Nugraha Surbakti Retno Kusumastuti Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nugraha Surbakti Retno Kusumastuti Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH DIVIDEND POLICY TERHADAP SHARE PRICE VOLITALITY (STUDI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ) Nugraha Surbakti Retno Kusumastuti Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend yield dan dividend payout ratio terhadap volatilitas harga saham perusahaan. Penelitian ini menggunakan 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian selama periode dan menerbitkan dividen secara rutin setiap tahunnya selama tahun penelitian. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda untuk menjelaskan hubungan antara volatilitas harga saham dengan kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel dividend yield dan dividend payout ratio. Model regresi yang utama diperluas dengan menambahkan variabel kontrol termasuk ukuran perusahaan, volatilitas pendapatan, hutang perusahaan dan pertumbuhan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dividend yield tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham, (2) dividend payout ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham, (3) kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend yield dan dividend payout ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham. Kata kunci: dividend payout ratio; dividend yield; kebijakan dividen; volatilitas harga saham ABSTRACT This study aims to analyze the effect of dividend policy proxied by dividend yield and dividend payout ratio of the company's stock price volatility. This study uses 40 companies listed on the Indonesian Stock Exchange as the study sample during the period of and issuing dividends regularly every year during the study year. This study uses multiple linear regression to explore the association between share price volatility and dividend policy proxied by dividend yield and dividend payout ratio. The primarily regression model was expanded by adding control variables including size, earning volatility, leverage, debt and growth. The results showed that: (1) dividend yield does not have a significant effect on the volatility of stock price, (2) the dividend payout ratio has no significant effect on the volatility of stock prices, (3) the dividend policy is proxied by dividend yield and dividend payout ratio does not have a significant influence on stock price volatility. Keywords: dividend payout ratio; dividend policy; dividend yield; share price volatility

2 1. Pendahuluan Perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen perusahaan harus bekerja keras untuk mencapai perkembangan usaha yang lebih baik. Perkembangan usaha perusahaan yang lebih baik dapat diwujudkan dengan menerapkan strategi-strategi baru yang inovatif, sehingga diharapkan perusahaan dapat berkembang dan semakin besar. Perkembangan yang dialami oleh perusahaan menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat dihindari yaitu perusahaan memerlukan tambahan dana untuk melakukan ekspansi usahanya. Untuk mencukupi sejumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut, perusahaan dapat mendapatkannya dari sumber pembiayaan internal perusahaan itu sendiri. Apabila sumber pembiayaan internal tidak cukup, maka perusahaan dapat memanfaatkan sumber dana luar misalnya sumber pembiayaan tradisional yaitu perbankan. Namun ada pilihan alternatif yang lebih menarik dan lebih modern untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitu melakukan penerbitan surat berharga, salah satunya adalah saham biasa. Pilihan ini lebih baik karena perusahaan dimungkinkan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan tanpa harus meminjam ke pihak lain dan tentu saja perusahaan tidak harus membayar bunga atas pinjaman yang dilakukan. Dana yang diperoleh dari penerbitan saham dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan ekspansi atau mengembangkan usahanya. Saham-saham yang diterbitkan oleh perusahaan nantinya akan dibeli oleh para calon investor di pasar modal. Sebagai konsekuensi menerbitkan saham, maka struktur kepemilikan perusahaan telah berubah. Para investor yang membeli saham-saham yang diterbitkan perusahaan menjadi pemilik baru atas perusahaan tersebut. Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap pemegang saham. Perusahaan kini harus berusaha keras untuk memaksimumkan kekayaan para pemegang saham. Dalam melakukan investasi, setiap investor selalu mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu di masa yang akan datang atas investasinya. Tujuan seorang investor yang menginvestasikan dananya dalam perusahaan adalah untuk memperoleh pendapatan yang berupa dividen atau capital gain. Dalam melakukan investasi, investor membutuhkan informasi untuk melakukan analisis dan menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut adalah jumlah keuntungan per saham dan dividen per saham yang dibagikan oleh perusahaan. Laba

3 per saham dijadikan dasar untuk menaksir deviden, sehingga deviden mengandung informasi mengenai persepsi manajemen terhadap prospek perusahaan di masa yang akan datang. Investor dapat mengetahui jumlah keuntungan perusahaan dengan membaca laporan keuangan perusahaan. Kemudian dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan diputuskan besarnya dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham. Proporsi pembagian laba perusahaan menjadi laba ditahan dan dividen, tergantung pada RUPS dan kondisi perusahaan saat itu. Untuk itu, setiap manajemen perusahaan dituntut untuk dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan komposisi laba ditahan ataupun keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Keputusan manajemen ini sangat vital, karena akan menentukan kelangsungan hidup dan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, maka perusahaan harus menunjukkan kinerja yang baik dan menyampaikan informasi yang cukup bagi pemegang saham mengenai perkembangan perusahaan dan pengumuman mengenai pembagian dividen. Peningkatan dividen akan menambah kepercayaan pemegang saham terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang baik. Keuntungan yang diterima oleh investor atau pemegang saham dari penanaman modal melalui pembelian saham suatu perusahaan terdiri dari dua macam yaitu dividen dan capital gain. Dividen berasal dari bahasa Latin yaitu divendium yang berarti sesuatu untuk dibagi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dividen diartikan bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh direksi serta disahkan oleh rapat umum pemegang saham untuk dibagikan kepada para pemegang saham atau sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebuah perseroan. Menurut Gallagher and Andrew (2000) menyatakan bahwa: Dividends is the cash payments that corporation make to their common stockholder. Menurut Zaki Baridwan (2004) menyatakan bahwa dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001) dividen adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investors. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2001) menyatakan bahwa dividen adalah pembagian keuntungan yang dihasilkan perusahaan dan tersedia bagi pemegang saham. Dari beberapa pengertian dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dividen merupakan jumlah laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham.

4 Kebijakan dividen mengacu pada kebijakan perusahaan yang menentukan jumlah pembayaran dividen dan jumlah saldo laba untuk menginvestasikan kembali dalam proyekproyek baru (Hashemijoo et al, 2012). Kebijakan ini terkait dengan membagi laba perusahaan itu antara pembayaran kepada pemegang saham dan reinvestasi dalam peluang baru. Pada bidang keuangan perusahaan, salah satu keputusan yang paling penting berkaitan dengan jawaban dari masalah ini adalah apakah keuntungan perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau harus diinvestasikan kembali dalam peluang baru. Jika perusahaan harus memberikan dividen, perusahaan harus menentukan proporsi keuntungan harus dibayarkan kepada pemegang saham dan berapa proporsi harus dikembalikan ke dalam perusahaan. Untuk menjawab pertanyaan ini, manajer harus mempertimbangkan kebijakan dividen yang akan menyebabkan maksimalisasi kekayaan pemegang saham dan manajemen perusahaan tidak hanya berkonsentrasi pada pertanyaan berapa banyak pendapatan perusahaan yang diperlukan untuk investasi. Sebaliknya, mereka juga harus mempertimbangkan dampak dari keputusan mereka pada harga saham. Dalam hal ini kebijakan dividen perusahaan diproksikan dengan variabel dividend yield dan dividend payout ratio. Dividend yield merupakan rasio antara dividen tunai yang dibagikan oleh perusahaan dengan harga saham di pasar. Sedangkan dividend payout ratio merupakan rasio antara dividen tunai yang dibagikan oleh perusahaan dengan pendapatan perusahaan sebelum dikenakan pajak. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ditarik beberapa pokok permasalahan penelitian; apakah terdapat pengaruh dari kebijakan dividend yang diproksikan dengan dividend yield dan dividend payout ratio terhadap volatilitas harga saham perusahaan dan apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend yield dan dividend payout ratio secara simultan atau secara keseluruhan terhadap volatilitas harga saham perusahaan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend yield dan dividend payout ratio secara parsial terhadap volatilitas harga saham serta menganalisis apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend yield dan dividend payout ratio secara simultan atau secara keseluruhan terhadap volatilitas harga saham perusahaan selama tahun

5 2. Tinjauan Teoritis Teori Dividen Tidak Relevan (Dividend Irrelevance Theory) Teori dividen tidak relevan pertama sekali dicetuskan oleh Modigliani dan Miller (1961) dalam artikel Dividend Policy, Growth, and the Valuation of Shares. Miller dan Modigliani berpendapat bahwa nilai perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya dividen, tetapi ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. MM berasumsi bahwa: Terdapat pasar modal yang sempurna, tanpa pajak atau biaya transaksi, harga pasar tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pembeli atau seorang penjual, dan akses gratis dan tanpa biaya untuk mendapatkan informasi tentang pasar. Investor berpikir rasional dan mereka menghargai surat berharga berdasarkan nilai diskonto arus kas masa depan untuk investor. Manajer bertindak sebagai agen terbaik dari pemegang saham. Ada kepastian mengenai kebijakan investasi perusahaan, dengan pengetahuan tentang arus kas masa depan. MM menyimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak relevan terhadap kemakmuran pemegang saham karena pembayaran dividen berarti mengurangi laba ditahan yang seharusnya untuk investasi, sehingga perusahan akan mencari dana baru untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. Dengan demikian kenaikan pembayaran dividen akan diikuti dengan penurunan harga saham sebagai akibat penjualan saham baru atau penerbitan utang. Dengan demikian laba yang dibagikan sebagai dividen atau ditahan untuk investasi tidak mempengaruhi kemakmuran pemegang saham. Teori Burung di Tangan (Bird In Hand Theory) Teori bird in hand dikemukakan Lintner (1962), Gordon (1962), dan Bhattacharya (1979). Mereka menjelaskan bahwa investor menyukai pendapatan dividen yang tinggi karena pendapatan dividen yang diterima oleh investor seperti burung di tangan (bird in the hand). Maksudnya adalah pendapatan dividen mempunyai nilai yang lebih tinggi dan risiko yang lebih kecil daripada pendapatan modal (capital gain) karena dividen lebih pasti dari pendapatan modal. Mendapat dividen tinggi saat ini resikonya lebih kecil daripada mendapat capital gain di masa yang akan datang. Salah satu keuntungan bila menerapkan Teori bird in hand adalah dengan memberikan dividen yang tinggi, maka harga saham perusahaan juga akan semakin tinggi pula. Teori ini juga berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya,

6 harga saham perusahaan akan sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Peningkatan dividen akan meningkatkan harga saham yang akan berdampak pula pada nilai perusahaan. Namun dengan menerima dividen maka investor harus membayar pajak sesuai dengan dividen yang diterima. Teori Perbedaan Pajak (Tax preference theory) Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy (1979). Mereka menyatakan bahwa karena adanya pajak atas pendapatan maka pendapatan yang relevan adalah pendapatan setelah pajak. Adanya pajak terhadap keuntungan perusahaan yang berupa dividen dan capital gains, akan mempengaruhi keputusan para investor. Para investor akan lebih cenderung memilih capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor akan lebih tertarik kepada saham yang memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada capital gains-nya daripada dividend yield. Para investor lebih memilih perusahaan untuk membagikan dividen sekecil mungkin atau tidak membagikan dividen sama sekali. Hal ini disebabkan perilaku investor yang mencoba untuk menghindari atau membayar pajak sekecil mungkin atas keuntungan yang diterimanya. Jika pajak atas dividen lebih besar atas pajak capital gains, maka hal ini semakin mempengaruhi investor untuk lebih memilih capital gains. Oleh sebab itu, mereka beranggapan dividen sebaiknya dibagi sekecil-kecilnya, sejauh dana tersebut dapat digunakan untuk investasi yang menguntungkan atau memberi NPV positif. Signalling Hypothesis Kenaikan pembagian dividen sering menyebabkan kenaikan harga saham tersebut. Sebaliknya penurunan dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Fenomena ini dapat menjadi bukti bahwa para investor lebih memilih dividen daripada capital gains. Miller dan Modigliani (1961) berpendapat bahwa kenaikan pembayaran dividen oleh perusahaan dapat menjadi suatu sinyal bagi investor bahwa manajemen perusahaan akan menghasilkan laba atau keuntungan yang lebih baik di masa yang akan datang. Sebaliknya, penurunan pembayaran dividen memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan akan menghadapi masa sulit di masa yang akan datang. Miller dan Modigliani (1961) mengasumsikan bahwa para investor dan manajemen perusahaan memiliki informasi yang sempurna tentang perusahaan. Pernyataan tersebut disanggah oleh beberapa peneliti karena manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih akurat dan lebih baru daripada investor. Untuk menjembatani ketimpangan tersebut, maka manajemen menggunakan dividen sebagai alat yang mengandung informasi kepada pemegang saham. Menurut Petit (1972) jumlah dividen yang dibayar mengandung informasi

7 tentang masa depan perusahaan, dividen dapat dijadikan acuan untuk perubahan harga saham. Peningkatan jumlah dividen diinterpretasikan sebagai kabar baik dan prospek yang cerah. Clientelle Effects of Dividends Theories Menurut clientelle effects adanya investor yang berbeda baik dilihat dari segi usia investor, kelompok investor, dan golongan. Perbedaan tersebut telah menimbulkan preferensi yang berbeda terhadap tinggi rendahnya dividen yang akan mereka terima. Investor individual dengan usia lanjut dan yang penghasilannya hanya tergantung dati dividen mungkin lebih menyukai pembayaran dividen yang tinggi. Akan tetapi investor dengan penghasilan yang tinggi akan lebih menyukai pembayaran dividen yang rendah. Perusahaan akan menarik klien dengan menggunakan kebijakan dividen perusahaan. Menurut Al-Malkawi (2007) dalam masa perkembangannya, perusahaan cenderung membayar dividen lebih kecil akan menarik investor yang mengharapkan apresiasi modal, ketika perusahaan sudah mulai maju, maka perusahaan akan menerbitkan dividen lebih besar untuk menarik investor yang cenderung lebih memilih dividen sebagai pendapatan yang pasti. Al-Malkawi (2007) mengelompokkan efek klien menjadi dua kelompok, yaitu klien yang dipengaruhi oleh pajak dan klien yang dipengaruhi oleh biaya transaksi. Dia berpendapat bahwa klien yang dipengaruhi oleh pajak lebih memilih perusahaan tidak membayar dividen untuk mengharapkan apresiasi harga saham. Sedangkan klien yang dipengaruhi oleh biaya transaksi lebih memilih dividen untuk memenuhi kebutuhannya karena mereka tidak mampu untuk membayar biaya transaksi yang tinggi. 3. Metode Penelitian 3.1 Jenis Data Data terdiri dari 40 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan keuangan secara lengkap selama periode Perusahaan yang dijadikan sampel juga merupakan perusahan yang membagikan dividen tunai secara rutin selama periode karena dividen tunai dipakai untuk menghitung nilai dividend yield dan dividend payout ratio. Perusahan juga tidak melakukan stock split selama periode , karena apabila perusahaan melakukan stock split maka akan berdampak pada harga saham perusahaan di pasar saham. Perusahaan yang diteliti juga merupakan perusahaan non keuangan karena perusahaan non keuangan adalah perusahaan yang padat modal dan memiliki aset-aset tetap yang bernilai lebih besar daripada perusahaan

8 sektor keuangan. Selain itu perusahaan yang dijadikan sampel juga merupakan perusahaan yang menghasilkan laba positif sehingga dapat dilihat besar dividen tunai yang dibagi dan laba yang ditahan sebagai tambahan modal perusahaan. Data yang dikumpulkan diantaranya harga saham perusahaan, dividend yield, dividend payout ratio, jumlah saham yang beredar, hutang jangka panjang perusahaan, pendapatan perusahaann dan total aset perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data cross section dari 40 perusahaan selama periode tahun Pengukuran Variabel Variabel dependen pada penelitian ini adalah share price volatility. Volatilitas harga saham didasarkan pada selisih harga saham tertinggi dan harga saham terendah dalam satu tahun yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Selisih antara harga saham tertinggi dan harga saham terendah tersebut kemudian dibagi dengan rata-rata harga saham tertinggi dan terendah diperoleh pada tahun tersebut dan kemudian dikuadratkan. Rata-rata ini untuk semua tahun yang tersedia dan kemudian hasilnya diakar kuadrat sehingga memperoleh variable yang sebanding dengan standar deviasi (Baskin, 1989). Hal ini didasarkan karena standar deviasi dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai ekstrim. Pendekatan ini sejalan dengan penelitian Baskin (1989) untuk membentuk kerangka teoritis penelitian.!.!"# =!!!" +!"!!!((!"!")/( 2 ))^2 5 Sumber: Hashemijoo et al (2012) Variabel independen (variabel bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah dividend yield dan payout ratio. Dividend yield dinyatakan sebagai dividen per saham sebagai persentase dari harga saham. Dividen dihitung atas dividen kotor, yaitu tidak termasuk kredit pajak. Rata-rata diambil untuk semua tahun yang tersedia.!!.!"#$% = (!"/!"# )!!! 5 Sumber: Hashemijoo et al (2012) Dividend payout ratio dinyatakan sebagai jumlah dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa dibagi dengan laba bersih setelah pajak untuk setiap tahun. Lalu hasilnya dirata-ratakan selama 5 tahun.!!"/!"!"#$%& = 5!!!

9 Sumber: Hashemijoo et al (2012) Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah size, earning volatility, debt dan growth. Size merupakan salah satu variabel kontrol dari penelitian. Untuk perhitungan, nilai pasar perusahaan dirata-rata selama 5 tahun. Kemudian digunakan transformasi logaritma natural.!!"#$ = ln(!"#/5)!!! Sumber: Hashemijoo et al (2012) Earning volatility merupakan salah satu variabel kontrol penelitian ini. Untuk perhitungan volatilitas laba, pertama, rasio laba operasi pada aset total dihitung untuk setiap tahun dan kemudian hasilnya dirata-ratakan selama 5 tahun.!.!"# =!!!!! (!"!)^2 5 Sumber: Hashemijoo et al (2012) Debt merupakan salah satu variabel kontrol penelitian ini. Untuk menghitung variabel ini, pertama, rasio hutang jangka panjang terhadap total aset dihitung untuk setiap tahun, kemudian hasilnya dirata-ratakan selama 5 tahun.!!"#/!""#$%!"#$ =!!! 5 Sumber: Hashemijoo et al (2012) Growth merupakan salah satu variabel kontrol penelitian ini. Untuk perhitungan, pertama, rasio perubahan total aset pada akhir tahun untuk total aset pada awal tahun dihitung untuk setiap tahun.!!""#$%!!!!"#$%h =!""#$% 5 Hipotesis 1!!! 3.3 Hipotesis Penelitian Sumber: Hashemijoo et al (2012) : Tidak terdapat pengaruh antara dividend yield terhadap share price volatility pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan.

10 !!! : Terdapat pengaruh antara dividend yield terhadap share price volatility pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan. Penelitian Hashemijoo et al (2012) menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara volatilitas harga saham dengan dividend yield. Sedangkan penelitian Khaled et al (2011) menunjukkan bahwa dividend yield juga memiliki hubungan yang negatif dengan volatilitas harga saham perusahaan. Hipotesis 2!!!!!! : Tidak terdapat pengaruh antara payout ratio terhadap share price volatility pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan. : Terdapat pengaruh antara payout ratio terhadap share price volatility pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan. Penelitian Hashemijoo et al (2012) menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara volatilitas harga saham dengan payout ratio. Hasil penelitian Khaled et al (2011) menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara payout ratio perusahaan dan volatilitas harga saham. Hipotesis 3!!! : Tidak terdapat pengaruh antara dividend yield, payout ratio, size, earnings volatility, debt dan growth terhadap share price volatility pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan.!!! : Terdapat terdapat pengaruh antara dividend yield, payout ratio, size, earnings volatility, debt dan growth terhadap share price volatility pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan. Baskin (1989) dalam Hashemijoo et al (2012) mengusulkan bahwa ukuran perusahaan, volatilitas pendapatan, hutang dan pertumbuhan mempengaruhi volatilitas harga saham dan kebijakan dividen. Risiko pasar yang dihadapi oleh perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen dan volatilitas harga saham sehingga volatitas pendapatan sebagai variabel kontrol ditambahkan ke persamaan regresi. 3.4 Model Analisis Dari hipotesis pembangun diatas maka dihasilkan model analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

11 !.!"#! =! +!!!.!"#$%! +!!!"#$%&! +!!!"#$! +!!!.!"#! +!! (!"#$! ) +!! (!"#$%&! ) +!!" Sumber: Hashemijoo et al (2012) Dimana: P.vol = Share Price Volatility D.yield = Dividend Yield Payout = Dividend Payout Ratio Size = Size E.vol = Earnings Volatility Debt = Debt Growth = Growth! = Intersep/konstanta!! = koefisien variabel Dividend Yield!! = koefisien variabel Dividend Payout Ratio!! = koefisien variabel Size!! = koefisien variabel Earnings Volatility!! = koefisien variabel Debt!! = koefisien variabel Growth! = tingkat error 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda yang terdiri dari uji statistik t, uji statistik F, dan pengujian koefisien determinasi (!! ) untuk membuktikan hipotesis yang dibentuk dalam penelitian serta untuk melihat tingkat signifikansinya. Untuk memperkecil human error dalam mengolah data statistik, peneliti menggunakan program komputer SPSS (Statistical Package for Social Science) versi Hasil dan Pembahasan Berdasarkan penentuan penarikan sampel yang telah dilakukan, penelitian ini menggunakan 40 perusahaan sebagai sampel. Kemudian dilakukan uji statistik model terhadap data penelitian. Uji statistik model berhubungan dengan kriteria dari statistik yang digunakan untuk melihat seberapa baik model atau variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut Tabel 4.7 menampilkan hasil dari regresi seluruh sampel.

12 Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Tanpa Variabel Kontrol Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Payout Ratio Dividend Yield a. Dependent Variable: Price Volatility Ket:!.!"#! =! +!!!.!"#$%! +!!!"#$%&! +!!"!.!"#! = share price volatility perusahaan j!.!"#$%! = dividend yield perusahaan j!"#$%&! = payout ratio perusahaan j! = error Sumber: Olahan Penulis menggunakan SPSS 17.0 (2013) Baskin (1989) dalam Hashemijoo et al (2012) mengusulkan bahwa ukuran perusahaan, volatilitas pendapatan, hutang dan pertumbuhan mempengaruhi volatilitas harga saham dan kebijakan dividen. Risiko pasar yang dihadapi oleh perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen dan volatilitas harga saham sehingga volatitas pendapatan sebagai variabel kontrol ditambahkan ke persamaan regresi. Selain itu, ukuran perusahaan mungkin mempengaruhi volatilitas harga karena perusahaan kecil biasanya kurang memiliki diversifikasi dalam usaha mereka. Selain itu, ada kemungkinan bahwa perusahaan kecil kurang memiliki informasi yang tersedia bagi investor tentang pasar saham mereka. Alasan lain untuk dampak ukuran pada volatilitas harga saham adalah saham perusahaan kecil mungkin lebih liquid, sehingga harga saham mereka bisa lebih begejolak daripada perusahaan yang lebih besar. Baskin mengusulkan agar perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham yang lebih terpencar lebih cenderung untuk menggunakan dividen sebagai perangkat sinyal, sehingga ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen juga. Untuk itu, ukuran variabel kontrol ditambahkan ke persamaan regresi. Selain itu, kebijakan dividen memiliki hubungan yang terbalik dengan pertumbuhan perusahaan karena perusahaan dalam masa pertumbuhannya, lebih memilih untuk menahan

13 laba untuk diivestasikan dalam kesempatan investasi yang baru. Tingkat pertumbuhan perusahaan dan volatilitas harga saham dapat berbanding terbalik. Sehingga, pertumbuhan ditambahkan ke dalam persamaan regresi sebagai variabel kontrol. Selanjutnya, karena adanya risiko operasi, hutang memberikan dampak negatif pada volatilitas harga saham. Informasi asimetris dapat menyebabkan hubungan yang terjadi antara hutang dan kebijakan dividen. Jadi hutang ditambahkan ke dalam persamaan regresi utama sebagai variabel kontrol. Tabel 4.8 Hasil Regresi Data dengan Variabel Kontrol Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) Payout Ratio Dividend Yield Firm Size Firm Growth Earning Volatility Debt Ratio a. Dependent Variable: Price Volatility Ket:!.!"#! =! +!!!.!"#$%! +!!!"#$%&! +!!!"#$! +!!!.!"#! +!! (!"#$! ) +!! (!"#$%&! ) +!!" Tabel 4.8 menunjukkan estimasi dari model persamaan yang mencakup 40 perusahaan selama periode Variabel dependennya adalah Share Price Volatility (P.Vol). Sedangkan variabel independennya adalah Payout Ratio (Payout), Dividend Yield (D.Yield), Firm Size (Size), Earning Volatility (E.Vol), Debt Ratio (Debt), Firm Growth (Growth). Sumber: Olahan Penulis menggunakan SPSS 17.0 (2013) Pada Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa dari regresi seluruh sampel perusahaan, nilai signifikan dari dividend yield adalah 0,848 dengan nilai t-stat positif sebesar 0,193 dan koefisien yang juga positif sebesar 0,310. Hasil probabilitas tersebut mengartikan bahwa dividend yield tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham perusahaan meskipun terdapat nilai koefisien yang positif dan berdasarkan nilai t-stat yang berarti ada hubungan positif terhadap volatilitas harga saham.

14 Pada Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dari regresi seluruh sampel perusahaan, nilai signifikan dari dividend yield adalah 0,323 dengan nilai t-stat positif sebesar 1,003 dan koefisien yang juga positif sebesar 1,740. Hasil probabilitas tersebut mengartikan bahwa dividend yield tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham perusahaan meskipun terdapat nilai koefisien yang positif dan berdasarkan nilai t-stat yang berarti ada hubungan positif terhadap volatilitas harga saham. Pada Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa dari regresi seluruh sampel perusahaan, nilai signifikan dari payout ratio adalah 0,262 dengan nilai t-stat negatif sebesar -1,140 dan koefisien yang juga negatif sebesar -0,273. Hasil probabilitas tersebut mengartikan bahwa payout ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham perusahaan meskipun terdapat nilai koefisien yang negatif dan berdasarkan nilai t-stat yang berarti ada hubungan negatif terhadap volatilitas harga saham. Pada Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dari regresi seluruh sampel perusahaan, nilai signifikan dari payout ratio adalah 0,155 dengan nilai t-stat negatif sebesar -1,455 dan koefisien yang juga negatif sebesar -0,372. Hasil probabilitas tersebut mengartikan bahwa payout ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham perusahaan meskipun terdapat nilai koefisien yang negatif dan berdasarkan nilai t-stat yang berarti ada hubungan negatif terhadap volatilitas harga saham. Tabel 4.13 Hasil Nilai Uji F dengan Variabel Kontrol ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Debt Ratio, Firm Size, Earning Volatility, Firm Growth, Payout Ratio, Dividend Yield b. Dependent Variable: Price Volatility Sumber: Olahan Penulis menggunakan SPSS 17.0 (2013) Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat dilihat nilai F pada penelitian ini adalah sebesar 1,606 dengan nilai signifikansi sebesar 0,177. Nilai ini menunjukkan bahwa hasil pengujian F secara simultan tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Dengan nilai yang dihasilkan diatas maka dikatakan H 0 diterima yang menghipotesiskan bahwa tidak terdapat pengaruh dari kebijakan dividen yang dijadikan variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan terhadap volatilitas harga saham. Baik variabel dividend yield dan dividend

15 payout ratio tidak memiliki pengaruh terhadap volatilitas harga saham secara simultan. Variabel debt, firm size, earning volatility dan firm growth juga tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap volatilitas harga saham. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai pengaruh dividend policy (kebijakan dividen) terhadap volatilitas harga saham telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Terjadi perdebatan terkait dengan penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan beberapa hasil penelitian lain memiliki pendapat bahwa kebijakan dividen perusahaan justru memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini, yaitu: 1. Dividend yield tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham. Jumlah kas dividen yang dibagikan oleh perusahaan dibagi dengan nilai pasar perusahaan di akhir tahun ternyata tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Harga saham perusahaan terus berubah dan tidak sejalan dengan besarnya nilai dividend yield perusahaan. 2. Dividend payout ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham. Jumlah kas dividen yang dibagikan oleh perusahaan dibagi dengan laba bersih setelah pajak perusahaan ternayat tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Harga saham perusahaan terus berubah dan tidak sejalan dengan nilai dari dividend payout ratio perusahaan. 3 Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksikan oleh variabel dividend yield dan dividend payout ratio. Dividend yield dan payout ratio secara simultan atau keseluruhan tidak memiliki pengaruh terhadap volatilitas harga saham. Hal ini menandakan bahwa besar kecilnya kas dividen yang diberikan oleh perusahaan tidak berdampak terhadap harga saham perusahaan yang ada di bursa saham. 5.2 Saran Penelitian Penelitian ini menujukkan hasil yang sama dari masing-masing variabel baik dividend yield dan dividend payout ratio tidak berpengaruh baik secara parsial maupun secara simultan terhadap volatilitas harga saham. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi mengenai pentingnya kebijakan dividen yang dibuat oleh perusahaan jika

16 dikaitkan dengan harga saham perusahaan. Akan tetapi sebagaimana penelitian sebelumnnya, penelitian ini tentu memiliki keterbatasan, antara lain: 1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan-perusahaan yang rutin membagikan kas dividen selama tahun penelitian yaitu 2006 sampai 2011 secara kontinyu. Jumlah sampel perusahaan yang digunakan adalah 40 perusahaan. Jumlah ini masih terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Penelitian ini mengadopsi perhitungan variabel volatilitas harga saham milik Baskin (1989). Perhitungan variabel volatilias harga saham tersebut menggunakan volatilitas harga saham tahunan, akan lebih baik apabila dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan volatilitas harga saham bulanan sehingga dapat lebih menunjukkan volatilitas harga saham sebenarnya di pasar saham. 5.3 Implikasi Bagi Perusahaan Kebijakan dividen yang diproksikan variabel dividend yield dan payout ratio seringkali dikaitkan dengan harga saham perusahaan, namun dalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham. Hal ini berarti bahwa harga saham perusahaan di bursa tidak ditentukan oleh besar kecilnya kas dividen yang dibagikan perusahaan kepada investor saham biasa. 5.4 Implikasi Bagi Investor Saham Biasa Dalam melakukan investasi, penting untuk mengetahui kebijakan dividen perusahaan, karena kebijakan dividen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan tentang nilai masa depan perusahaan. Kas dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat membuat investor cenderung menjual sahamnya, karena iinvestor lebih memilih perusahaan yang tidak membagikan dividen dan perusahaan melakukan investasi atas laba yang ditahan sehingga dapat mengoptimalkan nilai perusahaan di masa yang akan datang.

17 DAFTAR PUSTAKA Al-Malkawi, H. N., (2007). Determinants of corporate dividend policy in Jordan: an application of the Tobit model. Journal of Applied Accounting Research, Vol. 23, pp Bambang Riyanto. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan ke-7. Yogyakarta: BPFE. Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Baskin, J. (1989). Dividend Policy and The Volatility of Common Stocks. The Journal of Portfolio Management, 15 (3), Bhattacharya, S. (1979), Imperfect Information, Dividend Policy, and the Bird-In-Hand Fallacy, Bell Journal of Economics, 10 (1): Darmadji, Tjiptono & Fakhruddin, Hendi, M. (2001). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta. Gallagher, Timothy J., and Andrew Jr., Joseph D. (2000) Financial Management. 2 nd edition. New Jersey: Pretince-Hall International Inc. Gordon, M. J. (1962). The Investment, Financing, and Valuation of the Corporation (Homewood, Illinois: Irwin Publishers. Hashemijoo, M., Ardekani, A. M., & Younesi, N. (2012). The Impact of Dividend Policy on Share Price Volatility in the Malaysian Stock Market. Journal of Business Studies Quarterly. Vol. 4, No. 1, pp Lintner, J. (1962), Dividends, earnings, leverage, stock prices and supply of capital to corporations, The Review of Economics and Statistics, Vol. 64, pp Litzenberger, R. H. and Ramaswamy, K. (1982), The Effects of Dividends on Common Stock Prices: Tax Effects of Information Effects, The Journal of Finance, 37 (2): Miller, M. H., & Modigliani, F. (1961). Dividend policy, growth, and the valuation of shares. The Journal of Business, 34(4), Petit, R. R., (1972). Dividend announcements, security performance, and capital market efficiency. Journal of Finance, Vol. 27, pp

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Financial Leverage, Return On Equity (ROE) dan Firm Size terhadap Tingkat Underpricing (Studi Kasus pada Perusahaan Non Keuangan yang Melakukan Initial Public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Dividen Adapun Pengertian dividen menurut Zaki Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa : Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand) BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand) Teori the bird in the hand dikemukakan oleh Gordon (1959) dan Lintner

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) dan Fixed Assets Turn Over (FATO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Property & Real Eastate yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Net Profit Margin Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh investor dengan tujuan memperoleh keuntungan (return) di masa

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh investor dengan tujuan memperoleh keuntungan (return) di masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana yang ditanamkan oleh investor dengan tujuan memperoleh keuntungan (return) di masa yang akan datang

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Raja Saul Marto Hendry Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Labuhanbatu ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Sebelum melihat hasil penelitian dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham. KEBIJAKAN DEVIDEN Kebijakan deviden menyangkut keputusan apakah laba akan dibayarkan sebagai deviden atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Kebijakan deviden merupakan kebijakan yang kontroversial,

Lebih terperinci

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen (dividen Policy) merupakan kebijakan pembagian laba kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik pembeli

Lebih terperinci

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah ISSN: 2597-3991 AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Volume 1, Nomor 1, 2017 Pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen: Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013) yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Teori Yang Relevan Dengan Kebijakan Deviden Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:

Lebih terperinci

Jurnal Dinamika Manajemen

Jurnal Dinamika Manajemen JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: 20-28 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm PENGARUH KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Dwi Cahyaningdyah, Yustieana Dian

Lebih terperinci

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Semua keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi (CPA/BVA), Keputusan Pendanaan (DER), Kebijakan Dividen (DPR),

Lebih terperinci

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN A. Pendahuluan Dividen merupakan salah satu keputusan penting untuk memaksimumkan nilai perusahaan disamping keputusan investasi dan struktur modal (keputusan pemenuhan dana).

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen II. LANDASAN TEORI 2.1 Kebijakan Dividen 2.1.1 Pengertian Dasar Dividen Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi

Lebih terperinci

RIZKI AFRIANSYAH

RIZKI AFRIANSYAH ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2008-2012 RIZKI AFRIANSYAH 26211321

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen telah di lakukan oleh: 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, EARNING PER SHARE DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, EARNING PER SHARE DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PENGARUH RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, EARNING PER SHARE DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Noto Pamungkas 1 Rusherlistyani 2 Isnatul Janah 3 Universitas

Lebih terperinci

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM. Dividen dan Pembelian Kembali Saham Rita Tri Yusnita, SE., MM. LABA BERSIH (EAT) UNTUK SIAPA? PEMEGANG SAHAM Dalam bentuk dividen PERUSAHAAN Berupa laba ditahan REVIEW Fungsi Manajemen Keuangan 1. Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Isfenti Sadalia dan Khalijah Staf Pengajar FE USU Abstract: The purpose of this research is to

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating (pada perusahaan property

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah banyak dilakukan. Sutrisno (2001) menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Bab ini akan menguraikan dan membahas mengenai tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal menurut Husnan (2003:3) dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 Semuel Edwin Allein Mandagi Business School UPH Surabaya Surabaya, Indonesia Sea_mandagi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TEORITIS 1. Saham a. Pengertian saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Dividen 1. Pengertian Dividen Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam operasinya akan didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagaian lagi akan ditahan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis BAB III METODE PENELITIAN Didalam bab ini akan menjelaskan bagaimana cara penelitian ini akan dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis variabel yang digunakan, populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi

Lebih terperinci

Muniya Alteza

Muniya Alteza KEBIJAKAN DIVIDEN 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend 5. Kebijakan Dividen di Indonesia Muniya Alteza Pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) Apa dividend policy? Yaitu keputusan pembayaran laba bagi pemegang saham versus laba ditahan untuk diinvestasikan dalam perusahaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) Apa dividend policy? Yaitu keputusan pembayaran laba bagi pemegang saham versus laba ditahan untuk diinvestasikan dalam perusahaan Dividend policy meliputi Dividend

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari website IDX (Indonesia Stock

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari website IDX (Indonesia Stock 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen : KEBIJAKAN DEVIDEN 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen : Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak ( EAT ) perusahaan yaitu : 1. Dibagi kepada para pemegang saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang diberikan kepada para pemegang saham yang menanamkan modalnya di perusahaan. Namun, peranan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Satu hal penting dalam manajemen keuangan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang diterjemahkan sebagai

Lebih terperinci

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keptusan yang akan membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Menurut Sartono (2008: 281) dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan yang go public akan lebih mudah untuk mendapatkan dana dari para investor. Pasar modal menjadi wadah bagi investor yang ingin menyalurkan dananya maupun

Lebih terperinci

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY)

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY) TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY) Definisi Deviden Perusahaan dalam mengelola keuangannya selalu dihadapkan pada tiga permasalahan penting yang berkaitan. Ketiga permasalahan tersebut adalah keputusan investasi,

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL EXPENDITURE,

PENGARUH CAPITAL EXPENDITURE, Jurnal Kajian Manajemen Bisnis Volume 2, Nomor 1, Maret 2013 PENGARUH CAPITAL EXPENDITURE, STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany (agnes.agrifany@gmail.com) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

:Anggun Kartika Wati Npm :

:Anggun Kartika Wati Npm : PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL INTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Industri Rokok yang Go Public di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2009-2013 Nama :Anggun Kartika Wati Npm : 10210852

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manajer keuangan di perusahaan akan menghadapi dua keputusan, yaitu keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Keputusan pendanaan merupakan keputusan untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 50,0174,3480,166018,0794598 DER 50,1536 2,6783,631622,5626124

Lebih terperinci

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan Dividen 2 KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya prosentase laba bersih setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...i. DAFTAR TABEL...ii BAB I PENDAHULUAN...1

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...i. DAFTAR TABEL...ii BAB I PENDAHULUAN...1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i DAFTAR TABEL...ii DAFTAR GAMBAR...iii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Rumusan Masalah...10 1.3 Tujuan Penelitian...10 1.4 Manfaat Penelitian...11 1.4.1

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN: RASIO AKTIVITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN: RASIO AKTIVITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING JDA Vol. 1, No. 1, Maret 2009, pp. 1-5 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda Magdalena Nany Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Surakarta, Indonesia Sandra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 1. Manajemen Resiko Manajemen risiko dapat artikan sebagai serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Debt To Equity Ratio (DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR) 2.1.1.1 Pengertian Debt To Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode )

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode ) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6785 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode 2013-2016) 1 Windasari, 2

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Menurut Jogiyanto (2000:107), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa : 1. Return realisasi (realized

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi stratejik yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan ini ditujukan agar perusahaan mampu menghasilkan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XXI. Kebijakan Dividen (Dividend Policy) i 1. Tipe dan Cara Pembayaran Dividen a. Dividend kais (Cash Dividends). b. Dividen non-kas (Stock Dividends). Penjelasan untuk masing-masing tanggal yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang melakukan investasi antara lain: mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi.

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang melakukan investasi antara lain: mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Analisis Investasi di Pasar Modal Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memeroleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industriindustri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Fama dan French (2001, dalam Naiborhu, 2014)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan BAB III Metode Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder. Semua data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin meningkat, tidak hanya dalam satu sektor industri melainkan juga terjadi antara sektor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory). 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari data perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009) BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Signal Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001 dalam Diah, 2009) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sulia Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl. Thamrin No.112, 124, 140 Medan - 20212

Lebih terperinci