BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Keputusan Kepala BPPKB Nomor : 500/ 04 / /2015 Tanggal 19 Januari 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Keputusan Kepala BPPKB Nomor : 500/ 04 / /2015 Tanggal 19 Januari 2015"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Kepala BPPKB Nomor : 5/ 04 / /2015 Tanggal 19 Januari LATAR BELAKANG Pembangunan daerah yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional pada dasarnya adalah upaya perubahan dalam berbagai bidang dan sektor kehidupan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi, difersifikasi kegiatan sosial-ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memenuhi hal ini, diperlukan perencanaan yang matang tepat dan dapat dipercaya dengan menggunakan berbagai metode dan prosedur yang dapat dipertanggung-jawabkan, baik dalam aspek legal-formal maupun menjawab tantangan dan permasalahan pembangunan sekaligus akademik. Perencanaan hendaknya mampu menjamin bahwa pembangunan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntutan lingkungan internal dan eksternal, berdasarkan potensi sumberdaya yang tersedia. Aktivitas dan produk perencanaan dalam pembangunan daerah merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan pembangunan di Kabupaten Magetan. Proses perencanaan dilakukan untuk menghasilkan berbagai dokumen rencana pembangunan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Implementasi desentralisasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan, Undang-undang RI 32 Tahun 24 menuntut adanya proses perencanaan pembangunan yang lebih bersifat partisipatif. Perencanaan partisipatif terutama diperlukan untuk melakukan usaha yang lebih sistematik dalam mengantisipasi permasalahan pembangunan sosial ekonomi masyarakat yang mengarah kepada upaya-upaya pertumbuhan pada skala ekonomi yang lebih kecil (mikro, masyarakat/komunitas), yaitu suatu pendekatan kemasyarakatan yang terfokus kepada pemberdayaan dan perluasan kegiatan ekonomi masyarakat pada skala menengah dan kecil. Dalam hal ini, perencanaan 1

2 pembangunan daerah perlu dilakukan melalui prosedur dan teknik perencanaan partisipatif. Dalam peraturan dan perundangan baru, penyusunan rencana memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom up dan top down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga kepemilikan rencana menjadi aspek yang perlu diperhatikan, Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya. Renstra BPPKB atau Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan satu dokumen perencanaan resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan BPPKB dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan tentunya berkewajiban menyusun Rencana Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan yang mengacu pada RPJMD Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun , dan bersifat indikatif. Bersifat indikatif berarti informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum dalam dokumen Renstra ini hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku. Perencanaan yang disusun dalam Dokumen ini merupakan amanat dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 28 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Rencana Strategis BPPKB Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan sebagai turunan langsung dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan yang 2

3 disusun sesuai dengan kewenangan Daerah sebagai satu kesatuan sistim perencanaan Pembangunan Nasional, dengan menjaga keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan Pembangunan tahun-tahun sebelumnya dan 5 (Lima) Tahun kedepan.selain itu juga untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaraan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di Kabupaten Magetan LANDASAN HUKUM Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan Tahun adalah sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 05 Tahun 28 tentang Pembentukan Organisasi Pemerintah Kabupaten Magetan Undang-undang No. 25 Tahun 24 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-undang No. 32 Tahun 24 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Peraturan Pemerintah No 5..tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 20 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 20 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 20 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3

4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 28 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 77 Tahun 28 tentang Tugas Pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Magetan Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 8 Tahun 29 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Magetan Dokumen Rancangan RPJMD Kabupaten Magetan (yang akan dirubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Magetan tentang RPJMD KabupatenMagetan ) Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/14/Kept/ /2014 tentang Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud 1. Merupakan serangkaian rencana strategis, sasaran, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan dengan memperhatikan, mengidentifikasikan dan mengekplorasi berbagai analisis faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada perkembangan visi misi organisasi. 2. Untuk memahami kondisi dan status pencapaian kinerja di masa lampau dan masa kini. 3. Merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, kendala yang ada secara realistis dengan memahami kondisi dan perkembangan pencapaian kinerja masa kini dan masa depan. 4. Proses yang sistematis dan berkelanjutan dari perbuatan keputusan yang beresiko dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan 4

5 antisipatif, mengorganisir secara sistematis pelaksanaan keputusan tersebut dan mengukur tingkat keberhasilannya. 5. Langkah awal pengukuran akuntabilitas kinerja Badan PP dan KB Kabupaten Magetan. 6. Tahapan perencanaan yang konsisten pada pencapaian hasil atau tujuan dan berkelanjutan tapi dapat mengikuti perubahan dalam arti perbaikan proses strategi pencapaian tujuan. 7. Sejumlah langkah atau taktik yang dirancang sebagai komitmen organisasi. 8. Rencana induk bagaimana suatu organisasi akan mencapai tujuan dengan keunggulan dan kelemahan kompetitifnya. 9. Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran akuntabilitas kinerja Badan PP dan KB Kabupaten Magetan Tujuan Tujuan menyusun rencana strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Magetan Tahun adalah: 1. Untuk menetapkan arah pengembangan, memetakan arah perjalanan organisasi, tahapan dan strategi yang di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan arah kebijakan, strategi, program Pemerintah Kabupaten Magetan. 2. Untuk memantapkan skala prioritas program/kegiatan sehingga dapat meningkatkan episiensi dan efektivitas program/kegiatan. 3. Alat manajerial yang penting SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan Tahun adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 5

6 Merupakan bab pengantar yang berisikan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan Latar Belakang BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPPKB Menggambarkan tentang Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya BPPKB, Kinerja Pelayanan BPPKB serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPPKB BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Berisikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPPKB, Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi, dan Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Menguraikan visi misi, tujuan dan sasaran Jangka Menengah BPPKB, serta strategi dan kebijakan. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, serta kelompok sasaran dan pendanaan indikatif BAB VI INDIKATOR KINERJA BPPKB YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Menjelaskan tentang indikator kinerja BPPKB yang sesuai dengan tujuan dan sasaran RPJMD BAB VII PENUTUP BAB II 6

7 GAMBARAN PELAYANAN BPPKB 2.1. TUGAS, FUNGSI dan STRUKTUR ORGANISASI Tugas dan Fungsi Tugas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 77 Tahun 28, tentang Uraian Tugas pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga BerencanaKabupaten Magetan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Badan PP dan KB Kabupaten Magetan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pengumpulan data guna perumusan kebijakan, melakukan analisa dan menyusun program pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 2. Pembinaan dan pengembangan organisasi perempuan dan keluaraga berencana; 3. Pembinaan peran serta perempuan dalam pembangunan Kepala Badan A. Tugas Memimpin, melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dan melaksanakan perencanaan, koordinasi, pengadaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. B. Fungsi 1. Penyusunan program pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 2. Penyelenggaraan manajemen dan administrasi serta melaksanakan koordinasi; 3. Penyelenggaraan peningkatan peran serta masyarakat di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 7

8 4. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan program bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana; 5. Pemberian pelayanan rekomendasi pengembangan modal usaha pada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); 6. Penyusunan pedoman teknis koordinasi dan penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelaksanaan pembangunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 7. Penyelenggaraan peningkatan peran serta keluarga dalam Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 8. Penyelenggaran pengawasan melekat administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan perbekalan, evaluasi, pelaporan serta pengelolaan program Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; dan 9. Pelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Bupati Sekretaris A. Tugas Melaksanakan administrasi, koordinasi, perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga. B. Fungsi 8

9 1. Pengelolaan urusan surat-menyurat, kearsipan, keprotokolan, rumah tangga, ketertiban, keamanan, penyelenggaraan rapat dan perjalanan dinas; 2. Penyusunan perencanaan kegiatan Badan; 3. Pengelolaan barang inventaris dan perlengkapan; 4. Pengelolaan urusan kepegawaian; 5. Pengelolaan urusan keuangan; 6. Pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan; 7. Pengelolaan urusan kesejahteraan pegawai; 8. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan antar bidang; 9. Pengoordinasian penyusunan program setiap bidang; 10. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan pada masing-masing bidang; dan 11. Pelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Sekretariat secara struktural membawahi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Perencanaan,Evaluasi dan Pelaporan yang mempunyai tugas yaitu: 9 1. Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah: a. Melaksanakan urusan surat menyurat dan pengetikan; b. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa; c. Melaksanakan penyelenggaraan rapatdan keprotokolan; d. Melaksanakan tugas tugas rumah tangga dan keamanan kantor; e. Mengurus dan mencatat barang inventaris dan perlengkapan kantor; f. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi pengumpulan data kepegawaian, pembuatan buku induk dan mutasi pegawai; g. Mengurus kenaikan pangkat pegawai;

10 h. Menyiapkan bahan dalam rangka upaya peningkatan disiplin pegawai; i. Mengurus kesejahteraan pegawai; dan j. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 2. Tugas Sub Bagian Keuangan adalah: a. Mengumpulkan dan mengolah bahan untuk penyusunan anggaran keuangan; b. Menyiapkan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; c. Menyelenggarakan tata usaha keuangan; d. Menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban keuangan; e. Menyelenggarakan urusan tata usaha perjalanan dinas; f. Menyelenggarakan tata usaha gaji pegawai; g. Melaksanakan evaluasi anggaran; dan h. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 3. Tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah: a. Merencanakan pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan; b. Mengoordinasikan penyusunan program kegiatan; c. Melakukan analisa data dan penyusunan program kegiatan; d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program kegiatan; e. Menyusun laporan hasil kegiatan; dan f. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris Bidang Keluarga Berencana 10

11 3.A. 3.B. Tugas Melaksanakan pengelolaan perlindungan hak - hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Fungsi a. penyusunan rencana kegiatan perlindungan hak hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), penanggulangan masalah reproduksi dan peningkatan peserta Keluarga Berencana (KB); b. penyusunan konsep kebijaksanaan operasional dan petunjuk teknis di bidang perlindungan hak hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), penanggulangan masalah reproduksi dan peningkatan peserta Keluarga Berencana (KB); c. penyusunan konsep konsep upaya peningkatan pemberian pengayoman perlindungan hak hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan penanggulangan masalah reproduksi; d. pelaksanaan koordinasi dengan instansi instansi teknis terkait dalam upaya perlindungan hak hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), penanggulangan masalah reproduksi dan peningkatan peran serta pria; e. pemantauan pelaksanaan kegiatan perlindungan hak hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), penanggulangan masalah reproduksi dan peningkatan peran serta pria; f. pelaksanaan kajian hasil kegiatan perlindungan hak hak reproduksi, jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB), penanggulangan masalah reproduksi dan peningkatan peserta Keluarga Berencana (KB); dan 11

12 g. pelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Bidang Keluarga Berencana secara struktural membawahisub Bidang Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana dan Sub Bidang Perlindungan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi 1. Sub Bidang Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana Mempunyai Tugas a. Menyusun program jaminan, merumuskan kebijaksanaan dan strategi operasional dan pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana serta peningkatan partisipasi dan peran serta; b. Merencanakan kebutuhan, alokasi, penanggulangan efek samping dan kegagalan alat kontrasepsi; c. Melaksanakan upaya keterpaduan, sinkronisasi jaminan dan pelayanan Keluarga Berencana serta peningkatan partisipasi dan peran serta; d. Menyiapkan bahan kajian hasil kegiatan pelayanan Keluarga Berencana serta peningkatan partisipasi dan peran serta; dan e. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana Sub Bidang Perlindungan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi Mempunyai Tugas a. Menyusun program dan rencana pengendalian serta operasional kegiatan upaya perlindungan hak hak reproduksi, kesehatan reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja;

13 b. Merumuskan kebijaksanaan teknis dan strategis operasional serta menyusun petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis pembinaan perlindungan hak hak reproduksi, kesehatan reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja; c. Mengintegrasikan kegiatan upaya perlindungan hak hak reproduksi, kesehatan reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan; d. Melakukan pengawasan melekat dan pembinaan; e. Menyiapkan dan melaporkan kajian hasil kegiatan perlindungan hak hak reproduksi, kesehatan reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja; f. Menyusun dan melaksanakan program kegiatan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; g. Menyusun kebijaksanaan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis serta strategi pelaksanaan kegiatan peningkatan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; h. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis peningkatan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; i. Melaksanakan kajian hasil dan pelaksanaan kegiatan peningkatan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; j. Melaksanakan upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronikasi kegiatan peningkatan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dengan instansi instansi teknis terkait serta Lembaga Sosial Kemasyarakatan; dan k. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana Bidang Advokasi dan Peningkatan Peran Serta 1.A. Tugas 13

14 Melaksanakan pengendalian advokasi, motivasi keluarga dan peningkatan peran serta masyarakat. 1.B. Fungsi a. Pengendalian kegiatan advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; b. Penyusunan rencana pengendalian dan operasional advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; c. Penyusunan pedoman pelaksanaan kegiatan di bidang advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; d. Pelaksanaan bimbingan kepada masyarakat / kelompok dalam rangka pelaksanaan advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; e. Pengintegrasian kegiatan upaya advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; f. Penyampaian laporan kegiatan advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; dan g. Pelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Bidang Advokasi dan Peningkatan Peran Serta secara struktural membawahi Sub Bidang Advokasi dan Sub Bidang Peningkatan Peran Serta. 1. Sub Bidang Advokasi Mempunyai Tugas a. Menyusun kegiatan advokasi dan motivasi keluarga; b. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis advokasi dan motivasi keluarga; 14

15 c. Melaksanakan keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan pengendalian program advokasi dan motivasi keluarga di bidang keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera; d. Melaksanakan hubungan kerja dengan komponen dan instansi terkait dalam pelaksanaan pengendalian program advokasi dan motivasi keluarga; e. Mengembangkan kegiatan lain, motode dan prosedur kerja yang berkaitan dengan advokasi dan motivasi keluarga; f. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan; dan g. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Advokasi dan Peningkatan Peran Serta. 2. Sub Bidang Peningkatan Peran Serta Mempunyai Tugas a. melakukan kegiatan pembinaan institusi dan peran serta masyarakat; b. menyusun rencana pengendalian dan operasional kegiatan pembinaan institusi dan peran serta masyarakat; c. menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan operasional pembinaan institusi dan peran serta masyarakat; d. mengintegrasikan kegiatan pembinaan institusi dan peran serta masyarakat dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan; e. menyampaikan laporan kegiatan; dan f. melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Advokasi dan Peningkatan Peran Serta Bidang Keluarga Sejahtera A. Tugas 15

16 Melaksanakan pengendalian pemberdayaan ekonomi keluarga dan pelayanan modal usaha, pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat. B. Fungsi a. Pengendalian keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; b. Penyusunan rencana pengendalian dan operasional kegiatan pelayanan keluarga sejahtera; c. Penyusunan pedoman pelaksanaan kegiatan di bidang keluarga sejahtera; d. Pengusulan penetapan keputusan tentang pemberian kredit modal kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); e. Pengintegrasian kegiatan upaya pembinaan keluarga dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan; f. Penyampaian laporan kegiatan pengendalian pemberdayaan ekonomi keluarga dan pelayanan modal usaha, pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; dan g. Pelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Bidang Keluarga Sejahtera secara struktural membawahi Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Sub Bidang Ketahanan Keluarga yaitu: 1. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Mempunyai Tugas a. Melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPKS); b. Mengusulkan ketetapan keputusan tentang pemberian kredit modal usaha Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPKS); 16

17 c. Menyusun rencana, pedoman pengendalian dan operasional serta pembinaan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga; d. Mengintegrasikan kegiatan pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan; e. Melakukan pengawasan melekat dan pembinaan; f. Menyampaikan laporan kegiatan; g. Memeriksa kelayakan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPPKS); dan h. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Sejahtera. 2. Sub Bidang Ketahanan Keluarga Mempunyai Tugas a. Melakukan kegiatan pembinaan pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga; b. Menyusun rencana pengendalian dan operasional kegiatan pembinaan pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga; c. Menyusun pedoman, petunjuk pelaksanaan kegiatan pembinaan pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga; d. Mengintegrasikan kegiatan pembinaan pengembangan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga dengan instansi lain dan lembaga kemasyarakatan; e. Menyampaikan laporan kegiatan; dan f. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Bidang Pengelolaan Potensi A. Tugas 17

18 Melaksanakan pengendalian kegiatan pengelolaan perkembangan potensi keluarga, demografi dan statistik program. B. Fungsi a. Pengendalian kegiatan pengelolaan perkembangan potensi keluarga, demografi dan statistik program; b. Penyusunan kebijaksanaan dalam rangka penyediaan data potensi keluarga dalam program; c. Pelaksanaan pengelolaan perkembangan potensi keluarga dalam pelaksanaan program; d. Pelaksanaan bimbingan kepada masyarakat / kelompok dalam rangka pelaksanaan pengelolaan perkembangan potensi keluarga dalam pelaksanaan program; e. Pengintegrasian kegiatan upaya pengelolaan perkembangan potensi keluarga dalam pelaksanaan program; f. Pelaksanaan analisa dan penilaian multi indikator dalam operasional pengelolaan perkembangan potensi keluarga dalam pelaksanaan program; g. Penyampaian laporan kegiatan advokasi dan motivasi keluarga serta upaya peningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat; dan h. Pelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Bidang Pengelolaan Potensi secara struktural membawahi Sub Bidang Pengelolaan Potensi dan Sub Bidang Demografi dan Statistik yaitu: 1. Sub Bidang Pengelolaan Potensi Mempunyai Tugas a. Mengumpulkan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan potensi keluarga dalam pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana ; 18

19 b. Melaksanakan pengelolaan pendataan keluarga dan keluarga miskin; c. Melaksanakan pengelolaan perkembangan potensi keluarga dalam pelaksanaan program keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; d. Menyusun pelaksanaan efek dampak demografi dalam kegiatan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana ; e. Menghimpun, mengklasifikasi dan menelaah aspek demografi dan aspek keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; f. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana ; g. Menyusun segmentasi wilayah dan pemantauan wilayah kerja petugas lini lapangan; dan h. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Potensi. 2. Sub Bidang Demografi dan Statistik Mempunyai Tugas a. Mengumpulkan dan menyusun rencana kegiatan demografi dan statistik; b. Menyusun data basis program sebagai bahan operasional program keluarga dan pembangunan keluarga sejahtera; c. Menyusun pelaksanaan pengelolaan efek dampak program keluarga dan pembangunan keluarga sejahtera; d. Menghimpun, mengklasifikasi dan menelaah aspek demografi dan aspek keluarga sejahtera; e. Melaporkan hasil pelaksanaan pengelolaan efek dampak dalam format yang baku; f. Melaksanakan analisa dan penilaian multi indikator dan operasional program keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera; 19

20 g. Menyusun segmentasi wilayah dan pemantauan wilayah kerja petugas lini lapangan; dan h. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Potensi Bidang Pemberdayaan Perempuan A. Tugas Melaksanakan pengendalian program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender. B. Fungsi 20 a. Pengoordinasian, pengendalian dan fasilitasi program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender; b. Pengumpulan bahan dan atau data basis untuk penyusunan rencana dan operasional dalam rangka peningkatan upaya program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender; c. Pelaksanaan pengelolaan perkembangan program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender; d. Pengadaan bimbingan kepada masyarakat / kelompok dalam rangka peningkatan pengelolaan program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender; e. Pengintegrasian kegiatan upaya pengelolaan program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender; f. Pelaksanaan analisa dan penilaian program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak serta pengarusutamaan gender; g. Penyampaian laporan kegiatan program / kegiatan pengelolaan upaya pemberdayaan perempuan dan anak

21 21 serta pengarusutamaan gender; danpelaksanaan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Bidang Pemberdayaan Perempuan secara struktural membawahi Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak dan Sub Bidang Pengarusutamaan Gender yaitu: 1. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Mempunyai Tugas a. Mengumpulkan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan peningkatan peran perempuan dalam pemeliharaan dan perlindungan anak; b. Melaksanakan pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak dalam kebijakan bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan, dan sosial budaya; c. Melaksanakan pengelolaan penyelenggaraan kebijakan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat; d. Menyusun pelaksanaan peningkatan pemberdayaan dan peran perempuan dan pemeliharaan anak; e. Menghimpun, mengklasisfikasi dan menelaah peningkatan pemberdayaan dan peran perempuan dan pemeliharaan anak; f. Melaporkan pelaksanaan pengelolaan program peningkatan peran perempuan dan pemeliharaan anak; g. Menyusun segmentasi wilayah dan pemantauan wilayah peningkatan pemberdayaan dan peran perempuan dan pemeliharaan anak; dan h. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan. 2. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender Mempunyai Tugas a. Mengumpulkan bahan untuk menyusun rencana kegiatan pengarusutamaan gender;

22 b. Menyusun data basis untuk program kegiatan pengarusutamaan gender; c. Menyusun pelaksanaan pengelolaan efek dampak program kegiatan pengarusutamaan gender; d. Menghimpun, mengklasifikasi dan menganalisis gender, perencanaan program dan anggaran yang responsif gender, dan pengembangan materi KIE pengarusutamaan gender; e. Melaporakan hasil pelaksanaan pengelolaan kegiatan pengarusutamaan gender; f. Menyusun segmentasi wilayah dan pemantauan wilayah kegiatan pengarusutamaan gender; dan g. Melaksanakan tugas tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan tugas dan kegiatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan Struktur Organisasi Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini: 22

23 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MAGETAN Perda Kab. Magetan No.5 Th. 28 tgl ` 23

24 2.2 SUMBER DAYA Dengan memperhatikan kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam peyelenggaraan pemerintahan, dan agar dapat terlaksana dengan baik tugas pokok dan fungsi tersebut, serta terwujudnya agenda pembangunan daerah sebagaimana yang diamanatkan di dalam RPJMD, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana harus memiliki potensi sumber daya Manusia yang handal sebagai modal atau suatu kekuatan pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Adapun sumberdaya manusia sebagai potensi/kekuatan yang dimiliki oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan dapat dilihat di bawah 1.1. Berdasarkan Golongan Golongan Jumlah Pegawai I 0 orang II 9 orang III 97 orang IV 10 orang Jumlah 115 orang 1.2. Berdasarkan Eselon dan Fungsional Eselon & Fungsional II/b II/c III/a III/b III/c III/d Jumlah Pegawai 2 orang 1 orang 1 orang 7 orang 3 orang 10 orang IV/a IV/b Non Eselon Fungsional (PLKB) 7 orang 1 orang 19 orang 64 orang Jumlah 115 orang 24

25 3. Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Pegawai SLTP 0 orang SLTA D2 30 orang 1 orang D3 3 orang S1 S2 71 orang 10 orang Jumlah 115 orang 4. Berdasarkan Diklat Kepemimpinan Diklat Pim Jumlah Pegawai II 0 orang III 3 orang IV 16 orang Jumlah 19 orang Adapun sumber dana lima tahun belakangan ini bersumber dari Dana DAU dan DAK yang dikucurkan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. NO TAHUN ANGGARAN SUMBER PEMBIAYAAN 1 Tahun 2013 DAU DAK 2 Tahun 2014 DAU DAK JUMLAH Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp KINERJA PELAYANAN 25

26 Sebagaimana telah dijelaskan bahwa BPPKB Kabupaten Magetan memiliki tugas pokok membantu Bupati Magetan dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan daerah untuk periode Pemeritah Kabupaten Magetan telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun berikut enam agenda pembangunan, yakni (1) agenda Wasis (2) agenda Waras (3) Agenda Wutuh (4) Agenda Wareg. (5) Agend Widodo (6) Agenda Waskito. Menyikapi keenam agenda tersebut, BPPKB Kabupaten Magetan memberikan konstribusi sesuai tugas pokok dan fungsinya. Dalam menjalankan tugas pokoknya, BPPKB Kabupaten Magetan memiliki fungsi sebagaimana yang telah di sebutkan di atas. Namun demikian dalam mengemban tugas pokok dan fungsi tersebut BPPKB Kabupaten Magetan mengalami berbagai kendala dan terkadang sulit untuk diatasi. Hal ini terkait dengan fungsi koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta faktor-faktor internal dan eksternal lainnya. Dalam hal perencanaan dapat saja dikatakan berjalan sesuai dengan aturan yang ada dengan mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan pembangunan tahun yang akan datang dilaksanakan pada awal tahun yang berjalan. Dimulai dari Musrenbangdes kemudian Musrenbang Kecamatan dilanjutkan dengan Musrenbang Kabupaten, Musrenbang Provinsi dan berakhir pada Musrenbang Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan jadwal yang telah disepakati bersama. Kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dari Musrenbangdes sampai dengan Musrenbang Nasional dan kemudian dilaksanakan oleh BPPKB Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Tabel berikut ini dengan tingkat pencapaian kinerja berdasarkan sasaran/target Renstra periode 5 (lima) tahun sebelumnya. Lebih lengkpnya dapat dilihat pada matriks pencapaian kinerja 5 (lima) tahun sebelumnya sebagai berikut : 26

27 MATRIKS CAPAIAN KINERJA PELAYANAN BPPKB N O PROGRAM 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3 Program Peningkatan KEGIATAN Penyediaan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran Pembanguna n Gedung Kantor Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Pengadaan Saraana Transportasi Untuk PKB/PLKB dan PPLKB Pengadaan Mobil Pelayanan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan Pakaian Dinas INDIKATOR KINERJA Tercapainya sarana dan jasa yang mendukung kegiatan Program BPPKB Jumlah Gedung Kantor UPTB yang Dibangun Jumlah Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasion al Jumlah Pengadaan Sarana Transportasi Jumlah Pengadaan Mobil Pelayanan Jumlah Gedung Kantor Yang Terpelihara Jumlah pengadaan CAPAIAN KINERJA TARGET PENCP TARGET PENCP TARGET PENCP TARGET PENCP TARGET PENCP 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % unit 1 unit motor 60 motor- 36 motor 36 motor 11 motor 11 motor 11 motor kantor 19 kantor 19 kantor 19 kantor 19 kantor 19 kantor 19 kantor 19 kantor 19 kantor 11 motor 19 kantor unit 72 unit 27

28 Disiplin Aparatur 4 Program Keluarga Berencana Beserta Perlengkapan nya Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu Pakaian Kerja Lapangan Jumlah Peserta Pelayanan Pap Smear bagi Ibuibu/PUS tdk mampu 4 orang 460 orang 720 orang 720 orang 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang 360 orang 256 orang Pembinaan Keluarga Berencana Pembinaan Kelompok Keluarga Berencana (PMKK) Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin Sosialisasi Program Keluarga Berencana Percepatan Revitalisasi Program KB Pelaksanaan Rakerda BPPKB Jumlah Peserta Pembinaan bagi institusi/kader/re maja tentang Program KB Jumlah Pengadaan Implant Kit Jumlah Pengadaan Obgyn Bed Jumlah Pengadaan IUD Kit Jumlah siaran Program KB di media elektronik/radio Jumlah kunjungan dalam kegiatan momentum terkait Program 1 kegiata n 1 kegiata n 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan unit 10 unit 37 set 37 set 50 set 50 set unit 6 unit set 37 set 50 set 50 set kali 36 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 17 kunjung an 17 kunjung an 17 kunjung an 17 kunjung an 18 Kunjung an 18 Kunjung an 18 Kunjung an 18 Kunjung an 18 Kunjung an 18 Kunjung an 28

29 5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 6 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Kegiatan Pameran Produk Unggulan Sosialisasi Undangundang Perlindungan Perempuan dan Anak KB Jumlah pameran Produk Unggulan Binaan Dinas KB KS Jumlah peserta sosialisasi Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali peserta 4 peserta 832 peserta 832 peserta 75 peserta 75 peserta Program Kesehatan Reproduksi Remaja 8 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutam aan Gender dan Anak Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat Advokasi dan KIE Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Evaluasi pelaksanaan PUG Operasional P2T-P2A Jumlah peserta sosialisasi Kota layak Anak Terpasang dan terpeliharanya baleho Jumlah KIE Kit Yang Tersedia Untuk Penyuluhan Jumlah peserta kegiatan pokal point PUG masing-masing SKPD Jumlah peserta sosialisasi PUG Jumlah kasus yang ditangani orang 1 orang unit 1 unit 2 unit 2 unit 1 unit 1 unit unit 1 unit orang 2 orang 2 orang 2 orang orang orang kasus 5 kasus 29

30 tingkat Kabupaten Jumlah tempat pelayanan pengaduan kasus KDRT Jumlah seminar / workshop tentang Peningkatan peran Perempuan dalam Pengemabilan keputusan Terlaksananya kegiatan Pemberdayaan Lembaga Berbasis Gender lokasi 1 lokasi 1 pos pelayan an 1 pos pelayan an kali 1 kali 1 kali 1 kali kali 1 kali 1 kali 1 kali 9 Program Pelayanan Kontrasepsi 10 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan Perempuan 11 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB Penyusunan Database Korban Tindak kekerasan Pembinaan dan peningkatan pengelolaan administrasi kelompok UPPKS Jumlah peserta KB MOP, IUD dan Implant Tersedianya data korban kekerasan terhadap anak dan perempuan Jumlah peserta /pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan 943 akseptor 943 akseptor 11 akseptor 1070 akseptor 1225 akseptro 926 aksepto r 550 aksepto r 550 aksepto r 920 akseptor r buku 1 buku 1 buku (146 kasus) 6 kali 6 kali 5 kelompo k 5 kelompo k 5 kelompo k 5 kelompo k 1 kelompo k 1 kelompo k 80 kelompo k 1207 akseptor 1 buku (146 kasus) 80 kelompo k 30

31 mandiri 12 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Pengembang an Potensi PPKBD Pengembang an Potensi PPKBD Kabupaten Magetan Pembinaan Kelompok Usaha Mandiri Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan pengelolaan modal usaha Pemberian honorarium PPKBD dan Sub PPKBD Tersedianya data operasional program (pendataan keluarga) Lancarnya sirkulasi modal dari KUKM melalui penyaluran honorarium bagi Tim Pokjanis Jumlah peserta pembinaan Kesetaraan Gender 235 PPKBD 235 Desa 235 PPKBD 235 Desa 235 PPKBD 235 Desa 235 PPKBD 235 Desa 235 PPKBD dan 1090 Sub PPKBD 235 Desa 235 PPKBD dan 1090 Sub PPKBD 235 Desa 235 PPKBD dan 1090 Sub PPKBD 235 Desa 235 PPKBD dan 1090 Sub PPKBD 235 Desa 235 PPKBD dan 1090 Sub PPKBD 235 Desa 235 PPKBD dan 1090 Sub PPKBD 235 Desa 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % 1 % orang 940 orang Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha Jumlah peserta bimbingan manajemen usaha bagi kaum perempuan yang memiliki usaha orang 62 orang

32 13 Program Pengembanga n Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 14 Program Pengembanga n Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak 15 Program Pengembanga n Model Operasional BKB- Posyandu- PADU Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Pengumpulan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Pengkajian Pengembang an Model Operasional BKB- Posyandu- PADU Jumlah Evaluasi dan pembinaan kader P2W-KSS Terbentuknya Kelompok PIK- Remaja Jumlah pengadaan BKB Kit Jumlah Pembinaan/ motivasi Kader BKB dalam mengelola BKB orang 40 PIK KRR 42 PIK KRR 2 PIK KRR 2 PIK KRR 5 PIK KRR 50 orang 5 PIK KRR 50 orang 2 PIK KRR 50 orang 2 PIK KRR 48 orang 55 orang 3 PIK Remaja 3 PIK Remaja paket 18 paket paket 61 paket 36 kali 36 kali 9 kegiatan 9 kegiatan 18 kali 18 kali 18 kali 18 kali 18 kali 18 kali 32

33 Berdasarkan tabel review pencapaian kinerja BPPKB tahun diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar target kinerja dapat tercapai bahkan ada yang melebihi target kinerja. Namun masih ada 1 target kinerja yang tidak tercapai, yakni Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu dengan indikator Jumlah Peserta Pelayanan Pap Smear bagi Ibu-ibu/PUS tidak mampu sebanyak 360 ibu hanya tercapai 256 ibu. Hal ini disebabkan adanya pembangunan jembatan di Srogo Panekan yang mengakibatkan terganggunya akses jalan menuju tempat pelayanan, sehingga untuk kecamatan Panekan yang semula akan diadakan kegiatan pelayanan pap semar akhirnya dibatalkan, sehingga target peserta pap smear tidak tercapai. 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN Dengan memperhatikan kondisi saat ini dan untuk memenuhi memenuhi tuntutan perkembangan birokrasi yang professional sebagai konsekwensi derasnya arus informasi dan arus globalisasi, sudah selayaknya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Magetan mengambil langkah-langkah menuju perubahan, serta mempersiapkan hal-hal yang diperlukan guna menyempurnakan kekurangan selama ini Untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang yang sudah barang tentu akan semakin kompleks. Langkah-langkahdan persiapan-persiapan tersebut sangat perlu diambil guna mewujudkan profesionalitas, akuntabilitas, kredibilitas, dan memiliki integritas yang tinggi dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta koordinasi kegiatan. Kekurangan dan kelemahan d imasa lalu dapat disempurnakan pada masa yang akan datang, kualitas perencanaan dapat lebih ditingkatkan, pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dapat berjalan efektif, efisien dan menyeluruh seperti yang diharapkan, koordinasi lintas program dan lintas sektor berjalan dengan baik dalam suasana yang kondusif dengan mengutamakan rasa saling menghargai dan berupaya mengurangi ego sektoral masing-masing. Harapan lain yang sama pentingnya adalah adanya tujuan organisasi yang jelas, target kinerja yang terukur serta penilaian kinerja yang rasional dan proporsional dalam kaitannya dengan peningkatan, pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia aparatur. Tersedianya Sistem Informasi 33

34 Manajemen pada masa yang akan datang adalah suatu keharusan, hal ini diperlukan guna menghasilkan produk perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang lebih berkualitas, berimbang dan berkelanjutan, serta terwujudnya monitoring dan evaluasi yang efektif, efisien dan menyeluruh serta terukur. 34

35 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Setelah proses perencanaan dilalui dengan menghasilkan dokumen rencana keuangan tahunan, berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kegiatan berikutnya adalah pelaksanaan dari APBD yang dilaksanakan oleh masing-masing Bidang dan Sekretariat pada BPPKB di dalam dokumen Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA). Sinergi dan koordinasi lintas program di dalam pelaksanaan kegiatan terjalin dengan baik, namun fungsi evaluasi, pencatatan dan pelaporan masing-masing hasil kegiatan masih beberapa kegiatan belum berjalan dengan optimal. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya anggapan bahwa fungsi tersebut bukan merupakan bagian dari manajemen. Di bawah ini akan diuraikan permasalahan yang dihadapi Badan PP dan KB Kabupaten Magetan pada setiap tujuan/sasaran yang ingin dicapai berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan melalui program dan kegiatan Peningkatan Keadilan Gender serta Peningkatan Rasa Aman Bagi Perempuan dan Anak. Permasalahan yang dihadapi untuk mencapai sasaran ini anatara lain adalah pada kegiatan Sosialisasi Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak. Setelah diadakan sosialisasi tentang Undangundang Perlindungan Perempuan dan Anak, diharapkan terjadi pemahaman yang baik tentang Undang-undang kepada masyarakat atau peserta sosialisasi. Tetapi kenyataannya masih banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Magetan. Hal ini perlu dikaji ulang tentang mekanisme sosialisasi UUPA juga peserta sosialisasi. Selain itu permasalahan yang dihadapi adalah banyak masyarakat korban tindak kekerasan merasa malu untuk melaporkan ke pihak berwewenang, sehingga kasus KDRT semakin meningkat. 35

36 3.1.2 Pengaturan Kelahiran melalui Kesertaan ber KB Di Kabupaten Magetan, pelayanan dan sosialisasi keluarga berencana telah berhasil menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Magetan dan terlihat adanya peningkatan partisipasi peserta KB setiap tahunnya. Pada prinsipnya perempuan dan laki-laki mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi dan pelaksanaan KB ini. Namun masih terlihat adanya kesenjangan dalam partispasi laki-laki dan perempuan dalam pelaksanaan KB dimana jumlah perempuan sebagai akseptor 98.16% dibandingkan akseptor laki-laki sebesar 1,84% selama tahun Rendahnya persentase partisipasi pria dalam kegiatan KB disebabkan (1) sosialisasi dan pembinaan tentang KB lebih banyak terhadap perempuan, (2) pandangan umum tentang KB lebih banyak ditujukan terhadap perempuan dari pada kepada laki-laki, (3) keterbatasan pilihan alat kontrasepsi untuk laki-laki, (4) belum adanya kesepakatan ulama tentang masalah MOP, dan (5) kurangnya pembinaan dan kontrol terhadap laki-laki dalam hal memutuskan partisipasi untuk ber KB. Rendahnya kesadaran dan pelaksanaan KB laki-laki maka BPPKB Kabupaten Magetan perlu melakukan reformasi kebijakan dan rencana aksi bersama dengan UPTB sekabupaten Magetan untuk membentuk keluarga berkualitas sejahtera dan bahagia Kesadaran Tentang Kesehatan Reproduksi di Kalangan Remaja dan Ibuibu Di Kabupaten Magetan hampir di setiap kecamatan sudah terdapat kelompok-kelompok PIK Remaja baik yang dikelola oleh Desa maupun Sekolah-sekolah. Tetapi akibat kurangnya pembinaan serta fasilitas pendukung yang kurang memadai, maka kelompok PIK Remaja ini belum berfungsi secara optimal. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya kasus kenakalan remaja dan penyimpangan seksual di kalangan remaja dan siswa. Untuk Ibu-ibu atau PUS ternyata masih banyak yang belum paham tentang pentingnya deteksi dini kanker leher rahim (pap smear). Hal ini dibuktikan bahwa tidak semua kecamatan melaksanakan kegiatan pap 36

37 smear diakibatkan animo masyarakat terhadap kegiatan pap smear masih rendah. Oleh karena itu ke depan perlu koordinasi dan kerja sama yang baik antara BPPKB dengan lintas sektor untuk menyukseskan program pap smear ini Peningkatan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Di kabupaten Magetan sudah terbentuk kelompok Bina Keluarga Balita yang tersebar di setiap Posyandu. Permasalahan yang dihadapi adalah belum optimalnya fungsi kelompok BKB dalam melaksanakan kegiatannya. Hal ini disebabkan kader BKB masih banyak yang belum paham tentang fungsi BKB itu sendiri. Selain itu honor kader BKB oleh pemerintah sangat minim dan belum merata, sehingga dalam bekerja sifatnya hanya sukarela saja. Ke depan BPPKB akan memberikan fasilitas BKB Kit untuk semua kelompok BKB yang ada dan direncanakan setiap kelompok BKB akan mendapat dana operasional. Untuk meningkatkan kesejahteraan peserta KB di Kabupaten Magetan sudah terbentuk kelompok-kelompok UPPKS/KUKM dengan bunga yang rendah. Permasalahan yang dihadapi adalah banyak kelompok UPPKS/KUKM yang pesertanya adalah masyarakat menengah/mampu, dengan kata lain masih banyak kelompok UPPKS yang salah sasaran. Ke depan perlu dikaji ulang tentang penerima kredit ini yang melibatkan lintas sektor. Disamping hal-hal serta permasalahan yang telah disebutkan, sampai saat ini BPPKB Kabupaten Magetan belum memiliki Sistem Informasi Manajemen yang memadai, sehingga mengalami kesulitan untuk mengetahui rencana apa yang telah dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan. Selain itu tujuan organisasi belum dirumuskan bersama dan dituangkan dalam keputusan yang mengikat, target kinerja yang terukur dari unit kerja dan individu belum ditentukan. Dengan demikian penilaian kinerja pun belum terlaksana dengan baik TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH 37

38 Visi Kabupaten Magetan adalah Terwujudnya Masyarakat Magetan Yang Adil, Mandiri Dan Bermartabat. Kesejahteraan Misi Kabupaten Magetan Tahun adalah: 1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat; 2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, dan peningkatan SDM yang profesional, dilandasi sengat pelaksanaan otonomi daerah; 3. Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM serta pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan; 4. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai guna menunjang pertumbuhan ekonomi daerah; 5. Mewujudkan suasana aman dan damai, melalui penegakan, kepastian dan perlindungan hukum; Perwujudan Misi-Misi yang telah diuraikan di atas, akan ditempuh melalui pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Penetapan urusan pemerintahan yang mendukung visi dan misi sangat penting, karena dari urusan pemerintahan ini akan dapat dijabarkan tujuan dan sasaran, serta cara (strategi) untuk mencapai tujuan dan sasaran. Perwujudan Visi, Misi ke dalam Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, dapat diuraikansebagai berikut : Misi 1 : Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, didukung oleh urusan Keagamaan; Misi 2 : Mewujudkan kepemerintahan yang baik, dan peningkatan SDM yang profesional, dilandasi sengat pelaksanaan otonomi daerah, didukung oleh 10 urusan: 1) Pemerintahan Umum, 2) Keuangan Daerah, 3) Organisasi dan Tatalaksana, 4) Pengawasan Daerah, 5) Perencanaan Pembangunan, 6) Statistik, 8) Kearsipan, 9) Perpustakaan dan 10) Iptek; Misi 3 : Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM serta pengelolaan SDA yang berwawasan lingkungan, didukung oleh 23 urusan: 1) Pendidikan, 2) Kesehatan, 3) Sosial, 4) Kepemudaan dan Olahraga, 5) Kependudukan dan Catatan Sipil, 6) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, 7) 38

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Teuku Umar No.55 Magetan - 63351 Telepon/Fax. 0351 895114 Website : http//magetankab.go.id e-mail : bppkb@magetankab.go.id.

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung. DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH A. Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan an :. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terbentuk

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Unit Organisasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap penyelenggaraan dari tugas, fungsi dan kewenangan suatu organisasi perlu di ukur dan di evaluasi

Lebih terperinci

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG RENJA 2017 Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) I. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan hasil rapat Koordinasi Daerah Pembangunan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. PROGRAM Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG -1- BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan (Pasal 1 ayat (12) UU No. 25 Tahun 2004).

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1; TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1/2015 28 January 2015 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 02 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG No Nama Jabatan Tugas Pokok Fungsi Uraian Tugas Ket. 1 Kepala Dinas Kepala Dinas Pengendalian

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Rawas sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Musi Rawas memiliki

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi a. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) sebagai bagian integral dari Pemerintah Kuantan Singingi

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR 1.02.02.2.02.1 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan dan Pelindungan Anak 1.02.02.2.02.1.01 Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN GRESIK

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN GRESIK RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 201 DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN GRESIK I. SASARAN STRATEGIS -1 NO SASARAN STRATEGIS TW 1 TW II TW III TW IV TARGET

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci