KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK"

Transkripsi

1 KOMPETENSI GURU TAMAN KANAK-KANAK Rusijono Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan Abstrak: Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal adalah Taman Kanak-kanak. Usia anak belajar di TK merupakan masa yang sangat penting, karena itu pendidikan TK menjadi sangat penting bagi perkembangan anak. Asas-asas yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini adalah apersepsi, kekonkritan, motivasi, kemandirian, kerja sama, individual, dan belajar sepanjang hayat. Untuk mendukung pelaksanaan tugas tersebut, guru TK harus mempunyai 4 kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kata Kunci: apersepsi, kekonkritan, motivasi, kemandirian kerja sama, individual, dan belajar sepanjang hayat. 1. PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas 2003) pasal 14 menyebutkan bahwa jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan formal adalah pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pada pasal 28 ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pada ayat berikutnya disebutkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal adalah Taman Kanakkanak (TK). Pada bagian penjelasan ayat tersebut ditegaskan bahwa pendidikan anak usia dini tidak merupakan prasyarat untuk memasuki pendidikan dasar. Karena itu, walaupun TK berada pada jalur pendidikan formal, tidak termasuk dalam jenjang pendidikan formal yang diatur pada pasal 14 di atas (Depdiknas, 2003). Implikasi dari Undang-Undang tersebut adalah pendidikan anak usia dini tidak merupakan syarat untuk memasuki pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini, khususnya TK, tidak bersifat wajib. Namun, sebagian besar orang tua yang peduli terhadap perkembangan anak mempunyai semangat yang tinggi untuk memasukkan anaknya ke TK. Di negara maju seperti Amerika Serikat, TK merupakan lembaga pendidikan prasekolah yang diikuti hampir semua (98%) anak di negara tersebut (Chandler, West, dan Hausken, 1995: 1). Kondisi di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan, tampaknya tidak jauh berbeda dengan kondisi di Amerika Serikat. Hal ini terbukti sudah sulit mencari siswa SD di perkotaan yang tidak melalui TK. Harapan dari para orang tua memasukkan anaknya ke TK adalah agar anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan dan pertumbuhan anak. Harapan ini sesuai dengan penjelasan UU Sisdiknas 2003 pasal 28 ayat 3 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan di TK adalah untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik (Depdiknas, 2003: 11). Perkembangan anak mulai lahir sampai lima atau enam tahun berlangsung sangat cepat dan pada masa ini perkembangan anak mulai terbentuk dan cenderung menetap, sehingga menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978: 30) yang mengatakan bahwa perkembangan awal anak (masa kanak- 38

2 Rusijono, Kompetensi Guru Taman... kanak) lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan berikutnya. Hal ini disebabkan perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan, artinya perkembangan suatu tahap akan berpengaruh terhadap perkembangan tahap berikutnya, dan pola kepribadian anak berkembang menjadi relatif tetap. Slavin (1994: 73) juga mengatakan hal yang sama, bahwa anak usia antara 3 dan 6 tahun terjadi perkembangan yang cepat pada semua aspek perkembangan. Usia anak belajar di TK antara 4 6 tahun. Karena saat tersebut merupakan masa yang sangat penting, maka pendidikan TK menjadi sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya. Peran dan tanggung jawab guru TK dalam proses pendidikan sangat besar. Guru dituntut dapat memberikan bimbingan/pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak sehingga dapat mengoptimalkan perkembangannya. Agar kegiatan belajar yang diberikan di TK sesuai dengan tingkat perkembangan anak, beberapa negara bagian di Amerika Serikat, antara lain: Alabama, Arkansas, Florida, Lousiana, Tennesse, dan Utah, melaksanakan penilaian tentang kesiapan belajar terhadap anak saat masuk TK. Bahkan di negara bagian Alabama, untuk masuk TK Negeri dilakukan penilaian terhadap kemampuan membaca awal anak. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk menyusun kegiatan belajar dan didokumentasikan di tingkat lokal dan di tingkat negara bagian (Saluja, Scott-Little, dan Clifford, 2000: 8). Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat memperhatikan kesesuaian kegiatan belajar yang diberikan dengan tingkat perkembangan anak. Tulisan ini akan menguraikan kompetensi yang perlu dikuasai oleh seorang guru TK agar mampu melaksanakan atau memandu kegiatan belajar di TK untuk mengoptimalkan perkembangan anak, khususnya kompetensi pedagogik. 2. KEGIATAN BELAJAR DI TK 2.1 Pelaksanaan Kegiatan Belajar Membaca di Taman Kanak-kanak Program kegiatan belajar di TK mengandung dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: belajar dan mendidik. Belajar mengacu pada apa yang dilakukan anak, sedang mendidik (mengajar) mengacu pada apa yang dilakukan guru dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini perbedaan mendidik dan mengajar tidak dipermasalahkan, karena dalam pelaksanaan program kegiatan belajar di TK kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Apabila kegiatan belajar di TK dipandang sebagi suatu proses, paling tidak ada 4 hal yang terkait di dalamnya. a. Tujuan, yaitu: kemampuan yang ingin dicapai oleh anak dalam kegiatan belajar tersebut. Tujuan di sini mengacu pada kemampuan-kemampuan yang tercantum pada Garis-Garis Besar PKBTK. b. Bahan, yaitu: materi atau kegiatan yang dapat mengantarkan anak mencapai kemampuan yang diinginkan. Bahan dikembangkan oleh guru berdasarkan tema yang ada dan disesuaikan dengan kemampuan yang ingin dicapai. c. Metode dan media, yaitu metode mengajar yang digunakan guru dalam melaksanakan program kegiatan belajar dan media/alat yang diperlukan agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan optimal. d. Penilaian, yaitu usaha guru untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program dan keberhasilan anak mencapai kemampuan yang diharapkan. Penilaian keterlaksanaan program terutama digunakan guru untuk memperbaiki Satuan Kegiatan Harian atau Satuan Kegiatan Mingguan sehingga pelaksanaan program berikutnya menjadi lebih baik. Penilaian keberhasilan anak menguasai kemampuan yang diharapkan digunakan sebagai bahan bagi guru untuk menyusun laporan kepada orang tua anak dan memantau perkembangan anak sehingga hasil kegiatan belajar di TK lebih optimal. Keempat hal tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi pelaksanaan program kegiatan belajar di TK. Interaksi guru dan anak pada pelaksanaan program kegiatan belajar didasarkan pada keempat unsur di atas. Anak dibimbing dan diarahkan guru agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara 39

3 Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (38 45) optimal melalui bahan, kegiatan, metode dan alat yang telah direncanakan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Kemudian setelah kegiatan berjalan guru melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program kegiatan yang telah direncanakan dan tingkat ketercapaian kemampuan yang diinginkan oleh anak. Komponen pokok PKBTK 1994 dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: program pengembangan perilaku, program pengembangan kemampuan dasar, dan tema (Depdikbud, 1995: 1-2). Program pengembangan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar dalam PKBTK bersifat umum, belum sampai pada rumusan yang operasional. Program ini hanya berisi kemampuan-kemampuan dasar dan pembiasaan-pembiasaan perilaku yang diharapkan dapat dicapai oleh anak dalam kurun waktu satu tahun. Dalam kurikulum TK 2004, kemampuan dasar dan pembiasaan perilaku ini disebut dengan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah potensi-potensi perkembangan anak yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan usianya, berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan diamati. Hasil belajar merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari suatu tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Adapun yang dimaksud indikator dalam kurikulum TK 2004 adalah hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu kompetensi dasar. Apabila indikator-indikator yang ada pada satu kompetensi dasar sudah tercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi (Depdiknas, 2004: 4). Pembiasaan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pengembangan pembiasaan perilaku ini mencakup perkembangan moral dan nilai-nilai agama, pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian. Pengembangan pembiasaan perilaku ini dilakukan dengan cara: kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan keteladan, dan kegiatan terprogram. Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Persiapan guru dalam pengembangan kemampuan dasar ini diwujudkan dalam Satuan Kegiatan Harian (SKH). Satuan Kegiatan Harian merupakan jabaran dari Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Semester (SKS). Pengembangan kemampuan dasar mencakup aspek pengembangan bahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni. Tema merupakan wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan atau perilaku. Pembahasan tema dimulai dari lingkungan yang paling dekat dengan anak sampai yang lebih jauh. Penggunaan tema dalam kegiatan belajar di TK bertujuan agar program kegiatan belajar merupakan satu kesatuan yang lebih berarti bagi anak, memperkaya perbendaharaan kata anak, dan menambah pengenalan anak terhadap lingkungan (Depdikbud, 1995: 2 4). Program kegiatan belajar yang direncanakan guru TK diutamakan mengacu pada pembentukan perilaku dan kemampuan dasar atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema-tema tersebut. Tugas utama guru TK adalah menjabarkan program-program yang tercantum pada PKBTK sesuai dengan lingkungan masing-masing menjadi perencanaan catur wulan, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Perencanaan catur wulan merupakan pengelompokan program yang telah dikembangkan dalam PKBTK menjadi 3 bagian yang masing-masing bagian mempunyai jangka waktu 4 bulan. Mulai tahun ajaran 2002/2003 TK di Indonesia menggunakan sistem semester, sehingga perencanaan catur wulan diganti dengan perencanaan semester. Namun perubahan ini hanya menyangkut pembagian satuan waktu saja tidak merubah substansi dari kemampuan yang diharapkan (Depdiknas, 2002: 4). Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang berisi rangkaian tema-tema yang disusun secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap tema dan sebarannya ke dalam semester. Perencanaan semester dijabarkan menjadi perencanaan mingguan atau sering disebut dengan Satuan Kegiatan Mingguan 40

4 Rusijono, Kompetensi Guru Taman... (SKM) berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam minggun tersebut sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema yang telah direncanakan. Perencanaan minggunan atau SKM dijabarkan menjadi perencanaan harian atau sering disebut dengan Satuan Kegiatan Harian (SKH). Satuan kegiatan harian memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individu, kelompok, atau klasikal dalam satu hari, terdiri atas: kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir (Depdiknas, 2004: 10). Untuk maksud yang sama, Harianti (1996: ) menggunakan istilah: pembukaan, kegiatan inti, istirahat, dan penutup. Perbedaan kedua pendapat ini hanya terletak pada istilah yang digunakan, kurikulum TK 2004 menggunakan istilah kegiatan awal dan kegiatan akhir, sedang Harianti menggunakan istilah pembukaan dan penutup. 2.2 Asas Pembelajaran pendidikan Anak Usia Dini Asas pembelajaran pendidikan anak usia dini adalah prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran dalam rangka mendidik anak usia dini. Asas-asas yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Asas Apersepsi Pembelajaran yang dilakukan pada Pendidikan Anak Usia Dini seharusnya memperhatikan pengetahuan dan pengalaman awal yang telah dimiliki anak agar hasil belajar menjadi optimal b. Asas Kekonkritan Pembelajaran yang dilakukan pada Pendidikan Anak Usia Dini seharusnya menggunakan berbagai media dan sumber belajar nyata (konkrit) agar pembelajaran menjadi bermakna. c. Asas motivasi Pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemauan anak agar muncul dorongan belajar pada diri anak. d. Asas Kemandirian Pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kemandirian dan memecahkan masalah yang dihadapi anak. e. Asas Kerjasama Pembelajaran dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kerja sama anak. f. Asas Individual Pembelajaran dirancang dengan memperhatikan perbedaan kebutuhan anak secara individual. g. Asas Korelasi Dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran harus memperhatikan semua aspek perkembangan anak. h. Asas Belajar Sepanjang Hayat Pembelajaran dirancang untuk memberi bekal anak agar dapat belajar sepanjang hayat dan mendorong anak untuk selalu ingin serta berusaha belajar kapanpun dan dimanapun. 2.3 Kompetensi Calon Guru Taman Kanak-Kanak Untuk mendukung keterlaksanaan tugas yang harus diemban guru PAUD, termasuk guru TK, perlu ada sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru PAUD. Sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Guru dan Dosen, kompetensi yang harus dimiliki guru PAUD mencakup 4 hal, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Masing-masing kompetensi tersebut mempunyai subkompetensi, dan indikator esensial. Subkompetensi merupakan rincian dari kompetensi, sedang indikator esensial merupakan pertanda atau ciri-ciri minimal yang menunjukkan bahwa seorang guru PAUD sudah menguasai subkompetensi yang telah ditetapkan. Kompetensi, subkompetensi, dan indikator esensial yang dimaksud disajikan pada tabel 1 berikut. 41

5 Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (38 45) Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Sertifikasi Calon Guru TK KOMPETENSI SUB KOMPETENSI A. Pedagogik 1. Pemahaman Peserta didik 2. Merancang kegiatan belajar yang mendidik 3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik pada peserta didik TK 4. Evaluasi hasil belajar 5. Bimbingan belajar pada 6. Administrasi pembelajaran di TK B. Kepribadian 1. Kepribadian mantap INDIKATOR ESENSIAL a. Mampu mengenali proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. b. Mampu mengidentifikasi minat, kebutuhan, dan permasalahan anak TK. c. Mampu mengidentifikasi potensi d. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian anak e. Mampu mengidentifkasi gaya belajar anak f. Mampu mengenali dan memanfaatkan lingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan anak. a. Mampu menguasai wawasan pendidikan dan kegiatan belajar di TK b. Mampu menguasai strategi (pende- katan, metode), dan media pengemb- bangan bidang pengembangan sesuai dengan tema, karakteristik siswa, dan kemampuan yang ingin dicapai c. Mampu merencanakan kegiatan belajar bidangbidang pengembangan secara terpadu a. Mampu menata latar (setting) kegiatan belajar b. Mampu melaksanakan kegiatan belajar yang kondusif (aktif, kreatif, efektif, dan menarik a. Mampu merencanakan, melaksanakan penilaian secara berkesinambungan b. Mampu meng analisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menen-tukan tingkat perkembangan anak c. Mampu memanfaatkan hasil penilaian kegiatan belajar untuk memperbaiki kegiatan belajar berikutnya Mampu memberikan layanan bimbingan belajar pada Mampu melaksanakan administrasi pembelajaran TK a. Mampu menunjukkan kecenderungan bersikap dan bertin dak sesuai dengan norma hukum (tata tertib, komitmen, disiplin). b. Mampu menunjuk kan kecenderungan bersikap dan bertin dak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) c. Mampu menunjuk kan kecenderungan bersikap dan 42

6 Rusijono, Kompetensi Guru Taman Kepribadian Stabil bertin-dak sesuai dengan norma sopan santun (verbal & nonverbal) d. Mampu menunjukkan rasa bangga sebagai pendidik Mampu menunjukkan konsistensi dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan norma hukum (tata tertib dan disiplin) Mampu menampilkan kemandirian dalam bersikap dan bertindak sebagai pendidik 3. Kepribadian dewasa 4. Kepribadian arif Mampu menunjukkn sikap dan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, masyarakat, lingkungan, dan diri sendiri 5. Kepribadian berwibawa 6. Berakhlak mulia sehingga menjadi teladani bagi siswa C. Profesional 1. Menguasai bidang pengembangan Mampu berpendapat, bersikap, dan berperilaku yang diikuti orang lain secara sukarela Mampu bertutur kata, bersikap, dan berperilaku keseharian yang diteladani siswa a. Mampu menguasai substansi bidang pengembangan b. Mampu menguasai konsep dasar pengembangan kurikulum TK c. Mampu menyesuai kan substansi bidang pengembangan dengan perkembangan peserta didik TK 2. Menguasai konsep dasar bidang studi sebagai metode pengembangan bidang pengembangan a. Mampu menguasai konsep dasar Matematika sebagai metode pengembangan bidang pengembangan peserta didik TK b. Mampu menguasai konsep dan keterampilan dasar sains sebagai metode pengembangan bidang pengembangan c. Mampu menguasai konsep dasar Bahasa sebagai metode pengembangan bidang pengembangan peserta didik TK d. Mampu menguasai konsep dasar pengetahuan sosial sebagai metode pengembangan bidang pengembangan e. Mampu menguasai konsep dasar agama sebagai metode pengembangan bidang pengembangan kurikulum TK f. Mampu menguasai konsep dasar seni sebagai metode pengembangan bidang pengembangan kurikulum TK 43

7 Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (38 45) g. Mampu menguasai konsep dasar pen-didikan jasmani sebagai metode pengembangan bidang pengembangan h. Mampu menguasai konsep dasar kesehatan dan gizi sebagai metode pengembangan bidang pengembangan kurikulum TK D. Sosial 1. Berkomunikasi secara efektif 2. Bergaul secara efektif a. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik b. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan teman sejawat c. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat a. Mampu berinteraksi secara efektif dengan peserta didik b. Mampu berinteraksi secara efektif dengan teman sejawat c. Mampu berinteraksi secara efektif dengan masyarakat 3. KESIMPULAN Tugas guru TK adalah menjabarkan program-program yang tercantum pada PKBTK sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing menjadi perangkat rencana dan pengaturan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar, atau sering disebut dengan silabus. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian KD. Silabus di TK dituangkan dalam bentuk perencanaan semester, perencanaan mingguan, dan perencanaan harian. Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang berisi rangkaian tema-tema yang disusun secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap tema dan sebarannya ke dalam semester. Perencanaan semester dijabarkan menjadi perencanaan mingguan atau sering disebut dengan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam minggu tersebut sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema yang telah direncanakan. Perencanaan minggunan atau SKM dijabarkan menjadi perencanaan harian atau sering disebut dengan Satuan Kegiatan Harian (SKH). Asas-asas yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini adalah apersepsi, kekonkritan, motivasi, kemandirian, kerja sama, individual, korelasi, belajar sepanjang hayat. Untuk mampu melaksanakan tugas tersebut Pendidik anak usia dini harus mempunyai 4 kompetensi. Pertama, kompetensi pedagogik yang mencakup: pemahaman peserta didik, merancang kegiatan belajar yang mendidik, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik pada, evaluasi hasil belajar, bimbingan belajar pada peserta didik TK, administrasi pembelajaran di TK. Kedua, kompetensi kepribadian, yang mencakup: kepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi profesional yang mencakup: penguasaan bidang pengembangan peserta didik TK dan konsep dasar bidang studi sebagai metode pengembangan bidang pengembangan. Keempat, kompetensi sosial yang mencakup dua hal, yaitu: berkomunikasi dan bergaul secara efektif. 44

8 Rusijono, Kompetensi Guru Taman... DAFTAR PUSTAKA Brewer, J. A. (1992). Early childhood education, preschool through primary grades. Boston: Allyn and Bacon. Fisher, B. (1998). Joyful learning in kindergarten. Portsmouth: A Division of Reed Elsevier Inc. Hurlock (1978). Child development. Singapore: McGraw-Hill International Book Company. Kostelnik, M.J., Soderman, A. K., & Whiren, A. P. (1999). Developmentally appropriate curriculum. Second Edition. London: Pretice-Hall International. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Wertsch, J. V. (1984). The zone of proximal development: some conceptual issues. Dalam Rogoff, Barbara & Wertsch, James V. (Eds), Children s learning in the zone of proximal development (pp. 7 18). San Francisco: Jossey-Bass Inc., Publishers. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. 45

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah berdasarkan kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan. Menurut undang-undang sistem pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertanyakan orang, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di media

BAB I PENDAHULUAN. dipertanyakan orang, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di media 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih saja dipertanyakan orang, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di media massa

Lebih terperinci

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK Kompetensi Sub Kom Petensi Indikator Esensial Deskriptor A. Memiliki kompetensi kepribadian sebagai pendidik Lihat pada Kisi-Kisi Kompetensi

Lebih terperinci

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik STANDAR KOMPETENSI GURU PAUD/TK/RA No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik Menguasai karakteristik peserta 1. Memahami karakteristik peserta didik usia didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK Oleh : Rita Mariyana, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 APA ITU KOMPETENSI? Istilah kompetensi (competence) dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kecakapan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, banyak yang menulis tentang bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru.

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK NO KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR 1. Kompetensi a. Memahami wawasan dan landasan 1) Mengetahui wawasan kependidikan TK Pedagogik kependidikan. 2) Mengetahui landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

Heny Djoehaeni, Juli 09

Heny Djoehaeni, Juli 09 JENIS-JENIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN Oleh: Heny Djoehaeni, S.Pd.,M.Si. Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus

Lebih terperinci

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG 2 1. Bagaimana pandangan konstruktivisme tentang belajar dan apa implikasinya bagi pembelajaran di kelas? Pada teori ini hubungan timbal balik antara belajar sebagai proses

Lebih terperinci

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN Penelitian KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN Edi Waluyo, Lita Latiana, & Decik Dian Pratiwi e-mail: waluyowulan@gmail.com PG PAUD FIP Universitas Negeri Semarang Abstrak: Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki

Lebih terperinci

PENGERTIAN PERENCANAAN

PENGERTIAN PERENCANAAN PENGERTIAN PERENCANAAN The Liang Gie (1972) menyatakan bahwa perencanaan adalah aktivitas yang menggambarkan di muka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya dalam mencapai tujuan yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua dan guru sudah barang tentu ingin membina anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat, mental sehat dan akhlak yang terpuji.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan yang sangat penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar pembelajaran yang akan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa 26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan manusia. Pada fase inilah seorang pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga pendidik profesional yaitu guru. Guru memiliki tugas utama mendidik,

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk. PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk. JURUSAN PEDAGOGIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat cepat yang memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut menuntut

Lebih terperinci

C. Tujuan. D. Profil Lulusan

C. Tujuan. D. Profil Lulusan A. Latar Belakang Upaya perbaikan di bidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar masyarakat dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompetensi yaitu pertama kompetensi paedagogik yaitu menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja yang tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan masyarakat atas sumber daya manusia yang berkualitas, perlahan namun pasti semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke-21 yang ditandai dengan globalisasi teknologi dan informasi, telah membawa dampak yang luar biasa bagi peran guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan bahwa sistem penjaminan dan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI III. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pendidik anak usia dini

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 132 316 930 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS 1 O L E H : N I N I N G S R I N I N G S I H, M. P D N I P. 1 3 2 3 1 6 9 3 0 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia Mela Nugradini 125120301111005 I. Pendahuluan Diluar negeri, tenaga pengajar PAUD diberi perhatian oleh pemerintah. Mereka menganggap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA Pendidikan Karakter Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa 15 PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA Oleh: Yulianti Siantayani 1 Konflik antar suku dan agama yang terus bergulir dari waktu ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti PENDIDIKAN TPA & KB Martha Christianti Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) STANDAR KOMPETENSI (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* KOMPETENSI INTI Kompetensi Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Guru memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Pendapat Slameto (2012) bahwa kualitas pendidikan, terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) Kompetensi Elemen Kompetensi Deskripsi Kompetensi. Pedagogik. Memahami latar belakang siswa Guru memahami karakteristik siswa

Lebih terperinci

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD 1 Ika Budi Maryatun, M.Pd 2

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD 1 Ika Budi Maryatun, M.Pd 2 KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD 1 Ika Budi Maryatun, M.Pd 2 A. PENDAHULUAN Pembelajaran bukanlah hal yang mudah dan remeh untuk dilaksanakan, terutama pembelajaran yang ada di tingkat pendidikan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP. Dr. Hj. Lely Halimah, M.Pd. Endah Silawati, M. Pd

SILABUS DAN SAP. Dr. Hj. Lely Halimah, M.Pd. Endah Silawati, M. Pd SILABUS DAN SAP MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI KODE MATA KULIAH : UD502 PROGRAM : S-1 PGPAUD BOBOT SKS/SEMESTER : 2 (DUA) SEMESTER : 6 (ENAM) Dr. Hj. Lely Halimah, M.Pd. Endah Silawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan

Lebih terperinci

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

DEVELOPPING OF TEACHERS HP DEVELOPPING OF TEACHERS PROFESSIONALLITY By R. Gunawan S. Drs., S.E., M.M. M HP 08127922967 Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui pengertian guru, profesional, kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN 1. Kualifikasi Penguji

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2014 KEMENDIKBUD. Instruktur. Kursus Dan Pelatihan. Kompetensi. Kualifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teoritis 2.1.1 Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD 2.1.1.1 Pengertian Guru Guru memainkan peranan penting bagi jalannya proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

KURIKULUM Kerangka Dasar

KURIKULUM Kerangka Dasar KURIKULUM 2004 Kerangka Dasar Departemen Pendidikan Nasional 1 PENDAHULUAN LANDASAN : UUD 1945, GBHN, UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas), UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le No.1685, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Kualifikasi Akademik. Pamong Belajar. Kompetensi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Guru Berprestasi 1. Pengertian Guru Berprestasi Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Guru Berprestasi Pendidikan Dasar Tingkat Nasional Tahun 2013 yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD Yuke Indrati Puskur- Balitbang, 2002 1 Pendidikan anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua kesuksesan. Guru merupakan salah satu

Lebih terperinci

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK Nama BIODATA : Bero Usada, S.Kom TTL : Boyolali, 22 Januari 1987 Alamat : Perum Swarna Bsd Blok A 9. Jl. Beringin Pekanbaru Pendidikan : SDN 2 Jeruk lulus tahun 1999 Profesi & Organisasi Email : SMPN 2

Lebih terperinci

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) A. PENGERTIAN PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik Bahasan : Orientasi Perkuliahan Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa memperoleh gambaran tentang materi perkuliahan Kurikulum TK/PAUD Jumlah : 1 kali Tujuan Pembelajaran Khusus Sub Pokok Bahasan

Lebih terperinci

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C Pendidikan TPA/ KB Eka Sapti C Anak Usia Dini? Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) PAUD? UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS

Lebih terperinci

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN Astina Sumaga Pengawas Pendidikan Kota Gorontalo Abstrak Adapun salah satu prinsip paling penting dari psykologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik. Musfah (2011: 27) mengatakan bahwa kompetensi diperoleh

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang dan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Supervisi sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju

Lebih terperinci

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS) MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD 321 4 SKS) TATAP MUKA 1 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM TERPADU Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd KOMPETENSI DASAR MAHASISWA MAMPU MEMILIKI LANDASAN DASAR

Lebih terperinci

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Peranan Guru TK Dalam Pembelajaran Terpadu ini dapat saya selesaikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap orang dari generasi ke generasi dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya. Undang- Undang Nomor 20

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI Disajikan pada kegiatan PPM Di UPTD BALEENDAH KAB BANDUNG Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makna Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar kekuatan spiritual keagamaan,

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hidup manusia berkembang dari mulai masa konsepsi, bayi, balita, anak-anak, remaja hingga menjadi dewasa. Masa anak-anak merupakan saat yang terbaik untuk

Lebih terperinci

2016 PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PAUD

2016 PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP PROFESIONALITAS GURU PAUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Guru pendidikan anak usia dini merupakan ujung tombak keberhasilan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, karena itu harus benar-benar memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun KURIKULUM TAMAN KANAK KANAK Oleh: Heny Djoehaeni, S.Pd.,M.Si. Pengertian Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini menjadi Fundamen terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan ini mengantarkan anak siap mengikuti pendidikan lebih

Lebih terperinci

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus. Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus. a. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas,

Lebih terperinci

KTSP TK Dra. Masitoh, M.Pd

KTSP TK Dra. Masitoh, M.Pd KTSP TK Dra. Masitoh, M.Pd Siapakah Anak itu? Titipan dan amanat dari Tuhan YME Individu yang sedang dalam proses tumbuh kembang dengan sangat pesat Memiliki sejumlah potensi dan kemampuan Unik, tetapi

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 tersebut telah diatur pada pasal 31 ayat 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 tersebut telah diatur pada pasal 31 ayat 2 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mewujudkan cita -cita bangsa Indonesia yang tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut telah diatur pada pasal 31 ayat 2 yang menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. hasil penelitian adalah pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi adalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. hasil penelitian adalah pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi adalah BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah pembelajaran kemandirian di TK Sahabat Pelangi adalah sebagai berikut

Lebih terperinci