Kenaikan BI Rate* Dan Dampaknya Terhadap Pasar Saham
|
|
- Hendra Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 In Percentage Market Commentary Jumat, 12 Juli, 2013 Bagus Permadi Kenaikan BI Rate* Dan Dampaknya Terhadap Pasar Saham Apa Yang Terjadi Kemarin? Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada akhirnya menetapkan kenaikan BI Rate sebesar 50 bps ke level 6,5%, dan Fasbi Rate (Deposit Facility Rate) sebesar 50 bps ke level 4,75% pada hari Kamis 11 Juli Kenaikan ini melebihi ekspektasi konsensus dari para analis yang memprediksi kenaikan yang hanya sebesar 25 bps sebelumnya (1 basis poin = 0.01%). Poin kedua hasil rapat, BI turut pula memperketat ketentuan loan to value ratio sektor properti terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) untuk tipe-tipe tertentu sebagai suatu bentuk antisipasi dari kemungkinan bubble sektor properti, dimana masih terlihat lonjakan antusiasme pasar yang masih tinggi atas produk-produk properti. Keterlambatan tindakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM sempat menyebabkan diturunkannya outlook credit rating Indonesia dari BB+ menjadi BB- oleh S&P pada bulan Mei kemarin. Menurut pandangan kami, kenaikan harga BBM yang mendekati masuknya bulan Ramadhan diperkirakan dapat melambungkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok semakin tinggi, terutama bahan pangan yang disebabkan oleh meningkatnya biaya transportasi yang menjadi faktor biaya utama. Selain itu faktor lainnya adalah peningkatan permintaan secara musiman yang biasanya terjadi berpeluang menyebabkan kelangkaan bahan pangan di pasaran. Terkait kenaikan harga BBM subsidi baru-baru ini, kenaikan BI Rate dan Fasbi dipandang cukup penting dalam usaha BI dalam melakukan pengendalian pre-emptive inflasi akibat kenaikan BBM tersebut. Menurut kami hal tersebut memang sudah seharusnya dilakukan. BI mendasari hal ini sesuai dengan target perkiraan inflasi Juli yang mencapai 2,38% (diatas 7% yoy) dan Agustus yang menurun sebesar 0,39% dan kisaran target inflasi tahunan 2013 sebesar 7,2-7,8% yang bergantung kepada fluktuasi harga bahan pangan dan energi. Komponen inflasi inti (core inflation) diperkirakan tetap berada dalam kisaran wajar namun diatas kisaran 4% (yoy). Perkiraan target inflasi Juli yang tinggi tersebut tentu saja telah memfaktorkan berbagai kondisi di paragraf sebelumnya. Chart 1: Inflasi dan BI Rate Inflation YOY BI Rate Source: BI, BPS, WKSI Research *Lihat halaman 4 untuk keterangan definisi BI Rate
2 Bagaimana Kaitannya Dengan Inflasi? Kenaikan BBM tersebut tentu saja akan menimbulkan dampak jangka pendek seperti shock kenaikan harga-harga komoditas dan tarif. Di bulan Juni saja menurut data BPS terdapat kenaikan pada beberapa harga komoditas dan tarif tersebut seperti: tarif angkutan dalam kota, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, beras, nasi dengan lauk, petai, cabai rawit, mie, tarif angkutan antar kota, mie kering instant, daging sapi, ikan segar, ikan diawetkan, bayam, jengkol, kacang panjang, kentang, wortel, alpukat, bubur, soto, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif sewa rumah, tarif air minum PAM, bahan bakar rumah tangga, upah pembantu rumah tangga, tas, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api. namun seiring kondisi pasar mulai beradaptasi, akan terjadi penstabilan kembali tingkat harga-harga yang diperkirakan akan terjadi hingga kuartal ketiga tahun Di bulan Juni saja, kelompok bahan makanan secara umum mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 1,17% (meskipun masih berada di bawah komponen jasa keuangan yang sebesar 3,80%). Hampir bisa dipastikan untuk periode bulan Juli saat efek kenaikan harga BBM semakin efektif berpengaruh ke pasar, kenaikan harga-harga ini akan semakin bertambah. Inilah yang dimaksud dengan shock jangka pendek musiman, dalam beberapa bulan ke depan setelah lebaran, hargaharga berpeluang untuk kembali normal. Bagaimana Kaitannya Dengan Nilai Tukar Rupiah? Depresiasi nilai tukar rupiah belakangan ini dipastikan menjadi pertimbangan bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuannya. Pelemahan rupiah yang sempat menyentuh kisaran per 1 USD menurut pandangan BI disebabkan oleh pengurangan stimulus moneter dari the Fed AS, dan secara khusus menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia. Dalam kaitannya dengan cadangan devisa negara yang berada di bawah level USD 100 miliar di bulan Juni kemarin, kenaikan BI Rate tentu saja akan mampu mengurangi tekanan terhadap Rupiah, karena secara otomatis akan membantu menurunkan likuiditas rupiah demi dan membantu menyehatkan cadangan devisa dan kami harapkan mampu untuk memberikan kepercayaan terhadap Rupiah dan mencegah investor untuk memborong US Dollar karena kenaikan Fasbi saja tidak akan cukup untuk membendung spekulan. Kenaikan BI Rate sebesar 50 bps dirasa cukup realistis dalam menghadapi kondisi saat ini. Dampak Terhadap Pasar Saham Secara Umum (Dalam Jangka Waktu Menegah Sampai Panjang): Kenaikan BI Rate dan Fasbi dilakukan BI untuk mengontrol jumlah supply uang yang beredar di dalam perekonomian nasional dimana hal ini secara khusus ditujukan terhadap tingkat inflasi dalam perekonomian. Secara teoritis perubahan tingkat suku bunga acuan akan berdampak pada disesuaikannya tingkat Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu satu bulan, dan hal ini berkaitan erat dengan Operasi Pasar Terbuka (OPT) yang akan dilakukan BI untuk menurunkan supply uang dengan cara menerbitkan SBI yang memiliki kisaran suku bunga yang mengacu kepada kisaran BI Rate demi menyerap likuiditas. Kenaikan tingkat bunga ini tentu saja pada gilirannya akan meningkatkan cost of borrowing, sehingga mengurangi minat masyarakat untuk meminjam uang, dan lebih memilih untuk menyimpan uangnya di bank karena tingginya tingkat suku bunga terlihat menjadi menarik. Dengan terjadinya hal ini maka kelebihan sisa pendapatan (discretionary income) menjadi menurun, sehingga tingkat konsumsi pun secara umum mengikuti, karena masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di bank. Tapi tentu saja, kenaikan BI rate tidak seketika direspons oleh perbankan dalam waktu singkat. Dari sisi permintaan, sampai di sini kita dapat melihat bahwa menurunnya permintaan akan berdampak pada hasil penjualan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Perusahaan tentu saja memiliki opsi untuk menurunkan harga yang dapat mengorbankan margin keuntungan atau mengurangi tingkat produksi. Dalam jangka waktu singkat mungkin perubahan ini tidaklah terlalu terasa, namun apabila inflasi tidak pula melemah, dalam jangka panjang hal ini mampu menggerus keuntungan perusahaan secara signifikan.
3 Dari sisi perusahaan, perusahaan yang bergantung kepada pendanaan bank akan menjadi terbebani karena kenaikan cost of capital yang dapat menekan keuntungan perusahaan melalui tingginya biaya bunga yang dibayarkan, hal ini juga berlaku terhadap perusahaan penerbit obligasi. Rendahnya keuntungan perusahaan tentu saja dapat menekan perolehan net income, yang berujung pada mengecilnya EPS (earning per share) dan dividend. Secara spesifik terhadap harga saham, valuasi saham yang menggunakan metode DCF (Discounted Cash Flow). Dalam perhitungan nilai intrinsik suatu saham, yang pertama kali dilakukan adalah memproyeksikan perolehan Cash Flow yang akan dihasilkan perusahaan selama beberapa periode valuasi ke depan, kemudian mengkalkulasi present value (PV) dari nilai cash flow tersebut agar mendapatkan nilai masa sekarang (PV) dari arus kas tersebut dengan cara membagi tiap-tiap cash flow tersebut dengan discount rate (yang komponennya terdiri dari tingkat suku bunga acuan dalam hal ini BI Rate sebagai contoh). Semakin tinggi tingkat suku bunga, maka nilai PV dari cash flow tersebut akan mengecil, begitu juga sebaliknya. Kenaikan suku bunga ini akan berujung pada semakin rendahnya valuasi harga saham, dan apabila suku bunga menurun, dapat menyebabkan harga valuasi saham meningkat. Dapat disimpulkan bahwa, kenaikan tingkat suku bunga dapat berdampak negatif terhadap pasar saham terlebih lagi apabila kenaikan tingkat suku bunga terus terjadi dalam jangka waktu panjang, karena hal ini berpotensi menyebabkan alternatif investasi lain menjadi lebih menarik. Sebagai contoh investor akan mendapatkan bahwa tingkat bunga obligasi retail negara (ORI) akan naik, selain itu kenaikan suku bunga akan menyebabkan harga obligasi menurun, namun obligasi akan tampak lebih menarik karena investor dapat membeli obligasi di harga murah dengan tingkat yield yang tinggi. Dampak Terhadap Pasar Saham Secara Umum (Dalam Jangka Pendek): Pada hari diumumkannya kenaikan BI Rate dan Fasbi Rate oleh BI (Kamis 11 Juli 2012), indeks sektor keuangan (Finance) di Bursa Efek Indonesia langsung menguat signifikan lebih dari 4% dan memimpin gains indeks sektor. Hal ini tentu saja lebih diakibatkan oleh kenaikan signifikan nilai transaksi beli atas saham perbankan, terutama terjadi pada saham Bank Mandiri (BMRI) oleh investor asing karena memang valuasi sahamnya sudah murah. Saham BMRI diperdagangkan dengan PE (ttm) sebesar 11.02x, jauh di bawah PE (ttm) sektor keuangan yang sebesar 15,64x. Kenaikan jangka pendek ini lebih disebabkan persepsi psikologis investor yang melihat bahwa kenaikan BI Rate yang sudah diperkirakan sebelumnya pada akhirnya terjadi juga, namun menurut kami, valuasi harga saham yang cukup murah lah ditambah dengan mulai jenuhnya momentum jual saham yang menyebabkan investor mulai bergerak masuk kembali ke pasar yang mendorong terjadinya kenaikan IHSG. Dalam jangka pendek, perusahaan akan berusaha untuk mengimbangi inflasi dengan cara menaikkan harga jual, yang tentu saja akan meningkatkan profit margin jangka pendek. Hal ini seiring dengan meningkatnya risk-premium yang diminta oleh investor terkait kenaikan suku bunga sebagai kompensasi atas meningkatnya profil resiko investasi. Rekomendasi: Di dalam kondisi tingkat inflasi yang meningkat, strategi yang dapat diaplikasikan adalah berinvestasi dalam saham yang memberikan imbal hasil dividen tinggi (dividend yield) sebisa mungking tingkat yield berada di atas level inflasi. Jika inflasi sebesar 5%, maka saham dengan dividend yield diatas 5% akan mampu meng-offset dampak negatif inflasi tersebut. Saham-saham komponen indeks LQ 45 (diluar sektor properti dan perbankan) serta saham-saham BUMN dapat menjadi pilihan berinvestasi Bersambung ke halaman berikut
4 Rekomendasi (lanjutan): Di dalam kondisi tingkat inflasi yang meningkat, strategi yang dapat diaplikasikan adalah berinvestasi dalam saham yang memberikan imbal hasil dividen tinggi (dividend yield) sebisa mungking tingkat yield berada di atas level inflasi. Jika inflasi sebesar 5%, maka saham dengan dividend yield diatas 5% akan mampu meng-offset dampak negatif inflasi tersebut. Saham-saham komponen indeks LQ 45 (diluar sektor property dan perbankan) serta saham-saham BUMN dapat menjadi pilihan berinvestasi. Kebijakan pengetatan Loan-to-Value Ratio (LTV) tentu saja akan berdampak kepada perlambatan kredit konsumsi dan KPR yang dilakukan oleh pihak perbankan, dan hal ini dapat mempengaruhi pendapatan sektor properti yang berkaitan erat dengan tingkat bunga cicilan. Selain itu banyaknya jumlah perorangan yang memiliki cicilan KPR baik untuk perumahan dan apartmen lebih dari dua, dan ada yang lebih dari 10, menjadi pertimbangan BI untuk menaikkan LTV demi mengurangi resiko bubble ini. Waspadai saham sektor properti. Tingginya tingkat inflasi tentu saja akan berpengaruh kepada tingkat konsumsi masyarakat. Namun hal yang pasti terkena dampak signifikan adalah level disposable income masyarakan yang menurun akibat alokasi kebutuhan pokok yang meningkat. Hal ini berarti masyarakat akan tetap membeli produk-produk kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Oleh karena itu saham-saham sektor konsumsi menurut kami tetap layak untuk diperhatikan, terutama saat ini ketika harganya cenderung murah. Apa itu BI Rate? Berdasarkan definisinya, tingkat suku bunga jangka pendek (1 bulan) yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilakukan setiap bulan dan diumumkan kepada publik ini adalah tingkat suku bunga yang mencerminkan posisi BI terhadap sasaran kebijakan moneter.
5 Woori Korindo Securities Indonesia Stock Ratings 1. Period: Uniform 12-month 2. Rating System: Based on a stock s absolute return from the date of publication Strong Buy: high conviction Buy rated stocks Buy: greater than +10% Neutral: -10% and +10% Sell: less than -10% Important Disclaimer The research is based on current public information that PT Woori Korindo Securities Indonesia considers reliable, but PT Woori Korindo Securities Indonesia does not represent it as accurate or complete, and it should not be relied on as such. This report, and any electronic access to it, is restricted to and intended only for clients of PT Woori Korindo Securities Indonesia or a related entity to PT Woori Korindo Securities Indonesia. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not to be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. Furthermore, the research does not take into account particular investment objectives, financial situations or individual client needs, and PT Woori Korindo Securities Indonesia is in no way legally responsible for future returns or loss of original capital. All materials in this report are the intellectual property of PT Woori Korindo Securities Indonesia. Copying, distributing, transmitting, transforming or lending of this material without PT Woori Korindo Securities Indonesia's consent is prohibited. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Woori Korindo Securities Indonesia, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Woori Korindo Securities Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission therefrom which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. All rights reserved by PT Woori Korindo Securities Indonesia Head and Branch Office: PT. Woori Korindo Securities Indonesia Member of Indonesia Stock Exchange Head Office : Wisma Korindo 7th Floor Jl. M.T. Haryono Kav. 62 Pancoran Jakarta Telp.: (+62-21) Fax : (+62-21) Branch Office : Jl. Pluit Kencana Raya Blok O No. 79 B-C Pluit Penjaringan Jakarta Telp.: (+62-21) Fax : (+62-21) A Member of WOORI FINANCIAL GROUP Woori Korindo Securities Indonesia This Report also Available at
Weekly Research. Dana Modal Asing & Pergerakan IHSG. Kamis, April 11, 2013
Weekly Research Kamis, April 11, 2013 Dana Modal Asing & Pergerakan IHSG Laju IHSG semenjak posisi penutupan bursa pada tahun 2008 di level 1355.41 terus menerus menunjukkan tren penguatan dalam jangka
Lebih terperinciInformasi Pembiayaan Perumahan
Informasi Pembiayaan Perumahan Juni 2016 LATEST UPDATE Sampai dengan triwulan pertama 2016, pertumbuhan harga properti masih terus melambat menjadi 4,2% yoy. Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya
Lebih terperinciSMF Highlight PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT. Februari 2017 Highlight 2/2017
SMF Highlight Februari 2017 Highlight 2/2017 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT Kondisi pasar pembiayaan perumahan masih mengalami perlambatan. Hingga akhir tahun 2016, beberapa indikator pembiayaan
Lebih terperinciSMF Highlight AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT. Maret 2017 Highlight 3/2017
SMF Highlight Maret 2017 Highlight 3/2017 AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT Awal tahun 2017, kondisi pasar pembiayaan perumahan masih flat dengan kecenderungan melambat. Harga properti
Lebih terperinciNovember 2016 Highlight 5/2016. Pertumbuhan Harga Properti Residential Masih Lambat
SMF Highlight November 2016 Highlight 5/2016 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN: STAGNAN Kondisi pasar perumahan belum menunjukkan perbaikan signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang masih lemah ditambah dengan tingkat
Lebih terperinciPENGHARGAAN DI TAHUN 2008
PENGHARGAAN DI TAHUN 2008 Investor Award 2008 Pada bulan Mei 2008 SG memperoleh penghargaan Investor Awards, The Best Listed Companies 2008 khusus di sektor Industri Dasar dan Primer. Indonesia Property
Lebih terperinciEconomic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Highlights PDB Indonesia Triwulan I 2010 Tumbuh +5,7% YoY Laju Inflasi April 2010 Meningkat Pertumbuhan Impor Lebih Cepat Dari Ekspor Maret 2010 BI Rate Tetap Pada Level 6,5% Ratna Lim Ratna@megaci.com
Lebih terperinciTrade The Trend. Technical Analysis update Rabu, 29 January AM Time Frame Short Term. Risk Profile:
Trade The Trend Technical Analysis update Rabu, 29 January 2014 11.50 AM Time Frame Short Term Risk Profile: Negative : 50 % Neutral : 10 % Positive : 40 % Lucky Bayu Purnomo Technical Analyst PT.Danareksa
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 9 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,954.3-5,119.3 Saham
Lebih terperinciSinyal Negatif. Technical Analysis Stock Shoot 3 Juni Infrastructure. Target Juni 13 Juni Analisa teknis.
Infrastructure 1050 Saham Pilihan 3 Juni 1 ADHI WIKA JSMR Topik pilihan Investasi Asing di Sektor Infrastruktur Harus Dibatasi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, Indonesia membutuhkan bantuan dana
Lebih terperinciWhat Next? IHSG & Dow Jones. Time Frame Short term. Signal : Technical Analysis outlook 28 January PM
IHSG & Dow Jones What Next? Technical nalysis outlook 28 January 2014 3.24PM Time Frame Short term Signal : Negative : 50 % Neutral : 10 % Positive : 40 % Lucky Bayu Purnomo Technical nalyst PT.Danareksa
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Time to Take Profit Technical Report Feb 23, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks pergerakan indeks cukup volatile, namun sentiment penurunan BI rate berhasil mendorong indeks
Lebih terperinciLevel psikologis IHSG terletak di angka Resistance 3 4,947 Resistance 2 4,936 Resistance 1 4,931. Pivot Point 4,925
IHSG Netral 4.900 Saham Pilihan 16 Juni 24 Juni 2014 CTRA EXCL TBIG Topik pilihan Bursa saham Jepang bergerak melemah pada sesi pertama perdagangan Senin (16/6) terkait dengan kecemasan pasar terhadap
Lebih terperinciUpdate 1Q: Technical Outlook 2015
Update 1Q: Technical Outlook 2015 Jakarta, 8 April 2014 www.megaonlinetrading.com Your Trusted Professional Contents 1. Composite 2. Agriculture 3. Basic Industry and Chemicals 4. Construction, Property
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View More to downside than the upside Technical Report Feb 16, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks bergerak mixed dengan kecenderungan naik, yang ditutup dilevel penutupan tertinggi.
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 2 JULI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,885.1-4,941.9 Saham yang layak
Lebih terperinciTrend Analysis 3 April 2014
Jakarta Composite Index Daily Laju pergerakan IHSG menjelang Tanggal 9 April cenderung menguji level resistance di angka 4.920, di dukung dengan suasana minggu tenang yang memberikan efek mimin sentuimen
Lebih terperinciThe Right time to Trade
The Right time to Trade is it? Dow Jones Industria Avarage ( DJIA ) With Short Dow 30 ( DOG ) UltraShort Dow 30 ( DXD ) Technical Analysis outlook 29 January 2014 2.51PM Lucky Bayu Purnomo Technical Analyst
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Consolidation Time Technical Report Jan 19, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks mengalami koreksi sebesar 1.3% dan ditutup dilevel 5148.379, koreksi yang terjadi masih dalam
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Consolidation Time Technical Report Jan 12, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks mengalami koreksi sebesar 0.5% dan ditutup dilevel 5216,66, koreksi ini merupakan koreksi yang
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 16 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,778.6-4,956.1 Saham yang
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View The Gap must be filled Technical Report Jan 26, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks mengalami kenaikan 3,4% dan ditutup di level 5323.885 yang merupakan rekor penutupan tertinggi.
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Laporan Ekonomi Bulanan Edisi Juli 2005 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO JETRO Expert: Yojiro OGAWA Indikator Ekonomi Indikator 2000 2001 2002 2003 2004
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Buy In dip Technical Report Jun 08, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG Penurunan pergerakan IHSG pada pekan kemarin dipengaruhi oleh sentiment
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 3 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,172.0-5,236.5 Saham
Lebih terperinciJuni Danareksa Investment Management PEREKONOMIAN GLOBAL. Perekonomian Amerika ( AS )
PEREKONOMIAN GLOBAL Perekonomian Amerika ( AS ) Selama kuartal pertama 2012, ekonomi AS tumbuh 2,1% tahunan ( yoy ) lebih baik dibandingkan kuartal keempat 2011 yang hanya 1,6% yoy. Konsumsi domestik mencatat
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JUNI, 2014
INFLASI BULAN MEI TERCATAT 0,1% Pada bulan Mei 2014, laju inflasi tercatat sebesar 0,1%. Faktor pendukung inflasi karena harga makanan jadi dan minuman yang meningkat. Inflasi tahun kalender sebesar 1,56%,
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 22 MEI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,248.8-5,367.7 Saham
Lebih terperinciPT Adaro Energi Tbk. On track to build a bigger and better ADRO. Company Profile. ADRO Key Takeaway Investor Day 2010
On track to build a bigger and better ADRO Company Profile Perseroan lewat anak perusahaannya Adaro Indonesia merupakan perusahaan produsen batubara tunggal terbesar di Indonesia dengan cadangan (reserve)
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Welcome Mr President. Technical Report July 21 2014 Technical Analysis Budi Wibowo N +62-813-10929-886 budday@dwsec-id.com Market Recap Minggu lalu IHSG mengalami kenaikan tertinggi
Lebih terperinciPT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL Company Visit Note Company Profile PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) didirikan pada tahun 1995. IPOL merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi flexible
Lebih terperinciMarket Maker 12 Desember 2017 Ver.1.581
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Market Maker 12 Desember 2017 Ver.1.581 Signal Negative Last 6.026 Target 6.010 Kinerja IHSG 52wk Range 5,022 6,082 Highlight Kinerja harian IHSG cenderung melemah untuk
Lebih terperinciTINJAUAN EKONOMI Januari 2010
TINJAUAN EKONOMI Januari 2 Cadangan Devisa Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha Awal Tahun 2, BI rate inline dengan konsensusnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciexpenditure) naik 0,4 persen dibulan Mei. Pertumbuhan keduanya tercatat melambat
MARKET SCREEN 30 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,881.3-5,029.5 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, GGRM, HMSP, AISA,
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Kamar Dagang dan Industri Indonesia Laporan Ekonomi Bulanan Juli 27 Sekretariat Kamar Dagang dan Industri Indonesia oleh Erna Zetha Rusman Menara Kadin Indonesia 29 th Floor Jl. HR. Rasuna Said X-5 Kav.
Lebih terperinciMARKET CORNER. Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG?
Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG? In the middle of difficulty lies opportunity Albert Einstein Melihat pergerakan bursa efek Indonesia di sepanjang tahun 2014, secara
Lebih terperinciDesember 2016 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari Q3 2015 sebesar 4,74% yoy atau lebih rendah dari Q2 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal ketiga 2016
Lebih terperinciBuy Dec 2017 TP (IDR) 10,200 Consensus Price (IDR) 9,138 TP to Consensus Price +11.6% vs. Last Price +16.2%
Astra International, Tbk (ASII) Bersiap Melaju Lebih Cepat Tahun Penuh Harapan ASII menutup tahun 2016 dengan mencatatkan penurunan pendapatan 1,7% yoy, tertekan karena pendapatan dari bisnis otomotif
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JULI, 2014
INFLASI BULAN JUNI TERCATAT 0,43% Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2014 mencapai 0,43%. Inflasi Juni lebih tinggi dari Mei 2014 yang sebesar 0,16%. Inflasi secara berurutan
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 29 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways melemah Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,814.2-4,924.6 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciHold Dec 2018 TP (IDR) 1,050 Consensus Price (IDR) 1,140 TP to Consensus Price -7.9% vs. Last Price +6.6%
Summarecon Agung Tbk (SMRA) Masih Menanti Penurunan Kinerja Segmen Pengembang Properti SMRA mencatatkan penurunan kinerja top line pada 1Q18. Pendapatan bersih tercatat turun menjadi Rp1,2 triliun (-2,5%
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View A positive swing in a flattish trend.. Technical Report September 21, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG Paska FOMC menetapkan untuk menunda
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Take Profit at Any Hike? Technical Report Jun 22, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG Pada pekan lalu pergerakan IHSG masih dibayang-bayangi
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Bottom Fishing at Support???? Technical Report September 28, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG Selama sepekan kemarin IHSG terkoreksi hingga
Lebih terperinciBuy Dec 2017 TP (IDR) 85,550 Consensus Price (IDR) 77,068 TP to Consensus Price +11.0% vs. Last Price +22.0%
Gudang Garam Tbk (GGRM) Berpacu Dalam Lomba SKM Rokok SKM Merajai Indonesia Sekitar 72% perokok Indonesia memilih rokok tipe SKM (Sigaret Kretek Mesin). Hal ini sejalan dengan penjualan GGRM yang fokus
Lebih terperinciTinjauan Ekonomi Desember 2009
Tinjauan Ekonomi Desember 2009 Akhir Tahun 2009, BI rate tetap 6,50% Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akhirnya menetapkan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,50%, menurut Dewan Gubernur Bank Indonesia
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Bottoming already? Technical Report Jun 15, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG Pada pekan lalu pergerakan IHSG masih dibayang-bayangi oleh
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT AGUSTUS, 2014
INFLASI BULAN JULI TERCATAT 0,93 % Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada beberapa andil penyebab inflasi bulan Juli yang mencapai 0,93%. BPS menyatakan angka tersebut lebih tinggi jika dibandingakan
Lebih terperinciJakarta Composite Index
Jakarta Composite Index Pada perdagangan kemarin, IHSG naik tipis 0.15% ditutup di 5156, sideway di atas linear regresi atau upper bands MA 20. Stochastic berhimpitan di area overbought dan RSI pun flat
Lebih terperinciSinyal Netral. Technical Analysis Stock Shoot 2 Juni Jakarta Composite Index. Target Potensi bulanan Terendah Tertinggi 5.
Jakarta Composite Index Netral 4.850 Terendah 3.837 Tertinggi 5.251 Support 4.859 Resistance 5.032 Saham Pilihan 2 Juni 7 Juni 2014 ASII BBRI ADRO Lucky Bayu Purnomo Technical Analysis ( 62-21) 2955 577
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Laporan Ekonomi Bulanan Edisi September 2005 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO JETRO Expert: Yojiro OGAWA Indikator Ekonomi Indikator 2001 2002 2003 2004
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 23 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,868.6-4,913.3 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 21 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,816.9-4,886.8 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciThursday, June 30th 2016 Menegaskan Arah di Tengah Gelombang Persaingan Semen Indonesia Tbk Sejarah Singkat Perusahaan. Bisnis & Operasi SMGR.
Stock Recommenda-on Thursday, June 30th 2016 Semen Indonesia Tbk Menegaskan Arah di Tengah Gelombang Persaingan Sejarah Singkat Perusahaan. PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR.JK) merupakan produsen semen terbesar
Lebih terperinciSemen Baturaja (Persero)
Semen Baturaja (Persero) Jadwal Penawaran Umum: (tentative) Book Building : 29 Mei-07 Juni 2013 Pernyataan efektif : 18 Juni 2013 Penawaran : 20, 21 & 24 Juni 2013 Penjatahan : 26 Juni 2013 Pengembalian
Lebih terperinciElliottician Overview
16 Februari 2015 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-3 days): Bearish Stocks Recommendation for Today AALI; Trading Buy Buy area 25000-25600; TP 27000;
Lebih terperinciIndo Premier Investment Management Market Update
Indo Premier Investment Management Market Update Jakarta, 17 Mei 2013 Page 2 Pergerakan PDB dan IHSG (2005 2013) Pertumbuhan PDB dan IHSG Sumber: Bloomberg, diolah Grafik di atas memperlihatkan pergerakan
Lebih terperinciElliottician Overview
24 Februari 2015 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-3 days): Bullish Stocks Recommendation for Today ROTI; Trading Buy Buy area 1245-1270; TP 1450;
Lebih terperinciJakarta Composite Index
Jakarta Composite Index IHSG kemarin dibuka 4860 di lower bands MA 20 kemudian bergerak mixed dan ditutup turun di 4838. Stochastic masih flat di area oversold dan RSI mengarah turun dibawah nilai rata-ratanya.
Lebih terperinciDaily Trading Idea 4.609,79 IHSG. Speculative Buy. AALI Rp Trading Buy. CNKO Rp 390
Daily Trading Idea IHSG 4.609,79 Resistance 2 : 4.637 Foreign Activity, Rp mil : Resistance 1 : 4.616 Reguler 619 Support 1 : 4.600 Negosiasi (227) Support 2 : 4.583 Total 392 Didukung tingginya akumulasi
Lebih terperinciEkspektasi pada Rally Berkesinambungan
NH Korindo Research NH 해외주식 Riset NH 인도네시아 Korindo Februari, 2018 Indonesia Market Ou2H17 Ekspektasi pada Rally Berkesinambungan Ringkasan: Setelah rally yang cukup masif pada awal 2018, kami memperkirakan
Lebih terperinciJakarta Composite Index
Jakarta Composite Index IHSG kemarin membentuk candle doji pas di MA 20, menandakan belum ada dominasi buyer dan seller. Ada kemungkinan hari ini menuju upper BBMA 20 di 4900. Support : 4820 Resistance
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Hope for 2Q15 Result Technical Report Jul 27, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG 3 hari perdagangan pasca libur panjang iedul fitri, pergerakan
Lebih terperinciElliottician Overview
8 Mei 2015 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bullish Stocks Recommendation for Today WTON; Take profit Sell area 1110-1130; Target turun
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Kamar Dagang dan Industri Indonesia Laporan Ekonomi Bulanan Desember 2007 Sekretariat Kamar Dagang dan Industri Indonesia oleh Erna Zetha Rusman Menara Kadin Indonesia 29 th Floor Jl. HR. Rasuna Said X-5
Lebih terperinciElliottician Overview
05 September 2017 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bearish Stocks Recommendation for Today HMSP; Buy on weakness Buy area 3450-3500; TP
Lebih terperinciElliottician Overview
25 April 2018 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (3-4 days): Bearish Stocks Recommendation for Today ANTM; Buy on Weakness - Buy area 835-840; TP 945;
Lebih terperinciData Penjualan/Pembelian Asing Selama Sepekan
16 November 2014 JCI Review IHSG pada perdagangan selama sepekan terakhir ditutup menguat 1,2% (62,07 poin) ke level 5049,49. Kenaikan IHSG ini diikuti oleh kembali masuknya dana asing sebesar 520,9 milyar
Lebih terperinciTelecommunication (Overweight)
Sector Update Telecommunication Samuel Equity Research 15 August 2017 Arandi Ariantara +62 21 2854 8148 arandi.ariantara@samuel.co.id Sektor informasi dan komunikasi tumbuh 10% yoy di 1H17 Pendapatan industri
Lebih terperinciElliottician Overview
25 May 2018 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bearish Stocks Recommendation for Today DOID; Trading Buy Buy area 880-890; TP 1000; SL break
Lebih terperinciElliottician Overview
15 Januari 2015 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-3 days): Bearish Stocks Recommendation for Today ADHI; Trading Buy Buy area 3350-3470; TP 3790
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciJakarta Composite Index Intraday Elliott Wave Perspective
21 Februari 2017 JCI Review IHSG bergerak naik di awal sesi 1, lalu bertahan di area positif sehingga kini berada di level 5369,658 dengan penguatan sebesar +10,370 poin (+0,19%). Saham-saham utama penggerak
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 22 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Menguat Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,947.8-5,007.2 Saham yang
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Desember 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL Data terkini dari beberapa negara maju mengindikasikan bahwa perekonomian dunia saat
Lebih terperinciSemen Indonesia. Earnings Flash
Semen Indonesia Laba bersih naik 24.56%. Perseroan selama tahun 2012 berhasil membukukan laba bersih senilai IDR 4.93 triliun, naik 24.56% dari laba bersih tahun 2011 sebesar IDR 3.96 triliun. Laba operasional
Lebih terperinci249 % Stock Shoot. Stock Shoot Performace & Market Outlook 2 Juni Technical analysis performance 2 Mei - 31 Mei Ver.2
249 % Stock Shoot Ver.2 Technical analysis performance 2 Mei - 31 Mei 2016 Lucky Bayu Purnomo Technical analyst ( 62-21) 2955 577 ext.3512 lucky.purnomo@danareksa.com Danareksa research report are also
Lebih terperinciElliottician Overview
28 September 2017 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bearish Stocks Recommendation for Today PTBA; Buy on weakness Buy area 8800-9100; TP
Lebih terperinciSinyal Netral. Technical Analysis Stock Shoot 26 Mei Jakarta Composite Index. Target Potensi bulanan Terendah Tertinggi 5.
Jakarta Composite Index Netral 5.000 Terendah 3.837 Tertinggi 5.251 Support 4.886 Resistance 5.100 Topik pilihan Saham Pilihan 26 Mei 30 Mei 2014 AALI BWPT LSIP IHSG cenderung ingin menguji angka psikologis
Lebih terperinciElliottician Overview
3 May 2018 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bullish Stocks Recommendation for Today INTP; Trading Buy Buy area 17200-17350; TP 19850, 21400;
Lebih terperinciDaily Wraps Jumat 31 Maret 2017
IHSG Daily Wraps Jumat 31 Maret 2017 Indeks Harga Saham Gabungan Kamis (30/3) flat ke posisi 5592,55. Demikian untuk saham-saham unggulan pada indeks LQ45 flat ke posisi 929,52. Sepanjang perdagangan IHSG
Lebih terperinciConsumer Goods. Technical analysis outlook. Oleh Lucky Bayu Purnomo Technical Analyst. PT.Danareksa ( Persero ) Jl.Medan merdeka selatan No.
Technical analysis outlook Oleh Technical Analyst PT.Danareksa ( Persero ) Jl.Medan merdeka selatan No.14 Tlp, 021 2955 5777, Ex 9611 Fax, 021 350 1524 Email, luckyb@danareksa.com 9/26/2013 1 Pertumbuhan
Lebih terperinciPola Indikator Teknikal
MARKET SCREEN 24 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,833.2-4,920.1 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, TSPC, ULTJ, SMCB,
Lebih terperinciElliottician Overview
25 April 2017 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bullish Stocks Recommendation for Today ACES; Buy on Weakness - Buy area 890-900; TP 970;
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Laporan Ekonomi Bulanan Edisi Januari 2006 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO JETRO Expert: Yojiro OGAWA INDIKATOR EKONOMI Indikator 2001 2002 2003 2004 2005
Lebih terperinciDaily Trading Idea 4.842,52 IHSG. Rp Speculative Buy BBNI. Trading Buy
27 Maret 2013 Daily Trading Idea 4.842,52 IHSG 4.886 Foreign Activity, Rp mil : 4.862 Reguler 292 4.799 Negosiasi 183 4.786 Total 475 Berlanjutnya pergerakan positif IHSG dengan membentuk rising gap, telah
Lebih terperinciElliottician Overview
17 Maret 2017 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bullish Stocks Recommendation for Today INCO; Add position Buy area 2300-2320; TP 2750,
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Start in a flattish way Technical Report Jul 22, 2015 T. Heldy Arifien +62-21-5151140 heldy.arifien@dwsec-id.com Ulasan IHSG Disisa 3 hari perdagangan menjelang libur panjang iedul
Lebih terperinciElliottician Overview
20 April 2015 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bearish Stocks Recommendation for Today SMRA; Add Position Buy area 1790-1825; TP 2050;
Lebih terperinciIndonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief (April )
NH Korindo Research NH 해외주식 인도네시아 Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief (April 09 13 ) Ringkasan: IHSG berakhir sedikit melemah pada pekan lalu dan melanjutkan tren sideway pada dua pekan lalu. Kecemasan
Lebih terperinciDaily Wraps Selasa 23 Mei 2017
IHSG Daily Wraps Selasa 23 Mei 2017 Indeks Harga Saham Gabungan pada Senin (22/5) turun 0,7% ke posisi 5749,44. Demikian untuk sahamsaham unggulan pada indeks LQ45 turun 1% di posisi 960,84. Sepanjang
Lebih terperinciElliottician Overview
2 May 2018 Elliottician Overview Jakarta Composite Index Elliott Wave Perspective Short Term View (1-2 days): Bullish Stocks Recommendation for Today ACES; Buy on Weakness Buy area 1240-1250; TP 1340,
Lebih terperinciProfil Perusahaan NEWS HIGHLIGHTS
Page1 Profil Perusahaan berdiri sejak 1 Januari 1961. Perusahaan yang membidangi usaha Jasa Konstruksi, Industri, Realty, dan Perdagangan. Kepemilikan saham oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 67,33%
Lebih terperinciDaily Wraps Jumat 19 Mei 2017
IHSG Daily Wraps Jumat 19 Mei 2017 Indeks Harga Saham Gabungan pada Kamis (18/5) naik 0,5% ke posisi 5645,45. Demikian untuk sahamsaham unggulan pada indeks LQ45 naik 0,8% di posisi 941,45. Sepanjang perdagangan
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Agustus 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS masih belum meningkat signifikan. Hal ini terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BI rate merupakan salah satu faktor yang digunakan investor dalam menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu ditunggu oleh para
Lebih terperinci