4.1. Pendapatan Daerah Perkembangan Pendapatan Daerah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4.1. Pendapatan Daerah Perkembangan Pendapatan Daerah"

Transkripsi

1 BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH Kebijakan Umum APBD (KU-APBD) merupakan sasaran dan kebijakan daerah dalam satu tahun anggaran yang menjadi petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dan DPRD sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penyusunan Kebijakan Umum APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2010 diarahkan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang telah diatur di dalam rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan daerah Provinsi Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka KU-APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2010 disusun berdasarkan urusan pemerintahan daerah, wajib dan pilihan sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang dilengkapi dengan Permendagri Nomor 59 Tahun KU-APBD Tahun Anggaran 2009 memuat kebijakan anggaran dan gambaran kondisi kemampuan keuangan daerah Provinsi Jawa Barat. Kebijakan anggaran tersebut terdiri dari kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah dan kebijakan pembiayaan daerah untuk pembangunan daerah pada Tahun Anggaran 2009, sebagaimana uraian berikut ini Pendapatan Daerah Perkembangan Pendapatan Daerah Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta lebih teknis mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang direvisi menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 1

2 Sumber penerimaan daerah terdiri atas 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan, Sumber Daya Alam (SDA), dan Dana Alokasi Umum; 3) Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Kab/Kota, Dana Penyesuaian dan Dana Alternatif Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Perkembangan target Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 6 tahun ( ), rata-rata pertumbuhan per tahun mengalami kenaikan sebesar 21,01 %, sebagaimana Tabel 4.1. berikut ini. Tahun Tabel 4.1 Perkembangan Target dan Realisasi PAD Provinsi Jawa Barat Tahun Target Realisasi PAD Pertumbuhan PAD Pertumbuhan , , ,00 29, ,03 19, ,03 29, ,05 10, ,00 6, ,00 12, ,00 11, ,00 26, ,00 27,65 - Rata-rata Per Tahun 21,01 17,32 Sumber : Perda APBD Tahun Realisasi/Perhitungan, Perda APBD Perubahan 2008, dan Perda APBD 2009 Apabila di lihat dari pertumbuhan realisasi PAD selama kurun waktu rata-rata mengalami kenaikan sebesar 17,32% (Tabel 4.1.). Sedangkan apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan dan realisasi pendapatan yang dicapai pada tahun yang sama memperlihatkan bahwa rata-rata terjadi di atas target artinya target yang ditetapkan selalu dapat tercapai bahkan melampaui target. Ini dapat diartikan bahwa sumber-sumber potensi pendapatan daerah masih cukup banyak yang dapat digali dan dikembangkan sebagai sumber pendanaan bagi pembangunan daerah. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 2

3 Jika memperhatikan kemampuan keuangan dari Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat dengan rata-rata kontribusi per tahun terhadap APBD sebesar 62,48% berarti bahwa secara kemampuan fiskalnya sudah masuk dalam kategori cukup mampu (Tabel 4.2). Tabel 4.2 Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Dibandingkan dengan APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Tahun Realisasi Pertumbuhan APBD Proporsi , ,09 60, ,03 19, ,93 59, ,05 10, ,05 61, ,00 12, ,00 60, ,00 26, ,13 69, *) , ,00 Rata-rata Realisasi Per Tahun 17,32 62,48 Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2007 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2008 Perubahan APBD, Tahun 2009 Perda tentang APBD (Murni) Dana perimbangan terdiri dari bagi hasil pajak/bukan pajak dan Dana Alokasi Umum (DAU). Pendapatan dari bagi hasil pajak yang bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan menunjukkan peningkatan terus setiap tahunnya, memiliki prospek yang cukup baik untuk lebih ditingkatkan dengan memperbanyak Wajib Pajak. Sementara untuk bagi hasil bukan pajak yang berupa bagi hasil sumber daya alam yang saat ini menunjukkan kecenderungan stagnasi memerlukan perhatian yang cukup serius dari pemerintah daerah untuk lebih dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam. DAU yang diluncurkan dari pemerintah ke daerah bertujuan untuk menghindari kesenjangan fiskal (fiscal gap) antar daerah yang ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang menekankan pada aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang formula dan perhitungannya ditetapkan sesuai undang-undang, berdasarkan formula dan perhitungan tersebut sesuai tujuannya diharapkan apabila dari tahun ke tahun suatu daerah alokasi DAU-nya menurun, maka daerah tersebut dianggap atau dikategorikan sudah mandiri dalam kemampuan fiskalnya, Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 3

4 namun diharapkan Pemerintah dalam melakukan operasi formula DAU sesuai undangundang bersifat transparan. Berdasarkan perkembangan Dana Alokasi Umum (DAU) Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 5 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan persentase yang menurun. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan fiskal Provinsi Jawa Barat dapat dikategorikan mendekati kearah mampu atau mandiri. Sedangkan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sejak tahun untuk provinsi tidak ada. Adapun perkembangan realisasi dana perimbangan selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 sebagaimana Tabel 4.3. Tabel 4.3. Perkembangan Target dan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat Tahun Tahun Target Pertumbuhan Pertumbuhan Realisasi (%) (%) , , ,26 1, ,00 1, ,00 0, ,00 6, ,00 37, ,00 35, ,00 7, ,00 8, ,00 8,12 Rata-rata Per-Tahun 10,93 13,01 Sumber : Perda Perhitungan APBD Tahun Perkembangan target dari dana perimbangan secara total selama kurun waktu 6 tahun terakhir ( ) rata-rata pertumbuhannya per tahun adalah sebesar 10,93%. Sementara perkembangan berdasarkan realisasi selama kurun waktu menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 13,01%. Perkembangan target dari lain-lain pendapatan yang sah secara total selama kurun waktu 3 tahun terakhir ( ) ratarata pertumbuhannya per tahun adalah sebesar 46,36%. Sementara perkembangan berdasarkan realisasi selama kurun waktu menunjukkan pertumbuhan ratarata sebesar 342,21% (Tabel 4.4. dan 4.5.). Penerimaan dari lain-lain pendapatan yang sah ini cukup sulit diperkirakan karena bergantung pada faktor eksternal (dana swasta dan Pemerintah Pusat) sehingga perkiraan target dan realisasi cukup jauh perbedaannya. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 4

5 Tabel 4.4. Perkembangan Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Provinsi Jawa Barat Tahun Tahun Target Pertumbuhan (%) Realisasi Pertumbuhan (%) , , ,00 72, ,00 342, ,00 20, Rata-rata pertahun 46,36-342,21 Sumber : Perda Perhitungan APBD Tahun Tabel 4.5. Perkembangan Realisasi Total Pendapatan Provinsi Jawa Barat Tahun Tahun Pendapatan Pertumbuhan APBD Proporsi , ,09 85, ,84 19, ,93 84, ,05 4, ,05 83, ,00 19, ,00 86, ,00 23, ,13 96,29 Rata-rata per Tahun 16,53 87,29 Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2007 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2008 Perubahan APBD, Tahun 2008 Perda tentang APBD (Murni) Perkembangan realisasi total pendapatan Provinsi Jawa Barat yaitu penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah dalam kurun waktu mengalami peningkatan sebesar 16,53% per tahun dan kontribusinya terhadap APBD sebesar 87,29% per tahun sebagaimana tabel 4.4 tersebut di atas. Sedangkan apabila dilihat rata-rata proporsi realisasi antara PAD, Dana Perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang Sah terhadap Pendapatan Daerah dalam kurun waktu , secara berturut-turut sebesar 71,56%, 27,12%, dan 1,17% Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan anggaran tahun 2010 untuk pendapatan daerah yang merupakan potensi daerah dan sebagai penerimaan Provinsi Jawa Barat sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 5

6 dan dana perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah : 1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; 2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat, OPD Penghasil, Kabupaten/Kota, POLRI; 4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah; 5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah; 6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil dalam peningkatan pelayanan dan pendapatan. 7. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 dan BPHTB; 2. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan; Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Dana Perimbangan Strategi Pencapaian Target Pendapatan Daerah Berdasarkan kebijakan perencanaan pendapatan daerah tersebut diatas, maka untuk dapat merealisasikan perkiraan rencana penerimaan pendapatan (target) pendapatan daerah untuk Tahun Anggaran 2010 diuraikan strategi pencapaiannya sebagai berikut : I. Strategi pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah, ditempuh melalui : a. Penataan kelembagaan, penyempurnaan dasar hukum pemungutan dan regulasi penyesuaian tarif pungutan; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 6

7 b. Pelaksanaan pemungutan atas obyek pajak/retribusi baru dan pengembangan sistem operasi penagihan atas potensi pajak dan retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya; c. Pemenuhan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran; d. Melaksanakan pelayanan secara khusus untuk memberikan kemudahan masyarakat melalui drive thru, gerai samsat dan samsat mobile, layanan SMS, dan printisan Banking System; e. Mengembangkan penerapan standar pelayanan kepuasan publik di beberapa Kantor Bersama /samsat lainnya dengan menggunakan parameter ISO ; f. Penyebarluasan informasi dan program sosialisasi dibidang pendapatan daerah dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat; g. Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya agar dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah; h. Optimalisasi pemberdayaan asset yang diarahkan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah; i. Melakukan pembinaan secara teknis fungsional sebagai upaya peningkatan fungsi dan peran SKPD sebagai unit kerja penghasil dibidang pendapatan daerah; j. Melakukan kordinasi dengan Departemen Dalam Negeri dan Departemen Keuangan pada tataran kebijakan, dengan POLRI dan Kabupaten/Kota dalam operasional pemungutan dan pelayanan pendapatan daerah serta mengembangkan sinergitas pelaksanaan tugas dengan SKPD penghasil. II. Strategi pencapaian Target Dana Perimbangan, melalui : a. Melakukan sosialisasi secara terus menerus mengenai pungutan PBB, PPH dan BPHTB dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak; b. Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi sumber daya alam bekerja sama dengan Kanwil Pajak sebagai dasar perhitungan pembagian dana perimbangan keuangan; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 7

8 c. Melakukan pembinaan dengan mengoptimalkan Tim Intensifikasi PBB, PPH dan BPHTB dan memberikan insentif kepada Kabupaten/Kota yang menunjukan kinerja baik; d. Meningkatkan keterlibatan Pemerintah Daerah dalam perhitungan lifting migas dan perhitungan sumber daya alam lainnya agar memperoleh proporsi pembagian yang sesuai dengan potensi; e. Meningkatkan koordinasi dengan Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan dan Panitia Anggaran DPR RI untuk mengupayakan peningkatan besaran DAU Belanja Daerah Perkembangan Belanja Daerah Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pemabangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas. Belanja penyelenggaraan diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundangundangan. Perkembangan target alokasi belanja daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 8

9 selama kurun waktu 6 tahun terakhir ( ) mengalami kenaikan sebesar 19,40%, sementara perkembangan realisasi alokasi belanja daerah selama kurun waktu rata-rata mengalami peningkatan sebesar 15,84% sebagaimana Tabel 4.6. Tahun Tabel 4.6. Perkembangan Target dan Realisasi Belanja Provinsi Jawa Barat Tahun Target Belanja Pertumbuhan % Realisasi Belanja , ,00 Pertumbuhan % ,15 18, ,84 17, ,04 19, ,05 13, ,84 7, ,00 8, ,25 12, ,11 23, ,00 39,36 Rata-rata Per Tahun 19,40 15,84 Sumber : Perda APBD Tahun Untuk rata-rata proporsi perkembangan realisasi alokasi belanja daerah terhadap APBD sebesar 79,39% per tahun sebagaimana terlihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Perkembangan Realisasi Alokasi Belanja Daerah Tahun Dibandingkan dengan APBD Tahun Tahun Belanja Pertumbuhan APBD Proporsi , ,09 77, ,84 17, ,93 75, ,05 13, ,05 81, ,00 8, ,00 76, ,11 23, ,13 85,65 Rata-rata per Tahun 15,84 79,39 Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2007 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2008 Perubahan APBD Sesuai Pasal 37 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 belanja daerah terbagi atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Perkembangan realisasi belanja daerah Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 5 tahun ( ) rata-rata pertumbuhan per tahun belanja OPD mengalami kenaikan sebesar 5,55%, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan naik sebesar 15,73% dan 36,16%, dan belanja tidak terduga mengalami kenaikan sebesar Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 9

10 34,24%. Sedangkan proporsi masing-masing belanja terhadap total belanja rata-rata per tahun belanja OPD meningkat sebesar 27,14%, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan naik sebesar 20,57% dan 21,12%, dan belanja tidak terduga naik sebesar 1,03%, perkembangannya sebagaimana Tabel 4.8. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 10

11 Tabel 4.8. Perkembangan Realisasi Rincian Belanja Tahun No Uraian Rata2 Pertumbuhan per Tahun (%) Belanja , , , , , ,00 15,94 81,57 1 Belanja Tidak Langsung , , , , ,47 Rata2 Proporsi per Tahun (%) ,75 22,04 54,43 Belanja Pegawai , , , , , ,00 15,48 11,70 Belanja Bagi Hasil , , , , , ,00 15,73 20,57 Belanja Bantuan , , , , , ,75 36,16 21,12 Belanja Tidak terduga 2 Belanja Langsung , , , , , ,00 34,24 1, , , , , , ,25 5,55 27,14 Volume APBD , , , , , ,00 13,52 Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2007 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2008 Perubahan APBD, Tahun 2009 Perda tentang APBD (Murni) Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 11

12 Bila memperhatikan kecenderungan pendapatan daerah sejak tahun terlihat bahwa dari tahun 2004 terjadi peningkatan yang berfluktuasi dengan kecenderungan menurun pertumbuhannya hingga tahun Namun dengan upaya-upaya peningkatan pendapatan yang lebih intens dilakukan, dalam kurun waktu , terjadi kenaikan pertumbuhan pendapatan yang cukup besar, rata-rata di atas 20%. Dengan komitmen akan lebih baik memberikan pelayanan publik dan upaya intensifikasi/ekstensifikasi yang lebih giat, pada tahun 2009, Pemerintah Jawa Barat optimis dapat mencapai target pendapatan daerah dengan pertumbuhan di atas 20%. Capaian peningkatan pendapatan selama ini didukung oleh kondisi ekonomi regional yang stabil dan keberhasilan dalam melakukan upaya-upaya intensifikasi dalam meningkatkan pendapatan daerah. Namun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro dan regional tahun mendatang, diproyeksikan bahwa rata-rata kenaikan pertumbuhan pendapatan daerah pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi berada pada kisaran 9%, secara lengkap disajikan pada Tabel 4.9. Untuk tahun 2010 diproyeksikan peningkatan pendapatan sebesar 9,70% dibanding target tahun 2009 atau sebesar Rp. 7,626 trilyun Arah Kebijakan Belanja Daerah Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun 2010 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program/kegiatan. Kebijakan belanja daerah tahun 2010 diarahkan untuk mendukung pencapaian target IPM 80, dimana dengan mempertimbangkan pencapaian IPM tahun 2007 baru sebesar 70,76, diperlukan perencanaan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pencapaian IPM 80. Dengan perencanaan anggaran yang konsisten dan fokus, diproyeksikan pencapaian IPM 80 ditargetkan tercapai pada tahun Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian IPM 80 diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan suprastruktur. Kebijakan belanja daerah tahun 2010 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui: 1. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari total belanja daerah tahun 2010 tidak termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan yang belum selesai tahun sebelumnya Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 12

13 (multi years), dalam rangka peningkatan indeks pendidikan meliputi Angka melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah (AMH dan RLS). 2. Mengupayakan alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar 5% dari total belanja daerah untuk peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat. 3. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan terarah, yaitu: a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil); b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai pelaksanaan TUPOKSI OPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian & evaluasi, perencanaan, dan pengawasan; c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan OPD, program/kegiatan yang telah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat (committed budget), dan kegiatan multi years yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada TA Untuk mendukung percepatan pembangunan pada 2010, akan diupayakan alokasi anggaran untuk bidang infrastruktur dan lingkungan hidup sebesar 17,5% serta untuk bidang ekonomi sebesar 15%. 5. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kab/kota, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk penanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya. 6. Pemuatan kode rekening kegiatan-kegiatan yang sangat diperlukan dalam menunjang upaya perbaikan kinerja aparatur dan kebutuhan-kebutuhan yang nyata seperti : 1). Kode rekening Insentif Berbasis Kinerja (IBK), 2). Kode rekening konsultasi dengan pakar khusus (misalnya pakar lingkungan hidup, hukum, ekonomi, dan lain-lain), 3). Kode rekening konsultasi dengan instansi pusat, 4). Kode rekening alokasi dan pemanfaatan dana APBD secara kolateral tanpa agunan di Bank untuk Usaha Kecil Menengah (UKM), 5). Kode rekening tunjangan hari besar keagamaan, 6). Kode rekening rekreasi tahunan bersama secara melembaga. 7. Penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung dengan visi dan misi Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 13

14 Pemerintah Provinsi Daerah Jawa Barat, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur. 8. Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian prioritas pembangunan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan merintis skema pelaksanaan program/kegiatan pembangunan melalui Tugas Pembantuan. Tugas pembantuan ini adalah merupakan penugasan dari Pemerintah Provinsi ke daerah (kabupaten/kota dan desa) untuk melaksanakan tugas tertentu terutama dalam melaksanakan pembangunan di perdesaan. 9. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepada kabupaten/kota dengan pola : a. Alokasi yang bersifat block grant dari Pos Bagi Hasil secara proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal kabupaten/kota dalam melaksanakan otonomi daerah; b. Alokasi yang bersifat spesific grant dari pos bantuan kepada Kabupaten/Kota yang diarahkan, dengan kewajiban kabupaten/kota untuk menyediakan Dana Pendamping minimal 10%, dalam rangka mendukung agenda akselerasi pencapaian Visi Jawa Barat yaitu : 1) Berdasarkan pola penyaluran yang bersifat kompetisi melalui Program Pendanaan Kompetisi (PPK). 2) Membagi alokasi menjadi tiga bagian yaitu dana pemerataan, dana proporsional dan dana penyeimbang. Dana pemerataan dialokasikan sama untuk setiap Kabupaten/Kota, dana proporsional dihitung berdasarkan indeks Kabupaten/Kota, dan dana penyeimbang ditentukan berdasarkan variabel kualitatif seperti Ibu Kota Provinsi, Kabupaten/Kota perbatasan dengan Provinsi lain serta Kabupaten/Kota yang akan menyelenggarakan even khusus yang berskala regional atau nasional. Variabel-variabel yang digunakan untuk menghitung indeks Kabupaten/Kota adalah : Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, Indeks Daya Beli, Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Penduduk Miskin, PDRB/Kapita, Pendapatan Asli Daerah, Proporsi Pengangguran, dan Proporsi Kawasan Lindung. Adapun kriteria kegiatan yang mendapatkan alokasi bantuan keuangan Kabupaten/Kota adalah mendukung secara signifikan upaya peningkatan IPM Jawa Barat; menanggulangi masalah kemiskinan; menanggulangi masalah pengangguran dan meningkatkan upaya pelestarian lingkungan khususnya kawasan lindung Kebijakan Belanja Berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 14

15 Kabupaten/Kota, maka urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah, berkaitan dengan pelayanan dasar, terdiri dari 26 (dua puluh enam) bidang urusan pemerintahan yang meliputi: 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Lingkungan hidup; 4. Pekerjaan umum; 5. Penataan ruang; 6. Perencanaan pembangunan; 7. Perumahan; 8. Kepemudaan dan olahraga; 9. Penanaman modal; 10. Koperasi dan usaha kecil dan menengah; 11. Kependudukan dan catatan sipil; 12. Ketenagakerjaan; 13. Ketahanan pangan; 14. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 15. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera; 16. Perhubungan; 17. Komunikasi dan informatika; 18. Pertanahan; 19. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; 20. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; 21. Pemberdayaan masyarakat dan desa; 22. Sosial; 23. Kebudayaan; 24. Statistik; 25. Kearsipan; dan 26. Perpustakaan. Urusan Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah, terdiri dari 9 (sembilan) bidang urusan pemerintahan meliputi : Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 15

16 1. Kelautan dan perikanan; 2. Pertanian; 3. Kehutanan; 4. Energi dan sumber daya mineral; 5. Pariwisata; 6. Industri; 7. Perdagangan; 8. Ketransmigrasian; 9. Agama. Sementara itu dalam rangka pencapaian common goals dan non common goals maka telah ditetapkan 97 program yang akan mewadahi program-program yang mendukung pencapaian common goals dan non common goals yang dibagi ke dalam urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan kewenangan pemerintah provinsi. I. Common Goals Prioritas pembangunan yang diterjemahkan dalam 8 (delapan) common goals terdiri dari program-program sebagai berikut : 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan, meliputi: 1) Bidang Pendidikan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar; (2). Program Pendidikan Menegah dan Tinggi; (3). Program Pendidikan Non Formal; (4). Program Pendidikan Luar Biasa. (5). Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 2) Bidang Ketenagakerjaan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. 2. Peningkatan Kualitas Kesehatan, meliputi: 1). Bidang Kesehatan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Upaya Kesehatan; (2). Program Manajemen Pelayanan Kesehatan; (3). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 16

17 (4). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan; (5). Program Sumberdaya Kesehatan. 3. Kemandirian Pangan, meliputi: 1). Bidang Pertanian, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Produksi Pertanian; (2). Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian; (3). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan; (4). Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan. 2). Bidang Ketahanan Pangan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Ketahanan Pangan. 3). Bidang Pekerjaan Umum, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya; (2). Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya. 4. Peningkatan Daya Beli Masyarakat,meliputi: 1). Bidang Pertanian, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Kesempatan Kerja; (2). Program Peningkatan Produksi Pertanian; (3). Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan. 2). Bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; (2). Program Pengembangan Sistem Pendukungan Usaha bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 17

18 (3). Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan Non Perbankan. 3). Bidang Kepariwisataan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. 4). Bidang Perdagangan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri, 5). Bidang Industri, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; (2). Program Penataan struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. 6). Bidang Penanaman Modal, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Iklim Investasi; (2). Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. 7). Bidang Ketenagakerjaan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 5. Peningkatan Kinerja Aparatur, meliputi: 1) Bidang Perencanaan Pembangunan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah. 2) Bidang Komunikasi dan Informatika, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. 3) Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Pemerintahan Daerah; (2). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 18

19 (3). Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran Hukum, dan HAM; (4). Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah. 3) Bidang Lingkungan Hidup, melalui program sebagai berikut : (1). Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan masyarakat, 6. Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan Hidup, meliputi : 1) Bidang Lingkungan Hidup, melalui program sebagai berikut : (1). Program Penanggulangan Bencana Alam Dan Perlindungan Masyarakat, dengan sasaran : (2). Program Pengendalian pencemaran dan Perusakan lingkungan; (3). Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya alam dan lingkungan hidup; (4). Program Pengelolaan kawasan lindung; (5). Program Pengelolaan ekosistem Pesisir dan Laut. 2). Bidang Pekerjaan Umum, melalui program sebagai berikut : (1). Program Kinerja Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah. 3). Bidang Perumahan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Lingkungan Pemukiman Sehat. 7. Pengembangan Infrastruktur Wilayah, meliputi: 1). Bidang Pekerjaan Umum, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; (2). Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; (3). Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; (4). Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan lainnya; (5). Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 19

20 2). Bidang Lingkungan Hidup, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. 3). Bidang Perumahan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Permukiman. 4). Bidang Perhubungan, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan. 8. Pengembangan Energi, meliputi: 1). Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral, melalui program sebagai berikut: (1). Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dan Energi; (2). Pengembangan Sumberdaya Mineral dan Panas Bumi. 9. Pembangunan Perdesaan, meliputi: 1). Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat; (2). Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa. 2). Bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 3). Bidang Pertanian, melalui program sebagai berikut : (1). Program Peningkatan Produksi Pertanian; (2). Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan. 4) Bidang Pekerjaan Umum, melalui program sebagai berikut : (1). Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; (2). Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; (3). Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 20

21 II. Non Common Goals Prioritas pembangunan yang diterjemahkan dalam non common goals terdiri dari program-program sebagai berikut : A. URUSAN WAJIB 1. Bidang Pendidikan 1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar; 2) Program Pendidikan Menengah dan Tinggi; 3) Program Pendidikan Non Formal; 4) Program Pendidikan Luar Biasa; 5) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 2. Bidang Kesehatan 1) Program Upaya Kesehatan; 2) Program Manajemen Pelayanan Kesehatan; 3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menula; 4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan; 5) Program Sumber Daya Kesehatan. 3. Bidang Lingkungan Hidup 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 2) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 3) Program Pengelolaan Kawasan Lindung; 4) Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut; 5) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. 4. Bidang Pekerjaan Umum 1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 21

22 4) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; 5) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; 6) Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai; 7) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah; 8) Program Pembinaan Jasa Konstruksi; 9) Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan. 5. Bidang Penataan Ruang 1) Program Perencanaan Ruang; 2) Program Pemanfaatan Ruang; 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 6. Bidang Perencanaan Pembangunan 1) Program Kerjasama Pembangunan; 2) Program Perencanaan, Pengendalian, dan Pengawasan Pembangunan Daerah. 7. Bidang Perumahan 1) Program Pengelolaan Gedung/Rumah Negara; 2) Program Pengembangan Permukiman; 3) Program Lingkungan Permukiman Sehat; 4) Program Pemberdayaan Komunitas Permukiman. 8. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga 1) Program peningkatan dan pembinaan peran serta pemuda. 2) Program Pembinaan, pemasyarakatan dan pengembangan olahraga. 9. Bidang Penanaman Modal 1) Program Peningkatan Iklim Investasi; 2) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 22

23 10. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 2) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; 3) Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan Non Perbankan. 11. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan. 12. Bidang Ketenagakerjaan 1) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; 2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan; 3) Program peningkatan kesempatan kerja. 13. Bidang Ketahanan Pangan 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan. 14. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak; 2) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan. 15. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Program Keluarga Berencana. 16. Bidang Perhubungan, melalui program sebagai berikut : 1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; 2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ); 3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 4) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas; 5) Program peningkatan kelayakan kendaraan bermotor. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 23

24 17. Bidang Komunikasi dan Informatika 1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. 18. Bidang Pertanahan 1) Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan. 19. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1) Program penanggulangan bencana alam dan perlindungan masyarakat; 2) Program Pendidikan Politik Masyarakat. 20. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1) Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah; 2) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 6) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur; 7) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran Hukum dan HAM; 8) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 9) Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah; 10) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; 11) Program Pemeliharaan Keteriban Umum dan Ketentraman Masyarakat. 21. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa 1) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat; 2) Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 24

25 22. Bidang Sosial 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya; 2) Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). 23. Bidang Kebudayaan 1) Program Pengembangan Nilai Budaya; 2) Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman budaya. 24. Bidang Statistik 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah. 25. Bidang Kearsipan 1) Program Pengembangan Kearsipan. 26. Bidang Perpustakaan 1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. B. URUSAN PILIHAN 27. Bidang Kelautan dan Perikanan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan; 2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap. 28. Bidang Pertanian 1) Program Peningkatan Produksi Pertanian; 2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian; 3) Program pencegahan dan penanggulanan penyakit tanaman, ternak dan ikan; 4) Program pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. 29. Bidang Kehutanan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2) Program pengelolaan kawasan lindung. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 25

26 30. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 1) Program Pengembangan Sumberdaya Mineral dan Panas Bumi; 2 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dan Energi. 31. Bidang Pariwisata 1) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 2) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. 32. Bidang Industri 1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2) Program Penataan Struktur dan peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. 33. Bidang Perdagangan 1) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; 2) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri; 3) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. 34. Bidang Ketransmigrasian 1) Program Pengembangan Transmigrasi. 35. Bidang Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama 2) Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama; 3) Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan. Berdasarkan urusan pemerintahan tersebut, maka Kebijakan Belanja Tahun Anggaran 2010 difokuskan antara lain pada : 1. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN Difokuskan untuk menciptakan sumber daya manusia Jawa Barat yang Mandiri dan Dinamis serta berdaya Saing, dengan sasaran : tuntasnya pemberantasan Buta Aksara dalam rangka Jabar bebas Buta Aksara; meningkatnya angka partisipasi jenjang pendidikan dasar dan menengah; meningkatnya angka yang melanjutkan antar jenjang dalam rangka Jabar Bebas Putus Jenjang Sekolah; meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah bertaraf internasional; meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; meningkatnya kompetensi keterampilan dan kewirausahaan tenaga kerja. Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 26

27 2. PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN Difokuskan pada peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat, pencegahan penyakit serta kualitas pelayanan kesehatan dasar, dengan sasaran : menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian anak; meningkatkan pengendalian, pencegahan penyakit menular; meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat; meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan; meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar, dan penanganan gizi buruk. 3. KEMANDIRIAN PANGAN Difokuskan pada ketersediaan bahan pangan pokok antara lain; beras, jagung, kedelai dan protein hewani yang berkualitas dan berkesinambungan, dengan sasaran : meningkatnya Ketersediaan Input Produksi Pertanian; meningkatnya produksi dan Stok Bahan pangan Pokok, antara lain Beras, Jagung, Kedelai, dan protein hewani; terkendalinya tingkat kerawanan pangan masyarakat; terkendalinya tata niaga bahan pangan pokok antara lain Beras, Jagung, Kedelai, dan protein hewani. 4. PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT Difokuskan pada pengembangan rantai nilai yang bernilai tambah dalam rangka penciptaan lapangan kerja untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran : meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dalam rangka mempertahankan investasi yang ada, serta menarik investasi baru dan pengembangan investasi dengan pola padat karya ; meningkatnya Konstribusi KUMKM dalam Perekonomian Jawa Barat ; meningkatnya Penguasaan Rantai Nilai Berdaya Saing melalui Pengembangan Multiaktivitas Agribisnis dan Industri Manufaktur Berbasis Potensi Lokal; meningkatnya Kemitraan Strategis Hulu-hilir antara Gapoktan, KUMKM, IKM, BUMD, Pengusaha Besar dan Lembaga Keuangan; meningkatnya produktivitas perekonomian melalui fasilitasi promosi pemasaran dan pendukungan infrastruktur perekonomian. 5. PENINGKATAN KINERJA APARATUR Difokuskan pada peningkatan pelayanan publik dan pengembangan sistem renumerasi daerah, dengan sasaran : terlaksananya reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proporsional, mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif berbasis kinerja dan pengadaan barang & jasa secara elektronik; meningkatnya dan berkembangnya kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik; tertatanya sistem hukum di daerah serta meningkatnya pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan masyarakat dan unsur rakyat terlatih; Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 27

28 meningkatnya kapasitas lembaga legislatif; meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan, kearsipan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang akuntabel; serta penataan pusatpusat pemerintahan. 6. PENANGANAN BENCANA DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP Difokuskan pada upaya pengurangan resiko bencana terutama banjir dan longsor, serta pelestarian dan peningkatan luas kawasan dan berfungsi lindung, dengan sasaran : meningkatnya Kesiapan Dini dan Mitigasi Bencana serta Meningkatnya Pemahaman dan Kesiapan Masyarakat dalam menghadapi Bencana; berkurangnya Resiko Kejadian Bencana di Jawa Barat; meningkatnya luas dan fungsi Kawasan Lindung serta berkurangnya lahan kritis; meningkatnya Pengendalian Pencemaran air, udara dan tanah. 7. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Difokuskan pada pembangunan jalan tol, penanganan jalan lintas selatan Jabar, pembangunan infrastruktur perhubungan, pembangunan waduk, pembangunan infrastruktur pengendali banjir, pembangunan dan rehabilitasi daerah irigasi strategis, penanganan persampahan serta pembangunan sarana olah raga, dengan sasaran : persiapan pembangunan Jalan Tol Cileunyi- Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Soreang-Pasirkoja (Soroja) dan penyelesaian penanganan Jalan dan Jembatan Lintas Selatan Jabar; persiapan Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka; pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang dan waduk strategis lainnya, pembangunan infrastruktur Pengendali Banjir di Metropolitan Bandung, Bodebek, dan wilayah Pantura Jabar, Pembangunan Daerah Irigasi Leuwigoong di Kabupaten Garut; penanganan Persampahan di Wilayah Perkotaan; Pembangunan Sarana Olahraga; dan peningkatan kondisi infrastruktur transportasi serta sumber daya air dan irigasi di sentra produksi pertanian. 8. PENGEMBANGAN ENERGI Difokuskan pada pengembangan energi alternatif, listrik perdesaan, dengan sasaran : pengembangan dan peningkatan deversifikasi energi; meningkatnya cakupan elektrifikasi perdesaan. 9. PEMBANGUNAN PERDESAAN Difokuskan pada pada Kemandirian kelembagaan dan masyarakat dalam rancang bangun dan kesimbungan kualitas pembangunan di desa, dengan sasaran: penguatan kelembagaan pemerintahan desa dan masyarakat dalam gerakan desa membangun; penguatan kapasitas fiskal desa melalui desentralisasi bantuan keuangan yang di arahkan, hibah keuangan, dan bantuan keuangan lainnya yang sah; pengembangan infrastruktur dasar perdesaan melalui Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 28

29 bantuan yang diarahkan; penguatan kelembagaan dan usaha perekonomian desa; sinkronisasi program-program pembangunan berlokasi perdesaan Pembiayaan Daerah Perkembangan Pembiayaan Daerah Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Adapun pembiayaan tersebut bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. APBD Provinsi Jawa Barat setiap tahun mengalami defisit anggaran namun dapat ditutup dengan pembiayaan, pertumbuhan realisasi surplus anggaran tersebut rata-rata per tahun selama kurun waktu 5 tahun ( ) mengalami peningkatan sebesar 186,21%, untuk menutupi anggaran defisit tersebut yaitu dari penerimaan pembiayaan dengan rata-rata pertumbuhan per tahun mengalami kenaikan sebesar 20,51%, begitu pula pengeluaran pembiayaan rata-rata pertumbuhan per tahun mengalami penurunan sebesar 30,93% (Tabel 4.9). Tabel 4.9. Perkembangan Realisasi Pembiayaan Tahun Tahun Penerimaan Pembiayaan Pertumbuhan Pengeluaran Penerimaan Pertumbuhan Pengeluaran Surplus/Defisit Pertum -buhan Defisit , ,09 ( ,87) ,09 30, ,00 33,43 ( ,91) 37, ,00 14, ,00 (18,00) ( ,00) 72, ,00 (4,43) ,00 (67,83) ,00 522, ,13 41, ,00 (71,33) ,13 111, , , ,00 - Rata-Rata per Tahun 20,51 (30,93) 186,21 Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2007 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2008 Perda tentang Perubahan APBD, Tahun 2009 Perda tentang APBD (Murni) Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 IV - 29

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 V-1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 V-1 BAB V KERANGKA ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH Anggaran pembangunan daerah pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2010 memberikan gambaran anggaran pembangunan yang diperlukan untuk pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

BAB V PENDANAAN DAERAH

BAB V PENDANAAN DAERAH BAB V PENDANAAN DAERAH Dampak dari diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl. Serasan Seandanan mor Telp/faks : (07) 90770 Kode Pos e-mail : okusbapeda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan 2008-2013 Penyusunan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 APBD merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi unit

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai

Lebih terperinci

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 PENDANAAN Rencana alokasi pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Daerah pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2009 memberikan kerangka anggaran yang diperlukan

Lebih terperinci

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Kota Bogor Salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu daerah

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 70.623.211.429 31.273.319.583 8.012.737.962 316.844.352 110.226.113.326 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 70.609.451.524

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Hal mendasar dalam perencanaan pembangunan tahunan adalah kemampuannya dalam memproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah secara

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2009, maka disusunlah prioritas pembangunan Kota Banda Aceh yang sesuai dengan kedudukan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2005-2010 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu TERWUJUDNYA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA Sasaran Strategis 1. Terwujudnya peningkatan sosial keagamaan 2. Terwujudnya peningkatan pengamalan nilai-nilai religius dalam masyarakat 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. KEBIJAKAN UMUM Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan adanya pembagian/klasifikasi urusan pemerintahan yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan prioritas merupakan uraian rinci yang menjelaskan nama program, nama kegiatan, indikator keluaran (output) kegiatan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kondisi makro ekonomi Kabupaten Kebumen Tahun

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan 2009-2013 Pengelolaan keuangan daerah yang mencakup penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH A. Pendahuluan Kebijakan anggaran mendasarkan pada pendekatan kinerja dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Anggaran kinerja adalah

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahapan Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan, salah satunya adalah perencanaan dan penganggaran,

Lebih terperinci

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan 1 Mewujudkan sumber daya manusia Bangkalan yang agamis, produktif, berkualitas dan berdaya saing kualitas sumber daya manusia agar berdaya saing,

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN A. Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kabupaten Pati tahun 2012 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pati Tahun

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Dalam upaya reformasi pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah telah menerbitkan paket peraturan perundang undangan bidang pengelolaan

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dengan memperhatikan target capaian Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian tahun 2014 maka ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Lampiran PK NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1. 2. 3. Terwujudnya masyarakat yang toleran, rukun dan damai

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci