENUNDAAN: 14

15 1. Mewajibkan Tergugat untuk tidak melanjutkan rencana penerbitan Surat Perintah Bongkar Paksa untuk wilayah Bukit Duri RW. 9, 10, 11 dan 12, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. 2. Memerintahkan Tergugat untuk tidak melakukan kegiatan apapun yang terkait dengan pelaksanaan penertiban bangunan yang terletak di Bantaran Kali Ciliwung RW. 09, RW. 10, RW. 11, RW. 12, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan, sampai perkara a quo memiliki kekuatan hukum tetap (in kracht). DALAM POKOK PERKARA: 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan batal atau tidak sah: 2.1. Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor: 1779/ tertanggal 30 Agustus 2016 perihal Surat Peringatan I (SP I) Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor: 1837/ tertanggal 7 September 2016 perihal Surat Peringatan II (SP II) Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor: 1916/ tanggal 20 September 2016 perihal Surat Peringatan III (SP III). 3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut: a. Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor: 1779/ tertanggal 30 Agustus 2016 perihal Surat Peringatan I (SP I). 15

16 b. Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor: 1837/ tertanggal 7 September 2016 perihal Surat Peringatan II (SP II). c. Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor: 1916/ tanggal 20 September 2016 perihal Surat Peringatan III (SP III). 4. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini. Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat lain, maka Para Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Terima kasih. Hormat Kami, Kuasa Hukum Para Penggugat Sugeng Teguh Santoso, S.H. Siti Rakhma M. Herwati, S.H., M.Si., M.A. Kristian Feran, S.H. Waskito Adiribowo, S.H., Muhammad Arfiandi Fauzan, S.H Muhamad Daud Berueh, S.H. Vera W. S. Soemarwi, S.H., LL.M. 16

Jakarta, 1 September 2016.

Jakarta, 1 September 2016. Jakarta, 1 September 2016. Kepada Yang Terhormat, Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Di Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur, 13950. Perihal : Gugatan. Dengan hormat, Kami warga

Lebih terperinci

P E N G G U S U R A N P A K S A

P E N G G U S U R A N P A K S A P E N G G U S U R A N P A K S A D A N P E R J U W A R G A B U K A N G A N I T D U R I D I S A M P A I K A N D A L A M D I S K U S I P U B L I K M E M A K N A I I N D O N E S I A S E B A G A I N E G A R

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 113/PUU-XII/2014 Keputusan Tata Usaha Negara yang Dikeluarkan atas Dasar Hasil Pemeriksaan Badan Peradilan Tidak Termasuk Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 88/PUU-XII/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 97/PUU-XIV/2016 Pengosongan Kolom Agama Pada Kartu Keluarga dan KTP Bagi Penganut Kepercayaan Dalam Kaitannya Dengan Hak Konstitusional Penganut Kepercayaan Memperoleh

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 93/PUU-XIV/2016 Kepengurusan Partai Politik Yang Berselisih Harus Didaftarkan dan Ditetapkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Meskipun Kepengurusan Tersebut Telah

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XVI/2018 Tindakan Advokat Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XVI/2018 Tindakan Advokat Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XVI/2018 Tindakan Advokat Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan I. PEMOHON Barisan Advokat Bersatu (BARADATU) yang didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUU-XII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUUXII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Moch Syaiful, S.H. KUASA HUKUM Muhammad Sholeh,

Lebih terperinci

KUASA HUKUM Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Maret 2014.

KUASA HUKUM Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Maret 2014. RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 54/PUU-XII/2014 Penetapan Tersangka dan Kewenangan Pegawai Internal BPK Sebagai Ahli Dalam Persidangan Atas Hasil Audit Laporan Internal Badan Pemeriksa

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim I. PEMOHON Teguh Satya Bhakti, S.H., M.H. selanjutnya disebut

Lebih terperinci

KUASA HUKUM Muhammad Sholeh, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Oktober 2014.

KUASA HUKUM Muhammad Sholeh, S.H., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Oktober 2014. RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 129/PUUXII/2014 Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah oleh Partai Politik dan Kedudukan Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Moch Syaiful, S.H. KUASA HUKUM Muhammad

Lebih terperinci

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I;

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I; RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 72/PUU-XII/2014 Pembatasan Kewenangan Hakim, Jaksa Penuntut Umum dan Penyidik dalam hal Pengambilan Fotokopi Minuta Akta dan Pemanggilan Notaris I. PEMOHON Tomson Situmeang,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 103/PUU-XIII/2015 Penolakan Pendaftaran Calon Peserta Pemilukada I. PEMOHON 1. Imran, SH. (Pemohon I); 2. H. Muklisin, S.Pd. (Pemohon II); Secara bersama-sama disebut

Lebih terperinci

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015.

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015. RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 22/PUU-XIII/2015 Pertimbangan DPR Dalam Rangka Pengangkatan Kapolri dan Panglima TNI Berkaitan Dengan Hak Prerogatif Presiden I. PEMOHON 1. Prof. Denny Indrayana,

Lebih terperinci

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Formil Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Formil Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 111/PUUXII/2014 Pengesahan dan Persetujuan UndangUndang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota I. PEMOHON 1. T. Yamli; 2. Kusbianto, SH,

Lebih terperinci

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1268, 2015 MA. Beracara. Putusan.Penerimaan Permohonan. Tindakan Badan. Pejabat Pemerintahan. Pedoman. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum I. PEMOHON Dr. Heru Cahjono KUASA HUKUM Albert Riyadi suwono, S.H., M.Kn., dan Adner Parlindungan, S.H., berdasarkan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 21/PUU-XVI/2018 Wewenang DPR Memanggil Paksa Setiap Orang Menggunakan Kepolisian Negara Dalam Rapat DPR Dalam Hal Pihak Tersebut Tidak Hadir Meskipun Telah Dipanggil

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 18/X/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 18/X/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG SALINAN PUTUSAN NOMOR : 18/X/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XV/2017 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XV/2017 Wilayah Jabatan Notaris I. PEMOHON Donaldy Christian Langgar II. OBJEK PERMOHONAN Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris

Lebih terperinci

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM SENGKETA PENETAPAN LOKASI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara I. PEMOHON Bachtiar Abdul Fatah. KUASA HUKUM Dr. Maqdir Ismail, S.H., LL.M., dkk berdasarkan surat

Lebih terperinci

Kuasa Hukum : - Fathul Hadie Utsman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Oktober 2014;

Kuasa Hukum : - Fathul Hadie Utsman, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 20 Oktober 2014; RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 8/PUU-XIII/2015 Syarat Pengunduran Diri Bagi Calon Anggota Legislatif dan Calon Kepala Daerah Yang Berasal Dari Pegawai Negeri Sipil I. PEMOHON 1. Prof. DR.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN DAN PENITIPAN GANTI KERUGIAN KE PENGADILAN NEGERI DALAM PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN

Lebih terperinci

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999). RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 65/PUU-XIII/2015 Kepastian Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Kewajiban Pelaku Usaha Atas Informasi Badan Hukum Secara Lengkap I. PEMOHON 1. Capt. Samuel Bonaparte,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Perihal: Gugatan Tata Usaha Negara tentang Permohonan Pembatalan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87/P Tahun 2013

Perihal: Gugatan Tata Usaha Negara tentang Permohonan Pembatalan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87/P Tahun 2013 Kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Di J a k a r t a Perihal: Gugatan Tata Usaha Negara tentang Permohonan Pembatalan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87/P Tahun

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas I. PEMOHON Ir. Samady Singarimbun RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas KUASA HUKUM Ir. Tonin Tachta Singarimbun, SH., M., dkk. II.

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 117/PUU-XII/2014 Bukti Permulaan untuk Menetapkan Sebagai Tersangka dan Melakukan Penahanan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 117/PUU-XII/2014 Bukti Permulaan untuk Menetapkan Sebagai Tersangka dan Melakukan Penahanan RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 117/PUU-XII/2014 Bukti Permulaan untuk Menetapkan Sebagai Tersangka dan Melakukan Penahanan I. PEMOHON Raja Bonaran Situmeang Kuasa Hukum Dr. Teguh Samudera, SH., MH.,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi I. PEMOHON Dr. Bambang Widjojanto, sebagai Pemohon. KUASA HUKUM Nursyahbani Katjasungkana,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XV/2017 Penetapan Tersangka oleh KPK Tidak Mengurangi Hak-hak Tersangka

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XV/2017 Penetapan Tersangka oleh KPK Tidak Mengurangi Hak-hak Tersangka RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 95/PUU-XV/2017 Penetapan Tersangka oleh KPK Tidak Mengurangi Hak-hak Tersangka I. PEMOHON Setya Novanto Kuasa Hukum: DR. Fredrich Yunadi, S.H., LL.M, Yudha Pandu, S.H.,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 114/PUU-XIII/2015 Daluarsa Pemutusan Hubungan Kerja I. PEMOHON 1. Muhammad Hafidz (Pemohon I); 2. Wahidin (Pemohon II); 3. Chairul Eillen Kurniawan (Pemohon III); 4.

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 16/PUU-X/2012 Tentang KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 16/PUU-X/2012 Tentang KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 16/PUU-X/2012 Tentang KEWENANGAN KEJAKSAAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI I. Pemohon 1. Iwan Budi Santoso S.H. 2. Muhamad Zainal Arifin S.H. 3. Ardion

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase I. PEMOHON Zainal Abidinsyah Siregar. Kuasa Hukum: RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 26/PUU-XV/2017 Pembatalan Putusan Arbitrase Ade Kurniawan, SH., Heru Widodo, SH., MH., dkk, advokat/ penasehat hukum

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Politik Yang Akan Mengikuti Pemilu 2019 I. PEMOHON Partai Persatuan Indonesia, yang diwakili oleh: 1. Hary Tanoesoedibjo; 2. Ahmad Rofiq.

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS I. PEMOHON Nofrialdi, Amd.EK. RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS II. III. IV. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Pasal 86 ayat (7) dan ayat (9) Undang -Undang Nomor

Lebih terperinci

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU 30/2014).

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU 30/2014). RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 61/PUU-XIV/2016 Perbedaan Akibat Hukum dalam Hal Jangka Waktu Terlampaui bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan untuk Menetapkan dan/atau Melakukan Keputusan dan/atau

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XV/2017 Eksploitasi Ekonomi Terhadap Anak

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XV/2017 Eksploitasi Ekonomi Terhadap Anak RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XV/2017 Eksploitasi Ekonomi Terhadap Anak I. PEMOHON Tajudin bin Tatang Rusmana. Kuasa Hukum: Abdul Hamim Jauzie, S.H., Ahmad Muhibullah, SH, dkk, para advokat

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XI/2013 Tentang Frasa Pihak Ketiga Yang Berkepentingan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XI/2013 Tentang Frasa Pihak Ketiga Yang Berkepentingan RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 8/PUU-XI/2013 Tentang Frasa Pihak Ketiga Yang Berkepentingan I. PEMOHON Organisasi Masyarakat Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), diwakili

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XVI/2018

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XVI/2018 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XVI/2018 Wewenang Mahkamah Kehormatan Dewan Mengambil Langkah Hukum Terhadap Perseorangan, Kelompok Orang, Atau Badan Hukum yang Merendahkan Kehormatan DPR Dan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XIV/2016 Pembatalan Perda Oleh Gubernur dan Menteri

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XIV/2016 Pembatalan Perda Oleh Gubernur dan Menteri RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XIV/2016 Pembatalan Perda Oleh Gubernur dan Menteri I. PEMOHON 1. Abda Khair Mufti (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I); 2. Muhammad Hafidz (selanjutnya disebut

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 108/PUU-XIV/2016 Peninjauan Kembali (PK) Lebih Satu Kali I. PEMOHON Abd. Rahman C. DG Tompo Kuasa Hukum DR. Saharuddin Daming. SH.MH., berdasarkan surat kuasa khusus

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999). RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 65/PUU-XIII/2015 Kepastian Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Kewajiban Pelaku Usaha Atas Informasi Badan Hukum Secara Lengkap I. PEMOHON 1. Capt. Samuel

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 21/XII/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 21/XII/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG PUTUSAN NOMOR : 21/XII/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 6/PUU-XV/2017 Hak Konstitusional Guru Dalam Menjalankan Tugas dan Kewajiban Menegakkan Disiplin dan Tata Tertib Sekolah (Kriminalisasi Guru) I. PEMOHON 1. Dasrul (selanjutnya

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon I. PEMOHON RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon Kuasa Hukum: Muhammad Ainul Syamsu, SH.,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada I. PEMOHON Dani Muhammad Nursalam bin Abdul Hakim Side Kuasa Hukum: Effendi Saman,

Lebih terperinci

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015. RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 12/PUU-XIV/2016 Waktu Penyelesaian, Produk Hukum penyelesaian BNP2TKI, dan Proses Penyelesaian Sengketa Antara TKI dengan PPTKIS Belum Diatur Di UU 39/2004 I. PEMOHON

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 04/II/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 04/II/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG PUTUSAN NOMOR : 04/II/KIProv-LPG-PS-A/2016. KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 05/III/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG

PUTUSAN NOMOR : 05/III/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG SALINAN PUTUSAN NOMOR : 05/III/KIProv-LPG-PS-A/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI LAMPUNG 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Lampung yang menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 81/PUU-XIV/2016 Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 81/PUU-XIV/2016 Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 81/PUU-XIV/2016 Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara I. PEMOHON Nico Indra Sakti, S.H., M.Kn., bin Burhanudin.. selanjutnya disebut Pemohon II. III. OBJEK PERMOHONAN

Lebih terperinci

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Penggugat : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan

Lebih terperinci

Pengujian Ketentuan Penghapusan Norma Dalam Undang-Undang Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

Pengujian Ketentuan Penghapusan Norma Dalam Undang-Undang Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) Pengujian Ketentuan Penghapusan Norma Dalam Undang-Undang Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya) Pendahuluan Mahkamah Konstitusi memutus Perkara Nomor 122/PUU-VII/2009

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peningkatan pembangunan nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 27/PUU-XV/2017 Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Menentukan Persyaratan Sebagai Kuasa Wajib Pajak

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 27/PUU-XV/2017 Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Menentukan Persyaratan Sebagai Kuasa Wajib Pajak I. PEMOHON RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 27/PUU-XV/2017 Kewenangan Menteri Keuangan Dalam Menentukan Persyaratan Sebagai Kuasa Wajib Pajak Cuaca, SH., MH. II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil:

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 3/PUU-XIV/2016 Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Sebagai Dokumen Yang bersifat Rahasia

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 3/PUU-XIV/2016 Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Sebagai Dokumen Yang bersifat Rahasia RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 3/PUU-XIV/2016 Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Sebagai Dokumen Yang bersifat Rahasia I. PEMOHON 1. Agus Humaedi Abdillah (Pemohon I); 2. Muhammad Hafidz

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 20/PUU-XIV/2016 Perekaman Pembicaraan Yang Dilakukan Secara Tidak Sah

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 20/PUU-XIV/2016 Perekaman Pembicaraan Yang Dilakukan Secara Tidak Sah RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 20/PUU-XIV/2016 Perekaman Pembicaraan Yang Dilakukan Secara Tidak Sah I. PEMOHON Drs. Setya Novanto,. selanjutnya disebut Pemohon Kuasa Hukum: Muhammad Ainul Syamsu,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 119/PUU-XII/2014 Pengujian Formil Perppu 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota dan Perppu 2/2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus I. PEMOHON Dahlan Pido II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional Terdakwa dan/atau Mantan Narapidana Untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Drs. H. Rusli Habibie,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 56/PUU-X/2012 Tentang Kedudukan Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 56/PUU-X/2012 Tentang Kedudukan Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 56/PUU-X/2012 Tentang Kedudukan Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial I. PEMOHON 1. Jono Sihono, S.H., sebagai Pemohon I; 2. M. Sinufa Zebua,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 75/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 75/PUU-XV/2017 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 75/PUU-XV/2017 Kelembagaan Penyelenggara Pemilu di Aceh I. PEMOHON 1. Hendra Fauzi (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I); 2. Robby Syahputra (selanjutnya disebut sebagai

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 52/PUU-XIV/2016 Penambahan Kewenangan Mahkamah Kontitusi untuk Mengadili Perkara Constitutional Complaint

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 52/PUU-XIV/2016 Penambahan Kewenangan Mahkamah Kontitusi untuk Mengadili Perkara Constitutional Complaint RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 52/PUU-XIV/2016 Penambahan Kewenangan Mahkamah Kontitusi untuk Mengadili Perkara Constitutional Complaint I. PEMOHON Sri Royani II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil

Lebih terperinci

: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT II]

: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT II] Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT II] Antara TEGUH SUGIHARTO, SE --------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon I. PEMOHON RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon Kuasa Hukum: Muhammad Ainul Syamsu, SH., MH.,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 21/PUU-XIV/2016 Frasa Pemufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 21/PUU-XIV/2016 Frasa Pemufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 21/PUU-XIV/2016 Frasa Pemufakatan Jahat dalam Tindak Pidana Korupsi I. PEMOHON Drs. Setya Novanto. Kuasa Pemohon: Muhammad Ainul Syamsu, SH., MH., Syaefullah Hamid,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 42/PUU-XV/2017 Tafsir Frasa Tidak dapat Dimintakan Banding atas Putusan Praperadilan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 42/PUU-XV/2017 Tafsir Frasa Tidak dapat Dimintakan Banding atas Putusan Praperadilan RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 42/PUU-XV/2017 Tafsir Frasa Tidak dapat Dimintakan Banding atas Putusan Praperadilan I. PEMOHON 1. Ricky Kurnia Margono, S.H., M.H. 2. David Surya, S.H., M.H. 3. H. Adidharma

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 136/PUU-XIII/2015 Pembagian Hak dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten Dengan Pemerintah Pusat

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 136/PUU-XIII/2015 Pembagian Hak dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten Dengan Pemerintah Pusat RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 136/PUU-XIII/2015 Pembagian Hak dan Kewenangan Pemerintah Kabupaten Dengan Pemerintah Pusat I. PEMOHON Drs. Kasman Lassa, SH., (Bupati Kabupaten Donggala). Kuasa Hukum

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 32/PUU-XIV/2016 Pengajuan Grasi Lebih Dari Satu Kali

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 32/PUU-XIV/2016 Pengajuan Grasi Lebih Dari Satu Kali RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 32/PUU-XIV/2016 Pengajuan Grasi Lebih Dari Satu Kali I. PEMOHON 1. Su ud Rusli, (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I); 2. H. Boyamin, (selanjutnya disebut sebagai Pemohon

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT I]

: Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT I] Perihal : Replik Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor 168/ Pdt. G/ 2013/ PN.Jkt.Pst [REPLIK ATAS EKSEPSI DAN JAWABAN PERTAMA TERGUGAT I] Antara TEGUH SUGIHARTO, SE --------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XV/2017 Pembubaran Ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 I. PEMOHON Perkumpulan Hisbut Tahrir Indonesia, organisasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan

Lebih terperinci

I. PEMOHON Bastian Lubis, S.E., M.M., selanjutnya disebut Pemohon.

I. PEMOHON Bastian Lubis, S.E., M.M., selanjutnya disebut Pemohon. RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 143 /PUU-VII/2009 Tentang UU Surat Berharga Syariah Negara Penggunaan barang milik negara sebagai dasar penerbitan Surat Berharga Syariah Negara I. PEMOHON

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 44/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 44/PUU-XV/2017 RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 44/PUU-XV/2017 Persentase Presidential Threshold Pada Pemilihan Umum I. PEMOHON Habiburokhman, SH., MH. Kuasa Hukum: Kris Ibnu T Wahyudi, SH., Hisar Tambunan, SH., MH.,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peningkatan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan memerlukan dukungan

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2015 MA. Penyalahgunaan Wewenang. Penilaian Unsur. Pedoman Beracara. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 71/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional Terdakwa dan/atau Mantan Narapidana Untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah I. PEMOHON Drs. H. Rusli

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang I. PEMOHON Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dalam hal ini diwakili oleh Irman Gurman,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 6/PUU-XII/2014 Pemberian Manfaat Pasti Pensiun Bagi Peserta Dana Pensiun

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 6/PUU-XII/2014 Pemberian Manfaat Pasti Pensiun Bagi Peserta Dana Pensiun I. PEMOHON Harris Simanjuntak. RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 6/PUU-XII/2014 Pemberian Manfaat Pasti Pensiun Bagi Peserta Dana Pensiun II. III. IV. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materil Undang-Undang

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 37/PUU-XIV/2016 Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 37/PUU-XIV/2016 Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 37/PUU-XIV/2016 Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta I. PEMOHON Antonius Iwan Dwi Laksono. Kuasa Hukum Muhammad Sholeh, SH., dkk advokat pada Kantor Hukum Sholeh

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XVI/2018 Dua Kali Masa Jabatan Bagi Presiden atau Wakil Presiden

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XVI/2018 Dua Kali Masa Jabatan Bagi Presiden atau Wakil Presiden RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XVI/2018 Dua Kali Masa Jabatan Bagi Presiden atau Wakil Presiden I. PEMOHON 1. Syaiful Bahari, SH (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I); 2. Aryo Fadlian (selanjutnya

Lebih terperinci

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945. RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 8/PUU-XIII/2015 Syarat Pengunduran Diri Bagi Calon Anggota Legislatif dan Calon Kepala Daerah Yang Berasal Dari Pegawai Negeri Sipil I. PEMOHON 1. Fathul Hadie Utsman,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus I. PEMOHON Dahlan Pido II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XIV/2016 Persyaratan Bagi Kepala Daerah di Wilayah Provinsi Papua

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XIV/2016 Persyaratan Bagi Kepala Daerah di Wilayah Provinsi Papua RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 34/PUU-XIV/2016 Persyaratan Bagi Kepala Daerah di Wilayah Provinsi Papua I. PEMOHON 1. Hofni Simbiak, STh., (Pemohon I); 2. Robert D. Wanggai, (Pemohon II); 3. Benyamin

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah I. PEMOHON Suta Widhya, SH. II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Pasal 7 Ayat

Lebih terperinci

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014. RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 14/PUU-XIII/2015 Syarat Pengunduran Diri Bagi Calon Anggota Legislatif dan Calon Kepala Daerah Yang Berasal Dari Pegawai Negeri Sipil I. PEMOHON Drs. Fatahillah, S.H.,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha I. PEMOHON Organisasi Advokat Indonesia (OAI) yang diwakili oleh Virza Roy

Lebih terperinci

1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIV/2016 Kewenangan Jaksa Agung Untuk Mengenyampingkan Perkara Demi Kepentingan Umum

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIV/2016 Kewenangan Jaksa Agung Untuk Mengenyampingkan Perkara Demi Kepentingan Umum RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIV/2016 Kewenangan Jaksa Agung Untuk Mengenyampingkan Perkara Demi Kepentingan Umum I. PEMOHON Drs. Rahmad Sukendar, SH. Kuasa Hukum Didi Karya Darmawan, SE.,

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 20/PUU-X/2012 Tentang Peralihan Saham Melalui Surat Kesepakatan Bersama

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 20/PUU-X/2012 Tentang Peralihan Saham Melalui Surat Kesepakatan Bersama RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 20/PUU-X/2012 Tentang Peralihan Saham Melalui Surat Kesepakatan Bersama I. PEMOHON Haji Agus Ali, sebagai Direktur Utama PT. Igata Jaya Perdania.

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat I. PEMOHON Assosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang diwakili oleh Ir. H. Isran

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 105/PUU-XIV/2016 Kewajiban Mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 105/PUU-XIV/2016 Kewajiban Mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 105/PUU-XIV/2016 Kewajiban Mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi I. PEMOHON Forum Advokat Muda Indonesia (FAMI) Kuasa Hukum Zenuri Makhrodji, SH, DR. (can) Saiful Anam,

Lebih terperinci

I. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif

I. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 27/PUU-XII/2014 Tugas Dan Kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan Untuk Mengambilalih Dan Menjalankan Segala Hak Dan Wewenang Pemegang Saham Dalam Penanganan Bank

Lebih terperinci