Abstrak: Cara menjalankan skrip Python, variabel dan operator, perintah kendali seleksi dan perulangan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Abstrak: Cara menjalankan skrip Python, variabel dan operator, perintah kendali seleksi dan perulangan."

Transkripsi

1 Dasar-Dasar Python Tujuan: Memperkenalkan Python dan sintaks dasarnya. Abstrak: Cara menjalankan skrip Python, variabel dan operator, perintah kendali seleksi dan perulangan. Memulai Python Menggunakan Mode Interaktif Anda dapat bekerja dengan Python secara interaktif dengan interpreter Python. Dalam mode interaktif kita dapat bekerja seperti saat kita bekerja dalam prompt sistem operasi. Interpreter Python bisa Anda aktifkan dengan memberi perintah pada prompt sistem operasi: $ python Interpreter Python akan menampilkan Python (#1, Feb , 16:32:16) [GCC egcs /Linux (egcs-on linux-i386 Copyright Stichting Mathematisch Centrum, Amsterdam >>> Tiga tanda lebih besar (>>>) adalah prompt utama Python. Untuk perintah yang masih berlanjut Python akan memberikan respon dengan tanda tiga titik (...). >>> if 1:... Untuk keluar dari prompt Python menuju prompt sistem operasi Anda bisa menekan tombol yang menghasilkan karakter akhir file, Ctrl-Z (di DOS/Windows) atau Ctrl-D (di Unix). Mode interaktif sangat bermanfaat untuk mencoba perintah-perintah Python sebelum membuat skrip. Dalam tulisan ini kita akan lebih banyak bekerja menggunakan skrip. Menggunakan Skrip Kalau Anda memakai mode interaktif saat membuat program, Anda tidak bisa menyimpannya ke dalam media penyimpanan. Untuk mengatasi ini Anda bisa membuat skrip dengan editor teks yang menghasilkan teks murni, misalnya Notepad atau vi. Aktifkan editor teks Anda dan ketikkan baris-baris perintah ini:

2 #! /usr/bin/python "Belajar Python..." # akhir file Beri nama skrip ini belajar.py. Skrip ini hanya akan mencetak string Belajar Python... ke layar. Untuk menjalankan skrip ini kita hanya perlu mengetikkan: $ python belajar.py pada prompt sistem operasi. Baris pertama adalah khas untuk lingkungan Unix/Linux, yaitu diberikan jika skrip ini ingin dijalankan tanpa mengetikkan interpreter yang akan menerjemahkan skrip yang bersangkutan, tentu saja setelah mengubah hak akses dari skrip tersebut menjadi executable. Baris ini tidak akan berpengaruh di sistem operasi Windows. Di contohcontoh skrip selanjutnya baris pertama akan dihapuskan untuk menghemat tempat. Baris kedua berfungsi untuk mencetak string yang diapit tanda petik. Baris ketiga adalah keterangan, atau komentar, yang tidak akan mempengaruhi jalannya program. Keterangan selalu diawali dengan tanda #. Jika interpreter menemukan tanda ini maka mulai tanda ini sampai akhir baris akan dianggap sebagai keterangan. Variabel dan Operator Membuat variabel dalam Python sangat sederhana. Anda hanya perlu mengisikan nilai pada sebuah variabel dengan tipe data yang Anda inginkan. Operator pengisian adalah tanda sama-dengan (=). Variabel dalam Python sangat dinamis. Artinya: variabel tidak perlu dideklarasikan mempunyai jenis data tertentu; jenis data variabel dapat berubah saat program berjalan. Bilangan Python mengenal beberapa jenis bilangan yaitu bilangan bulat (integer), bilangan pecahan (floating point), dan bilangan kompleks. Bilangan kompleks bisa dituliskan dengan format (real+imajinerj) atau menggunakan fungsi complex(real, imajiner). Untuk jenis data bilangan yang lain tanpa dijelaskan sudah bisa dimengerti dari contoh berikut: variabel_integer = 10 variabel_floating = 24.5 variabel_kompleks = 3+4j variabel_integer

3 variabel_floating variabel_kompleks Operator matematik berfungsi dengan normal di Python seperti dalam bahasa pemrograman yang lain. Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan. Operasi pengisian beberapa variabel dengan nilai yang sama dapat dilakukan sekali jalan. Tanda () dipakai untuk mengelompokkan operasi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Pembagian bilangan integer dengan bilangan integer akan dibulatkan ke bawah. Bilangan integer akan dikonversikan menjadi bilangan floating point dalam operasi yang melibatkan bilangan integer dan bilangan floating point. Kita tidak dapat mengkonversikan bilangan kompleks ke bilangan real (floating point atau integer); hanya bilangan mutlaknya yang bisa kita dapatkan. Contoh-contoh berikut akan memberikan gambaran pernyataan di atas. a = b = c = d = 0 'a=>',a,'b=>',b,'c=>',c,'d=>',d x = / 2 'x=>',x y = (30-10) / 2 'y=>',y '10 / 3 =',10 / 3 '10 / 3.5 =',10 / 3.5 '8 * 12.4 =',8 * 12.4 'abs(1+9j) =',abs(1+9j) String String dapat ditulis dengan tiga cara: 1. diapit tanda petik tunggal; 2. diapit tanda petik ganda; 3. diapit tiga tanda petik tunggal atau tiga tanda petik ganda. Cara yang dipakai harus disesuaikan dengan kebutuhan. Perhatikan contoh berikut: 'dibatasi tanda petik tunggal' "dibatasi tanda petik ganda" '"petik ganda" dalam petik tunggal' "'petik tunggal' dalam petik ganda" '\'petik tunggal\' dalam petik tunggal harus menggunakan karakter

4 +escape' "begitu juga \"petik ganda\" dalam petik ganda" Dari contoh ini bisa dilihat bahwa kita tidak dapat mencetak tanda petik tunggal dalam string yang diapit dengan tanda petik tunggal juga. Begitu pula untuk tanda petik ganda. Tetapi kita dapat memakai apa yang disebut dengan karakter escape. Tanda ini memberitahukan pada interpreter bahwa karakter yang mengikutinya tidak diartikan sebagaimana lazimnya. Dalam contoh ini, tanda petik tidak diartikan sebagai batas string jika didahului dengan karakter escape. Perhatikan juga contoh berikut: 'Baris kalimat ini akan nampak terlalu panjang jika \ dituliskan memanjang secara lengkap.' 'karakter escape diperlukan jika ingin mencetak dibaris\n baru' """String terformat dapat dicetak dengan diapit "tiga" tanda petik tunggal maupun 'tiga' tanda petik ganda. Dengan tanda ini string akan dicetak seperti saat ia ditulis.""" Sehubungan dengan jenis data string ini terdapat operator khusus untuk string yaitu operator penggabungan (concatenation operator), yaitu +, dan operator perulangan, yaitu *. stringa = "String A" stringb = "String B" 'stringa+stringb =',stringa+stringb "'-'*20 =",'-'*20 Sifat lain yang dimiliki oleh string adalah bisa diambil sebagian dari karakter pembentuknya, karena string ini adalah array, atau deretan, karakter. Kita dapat mengambil sebagian karakter dari string ini dengan notasi slice. Namun karakter-karakter yang membentuk string ini tidak dapat diubah. stringa = "String A" 'stringa[4] =',stringa[4] 'stringa[2:6] =',stringa[2:6] List List disebut array dalam bahasa pemrograman yang lain. List adalah jenis data campuran yang bisa memiliki komponen penyusun yang berbeda-beda. Sebuah list dapat dibuat dengan dengan menggunakan tanda kurung siku, [ ]. Anggota list didaftar dalam kurung siku tersebut dan masing-masing dipisahkan oleh tanda koma. Sifat-sifat list bisa didaftar seperti ini: Komponen penyusunnya bisa diganti. Komponen penyusunya dapat dibaca dan dimanipulasi secara langsung.

5 Komponen penyusunnya bisa ditambah. Komponen penyusunnya dapat diambil dengan menunjukkan indeksnya atau dengan notasi slice. Komponen penyusun sebuah list dapat juga berupa list yang lain. Untuk lebih jelasnya bisa dicoba skrip berikut: x = [1,2, 'tiga', 'empat'] x[1] = x[1] + 2 x[1] = 'dua' x = x + ['tambahan', 1] 'x[2] =',x[2] 'x[1:4] =',x[1:4] y = ['Salman', 'AS'] x[0] = y Dictionary Berbeda dengan list yang memakai indeks angka untuk merujuk pada isi variabel, dictionary memakai key untuk merujuk pada isi variabelnya. Sifat kedua jenis data ini hanya berbeda dalam beberapa hal saja. Untuk mendeklarasikan sebuah dictionary, Python memakai tanda { }. d = {'nama':'salman AS', 'nilai':3} d d['nama'] Untuk mengakses anggota suatu dictionary kita memakai lambang [ ] sebagaimana halnya list. Dictionary bisa mempunyai anggota sebuah list, atau dictionary lagi. d = {'nama':'salman AS', 'nilai':3} d nama_detail = {'depan':'salman','tengah':'agus','belakang':'supriadi'} nama_detail d['nama'] = nama_detail d

6 d['nama']['depan'] nilai_detail = [3,4,2] d['nilai'] = nilai_detail d Tuple, Antara List dan String Terdapat satu jenis data yang khas milik Python, yaitu tuple. Jenis data ini dideklarasikan dengan tanda ( ). Anggota-anggota tuple tidak bisa diganti dan dapat berupa bilangan atau string. Tuple dapat juga berisi tuple yang lain, dictionary, maupun list. menu_file = ('New', 'Open') menu_file menu_edit = ('Save', 'Save AS') menu = (menu_file, menu_edit, 'exit', ['help']) menu menu[3][0] menu_lain = (menu_file, menu_edit, 'exit', {'faq':'faq.html', 'manual':'man.html'}) menu_lain Perintah Kendali Seleksi Satu-satunya perintah seleksi dalam Python adalah if. Format umum perintah ini adalah: if kondisi: perintah_jika_kondisi_benar elif kondisi_lain: perintah_jika_kondisi_lain_benar perintah_jika_tak_ada_kondisi_yang_benar Kita dapat mencoba seleksi dengan if ini dalam modus interaktif Python. Aktifkan interpreter Python Anda dan ketikkan baris-baris perintah ini pada prompt Python. >>> x = 4 >>> if x<5:... "%d lebih kecil dari 5" % x... elif x==5:... "%d sama dengan 5" % x "%d lebih besar dari 5" 4 lebih kecil dari 5 Untuk menguji kondisi kita dapat menggunakan operator ==, <, <=, >, >=, dan!=.

7 Sesuatu yang baru dan kita bisa perhatikan pada contoh di atas adalah cara penulisan blok-blok program. Dalam Python blok-blok perintah ditandai dengan penulisan kode program yang menjorok ke dalam. Setiap perintah yang mempunyai batas kiri yang sama dianggap sebagai satu blok. Sebisa mungkin Anda harus konsisten menggunakan karakter spasi atau karakter tabulasi untuk membuat indentasi. Jangan mencampur antara spasi dan tabulasi. Kesalahan yang sering terjadi dengan indentasi ini adalah terlihat dalam penampilan editor kita sudah lurus pada batas kiri tapi ada perbedaan dalam jumlah karakter tabulasi atau spasi. Dalam perintah pencetakan ini kita menggunakan kode pemformatan %d. Kode ini akan diganti dengan variabel yang mengikuti string, yaitu x. Antara string dan variabel dipisahkan oleh tanda %. Jika ada beberapa variabel yang akan dicetak, seluruh variabel harus dimasukkan ke dalam tanda () dan antara satu variabel dengan yang lain dipisahkan dengan tanda koma (,). Mari kita coba dengan interpreter Python. >>> x=4 >>> y=2 >>> "x berisi %d, dan y sama dengan %d" % x,y Traceback (innermost last): File "<stdin>", line 1, in? TypeError: not enough arguments for format string >>> "x berisi %d, dan y sama dengan %d" % (x,y) x berisi 4, dan y sama dengan 4 Sekarang kita terapkan seleksi ini dalam skrip yang akan memeriksa apakah suatu bilangan adalah bilangan bulat atau bukan. x = input("masukkan bilangan bulat:") if x%2: "%d adalah bilangan ganjil" % x "%d adalah bilangan genap" % x Jika dijalankan, skrip ini akan menampilkan: $ python ganjil.py Masukkan bilangan bulat:13 13 adalah bilangan ganjil $ python ganjil.py Masukkan bilangan bulat:24 24 adalah bilangan genap Kata kunci input() berfungsi untuk meminta input berupa bilangan. Bilangan ini disimpan dalam variabel x. Ekspresi x%2 akan menghasilkan 1 jika x ganjil dan 0 jika x bilangan genap. Oleh Python, 1 akan diartikan sebagai benar dan 0 akan diartikan salah. Perulangan Perulangan dengan kata kunci while mempunyai format umum sebagai berikut:

8 while kondisi: perintah_jika_kondisi_benar perintah_lain Perintah-perintah antara while dan else akan selalu dijalankan jika kondisi benar. Perintah-perintah di bawah else akan dijalankan jika perulangan selesai dengan normal. Yang dimaksud dengan normal di sini adalah proses perulangan tidak berhenti karena bertemu kata kunci break. x = 1 while x<5: x = x + 1 'Loop sudah selesai dikerjakan!' Jika skrip di atas ditambahkan suatu kondisi yang diikuti perintah break, maka blok perintah di bawah else tidak akan pernah dijalankan. Perhatikan perbedaannya dengan skrip berikut: x = 1 while x<5: if x==3: break x = x + 1 'Loop sudah selesai dikerjakan!' Perintah break menyebabkan dijalankannya perintah-perintah setelah blok while dan else ini. Perintah perulangan selain while adalah for. Format dasar perulangan for adalah: for variabel in objek: perintah-perintah perintah_jika_tidak_bertemu_break Langsung saja ke contoh penggunaan pernyataan for ini. for x in range(1,5): 'Perulangan selesai' Fungsi builtin range() dalam skrip ini menghasilkan bilangan 1 sampai 4. Hasilnya skrip akan mencetak bilangan dari 1 sampai 4 dan string Perulangan selesai.

9 Keistimewaan perulangan dengan for di Python adalah dapat memroses array. Seperti contoh di bawah ini: y = [10,20,30,40,50,60,70,80,90] for x in y: if x==50: continue if x>70: break 'Perulangan selesai' Hasil yang akan didapat jika skrip ini dijalankan: Pernyataan continue akan menyebabkan proses berlanjut ke awal perulangan dan melewatkan perintah-perintah yang ada di antara continue dan akhir blok perulangan. Demikian akhir bagian pertama. Untuk mempelajari lebih jauh lagi tunggu bagian tutorial berikutnya. Mendeklarasikan dan Memakai Fungsi Fungsi dipakai untuk mengumpulkan beberapa perintah yang sering dipakai dalam sebuah program. Dengan memakai fungsi, program yang kita buat menjadi lebih terstruktur. Lebih mudah diikuti oleh orang lain yang membaca program kita. Dan yang paling penting adalah mempersingkat waktu yang kita perlukan untuk mengembangkan suatu perangkat lunak. Karena perangkat lunak yang kita buat, bisa jadi memakai komponen-komponen yang sama. Seperti layaknya sebuah bahasa pemrograman, Python juga memberikan fasilitas pembuatan fungsi yang sangat bagus. Konsep fungsi dalam Python sama dengan bahasa pemrograman C/C++. Python menganggap fungsi dan prosedur adalah sesuatu yang sama, dalam artian cara mendeklarasikan fungsi dan prosedur adalah sama. Hanya bedanya, kalau fungsi mengembalikan suatu nilai setelah proses sedangkan prosedur tidak. Pernyataan def dipakai untuk mendeklarasikan fungsi. Sedangkan pernyataan return dipakai untuk mengembalikan suatu nilai kepada bagian program yang memanggil fungsi. Bentuk dasar untuk mendeklarasikan fungsi adalah sebagai berikut: def nama_fungsi(arg1, arg2, arg3,...,argn): perintah-perintah return nilai_balik

10 Contoh implementasi yang mudah, misalnya kita ingin membuat fungsi perkalian dua bilangan bulat: def perkalian(x, y): z = x * y return z Pernyataan def mendefinisikan sebuah fungsi dengan nama perkalian. Paramaterparameter yang akan dilewatkan ke dalam fungsi didaftarkan dalam tanda kurung. Masing-masing paramater dipisahkan oleh koma (,). Baris deklarasi fungsi ini diakhiri dengan titik dua (:). Tanda ini memberitahukan pada interpreter Python bahwa baris ini masih berlanjut pada baris-baris berikutnya. Perhatikan dua baris pernyataan terindentasi yang mengikutinya. Dalam Python semua pernyataan yang diindentasi dalam satu tingkatan indentasi adalah pernyataan-pernyataan yang satu derajat. Artinya semua pernyataan tersebut akan dieksekusi sesuai dengan urutan penulisannya. Dalam kasus contoh kita, pernyataan z = x + y dan return z adalah satu tingkatan. Kedua pernyataan ini adalah anggota dari deklarasi fungsi perkalian. Keduanya akan dijalankan saat fungsi dipanggil. Untuk memanggil fungsi yang telah dibuat adalah dengan cara menyebutkan nama fungsi yang bersangkutan beserta daftar parameter yang sebenarnya: perkalian(10,8) perkalian(15,5) Dalam deklarasi fungsi, Anda juga bisa menambahkan komentar-komentar yang memberi penjelasan mengenai fungsi yang dibuat. Secara umum kita memang bisa menambahkan komentar-komentar di sembarang tempat dalam program yang kita buat. Baris-baris komentar diawali dengan karakter pagar (#). Semua karakter yang mengikuti tanda ini sampai akhir baris dianggap sebagai komentar dan tidak akan mempengaruhi jalannya progam. Akan tetapi terdapat satu gaya pemberian komentar dalam Python yang disebut dengan docstring. Biasanya dipakai untuk memberi penjelasan mengenai fungsi atau objek. Docstring diapit dengan tanda petik ganda. Komentar jenis ini hanya boleh diberikan tepat satu baris dibawah deklarasi fungsi atau objek, seperti ditunjukkan pada di bawah ini. def perkalian(x, y): "Mengalikan dua bilangan" z = x * y return z # program utama mulai di sini perkalian(10,8) perkalian(15,5)

11 Docstring sangat bermanfaat ketika kita ingin mendokumentasikan semua fungsi dan kelas yang telah kita buat. Karena ada beberapa perangkat lunak yang mampu membuat dokumentasi berdasarkan docstring yang ada dalam source code. Scope Variabel dalam Fungsi Untuk menjelaskan konsep scope variabel dalam fungsi, lihatlah skrip di bawah ini dan Gambar 1. # fungsi mulai di sini def swap(x, y): "Dalam fungsi:" "\tsebelum proses:" "\t\tnilai x", x "\t\tnilai y", y z = x x = y y = z "\tsetelah proses:" "\t\tnilai x", x "\t\tnilai y", y # program utama mulai di sini x = 12 y = 3 "Sebelum memanggil fungsi, x bernilai", x "Sebelum memanggil fungsi, y bernilai", y swap(x,y) "Setelah memanggil fungsi, x bernilai", x "Setelah memanggil fungsi, y bernilai", y Dalam lingkungan program utama variabel x dan y diisi dengan nilai 12 dan 3, secara berurutan. Ketika program utama memanggil fungsi swap nilai variabel ini disalin kedalam variabel x dan y dalam lingkungan fungsi, yang kebetulan sama namanya dengan nama variabel dalam progam utama. Python akan membuat alokasi memori tersendiri untuk fungsi. Karena alokasi memorinya berbeda, maka perubahan yang terjadi pada variabel dalam fungsi, katakanlah x, tidak akan mengubah variabel x yang terdapat dalam program utama. Jadi bisa dikatakan variabel x dalam fungsi swap hanya mempunyai scope dalam fungsi itu sendiri. Pernyataan ini bisa dibuktikan dengan menjalankan skrip tersebut. Hasilnya sebagai berikut. Variabel program utama tetap nilainya, meskipun variabel dalam fungsi swap berubah nilainya. Sebelum memanggil fungsi, x bernilai 12 Sebelum memanggil fungsi, y bernilai 3 Dalam fungsi: Sebelum proses: Nilai x 12 Nilai y 3 Setelah proses: Nilai x 3 Nilai y 12

12 Setelah memanggil fungsi, x bernilai 12 Setelah memanggil fungsi, y bernilai 3 Melewatkan Argumen dengan Kata Kunci Kalau kita perhatikan kembali fungsi perkalian sebelumnya, proses penyalinan ke variabel lokal sesuai dengan urutan deklarasi fungsi yang kita panggil. Jika fungsi perkalian kita panggil dengan memberi pernyataan perkalian(10,8), maka nilai 10 akan disalin ke variabel x dan nilai 8 ke variabel y. Kadang-kadang ini agak menyulitkan jika kita membuat fungsi dengan jumlah variabel yang cukup banyak, sementara urutannya harus tepat. Solusinya adalah dengan menyebutkan kata-kunci (keyword) yang kita pakai pada saat mendefinisikan fungsi. Kita ubah sedikit program perkalian kita agar pembahasan di bagian ini lebih jelas. Perhatikan program di bawah. def perkalian(x, y): "Mengalikan dua bilangan" z = x * y "Nilai x =",x "Nilai y =",y "x * y =",z # program utama mulai di sini perkalian(10,2) perkalian(y=15,x=5) Hasilnya: Nilai x = 10 Nilai y = 2 x * y = 20 Nilai x = 5 Nilai y = 15 x * y = 75 Dengan menyebutkan kata kunci yang kita buat saat mendeklarasikan program kita dapat mengubah urutan penyalinan argumen. Akan tetapi Anda harus berhati-hati ketika menyebutkan kata-kunci, karena tidak boleh ada duplikasi. Panggil fungsi perkalian dengan pernyataan perkalian(15,x=5), maka Anda akan mendapatkan pesan kesalahan sbb.: Traceback (innermost last): File "./listing8.py", line 13, in? perkalian(15,x=5) TypeError: keyword parameter redefined

13 Hasil ini menunjukkan pada kita bahwa nama x sudah dipakai. Dengan melihat pada definisi fungsi yang telah dibuat, parameter pertama adalah x dan kedua adalah y. Jadi ketika kita panggil dengan menyebutkan parameter kedua sebagai x juga akan terjadi kesalahan. Nilai Awal Argumen Dalam proses interaksi dengan pengguna program kadangkala program memberikan pilihan tertentu, yang sering disebut dengan nilai bawaan (default). Nilai awal argumen ini bisa kita berikan saat kita membuat definisi fungsi. Lihat cara mendeklarasikan nilai awal argumen ini: def login(username="guest", password="salmanas@programmer.net"): "Your username ",username "Your password ",password login() login("tamu") login("tamu", "katakunci") Sekarang proses pemanggilan fungsi tidak perlu menyebutkan argumennya secara lengkap, jika kita tidak perlu mengubah nilai default yang telah diberikan. Your username guest Your password salmanas@programmer.net Your username tamu Your password salmanas@programmer.net Your username tamu Your password katakunci Dengan membandingkan antara isi program dan hasilnya di atas, dapat kita simpulkan bahwa penyalinan argumen tetap mengikuti kaidah urutan pada saat dideklarasikan. Anda tidak diperbolehkan mendefinisikan fungsi seperti ini: def login(username="guest", password): "Your username ",username "Your password ",password Akan tetapi Anda bisa mendeklarasikan fungsi seperti potongan program berikut. def login(username, password="salmanas@programmer.net"): "Your username ",username "Your password ",password

14 Jadi nilai default hanya boleh diberikan kepada deretan akhir parameter. Setelah pemberian nilai default, semua parameter di belakangnya juga harus diberi nilai default. Satu catatan, nilai awal argumen akan dievaluasi pada saat dideklarasikan. Perhatikan contoh berikut. usernm="guest" def login(username=usernm, password=passwd): "Your username ",username "Your password ",password usernm="tamu" login() Hasilnya: Your username guest Your password Jumlah Argumen yang Berubah Terdapat dua lambang khusus dalam Python untuk menerima argumen dengan jumlah yang berubah-ubah. Lambang pertama adalah *nama_argumen. Dengan memakai lambang ini pada deklarasi fungsi, Python akan mengenali argumen selain argumen formal sebagai tuple. Lihat kode berikut ini: def guest(name, password, *hobby): "Your name :",name "Your password:",password "Hobby Anda :",hobby guest("tamu", "katakunci", "memancing", "membaca", "olahraga") Hasilnya: Your name : tamu Your password: katakunci Hobby Anda : ('memancing', 'membaca', 'olahraga') Untuk memanggil fungsi yang mempunyai deklarasi seperti ini, kita cukup memberikan daftar argumen seperti argumen biasa. Lambang kedua adalah **nama_argumen. Dengan lambang ini argumen yang diterima oleh fungsi akan dikenali sebagai dictionary. Lihat contoh berikut: def guest(name, password, **other): "Your name :",name

15 "Your password:",password "Lain-lain :",other guest("tamu", "katakunci", sex="laki-laki", umur=18, hobby="membaca") Hasilnya: Your name : tamu Your password: katakunci Lain-lain : {'sex': 'laki-laki', 'hobby': 'membaca', 'umur': 18} Untuk memanggil fungsi dengan deklarasi seperti ini, kita harus menyebutkan daftar argumen beserta kata-kuncinya. Jika Anda ingin menggunakan dua lambang ini secara bersamaan Anda harus mendahulukan *nama_argumen daripada **nama_argumen. def guest(name, password, *hobby, **other): "Your name :",name "Your password:",password "Hobby Anda :",hobby "Lain-lain :",other guest("tamu", "katakunci", "single", "membaca", sex="laki-laki", umur=18) Hasil eksekusi program: Your name : tamu Your password: katakunci Hobby Anda : ('single', 'membaca') Lain-lain : {'sex': 'laki-laki', 'umur': 18}

FUNGSI PADA PYTHON. def <nama_fungsi>(arg1, arg2, arg3,,argn) : <statemen-statemen>

FUNGSI PADA PYTHON. def <nama_fungsi>(arg1, arg2, arg3,,argn) : <statemen-statemen> FUNGSI PADA PYTHON 1. Pendahuluan Fungsi (Function) adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai sub-program (modul program) yang merupakan sebuah program kecil untuk memproses

Lebih terperinci

Pertemuan3 Fungsi pada Python

Pertemuan3 Fungsi pada Python Pertemuan3 Fungsi pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dalam Python 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari fungsi 3. Mahasiswa dapat menggunakan dan mendeklarasikan fungsi

Lebih terperinci

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON 1. Aturan Penulisan Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan: tipe

Lebih terperinci

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui percabangan dan perulangan pada Python. 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari percabangan dan perulangan pada Python.

Lebih terperinci

PERCABANGAN PADA PYTHON

PERCABANGAN PADA PYTHON AP2B DINI TRIASANTI 1 PERCABANGAN PADA PYTHON 1. Percabangan Pada umumnya dalam membuat program, selalu ada seleksi dimana diperlukan pengecekan suatu kondisi untuk mengarahkan program agar berjalan sesuai

Lebih terperinci

STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON I. ATURAN PENULISAN II. STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON program program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena : Tipe data tingkat tinggi

Lebih terperinci

>>> type ("5") <'type string'> >>> a= Belajar Python >>> type a <'type string'> AP2B Dini Triasanti Struktur Pemrograman Python (Bagian 2)

>>> type (5) <'type string'> >>> a= Belajar Python >>> type a <'type string'> AP2B Dini Triasanti Struktur Pemrograman Python (Bagian 2) Struktur Pemrograman Python (Bagian 2) 1. Nilai dan Tipe data Sebuah nilai adalah hal yang paling mendasar seperti sebuah huruf atau sebuah angka yang akan di manipulasi oleh program. Nilai 2 (hasil ini

Lebih terperinci

MENGAPA PYTHON++? SETUP

MENGAPA PYTHON++? SETUP MENGAPA PYTHON++? Python++ bukanlah sebuah bahasa pemograman baru dan juga tidak ada hubungannya dengan C++. Huruf ++ di belakang kata Python hanya sekedar meniru gaya pemberian sebutan sesuatu yang dianggap

Lebih terperinci

1. Standard Library Function adalah fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh Interpreter Python dalam file-file atau librarynya.

1. Standard Library Function adalah fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh Interpreter Python dalam file-file atau librarynya. FUNGSI PADA PYTHON Fungsi (Function) adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai sub-program (modul program) yang merupakan sebuah program kecil untuk memproses sebagian dari

Lebih terperinci

PERULANGAN PADA PYTHON

PERULANGAN PADA PYTHON AP2B DINI TRIASANTI 1 PERULANGAN PADA PYTHON Perintah perulangan di gunakan untuk mengulang pengeksekusian statemen-statemen hingga berkali-kali sesuai dengan iterasi yang diinginkan. Dalam python, perintah

Lebih terperinci

Chapter 1 KONSEP DASAR C

Chapter 1 KONSEP DASAR C Chapter 1 KONSEP DASAR C Sejarah Dan Standar C Akar dari bahasa C adalah BCPL (dikembangkan oleh Martin Richard tahun 1967). Kemudian Tahun 1970, Ken Thompson mengembangkan bahasa tersebut yang di kenal

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN DENGAN BAHASA PYTHON

MODUL PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN DENGAN BAHASA PYTHON Modul Praktikum Dasar Pemrograman / STMIK Global Informatika MDP MODUL PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN DENGAN BAHASA PYTHON OLEH : M. HAVIZ IRFANI, S.Si., M.T.I. DAFID, S.Si., M.T.I. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh:

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh: Perintah Dasar Tag PHP Ketika PHP membaca suatu file, proses akan berlangsung hingga ditemukan tag khusus yang berfungsi sebagai tanda dimulainya interpretasi teks tersebut sebagai kode PHP. PHP akan menjalankan

Lebih terperinci

Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++.

Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++. Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++. Untuk mengubah source code menjadi sebuah program, kita membutuhkan sebuah alat yang disebut dengan compiler. Cara memanggil compiler GNU C++: g++ nama_file.cpp

Lebih terperinci

1 Pengenalan IDE Python

1 Pengenalan IDE Python 1 Pengenalan IDE Python 1.1 Struktur Program Python Struktur program Python secara umum terbagi menjadi tiga bagian yaitu header, definisi fungsi, dan program utama. Contoh program Python secara lengkap

Lebih terperinci

PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA

PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM TEKNOLOGI INFORMASI DAN APLIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA TAHUN AJARAN 2015-2016 / GANJIL i

Lebih terperinci

Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman II

Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman II Modul Praktikum Algoritma dan Pemrograman II Oleh: Bambang Purnomosidi D. P., S.E., Ak., S.Kom., MMSI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKAKOM YOGYAKARTA MODUL I List I.1 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

Dasar-dasar C/C++ Ekohariadi FT Unesa

Dasar-dasar C/C++ Ekohariadi FT Unesa Dasar-dasar C/C++ Ekohariadi FT Unesa Program Modular Program yang baik dibuat dengan filosofi rancangan seperti membuat bangunan yang baik. Ia bergantung pada perencaaan yang cermat. Program yang terstruktur

Lebih terperinci

KOTLIN, SIAPA SUKA. Dasar. P. Tamami BPPKAD Kab. Brebes

KOTLIN, SIAPA SUKA. Dasar. P. Tamami BPPKAD Kab. Brebes KOTLIN, SIAPA SUKA KOTLIN, SIAPA SUKA Dasar P. Tamami BPPKAD Kab. Brebes BAB 1 MEMULAI Perlu diketahui bahwa Kotlin ini adalah bahasa pemrograman yang berjalan di atas JVM, sehingga diperlukan Java Runtime

Lebih terperinci

Web Programming. Pengenalan PHP

Web Programming. Pengenalan PHP Web Programming Pengenalan PHP Pokok Bahasan Pengenalan PHP Tag-tag Dasar PHP Struktur Kontrol Pengenalan PHP (1) Situs/web dapat dikategorikan menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis/interaktif.

Lebih terperinci

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1 BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1.1 SEJARAH DAN STANDAR C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII

Lebih terperinci

Pengenalan Script. Definisi HTML

Pengenalan Script. Definisi HTML 1 Pengenalan Script Pada bab ini akan dibahas bahasa script yang dapat digunakan untuk membuat halaman web. Untuk dapat membuat halaman web bahasa script pertama yang harus anda kenal adalah HTML. HTML

Lebih terperinci

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Pseudocode Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai Code menunjukkan kode dari program Pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang

Lebih terperinci

C / C++ / JAVA / C# / Python?

C / C++ / JAVA / C# / Python? C / C++ / JAVA / C# / Python? C / C++, Python, dan Java merupakan bahasa pemrograman yang umum digunakan sebagai penunjang mata kuliah pemrograman. Lalu apa yang membedakan bahasa pemrograman satu dengan

Lebih terperinci

Subrutin atau Fungsi. Praktikum 9 A. T U J U A N B. DASAR TEORI

Subrutin atau Fungsi. Praktikum 9 A. T U J U A N B. DASAR TEORI Praktikum 9 Subrutin atau Fungsi A. T U J U A N 1. Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut. 2. Menggunakan fungsi untuk menerima argumen yang dikirim oleh pemanggilnya dan memproses

Lebih terperinci

MODUL 3 Tipe Data, Variabel Dan Konstanta Pada Php

MODUL 3 Tipe Data, Variabel Dan Konstanta Pada Php MODUL 3 Tipe Data, Variabel Dan Konstanta Pada Php 2.1 Tujuan 1. Mengenalkan kepada siswa tentang tipe data dan variabel 2. Siswa dapat membuat aplikasi sederhana dengan menggunakan tipe data dan variabel

Lebih terperinci

MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 10.2 Alat Dan Bahan: 10.3 Ulasan Teori: Dasar Fungsi Deklarasi Fungsi

MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 10.2 Alat Dan Bahan: 10.3 Ulasan Teori: Dasar Fungsi Deklarasi Fungsi MODUL 10 Fungsi 10.1 Kompetensi 1. Mahasiswa mampu membagi logika program dengan menggunakan fungsi. 2. Mahasiswa memahami konsep rekursif serta mengimplementasikan dengan menggunakan fungsi. 10.2 Alat

Lebih terperinci

P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C

P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C P - 3 Bab 2 : Pengantar Pemrograman C 2.1 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah bahasa C, struktur program C dan alur eksekusi program C 2.2 Materi 1. Sejarah C 2. Interprenter dan Compiler

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Modul 9 Sistem Operasi

Laporan Praktikum Modul 9 Sistem Operasi 0 Laporan Praktikum Modul 9 Sistem Operasi Disusun oleh : Nama NIM : Tulus Wahyuno : M3114140 Kelas : TI-c Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl.Ir.Sutami 36 A, Kentingan, Jebres, Surakarta 1 Laporan

Lebih terperinci

BAB 5. Kondisional Perulangan. Materi. Pengenalan Perulangan Perulangan For Perulangan While Perulangan dengan menggunakan Kondisional If

BAB 5. Kondisional Perulangan. Materi. Pengenalan Perulangan Perulangan For Perulangan While Perulangan dengan menggunakan Kondisional If BAB 5 Kondisional Perulangan Materi Pengenalan Perulangan Perulangan For Perulangan While Perulangan dengan menggunakan Kondisional If SESI / PERKULIAHAN KE 5 1. Standar Kompetensi Mahasiswa dapat membuat

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Obektif: Praktikan mengetahui arra, percabangan, dan perulangan pada Java. Praktikan mengetahui bentuk umum

Lebih terperinci

PENGENALAN PHP DASAR

PENGENALAN PHP DASAR PENGENALAN PHP DASAR Pengenalan PHP PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN C

BAHASA PEMROGRAMAN C BAHASA PEMROGRAMAN C A. Pengenalan Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Kelebihan Bahasa C: - Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer. - Kode bahasa C sifatnya

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2 MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 1. Ricky Agus T., ST., SSi., MM. 2. Dharmayanti, ST., MMSI. Tim Penyusun 3. Yuti Dewita Arimbi, ST., MMSI. 4. Nuraini Purwandari,

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR-DASAR PHP

MODUL 3 DASAR-DASAR PHP MODUL 3 DASAR-DASAR PHP Para pengguna internet dewasa ini cenderung lebih menyukai situs-situs yang mempunyai tampilan menarik dan menghibur. Yang pasti, mereka sudah bosan dengan tampilan web yang begitu-begitu

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB PETUNJUK PRAKTIKUM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB Oleh Ahmad Kamsyakawuni JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2009 MODUL 1 MENGENAL MATLAB A.

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C

BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1. Sejarah dan Standar C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I SEKILAS TENTANG C

BAB I SEKILAS TENTANG C BAB I SEKILAS TENTANG C Tujuan : 1. Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C 2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C 3. Menjelaskan proses kompilasi dan linking program C 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

JAVA BASIC PROGRAMMING Joobshet

JAVA BASIC PROGRAMMING Joobshet JAVA BASIC PROGRAMMING Joobshet 1. KOMPETENSI Mahasiswa dapat memahami jenis jenis tipe data Mahasiswa dapat memahami jenis jenis variable Mahasiswa dapat memahami jenis jenis seleksi kondisi Mahasiswa

Lebih terperinci

PHP Programing. M.M. Ubaidillah. Dasar-dasar PHP. merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis.

PHP Programing. M.M. Ubaidillah. Dasar-dasar PHP. merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP Programing M.M. Ubaidillah Dasar-dasar PHP Bagian I. Pengenalan PHP 1. PHP ( Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis.

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Java

Dasar Pemrograman Java Dasar Pemrograman Java Tessy Badriyah, SKom. MT. http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy Tujuan Pembelajaran Penggunaan Komentar dalam program Memahami perbedaan identifier yang valid dan yang tidak valid

Lebih terperinci

Writting Procedure and Function

Writting Procedure and Function Mata Kuliah : Pemrograman Bisnis I (VB.NET) Minggu : VIII Pokok Bahasan : Writting Procedure and Function Sub Pokok Bahasan : Subroutin/Procedure Function Scope Subroutin/Procedure Penulisan program pada

Lebih terperinci

DASAR PEMROGAMAN BAHASA PHYTON Ardiansyah

DASAR PEMROGAMAN BAHASA PHYTON Ardiansyah DASAR PEMROGAMAN BAHASA PHYTON 2.7.2 Ardiansyah 1. Menjalankan Phyton Program python dijalankan oleh Interpreter. Saat awal menjalankan python kita akan menjalankan mode interaktif yang dapat langsung

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom DASAR PEMROGRAMAN PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom https://www.facebook.com/groups/dasarpemrogramanc TUJUAN Mengenal sejarah, struktur, sintaks

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman

Algoritma dan Pemrograman Algoritma dan Pemrograman bagian 2 2009 Modul ini menjelaskan tentang bahasa C dan apa saja yang dibutuhkan bila kita akan menulis suatu program dengan bahasa C. Editor yang dipakai adalah Turbo C++ 4.5.

Lebih terperinci

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6 1.1 Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

Bab 2 Editor vi 9. BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM

Bab 2 Editor vi 9. BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM Bab 2 Editor vi 9 BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM 1) Praktikan menguasai apa yang dimaksud dengan editor vi. 2) Praktikan mengetahui apa saja yang termasuk dalam utilitas aritmatika. 3) Praktikan mengetahui

Lebih terperinci

MODUL VII STORED PROCEDURE

MODUL VII STORED PROCEDURE MODUL VII STORED PROCEDURE A. TUJUAN Memahami konsep dasar stored procedure, kelebihan dan kekurangannya. Memahami implementasi stored procedure di dalam basis data. Mampu menyelesaikan operasi-operasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGULANGAN PROSES

BAB IV PENGULANGAN PROSES BAB IV PENGULANGAN PROSES Tujuan : 1. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan for 2. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan pernyataan while 3. Menjelaskan proses pengulangan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C Bab 4 Pengenalan Bahasa C 35 BAB 4 PENGENALAN BAHASA C TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa C. 2. Mengerti struktur program bahasa C. 3. Mengerti konsep tipe data, variabel, & operator

Lebih terperinci

Pengenalan Pascal/DevPascal

Pengenalan Pascal/DevPascal Materi 1 Pengenalan Pascal/DevPascal Turbo Pascal adalah Compiler bahasa pemrograman Pascal. Untuk memulai menjalankan Pascal: Cari Folder Pascal ada di C:\TP\BIN\TPX.EXE Jalankan File TPX tersebut Dev

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN I. ALGORITMA II. BAHASA

Lebih terperinci

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual

A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual Praktikum 7 FUNGSI 1 A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang prinsip dasar fungsi. 2. Menjelaskan tentang.parameter formal dan parameter aktual B. DASAR TEORI Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dirancang

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C 1. Pendahuluan Lingkungan Turbo C++ 4.5 Turbo C++ 4.5 adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C++ 4.5. 1 2 3 4 1 : Menu Utama

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Program Studi S-1 Teknik Informatika. Data & Ekspresi

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Program Studi S-1 Teknik Informatika. Data & Ekspresi UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Program Studi S-1 Teknik Informatika Data & Ekspresi Mata Kuliah: Algoritma & Logika Informatika (IFC3504) Alwin M. Sambul, S.T.,

Lebih terperinci

Pemrograman PHP7 untuk Pemula

Pemrograman PHP7 untuk Pemula Pemrograman PHP7 untuk Pemula Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

ELEMEN DASAR PROGRAM FORTRAN. Kuliah ke-2

ELEMEN DASAR PROGRAM FORTRAN. Kuliah ke-2 ELEMEN DASAR Kuliah ke-2 1 Mengapa dengan FORTRAN? FORmula TRANslation adalah bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi yang langsung berorientasi pada permasalahan teknik, dan umum dipakai oleh para

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BAHASA C BAB II 2.1 STRUKTUR BAHASA C

PEMROGRAMAN BAHASA C BAB II 2.1 STRUKTUR BAHASA C 1 BAB II PEMROGRAMAN BAHASA C 2.1 STRUKTUR BAHASA C Program Bahasa C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi., dan sebuah program minimal mengandung satu bentuk fungsi. Setiap fungsi dapat terdiri

Lebih terperinci

Teori Algoritma. Struktur Algoritma

Teori Algoritma. Struktur Algoritma Alam Santosa Teori Algoritma Runtunan Struktur Algoritma Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sebuah algoritma terbagi tiga bagian, yaitu: Judul Deklarasi Deskripsi Judul Judul program digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN BAHASA C

BAB I PENGENALAN BAHASA C DIKTAT MATA KULIAH PEMROGRAMAN I BAB I PENGENALAN BAHASA C IF Pendahuluan Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada

Lebih terperinci

PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA

PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA PENGERTIAN VARIABEL, KONSTANTA DAN TIPE DATA Haida Dafitri, ST, M.Kom Ta. 2016 2017 T. Informatika STT Harapan Medan TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan : Mengenal dan Mengetahui

Lebih terperinci

DASAR PHP. Oleh : Devie Rosa Anamisa

DASAR PHP. Oleh : Devie Rosa Anamisa DASAR PHP Oleh : Devie Rosa Anamisa Pembahasan Dasar PHP Skrip PHP Komentar pada PHP Variabel, Tipe Data dan Operator Struktur Kontrol Memulai PHP PHP (Personal Home Page Tools) merupakan bahasa skrip

Lebih terperinci

P3 Pengantar Pemrograman C

P3 Pengantar Pemrograman C P3 Pengantar Pemrograman C A. Sidiq Purnomo Prodi Teknik Informatika & Prodi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah bahasa C, struktur

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pemrograman Bekti Wulandari, M.Pd Kelas B TE 2014 Program Program: sederetan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh komputer untuk menyelesaikan masalah. 3 level

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA C. Praktikum 3

PENGENALAN BAHASA C. Praktikum 3 Praktikum 3 PENGENALAN BAHASA C A. TUJUAN 1. Mengenal sintaks dan fungsi-fungsi dasar dalam bahasa C 2. Mampu membuat flowchart untuk algoritma untuk memecahkan suatu masalah sederhana, selanjutnya mengimplementasikannya

Lebih terperinci

PENGENALAN PROGRAM C++

PENGENALAN PROGRAM C++ 1 PENGENALAN PROGRAM C++ SEJARAH BAHASA C C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada antara bahasa beraras rendah (bahasa yang berorientasi kepada mesin) dan bahasa beraras tinggi (bahasa

Lebih terperinci

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR)

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR) LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 4 PEMROGRAMAN WEB PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR) Disusun Oleh: Deny Kurniawan Novianto (130533608222) PTI OFF B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM

Lebih terperinci

M.Octaviano Pratama

M.Octaviano Pratama Mudah Belajar Python M.Octaviano Pratama tavgreen008@gmail.com http://tavgreen.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2012 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Modul Praktikum Ke-2

Modul Praktikum Ke-2 Bahasa Pemrograman Dasar Fathurrohman 6 Modul Praktikum Ke-2 (Method, Objek Kontrol (OptionButton, CheckBox, Frame), Variabel, Tipe Data) Aktifkan VB 6 melalui tombol Start. Buka kembali project Latihan1.vbp:

Lebih terperinci

MODUL DUA VARIABEL DAN TIPE VARIABEL

MODUL DUA VARIABEL DAN TIPE VARIABEL MODUL DUA VARIABEL DAN TIPE VARIABEL Tujuan : Mahasiswa memahami tentang operator dan penggunaannya dalam bahasa pemrograman java, mengetahui macam-macam kategori operator dan mengetahui perbedaan operator

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 2 INPUT DAN OUTPUT PADA C++ 1 Outline Basic Input dan Output Fungsi Cin dan Cout Komentar Macam-macam manipulator

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. PBO java

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. PBO java Badiyanto, S.Kom., M.Kom PBO java Apa yang Disebut Java? Bahasa pemrograman berorientasi objek murni yang dibuat berdasarkan kemampuankemampuan terbaik bahasa pemrograman objek sebelumnya (C++, Ada, Simula).

Lebih terperinci

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR 1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode

Lebih terperinci

Fungsi : Dasar Fungsi

Fungsi : Dasar Fungsi PRAKTIKUM 13 Fungsi : Dasar Fungsi A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memecah program dalam fungsi fungsi yang sederhana. 2. Menjelaskan tentang pemrograman terstruktur. B. DASAR TEORI Fungsi adalah suatu bagian

Lebih terperinci

OPERASI PERNYATAAN KONDISI

OPERASI PERNYATAAN KONDISI OPERASI PERNYATAAN KONDISI A. Pernyataan IF pernyataan if mempunyai pengertian, jika kondisi bernilai benar, maka perintah dikerjakan dan jiak tidak memenuhi syarat maka diabaikan. Dapat dilihat dari diagram

Lebih terperinci

Tipe Data, Variabel, Input/Output

Tipe Data, Variabel, Input/Output Tipe Data, Variabel, Input/Output Pendahuluan Untuk membuat program dengan bahasa pemrograman C harus memperhatikan struktur dasarnya. Strukturnya diawali dengan bagian preprocessor directive yang biasanya

Lebih terperinci

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan

Lebih terperinci

4.1. Pernyataan Kondisi dan Perulangan Pernyataan kondisi digunakan apabila kita ingin membandingkan atau mengetahui nilai suatu objek.

4.1. Pernyataan Kondisi dan Perulangan Pernyataan kondisi digunakan apabila kita ingin membandingkan atau mengetahui nilai suatu objek. 4.1. Pernyataan Kondisi dan Perulangan Pernyataan kondisi digunakan apabila kita ingin membandingkan atau mengetahui nilai suatu objek. 4.2. Perintah If Perintah If adalah sesuatu yang paling penting pada

Lebih terperinci

Laporan Praktikum 14 (3) ( ) Metode Komputasi Matematika. Catatan Video, Bahan Relevan dan Buku Syaifudin. Syarif Abdullah (G )

Laporan Praktikum 14 (3) ( ) Metode Komputasi Matematika. Catatan Video, Bahan Relevan dan Buku Syaifudin. Syarif Abdullah (G ) Laporan Praktikum 14 (3) (19-01-2015) Metode Komputasi Matematika Perulangan dan Kondisional Catatan Video, Bahan Relevan dan Buku Syaifudin Syarif Abdullah (G551150381) Matematika Terapan FMIPA Institut

Lebih terperinci

ALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA

ALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA ALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA I. Pendahuluan Algoritma dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Algoritma dapat ditulis dalam bahasa natural/bahasa

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 3 PERCABANGAN DAN PERULANGAN PADA C++ 1 Outline - If - if else. - Else if - Switch case - Statement for, while,

Lebih terperinci

PHP (1) Topik. Intro. Pemrograman Internet. Sekilas tentang PHP 06/11/2012

PHP (1) Topik. Intro. Pemrograman Internet. Sekilas tentang PHP 06/11/2012 Topik PHP (1) Pemrograman Internet Acep Irham Gufroni, M.Eng. Konsep PHP Tipe data PHP Jenis-jenis Operator Seleksi Kondisi (pencabangan) Perulangan 1 2 Intro PHP bahasa scripting server-side untuk membuat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Data dan Variabel.

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Data dan Variabel. Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu DAFTAR ISI BAB 1 Pengantar Sistem Komputer Dan Pemrograman 1.1 Sistem Komputer 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman 1.3 Kompiler dan Interpreter 1.4 Kesalahan Program BAB 2 Pengantar Algoritma

Lebih terperinci

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA & PROGRAM NOTASI UNTUK ALGORITMA 1 Kompetensi Mampu menerapkan prinsip algoritma dan program sesuai dengan permasalahan, sistematis dan terstruktur. Mampu

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 Disusun oleh : Tim Asisten JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 0 A. Pengantar

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Editor vi

Pertemuan 2. Editor vi Pertemuan 2 Editor vi Objektif: 1. Praktikan menguasai apa yang dimaksud dengan editor vi. 2. Praktikan mengetahui apa saja yang termasuk dalam utilitas aritmatika. 3. Praktikan mengetahui perintah-perintah

Lebih terperinci

LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB III DASAR-DASAR PEMROGRAMAN Tipe Data Data adalah sekumpulan kejadian/fakta yang dipresentasikan dengan huruf, angka,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN I. Algoritma Pemrograman Yang Baik Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah: 1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah 2. Menghasilkan

Lebih terperinci

Cara pertama adalah pada saat deklarasi variabel ditambahkan ke- yword const sebelum nama tipe data seperti

Cara pertama adalah pada saat deklarasi variabel ditambahkan ke- yword const sebelum nama tipe data seperti KONSTANTA Menghitung besaran-besaran fisis dalam bidang fisika memerlukan suatu konstantakonstanta. Bahasa C dan C++ menyediakan tipe data tambahan sehingga variabel yang kita gunakan merupakan konstanta

Lebih terperinci

STRUKTUR KENDALI. Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi

STRUKTUR KENDALI. Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi STRUKTUR KENDALI Modul TIK XI Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi Statement kendali digunakan untuk proses pengambilan keputusan. ( PROSES DECISION ) Dimana proses akan dikerjakan bila

Lebih terperinci

Zaid Romegar Mair Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement

Zaid Romegar Mair  Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement Zaid Romegar Mair romegardm@gmail.com http://mairzaid.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh kumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu Pengenalan QBasic 1 Program Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu 2 Bahasa Pemrograman Bahasa yang digunakan untuk membuat program Klasifikasi

Lebih terperinci

MODUL 5 JAVA SCRIPT. Sub : PENGENALAN

MODUL 5 JAVA SCRIPT. Sub : PENGENALAN MODUL 5 JAVA SCRIPT Sub : PENGENALAN Laboratorium Komputer STIMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Pertemuan 5 5.1 Tujuan : 1. Mahasiswa dapat memahami dan mengenai perintah perintah javascript 2. Mahasiswa

Lebih terperinci