IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement"

Transkripsi

1

2 IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations & Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu, pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut.

3 Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-10 di dunia. Dampaknya, tingkat akumulasi modal akan meningkat tajam di tahun-tahun kedepan. Pada gilirannya, akumulasi kekayaan yang terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia, akan menuntut peran aktif akuntan profesional untuk mengelola dan mempertanggungjawabkan akumulasi kekayaan tersebut. Dengan demikian, sudah menjadi keniscayaan, akuntan sebagai sebuah profesi yang memberi pelayanan jasa di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, dan audit menjadi profesi yang menjanjikan masa depan yang cerah bagi para pelakunya. Akuntan akan memasuki sebuah kondisi yang benar benar baru! Kondisi dimana perputaran ekonomi, kekayaan, dan uang, terjadi sangat masif. Permintaan terhadap profesi akuntan akan meningkat tajam. Nilai jasa profesional yang ditawarkan akan meningkat di tengah hingar bingar kemakmuran bangsa ini. Profesi akuntan akan menjadi profesi yang lukratif. Agar profesi akuntan mampu mengantisipasi dan memanfaatkan kemakmuran ekonomi Indonesia sehingga menjadi profesi yang lukratif, maka profesionalisme akuntan tidak bisa ditawar. Dalam profesionalisme tertanam nilai-nilai kapabilitas, etika, semangat pembelajaran yang tinggi, pengalaman praktik, dan terorganisasi. Chartered Accountant (CA) Indonesia yang diluncurkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sejak tahun 2012, telah menjadi identitas bagi seorang akuntan profesional. Posisi strategis CA akan dikuatkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Akuntan Beregister Negara. PMK inilah yang nantinya diharapkan menjadi legal back up CA.

4 IAI yang merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC), diharuskan patuh pada Statement of Membership Obligations, diantaranya yang terkait dengan practical experience dan continuing professional education yang diatur dalam International Education Standards. Hadirnya Chartered Accountant (CA) Indonesia sesuai dengan ketentuan IFAC. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Karena prinsip pasar bebas ini adalah free flow of services dan free flow of people, setelah Mutual Recognition Arrangement (MRA) di kawasan itu ditandatangani, tak pelak akan terjadi persaingan ketat di berbagai sektor, termasuk jasa akuntansi. CA akan menjadi motor profesionalisme akuntan yang bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal tersebut. Sebagai senjata utama untuk menghadapi AEC 2015, maka CA atau akuntan profesional siap bersaing di kancah regional. Jika dilihat dari tujuannya, CA Indonesia dimaksudkan untuk mensejajarkan diri dengan gelar profesi akuntan internasional. Sebutan CA juga menjadi nilai tambah akuntan beregister, baik di taraf lokal maupun internasional. Nilai tambah tersebut adalah pengakuan sebagai akuntan profesional sesuai standar internasional dari IFAC. Selain itu, para pemegang CA juga akan selalu dijaga kompetensinya, dapat diberikan tanggung jawab untuk mengambil keputusan signifikan dalam bidang-bidang terkait dengan pelaporan keuangan untuk kepentingan publik, dan diakui oleh organisasi profesi negara lain.

5 Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015 CA yang mengacu kepada international best practice menjadi penting dalam kerangka ASEAN Mutual Recognition Arrangement yang akan mengakui kesetaraan kualifikasi akuntan profesional se-asean. Juga untuk mensejajarkan Akuntan Profesional Indonesia dengan pemegang gelar akuntan luar negeri. Para pemegang CA akan selalu dijaga kompetensinya, dapat diberikan tanggung jawab untuk mengambil keputusan signifikan dalam bidang terkait dengan pelaporan keuangan untuk kepentingan publik, dan diakui oleh organisasi profesi negara lain.

6 Kompetensi Utama: 1.CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional dan integritas. 2.CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan bisnis dengan mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global.

7 Kompetensi khusus: 1. CA memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan mengevaluasi laporan keuangan grup entitas dan laporan perusahaan sesuai dengan standar global yang berlaku. 2. CA memiliki kemampuan mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi yang dapat: a. Menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal. b. Mengidentifikasi dan mengomunikasikan risiko pengendalian dan konsekuensinya untuk membuat rekomendasi. 3. CA dapat mengevaluasi tata kelola korporat, peran dan tanggungjawab sosial dan lingkungan korporat. 4. CA menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai etika individu dan profesional. 5. CA memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan multi disiplin yang terintegrasi untuk mengevaluasi strategi dan keputusan bisnis, serta dapat memberi masukan kepada para eksekutif dalam berbagai penetapan strategi dan keputusan bisnis dalam lingkup nasional dan internasional. 6. CA memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan perpajakan yang taat pada aturan perpajakan dan optimal bagi perusahaan dalam lingkup global. 7. CA dapat mengevaluasi praktik praktik akuntansi manajemen guna meningkatkan nilai organisasi. 8. CA dapat mengevaluasi keputusan strategis keuangan perusahaan. 9. CA memiliki kemampuan untuk berfikir dan bertindak sebagai pemimpin. 10. CA memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat mempertahankan kompetensi profesionalnya. 11. CA memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan tulisan. 12. CA memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain dalam organisasi dan antar organisasi.

8 1. Manajerial, dengan posisi sebagai Chief Excecutive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), Chief Operating Officer, Direktur BUMN, Direktur Operasional dan Treasury sebagai penanda tangan laporan keuangan perusahaan. 2. Operasional, dengan posisi sebagai Business Unit Controller, Financial and Performance Analyst, Cost Accountanting Manager, HR Manager, Business Support Manager. 3. Management Control dengan posisi sebagai Business Assurance Manager, Risk Manager, Compliance Manager, Internal Auditor. 4. Accounting & Stakeholder Communications sebagai Group Controller, Head of Reporting, Investor Relation Manager, Finance & Accounting Manager. 5. Di Sektor Publik; seorang CA memiliki kemampuan untuk menduduki posisi sebagai pejabat yang bertanggung jawab terhadap laporan keuangan entitas sektor publik. 6. Akademisi; seorang CA memiliki kemampuan untuk menduduki posisi sebagai dosen, pimpinan fakultas/universitas. 7. Auditor*; seorang CA memiliki kemampuan untuk menduduki posisi sebagai auditor partner penandatangan laporan audit. Dengan fungsi di posisi puncak inilah seorang CA dapat dikatakan berperan sebagai creators, enablers, preservers dan reporters untuk menciptakan sustainable value dalam bisnis.

9

10

11 Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan entitas komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas berlandaskan syariah dan perbedaan diantara conceptual framework Studi kasus atas penggunaan conceptual framework dalam pelaporan keuangan Pelaporan keuangan ETAP dan nirlaba, perbedaan standar akuntansi untuk ETAP dan IFRS, Penerapan standar akuntansi untuk ETAP Transaksi berbasis syariah dan pelaporan keuangan syariah Kombinasi bisnis dan konsolidasi Pengaruh perubahan kurs valuta asing Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset mbalan kerja Pendapatan, kebijakan, dan estimasi akuntansi dan kesalahan, dan pajak penghasilan Instrumen keuangan (pengakuan dan pengakuran, penyajian, pengungkapan) Analisis laporan keuangan, kinerja, dan kepatuhan atas entitas komersial, nirlaba, dan ETAP Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi

12 Pengantar Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat Teori Etika dan Pengambilan Keputusan Beretika Lingkungan Etika dan Akuntansi Etika Akuntan Profesional (Kode Etik Akuntan Profesional dan IFAC Code of Etics (Part A dan Part C) Etika Akuntan Profesional (IFAC Code of Etics (Part B)) Iklim Etika dan Integritas Organisasi I. Alasan diperlukan Tata Kelola yang Baik dan Etika Bisnis II. Definisi dan Prinsip Dasar Tata Kelola III. Tinjauan Struktur Tata Kelola di Indonesia IV. Prinsip-prinsip Tata Kelola menurut OECD V. Manfaat Tata Kelola bagi Korporat dan Lingkungan VI. Overview Regulasi dan Pedoman Tata Kelola di Indonesia VII. Instrumen Penilaian dan Bukti Empiris terhadap Praktek Tata Kelola di Indonesia dan ASEAN Prinsip Perlindungan Terhadap Hak Pemegang Saham Prinsip Perlakuan Setara terhadap Pemegang Saham Prinsip Tanggung Jawab Dewan Komite-komite dibawah Dewan Komisaris Disclosure dan Transparency, Internal Control Peran dan Tanggung Jawab Auditor Eksternal dan Internal Prinsip Peran Pemangku Kepentingan dan Tanggung Jawab Korporat

13 Pengantar Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan Pemetaan Arah Perusahaan: Visi dan Misi, Tujuan, dan Strategi Evaluasi Lingkungan Eksternal Perusahaan Evaluasi Sumber Daya, Kapabilitas, dan Daya Saing Strategi Kompetitif Generik Penguatan Posisi Kompetitif: Langkah Stratejik, Waktu, dan Lingkup Operasi Strategi Bersaing di Pasar Internasional Strategi Korporat: Diversifikasi dan Multibisnis Etika, Tanggung Jawab Sosial Korporat, Keberlanjutan Lingkungan, dan Strategi Membangun Organisasi yang Mampu Melaksanakan Strategi dengan Baik: Sumber Daya Manusia, Kemampuan, dan Struktur Mengelola Operasi Internal: Tindakan yang Mendorong Pelaksanaan Strategi dengan Baik Budaya Perusahaan dan Kepemimpinan: Kunci Pelaksanaan Strategi dengan Baik Kepemimpinan Stratejik Perubahan Stratejik dan Organisasi

14 Pengantar KUP Pengantar PPh Pengantar PPN Pengertian Dasar Manajemen Pajak Pemilihan Sumber Pembiayaan Tax Planning dan Pengendalian atas Penghasilan Usaha dan Penghasilan Lainnya Tax Planning dan Pengendalian atas Unsur-unsur Beban Pokok Penjualan dan Pengurang Penghasilan Bruto Tax Planning dan Pengendalian atas PPh Pasal 21 Tax Planning dan Pengendalian atas unsur-unsur objek withholding tax (selain PPh Pasal 21) Tax Planning dan Pengendalian atas Pajak Pertambahan Nilai Tax Planning dalam pemanfaatan tax incentives Konsep dasar pajak internasional

15 Pengantar Akuntansi Manajemen Lanjutan Pengembangan Sistem Manajemen Biaya Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Effisiensi Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik - Pelanggan Penggunaan Sistem Manajemen Biaya untuk Pengambilan Keputusan Stratejik - Produk Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Jangka Pendek Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Perencanaan Laba Akuntansi Manajemen Lingkungan Landasan Sistem Pengendalian Stratejik Proses Penyusunan Anggaran Sistem Pengendalian Stratejik - Penekanan pada Pengendalian Keuangan Sistem Pengendalian Stratejik Terintegrasi Sistem Pengendalian Stratejik - Proses Pembangunan Awareness dan Keselarasan (Alignment) Sistem Pengendalian Stratejik - Keterkaitan dengan Sistem Kompensasi

16 Pengelolaan Nilai Perusahaan, Strategi, dan Nilai Perusahaan Perhitungan Penciptaan Nilai Pengukuran Kinerja Perusahaan Keseluruhan Merjer, Akuisisi, dan Divestasi Kesulitan Keuangan Manajemen Tresuri dan Modal Kerja Options dan Manajemen Keuangan Warrants dan Convertibles Derivatif dan Lindung Nilai Resiko Manajemen Risiko Perusahaan Strategi Pendanaan Teori dan Pasar Valuta Asing Penentuan dan Peramalan Nilai Tukar, Transaction Exposure Operating Exposure dan Translation Exposure

17 Pengantar Sistem Informasi dan Pengendalian Internal Sistem Informasi Eksekutif (EIS) Peran Teknologi Informasi dalam Mendukung Sistem Informasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal Audit atas Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi Siklus Proses Bisnis Pembahasan Kasus: Mengidentifikasi Kelemahan dari Narasi suatu Siklus Akuntansi dan Memberikan Rekomendasi Pengendalian yang Disarankan. Siklus Proses Bisnis Pendukung: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Siklus Penggajian Siklus Proses Bisnis Pendukung: Buku Besar (General Ledger) dan Siklus Pelaporan Internal Control over Financial Reporting: Implementasi and Desain IcoFR Internal Control over Financial Reporting: Evaluasi dan Pelaporan ICoFR Pembahasan Kasus: Siklus dalam Industri Jasa Keuangan.

18 Peserta yang akan mengikuti Ujian CA, merupakan: 1.Paling rendah lulusan DIV/S1 Akuntansi atau setara* 2.Lulusan S2/S3 Akuntansi* 3.Paling rendah lulusan DIV/S1 Non Akuntansi atau setara dan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)*

19 Peserta ujian CA dinyatakan lulus apabila telah mendapatkan nilai minimal yang mengacu pada passing grade yang telah ditetapkan oleh Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional IAI. Pilihan Ganda Essai Studi Kasus Sifat Ujian: Close Book/Close Modul

20 Tata cara pendaftaran peserta Ujian CA adalah sebagai berikut: 1. Pendaftaran Ujian CA dilakukan melalui sekretariat IAI Pusat. 2. Calon peserta dapat memperoleh formulir pendaftaran, buku pedoman Ujian CA, dan modul Ujian CA secara langsung dikantor IAI dengan melampirkan bukti pembayaran pendaftaran. 3. Calon peserta Ujian CA mengisi formulir pendaftaran dengan menggunakan tinta warna hitam. Formulir harus ditandatangani sebelum dikembalikan, formulir yang telah diisi harus dilengkapi dengan: a. Fotocopy Ijazah terakhir yang telah dilegalisir b. Bukti pembayaran biaya Ujian CA c. 1 (satu) lembar pas foto berwarna terbaru ukuran post card 4. Peserta dapat memilih minimal satu subyek ujian pada setiap periode ujian. 5. Peserta hanya diberikan batas waktu 3 (tiga) tahun untuk menyelesaikan ujian CA tanpa dibatasi berapa kali mengikuti ujian CA selama 3 tahun tersebut.

21 Uang Pendaftaran: Rp ,- Hanya dibayarkan satu kali pada saat mendaftar pertama kali. Iuran Keanggotaan IAI: Rp ,- Meliputi uang pangkal dan iuran tahunan anggota. Apabila peserta telah menjadi anggota IAI sebelumnya maka hanya membayar iuran tahunan anggota saja. Biaya Ujian per Subyek Ujian: Rp ,- Termasuk Buku Pedoman Ujian dan Modul Ujian CA. Biaya Mengulang per Subyek Ujian: Rp ,- Pembayaran biaya ujian dapat dilakukan secara langsung di sekretariat IAI Pusat atau melalui setoran tunai di Bank atau transfer ke rekening IAI Pusat pada Bank Mandiri KCP Jakarta Cik Ditiro No. Rekening , dan Bank BCA KCP Jakarta Thamrin Nine No. Rekening

22 Ujian CA dilaksanakan selama 4 (empat) hari, yaitu tanggal Juni Rabu - 18 Juni Pelaporan Korporat Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat Kamis - 19 Juni Manajemen Keuangan Lanjutan Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan Jumat - 20 Juni Akuntansi Manajemen Lanjutan Sabtu - 21 Juni Sistem Informasi dan Pengendalian Internal Manajemen Perpajakan

23 TERIMA KASIH Informasi & Registrasi: IKATAN AKUNTAN INDONESIA Grha Akuntan Jl. Sindanglaya no. 1 Menteng - Jakarta Pusat Tel Fax iai-info@iaiglobal.or.id Ikatan Akuntan Indonesia

24

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA 1. Memenuhi kebutuhan dunia usaha terhadap profesi akuntan yang berdaya saing global Mengacu ke standar kualifikasi akuntan menurut IFAC MenghadapiASEAN Economic Community

Lebih terperinci

INFORMASI LENGKAP TENTANG CA (CHARTERED ACCOUNTANT)

INFORMASI LENGKAP TENTANG CA (CHARTERED ACCOUNTANT) INFORMASI LENGKAP TENTANG CA (CHARTERED ACCOUNTANT) CA KUALIFIKASI INTERNASIONAL Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan sebutan Chartered Accountant Indonesia (CA) sebagai kualifikasi akuntan

Lebih terperinci

Agung Nugroho Soedibyo

Agung Nugroho Soedibyo Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat Sistem Informasi dan Pengendalian Internal Pelaporan Korporat Agung Nugroho Soedibyo 23 Juni 2016 Kompetensi Utama CA CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas disetiap bidangnya guna sebagai salah satu faktor mendukung

Lebih terperinci

I. Informasi tentang Chartered Accountant (CA)

I. Informasi tentang Chartered Accountant (CA) Sekilas Info tentang Chartered Accountant (CA), Jadwal Ujian CA th 2018, Kode Etik Profesi CA, Ketentuan Umum PPL dan yang harus dipenuhi CA Indonesia I. Informasi tentang Chartered Accountant (CA) A.

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA 1. Memenuhi kebutuhan dunia usaha terhadap profesi akuntan yang berdaya saing global Mengacu ke standar kualifikasi akuntan menurut IFAC Menghadapi ASEAN Economic Community

Lebih terperinci

UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA

UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA LANDASAN HUKUM UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA KEPMENDIKNAS RI NO 179 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

INTERNATIONAL DUAL CERTIFICATION: ACCOUNTING, FINANCE & BUSINESS PROGRAM

INTERNATIONAL DUAL CERTIFICATION: ACCOUNTING, FINANCE & BUSINESS PROGRAM INTERNATIONAL DUAL CERTIFICATION: ACCOUNTING, FINANCE & BUSINESS PROGRAM www.iaiglobal.or.id DAFTAR ISI 4 Tentang AFBP 5 Manfaat AFBP 6 Kompetensi CAFB 7 Proses Mengikuti AFBP 8 Persyaratan 10 Biaya 11

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTAN INDONESIA PROFESI AKUNTAN PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

IKATAN AKUNTAN INDONESIA PROFESI AKUNTAN PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PROFESI AKUNTAN PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Disampaikan oleh: Setio Anggoro Dewo, SE., MBA., PhD., Ak., CA Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional IAI Balai Kartini, 16 Februari

Lebih terperinci

Prof. Mardiasmo, KETUA DEWAN PENGURUS NASIONAL IAI & WAKIL MENTERI KEUANGAN RI TENTUKAN KESUKSESANMU!

Prof. Mardiasmo, KETUA DEWAN PENGURUS NASIONAL IAI & WAKIL MENTERI KEUANGAN RI TENTUKAN KESUKSESANMU! TENTUKAN KESUKSESANMU! Profesionalismelah yang mam pu mengonversi kekuasaan menjadi sumber daya yang memberi manfaat bagi orang banyak. Akuntan harus menjadi pionir dan pemimpin di dalam penataan governance

Lebih terperinci

SEMINAR STRATEGI DAN REGULASI PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI SESUAI CETAK BIRU PROFESI AKUNTAN PROFESIONAL

SEMINAR STRATEGI DAN REGULASI PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI SESUAI CETAK BIRU PROFESI AKUNTAN PROFESIONAL SEMINAR STRATEGI DAN REGULASI PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI SESUAI CETAK BIRU PROFESI AKUNTAN PROFESIONAL Dr. Khomsiyah, Ak., CA Ketua Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional IAI Balai Kartini - Jakarta, 29

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) 1 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 2 PENGERTIAN UMUM Program Pendidikan Profesi Akuntansi USAKTI (PPA FE - USAKTI) adalah program pendidikan

Lebih terperinci

MENYIAPKAN AKUNTAN PROFESIONAL INDONESIA (CA INDONESIA)

MENYIAPKAN AKUNTAN PROFESIONAL INDONESIA (CA INDONESIA) MENYIAPKAN AKUNTAN PROFESIONAL INDONESIA (CA INDONESIA) DR. KHOMSIYAH, AK., CA DEWAN PENGURUS NASIONAL IKATAN AKUNTAN INDONESIA Disampaikan pada Workshop Perubahan Kurikulum Pendidikan Profesi Akuntan

Lebih terperinci

Fakultas Ekonomi. Program Studi PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

Fakultas Ekonomi. Program Studi PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Fakultas Ekonomi Program Studi PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Program Studi Pendidikan Profesi Akuntansi Persaingan kerja sangat ketat menuntut kita untuk lebih memanfaatkan peluang berkarier. Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum era Pendidikan Profesi Akuntan (PPA), gelar akuntan diberikan secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui jalur

Lebih terperinci

PROFESI AKUNTAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PROFESI AKUNTAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN PROFESI AKUNTAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Disampaikan oleh: Dr. Setio Anggoro Dewo, SE., MBA., PhD., Ak., CA Dewan Standar Akuntan Profesional (DSAP) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) SELAMAT DATANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini persaingan sangat ketat terutama dalam dunia bisnis. Budaya, teknologi dan pendidikan merupakan bagian dalam kehidupan manusia yang secara

Lebih terperinci

WORKSHOP PERUBAHAN SILABUS PPAK Yogyakarta, 19 Nopember 2013

WORKSHOP PERUBAHAN SILABUS PPAK Yogyakarta, 19 Nopember 2013 WORKSHOP PERUBAHAN SILABUS PPAK 2013 Yogyakarta, 19 Nopember 2013 Latar Belakang CA Menaati Statement of Membership Obligations and Guidelines of International Federation of Accountants. Memberi nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi MEA yang meliputi lima aspek

Lebih terperinci

SOSIALISASI PMK NO.25/PMK.01/2014 Tentang AKUNTAN BEREGISTER NEGARA. Malang, 13 Mei 2014

SOSIALISASI PMK NO.25/PMK.01/2014 Tentang AKUNTAN BEREGISTER NEGARA. Malang, 13 Mei 2014 SOSIALISASI PMK NO.25/PMK.01/2014 Tentang AKUNTAN BEREGISTER NEGARA Malang, 13 Mei 2014 VISI IAI Menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktek akuntansi manajemen bisnis

Lebih terperinci

PROFESI AKUNTANSI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

PROFESI AKUNTANSI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PROFESI AKUNTANSI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI

Lebih terperinci

UJIAN SERTIFIKASI AKUNTANSI SYARIAH (USAS)

UJIAN SERTIFIKASI AKUNTANSI SYARIAH (USAS) IKATAN AKUNTAN INDONESIA UJIAN SERTIFIKASI AKUNTANSI SYARIAH (USAS) Pendahuluan Ujian Setifikasi Akuntansi dilaksanakan pertama kali pada tahun 2008 merupakan ujian pertama dan satu-satunya diselenggarakan

Lebih terperinci

UJIAN SERTIFIKASI AKUNTANSI SYARIAH (USAS) TAHUN 2018

UJIAN SERTIFIKASI AKUNTANSI SYARIAH (USAS) TAHUN 2018 UJIAN SERTIFIKASI AKUNTANSI SYARIAH (USAS) TAHUN 2018 Pendahuluan Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah dilaksanakan pertama kali pada tahun 2008 merupakan ujian pertama dan satu-satunya diselenggarakan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN USKAD IAI (Ujian Sertifikasi Keahlian Akuntansi Dasar) JADWAL PELAKSANAAN

PROSEDUR PENDAFTARAN USKAD IAI (Ujian Sertifikasi Keahlian Akuntansi Dasar) JADWAL PELAKSANAAN PROSEDUR PENDAFTARAN USKAD IAI (Ujian Sertifikasi Keahlian Akuntansi Dasar) PENDAFTARAN PESERTA BARU 1. Mengisi formulir pendaftaran keanggotaan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). 2. Menyerahkan formulir

Lebih terperinci

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional 2 OUTLINE 1. Pendahuluan 2. Kode Etik Akuntan Profesional 3 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pemuktahiran Kode Etik IAI Kode Etik IAI 1998 Keputusan Menteri Keuangan No. 263/KMK.01/2014 tentang Penetapan IAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTAN INDONESIA. Katalog IKATAN AKUNTAN INDONESIA

IKATAN AKUNTAN INDONESIA. Katalog IKATAN AKUNTAN INDONESIA IKATAN AKUNTAN INDONESIA Katalog IKATAN AKUNTAN INDONESIA KatalogIKATAN AKUNTAN INDONESIA DAFTAR ISI AKUNTAN PROFESIONAL, PROFESI YANG LUKRATIF... 1 SAMBUTAN DIREKTUR EKSEKUTIF IAI... 2 CA, KUALIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar negara-negara di dunia dalam hal perekonomian merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian dari setiap negara. Sebuah

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA. Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA. Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd Jenjang Pendidikan Akuntansi di Indonesia AGENDA Hari

Lebih terperinci

What are Professional Accountancy Organizations?

What are Professional Accountancy Organizations? What are Professional Accountancy Organizations? Professional Accountancy Organizations (PAOs) are membership bodies comprised of individual professional accountants, auditors, and/or accounting technicians

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM KANTOR JASA AKUNTANSI

SISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM KANTOR JASA AKUNTANSI SISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM KANTOR JASA AKUNTANSI Tia Adityasih Dewan Pengurus Nasional IAI Prospek Industri dan Peningkatan Mutu Kantor Jasa Akuntansi Kementerian Keuangan Jakarta 16.01.2017 Akuntan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan PERPAJAKAN II Modul ke: Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013

Lebih terperinci

UJIAN CPMA Certified Professional Management Accountant

UJIAN CPMA Certified Professional Management Accountant UJIAN CPMA Certified Professional Management Accountant A. Pendahuluan Profesi akuntan manajemen sebagai salah satu profesi penting yang menunjang proses menghasilkan nilai tambah dalam aktivitas bisnis

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL PUSAT PEMBINAAN PROFESI KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN Jakarta, 16 Februari 2016 AGENDA 1. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya. Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan

BAB II LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya. Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) yang didirikan pada tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK MISI DIDIRIKANNYA IAPI Menyediakan SDM profesional bidang akuntansi yang memiliki kompetensi sesuai standar global melalui proses rekrutmen anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/9/PADG/2017 TENTANG LEMBAGA PENDUKUNG PASAR UANG YANG MELAKUKAN KEGIATAN TERKAIT SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kondisi eksternal dan internal perbankan

Lebih terperinci

ETIKA DAN TATA KELOLA KORPORAT

ETIKA DAN TATA KELOLA KORPORAT ETIKA DAN TATA KELOLA KORPORAT BUKU - Leonard J. Brooks and Paul Dunn (2012). Business & Professional Ethics for Directors, Executives and Accountants. South-Western College Publishing, 6Th edition. (BD)

Lebih terperinci

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP (Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/2013 tanggal 22 Juli 2013) I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN 1. LATAR BELAKANG Perusahaan Perseroan (Persero)

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK I. UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya

Lebih terperinci

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG PROGRAM STUDI : D III : AKUNTANSI A. VISI Menjadi Program Studi D3 Akuntansi unggulan di bidang akuntansi melalui keterpaduan pengetahuan, keterampilan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia Tenggara, memiliki banyak pulau-pulau kecil serta sumber daya alam yang melimpah. Bukan hanya

Lebih terperinci

ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS 1 ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Grha Akuntan, 3 Agustus 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN DALAM REGISTER NEGARA AKUNTAN

FORMULIR PENDAFTARAN DALAM REGISTER NEGARA AKUNTAN 2014, No.164 20 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA FORMULIR PENDAFTARAN DALAM REGISTER NEGARA AKUNTAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan teori 2.1.1. Kompetensi menurut IAMI Profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang menunjang dalam menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia kerja selalu meningkat seiring perkembangan waktu. Jumlah angkatan kerja yang tinggi tidak mampu ditampung oleh jumlah lapangan kerja megakibatkan

Lebih terperinci

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan? Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan? Oleh: Tarkosunaryo Paper ini bermaksud untuk menyajikan analisis penggunaan mata uang yang seharusnya digunakan oleh perusahaan dalam menyusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah media yang dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi antara pihak manajemen dengan para pihak berkepentingan (Margaretta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR AUDITING

BAB 1 PENGANTAR AUDITING BAB 1 PENGANTAR AUDITING 1.1 PENDAHULUAN AUDITING 1.1.1 PENGERTIAN AUDITING Menurut Soekrisno Agoes, (2004:3): Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistimatis, oleh pihak yang rofessiona,

Lebih terperinci

S1 Akuntansi. Visi. Misi

S1 Akuntansi. Visi. Misi PAGE 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI S1 Akuntansi Visi Menuju program studi tingkat sarjana yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. IFPI Edukasi Indonesia adalah pelopor di bidang pendidikan financial planning di Indonesia. Kantor PT. IFPI Edukasi Indonesia berada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Data dari Pusat Pembinaan Akuntan Publik dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI per 21 Juni 2012 memperlihatkan jumlah Akuntan Publik

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KEINSINYURAN I. UMUM Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa setiap orang dalam mengembangkan

Lebih terperinci

Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru

Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru Edisi: V/Mei 2009 Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru Oleh : Syarief Basir, Ak, CPA, MBA Setelah melalui serangkaian proses yang relatif panjang dan lama, akhirnya pada Agustus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan perekonomian. Boynton dan Johnson (2006) dalam bukunya mengutip Committee on Basic

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5520 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI IPTEK. Keinsinyuran. Profesi. Penyelenggaraan. Kelembagaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 61) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

1. Akuntan, akuntan yang mana? 2. Berkualitas 3. Bandung Juara. Prof. Dr. Winwin Yadiati, SE., M.Si., Ak

1. Akuntan, akuntan yang mana? 2. Berkualitas 3. Bandung Juara. Prof. Dr. Winwin Yadiati, SE., M.Si., Ak 1. Akuntan, akuntan yang mana? 2. Berkualitas 3. Bandung Juara Prof. Dr. Winwin Yadiati, SE., M.Si., Ak Akuntan Manajemen Internal Auditor (Akuntan Pemerintah) Akuntan Pajak Akuntan Pendidik Akuntan Publik

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

TANTANGAN BANK NASIONAL MENJALANKAN BISNIS KONGLOMERASI DI INDONESIA. Susy Liestiowaty

TANTANGAN BANK NASIONAL MENJALANKAN BISNIS KONGLOMERASI DI INDONESIA. Susy Liestiowaty TANTANGAN BANK NASIONAL MENJALANKAN BISNIS KONGLOMERASI DI INDONESIA Disampaikan oleh: Susy Liestiowaty Direktur Kepatuhan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Jakarta, 13 Januari 2016 1 Daftar Isi

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keynote Speech Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Disampaikan pada acara: PENGUMUMAN TOP 50 PERUSAHAAN TERBUKA BERDASARKAN ASEAN CG SCORECARD Hotel Borobudur, Jakarta 21 Maret 2014 KEYNOTE

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

Sinergitas Asosiasi Profesi dalam Penguatan Profesionalisme Akuntan di Indonesia. Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Sinergitas Asosiasi Profesi dalam Penguatan Profesionalisme Akuntan di Indonesia. Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Sinergitas Asosiasi Profesi dalam Penguatan Profesionalisme Akuntan di Indonesia Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Pemikiran para Founding Fathers 23 Desember 1957 Tudjuan Pendirian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi tren global dan ketatnya persaingan bisnis sekarang ini, para pimpinan dan manajer dituntut untuk lebih lagi memperhatikan aspek dimensi sosial, ekonomi,

Lebih terperinci

Prof. Mardiasmo, Ketua DPN IAI/Wakil Menteri Keuangan RI

Prof. Mardiasmo, Ketua DPN IAI/Wakil Menteri Keuangan RI Prof. Mardiasmo, MBA., Ph.D., CFr.A., QIA., Ak., CA., FCMA., CGMA. Ketua DPN IAI/Wakil Menteri Keuangan RI Salah satu tujuan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) didirikan adalah untuk mempertinggi mutu pendidikan

Lebih terperinci

UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII

UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII IKATAN AKUNTAN INDONESIA UPDATE PENGEMBANGAN SAK Simposium Nasional Akuntansi XVIII Universitas Sumatera Utara Jumat, 18 September 2015 Disampaikan oleh: Aucky Pratama Direktur Teknis IAI Materi ini dipersiapkan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU)

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU) Jakarta yang telah bekerja di bidang akuntansi memiliki kesempatan yang besar untuk menjadi akuntan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

SDM. asing KKNI (IQF) Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikas. SDM Indonesia ALASAN EKSTERNAL. Sebuah Pernyataan kualitas ALASAN INTERNAL SDM

SDM. asing KKNI (IQF) Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikas. SDM Indonesia ALASAN EKSTERNAL. Sebuah Pernyataan kualitas ALASAN INTERNAL SDM ALASAN EKSTERNAL Tantangan dan persaingan global Ratifikasi berbagai konvensi ALASAN INTERNAL Kesenjangan: mutu, jumlah, kemampuan. Relevansi: penghasil vs pengguna, info kebutuhan vs human capital planning

Lebih terperinci

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG KEINSINYURAN: Harapan Baru Tingkatkan Profesionalisme Insinyur Oleh: Wiwin Sri Rahyani*

UNDANG-UNDANG KEINSINYURAN: Harapan Baru Tingkatkan Profesionalisme Insinyur Oleh: Wiwin Sri Rahyani* UNDANG-UNDANG KEINSINYURAN: Harapan Baru Tingkatkan Profesionalisme Insinyur Oleh: Wiwin Sri Rahyani* Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyelesaikan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Keinsinyuran

Lebih terperinci

Profesi Akuntan pada Era Masyarakat Ekonomi Asean

Profesi Akuntan pada Era Masyarakat Ekonomi Asean Profesi Akuntan pada Era Masyarakat Ekonomi Asean AGENDA Masyarakat Ekonomi Asean Pentingnya Sertifikasi Nasional dan Internasional CA menghadapi MEA Kesiapan Mahasiswa 2 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MEA merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN DENGAN

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI .. JURUSAN AKUNTANSI VISI Tahun 2020 Menjadi Pusat Kajian Ilmiah Bidang Akuntansi di Kalimantan Barat 107 ..1. Program Studi Akuntansi Visi, Misi, dan Tujuan VISI Pada tahun 2020 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5618 EKONOMI. Asuransi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 337). PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.01/2008 TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat

Lebih terperinci

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain No.62, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Akuntan Publik. Jasa Keuangan. Penggunaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6036) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans IKATAN AKUNTAN INDONESIA KOMPARTEMEN AKUNTAN KANTOR JASA AKUNTANSI Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans Dra. Tia Adityasih,

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci