Claudio Chandra Setiawan. Dina Sekar Vusparatih S.IP., M.Ikom
|
|
- Erlin Glenna Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ALUR KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MEDIA MONITORING OLEH BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI DALAM MENINGKATKAN PENCITRAAN ( STUDI KASUS: DIVISI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI ) Claudio Chandra Setiawan claudiochandra.setiawan@yahoo.com Dina Sekar Vusparatih S.IP., M.Ikom Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat, Tel: (+62 21) / Fax: (+62 21) Abstract Chronology of organizational communication and media monitoring by the Ministry of Social PR firm RI is a problem addressed in this study. The purpose of this study was to determine how the communication flow Ministry of Social organization in enhancing the image through media monitoring and knowing the constraints of organizational communication flow Ministry of Social Affairs in enhancing the image through media monitoring. In this study used a qualitative approach. To obtain the data in this study, the data collection techniques using semi-structured interviews and participant observation. Data analysis technique used is descriptive. With the technique of data validity through triangulation of sources. The results obtained from this research that the social ministry ri occurs implemented several communication lines that communication flow upward, downward communication flow, and the flow of communication diagonal. Barriers were found in the use of communication flow occurs in selective perception and media elements. Keywords: Organizational Communication, Flow Communications, Media Monitoring, Image Abstrak Alur komunikasi organisasi dan media monitoring oleh biro humas Kementerian Sosial RIadalah sebuah permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan citra melalui media monitoring dan mengetahui kendala alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI dalam meningkatkan citra melalui media monitoring. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan data pada penelitian ini maka teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semiterstruktur dan observasi partisipan. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif. Dengan teknik keabsahan data melalui triangulasi sumber. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada kementerian sosial ri terjadi beberapa alur komunikasi yang terimplementasi yaitu alur komunikasi keatas, alur komunikasi kebawah,serta alur komunikasi diagonal. Hambatan yang ditemukan dalam penggunaan alur komunikasi terjadi pada unsur persepsi selektif dan persepsi media. Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Alur Komunikasi, Media Monitoring, Citra
2 PENDAHULUAN Kementerian Sosial RI merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial. Salah satu landasan pembentukan Kementerian Sosial RI mengacu pada UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi, "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan" ( UUD 1945). Di samping itu, sesuai amanah yang dipikulkan oleh UUD 1945 pasal 34 ayat 2, yang berbunyi Pemerintah juga memiliki kewajiban untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar yang menjadi salah satu pilar pokok dalam membangun kesejahteraan sosial di negeri ini ( UUD 1945). Begitu pun yang diterapkan di Kementerian Sosial RI, dalam semua organisasi tidak mungkin terlepas dari komunikasi. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah ubah (Muhammad, 2009). Dan biasanya terjadi di dalam dan diantara lingkungan yang besar dan luas. Di pandang dari sudut perpekstif fungsional, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Sedangkan dari sudut perspektif interpretif, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi dan menekankan peranan orang-orang dan proses dalam menciptakan makna (Purba, 2006:112). Menurut Abdullah (2008:67-68), arus komunikasi yang ada lima arus komunikasi yaitu: arus komunikasi keatas, arus komunikasi kebawah, arus komunikasi diagonal, arus komunikasi lintas saluran, arus komunikasi intrapersonal. Yang dimana dalam melakukan komunikasi di dalam suatu organisasi diperlukan implementasi yang baik dari ke lima arus komunikasi yang sudah ada. Sehingga komunikasi dalam organisasi yang terjadi bisa berjalan dengan baik. Divisi Humas juga membuat kegiatan harian yaitu media monitoring. Untuk mengetahui apakah upaya yang dijalankan dalam media relations optimal, diperlukannya evaluasi mengenai program yang sudah dilakukan. Seorang public relations wajib untuk mengkaji ulang dan mengevaluasi pemberitaan mengenai perusahaan yang muncul di media cetak ataupun elektronik. Hal tersebut dinamakan media monitoring. Dalam melakukan evaluasi, public relations perlu melakukan kegiatan kliping dimana pengertian kliping menurut Rosady Ruslan (2010:228) adalah suatu kegiatan memilih, menggunting, menyijmpan dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta foto berita (photo press) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah berit, tabloid dan lain sebagainya yang kemudian di kliping. Widjaja dalam bukunya menyatakan bahwa perusahaan setiap harinya diadakan monitor dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas public relations, khususnya yang menyangkut fungsi pelayanan dan pendapat umum yang tertera dalam berbagai media massa. Untuk melaksanakan kegiatan ini, ada petugas khusus yang membuat kliping, dan membaca serta menganalisa pendapat dan tulisan yang termuat di berbagai media massa, baik yang berupa tajuk rencana, surat pembaca, pokok dan artikel-artikel. (Widjaja. 2010:62). Setelah kegiatan tersebut dilakukan, hasil dari media monitoring tersebut di perbanyak sesuai dengan divisi yang bekerja sama dengan Divisi Humas, kemudian disosialisasikan ke Divisi Biro Keuangan, Divisi Biro Perencanaan, Divisi Biro Organisasi dan Kepegawaian, Divisi umum. Setelah mendapatkan rekap media monitoring, Divisi Biro Keuangan, Divisi Biro Perencanaan, Divisi Biro Organisasi dan Kepegawaian, Divisi umum. Yang bekerja sama dengan Divisi Humas akan menjalankan rencana yang sudah dibuat dan sudah di setujui oleh Menteri Sosial setelah diadakan rapat kerja untuk membahas rencana yang sudah berjalan (evaluasi) dan membahas rencana yang akan di jalankan nanti sehingga visi dan misi dari Kementerian Sosial RI bisa terwujud dalam waktu yang tidak terbuang banyak. Dalam media monitoring, berita yang di ringkasi adalah berita yang sesuai dengan permasalahan atau yang ditangani oleh Kementerian Sosial RI. Dalam media monitoring tersebut juga harus disertai informasi yang memudahkan divisi lain untuk memudahkan pekerjaan dan pengambilan keputusan. Karna apa bila tidak di berikan informasi yang sesuai dengan kenyataan dilapangan maka citra dari Kementerian Sosial RI di mata masyarakat akan buruk. Melalui evaluasi media, kita dapat mengetahui media mana yang memihak kepada suatu perusahaan, dan mana yang kurang memihak perusahaan, juga dapat melihat kemanakah ketertarikan media kepada perusahaan tersebut. Dengan melakukannya evaluasi, public relations akan terbantu untuk mengkaji dan menyusun strategi selanjutnya dalam melakukan suatu tindakan. Dampak dari
3 media monitoring sedikit banyaknya mempengaruhi kinerja dan kemaksimalan tim yang sudah dibuat oleh Kementerian Sosial RI, untuk melakukan kegiatan yang sudah disusun atau dibuat. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan unuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat postpositivisme memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. (Sugiyono, 2009 : 7). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama dilapangan. Dalam penelitian ini secara khusus data tersebut dikumpulkan dengan mewawancarai pihak yang dianggap mengetahui pemasalahan yang akan diteliti oleh penulis dan melakukan observasi kepada pihak internal perusahaan untuk mengetahui perilaku dan kegiatan yang dilakukan oleh responden atau subjek penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data primer ini termasuk data mentah (row data) yang harus di proses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna. (Kriyantono, 2012:41-42). Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang didapatkan dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan. Data primer ini merupakan data asli yang dikumpulkan dan diolah langsung oleh periset untuk menjawab rumusan masalah dalam riset penulis. (Istijanto, 2006) Sehingga dapat disimpulkan bahwa Data Primer adalah pengambilan data yang diambil dari beberapa kegiatan yang dilakukan ( wawancara dan observasi) untuk mendapatkan data yang sah dan valid demi kegunaan penelitan. Data primer secara umum memang merupakan data utama yang didapat langsung dari narasumber terpercaya dalam perusahaan yang diteliti. Menurut Hikmat (2011:72) data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, berperan sebagai data pendukung yang fungsinya menguatkan data primer. Untuk mendapatkan data sekunder, penulis melakukan dengan melalui: 1. Dokumen Perusahaan 2. Studi Pustaka Menurut Djam an Satori dan Aan Komariah, dalam Buku Metodologi Penelitian Kualitatif, halaman , terdapat beberapa jenis Dokumentasi, yaitu: 1. Dokumen Pribadi dan Buku Harian 2. Surat Pribadi 3. Autobiografi 4. Dokumen Resmi 5. Fotografi 6. Data Statistik Lain Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis Miles dan Huberman yang dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: (Ardianto, 2010: 223) 1. Reduksi data 2. Display data 3. Penarikan/verifikasi kesimpulan HASIL PENELITIAN Alur Komunikasi Organisasi Kementerian Sosial RI Untuk mengetahui Alur Komunikasi Organisasi Kementerian Sosial RI, penulis melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, tujuan dari wawancara tersebut adalah untuk mendapatkan serta mengumpulkan data yang dimana akan digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan beragam akan tetapi tertuju pada satu benang merah. Hal ini didukung berdasarkan hasil wawancara Narasumber kedua yaitu R.R Susilaningsih A.K.S selaku Kepala Bagian Pendapat Umum. Lalu berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber ketiga yaitu Benny Setianugraha M.Si, selaku
4 Kepala Biro Humas Kementerian Sosial RI, dari pertanyaan yang di berikan kepada kedua narasumber. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang telah dilakukan untuk penulisan ini, bahwa alur komunikasi di Kementerian Sosial RI memang terjadi secara vertikal dan horisontal. Alur komunikasi yang dijalankan oleh Kementerian Sosial sangatlah formal, ini dapat dimaklumkan karena Alur Komunikasi yang di jalankan oleh Kementerian Sosial sangatlah bertahap. Alur komunikasi sengaja dibuat vertikal dan horisontal karena dalam penggunaannya alur ini berfungsi sangat baik dalam berkomununikasi. Hal ini terlihat dari cara memberikan dan mendapatkan informasi dari atasan ( Menteri ) kepada bawahan menggunakan surat yang di sebarkan ke divisi divisi yang ada di naungan Kementerian Sosial RI. Dalam penulisan ini juga akan dibahas kaitan antara alur komunikasi dengan citra pada Kementerian Sosial RI. Pada penulisan ini, masing menggunakan wawancara untuk mendapatkan informasi yang tepat. Hal ini dibenarkan oleh jawaban dari narasumber kedua yauitu R.R Susilaningsih selaku Kepala Pendapat Umum di biro humas. Ditambahkan dengan hasil wawancara dengan narasumber ketiga yaitu Sarah Kusumaningtyas S. Ikom selaku pranata humas. Dari hasil wawancara yang sudah dijalankan, dari ketiga narasumber dapat diambil kesimpulan bahwa ketika alur komunikasi belum berjalan dengan maksimal,sehingga mempengaruhi kinerja dari Kemeterian Sosial. Citra Kementerian Sosial RI Pada penulisan ini akan dibahas tentang bagaimana citra Kementerian Sosial RI. Tentang bagaiman citra Kementerian Sosial di mata masyarakat. Karena pada dasarnya citra akan mempengaruhi penilainan masyarakat tentang kinerja Kementerian Sosial. Pada penulisan ini pun akan mewawancarai dua orang pegawai dari divisi humas tentang citra Kementerian Sosial RI, namun dilihat dari sudut pandang sebagai masyarakat biasa, bukan sebagai karyawan dari divisi humas Dari hasil observasi yang dilakukan mengenai citra Kementerian Sosial RI di mata Masyarakat, menunjukan bahwa masyarakat menyayangkan terlambatnya kinerja Kementerian Sosial RI dalam menangani bencana yang terjadi. Banyak masyarakat yang mengira BNPB adalah bagian dari Kementerian Sosial RI, akan tetapi sebenarnya BNPB adalah organisasi yang berdiri sendiri dengan tujuan kemanusiaan. Dari hasil wawancara dan observasi ditemukan satu kesatuan yang dimana bisa disimpulkan bahwa kinerja dari Kementerian Sosial RI masih kurang maksimal. Kurang tanggapnya Tim dari Kementerian Sosial masih menjadi permasalahan utama bagi Kementerian Sosial RI. Sehingga upayanya membangun citra yang positif masih belum maksimal dan masyrakat pun masih belum melihat sisi positif dari citra Kementrian Sosial RI. Media Monitoring di Kementerian Sosial RI Dalam pembuatan Media Monitoring tidak akan lepas dari peranan media yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI. Media yang bekerja sama berasal dar media yang berbeda, yaitu media cetak ( koran ) dan media online. Dari media media ini lah semua berita atau ulasan diambil dan dikumpulkan menjadi satau kesatuan yang disebut media monitoring. Dikarenakan pentingnya peran media dalam pembuatan media monitoring. Dari hasil observasi di Kementerian Sosial RI, media yang dipakai adalah media cetak, koran adalah salah satunya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa media cetak lainnya seperti majalah tidak dipakai dalam pengambilan artikel. Media online sekarang sudah masuk kedalam salah satu media yang diperhatikan oleh Kementerian Sosial RI, karena perkembangan zaman yang sudah memungkinkan orang untuk mengakses data secara mobile, maka Kementerian Sosial RI,menggunakan keberadaan media online sebaga refrensi pembuatan media monitoring. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dapat ditarik benang merah, bahwa media cetak seperti koran masih dipakai untuk membuat media monitoring. Tidak menutup mata Kementerian Sosial RI pun melirik media online sebagai refrensi tambahan guna mengambil artikel yang berhubungan dengan kerja serta kinerja Kementerian Sosial RI. Dari sisi yang terkadang tidak kita ketahui, bahwa Kementerian Sosial RI membuka kerja sama dengan semua media, namun dalam pembuatan media monitoring merka masih memakai media cetak dan media online. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kementerian Sosial RI. Dalam proses pembuatan media monitoring sangatlah tidak sembarangan, dari beberapa media yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI pasti akan memuat artikel yang sama. Dari artikel yang sama tersebut akan dipilih salah satu saja untuk dimasukan ke dalam media monitoring sehingga tidak terjadi berita ganda di dalam media monitoring. Dalam menseleksi artikel yang pantas untuk masuk ke dalam media monitoring adalah berita yang memang menyangkut tentang tanggung jawab Kementerian Sosial atau
5 permasalahan yang memang harusnya dilakukan oleh Kemeneterian Sosial RI, dan beberapa evaluasi dari kinerja yang sudah dilakukan oleh Kementerian Sosial RI. Dari wawancara yang sudah dilakukan, didapat informasi - informasi, dan dari hasil observasi yang sudah dilakukan. Sehinga dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembuatan media monitoring adalah proses pengumpulan beberapa ulasan atau artikel yang berhubungan dengan tugas, tanggung jawab, dan evaluasi dari Kementerian Sosial RI. Apabila ada ulasan atau artikel yang sama dari beberapa media, yang akan dimasukan kedalam media monitoring hanya akan ada satu ulasan saja. Dengan tujuan mempermudah dalam menganalisa artikel yang sudah disatukan dalam media monitoring. Kendala pada Alur Komunikasi Organisasi Dari berbagai alur komunikasi yang digunakan pada setiap perusahaan, lembaga, organisasi. Pasti akan ada kendala yang ditemukan dalam komunikasi di organisasi tersebut. Pada bab ini, sesi wawancara menanyakan kendala apa saja yang terjadi di Kementerian Sosial RI menyangkut komunikasi Organisasi. Dari hasil Observasi pun di temukan kesulitan dalam meminta informasi atau mendapatkan informasi dalam waktu yang cepat. Sehingga memakan waktu yang luamayan lama untuk mendapatkan persetujuan atau informasi Dari hasil wawancara dan hasil observasi dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi organisasi di Kementerian Sosial berjalan sangat formal atau berjalan sangat vertikal dan horizontal. Sehingga dapat memakan waktu yang lama untuk mendapatkan persetujuan atau mendapatkan informasi. Kendala pada proses Pelaksanaan Media Monitoring di Kementerian Sosial RI Pada proses pembuatan media monitoring pasti akan ada hambatan yang terjadi, sehingga itu akan menjadi hambatan yang sanagat menggangu. Dari hasil observasi yang dilakukan di Kementerian Sosial RI memang SDM menjadi kendala yang sangat vital dalam prose pembuatan media monitoring. Dimana proses media monitoring itu sendiri memakan waktu yang lumayan banyak, sehingga dapat dipastikan apabila yang mengerjakan hanya beberapa orang, dan tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan maka akan menjadi kendala yang terus menerus terjadi. Dari hasil wawancara dengan kedua narasumber dan ditambah hasil dari observasi bisa disimpulkan bah kendala terbesar adalah kurangnya SDM yang membantu proses pembuatan media monitoring. Sekalipun ada SDM yang ikut membantu, secara kualitas sudah dipastikan kurang untuk mengoptimalkan kelebihan dari media monitoring tersebut. Pembahasan Alur Komunikasi Organisasi Kementerian Sosial RI Pada pembahasan ini alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI sedikit banyaknya sudah mengimplementasikan definisi dari Abdullah (2008:64-71) yang menjelaskan terdapat beberapa arus komunikasi dalam organisasi, berikut kegiatan atau implementasi yang dipakai oleh Kementerian Sosial RI: Setelah melakukan wawancara dengan ketiga narasumber yaitu Benny Setianugraha M. Si, Raden Roro Susilaningsih A.K.S, dan Sarah Kusumaningtyas S. Ikom dan melakukan observasi, ditariklah sebuah kesimpulan bahwa alur komunikasi di Kementerian Sosial RI berisfat formal ( upward and downward ). Apabila satukan dengan tori yang sudah ada dan sudah dikemukakan oleh para pakarnya, alur komunikasi di Kementerian Sosial RI sudah mengimplementasikan dari kelima jenis informasi yang biasa dikomunikasikankepada bawahan, yaitu : (1) Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan - Informasi dari atasan sudah diberikan melalui Kepala biro masing masing sehingga mempermudah atasan untuk langsung mengetahui kinerja dari bawahannya (2) Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan - sama seperti point pertama informasi untk dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan sudah di berikan tanggung jawab kepada kepala biro masing - masing (3) Informasi mengenai kebijakan dan praktik praktik organisasi - masih sama pada point pertama semua tanggung jawab sudah diberikan kepada kepala biro masing masing, informasi mengenai kinerja pegawai. - informasi mengenai kinerja biasanya di lakukan pada saat rapat besar yang diadakan setelah kepala biro rapat dengan atasannya. (4) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).
6 - Untuk mengembangkan rasa memiliki biasanya sudah dijelaskan dari awal ketika seseorang masuk untuk bekerja di Kementeraian Sosial RI. Citra Citra Kemnterian Sosial RI sudah termasuk dalam beberapa jenis citra menurut Frank Jefkins (dalam Ruslan, 2004:45) yaitu : 1. Mirror Image (Citra Bayangan) 2. Current Image (Citra yang Berlaku) 3. Multiple Image (Citra Majemuk) 4. Corporate Image (Citra Perusahaan) 5. Wish Image (Citra Yang Diharapkan) 6. Citra Penampilan (Performance Image) Dari keenam jenis citra dan dari hasil observasi yang sudah dilakukan, Kementerian Sosial RI masuk ke jenis citra nomer satu (Citra Bayangan), dua(citra yang Berlaku), dan empat(citra Perusahaan) karena citra yang di lakukan oleh Kementerian Sosial RI belum maksimal, sehingga hanya sebagian orang saja yang mengetahui bahwa citra Kementerian Sosial RI positif. Media Monitoring Tentang Proses Media Monitoring Dari wawancara yang sudah dilakukan, didapat informasi - informasi, dan dari hasil observasi yang sudah dilakukan. Sehinga dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembuatan media monitoring adalah proses pengumpulan beberapa ulasan atau artikel yang berhubungan dengan tugas, tanggung jawab, dan evaluasi dari Kementerian Sosial RI. Apabila ada ulasan atau artikel yang sama dari beberapa media, yang akan dimasukan kedalam media monitoring hanya akan ada satu ulasan saja. Dengan tujuan mempermudah dalam menganalisa artikel yang sudah disatukan dalam media monitoring. Ketika dibandingkan antara kegiatan observasi serta hasil wawancara dan teori yang dikemukakan oleh Rosady Ruslan dan Widjaja maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan media monitoring di divisi humas Kementerian Sosial RI sudah berjalan dengan baik dan sudah dijalankan sesai dasar dasar yang benar.dimulai dari siapa yang mengerjakan dan menganalisa pendapat erta tulisan tulisan yang di muat di berbagai media cetak dan media online. Dalam melakukan kegiatan atau proses media monitoring Divisi Humas sudah melakukan kegiatan sesuai dengangan definisi dari Rosady Ruslan yaitu : evaluasi, humas perlu melakukan kegiatan kliping dimana pengertian kliping menurut Rosady Ruslan (2010:228) adalah, suatu kegiatan memilih, menggunting, menyijmpan dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta foto berita (photo press) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah berita, tabloid dan lain sebagainya yang kemudian di kliping. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dapat ditarik benang merah, bahwa media cetak seperti koran masih dipakai untuk membuat media monitoring. Tidak menutup mata Kementerian Sosial RI pun melirik media online sebagai refrensi tambahan guna mengambil artikel yang berhubungan dengan kerja serta kinerja Kementerian Sosial RI. Dari sisi yang terkadang tidak kita ketahui, bahwa Kementerian Sosial RI membuka kerja sama dengan semua media, namun dalam pembuatan media monitoring merka masih memakai media cetak dan media online. Dari perbandingan antara hasil wawancara dan obervasi serta teori yang ada Divisi Humas Kementerian Sosial RI sudah bekerjasama dengan media yang tepat. Dan membungkusnya dalam media yang tepat. Hanya saja ketika berita sekarang sudah bisa diakses melalui online, maka Divisi Humas Kementerian Sosial RI juga mengambil beberapa artike dari media online, akan tetapi masih dengan standar unsur dan masalah yang terjadi di masyarakat. Kendala Kendala pada Komunikasi Organisasi Ketika menjalin komunikasi dalam organisasi terdapat beberapa penghalang atau hambatan yang dapat terjadi, yaitu seperti (2010:59): 1. Persepsi selektif 2. Emosi 3. Media 4. Faktor psikologi
7 5. Faktor pendidikan 6. Faktor budaya 7. Ketrampilan mendengarkan Dari hasil wawancara dan hasil observasi dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi organisasi di Kementerian Sosial berjalan sangat formal atau berjalan sangat vertikal dan horizontal. Sehingga dapat memakan waktu yang lama untuk mendapatkan persetujuan atau mendapatkan informasi. Dari teori dan hasil wawancara serta observasi dapat disimpulkan bahwa kendala terjadi pada unsur persepsi selektif dan media. Dikarenakan cara melihat dan mendengarkan setiap individu berbeda beda, bahkan setia perusahaan atau instansi pemerintah pun berbeda beda. Lalu media, media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Terkadang salah memilih media bisa juga membuat individu lain merasakan hal yang berbeda.lalu keterampilan mendengar, dikarenakan alur informasi yang sangat formal maka, harusnya setiap karyawan mempunyai cara mendengar perintah, atau inspeksi dari atasan agar tidak salah persepsi dengan pesan yang dikirimkan. SIMPULAN DAN SARAN Alur Komunikasi yang terjadi di Kementerian Sosial RI menggunakan empat dari lima alur komunikasi yaitu, ke atas, kebawah, dan lintas saluran dan intrapersonal. Alur komunikasi keatas digunakan ketika memberikan hasil media monitoring yang telah di buat oleh Divisi Humas lalu di berikan kepada biro yang bekerja sama dan kepada Menteri Sosial. Alur komunikasi kebawah digunakan ketika ada peraturan atau regulasi serta informasi dari Menteri Sosial RI kepada biro yang ada dibawah kepemimpinannya. Lalu alur komunikasi lintas saluran atau diagonal digunakan ketika memberikan hasil media monitoring kepada divisi yang bekerja sama dengan Divisi Humas. Lalu komunikasi Intrapersonal dipakai alam perbincangan atau percakapan serta bertukar informasi antar individu yang bekerja di Kementerian Sosial RI Kendala yang ditemui dalam penggunaan alur komunikasi organisasi Kementerian Sosial RI disimpulkan bahwa kendala terjadi dikarenakan cara melihat dan mendengarkan setiap individu yang berbeda beda. Lalu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan masih susah untuk diterima dengan cepat oleh bawahan. Sumber daya manusia yang masih kurang dalam mengerjakan media monitoring dan kurang kompetennya orang-orang yang membantu pengerjaan media monitoring. Dan birokrasi yang terlalu rumit, yang diterapkan dalam penyampaian pesan dan untuk membahas suatu evaluasi dan program rencana kerja. Dengan melihat dari simpulan sebelumnya maka menghasilkan saran, yaitu Kementerian Sosial RI, agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, perlu juga mengimplementasikan semua alur komunikasi lalu memaksimalkannya agar bisa mencapai Visi dan Misi dari Kementerian Sosial RI. Dikarenakan Kementerian Sosial RI masih mengimplementasikan empat dari lima alur komunikasi, seharusnya Kementerian Sosial RI bisa memakai kelima alur komunikasi, karena apa bila alur komunikasi sudah baik maka, pesan atau informasi akan mudah diketahui oleh semua pihak yang bekerja di Kementerian Sosial RI. Saran bagi Kementerian Sosial RI dalam kendala yang ditemui dalam penggunaan alur komunikasi organisasi adalah lebih bisa mengurangi kesalah pahaman antar karyawan (PNS). Dan mempercepat informasi yang dibuat dengan cara menyesuaikan media yang digunakan oleh karyawan atau orang-orang yang bekerja di Biro yang melakukan tugasnya secara berbeda-beda. Dalam proses Media Monitoring, sumber daya yang digunakan sangat kurang secara jumlah yang mengerjakan dan kurang dalam kompeten, sehingga menjadi salah satu penghambat pengerjaan dan penyebaran. Saran yang di berikan adalah Kementerian Sosial RI dalam melakukan seleksi yang diadakan pemerintahan menggunakan kesempat dengan sebaik-baiknya dalam memilih orang yang berkompeten, yang dimana akan bekerja di Kementerian Sosial RI, dan menempatkan orang yang telah dipilih untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang diapunya oleh orang yang telah dipilih dan sesuai dengan latar belakang pendidikan. Lalu tentang Birokrasi pemerintahan yang terlalu rumit, bisa diperbaiki lagi dengan tujuan pesan atau informasi bisa sampai dengan cepat dan bisa dikerjakan dengan cepat.
8 REFERENSI Buku: Ardianto, Elvirano. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relation Kuantiatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Cutlip, Scott. M. (2006). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Effendi, O.U. (2007). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya Hikmat, M. Mahi Metode Komunikasi Suatu Pengantar : Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Istijanto, (2006), Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kriyantono, Rachmat. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Group Masmuh, Abdullah. (2008). Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang: UMM Press. Moleong, Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Muhammad, Arni. (2007). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Mulyana, Deddy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Pace, R. Wayne, dan Faules, Don. F. (2010). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Karyawan. Bandung: Rosda. Rahardjo, Susilo & Gudnanto. (2011). Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora Media Enterprise Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Ruslan, Rusady. (2004). Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi; Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Satori Djam an., Komariah Aan. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Purba. Amir, dkk. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press. Sugiyono. (2012). Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta Republik Indonesia Undang-Undang No. 27 Tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban Warganegara,. Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia Undang-Undang No. 34 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial dan Negara Kesejahteraan,. Sekretariat Negara. Jakarta. Wardhani, Diah. (2008). Media Relations Sarana Membangun Reputasi Perusahaan : Graha Ilmu Widjaja, H.A.W. (2010). Komunikasi, Komunikasi & Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo. Jurnal: Donald K. Wright. (2005). The role of corporate public relation executives in the future of employee communications. Alessandr a Mazzeu. (2010). I Internal communication for employee enablement: Strategies in American and Italian Companies. Yerni Monita Kasenda. (2013). Peranan Humas Dalam Membangun Citra Perushaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura. Evawani Elysa Lubis. (2012). PERAN HUMAS DALAM MEMBENTUK CITRA PEMERINTAH. Fiska Amalia. (2012). KEGIATAN MEDIA MONITORING HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANGERANG DALAM MEMPERBAIKI CITRA PERIODE TAHUN Lain - lain: Buku Kehumasan Kementerian Sosial RI Website Kementerian Sosial RI:
9 RIWAYAT PENULIS Binusian ID : Full Name : Claudio Chandra Setiawan claudiochandra.setiawan@yahoo.com Address : Pondok Pekayon Indah Blok B9 No.11 Jl. Elang III Bekasi Selatan Phone number : Mobile: (+62) Gender : Male Birth Place / Date : Jakarta/ 16 September 1991 Nationality : Indonesian Marital Status : Single Religion : Catholic
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Sosial RI merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001
DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangberlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.
103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI SUITES JAKARTA (PT. GAPURA PRIMA) PERIODE JANUARI APRIL
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA (PT. GAPURA PRIMA) PERIODE JANUARI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciPelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa
Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).
tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga skripsi ini layak sebagai karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interpretasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan : 1. Menurut indikator Tipe Media, secara jangkauan pemberitaan mengenai Pemkot Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) sebab setiap manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri dan akan selalu memerlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma merupakan suatu pandangan, persepektif umum atau cara untuk memilah-milahkan dunia nyata yang kompleks dan kemudian memberikan arti dan penafsiran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian agar penelitian berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggungjawabkan,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS (Studi pada anggota organisasi APMA Jombang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian tentang kepuasan komunikasi organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, adalah tinggi. Karyawan PLN Disjatim menjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis Penelitian Lapangan dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang pengumpulan datanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan memaparkan tentang wawancara mendalam dan hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sebagai awalan dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivism.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian dilakukan untuk mencari kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research, dimana penelitian ini dilakukan di lapangan untuk memperoleh data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata, dimana paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para pengaruh dan praktisinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
data. 2 Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif pospositivisme digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
52 BAB III METODE PENELITIAN 53 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang mengkaji tentang model komunikasi kelompok dalam pembentukan citra anak jalanan ini menggunakan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pradigma Penelitian Pradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang di kutip Dedy Mulyana, menurut Patton pradigma tertanam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang diperoleh peneliti mengenai tingkat pengetahuan masyarakat pembaca brosur mengenai SIM online, diperoleh hasil yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni memahami tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai efektivitas Majalah Angkasa Pura I yang merupakan media internal PT. Angkasa Pura
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
Lebih terperinciKETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN
KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan paradigma interpretif dan pendekatan konstruktivis, dengan riset studi kasus (case study) dengan tipe penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif karena berusaha mengambarkan situasi sosial yang dihadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian kualitatif ini dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan
Lebih terperinciMetode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan dasar pemikiran paradigma Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali permasalahan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli yang mengindonesiakan research mejadi riset. Kata riset berasal dari kata re, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan
Lebih terperinciNoeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy
Lebih terperinciRenny Anggraeni Dina Sekar Vusparatih S.IP., M.Ikom
PERANAN PUBLIC RELATIONS PT MARGA GUNA SARANA DALAM MENSOSIALISASIKAN INFORMASI PADA PUBLIK INTERNAL (Studi Kasus: Proyek Perlengkapan Jalan PT Alfa Goldland Realty) Renny Anggraeni renny.anggraeni12@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keadaan tertentu, yaitu untuk menghasilkan penelitian yang ilmiah dan memiliki
Lebih terperinciKOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma atau pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. 1 Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap
Lebih terperinciR. R Dinar Soelistyowati
Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh guna melakukan suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigm tertanam
Lebih terperinciBAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar
Lebih terperinci: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI
EFEKTIVITAS PERAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN ( Studi kasus PT. Kereta Api Indonesia DAOP I Jakarta) Nama NPM PRODI : Aji prakoso : 1B815829 : ILMU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang unruk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Bank yang diteliti adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Kota Malang, yang beralamat di Jl. Kawi Atas No. 36A Malang. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma postpositivisme. Paradigma post-positivisme menurut Patton 40 adalah perbaikan positivisme
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)
PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nasution, membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, paradigma juga membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan apa yang mesti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan
Lebih terperinci