BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sikap konsumen Indonesia terhadap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sikap konsumen Indonesia terhadap"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sikap konsumen Indonesia terhadap barang tiruan (counterfeit goods) yang pada akhirnya mempengaruhi keinginan pembelian mereka terhadap barang tersebut. Selain itu, penelitian ini juga akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap barang tiruan, baik yang berasal dari dalam diri konsumen maupun dari lingkungan sosial mereka. 3.1 Model dan Hipotesis Penelitian Penelitian ini bersumber pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wang dkk. (2005). Oleh karena itu, penelitian ini bersifat replikatif dari penelitian yang telah dilakukan oleh Wang dkk. (2005) dengan jurnal Purchasing pirated software: an initial examination of Chinese Consumers Model kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Penelitian Sumber : Telah diolah kembali 31

2 Berdasarkan gambar 3.1 dapat diketahui bahwa kerangka penelitian ini berfokus pada empat faktor sosial dan personal yang akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap pemalsuan barang fashion yang pada akhirnya akan mempengaruhi keinginan pembelian mereka terhadap barang fashion tiruan. Berikut adalah penjelasan atas variabel-variabel tersebut : 1. Normative Susceptibility Variabel ini melihat kerentanan konsumen (consumer susceptibility) terhadap pengaruh sosial. Ang dkk. (2001), menyimpulkan bahwa normative susceptibility merupakan keputusan pembelian yang didasari bukan oleh opini/saran dari orang lain, melainkan berdasarkan ekspektasi untuk membuat orang lain terkesan. Sehingga, normative susceptibility berpengaruh negatif terhadap sikap konsumen. Wang dkk. (2005), menyimpulkan bahwa normative susceptibility merupakan suatu proses keputusan pembelian, dimana keputusan pembelian ini didasari oleh ekspektasi/harapan untuk membuat orang lain terkesan. Berdasarkan penelitiannya, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H 1a : Variabel normative susceptibility berpengaruh terhadap sikap konsumen pada perilaku pembelian barang fashion tiruan (attitude towards purchasing behavior) H 1b : Variabel normative susceptibility berpengaruh terhadap sikap konsumen pada barang fashion tiruan (attitude towards counterfeited fashion goods) H 1c : Variabel normative susceptibility berpengaruh terhadap sikap konsumen pada konsekuensi/implikasi sosial (attitude towards social consequences) 32

3 2. Value Consciousness Variabel ini menjelaskan mengenai kesadaran konsumen atas value yang akan mereka dapatkan jika membeli counterfeited goods. Lichtenstein dkk., (1990), mendefinisikan value consciousness sebagai suatu kesadaran untuk membayar suatu barang dengan harga yang rendah, walaupun terdapat quality constraint didalamnya. Konsumen yang memiliki kesadaran tinggi akan value consciousness, biasanya memiliki sikap yang positif terhadap barang fashion tiruan. Hal ini disebakan karena konsumen menganggap harga yang lebih murah pada barang tiruan, merupakan value bagi mereka jika membeli barang fashion tiruan tersebut dibandingkan membeli barang yang asli. Berdasarkan penelitian Wang (2005), maka dapat ditarik hipotesis sebagi berikut: H 1d : Variabel value consciousness berpengaruh terhadap sikap konsumen pada perilaku pembelian barang fashion tiruan (attitude towards purchasing behavior) H 1e : Variabel value consciousness berpengaruh terhadap sikap konsumen pada barang fashion tiruan (attitude towards counterfeited fashion goods) H 1f : Variabel value consciousness berpengaruh terhadap sikap konsumen pada implikasi/konsekuensi sosial (attitude towards social consequences) 3. Collectivism Variabel ini menjelaskan suatu culture atau budaya yang dianut secara bersama-sama oleh suatu masyarakat mengenai cara pandang mereka terhadap piracy/counterfeit (Ang dkk., 2001). Jika budaya dari suatu komunitas terhadap counterfeit itu positif, maka variabel ini dapat dimasukkan ke dalam model, dan berlaku sebaliknya. Li dan Su (dalam Teah 33

4 dan Phau, 2007), masyarakat Cina disimpulkan memiliki sikap kolektif (collectivist) yang tinggi. Budaya kolektif pada masyarakat Cina merupakan faktor utama yang berkontribusi pada tingginya tingkat pemalsuan di Cina (Husted, 2000; Wang dkk., 2005). Berdasarkan penelitiannya, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H 1g : Variabel collectivism berpengaruh terhadap sikap konsumen pada perilaku pembelian (attitude towards purchasing behavior) H 1h : Variabel collectivism berpengaruh terhadap sikap konsumen pada barang fashion tiruan (attitude towards counterfeited fashion goods) H 1i : Variabel collectivism berpengaruh terhadap sikap konsumen pada implikasi/konsekuensi sosial (attitude towards social consequences) 4. Novelty Seeking Variabel ini menjelaskan mengenai rasa ingin tahu seseorang untuk mencari variasi/keanekaragaman jenis dan perbedaan dari suatu kebutuhan yang diinginkannya (Hawkins dkk., 1980). Selain itu, Midlgey dkk., (1978), mendefinisikan novelty seeking sebagai derajat atau tingkat seseorang menerima sebuah ide baru dan membuat keputusan yang inovatif secara bebas (independently) dari pengaruh orang lain. Cheng, Sims, dan Teegen (dalam Wang dkk., 2005), novelty seeking merupakan alasan kedua setelah faktor harga yang memicu konsumen untuk membeli barang tiruan. Variabel novelty seeking diperkirakan memiliki pengaruh atau dampak yang positif terhadap sikap konsumen pada barang fashion tiruan (Huang, dan Fen, 2006). 34

5 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wang dkk., (2001), maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H 1j : Variabel novelty seeking berpengaruh terhadap sikap konsumen pada perilaku pembelian barang fashion tiruan (attitude towards purchasing behavior) H 1k : Variabel novelty seeking berpengaruh terhadap sikap konsumen pada barang fashion tiruan (attitude towards counterfeited fashion goods). H 1l : Variabel novelty seeking berpengaruh terhadap sikap konsumen pada implikasi/konsekuensi sosial (attitude towards social consequences). 5. Attitude Towards Fashion Counterfeiting Terdiri dari tiga atribut, yaitu sikap konsumen terhadap perilaku pembelian (attitude toward purchasing behavior), sikap konsumen terhadap barangbarang fashion tiruan (attitude towards counterfeited fashion goods), dan sikap konsumen terhadap implikasi/konsekuensi sosial (attitude towards social consequences. 5.1 Attitude towards purchasing behavior Merupakan variabel yang menjelaskan pandangan konsumen terhadap pemalsuan dari segi etika serta evaluasi resiko terhadap perilaku pembelian mereka pada barang tiruan tersebut. Faktor ini penting untuk dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan (Wang dkk., 2003). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wang dkk. (2001), maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H 2a : Sikap konsumen pada perilaku pembelian barang fashion tiruan (attitude toward purchasing behavior) berpengaruh terhadap 35

6 keinginan untuk melakukan pembelian (purchase intention) mereka pada barang fashion tiruan H 3a : Rata-rata populasi attitude toward purchasing behavior antara buyer dan non-buyer barang fashion tiruan berbeda 5.2 Attitude towards counterfeited fashion goods Variabel ini menjelaskan mengenai evaluasi yang dilakukan oleh konsumen untuk membandingkan antara barang fashion yang asli dengan yang tiruan (Wee dkk., 1995). Wee dkk. (1995), menemukan bahwa produk atribut sangat penting dalam menjelaskan keinginan konsumen untuk membeli barang tiruan, yaitu: harga, kualitas, kemasan, dll. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wang dkk. (2001), maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H 2b : Sikap konsumen terhadap barang fashion tiruan (attitude toward counterfeited fashion goods) berpengaruh terhadap keinginan untuk melakukan pembelian (purchase intention) mereka pada barang fashion tiruan H 3b : Rata-rata populasi attitude toward counterfeited fashion goods antara buyer dan non-buyer barang fashion tiruan berbeda 5.3 Attitude towards social consequences Variabel ini merupakan evaluasi konsumen terhadap konsekuensi yang timbul dari barang tiruan bagi masyarakat sosial (Wang dkk., 2005). Sedangkan Vida (2007), mendefiniskan bahwa attitude toward social consequences merupakan persepsi konsumen terhadap resiko sosial yang muncul dari pembelian dan penggunaan barang tiruan. 36

7 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wang dkk. (2001), maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H 2c : Sikap konsumen pada implikasi/konsekuensi sosial (attitude toward social consequences) berpengaruh terhadap keinginan untuk melakukan pembelian (purchase intention) mereka pada barang fashion tiruan H 3c : Rata-rata populasi attitude toward social consequencess antara buyer dan non-buyer barang fashion tiruan berbeda 6. Purchase Intention Variabel ini menjelaskan mengenai keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang fashion tiruan. Dan keinginan ini timbul dipengaruhi oleh sikap konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap tersebut (Ang dkk., 2001). 37

8 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Berikut adalah deskripsi dan item-item pertanyaan untuk mengukur masing-masing variabel (Wang dkk., 2001) : Respondents toward counterfeiting Variabel Operasionalisasi Variabel Jenis attitude fashion Respondents social and personality factors 1. Attitude toward social consequencess: Barang tiruan melanggar hak cipta Barang tiruan merugikan hak-hak dan kepentingan produsen barang yang asli Barang fashion tiruan merugikan industri fashion di Indonesia Tanpa adanya barang tiruan akan banyak orang yang tidak bisa memiliki barang bermerek mahal 2. Attitude toward counterfeited fashion goods: Barang tiruan memiliki kualitas yang hampir sama dengan barang yang asli Barang tiruan memberikan manfaat yang hampir sama/mirip dengan barang yang asli Barang tiruan sama awetnya dengan barang yang asli 3. Attitude toward purchasing behavior: Membeli barang tiruan merupakan tindakan melanggar hukum Membeli barang tiruan merupakan tindakan yang tidak terpuji Kecil kemungkinan bahwa konsumen akan tertangkap ketika sedang membeli barang tiruan oleh aparat 1. Normative Susceptibility: Penting bagi saya untuk membeli merek yang juga disukai oleh orang lain Jika orang lain dapat melihat produk/merek yang saya gunakan, maka saya akan membeli produk/merek yang mereka harapkan saya memilikinya Saya ingin mengetahui produk dan merek apa yang bisa menarik perhatian orang lain Jika saya ingin menjadi seperti orang lain, Pengukuran Likert Likert 38

9 saya akan membeli produk/merek yang sama seperti yang mereka miliki 2. Value Consciousness: Saya peduli terhadap harga dari suatu merek Saya peduli terhadap kualitas dari suatu merek Saya suka membandingkan harga untuk mendapatkan manfaat terbesar dari jumlah uang yang sama Saya suka memastikan diri saya sendiri bahwa uang yang saya keluarkan tidak sia-sia Saya berusaha untuk memaksimalkan uang yang saya keluarkan untuk membeli suatu merek 3. Collectivism: Mangan ora mangan asal kumpul (susah senang yang penting dilewati bersama/bareng-bareng) Saya suka berbagi dengan sesama/orang lain Saya berharap orang lain juga mau berbagi dengan saya Semakin banyak orang yang berbagi sebuah produk, maka akan semakin berharga nilai dari produk tersebut 4. Novelty Seeking: Saya merupakan orang pertama yang selalu mencoba barang baru Saya selalu bersemangat untuk membeli sebuah produk yang menarik Saya memiliki produk dengan merek yang terkenal dalam jumlah banyak Saya mengikuti perkembangan dunia fashion Respondents purchase intention to counterfeited goods 1. Terkadang saya mempertimbangkan untuk membeli barang tiruan untuk teman saya 2. Saya akan membeli barang tiruan 3. Saya akan membeli barang fashion tiruan dari pedagang kaki lima Likert 39

10 Respondent s Profile 1. Jenis Kelamin Responden 2. Usia Responden 3. Frekuensi Belanja Dalam 1 Bulan Terakhir 4. Frekuensi Belanja Dalam 3 Bulan Terakhir 5. Frekuensi Belanja Dalam 6 Bulan Terakhir 6. Frekuensi Belanja Dalam 12 Bulan Terakhir 7. Domisili Responden 8. Pekerjaan Responden 9. Jumlah Pengeluaran Responden Nominal Dalam penelitian ini jenis pertanyaan yang lebih banyak digunakan adalah jenis question structured scales, dengan menggunakan sistem lima point skala Likert. Scales merupakan pertanyaan dimana responden harus menjawab dengan mengambil posisi tertentu pada skala (Maholtra, 2004). Secara umum, sistematika dalam kuesioner yang digunakan adalah sebagai berikut : I. Bagian I: Introduction Ini adalah bagian awal kuesioner, terdiri dari: introduksi peneliti, judul survey, dan kesediaan atau partisipasi responden dalam mengisi kuesioner. II. Bagian II: Screening Bagian ini dilakukan untuk mengidentifikasi agar responden yang mengisi kuesioner benar-benar merupakan bagian dari population of interest. Screening bertujuan memilih jenis responden yang representatif yang sudah dijadikan target penelitian. Pada bagian ini akan ditanyakan apakah responden pernah membeli barang fashion tiruan sebelumnya. III. Bagian III: Respondents social and personality factors Bagian ini mencantumkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan faktor personal maupun sosial dari konsumen yang mempengaruhi sikap mereka terhadap barang tiruan. 40

11 IV. Bagian IV: Respondents attitude toward fashion counterfeiting Bagian ini akan mencantumkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan sikap konsumen terhadap pemalsuan barang fashion, yang terdiri dari attitude toward purchasing behavior, attitude toward counterfeited fashion goods, dan attitude toward social consequences. Tujuan dari bagian ini adalah untuk mengukur dan melihat bagaimana sikap mereka terhadap barang fashion tiruan. V. Bagian V: Respondents purchase intention to counterfeited goods Bagian ini akan mencantumkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli (purchase intention) barang-barang tiruan tersebut. VI. Bagian VI: Profil responden / Demographic information Bagian ini ditujukan untuk melihat profil demografis responden, seperti jenis kelamin, umur, domisili tempat tinggal, pekerjaan responden, dll. 3.3 Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data primer dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur. Dalam marketing research terdapat beberapa metode dalam mendesain kuesioner. Pada pengambilan data primer melalui penyebaran kuesioner, peneliti menggunakan bentuk dasar dalam mendesain kuesioner (Maholtra,2004), yang terdiri dari scaled response questions. Pada penelitian ini akan digunakan desain kuesioner scaled response questions. Yaitu suatu bentuk pertanyaan yang menggunakan skala dalam mengukur dan mengetahui sikap responden terhadap pertanyaan-pertanyaan di kuesioner, dari sudut pandang responden. Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terbagi atas lima tingkatan, yaitu: 41

12 3.1 STS (Sangat Tidak Setuju) 3.2 TS (Tidak Setuju) 3.3 N (Netral) 3.4 S (Setuju) 3.5 SS (Sangat Setuju) Kuesioner dibuat sejelas mungkin agar dapat diisi dengan benar oleh responden. Sebelum memilih responden, peneliti memastikan terlebih dahulu bahwa responden tersebut memiliki pengetahuan yang cukup dan memiliki keterlibatan terhadap objek permasalahan yang diteliti Data Primer Data primer merupakan data yang didapat oleh peneliti melalui interaksinya secara langsung dengan sumber data. Melalui interaksi langsung, pada umumnya peneliti bisa mendapatkan informasi-informasi yang lebih jelas, lengkap, dan akurat. Dengan dilakukannya survey dengan pembagian kuesioner tersebut, peneliti dapat memperoleh data dan informasi yang lebih lengkap lagi sebagai bahan acuan untuk memulai penelitian. Dalam penelitian ini, tidak dilakukan pengumpulan data dengan metode kualitatif, seperti Focus Group Discussion (FGD) dan in depth interview. Karena penelitian ini bersifat replikasi studi. Sehingga, semua variabel dan pertanyaan yang dibutuhkan untuk kuesioner sudah tersedia pada penelitian atau studi sebelumnya Data Sekunder Peneliti mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka dan studi literatur yang telah dipublikasikan. Studi pustaka dilakukan dengan mencari buku-buku, jurnal-jurnal, penelitian yang telah dilakukan, serta data-data publikasi, melalui perpustakaan maupun internet. Materi data sekunder yang dicari antara lain teori dan/atau data-data yang 42

13 berhubungan dengan berkembangnya counterfeiting goods di dunia dan di Indonesia, efek yang diakibatkan, dan juga informasi yang berhubungan dengan perilaku konsumen terhadap counterfeiting. 3.4 Pengambilan Sampel Sampel Penelitian Sample size atau ukuran sampel, merujuk pada jumlah responden yang dimasukkan dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dan pria dengan kisaran usia mulai dari tahun, dan termasuk kedalam kelas sosial ekonomi menengah kebawah hingga menengah keatas, dan berdomisili di DKI Jakarta. Dalam menentukan jumlah responden yang harus diambil, Peneliti menggunakan convenience sampling dalam menentukan responden. Dalam hal ini, peneliti menentukan untuk menggunakan 126 responden Metode Pengambilan Sampel Peneliti memilih teknik Nonprobability dengan metode convenience sampling. Convenience sampling merupakan tehnik pemilihan sampling non probabilitas yang berusaha mendapatkan sample dari elemen yang tepat (Maholtra,2004). Selain itu, responden dipilih oleh peneliti karena mereka berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai ruang lingkup penelitian ini. Alasan mendasar yang menyebabkan peneliti menggunakan teknik ini adalah karena biaya yang relatif murah, kemudahan dan kecepatan pelaksanaan. Target pengisian adalah sebanyak 100 kuesioner, tapi dalam proses penyebaran kuesioner ternyata kuesioner yang berhasil tersebar sebanyak 43

14 127 kuesioner. Namun, setelah melalui proses pengecekan lebih lanjut, hanya terdapat 126 kuesioner yang valid untuk diolah dan diteliti lebih lanjut. 3.5 Metode analisis data Analisis awal Dalam penelitian ini sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan pre-testing terhadap kuesioner. Pre-testing bertujuan untuk melakukan uji terhadap berbagai hal mengenai kuesioner, seperti pemahaman terhadap pertanyaan, layout, kata-kata, dan lain sebagainya (Maholtra, 2004) Distribusi Frekuensi Peneliti akan menggunakan analisis distribusi frekuensi, hal ini dilakukan untuk melihat jumlah responden dalam suatu karakter penelitian. Analisis ini dilakukan untuk melihat profil responden, seperti: jenis kelamin, umur, pekerjaan, domisili, dan frekuensi responden berbelanja barang fashion tiruan dalam satu tahun terakhir Reliabilitas Peneliti melakukan uji reliabilitas mengukur konsistensi dan reliabiltas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner terhadap variabel-nya. Menurut Maholtra, dengan melihat batas nilai Alpha Cronbach s sebesar 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner dianggap sudah dianggap reliable, konsisten, dan relevan terhadap variabel atau faktor dalam penelitian, sedangkan menurut Hair nilai batasnya adalah 0,6. sudah dianggap reliable. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan di uji reliabilitas adalah Normative Susceptibillity, Value Consciousness, Collectivism, Novelty Seeking, dan 44

15 Consumer Attitude Towards Fashion Counterfeiting yang mencakup Attitude Towards Purchasing Behavior, Attitude Towards Fashion Counterfeited Goods, dan Attitude Towards Social Consequences Uji Analisis Faktor Dalam penelitian kali ini, peneliti akan melakukan analisis faktor terhadap variabel Normative Susceptibillity, Value Consciousness, Collectivism, Novelty Seeking, dan Consumer Attitudes Toward Fashion Counterfeiting. Analisis faktor bertujuan untuk mereduksi data dan mengidentifikasi suatu jumlah kecil faktor yang menerangkan beberapa faktor yang mempunyai kemiripan karakter, selain itu analisis faktor sebagai cara yang digunakan untuk mengidentifikasikan variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu himpunan variabel observasi (Singgih, 2006) Analisis Regresi Pada penelitian ini, untuk tahap awalnya akan dilakukan analisis regresi bivariat (bivariate regression analysis). Regresi bivariat merupakan suatu prosedur untuk menurunkan suatu hubungan matematis, dalam bentuk persamaan, antara suatu variabel dependen berbentuk metrik dengan sebuah variabel independen yang juga berbentuk metrik (Singgih, 2006). Metode regresi akan digunakan dalam penelitian ini untuk melihat seberapa jauh pengaruh antara Social and Personality Factor (normative susceptibility, value consciousness, collectivism, dan novelty seeking) dengan Consumer s Attitude Toward Conterfeiting (attitude toward purchasing behavior, attitude toward counterfeiting fashion goods, dan attitude toward social consequencess), dan 45

16 kemudian antara Consumer s Attitude Toward Counterfeiting dengan Purchase Intention terhadap barang-barang fashion tiruan Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda terutama digunakan untuk melihat adanya hubungan antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat. Regresi berganda digunakan untuk tujuan prediksi seberapa besar pengaruh variabelvariabel bebas terhadap variabel terikat (Maholtra, 2004). Metode ini digunakan untuk penelitian ini karena untuk melakukan evaluasi atas consumer s attitudes toward fashion counterfeiting yang terdiri dari tiga variabel independent yaitu : attitude toward purchasing behavior, attitude toward counterfeited goods, dan attitude toward social consequencess terhadap purchase intention. 3.6 Independent Sample T-Test Independent sample t-test digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya (Singgih, 2006). Dalam penelitian ini metode ini digunakan untuk menguji dan melihat perbedaan rata-rata (mean) dari sikap antara buyer maupun non-buyer terhadap barang-barang fashion tiruan tersebut. Sikap responden tersebut mencakup attitude toward purchasing behavior, attitude toward counterfeited fashion good, dan attitude toward social consequencess. 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada tahap awal, untuk memulai penelitian ini, peneliti melakukan pre-testing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada tahap awal, untuk memulai penelitian ini, peneliti melakukan pre-testing BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Testing Pada tahap awal, untuk memulai penelitian ini, peneliti melakukan pre-testing terlebih dahulu terhadap kuesioner.

Lebih terperinci

FAKTOR SOSIAL DAN PERSONAL YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI BARANG FASHION TIRUAN (COUNTERFEITED FASHION GOODS)

FAKTOR SOSIAL DAN PERSONAL YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI BARANG FASHION TIRUAN (COUNTERFEITED FASHION GOODS) FAKTOR SOSIAL DAN PERSONAL YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI BARANG FASHION TIRUAN (COUNTERFEITED FASHION GOODS) Desyra Sukma Dewanthi 1 BINUS University ABSTRACT In current time there are more rampant

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian memberikan prosedur untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian yang bersifat kausal (sebab-akibat). Desain penelitian eksploratori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau blueprint yang digunakan dalam membuat sebuah riset. Kerangka kerja tersebut menspesifikasikan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengacu pada kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan penelitian. Berisi mengenai serangkaian prosedur yang diperlukan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian (riset pemasaran). Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Malhotra (2004), desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau blueprint untuk melakukan sebuah proyek riset pemasaran. Kerangka kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1` Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Rancangan penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Klasifikasi Desain Riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Klasifikasi Desain Riset 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau blueprint dari sebuah penelitian atau riset yang menspesifikasikan prosedur untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini bersumber dari penelitian sebelumnya milik Dawn G. Eaton yang berjudul Effects of Organizational Climate on Faculty Job Satisfaction and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Counterfeiting atau pemalsuan adalah tindakan pelanggaran atau penyalahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Counterfeiting atau pemalsuan adalah tindakan pelanggaran atau penyalahan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Counterfeiting atau pemalsuan adalah tindakan pelanggaran atau penyalahan terhadap hak legal dari sang pemilik intellectual property (Clark, 1997). Secara teknik, kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dimaksudkan sebagai seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasangan iklan banner di Internet pertama kali diperkenalkan oleh HotWired pada tahun 1994 untuk merek antara lain Zima, Club Med, dan AT&T. Sejak saat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra merek,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra merek, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah uraian mengenai penelitian terdahulu serta persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek adalah satu anggota dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data menurut Sekaran (2013) dapat diperoleh dari data primer ataupun data sekunder. Data primer adalah data yang merujuk kepada informasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif ini menyatakan variabel penyebab dan varibel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et. al (2011) yang berjudul The Effect Of Transformational Leadership, Empowerment Toward

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiono (2007), metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Penelitian menggunakan data yang diperoleh dengan cara survey lapangan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di lingkungan Kampus Terpadu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini merupakan pengembangan dari jurnal berjudul The Impact of Corporate Credibility and Celebrity Credibility on Consumer Reaction to Advertisements

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dan diproses. Sebelum data penelitian hasil survey dengan kuesioner terkumpul, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan trend yang sedang berkembang. Contohnya saja produk fashion

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan trend yang sedang berkembang. Contohnya saja produk fashion BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, fashion dunia atau segala sesuatu disangkaut pautkan dengan trend yang sedang berkembang. Contohnya saja produk fashion produk tersebut merupakan produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Berdasarkan klasifikasi tujuan penelitian, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Prasetyo dan Jannah 1 Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam buku yang berjudul Marketing Research, desain penelitian (research design) didefinisikan sebagai sebuah kerangka kerja atau cetak biru (blueprint)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data merupakan sekumpulan informasi. Pengertian data dalam bisnis adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu: pendekatan kualitatif yang berupa eksploratif dan pendekatan kuantitatifyang berupa deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan telah menjadi semakin ketat sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus memperbaiki kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberhentian hubungan antara pelanggan dengan perusahaan karena munculnya niat mengganti (switching intentions) dari konsumen merupakan hal yang sangat umum terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Faktor-Faktor Sosial dan Personal Faktor sosial dan personal mengacu pada faktor-faktor yang berasal baik dari dalam diri konsumen (internal) maupun dari lingkungan eksternal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Variabel penelitan adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory. Penelitian explanatory bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen Sour Sally. Area penelitian mencakup 5 wilayah di DKI Jakarta yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah wanita bekerja dalam perbagai

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah wanita bekerja dalam perbagai BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah wanita bekerja dalam perbagai profesi dan pekerjaan dan penelitian dilakukan didaerah DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 22 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Maholtra (1996) dalam Istijanto (2006) menyatakan bahwa desain riset merupakan kerangka kerja yang secara detail merinci prosedur yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek/Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pengguna smartphone Xiaomi di wilayah Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah smartphone Xiaomi. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di masing-masing Rumah Sakit Swasta di Bandar lampung. Adapun kriteria Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 27 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti Sanusi ( 2014 : 104). Data primer dalam penelitian

Lebih terperinci

1 Analisis sikap..., Ayu Puspitasari P., FE UI, 2009 Universitas Indonesia

1 Analisis sikap..., Ayu Puspitasari P., FE UI, 2009 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan konsumen dan pelaku bisnis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil obyek penelitian pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Ringroad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Research design adalah sekumpulan keputusan yang menyusun suatu perencanaan ( master plan ) dimana ditetapkan metode dan prosedur untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenaran. Penggunaan informasi yang dihasilkan pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana Berdasarkan model di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kontak dan atensi konsumen terhadap iklan banner memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Adapun deskripsi karakteristik responden dari penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kausal karena bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan tahapan proses penelitian yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang muncul. Metode penelitian disusun dengan mengacu pada latar belakang dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah produk Eiger merupakan perusahaan manufaktur dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan dua variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk palsu atau produk tiruan ataupun yang sering dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Produk palsu atau produk tiruan ataupun yang sering dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produk palsu atau produk tiruan ataupun yang sering dikenal dengan produk KW di Indonesia kerap menjadi permasalahan yang masih belum dapat diselesaikan secara tuntas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian survey. Survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang ingin dijadikan penelitian adalah orang orang yang ingin membeli keripik di Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:69) dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu: jenis penelitian berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu produk krim wajah sedangkan subjek dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas

Lebih terperinci