Era Baru dengan Semangat Baru

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Era Baru dengan Semangat Baru"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN 2013 PT EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK. Era Baru dengan Semangat Baru PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Kantor Pusat Jl. K.H. Hasyim Ashari No.15 C, Jakarta Pusat 10139, Indonesia Tel : (62-21) , (62-21) Fax : (62-21) investor-relation@lorena-transport.com Website: DEPO I Jakarta Selatan Jl. R.A. Kartini 16, Cilandak, Jakarta 12430, Indonesia Tel : (62-21) , Fax : (62-21) DEPO Utama Jl. Raya Tajur No. 106 Bogor 16720, Indonesia Tel : (62-251) , Fax: (62-251) DEPO II Jakarta Timur Jl. Raya Hankam No. 43, Ceger, TMII, Jakarta 13820, Indonesia Tel : (62-21) , Fax : (62-21) Laporan Tahunan 2013

2 DAFTAR ISI VISI DAN MISI 01 PROFIL PERUSAHAN 02 STRUKTUR ORGANISASI 04 SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS 05 SAMBUTAN DEWAN DIREKSI 06 IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIAN 07 INFORMASI SAHAM & PEMEGANG SAHAM 09 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 11 TATA KELOLA PERSEROAN 22 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 25 PROFIL DEWAN KOMISARIS 26 PROFIL DEWAN DIREKSI 28 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 31 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 33

3 VISI & MISI Visi Menjadi perusahaan transportasi darat terbaik di Indonesia yang terintegrasi dengan layanan prima. Misi Memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas terbaik, aman, nyaman, tepat waktu dan memuaskan pelanggan. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 1

4 PROFIL PERUSAHAAN PT Eka Sari Lorena Transport ( Perseroan ) didirikan dengan nama PT Eka Sari Lorena Transport sebagaimana termaktub dalam Akta No. 70 tanggal 26 Pebruari 2002, yang dibuat di hadapan H.M. Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C HT TH.2002 tanggal 19 Desember 2002 serta telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 0756/BH.09.05/III/2003 tertanggal 27 Maret 2003 dan telah diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 04 Juli Kantor Pusat : Jl. K.H. Hasyim Ashari No.15 C Jakarta Pusat 10139, Indonesia Tel : (62-21) , (62-21) Fax : (62-21) investor-relation@lorena-transport.com Website: DEPO Utama : Jl. Raya Tajur No. 106 Bogor 16720, Indonesia Tel : (62-251) Fax : (62-251) DEPO I Jakarta Selatan : Jl. R.A. Kartini 16, Cilandak Jakarta 12430, Indonesia Tel : (62-21) Fax : (62-21) DEPO II Jakarta Timur : Jl. Raya Hankam No. 43, Ceger, TMII, Jakarta 13820, Indonesia Tel : (62-21) Fax : (62-21) Perseroan yang mempekerjakan orang karyawan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan angkutan transportasi darat untuk penumpang. Perseroan yang menggunakan merek LORENA sebagai merek dagang pada armada bus yang dimiliki dan dioperasikan oleh Perseroan ini melayani masyarakat dengan memberikan layanan mulai dari layanan angkutan penumpang Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Busway TransJakarta dan Feeder TransJakarta. Per 30 September 2013, total armada yang dioperasikan oleh Perseroan berjumlah 223 unit yang terdiri dari sejumlah 161 unit bus untuk segmen AKAP, sejumlah 47 unit bus untuk segmen Busway TransJakarta dan 15 unit bus Feeder Busway. Untuk mengetahui kronologis pencatatan saham Perseroan, berikut beberapa perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terkait dengan hal itu, yaitu : a. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Eka Sari Lorena Transport No.41 tanggal 20 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta Utara, dimana Perseroan melakukan perubahan terhadap seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 Lampiran Keputusan No. KEP-179/BL/2008 tertanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik serta merubah status Perseroan menjadi Perseroan Terbuka dalam rangka Penawaran Umum, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012 dan telah dicatatkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012; b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. No. 34 tanggal 30 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta Utara, dimana Perseroan mengembalikan status Perseroan menjadi Perseroan Tertutup serta merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan status Perseroan sebagai Perseroan Tertutup, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 7 Agustus 2012 dan telah dicatatkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012; 2 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

5 c. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Eka Sari Lorena Transport No.11 tanggal 9 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta Utara, dimana Perseroan melakukan perubahan terhadap seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 Lampiran Keputusan No. KEP-179/BL/2008 tertanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik serta merubah status Perseroan menjadi Perseroan Terbuka dalam rangka Penawaran Umum, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 6 Nopember 2012 dan telah dicatatkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 6 Nopember 2012; d. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. No.519 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta Utara, dimana Perseroan mengembalikan status Perseroan menjadi Perseroan Tertutup serta merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan status Perseroan sebagai Perseroan Tertutup, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham dengan Keputusan No.AHU AH Tahun 2013 tanggal 31 Juli 2013 dan telah dicatatkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 31 Juli 2013; Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Eka Sari Lorena Transport No. 32 tanggal 16 Desember 2013 yang dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta Utara, dimana Perseroan melakukan perubahan terhadap seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Berdasarkan Akta No. 32 tanggal 16 Desember 2013 tersebut pemegang saham telah menyetujui Perseroan untuk : Berubah status Perseroan menjadi Perseroan Terbuka dalam rangka Penawaran Umum; Berubah nilai nominal per saham yang semula Rp100,- (seratus Rupiah) menjadi Rp500,- (lima ratus Rupiah); Melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal (Go Public) sebanyak-banyaknya (seratus lima puluh juta) saham baru yang diambil dari portepel Perseroan, disertai dengan penerbitan sebanyak-banyaknya (tiga puluh juta) Waran Seri I; Menyetujui pelaksanaan program ESA (Employee Stock Allocation) dengan mengalokasikan saham sebanyakbanyaknya 1% (satu persen) dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan atau sebanyak-banyaknya (satu juta lima ratus ribu) saham dan menerbitkan opsi saham untuk Program MESOP (Management & Employee Option Plan) sebanyak-banyaknya 3,33% (tiga koma tiga tiga persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawarn Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya (sebelas juta enam ratus lima puluh lima ribu) saham. Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun 2013 diaudit oleh Profesi Penunjang yaitu Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta yang beralamat di Ariobimo Sentral 3rd floor, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5, Jakarta Kantor Auditor ini telah melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perseroan sejak tahun Adapun fee yang diberikan adalah berkisar antara Rp. 350 juta juta. Sejak tahun 2010, secara berkala Perseroan menggunakan jasa dari Notaris Rudy Siswanto, SH., Notaris di Jakarta, terutama dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa. Kisaran biaya adalah sebesar Rp juta. PT Eka Sari Lorena Transport, Tbk PT Lorena 99.99% Gusti Terkelin Soerbakti 0.01% PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 3

6 STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KOMISARIS K. Kariany Sembiring Presiden Komisaris Samsudin Komisaris Santo Budiono Komisaris Independen DEWAN DIREKSI Dwi Rianta Soerbakti Senior Technical Advisor Porman Tambunan Corporate Secretary G.T. Soerbakti Presiden Direktur Eka Sari Lorena Soerbakti Direktur Pengembangan Usaha Suhadi Direktur Operasi Eddy Rusly Direktur Keuangan 4 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

7 SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS Kumpul Kariany Sembiring Presiden Komisaris Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2013 sebesar 5,7% yang meskipun tidak lebih baik dibandingkan tahun 2012, namun belum membawa harapan yang lebih baik bagi dunia usaha. Akan tetapi, pertumbuhan tersebut belum tercermin di dalam bidang usaha transportasi angkutan umum penumpang pada khususnya. Hal ini terutama diakibatkan oleh semakin memburuknya infrastruktur jalan raya yang mengakibatkan meningkatnya beban operasional seperti pemborosan bahan bakar minyak dan suku cadang. Meskipun demikian, Dewan Komisaris tetap optimis akan keberlangsungan dunia usaha transportasi darat mengingat bahwa pertumbuhan perekonomian suatu negara tidak akan mungkin terlepas dari peran transportasi angkutan umum penumpang. Dalam berbagai kesempatan, Dewan Komisaris selalu mengingatkan dan mengawasi tata kelola perusahaan yang baik dan benar demi mencapai visi dan misi Perseroan, yang antara lain adalah menjadi perusahaan jasa transportasi darat penumpang umum terbaik dengan selalu mengedepankan kepuasan dan keselamatan penumpang. Tidak lupa pula untuk setiap saat menerapkan motto Perseroan yang sudah menjadi kultur korporasi yaitu Sabar, Sopan dan Senyum di dalam bekerja sehari-hari. Atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders atas kepercayaannya berbisnis dengan Perseroan. Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa menjadi pemimpin bagi kita di dalam mengelola perusahaan ini. Atas nama Dewan Komisaris, K. Kariany Sembiring Presiden Komisaris PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 5

8 SAMBUTAN DEWAN DIREKSI Gusti Terkelin Soerbakti Presiden Direktur Perkenankanlah kami atas nama Dewan Direksi menyampaikan Laporan Tahunan 2013 beserta Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Tahun 2013 merupakan tahun yang relatif sulit bagi perusahaan transportasi darat angkutan umum berpenumpang khususnya yang melayani angkutan umum antar kota antar propinsi (AKAP) seperti Perseroan. Kondisi infrastruktur jalan raya yang semakin memburuk memberi kontribusi pada meningkatnya beban operasional, antara lain bertambahnya waktu tempuh perjalanan, serta tingginya penggunaan bahan bakar minyak dan suku cadang. Pemerintah telah melakukan upaya perbaikan infrastruktur jalan raya, dan harapan kami, pemerintahan baru yang akan terpilih di tahun 2014 ini akan menaruh perhatian yang lebih besar terhadap kualitas infrastruktur transportasi darat mengingat pentingnya peran sektor transportasi darat di dalam memutar roda perekonomian negara. Di sisi lain, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, Perseroan agak menahan belanja modal dengan alasan menunggu saat yang tepat untuk melakukan ekspansi dengan menambah jumlah armada bus AKAP serta melakukan ekspansi trayek. Untuk itu Perseroan telah mempersiapkan segala sesuatu untuk memperoleh tambahan modal dari pasar modal melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO). Dengan masuknya tambahan modal yang cukup signifikan, Perseroan akan dapat lebih leluasa mengembangkan bisnisnya untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai pemegang saham (shareholder s value). Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para pihak yang terlibat di dalam bisnis Perseroan, baik itu para penumpang yang loyal terhadap layanan Perseroan, awak bus yang menjadi ujung tombak pelayanan, para karyawan, para agen penjualan tiket, para pemasok, maupun pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Kiranya Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberkati segala daya dan upaya kita. Atas Nama Dewan Direksi, Gusti Terkelin Soerbakti Presiden Direktur 6 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

9 IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIAN dalam jutaan Rupiah Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Usaha Jumlah beban pendapatan langsung Laba Bruto Laba Usaha Laba sebelum penghasilan (beban) pajak Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Jumlah laba bersih komprehensif tahun berjalan Laba per saham dasar 3,19 7,18 6,76 Laporan Posisi Keuangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Modal Kerja Bersih ( ) ( ) ( ) EBITDA Rasio Marjin Laba Kotor (%) 29,63 26,84 25,67 Rasio Kas (X) 0,02 0,03 0,03 Rasio Lancar (X) 0,24 0,22 0,22 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (X) 0,66 0,65 0,82 Rasio Liabilitas Terhadap Aset (X) 0,40 0,39 0,45 Rasio Imbal Hasil Atas Aset (%) 1,33 3,15 2,00 Rasio Imbal Hasil Atas Equitas (%) 2,21 5,20 3,47 Rasio Imbal Hasil Atas Pendapatan (%) 2,07 4,17 3,51 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 7

10 Pendapatan Usaha (Rp) Laba Bruto (Rp) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah Ekuitas (Rp) Laba Bersih (Rp) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Laba Per Saham (Rp) 6,76 7,18 Jumlah Aset (Rp) , Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

11 INFORMASI SAHAM & PEMEGANG SAHAM Susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut : Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Lorena , G. T. Soerbakti , Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Dengan Penawaran Umum sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 32 tanggal 16 Desember 2013, maka susunan modal dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum nantinya, secara proforma menjadi sebagai berikut : Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Lorena , , G. T. Soerbakti , , Masyarakat * , Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Keterangan : * dengan asumsi bahwa Saham Yang Ditawarkan Perseroan terserap seluruhnya oleh Masyarakat. Selanjutnya dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini dan asumsi bahwa Program ESA akan terserap seluruhnya, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum secara proforma menjadi sebagai berikut : Keterangan Sebelum Penawaran Umum Setelah Penawaran Umum dan Pelaksanaan ESA Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Lorena , , G. T. Soerbakti , , Masyarakat , ESA (Employee Stock * , Allocation) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Keterangan : * dengan asumsi bahwa program ESA terserap seluruhnya. Bersamaan dengan itu Perseroan menerbitkan (tiga puluh juta) Waran Seri I yang akan diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di DPS Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap 5 (lima) saham yang namanya tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum dan setelah pelaksanaan Waran Seri I secara proforma adalah sebagai berikut : PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 9

12 Keterangan Setelah Penawaran Umum, ESA dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Setelah Penawaran Umum, ESA dan Pelaksanaan Waran Seri I** Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Lorena , , G. T. Soerbakti , , Masyarakat , , Karyawan (ESA) , , Konversi Waran Seri I , Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Keterangan : ** dengan asumsi bahwa program ESA terserap seluruhnya dan asumsi dilaksanakannya seluruh Waran seri I Masih berdasarkan Akta No. 32 tanggal 16 Desember 2013, dengan asumsi seluruh hak opsi digunakan untuk membeli saham baru Perseroan, maka pada akhir umur hak opsi (option life) yakni 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pendistribusian hak opsi setiap tahapan dan asumsi seluruh Waran Seri I telah dilaksanakan oleh para pemegang Waran, maka susunan struktur permodalan dan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan setelah Program MESOP secara proforma menjadi sebagai berikut : Keterangan Setelah Penawaran Umum, ESA, Pelaksanaan Waran Seri I dan Sebelum Pelaksanaan MESOP Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Setelah Penawaran Umum, ESA, Pelaksanaan Waran Seri I dan MESOP *** Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Lorena , , G. T. Soerbakti , , Masyarakat , , Karyawan (ESA) , , Konversi Waran Seri I , , Peserta Program MESOP , Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Keterangan : *** dengan asumsi bahwa program ESA terserap seluruhnya dan asumsi dilaksanakannya seluruh Waran seri I, serta asumsi seluruh hak opsi digunakan untuk membeli saham baru 10 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

13 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 1. Tinjauan Keuangan dan Hasil Usaha, Tahun 2013 Laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy & Siddharta dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Untuk tahun 2013 Perseroan mencatatkan hasil kinerja yang kurang baik. Hal ini terutama diakibatkan oleh dekatnya waktu liburan sekolah dengan bulan puasa, sehingga masyarakat cenderung menyatukan perjalanan libur sekolah dengan libur hari raya Idul Fitri. Industri transportasi darat penumpang umum di mana Perseroan berada umumnya mengenal tiga musim ramai penumpang (peak season), yaitu: 1) libur sekolah (pertengahan Juni sampai dengan pertengahan Juli); 2) libur hari raya Idul Fitri, dan 3) libur akhir tahun (Desember). Sebagaimana diketahui, hari raya Idul Fitri selalu maju 11 hari setiap tahunnya. Hari raya Idul Fitri tahun 2013 kebetulan jatuh pada tanggal 8 Agustus 2013 sehingga musim ramai penumpang berlangsung dari seminggu sebelumnya (H-7) dan seminggu sesudah hari raya (H+7) dalam bulan yang sama yaitu bulan Agustus. Sedangkan pada tahun 2012 dan tahun-tahun sebelumnya, jarak libur sekolah dengan libur hari raya relatif cukup jauh sehingga masyarakat melakukan perjalanan liburan sekolah dan liburan hari raya pada waktu yang berbeda sehingga industri menikmati musim ramai pada kedua musim liburan tersebut. Pada tahun 2013, kedua musim ramai tersebut relatif terjadi pada bulan Agustus saja. Laba per saham Perseroan menurun menjadi Rp3,19,- dibandingkan dengan sebesar Rp7,18 pada tahun Laba Rugi Pendapatan Usaha mengalami penurunan sebesar 10,29% menjadi Rp juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Desember 2013 dari Rp juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Desember Laba kotor tahun 2013 turun tidak signifikan sebesar 0,95% menjadi Rp juta dibandingkan laba kotor tahun 2012 sebesar Rp juta terutama diakibatkan dari menurunnya volume penjualan. Namun di sisi lain Perseroan berhasil menekan biaya operasional khususnya pada pos Beban Pendapatan Langsung sebesar 13,71%. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp3.194 juta, menurun sebesar 55,49% dibandingkan dengan tahun Perseroan membukukan Jumlah Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp6.548 juta menurun sebesar 8,75% dibandingkan dengan tahun Posisi Keuangan Total asset naik sebanyak 5,14% menjadi Rp juta dikarenakan kenaikan aset lancar sebesar 10,39% menjadi Rp juta dan kenaikan Aset Tidak Lancar sebesar 4,82% dibandingkan pada tahun Total kewajiban sebesar Rp juta, meningkat 5,76% dari tahun 2012 terutama disebabkan oleh meningkatnya kewajiban lancar terutama Utang Bank yang meningkat sebesar Rp3.300 juta atau 16,33% menjadi juta dan Utang Usaha Pihak Ketiga yang meningkat sebesar Rp2.808 juta atau 41,71% menjadi Rp9.541 juta dibandingkan dengan tahun Kewajiban jangka panjang terutama Utang Bank juga meningkat sebesar Rp5.757 juta atau 50,75% menjadi Rp juta dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp juta. Total Ekuitas adalah Rp juta yang meningkat sebesar 4,74% dibandingkan tahun 2012, yang dikontribusikan oleh laba usaha pada tahun Arus Kas Arus kas bersih dari aktivitas operasi meningkat 42,19% dari Rp juta di tahun 2012 menjadi Rp juta di tahun Hal ini disebabkan penurunan pembayaran kepada pihak pemasok sebesar 22,22% dari Rp juta di tahun 2012 menjadi Rp juta pada tahun 2012 sejalan dengan efesiensi pada beban pendapatan langsung serta terjadi peningkatan penerimaan kas dari pendapatan bunga deposito sebesar 906% dari Rp54 juta di tahun 2012 menjadi Rp539juta pada tahun Sementara arus kas dari aktifitas investasi menurun 28,96% dari Rp Juta di tahun 2012 menjadi menjadi Rp juta Hal ini disebabkan penurunan belanja modal sebesar 27,67% dari Rp juta pada tahun 2012 menjadi Rp Juta di tahun Dan arus kas dari aktifitas pembiayaan meningkat sebesar 63,51% dari Rp9.186 juta di tahun 2012 menjadi Rp juta di tahun 2013 dikarenakan kenaikan pembayaran kepada pihak berelasi sebesar 481% dari Rp7.183 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 11

14 juta sebagai penerimaan di tahun 2012 dari pihak berelasi menjadi Rp juta sebagai pembayaran kepada pihak berelasi pada tahun 2013, serta penerimaan hutang bank jangka panjang sebesar 39,84% dari Rp8.922juta di tahun 2012 menjadi Rp12.476juta pada tahun Kebijakan Dividen Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan merencanakan kebijakan pembagian dividen tunai dari laba bersih pada tahun 2014 dengan mempertimbangkan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan seterusnya. Besarnya pembayaran dividen kas di masa mendatang dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun faktor-faktor penting yang mempengaruhi pembagian dividen kas, antara lain : Performa kinerja operasi Perseroan. Laba ditahan, arus kas, dan kinerja keuangan secara keseluruhan. Kondisi keuangan, kondisi likuiditas, dan kebutuhan kas di masa mendatang. Prospek dan peluang usaha di masa yang akan datang. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Larangan kontraktual perikatan dengan pihak ketiga. Faktor lainnya yang dianggap relevan oleh para pemegang saham Perseroan, termasuk pemegang saham pengendali. Kebijakan Perseroan mengenai ketentuan pembagian Dividen adalah sebagai berikut : Setelah Pajak Dividen Kas Berdasarkan Persentase dari Laba Bersih Sampai dengan Rp % Rp Rp % Lebih dari Rp % Sebelum berakhirnya tahun keuangan, Perseroan dapat membagikan dividen interim sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Dividen akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen. 3. Kegiatan Usaha Perseroan menyediakan layanan jasa pengangkutan penumpang antara lain yaitu angkutan darat penumpang umum Antar Kota Antar Propinsi ( Segmen AKAP), Layanan Busway TransJakarta ( Segmen Busway) dan Layanan Feeder Busway TransJakarta ( Segmen Feeder). a. Segmen AKAP Kegiatan Usaha Perseroan Segmen AKAP merupakan layanan angkutan darat penumpang umum dari satu kota ke kota lain antar Kabupaten/Kota melintasi lebih dari satu Propinsi dengan menggunakan armada bus Perseroan sesuai dengan trayeknya. Segmen AKAP ini telah memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan Perseroan. Berawal dengan dua unit bus Mercedes-Benz type LP-352 yang melayani trayek Bogor-Jakarta-Bogor pada tahun 1970, maka hingga per tanggal 30 September 2013 Perseroan telah memiliki dan mengoperasikan 161 unit bus AKAP yang terdiri dari 3 kelas layanan yaitu: Executive, VIP dan Business dengan rincian sebagai berikut : 12 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

15 Executive Class. Tipe ini memiliki 32 tempat duduk (format 2-2) dilengkapi dengan fasilitas: AC, Audio Video, Reclining Seat, Toilet, Smoking Area, bantal dan selimut. Jumlahnya sebanyak 124 unit yang diperuntukkan melayani trayek Sumatera Jawa Bali. VIP Class. Tipe ini memiliki 40 tempat duduk (format 2-2) dilengkapi dengan fasilitas: AC, Audio Video, Reclining Seat, Toilet, Smoking Area, bantal dan selimut. Jumlahnya sebanyak 19 unit yang diperuntukkan melayani trayek Bogor Jakarta Ponorogo dan Bogor Jakarta Palembang. Business Class. Tipe ini memiliki 53 tempat duduk (format 3-2) dilengkapi dengan fasilitas: AC, Audio Video, Reclining Seat dan Toilet, tanpa Smoking Area. Jumlahnya sebanyak 28 unit yang diperuntukkan melayani trayek Bogor Jakarta Bumiayu, Bogor Jakarta Purwokerto, Bogor Jakarta Bobotsari, Bogor Jakarta Purwodadi. Perseroan memiliki cakupan operasional yang luas dan saling terkoneksi. Perseroan adalah satu-satunya perusahaan AKAP yang bisa melayani trayek yang panjang dan luas, meliputi pulau Jawa, Sumatera, Jawa dan Bali tanpa harus berpindah ke bus milik operator AKAP lain. Hal ini menjadi keunggulan daya saing bagi Perseroan, karena Perseroan memiliki izin trayek terbanyak di antara operator AKAP di Indonesia. Berikut ini adalah cakupan operasional Perseroan. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 13

16 b. Segmen Busway Busway TransJakarta bertujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Angkutan jenis ini memiliki lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain TransJakarta). Pemerintah Propinsi DKI Jakarta membentuk Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway sebagai pengelola angkutan umum Busway TransJakarta. Pada tahun 2007, BLU TransJakarta menyelenggarakan tender pengadaan jasa operator Busway TransJakarta Koridor 5 (Kampung Melayu Ancol) dan Koridor 7 (Kampung Melayu Kampung Rambutan) yang berhasil dimenangkan oleh Perseroan dan dituangkan dalam surat kontrak antara Perseroan dengan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta c.q Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway Nomor 001/ tertanggal 16 Januari Jumlah armada yang dimiliki dan dioperasikan Segmen Busway Perseroan per tanggal 30 September 2013 untuk koridor 5 dan 7 tersebut adalah sebanyak 47 unit bus yang terdiri dari 34 unit single bus merek HINO berkapasitas 85 penumpang; dan 13 unit bus gandeng (articulated bus) merek Komodo berkapasitas 160 penumpang. Kedua jenis armada Segmen Busway tersebut menggunakan karoseri produksi PT. Rahayu Sentosa. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar gas CNG sebagaimana dipersyaratkan pada kontrak perjanjian kerja sama. 4. Fasilitas Bengkel Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, ketersediaan armada bus yang prima dan utilisasi armada harus optimal. Melalui fasilitas bengkel, Perseroan mampu melakukan kontrol dan efisiensi pada komponen biaya perbaikan dan suku cadang. Perseroan memiliki bengkel dengan fasilitas peralatan yang lengkap ditunjang tenaga mekanik yang handal. Bengkel Perseroan memiliki dukungan sistem logistik yang handal, bengkel Perseroan dapat melakukan perbaikan secara tepat waktu sehingga dapat meningkatkan on-time performance (ketepatan waktu berangkat dan tiba) setiap unit bus. Setiap bus yang akan beroperasi diharuskan melalui final check untuk memastikan sudah layak jalan dan dalam kondisi prima demi kelancaran operasi bus. Untuk meningkatkan kualitas mekanik dan metode perbaikan yang standar, Perseroan menjalin kerja sama jangka panjang dalam hal pelatihan dengan ATPM Mercedes-Benz dan pemasok-pemasok lain seperti pemasok AC, pemasok ban dan pemasok cat untuk mengurangi tingkat ketergantungan Perseroan terhadap mekanik eksternal. Bengkel Perseroan dilengkapi dengan peralatan kerja, tools, serta infrastruktur yang sangat memadai sesuai standar. Untuk menunjang kesiapan operasi armadanya, saat ini Perseroan memiliki tiga fasilitas perbengkelan yaitu : Bengkel Utama Bogor - Jln. Raya Tajur No. 106 Bogor dengan luas sekitar ± M2; Bengkel Jakarta Selatan - Jln. R.A. Kartini No.16 dengan luas sekitar ± M2; 14 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

17 Bengkel Jakarta Timur - Jl. Raya Hankam No. 43, Ceger, dengan luas sekitar ± M2. Ditambah bengkel pendukung pada hampir seluruh kantor-kantor perwakilan Perseroan. Berikut ini adalah jenis perawatan bus yang dilakukan di fasilitas bengkel Perseroan : Perawatan berkala sesuai aturan dari ATPM. Perawatan berkala harus dilakukan demi memelihara kondisi prima armada bus milik Perseroan berdasarkan kilometer tempuh yaitu per km (servis kecil) dan km (servis besar). Pada servis besar, seluruh komponen-komponen bergerak dianalisis dengan sangat teliti untuk memantau keausan akibat penggunaan. Analisis harus sesuai dengan prosedur standar service list km Mercedes-Benz yang dipersyaratkan oleh ATPM (PT. Daimler-Chrysler Indonesia). Dengan mengikuti prosedur standar tersebut, diharapkan bus siap beroperasi tanpa mengalami gangguan untuk km berikutnya dan usia pakai bus akan lebih panjang, serta lebih ekonomis. Regular Preventive Maintenance berupa pemeriksaan dan perbaikan reguler terhadap setiap bus yang telah menempuh jarak km. Pemeriksaan dan perbaikan meliputi perawatan menyeluruh terhadap mesin, transmisi, AC, axle, kelistrikan, understell, audio-video, dan karoseri. Sebuah bus yang telah melewati regular preventive maintenance umumnya kembali sehat dan berpenampilan prima. Total repair berupa perbaikan total pada sebuah bus. Ada tiga alasan sebuah bus harus menjalani perbaikan total yaitu (1) karena usia pemakaian; (2) sudah kurang layak dari segi model karoseri; dan (3) karena mengalami kecelakaan. Demi menjaga penampilan armada agar selalu tampil trendy (mengikuti model terbaru), Perseroan menerapkan kebijakan setiap bus harus menjalani body improvement setiap 3 s/d 4 tahun yaitu berupa perbaikan/ peningkatan terhadap bagian-bagian tertentu dari body bus seperti kerangka, kepala dan belakang bus, serta merubah interior dengan mengganti kursi penumpang. Sedangkan penggantian menyeluruh terhadap karoseri (total body replacement) dilakukan 2 s/d 3 tahun setelah sebuah bus telah menjalani body improvement. Saat akan menjalani total body replacement, bus tersebut dibongkar terlebih dahulu hingga tersisa hanya chassis dan mesin lalu dilakukan perbaikan-perbaikan pada understell, kemudian dikirimkan ke perusahaan karoseri untuk dibangun karoseri yang baru. Sekaligus saat menjalani total repair, baik body improvement maupun total body replacement, dilakukan juga preventive maintenance terhadap mesin, transmisi, AC, axle, kelistrikan, understell, audio-video. Sebuah bus yang baru mengalami total body replacement akan berpenampilan trendy dan sangat nyaman ditumpangi sebagaimana layaknya bus baru. Check and recheck adalah melakukan pemeriksaan detil dan rutin terhadap bus sebelum dan sewaktu armada bus akan diberangkatkan untuk beroperasi. Setiap bus yang baru selesai beroperasi terlebih dahulu harus masuk ke Divisi Cek Awal untuk menganalisis dan memerlukan tindakan segera atas komponen-komponen yang perlu dirawat, diperbaiki atau diganti. Final check akan dilakukan kembali saat bus tersebut akan beroperasi. Dengan demikian diharapkan bus tersebut akan lancar selama dalam perjalanan. Kendaraan siap operasi (KSO). Sebuah kendaraan dinyatakan siap operasi hanya jika ada clearance atau pernyataan dari Bengkel. Sebelum status sebuah bus dinyatakan (KSO), bus tersebut harus dimasukkan kembali ke dalam pit atau lajur pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan final check, sekaligus memeriksa kebersihan bus secara keseluruhan terhadap interior, eksterior, selimut, sarung bantal, kemiringan dan jarak tempat duduk, toilet, smoking area termasuk pemeriksaan terhadap kelengkapan lainnya seperti kelengkapan audio-video, pengharum kabin, pemecah kaca jendela, dan lain sebagainya. Semuanya harus mengikuti standar yang telah ditentukan. Final Check Test Injection Pump Ruang Overhaul Fasilitas Repair Body Fasilitas Parkir KSO Fasilitas Parkir KSO PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 15

18 5. Sistem Teknologi Informasi Perseroan menerapkan teknologi informasi yang inovatif untuk mendukung operasional pelayanan, meningkatkan kenyamanan konsumen, dan meningkatkan produktivitas pengemudi. Perseroan telah menginstalasikan sistem pemantauan Global Positioning System (GPS) pada seluruh armada bus AKAP agar Departemen Operasi Perseroan dapat memantau keberadaan armada bus selama 24 jam. Setiap hari Perseroan dapat memonitor (mengawasi dan melacak) bus-bus yang ada dalam perjalanan dengan menggunakan GPS Tracking Report. Dampak dari pemakaian GPS terhadap Perseroan adalah Perseroan dapat mengelola risiko operasional dengan secara tanggap merespon bila ada tanda emergency atau keadaan darurat menyala di layar monitor. Perseroan dapat dengan segera menghubungi nomor telepon di bus yang bersangkutan untuk menanyakan mengenai kondisi kerusakan ataupun kecelakaan yang terjadi. Secara cepat, Departemen Operasional Perseroan dapat menghubungi pihak-pihak terkait sehubungan dengan adanya kerusakan/kecelakaan tersebut. Seluruh kantor perwakilan terhubung dengan Depo Utama Bogor menggunakan jaringan internet. Setiap kantor perwakilan memasukkan data penjualan ke dalam Program Ticketing, kemudian diverifikasi di Depo Utama Bogor. Berikut ini adalah diagram interkoneksi antara Depo Utama Bogor (HO) dan kantor perwakilan (site) : Pada saat ini Perseroan memiliki beberapa piranti lunak pengolahan data, antara lain : Program Ticketing pada bagian Sales dan Ticketing di Depo Utama Bogor maupun kantor perwakilan. Program tersebut digunakan untuk mencatat penjualan tiket beserta informasi rinciannya seperti nama penumpang, kode trayek, tanggal keberangkatan, harga tiket, kode agen penjual tiket, dll. Program SAP ERP dengan modul MM (Material Management), FI (Financial Accounting) dan CO (Controlling) di Depo Utama Bogor, Depo Busway TransJakarta Ceger - Jakarta Timur, dan seluruh kantor perwakilan/cabang. Segmen AKAP, Segmen Busway dan Segmen TransJakarta menggunakan program sistem informasi yang sama di Bagian Akunting, Bagian Keuangan, dan Bagian HR (personalia). Sedangkan di Bagian Marketing dan Ticketing, keduanya memiliki program yang berbeda dikarenakan perbedaan kegiatan kerja. Usaha Busway TransJakarta tidak menggunakan Program Ticketing dikarenakan Perseroan tidak mendapatkan pembayaran berdasarkan jumlah penumpang/tiket yang terjual, tetapi dibayar berdasarkan jumlah kilometer tempuh dari pemberi kerja yaitu BLU TransJakarta. 6. Standar Keselamatan Perseroan berkomitmen pada kegiatan operasional yang aman. Perseroan mematuhi peraturan-peraturan mengenai keselamatan, termasuk peraturan mengenai kelengkapan keamanan bus, kualifikasi pengemudi bus dan pengoperasian bus dengan aman. Perseroan melaksanakan program-program keselamatan, mengawasi kepatuhan, dan pengujian program keselamatan selama berlangsungnya kegiatan/operasi Perseroan. Perseroan melakukan pemeriksaan rutin atas keamanan setiap bus pada saat setiap bus kembali dari operasi. Kru bus senantiasa harus memeriksa keamanan bus dalam perjalanan dan memastikan bus telah memenuhi syarat-syarat pemeliharaan dan keamanan selama perjalanan. Perseroan juga melaksanakan sejumlah program keselamatan bagi kru bus untuk meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan berlalu-lintas demi meminimalisir tingkat kecelakaan. Pada saat bus berada di depo dan sebelum bus berangkat beroperasi, Bagian Operasi dan Bagian Bengkel Perseroan telah memeriksa armada bus guna memastikan bahwa standar-standar keselamatan kendaraan terpenuhi. Perseroan juga melakukan pemeriksaan berkala guna menjamin bahwa seluruh armada bus Perseroan telah memenuhi standarstandar yang ditetapkan Perseroan. 16 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

19 Risiko kerusakan dan kecelakaan merupakan risiko yang dihadapi dalam operasional Perseroan sebagai perusahaan angkutan darat. Tingginya laju pertumbuhan volume kendaraan di jalan raya semakin meningkatkan potensi risiko kecelakaan lalu lintas bagi seluruh pengguna jalan raya termasuk Perseroan. Perseroan selalu berupaya tanggap menangani bus yang bermasalah di perjalanan. Jika terjadi masalah terhadap bus (rusak, kecelakaan atau masalah lainnya), kru bus dapat menekan tombol emergency yang terdapat pada alat GPS untuk menghubungi dan melaporkan kondisi atau kejadian agar Bagian Operasi dapat segera menangani atau memberi arahan untuk pertolongan pertama. Perseroan akan segera mengirimkan tim ke lokasi kejadian sehingga bus yang bermasalah dapat ditangani secepat mungkin, dan jika diperlukan, Bagian Operasi akan mengirimkan bus pengganti. Prioritas pertama dalam penanganan kerusakan dan kecelakaan bus adalah mengupayakan agar penumpang bisa segera melanjutkan perjalanan. 7. Prospek Usaha Perseroan sangat memahami dan mendukung Pemerintah dalam hal mengatasi kemacetan lalu lintas. Salah satu langkah antisipatif dari Pemerintah adalah membenahi sistem transportasi angkutan darat penumpang umum, antara lain dengan memberi berbagai insentif dan kemudahan kepada pengusaha angkutan darat penumpang umum terutama angkutan bus umum, seperti misalnya subsidi bahan bakar, pengurangan bea masuk kendaraan, kemudahan perizinan usaha dan trayek, serta kemudahan-kemudahan lainnya. Pada September 2010, Wakil Presiden Boediono telah menginstruksikan 17 Langkah Atasi Kemacetan Jakarta. UKP4 ditunjuk sebagai koordinator dalam mengawasi implementasinya. Ke-17 instruksi Wakil Presiden itu adalah : 1. Berlakukan electronic road pricing, yakni penggunaan jalan dengan sistem berbayar. 2. Sterilkan jalur busway. Terdapat empat koridor bus TransJakarta sebagai empat koridor utama dalam proyek sterilisasi. Dalam hal ini, sterilisasi adalah menertibkan jalur busway dari pengendara sepeda motor dan mobil yang memaksa masuk ke jalur busway. 3. Kaji parkir on-street disertai penegakan hukum. Melalui renaksi ini, warga diharapkan mulai tertib dan tidak memarkir kendaraan bermotornya di pinggir jalan, karena telah seringmenjadi kontributor utama dari kemacetan. 4. Perbaiki sarana-prasarana jalan. Agenda ini akan dilaksanakan melalui penerbitan peraturan pelaksanaan kontrak tahun jamak berbasis kinerja, pembuatan dan perbaikan marka jalan, penyediaan ruang pedestrian, serta pengaturan arah jalan, rambu, dan lampu lalu-lintas. 5. Tambah jalur busway hingga mencapai 12 koridor. 6. Untuk angkutan transportasi, siapkan harga bahan bakar gas (BBG) khusus. Hal ini merupakan langkah positif dimana pemerintah menyuntikkan insentif terhadap angkutan umum agar beralih menggunakan BBG serta menambah titik-titik pengisian BBG. 7. Tertibkan angkutan umum liar, terutama bus kecil yang tak efisien. Instansi terkait mampu mendorong bus kecil beralih menggunakan armada bus yang lebih besar. 8. Optimalkan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dengan re-routing, yakni hanya akan single operation. 9. Tertibkan angkutan liar sekaligus tempat perhentiannya. 10. Bangun layanan mass rapid transit (MRT) jalur Lebak Bulus-Bundaran HI yang masa konstruksinya ditargetkan untuk dimulai pada Bentuk Otoritas Transportasi Jakarta (OTJ). Gubernur DKI Jakarta akan memainkan peran selaku koordinator antar instansi terkait. 12. Tambah jalan tol rencananya akan dibangun enam ruas jalan tambahan. 13. Batasi kendaraan bermotor, mengingat, terutama di Jakarta, setiap tahunnya konsumsi dan angka penjualan kendaraan bermotor relatif tinggi. Dampaknya, itu menjadi sumber masalah baru, mulai dari kemacetan hingga polusi. 14. Siapkan lahan park and ride untuk mengurangi kendaraan serta untuk mendukung penggunaan KRL sebagai insentif yang sesuai untuk menarik lebih banyak masyarakat menggunakan KRL sebagai moda transportasi. 15. Bangun double-double track KRL Jabodetabek ruas Manggarai-Cikarang. 16. Percepat pembangunan lingkar-dalam KRL yang diintegrasikan dengan sistem MRT. 17. Percepat pembangunan KA bandara. Apabila ke-17 butir program kerja tersebut dapat terealisasi, maka prospek industri angkutan darat penumpang umum akan semakin cerah. Subsidi BBM yang meningkat setiap tahun akibat pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor sangat membebani APBN. Bagi masyarakat pengguna jalan, kemacetan lalu lintas menimbulkan inefisiensi biaya dan waktu. Sedangkan dampak pada perekonomian, kemacetan lalu lintas menghambat proses mobilisasi manusia dan distribusi barang. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report 17

20 Melalui program UKP4, Pemerintah akan melakukan perbaikan sistem transportasi darat untuk mobilisasi masyarakat dan barang, sehingga prospek angkutan darat tetap terbuka dengan potensi yang sangat besar. Dengan prospek yang demikian besar, para pengusaha akan bersemangat untuk meningkatkan kualitas bus dan layanannya sehingga masyarakat pengguna kendaraan bermotor pribadi secara sukarela akan bersedia menggunakan jasa angkutan darat penumpang umum. Perseroan melihat bahwa rencana pembenahan yang akan dilakukan oleh Pemerintah itu akan memberi peluang bagi Perseroan untuk konsisten berkegiatan di bidang usaha angkutan darat penumpang umum. 8. Strategi Usaha Perseroan memiliki visi menjadi perusahaan transportasi darat terbaik di Indonesia dengan system yang terintegrasi dan layanan prima, sedangkan misi Perseroan adalah memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas terbaik, serta membangun layanan transportasi darat yang aman, nyaman, tepat waktu dan memuaskan pelanggan. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan memiliki dua focus strategi yaitu sebagai berikut : C.1. Strategi Jangka Pendek Perseroan ingin mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri jasa angkutan darat penumpang umum AKAP di pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Untuk mewujudkan hal ini, Perseroan akan menerapkan langkah-langkah strategi jangka pendek. Perseroan berencana untuk membuka trayek-trayek baru terutama untuk wilayah yang tidak bersinggungan dengan moda transportasi udara maupun kereta api, serta menata ulang trayek-trayek (rerouting) yang kurang menguntungkan. Untuk mengantisipasi rencana pembukaan trayek-trayek baru maupun penataan ulang trayeknya, Perseroan berencana menambah kantor perwakilan baru dan menambah jumlah agen penjualan tiket yang tersebar di sepanjang trayek pulau Bali, Jawa dan Sumatera termasuk di kota-kota kecil yang terpelosok. Persyaratan ketat yang diberlakukan kepada seluruh agen Perseroan antara lain adalah hanya boleh menjual tiket bus AKAP milik Perseroan saja dan diharuskan menjual tiket sesuai dengan tarif yang ditetapkan Perseroan. Perseroan berencana untuk melakukan penambahan jumlah unit bus dan peremajaan bus. Selain penambahan jumlah bus yang akan dialokasikan pada trayek-trayek yang sudah dilayani maupun pada trayek-trayek baru, Perseroan berencana untuk meremajakan sebagian armada bus yang sudah cukup lama melayani trayek AKAP agar penumpang merasa tetap nyaman untuk bepergian jarak jauh. Untuk memastikan tingkat kesiapan operasi armada, Perseroan akan mengembangkan fasilitas depo/bengkel di pusat (Bogor dan Jakarta) maupun di daerah-daerah seperti Medan, Palembang, Pekanbaru, Surabaya, Denpasar, dan Jember. Hal ini tentu harus diikuti dengan peningkatan kualitas tenaga mekanik. Untuk itu, Perseroan tetap akan melanjutkan program pendidikan 6 bulan khusus mekanik Mercedes-Benz bekerja sama dengan Training Center Mercedes-Benz Indonesia. Untuk mengantisipasi penambahan jumlah armada bus AKAP dan penambahan trayek, Perseroan sudah mulai merekrut dan melatih awak bus baru dan akan terus meningkatkan jumlahnya demi mempertahankan rasio yang ideal antara jumlah armada bus dengan jumlah awak bus. Perseroan juga akan menambah jumlah kantor penjualan tiket dan akan melakukan standarisasi tata muka (layout) kantor-kantor penjualan tiket untuk mencerminkan identitas korporasi (corporate identity). Selain itu, Perseroan telah mengimplementasikan penjualan tiket dalam jaringan (on-line) berbasis internet (e-ticketing) untuk seluruh kantor-kantor cabang/perwakilan demi memudahkan sistem pengadministrasian penjualan tiket. Untuk kantor agen, belum seluruhnya diimplementasikan karena terkendala kantor agen yang belum memadai. Diharapkan, awal kuartal kedua tahun 2014 penjualan tiket secara on-line sudah bisa diakses oleh publik agar para calon penumpang bias membeli tiket bus Perseroan kapan saja dan dimana saja. Melalui e-ticketing, calon penumpang bias membeli tiket bus AKAP milik Perseroan secara on-line tanpa harus mendatangi kantorkantor penjualan tiket. Rencananya, implementasi e-ticketing secara resmi dan menyeluruh (go live) akan launching pada awal kuartal kedua tahun Implementasi sistem e-ticketing ini berdampak saling menguntungkan bagi calon penumpang dan Perseroan. Di satu sisi, para calon penumpang dapat merencanakan perjalanan jauh hari sebelumnya dan mendapat kepastian jadwal keberangkatan dan nomor kursi. Di sisi lain, Perseroan diuntungkan dengan penerimaan di muka jauh hari sebelum hari keberangkatan. Selain itu, secara internal Perseroan akan lebih mudah memonitor penjualan di seluruh kantor perwakilan yang sekaligus memudahkan pengaturan arus kasnya, serta memudahkan proses pengaturan jadwal operasi bus dan awak bus. Perseroan juga berencana memperluas agen penjualan tiket melalui kerja sama dengan jaringan gerai-gerai toko swalayan. Pada tanggal 1 Juli 2013, Perseroan juga sudah mengaplikasikan sistem komputer SAP ERP secara menyeluruh (go live) untuk mengintegrasikan seluruh proses administrasi bisnis Perseroan. Untuk pengembangan bisnis, Perseroan sedang mempersiapkan dua produk layanan yang baru yaitu Feeder Satelit, Feeder Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Feeder Satelit untuk melayani para penumpang dari kota-kota penyangga Jakarta menuju kota Jakarta dan sebaliknya yang terkoneksi dengan terminal-terminal Busway TransJakarta. 18 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT Tbk. LAPORAN TAHUNAN

PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT Tbk. LAPORAN TAHUNAN PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT Tbk. LAPORAN TAHUNAN 2017 DAFTAR ISI Kinerja 2017 3 Ikhtisar Data Keuangan 6 Ikhtisar Saham 9 Komposisi Kepemilikan Saham 10 Pemegang Saham Utama Dan Pengendali 10 Riwayat

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT SARANA MEDITAMA METROPOLITAN TBK TAHUN 2013

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT SARANA MEDITAMA METROPOLITAN TBK TAHUN 2013 JADWAL PENAWARAN UMUM PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT SARANA MEDITAMA METROPOLITAN TBK TAHUN 2013 Tanggal Efektif : 28-Mar-14 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 14-Apr-14 Masa Penawaran

Lebih terperinci

IPO Update. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Jadwal Penawaran Umum: (tentative)

IPO Update. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Jadwal Penawaran Umum: (tentative) Jadwal Penawaran Umum: (tentative) Book Building : 20 21 dan 24-26 Maret 2014 Pernyataan efektif : 28 Maret 2014 Penawaran : 01-04 dan 07 April 2014 Penjatahan : 10 April 2014 Distribusi Saham Elektronik

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PERSEROAN TERBATAS TRANSJAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SALINAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO K E M A C E T A N FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO arus dibuat program Meneruskan sistem Otoritas transportasi jangka pendek dan Pola Transportasi jakarta (busway dan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996, Tanggal 17 Januari 1996 Suatu Pernyataan Pendaftaran

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 02/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (Perseroan)

PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (Perseroan) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 02/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN No ( Kinerja RPJMD) Program Dedicated 2 Pembangunan Perhubungan dan Transportasi 14.c Program pembangunan Terminal Bus Pulogebang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan ) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Kegiatan Usaha: Jaringan dan Jasa

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-49/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK LAPORAN TAHUNAN INOVASI adalah TRADISI.

PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK LAPORAN TAHUNAN INOVASI adalah TRADISI. PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK LAPORAN TAHUNAN 2014 INOVASI adalah TRADISI www.lorena-transport.com LAPORAN TAHUNAN 2014 DAFTAR ISI 1 KINERJA 2014 3 IKHTISAR KEUANGAN 4 IKHTISAR SAHAM 6 KOMPOSISI KEPEMILIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk

I. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan ibu kota negara dan sebagai pusat pemerintahan Indonesia. Menurut Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi (2010), Jakarta mempunyai

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL ANGKUTAN MASSAL DI KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita Daerah

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 108 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Transportasi diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat yang lain, di mana

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: 11 30 November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch Tanggal laporan: Desember 2013 Disusun oleh: Tim dari Nusaresearch

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan antarkota adalah angkutan yang menghubungkan suatu kota dengan kota lainnya baik yang berada dalam satu wilayah administrasi propinsi (antarkota dalam propinsi)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK

PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK U TAH AN OR LAP PT. EKA SARI LORENA TRANSPORT TBK 015 N2 NA Daftar Isi KINERJA 2015 5 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 6 IKHTISAR SAHAM 9 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM DAN DIAGRAM 10 RIWAYAT PENCATATAN SAHAM

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 11 Mei 2018 Paparan Publik Tahunan 2018 1 Agenda Tinjauan Bisnis Perseroan Kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK ( Perseroan ) Kegiatan Usaha: Kegiatan umum dibidang perbankan. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK ( Perseroan ) Kegiatan Usaha: Kegiatan umum dibidang perbankan. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia KETERBUKAAN INFORMASI (1) RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERATURAN NO. 32/POJK.04/2015 TANGGAL 16 DESEMBER 2015, DALAM RANGKA PENAWARAN

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 22/SEOJK.04/2015 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016 PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016 Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST )

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 3 2007 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan

DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH, ADARO ENERGY BUKUKAN LABA INTI SEBESAR US$148 JUTA Pasar batubara masih menghadapi periode yang penuh tantangan NEWS RELEASE Jakarta, 31 Agustus 2015 Informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Cameron Tough, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head cameron.tough@adaro.com DITOPANG BISNIS MODEL YANG KOKOH,

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 2/POJK.04/2013 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DALAM KONDISI

Lebih terperinci

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI Pengantar Direksi... Hal. 2 Profil Perusahaan... Hal. 3 Visi... Hal. 4 Misi... Hal. 4 Layanan... Hal. 4 Laporan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DAN ANGKUTAN SEWA KHUSUS MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPOR ENGEMBANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPOR ENGEMBANGAN SISTEM PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI JAKARTA YANG TERINTEGRASI DAN BERKUALITAS UNTUK MEWUJUDKAN EFISIENSI ENERGI disampaikan oleh: Kepala Dinas Perhubungan Prov. DKI Jakarta DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM KETUA BADAN

Lebih terperinci

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta Macet adalah keadaan yang hampir setiap saat dialami masyarakat Jakarta. Sebelumnya, macet hanya dialami, saat jam berangkat kantor atau jam pulang kantor. Namun kini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang namanya transportasi, transportasi sudah lama ada dan cukup memiliki peranannya dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN

Lebih terperinci

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan ) 1 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Informasi ini dibuat dan ditujukan kepada para

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG 1. STANDAR TEKNIS KENDARAAN a. Menggunakan kendaraan jenis bus medium/sedang; b. Umur kendaraan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan No.1213, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Kegiatan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Angkutan Udara Kargo. Kriteria. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 79 TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN MANAJEMEN Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Direksi. Transaksi Benturan Kepentingan Dan

DAFTAR ISI. LAPORAN MANAJEMEN Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Direksi. Transaksi Benturan Kepentingan Dan DAFTAR ISI Kinerja 2016 Ikhtisar Data Keuangan Ikhtisar Saham Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Utama Dan Pengendali Riwayat Pencatatan Saham Kebijakan Dividen LAPORAN MANAJEMEN Laporan Dewan

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1289, 2015 KEMENHUB. Perjanjian Tingkat Layanan. Jasa Bandar Udara. Penyusunan Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 129 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Dengan ini Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta L1 PEMAHAMAN ATAS ENTITAS YANG DIAUDIT Indeks A.1 AUDIT KINERJA BLU TRANSJAKARTA BUSWAY Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta Tahun Buku : 2010 2011 Dibuat Oleh : Afandika Akbar Di-review Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan data sekunder. 4.1.1 Data - Data Primer Data primer adalah data-data yang didapat dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 11 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015

PAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk. Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015 PAPARAN PUBLIK 2016 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk Grha Mitra Jl. Pejaten Barat Raya No.6, Jakarta Selatan Jumat, 24 Juni 2015 Agenda Profil Perseroan Kinerja Operasional Perseroan Tahun 2015 Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 Catatan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 3e,3f,5,38,39 17.238.937.430 1.039.401.888 Piutang usaha Pihak ketiga 3e,3g,6,38,39 509.478.245 2.488.806.052 Piutang

Lebih terperinci

Agenda. Profil Perseroan. Kinerja Keuangan. Struktur Penawaran. Indikasi Jadwal. Lembaga dan Profesi Penunjang

Agenda. Profil Perseroan. Kinerja Keuangan. Struktur Penawaran. Indikasi Jadwal. Lembaga dan Profesi Penunjang Agenda 1 2 3 4 5 Profil Perseroan Kinerja Keuangan Struktur Penawaran Indikasi Jadwal Lembaga dan Profesi Penunjang 1. Profil Perseroan 2012 2006 IBS didirikan 2007 Mulai mengoperasi kan usaha inbuilding

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/ 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa saat ini semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OLEH PERUSAHAAN MENENGAH ATAU KECIL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALSINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN

Lebih terperinci

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016

NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016 NEWS RELEASE Jakarta, 14 Maret 2016 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Mahardika Putranto, Head of Corporate Secretary & Investor Relations Division corporate.secretary@adaro.com; investor.relations@adaro.com

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci