Tips Membuat Panel Akustik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tips Membuat Panel Akustik"

Transkripsi

1 Panel Akustik Meningkatkan Kualitas Suara Tips Membuat Panel Akustik Menciptakan panel akustik untuk ruang dengar anda dapat dilakukan dengan sederhana seperti menggantung permadani di dinding sampai pada panel-panel akustik yang canggih dengan perhitungan dan material khusus. Anda dapat merasakan perubahan kualitas suara hanya dengan menambahan atau memindahkan bahan-bahan yang umum seperti karpet, permadani, dan gorden. Panel akustik ini tergolong murah dan sederhana, terkadang memiliki estetika yang lebih baik dan menyenangkan. Pada tulisan ini saya mengajak anda untuk memahami teori panel akustik dan teknik perancangan panel akustik yang sederhana. Gambar 1.1 Beberapa reaksi permukaan terhadap gelombang suara Pada gambar 1.1 kita lihat beberapa reaksi permukaan terhadap gelombang suara. 1. Reaksi serap Reaksi serap terjadi akibat turut bergetarnya material terhadap gelombang suara yang sampai pada permukaan material tersebut. Getaran suara yang sampai dipermukaan turut menggetarkan partikel dan pori pori udara pada material tersebut. Sebagian dari getaran tersebut terpantul kembali ke ruangan, sebagian berubah menjadi panas dan sebagian lagi di teruskan ke bidang lain dari material tersebut. Contohnya kita dapat mendengarkan suara musik yang diputar dari ruang sebelah kita jika dinding ruang tersebut tidak dipasangkan peredam suara. Umumnya bahan kain, kapas, karpet dan sejenisnya memililki reaksi serap yang lebih tinggi terhadap gelombang suara dengan frekuensi tinggi dibandingkan dengan frekuensi rendah. Sedangkan bahan tembok, kaca, besi, kayu umumnya meneruskan sebagian energi gelombang nada rendah ke sisi lain dari material tersebut, dan sebagian gelombang suara bergetarnya menjadi panas dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke ruang dengar.

2 2. Reaksi pantulan Hampir semua permasalahan ruang dengar adalah minimnya panel akustik pada permukaan dinding, lantai, plafon ruang tersebut. Jika permukaan dinding, lantai dan plafon memantulkan kembali sebagian dari energi suara maka kita akan mendengar suara pantulan. Suara pantulan ini bagai bola ping pong yang mana pantulan suara terdengar walau suara asli telah mati. Dalam ruang kosong anda dapat menepuk tangan anda dan mendengar suara pantulan setelah anda menepuk tangan anda. Suara pantulan terjadi berkali-kali dengan waktu dan bunyi yang tak teratur. Efek ini seperti anda masuk ke rumah cermin dimana anda dapat melihat bayangan anda berpuluh puluh jumlahnya. Suara pantulan ini mengaburkan suara hentakan alat musik dan memberi bunyi tambahan setelah hentakan alat musik, Lakukan eksperimen dengan menepukan tangan anda di beberapa ruang dirumah seperti kamar mandi, ruang makan, kamar tidur dsb. Jika ruang dengar anda memiliki suara pantulan sama dengan apa yang anda dengar didalam kamar mandi maka anda perlu panel akustik untuk magatasi masalah ini. Mengatasi suara pantulan sangatlah mudah, dengan solusi sederhana yaitu dengan meletakkan panel akustik yang berfungsi sebagai penyerap suara yang tak diinginkan atau diffuser yang menyebarkan energi pantulan ke berbagai arah, akan meniadakan pengulangan pantulan suara. Materialnya bisa berupa permadani yang digantung di dinding, karpet diatas lantai, korden pada dinding/jendela, atau material penyerap suara di dinding. Material yang efektif untuk pengendalian suara pantulan tanpa membuat ruang terlihat buruk adalah menggunakan bahan korden yang tipis seperti penggunaan di airport atau ruang konferensi. Selain itu ada pula solusi yang mahal yaitu produk khusus untuk panel akustik. Kelebihannya adalah karakteristik penyerapannya yang sangat baik untuk mencegahan suara pantulan tanpa menyerap banyak energi sehingga membuat ruangan mati. Gambar 1.2

3 Menciptakan panel akustik untuk ruang dengar anda dapat dilakukan dengan sederhana seperti menggantung permadani di dinding sampai pada panel-panel akustik yang canggih dengan perhitungan dan material khusus. Anda dapat merasakan perubahan kualitas suara hanya dengan menambahan atau memindahkan bahan-bahan yang umum seperti karpet, permadani, dan korden. Panel akustik ini tergolong murah dan sederhana, terkadang memiliki estetika yang lebih baik dan menyenangkan. Pada tulisan ini saya mengajak anda untuk memahami teori panel akustik dan teknik perancangan panel akustik yang sederhana. Pada gambar 1.2, terlihat speaker yang ditempatkan di ruang dekat dinding dan lantai. Kita akan mendengar suara langsung dari speaker plus suara pantulan dinding, lantai, dan plafon. Suara pantulan tersebut terdengar sedikit lebih lambat dari suara langsung plus warna suara yang berbeda, dan fase suara yang berbeda pula. Gabungan semua suara pantulan dan suara langsung mengakibatkan penurunan kualitas suara yang kita dengar. Tiga hal yang mengurangi kualitas suara karena pantulan dinding adalah: Pertama, Suara off-axis dari speaker tidak seakurat (ada kolorasi) suara on-axis. Sehingga suara yang menyembur ke dinding memiliki rentang frekuensi yang tidak rata. Jadi saat suara pantulan dari suara off axis speaker sampai ke telinga kita maka kita akan mendengar kolorasi suara Kedua, permukaan dinding memberikan kolorasi terhadap suara yang dipantulkan. Misalnya jika material dinding memiliki karaker serap pada nada tinggi tetapi tidak pada nada mid, maka suara yang terpantul hanya pada nada mid dan kurang pada nada tinggi. Ketiga, suara langsung dan suara pantulan sampai ketelinga pendengar dalam fase dan tempo yang berbeda. Perbedaan waktu akibatkan jelajah suara langsung dan pantulan dapat dihitung. Seperti kita ketahui bahwa kecepatan rambatan suara di udara pada kecepatan 300 meter per detik, maka kita dapat menghitung selisih waktu. Jika perbedaan jarak antara suara langsung dan suara pantulan adalah 1,5 meter maka suara pantulan yang kita dengar memiliki perlambatan sebesar 5 mili detik. Fenomena ini dinamakan comb filtering, dimana dua buah gelombang suara dengan selisih fase pada puncak dan lembah gelombang yang saling meniadakan atau saling memperkuat frekuensi tertentu. Hal ini menyebabkan kolorasi suara yang kita dengar. Suara pantulan dinding tidak hanya mengganggu keseimbangan warna suara, mereka juga menghancurkan image musik dan soundstage. Pantulan suara dari lantai dan plafon turut memberi gangguan, misalnya melemahnya suara pada nada mid, membuat suara menjadi tipis. Pantulan suara plafon memberi pengaruh yang lebih sedikit karena jarak yang cukup jauh dan pancaran suara yang relative lebih lemah ke arah plafon.

4 3. Reaksi sebar Salah satu solusi akustik yang terbaik adalah meletakan panel serap dan sebar (difusi) pada bidang pantul pararel. Pantulan suara dari lantai mudah untuk diatasi dengan meletakan karpet atau permadani. Frekuensi rendah, biasanya, tidak terserap oleh karpet atau rug, menghasilkan fase negative pada frekuensi midbass yang saling meniadakan, akibat interfensi suara langsung dan suara pantulan, sering disebut dengan Allison Affect, diambil dari nama designer loudspeaker Roy Allison, yaitu orang pertama mempublikasikan fenomena ini. Perlu di ingat, jenis karpet berhubungan pula dengan kualitas suara. Sebagai contoh karpet wool memilki suara yang lebih alami dibandingkan dengan karpet sintetik. Karena serabut padan karpet wool memiliki panjang dan ketebalan yang tidak sama, sehingga masing masing serabut menyerap frekuensi yang berbeda. Karpet sintetik, sebaliknya, terbuat dari serabut dengan panjang dan ketebalan yang persis sama sehingga masing masing serabut menyerap frekuensi yang sama. 4. Beberapa teori panel akustik Pantulan dinding seharusnya disebar (difuse) dan diserap. Panel Sebar mengubah energi suara dari satu arah dan satu besaran menjadi ke beberapa arah dengan beberapa besaran. Panel sebar dapat dibuat sendiri atau dengan membeli panel sebar yang sudah jadi. Rak buku terbuka yang penuh dengan beragam buku dengan besar dan tebal yang berbeda adalah panel sebar yang ampuh. Panel serap pada dinding dengan materi serap akustik. Sampai sekarang dunia High End masih memperdebatkan solusi yang lebih baik antara memakai panel serap atau panel sebar. Yang beranggapan panel sebar lebih baik menggaris bawahi keuntungan penyebaran suara ke beberapa arah dengan beberapa besaran memberikan kesan suara berada di sebuah ruang dan hawa musik lebih mengalir. Sedang yang beranggapan panel serap lebih baik berpendapat dengan pantulan suara melebih 20mili detik dari suara langsung menurunkan kualitas suara yang kita dengar. Kebanyakan pada studio rekaman ruang kontrol di rancang untuk menghasilkan sebuah ruang reflection free zone (RFZ) dimana sound engineer duduk, dia hanya mendengar suara langsung dari speaker monitor. Berdasarkan pengalaman panel serap pada dinding kiri kanan lebih baik disbanding dengan panel sebar, tetapi panel sebar dibelakang tempat duduk pendengar akan lebih baik dibanding dengan panel serap. Hal ini tidak ada perdebatan. Salah satu produk yang tepat untuk pengontrolan refleksi sisi dinding adalah Reflection Control Panel yang dikembangkan oleh Acoustic Revolutionary Technology. Sebuah panel dengan tingkat serapan yang baik. Panel ini dapat di set secara sederhana, pada titik pantul di dinding, panel ini mencegah pantulan suara pertama. Cara menentukan titik pantul sangatlah mudah, dengan bantuan seorang kawan dan sepotong cermin anda dapat menentukan titik pantulan dengan mudah. Minta teman anda untuk memegang cermin dan anda duduk di posisi dengar. Minta teman anda untuk meletakkan cermin pada dinding sampai anda dapat melihat posisi driver speaker anda.

5 Berikan tanda pada titik tersebut dan ulangi prosedur ini berualang kali sampai anda mendapatkan semua titik pantul. Panel akustik yang diletakan pada titik pantul dapat memperbaiki tata panggung musik. Dinding akan memantulkan suara dari sisi kanan dan sisi kiri speaker. Suara pantulan speaker kiri dari dinding sebelah kanan mengaburkan tata panggung musik dan kelebaran panggung musik. Suara pantulan seperti ini kerap disebut Acoustic crosstalk ; kita tidak mau telinga kiri kita mendengar pantulan suara speaker kanan. Catatan tambahan panel akustik yang di letakan dengan sedikit jarak dari dinding menciptakan bidang yang lebih luas disbanding panel akustik yang di tempel ke dinding. Jarak antara panel akustik dan dinding menyebabkan bidang tambahan akustik, membuat kerja panel serap menjadi lebih baik. Teknik ini dapat diterapkan ke semua bidang pantul di ruang dengar. 5. Membuat panel serap nada rendah Bass berdengung dan tebal sangat sering di temukan dan sangat sukar di atasi. Hal ini terjadi akibat pertama adalah dari resonansi ruang (baca artikel akustik kami yang pertama), kedua adalah penempatan speaker yang tidak benar (baca artikel akustik kami yang ketiga), ketiga adalah minimnya panel serap frekuensi rendah di ruang dengar. Jika masalah bass tetap terjadi walau telah dilakukan perletakan speaker secara benar atau anda telah mengubah dimensi ruang dengar anda sehingga tidak ada penggemukan bass akibat resonansi ruang, maka solusinya adalah dengan menambahkan panel serap frekuensi rendah. Panel serap ini mencegah pantulan nada rendah kembali ke ruangan yang menyebabkan suara bass langsung bercampur dengan suara bass pantulan. Teori dasar penyerapan frekuensi rendah adalah mengubah energy nada rendah menjadi bentuk energi lain yaitu energi panas. Panel serap nada rendah dapat di beli yang sudah jadi seperti Acourete Corner Correction, yang dibuat dengan material dan design khusus yang dapat cocok di letakan di ruang dengar. Atau anda dapat membuat sendiri panel ini dengan biaya yang relatif murah. Panel ini, disebut panel Air Suspension, memiliki daya serap yang tinggi pada frekuensi rendah. Panel serap dapat dibuat tersendiri atau menempel ke dinding. Pertama tama buat bingkai kayu dengan ukuran 1200 mm x 2400 mm di pantek ke dinding. Setelah itu bubuhkan silicon siler pada siku siku antara kayu dan dinding sampai kedap udara, setelah itu isi rongga tersebut dengan material penyerap suara seperti Acourete Fiber. Lalu, tutup rangka kayu tersebut dengan selembar plywood atau Acourete Board. Buatlah lubang lubang keci pada lembaran panel. Kini anda telah memiliki panel serap nada rendah. Ada beberapa panel serap yang tidak dilubangi, hanya menggunakan lembaran tipis yang bergetar jika menerima gelombang suara. Frekuensi serap dapat di sesuaikan dengan mengatur volume rongga udara di dalam panel, rongga berukuran 60cmx120cm, 60cmx240cm, 60cmx300cm, atau 60cmx360cm dengan ketebalan panel. Bahan serap high density di rongga panel berfungsi memperluas kemampuan redam pada frekuensi yang lebih lebar. Kita dapat mengatur rentang frekuensi serap dari nada paling rendah ke nada mid

6 dengan mengatur besaran ketebalan x luas panel rongga panel dan jumlah dan ukuran lubang. Kebanyakan ruang dengar memerlukan penyerapan bass, tetapi panel serap dapat pula diatur untuk menyerap frekuensi tertentu saja untuk meminimalkan masalah resonansi ruang. Panel serap yang independent dapat dibangun dengan cara yang sama, dengan landasan material yang kokoh, misalnya 20mm triplek. Untuk perhitungan detail panel serap dapat ditemukan di buku yang di karang oleh F.Alton Everest s The Master Handbook of Acoustics. Cara lain untuk membuat panel serap frekuensi rendah adalah dengan membuat rongga pada dinding, lalu ditutup dengan material serap. Struktur ini kerap disebut quarter wavelength trap. Panel serap ini memiliki frekuensi serap pada ¼ frekuensi gelombang suara. Rumus perhitungan frekuensi serap adalah: F = 300/4D F= adalah nada yang di serap (dalam Hz) 300 (meter/detik) adalah kecepatan suara (berbeda-beda tergantung suhu udara) D = ketebalan rongga (dalam meter) Jika membuat rongga dengan ketebalan 0.6 meter maka frekuensi serapnya adalah: F = 300/ 4 x 0.6 = 125 Hz Selain itu frekuensi serap terjadi pada harmoni pertama, kedua, ketiga dst: harmoni ke dua 250 Hz, harmoni ke tiga kedua: 375 HZ, harmoni ke tiga: 500Hz dan seterusnya. Korden dan rongga jendela juga mempunyai fungsi sebagai panel serap nada rendah. Demikian tulisan Tips Membuat untuk membuat Panel Akustik ini saya buat semoga bermanfaat bagi penggemar musik dan penggemar audio.

7 Desain Akustik dan Fungsi Ruang Pentingnya Desain Akustik Untuk Ruangan: Rapat, Kantor, Kelas, Auditorium Hall, Sekolah, Musik Hall Seringkali kita mendengar orang mengeluh tentang akustik sebuah ruang. Keluhan seperti tidak jelasnya dialog yang di ucapkan oleh panelis dalam sebuah konferensi, musik yang terdengar hingar bingar pada sebuah konser musik rock, tidak dapat berbicara dengan tenang pada meja makan di sebuah rumah makan karena noise level yang tinggi, pengumuman jadwal penerbangan yang tidak terdengar jelas di sebuah airport. Hal tersebut diatas terjadi karena perencanaan ruang tersebut tidak melibatkan konsultan akustik dalam tahap awal perencanaan ruang, yang mengakibatkan ruangan yang telah di desain secara indah menjadi mubasir akibat kegagalan akustik. Salah satu hal penting yang perlu di perhitungan pada saat perencanaan ruang yang melibatkan audiens adalah nilai RT60 yang sesuai dengan peruntukan ruang. Definisi RT 60 dapat dibaca pada artikel saya sebelumnya: Bahan peredam suara dalam mengatasi gema perhitungan RT60. Dalam tulisan ini saya akan memberikan beberapa contoh soal perencanaan desain akustik yang benar yang memberikan kepuasan pada audiens serta pemilik ruangan tersebut. Contohnya pertama adalah saat merancang sebuah ruangan konferensi dengan audiens maksimal 800 orang dimana 80% aktifitas utama audiens dalam ruangan tersebut adalah mendengarkan dialog. Maka diperlukan perencanaan nilai RT60 yang cocok sehingga audiens dapat mendengarkan kejernihan dan kejelasan dialog tanpa adanya gangguan berupa perkataan yang bertumpuk akibat pantulan suara yang terjadi di ruangan tersebut. Gambar 1. Desain awal sebuah ruang konferensi

8 Ruang Konferensi yang baik memerlukan desain akustik yang benar. RT 60 adalah salah satu aspek terpenting dalam perencanaan akustik ruang pada sebuah ruang konferensi. Hal sebaliknya adalah merancang ruangan concert hall dengan audiens sekitar 2000 orang yang mana di dalam ruangan tersebut 90% aktifitas utama audiens adalah mendengarkan pagelaran musik akustik. Pagelaran sebuah musik orkestra umumnya jarang menggunakan mikrofon dan pengeras suara. Sumber suara berupa suara musik dari seksi alat musik gesek, soprano, tenor dan sebagainya dapat terdengar dengan baik oleh 1000 audiens berkat bantuan pantulan dan difusi suara yang telah di rancang dengan baik oleh desainer akustik ruang tersebut. Gambar 2. Sydney Opera House Sydney opera house dengan kapasitas 2800 orang, salah satu ruang konser orkestra dan theater dengan desain akustik terbaik di dunia, memiliki RT dan EDT 2.1 detik. Dari dua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama audiens dalam ruangan dan sumber suara adalah dasar untuk menentukan rancangan akustik. Suara apakah yang di dengarkan oleh audiens dalam sebuah ruangan? Berikut adalah suara yang didengar oleh audiens dalam sebuah ruang: 1. Dialog 2. Musik 3. Campuran antara musik dan dialog 4. Campuran antara Musik, dialog dan noise

9 Berdasarkan list suara yang di dengar oleh audiens diatas arsitek dan akustisi membagi fungsi ruang sebagai berikut: 1. Ruang konferensi: dialog 2. Cinema: dialog, noise dan musik 3. Theater: dialog dan musik 4. Ruang konser musik pop/rock/jazz: musik dengan pengeras suara 5. Ruang konser orkestra: musik akustik tanpa pengeras suara 6. Ruang ibadah: dialog dan musik 7. Rumah makan: dialog dan background musik 8. Night Club: musik dengan SPL yang relatif tinggi Dan berdasarkan list ruangan tersebut diatas, para akustisi dunia sepakat untuk membuat RT minimum dan maksimal untuk masing masing ruangan yang disebutkan diatas sebagai berikut: 1. Ruang konferensi: (detik) 2. Cinema: (detik) 3. Theater: 1 1,8 (detik) 4. Ruang konser musik pop: (detik) 5. Ruang konser orkestra: (detik) 6. Ruang ibadah: (detik) 7. Rumah makan: maksimal 1.8 (detik) 8. Night Club: (detik) Dengan mengikuti list RT60 untuk masing masing fungsi ruang dan di kombinasikan dengan perencanaan panel akustik yang benar serta desain interior yang baik maka pemilik ruangan dapat memaksimalkan pengalaman audiens dalam ruangan tersebut.

10 Peredam suara Memahami perbedaan bahan insulasi suara dan bahan serap suara Bahan Peredam Suara dan Bahan Serap Suara Pemahaman masyarakat umum tentang bahan peredam suara adalah bahan yang dapat mengurangi kebocoran suara di sebuah ruangan. Bahan peredam suara tersebut dapat juga mengurangi pantulan suara di dalam ruangan. Bahan peredam suara yang umum digunakan untuk keperluan tersebut adalah: rockwool, glasswool, karet busa, gabus dan sebagainya.tetapi sayangnya pemahaman peredam suara tersebut di atas kurang tepat sehingga menyebabkan permasalahan kegagalan pekerjaan dalam mengatasi kebocoran suara ataupun penyerapan pantulan suara. Berikut adalah penjelasan sederhana mengenai perbedaan bahan insulasi suara atau sound insulation material dan bahan peredam suara atau soundabsorbing material. Dari keterangan dibawah ini dapat diketahui perbedaan dasar mengenai perbedaan bahan peredam suara dan bahan insulasi suara. Bahan insulasi suara. Definisi teknis bahan insulasi peredam suara adalah bahan yang dapat menginsulasi perpindahan suara. Bahan insulasi suara umumnya dipakai untuk mencegah gangguan suara dari sebuah ruangan ke ruangan lainnya seperti ilustrasi dibawah ini. Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menginsulasisuara di tentukan dengan nilai STC atau Sound Transmission Class atau Sound Transmission Loss. STC adalah nilai tunggal yang dinyatakan dalam besaran db (decibel). Sound Transmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam db (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi.

11 Bahan peredam suara Definisi teknis bahan peredam suara adalah bahan yang mampu menyerap energi suara. Bahan insulasi suara umumnya dipakai untuk meredam suara yang memantul dalam sebuah ruangan seperti ilustrasi dibawah ini. Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menyerap suara di tentukan dengan nilai NRC atau Noise Reduction Class atau Sound Absorbing Coefficient. NRC adalah nilai koefisien. Sound Absorbing CoeTransmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam db (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Penutup Apabila kita memiliki permasalahan dengan gangguan suara seperti kebocoran suara atau pantulan suara yang mengganggu, dan menginginkan solusi yang terbaik dengan harga yang sesuai, kami menyarankan untuk mempelajari spesifikasi bahan peredam suara yang akan dibeli beserta metode pemasangan peredam suara.

12 Soundproofing partition - dinding partisi Panduan membuat soundproofing partition Kita kerap kali mendesign dinding partisi untuk memisahkan ruang kelas, ruang kantor, ruang karaoke dan sebagainya. Umumnya partisi rancangan strukturpartisi dindingdibuat dari rangka besi hollow dan gypsum. Dan umumnya pula setelah dinding partisi tersebut selesai ruangan tidak dapat berfungsi dengan sempurna karena adanya kebocoran suara antar ruangan Tulisan dibawah ini adalah beberapa tips singkat mengenai panduan untuk mendesign partisi dinding yang memiliki nilai insulasi suara yang baik. MASALAH DAN SARAN: 1. PERENCANAAN LAYOUT. Pertama kali yang perlu direncanakan adalah melakukan design penempatan ruangan yang baik. Apabila hal ini dilakukan dengan baik dapat mengurangi biaya untuk melakukan insulasi serta produktifitas ruangan. Usahakan untuk memposisikan ruangan yang butuh ketenangan berjauhan dari ruangan yang bising. Apabila memungkinkan letakan ruangan yang jarang dipakai seperti toilet, gudang dan sebagainya diantara ruang yang berisik dan ruangan yang butuh ketenangan. 2. RESONANSI ANTAR RUANG. Salah satu penyebab kebocoran suara antar ruangan adalah terjadinya resonansi antara dua ruangan. Solusi yang dapat di lakukan untuk meminimalkan permasalahan ini adalah sebagai berikut. Apabila memungkinkan bedakan dimensi ruang yang berdempetan dengan perbedaan ukuran 1/3, 1/5, atau 1,7. Apabila memungkinkan cobalah mengindari perbedaan ukuran? dan?. Saran untuk mengurangi resonansi yang terjadi di ruang adalah dengan menghindari design dengan permukaan dinding yang pararel begitu pula dengan plafond dan lantai. 3. BAYANGAN SUARA. Penyebab lain kebocoran suara adalah karena kebocoran suara yang disebabkan karena adanya celah pada dinding partisi di bagian atas. Sebaiknya dinding partisi harus dibuat full dari lantai sampai dengan dek atap. 4. KONDUKSI SUARA. Kebocoran suara dihantarkan atau dikonduksikan melalui dua media. Konduksi pertama adalah konduksi melalui media udara dan konduksi kedua adalah konduksi melalui media struktur. Solusi untuk mengurangi konduksi suara melalui media udara adalah dengan membuat rongga udara diantara dua dinding partisi. Sedangkan solusi untuk mengurangi konduksi yang terjadi karena rambatan getaran pada struktur adalah mengisolasi struktur

13 dengan vibration damping material seperti Acourete Mat dan Acourete Resilient Channel. Gunakan double door dan double window untuk menginsulasi suara keluar dari ruangan atau sebaliknya. 5. RESONANSI PADA RONGGA. Ada beberapa saran untuk mengurangi resonansi yang terjadi pada rongga. Pertama tama adalah mengisi rongga udara dengan sound absorbing material seperti Acourete Fiber. Cara lain untuk mengurangi resonansi yang terjadi pada rongga adalah memiringkan salah satu atau kedua dinding partisi. Terakhir adalah untuk meminimalkan resonansi antar bidang partisi gunakan material partisi dengan ketebalan yang berbeda atau bahan yang berbeda. 6. MENINGKATKAN MASSA PARTISI. Partisi dengan massa yang besar memiliki nilai insulasi yang lebih baik dibandingkan dengan partisi dengan massa yang kecil. Menambahkan sound insulation material dengan massa yang besar seperti Acourete Mat pada partisi yang ada dapat meningkatkan nilai insulasi suara terutama suara dengan frekuensi yang rendah. Aplikasi sistem akustik pada partisi.

14 Cara Mengatasi Kebocoran Suara dengan Soundproofing Raised Floor Latar Belakang Kebocoran Suara Kebocoran suara pada ruang studio music, home theater dan ruang audio lainnya merupakan hal yang sedapat mungkin harus dihindari, karena kebocoran suara tersebut dapat mengganggu lingkungan disekitarnya. Solusi mengatasi kebocoran suara adalah dengan memasang panel soundproofing. Akan tetapi masih banyak pemasangan panel soundproofing yang mengalami kegagalan. Seperti yang dialami oleh Bapak Toni. Beliau memasang sendiri sistem soundproofing pada studio music nya dan mengalami kebocoran suara. Merasa tidak puas Bapak Toni menambahkan satu lapis lagi dinding soundproofing pada studio music dan tetap tidak ada pengurangan kebocoran suara sama sekali. Bapak Toni menjadi frustasi mengapa dinding studio music yang sudah terpasang dua lapis soundproofing masih tetap mengalami kebocoran suara. Akhirnya bapak Toni menyerah dan mempercayakan masalah ini kepada kami. Setelah kami lakukan survey dan analisa, kebocoran suara tersebut merambat melalui struktur lantai (structure borne Noise ) Cara Mengatasi Kebocoran Suara pada Structure Borne Noise Structure borne noise adalah kebocoran suara yang terdengar melalui struktur bangunan. Kebocoran suara ini umumnya terjadi di frekuensi rendah. Kebocoran suara pada struktur borne noise dapat ditanggulangi dengan membuat struktur raised floor bersuspensi. Raised floor tersebut bekerja memutus kontak mekanik (decoupling) akibat kontak fisik antara ruangan dengan struktur bangunan. Berikut adalah beberapa jenis soundproofing raised floor :

15 Soundproofing Raised Floor Kayu Tanpa Suspensi 1. Soundproofing Raised Floor Kayu menggunakan material Serap Suara. Langkah pertama adalah membuat rangka kayu pada lantai. Untuk menyerap resonansi pada ruang kosong di antara rangka kayu dapat diisi dengan material serap suara berpori. Terakhir adalah memasangkan flooring dengan material kayu. Soundproofing Raised floor ini mampu meredam kebocoran suara sekitar db. 2. Soundproofing Raised Floor Kayu dengan material insulasi Langkah pertama adalah membuat rangka kayu pada lantai. Kemudian diatas rangka kayu dipasang material insulasi suara bermassa besar yang berfungsi menginsulasi suara. Terakhir dipasang flooring dengan material kayu. Soundproofing Raised floor ini mampu meredam kebocoran suara sekitar db. 3. Soundproofing Raised Floor Kayu dengan material insulasi dan serap suara. Langkah pertama adalah membuat rangka kayu pada lantai. Kemudian diatas rangka kayu dipasang material insulasi suara bermassa besar yang berfungsi menginsulasi suara. Untuk menyerap resonansi pada ruang kosong di antara rangka kayu dapat diisi dengan material serap suara berpori. Terakhir adalah memasangkan kayu sebagai flooring. Soundproofing Raised Floor ini mampu meredam kebocoran suara 30-60dB.

16 Soundproofing Raised Floor Dengan suspensi Jenis material suspensi yang digunakan pada aplikasi ini adalah : pad, pegas dan resilient chanel. Berikut salah satu contoh dari soundproofing raised floor suspensi : Soundproofing Raised Floor Concrete dengan Pad Langkah pertama adalah memasang perimeter disekeliling ruangan. Selanjutnya memasang pad/material peredam getaran pada lantai dengan konfigurasi yang telah ditentukan. Untuk menyerap resonansi pada bidang kosong sekitar pad diisi dengan material peredam serap suara. Setelah itu dipasangkan triplek diatasnya, lalu tutup dengan plastik dan diteruskan dengan proses pengecoran. Soundproofing raised floor bersuspensi ini mampu meredam kebocoran suara hingga 40-80dB. Selain contoh yang disebutkan diatas, masih ada beberapa design raised floor yang tidak ditampilkan disini.

17 Penerapan Aplikasi Soundproofing Raised Floor. Selain penerapan soundproofing raised floor pada studio dan home theater, raised floor juga dapat diterapkan untuk karaoke room, music hall, discotheque, rel kereta api, dan sebagai landasan/bantalan mesin pabrik. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari raised floor : - Loss factor dari material decoupling - Ketebalan,kepadatan dan bobot material flooring Dalam membuat raised floor, data data yang perlu diperhatikan adalah besar frekuensi suara yang akan di insulasi, beban faktor elemen yang akan di tanggung dan nilai target penurunan kebocoran. Untuk mendapatkan data analisa serta perhitungan yang akurat anda dapat menghubungi konsultan akustik. Raised floor bersuspensi adalah solusi yang efektif untuk mengurangi kebocoran suara melalui Struktur Borne Noise Solusi kebocoran suara melalui structure borne noise khususnya lantai yang selama ini kurang diketahui oleh kebanyakan orang, dapat di atasi dengan soundproofing raised floor bersuspensi.

18 Perhitungan resonansi ruang untuk studio musik, home theater, dan ruang musik lainnya Resonansi dan Frekuensi Ruangan Beberapa waktu yang lalu saya menulis artikel Vokuz Cineplan, yaitu panduan dasar untuk membuat ruang dengar yang baik untuk home theater / high end audio. Setelah memuat tulisan tersebut di majalah Audio Interior dan website Vokuzcom saya banyak menerima telpon, dan pertanyaan. Misalnya: Bahan apa yang baik untuk akustik ruang? Ruang dengar saya ukuran 4 meter x 4 meter, menurut orang tidak bagus. Tapi mengapa? Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Termotivasi dengan pertanyaan pertanyaan tersebut saya coba membuat artikel tentang akustik. Artikel ini membahas tentang: resonansi, gema/gaung (reverberation), pantulan dan pengaturan posisi. Karena panjangnya materi yang dibahas saya membagi tulisan saya menjadi 4 bagian. Yang saya mulai dengan pembahasan resonansi ruang dengar. Resonansi adalah kejadian alam yang didefinisikan sebagai berikut: Turut bergetarnya suatu benda/massa pada frekuensi tertentu akibat adanya sumber suara. Jadi partikel udara di ruang dengar kita turut bergetar pada frekuensi tertentu apabila ada sumber suara di ruang tersebut. Catatan: Ada beberapa anggapan bahwa dengan memasang peredam, maka Masalah resonansi akan selesai. Hal ini tidak benar karena resonansi terjadi bukan akibat pantulan, melainkan turut bergetarnya partikel udara yang diapit oleh dinding pembatas. A. Berapa frekuensi resonansi ruang dengar kita? Ruang dengar umumnya terdiri dari 3 permukaan yang sejajar yaitu: (1) Langit-langit dan lantai, (2) Dinding muka dan belakang, (3) Dinding kiri dan kanan. Frekuensi resonansi yang terjadi pada dua permukaan paralel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Fr = 300 / 2L Fr = Frekuensi resonansi. 300 = adalah kecepatan suara (meter/detik). L = jarak antara permukaan parallel.

19 Jadi jika kita memiliki ruang dengar dengan lebar 3 meter maka frekuensi resonansi terhadap lebar adalah sebagai berikut: Fr = (300m/s) / (2 x 3m) = 50Hz Dan frekuensi resonansi diikuti oleh frekuensi harmonis kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Jadi kita memiliki frekuensi resonansi untuk ruang lebar 3m adalah: Fr1=50Hz; Fr2=100Hz; Fr3=150Hz; Fr4=200Hz; Fr5=250Hz; Fr6=300Hz; Fr7=350Hz. Dimana: Fr2 adalah Frekuensi resonansi harmonis kedua Fr3 adalah Frekuensi resonansi harmonis ketiga? Dst. Dan apabila panjang ruangan dengar kita adalah 6 meter maka kita dapat frekuensi resonansi sebagai berikut: Fr = (300m/s) / (2 x 6m) = 25Hz Fr1=25Hz; Fr2=50Hz; Fr3=75Hz; Fr4=100Hz; Fr5=125Hz; Fr6=150Hz; Fr7=175Hz; Fr8=200Hz; Fr9=225Hz; Fr10=250Hz; Fr11=300Hz; Fr12=325Hz; Fr13=350Hz Dari situ terlihat bahwa Fr2 frekuensi resonansi panjang ruangan = 50Hz dan Fr1 frekuensi lebar ruangan = 50Hz atau sama, lalu pada frekuensi 100Hz, 150Hz, 200Hz, 300Hz, 350Hz. Hal ini menyebabkan frekuensi 50Hz, 100Hz, 150Hz, 200Hz, 250Hz, 300Hz, 350Hz menjadi tebal / dominant. Gejala ini membuat ruang dengar menjadi tidak natural (dominant pada frekuensi tertentu). Pada gambar 1 terlihat duplikasi angka 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350 yang mana mewakili penebalan frekuensi resonansi. Sedang pada sumbu Y angka deltanya sama yaitu 25. Grafik tanggapan frekuensi resonansi ruang dengar; p=6m, l=3m

20 Akibatnya suara natural yang dihasilkan dari perangkat sumber yang diperkuat oleh amplifier yang juga sudah natural keluar lewat speaker yang juga natural menjadi tidak natural (tanggapan frekuensinya) karena frekuensi resonansi ruang dengar tersebut sangat dominant pada frekuensi 50Hz, 100 Hz, 150 Hz, 200 Hz, 250 Hz, 300 Hz dst. Akibatnya ruang dengar kita menciptakan distorsi harmonis yang selama ini tidak kita sadari. Ini menjawab pertanyaan mengapa ruang dengan yang panjang dan lebarnya sama persis tidak baik. B. Bagaimana menanggulangi hal ini? Bagaimana membuat frekuensi ruang dengar kita senatural mungkin? Untuk membuat ruang dengar dengan frekuensi yang natural/terdistribusi merata, MM. Louden pakar akustik membuat table (Tabel 1). Tabel ini berisi perbandingan antara panjang lebar dan tinggi ruang. Angka x dan y untuk panjang/lebar atau sebaliknya.

21 Jadi jika tinggi ruang dengar kita adalah 2,2 meter maka: Lebar ruang sebaiknya 1,4 x 2,2 meter = 3,08 meter dan Panjang ruang sebaiknya 1,9 x 2,2meter = 4,18 meter (Tabel 1 Kualitas 1). Dengan demikian frekuensi resonansi yang terjadi adalah seperti Tabel 2 berikut: Kalau angka dari tabel diatas kita buat dalam bentuk grafik menjadi seperti grafik di bawah ini. Grafik tanggapan frekuensi resonansi pada ruang dengar; p=4,18m, l=3,08m, t=2,2mdari Gambar 2 di atas terlihat bahwa distribusi frekuensi resonansi yang terjadi cukup merata di hampir semua frekuensi, dan pada sumbu Y (delta) angka nya bervariasi. Pada ruang ini distorsi harmonis yang terjadi jauh lebih kecil dibanding ruang dengar pada pembahasan pertama. TIPS: Sangat sulit untuk mendapat ruang dengar dengan proposi panjang, lebar dan tinggi persis dengan tabel MM Louden. Ada beberapa cara untuk mendapat proporsi ruang dengar dengan ukuran ideal sesuai dengan tabel MM Louden. Yaitu: Membuat panggung pada lantai sehingga di dapat tinggi ruang yang ideal Membuat dinding penyekat sehingga didapat panjang/lebar yang ideal Membuat plafon dengan kemiringan tertentu. Dimana posisi speaker berada di plafon yang lebih rendah dan pendengar diplafon yang lebih tinggi. Untuk melihat beberapa contoh pembuatan plafon miring atau dinding miring silakan lihat di Acourete Forum.

22 Analisa Pengerjaan Insulasi Suara 1. Kesalahan Analisa Tiga Kesalahan Umum Insulasi Suara Kesalahan yang paling mendasar pada saat memulai pekerjaan insulasi suara adalah tidak melakukan analisa terlebih dahulu atau melakukan analisa yang salah. Faktor faktor yang perlu di analisa sebelum melakukan tindakan insulasi suara adalah sebagai berikut: Menganalisa sumber bunyi yang menganggu darimana asalnya. Bisa ditentukan dari yang paling umum adalah indra pendengaraan, hingga mengunakan alat bantu. Mengukur kekuatan suara yang akan di insulasi dengan memakai alat ukur yang telah terlebih dahulu di kalibrasi agar nilai hasil pengukuran dapat dipertanggung jawabkan. Pengukuran tidak direkomendasikan hanya berdasarkan intuisi / feeling seseorang. Setelah itu perlu pula diketahui frekuensi suara yang akan di insulasi. Apakah bunyi mendesis sebuah peralatan atau dentuman bass dari sebuah sub woofer? Tahapan selanjutnya adalah menganalisa bagaimana suara tersebut merambat dari sumber bunyi ke tempat yang terganggu. Apakah suara merambat melalui media udara: dalam ruang, udara bebas, dan lain lain atau merambat melalui struktir benda padat seperti tanah, konstruksi bangunan dan lain lain.apabila kita tidak melakukan hal tersebut diatas dan langsung melakukan tindakan pemasangan insulasi suara maka insulasi suara yang di pasangkan tidak akan berfungsi dengan baik atau tambah memperparah masalah yang ada. 2. Kesalahan Pemakaian Bahan Kesalahan kedua yang umumnya di temukan di lapangan adalah penggunaan bahan yang secara mitos mampu menginsulasi suara yang sangat populer di sebut sebut oleh masyarakat umum. Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan bahan insulasi suara: Penggunaan gipsum dan mineral wool untuk meredam suara drum pada ruang studio musik Penggunaan rockwool dan karpet pada dinding studio musik Kaca film untuk menginsulasi suara Busa telor untuk menginsulasi suara Lembaran karet untuk menginsulasi suara Gabus (steroform) untuk menginsulasi suara Busa untuk menginsulasi suarabahan yang di sebutkan diatas tidak efektif untuk menginsulasi suara karena bahan tersebut tidak memiliki massa yang besar. Bahan yang efektik untuk menginsulasi suara adalah bahan dengan massa yang besar sehingga memiliki sound transmission loss yang cukup tinggi dan mampu mengurangi rambatan getaran. Salah satu contoh bahan yang memenuhi syarat tersebut adalah Acourete Mat yang memiliki Sound Transmission Loss yang cukup besar yaitu 17 db pada frekuensi 125 Hz, 31 db pada 1000 Hz dan 52 db pada 4000 Hz.

23 3. Kesalahan Perencanaan Desain dan Sistem Pemasangan Apabila kita sudah benar dalam menganalisa sumber suara dan pemilihan bahan maka kita masuk ke tahapan membuat perencanaan desain insulasi suara dan sistem pemasangan. Dari data data analisa sumber suara, besaran suara, cara merambat suara, data teknis bahan maka kita dapat melakukan perencanaan dan perhitungan sistem insulasi yang benar. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sistem insulasi adalah: Sistem Insulasi Getaran yang tidak benar sehingga kurang efektif meredam suara yang merambat pada media padat Sistem Peredaman Resonansi yang tidak benar sehingga sistem insulasi kurang bekerja sempurna karena resonansi yang terjadi pada sistem insulasi yang ada. Aplikasi pekerjaan lapangan yang tidak tepat seperti lupa menutup lubang, atau beberapa kelalaian kecil yang berakibat fatal.demikianlah tiga kesalahan yang umumnya diperbuat oleh masyarakat umum dalam hal melakukan pekerjaan insulasi suara.

24 Peredam suara untuk mengatasi gema pada ruangan : Room Reverberation Time Fungsi Peredam Suara dan Metode Menghitung Resonansi Ruangan Peredam suara untuk mengatasi gema pada ruangan dan Cara Menghitung Resonansi pada Ruang. Setelah mendapatkan dimensi ruang dengar yang ideal tahap selanjutnya adalah mengukur gema ruang dengar dan menetralisir gema ruang dengar.setiap dalam ruangan memiliki gema dengan karakteristik gema yang berbeda-beda dengan satu yang lain. Karakter gema di ruangan ini ditentukan atas tiga parameter yaitu: level gema, waktu gema dan frekuensi gema. Untuk membuat ruang dengar dengan akustik yang baik adalah kita harus mampu menerapkan komposisi akustik treatment yang tepat. Sehingga kita mendapatkan ruangan dengan level gema, waktu gema dan frekuensi gema yang flat pada tiap tingkatan frekuensi. Ruangan dengan tingkat gema yang pas akan memberikan nuansa ruang live musik yang baik apabila kita 1. PEMAHAMAN RT60 (Reverberation Time) Ada beragam metode pengukuran waktu gema tetapi yang paling sering di gunakan adalah Reverberation Time 60dB yang lebih dikenal dengan istilah RT 60. Definisi RT60 adalah waktu (detik) yang dibutuhkan untuk suara melemah sebanyak 60dB. Untuk membuat ruangan dengan hasil akustik yang baik kita perlu menghitung: (1) Besaran gema (RT60) rata rata pada ruangan (detik) (2) Besaran gema (RT60) pada frekuensi tertentu (detik) Waktu gema yang ideal (RT60) untuk ruang dengar dengan volume 10 meter kubik adalah 0.9 detik dan 500 meter kubik adalah 1.4 detik. Jika angka (RT60) ruang jauh lebih kecil dari angka patokan di atas kita akan merasakan ruangan yang cenderung mati (dead room) atau jika angka (RT60) ruang jauh di atas angka patokan di atas kita akan merasakan ruang yang terlalu bergema. Misalnya anda memiliki ruangan dengan ukuran 29 meter kubik maka ideal nya waktu gemanya (RT60) adalah 1,15 detik. Tetapi jika ruangan tersebut memiliki waktu gema (RT60) sebesar 1.7 detik maka ruangan tersebut membutuhkan material serap suara. Atau sebaliknya jika pada ruangan tersebut memiliki waktu gema (RT60) sebesar 0,7 detik maka ruangan tersebut dapat kita sebut sebagai dead room dimana pada ruang tersebut banyak terdapat material serap suara. 2. RUMUS PERHITUNGAN RT60 Setiap material memiliki karakter serap dan pantul yang berbeda untuk frekuensi yang berbeda. Misalnya material semen cenderung untuk memantulkan nada tinggi dan untuk nada rendah di teruskan. Sedangkan karpet cenderung untuk menyerap nada tinggi dan

25 meneruskan nada rendah. Sering saya melihat orang membuat ruang studio atau ruang audio dengan memasang karpet di lantai dan dinding. Ruang seperti ini cenderung untuk memberikan efek suara yang boomy (dengung) dengan detail suara yang tidak baik. Rumus perhitungan RT60 adalah sebagai berikut: RT60 = (0,161 x V) / (A x S) V = volume ruangan (m3) A = luas permukan material (m2) S = koefisien serap material (m/detik) 3. CONTOH PERHITUNGAN RT60 Berikut contoh soal perhitungan frekuensi gema ruang dengar.jika kita mempunyai ruang dengar dengan dimensi: Panjang 6.6 m; Lebar 4.8 m; Tinggi 2.4 m Permukaan lantai: Beton Permukaan dinding: Semen Permukaan Plafon: Semen Dengan data diatas pertama tama kita perlu menghitung volume ruangan tersebut. Untuk menghitung volume ruangan rumus nya adalah: panjang x lebar x tinggi. Maka kita dapat perhitungan volume ruang = 6.6m x 4.8m x 2.4m = m3 Langkah kedua adalah menghitung luas masing masing permukaan tiap bahan yang ada dalam ruangan. Pada contoh soal ini kita perlu menghitung luas total permukaan beton dan luas total permukaan semen. Luas total permukaan beton = (6.6 x 4.8) = m2 Luas total permukaan semen = luas total dinding + luas plafon = 2(6.6 x 2.4) + 2(4.8 x 2.4) + (6.6 x 4.8) = m2

26 A. Dari data di atas mari kita buat tabel perhitungan sbb: Keterangan perhitungan: 1. S125, S250, S500, S1000, S2000, S4000 adalah koefisien serap material (semen/beton) pada frekuensi 125Hz, 250Hz, 500Hz dan selanjutnya. 2. S125 x A adalah koefisien serap 125 Hz dikali dengan luas bidang serap. Dari tabel diatas S125 x A untuk bahan beton = 0, RT 60 untuk frekuensi tertentu di ruangan didapat dari angka x volume ruang di bagi dengan total S x A. Dari tabel di atas kita dapatkan RT 60 untuk frekuensi 125 Hz adalah 0,482 detik. 4. Apabila seluruh angka sudah di hitung dengan baik maka kita dapat membuat tanggapan frekuensi ruangan tersebut menjadi seperti contoh dibawah ini.

27 A2. Grafik frekuensi gema sebelum treatment Grafik A2. memberikan gambaran: 1. Pada frekuensi 1000 Hz gema (RT60) berlangsung selama detik dan gema pada frekuensi 125 Hz selama detik. Hal ini menyebabkan selisih fase dan selisih waktu untuk suara pada frekuensi 125Hz dan pada frekuensi 1000Hz. Faktor negatif untuk hal diatas adalah rusaknya stereo imaging suara serta kenyaman dalam menyimak dialog ataupun musik menjadi berkurang. 2. RT 60 rata rata sebesar 1,776 detik. Dimana angka tersebut di atas dari angka RT60 yang ideal yang di anjurkan untuk ruang tersebut. B. LANGKAH TREATMENT AKUSTIK Untuk mendapatkan RT60 yang ideal kita perlu melakukan: 1. Mengurangi RT60 sampai dengan angka yang ideal untuk ruangan dengan volume di atas 2. Mengurangi RT60 pada frekuensi 1000 Hz dengan kombinasi material akustik yang tepat C. HASIL TREATMENT AKUSTIK YANG IDEAL Setelah dianalisa dan dihitung dengan cermat maka di pilihlah material akustik dengan komposisi: 1. Lantai Karpet dengan luas permukaan bidang 31,68 m2 2. Dinding dan plafon MDF dengan luas permukaan bidang 76,40 m2 3. Panel Acourete Fiber dengan luas permukaan bidang 10 m2.

28 Mari kita lihat perbedaannya dengan membuat tabel perhitungan dan grafik seperti dibawah ini. B2. Grafik frekuensi gema setelah treatment Grafik B2. garis warna merah jambu menggambarkan waktu gema (RT60) ruangan sebelum treatment pada tingkatan frekuensi yang berbeda. Garis biru tua menggambarkan waktu gema (RT60) ruangan yang telah ditreatment. Dari grafik di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa: 1. RT 60 rata rata ruang telah berkurang dari 1,776 menjadi 0, Grafik RT 60 untuk tiap tingkatan frekuensi menjadi lebih landai berkisar antara 0,3 0,6 detik di banding grafik sebelumnya antara 0,4 2,5 detik. Demikian artikel ringkas mengenai Peredam suara untuk mengatasi gema pada ruangan : Room Reverberation Time dan perhitungan gema ruangan RT60 beserta contoh soal cara mengatasi masalah tersebut. Semoga tulisan yang sederhana ini dapat berguna bagi pehobby, praktisi dan pembaca pada umumnya.

29 Memahami Perbedaan Peredam Insulasi Suara Dengan Peredam Serap Suara Peredam Suara Untuk Ruang Studio Musik, Home Theater, Aula, Sekolah, Industri, Kendaraan Bermotor Ruangan yang berhubungan dengan suara seperti studio, home theater, aula dan lainnya akan mendapat fungsi akustik dengan baik apabila menggunakanperedam suara yang tepat dengan tujuannya. Tetapi sering terjadi penggunaan peredam suara tidak sesuai dengan tujuannya. Seperti pemasangan glaswoll dengan tujuan mengurangi kebocoran suara pada studio. Tentunya kebocoran suara tidak akan berkurangkarena glaswoll bertujuan untuk menyerap suara. Sedangkan untuk mengurangi kebocoran suara digunakan material yang dapat mengisolasi berpindahnya suara. Maka untuk dapat menentukan peredam suara dengan tepat sesuai kebutuhan marilah kita melihat tujuan dari peredam suara. 1. Peredam Insulasi Suara (Sound Insulation) Bertujuan untuk mencegah, mengurangi kebocoran suara dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Definisi teknisnya ialah bahan yang dapat menginsulasi perpindahan suara. Contoh material peredam insulasi suara adalah Acourete Mat Resin, Acoutere paint. Bahan peredam insulasi suara umumnya dipakai untuk mencegah gangguan suara dari sebuah ruangan ke ruangan lainnya seperti ilustrasi dibawah ini.

30 Di ilustrasikan diatas sumber suara datang menuju material insulasi, kemudian di isolasi oleh material insulasi, dan sebagian dipantulkan sehingga suara yang bocor/berpindah dari dalam ruangan maupun sebaliknya dapat di minimalkan. Karakteristik material peredam insulasi suara ini adalah: - Berat, Semakin berat material, semakin baik nilai redamannya - Tidak Berpori, Semakin rapat material,semakin baik nilai redamannya - Permukaan Keras, Semakin keras permukaan material semakin baik nilai redamannya - Viscoelastic, Yaitu dapat meredam getaran,semakin baik dalam menahan redaman makin baik nilai redamannya. Kemampuan sebuah material peredam suara untuk meng insulasi suara di tentukan dengan nilai STC atau Sound Transmission Class atau Sound Transmission Loss. STC adalah nilai tunggal yang dinyatakan dalam besaran db (decibel). Sound Transmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam db (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. 2. Peredam Serap suara (Sound Absorbing) Bertujuan untuk mengurangi pantulan yang menyebabkan gema pada sebuah ruangan. Definisi teknisnya ialah bahan yang mampu menyerap energi suara. Contoh material serap suara adalah Acourete Fiber, Acourete Board 230.

31 Bahan peredam serap suara umumnya dipakai untuk mengurangi suara yang memantul dalam sebuah ruangan seperti ilustrasi dibawah ini. Karakteristik dari bahan serap suara adalah: -Ringan -Berpori -Permukaan lunak -Tidak dapat meredam getaran

32 Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menyerap suara di tentukan dengan nilai NRC atau Noise Reduction Class atau Sound Absorbing Coefficient. NRC adalah nilai koefisien. Sound Absorbing CoeTransmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam db (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Dari penjelasan sederhana diatas dapat diketahui perbedaan dasar mengenai tujuan peredam insulasi suara dan peredam serap suara. Jadi apabila kita memiliki permasalahan dengan gangguan suara seperti kebocoran suara atau pantulan suara, dan menginginkan solusi serta harga yang terbaik, kami menyarankan untuk mempelajari spesifikasi bahan peredam suara yang akan digunakan beserta metode pemasangan peredam suara. Semoga tulisan ini membantu pembaca dalam menentukan peredam suara yang tepat

33 Acoustics Bahan Peredam Suara Bahan Insulasi Suara Bahan Peredam Getaran Akustik Panel Portable Diffuser Bass Trap

34 Peredam Suara Mobil Acoustics Wall Panel Acoustics Ceiling Movable Acoustics Partition Soundproofing Door and Window

Lima prinsip dasar itu adalah : 1. Massa 2. Dekopling Mekanik atau isolasi mekanik 3. Absorpsi atau penyerapan suara 4. Resonansi 5.

Lima prinsip dasar itu adalah : 1. Massa 2. Dekopling Mekanik atau isolasi mekanik 3. Absorpsi atau penyerapan suara 4. Resonansi 5. Lima prinsip dasar itu adalah : 1. Massa 2. Dekopling Mekanik atau isolasi mekanik 3. Absorpsi atau penyerapan suara 4. Resonansi 5. Konduksi Prinsip 1: Massa Prinsip massa ini berkaitan dengan perilaku

Lebih terperinci

Desain Akustik pada Recording Studio

Desain Akustik pada Recording Studio Desain Akustik pada Recording Studio Mengenal proses dan lingkungan studio musik Kegiatan merekam vokal, alat musik akustik, dan alat musik elektronik dalam skala industri adalah industri utama yang mendukung

Lebih terperinci

Acoustics Design dan Soundproofing pada Sound Stage, Scoring Stage, dan Foley Stage di Studio Film

Acoustics Design dan Soundproofing pada Sound Stage, Scoring Stage, dan Foley Stage di Studio Film Acoustics Design dan Soundproofing pada Sound Stage, Scoring Stage, dan Foley Stage di Studio Film Soundproofing Sound Stage Sound stage adalah suatu ruang besar yang digunakan untuk produksi film secara

Lebih terperinci

Aspek Desain Akustik pada Sound Stage Studio, Scoring Stage Studio, dan Foley Stage Studio

Aspek Desain Akustik pada Sound Stage Studio, Scoring Stage Studio, dan Foley Stage Studio Aspek Desain Akustik pada Sound Stage Studio, Scoring Stage Studio, dan Foley Stage Studio Berikut adalah contoh contoh studio recording suara untuk mendukung produksi film. A. Desain Akustik pada Sound

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap suara Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memilki nilai kebaikan. Kekayaan

Lebih terperinci

Desain Akustik Terbaik Recording Studio MD Music

Desain Akustik Terbaik Recording Studio MD Music Desain Akustik Terbaik Recording Studio MD Music Latar Belakang Desain Akustik Recording Studio MD Music MD Entertainment telah membangun kantor baru di Jl. Setiabudi 1, Kuningan, Jakarta Selatan. Perpindahan

Lebih terperinci

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan Pengertian Kebisingan Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki, kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan

Lebih terperinci

Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : Kelas : 02 Topik : Ruang Konser

Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : Kelas : 02 Topik : Ruang Konser Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : 13307080 Kelas : 02 Topik : Ruang Konser Gedung Konser adalah bangunan yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan konser musik. Gedung konser adalah hasil inovasi arsitektur

Lebih terperinci

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS

Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Evaluasi kinerja Akustik dari Ruang Kedap Suara pada Laboratorium Rekayasa Akustik dan Fisika Bangunan Teknik Fisika -ITS Ir. Wiratno Argo Asmoro, MSc. NIPN. 196002291987011001 Latar Belakang Akustik Ruang

Lebih terperinci

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji LABORATORIUM AKUSTIK (11154) PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 17 1 Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class () pada Suatu Sampel Uji Mohammad Istajarul Alim, Maslahah, Diky Anggoro Departemen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan A. Waktu Dengung (Reverberation Time) Berdasarkan waktu dengung (Reverberation Time), tata akustik ruang kelas musik di Purwacaraka Musik Studio Sriwijaya belum ideal.

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN Ferdy Ansarullah 1), Lila Yuwana, M.Si 2) Dra. Lea Prasetio, M.Sc 3) Jurusan Fisika Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA Kristofel Ade Wiyono Pangalila 1, Prasetio Sudjarwo 2, Januar Buntoro 3 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kombinasi campuran material

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN : Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Ulvi Loly Amanda a, Nurhasanah a *, Dwiria Wahyuni a a Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS BAB 3 TINJAUAN KHUSUS 3.1. Tinjauan Tema Proyek 3.1.1. pengertian Akustik Akustik adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bunyi atau suara dan cara mengendalikan bunyi supaya nyaman bagi telinga

Lebih terperinci

Mengenal Masalah Akustik Ruangan

Mengenal Masalah Akustik Ruangan Mengenal Masalah Akustik Ruangan Apabila salah satu fungsi utama ruangan adalah mendengarkan suara dan tidak memperhatikan aspek akustik maka fungsi ruangan tersebut dapat menjadi gagal. suara berulang

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS

Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS 1 Evaluasi Kinerja Akustik Dari Ruang Kedap Suara Pada Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika Bangunan Teknik Fisika ITS Ferry Setyo Kurniawan, Wiratno Argo Asmoro Jurusan Teknik Fisika- Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN

KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN KEMAMPUAN PEREDAMAN SUARA DALAM RUANG GENSET DINDING BATA DILAPISI DENGAN VARIASI PEREDAM YUMEN Raissa Caecilia 1, Monica Papricilia 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Andy Sutanto 1, Jimmy Priatman 2, Christina E. Mediastika 3 ABSTRAK: Faktor

Lebih terperinci

BAB II PARAMETER PARAMETER AKUSTIK RUANGAN

BAB II PARAMETER PARAMETER AKUSTIK RUANGAN BAB II PARAMETER PARAMETER AKUSTIK RUANGAN Pada bab ini akan dibahas teori apa saja yang menunjang untuk mendeskripsikan bagaimana keadaan akustik dari BU UKSW. Dengan teori teori yang akan dibahas di

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17. Disusun Oleh: Wymmar

STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17. Disusun Oleh: Wymmar STUDI KELAYAKAN AKUSTIK PADA RUANGAN SERBA GUNA YANG TERLETAK DI JALAN ELANG NO 17 Disusun Oleh: Wymmar 13307045 Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung Bandung

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester - Desain Akustik Ruang AULA BARAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Ujian Tengah Semester - Desain Akustik Ruang AULA BARAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TF-3204 Akustik Ujian Tengah Semester - Desain Akustik Ruang Nama : Adrianus Pradipta T.W. Nim : 13307043 AULA BARAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1. LATAR BELAKANG Tujuan utama dari penelitian desain akustika

Lebih terperinci

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA

MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA MATERIAL PEREDAM SUARA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DAMEN, SERABUT KELAPA, DAN DINDING BATA Febrian Tri SH 1), Denny Sugiarto S 2), Prasetio Sudjarwo 3), Januar Buntoro 4) ABSTRAK : Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA

LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA 62 LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA Suharyani, Dhani Mutiari Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani

Lebih terperinci

STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK

STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK STUDI SUBJEKTIF KELAYAKAN GEDUNG KESENIAN DAN KEBUDAYAAN RUMENTANG SIANG BANDUNG DARI SEGI AKUSTIK Disusun Oleh: Ahmad Rifqi Muchtar (13305086) PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

Kekerasan (loudness) yang cukup Kekerasan menjadi masalah karena ukuran ruang yang besar Energi yang hilang saat perambatan bunyi karena penyerapan da

Kekerasan (loudness) yang cukup Kekerasan menjadi masalah karena ukuran ruang yang besar Energi yang hilang saat perambatan bunyi karena penyerapan da Fisika Bangunan 2: Bab 9. Persyaratan Akustik Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 99 Persyaratan Akustik Auditorium Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup terutama di tempat duduk

Lebih terperinci

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB

Ujian Tengah Semester. Akustik TF Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB Ujian Tengah Semester Akustik TF-3204 Studi Analisis Kualitas Akustik Pada Masjid Salman ITB Oleh : Muhamad Reza Hediyono 13306017 Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL

STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL Hedy C. Indrani dan Citra Cahyawati Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya e-mail: cornelli@petra.ac.id

Lebih terperinci

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka

Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka Evaluasi Subjektif Kondisi Akustik Ruangan Utama Gedung Merdeka Gedung Merdeka pada awalnya diperuntukan sebagai tempat pertemuan Societeit Concordia, sebuah perkumpulan beranggotakan orang-orang Belanda

Lebih terperinci

EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C

EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C EVALUASI KONDISI AKUSTIK BANGUNAN KOST STUDI KASUS KOST DI JALAN CISITU LAMA NO. 95/152C MAKALAH AKUSTIK TF3204 Oleh : Rakhmat Luqman Ghifari 13305040 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa 2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa

Lebih terperinci

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik

Dapat dipasang di dinding, langit-langit dengan cara disemen pada penunjang padat, dibor atau dipaku seusai petunjuk pabrik Fisika Bangunan 2: Bab 7. Penyerapan Suara Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T yeffry@unikom.ac.id 64 Penyerap akustik dalam ruangan Penyerapan bunyi Bahan lembut, berpori dan kain serta juga manusia menyerap

Lebih terperinci

Analisis Kualitatif Ruang Kuliah TVST B dan TVST A

Analisis Kualitatif Ruang Kuliah TVST B dan TVST A Analisis Kualitatif Ruang Kuliah TVST B dan TVST A Dibuat Untuk Memenuhi UTS Akustik Oleh: Ghufran Rahmat P. (13307075) Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK

UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK UJIAN TENGAH SEMESTER TF3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GRAHA BHAYANGKARA CICENDO BANDUNG oleh Nama : Albert Angkasa NIM : 13307117 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA Pandu Kartiko 1, Sumaryoto 2, Moh. Muqoffa 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3 pandukartiko@live.com

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh: Candra Budi S : Andi Rahmadiansah, ST. MT Pembimbing II : Dyah Sawitri. ST. MT SEMINAR TUGAS AKHIR STUDI KUALITAS AKUSTIK BERDASARKAN WAKTU DENGUNG DAN BISING LATAR BELAKANG MASJID MASJID BESAR DI SURABAYA Pembimbing I Oleh: Candra Budi S 2409 105 034 : Andi Rahmadiansah, ST. MT

Lebih terperinci

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK

MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH TF-3204 AKUSTIK Evaluasi Kondisi Akustik Ruang 9311 Lokasi: Gedung T.P. Rachmat Lantai Satu OLEH: THOMAS JUNIOR SEMBIRING 13307125 PROGRAM

Lebih terperinci

TAKE HOME TEST AKUSTIK TF MASJID dan AKUSTIK RUANG

TAKE HOME TEST AKUSTIK TF MASJID dan AKUSTIK RUANG TAKE HOME TEST AKUSTIK TF 3204 MASJID dan AKUSTIK RUANG oleh: TRI PUJI HERIYANTO 13307003 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 LATAR BELAKANG Masjid merupakan

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM Batara Sakti 2408100040 Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT Latar Belakang Pada Kamar Hotel membutuhkan ketenangan dan kenyamanan

Lebih terperinci

Keadaan Akustik Ruang TVST 82

Keadaan Akustik Ruang TVST 82 Keadaan Akustik Ruang TVST 82 TVST merupakan salah satu gedung di Insititut Teknologi Bandung (ITB) yang rutin dipakai untuk kuliah. Kebanyakan mahasiswa ITB dari jurusan manapun pasti pernah mengalami

Lebih terperinci

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR

MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR MANUAL INSTALLATION SOUND INSULATION PANEL WALL FR51 2016.08 Persiapan Material 1. Hollow Frame 40/40 thickness 0.6 millimeters 2. Acourete Mat Resin 2 A 3. Acourete Fiber 300 4. Acourete Paint EZ1 5.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk

Lebih terperinci

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB

Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan. Masjid Salman ITB Penilaian Karakteristik Akustik Bangunan Masjid Salman ITB Dibuat sebagai Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Akustik TF3204 Disusun oleh : Rianda Adiputra 13306073 Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Penilaian Subjektif Kondisi Akustik di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta

Penilaian Subjektif Kondisi Akustik di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta Penilaian Subjektif Kondisi Akustik di Nusa Indah Theatre, Balai Kartini, Jakarta Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Individual Take Home Test Mata Kuliah TF3204-Akustik Oleh: Rendiza Vataneta /

Lebih terperinci

UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono. Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB

UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono. Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB UTS Akustik (TF-3204) Dosen : Joko sarwono Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB Nama Rizki Febrian Nim 13307111 Kelas 01 Program Studi Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Akustik. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Akustik By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT Bunyi Bunyi merupakan suatu gelombang. Banyaknya gelombang yang dapat diterima bunyi antara 20-20.000 Hz Dapat merambat melalui MEDIA media disini bisa berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91

BAB I PENDAHULUAN. 1 Leslie L.Doelle dan L. Prasetio, Akustik Lingkungan, 1993, hlm. 91 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perancangan interior suatu ruang berfungsi untuk memberikan kenyamanan bagi penghuninya, baik secara fisik maupun non-fisik. Salah satu kenyamanan tersebut adalah kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif dalam kehidupan manusia juga banyak menimbulkan dampak negatif yang merugikan manusia seperti di antaranya polusi

Lebih terperinci

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB

RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB UTS TF-3204 AKUSTIK RUANGAN 9231 GKU TIMUR ITB oleh CHAIRINNAS 13307099 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 A. Latar Belakang Ruangan merupakan suatu

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL

STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL STUDI PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG KULIAH AUDIO VISUAL Hedy C. Indrani, Citra Cahyawati Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya e-mail: cornelli@petra.ac.id

Lebih terperinci

BAGIAN III : AKUSTIK

BAGIAN III : AKUSTIK BAGIAN III : AKUSTIK Parameter Akustik dba Tingkat bunyi yang disesuaikan terhadap profil dari kepekaan telinga manusia. Bising Latar Belakang (Background Noise) Tingkat Tekanan suara lingkungan / ambient

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS

PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS PERANCANGAN PENGENDALIAN BISING PADA RUANG BACA dan LABORATORIUM REKAYASA INSTRUMENTASI TEKNIK FISIKA ITS Bising Tingkat kebisingan yang berlebihan Besarnya TTB di ruang sumber dan di titik titik lain

Lebih terperinci

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau

Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau 1 Desain Akustik Ruang Kelas Mengacu Pada Konsep Bangunan Hijau Kukuh Darmawan, Ir. Heri Joestiono, MT dan Ir. Wiratno Argo Asmoro, M.Sc Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU

DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS MENGACU PADA KONSEP BANGUNAN HIJAU Kukuh Darmawan 2410105001 Pembimbing I Pembimbing II : Ir. Heri Joestiono, MT : Ir. Wiratno Argo Asmoro, M.Sc. LatarBelakang Sebagaimana fungsinya,

Lebih terperinci

REDESAIN INTERIOR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN CAK DURASIM SURABAYA BERDASARKAN AKUSTIK RUANGAN

REDESAIN INTERIOR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN CAK DURASIM SURABAYA BERDASARKAN AKUSTIK RUANGAN REDESAIN INTERIOR GEDUNG SENI PERTUNJUKAN CAK DURASIM SURABAYA BERDASARKAN AKUSTIK RUANGAN Dea Smita Pangesti, Jusuf Thojib, Indyah Martiningrum Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

UTS TF3204 Akustik. Gedung Gajah, Dago Tea House. Studi Akustik Sederhana Sebuah Ruangan. Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung

UTS TF3204 Akustik. Gedung Gajah, Dago Tea House. Studi Akustik Sederhana Sebuah Ruangan. Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung UTS TF3204 Akustik Studi Akustik Sederhana Sebuah Ruangan Edo Raihan (13307087) Gedung Gajah, Dago Tea House A. LATAR BELAKANG Saya memilih Gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap manusia karena dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam aktifitas sehari-hari. Namun kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS GANGGUAN BISING JALAN GANESHA TERHADAP AKUSTIK RUANGAN UTAMA MASJID SALMAN ITB

ANALISIS GANGGUAN BISING JALAN GANESHA TERHADAP AKUSTIK RUANGAN UTAMA MASJID SALMAN ITB UJIAN TENGAH SEMESTER TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK MASJID SALMAN ITB: ANALISIS GANGGUAN BISING JALAN GANESHA TERHADAP AKUSTIK RUANGAN UTAMA MASJID SALMAN ITB Disusun Oleh: NAMA: FIKRI FERDIANA

Lebih terperinci

Apa salahnya nambah karpet di ruang kecil? By Hadi Sumoro 2007

Apa salahnya nambah karpet di ruang kecil? By Hadi Sumoro 2007 Fokus permasalahan akan terpusat pada kebiasaan umum pemakaian karpet yang berlebihan di ruangan kecil seperti tempat latihan band, studio musik dan lain2. Artikel ini membahas kekurangan penambahan karpet

Lebih terperinci

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) 138 M. A. Fatkhurrohman et al., Tingkat Redam Bunyi Suatu Bahan TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM) M. Aji Fatkhurrohman*, Supriyadi Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika,

Lebih terperinci

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation

Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation Section 14.4 airborne sound insulation of double-leaf partitions Section 14.5 structure-borne sound insulation 14.4 Isolasi bunyi pada kolong udara dengan partisi double lapis Seperti yang terlihat dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan sebuah ruang untuk lebih dari satu fungsi akustik sudah menjadi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penggunaan sebuah ruang untuk lebih dari satu fungsi akustik sudah menjadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan sebuah ruang untuk lebih dari satu fungsi akustik sudah menjadi kebiasaan dewasa ini seperti Auditorium, Hall, bahkan di Indonesia muncul penamaan ruang serba

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-144

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-144 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-144 Desain Ulang Meeting Room P3AI ITS untuk Perbaikan Kualitas Akustik Video Conference Danarjati Wisnu Wardhana dan Wiratno

Lebih terperinci

Alexander Christian Nugroho

Alexander Christian Nugroho CLASSROOM ACOUSTICS Alexander Christian Nugroho STUDI KASUS : TVST B Pada tugas Topik Khusus kali ini, peserta kuliah diminta untuk memberikan persepsinya mengenai sebuah ruangan kelas dengan kapasitas

Lebih terperinci

Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping

Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping 1 Analisis Kebocoran Bunyi pada Ruang Mini Pengukuran Transmission Loss pada Pita 1/3 Oktaf Dengan Menggunakan Sound Mapping Wildan Ahmad MB., Andi Rahmadiansah, ST, MT Jurusan Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

UTS TF-3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GEDUNG AULA BARAT ITB. Oleh. Vebi Gustian

UTS TF-3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GEDUNG AULA BARAT ITB. Oleh. Vebi Gustian UTS TF-3204 AKUSTIK ANALISIS KARAKTERISTIK AKUSTIK GEDUNG AULA BARAT ITB Oleh Vebi Gustian 13307065 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I Latar Belakang Pada

Lebih terperinci

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana

Pengendalian Bising. Oleh Gede H. Cahyana Pengendalian Bising Oleh Gede H. Cahyana Bunyi dapat didefinisikan dari segi objektif yaitu perubahan tekanan udara akibat gelombang tekanan dan secara subjektif adalah tanggapan pendengaran yang diterima

Lebih terperinci

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI

PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI PENGARUH LAY OUT BANGUNAN DAN JENIS MATERIAL SERAP PADA KINERJA AKUSTIK RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI SURABAYA TITI AYU PAWESTRI 3208204001 Latar belakang pelebaran jalan akibat perkembangan kota mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Bahan dan Materi Penelitian. Dikarenakan objek studi masih dalam rupa desain prarancangan maka bahan

METODE PENELITIAN. A. Bahan dan Materi Penelitian. Dikarenakan objek studi masih dalam rupa desain prarancangan maka bahan III. METODE PENELITIAN A. Bahan dan Materi Penelitian Dikarenakan objek studi masih dalam rupa desain prarancangan maka bahan dan materi yang terkait dengan penelitian berupa dokumentasi desain sementara

Lebih terperinci

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB

Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB PENINJAUAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU Timur ITB Chrisman K. Panggabean / 133070977 PROGRAM STUDI TEKNIKK FISIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Kondisi akustik ruangan 9231 GKU Timur ITB 1. Latar Belakang Ruangan

Lebih terperinci

Acourete. Sound Comfort For Everyone.

Acourete. Sound Comfort For Everyone. Acourete Sound Comfort For Everyone Tentang Kami Acourete adalah perusahaan akustik di Indonesia yang berdiri pada tahun 2005. Acourete adalah singkatan dari kata Acoustic Revolutionary Technology. Acourete

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN

PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN PENGENDALIAN BISING PADA BANGUNAN APARTEMEN Pendahuluan Apartemen dapat dikatakan sebagai penyatuan banyak bangunan tempat tinggal menjadi satu bangunan berlantai banyak yang terdiri dari beberapa unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik Oleh : Muhammad Andhito Sarianto 13306011 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME)

PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME) PENGARUH BENTUK PLAFON TERHADAP WAKTU DENGUNG (REVERBERATION TIME) Yunita A.Sabtalistia 1 1 Jurusan Arsitektur, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta 11440 Email: yunitas@ft.untar.ac.id

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG UTS TF AKUSTIK [NARENDRA PRATAKSITA ]

LATAR BELAKANG UTS TF AKUSTIK [NARENDRA PRATAKSITA ] LATAR BELAKANG Suara maupun pendengaran merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Perkembangan manusia dimulai dengan proses mendengar dan berkomunikasi secara verbal antara

Lebih terperinci

Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB

Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB Disusun Oleh: Krisna Resi 13307061 Latar Belakang Aula barat ITB merupakan ruangan yang dirancang untuk melakukan beberapa kegiatan

Lebih terperinci

ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER

ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER Yanto: ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER 63 ALAT PENGETESAN KURVA POLARISASI SPEAKER Mingki Yanto ), Andrew Joewono ) E-mail: Monkq_cool@yahoo.com ABSTRAK Peralatan sound sistem (speaker) saat ini

Lebih terperinci

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M0207025 Di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dari An introduction by Heinrich Kuttruff Bagian 6.6 6.6.4 6.6 Penyerapan Bunyi Oleh

Lebih terperinci

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB

TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB TAKE HOME TEST TF 3204 AKUSTIK EVALUASI KONDISI AKUSTIK RUANG KULIAH 9212 GEDUNG KULIAH UMUM ITB Nama : Qamaruzzaman NIM : 13307017 Tanggal pengumpulan : Senin, 29 Maret 2010 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-156 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-156 Peningkatan Insulasi Akustik Dinding Luar Kamar Hotel Studi Kasus Di Dalam Bandar Udara Benny Adi Nugraha, Andi Rahmadiansah,

Lebih terperinci

Pengamatan Subjektif Parameter Akustik Ruang Latihan Orkestra Bumi Siliwangi

Pengamatan Subjektif Parameter Akustik Ruang Latihan Orkestra Bumi Siliwangi Diterima: 29 Maret 2010 Pengamatan Subjektif Parameter Akustik Ruang Latihan Orkestra Bumi Siliwangi Victor Samuel (13307105) Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan

Lebih terperinci

Perbandingan Soundscape Pada Ruang Kelas SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung

Perbandingan Soundscape Pada Ruang Kelas SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung Nama : Muhammad Sadeli Amli NIM : 13308072 Perbandingan Soundscape Pada Ruang Kelas SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung Waktu : Minggu, 30 Maret 2014 Lokasi : 1) SD Darul Hikam (-6.904310, 107.610633, Jalan

Lebih terperinci

PENGAMATAN AKUSTIK CIWLAK XXI LOUNGE Oleh : Imanda Aryaganda / Mata kuliah : Akustik TF-3204 Dosen : Joko Sarwono Kelas : Ganjil

PENGAMATAN AKUSTIK CIWLAK XXI LOUNGE Oleh : Imanda Aryaganda / Mata kuliah : Akustik TF-3204 Dosen : Joko Sarwono Kelas : Ganjil PENGAMATAN AKUSTIK CIWLAK XXI LOUNGE Oleh : Imanda Aryaganda / 13307113 Mata kuliah : Akustik TF-3204 Dosen : Joko Sarwono Kelas : Ganjil A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Penelitian ini saya lakukan untuk

Lebih terperinci

Acourete. SoundComfortForEveryone. Architectural Acoustics. AA Acoustics and Noise Control Company

Acourete. SoundComfortForEveryone. Architectural Acoustics.  AA Acoustics and Noise Control Company Acourete Architectural Acoustics SoundComfortForEveryone AA 17.8 PRODUK Cover Produk Acourete EchoBaffle KEUNGGULAN Redaman pada frekuensi tinggi untuk mengatasi pantulan awal, echo, dan reverberasi Dapat

Lebih terperinci

UTS TF-3204 AKUSTIK PENILAIAN DAN OBSERVASI RUANG TVST C ITB

UTS TF-3204 AKUSTIK PENILAIAN DAN OBSERVASI RUANG TVST C ITB UTS TF-3204 AKUSTIK PENILAIAN DAN OBSERVASI RUANG TVST C ITB Nama : Rizky Fadilla Nim : 13307051 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010 I. Latar Belakang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak, abu gosok, bahan bakar dan sebagai pembuatan

Lebih terperinci

PENILAIAN KUALITATIF AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP TAMAN BUDAYA JAWA BARAT (DAGO TEA HOUSE)

PENILAIAN KUALITATIF AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP TAMAN BUDAYA JAWA BARAT (DAGO TEA HOUSE) PENILAIAN KUALITATIF AKUSTIK GEDUNG TEATER TERTUTUP TAMAN BUDAYA JAWA BARAT (DAGO TEA HOUSE) Ditujukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah TF3204 Akustik Febi Rhiana 13307095 PROGRAM

Lebih terperinci

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR

PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR PERANCANGAN AKUSTIK RUANG MULTIFUNGSI PADA TEATER A ITS DENGAN DESAIN MODULAR Oleh : Yuniar Syahadhatin / 2407100075 Pembimbing 1 : Andi Rahmadiansah, ST, MT NIP. 19790517 200312 1 002 Pembimbing II :

Lebih terperinci

Penilaian Akustika Ruang Kuliah TVST B Institut Teknologi Bandung

Penilaian Akustika Ruang Kuliah TVST B Institut Teknologi Bandung Penilaian Akustika Ruang Kuliah TVST B Institut Teknologi Bandung Oleh : Amir Wibowo / 13304001 Mata Kuliah : Akustika TF3204 Dosen : R. S. Joko Sarwono Kelas : Ganjil A. Latar Belakang Makalah ini merupakan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI Lea Prasetio, Suyatno, Rizki Armandia Mahardika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9231 GKU TIMUR ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik oleh : Nama : Riza Hakam NIM : 13307001 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH

PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH PERANCANGAN BARRIER UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEBISINGAN PADA JALUR REL KERETA API DI JALAN AMBENGAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NOMOGRAPH Ajeng Putri Mayangsari Pembimbing I : Andi Rahmadiansah,

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Subjektif Akustik Ruangan Gedung TVST B ITB

Laporan Penilaian Subjektif Akustik Ruangan Gedung TVST B ITB Laporan Penilaian Subjektif Akustik Ruangan Gedung TVST B ITB Ditujukan untuk memenuhi persyaratan UTS TF 3204 Akustik Disusun Oleh : Nama : NIM : 13307029 PROGRAM STUDI TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Evaluasi Kenyamanan Akustik Masjid Salman

Evaluasi Kenyamanan Akustik Masjid Salman Makalah Evaluasi Kenyamanan Akustik Masjid Salman oleh Aditia Rifa i 13307119 Departemen Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung 2010 A. LATAR BELAKANG Salman merupakan tempat

Lebih terperinci

Perancangan Tata Suara Balairung Utama Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Perancangan Tata Suara Balairung Utama Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Perancangan Tata Suara Balairung Utama Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Teguh Santoso 1, Joe Boby Soegiarto 2, Matias H. W. Budhiantho 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika

Lebih terperinci

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan

(6.38) Memasukkan ini ke persamaan (6.14) (dengan θ = 0) membawa kita ke faktor refleksi dari lapisan 6.6.3 Penyerapan oleh lapisan berpori Selanjutnya kita mempertimbangkan penyerapan suara oleh lapisan tipis berpori, misalnya, dengan selembar kain seperti tirai, atau dengan pelat tipis dengan perforasi

Lebih terperinci

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh

AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA. Dani Ridwanulloh AKUSTIKA RUANG KULIAH RUANG SEMINAR 5 LANTAI 4 TEKNIK FISIKA Dani Ridwanulloh 13306037 LATAR BELAKANG Kondisi akustik ruangan yang baik sesuai fungsi ruangan diperlukan agar penggunaan ruangan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kebisingan lingkungan pada kompleks rumah sakit saat ini sangat tinggi. Studi oleh Busch-Vishniac (2005) mengungkapkan tingkat kebisingan lingkungan pada kompleks

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci