ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA CV. EKA UTAMA KARYA SAMARINDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA CV. EKA UTAMA KARYA SAMARINDA"

Transkripsi

1 ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA CV. EKA UTAMA KARYA SAMARINDA Anton Nurcahyo (Staf Pengajar Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak ANTON NURCAHYO : Salah satu unsur terpenting dalam sebuah Organisasi adalah Sumber Daya Manusia. Masalah Sumber Daya Manusia harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya terutama bagaimana meningkatkan kinerja karyawannya. Organisasi perlu memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawannya. Variabel-variabel tersebut meliputi motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja. Yang menjadi permasalahan adalah apakah variabel kompensasi, kepemimpinan, disiplin kerja, kerjasama, motivasi, kemampuan kerja, kondisi kerja berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda dan variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan CV. Eka Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan dari variabel-variabel motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja terhadap kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda yang kemudian akan diketahui variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan CV. Eka Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan analisis korelasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : Variabel-variabel motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja secara parsial secara signifikan berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan CV. Eka Kemudian variabel-variabel motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda. Sedangkan variabel-variabel motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja, yang meripakan faktor dominan adalah kompensasi. Kata Kunci: motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja. PENDAHULUAN Dalam sebuah perusahaan, potensi Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja. Tapi faktor manusia merupakan faktor yang terpenting pula. Melalui perencanaan Sumber Daya Manusia yang matang, produktivitas kerja dari tenaga kerja yang sudah ada dapat ditingkatkan. Melihat betapa pentingnya peran sumber daya manusia untuk meraih keunggulan yang kompetitif dalam memberikan kontribusi, agar perusahaan bisa hidup berkelanjutan, strategi sumber daya manusia dalam implementasi dan pengembangannya diperlukan untuk mendapatkan dan menopang keuntungan yang kompetitif melalui pengelolaan sumber daya manusia yang merupakan suatu fokus perioritas mengelola orangorang dalam lingkungan yang selalu berubah JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: Riset / 2236

2 kemudian dibuat suatu sistem yang fleksibel sebagai pedoman dalam melaksanakan visi dan misi perusahaan. Dalam era globalisasi sekarang ini tentunya kebijakan pemerintah haruslah mengarah pada peningkatan Sumber daya manusia dengan berbasis teknologi untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. CV. Eka Utama Karya Samarinda merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Kelistrikan. Untuk mencapai tujuan, perusahaan ini memiliki program-program Sumber Daya manusia yang nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitas karyawannya. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diperlukan tenaga kerja yang terampil, berpendidikan dan berpengalaman. sampai saat ini perusahaan masih memiliki masalah-masalah dengan Sumber Daya manusianya. Perusahaan memerlukan sumber daya manusia handal untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia di CV. Eka Utama Karya Samarinda, maka perlu didukung dengan peningkatan kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang optimal dapat diharapkan baik apabila didukung berbagai faktor seperti kompensasi yang diterima, kerjasama antar staf administrasi, disiplin kerja yang tinggi, kepemimpinan yang baik, motivasi kerja yang tinggi, kondisi kerja yg baik dan kemampuan kerja/administrasi memadai. Motivasi kerja yang tinggi haruslah diciptakan dalam organisasi. Baik motivasi materi maupun non materi. Dengan motivasi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kepemimpinan yang baik juga akan mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga seorang atasan harus mampu memimpin pegawainya dengan bijaksana dan profesional. Dengan demikian karyawan merasa dihargai dan akan dapat meningkatkan kinerjanya. Dalam organsisasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan suatu kerja sama antar karyawan, karyawan harus mengerjakan tugasnya sesuai tugas pokok dan fungsinya. karyawan karyawan harus bekerja secara tim dan tidak sendiri-sendiri, jadi tim haruslah kompak dan yang solid. Maka dari itu kerja sama dalam organisasi harus lebih ditingkatkan. Kondisi kerja yang nyaman seperti ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, adanya perawatan sarana yang digunakan dalam proses pekerjaan, serta ruangan kerja yang menyenangkan sehingga meningkatkan semangat kerja staf administrasi dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun simultan dari variabel-variabel motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja terhadap kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda dan untuk mengetahui variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia sangat penting bagi sebuah organisasi dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan tenaga kerja sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Perkembangan Organisasi sangatlah bergantung pada produktifitas tenaga kerja yang ada dalam organisasi. Dengan Pengaturan Manajemen Sumber Daya Manusia secara professional diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Menurut Mangkunegara (2007) Manajemen Sumber daya Manusia adalah merupakan Suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Menurut Tulus (1993) pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaaan pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubugan kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi individu dan masyarakat. Hasibuan (2001) memberikan pengertian manajemen Sumber Daya Manusia adalah Ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Beberapa pendapat tersebut maka yang menjadi dasar pembahasan dalam manajemen Sumber Daya Manusia yaitu mengenai pengaturan peranan manusia mewujudkan tujuan yang optimal. Dimana pengaturan ini meliputi masalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pemeliharaan, kedisiplinan dan Riset / 2237 JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012:

3 pemberhentian tenaga kerja untuk membantu tercapainya tujuan yang direncanakan. Konsep Motivasi Kerja Menurut Konzh (1990) Motivasi adalah suatu rantai reaksi yang diawali dengan adanya kebutuhan, yang menimbulkan keinginan atau upaya mencapai tujuan, yang selanjutnya menimbulkan tensi/ ketegangan (yaitu keinginan yang belum terpenuhi), yang kemudian menyebabkan timbulnya tindakan yang mengarah pada tujuan, dan akhirnya memuaskan keinginan. Kemudian Mangkunegara (2006) mengemukakan bahwa motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Yang menjadi indikatornya adalah sebagai berikut dorongan dalam penyelesaian tugas dengan cepat dan tepat, dorongan untuk mencapai tujuan, dorongan dalam pencapaian prestasi, dorongan menganggap pekerjaan sebagai suatu tantangan, dorongan dalam memberikan gagasan gagasan segar mengenai pekerjaan, dorongan untuk menyukai pekerjaan. Konsep Kepemimpinan Kepemimpinan diartikan apabila dapat diterapkan dengan baik oleh setiap kantor, maka akan dirasakan pengaruh positif terhadap penciptaan semangat kerja pegawai. Menurut pendapat Wahjosumidjo (1994) kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifatsifat tertentu seperti kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). 2. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan degan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. 3. Kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi Yang menjadi indikator dalam kepemimpinan ini adalah kemampuan memberikan kesempatan untuk menyampaikan saran serta konsultasi, kemampuan mempengaruhi orang lain, obyektifitas penilaian terhadap bawahan, kemampuan memberikan penjelasan tentang pekerjaan. Konsep Kondisi Kerja Kondisi lingkungan kerja memiliki peranan yang menentukan juga terhadap kinerja/prestasi pegawai, karena lingkungan yang tidak mendukung pegawai dalam melaksanakan pekerjaan berakibat pada merosotnya kinerja. Seperti suasana bising, lingkungan kerja yang sempit, kotor, lampu penerangan yang kurang mendukung serta tempat kerja yang kurang strategis, karena sulitnya dijangkau oleh kendaraan, hubungan antara sesama pegawai dan masyarakat sekitarnya. Husnan (1997) mengemukakan bahwa Kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja Yang menjadi indikatornya adalah sebagai berikut keadaan penerangan, keadaan sirkulasi udara dan temperature di ruang kerja, keadaan perlengkapan kerja, keadaan Peralatan kerja, ketersediaan peralatan komunikasi Konsep Kerjasama Dalam - kompetensi-kerjasama-team-work) Kerjasama adalah sebuah kata yang sangat sering kita dengar dan Kerjasama (Team Work) adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Kerjasama kelompok merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Pemahaman mengenai kerjasama kelompok tergantung beberapa aspek diantaranya aspek individual yang mampu mempengaruhi Kinerja tim dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien bagi perusahaan. Yang menjadi Indikatornya adalah sebagai berikut hubungan antar anggota/kecocokan, kekompakan dalam bekerja sama, komunikasi antara anggota, pemahaman pentingnya kerjasama dalam pencapaian tujuan. Konsep Kinerja Menurut Simamora (2001) Kinerja merupakan suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik jumlah maupun nonfisik. Sedangkan menurut Mangkunegara (2001) Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: Riset / 2238

4 dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya yang diberikan. Dari pengertian dia atas dapat diartikan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang telah dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang yang diukur dalam satuan tertentu dan waktu tertentu. Pengukuran Kinerja Untuk menilai kinerja seseorang menurut Ranupandoyo dan Husnan (1994) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang bisa dipakai untuk penilaian adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan, kerja sama, kepemimpinan, kehati-hatian, pengetahuan mengenai jabatan, kerajinan, kesetiaan, dapat tidaknya diandalkan dari insentif. Selanjutnya Prawiro Sentono (1999) menyatakan bahwa penilaian kinerja-kinerja seorang karyawan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1) Penilaian umum meliputi penilaian atas jumlah pekerjaannya, kuantitas pekerjaannya, kemampuan kerjasama dan tim, kemampuan berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasannya, sikap atau perilakunya dan dorongan (inisiatif) untuk melakukan pekerjaan. 2) Penilaian atas keterampilan (skill) meliputi penilaian atas keterampilan teknis, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, kepemimpinan (untuk mendorong temantemannya lebih baik), kemampuan administrasi (mengatur urutan pekerjaan yang tepat), dan krestifitas serta inovasi agar hasil pekerjaan lebih baik. 3) Penilaian dalam kemampuan membuat rencana dan jadwal kerja, terutama bagi karyawan yang mempunyai banyak tanggung jawab (tugas pekerjaan), termasuk mengatur waktu dan upaya menekan biaya. Kerangka Konsep Penelitian Dalam penelitian ini kerangka pemikiran yang mendasari adalah bagaimana seorang karyawan dapat memiliki kinerja yang sanagat tinggi. Dengan kinerja yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh empat variabel yaitu : motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja. Untuk lebih Jelasnya kerangka konsep pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Hipotesis 1. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti dapat mengemukakan Hipotesis sebagai berikut : Diduga ada Pengaruh secara parsial maupun simultan dari variabel-variabel motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja terhadap kinerja karyawan CV. Eka 2. Diduga variabel kompensasi mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan CV. Eka METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei dengan memberikan Kuesioner kepada responden. Ruang Lingkup dan Lokasi penelitian Dalam penelitian ini hanya membahas motivasi, Kerjasama, kepemimpinan dan Kondisi Kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan CV. Eka Penelitian ini tepatnya dilakukan di CV. Eka Utama Karya Samarinda dengan para karyawan dijadikan responden. Pupulasi dan pengambilan Sampel Jumlah populasi yang ada hanya sebesar 54 orang yang terdiri dari Staf Administrasi Kantor, dan karyawan lapangan. Pengambilan sampel dilakukan secara langsung. Dikarenakan jumlah populasi hanya 58 orang. Karena jumlah pupulasi kecil maka peneliti mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel/responden. Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dibedakan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Riset / 2239 JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012:

5 Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Berdasarkan dari permasalahan dan hipotesis yang dikemukakan, maka variabelvariabel yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Variabel bebas, dalam penelitian ini terdiri dari: Kompensasi, Kepemimpinan Disiplin kerja Kemampuan kerja Motivasi Kondisi kerja Kerjasama 2. Variabel terikat, dalam penelitian ini terdiri dari: Kinerja karyawan (Y) dengan indikator terdiri: dari pencapaian jumlah/kuantitas pekerjaan yang telah diselesaikan, kualitas hasil kerja yang telah diselesaikan, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Tanggung Jawab dalam menyelesaikan pekerjaan, Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran, dedikasi dan minat, dalam melaksanakan penyelesaian tugas dan pekerjaannya sebagai pegawai. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini, membagikan kuesioner yang disusun dalam kalimat-kalimat pertanyaan, Responden diminta memberikan tanggapannya dengan memberi tanda silang atas pilihan jawaban. Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif tersebut, dikuantitatifkan dan diukur dengan menggunakan skala likert, dimana jawaban untuk pertanyaan diberi skor positif. Uji Validitas dan realibilitas Menurut Ghozali (2005), Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisener yang merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuisener dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran Reliabilitas dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau untuk mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Croncbach Alpha (α). Menurut Ghozali suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Untuk menentukan valid tidaknya kuisioner dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi masing-masing skor Variabel dengan total skor Variabel. Dengan mengajukan Hipotesis : Ho = Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk/variabel Ha = Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk/variabel Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Untuk menguji apakah masing-masing indikator variabel valid atau tidak dapat dibandingkan nilai correlated item-total correlation. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : Analisis Regresi Berganda Peneliti dalam hal ini akan menganalisis dengan teknik statistik dengan model regresi linier berganda dengan persamaan : Y = b 0 + b 1 X l +b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 +b7 X7 + e Dimana Y = variabel dependen Kinerja X 1 adalah variabel independen Kompensasi (insentif/honor) X 2 adalah variabel independen Kepemimpinan X 3 adalah variabel independen Disiplin Kerja X 4 adalah variabel independen Kemampuan Kerja X 5 adalah variabel independen Motivasi X 6 adalah variabel independen Kondisi Kerja X7 adalah variabel independen Kerjasama b1,b2,b3,b 4,b 5,b 6, b 7 adalah koefisien regresi parsial b 0 adalah konstanta nilai yang tidak dipengaruhi oleh X e adalah variabel penggangu. Uji Multikoliniearitas Menurut Ghozali (2005) Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: Riset / 2240

6 antar variable bebas (Independent). Model Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independent. Untuk mendeteksi terjadi multikolonieritas dapat dilihat berdasarkan hasil Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonirietas hándal nilai-nilai tolerant < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Uji Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2005), Uji Heteroskedastisitas digunakan menguji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengaatan lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat penyebaran dari varian residualnya. Uji Autokorelasi. Menurut Ghozali (2005) Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya korelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test. Uji Durbin Watson digunakan untuk menguji autokorelasi suatu model dengan mensyaratkan adanya intersep (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Dengan pengambilan keputusan terlihat pada tabel berikut: Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan secara statistik dengan melalui beberapa tahapan pengujian yaitu sebagai berikut : Uji Regresi Secara Simultan ( Uji F ) Uji statistik regresi perlu mengetahui besarnya koefisien determinan ( R 2 ) kegunaan R 2 ini untuk mengukur besarnya sumbangan variasi variable secara bersama-sama terhadap variasi variable tergantungnya. Selanjunya mengetahui koefisien korelasi ( Multiple R ). Kegunaan R ini untuk mengetahui keeratan hubungan antara variable bebas terhadap variable tergantungnya dan jika hasil R mendekati 0 (nol) maka semakin lemah hubungan antara variable bebas dengan variable tergantung. Jadi nilai koefisien korelasi (Multiple R) akan bergerak diantar 0 sampai dengan 1 ( 0 < R < 1 ). Uji statistik regresi ini masih perlu untuk mengetahui sejauhmana variable-variabel bebas yang digunakan mampu menjelaskan variable tergantungnya, artinya apakah model regresi linier berganda yang digunakan pengaruhnya signifikan atau tidak, uji yang terkait dengan hal tersebut adalah uji F. Jika ternyata F hitung < F- table, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Makna Ho adalah variasi dari model regresi linier berganda tidak mampu menjelaskan pengaruh variable bebas secara keseluruhan terhadap variasi variable tergantungnya. Jika F hitung > F- table, maka hipotes nol (Ho) ditolak dan hipotesi alternatif (Ha) diterima, berarti dapat dikatakan variasi dari model regresi linier berganda mampu menjelaskan pengaruh variable bebas secara keseluruhan terhadap variasi variable tergantungnya. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) Guna membuktikan kebenaran hipotesis kedua maka digunakan uji-t, uji-t bertujuan untuk menguji kebenaran koefisien regresi parsial. Uji-t ini, bila t-hitung < t-tabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotes alternatif (Ha) ditolak. Maka Ho adalah tidak ada pengaruh variable bebas secara parsial terhadap variable tergantungnya, sedangkan makna Ha adalah ada pengaruh variable bebas secara parsial terhadap variable tergantungnya. Jika t-hitung > t-tabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatifnya (Ha) diterima, berarti dapat dikatakan bahwa ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variable tergantungnya. Besarnya variable bebas terhadap variable tergantungnya ditunjukkan oleh besarnya koefisien regresi masing-masing variable bebas. Riset / 2241 JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012:

7 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat, apakah respon atau tanggapan dari responden akan menghasilkan nilai atau hasil yang sama jika dilakukan dalam waktu dan tempat yang berbeda. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan tertentu. Menurut Nunally dalam Ghozali suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Setelah diadakan perhitungan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil seperti pada table 2 berikut : Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Menurut Ghozali Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Adapun pengujian secara manual adanya multikolinearitas terhadap model adalah sebagai berikut: Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa Cronbach alpha lebih besar dari 0,60 maka variabel-variabel yang dipakai adalah valid Uji Validitas Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kiuisener. Suatu kuisener dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisener mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuisener tersebut Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah 58. Maka besarnya df dapat dihitung 58-2=56 dengan df = 56 dan alpha = 0,05 maka didapat r table = 0,2181 yang berarti bahwa r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid ( 0,676 > 0,2181). Hasil pengujian berdasarkan tabel 3 menunjukkan dari tujuh variabel independen, semua variabel independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10, ini menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas. Pengujian Heteroskedastisitas Penelitian ini melakukan pendeteksian ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Park. Dari persamaan regresi ini didapatkan nilai R 2 untuk menghitung c 2, di mana c 2 = n x R 2. Pengujiannya adalah jika c 2 hitung < c 2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak. Pengujian Multikolinearitas Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan menggunakan cara melihat nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Seperti terlihat pada tabel di atas seluruh variabel independen memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 5% terhadap nilai log residual variabel dependen artinya dalam model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Pengujian Autokorelasi JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: Riset / 2242

8 Uji Durbin Watson digunakan untuk menguji autokorelasi suatu model dengan mensyaratkan adanya intersep (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Dengan pengambilan keputusan terlihat pada tabel berikut: a. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Perhitungan statistik menunjukkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif dengan kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang menunjukkan angka positif 0,361 artinya apabila motivasi meningkat maka kinerja akan meningkat pula. Kontribusi dari motivasi terhadap kinerja sebesar 36,1%, yang berarti berpengaruh signifikan karena Probabilitasnya 0,000 (0,05 > 0,000) dan t -hitung = 3,916 > t tabel = 1,6725, sehingga variabel motivasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan CV. Eka b. Pengaruh Kerjasama terhadap Kinerja Perhitungan statistik menunjukkan bahwa kerjasama mempunyai pengaruh positif dengan kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang menunjukkan angka positif 0,268 artinya apabila kerjasama meningkat maka kinerja akan meningkat pula. Kontribusi dari kerjasama terhadap kinerja sebesar 26,8%, yang berarti berpengaruh signifikan karena Probabilitasnya 0,042 (0,05 > 0,042) dan t -hitung = 2,083 > t tabel = 1,6725, sehingga variabel kerjasama memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan CV. Eka c. Pengaruh Kepemimpinan terhadap kinerja Perhitungan statistik menunjukkan bahwa Kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dengan kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang menunjukkan angka positif 0,294 artinya apabila kepemimpinan meningkat maka kinerja akan meningkat pula. Kontribusi dari faktor kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 29,4%, yang berarti berpengaruh signifikan karena Probabilitasnya 0,040 (0,05 > 0,040) dan t -hitung = 2,103 > t tabel = 1,6725, sehingga variabel kepemimpinan memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan CV. Eka d. Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Kinerja Perhitungan statistik menunjukkan bahwa kondisi kerja mempunyai pengaruh positif dengan kinerja, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang menunjukkan angka positif 0,166 artinya apabila kondisi kerja meningkat maka kinerja akan meningkat pula. Kontribusi dari kondisi kerja terhadap kinerja sebesar 16,6%, yang berarti berpengaruh signifikan karena Probabilitasnya 0,043 (0,05 > 0,043) dan t -hitung = 2,074 > t tabel = 1,6725, sehingga variabel kondisi kerja memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel Motivasi (X1), Kerjasama (X2), Kepemimpinan (X3) dan Kondisi Kerja (X4) Karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap Kinerja (Y) di lingkungan Karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda yaitu dari hasil F hitung 11,163 > F tabel 2,61 dengan probabilitas = 0,000 < 0,05. Dengan demikian yang menjadi hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Koefisien korelasi sebesar 0,676 atau 67,6% yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel bebas (X1, X2, X3 dan X4) tersebut secara simultan terhadap variabel Kinerja (Y). kemudian hasil koefisien determinasi (r 2 ) yang nilainya sebesar 45,7% dan sisanya sekitar 54,21% adalah dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diperhitungkan di dalam penelitian ini seperti Disiplin, Kemampuan kerja, promosi, diklat/pelatihan, pengalaman kerja dan lain-lain. 2. Secara partial, ke tujuh variabel bebas yang terdiri dari Motivasi (X1), Kerjasama (X2), Kepemimpinan (X3) dan Kondisi Kerja (X4) Karyawan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan CV. Eka Utama Karya Samarinda yang terbukti dengan uji t- hitung yaitu nilai t -hitung > t tabel. Variabel Motivasi (X1) t-hitung = 3,916, Kerjasama (X2) t-hitung 2,083, kepemimpinan (X3) T-hitung = 2,103, Kondisi Kerja (X4) T-hitung = 2,074. Dari keseluruhan variabel bebas tersebut, ternyata variabel Motivasi (X1) mempunyai pengaruh Riset / 2243 JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012:

9 paling dominan terhadap Kinerja (Y) karena memiliki t hitung tertinggi t -hitung = 3,916 > t tabel = 1,6725 serta memiliki kontribusi sebesar 0,361. Dengan demikian yang menjadi hipotesis kedua dalam penelitian ini terbukti kebenarannya. Saran-Saran Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang sesuai dengan hasil analisis data pen pengujian hipotesis statistik dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut: a. Variabel Motivasi (X1), Kerjasama (X2), Kepemimpinan (X3) dan Kondisi Kerja (X4) pegawai secara bersama-sama (simultan) perlu mendapat perhatian dalam usaha untuk lebih meningkatkan Kinerja pegawai, karena variabelvariabel tersebut memiliki pengaruh yang cukup bermakna. b. Variabel Motivasi adalah merupakan variabel yang dominan pengaruhnya terhadap Kinerja, maka sebaiknya Motivasi dapat ditingkatkan baik motivasi langsung maupun tidak langsung tetap menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan Kinerja Karyawan CV. Eka c. Hendaknya variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti Kemampuan, disiplin, promosi, pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan lain-lain perlu mendapat perhatian, hal ini dikarenakan variabel variabel tersebut juga mampu mempengaruhi Kinerja sehingga dapat ditemukan keunggulan dan keragaman penelitian. Universitas Gajah Mada, Edisi Ke Empat, Yogyakarta. Henry Simamora, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke dua, STIE-YKPN, Yogyakarta. Ismani, HP, 1998, Administrasi Negara, Birokrasi dan etos Kerja, FIA UNIBRAW, Malang. Melayu SP Hasibuan, 2001, Manajemen Sumber Daya manusia, Edisi Revisi, Cetakan Ke empat, Bumi Aksara, jakarta. Mohd. Agus Tulus, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Siswanto B Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara Jakarta. Suryadi Prawiro Sentono, 1999, Kebijakan dan Kinerja Karyawan, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta. T. Hani Handoko. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2, Cetakan Keduabelas, BPFE, Yogyakarta Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan motivasi, Ghalia, Indonesia Jakarta DAFTAR PUSTAKA Anonim, - kerjasama-team-work AA Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung. AA Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya manusia Perusahaa, Cetakan ke 7, Penerbit PT Remaja Rosdha Karya bandung. Imam Ghozali, 2005, Aplikasi Analisis, Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit,UNDIP, Semarang. Harold Konzh, Syriil O Donnel dan Hainz Weihnich, Manajemen, Terjemahan Gunawan Hutauruk, Erlangga, Jakarta Heidjrachman Ranupandojo & Suad Husnan, 1994, Manajemen Personalia, BPFE, JURNAL EKSIS Vol.8 No.2, Agustus 2012: Riset / 2244

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PT. QUADRA MITRA PERKASA BALIKPAPAN

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PT. QUADRA MITRA PERKASA BALIKPAPAN ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PT. QUADRA MITRA PERKASA BALIKPAPAN Anton Nurcahyo (Dosen Luar Biasa Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang berisi pengungkapan pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi ada empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Adapun jenis penelitian yang dilakukan di PT. Harta

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Novida Pazri Ferzadiana, H. Eddy K. Soegiarto, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian bertempat di salah satu cabang PT. Bravo Satria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & tempat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Millenium Muda Makmur. Jl. Basuki Rahmat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas yang bertujuan menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian dimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 GambaranUmum Perusahaan Objek penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja pada PT Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2011:35) mengemukakan penelitian Asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai tujuan perusahaan. Sasaran-sasaran itu akan dapat tercapai melalui aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang begitu cepat. Persaingan yang semakin ketat dan semua perusahaan berusaha bertahan agar mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 3.2 Desain penelitian Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penyusunan skripsi adalah pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian adalah di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Riau Pekanbaru. 3.2 Data Dan Sumber Data a. Data Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian ini adalah asosiatif. Menurut Sugiono (2005:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) penelitian ini termasuk kategori penelitian kausal, yaitu merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. (Sugiyono, 2015) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif yang merupakan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Instrumen dan Data 1. Uji Validitas Salah satu usaha peneliti guna mendapatkan hasil yang akurat dan juga dapat diandalkan sebagai informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang beralamat di Jalan Lintas Timur Sumatera Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. natural pekanbaru, yang terletak di jln. Kapling 1 no 12. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. natural pekanbaru, yang terletak di jln. Kapling 1 no 12. Penelitian ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang menyangkut pembahasan penulisan ini. Maka penulis mengambil lokasi penelitian pada salon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada smartphone SmartFren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17,

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Jakarta tepatnya pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17, Jalan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, lokasi dan waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan didalam masyarakat yang sebenarnya untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah data diklarifikasikan menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey data lapangan, dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dengan jenis analisis pengaruh. Sedangkan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12-27 Desember 2015 di Aula Jatikuwung Mini Farm Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di 53 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Malang yang terletak di JL. Raya Kebonagung No. 115 Pakisaji Malang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Suatu proses penelitian dapat di lakukan dengan macam-macam desain atau metode tergantung metode mana yang akan digunakan yang di anggap cocok. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 3.1.1 Kepemimpinan merupakan hubungan antara seseorang dengan orang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang bekerja pada perusahaan BUMN yang ada di Bandarlampung. Dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian bulan Maret - Juli 2015, Tempat yang diteliti adalah Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Barat, yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kedisiplinan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian `Penelitian ini dilaksanakan pada Swalayan Rizki Pasir Pengarayan yang terletak di Jl. Cibogas No.34 Pasir Pengaraian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBYEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yang dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. B. JENIS DATA Umar (2005), menyatakan jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pengaruh kompensasi, Motivasi dan kinerja karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pengaruh kompensasi, Motivasi dan kinerja karyawan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliti Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh

Lebih terperinci