serta kemudahan dalam manipulasi sistem komputer. Modul Ajar ini disusun berdasarkan pengalaman dari penulis sendiri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "serta kemudahan dalam manipulasi sistem komputer. Modul Ajar ini disusun berdasarkan pengalaman dari penulis sendiri"

Transkripsi

1 A PENDAHULUAN Bahasa Assembly Modul ajar ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa mengenal bahasa pemrograman Tingkat Rendah, selain pemograman tingkat tinggi seperti Bahasa C, Pascal dll,, serta mampu mengoperasikan, memprogram dan mengaplikasikan bahasa Assembly dalam sistem elektronika. Walaupun bahasa tingkat tinggi terus berkembang dengan segala fasilitas dan kemudahannya, peranan bahasa pemrograman tingkat rendah tetap tidak dapatdigantikan. Bahasa assembly mempunyai keunggulan yang tidak mungkin diikuti oleh bahasa tingkat apapun dalam hal kecepatan, ukuran file yang kecil serta kemudahan dalam manipulasi sistem komputer. Modul Ajar ini disusun berdasarkan pengalaman dari penulis sendiri dalam menggunakan bahasa assembler. Oleh karenanya buku ini disusun dengan harapan bagi anda yang tidak tahu sedikitpun tentang assembly dapat belajar sehingga assembler akan tampak sama mudahnya dengan bahasa tingkat tinggi. Untuk Mahasiswa program studi Teknik Elektronika, mata kuliah Bahasa Assembly merupakan mata kuliah dasar dalam pemograman untuk bias melangkah ke mata kuliah pemograman dan mikroprosessor, dan mata kuliah Bahasa Assembly ini lebih dititik beratkan pada pembuatan flowchart supaya dapat memecahkan masalah, dan juga memperkenalkan instruksi-instruksi yang ada pada mikroprosessor Dalam Bahasa assembly ini diperkenalkan Bahasa assembly milik mikroprosessor 8085 karena dalam prakteknya mahasiswa diajarkan mikroprosessor

2 B TUJUAN KHUSUS - Mahasiswa mengetahui Perbedaan konsep antara Organisasi Komputer dan Arsitektur komputer. - Mahasiswa dapat memahami tentang komponen komputer, struktur komputer dan fungsi Komputer. - Mahasiswa mengetahui Cara pemograman. - Mahasiswa cara membuat Algoritma dan Flowchart - Mahasiswa dapat memahami tentang Bahasa Pemograman - Mahasiswa mengetahui Mode Pengalamatan. - Mahasiswa mengetahui Instruksi-instruksi yang digunakan dalam mikroprosessor Mahasiswa dapat memahami tentang cara-cara penulisan program. - Mahasiswa mengetahui beberapa macam Golongan Instruksi - Mahasiswa mengetahui Instruksi Aritmatika dan Logika. - Mahasiswa mengetahui Instruksi Transfer data - Mahasiswa mengetahui Instruksi Percabangan - Mahasiswa mengetahui Instruksi Compare, Rotate dsb 2

3 Pokok Bahasan Adapun pembahasan yang akan disajikan dalam modul ajar ini adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan 2. Dasar dasar Organisasi Komputer 3. Dasar Pemograman 4. Instruksi Dasar Instruksi Input dan Output 6. Instruksi Jump 7. Pemograman Lanjutan 3

4 C DASAR-DASAR ORGANISASI KOMPUTER I.1. Pengantar. Program Bahasa Assembly atau Assembler adalah suatu Program yang mengambil Input (Program Sumber) yang dikodekan dalam Mnemonic atau Symbol Bahasa mesin dan di konversikan ke dalam Program Bahasa mesin Hexadesimal (Object Program). Alasan Utama Software tidak ditulis dalam bahasa Mesin Hexadesimal secara langsung karena sewaktu-waktu sebuah program yang akan dimodifikasi, tidak sulit dalam merelokasi pengalamatan. Penemuan Mikroprosesor pada tahun 1970-an merupakan perkembangan yang menentukan dari dunia Elektronika yang mengagumkan. Beberapa hal yang menyebabkan kepopuleran Mikroprosesor yaitu : Ukurannya kecil Daya yang dibutuhkan rendah Harganya murah Mikroprosesor dapat didefinisikan sebagai Rangkaian terpadu tunggal yang mengandung ribuan gerbang digital yang dapat melakukan Operasi Aritmatika, Logika, dan Kontrol dari Komputer. Komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung. Jadi computer adalah suatu peralatan elektronik yang digunakan untuk perhitungan, tetapi karena perkembangan teknologi computer saat ini begitu pesat, computer tidak lagi hanya berperan 4

5 sebagai mesin hitung tetapi sudah mempunyai berbagai fungsi untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia. Komputer mempunyai Elemen-elemen fungsional sebagai berikut : Unit Kontrol dan Aritmatika Unit Memory Instruksi Unit Memory Data Unit Input/Output Unit Aritmatika dan Kontrol memroses data dengan operasi aritmatika dan logika. Bagian aritmatika mempunyai kemampuan operasi aritmatika yang built-in dalam bentuk perangkat keras yang dapat melakukan fungsi tersebut. Bagian Kontrol mengandung rangkaian yang memungkinkan instruksi yang diproses dapat cepat dikerjakan secara berurutan. Isi dari memori yang berupa instruksi dan data dapat diletakkan secara kombinasi ataupun dipisah. Program yang berisi instruksi urutan-urutan perintah harus ditulis dan disimpan dalam memori sebelum computer dijalankan. Data dapat disimpan baik sebelum ataupun sesudah computer running. Unit Input/Outpun adalah bagian penghubung computer dengan dunia luar (Pheriperal), yang memungkinkan computer untuk berkomunikasi secara real time. Piranti ini umumnya lambat bila dibandingkan dengan waktu proses internal computer dan format data yang dikomunikasikan bias serial ataupun parallel. 1.2 Komputer Sebelum mempelajari organisasi komputer lebih jauh ada baiknya kita mengetahui apa itu komputer? Komputer adalah suatu sistem pemrosesan yang 5

6 didalamnya terdapat unit masukan, unit keluaran, unit pemroses data dan juga unit penyimpanan data. Sistem komputer secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1.1. Output Pemroses Input Penyimpa Gambar 1.1 Sistem komputer Struktur adalah cara komponen - komponen komputer saling terkait dan berhubungan. Sedangkan fungsi adalah operasi masing - masing komponen sebagai bagian dari struktur. Dalam modul ini akan dijelaskan melalui pendekatan top-down (dari sistem paling kompleks menuju sistem yang lebih sederhana) sehingga diharapkan akan lebih jelas dan efektif Operasi-operasi yang dilakukan komputer diantaranya operasi aritmetika, operasi logika, operasi penggeseran dan operasi pemindahan, yang sebenarnya adalah implementasi mesin komputer terhadap perintah kita. Ada pekerjaan besar sehubungan dengan interkoneksi manusia dan komputer. Seperti kita ketahui, komputer tidak bisa memahami bahasa kita dan juga sebaliknya, untuk itu diadakan manipulasi dan transformasi data agar terjadi kesesuaian antara komputer dan manusia sebagai penggunanya. 6

7 1.3 Organisasi Komputer Organisasi Komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit - unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah rincian dan teknologi hardware, perangkat antarmuka dan peripheral, teknologi dan sistem memori, sinyal - sinyal kontrol. Ada baiknya dipahami aspek arsitekturalnya karena kedua hal ini sangat terkait. Arsitektur Komputer lebih cenderung pada kajian atribut - atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetilka yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0. Sebagai contoh, apakah suatu komputer perlu memiliki instruksi pengalamatan pada memori merupakan masalah rancangan arsitektural. Apakah instruksi pengalamatan tersebut akan diimplementasikan secara langsung ataukah melalui mekanisme cache adalah kajian organisasional. INTERFACE EXTERNAL UNIT MASUKAN KELUARAN UNIT MEMORY INSTRUKSI UNIT ARITMATIKA & KONTROL UNIT MEMORY DATA Gambar 1.2. Elemen Fungsional Utama dari Komputer. 7

8 1.4 Hirarki Komputer Komputer merupakan suatu sistem kompleks, yang tersusun atas subsistem-subsistem yang saling berkaitan. Untuk menjelaskan struktur suatu komputer, kunci utamanya adalah mengetahui hirarki sistem paling kompleks sampai pada sistem elementer paling sederhana. Komputer adalah suatu peralatan yang bersifat modular, tersusun atas modul - modul subsistem yang memiliki fungsi dan karakteristik tertentu tetapi saling mendukung dalam mewujudkan fungsi komputer secara keseluruhan. Struktur adalah cara komponen - komponen komputer saling terkait dan berhubungan. Sedangkan fungsi adalah operasi masing - masing komponen sebagai bagian dari struktur. Dalam modul ini akan dijelaskan melalui pendekatan top-down (dari sistem paling kompleks menuju sistem yang lebih sederhana) sehingga diharapkan akan lebih jelas dan efektif 1.5 Struktur Komputer Komputer adalah sebuah sistem yang berinteraksi dengan cara tertentu dengan dunia luar. Interaksi dengan dunia luar dilakukan melalui perangkat peripheral dan saluran komunikasi. Perhatikan gambar 1.3, terdapat empat struktur utama: Central Processing Unit (CPU), berfungsi sebagai pengontrol operasi komputer dan pusat pengolahan fungsi - fungsi komputer. Kesepakatan, CPU cukup disebut sebagai processor (prosesor) saja. Memori Utama, berfungsi sebagai penyimpan data. I/0, berfungsi memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya. 8

9 System Interconnection, merupakan sistem yang menghubungkan CPU, memori utama dan I/0. Komponen yang paling menarik namun paling kompleks adalah CPU. Peripherals Computer Central Processing Unit Main Memory Computer Systems Interconnection Input Output Communication lines Gambar 1.3 Struktur utama computer Struktur CPU terlihat pada gambar 1.4, dengan struktur utamanya adalah: Control Unit, berfungsi untuk mengontrol operasi CPU dan mengontrol komputer secara keseluruhan. Arithmetic And Logic Unit (ALU), berfungsi untuk membentuk fungsi - fungsi pengolahan data komputer. Register, berfungsi sebagai penyimpan internal bagi CPU. CPU Interconnection, berfungsi menghubungkan seluruh bagian dari CPU. 9

10 CPU Computer I/O System Bus Memory CPU Registers Internal CPU Interconnection Arithmetic and Login Unit Control Unit Gambar 1.4 Struktur CPU 1.6 Fungsi Komputer Fungsi dasar sistem komputer adalah sederhana seperti terlihat pada gambar 1.5. Pada prinsipnya terdapat empat buah fungsi operasi, yaitu Pemindahan Data Penyimpanan Data Pengolahan Data Kontrol Data Storage Facility Data Movement Apparatus Control Mechanism Data Processing Facility Gambar 1.5 Fungsi Komputer 10

11 Komputer harus dapat memproses data. Representasi data di sini bermacam-macam, akan tetapi nantinya data harus disesuaikan dengan mesin pemrosesnya. Dalam pengolahan data, komputer memerlukan unit penyimpanan sehingga diperlukan suatu mekanisme penyimpanan data. Walaupun hasil komputer digunakan saat itu, setidaknya komputer memerlukan media penyimpanan untuk data prosesnya. Dalam interaksi dengan dunia luar sebagai fungsi pemindahan data diperlukan antarmuka (interface), proses ini dilakukan oleh unit Input/Output (I/0) dan perangkatnya disebut peripheral. Saat interaksi dengan perpindahan data yang jauh atau dari remote device, komputer melakukan proses komunikasi data Aritmatika dan Kontrol. Bagian Aritmatika dan Kontrol dari computer biasanya disebut sebagai Central Processing Unit (CPU). Mungkin istilah ini muncul ketika awal-awal computer mainframe yang besar di mana bagian computer masih terpusat. Fungsi Utama CPU adalah : Mengambil atau menjemput instruksi dari memori dan menerjemahkannya (decode) kemudian mengeksekusi perintah yang sudah diterjemahkan tersebut. Mentransfer informasi ke dan dari memori data atau unit masukan-keluaran (I/O) yang dibutuhkan pada eksekusi suatu instruksi. Menanggapi sinyal control dari luar, yang dikenal sebagai interrupt yang mungkin dapat menginterupsi operasi yang normal dan mungkin dapat menyebabkan urutan-urutan program atau instruksi yang baru yang harus dilakukan oleh computer. 11

12 Dalam melakukan fungsi-fungsi tersebut maka CPU dilengkapi dengan : 1. Pada bagian Aritmatika : ALU (Arithmetic Logic Unit) Akumulator 2. Pada bagian Kontrol : Register Instruksi Decoder Segala operasi aritmatika dan Logika dilakukan di dalam ALU. Operasioperasi yang dapat dilakukan ALU adalah : 1. Penjumlahan (Add), Penambahan Satu (Increment) 2. Pengurangan (Subtract), Pengurangan Satu (Decrement) 3. Logika OR, EX-OR, AND, dan NOT (Complement) 4. Perbandingan (Compare) 5. Pergeseran ke kiri atau ke kanan atu bit (Shift) 6. Berputar ke kiri atau ke kanan (Rotate). Pada Mikroprosessor 8085 mempunyai 10 buah register, dan register merupakan tempat penyimpanan data sementara. Register-register ini dibagi atas dua kelompok, yaitu : - General Purpose Register (Register Serba Guna). - Special Purpose register (Register Khusus). Dimana dikatakan dengan Register Serba Guna (General Purpose Register) karena pemakaian register ini bersifat umum. Susunan dari Registerregister ini aperti sebuah RAM kecil (8-bit atau 16-bit) di dalam CPU. Register ini dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil operasi mikroprosessor. 12

13 Register serba guna ini terdiri dari 6 buah register 8-bit yang disebut dengan regisr B, C, D, E, H, dan L. Untuk pengoperasian 16-bit register ini dapat digunakan berpasangan menjadi pasangan register BC, DE, HL. Kemudian dikatakan dengan Register Khusus (Sepecial Purpose Register) karena fungsinya yang sangat khusus, register ini terdiri dari 4 bagian yaitu : Akumulator, Register bendera, Program Counter (PC), Stack Pointer(SP). Akumulator (Accumulator/Acc). Akumulator disebut juga dengan register A yang merupakan register yang amat penting, karena register ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil setiap operasi aritmatika maupun operasi logika dan juga sebagai tempat masukan ALU. Data Bus internal yang dihubungkan ke Acc ini merupakan dua arah (bidirectional) yang berartyi akumulator dapat mengirim dan menerima data. Di dalam penggunaan akumulator ini berpasangan dengan register Bendera (Flag). Register Bendera (Flag Register, F) Register Bendera berfungsi sebagai indicator atau menyatakan kedaan dari hasil operasi ALU. Register ini terdiri dari 8-bit tetapi hanya 5-bit yang dipakai yaitu: Zero (Z), Sign (S), Parity (P), Carry (Cy) dan Auxilary Carry (AC). Susunan bit dari register Bendera digambarkan sebagai berikut : D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 S Z x AC x P x Cy X = tidak dipakai (don t care) Gambar 1.6. Register Bendera (Flag) 13

14 Isi register bendera akan berubah sesuai dengan hasil operasi aritmatika-logika. - Sign Bit (S) : S = 0 ; bila hasilnya positif S = 1 ; bila hasilnya negative - Zero Bit (Z) : Z = 1 ; bila hasilnya sama denga 0 Z = 0 ; bila hasilnya tidak sama dengan 0 - Auxilary Carry Bit (AC) : AC = 1 ; Jika terjadi carry dari 4 bit rendah (low nible) ke 4 bit tinggi (high nible) dan Jika ada borrow dari high nible ke low nible. AC = 0 ; Jika sebaliknya. - Parity Bit (P) : P = 1 ; bila hasil operasi berparity genap. P = 0 ; bila hasil operasi berparity ganjil. - Carry Bit (Cy) : Cy = 1 ; bila hasil penjumlahan melebihi 8-bit, dan bila hasil pengurangan ada borrow. Cy = 0 ; bila tidak terjadi borrow atau carry. Program Counter (PC) Pengeksekusian suatu program adalah pelaksanaan instruksi, dimana instruksi ini telah terlebih dahulu disimpan di dalam memori. Jadi untuk melaksanakan instruksi tersebut dibutuhkan suatu alamat yang menunjukkan lokasi penyimpanan instruksi tersebut di dalam memori. Alamat lokasi memori yang akan dituju ini diambil dari Program counter. Rogram counter ini merupakan register 16-bit, dengan demikian jangkauan alamatnya adalah 2 16 = 64 kbyte. 14

15 Stack Pointer (SP) Stack merupakan bagian dari memori yang dialokasikan untuk penyimpanan data dan alamat. Misalnya saat instruksi PUSH dan CALL. Alamat awal dari stack ini ditandai oleh Stack Pointer. Stack dapat diakses dengan menggunakan program. Penumpukan data pada stack ini mempunyai sifat LIFO (Last In First Out). Pemindahan data dari register CPU ke Stack dapat dilaksanakan dengan instruksi PUSH dan yang sebaliknya adalah POP. Stack Pointer (SP) merupakan register 16-bit dengan demikian jangkauan alamat adalah sebesar 2 16 = 64 kbyte Media Penyimpan Memori Ada beberapa jenis media penyimpan memori yang sekarang banyak digunakan, misalnya : ROM (Read-Only Memory) PROM (Programmable ROM) EAROM (Elictrically Alterable ROM) RAM (Random-Access Memory) FPLA (Field Programmable Logic Array) CCD memory (Charge-Coupled Device) Dan masih banyak lagi. Jenis penyimpan memory ada dua macam : Volatile (yang akan hilang begitu aliran listrik pada computer dimatikan) Contoh : RAM, flipflop Nonvolatile (tidak akan hilang meskipun aliran listrik mati) Contoh : ROM, PROM, EPROM, magnetic-tape dsb. 15

16 Struktur Penyimpan Memori Kapasitas memory dari RAM atau ROM dinyatakan dengan jumlah bit yang dapat disimpan pada piranti tersebut. Biasanya, 1 Kilo bit memori adalah sama dengan 2 10, atau sama dengan 1024 bit. 4 Kilobit sama dengan 2 12, atau 4096 bit. Di pasaran, bermacam-macam chip penyimpan memori di mana masing-masing memiliki spesifikasi tersendiri. Yang popular dipakai misalnya EPROM buatan intel, dengan kode sebagai berikut : 2764 (8 bit output, kapasitas memori 8K) 2732 (8 bit output, kapasitas memori 4K) Di samping itu beberapa jenis memori ada yang memiliki input/output 4 bit. Karena kebanyakan mikroprosesor memiliki bus data 8 bit, maka untuk menentukan jumlah IC yang diperlukan dipakai rumus : Jumlah IC = Kofigurasi system memori yang dibutuhkan Ukuran IC memori yang ada Jadi sebagai contoh suatu ROM dengan kapasitas 256 bytes, 4 bit output, akan dipakai sebagai penyimpan memori suatu system mikrokomputer 256 bytes, 8 bit. Maka jumlah IC memori yang dibutuhkan adalah : Jumlah IC = 256 x x 4 = 2 chip 16

17 Tugas dan Pertanyaan: 1. Sebutkan Alasan Utama kenapa Software tidak dituliskan dalam Bahasa Mesin Hexadesimal. 2. Sebutkan definisi dari Mikroprosessor. 3. Gambarkan Diagram Blok Elemen-elemen Fungsional Utama dari Komputer dan Jelaskan Fungsi setiap Blok. 4. Sebutkan Fungsi tama dari CPU. 5. Register pada Mikroprosessor 8085 dibagi dalam dua kelompok, sebutkan dan jelaskan. 6. Jenis memori yang tidak akan hilang data di dalam memori jika tegangan listriknya diputuskan disebut dengan apa dan sebutkan contoh-contohnya. 17

18 D DASAR PEMOGRAMAN 2.1. Pengantar Algoritma Pemograman. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam dunia pemograman antara lain adalah : Program, Pemograman dan Bahasa Pemograman. Program adalah kumpulan instruksi/perintah yang disusun sebagai satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemograman sehingga dapat dieksekusi oleh computer. Pemograman adalah proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan suatu bahasa pemograman. Bahasa Pemograman berfungsi sebagai media untuk menyusun dan memahami suatu program computer serta sebagai alat komunikasi antara programmer dengan computer. Bahasa Pemograman digolongkan menjadi beberapa tingkatan yaitu : Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language) Bahasa Tingkat Rendah merupakan bahasa pemograman yang berorientasi pada mesin. Disebut tingkat rendah karena bahasa ini lebih dekat ke bahasa mesin daripada bahasa manusia. Yang tergolong dalam bahasa tingkat rendah adalah bahasa Assembly. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language) Bahasa Tingkat Tinggi lebih dekat ke bahasa manusia dari pada bahasa mesin. Bahasa tingkat tinggi emrupakan bahasa pemograman yang meiliki 18

19 aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar yang mudah dipahami oleh manusia. Yang tergolong bahasa tingkat tinggi antara lain : BASIC, Fortran, COBOL, Pascal, Prolog, C, dll. Ada sebagian para pakar yang menyebutkan bahasa C sebagai bahasa tingkat menengah (Middle Level Language), karena dianggap bahasa C adalah bahasa tingkat tinggi yang mempunyai kelebihan hampir menyamai bahasa assembly karena kelengkapan fungsinya dalam mengakses perangkat keras Algorithma. Algoritma bnerasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarismi (825 M) dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla. Dalam bidang pemograman Algoritma didefinisikan sebagai suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara sistematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan computer. Algoritma merupakan pola piker terstruktur yang berisi tahap-tahap penyelesaian masalah yang dapat disajikan dengan teknik tulisan maupun dengan gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan biasanya menggunakan metode Structure English atau Pseudo Code (kode semu). Penyajiann algoritma dalam bentuk gambar biasanya menggunakan flowchart (diagram alir). Sebelum membuat sebuah program, programmer harus mendefinisikan masalah yang ada untuk menghasilkan program yang bagus, dimana bahasa mikroprosessor, bahasa mesin dan hexadecimal Op-code harus diinstruksikan sebelumnya. Sebagai contoh suatu bagian dari instruksi untuk penjumlahan dan pengurangan, pada Instruksi set mikroprosessor 8085 tidak mengetahui instruksi 19

20 aritmatika yang lain (perkalian atau pembagian), sehingga harus didefinisikan terlebih dahulu bagaimana membuat perkalian dengan instruksi yang ada yaitu penjumlahan dan pengurangan. Sebenarnya operasi perkalian tidak cocok dalam struktur proses bilangan biner, jadi utnuk proses perkalian harus diubah oleh programmer ke dalam proses penjumlahan. Contoh : 5 x 4 = 20 Factor 1 Factor 2 Hasil = 20 Berarti masalah perkalian dapat diselesaikan dengan menjumlah bilangan factor 1 sebanyak Factor 2. Sebelum memulai membuat Flowchart dan Program, perlu membuat terlebih dahulu dalam bentuk Algoritma, sebagai contoh untuk program perkalian yaitu 5 dikalikan dengan 4, urutan langkahnya adalah : - Isi Register A dengan data 00 (untuk mengclearkan isi Akumulator) - Isi Register B dengan data 5 (Factor 1) - Isi Register C dengan data 4 (Factor 2) - Jumlahkan Register B dengan Register A, dan isikan hasilnya ke register A. - Kurangi 1 dari data Register C. - Periksa, apakah Register C = 0 ; Jika tidak kembali lompat ke langkah keempat. - Jika Register C = 0, maka program selesai/stop dan kembali ke program utama. 20

21 Dari langkah-langkah pada algoritma ini, dapat dibuat langsung ke sebuah program dengan format bahasa tertentu atau membuat flowchart terlebih dahulu Flowchart. Untuk membuat program yang lebih sistematik maka disarankan untuk menggunakan flowchart, baru kemudian diubah menjadi bahasa assembly. Ada banyak macam flowchart, sebagai contoh flowhcar blok yang menujukkan prosedur proses kasar, atau flowcart yang cukup rinci yang berhubungan dengan satu instruksi. Flowchart juga dibagi atas 3 tipe dasar (1) Tipe langsung (straight type) (2) Tipe cabang (branch type) (3) Tipe loop Seperti tampak pada gambar 2.1. START START START PROSES PROSES SETTING PROSES NO CABANG PROSES BERULANG PROSES PROSES YES PROSES PRAKIRAAN KONDISI PROSES PROSES LAIN (a) Langsung (b)cabang Gambar 2.1. Tipe Dasar Flowchart (c) Loop 21

22 Tipe langsung adalah tipe yang paling sederhana, yaitu urutan proses selalu mulai dari atas ke bawah. Pada tipe cabang, aliran proses berubah berdasarkan perubahan kondisi. Perubahan kondisi tersebut dapat dicek menggunakan register flag F. Tipe loop digunakan untuk proses yang berulang. Tipe ini merupakan tipe yang sangat popular dalam pemograman. Terdapat 2 (dua) jenis flowchart yang perlu diketahui yaitu : Sistem Flowchart. Program Flowchart. Sistem flowchart Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sitem peralatan computer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem Flowchart tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam system yang dibentuk. Simbol-simbol yang digunakan dalam system Flowchart antara lain : Sequential Access Storage Manual Input Punched Paper Tape Display Input/Output Direct Acces Storage Magnetic Disc 22

23 Process Storage Data Manual Operation Card Multi Document Proses Sortir Proses Merge Internal Storage Gambar 2.2. Simbol-simbol Sistem Flowchart Contoh penggunaan Sistem Flowchart : Keyboard CPU Disket Monitor Gambar 2.3. Contoh Penerapan Sistem Flowchart 23

24 Program Flowchart Program Flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Untuk membuat program flowchart telah tersedia symbol-simbol standard yaitu : Process Input/Output Predefined Process Kondisi Loop FOR NEXT Terminator : awal/akhir program Konektor pada halaman yang Konektor pada halaman lain Arah data Gambar 2.4. Simbol-simbol Program Flowchart Beberapa Contoh Penggunaan Program Flowchart : 1. Buatlah sebuah Flowchart untuk menghitung Luas. 24

25 2. Buatlah Flowchart untuk menentukan Nilai 6 orang mahasiswa dengan skala nilai sebagai berikut : A = B = C = D = E = 0 39 Jawab : 1. Start Input alas,tinggi Luas = alas*tinggi/2 Output Luas Stop 25

26 2. Start Baca Data Mhs (X(i) i=1 6) i = 1,6 X(i) >=81 N X(i) N X(i) N X(i) N >=66 >=56 >=40 Y Y Y Y NX(i) = A NX(i) = B NX(i) = C NX(i) = D NX(i) = E N i = 6? Y Cetak (NX(i), i=1,6) Stop 26

27 Tugas dan Pertanyaan : 1. Apa yang dimaksud dengan : a. Program. b. Pemograman c. Algorithma 2. Sebutkan berapa tingkatan dalam Bahasa Pemograman dan jelaskan. 3. Buatlah sebuah Algoritma untuk perkalian sebuah bilangan 8 dengan bilangan 7 dan buat flowchartnya. 4. Sebutkan berapa macam type dasar Flowchart dan jelaskan. 5. Sebutkan perbedaan Sistem Flowchart dengan Program Flowchart. 6. Buatlah Flowchart untuk mendapatkan Nilai Rata-rata Mahasiswa dalam satu kelas dengan jumlah mahasiswa 24 orang, dan untuk mendapatkan Nilai Maximum serta Nilai Minimum. 7. Dalam ruangan Jurusan Teknik Elektro memiliki 3 (tiga) AC Split, dimana ketiga AC tersebut Nyala secara Otomatis tergantung pada suhu dalam ruangan. Jika suhu nya antara 20 o C 25 o C maka AC 1 yang Nyala, dan lainnya OFF, Jika Suhunya diatas 25 o C dan dibawah 30 o C maka dua AC yang akan Nyala yaitu AC 1 dan AC 2, dan Jika Suhunya diatas 30 o C maka ketiga AC tersebut akan Menyala (ON), kemudian jika di dalam ruangan tersebut tidak ada orang maka AC tidak menyala walaupun suhunya tinggi. Buatlah Flowchart untuk mengontrol AC dalam ruangan tersebut. 27

28 E Bahasa Assembly INSTRUKSI DASAR 8085 Agar suatu mikrokomputer dapat bekerja maka harus diberikan instruksi, dimana instruksi ini merupakan perintah-perintah yang akan dilaksanakan oleh mikroprosessor. Instruksi ini terdiri dari kode operasi (Op-Code) dan alamat atau data yang diperlukan. Kode Operasi (Op-Code) pada CPU 8085 terdiri dari 8-bit, yang berarti terdapat 256 (2 8 ) instruksi yang berbeda tetapi yang diperkenalkan pada umum hanya 246 instruksi. Bentuk format dari instruksi umumnya terdiri dari Op-Code dan Operand. Op-Code adalah singkatan dari Operation Code yang menyatakan instruksi yang akan dilaksanakan, sedangkan Operand adalah data yang digunakan oleh Op-Code yang berupa data atau alamat. Format dari bentuk perintah yang digunakan pada CPU 8085 ada 3 jenis yaitu 1 byte, 2 byte, 3 byte yang ditunjukkan pada gambar berikut. Byte 1 Byte 2 Byte 3 Kode Operasi (Op-Code) Data byte rendah (low order data) atau byte rendah alamat (low order address) Data byte tinggi (high order data) Atau Byte tinggi alamat (high order address) Gambar 3.1. Bentuk Format dari Perintah CPU 8085 Berdasarkan fungsinya instruksi CPU 8085 dapat dibedakan atas 5 jenis, yaitu : Instruksi Pemindahan Data (Data Transfer) Instruksi Pemrosesan Data (Data Processing) Instruksi Kendali (Control) 28

29 Instruksi Masukan-Keluaran (Input-Output) Instruksi Lompat dan Cabang (Jump and Branch) 3.1. Mode Pengalamantan Pengalamatan pada mikroprosesor 8085 dibagi atas: Pengalamatan Implied (Implied addressing), pengalamatan seketika (immediate addressing), pengalamatan langsung (direct addressing), pengalamatan tidak langsung (indirect addressing), dan pengalamatan register (register addressing) Pengalamatan Implied Penglamatan jenis ini adalh instruksi yang hanya terdiri dari kode operasi (op-code) yaitu 8-bit. Instruksi pengalamatan paling sederhana ini adalah operasi yang men-set atau meng-clear register bendera (Reg. Flag), menambah/mengurangi register Internal (A, B, C, D, E, H, L, SP), atau mentrasfer isi dari suatu register ke register yang lain. Contoh : INR A 3C; Naikkan suatu isi ACC. ADD B 80; Jumlahkan isi ACC dengan isi register B Pengalamatan Seketika (Immediate Addressing) Pengalamatan seketika adalah instruksi yang operandnya adalah data langsung. Untuk penstranferan data Mikroprosessor 8085 mempunyai dua bentuk dasar dari instruksi pengalamatan seketika ini yaitu: - Bentuk MVI (Move Immediate); Bentuk ini digunakan untuk mentransfer data 8-bit ke suatu register. Contoh : MVI A, 05 3E-05 ; Data 05 diberikan ke Acc. - Bentuk LXI (Load Immediate); Bentuk ini digunakan untuk membebani pasangan register dengan data 16-bit. Setiap Instruksi LXI terdiri dari 3 29

30 byte, yaitu byte pertama berisi Op-Code, byte kedua dan ketiga berisi data immediate 16 bit. Contoh : LXI H, ; Reg. HL = Pengalamatan Langsung (Direct Addressing) Pengalamatan langsung adalah pengalamatan yang langsung menuju lokasi memori. Instruksi ini terdiri dari kode operasi yang diikuti oleh alamat dari lokasi yang dituju. Mikroprosessor 8085 mempunyai dua bentuk instruksi pengalamatan langsung yaitu : Instruksi membebani yang menyimpan Accumulator, instruksi membebani yang menyimpan isi pasangan register HL. Contoh: Assembly Machine Comment LDA a16 3A-ll-hh Reg. A diisi dengan isi alamat a16 STA a16 32-ll-hh Isi Reg. A disimpan pada alamat a16 LHLD a16 2A-ll-hh HL dibebani dengan data dari isi memory a SHLD a16 22-ll-hh Isi pasangan Reg. HL disimpan pada alamat a16 dan a Catatan : a16 = alamat 16-bit, ll = alamat low byte hh = alamat high byte Pengalamatan Tidak Langsung (Indirect Addressing) Pengalamatan tidak langsung adalah pengalamatan suatu lokasi memori dimana pengalamatan dilakukan melalui register. Pengalamatan tidak langsung pada 8085 dilakukan melalui register M dan dengan instruksi STAX dan LDAX. 30

31 Register M adalah memori dimana alamatnya terdapat pada pasangan register HL. Contoh : Assembly Machine Comment LDAX B 02 ;Bebani Reg. A dengan isi alamat yang alamatnya terdapat pada Reg. BC LDAX D 0A ;Bebani Reg. A dengan isi alamat yang alamatnya terdapat pada Reg. DE STAX B 12 ;Simpan isi Reg. A pada lokasi memory yang alamatnya terdapat pada Reg. BC STAX D 1A ;Simpan isi Reg. A pada lokasi memory yang alamatnya terdapat pada Reg. DE MVI M, ;Bebani memory dimana alamatnya pada HL dengan data 05 Contoh berikut ini mengilustrasikan bagaimana pasangan Register dibebani dengan alamat memory dan kemudian dengan menggunakan instruksi LDAX B Akkumulator dibebani dengan data dari lokasi memory 1000(H), dan selanjutnya data tersebut disimpan kembali pada alamat 1200(H) dengan instruksi STAX D. Contoh : Assembly Machine Comment LXI B, 1000 (H) ; alamat 1000(H) BC LXI D, 1200 (H) ; alamat 1200(H) DE LDAX B 0A ; isi alamat 1000(H) ACC. 31

32 STAX D 12 ; isi Akkumulator alamat Pengalamatan Register Pengalamatan ini merupakan pemindahan/pembacaan data antara register. Pengalamatan register ini merupakan pengalamatan yang paling umum digunakan. Pengalamatan register ini mempunyai panjang 8-bit. - Instruksi Data Transfer Antara Register : Kelompok ini terdiri dari 63 Instruksi yang berbeda. Instruksi ini disebut dengan pemindahan (MOV = Move). Format dasar dari instruksi MOV digambarkan seperti dibawah ini : MOV rd, rs rd = Register tujuan rs = Register asal Daftar yang lengkap dari instruksi MOV diperlihatkan pada daftar Instruksi set Perhatikan bahwa beberapa dari instruksi ini menggunakan pengalamatan indirect seperti pengalamatan Register. Contoh berikut menunjukkan bagaimana suatu bilangan pada Accumulator dipindahkan ke Register D dan E. Instruksi mula-mula mengcopy isi Accumulator ke Register D dan kemudian mengcopy isi Register D ke Register E. Contoh : Assembly Machine Comment MOV D, A 57 ; Isi Acc. Dicopy ke Reg. D MOV E, D 5A ; Isi Acc. Dicopy ke Reg. E 32

33 3.2. Operasi Tranfer Data Stack Mikroprosessor 8085A mempunyai sifat penumpukan data dengan system LIFO (Last In First Out). Stack digunakan untuk menyimpan alamat kembali (return) dari subroutine dan juga penyimpanan data untuk sementara waktu. Agar pemogram mengetahui lokasi Stack penyimpanan data maka perlu alamat Stack tersebut ditandai terlebih dahulu. Penandaan ini dilaksanakan dengan mengisi SP (Stack Pointer). Instruksi yang berhubungan dengan Stack ini adalah PUSH, POP, XTHL. POP membaca data dari Stack, dan XTHL adalah mempertukarkan ini Register HL dengan isi Stack yang ditunjuk oleh SP. Assembly Machine Comment PUSH PSW F5 ; Isi Reg. A dan Flag disimpan pada stack PUSH B C5 ; Isi pasangan Reg. BC disimpan pada stack PUSH D D5 ; Isi pasangan Reg. DE disimpan pada stack PUSH H E5 ; Isi pasangan Reg. HL disimpan pada stack POP PSW F1 ; data pada stack diambil kembali dan dimasukkan ke Reg. A dan Flag. POP B C1 ; data pada stack diambil kembali dan dimasukkan ke Reg. BC POP D D1 ; data pada stack diambil kembali dan dimasukkan ke Reg. DE 33

34 POP H E1 ; data pada stack diambil kembali dan dimasukkan ke Reg. HL XTHL E3 ; isi Reg. HL saling dipertukarkan dengan data yang terdapat pada stack Operasi PUSH Instruksi PUSH merupakan instruksi untuk menyimpan data pada Stack. Instruksi set ini terdiri dari instruksi PUSH, POP, XTHL. Operasi dari PUSH ini ditunjukkan paada gambar 3.2. berikut: PUSH D sebelum setelah D E D E SP SP B F F Memory Stack Gambar 3.2. Operasi PUSH 34

35 Anggap bahwa isi SP adalah 9003(H) dan pasangan register DE berisi data 1234(H). Instruksi PUSH membuat isi SP dikurangi satu (SP-1 = 9002) dan 12(H) dari Reg. D disimpan pada memori Kemudian isi SP dikurangi satu lagi (SP-2=9001) dan kemudian data 34(H) dari Reg. E disimpan pada memory 9001, sedangkan isi alamat 9003 sampai 9004 dan isi register tetap Operasi POP Instruksi POP adalah instruksi yang membaca data kembali dari Stack, seperti ditunjukkan pada gambar 3.3. berikut ini : POP D sebelum setelah D E D E SP SP F F Memory Stack Gambar 3.3. Operasi POP 35

36 Langkah-langkah operasi POP D menghasilkan sebagai berikut: Anggap bahwa isi SP tidak berubah dari saat instruksi PUSH (SP=9001). Data dari Stack alamat 9001 diambil kembali dan dimasukkan ke Register E dan setelah itu isi SP ditambah satu (SP+1=9002(H)), kemudian isi alamat 9002(H) dimasukkan ke register D selanjutnya isi SP ditambah satu lagi (SP+2=9003(H)) Operasi Exchange HL dengan Data Stack (XTHL): Instruksi ini meng-exchange isi pasangan Register HL dengan data yang ada pada stack. Contoh : Data 1000 (H) di push pada stack dan HL berisi 2000 (H), maka setelah instruksi XTHL akan mengakibatkan kedua harga ini diexchage, sehingga HL berisi 1000 (H) dan stack berisi 2000 (H) Miscelleneous Data Transfer Instruction. Instruksi Miscelleneous adalah instruksi yang tidak termasuk kepada kelompok diatas. Instruksi-instruksi ini seperti yang terdapat pada table. Assembly Machine Comment IN p8 DB p8 ; Baca data yang ada pada Port p8 dan simpan di Acc. OUT p8 D3 p8 ; Keluarkan isi Acc ke Port beralamat p8 SPHL F9 ; Isi pasangan Reg. HL diberikan pada Stack Pointer (SP) XCHG EB ; HL dan DE saling dipertukarkan 36

37 Instruksi IN dan OUT Instruksi IN dan OUT berfungsi untuk berhubungan dengan peralatan input/output. Instruksi IN dan OUT diikuti dengan alamat input output yang akan dituju. Pada saat mikroprosessor melaksanakan instruksi IN atau OUT saluran alamat byte rendah dan byte tinggi sama yaitu berisiskan alamat input/output yang dituju, jadi untuk mendekodekan alamat input/output dapat diambil dari saluran alamat tinggi atau alamat rendah. Jadi lokasi alamat input/output yang dapat diakses maksimum 256. Instruksi OUT 20H menyebabkan isi akkumulatordikeluarkan ke port (Bandar) yang beralamat 20H dan instruksi IN 21H menyebabkan data pada port yang beralamat 21H masuk pada akkumulator Instruksi SPHL Instruksi ini berguna untuk membebani Stack Pointer dengan isi pasangan register HL. Instruksi SPHL ini hanya 1 byte (Op-Code saja). Instruksi ini sering digunakan untuk menandai Stack Pointer untuk menggantikan instruksi LXI SP. Misalnya sebelum instruksi SPHL ini isi Stack Pointer (SP) adalah 0008 (H) dan pasangan register HL berisi 7008 (H). Setelah instruksi ini dikerjakan microprocessor maka Stack Pointer akan berisi 7008 (H) Instruksi XCHG Instruksi ini berfungsi untuk meng-exchange isi pasangan register HL dengan pasangan register DE. Anggap sebelum instruksi XCHG isi pasangan register HL = 5643 (H), DE = 7613 (H), maka setelah instruksi XCHG dikerjakan mikroprosessor maka isi pasangan register HL = 7613 (H) dan DE = 5643 (H). 37

38 Contoh : Assembly Machine Comment LXI D, 1200 (H) ; Tanda untuk alamat 1200 (H) LXI H, 1000 (H) ; Tanda untuk alamat 1000 (H) MOV A, M 7E ; Data dari alamat 1000 (H) dimasukkan ke Accumulator. XCHG EB ; Tanda untuk alamat saling dipertukarkan. MOV B, M 46 ; Isi alamat 1200 (H) dimasukkan ke register B MOV M, A 77 ; Isi alamt 1000 (H) dimasukkan ke alamat 1200 (H). XCHG EB ; Tanda dipertukarkan kembali. MOV M, B 70 ; Isi alamat 1200 (H) yang pertama dimasukkan ke alamat memori. 38

39 Tugas dan Pertanyaan : 1. Apa yang dimaksud dengan Op-Code dan Operand 2. Sebutkan 5 jenis instruksi pada Mikroprosessor 8085 menurut fungsinya. 3. Sebutkan dan jelaskan Mode Pengalamatan pada Mikroprosessor 8085 serta berikan contohnya. 4. Isilah alamat, Op-Code dan comment pada table berikut sesuai dengan Instruksi pada Mnemonic. Address Op-Code Mnemonic Comment LXI H, 7800 LXI B, 7801 MVI M, FF MOV A, M STAX B SHLD 7802 RST 1 Setelah program di atas dilaksanakan (execute) isi dari : Reg. A = Reg. B = Reg. L = Isi alamat dari : 7800 (H) = 7801 (H) = 7802 (H) = 7803 (H) = 5. Buatlah sebuah Program Perkalian untuk mengalikan dua buah bilangan yaitu 07 dikalikan dengan 06, dan hasil perkaliannya disimpan pada Register D, dan alamat nya dimulai dari alamt

40 F PEMOGRAMAN LANJUTAN Operasi-operasi aritmatika dan logika pada mikroprosessor sama seperti operasi pada system digital biasa. Operasi aritmatika yang dapat dikerjakan oleh mikroprosessor 8085 adalah Penjumlahan, Pengurangan dan operasi logika adalah Invers, AND, OR, EX-OR, Instruksi Banding dan instruksi Geser serta Putar Instruksi Pemrosesan Data (Data Processing) Instruksi pemrosesan data merupakan instruksi aritmatika dan logika. Seluruh operasi dari instruksi akan mempengaruhi isi dari Bendera (Flag). Instruksi aritmatika terdiri dari : Instruksi Penjumlahan (ADD) Instruksi Penjumlahan dapat dibedakan lagi atas : Penjumlahan 8-bit Instruksi penjumlahan bilangan biner 8-bit ini merupakan penjumlahan isi register A dengan isi register yang lain atau suatu bilangan konstanta. Tabel 1. Instruksi Penjumlahan 8-bit tanpa carry Assembly Kode-mesin Fungsi ADI d8 C6 d8 ; Acc = Acc + d8 ADD r op code ; Acc = Acc + (Reg) 40

41 Contoh : MVI A,85 ; Acc = (H) (2) MVI C,83 ; Reg.C= (H) (2) ADD C ; Acc = Acc + C 08 (H) (2) RST ; Dari hasil operasi di atas maka : Acc = 08 dan bit register flag akan berisi : S=0, H=0, P=0, Cy=1. Isi register 0 tetap 83. Instruksi Penjumlahan dengan carry Penjumlahan data 8-bit dengan carry adalah penjumlahan Akkumulator dengan data atau isi register dan ditambahkan dengan carry sebelum operasi dilaksanakan. Bentuk formatnya adalah sebagai berikut : Tabel 2. Instruksi Penjumlahan 8-bit dengan carry. Assembli Kode-mesin Fungsi ACI d8 CE-d8 ; Acc = Acc + d8 + Cy ADC r op-code ; Acc = Acc + Reg.r + Cy Contoh : MVI A, 89 ; Acc = 89 MVI C, 83 ; Reg.C = 83 ADI 83 ; Acc + 83 ADC C ; Acc = Acc + c RST 1 ; Dari hasil operasi diatas maka : cc=90 dan bit register flag akan berisi: S=1, z=0, H=1, P=1, Cy=0. Isi register C tetap

42 Instruksi Penjumlahan dengan 16-bit Instruksi penjumlahan 16-bit adalah penjumlahan isi pasangan register L dengan pasangan register lain, dimana dalam pemerosesan isi pasangan register tersebut melalui Akkumulator. Instruksi ini adalah DAD (Double ADD). Tabel 3. Instruksi Penjumlahan 16-bit Assembli Kode-mesin Fungsi DAD rp op-code ; (HL) = (HL) + rp Contoh : LXI H,8456 LXI B, (H) 8743 (H) DAD B Cy-1 OB99 RST 1 Setelah operasi diatas isi Register HL=OB99 (H) dan BC=2743 (tetap) dan Cy=1 Instruksi Penambahan satu (Increment) Instruksi penambahan satu ada dua buah, yaitu penambahan isi register 8- bit dengan satu dan penambahan isi pasangan register dengan satu, tetapi penambahan satu untuk pasangan register tidak mempengaruhi isi bendera, dengan bentuk formasi sebagai berikut: Tabel 4. Instruksi Penambahan Satu Assembli Kode-mesin Fungsi INR r op-code ; Reg. r = Reg.r + 1 INX rp op-code ; Reg. rp = Reg.rp

43 Instruksi Pengurangan (SUB) Instruksi Pengurangan dibedakan atas : - Instruksi Pengurangan dengan satu (Decremen) Instruksi ini menyebabkan suatu register atau pasangan register berkurang satu. Tabel 5. Instruksi Pengurangan Satu Assembli Kode-mesin Fungsi DCR r op code ; Reg. r = Reg.r - 1 DCX rp op code ; Reg. rp = Reg. rp Instruksi Pengurangan data 8 - bit Instruksi pengurangan data 8-bit adalah pengurangan isi akkumulator dengan data 8-bit atau isi register dengan bentuk format sebagai berikut : Tabel 6. Instruksi pengurangan 8-bit tanpa borrow. Assembli Kode-mesin Fungsi SUI d8 op-code ; Acc = Acc - d8 SUB r op-code ; Acc = Acc - Reg.r Contoh : MVI A,84 84 (H) (2) MVI B,27 27 (H) (2) SUB B 5D (H) (2) RST 1 Setelah program diatas dieksekusi maka Acc=5D (H), B=27 (H), Flag: S=0, Z=0, H=1, Cy=0. 43

44 - Instruksi Pengurangan data 8-bit dengan borrow Tabel 7. Instruksi pengurangan 8-bit dengan borrow. Assembli Kode-mesin Fungsi SBI d8 op-code ; Acc = Acc - d8 - Cy SBB r op-code ; Acc = Acc - Reg.r Cy Contoh : MVI A,57 57 (H) (2) SUI (H) (2) MVI B,27 Cy=1 FF (H) SBB B 27 (H) RST 1 D7 (H) (2) Setelah program diatas dieksekusi maka Acc=D7 (H), B=27 (H), Flag : S=1, Z=0, H=0, Cy=0, P= Instruksi Pendesimalan (DAA) Instruksi ini berfungsi untuk menambahkan 06, 60, 66 terhadap isi akkumulator jika hasil penjumlahan lebih besar dari 9. Penambahan 06, 60 atau 66 pada akkumulator berdasarkan isi dari Register Bendera. Contoh: MVI A, (H) (2) MVI B,27 27 (H) (2) ADD B AB (H) (2) DAA (2) RST 1 Cy= (2) 44

45 Penjumlahan diatas adalah penjumlahan Desimal. Setelah program diatas dieksekusi maka Acc=11 (H), B=27 (H), Flag: S=0, Z=0, H=1, Cy= Instruksi Banding (Compare) Instruksi Banding merupakan instruksi pengurangan isiakkumulator dengan suatu data 8-bit atau isi suatu register, tetapi isi dari akkumulator tetap yang berubah hanya register bendera. Tabel 8. Instruksi Pembandingan Assemli Kode-mesin Fungsi CPI d8 FE-d8 ; Flag = Acc d8 CPM r op-code ; Flag = Acc Reg. r Contoh : 1. MVI A, MVI A, MVI A, 67 MVI A, 27 CPI 78 MVI C, 80 CMP B RST 1 CMP C RST 1 RST 1 Contoh 1 merupakan pembandingan isi Akumulator dengan isi Register B, Proses pembandingan ini dilakukan dengan cara pengurangan isi Acc terhadap isi reg. B tetapi isi Acc tidak berubah. Setelah program diatas dieksekusi maka Acc = 87 (H), B=27 (H), Flag P = 1, S = 0, Z = 0, H = = 0, Cy = 0. Program contoh 2 akan menghasilkan Flag : Cy = 0, Z = 1. Program contoh 3 akan menghasilkan Flag : Cy = 1, Z = 0. 45

46 Instruksi Operasi Logika Instruksi-instruksi logika ini melaksanakan operasi logika antara Akkumulator dengan suatu data 8-bit atau dengan isi suatu register dimana instruksi ini terdiri dari operasi logika AND (^), logika OR (v), dan Exclusive- OR. Instruksi Logika AND. Instruksi Logika AND ini akan menghasilkan output seperti table kebenaran gerbang logika AND, jadi instruksi ini padat mewakili fungsi gerbang logika AND biasa. Tabel 9. Instruksi Logika AND Assembli Kode-mesin Fungsi ANI d8 E6-d8 ; Acc = Acc ^ d8 ANA r op-code ; Acc = Acc ^ Reg. r Contoh : MVI A, (H) (2) MVI B, (H) ^ (2) ^ ANA B 04 (H) (2) RST 1 Instruksi Logika OR. Tabel 10. Instruksi Logika OR Assembli Kode-mesin Fungsi ORI d8 F6-d8 ; Acc = Acc v d8 ORA r op-code ; Acc = Acc v Reg. r 46

47 Contoh : MVI A, (H) (2) MVI B, (H) v (2) v ORA B A7 (H) (2) RST 1 Instruksi Logika Ex-OR Tabel 11. Instruksi Logika Ex - OR Assembli Kode-mesin Fungsi XRI d8 EE-d8 ; Acc = Acc v d8 XRA r op-code ; Acc = Acc v Reg. r Contoh : MVI A, (H) (2) MVI B, (H) v (2) v XRA B A3 (H) (2) RST 1 Instruksi Komplement (Complement) Instruksi Complement ini ada dua buah yaitu CMC dan CMA, dimana CMC berfungsi untuk mengkomplemenkan isi bit carry dari register bendera dan CMA berfungsi untuk mengkomplemenkan isi dari register A Instruksi Geser (Shift) dan Putar (rotate). Instruksi ini berfungsi untuk menggeser isi dari Register A kea rah kanan atau kiri seperti digambarkan pada gambar 4.1 berikut : 47

48 Akkumulator Cy RLC RRC Akkumulator Cy RAL Akkumulator Cy RAR Akkumulator Cy Akkumulator Cy gambar 4.1. Fungsi Instruksi Geser dan Putar Contoh 1 : Contoh 2 : STC ; Set Carry Cy = 1 STC ; Set Carry Cy = 1 CMC : Complement Carry Cy = 0 MVI A, 82 ;A=82 (H) Cy=1 MVI A, 82 ; A = 82 (H) Cy = 0 RRC ; A = 41 (H) Cy = 0 RLC ; A = 05 (H) Cy = 1 RST 1 RST 1 48

49 Contoh 3 : Contoh 4 : STC ; Set Carry Cy = 1 STC ; Set Carry Cy = 1 MVI A, 82 ; A = 82 (H) Cy = 1 MVI A, 82 ;A=82 (H) Cy=1 RAL ; A = 05 (H) Cy = 1 RAR ; A = C1 (H) Cy = 0 RST 1 RST Instruksi Kontrol CPU 8085 mempunyai beberapa instruksi control yang menentukan arah suatu program, mengambil keputusan dan memodifikasi arah program sesuai dengan hasil pengambilan keputusan. Instruksi ini terdiri dari : 1. Instruksi Lompat (JUMP) Instruksi ini terbagi atas dua jenis, yaitu mutlak lompat (unconditional jump) dan lompat bersyarat (conditional jump). Adapun bentuk format dari instruksi ini seperti pada table 12. Tabel 12. Instruksi Lompat Assembli Kode-Mesin Fungsi JMP a16 C3-ll-hh ; Lompat ke alamat a 16 JZ a16 CA-ll hh ; Lompat jika ZERO JNZ a16 C2-ll-hh ; Lompat jika tidak ZERO JC a16 DA-ll-hh ; Lompat jika ada Carry JNC a16 D2-ll-hh ; Lompat jika tidak ada Carry JM a16 FA-ll-hh ; Lompat jika minus JP a16 F2-ll-hh ; Lompat jika Positif JPE a16 EA-ll-hh ; Lompat jika Parity Genap JPO a16 E2-ll-hh ; Lompat jika Parity Ganjil 49

50 2. Instruksi Cabang dan Kembali (CALL, RET) Instruksi CALL membuat suatu program melaksanakan suatu program subrutin yang alamat awalnya setelah kode operasi dari instruksi CALL tersebut, dan akan kembali lagi ke program utama jika instruksi kembali RET (return) dijumpai. Instruksi ini terdiri dari dua jenis yaitu instruksi bersyarat dan tidak bersyarat. Syarat dari instruksi ini dilihat dari kondisi isi register Bendera. Setelah instruksi ini dikerjakan isi register bendera tidak berubah. Tabel 13. Instruksi Cabang Assembli Kode-Mesin Fungsi CALL a16 CE-ll-hh ; CALL Sub Rutin pada alamat a 16 CC a16 DC-ll hh ; CALL Sub Rutin jika ada Carry CNC a16 D4-ll-hh ; CALL Sub Rutin jika tidak ada Carry CZ a16 CC-ll-hh ; CALL jika zero CNZ a16 C4-ll-hh ; CALL jika tidak zero CM a16 FC-ll-hh ; CALL jika minus CP a16 F4-ll-hh ; CALL jika Positif CPE a16 EC-ll-hh ; CALL jika Parity Genap CPO a16 E4-ll-hh ; CALL jika Parity Ganjil Tabel 14. Instruksi Kembali Assembli Kode-Mesin Fungsi RET C9 ; Kembali ke Program Utama RC D8 ; Kembali jika ada Carry RNC D0 ; Kembali jika tidak ada Carry RZ C8 ; Kembali jika hasil 0 RNZ C0 ; Kembali jika hasil tidak 0 RM F0 ; Kembali jika Akkumulator negatif RP FB ; Kembali jika Akkumulator Positif RPE E0 ; Kembali jika Acc berparity Genap RPO EB ; Kembali jika Acc berparity Ganjil 50

51 TABEL INSTRUKSI SET 8085 Mnemonic op- code Bytes Clocks Function ACI d8 CE-d8 2 7 A = A + d8 + Cy ADC B A = A + B + Cy ADC C A = A + C + Cy ADC D 8A 1 4 A = A + D + Cy ADC E 8B 1 4 A = A + E + Cy ADC H 8C 1 4 A = A + H + Cy ADC L 8D 1 4 A = A + L + Cy ADC M 8E 1 7 A = A + M + Cy ADC A 8F 1 4 A = A + A + Cy ADD B A = A + B ADD C A = A + C ADD D A = A + D ADD E A = A + E ADD H A = A + H ADD L A = A + L ADD M A = A + M ADD A A = A + A ADI d8 C6-D8 2 7 A = A + d8 ANA B A0 1 4 A = A ^ B ANA C A1 1 4 A = A ^ C ANA D A2 1 4 A = A ^ D ANA E A3 1 4 A = A ^ E ANA H A4 1 4 A = A ^ H ANA L A5 1 4 A = A ^ L ANA M A6 1 7 A = A ^ M ANA A A7 1 4 A = A ^ A ANI d8 E6-D8 2 7 A = A ^ d8 CALL a16 CD-ll-hh 3 18 Call Sub Rutin CC a16 DC-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if Cy = 1 CM a16 FC-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if S = 1 CNC a16 D4-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if Cy = 0 CNZ a16 C4-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if Z = 0 CP a16 F4-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if S = 0 CPE a16 EC-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if P = 1 CPO a16 E4-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if P = 0 CZ a16 CC-ll-hh 3 9/18 Call Sub Rutin if Z = 1 CMA 2F 1 4 A = A CMC 3F 1 4 Cy = Cy CMP B B8 1 4 Flags = A - B 51

52 Mnemonic op- code Bytes Clocks Function CMP C B9 1 4 Flags = A = C CMP D BA 1 4 Flags = A - D CMP E BB 1 4 Flags = A - E CMP H BC 1 4 Flags = A - H CMP L BD 1 4 Flags = A - L CMP M BE 1 7 Flags = A - M CMP A BF 1 4 Flags = A = A CPI d8 FE-d8 2 7 Flags = A - d8 DAA Decimal Adjust DAD B HL = HL + BC DAD D HL = HL + DE DAD H HL = HL + HL DAD SP HL = HL + SP DCR B B = B - 1 DCR C 0D 1 4 C = C - 1 DCR D D = D - 1 DCR E 1D 1 4 E = E - 1 DCR H H = H - 1 DCR L 2D 1 4 L = L - 1 DCR M M = M - 1 DCR A 3D 1 4 A = A - 1 DCX B 0B 1 6 BC = BC - 1 DCX D 1B 1 6 DE = DE - 1 DCX H 2B 1 6 HL = HL - 1 DCX SP 3B 1 6 SP = SP - 1 DI F3 1 4 Disable Interupt EI FB 1 4 Enable Interupt IN d8 DB-d8 2 4 A = (Port d8) INR B B = B + 1 INR C 0C 1 4 C = C + 1 INR D D = D + 1 INR E 1C 1 4 E = E + 1 INR H H = H + 1 INR L 2C 1 4 L = L + 1 INR M M = M + 1 INR A 3C 1 4 A = A + 1 INX B BC = BC + 1 INX D DE = DE + 1 INX H HL = HL + 1 INX SP SP = SP

53 Mnemonic op- code Bytes Clocks Function JC a16 DA-ll-hh 3 7/10 Jump if Cy = 1 JM a16 FA-ll-hh 3 7/10 Jump if S = 1 JMP a16 C3-ll-hh 3 7/10 Jump JNC a16 D2-ll-hh 3 7/10 Jump if Cy = 0 JNZ a16 C2-ll-hh 3 7/10 Jump if Z = 0 JP a16 F2-ll-hh 3 7/10 Jump if S = 0 JPE a16 EA-ll-hh 3 7/10 Jump if P = 1 JPO a16 E2-ll-hh 3 7/10 Jump if P = 0 JZ a16 CA-ll-hh 3 7/10 Jump if Z = 1 LDA a16 3A-ll-hh 3 13 A = (a16) LDAX B 0A 1 7 A = ((BC)) LDAX D 1A 1 7 A = ((DE)) LHLD a16 2A-ll-hh 3 16 HL = (a16) LXI B, d16 01-ll-hh 3 10 BC = d16 LXI D,d16 11-ll-hh 3 10 DE = d16 LXI H,d16 21-ll-hh 3 10 HL = d16 LXI SP,d16 31-ll-hh 3 10 SP = d16 MOV B, B B = B MOV B, C B = C MOV B, D B = D MOV B, E B = E MOV B, H B = H MOV B, L B = L MOV B, M B = M MOV B, A B = A MOV C, B C = B MOV C, C C = C MOV C, D 4A 1 4 C = D MOV C, E 4B 1 4 C = E MOV C, H 4C 1 4 C = H MOV C, L 4D 1 4 C = L MOV C, M 4E 1 7 C = M MOV C, A 4F 1 4 C = A MOV D, B D = B MOV D, C D = C MOV D, D D = D MOV D, E D = E MOV D, H D = H MOV D, L D = L MOV D, M D = M MOV D, A D = A 53

SISTEM KOMPUTER.

SISTEM KOMPUTER. SISTEM KOMPUTER Salahuddin, SST Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com ELEMEN FUNGSIONAL UTAMA SISTEM KOMPUTER. INTERFACE EXTERNAL UNIT

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN 8085 Kelompok Instruksi Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com Kelompok Instruksi Transfer Data MOV MVI transfer data transfer

Lebih terperinci

INSTRUKSI DASAR Salahuddin, SST.

INSTRUKSI DASAR Salahuddin, SST. INSTRUKSI DASAR 8085 Salahuddin, SST Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com Format perintah yang digunakan pada CPU 8085 Instruksi CPU 8085

Lebih terperinci

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

Pendahuluan (1) D E F

Pendahuluan (1) D E F Andrian Rakhmatsyah Pendahuluan (1) A PC B C SP D E F H L Pendahuluan (2) Mikrokomputer 8-bit yang kompatibel dengan mikroprocessor 8085 SAP-3 lebih berfokus pada model pemrograman Memiliki register tambahan,

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 1 11/20/2016 1 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: Memahami Arsitektur SAP-2. Menjelaskan cara kerja SAP-2. Menjelaskan instruksi-instruksi

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

Arsitektur SAP-2 W BUS ACKNOWLEDGE HEXADECIMAL KEYBOARD ENCODER ACCUMULATOR INPUT PORT 1 ALU FLAGS READY INPUT PORT 2 SERIAL IN PROGRAM COUNTER TMP

Arsitektur SAP-2 W BUS ACKNOWLEDGE HEXADECIMAL KEYBOARD ENCODER ACCUMULATOR INPUT PORT 1 ALU FLAGS READY INPUT PORT 2 SERIAL IN PROGRAM COUNTER TMP W BUS ACKNOWLEDGE HEXADECIMAL KEYBOARD ENCODER 16 ACCUMULATOR INPUT PORT 1 READY SERIAL IN 0 7 INPUT PORT 2 ALU 2 FLAGS PROGRAM COUNTER 16 TMP MAR 16 B 16 64 K MEMORY C Arsitektur SAP-2 MDR OUTPUT PORT

Lebih terperinci

Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti

Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti Set Instruksi: 1 Set instruksi? Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti oleh CPU Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut

Lebih terperinci

ARSITEKTUR KOMPUTER SET INSTRUKSI

ARSITEKTUR KOMPUTER SET INSTRUKSI LOGO ASSALAMU ALAIKUM ARSITEKTUR KOMPUTER SET INSTRUKSI Disajikan Oleh : RAHMAD KURNIAWAN, S.T., M.I.T. TEKNIK INFORMATIKA UIN SUSKA RIAU Karakteristik dan Fungsi Set Instruksi Operasi dari CPU ditentukan

Lebih terperinci

Simple As Posible 2 (bag-1)

Simple As Posible 2 (bag-1) Simple As Posible 2 (bag-1) (Pertemuan ke-17) Disusun ulang oleh: Andrian Rakhmatsyah Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Maret 2016 Arsitektur

Lebih terperinci

Set Instruksi: Set instruksi?

Set Instruksi: Set instruksi? Set Instruksi: 1 Set instruksi? Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (machine instructions) atau

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang tujuan perkuliahan, arsitektur mikroprosesor

Lebih terperinci

MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI. Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS :

MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI. Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS : MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS : 3103113017 TEKNIK JARINGAN AKSES SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Mode dan Format

Lebih terperinci

PERTEMUAN MINGGU KE-5 ARSITEKTUR SET INSTRUKSI

PERTEMUAN MINGGU KE-5 ARSITEKTUR SET INSTRUKSI PERTEMUAN MINGGU KE-5 ARSITEKTUR SET INSTRUKSI KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut

Lebih terperinci

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur Arsitektur Set Instruksi Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 085374051884 Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi. Mengetahui jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

Bab I Pengantar Algorithma & Pemrograman

Bab I Pengantar Algorithma & Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya - ITS Bab I Pengantar Algorithma & Pemrograman I.1. Pengenalan Komputer Komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung. Jadi komputer adalah suatu

Lebih terperinci

Instruksi logika (1) Memanipulasi isi Accumulator, dibagi menjadi 2. Panjang instruksi : 1 byte. Panjang instruksi : 2 byte

Instruksi logika (1) Memanipulasi isi Accumulator, dibagi menjadi 2. Panjang instruksi : 1 byte. Panjang instruksi : 2 byte Andrian Rakhmatsyah Instruksi logika (1) Memanipulasi isi Accumulator, dibagi menjadi 2 1. Operand kedua adalah register B dan C Panjang instruksi : 1 byte Format : Opcode Contoh : ANA B 2. Operand kedua

Lebih terperinci

Simple As Posible 2 (bag-2)

Simple As Posible 2 (bag-2) Simple As Posible 2 (bag-2) (Pertemuan ke-18) Disusun ulang oleh: Andrian Rakhmatsyah Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Maret 2016 Instruksi

Lebih terperinci

BAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

BAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia BAHASA PEMOGRAMAN MIKROPROSESOR Z8 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, bahasa pemrograman

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU CENTRAL PROCESSING UNIT CPU edywin 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register untuk penyimpanan data sementara dan sebuah ALU untuk melaksanakan

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

Arsitektur dan Organisasi

Arsitektur dan Organisasi Arsitektur dan Organisasi Komputer 7 Aditya Wikan Mahastama, S.Kom Week 11 Set Instruksi Apakah Set Instruksi itu? Set instruksi (instruction set): sekumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11 Organisasi Komputer Arsitektur Set-Set Instruksi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Apakah set Instruksi itu? Kumpulan instruksi lengkap

Lebih terperinci

SOAL UAS SISTEM KOMPUTER Kelas XI RPL & TKJ

SOAL UAS SISTEM KOMPUTER Kelas XI RPL & TKJ SOAL UAS SISTEM KOMPUTER Kelas XI RPL & TKJ 1. Tempat penyimpanan primer yang bersifat mudah hilang (volatile) dikarenakan hilang saat listrik padam adalah... a. Random Access Memory b. Read Only Memory

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SET INSTRUKSI. Ptputraastawa.wordpress.com

ARSITEKTUR SET INSTRUKSI. Ptputraastawa.wordpress.com ARSITEKTUR SET INSTRUKSI ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Karakteristik Dan Fungsi Set Instruksi Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya.

Lebih terperinci

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016 Set Instruksi & Mode Pengalamatan Team Dosen Telkom University 2016 Karakteristik Instruksi Mesin Set intruksi adalah kumpulan lengkap dari instruksi yang dapat dieksekusi oleh CPU Set instruksi adalah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

Arsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer

Arsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer Arsitektur Dan Organisasi Komputer Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer 1.1 Komputer Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah

Lebih terperinci

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 6 Set Instruksi Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand yang digunakan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk

Lebih terperinci

BAB Arsitektur Komputer. Konsep Arsitektur Komputer. Rini Agustina, S.Kom, M.Pd RINI AGUSTINA - DARI BERBAGAI SUMBER

BAB Arsitektur Komputer. Konsep Arsitektur Komputer. Rini Agustina, S.Kom, M.Pd RINI AGUSTINA - DARI BERBAGAI SUMBER BAB - 01 Arsitektur Komputer Konsep Arsitektur Komputer Rini Agustina, S.Kom, M.Pd 1 Arsitektur Komputer Vs Organisasi Komputer Arsitektur Komputer adalah bagian yang lebih cenderung pada kajian atribut

Lebih terperinci

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR 1 SISTEM KERJA MIKROPROSESOR Percobaan I Tujuan Percobaan 1. Mempelajari hubungan bahasa tingkat rendah dengan arsitektur mikroprosesor. 2. Memahami konsep pemograman modular dan pengolahan data dalam

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 2 Organisasi Komputer Organisasi dan Arsitektur Komputer Struktur dan Fungsi Komputer Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Arsitektur & Organisasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C51 membutuhkan sebuah program yang terdiri dari susunan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

PERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY PERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan pengertian mengenai arti stack, dapat menggunakan

Lebih terperinci

Arsitektur dan Organisasi Komputer. Set instruksi dan Pengalamatan

Arsitektur dan Organisasi Komputer. Set instruksi dan Pengalamatan Arsitektur dan Organisasi Komputer Set instruksi dan Pengalamatan Komponen Komputer Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai

Lebih terperinci

BAB VI ARSITEKTUR KOMPUTER

BAB VI ARSITEKTUR KOMPUTER A VI ARSITEKTUR KOMPUTER 6.1 PENDAHULUAN Arsitektur disini dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponenkomponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya

Lebih terperinci

Karakteristik Instruksi Mesin

Karakteristik Instruksi Mesin PERTEMUAN Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set

Lebih terperinci

RUNNING TEXT. Gambar 1. Susunan Running Text

RUNNING TEXT. Gambar 1. Susunan Running Text RUNNING TEXT TUJUAN 1. Membuktikan program running text. 2. Menganalisa tampilan running text. TEORI Pendahuluan Running Text merupakan salah satu media yang efektif menyampaikan informasi. Running Text

Lebih terperinci

Introduction to Computer Architecture. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 --

Introduction to Computer Architecture. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 -- Introduction to Computer Architecture Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 01 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Acknowledgement

Lebih terperinci

Pengantar Organisasi Komputer

Pengantar Organisasi Komputer BAB 1 Pengantar Organisasi Komputer Buku ini membahas tentang struktur dan fungsi komputer. Setelah mempelajari buku ini diharapkan dapat memahami sifat dan karakteristik sistem-sistem komputer yang berkembang

Lebih terperinci

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer

STRUKTUR CPU. Arsitektur Komputer STRUKTUR CPU Arsitektur Komputer Tujuan Mengerti struktur dan fungsi CPU yaitu dapat melakukan Fetch instruksi, interpreter instruksi, Fetch data, eksekusi, dan menyimpan kembali. serta struktur dari register,

Lebih terperinci

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Oleh: Ali Sofyan Kholimi Universitas Muhammadiyah Malang E-Mail / IM: kholimi@gmail.com Blog: http://kholimi-id.blogspot.com Tujuan Belajar Mendaftar register

Lebih terperinci

SET INSTRUKSI. Organisasi dan Arsitektur Komputer

SET INSTRUKSI. Organisasi dan Arsitektur Komputer SET INSTRUKSI Organisasi dan Arsitektur Komputer TUJUAN Memahami representasi set instruksi, dan jenis- jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand digunakan Macam-macam Mode pengalamatan

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER DASAR

ORGANISASI KOMPUTER DASAR ORGANISASI KOMPUTER DASAR A. KOMPONEN SISTEM Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan

Lebih terperinci

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly)

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) 1 BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) Operand dalam pemograman mikrokontroler adalah data yang tersimpan dalam memory, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara umum dikelompokan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan Bab 10 Disusun Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Definisi: lengkap instruksi yang dapat adalah kumpulan dimengerti CPU Sifat2: 1. Merupakan Kode Mesin 2. Dinyatakan dalam Biner 3.Biasanya digunakan dalam

Lebih terperinci

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer 1 Tinjau Ulang Sistem Komputer Overview Sebelum memulai mempelajari sistem operasi penting bagi kita untuk mengetahui komponen-komponen yang menjadi bagian dari sebuah sistem komputer disertai cara kerjanya.

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

Strategi Perancangan Hardware menggunakan 2 Metode Bersamaan dan Pengantar Arsitektur Mikroprosesor

Strategi Perancangan Hardware menggunakan 2 Metode Bersamaan dan Pengantar Arsitektur Mikroprosesor MODUL KE 6 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 6 MATERI KULIAH : Strategi perancangan hardware sistem mikroprosesor menggunakan 2 (dua) metode secara bersamaan yaitu metode fully decoded addressing dan non fully

Lebih terperinci

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) Pengantar Teknologi Informasi 1 BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" Abstraksi Sistem Komputer Secara abstrak level sebuah sistem komputer modern dari level rendah sampai level tertinggi

Lebih terperinci

BAB 2 Pemrograman Zilog Z80

BAB 2 Pemrograman Zilog Z80 BAB 2 Pemrograman Zilog Z80 Oleh : Setiawardhana Buku: Bahasa Assembly (Buku Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pengantar Question Mengapa sistem mikroprosessor yang

Lebih terperinci

BAB 3 Pemrograman Zilog Z80 Lanjutan

BAB 3 Pemrograman Zilog Z80 Lanjutan BAB 3 Pemrograman Zilog Z8 Lanjutan Buku: Bahasa Oleh : Setiawardhana Bahasa Assembly (Buku( Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pokok Bahasan Addressing Mode? FLAG? Instruksi

Lebih terperinci

Ringkasan Set Instruksi Dan Mode pengalamatan ( Addressing Mode )

Ringkasan Set Instruksi Dan Mode pengalamatan ( Addressing Mode ) Ringkasan Set Instruksi Dan Mode pengalamatan ( Addressing Mode ) Mikroprosessor 8051, sebagaimana terdaftar dalam 8051 set instruction in numerical order memiliki sekumpulan instruksi yang terintegrasi

Lebih terperinci

Struktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 --

Struktur Fungsi CPU. Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- Struktur Fungsi CPU Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 03 -- This presentation is revised by @hazlindaaziz, STMIK, 2014 Main Material: Acknowledgement

Lebih terperinci

Mengenal bahasa assembly

Mengenal bahasa assembly Mengenal bahasa assembly adiatma adiatma@raharja.info Abstrak Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 2 Organisasi Komputer Struktur dan Fungsi Komputer Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Sistem Komputer: Definisi Supaya komputer dapat digunakan

Lebih terperinci

Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output

Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output Komputer Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Set Instruksi Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER Memory Program Memory dan Data Memory Memory yang terdapat pada Mikrokontroler 89C51 dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu program memory (memori program) dan data

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tim Dosen KPKK Kelompok Keahlian ENS Sistem Komputer 1 8/28/2016 Berbagai Macam Bentuk Komputer 2 8/28/2016 1 Mengapa Belajar Organisasi dan Arsitektur Komputer?

Lebih terperinci

7.Lokasi hasil pemrosesan

7.Lokasi hasil pemrosesan SRI SUPATMI,S.KOM 6. Lokasi Operand Ada beberapa pilihan dalam menempatkan operand (lokasi operand) yaitu pada: memori utama, register CPU, I/O port dan pada instruksi itu sendiri. Membiarkan operand dalam

Lebih terperinci

Instruksi Mikroprosesor

Instruksi Mikroprosesor MODUL KE 10 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 10 MATERI KULIAH : Pengelompokan instruksi mikroprosesor : data manipulation instruction, data transfer instruction, program manipulation instruction, status management

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER SMK MEDIA INFORMATIKA

SISTEM KOMPUTER SMK MEDIA INFORMATIKA SISTEM KOMPUTER SMK MEDIA INFORMATIKA 1. PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ORGANISASI KOMPUTER DENGAN ARSITEKTUR KOMPUTER 1.1 Pengertian Arsitektur Komputer, mempelajari atribut atribut sistem komputer yang terkait

Lebih terperinci

INSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

INSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia INSTRUKSI-INSTRUKSI MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, instruksi yang

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN

DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN BUKU AJAR DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN oleh : RINTA KRIDALUKMANA, S.Kom, M.T. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009 Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

Soal Komunikasi Data Kelas XI TKJ

Soal Komunikasi Data Kelas XI TKJ Soal Komunikasi Data Kelas XI TKJ PAKET A 1. Tempat penyimpanan primer yang bersifat mudah hilang (volatile) dikarenakan hilang saat listrik padam adalah... a. Random Access Memory b. Read Only Memory

Lebih terperinci

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2)

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2) Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2) Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Januari 2016 Pokok Bahasan Pendahuluan Arsitektur

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER AT89S52

MIKROKONTROLER AT89S52 MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER T 89C5 PERTEMUN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER T 89C5 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C5 membutuhkan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 NIM NAMA KELAS DOSEN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 TEAM MIKROPROSESOR DAN ANTARMUKA (SK2023) Tanggal Waktu 120 menit Sifat Ujian Closed book, No Calculator TTD Nilai A. Pilihan Ganda Pilihlah

Lebih terperinci

Pengantar Organisasi Komputer. Abdul Syukur

Pengantar Organisasi Komputer. Abdul Syukur Pengantar Organisasi Komputer Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 085374051884 Tujuan 1. Menjelaskan tentang organisasi komputer. 2. Menjelaskan perbedaan utama organisasi

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Struktur CPU Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Flash Back 2 Pengertian

Lebih terperinci

Disusun Oleh Kelompok 5 : Abdul Haris Nabu Muh. Eka A.P Paputungan Afner Mengi Deasry Potangkuman Aufry Masugi Adel Mamonto

Disusun Oleh Kelompok 5 : Abdul Haris Nabu Muh. Eka A.P Paputungan Afner Mengi Deasry Potangkuman Aufry Masugi Adel Mamonto Disusun Oleh Kelompok 5 : Abdul Haris Nabu Muh. Eka A.P Paputungan Afner Mengi Deasry Potangkuman Aufry Masugi Adel Mamonto PENDAHULUAN Setiap komputer didalamnya pasti terdapat mikroprosesor. Mikroprosesor,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR STACK DAN SUBROUTINE

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR STACK DAN SUBROUTINE LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR STACK DAN SUBROUTINE Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Rekan Kerja : Safira Rachmadewi (021500453) Tri Handayani (021500454) Prodi : Elektronika Instrumentasi

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer ARSITEKTUR UMUM SISTEM KOMPUTER Sistem Komputer Sistem komputer terdiri atas CPU dan sejumlah perangkat pengendali yang terhubung melalui sebuah bus yang menyediakan akses ke memori

Lebih terperinci

William Stallings Computer Organization and Architecture. Chapter 9 Set Instruksi: Karakteristik dan Fungsi

William Stallings Computer Organization and Architecture. Chapter 9 Set Instruksi: Karakteristik dan Fungsi William Stallings Computer Organization and Architecture Chapter 9 Set Instruksi: Karakteristik dan Fungsi 1 Set instruksi? Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti oleh CPU Kode mesin Biner Kode assembly

Lebih terperinci

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor Organisasi Sistem Komputer Priyanto E-mail : priyanto@uny.ac.id Mobile: 0811282609 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I)

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I) Pertemuan 2 Organisasi Komputer II Struktur & Fungsi CPU (I) 1 Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

Lebih terperinci

BAHASA MESIN. PDE - bahasa mesin 1

BAHASA MESIN. PDE - bahasa mesin 1 BAHASA MESIN PDE - bahasa mesin Instruksi dalam bahasa mesin berada dalam bentuk kode biner yg disebut KODE MESIN / INSTRUKSI MESIN. Set instruksi mesin yg dapat dijalankan oleh suatu komputer disebut

Lebih terperinci

Jumlah maksimum operand dalam suatu computer menunjukkan organisasi prosessor mesin tersebut.

Jumlah maksimum operand dalam suatu computer menunjukkan organisasi prosessor mesin tersebut. FORMAT INSTRUKSI Intruksi bahasa mesin Struktur umum. Opcode Operand 1 Operan 2.. Opcode (kode Operasi) : Operation code, biner tak bertanda yang uni untuk menerangkan operasi yang harus dieksekusi. Set

Lebih terperinci

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU)

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU) Bab 7 Prosesor Dan Memori 7.1 Pendahuluan Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan melalui alat input dan hasilnya akan ditampilkan

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer Pengampu Mata Kuliah Casi Setianingsih (CSI) Hp : 081320001220 (WA Only) Email Tugas : casie.sn@gmail.com Email Tel-U : setiacasie@telkomuniversity.ac.id Komposisi Penilaian Quiz

Lebih terperinci

Berbagai Macam Bentuk Komputer

Berbagai Macam Bentuk Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Pertemuan 3: Pengantar Arsitektur Komputer Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan

Lebih terperinci

STRUKTUR FUNGSI CPU. Menjelaskan tentang komponen utama CPU. Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

STRUKTUR FUNGSI CPU. Menjelaskan tentang komponen utama CPU. Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register Organisasi Komputer STRUKTUR FUNGSI CPU 1 Tujuan Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register Menjelaskan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SISTEM KOMPUTER

GAMBARAN UMUM SISTEM KOMPUTER (Operating System) SISTEM OPERASI Pertemuan 1 GAMBARAN UMUM SISTEM KOMPUTER 1 - Robert H. Blismer - Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas : menerima input, memproses

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER PEMROSES (CPU) Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen

SISTEM KOMPUTER PEMROSES (CPU) Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen SISTEM KOMPUTER Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen PEMROSES (CPU) CPU = Central Processing Unit Pemroses berfungsi mengendalian

Lebih terperinci

Organisasi Sistem Komputer

Organisasi Sistem Komputer Organisasi Sistem Komputer Materi I (Pendahuluan) Dr. Hary Budiarto Program Pasca Sarjana Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Materi Perkuliahan (6 Juni 2008) Materi 1 (Pengantar Organisasi Komputer)

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051 1.1. Organisasi Memori Semua divais 8051 mempunyai ruang alamat yang terpisah untuk memori program dan memori data, seperti yang ditunjukkan pada gambar1.1. dan gambar 1.2. Pemisahan secara logika dari

Lebih terperinci

Diktat Kuliah - Pipeline

Diktat Kuliah - Pipeline Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah - Pipeline Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Proses

Lebih terperinci