BAB VI KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN KEKUASAAN DALAM PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN KEKUASAAN DALAM PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 BAB VI KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN KEKUASAAN DALAM PENDIDIKAN Pokok Bahasan: Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kekuasaan dalam Pendidikan. Kompetensi Dasar: Memahami Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kekuasaan dalam Pendidikan. Indikator: 1. Menjelaskan kepemimpinan dan komunikasi (konsep, pendekatan model, dan tipe). 2. Menjelaskan kekuasaan dan komunikasi dalam pendidikan (konsep, pendekatan model, dan tipe). MATERI PEMBELAJARAN A. Konsep Kepemimpinan 1. Definisi Kepemimpinan Definisi kepemimpinan sangat bervariasi, sebanding dengan banyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan. Yukl (2010:3) mengemukakan bahwa sebagian besar definisi kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing, membuat struktur, memfasilitasi aktivitas dan hubungan di dalam kelompok atau organisasi. Selanjutnya Engkoswara dan Aan (2011:177) menguraikan beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli, diantaranya: a. Rauch and Behling (1984:46), mengemukakan bahwa: Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan. b. Kottler (1988), mengemukakan bahwa: Kepemimpinan adalah proses menggerakkan seseorang atau sekelompok orang kepada tujuan-tujuan yang umumnya ditempuh dengan cara-cara yang tidak memaksa.

2 c. Jacobs and Jacques (1990), mengemukakan bahwa: Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. d. Dubrin, A.J. (2001:3), mengemukakan bahwa: Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. e. Northouse, P.G. (2003:3), mengemukakan bahwa: Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum. Selanjutnya Oteng Sutisna (1983) menggambarkan kepemimpinan secara umum sebagai suatu proses mempengaruhi atau membujuk (inducing) orang lain menuju pencapaian sasaran atau tujuan bersama. Definisi ini mencakup tiga elemen sebagai berikut : a. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relational concept). Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan orang lain (pengikut). Apabila tidak ada pengikut, maka tidak ada kepemimpinan. b. Kepemimpinan merupakan suatu proses. c. Pemimpin harus membujuk orang lain untuk mengambil tindakan. Bedasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan selalu melibatkan unsur pemimpin, pengikut, dan konteks. Ketiadaan salah satu dari ketiga unsur tersebut akan menghilangkan esensi pemimpin itu sendiri. Pemimpin yang efektif dalam hubungannya dengan bawahan adalah pemimpin yang mampu meyakinkan pengikutnya bahwa kepentingan pribadi dari bawahan adalah visi pemimpin, serta mampu meyakinkan bahwa anggotanya mempunyai andil dalam mengimplementasikannya. Pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukum, restrukturisasi organisasi, dan mengkomunikasikan visi. Mencermati kekuasaan yang dimiliki seseorang di dalam organisasi, kekuasaan dapat mengarahkan perilaku dan interaksi manusia di dalam organsasi. Razik dan Swanson (1995:44) mendefiniskan kekuasaan

3 dalam konteks kepemimpinan sebagai kekuatan untuk menentukan arah perilaku yang diharapkan dalam situasi interaksi manusia. Masih dalam sumber yang sama, John Gardner pada tahun (Razik dan Swanson, 1995:48) mengemukakan bahwa kepemimpinan lebih dari sekedar menduduki suatu otoritas, kendati posisi otoritas yang diformalkan mungkin sangat mendorong proses kepemimpinan, namun sekedar menduduki posisi itu tidak menandai seseorang untuk menjadi pemimpin. 2. Pendekatan Kepemimpinan Ada empat macam pendekatan histories mengenai analisis kepemimpinan yang dikemukakan oleh Wahjosumidjo (2002: 19) yaitu: a. Pendekatan menurut pengaruh kewibawaan (Power Influence Approach), pendekatan ini menekankan bahwa keberhasilan pemimpin dipandang dari segi sumber dan terjadinya sejumlah kewibawaan yang ada pada para pemimpin, dalam pendekatan ini menekankan sifat timbal balik, proses saling mempengaruhi dan pentingnya pertukaran hubungan kerjasama pimpinan dan bawahan. b. Pendekatan sifat ( The Trait Approach), pendekatan ini menekankan pada kualitas pemimpin yang ditandai dengan : (1) Tidak kenal lelah, (2) Intuisi tajam, (3) Tinjauan ke masa depan yang tidak sempit, (4) Kecakapan meyakinkan yang sangat menarik. Berdasarkan hasil studi tersebut ada tiga macam sifat pribadi seorang pemimpin, yaitu: (1) ciri-ciri fisik, (2) kepribadian, dan (3) kemampuan/ kecakapan. c. Pendekatan perilaku (The Behaviour Approach), Yukl (2010:14) dalam bukunya Leadership in Organization yang telah dialih bahasa oleh Budi Supriyanto mengemukakan bahwa pendekatan perilaku diawali pada tahun 1950 setelah para peneliti tidak puas dengan pendekatan sifat dan mulai memberikan perhatian yang lebih mendalam terhadap apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemimpin dalam pekerjaannya. Teori yang menggunakan perilaku memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat (traits) pemimpin. Dalam hal ini para pendukung teori perilaku mengungkapkan bahwa cara seseorang bertindak akan menentukan keefektifan kepemimpinan orang bersangkutan.

4 d. Pendekatan Kontigensi, pendekatan ini menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini dan membantu pemimpin dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional. Salah satu dari model kepemimpinan kontigensi adalah kepemimpinan situasional yang mengandung pokok pikiran sebagai berikut: 1) Dalam melaksanakan tugasnya pemimpin dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, yaitu: jenis pekerjaan, lingkungan organisasi, karakteristik individu yang terlibat dalam organisasi; 2) Perilaku kepemimpinan yang paling efektif ialah perilaku kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan; 3) Perilaku kepemimpinan yang efektif ialah pemimpin yang selalu membantu bawahan dalam pengembangan dirinya dari tidak matang menjadi matang. Ada tujuh tingkat proses pematangan, yaitu: Pasif Tergantung Mampu melakukan sedikit cara Minat yang dangkal Pandangan pendek Jabatan bawahan Kurang percaya diri Aktif Tidak tergantung Mampu melakukan banyak cara Minat yang dalam Pandangan luas Jabatan atasan Sadar diri terkontrol 4) Perilaku kepemimpinan cenderung berbeda-beda dari satu situasi ke situasi lain. Oleh karena itu, dalam kepemimpinan situasi penting bagi setiap pemimpin untuk mengadakan diagnosis, dengan baik terhadap situasi. Pemimpin yang baik menurut teori ini adalah pemimpin yang mampu mengubah-ubah perilakunya sesuai dengan situasi, dan memperlakukan bawahannya sesuai dengan tingkat kematangan yang berbeda-beda. 5) Pola perilaku kepemimpinan berbeda-beda sesuai dengan situasi yang ada. Ada perilaku kepemimpinan yang cenderung mengarahkan (direktif) selalu memberi petunjuk kepada bawahan, dan ada pula pemimpin yang cenderung memberikan dukungan (suportif).

5 3. Tipe Kepemimpinan Tipe-tipe kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian (1999: 27) yaitu dibagi kedalam beberapa tipe kepemimpinan, yaitu sebagai berikut: a. Tipe Otokratik Dalam kepemimpinan otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota kelompoknya. Dalam tipe ini pemimpin bersifat menggerakkan dan memaksa kelompoknya. Sehingga, para bawahan mengikuti dan menjalankan perintah dengan patuh. b. Tipe Paternalistik Tipe kepemimpinan ini banyak ditemukan di lingkungan masyarakat yang masih tradisional, biasanya dalam masyarakat yang agraris. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: Kuatnya ikatan primordial Extended family system Kehidupan masyarakat yang komunalistik Adat istiadat yang sangat kuat dalam kehidupan bermasyarakat Masih dimungkinkannya hubungan pribadi yang intim antara seorang anggota masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya. c. Tipe Kharismatik Tipe kepemimpinan ini menonjolkan pada daya tariknya yang memikat sehingga mampu mmperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin kharismatik yaitu seseorang yang dikagumi oleh pengikutnya tanpa memandang dari fisik seorang pemimpin. d. Tipe Laissez Faire Laissez faire yakni tipe kepemimpinan yang lebih menonjolkan kebebasan kepada para bawahan, sehingga kontrol dari pimpinan sangat kurang. Hal ini bisa mengakibatkan ketidaktercapaiannya tujuan apabila bawahan memiliki tingkat kematangan yang rendah. Karakteristik utama tipe kepemimpinan ini bisa ditinjau dari persepsi, nilai, sikap dan perilaku. e. Tipe Demokratis Tipe kepemimpinan seperti ini merupakan tipe kepemimpinan yang ideal dan disukai banyak orang. Pemimpin yang demokratik biasanya

6 memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu totalitas yang menggunakan pendekatan holistik dan integralistik. f. Tipe Pseudo Demokratis Tipe kepemimpinan pseudo demokratis yaitu tipe kepemimpinan yang bersikap demokratis padahal sebenarnya bersikap otokratis. Tipe kepemimpinan ini pada awalnya memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk berpendapat dalam suatu musyawarah namun dengan pengaruh pemimpin yang sangat kuat, pada akhirnya bawahan dapat menerima ide, pikiran, konsep dari pemimpin sebagai keputusan bersama. B. Konsep Komunikasi 1. Definisi Komunikasi Komunikasi mengandung makna bersama-sama coomon. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama (Wiryanto, 2004:5). Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam organisasi. Komunikasi merupakan suatu alat atau sarana untuk berinteraksi dengan pihak lain, sehingga terjadi proses kerjasama. Proses kerjasama tidak akan berjalan dengan lancar apabila komunikasi yang berlangsung mengalami hambatan. Pada dasarnya komunikasi merupakan suatu usaha mendorong orang lain supaya dapat menginterprestasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut. Dengan adanya suatu komunikasi diharapkan diperoleh adanya titik kesamaan saling pengertian. Menurut Ketih Davis (1985) yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 145) adalah communication is the transfer of information and understanding from one person to another person yang artinya komunikasi adalah pemindahan informasi dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi juga diungkapkan oleh Charles R. dan Steven H. Chaffe (1983) yang dikutip oleh Wiryanto (2004: 3) mengemukakan bahwa :

7 Communication sciense seek to understand the production, processing and effect of symbol and signal system by developing testable theories containing lawful generalization, that explain phenomena associated with production, processing and effect. Artinya Ilmu komunikasi itu mencari untuk memahami mengenai produksi, pemprosesan dan efek dari simbol serta sistem sinyal, dengan mengembangkan pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi merupakan alat utama yang digunakan dalam rangka melakukan interaksi yang berkesinambungan untuk menyampaikan berbagai tujuan menurut kepentingannya, dan pada dasarnya komunikasi adalah proses penyampaian informasi, pesan, dan ide dari seseorang kepada orang lain agar terdapat terjadi interaksi dan saling pengertian. 2. Proses Komunikasi Proses adalah serangkaian perbuatan manusia dan kejadian-kejadian sebagai akibat perbuatan. Dalam melakukan komunikasi, perlu adanya suatu proses yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi secara efektif. Proses komunikasi inilah yang membuat komunikasi berjalan baik. Onong U. Effendy (2004: 11) menegaskan bahwa pada dasarnya proses komunikasi terjadi atas dua tahap yaitu sebagai berikut: a. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat dan warna yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. b. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama, misalnya surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, dan televisi.

8 Proses komunikasi yang sederhana menurut T. H. Handoko (2003: 273) adalah sebagai berikut : Pengirim Berita Penerima Model Komunikasi Sederhana Model ini menunjukan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar, komunikasi tidak akan terjadi. Model proses komunikasi menurut Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management yang dikutip oleh Onong Uchjian Effendy (2004: 18), digambarkan sebagai berikut: Message Sender Encoding Decoding Receiver Noise Feedback Response Model Proses Komunikasi Philip Kotler Dari model proses komunikasi di atas dapat diidentifikasi unsur-unsur dari komunikasi sebagai berikut : a. Sender, komunikator atau pengirim pesan yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

9 b. Encoding, penyandian, proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. c. Message, pesan yang merupakan seperangkat lambang atau makna yang disampaikan oleh komunikator. d. Media, saluran komunikasi tempat mangalirnya pesan dari komunikator kepada komunikan. e. Decoding, pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. f. Receiver, komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response, tanggapan, seperangkat komunikasi pada komunikan setelah diterpa atau menerima pesan. h. Feedback, umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan pesan dan disampaikan kepada komunikator. i. Noise, gangguan tak terduga yang terjadi dalam proses komunikasi yang dapat mengakibatkan kesalahpahaman informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. 3. Faktor yang mempengaruhi komunikasi A. Prabu Mangkunegara (2004: 148) mengemukakan bahwa ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi komunikasi, yaitu sebagai berikut 1) Faktor dari pihak sender (pengirim) a) Keterampilan pengirim, dalam hal ini sender sebagai pengirim informasi, ide, berita, pesan, perlu menguasai cara-cara penyampaian pikiran, baik secara tertulis, maupun lisan. b) Sikap pengirim, dalam hal ini pengirim harus mampu bersikap meyakinkan penerima terhadap pesan yang diberikan kepadanya. c) Pengertahuan pengirim, dalam hal ini pengirim yang mempunyai pengetahuan luas dan menguasai materi yang disampaikan akan dapat menginformasikan pesan kepada penerima dengan jelas. d) Media saluran yang digunakan oleh pengirim, dalam hal ini media atau saluran komunikasi sangat membantu dalam penyampaian ide, informasi, atau pesan kepada penerima.

10 2) Faktor dari pihak receiver (penerima) a) Keterampilan penerima, pesan yang diberikan oleh pengirim akan dapat dimengerti dengan baik, jika penerima mempunyai keterampilan mendengar dan membaca. b) Sikap penerima, dalam hal ini sikap penerima terhadap pengirim sangat mempengaruhi efektif tidaknya komunikasi. Maka dari itu penerima haruslah bersikap positif terhadap pengirim. c) Pengetahuan penerima, penerima yang mempunyai pengetahuan yang lebih luas akan mudah dalam menginterpretasikan ide atau pesan yang diterimanya dari pengirim. d) Media saluran komunikasi, media saluran komunikasi yang digunakan sangat berpengaruh dalam penerimaan ide atau pesan. e) Komunikasi yang efektif, dapat terjadi apabila pengirim pesan langsung menyampaikan inti pesan kepada penerima. f) Kualitas komunikasi, dalam hal ini proses komunikasi akan berjalan dengan baik apabila telah terjadi saling pengertian diantara komunikator dan komunikan. C. Konsep Kekuasaan Miriam Budiardjo, 2002 (wikipedia.com) mengemukakan bahwa kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku. Masih dalam sumber yang sama, Ramlan Surbakti, 1992 juga mengemukakan bahwa kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi. Lebih lanjut Robert Mac Iver (wikipedia.com) juga mengemukakan bahwa kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah/ dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yang tersedia. Selanjutnya Abdulsyani (2007:136) mengemukakan konsep kekuasaan dari berbagai pandangan para ahli, yaitu sebagai berikut:

11 a. Max weber, mengemukakan bahwa: kekuasaan adalah kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannya di dalam suatu hubungan sosial yang ada termasuk dengan kekuatan atau tanpa menghiraukan landasan yang menjadi pijakan kemungkinan itu. b. Selo soemardjan dan soelaiman soemardi, menjelaskan bahwa adanya kekuasaan tergantung dari yang berkuasa dan yang dikuasai. c. Ralf dah Rendorf, mengemukakan bahwa: kekuasaan adalah milik kelompok, milik individu dari pada milik struktur sosial. d. Soerjono soekanto, mengemukakan bahwa: kekuasaan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuasaan merupakan suatu kekuatan atau kemampuan yang di miliki seseorang atau kelompok orang yang dapat mempengaruhi, menggerak orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan kehendak pemegang kekuasaan. Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari tingkatan seseorang dalam hierarki organisasi, tetapi bersumber dari bermacammacam psikologis kekuasaan. John Brench dan Bertram Raven, mengemukakan bahwa ada lima sumber kekuasaan yaitu sebagai berikut: a. Kekuasaan menghargai (Reward Power) Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan bagi orang lain. Penghargaan tersebut dapat berbentuk apa saja, yang menurutnya berharga. Dengan demikian kekuasaan ini sangat tergantung pada seseorang yang mempunyai sumber untuk menghargai atau memberikan hadiah tersebut. Kekuasaan ini akan menimbulkan komitmen yang relatif tinggi pada bawahan, tingkat penerimaan atau kepatuhan cukup tinggi, dan tingkat penolakan para bawahan yang sangat rendah. b. Kekuasaan memaksa (Coercive Power) Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan.

12 (teguran sampai hukuman). Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa takut. Pemimpin yang mempunyai kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengenakan hukuman. Kekuasaan ini akan menimbulkan komitmen yang sangat rendah pada bawahan, tingkat penerimaan atau kepatuhan cukup tinggi, dan tingkat penolakan para bawahan yang sangat tinggi. c. Kekuasaan sah (Legitimate Power) Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu. Kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin. Pemimpin yang tinggi kekuasaan legitimasinya mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi orang lain, karena pemimpin tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak wewenang yang diperoleh dari jabatan dalam organisasinya. Kekuasaan ini akan menimbulkan komitmen yang relatif tinggi pada bawahan, tingkat penerimaan atau kepatuhan cenderung sangat tinggi, dan tingkat penolakan para bawahan yang sangat rendah. d. Kekuasaan keahlian (Expert Power) Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh memiliki keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. Kekuasaan ini bersumber dari keahlian, kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang diwujudkan lewat rasa hormat, dan pengaruhnya terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan keahliannya ini, mempunyai keahlian untuk memberikan fasilitas terhadap perilaku kerja orang lain. Sehingga akan menimbukan pengaruh yang tidak jauh berbeda dengan kekuasaan referent, yaitu komitmen para bawahan yang sangat tinggi, tingkat penerimaan atau kepatuhan relatif tinggi, dan tingkat penolakan yang sangat rendah. e. Kekuasaan referensi (Referent Power) Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya pada

13 umumnya disenangi dan dikagumi oleh orang lain karena kepribadiannya. Kekuatan pemimpin dalam kekuasaan referensi ini sangat tergantung kepada kepribadiannya yang mampu menarik para bawahan atau pengikutnya. Komitmen para bawahan cenderung sangat tinggi, tingkat penerimaan atau kepatuhan relatif tinggi, dan tingkat penolakan para bawahan sangat rendah. D. Kepemimpinan dan Komunikasi Organisasi merupakan suatu wadah yang terdiri dari beberapa individu dengan karakteristik berbeda yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Karakteristik individu yang berbeda dalam organisasi menjadi hal yang sangat menarik dan menjadi suatu tantangan untuk dipersatukan dalam persepsi dan pandangan yang sama pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perbedaan tersebut seringkali menjadi hambatan yang menimbulkan konflik. Salah satu sumber konflik yang sering kali terjadi di antara individu diakibatkan oleh buruknya komunikasi. Bagaimana tidak, hampir dari seluruh kehidupan manusia dilakukan untuk berkomunikasi, terlebih lagi kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang efektif akan menjadi sumber kekuatan untuk mewujudkan tujuan organisasi karena seluruh aspek manajemen dapat dilaksanakan secara terorganisir. Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi, ide, gagasan untuk dipahami dan menghasilkan umpan balik yang diarahkan pada pencapaian tujuan atau informasi yang dimaksud. Komunikasi bukan hanya sebatas menyampaikan pesan, melainkan memaknai pesan menjadi suattu pemahaman yang sama. Komunikasi dalam suatu organisasi jelas menjadi kebutuhan dan bahkan satu hal yang wajib dilakukan, terlebih oleh pemimpin kepada para anggotanya. Dengan komunikasi, pimpinan dapat menyampaikan atau mensosialisasikan visi, misi, serta tujuan organisasi kepada anggotanya. Hal tersebut merupakan basis kekuasaan pemimpin dalam organisasi. Setiap anggota organisasi selalu membutuhkan komunikasi dalam bekerjasama dengan sesama anggota maupun dengan lingkungan yang merupakan sumber kedinamisan organisasi. Oteng Sutisna (1983: ) memberikan pernyataan tentang pentingnya komunikasi dalam organisasi, yaitu: 1. Unsur-unsur esensial suatu organisasi melingkupi suatu maksud bersama, orangorang yang bersedia membantu tercapainya tujuan bersama, saling

14 berkomunikasi. Tanpa komunikasi tiada maksud atau tujuan bersama akan dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi. Juga tidak akan ada usaha yang dikoordinasikan untuk mencapai suatu tujuan. 2. Apabila komunikasi tidak berjalan semestinya, maksud-maksud atau tujuan mungkin tidak akan dipahami sama sekali dan orang akan cenderung untuk berbuat dengan cara sewenang-wenang dan tidak terkoordinasi. 3. Komunikasi dalam organisasi bermaksud memberi pengertian kepada orangorang di dalam organisasi tentang maksud-maksud atau tujuan organisasi. Setiap anggota organisasi memahami tujuan organisasinya banyak ditentukan oleh lancer/ tidaknya pola-pola komunikasi para anggotanya. Melalui proses komunikasi ini lah, para pimpinan dan anggota organisasi dapat melaksanakan proses-proses organisasi. Komunikasi merupakan proses dinamis, yang mempengaruhi perilaku orangorang dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. Interaksi diantara anggota organisasi tersebut terdapat dalam kerangka hubungan vertikal secara timbal balik dari atasan kepada bawahan atau pun sebaliknya, dapat pula dalam hubungan horizontal diantara anggota, atau hubungan diagonal. Dengan kata lain komunikasi dalam organisasi merupakan urat nadinya organisasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Fakry Gaffar (1982:5) bahwa, komunikasi di dalam organisasi tidak lain adalah suatu kekuatan yang mempertahankan eksistensi organisasi, tanpa komunikasi itu tidak mungkin berfungsi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keberhasilah seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya banyak ditentukan oleh komunikasi/ interaksi yang dilakukannya dengan para anggotanya. Dengan komunikasi yang efektif maka akan tercipta suasana kerja yang kondusif, sehingga proses-proses dalam organisasi dapat berjalan dengan baik, dan pada akhirnya akan mengantarkan pada pencapaian suatu tujuan organisasi. E. Kekuasaan dan Komunikasi dalam Pendidikan Komunikasi dan kekuasaan memiliki keterkaitan satu sama lain. Dengan kekuasaan yang dimiliki, maka seseorang akan mudah menyebarluaskan pesan (komunikasi) kepada orang lain. Biasanya kondisi ini dikarenakan sumber kekuasaan yang berasal dari information power, expert power, dan legitimasi power. Kekuasaan dapat menjadi kekuatan yang positif manakala dibagikan, digunkan

15 dengan komunikasi yang baik. Dengan komunikasi, kekuasaan juga dapat menjadi positif untuk memencapai tujuan organisasi, karena komunikasi dengan kekuasaan akan tersebar atau tersalurkan dengan mudah dan efektif jika digunakan dengan prosedur yang benar. Komunikasi menitikberatkan pada gagasan pengiriman, penyebaran, dan pemberian informasi kepda orang lain untuk tujuan mengendalikan. Ada gagasan lain yang mengemukakan bahwa komunikasi bukan hanya alat tetapi sebagai sarana pikiran yaitu komunikasi dipakai untuk maksud tertentu seperti memberi instruksi, membujuk, atau memperoleh kekuasaan. Gagasan tersebut penting untuk mengantarkan pemahaman tentang komunikasi organisasi dan kekuasaan. Komunikasi dipandang sebagai mekanisme kekuasaan. Dalam konteks organisasi, komunikasi digunakan untuk menentukan tujuan, norma, dan perilaku organisasi. Organisasi dapat dipandang sebagai sarana kekuasaan. Manusia memiliki kekuasaan, melaksanakannya melalui komunikasi dan tindakan yang terorganisir. Selanjutnya komunikasi juga dipandang sebagai kekuasaan karena kemampuannya untuk menentukan hasil, pengetahuan, keyakinan, dan tindakan. Manusia bertindak berdasarkan informasi yang ada serta pilihan atau alternatif yang disediakan oleh informasi tersebut, dan kekuasaan digunakan melalui alternatif-alternatif yang disediakan dan cara alternatif tersebut diberikan. Komunikasi dalam suatu organisasi harus mencerminkan penggunaan kekuasaan yang bijaksana. Kekuasaan dalam kaitannya dengan komuniaksi tercermin pada struktur organisasi. Struktur organisasi memperbolehkan dan membatasi kekuasaan. Strukur organisasi diciptakan, dipelihara, dipertahankan, dan ditransformasikan melalui proses komunikasi. Komunikasi bukan hanya berlaku sebagai suatu mekanisme kekuasaan, melainkan merupakan kekuasaan dalam arti aturan-aturan, praktik-praktik, dan cara pandang dalam wacana yang bersangkutan. Organisasi yang menghendaki inovasi dan perubahan yang positif dalam setiap aspek manajemennya akan melaksanakan komunikasi yang efektif dengan memberdayakan semua anggota. Dengan demikian, kekuasaan dapat menjadi kekuatan positif bila dibagikan, dikembangkan pada orang lain, dan digunakan secara bijaksana.

16 RANGKUMAN Kepemimpinan memiliki berbagai makna, tergantung pada sudut pandang atau perspektif-perspektif individual dan tergantung pada konteks atau aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian. Namun dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan suatu kekuatan atau kemampuan seseorang dalam menggerakan berbagai sumber daya serta mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar dapat bekerjasama dalam upaya mencapai suatu tujuan. Proses komunikasi merupakan suatu tahapan-tahapan di mana suatu gagasana, ide atau informasi dikirm oleh sumber sampai gagasan, ide, atau infomrasi tersebut diterima dan diinterprestasikan oleh komunikan. Proses komunikasi organisasi merupakan tahapan pengiriman atau penerimaan pesan antar individu di dalam suatu sistem aktivitas berstruktur sehingga membentuk aktivitas-aktivitas yang diharapkan oleh pesan tersebut. Tahap pertama dari suatu proses komunikasi adalah ideasi atau penciptaan ide atau gagasan. Gagasan yang telah dibentuk atau disimbolkan akan dikirim melalui saluran atau media komunikasi. Setelah pesan dikirim melalui medai komunikasi tahapan berikutnya penerimaan pesan, akan samapai melalui membaca, mendengarkan, mengamati bergantung pada saluran komunikasi yang dipergunakan. Selanjutnya adalah proses decoding yaitu proses menguraikan sandi. Menguraikan sandi artinya penerima/ komunikan menafsirkan pesan menurut pengalaman dan kerangka referensinya. Apabila pesan itu lebih mendekati maksud yang diinginkan oleh komunikator, maka komunikasi akan lebih efektif bila pengirim dan penerima samasama mempunyai tingkat pengalaman bersama yang serupa. Tahap akhir dari proses komunikasi adalah tindakan yang dilakukan penerima pesan sebagai respon terhadap pesan yang diterimanya. Kekuasan merupakan suatu kekuatan atau kemampuan yang di miliki seseorang atau kelompok orang yang dapat mempengaruhi, menggerak orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan kehendak pemegang kekuasaan. Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari tingkatan seseorang dalam hierarki organisasi, tetapi bersumber dari bermacam-macam psikologis kekuasaan. Kepemimpinan, komunikasi dan kekuasaan memiliki keterkaitan satu sama lain. Dengan kemampuan komunikasinya yang efektif dan kekuasaan yang dimilikinya, maka seseorang pemimpin akan mudah menyebarluaskan pesan (komunikasi) kepada

17 anggotanya. Biasanya kondisi ini dikarenakan sumber kekuasaan yang berasal dari information power, expert power, dan legitimasi power. Dengan komunikasi, kekuasaan juga dapat menjadi positif untuk memencapai tujuan organisasi, karena komunikasi dengan kekuasaan akan tersebar atau tersalurkan dengan mudah, dan pada akhirnya akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi secara efektif. DAFTAR REFERENSI Abdulsyani. (2007). Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Jakarta: Bumi aksara. Effendy, Onong U. (2004) Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Engkoswara, dan Aan K. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Fakry Gaffar, (1982). Komunikasi Organisasi Teori dan Proses. IKIP: Bandung. Handoko, T.H. (2003). Manajemen. Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE. Mangkunegara, A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Razik, Taher A. & Swanson, Austin D. (1995). Fundamental Concept of Educational Leadership and Management. Colombus-Ohio: Prentice Hall. Siagian, Sondang P. (1999). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta. Sutisna, Oteng. (1983). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa. Wahjosumidjo. (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wikipedia. (2012). Kekuasaan. [Online]. Tersedia di: [11 September 2012]. Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Yukl. G. (2010). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Indeks.

18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip 1 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Modul ke: Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Kekuasaan Pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

Interpersonal Skills Communications

Interpersonal Skills Communications Modul ke: Interpersonal Skills Communications Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi MARKOM & PERIKLANAN www.mercubuana.ac.id Leadership Pengertian Kepemimpinan Secara harfiah kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

KONSEP DASAR KOMUNIKASI KONSEP DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia untuk saling berinteraksi. Melalui komunikasi kita dapat memperoleh kepuasan psikologis seperti terpenuhinya perasaan cinta, perhatian

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1 KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1 MENGAPA KOMUNIKASI PENTING? BAGI KEHIDUPAN MANUSIA mendorong kemajuan peradaban manusia dan tanpa komunikasi, peradaban manusia

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. Pertemuan 3 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Interaksi sebagai proses komunikasi DESKRIPSI Pokok bahasan pengertian interaksi, proses komunikasi, dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

Disampaikan dalam Latihan Manajemen Organisasi Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 November 2016

Disampaikan dalam Latihan Manajemen Organisasi Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 November 2016 Disampaikan dalam Latihan Manajemen Organisasi Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 November 2016 PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III 2017-2018 DELEGASI KEKUASAAN Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Human Relations Modul ke: Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Inti Aktivitas Human Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang bekerjasama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

Diyah ayu amalia avina M.Si

Diyah ayu amalia avina M.Si Diyah ayu amalia avina M.Si D_avina@ub.ac.id 085755146398 Berbagai definisi... 1.a. Transmitting; 2.a) giving or exchange of information etc by talk, writing b) the information so given 3.a means of communicating

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

Lebih terperinci

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha BAB VII Kepemimpinan Wirausaha Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor terpenting selama berinteraksi adalah komunikasi.

Lebih terperinci

BAB VII KEPEMIMPINAN

BAB VII KEPEMIMPINAN BAB VII KEPEMIMPINAN 7.1 Pengantar Secara umum konsep kekuasan, wewenang, dan kepemimpinan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana maupun yang telah kompleks, jadi menarik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) KEPEMIMPINAN Pokok-pokok bahasan: Definisi kepemimpinan Kepemimpinan dan kekuasaan (power) Pendekatan studi kepemimpinan Pendekatan Sifat (Trait Approach) Pendekatan Perilaku

Lebih terperinci

PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN UNTUK MEMPELAJARI KEPEMIMPINAN Fred E. Fiedler dan Martin M. Chamars, dalam kata pengantar bukunya yang berjudul Leadership in Effectives Management mengemukakan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS. KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi.

KOMUNIKASI BISNIS. KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA KOMUNIKASI BISNIS

Lebih terperinci

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak 53 BAB II Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak Untuk menjelaskan fenomena yang di angkat oleh peneliti yaitu ZIARAH MAKAM Studi Kasus

Lebih terperinci

MODEL KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS PROPINSI KALIMANTAN TENGAH.

MODEL KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS PROPINSI KALIMANTAN TENGAH. Al Ulum Vol.59 No.1 Januari 2014 halaman 4145 41 MODEL KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS PROPINSI KALIMANTAN TENGAH Dewi Merdayanty* ABSTRAK

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, 24 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Perusahaan atau organisasi dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dengan manajemen yang baik. Peranan manajemen sangat menentukan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3) komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem

Lebih terperinci

Kekuasaan, Wewenang dan Pengaruh

Kekuasaan, Wewenang dan Pengaruh Kekuasaan, Wewenang dan Pengaruh PENGERTIAN KEKUASAAN DAN SUMBER KEKUASAAN Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku

Lebih terperinci

PERILAKU KEORGANISASIAN

PERILAKU KEORGANISASIAN PERILAKU KEORGANISASIAN PENDAHULUAN Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin ruwet, karena manusia baik sebagai individu maupun anggota kelompok selaku pendukung utama suatu organisasi maupun bentukya,

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.

BAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Besarnya populasi wanita di Indonesia menjadikan banyak produsen dan perusahaan, memiliki yang minat besar untuk menggarap bisnisnya di komunitas wanita dibandingkan

Lebih terperinci

Pendetakan tradisional

Pendetakan tradisional teori dasar KEPEMIMPINAN BISNIS TEORI CIRI Pendetakan tradisional fisik: tinggi, besar, daya tarik, ketahanan tubuh, dll. sosiologis: ketegasan, kebijaksanaan, status, kepercayaan pada orang, dll. kepribadian:

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Review / Ulasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.16-22 Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Agung Basuki Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh kalangan orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. oleh kalangan orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan merupakan topik menarik yang sering dibicarakan oleh kalangan orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam organisasi yang besar.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang teori dan tipe kepemimpinan SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari Bab

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1.KOMUNIKASI Berikut ini beberapa pendapat menutut para ahli mengenai pengertian komunikasi diantaranya : menurut Barnlund komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

Lebih terperinci

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 Beratus-ratus tahun yang lalu dalam sistem pemerintahan monarki para raja atau ratu memiliki semua kekuasaan absolut, sedangkan hamba sahaya tidak memiliki kuasa apapun. Kedudukan seorang raja atau ratu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan (Hasibuan, 2008).

Lebih terperinci

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN KOMUNIKASI MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt. I. DEFINISI KOMUNIKASI Komunikasi berasal dari bahasa Yunani communicare atau communico yang berarti untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat telah mendorong terciptanya globalisasi dalam berbagai kegiatan terutama dibidang komunikasi. Kondisi tersebut

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN Pendidikan berisi suatu interaksi antara pendidik dan peserta didik sebagai untuk membantu peserta didik dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan. lnteraksi tersebut dapat berlangsung

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalahpada ruang lingkup karyawan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era reformsi telah banyak perubahan di segala bidang termasuk reformasi Undang Undang No. 5 tahun 1974 tentang pemerintahan daerah yang diubah dengan Undang Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara umum dapat di jelaskan bahwa komunikasi dalam bahasa inggris yaitu communication. Pada dasarnya, secara etimologis kata komunikasi berasal dari bahasa

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Seperti yang sudah disebutkan dalam Bab I, penelitian ini akan lebih mengacu kepada telaah tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam mempertahan keeksistensian komunitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, yang mengakibatkan adanya hubungan timbal balik. Dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, yang mengakibatkan adanya hubungan timbal balik. Dalam interaksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, sehingga membutuhkan interaksi dengan orang lain, yang mengakibatkan adanya hubungan timbal balik. Dalam interaksi dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Effendy (2009: 5), komunikasi adalah aktivitas makhluk sosial. Dalam praktik komunikasi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif

PEMBAHASAN. 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif PEMBAHASAN 1.Pengertian Gaya Kepemimpinan Partisipatif Model kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena model kepemimpinan akan efektif jika disesuaikan dengan tingkat kematangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang pemimpin memegang peran penting dalam eksistensi dan perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang pemimpin berperan menggerakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala

BAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulunya yaitu Peranan struktur organisasi dalam meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala Airlines Perwakilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS Pengertian Gaya Kepemimpinan. dalam jalannya suatu organisasi dan untuk membuat konsep konsep untuk

BAB II LANDASAN TEORITIS Pengertian Gaya Kepemimpinan. dalam jalannya suatu organisasi dan untuk membuat konsep konsep untuk 20 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Gaya Kepemimpinan 1.1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya, perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA Oleh: Vitha Prima Dewi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan. Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru

BAB V PEMBAHASAN. A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan. Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Teknikal Pimpinan Pondok Pesantren dalam Pengelolaan Pendidikan Pesantren di Kota Banjarbaru Keterampilan teknikal adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK

BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK BAB 10 KEKUASAAN DAN POLITIK Memdefinisikan kekuasaan dan hubungannya dengan otoritas dan pengaruh Menjelaskan sumber-sumber kekuasaan Taktik kekuasaan Perilaku Politik dalam organisasi Definisi Kekuasaan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM ATRIBUT KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK Cerdas, mudah bergaul, perhatian Keyakinan tinggi, dominasi, pendapat kuat Struktur lembaga

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN

MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN MAKALAH KEPEMIMPINAN KONSEP KEPEMIMPINAN Disusun Oleh : Kelompok 1 TRI OKTAWALDIANA (135030201111055) SHONIA RAHMA AUSRI (135030201111150) NOOR RIKA DINATA INBAR (135030201111152) TRI DEWI EINDRIAS (135030201111166)

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan peneliti mengenai efektivitas komunikasi pimpinan kepada karyawan di PT. Terminal Teluk Lamong adalah: 1. Secara keseluruhan komunikasi

Lebih terperinci