FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KETAJAMAN PENGLIHATAN PEKERJA PENGRAJIN BORDIR
|
|
- Liani Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KETAJAMAN PENGLIHATAN PEKERJA PENGRAJIN BORDIR (Survei pada Pekerja Pengrajin Bordir Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya) Santi Yulianti 1 Sri Maywati dan Andik Setiyono 2 Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Siliwangi¹ Dosen Pembimbing Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi 2 ABSTRAK Gangguan yang sering terjadi pada mata banyak berkaitan dengan jenis pekerjaan, aktifitas kehidupan, dan kondisi lingkungan. Aspek pokok yang berpengaruh dalam indra penglihatan yaitu ketajaman penglihatan (visus) yang berfungsi untuk melihat obyek disekeliling, baik yang diatas, bawah, kiri maupun kanan dengan jelas. Pada penelitian kali ini dilakukan pada pekerja yang mengalami myopi. Myopi adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik. Faktor yang dapat mempengaruhi sistem penglihatan / ketajaman penglihatan adalah jarak, umur, defisiensi vitamin A, kondisi kesehatan, kebiasaan merokok, jarak pandang kerja, bentuk dan ukuran objek kerja serta masa kerja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketajaman penglihatan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (explanatory reseach) dengan metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan case control. Sampel yang diambil sebanyak 37 orang dari kelompok kasus dan 37 orang dari kelomok kontrol pada pekerja yang menderita myopi secara inklusi dengan kriteria umur responden 40 tahun, tidak memiliki riwayat diabetes, tidak menggunkan kacamata sebelum menjadi pengrajin border serta mengalami trauma pada mata karena kecelakaan. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketajaman penglihatan dengan menggunakan uji chy-square pada taraf α 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan antara yaitu jarak pandang (p value = 0,000 < 0,05), masa kerja (p value = 0,008 < 0,05), kebiasaan merokok (p value = 0,005 < 0,05), serta intensitas penerangan (p value = 0,016 < 0,05). Saran dalam penelitian ini yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui adakah penurunan fungsi ketajaman penglihata, sedangkan bagi pekerja yang telah mengetahui faktorfaktor terutama faktor yang terdapat dalam penelitian ini hendaknya melakukan tindakan pencegahan dengan mengatur jarak pandang, masa kerja, kebiasaan merokok serta intensitas penerangan sesuai dengan peraturan yang ada. Kata Kunci : Ketajaman Penglihatan, Faktor-Faktor Pustaka : ( )
2 ABSTRACT RISK FACTORS RELATED TO VISUAL ACUITY (Survey On Workers Embroidery Artisant Mulyasari Village Tamansari Castle Tasikmalaya City) Disordetr that often occurs in the eyes of many associated with the type of work, the activities of life, and environmental conditions. A key aspect that affects the sense oh sight is visual acuity which server to see object around, either above, below, left or right to clear. Myopi that causes the sufferer does not see objects from a distance well. Factory that may effects the visual system/visual acuity is distance, age, vitamin A deficiency, health conditions, smoking habits, employment visibility, shape and size of the object and years of service. The purpose of this study is to determine the factors associated with the level of visual acuity. This research is analytical that is the explanation (explanatory research) with the method used is a survey with case control approach. Sample taken as many as 37 people from the group af cases and 37 people from the group control by inklusi with the criteria of the respondens 40 years, did not have a history of diabetes, do not use glasses before craftsmen embroidery and suffered trauma to the eye because of an accident. Analysis of factor associated with the level of visual acuity using chy square test at α level of 0,05 can be concluded that there is a relationship the poin of view(p value = 0,000 < 0,05), tenure (p value = 0,008 < 0,05), smooking habits (p value = 0,005 < 0,05), intensity of illumination (p value = 0,016 < 0,05). Suggestions in this research is to do regular health checks to know is there a decrease in visual acuity function, as for workers who already know the factors, especially in this study should take precautions. Keywords :Visual Acuity, Risk Factors References : ( )
3 A. PENDAHULUAN Masyarakat atau pekerja sektor informal adalah pekerja yang tidak memiliki hubungan kerja formal atau hubungan kerja yang mempunyai aturan-aturan tertulis antara sesama pekerja atau perburuhan. Termasuk dalam kelompok ini adalah petani, nelayan, perajin, pedagang kecil, pedagang kaki lima dan lain-lain. Pada umumnya sektor informal ini mempunyai banyak keterbatasan terutama dalam hal kemampuan pemeliharaan kesehatan dirinya dan keluarganya. Mereka sering terpajan oleh bahaya-bahaya potensial akibat lingkungan kerja yang buruk, jam kerja yang tidak teratur, beban kerja yang terlalu berat namun berpenghasilan rendah. Prediksi masalah kesehatan kerja akan tinggi pada sektor informal. Hal ini memerlukan perhatian yang lebih baik, penanggulangan dan pembinaan yang lebih intensif, terencana dan berkesinambungan. Apabila keadaan sektor informal dibiarkan, dikhawatirkan akan menjadi masalah kesehatan nasional, tentunya akan menghambat laju pembangunan nasional (Irma, 2003:1). Menurut Siswanto (2000) setiap jenis pekerjaan, kelelahan karena stress visual akan menyebabkan produktivitas menurun, kualitas kerja menurun serta angka kecelakaan atau frekuensi kesalahan meningkat. Mata adalah indra yang sangat penting dalam segala aktivitas manusia, oleh karena itu menjaga kesehatan mata wajib dilakukan agar aktivitas hidup tidak terganggu (Mangoenprasodjo, 2005). Gangguan yang sering terjadi pada mata banyak berkaitan dengan jenis pekerjaan, aktivitas kehidupan, dan kondisi lingkungan. Aspek pokok yang berpengaruh dalam indra penglihatan yaitu ketajaman penglihatan (visus) yang berfungsi untuk melihat obyek disekeliling, baik yang diatas, bawah, kiri maupun kanan dengan jelas. Ketajaman penglihatan membantu dalam membaca, menulis dan melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian (Selamihardja, 2007). Myopi atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik. Myopi umum ditemukan di seluruh dunia. Di negara maju, persentase penduduk yang menderita myopi biasanya lebih tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita myopi. Di Jepang, Singapura dan Taiwan, persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di Indonesia, walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir setiap rumah terdapat
4 penghuni yang menderita myopi. Hipermetropia adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya dapat melihat dari jarak jauh dengan lebih baik dari jarak dekat. Disebut pula dengan mata plus, rabun dekat dan hyperopia. Hipermetropia umumnya muncul karena bertambahnya usia seseorang, biasanya di atas 40 tahun (Melcher dan Subroto,2006:6, dalam Mochamad Rojali, 2011). Faktor yang dapat mempengaruhi sistem penglihatan / ketajaman penglihatan menurut Grandjean(1998:231) adalah jarak, umur, defisiensi vitamin A, kondisi kesehatan, kebiasaan merokok. Menurut Siswanto (2000) menyatakan kelelahan mata. Mangoenprasojo (2005) menyatakan jarak pandang kerja. Bentuk dan ukuran objek kerja (Suma mur, 2009). Masa kerja dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan (Imansyah, 2003). Berdasarkan hasil survei awal setelah pemeriksaan ketajaman penglihatan kepada 103 pekerja ada 47,6% pekerja mengalami penurunan ketajaman penglihatan, dari 15 pekerja mengalami keluhan yang ditandai seperti mata merah (40%), mata berair (20%),penglihatan ganda (27%), sakit kepala (13%). Keluhan tersebut sering dirasakan pada saat setelah bekerja bahkan ada diantaranya dirasakan pada waktu istirahat malam dan ada 2orang yang menggunakan kacamata berlensa cekung, hal tersebut dimungkinkan adanya penurunan visus penglihatan. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian dengan metode survei analitik dengan menggunakan desain case control yaitu suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektife. Case Control dapat dipergunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor risiko mempengaruhi terjadinya penyakit. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu faktor jarak pandang, masa kerja, kebiasaan merokok dan intensitas penerangan serta variabel terikat yaitu ketajaman penglihatan. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pengrajin border sebanyak 103 orang dan sampel yang secara inklusi dengan kriteria umur responden 40 tahun, tidak memiliki riwayat diabetes, tidak menggunakan kacamata sebelum menjadi pengrajin border serta mengalami trauma pada mata karena kecelakaan didapat 37 orang kelompok kasus dan 37 orang kelompok kotrol sebagai sampel. Data yang
5 didapat dianalisis dengan menggunakan program Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) for window Versi 16.0 dengan uji statistik Chy-square, untuk melihat perbedaan hubungan faktor risiko-faktor terhadap ketajaman penglihatan dengan taraf signifikan α 0,05. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Hubungan Jarak Pandang Terhadap Penurunan Ketajaman Pengliahatan Tabel Analisis Hubungan Jarak Pandang Terhadap Penurunan KetajamanPenglihatan No Jarak Pandang Ketajaman Penglihatan Normal Tidak Normal Total N % N % n % 1 30 cm , ,5 2 < 30 cm 14 37, ,5 Total 37 50, , ,0 p value 0,000 Odds Ratio 7,041 CI Hasil uji chi square didapat p value 0,000 artinya ada hubungan antara jarak pandang terhadap penurunan ketajaman penglihatan pada pengrajin korneli di Kel. Mulyasari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya. Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=7,041 artinya pekerja yang bekerja dengan jarak pandang < 30 cm memiliki peluang 7 kali untuk mengalami penurunan ketajaman penglihatan. Apabila melihat objek pada jarak dekat maka mata akan mengalami konvergensi. Konvergensi mata ini berusaha menempatkan bayangan pada daerah retina yang sama dikedua bola mata. Bila usaha ini gagal mempertahankan konvergensi maka bayangan pada dua tempat yang berbeda pada retina. Bila diteruskan ke otak maka orang akan melihat dua objek. Penglihatan tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman ( Susila, 2001). Menurut penelitian yang dilakukan Widyatrsari (2002) pada pekerja di operator komputer dibagian marketing PT Coca Cola Amatil Indonesia Central Java yang mendapatkan nilai p 0,002 yang artinya terdapat hubungan antara jarak pandang dengan ketajaman penglihatan
6 2. Analisis Hubungan Masa Kerja Terhadap Penurunan Ketajaman Pengliahatan No Tabel Analisis Hubungan Masa Kerja Terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan Masa Kerja Ketajaman Penglihatan Normal Tidak Normal Total N % N % N % 1 < 5 tahun tahun Total , , ,0 p value 0,008 Odds Ratio 4,265 CI Hasil uji chi square didapat p value 0,008 artinya ada hubungan antara masa kerja terhadap penurunan ketajaman penglihatan pada pengrajin korneli di Kel. Mulyasari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya. Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=4,265 artinya pekerja yang bekerja dengan masa kerja yang 5 tahun memiliki peluang 4 kali untuk mengalami penurunan ketajaman penglihatan. Menurut penelitian yang dilakukan Achyan (2003) pada pekerja konveksi di Simbang Wetan Pekalongan yang mendapatkan nilai p 0,0001 yang artinya terdapat hubungan antara masa kerja dengan ketajaman penglihatan. Mata sering terakomodasi dalam waktu yang lama akan cepat menurunkan kemampuan melihat jauh, sehingga dalam ruang kerja perlu diciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi mata (Hadisudjono, 2007). Mata yang berakomodasi menerus dalam waktu yang lama akan menurunkan kemampuan penglihatan dekatnya dan menyebabkan nyeri pada mata. Stress pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan dalam lapang penglihatan (visual field) dan waktu pengamatannya yang cukup lama (Imansyah, 2003). 3. Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan Tabel Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan No Penglihatan Ketajaman Total Kebiasaan Normal Tidak Normal Merokok N % N % n % 1 Tidak Merokok , ,0 2 Merokok , ,0 Total , , ,0
7 p value 0,005 Odds Ratio 4,436 CI Hasil uji chi square didapat p value 0,005 artinya ada hubungan antara kebiasaan merokok terhadap penurunan ketajaman penglihatan pada pengrajin korneli di Kel. Mulyasari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya. Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=4,436 artinya pekerja yang dengan kebiasaan merokok memiliki peluang 4 kali untuk mengalami penurunan ketajaman penglihatan Semakin banyak rokok yang dihisap maka semakin besar potensi penurunan tajam penglihatan, kandungan nikotin di dalam rokok bisa menyebarkan radikal bebas di retina dan sel-sel mata Kurniati (2009). Mata pada dasarnya memiliki sistem perlindungan sendiri, mata yang normal akan mampu secara otomatis melakukan pelumasan dengan mengeluarkan air mata. Pada perokok kelenjar air mata mengalami gangguan akibat pencemaran yang dimunculkan sendiri dengan asap rokok, asap rokok ini bisa dengan cepat memunculkan kerutan disudut-sudut kelopak mata, iritasi mata serta membuat kelenjar air mata mengering. Kurangnya kelenjar air mata ini yang menyebabkan mata perokok menjadi kusam, tidak bercahaya, serta berwarna merah, nikotin yang terdapat dalam rokok bisa menyebabkan penyempitan pembulu darah halus dimata akibatnya daya ketajaman mata berkurang ( ). Menurut penelitian yang dilakukan Gunarti dkk pada pekerja di PT Telkom Tasikmalaya yang mendapatkan nilai p 0,001 yang artinya terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan tingkat ketajaman penglihatan. 4. Analisis Hubungan Intensitas Penerangan Terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan Tabel Analisis Hubungan Intensitas Penerangan Terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan Pengrajin Korneli No Ketajaman Penglihatan Intensitas Total Normal Tidak Normal Penerangan N % N % n % lux ,5 2 <500 lux ,5 Total , , ,0 p value 0,016
8 Odds Ratio 3,826 CI Hasil uji chi square didapat p value 0,016 artinya ada hubungan antara intensitas penerangan terhadap penurunan ketajaman penglihatan pada pengrajin korneli di Kel. Mulyasari Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya. Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=3,826 artinya pekerja yang bekerja pada intensitas penerangan <500 lux memiliki peluang 4 kali untuk mengalami penurunan ketajaman penglihatan. penerangan yang baik tergantung dari cahaya yang ada. Sifat dari cahaya meliputi kuantitas dan kualitas. Kuantitas cahaya atau penerangan yang dibutuhkan adalah tergantung dari tingkat ketelitian yang diperlukan, bagian yang diamati dan kemampuan dari objek tersebut untuk memantulkan cahaya yang jatuh padanya dan kualitas cahaya atau penerangan ditentukan oleh ada atau tidaknya kesilauan langsung (direct glare) atau kesilauan karena pantulan cahaya dari permukaan mengkilap (reflekted glare) dan bayangan (shawdows). Kesilauan merupakan cahaya yang tidak diinginkan (unwanted light) yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan, gangguan (annoyance), kelelahan mata dan gangguan penglihatan ( Wardhani,dkk, 2004). Menurut penelitian yang dilakukan Achyan (2003) pada pekerja konveksi di Simbang Wetan Pekalongan yang mendapatkan nilai p 0,043 yang artinya terdapat hubungan antara intensitas penerangan dengan ketajaman penglihatan. D. PENUTUP 1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan terhadap ketajaman penglihatan, maka penulis mengambil kesimpulan terdapat hubungan antara jarak pandang (p value = 0,000 < 0,05), masa kerja (p value = 0,008 < 0,05), kebiasaan merokok (p value = 0,005 < 0,05), serta intensitas penerangan (p value = 0,016 < 0,05) terhadap ketajaman penglihatan pada pekerja pengrajin bordir di Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
9 2. SARAN a. Bagi Pengelola 1) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui adakah penurunan fungsi ketajaman penglihatan 2) Membuat Standar Operasional Prosedur bagi pekerja sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya dampak negatif bagi pekerja b. Bagi Pekerja Pekerja yang telah mengetahui dan mengenali faktor-faktor risiko yang dimiliki, hendaknya melakukan tindakan pencegahan. Pencegahan dapat dilakukan terutama untuk faktor risiko yang berpengaruh dalam peneltian ini, yaitu jarak pandang, masa kerja, kebiasaan merokok dan intensitas penerangan. E. DAFTAR PUSTAKA Ankrum, R. Dennis, CIE. Eyestrain and Komputer Monitor Viewing Distance. Nova Solution, Inc Grandjean. Etienne. Fitting The Task To The Man. Taylor and Francis Ltd. London Imansyah, B. Dampak Sistem Pencahayaan Bagi Kesehatan Mata. Diakses pada tanggal 25 Juli 2014 Suma mur P.K. Higiene dan Keselamatan Kerja. PT. Toko Gunung Agung. Jakarta Susila, I.G.N. Computer Vision Syndrome: Strategi, Ergonomi untuk Mengatasi. Jurnal Egonomi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Juni 2001 Wardhani, dkk. Kesehatan Mata Pengguna Komputer diakses www. Glorianet.org/keluarga/kesehatan/keselamatan_kerja, 5 Januari 2014
RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA
RELATION TO THE USE OF WELDING GOGGLES VISUAL ACUITY IN ELECTRIC WELDING WORKERS IN THE CITY OF TASIKMALAYA RAKHILLA PINASTI 1) ANDIK SETIYONO 2) ANTO PURWANTO 3) Students of the Faculty of Occupational
Lebih terperinciKata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN USIA DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN OPERASIONAL PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KOTA MANADO TAHUN 2017 Made Ayu Sawitri*, Grace D. Kandou*, Rahayu
Lebih terperinciPERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG
PERBEDAAN JARAK PANDANG PEKERJA CANTING BATIK PADA BEBERAPA WAKTU KERJA DI KAMPUNG BATIK SEMARANG Septi Nova Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang Email : septinova10@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Faktor Intensitas Penerangan Lokal Terhadap Kelelahan Mata Di Industri Pembuatan Sepatu X Kota Semarang
Analisis Faktor Intensitas Penerangan Lokal Terhadap Kelelahan Mata Di Industri Pembuatan Sepatu X Kota Semarang *) **) Sari Eka Wahyuni *),Bina Kurniawan **), Ekawati **) Mahasiswa Bagian Peminatan Keselamatan
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN, MASA KERJA DAN LAMA KERJA DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN
J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015 ISSN 1693-3443 HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN, MASA KERJA DAN LAMA KERJA DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN Agus Suherman, 1 Ulfa Nurulita 1, Rahayu Astuti 1 1 Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kapasitas kerja fisik pekerja, serta melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard di
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA
HUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA MOHAMMAD NOOR FAISAL 1) ANDIK SETIYONO 2) ANTO PURWANTO 3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan cara mempertahankan, meningkatkan derajat kesehatan dan kapasitas kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi pandangan yang tidak nyaman (Pheasant, 1997). kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti terhadap
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata lelah (Fatigue) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR RISIKO INDIVIDU TERHADAP KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS)
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO INDIVIDU TERHADAP KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) (Survei Pada Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Tasikmalaya) Maya Lestari Maharani 1 Sri Maywati dan Yuldan Faturahman
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Pengukuran Lingkungan Kerja 6.1.1 Pengukuran Pencahayaan Ruang Kerja Radar Controller Pada ruang Radar Controller adalah ruangan bekerja para petugas pengatur lalu lintas udara
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PEMECAH BATU DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA
HUBUNGAN UMUR DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PEMECAH BATU DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA MOCHAMMAD IRFAN SAZALI 1) ANDIK SETIYONO 2) YULDAN FATURAHMAN
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA DI BAGIAN IKLAN DAN UMUM DI PT WENANGCEMERLANG PRESS/SKH MANADO POST. Siti L.M. PAtingki*, Budi T. Ratag*, Johan Josephus* *Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA SISWA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KURIPAN-PURWODADI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata merupakan panca indera manusia yang berfungsi sebagai alat penglihatan. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dan mampu melakukan setiap jenis pekerjaan. Untuk
Lebih terperinciKata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2014 Meisye S. Hanok*, Budi T. Ratag*, Reiny A. Tumbol** *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciABSTRAK INSIDENSI ASTHENOPIA PADA PEKERJA KOMPUTER DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, BANDUNG TAHUN 2006
ABSTRAK INSIDENSI ASTHENOPIA PADA PEKERJA KOMPUTER DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, BANDUNG TAHUN 2006 Febriani Kezia Haryanto, 2007. Pembimbing utama: dr. July Ivone, M.S. Dewasa ini, komputer merupakan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI (Studi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2014 ) Nurlia Savitri e-mail : savitri.nurlia@gmail.com Program Studi
Lebih terperinci- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb
ERGONOMI - PENCAHAYAAN - Ajeng Yeni Setianingrum Universitas Mercu Buana 2011 Sistem Penglihatan Manusia KORNEA IRIS PUPIL LENSA RETINA SARAF OPTIK dsb http://www.google.co.id/imgres?q=mata&hl=id&biw=1024&bih=437&gb
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS
HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN LAMA PAPARAN LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAA BAU DAN IT UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Lebih terperinciHubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom
Hubungan Faktor Individu dan Lingkungan Terhadap Keluhan Computer Vision Syndrom Individual and Environmental Factors relationships Complaints Against Computer Vision Syndrome Ani Alisah, Isnaini Rizka
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKREJA BATIK BAGIAN PEWARNAAN DI CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKREJA BATIK BAGIAN PEWARNAAN DI CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA Kharima Siti Amna 1) Sri Maywati 2) dan H.Yuldan Faturahman 2) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluhan kelelahan mata menurut Ilmu Kedokteran adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN MANUAL DI PT. DJITOE INONESIA TOBAKO
PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN MANUAL DI PT. DJITOE INONESIA TOBAKO ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah
Lebih terperinciPENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA
PENGARUH MASA KERJA DAN INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PEKERJA BATIK TULIS LAWEYAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Maharany Dhyah
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI TERHADAP KELELAHAN KERJA
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI TERHADAP KELELAHAN KERJA (Survei pada Pekerja Pengrajin Batu Bata di RW 01 Desa Sinartanjung Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Sariningsih 1 Yuldan Faturahman dan Sri
Lebih terperinciPENGARUH USIA DAN STATUS GIZI TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN RELATIONSHIP BETWEEN AGE, NUTRITIONAL STATUS WITH VISUAL ACUITY
PENGARUH USIA DAN STATUS GIZI TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN RELATIONSHIP BETWEEN AGE, NUTRITIONAL STATUS WITH VISUAL ACUITY Nur Ulfah, Siti Harwanti, Ngadiman Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otomatis, terintegrasi dan terkoordinasi. luas dewasa ini, ditambah penggunaan internet yang semakin populer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk mengetik atau menciptakan karya-karya lain dalam bentuk soft file. Oetomo (2006) komputer adalah suatu perangkat
Lebih terperinciUnsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak
Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan Cut Putroe Yuliana Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan sebagai tempat untuk belajar membutuhkan intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata adalah salah satu dari indera tubuh manusia yang berfungsi untuk penglihatan. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun sering kali kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi menuntut manusia untuk berhubungan dengan komputer. Pemakaian komputer saat ini sudah semakin luas. Hampir setiap
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP TERJADINYA DRY MOUTH PADA PEROKOK FILTER DI KELURAHAN SUKAWARNA BANDUNG
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP TERJADINYA DRY MOUTH PADA PEROKOK FILTER DI KELURAHAN SUKAWARNA BANDUNG Effi Sihaloho,2014. Pembimbing I: Riani Setiadhi, drg., Sp. PM Pembimbing II:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersebut oleh American Optometric Association (AOA) dinamakan Computer
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan komputer dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan. Salah satunya yaitu gangguan mata karena penggunaan mata secara terusmenerus untuk menatap monitor
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PROMOSI K3 PADA PEKERJA INFORMAL DI C.V TRITAS BINTANG MANDIRI DI PERUMAHAN TAMAN SARI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO David K. Mamboh*, Nancy Malonda*, Johan Josephus*
Lebih terperinciEFFECTIVENESS OF EYE STRETCH TO REDUCE EYE TIREDNESS LEVEL ON FALSE EYELASH WORKERS IN PENGADEGAN VILLAGE, PENGADEGAN DISTRICT, PURBALINGGA REGENCY
EFFECTIVENESS OF EYE STRETCH TO REDUCE EYE TIREDNESS LEVEL ON FALSE EYELASH WORKERS IN PENGADEGAN VILLAGE, PENGADEGAN DISTRICT, PURBALINGGA REGENCY ABSTRACT Aprilia Tri Sulistiyani 1, Kris Linggardini
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO Reydel N. Gaspersz*, Paul. A. T. Kawatu*, A. J. M. Rattu* * Fakultas
Lebih terperinciKata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI YANG BERUSIA 40 TAHUN KE ATAS DI KELURAHAN BAHOI KECAMATAN TAGULANDANG KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO Indra Galia Kudati*, Budi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN LAMA KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Brenda Natalia Rauan*, Grace
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pelaku pembangunan dapat merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja adalah suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
Lebih terperinciOleh : Fery Firman Santoso, Noeroel Widajati ABSTRACT
Hubungan Pencahayaan dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Subyektif Kelelahan Mata pada Operator Komputer Tele Account Management Di PT. Telkom Regional 2 Surabaya Oleh : Fery Firman Santoso, Noeroel
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PENGRAJIN MEBEL DI WILAYAH SINDANGGALIH KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATANTAWANG KOTA TASIKMALAYA
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KELELAHAN PENGRAJIN MEBEL DI WILAYAH SINDANGGALIH KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATANTAWANG KOTA TASIKMALAYA M.Ilham Haiqal Anto Purwanto dan Andik Setiyono Mahasiswa
Lebih terperinciKeywords: PPE; knowledge; attitude; comfort
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KENYAMANAN PEKERJA DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI BENGKEL LAS LISTRIK KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HSU TAHUN 2016 Gusti Permatasari, Gunung Setiadi,
Lebih terperinciKeluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia. Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer
ARTIKEL PENELITIAN Mutiara Medika Keluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer Abstrak Fitri Permatasari 1, Yunani
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja bagi masyarakat daerah dan sekitar perindustrian yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan sektor industri di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, peningkatan ini selaras dengan peningkatan taraf ekonomi negara. Dengan
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA PASIEN DENGAN KEPATUHAN PENGENDALIAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS RAKIT 2 BANJARNEGARA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Ceidy Silva Tamunu
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DI LINGKUNGAN KERJA DENGAN NILAI AMBANG DENGAR TENAGA KERJA GROUND HANDLING BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO. Jootje. M. L. Umboh *, Hengky. Loho *,
Lebih terperinciSTUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)
STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi) Apriani Sukmawati 1) Sri Maywati dan Yuldan Faturrahman
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam setiap perkuliahan, aspek visual merupakan hal yang sangat penting. Pada saat dosen menulis di whiteboard, mahasiswa harus dapat melihat kejelasan tulisan tersebut berdasarkan keterbatasan
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH2 (3) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI WILAYAH
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II
UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II NI PUTU ENIK ERNAWATI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS
Lebih terperinciPengaruh Aktivitas Luar Ruangan Terhadap Prevalensi Myopia. di Desa dan di Kota Usia 9-12 Tahun
Pengaruh Aktivitas Luar Ruangan Terhadap Prevalensi Myopia di Desa dan di Kota Usia 9-12 Tahun Tika Septiany 1 Yunani Setyandriana 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY, 2 Bagian Mata FK UMY Abstrak Myopia
Lebih terperinciKata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN ANGKA KEJADIAN BATUK KRONIK PADA ANAK YANG BEROBAT KE SEORANG DOKTER PRAKTEK SWASTA PERIODE SEPTEMBER OKTOBER 2011 Devlin Alfiana, 2011. Pembimbing I :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia. Lamanya radiasi komputer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang akhir-akhir ini sebagai tuntutan globalisasi mengharuskan seseorang untuk selalu mendapat informasi
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK
BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK Melly Mustikasari 1) Korneliani dan vianti 2) Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi dan Penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU Mentari Laalah *, Johan Josephus *, Jimmy F. Rumampuk * * Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 1 Sri S. Ningsih, 2 Fransiska Lintong 3 Jimmy F. Rumampuk 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di masing-masing ruangan operator Sistem Informasi Akadamik Terpadu (SIAT) program studi Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5)
4 2.1. Anatomi Mata BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: Netter ed.5) 2.2. Fisiologi Melihat Mata mengubah energi dari spektrum yang dapat terlihat menjadi potensial aksi di saraf optikus.
Lebih terperinciOleh: Esti Widiasari S
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN 2015 (survei pada perawat IGD dan ICU di RSUD Cilacap Jawa Tengah) IRDA MAYASARI LOBO 1) YULDAN
Lebih terperinciPENGARUH PENCAHAYAAN, KEBISINGAN DAN TEMPERATUR TERHADAP PERFORMANSI KERJA
PENGARUH PENCAHAYAAN, KEBISINGAN DAN TEMPERATUR TERHADAP PERFORMANSI KERJA Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail: indahpratiwi.ums@gmail.com Abstrak Kondisi kualitas
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya
page 1 / 5 EDITORIAL BOARD empty page 2 / 5 Table of Contents No Title Page 1 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. X SURABAYA 97-105
Lebih terperinciHubungan Kebiasaan Melihat Dekat dengan Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sahara Miranda* Elman Boy**
Artikel Penelitian Hubungan Kebiasaan Melihat Dekat dengan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Sahara Miranda* Elman Boy** *Program Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mata 1. Definisi Mata Mata merupakan organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah bentuk energi ke bentuk lain) sinar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan Nasional bertujuan
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO KABUPATEN PACITAN
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO KABUPATEN PACITAN Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, PENGETAHUAN PENGGUNAAN APD, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENURUNAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI DESA LEILEM KECAMATAN SONDER KABUPATEN MINAHASA Jennifer
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP Ida Widyaningsih 1) Sri Maywati dan Yuldan Faturrahman 2) Mahasiswa
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA JURNAL
BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA JURNAL Oleh : Rika Supartini 094101018 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA
HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011
ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011 Alvin Ferbian S. 2012. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp. OG Pembimbing II : Winny
Lebih terperinciUniversitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Membership)
Universitas Indonesia Library >> UI - Tesis (Membership) Hubungan obesitas dengan kejadian penyakit jantung koroner di usia lebih atau sama dengan 40 tahun pada kelompok orang yang memiliki keluarga riwayat
Lebih terperinciKata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA
ABSTRAK HUBUNGAN KEMATIAN IBU MELAHIRKAN DENGAN FAKTOR RISIKO DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG-NUSA TENGARA TIMUR PERIODE 2012-2014 Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
HUBUNGAN INTENSITAS PENERANGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADAPEKERJA SHIFT MALAM BAGIAN DAILY CHECK DI PT. KERETA API DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN PUBLIKASI ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG TAHUN 2009 Yulyana Kusuma Dewi, Rico Januar Sitorus, Hamzah Hasyim Mahasiswa Fakultas kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA
FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 10 LINGKUNGAN KERJA FISIK 1 Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Lingkungan Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor komputer. Tampilan layar monitor
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang
Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Administrasi di PT. Indonesia Power UBP Semarang Febriana Supriati * ) Mahasiswa Reguler FKM UNDIP 2008 ** ) Staf Pengajar Bagian
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010 Mutiara N.J, 2010; Pembimbing : July Ivone, dr., M.K.K.,
Lebih terperinciKata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA
HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO
JURNAL KESEHATAN TERPADU 1(2) : 68-72 ISSN : 2549-8479 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER DI BANK X KOTA BANGKO Novi Berliana 1, Fauzia Rahmayanti
Lebih terperinciROY ANTONIUS TARIGAN NIM.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN RUMAH SEHAT DI KELURAHAN PEKAN SELESEI KECAMATAN SELESEI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2010 Oleh: ROY ANTONIUS TARIGAN NIM. 061000113
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK
BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK Desi Nur Isnaeni Siti Novianti dan Kiki Korneliani Jl.Pelita Graha no 159 Rt 05/Rw 02 Cigembor Ciamis (e-mail :desi.nur@student.unsil.ac.id
Lebih terperinciRelation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan
Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Hubungan antara Polusi Udara Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia Balita
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO Franklin J. Wondal 1), Joy A.M Rattu 1), Johan Josephus 1) 1) Fakultas
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN PENGETAHUAN TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN DI DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO TAHUN 2016 Kairupan Felly
Lebih terperinciPENGARUH PENCAHAYAAN DAN MASA KERJA BERDASARKAN WAKTU KERJA TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN SULAMAN KERAWANG UKM
Summary PENGARUH PENCAHAYAAN DAN MASA KERJA BERDASARKAN WAKTU KERJA TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENGRAJIN SULAMAN KERAWANG UKM Naga Mas DI KECAMATAN TELAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 23 Dian Jumiati
Lebih terperinciKata Kunci : Lama Duduk, Sindroma Piriformis, Pemain Game Online
HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK DENGAN SINDROMA PIRIFORMIS PADA PEMAIN GAME ONLINE DI GAME CENTER GO-KOOL DENPASAR 1 I Gd Mediastama 2 Dedi Silakarma 3 Adiarta Griadhi 1 Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinci