Motif dan Kepuasan Khalayak dalam Menonton Program Tayangan Sketsa di Trans TV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Motif dan Kepuasan Khalayak dalam Menonton Program Tayangan Sketsa di Trans TV"

Transkripsi

1 Motif dan Kepuasan Khalayak dalam Menonton Program Tayangan Sketsa di Trans TV (Survei terhadap Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 Universitas Pancasila) Sarah Noviana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara motif dan kepuasan yang diperoleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Universitas Pancasila dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian survei bersifat penelitian eksplanatif komparatif dengan melakukan penyebaran angket (kuesioner) dan menggunakan skala pengukuran Likert dalam kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif Universitas Pancasila Angkatan 2012 sebanyak 73 responden. Analisis penelitian dengan menggunakan korelasi product moment, analisis mean dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan Mahasiswa Universitas Pancasila yang menonton program Sketsa mempunyai motif dan kepuasan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Hasil tersebut dibandingkan menurut masing-masing empat dimensi tersebut. Dengan jumlah nilai motif (gratification sought) sebesar 10,734 dan kepuasan (gratification obtained) sebesar 11,592. Kesimpulan penelitian berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012 Universitas Pancasila merasa terpuaskan pada dimensi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan melihat nilai kepuasan (gratification obtained) lebih tinggi daripada nilai motif (gratification sought). Dari keempat dimensi yang ada, dimensi hiburan mempunyai nilai yang paling besar dibandingkan dengan dimensi lainnya. Kata Kunci: Motif, Kepuasan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Sketsa, Trans TV. Pendahuluan Dunia pertelevisian di Indonesia sekarang ini telah berkembang. Program tayangan yang tadinya hanya didominasi oleh satu stasiun televisi nasional saja, yaitu TVRI. Sekarang sudah semakin berjaya dengan bermunculan stasiun televisi swasta, seperti SCTV, RCTI, Trans TV, Trans7, Indosiar, Global TV, dan lainnya. Sekarang ini Khalayak tidak lagi memandang sebelah mata ketika menyaksikan tayangan yang disajikan di televisi. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri 1

2 dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa (Ardianto dan Erdinaya, 2004:125) Televisi sebagai media massa sangat dirasakan manfaatnya oleh khalayak, karena dengan hanya waktu yang singkat dapat menjangkau wilayah dan jumlah penonton yang tidak terbatas. Stasiun Televisi menyajikan berbagai program acara yang menghibur untuk dikonsumsi penontonnya mulai dari program anak-anak, remaja, hingga dewasa dalam waktu yang tidak terbatas karena beberapa stasiun televisi swasta memiliki siaran non stop 24 jam. Mulai dari acara rohani pada dini hari, program berita, reality show, variety show, comedy, kartun, musik, sinetron, hingga film box office yang dapat dinikmati khalayak setiap harinya. Program acara yang sangat dirasakan sebagai media penghibur adalah program komedi. Fungsi hiburan untuk media elektronik berada di posisi utama dibandingkan dengan fungsi lainnya. Komedi adalah program acara hiburan yang mengundang tawa. Jelas saja jika para khalayak memilih untuk menonton acara komedi dibandingkan dengan yang lainnya. Oleh karena itu, sekarang ini jelas sekali terlihat banyak stasiun televisi berlomba-lomba untuk menyajikan program acara komedi. Program komedi menjadi salah satu tayangan utama yang disajikan Trans TV untuk penonton, berbagai judul tayangan telah sukses menarik perhatian khalayak seperti Keluarga Minus, Sketsa, Super Trap, Tahan Tawa, Jail, dan lainnya. Peneliti beranggapan, program komedi sekarang ini sudah semakin maju dan dapat dirasakan manfaatnya bagi khalayak sebagai tontonan yang wajib ditayangkan dalam sebuah stasiun televisi. Program tayangan komedi yang menarik dan kreatif, tentu saja akan menarik minat dan antusias khalayak yang tinggi sehingga membuat program tayangan tersebut disenangi dan bertahan lama untuk disiarkan sebagai program andalan dalam stasiun televisi tersebut. Dalam Morissan (2008:346) A comparate estimate of set tuning in any given market, berarti perkiraan komparatif dari jumlah pesawat televisi yang sedang digunakan pada suatu wilayah siaran tertentu. Stasiun televisi yang memiliki rating tinggi, pasti mempunyai banyak penonton dan mendatangkan banyak pemasang iklan di stasiun televisi tersebut. Salah satu program komedi yang ditayangkan di stasiun televisi Trans TV adalah Program acara Sketsa. Sketsa merupakan sebuah program komedi hiburan yang tayang setiap hari Senin-Jumat pukul WIB WIB dan Sabtu-Minggu pukul WIB WIB. Program Sketsa hadir di jam tayang tersebut menemani waktu siang penonton yang ingin bersantai dan menikmati program acara televisi. Program Sketsa hadir untuk menyegarkan penonton televisi dengan cara lawakan yang segar, inovatif, dan kreatif. 2

3 Dari uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa program sketsa hadir di waktu santai yang berarti tayang pada jam dimana khalayak sedang istirahat siang untuk melepas kesibukan yang dijalaninya. Ditengah program-program acara lainnya yang kebanyakan menayangkan berita dan drama seri televisi, disini sketsa hadir dengan format berbeda daripada lainnya yaitu bertujuan untuk menghibur. Sketsa merupakan salah satu program tayangan komedi yang cukup menarik perhatian masyarakat karena konsepnya yang unik dan kreatif dalam memberikan kejutan di luar dugaan para penonton pada setiap adegannya. Hal ini menjadi salah satu alasan kesuksesan yang membuat program sketsa masih bertahan lama hingga saat ini ditengah ketatnya persaingan industri penyiaran Indonesia dan telah memiliki banyak penggemar di Indonesia. Hingga sampai di tahun 2013 ini program acara Sketsa telah 5 tahun menemani para penonton setianya. Isi dari program acara Sketsa adalah sketsa-sketsa singkat yang berceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat dibumbui dengan pola tingkah konyol yang dilakukan oleh artis yang bermain. Dalam setiap episode terdapat 3 atau 4 potongan sketsa dalam satu segmen yang berdurasi rata-rata 5-10 menit. Uniknya, Sketsa bermain dengan teknik pengambilan gambar yang baik. Pergerakkan kamera dari pemeran satu ke pemeran lainnya yang melakukan tingkah konyol, membuat ciri khas dari tayangan sketsa. Terlebih ekspresi wajah dan ekspresi suara pemeran yang kaget dan panik menciptakan suatu kelucuan. Peneliti menyimpulkan bahwa Sketsa merupakan salah satu program andalan di Trans TV. Disini peneliti mencoba untuk menganalisa program sketsa, karena peneliti beranggapan bahwa Sketsa merupakan program komedi lama yang dapat bertahan di antara program baru komedi lain yang ada dan memiliki keunikan dalam mengemas ide cerita. Sketsa merupakan tayangan yang banyak diminati oleh para khalayak dengan bukti eksistensinya yang masih berjaya hingga sampai saat ini. Media massa memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai hiburan, pemberi informasi, mendidik, dan mempengaruhi. Informasi, dibutuhkan oleh siapa saja. Sementara mendidik dimaknai bahwa media massa menjadi sarana masyarakat untuk belajar melalui drama, cerita, dan sebagainya. Hiburan berfungsi sebagai pelepas ketegangan. Mempengaruhi merupakan ajakan secara tidak langsung dari isi media kepada para pemirsanya (Effendy, 2011:18) Peneliti menyimpulkan bahwa media massa khususnya televisi memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi media. Televisi memberikan suguhan tayangan dengan berbagai genre salah satunya komedi yang memuat unsur hiburan 3

4 bagi penontonnya. Berbagai fungsi yang diberikan televisi menjadikan masyarakat semakin bergantung pada media massa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Uses and Gratification yang menjelaskan bahwa khalayak menggunakan media massa dengan motif tertentu. Media massa dianggap berusaha untuk memenuhi kebutuhan motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Dalam Moekijat (2002:4) Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan untuk berbuat, akan tetapi juga dalam kemauan untuk berbuat atau motivasi. Motif terkadang didefinisikan sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan, atau gerak hati dalam individu. Motif-motif diarahkan kepada tujuan yang terjadi dengan sadar atau dibawah sadar. Motif merupakan mengapa dari tindakan. Motif-motif menimbulkan dan memelihara kegiatan dan menentukan arah umum dari perilaku seorang individu. Pada dasarnya motif atau kebutuhan merupakan dorongan utama dari kegiatan. Adanya dorongan atau keinginan seseorang merupakan suatu proses timbulnya motif. Motif merupakan kemauan dalam diri individu untuk melakukan suatu tindakan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai. Dengan demikian motif timbul karena adanya suatu kebutuhan. Sehingga dapat dideskripsikan bahwa motif merupakan kebutuhan. Khalayak menggunakan media didorong oleh motif tertentu, namun konsep ini tidak berhenti sampai disitu saja, dengan konsep baru yang yang diteliti oleh Philip Palmgreen, memberikan varian dari teori uses and gratification dengan menanyakan apakah motif khalayak itu telah dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media (Kriyantono, 2008:208) Pada penelitian ini, peneliti berkesimpulan bahwa setiap khalayak memiliki motif yang berbeda-beda ketika mengkonsumsi sebuah program tayangan televisi. Dari motif tersebut, khalayak memiliki tingkat kepuasan, apakah dari motif awal khalayak ingin menonton tayangan tersebut, khalayak merasa terpuaskan setelah memperoleh tayangan yang didapat. Dalam Kriyantono (2008:213) terdapat beberapa motif kebutuhan dalam menggunakan media massa sebagai alat pemenuhan kebutuhan: 1. Informasi 2. Identitas Pribadi 3. Integrasi dan Interaksi Sosial 4. Hiburan Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat kategori yang menjadi motif seseorang dalam mengkonsumsi media massa. Dalam penelitian ini, program tayangan komedi sketsa memberikan motif informasi yang dapat memberikan informasi tentang gaya humor terkini. Motif identitas pribadi yang dapat memberikan contoh perilaku 4

5 dan tingkah tokoh pemain sketsa yang unik untuk dipraktekkan kembali. Motif integrasi dan interaksi sosial yang dapat memberikan bahan lelucon untuk dijadikan pembicaraan dengan orang lain. Motif hiburan yang dapat menghibur para penontonnya atau sebagai sarana pelepasan ketegangan. Dapat disimpulkan bahwa khalayak mengkonsumsi media massa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan berdasarkan empat kategori yaitu informasi, identitas pribadi, integrasi dan interkasi sosial dan hiburan. Setelah terpenuhinya suatu tujuan dan motif kebutuhan tertentu dalam menonton sketsa, maka tingkat kepuasan khalayak pun akan terpenuhi. Pada penelitian ini, khalayak peneliti adalah mahasiswa Universitas Pancasila angkatan Karena mahasiswa adalah salah satu khalayak pengguna media massa televisi yang memanfaatkan tayangan televisi sebagai media untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pengetahuan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai latar belakang diatas mengenai bagaimana motif dan kepuasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton tayangan program komedi Sketsa di Trans TV dan apakah merasa terpuaskan setelah menonton tayangan program sketsa. Permasalahan Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka peneliti dapat menetapkan rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu Apakah ada perbedaan antara motif dan kepuasan dalam menonton program tayangan komedi Sketsa di Trans TV pada mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012?. Dari rumusan masalah yang didapat dalam penelitian ini, muncul beberapa pertanyaan penelitian yang dapat diidentifikasi, antara lain: 1. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Informasi mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 2. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Identitas Pribadi mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 3. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 4. Seberapa besar tingkat motif dan kepuasan Hiburan mahasiswa Komunikasi Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program Sketsa? 5

6 Sedangkan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui motif khalayak mahasiswa Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan khalayak mahasiswa Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. 3. Untuk mengetahui perbedaan antara motif dan kepuasan yang diperoleh mahasiswa Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 dalam menonton program tayangan Sketsa di Trans TV. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian survei. Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah eksplanatif komparatif. Survei eksplanatif komparatif bermaksud untuk membuat komparasi (membandingkan) antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis (Kriyantono, 2008:60). Dalam penelitian ini, digunakan survei eksplanatif komparatif karena terdapat dua variabel yang ingin dianalisa, yaitu perbandingan motif (Gratification Sought) dan kepuasan (Gratification Obtained), masing-masing variabel memiliki 4 dimensi yaitu Dimensi Informasi, Dimensi Identitas Pribadi, Dimensi Integrasi dan Interaksi Sosial, dan Dimensi Hiburan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila angkatan 2012 yang berjumlah 269 mahasiswa, tetapi hanya 73 mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling (sampling kebetulan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dan menggunakan skala pengukuran Likert. Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik agar dapat memberikan hasil yang objektif. Kemudian, data diolah dengan bantuan SPSS versi 20 for Windows. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment, analisis mean, dan distribusi frekuensi. Analisis data dilakukan pada taraf signifikansi 0,01. 6

7 Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara motif dan kepuasan dalam menonton program tayangan komedi Sketsa di Trans TV pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila angkatan Peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Nilai Mean Motif (Gratification Sought) dalam Menonton Sketsa. Motif (gratification sought) informasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk mencari informasi tentang lingkungan masyarakat terdekat dari humor yang ditampilkan. 2. Saya menonton Sketsa untuk mencari informasi tentang trend terbaru di dunia dari humor yang ditampilkan. 3. Saya menonton Sketsa untuk memperoleh gaya humor. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 2,055 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi informasi sebesar 2,055 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Motif (gratification sought) identitas pribadi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk menambah selera humor yang saya miliki. 2. Saya menonton Sketsa untuk membentuk nilai dan konsep diri sebagai seseorang yang humoris. 3. Saya menonton Sketsa untuk meningkatkan pemahaman terhadap humor. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 2,274 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi identitas pribadi sebesar 2,274 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. 7

8 Motif (gratification sought) integrasi dan interaksi sosial dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan humor ter up-date yang menerpa artis (public figure). 2. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan bahan percakapan dengan orang lain. 3. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan bahan lelucon baru. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 2,826 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi integrasi dan interaksi sosial sebesar 2,826 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Motif (gratification sought) hiburan dalam penelitian ini terdiri dari 4 butir pernyataan yaitu: 1. Saya menonton Sketsa untuk melepaskan diri dari permasalahan. 2. Saya menonton Sketsa untuk bersantai dan mengisi waktu luang. 3. Saya menonton Sketsa untuk menyalurkan emosi. 4. Saya menonton Sketsa untuk mendapatkan hiburan. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 3,579 4 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) motif dimensi hiburan sebesar 3,579 dan masuk ke dalam kategorisasi tinggi. 2. Nilai Mean Kepuasan (Gratification Obtained) dalam Menonton Sketsa. Kepuasan (gratification obtained) informasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh informasi tentang lingkungan masyarakat terdekat dari humor yang ditampilkan. 2. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh informasi tentang trend terbaru dari humor yang ditampilkan. 3. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh gaya humor. 8

9 Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 2,228 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi informasi sebesar 2,228 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Kepuasan (gratification obtained) identitas pribadi dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya menambahkan selera humor yang saya miliki. 2. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh nilai dan konsep diri sebagai seseorang yang humoris. 3. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh peningkatan pemahaman terhadap humor. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 2,849 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi identitas pribadi sebesar 2,849 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Kepuasan (gratification obtained) integrasi dan interaksi sosial dalam penelitian ini terdiri dari 3 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh humor ter up-date yang menerpa artis (public figure). 2. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh bahan percakapan dengan orang lain. 3. Setelah menonton Sketsa, saya memperoleh bahan lelucon baru. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 2,950 3 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi integrasi dan interaksi sosial sebesar 2,950 dan masuk ke dalam kategorisasi sedang. Kepuasan (gratification obtained) hiburan dalam penelitian ini terdiri dari 4 butir pernyataan yaitu: 1. Setelah menonton Sketsa, saya dapat melepaskan diri dari permasalahan. 2. Setelah menonton Sketsa, saya dapat bersantai dan mengisi waktu luang. 9

10 3. Setelah menonton Sketsa, saya dapat menyalurkan emosi. 4. Setelah menonton Sketsa, saya mendapatkan hiburan. Sehingga dapat diperoleh hasil mean sebagai berikut: Item Means 3,565 4 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean (rata-rata) kepuasan dimensi hiburan sebesar 3,565 dan masuk ke dalam kategorisasi tinggi. 3. Perbandingan nilai mean motif (gratification sought) dan mean kepuasan (gratification obtained) dalam Menonton Sketsa. Dimensi Gratification Sought Gratification Obtained Informasi 2,055 2,228 Identitas Pribadi 2,274 2,849 Integrasi dan Interaksi Sosial 2,826 2,950 Hiburan 3,579 3,565 Dari tabel yang didapat, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: Untuk dimensi informasi, nilai mean pada gratification sought lebih kecil daripada gratification obtained (GS<GO), maka kepuasan lebih besar daripada motif sehingga dapat disimpulkan responden merasa puas terhadap informasi yang didapat dari program Sketsa. Untuk dimensi identitas pribadi, nilai mean pada gratification sought lebih kecil daripada gratification obtained (GS<GO), maka kepuasan lebih besar daripada motif sehingga dapat disimpulkan responden merasa puas terhadap identitas pribadi yang didapat dari program Sketsa. Untuk dimensi integrasi dan interaksi sosial, nilai mean pada gratification sought lebih kecil daripada gratification obtained (GS<GO), maka kepuasan lebih besar daripada motif sehingga dapat disimpulkan responden merasa puas terhadap integrasi dan interaksi sosial yang didapat dari program Sketsa. Untuk dimensi hiburan, nilai mean pada gratification sought lebih besar daripada gratification obtained (GS>GO), maka motif lebih besar daripada kepuasan sehingga dapat disimpulkan bahwa harapan responden untuk memperoleh hiburan dari program Sketsa lebih tinggi dari kepuasan yang diperolehnya. Tetapi hasil mean pada dimensi 10

11 hiburan antara gratification sought dan gratification obtained yang didapat sangat tipis, dan memiliki nilai yang paling tinggi dari 4 dimensi lainnya. Sehingga dapat peneliti simpulkan, bahwa hiburan mendapatkan nilai tertinggi yang ingin didapat dan akan didapat oleh penonton Sketsa. Dapat dilihat dari teori uses and gratifications dimana khalayak dianggap aktif dalam memenuhi kebutuhannya, dengan hasil gratification sought (10,734) lebih kecil daripada gratification obtained (11,592) (GS<GO), sehingga dapat disimpulkan program Sketsa sudah cukup memuaskan kebutuhan pemirsanya. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian data terhadap variabel motif menunjukkan motif responden tertinggi pada 4 dimensi motif (gratification sought) dalam menonton program Sketsa adalah motif dimensi hiburan dengan nilai mean 3,579. Pernyataan tertinggi pada motif untuk bersantai dan mengisi waktu luang memperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 3,93. Sedangkan motif responden terendah pada 4 dimensi motif (gratification sought) dalam menonton program Sketsa adalah motif dimensi informasi dengan nilai mean 2,055. Pernyataan terendah pada motif untuk mencari informasi tentang trend terbaru di dunia dari humor yang ditampilkan memperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 1,58. Peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata motif (gratification sought) responden dalam menonton program Sketsa untuk mendapatkan hiburan. 2. Hasil penelitian data terhadap variabel kepuasan menunjukkan kepuasan responden tertinggi pada 4 dimensi kepuasan (gratification obtained) dalam menonton program Sketsa adalah kepuasan dimensi hiburan dengan nilai mean 3,565. Pernyataan tertinggi pada kepuasan dalam bersantai dan mengisi waktu luang memperoleh nilai mean (ratarata) sebesar 3,74. Sedangkan kepuasan responden terendah pada 4 dimensi kepuasan (gratification obtained) dalam menonton program Sketsa adalah kepuasan dimensi informasi dengan nilai mean 2,228. Pernyataan terendah pada kepuasan dalam memperoleh informasi tentang trend terbaru di dunia dari humor yang ditampilkan memperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 1,77. Peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata kepuasan (gratification obtained) responden dalam menonton program Sketsa untuk memperoleh hiburan. 11

12 3. Hasil analisa perbandingan terhadap motif dan kepuasan menunjukkan gratification sought (10,734) lebih kecil daripada gratification obtained (11,592) (GS<GO), sehingga dapat disimpulkan program Sketsa sudah cukup memuaskan kebutuhan pemirsanya. S aran untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperhatikan faktor-faktor dimensi apa saja yang dapat mempengaruhi motif dan kepuasan dalam menonton program Sketsa di dalam setiap item pernyataan agar lebih spesifik sehingga mudah dipahami oleh respondennya. Saran untuk program Sketsa agar lebih mengedepankan kualitas cerita dan mempertahankan kepuasan yang penonton dapat dari tayangan Sketsa. Daftar Pustaka Referensi Buku: A.Devito, Joseph. (2004). Komunikasi Antar Manusia Edisi 5. Jakarta: Professional Books. Adi, Rianto. (2004). Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum Edisi 1. Jakarta: Granit. Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jogyakarta: Gajah Mada Press. Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. E. Purwitasari Johana. (2005). Psikolterapi Pendekatan Konvensional dan Kotemporal. Jogyakarta: Pustaka Belajar. Effendy, Onong Uchjana. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hamidi. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 12

13 McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa (Edisi Ke Enam). Penerbit Salemba Humanika. Moekijat. (2002). Dasar-dasar Motivasi. Bandung: CV. Pionir Jaya Bandung. Morissan. (2005). Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa. Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rahardian, Fajar. (2011). Skripsi: Kepuasan Pemirsa Menonton Acara Eight Eleven Show Metro TV. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional. Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rianse, Usman dan Abdi. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Richard West, Lynn H.Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi Buku 2 (Edisi 3). Jakarta: Salemba Humanika. Severin, Wener J dan James W.Tankard. (2005). Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terpaan di dalam Media Massa Edisi 5. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suriasumantri, Jujun S. (2001). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Winarso, Heru Puji. (2005). Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi Pustaka. Yusuf, Soraya. (2007). Skripsi: Hubungan Motif dengan Kepuasan Menonton Program Acara Good Morning Trans TV. Jakarta: Universitas Paramadina. Referensi Online: ( diakses pada 6 Juni 2013 pukul WIB ) ( diakses pada 19 April 2013 pukul WIB ) 13

14 BIODATA PENULIS Nama : Sarah Noviana TTL : Jakarta, 14 Januari 1991 NIM : Program Studi : Ilmu Komunikasi Jenjang : S1 sarahnoviana@rocketmail.com 1. Pendidikan Formal TK SD TK Asah Pra Sekolah SDS Kartika XI SMP SMPN SMA SMA Angkasa 2 Halim Universitas Universitas Paramadina Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Broadcast Pendidikan Non Formal Sanggar Theater Senyum Manis Production Taekwondo Modus Club Kursus Bhs. Inggris di LIA English Course Dance and Cheerleaders DZDC Organisasi Akademik OSIS SMP 20 ( Wakil Ketua, Sekretaris ) OSIS SMA Angkasa 2 ( Anggota Seksi )

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teori Uses and gratifications model adalah teori yang meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang kemudian menimbulkan harapan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini secara umum membahas terkait motif serta kepuasan followers twitter Kuis Kebangsaan yang juga menjadi peserta dari Kuis Kebangsaan di RCTI. Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) Calzulina WIDODO Binus University, Jakarta, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian mengenai Motif Penonton Remaja Surabaya dalam Menonton Sinetron Komedi Kelas Internasional Net, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data diketahui, bahwa tanggapan siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang terhadap tayangan sinetron Cerita SMA pada stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Audio visual merupakan sarana yang diberikan televisi,audio visual juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Audio visual merupakan sarana yang diberikan televisi,audio visual juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan media massa di Indonesia saat ini masih di dominasi oleh televisi karena selain menyajikan tayangan yang real dan nyata, televisi juga selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dianalisis dan dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hasil penelian ini Faktor Fungsi media, Faktor Visual dan Faktor Penyiar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

Reino Harry Sandi. Abstrak

Reino Harry Sandi. Abstrak PENGARUH PROGRAM ON THE SPOT DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON ANGGOTA KARANG TARUNA (SURVEI PADA ANGGOTA KARANG TARUNA RT 06 RW 06 KOMPLEK TAMAN MANGU INDAH BLOK F KELURAHAN PONDOK AREN TANGERANG) Reino

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih atau Komunikasi didefinisikan secara luas sebagaiberbagi pengalaman. Sampai batas tertentu,setiap makhluk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro Metodologi Penelitian untuk Public Realtions Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro Metodologi Penelitian untuk Public Realtions Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Realtions Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Badan Administrasi Akademik. Data mahasiwa Aktif FIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification merupakan salah satu pendekatan yang menekankan pada penggunaan media bergantung pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia semakin hari semakin dekat saja. Meskipun arus informasi yang mengalir tersebut akan mempunyai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka 5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Sesuai tujuannya, penelitian ini untuk mengetahui kepuasan penduduk Kecamatan Sewon, Bantul Yogyakarta terhadap program acara Sekilas Berita di Bantul Radio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

Sumber Lain : Data dari ketua RT:007/07 Srengseng, Kembangan-Jakarta Barat

Sumber Lain :  Data dari ketua RT:007/07 Srengseng, Kembangan-Jakarta Barat DAFTAR PUSTAKA Alatas, Fahmi. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, Jakarta : YPKMD, 1997. Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1997. Bungin, Burhan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Penelitian tentang Motif Pemirsa Surabaya dalam Menonton Serial Komedi OK-JEK di NET TV, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa motif yang mendorong sebagian

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi. 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi merupakan media elektronik dalam komunikasi massa yang muncul belakangan dibanding radio, perekam suara dan film. Meskipun muncul belakangan, namun kehadiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON

SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang) Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini komunikasi merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara yang digunakan manusia untuk bisa

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi

Lebih terperinci

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV Disusun oleh : Virgo Manggala D1409048 TUGAS AKHIR Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap hari khalayak mengakses televisi. Menurut data BPS tahun 2006 yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menunjukkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media yang dapat memberikan kepada khalayak penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang didapat ketika melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu bentuk media massa elektronik yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Dunia pertelevisian di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan

Lebih terperinci

MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI

MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA MATA LELAKI DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN

BAB V ANALISA DATA PENELITIAN BAB V ANALISA DATA PENELITIAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Uji Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah salah satu alat media penyiaran yang ditampilkan secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan mudah untuk para penonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu mengetahui berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman ini dunia serasa sempit berkat adanya media massa. Media massa mampu mengantarkan informasi bagi semua orang di belahan bumi mana pun tanpa butuh

Lebih terperinci

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON KUIS HAPPY SONG DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Motif Remaja Surabaya Terhadap Kuis Happy Song di Indosiar) SKRIPSI

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON KUIS HAPPY SONG DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Motif Remaja Surabaya Terhadap Kuis Happy Song di Indosiar) SKRIPSI MOTIF REMAJA DALAM MENONTON KUIS HAPPY SONG DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Motif Remaja Surabaya Terhadap Kuis Happy Song di Indosiar) SKRIPSI Oleh : Kharla Siska Dewi NPM. 0643010121 YAYASAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci