DRAFT MODUL KETERAMPILAN KOMUNIKASI MENYAMPAIKAN BERITA BURUK (BREAKING BAD NEWS) Penyusun & Kontributor:
|
|
- Fanny Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DRAFT MODUL KETERAMPILAN KOMUNIKASI MENYAMPAIKAN BERITA BURUK (BREAKING BAD NEWS) Penyusun & Kontributor: 1
2 DAFTAR ISI 1. Kata Pengantar 2. Daftar Isi 3. Bab I Pendahuluan 4. Bab II Materi 5. Bab III Contoh Skenario 6. Daftar Tilik 7. Metode Pembelajaran 8. Evaluasi 9. Kepustakaan 10. Indeks 2
3 BAB 1 PENDAHULUAN A. Kompetensi Setelah mengikuti keterampilan komunikasi ini, mahasiswa mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya, dalam hal: 1. Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal 2. Berempati secara verbal dan nonverbal 3. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti 4. Menyampaikan berita buruk dan melakukan konseling dengan cara yang baik dan benar 5. Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual pasien dan keluarga B. Kepentingan Modul ini perlu diajarkan agar mahasiswa dapat menyampaikan berita buruk dengan jelas dan penuh empati pada pasien. C. Karakteristik Mahasiswa Mahasiswa peserta pelatihan keterampilan komunikasi menyampaikan berita buruk adalah mahasiswa yang telah mempelajari/ menguasai: 1. Keterampilan komunikasi dasar a. Mendengarkan aktif b. Empati c. Bahasa verbal dan non verbal 2. Reproduksi, Neoplasia, Saraf dan Perilaku, Penyakit Menular,... D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti keterampilan komunikasi dasar ini, mahasiswa mampu: 1. Membina sambung rasa, penampilan pewawancara yang baik, membina hubungan dokter pasien yang wajar, dengan: a. Membina sambung rasa, ramah, empati, memperlihatkan sikap menerima b. Menjaga suasana serius tetapi santai c. Berbicara dengan lafal yang jelas d. Mempersilahkan duduk e. Mengetahui bahasa non verbal 3
4 2. Menggali informasi medis untuk mengetahui kesiapan pasien atau keluarga pasien sebelum penyampaian barita buruk a. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami b. Menjadi pendengar yang baik c. Tidak terkesan menginterogasi d. Menggali informasi tentang: apa yang pasien atau keluarganya ketahui tentang penyakit yang diderita sejauh mana kesiapan pasien atau keluarga pasien dalam menerima kabar buruk. 3. Penyampaian kabar buruk a. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami b. Menyampaikan kabar buruk c. Memberi respon terhadap reaksi emosional pasien dengan penuh empati dan wajar 4. Mengkomunikasikan prognosis a. Menyampaikan prognosis dan rencana tindak lanjut b. Membangun harapan pasien 4
5 BAB II DASAR TEORI DAN TEKNIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI MENYAMPAIKAN BERITA BURUK Berita buruk adalah berita (informasi) yang secara drastis dan negatif mengubah pandangan hidup pasien tentang masa depannya. Berita buruk sering diasosiasikan dengan suatu diagnosis terminal, namun seorang dokter keluarga mungkin akan menghadapi banyak situasi yang termasuk dalam bagian berita buruk, seperti hasil USG seorang ibu hamil yang menunjukkan bahwa janinnya telah meninggal, atau gejala polidispi dan penurunan berat badan seorang remaja yang terbukti merupakan onset diabetes. Menyampaikan berita buruk pada pasien adalah salah satu tanggung jawab seorang dokter yang harus dikerjakan dalam praktek kedokteran. Menyampaikan berita buruk merupakan keterampilan komunikasi yang penting dan menantang. Terdapat kewajiban secara sosial dan moral bagi dokter untuk bersikap sensitif dan sikap yang tepat dalam menyampaikan berita buruk. Secara medikolegal dokter berkewajiban menyampaikan atau menginformasikan diganosis yang secara potensial berakibat fatal. Jika dokter tidak menyampaikan dengan tepat, komunikasi tentang berita buruk akan berakibat pada munculnya perasaan ketidakkepercayaan, kemarahan, ketakutan, kesedihan atau pun rasa bersalah pada diri pasien. Hal-hal tersebut dapat berefek konsekuensi emosional jangka panjang pada keluarga pasien. Terdapat hubungan yang kuat antara persepsi pasien yang menerima informasi adekuat tentang penyakit dan pengobatannya dengan penyesuaian psikologis pasien dalam jangka waktu yang lebih lama. Pasien yang menyadari mereka menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami stress atau berkembang menjadi cemas dan atau depresi. Dokter sering merasa kesulitan dalam menyampaikan berita buruk terutama untuk penyakit yang mengancam jiwa. Alasannya antara lain merasa tidak siap dan tidak mempunyai pengalaman dalam menyampaikan berita buruk, khawatir berita tersebut akan membuat stress dan memberi efek negatif pada pasien dan keluarganya, serta akan mengganggu hubungan terapetik. Dokter merasakan bahwa tugas tersebut tidak menyenangkan dan tidak nyaman; dokter tidak ingin menghilangkan harapan pasien, khawatir dengan reaksi emosional pasien dan atau keluarganya, atau merasa tidak yakin bagaimana menghadapi respon emosi yang sangat dalam. Hal-hal tersebut sering dijadikan alasan dokter untuk menunda menyampaikannya. Padahal hasil penelitian menunjukkan 50-90% pasien di Amerika menginginkan mendapatkan informasi yang lengkap mengenai diagnosis terminal yang mungkin terjadi pada mereka. Mengingat bahwa menyampaikan berita buruk merupakan salah satu bagian dari komunikasi, maka dengan mempelajari dan melatih keterampilan berkomunikasi dokter akan 5
6 mampu menyampaikan berita buruk dengan cara yang dapat mengurangi ketidaknyamanan dokter dan lebih memuaskan pasien dan keluarganya. Penyampaian berita buruk dengan sikap dan cara yang tepat dapat meningkatkan penerimaan pasien dan keluarga tentang penyakitnya dan rencana terapi lebih lanjut, pendorong pencapaian tujuan terapi yang realistis, memberi dukungan pada mental pasien, serta menguatkan hubungan dokterpasien. Teknik Menyampaikan Berita Buruk Penelitian pada anggota keluarga pasien yang selamat dari kematian yang traumatik memberikan pendapat bahwa hal terpenting dari penyampaian berita buruk adalah attitude (sikap dan perilaku) penyampai berita, informasi yang jelas, privasi dan kemampuan penyampai berita menjawab pertanyaan. Terdapat enam langkah dalam menyampaikan berita buruk: 1. Melakukan persiapan Persiapkan diri dengan informasi klinis yang relevan dengan berita yang akan disampaikan. Idealnya data rekam medis pasien, hasil laboratorium atau pun pemeriksaan penunjang ada saat percakapan. Persiapkan juga pengetahuan dasar tentang prognosis atau pun terapi pilihan terkait penyakit pasien. Aturlah waktu yang memadai dengan lokasi yang privat dan nyaman. Pastikan bahwa selama percakapan tidak ada gangguan dari staf medis lain atau pun dering telepon. Jika memungkinkan, sebaiknya ada anggota keluarga yang hadir. Perkenalkan diri pada setiap orang yang hadir dan tanyakan nama dan hubungan mereka dengan pasien. Latihlah mental dan emosi untuk menyampaikan berita buruk. Bila perlu tulis katakata spesifik yang akan disampaikan atau yang harus dihindari dalam penyampaiannya. 2. Menanyakan apa yang pasien tahu tentang penyakitnya Mulailah diskusi dengan menanyakan apakah pasien tahu bahwa dirinya sakit parah, atau apakah pasien mempunyai pengetahuan tentang penyakitnya tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjajagi apakah pasien atau keluarganya dapat memahami berita buruk yang akan disampaikan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan: Apa yang Anda ketahui tentang sakit Anda? 6
7 Bagaimana Anda menggambarkan kondisi kesehatan Anda saat ini? Apakah Anda khawatir mengenai sakit atau kondisi Anda? Apakah dokter Anda sebelumnya mengatakan apa penyakit Anda? atau apakah dokter sebelumnya menyarankan Anda untuk melakukan suatu pemeriksaan? Dengan gejala-gejala yang ada pada tubuh Anda saat ini, menurut Anda penyakit apa yang mungkin terjadi? Mengapa dokter X mengirim Anda kemari? Apakah menurut Anda sesuatu yang serius sedang terjadi ketika berat badan Anda menurun secara drastis? 3. Menanyakan seberapa besar keinginan tahu pasien tentang penyakitnya Tahap selanjutnya adalah mencari tahu seberapa besar keinginan tahu pasien, orang tua (jika pasien anak) atau keluarga. Penerimaan informasi setiap orang dapat berbeda tergantung suku, agama, ras, sosial dan budaya masing-masing. Setiap orang mempunyai hak untuk menolak atau menerima informasi lebih lanjut. Jika pasien menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tidak menginginkan informasi yang lebih detail, maka penting bagi dokter untuk menghormati keinginannya dan menanyakan pada siapa informasi sebaiknya diberikan. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengetahui berapa besar keinginan tahu pasien dapat berupa: Jika kondisi ini mengarah pada suatu hal yang serius, apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut? Apakah Anda ingin saya menerangkan dengan lebih rinci mengenai kondisi Anda? Jika tidak, apakah Anda menginginkan saya menyampaikannya pada seseorang? Beberapa orang mungkin tidak mau tahu sama sekali apa yang menjadi masalah kesehatan mereka, sementara keluarga justru menginginkan sebaliknya. Mana yang Anda pilih? Apakah anda ingin saya menyampaikan hasil pemeriksaan dan menjelaskan dengan tepat apa yang saya pikir jadi masalah kesehatan? Siapa sebaiknya yang saya ajak bicara mengenai masalah ini? Sering keluarga pasien meminta dokter untuk tidak menyampaikan pada pasien diagnosis atau informasi penting lainnya. Sementara dokter mempunyai kewajiban secara hukum untuk memberikan inform consent pada pasien dan disisi lain hubungan 7
8 terapetik yang efektif juga membutuhkan kerjasama dengan keluarga. Maka jika keluarga meminta demikian, tanyakan mengapa mereka tidak menginginkan dokter memberikan informasi pada pasien, apa yang mereka takut akan yang dokter sampaikan,dan apa pengalaman mereka tentang berita buruk. Sarankan bahwa dokter bersama keluarga menemui pasien dan menanyakan apakah pasien menginginkan informasi mengenai kesehatannya dan apa pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan. 4. Menyampaikan berita Sampaikan berita buruk dengan kalimat yang jelas, jujur, sensitif dan penuh empati. Hindari penyampaikan seluruh informasi dalam satu kesempatan. Sampaikan informasi, kemudian berikan jeda. Gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Hindari kata-kata manis (eufemisme) ataupun istilah-istilah kedokteran. Lebih baik gunakan kata yang jelas seperti meninggal atau kanker. Jangan meminimalkan keparahan penyakit. Sering-sering memberikan jeda setelah penyampaian suatu kalimat. Cek apakah pasien dapat memahami apa yang disampaikan. Gunakan sikap dan bahasa tubuh yang sesuai saat diskusi. Hindari kalimat Saya minta maaf atau Maafkan saya karena kalimat tersebut dapat diniterpretasikan bahwa dokter bertanggung jawab atas apa yang terjadi, atau bahwa semua ini karena kesalahan dokter. Lebih baik gunakan kalimat Maafkan saya harus menyampaikan pada Anda mengenai hal ini Beberapa kalimat lain yang dapat dipilih untuk menyampaikan berita buruk: Saya khawatir berita ini tidak baik, hasil biopsi menunjukkan Anda terkena kanker leher rahim Saya merasa tidak enak menyampaikannya, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan USG bayi yang Anda kandung sudah meninggal Hasil pemeriksaan laboratorium sudah saya dapatkan, dan ini tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Hasil ini menunjukkan Anda pada stadium awal penyakit Parkinson Bapak X, saya merasa tidak enak menyampaikannya, benjolan yang ada di leher Bapak adalah kanker kelenjar getah bening Saya khawatir saya mempunyai berita buruk, hasil biopsi sumsum tulang belakang menunjukkan putri Anda menderita leukemia 5. Memberikan respon terhadap perasaan pasien Setelah berita buruk disampaikan sebaiknya dokter diam untuk memberi jeda. Beri waktu pasien atau keluarga untuk bereaksi. Respon pasien dan keluarga dalam 8
9 menghadapi berita buruk beragam. Ada pasien yang menangis, marah, sedih, cemas, menolak, menyalahkan, merasa bersalah, tidak percaya, takut, merasa tidak berharga, malu, mencari alasan mengapa hal ini terjadi, bahkan bisa jadi pasien pergi meninggalkan ruangan. Siapkan diri dalam menghadapi berbagai reaksi. Dengarkan dengan tenang dan perhatian penuh. Pahami emosi pasien dan ajak pasien untuk menceritakan perasaan mereka. Contoh kalimat yang dapat digunakan untuk merespon perasaan pasien: Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit Anda terlihat sangat marah. Dapatkan Anda ceritakan apa yang Anda rasakan? Apakah berita ini membuat Anda takut? Katakan lebih banyak tentang bagaimana perasaan Anda tentang apa yang baru saya sampaikan Saya berharap hasil ini berbeda Apakah ada seseorang yang Anda ingin saya hubungi? Saya akan coba membantu Anda Saya akan bantu Anda untuk menyampaikannya pada anak-anak Anda Ayah dan Ibumu sedih sekarang, mereka akan merasa lebih baik jika kamu cepat sembuh Selalu diingat bahwa reaksi mereka normal. Sebaiknya disediakan 1 boks kertas tisu. Komunikasi non verbal akan sangat membantu: dokter menyodorkan tisu, menawarkan minuman. Gunakan sentuhan jika memang pantas. Beberapa pasien atau anggota keluarga pasien mungkin tidak suka disentuh, bersikap sensitif terhadap perbedaan budaya dan pilihan personal. Hindari humor atau komentar yang tidak pada tempatnya. Beri waktu pasien dan keluarga mengekspresikan perasaan mereka. Jangan mendesak mereka dengan terburu-buru menyampaikan informasi lebih lanjut. Jika emosi sudah dikeluarkan, biasanya pasien atau keluarga dapat lebih mudah untuk diajak pada langkah berikutnya. 6. Merencanakan tindak lanjut Buat rencana untuk langkah selanjutnya, ini bisa berupa: Pemeriksaan lanjut untuk mengumpulkan tambahan informasi Pengobatan gejala-gejala yang ada Membantu orang tua mengatakan pada anak tentang sakit yang dideritanya dan pengobatan yang akan dilakukan 9
10 Tawarkan harapan yang realistis. Walaupun tidak ada kemungkinan untuk sembuh, bangun harapan pasien dan sampaikan tentang pilihan terapi apa saja yang tersedia. Mengatur rujukan yang sesuai Menjelaskan rencana untuk terapi lebih lanjut Diskusikan tentang sumber-sumber yang dapat memberikan dukungan secara emosi dan praktis, misal keluarga, teman, tokoh yang disegani, pekerja sosial, konselor spiritual, peer group, atau pun terapis profesional Rencana tindak lanjut ini akan meyakinkan pasien dan keluarga bahwa dokter tidak meninggalkan atau mengabaikan mereka, dan dokter akan terlibat aktif dalam rencana yang akan dijalankan. Katakan bahwa pasien dan keluarga dapat menghubungi dokter jika membutuhkan jawaban untuk pertanyaan lebih lanjut. Tentukan waktu untuk pertemuan berikutnya. Dokter juga harus memastikan bahwa pasien akan aman dan selamat saat pulang. Cari tahu: apakah pasien dapat mengemudikan sendiri kendaraan saat pulang? Apakah pasien sangat cemas atau khawatir, merasa putus asa atau ingin bunuh diri? Apakah ada seseorang di rumah yang dapat memberikan dukungan pada pasien? Mengkomunikasikan Prognosis Pasien sering menanyakan mengenai prognosis, tentang bagaimana perjalanan penyakit mereka ke depannya. Motivasinya antara lain mereka ingin mempunyai kepastian tentang masa depan sehingga dapat merencanakan hidup mereka, atau pasien merasa ketakutan dan berharap bahwa dokter akan mengatakan penyakitnya tidak serius. Sebelum langsung menjawab pertanyaan pasien tentang prognosis, sebaiknya dokter mengumpulkan informasi tentang alasan mereka menanyakan hal tersebut. Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain: Apa yang Anda harapkan akan terjadi? Apa pengalaman yang Anda punyai tentang seseorang dengan penyakit seperti ini? Apa pengalaman Anda tentang seseorang yang sudah meninggal? Apa yang Anda harapkan terjadi? Apa yang Anda harapkan untuk saya lakukan? Apa yang membuat Anda takut untuk yang akan terjadi? Dokter harus mempertimbangkan dampak pemberian informasi prognosis. Pasien yang ingin merencanakan hidup mereka biasanya mengharapkan informasi yang lebih rinci. 10
11 Sedangkan pasien yang sangat khawatir atau cemas, mungkin akan lebih baik mendapat informasi secara umum saja. Jawaban dokter yang definitif seperti : Anda hanya mempunyai usia harapan hidup sampai 1 tahun akan berisiko menyebabkan kekecewaan jika ternyata terbukti usia harapan hidupnya lebih singkat. Jawaban seperti ini juga dapat menimbulkan kemarahan dan rasa frustasi jika dokter merendahkan usia harapan hidup pasien. Kalimat berikut lebih disarankan dalam menjawab pertanyaan tentang prognosis: Sekitar sepertiga pasien dengan kasus seperti ini dapat bertahan hidup sampai satu tahun, separuhnya bertahan hidup dalam 6 bulan, apa yang akan terjadi sesungguhnya pada diri Anda, saya sungguh tidak tahu Setelah jawaban tersebut dokter sebaiknya melanjutkan dengan menyampaikan bahwa dokter dan pasien harus berharap untuk yang terbaik, sambil tetap berencana untuk kemungkinan terburuk. Sampaikan juga ke pasien dan keluarga bahwa kejutan yang tidak diharapkan dapat terjadi hal ini dan pasien lebih mempersiapkan mental untuk menghadapi sehingga dapat mengurangi penderitaan. Dokter harus meyakinkan pasien dan keluarga bahwa dokter akan siap mendukung dan membantu mereka. 11
12 BAB III CONTOH SKENARIO Skenario 1. Kanker Payudara Seorang perempuan, 40 tahun, sudah menikah, mempunyai 2 orang anak usia 10 dan 5 tahun, karyawan sebuah perusahaan, pendidikan S1, datang ke dokter untuk kontrol setelah menjalani operasi pembedahan payudara dua minggu yang lalu. Riwayat Perjalanan Penyakit Tiga bulan yang lalu pasien mengetahui mempunyai benjolan di payudara kanan sebesar telur puyuh, yang tidak dirasa sakit. Pasien tidak untuk memeriksakan diri karena takut dokter akan menyuruh untuk dioperasi. Terlebih ibu pasien tiga tahun yang lalu meninggal karena kanker payudara. Namun karena dirasa makin membesar, akhirnya pasien memberanikan diri untuk periksa ke dokter dan didapatkan hasil PF, massa di regio mammae dextra kuadran lateral atas. Pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan : - USG mamae - Mamografi - Lab : darah - Tumor marker - ER +/- - Eksisi/biopsi Dokter memang menyarankan untuk operasi dan dua minggu yang lalu telah dilakukan pembedahan untuk mengangkat benjolan tersebut. Untuk mengetahui jenis tumor, dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Saat ini setelah operasi 2 minggu yang lalu, Pasien datang mengunjungi dokter untuk kontrol dan juga mengetahui hasil pemeriksaan. Pasien dalam kondisi sehat, luka bekas jahitan operasi sudah mengering dan terkadang masih memberikan sedikit rasa nyeri. Keterangan Hasil Pemeriksaan PA: Karsinoma invasive ductal stad. II Tindakan yang disarankan : Mastektomi totalis, dilanjutkan dengan radioterapi/kemoterapi Tugas: 1. Lakukan penggalian informasi terkait kesiapan pasien tentang penyakitnya 2. Lakukan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pasien 3. Jelaskan tindakan/pengobatan yang disarankan 4. Komunikasikan prognosis 12
13 Skenario 2. HIV Seorang laki-laki, 28 tahun, belum menikah, karyawan, pendidikan D3. Riwayat Perjalanan Penyakit: Dua bulan terakhir pasien merasa lemas, mudah lelah dan sering sakit-sakitan. Sebulan yang lalu selama dua minggu pasien mengalami diare, Sehari 3-4 kali, dan tidak terlalu dirasakan pasien dan hanya minum obat anti diare dari warung. Namun karena sudah 2 minggu dan tidak juga sembuh maka pasien pergi ke dokter. Dokter menyarankan pasien dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan ditemukan jamur pada feses pasien. Pasien juga mengeluh banyak sariawan pada mulut dan lidahnya. Menurut dokter, sariawan di mulut pasien adalah karena infeksi jamur juga, sehingga dokter menyarankan pasien untuk pemeriksaan lanjutan. Keluhan lain : nafsu makan menurun, pasien makin kurus, berat badan turun 10 Kg. Riwayat penyalagunaan obat terlarang (+). Hasil pemeriksaan Laboratorium: Rapid tes HIV (+) ELISA 3 metode (+) Sel CD 4 250/mm 3 Saran pengobatan Terapi antiretrovirus, agar menekan perkembangan virus, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien. Obat harus diminum teratur tepat waktu, tidak boleh lupa, untuk mencegah resistensi. Obat antiretrovirus yang terjangkau. Prognosis Tergantung respon tubuh terhadap pengobatan. Jika berespon baik, virus dapat dihambat perkembangannya, sistem kekebalan tubuh akan membaik dan infeksi oportunistik tidak akan terjadi. Beberapa orang dengan HIV (+) tetap sehat dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Saran pada pasien: Cegah penularan pada orang lain Tidak menggunakan barang milik pribadi bersama-sama orang lain. Tugas: 1. Lakukan penggalian informasi terkait kesiapan pasien tentang penyakitnya 2. Lakukan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pasien 3. Jelaskan tindakan / pengobatan yang disarankan 4. Komunikasikan prognosis 13
14 DAFTAR TILIK DAFTAR TILIK KETERAMPILAN KOMUNIKASI MENYAMPAIKAN BERITA BURUK N ASPEK YANG DINILAI O A. Membina sambung rasa : 1 Memperlihatkan sikap menerima terhadap pasien 2 Mengucapkan salam (memperkenalkan diri jika terdapat keluarga pasien) B. Menggali informasi 3 Mencari tahu apa yang yang telah diketahui pasien tentang penyakitnya 4 sejauh mana kesiapan pasien atau keluarga pasien dalam menerima kabar buruk. C. Menyampaikan berita buruk 5 Menjelaskan hasil pemeriksaan 6 Menyampaikan berita buruk dengan jelas dan penuh empati D. Memberi respon terhadap reaksi emosional pasien 7 Memberi kesempatan pada pasien waktu untuk bereaksi 8 Memberi respon pada pasien dengan penuh empati dan wajar E. Menjelaskan tindak lanjut 9 Menyampaikan rencana tindak lanjut 10 Mengkomunikasikan prognosis F. Mengakhiri percakapan 10 Membangun harapan pasien 11 Menjelaskan bahwa dokter siap membantu pasien 12 Membuat kesepakatan untuk pertemuan lebih lanjut JUMLAH NILAI Keterangan: 0 : Tidak dilakukan sama sekali 1 : Dilakukan tapi kurang sempurna 2 : Dilakukan dengan sempurna 14
15 METODE PEMBELAJARAN Kuliah Pengantar (konseptualisasi) Constructive learning Visualisasi (audiovisual, demonstrasi, cinemaducation) Verbalisasi Practice (role play peer group) Feedback (peer group, pasien simulasi, instruktur) Mastering OSCE EVALUASI CATATAN HAL-HAL YANG HARUS DIPERBAIKI: Aspek yang ditekankan pada keterampilan Breaking Bad News adalah Discuss Skenario untuk kasus-kasus yang sering dihadapi oleh dokter umum Setting kasus diperjelas (misal: pasien telah beberapa kali bertemu/berkonsultasi dengan dokter) Skenario dapat menampilkan beberapa reaksi emosional pasien (shock, sedih, denial, marah, dll) Saran : disediakan orang ketiga (bisa didampingi dg perawat/profesi kesehatan lain bisa jg utk mengassess IPE)TB Referensi / citasi Kasus yang disepakati (kasus: 1. TB 2. DM 3. HIV 4. Janin meninggal 5. Kecelakaan (kehilangan anggota badan) 6. Kasus anak (leukemia, epilepsi, kelainan kongenital, post meningoensefalitis) 15
16 7. Kematian Anggota keluarga (misal anak) yang tengah dirawat 8. HBs Ag (+) 9. Kehamilan yang tidak diinginkan 10. Idiosinkrasi terapi (sindrom Steven Johnson, medical abuse (kasa tertinggal pada luka jahitan, dll) KEPUSTAKAAN Emanuel LL, von Gunten CF, Ferris FD, eds Education for physicians on End-of-Life Care (EPEC) Curriculum Module 2 Communicating Bad News. Chicago: The Robert Wood Johnson Foundation. Tersedia dalam Maguire P Breaking bad news in Communication skill for doctors. Arnold. London Vaidya VU, Greenberg LW, Patel KM Teaching physician how to break bad news. Arch Pediatr Adoles Med 153: Vandekieft GK Breaking bad news. Am Fam Physician 64:
Ketrampilan Komunikasi Menyampaikan Berita Buruk (Skills of Communication Breaking Bad News) Pendahuluan Pembahasan
Ketrampilan Komunikasi Menyampaikan Berita Buruk (Skills of Communication Breaking Bad News) Dr.dr.Tri Wahyuliati Sp.S., M.Kes Disampaikan pada Seminar Nasional : Maternal Neonatal Health Care Wonosobo,
Lebih terperinciBab III Sistem Kesehatan
Bab III Sistem Kesehatan Sistem Kesehatan Bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik? Apabila Anda membutuhkan pelayanan rumah sakit Berjuang untuk perubahan 45 Ketika petugas kesehatan
Lebih terperinciMANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciKeterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran
Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran Dr. dr. Herqutanto MPH, MARS Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI HP: 08161803969 Email: marsha_ap@yahoo.com Tujuan Sesi Membahas pentingnya keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan
Lebih terperinciBab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan
Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi
Lebih terperinciDari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.
Dalam profesi kedokteran terdapat tiga komponen penting yaitu komponen ilmu dan teknologi kedokteran, komponen moral dan etik kedokteran, serta komponen hubungan interpersonal antara dokter dan pasien.
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada umumnya memiliki harapan dengan memiliki tubuh yang selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang terjadi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK INFORMAN
KARAKTERISTIK INFORMAN Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien (patient Safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Petunjuk Pengisian : Istilah pertanyaan dibawah ini
Lebih terperinciJangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti
Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV
Lebih terperinciTUJUAN WAWANCARA MEDIS
WAWANCARA MEDIS Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari pasien mengenai keadaan penyakitnya (awal dan riwayat) Bagian terpenting dalam proses diagnosa dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?
BAB XXV Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB? Pencegahan TB Berjuang untuk perubahan 502 TB (Tuberkulosis) merupakan
Lebih terperinciKonseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi
Konseling & VCT Dr. Alix Muljani Budi Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan klien utk memberikan dukungan mentalemosinal kepada klien mencakup upaya-upaya yang spesifik, terjangkau dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan
Lebih terperinciKanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan
0 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya berkembang dalam sisi psikologis tetapi juga fisik. Bahkan perubahanperubahan fisik
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciSkizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?
Skizofrenia Skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak dan tergolong ke dalam jenis gangguan mental yang serius. Sekitar 1% dari populasi dunia menderita penyakit ini. Pasien biasanya menunjukkan gejala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara di banyak negara merupakan kanker yang paling sering terjadi dan penyebab kematian pada wanita. Di kebanyakan negara urutan pertama ditempati oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu gangguan perkembangan yang mengakibatkan ketidakmampuan mengatur perilaku, khususnya untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah merupakan periode dalam kehidupan yang dimulai pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan menimbulkan krisis pada kehidupannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker adalah penyakit yang sangat berbahaya bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sampai saat ini kanker masih menjadi momok bagi semua orang, hal ini
Lebih terperinciriwayat personal-sosial
KASUS OSCE PEDIATRIK 1. (Gizi Buruk) Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 9 bulan ke puskesmas karena kha2atir berat badannya tidak bisa naik. Ibu pasien juga khawatir karena anaknya belum bisa
Lebih terperinciI. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang dihadapi
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciKalender Doa. Oktober Berdoa Bagi Wanita Yang Menderita Karena Aborsi
Kalender Doa Oktober 2017 Berdoa Bagi Wanita Yang Menderita Karena Aborsi Dengan adanya 56 juta aborsi di seluruh dunia, maka tak terbilang jumlah wanita yang menghadapi penderitaan, rasa bersalah, kemarahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciAwal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan
Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciBAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur
BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Corah Julianti/105102061 adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciHIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan
HIV AIDS 1. Singkatan dan Arti Kata HIV WINDOW PERIOD AIDS STIGMA ODHA OHIDHA VCT DISKRIMINASI 2. Mulai Ditemukan 1981 1987 1993 3. Cara Infeksi - Sex yang tidak aman - Napza suntik 4. Cara Pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker adalah sel-sel jaringan tubuh yang menjadi ganas yang ditandai oleh pembelahan sel dengan cepat dan tidak terkendali membentuk sel sejenis dengan sel
Lebih terperinciVoluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum
85 4.5.3 Konseling dan Tes Secara Sukarela Didalam konseling dan tes secara sukarela (KTS) atau yang juga dikenal dengan Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum tes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis
Lebih terperinciPERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ]
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ] Tujuan Belajar Setelah mempelajari keterampilan medik mengenai Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) ini, mahasiswa diharapkan: 1. Memahami kepentingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009. Menurut data per 31 Desember 2008 dari Komisi Penanggulangan AIDS Pusat, di 10 Propinsi jumlah kasus
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari HIV/AIDS. (1) Saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor pada wanita. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Sepanjang daur kehidupan tidak terlepas dari situasi yang dapat mempengaruhi respon emosi individu. Salah satu situasi yang mempengaruhi emosi individu adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciMenggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan
Agar terhindar dari berbagai persoalan karena aborsi, maka remaja harus mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seks. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir kritis mengenai segala kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker
Lebih terperinciBERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari
BERDUKA DAN KEHILANGAN Niken Andalasari DEFENISI KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS
Lebih terperinciBREAKING BAD NEWS ENDANG BASUKI, 2011 DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
BREAKING BAD NEWS ENDANG BASUKI, 2011 DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA REFLEKSI Pernah mengalami mendapat BBN? Perasaan? Pernah mengabarkan BBN? Merasa mudah?
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL
SMK MUHAMMADIYAH 1 SENTOLO RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL Tugas Perkembangan 3 : Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Sentolo Kelas/Semester
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat
Lebih terperinciAborsi dan Kegagalan Kontrasepsi IUD 1
Aborsi dan Kegagalan Kontrasepsi IUD 1 Budi Wahyuni 2 I. Pendahuluan. Belum lama ini di New York telah berlangsung sebuah pertemuan yang diprakarsai oleh PBB untuk mengevaluasi implementasi kesepakatan
Lebih terperinciHepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis
Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Apakah hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan, penggunaan alkohol, atau kondisi medis tertentu. Tetapi dalam banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan suatu misteri yang dijalani seseorang. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan Kecemasan merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan
Lebih terperinciLimfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena saluran reproduksi wanita lebih dekat ke anus dan saluran kencing. Bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap individu di dunia ini memerlukan kesehatan untuk dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan nyaman. Agar terhindar dari penyakit, individu sebaiknya
Lebih terperinciLAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN
LAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN Identitas Partisipan Nama (Inisial) : Tempat, Tanggal Lahir : Anak Ke : Agama : Status : Suku Bangsa : Pendidikan Terakhir : Profesi/ Pekerjaan : Alamat/ No Telepon :
Lebih terperinciDr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga
Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga Pendahuluan Pusat perhatian pelayanan kesehatan : - Core : Pasien - Cure : Pengobatan - Care : Perawatan Pada kondisi dimana pasien telah berada pada stadium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari
BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa observasi dan wawancara
Lebih terperinciApa yang terjadi selama menggunakan obat aborsi?
Seorang wanita memiliki banyak keputusan untuk membuat ketika mempertimbangkan aborsi. Jika Anda berpikir tentang aborsi, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin berbicara dengan Anda tentang beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Respon Penerimaan Anak 1. Pengertian Respon atau umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak
Lebih terperinciPedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek
Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek Calon subyek dapat berasal dari masyarakat (penelitian komunitas) atau pasien (penelitian klinis). Lembar penjelasan harus cukup jelas dan mudah
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek
112 113 PEDOMAN OBSERVASI Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek b. Perilaku pengobatan penyakit subyek : melakukan diet, obat oral atau terapi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS DI RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Petunjuk 1. Kuesioner terdiri dari
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR
BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 PENGANTAR Buku Panduan Skills Lab. Sistem Kardiovaskuler ini berisi 2 (dua) ketrampilan utama yaitu Anamnesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota dan perubahan sosial budaya yang tidak sesuai dan selaras, menimbulkan berbagai masalah antara
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Alamat : Saya telah membaca surat permohonan dan mendapatkan
Lebih terperinciPANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.
PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL. SURAT KEPUTUSAN No. : Tentang PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DIREKTUR RS Menimbang : a. Bahwa untuk mengimplementasikan hak pasien dan keluarga di
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN I. Latar Belakang Rekam medis berdasarkan sejarahnya sejarahnya selalu berkembang mengikuti kemajuan ilmu kesehatan dan kedokteran. Sejak masa pra kemerdekaan, rumah sakit di Indonesia sudah
Lebih terperinciPenyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).
PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai pengalaman baik positif maupun negatif tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memberi pengaruh yang pada akhirnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinciGAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh
Lebih terperinci