MODUL GEOGRAFI UNTUK SMA/ MA KELAS X SEMESTER II DISUSUN OLEH TIM MGMP GEOGRAFI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL GEOGRAFI UNTUK SMA/ MA KELAS X SEMESTER II DISUSUN OLEH TIM MGMP GEOGRAFI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI"

Transkripsi

1 MODUL GEOGRAFI UNTUK SMA/ MA KELAS X SEMESTER II DISUSUN OLEH TIM MGMP GEOGRAFI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SUKABUMI

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan penulisan modul ini Modul ini kami susun berdasarkan kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya (KTSP 2006) Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi antar manusia dengan lingkungannya, dalam kaitannya dengan aspek ruang dan waktu. Mudah-mudahan modul ini bermanfaat bagi rekan-rekan pengajar maupun bagi para peserta didik. Kami menyadari dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran kami harapkan untuk untuk menyempurnakan modul ini. Sukabumi, September 2015 Penyusun TIM MGMP Geografi Kota Sukabumi Tim Penulis 1. Ade Fathurrahman, S.Pd 2. Iyas Saepudin, S.Pd 3. Imas Nuraeni, S.Pd 4. Wati Setiawati, S.Pd 5. Bayu Surya Pramana, S.Pd 6. Saripah, S.Pd 7. Resa Kartika, S.Pd 8. Juju Julaeha, M.Pd 9. Leni Sister, S.P,d, M.Pd 10. Santi Supriyantini, SKM 11. Danang R Hartoyo, S.Pd 12. Hardiana, S.Pd 13. Ramlan Adi Wijaya, S.Pd 14. Sumbar Karyadi, S.Pd

3 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 3 Kegiatan Belajar I... 6 HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA ATMOSFER.. 6 A. Kompetensi Dasar... 6 B. Indikator... 6 C. Uji Kompetensi Awal... 6 D. Uraian Materi Lapisan Atmosfer dan Sifat-Sifatnya Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim Jenis-Jenis Iklim Perubahan Iklim Global E. Latihan Pilihan Ganda Essai F. Lembar Pengamatan G. Daftar Referensi Kegiatan Belajar II HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER32 A. Kompetensi Dasar B. Indikator C. Uji Kompetensi Awal D. Uraian Materi Siklus Hidrologi Perairan Darat Perairan Laut E. Latihan Pilihan Ganda Essai F. Lembar Pengamatan

4 G. Daftar Referensi Kegiatan Belajar III ADAPTASI DAN MITIGASI BENCANA ALAM A. Kompetensi Dasar B. Indikator C. Uji Kompetensi Awal D. Uraian Materi Konsep Mitigasi Dan Adaptasi Bencana Alam Tsunami Gempa Bumi Erupsi Gunung Api Banjir Tanah Longsor Kekeringan E. Latihan Pilihan Ganda Essai F. Lembar Pengamatan G. Daftar Referensi GLOSARIUM DAFTAR PUSTAKA

5 PENDAHULUAN Dewasa ini berbagai fenomena tentang kebumian menjadi berbagai wacana yang menarik untuk diperbincangkan. Mulai dari keunikan sampai kepada nilai estetika, dari yang umum sampai kepada yang jarang terjadi. Berbagai fenomena kehidupan yang sering terjadi di sekitar kita tidak pernah luput dari pandangan dan sentuhan ilmu geografi, mulai dari fenomena bencana, cuaca, dinamika sosial, sampai kepada fenomena penentuan kebijakan. Bahkan dari aspek fisik sampai kepada aspek sosial. Untuk itu, pemahaman mengenai lingkungan geography sangat penting untuk dikembangkan. Pemahaman tentang manusia dan sistem alam, penalaran geografis dan pengambilan keputusan yang sistematis dikenal dengan istilah geography literacy. Menurut Paul McDaniel (2005) dalam Enok Maryani (2010), ketiadaan ilmu geografi akan berpengaruh terhadap kehidupan bisnis, masyarakat dan negara. Artinya suatu negara tidak akan memiliki jati diri maupun kemajuan seperti yang dicantumkan di dalam UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia jika tidak mengetahui kondisi geografis negaranya. Melek geografi bukan hanya tentang mengenal peta Indonesia, tapi geografi merupakan ilmu yang multidisipliner yang menggabungkan ilmu dari bidang ilmu pengetahuan, seni, Kesehatan, humaniora, hukum, Bisnis, teknik, dan teknologi. Semuanya dapat dikaji dengan geografi menggunakan hubungan spasial berfokus pada pola dan sistem yang dinamis dalam keruangan. Sehingga Geografi bukan hanya sebatas pada sesuatu yang anda tahu, melainkan lebih kepada sesuatu yang anda lakukan. Di usia negara yang semakin dewasa ini, alih-alih makin subur makmur gemah ripah loh jinawi kerta raharja aman sentosa, justru rakyat makin sengsara. Kekayaan sumberdaya alam semakin menipis bahkan hampir habis dikuras dan dieksploitasi oleh pihak asing dengan dalih investasi, keindahan alam sudah tidak tampak lagi karena tergerus oleh keserakahan orangorang berkantong tebal yang berlindung dibalik program pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa sudah semakin banyak kekeliruan yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar,lingkungan kita makin tidak lestari seiring maraknya pembabatan hutan, perubahan fungsi lahan, tata kota yang buruk, pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan dan dinamika cuaca yang ekstrem serta fenomena alam lain yang tidak sewajarnya. 3

6 Tentunya kita sepakat bahwa hal itu terjadi karena kita tidak mengenal dengan baik, wilayah apa yang kita tinggali selama ini. Bahkan, sebagian besar pelajar di Indonesia tidak tahu letak Astronomi Indonesia. Bahkan mungkin tidak tahu juga letak geografis Indonesia. Kita menikmati matahari sepanjang tahun dengan cuaca yang hangat hasil dari letak geografis yang berada di khatulistiwa. Harusnya kita tidak perlu mengalami krisis energi listrik, karena pengembangan energi listrik tenaga surya atau solar energy jauh lebih memungkinkan dan jauh lebih ekonomis dan berkelanjutan daripada tenaga air. Keberadaan rangkaian gunung api yang hamper tersebar di seluruh pulau di Indonesia, memberikan kita keuntungan di dalam panas bumi. Bukankan energi panas bumi ini adalah salah satu energi melimpah di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk tenaga listrik dan jauh lebih berpotensial dikembangkan. Selain itu Indonesia adalah negara maritim, gelombang lautnya pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakan turbin sebagai pembangkit listrik sehingga tidak perlu ada wilayah yang masih jauh dari jangkauan listrik. Sampah yang dihasilkan masyarakat indonesiapun sangat banyak sehingga mampu merepotkan daerah administrasi sekelas Pusat Negara (DKI Jakarta), sampah ini mampu menghasilkan gas seperti gas metan, lalu kenapa tidak mampu dikonversi menjadi pusat tenaga listrik seperti negara lain. Bukankah sarjana teknik dan ilmuan banyak di Indonesia? Itulah mengapa kita tidak maju, karena bila kita berbicara sampah saja, kita selalu menganggap sebagai bencana, padahal sampah bisa bermanfaat. Tidak hanya itu, tidak kalah ironis sebagai negara maritim yang terdiri dari pulau dengan panjang garis pantai mencapai Km namun untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri harus mengimpor dari negara tetangga seperti australia, india, selandia baru, jerman, denmark dengan volume impor 1,85 miliar kg atau setara dengan US$ 85,6 juta (data BPS januari november 2013). Tidak hanya itu, kebutuhan air minum kita sendiri harus dipenuhi bahkan harus membeli justru dari sumber air di rumah kita sendiri. Belum lagi masalah sumber daya alam dan pengelolaannya, ancaman bencana, sampai kepada fenomena hilangnya budaya bangsa. Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik diperlukan geography literacy yang baik sehingga kita dapat mengelola alam ini. Modul geography juga dapat membantu kita dalam menentukan pilihan sederhana seperti, kita akan tinggal dimana? Potensi apa saja yang ada di tempat kita? Bagaimana cara mencapai tempat lain dengan efisien? Bagaimana memanfaatkan alam untuk menghasilkan uang tanpa harus merusaknya? Pada konstelasi lebih luas, kita dapat memahami 4

7 diri sebagai warga negara yang hidup berdampingan, dapat memposisikan diri sebagai masyarakat dunia dan memahami keunggulan maupun kelemahan negara kita. Dalam artikel berjudul Saat Bencana: Ibu Pertiwi Menangis? Darwin Saleh menutup dengan harapan Mari kita mengenal sifat alam Nusantara kita, mensyukurinya dengan jalan agama maupun ilmu pengetahuan. Sahabat, Ibu pertiwi tidak senang menangis, ia mengajak kita untuk mengenal sifat dan kodrat yang diberikan Tuhannya. Sejalan dengan harapan saya, mari menyadari bahwa kita hidup dalam ruang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki deretan pulau dengan lautan luas yang menyatukan kita semua. Mari menjadi warga negara yang memiliki rasa nasionalisme dan bela negara. Mari ikut dalam upaya pembangunan dan bergerak menjadikan negeri ini lebih baik. Deskripsi di atas merupakan setumpuk PR bagi para pelajar masa kini, Sekaligus harapan kami sebagai generasi lama kepada generasi baru agar masa depan bangsa ini beserta seluruh sumber daya yang dimilikinya dapat lebih dioptimalkan untuk kesejahteraan penduduk dan bangsa Indonesia. Untuk itu, kepada para pelajar, kami mengingatkan bahwa masa masa menempuh pendidikan bukan sekedar masa menghabiskan dunia remaja, melainkan masa mempersiapkan kehidupan setelah masa remaja. Bersungguh sungguhlah saat kesempatan itu ada. Agar kelak perubahan ke arah yang lebih positif tidak lagi menjadi angan angan semata melainkan kenyataan di depan mata. Sekali lagi kami berpesan kepada para generasi penerus, teruslah berusaha karena segala sesuatunya tidaklah mudah namun tidaklah pula tidak mungkin. 5

8 KEGIATAN BELAJAR I HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA ATMOSFER A. Kompetensi Dasar KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Indikator 1.3 Menghayati jati diri manusia sebagai agent of change di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir batin. 3.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggungjawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfer. 3.4 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika atmosfer. 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika atmosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep. C. Uji Kompetensi Awal Tahukah Kamu 1. Apakah perbedaan cuaca dan iklim? 2. Apakah unsur-unsur yang memengaruhi cuaca dan iklim? 3. Bagaimanakah cara kita mengklasifikasikan iklim? 4. Bagaimanakah peranan iklim dalam kegiatan manusia? 5. Bagaimanakah kegiatan manusia dalam memengaruhi trend perubahan iklim? 6

9 D. Uraian Materi 1. Lapisan Atmosfer dan Sifat-Sifatnya Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap dan sphera yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi Bumi. Ketebalan atmosfer yang mengelilingi Bumi diperkirakan lebih dari km. Beberapa gas utama yang terdapat pada lapisan atmosfer adalah nitrogen/ N2 (78,088%), oksigen/ O2 (20,049%), argon/ar (0,930%), dan karbon dioksida/ CO2 (0,030%). Atmosfer dapat dibagi menjaadi lima lapisan utama, yaitu troposfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer a. Lapisan Troposfer Merupakan lapisan paling bawah dengan ketebalan rata-rata 12 km. Ketebalan lapisan troposfer di setiap tempat berbeda-beda. Di daerah kutub tebalnya sekitar 8-9 km, di daerah lintang sedang kira-kira 11 km, dan di daerah equator/ khatulistiwa kira-kira 16 km. Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi, karena terjadi peristiwa-peristiwa cuaca seperti angin, hujan, awan, dan halilintar. Suhu udara pada lapisan ini bervariasi, setiap kenaikan 100 meter dari permukaan air laut, suhu akan berkurang 0,6 0 C. Penurunan suhu ini sering disebut dengan gradien geothermis. Antara lapisan troposfer dan stratosfer dibatasi oleh lapisan tropopause. Merupakan lapisan atmosfer paling bawah. b. Lapisan Stratosfer Lapisan stratosfer berada pada ketinggian sekitar km, dengan ditandai adanya proses intervensi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring denngan ketinggian mulai dari C sampai 3 0 C. Di stratosfer tidk ditemukan lagi uap air, awan, maupun debu atmosfer. Ciri khas dari stratosfer adalah adanya lapisan ozon. Ozon yang terkonsentrasi pada lapisan ini merupakan tempat penyaringan sinar ultraviolet. Ozon diproduksi saat radiasi sinar ultraviolet gelombang pendek memanaskan molekul oksigen. Akibatnya, molekul oksigen (O2) terpecah menjadi dua atom oksigen. Selanjutnya, satu atom oksigen bergabung dengan molekul oksigen lain membentuk ozon (O 3 ). Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet sehingga melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV) matahari. Antara lapisan stratosfer dan mesosfer terdapat lapisan stratopause. c. Lapisan Mesosfer Ketebalannya kira-kira 35 km (50-85 km dpl), dengan temperatur kurang dari C, dan merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor, sebab meteor sudah terbakar dan hancur pada lapisan ini. Batu-batu meteorit yang bergerak menembus atmosfer saat melewati lapisan mesosfer dihimpit oleh massa udara dingin sehingga terbakar hancur sebelum menyentuh permukaan Bumi. Lapisan ini dapat disebut sebagai lapisan pelindung Bumi 7

10 terhadap benturan benda atau batu meteor. Pada lapisan mesosfer terdapat lapisan D, yang bermuatan listrik pada ketinggian 70 km. Hal ini menyebabkan sering terjadinya fenomena awan pijar yang berasal dari uap air atau debu meteor. Antara lapisan mesosfer dengan termosfer terdapat lapisan mesopause. d. Lapisan Termosfer (Ionosfer) Gb. 1.1 Lapisan-lapisan atmosfer Sumber: Encarta Encylopedia, 2007: Berada pada ketinggian km. Kenaikan suhu secara tajam di lapisan ini terjadi akibat penyerapan sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari. Pada ketinggian sekitar 100 km ke atas, terjadi proses ionisasi yang menyebabkan terkonsentrasinya ion positif (proton) dan ion negatif (elektron), sehingga pada ketinggian tersebut sering disebut ionosfer. Pada termosfer bagian atas, suhu udara mencapai C C. Selain itu, pada lapisan ini merupakan lapisan terjadinya refleksi (pantulan) gelombang radio yang dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima di tempat lain. Fenomena unik lainnya adalah aurora yang pada dasarnya merupakan hamburan partikel gas Matahari saat bersinggungan dengan atmosfer Bumi di bagian Kutub. Lapisan peralihan antara termosfer dan eksosfer disebut lapisan termopause. e. Lapisan Eksosfer Merupakan lapisan atmosfer yang paling luar yang berada di atas ketinggian 500 sampai km. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil, karena terdapat kandungan gas hidrogen. Lapisan eksosfer merupakan lapisan terluar. Gas utama yang ada, yaitu hidrogen yang kerapatannya makin tipis sampai hampir habis di luar angkasa. Pada lapisan ini terdapat 8

11 fenomena zodiakal dan gegenschein yang merupakan pantulan sinar matahari oleh debu meteorit yang terdapat di angkasa. 2. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan rata-rata udara pada suatu daerah yang sempit pada wktu tertentu sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada periode atau waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas.unsur-unsur cuaca meliputi beberapa hal, yaitu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. a. Suhu Udara atau Temperatur Tinggi rendahnya suhu udara suatu tempat banyak dipegaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. 1) Lama penyinaran Matahari Wilayah Indonesia terletak pada lintang 23 LU 23 LS. Letak ini menyebabkan lama penyinaran matahari di wilayah ini lebih kurang 12 jam. Penyinaran matahari yang panjang akan memengaruhi peningkatan suhu di permukaan Bumi. 2) Sudut datang sinar matahari Bentuk muka Bumi yang melengkung atau membulat menyebabkan sudut datang penyinaran matahari tidak sama. Apabila arah sinar matahari semakin tegak dengan bidang horizontal permukaan Bumi atau semakin kecil sudut datangnya, intensitas penyinaran matahari semakin tinggi. Besarnya sudut ini berkaitan dengan letak lintang. Gb. 1.2 Ilustrasi sudut datang sinar Matahari Sumber: skepticalinquirer.files.wordpress.com: 9

12 3) Relief permukaan Bumi Berdasarkan relief, persebaran suhu mempunyai dua tipe, yaitu berdasarkan ketinggian dan arah hadap lereng. Semakin tinggi relief akan semakin rendah suhunya. Setiap kenaikan ketinggian 100 m, kondisi suhu mengalami penurunan sekitar 0,6 C. Penurunan suhu ini sering disebut dengan gradien geothermis. Selain itu, relief yang menghadap ke arah datangnya sinar matahari akan mempunyai suhu yang lebih tinggi daripada lereng yang tidak berhadapan langsung dengan sinar matahari. 4) Banyak sedikitnya awan Awan pada lapisan udara dapat menahan sinar matahari sebelum sampai di permukaan Bumi. Pada pagi hari awan dapat menyebabkan temperatur rendah. Akan tetapi, pada siang hari menyebabkan temperatur tinggi karena awan dapat memantulkan kembali panas yang dipancarkan oleh permukaan Bumi. Semakin banyak uap air, semakin besar panas yang diserap, akibatnya temperatur menjadi tinggi. 5) Macam bentang alam Daratan akan lebih cepat panas atau dingin dibandingkan dengan lautan yang lebih lambat menjadi panas atau dingin. Energi sinar Matahari sebagian digunakan untuk memanaskan atmosfer. Pemanasan atmosfer dapat secara langsung atau tidak langsung. Sumber: akrilikac.net: Gb. 1.3 Ilustrasi penyerapan energi sinar Matahari saat cerah dan berawan 10

13 1) Pemanasan Langsung Di dalam atmosfer terkandung uap air, debu, asam arang, dan zat asam. Zat-zat tersebut berfungsi menyerap panas sinar matahari. Jadi, sebelum sampai di permukaan Bumi, panas sinar matahari sebagian sudah diserap atau diabsorpsi zat-zat tersebut. Pemanasan secara lansung dapat terjadi menjadi beberapa proses, yaitu sebagai berikut. a) Absorbsi Penyerapan unsur-unsur radiasi matahari misalnya, sinar gamma, sinar X, dan ultra violet. Unsur-unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hydrogen dan debu. b) Refleksi Pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air, awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer. c) Difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru. 2) Pemanasan Tidak Langsung Sinar Matahari setelah melewati atmosfer, panasnya sebagian diserap oleh Bumi. Akibatnya, permukaan Bumi juga menjadi panas. Permukaan Bumi memengaruhi panas atmosfer bagian bawah. Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi melalui beberapa cara sebagai berikut. a) Konveksi, yaitu proses pemanasan udara secara vertikal karena adanya gerakan udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas. b) Adveksi, yaitu proses pemanasan udara secara horizontal karena adanya gerakan udara secara horizontal, sehingga daerah lain menjadi panas. c) Turbulensi, yaitu aliran udara yang arahnya tidak beraturan. Gerakan udara panas berputar-putar, simpang siur, dan tidak beraturan, sehingga daerah lain ikut menjadi panas. d) Konduksi, yaitu pemanasan udara secara bersinggungan. Udara dingin yang bersinggungan dengan udara panas di bawahnya akan ikut menjadi panas. Demikian seterusnya terjadi hambatan panas sampai udara teratas, sehingga udara menjadi panas semua. 11

14 b. Angin Angin adalah gerakan massa udara dari daerah yang bertekanan maksimum atau daerah kerapatan udaranya tinggi ke daerah yang bertekanan minimum atau daerah yang kerapatan udaranya renggang. Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin kencang angin yang terjadi. Angin diberi nama berdasarkan arah dari mana angin itu datang, dan mengikuti Hukum Buys Ballot, yang berbunyi sebagai berikut. 1) Angin bergerak dari daerah yang bertekanan udara maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. 2) Di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan arahnya dibelokkan ke kiri. Angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti berlayar, menggerakkan kincir, dan mengeringkan jemuran. Tetapi, jika angin memiliki kecepatan tinggi, maka tiupan bisa memorakporandakan daerah yang dilaluinya. Angin bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan angin adalah sebagai berikut. 1) Perbedaaan tekanan udara di dua tempat (gradient barometris) 2) Relief permukaan bumi 3) Letak suatu tempat 4) Ketinggian suatu tempat 5) Panjangnya siang dan malam. Macam-macam angin berdasarkan gerakan dan sifatnya dibagi sebagai berikut. 1) Angin Pasat dan Angin Antipasat Angin pasat adalah angin yang bertiup di dua daerah bertekanan maksimum subtropika utara dan selatan secara terus menerus, menuju ke arah equator atau khatulistiwa. Sedangkan angin anti pasat adalah angin yang gerakannya berlawanan dengan angin pasat. Gb. 1.4 Angin pasat dan angin antipasat Sumber: 12

15 2) Angin Muson (Monsoon) atau Angin Musim Angin muson bertiup setiap setengah tahun berganti arah dan berlawanan. Di Indonesia terjadinya angin muson disebabkan oleh hal-hal berikut. a) Perbedaan sifat dan kapasitas daratan yang berbeda dengan lautan. b) Pergeseran semu matahari, seakan-akan setengah tahun berada di belahan bumi utara dan setengan tahun berada di belahan bumi selatan. c) Perbedaan tekanan udara di antara benua-benua karena intensitas pemanasan yang berbeda. Berdasarkan sifat dan asalnya, angin muson dibedakan menjadi dua, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. a) Angin muson barat, bertiup pada bulan Oktober Maret dari arah barat laut (Asia) ke arah selatan (Australia). Angin ini bersifat basah dan lembab, karena melewati Samudra Indonesia dan Laut Cina Selatan. Pada bulan-bulan tersebut di Indonesia umumnya merupakan musim penghujan. b) Angin muson timur, bertiup pada bulan April September dari Australia ke Asia. Angin muson timur bersifat kering, uap air sedikit, dan panas, sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau. Gb. 1.5 Angin muson timur dan angin muson barat di Indonesia Sumber: letakastronomisindonesia.blogspot.com: 13

16 3) Angin Lokal Angin lokal terjadi pada wilayah yang relatif sempit yang dipengaruhi oleh sifat daratan dan perairan, intensitas pemanasan matahari, dan ketinggian. Berikut ini beberapa contoh angin lokal. a) Angin Darat dan Angin Laut Pada malam hari suhu air laut terasa panas, sementara darat sudah mendingin.akibatnya, tekanan udara di darat tinggi dan tekanan udara di laut rendah. Oleh karena itu, bertiuplah angin darat yang bertiup dari darat menuju laut. Angin darat digunakan para nelayan untuk berangkat berlayar mencari ikan laut. Gb. 1.6 Ilustrasi angin darat dan angin laut Pada siang hari daratan lebih cepat menjadi panas daripada lautan. Akibatnya, pada siang hari daratan bertekanan minimum dan laut bertekanan maksimum. Kondisi ini menyebabkan terjadinya angin laut yang berembus dari laut ke daratan. Angin ini digunakan nelayan untuk pulang dari melaut. b) Angin Lembah dan Angin Gunung Pada siang hari puncak gunung menjadi lebih cepat panas dibandingkan dengan lembah. Hal itu menyebabkan tekanan udara di gunung minimum dan tekanan udara di lembah Sumber: Encarta Encylopedia, 2007: Sumber: Encarta Encylopedia, 2007: Gb. 1.7 Ilustrasi angin gunung dan angin lembah 14

17 maksimum. Akibatnya, angin bertiup dari lembah menuju gunung. Angin ini disebut angin lembah. Pada malam hari puncak gunung lebih dingin daripada wilayah lembah. Hal itu menyebabkantekanan udara di gunung maksimum dan tekanan udara di lembah minimum. Akibatnya, angin bertiup dari gunung ke lembah. Angin ini disebut angin gunung. c) Angin Fohn (Angin yang Bersifat Panas) Terjadinya angin ini merupakan kelanjutan dari terjadinya hujan orografis. Hujan orografis hanya terjadi pada salah satu sisi lereng, angin yang sudah tidak membawa uap lagi terus berembus menuruni lereng daerah bayangan hujan. Oleh karena tidak membawa uap air, angin ini bersifat panas dan berakibat buruk bagi usaha pertanian. Angin fhon, tidak mengandung uap air, sehingga panas dan kering. Angin ini memiliki banyak julukan, di antaranya sebagai berikut. Sumber: Encarta Encylopedia, 2007: Gb. 1.8 Ilustrasi angin fhon (1) Angin gending di Probolinggo dan Pasuruan (2) Angin bahorok di Deli Serdang (3) Angin brubu di Sulawesi Selatan (4) Angin kumbang di Cirebon (5) Angin wambrau di Pulau Biak dan Papua d) Angin Siklon dan Angin Antisiklon Angin siklon merupakan angin yang arah geraknya berputar. Di wilayah tropis angin siklon sering terjadi di laut dan hampir tidak pernah terjadi di daerah khatulistiwa. Angin siklon dan antisiklon antara belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan berbeda. Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara rendah tinggi menuju titik pusat daerah tekanan udara rendah di bagian dalam. Angin antisiklon bergerak dari dalam sebagai pusat tekanan tinggi menuju ke tekanan udara rendah yang mengelilinginya di bagian luarnya. Angin siklon di daratan sering kita kenal dengan tornado dan angin siklon di lautan kita kenal dengan taifun. 15

18 Sumber: Gb. 1.9 Angin siklon dan angin antisiklon c. Tekanan udara Udara memiliki kekuatan untuk menekan. Hal itu disebabkan udara memiliki massa. Tekanan uang dihasilkan disebut tekanan udara. Makin tinggi tempat, makin rendah tekanan udara karena kerapatan udara makin kecil. Besarnya tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Besarnya tekanan udara bergantung pada beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. 1) Temperatur (pada daerah bersuhu udara tinggi, tekanan udara lebih rendah) 2) Uap air (makin besar jumlah uap air, makin kecil tekanan udaranya) 3) Ketinggian (makin tinggi tempat dari permukaan laut, makin reandah tekanan udaranya). Tekanan udara sangat dipengaruhi oleh kerapatan (densitas) udara itu sendiri. Di permukaan laut, densitas udara mencapai 1,23 kg/mm, dan menghasilkan tekanan sebesar 760 mm Hg, setara dengan 1.013,25 mb atau 1 satuan atmosfer (1 Atm). d. Kelembaban Udara Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam massa udara. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi cuaca suatu wilayah. Kelembaban udara terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut. 16

19 1) Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan uap air yang terkandung dalam setiap unit massa udara. 2) Kelembaban absolut, yaitu perbandingan uap air dalam setiap volume udara atau densitas uap air dalam udara. 3) Kelembaban relatif atau kelembaban nisbi (RH), mempunyai dua pengertian. e. Awan Awan adalah uap air di dalam udara yang mengalami proses kondensasi atau pengembunan yang terbentuk dari titik-titik air. Menurut bentuknya, awan dapat digolongkan menjadi empat yaitu sebagai berikut. 1) Awan kumulus, yaitu awan putih bergumpal, sering tampak pada sore hari 2) Awan stratus, yaitu awan yang berbentuk seperti selimut berlapis-lapis. 3) Awan nimbus, yaitu awan gelap dengan bentuk tidak menentu, biasanya pertanda akan hujan 4) Awan sirus, yaitu awan tipis bagai tabir. Gb Jenis-jenis awan Sumber: Encarta Encylopedia, 2007: Menurut ketinggiannya, awan digolongkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut. 1) Awan tinggi(lebih dari m), meliputi sirus (awan yang bentuknya seperti bulu burung), awan sirostratus (awan yang bentuknya seperti kelambu putih), dan sirokumulus (awan yang bentuknya seperti gerombolan domba). 17

20 2) Awan sedang ( m), meliputi altocumulus (awan yang bentuknya bergumpalgumpal) dan altostratus (awan yang bentuknya berlapis-lapis tebal). 3) Awan rendah (di bawaah m), meliputi stratus (awan yang bentuknya merata dan berlapis-lapis), stratocumulus ( awan yang tebal, luas, dan bergumpal-gumpal), serta nimbostratus (awan yang bentuknya tidak terartur dan dapat menimbulkan hujan). 4) Awan yang terjadi akibat udara naik (terendah m), meliputi kumulus (awan tebal yang bagian dasarnya rata horizontal) dan kumulonimbus (awan degan besar yang berbentuk menara atau gunung). f. Curah Hujan Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan bumi. Satuan curah hujan adalah mm. Curah hujan diukur selama 24 jam. Dari sini dapat diukur curah hujan harian, bulanan, maupun tahunan. Jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu tahun sering berbeda. 1) Jika dalam satu bulan curah hujannya kurang dari 60 mm disebut bulan kering. 2) Jika dalam satu bulan curah hujannya antara mm disebut bulan lembab. 3) Jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm, disebut bulan basah. Berdasarkan besar kecil dan banyak sedikitnya titik air, hujan dapat dibedakan menjadi: 1) hujan halus; 2) hujan rintik-rintik; 3) hujan sebenarnya; 4) hujan deras/ lebat; 5) hujan es; 6) dan hujan salju. Berdasarkan terjadinya, hujan dapt dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 1) Hujan zenithal, terjadi karena arus konveksi, terjadi di daerah tropis. Tipe hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan oleh pemanasan pada suhu yang tinggi. Udara panas ini naik terus-menerus dan akhirnya terjadilah kondensasi yang mengakibatkan hujan. Hujan tipe ini sering terjadi di daerah tropis sehingga juga sering disebut sebagai hujan naik tropis.selain itu, hujan tipe ini sering disebut hujan konveksi atau ekuatorial karena adanya arus konveksi menyebabkan uap air di ekuatorial naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut secara terus-menerus. Masih ada sebutan lain bagi hujan tipe ini, yaitu hujan zenithal. Disebut hujan zenithal karena biasanya hujan ini terjadi ketika matahari melalui zenith daerah ini. Hampir semua wilayah di daerah tropis mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun. 18

21 2) Hujan orografis, terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan. Hujan ini terjadi apabila udara yang mengandung uap air didorong oleh angin naik ke lereng pegunungan, yang makin ke atas suhu semakin dingin. Kondisi ini membuat uap air membentuk awan dan terjadilah kondensasi. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilalui oleh awan ini disebut hujan orografis. Pada lereng sebelahnya (lereng yang tidak dilalui awan) bertiup angin yang kering dan disebut sebagai daerah bayangan hujan (shadow rain). 3) Hujan frontal, terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya. Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi di daerah front atau daerah yang terbentuk oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperatur (suhu). Massa udara panas bertemu dengan massa udara dingin sehingga massa udara terkondensasi dan terjadilah hujan. Gb Jenis-jenishujan. Sumber: Pearson Prentice Hall Inc, 2005: 3. Jenis-Jenis Iklim Iklim di suatu daerah dipengaruhi oleh posisi garis lintang, angin, massa daratan dan benua, arus samudra, dan topografi. 19

22 Gb Iklim Matahari Sumber: dokumen penulis a. Iklim Matahari Klasifikasi iklim matahari berdasarkan pada garis lintang. Hal itu berpengaruh pada jumlah energi matahari yang tersedia. Keadaan tersebut menyebabkan wilayah lintang rendah (khatulistiwa) memiliki jumlah penyinaran matahari lebih banyak sehingga suhunya lebih tinggi dibanding daerah lintang tinggi 'LU. 1) Iklim tropis = /2 0 LU/LS 2) Iklim subtropis = 23 1 /2 0 LU/LS 35 0 LU/LS 3) Iklim sedang = 35 1 /2 0 LU/LS 66 1 /2 0 LU/LS 4) Iklim dingin = 66 1 /2 0 LU/LS 90 1 / 2 0 LU/LS b. Iklim Koppen Iklim Koppen diklasifikasikan berdasarkan pada curah hujan dan suhu udara. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Wladimir Koppen, seorang ahli klimatologi dari Jerman. Berikut ini pembagiannya. 1) Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis) Wilayah ini memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi, dan suhu rata-rata bulanan di atas 18 C. Wilayah beriklim tipe A dibagi menjadi tiga sebagai berikut. a) Iklim tipe Af memiliki curah hujan tinggi dan suhu udara panas sepanjang tahun sehingga terdapat banyak hutan hujan tropik. Contohnya di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua. b) Iklim tipe Am memiliki ciri-ciri antara lain curah hujan tergantung musim, jenis tanaman pendek dan homogen, dan hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika kemarau. Wilayah yang beriklim Am antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. c) Iklim tipe Aw memiliki ciri-ciri antara lain terdapat hutan yang berbentuk sabana, jenis tumbuhan padang rumput dan belukar, serta pohonnya berjenis rendah. Wilayah ini memiliki musim kemarau lebih panjang dibandingkan musim hujan. Contohnya terdapat di wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan. 20

23 2) Iklim Tipe B (Iklim Kering) Iklim tipe B memiliki curah hujan rendah dan penguapan yang tinggi. Di wilayah ini tidak memiliki surplus air dan tidak dijumpai sungai yang permanen. Wilayah beriklim tipe B dibedakan menjadi tipe Bs (iklim stepa) dan tipe Bw (iklim gurun). 3) Iklim Tipe C (Iklim Sedang Hangat) Di wilayah yang memiliki tipe C terdapat empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas. Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga sebagai berikut. a) Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah dengan musim dingin yang kering. b) Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panas yang kering. c) Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan. 4) Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin) Iklim tipe D memiliki suhu udara rata-rata bulan terdingin < 3 C dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10 C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua. a) Iklim tipe Df, yaitu iklim dingin dengan semua bulan lembap. b) Iklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering. 5) Iklim Tipe E (Iklim Kutub) Wilayah beriklim tipe E memiliki ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan padang lumut. c. Iklim Schidmit-Fergusson Pada tahun 1951 Schmidt-Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Dikatakan bulan kering jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Dikatakan bulan basah jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm. Iklim Schmidt dan Ferguson didasarkan pada nilai Q. Nilai Q dihitung dengan rumus sebagai berikut. Q = jumlah rata-rata bulan kering (Md) jumlah rata-rata bukan basah (Mw) Rata-rata bulan kering diperoleh melalui rumus: Di mana: Md = rata-rata bulan kering fd T Md = fd T = banyaknya bulan kering = tahun penelitian X 100 % 21

24 Rata-rata bulan basah diperoleh melalui rumus: Di mana: Mw = rata-rata bulan basah fw T Mw = fw T = banyaknya bulan basah = tahun penelitian Nilai Q yang ditentukan untuk menentukan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson didasarkan pada tabel berikut. Tipe Iklim Nilai Q Keterangan A B C D E F G H 0-14,3 14,3-33,3 33, > 700 Sangat basah Basah Agak basah Sedang Agak kering Kering Sangat Kering Luar Biasa Kering Gb Diagram nilai Q Sumber: 22

25 d. Iklim Junghuhn Klasifikasi iklim Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat yang dikaitkan dengan jenis tanaman yang dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal di Indonesia. 1) Daerah panas atau tropis Tinggi tempat: meter diatas permukaan air laut Suhu 26,3 0 C 22 0 C Tanaman: Padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat 2) Daerah sedang Tinggi tempat: meter diatas permukaan air laut Suhu 22,3 0 C 17 0 C Tanaman: Padi, jagung, tembakau, tebu, coklat, kina, sayur-sayuran 3) Daerah sejuk Tinggi tempat: meter diatas permukaan air laut Suhu 17 0 C 11,1 0 C Tanaman: Kopi, teh kina, sayur-sayuran 4) Daerah dingin Tinggi tempat: >2500 meter diatas permukaan air laut Suhu 11,1 0 C Tanaman: Tidak ada tanaman budidaya Gb Iklim Junghun Sumber: dokumen penulis 23

26 e. Iklim Fisik Iklim fisik yaitu iklim yang dipengaruhi oleh keadaan fisik suatu daerah. Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah terdapat iklim sebagai berikut. 1) Iklim kontinental dan iklim maritim Iklim kontinental atau darat terjadi di daratan yang luas, sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angina darat yang kering. Di daerah ini pada siang hari panas sekali, sedangkan pada saat malam hari dingin sekali. Iklim maritime atau laut terjadi pada daerah kepulauan yang dikelilingi laut luas, sehingga angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angina laut yang lembab. 2) Iklim ugahari Iklim ugahari yaitu iklim pada dataran tinggi dengan perbedaan temperatur siang dan malam yang besar. 3) Iklim pegunungan Iklim pegunungan terdapat di daerah pegunungan. Di daerah-daerah pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng-lereng pegunungan. Hujan seperti itu disebut hujan orografis. 4. Perubahan Iklim Global Perubahan iklim global adalah perubahan iklim secara keseluruhan pada permukaan bumi. Perubahan iklim global ini berdampak bagi ekosistem alam.salah satu dampaknya adalah terjadinya El Nino dan La Nina. Telah dijelaskan bahwa di dalam atmosfer terdapat berbagi gas, antara lain H2O, CO2, N dsb. Dengan adanya gas-gas itu di atmosfer, sebagian sinar inframerah terserap oleh atmosfer sehingga tidak dapat trlepas ke angkasa luar. Panas itu terperangkap di atmosfer. Akibatnya, suhu di troposfer dan permukaan bumi naik, dan terjadilah efek rumah kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah itulah yang disebut dengan gas rumah kaca. Pemanasan global ini menyebabkan naiknya permukaan laut, melelehnya gletser (salju abadi) di Kutub Utara dan Kutub Selatan, mele;ehnya es di pegunungan-pegunungan, serta bergesernya zona iklim (daerah tropis, betambah luas dan daerah dingin berkurang sehingga hutan akan berkurang serta gurun dan padang rumput bertambah luas). Dalam bidang meterologi, El Nino adalah menghangatnya suhu muka laut di atas rata-rata di daerah pasifik timur dan Pasifik Tengah. Adapun La Nina adalah mendinginnya suhu muka laut di bawah rata-rata di daerah Pasifik Timur dan Pasifik Tengah. 24

27 El Nino dan La Nina sangat bepengaruh bagi Indonesia. Kekeringan yang berkepanjangan di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. Sebaliknya, curah hujn yng tinggi, bahkan menyebabkan banjir di Indonesia merupakan dampak dari La Nina. E. Latihan PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Pemusatan ozon (O3) terdapat pada lapisan... A. stratosfer B. ionosfer C. termosfer D. eksosfer E. troposfer 2. Lapisan atmosfer tempat terjadinya gejala cuaca adalah lapisan... A. stratosfer B. troposfer C. ionosfer D. eksosfer E. troposfer 3. Cuaca dan iklim memiliki perbedaan secara mendasar pada... A. garis lintang dan garis bujur B. suhu udara dan curah hujan C. curah hujan dan luas wilayah D. lama waktu dan luas wilayah E. lama penyinaran matahari dan luas wilayah 4. Ahli yang mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian suatu tempat adalah... A. Koppen B. Oldemen C. Junghuhn D. Ptolomeus E. Schmindt-Fergusson 5. Udara yang mengandung uap air menaiki lereng pegunungan sehingga mengalami kondensasi dan akhirnya turun sebagai hujan.... A. zenital B. konveksi C. orografis D. frontal E. muson 25

28 6. Unsur yang berperan dalam perubahan uap air menjadi titik-titik embun adalah.... A. gerak horizontal udara B. gerak vertikal udara C. peredaran harian matahari D. lereng pegunungan E. bidang pertemuan udara 7. Angin fohn adalah angin turun yang bersifat kering dan panas (angin lokal). Angin semacam ini terjadi apabila.... A. angin naik dari pantai B. angin turun dari atas C. angin naik ke pegunung an, melewati puncak, kemudian turun ke lem bah D. angin bertiup dari daerah yang panas E. angin bertiup dari darat an menuju lautan 8. Suatu zona yang memiliki suhu ter tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya disebut.... A. daerah peralihan musim B. daerah doldrum C. daerah konvergensi antartropik D. daerah tekanan udara rendah E. daerah pancaroba 9. Dalam istilah meteorologi, penyebaran udara panas secara ber putar-putar disebut.... A. konduksi B. turbulensi C. adveksi D. konveksi E. frontal 10. Suhu harian tertinggi pada suatu tempat terjadi pada.... A. beberapa saat sebelum matahari berkulminasi atas B. ketika matahari berkulminasi atas C. beberapa saat setelah matahari berkulminasi atas D. saat sinar matahari tidak terhalang awan E. saat matahari mencapai zenit 11. Perhatikan jenis-jenis angin berikut. (1) Angin barat. 26

29 (2) Angin fohn. (3) Angin pasat. (4) Angin timur. (5) Angin laut. Angin tetap ditunjukkan nomor.... A. 1, 2, dan 4 B. 1, 2, dan 5 C. 1, 3, dan 4 D. 2, 4, dan 5 E. 3, 4, dan Perhatikan ciri-ciri iklim berikut. (1) Suhu bulanan lebih dari 18 C. (2) Kelembapan udara tinggi. (3) Curah hujan tahunan tinggi. (4) Curah hujan lebih sedikit daripada penguapan. (5) Suhu terpanas kurang dari 18 C. Ciri-ciri iklim wilayah Indonesia ditunjukkan nomor.... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 3, dan 4 C. 2, 3, dan 4 D. 2, 4, dan 5 E. 3, 4, dan Penggolongan tipe iklim matahari adalah.... A. iklim dingin, sedang, dan tropis B. iklim kutub utara, sedang, dan kutub selatan C. iklim sedang, kutub utara, dan dingin D. iklim dingin, kutub selatan, dan kutub utara E. iklim tropis, subtropis, dan kutub 14. Penyebab utama Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi adalah.... A. terletak di antara dua benua dan dua samudra B. memiliki flora dan fauna dengan ciri Oriental dan Australia C. memiliki iklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi D. merupakan kepulauan yang terpisah dari benua Asia E. merupakan daerah yang dilalui DKAT 27

30 15. Kondisi yang termasuk sifat iklim Aw adalah.... A. sedikit hujan dengan musim dingin yang kering B. amplitudo suhu rendah dan hujan sepanjang tahun C. banyak tutupan awan, banyak hujan dan amplitudo suhu tinggi D. banyak tutupan awan, banyak hujan dan amplitudo suhu rendah E. suhu rata-rata tinggi dan hujan turun sepanjang tahun 16. Berdasarkan data curah hujan kota X tahun 2009 di berikut, maka daerah X menurut Schmidt-Ferguson memiliki golongan iklim... Bln CH A. A B. B C. C D. D E. E 17. Daerah Nusa Tenggara Timur jarang turun hujan, memiliki suhu udara tinggi, dan banyak terdapat hutan.... A. tropis B. gugur C. stepa D. sabana E. musim 18. Yang tidak termasuk manfaat hutan adalah.... A. menyimpan dan mengatur persediaan air tanah B. mencegah terjadinya erosi C. menghasilkan bahan baku industri D. mengurangi polusi udara E. tempat hidup satwa liar 19. Daerah sangat dingin dengan ketinggian meter di atas permukaan laut cocok untuk habitat tumbuhan.... A. hutan musim B. rumput-rumput kerdil C. hutan tropis 28

31 D. cokelat E. teh dan kopi 20. Hujan yang terjadi di daerah beriklim sedang yang disebabkan karena udara naik ke atas dan mendingin disebut.... A. hujan musim dingin B. hujan naik ekuatorial C. hujan musim panas D. hujan musim E. hujan siklon ESSAI Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat. 1. Jelaskan apa arti dari lambang-lambang pada iklim Koppen berikut ini! a. ET b. Am c. EF 2. Tentukanlah jenis iklim berdasarkan Schidmit-Ferguson untuk Kota Bogor, apabila diketahui banyaknya bulan kering 6 bulan dan banyaknya bulan basah 236 bulan! 3. Apakah yang dijadikan dasar untuk menentukan sistem iklim menurut Thornthwaite? 4. Uraikan hubungan antara faktor altitude (ketinggian) dengan besarnya presipitasi! 5. Mengapa tipe hujan di Nusa Tenggara Timur lebih kering? 6. Apabila Matahari sedang berkedudukan di Garis Balik Selatan, musim apakah di Kanada dan musim apakah di Argentina Selatan? 7. Apabila Matahari sedang berkedudukan di Garis Balik Utara, musim apakah di Jepang dan musim apakah di New South Wales (Australia)? 8. Apakah yang dimaksud Wilayah Konvergensi Antar Tropik? 9. Apakah perbedaan El-Nino dan La-Nina? 10. Uraikan proses terjadinya pemanasan global! 29

32 F. Lembar Pengamatan PEMANASAN GLOBAL Apa yang diperlukan 1. Botol soda 2. Gelas kecil 3. Termometer 4. Gunting/ cutter Apa yang dilakukan 1. Potong bagian bawah botol soda dengan cutter/ gunting, jangan lupa untuk mencopot labelnya, tapi jangan copot tutupnya 2. Letakkan termometer di dalam gelas, jemur di terik matahari selama satu jam, kemudian ukur suhunya. 3. Lakukan langkah yang sama untuk kedua kalinya, akan tetapi kali ini letakkan gelas berisi termometer di dalam naungan botol soda, jemur di terik matahari selama satu jam, ukur kembali suhunya Apa yang harus didiskusikan 1. Berapakah suhu termometer setelah satu jam saat belum ditutup botol soda? 2. Berapakah suhu termometer setelah satu jam saat setelah ditutup botol soda? 3. Adakah perubahan suhu pada langkah 2 dan langkah 3? Berapakah perbedaan suhunya? 4. Bagaimanakah pengaruh botol soda terhadap perubahan suhu pada termometer? 5. Apakah persamaan botol soda dengan kondisi gas-gas di atmosfer? 6. Apakah yang bisa kita lakukan untuk mengendalikannya? 30

33 G. Daftar Referensi Cari tahu lebih banyak 1. Cosmos, Space Time Oddisey episode 12 The World Set Free 2. www. 31

34 KEGIATAN BELAJAR II HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER A. Kompetensi Dasar KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Indikator 1.3 Menghayati jati diri manusia sebagai agent of change di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir batin. 3.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggungjawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfer. 3.4 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfer. 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika hidrosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep. C. Uji Kompetensi Awal Tahukah Kamu 1. Dari manakah air berasal? 2. Apakah yang dimaksud siklus hidrologi? 3. Apakah yang dimaksud perairan darat dan perairan laut? 4. Bagaimanakah peranan air dalam kehidupan manusia? 5. Bagaimanakah kegiatan manusia dalam memengaruhi keadaan air di Bumi? 32

35 D. Uraian Materi 1. Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang di mulai dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air menjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah menjadi titik titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke dalam tanah, singgah di dedaunan, mengalir menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau atau menguap lagi ke atmosfer. Gb. 2.1 Siklus Hidrologi Sumber: dokumen penulis: Keterangan: 1. Transpirasi (penguapan dari tumbuhan) 2. Evaporasi (penguapan dari tanah, sungai/danau dan laut) 3. Kondensasi (pengembunan) 4. Hujan (precipitation) 5. Limpasan (run off) 6. Infiltrasi (infiltration) 7. Perkolasi (percolation) 8. Aliran tanah (ground water flow) 9. Intrusi air asin (salt water intrution) 33

36 Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut. a. Siklus Pendek, yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi uap air membentuk awan, kemudian terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi. b. Siklus menengah, yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di darata menjadi air darat, kemudian menuju laut. c. Siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan diatas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali ke laut lagi. 2. Perairan Darat a. Air Tanah Air tanah adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Hampir 98% air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah. Hanya sekitar 2% yang terlihat sebagai air di sungai, danau, dan reservoir. Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu sebagai berikut. 1) Meteoric water (vadose water), yaitu air tanah yang berasal dari hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh. 2) Connate Water (air tanah turbin), yaitu air tanah yang terperangkapdalam rongga-rongga batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi, termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga batuan beku lelehan sewaktu magma tersembur 3) Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap tinggal di dalam batuan tersebut sejak penimbunan itu terjadi. Kadang-kadang istilah ini di samakan dengan connate water 4) Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan. 5) Pellicular water (air pelikular) yaitu air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah 6) Phreatis water (air freatis), yaitu air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). 7) Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. 34

37 b. Sungai Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat air mengalir. Sifat yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah jika di bandingkan dengan daerah sekitarnya. Berdasarkan letaknya, sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. 1) Bagian Hulu, memiliki karakteristik sebagai berikut. (a) Arus Sungai deras (b) Arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal) (c) Lembahnya curam (d) Lembahnya berbentuk V (e) Kadang-kadang terdapat air terjun. (f) Terdapat erosi mudik (g) Tidak terjadi pengendapan (sedimentasi) (h) Terdapat batu-batu besar dan runcing 2) Bagian tengah, memiliki karakteristik sebagai berikut. (a) Arus air sungai tidak begitu deras (b) Erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal) (c) Aliran sungai mulai berkelok-kelok; dan (d) Mulai terjadi proses sedimentasi dan (pengendapan) karena kecepatan air mulai berkurang (e) Batu-batu bersudut bulat, dengan ukuran lebih kecil dari daerah hulu. 3) Bagian Hilir, memiliki karakteristik sebagai berikut. (a) Arus air sungai tenang (b) Terjadi banyak sedimentasi (c) Erosi ke arah samping (horizontal) (d) Sungai berkelok-kelok (terjadi proses meandering) (e) Terkadang ditemukan meander yang terpotong sehingga membentuk kali mati/danau tapal kuda (oxbow lake) (f) Di bagian muara kadang kadang terbentuk delta. (g) Terdapat batu batu kecil bersudut bulat. Berdasarkan sumber airnya, sungai dapat dibagi menjadi tiga sebagai berikut. 1) Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Contoh dari sungai jenis ialah sungai-sungai besar di Indonesia seperti Sungai Musi, Sungai Kapuas, dan Sungai Mahakam. 35

38 2) Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair. Contohnya hulu Sungai Membramo. 3) Sungai campuran (air hujan dan gletser), yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan gletser dari puncak gunung. Contoh sungai campuran ialah Sungai Membramo dan Sungai Digul. Berdasarkan pola aliran sungai, sungai dibagi menjadi delapan sebagai berikut. 1) Dendritik adalah suatu pola aliran sungai yang anak sungainya membentuk sudut yang tidak teratur. Terdapat di daerah dataran rendah. 2) Pinnate adalah suatu pola aliran sungai yang anak sungainya membentuk sudut lancip. Terdapat di daerah yang memiliki kemiringan lereng curam. 3) Trellis adalah suatu pola aliran sungai yang relative sejajar dengan anak-anak sungai yang bermuara pada sungai utama dan membentuk sudut 90⁰. Terdapat di daerah lipatan. 4) Radial Sentripetal adalah suatu pola aliran sungai yang memusat ke suatu daerah. Terdapat di daerah cekungan atau ledok. 5) Anular adalah suatu pola aliran sungai yang anak sungainya melingkar. Terdapat di daerah kubah (dome). 6) Radial sentrifugal adalah suatu pola aliran sungai yang menyebar dari suatu puncak kea rah lereng. 7) Paralel merupakan pola aliran pada suatu daerah yang luas dan miring sekali. 8) Rektangular merupakan pola aliran di daerah dengan struktur patahan. Pola aliran yang terbentuk adalah siku-siku. Gb. 2.2 Pola aliran sungai Sumber: dokumen penulis: 36

39 Berdasarkan volume atau debit airnya, sungai diklasifikasikan menjadi tiga sebagai berikut. 1) Sungai Ephemeral/Periodik, alirannya melimpah pada waktu musim hujan dan berkurang pada waktu musim kemarau. Contoh sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara. 2) Sungai Intermitten hanya berair pada waktu hujan. Contohnya, Sungai Wadi. 3) Sungai Permanen (Perenial), alirannya tetap sepanjang tahun. Contohnya, sungai-sungai di Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Seperti yang kita ketahui, aliran sungai mengikis berbagai material selama perjalanannya menuju lautan. Biasanya material yang terbawa dari hulu akan diendapkan pada bagian dalam tikungan sungai, hal ini dikarenakan pada bagian dalam tikungan sungai arusnya rendah. Sementara pada bagian luar tikungan sungai terjadi pengikisan (erosi), hal ini karena arus pada bagian luar tikungan sungai lebih kuat. Hal inilah yang menjadikan kelokan pada sungai terlihat indah, dan disinilah kita mengenal fenomena meander. Arus sungai akan semakin melambat terutama saat mendekati muaranya seperti danau, rawa, atau laut. Akibatnya, material yang terbawa oleh air sungai akan diendapkan di dareha tersebut. Lapisan yang semakin lama akan membantuk lapisan lapisan sedimen. Lapisan lapisan sedimen itu akan membentuk suatu dataran yang luas yang dikenal sebagai delta. 1) Meander, ialah aliran sungai yang berkelok-kelok secara teratur dengan arah pembelokan kurang lebih 180⁰. 2) Delta, ialah endapan batuan pasir, kerikil, dan lumpur yang terdapat di muara sungai. Gb. 2.3 Meander Sungai Sumber: geographyiseasy.com: Selain meander dan delta, fenomena lainnya berkaitan dengan sungai ialah fenomena daerah aliran sungai (DAS). Daerah aliran sungai merupakan bagian permukaan Bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai yang bersangkutan apabila hujan. Akibat tekanan jumlah penduduk yang meningkat pesat, pada umumnya daerah aliran sungai (DAS) banyak 37

40 mengalami penurunan fungsi. Hal itu dapat mengakibatkan kondisi kuantitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Kerusakan DAS dapat menurunkan cadangan air serta meningkatkan laju sedimentasi dan erosi. Dampak lanjutannya adalah banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau. Upaya mengatasi kerusakan DAS dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. 1) Mengadakan usaha reboisasi dan penghijauan di bagian hulu. 2) Melarang penebangan hutan secara liar. 3) Membatasi daerah sekitar untuk pemukiman penduduk. c. Danau Danau adalah suatu cekungan yang digenangi air tawar dalam jumlah cukup banyak dan luas. Menurut proses terjadinya, danau di klasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Berikut ini pembagiannya. 1) Danau Tektonik Danau Tektonik terjadi akibat adanya tenaga tektonik, misalnya patahan. Contoh, Danau Poso, Danau Towuti, Danau Singkarak dan Danau Anau. 2) Danau Vulkanik Danau Vulkanik terjadi akibat erupsi gunung api. Contoh, Danau Kalimutu, Danau Kerinci dan Danau Batur. 3) Danau Tektovulkanik Danau tektovulkanik terjadi karena adanya proses vulkanik dan tektonik. Contoh, Danau Toba. 4) Danau Kars/dolina Danau Kars terdapat di daerah kapur. Contoh danau ini terdapat di daerah gunung kidul Yogyakarta. 5) Danau Glasial Danau glasial adalah yang terjadi karena erosi glasial pada zaman es diluvium. Contoh, Danau Michigan dan Ontario. 6) Danau Bendungan Danau bendungan terjadi karena terbendungnya sungai oleh lava. Contoh, Danau Tondano. Sumber: meriamwebster.com: Gb. 2.3 Jenis-jenis danau 38

41 7) Danau Buatan Danau buatan adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya untuk irigasi dan PLTA. Contoh, Saguling dan Cirata. d. Rawa Rawa adalah daerah yang tergenang air, yang penggenangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Hutan rawa memiliki keaneragaman hayati yang sangat kaya. Jenis-jenis floranya antara lain: durian burung (Durio Carinatus), ramin (Gonystylus sp) dan lain-lain. Faunanya antara lain: harimau, orang utan, rusa, buaya, babi hutan, badak, gajah dan berbagai jenis ikan. Peran dan manfaat hutan rawa antara lain sebagai berikut. 1) Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering 2) Mencegah terjadinya banjir 3) Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai 4) Sumber energi 5) Sumber makanan nabati maupun hewani. Gb. 2.4 Rawa Sumber: wikipedia.com 3. Perairan Laut Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumiyang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3,45%). Laut memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan atau dikelola semuanya. a. Zone pesisir dan pantai Pantai (shore atau beach) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan dinamakan garis 39

42 pantai (shore line). Garis ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut. Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permikiman nelayan. b. Batas Wilayah Perairan Laut Indonesia Berdasrakan Konvensi Hulum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu Negara meliputi hal-hal berikut ini. 1) Laut Teritorial adalah batas laut yang diukur dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas sejauh 12 mil. Laut yang terletak pada sebelah dalam garis dasar disebut laut pedalaman, Jsedangkan garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titiktitik dari ujung pulau. Gb. 2.5 Perairan Indonesia Sumber: belajargeografidenganhendri.blogspot.com: 2) Zone Ekonomi Eksklusif adalah wilayah perairan laut ekonomis suatu Negara yang tetapi berada di luar laut territorial selebar 200 mil laut ditarik dari garis dasar pantai pulau terluar kearah laut bebas. Di dalam batas ZEE, Negara bersangkutan memiliki prioritas untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi SDA (hayati dan non hayati) yang terdapat di permukaan, di dalam dan di dasar laut. Ditetapkan melalui UU No.5 Tahun 1983 dan UU No.17 Tahun

43 3) Landas Kontinen adalah dasar laut yang secara geologis maupun morfologis merupakan lanjutan dari sebuah kontinen, batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar kea rah laut dengan jarak paling jauh 200 mil laut. Pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.1 tahun 1973 tentang Landas kontinen Indonesia yang secara tidak langsung mengukuhkan Perpu No. 4 Tahun 1960 tentang Wilayah Perairan Laut Indonesia. Adapun manfaat laut antara lain sebagai berikut. 1) Sebagai sarana transportasi. 2) Objek wisata. 3) Penghasil bahan pangan seperti ikan, rumput laut. 4) Sebagai peghasil tambang minyak bumi lepas pantai. 5) Pertahanan negara. Agar perairan laut dapat memberi manfaat bagi kehidupan, maka kelestariannya perlu dijaga, Adapun cara melestraikan sumber daya laut antara lain sebagai berikut. 1) Mencegah pembuangan limbah industri ke laut. 2) Menjaga tumpahnya minyak dari kapal tengker. 3) Melarang penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak. 4) Melarang penebangan hutan bakai pantai. 5) Melarang pengambilan atau perusakan batu karang di pantai. c. Klasifikasi Laut Menurut kedalamannya, terdapat lima zonefikasi laut. 1) Zone litoral, wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ini menjadi kering. 2) Zone neritik (laut dangkal), wilayah laut mulai zone pasang surut air laut, dengan ketentuan sebagai berikut. a) Bagian dasar laut sampai ke dalaman 200 m. b) Sinar matahari tembus cahaya. c) Tempat terkonsentrasinya biota laut terutama berbagai jenis ikan, zone ini penting artinya bagi kehidupanmanusia. Contoh zone ini adalah Landas kontinen Sunda, seperti Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Malaka. Dan Landas kontinen Sahul yaitu Laut Arafuru. 3) Zone batial (wilayah laut dalam), wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di lereng samudera, dengan ketentuan sebagai berikut. a) Kedalaman di atas 200 m 2000m. 41

44 b) Sinar matahari tidak tembus sampai ke dasar laut, karena itu tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang laut jumlahnya terbatas. 4) Zone abisal (wilayah laut sangat dalam), wilayah laut yang merupakan dasar samudera, dengan ketentuan sebagai berikut. a) Kedalaman antara m. b) Tekanan airnya sangat besar. c) Suhu sangat rendah. d) Tidak ada tumbuhan laut. e) Binatang laut sangat terbatas. 5) Zone hadal (wilayah laut yang paling dalam), ke dalamannya lebih dari 5.000m, termasuk palung laut dan lubuk laut. Gb. 2.6 Zona kedalaman laut Sumber: en.wikipedia.com Menurut proses terjadinya, laut dibagi menjadi tiga bagian. 1) Laut inggresi, laut dalam yang terjadi karena adanya penurunan dasar samudera (adanya patahan). Contoh, Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Flores, Laut Maluku, Laut Seram 2) Laut transgresi, laut yang terjadi karena daratan yang lebih rendah digenangi oleh es yang mencairpada zaman Dilivium. Contoh, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Cina Selatan, Laut Arafuru, dan Selat Bali. 42

45 3) Laut regresi, laut yang terjadi karena penyempitan permukaan laut. Contoh, Lubuk Laut Banda dan Selat Makasar. Berdasarkan letaknya, laut dapat dikelompokkan menjadi tiga. 1) Laut tepi, yaitu laut yang terletak ditepian benua yang seolah-olah terpisah dari lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contoh, Laut Cina Selatan, Laut Jepang, dan Laut Bering. 2) Laut pertengahan laut yang terletak diantara benua-benua. Biasanya merupakan wilayah laut dalam. Contoh Laut Mediterania dan laut Caribia. 3) Laut pedalaman, adalah laut yang terletak ditengah-tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Mati. Gb. 2.7 Laut berdasarkan letaknya Sumber: dokumen penulis: d. Morfologi Laut Permukaan dasar laut pada umumnya terlihat seperti bentukan-benrukan yang tidakrata, berupa pegunungan, gunung, palung, punggung samudera, lereng, cekungan. 1) Continental shelf (paparan benua), adalah dasar laut yang berbatasan dengan benua, yang kedalamannya antara m dan lebarnya antara km terhitung dari garis pantai dan kemiringan lerengnya antara 00 2,20%. Contohnya, Dangkalan Sahul yang merupakan bagian dari Benua Australia terletak antara Benua Australia Dan Pulau Irian. Contoh lainnya, Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Bentukan yang terdapat pada paparan benua dan lereng benua antara lain sebagai berikut. a) Saluran dangkalan (basin channels), bagian saluran dangkalan terdiri dari: 43

46 (1) lembah tenggelam; (2) saluran akibat pengikisan air pasang; dan (3) palung glasial yang tenggelam. b) Jurang submarine, adalah lembah yang dalam (tenggelam) dan lebar. Lembah tenggelam adalah lembah sungai yang tergenang air laut sebagai akibat penenggelaman daratan. Misalnya, lembah-lembah Sungai Purba di laut Jawa dan Selat Karimata. 2) Continental slope(lereng benua), adalah bidang miring yang antara paparan benua dengan laut dalam kemiringannya mulai dari tepi dangkalan benua ke arah laut lepas, dengan kedalaman m. Menurut proses terjadinya lereng benua terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan sesar. 3) Dasar samudera (ocean floor), wilayah dasar samudera yang dalam dan merupakan wilayah terluas di permukaan bumi sekitar 59,5 % dari seluruh muka bumi atau kirakira 2/3 bagian dari dasar laut kedalamannya lebih dari 1.800m di bawah permukaan laut. Sumber: marinebio.net: Gb. 2.8 Morfologi laut Bentukan negatif morfologi dasar laut meliputi hal-hal berikut. 1) The Deep Sea, adalah dasar laut yang menjorok ke bawah sehingga letaknya lebih rendah dari pada daerah sekitarnya dengan kedalamannya lebih meter, 2) The Deep yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog), dibedakan menjadi 2 macam. 44

47 a) Basin/Lubuk Laut/ledok laut, adalah depresi dasar laut bentuknya membulat atau agak memanjang potongan melintang nya berbentuk huruf U karena memiliki tebing yang curam dan dasar yang mendatar misalnya, Ledok Sulu, Ledok Sulawesi dan Ledok Banda. Lubuk Laut Canary, Cape Verde Mediterania, dan Teluk Meksiko b) Palung laut/trough/ngarai dasar samudera (trench), adalah lembah yang sangat dalam dan bentuknya memanjang dan potongan melintangnya seperti huruf V. Trough ini terjadi karena inggresi, misalnya palung laut di sebelah barat Pulau Sumatera, selatan Pulau Jawa, Kepulauan Banda kemudian menuju ke Pilipina Palung Mindanao, dan Palung Mariana. Bentukan-bentukan positif morfologi dasar laut ialah sebagai berikut. 1) Cembungan (rise or swells), adalah bentukan positif dengan ukuran panjang dan lebar, lebih tinggi dari dasar laut rata-rata disekitarnya. Contohnya Cembungan Hawai panjang km dan lebar km. 2) Drampel atau ambang laut, adalah pegunungan di dasar laut/ relief dasar laut berupa bukit dalam laut atau punggung laut yang memisahkan dua buah pulau. Contoh Ambang Laut Sulu dipisahkan oleh Kep. Palawan dan Kep. Sulu dan Ambang Laut Sulawesi dipisahkan oleh Kep.Talaud dan Kep. Sangihe. 3) Punggung laut, adalah rangkaian perbukitan di dalam/dasar laut dan kadang-kadang sebagian muncul di permukaan laut akibat dari tenaga endogen berupa proses tekanan vertikal. Contoh punggung laut Sibolga. Gb. 2.9 Bentukan-bentukan positif dasar laut Sumber: Encarta Digital Encyclopedia: 45

48 4) Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Contoh: gunung Krakatau 5) Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut. Contoh, St. Helena, Azores da Ascension di Laut Atlantik 6) Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di Lautan Pasifik. e. Gerakan Air Laut 1) Gelombang Laut Gelombang Laut adalah alunan permukaan air yang ditimbulkan aleh angin. Aliran turbulendan energi angin menyebabkan terjadi perubahan tegangan dan tekanan di atas permukaan laut. Akibat perbedaan tekanan yang berkembang antara lereng hadap angin dan lereng bayangan angin maka timbullah gelombang. Gelombang dapat terjadi karena hal-hal berikut ini. a) Angin yang bertiup dipermukaan laut. Gelombang bertambah besar bila angin bertiup kencang. Bila gelombang menjadi sangat besar, ujung atasnya naik dan pecah di pantai. b) Adanya letusan gunung api, apabila gunung api tersebut terletak di tengah laut seperti yang terjadi di Selat Sunda Gunung Krakatau (1883). c) Gempa bumi tektonik yang pusatnya di laut dapat menjadi penyebab terjadinya gelombang. Misalnya, gelombang besar yang terjadi di Flores (1993), Nanggroe Aceh Darussalam (2004), dan Pangandaran Ciamis (2006). Adapun faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya gelombang laut antara lain sebagai berikut. a) Kecepatan dan kekuatan angin b) Luas daerah tempat angin bertiup c) Lamanya angin bertiup d) Kedalaman laut Kekuatan angin pada permukaan laut dapat menimbulkan 2 jenis gelombang. a) Gelombang tegak/vertikal, di mana angin yang bergerak melalui permukaan air menimbulkan pergeseran yang mengakibatkan permukaan air bergelombang, gerakannya naik turun sehingga hampir tidak ada gerakan mengalir/mendatar. b) Gelombang datar horizontal, di mana apabila gerakan angin makin kuat maka jarak puncak dan lembah dari gelombang vertikal makin besar, sehingga angin berikutnya 46

49 mendorong punggung-punggung air. Akibatnya gerakan vertikal berubah menjadi gerakan horizontal dengan cepat. Berdasarkan gerakan butiran-butiran air laut, gelombang dibedakan menjadi empat jenis. a) Gelombang osilasi b) Gelombang translasi c) Swash yaitu apabila gelombang translasi sampai di pesisir, air laut akan naik. d) Backswash yaitu arus balik air laut, seolah arus (Swash) yang berasal dari pecahan gelombang di pantai mencapai batas alirannya. Sumber: geographypods.blogspot.com: Gb Swash dan backwash 2) Pasang-surut Air Laut Pasang-surut air laut adalah perubahan ketinggian permukaan air laut yang berlangsung secara periodik yang terjadi masing-masing dua kali dalam sehari (satu hari bulan = 24 jamg 50 menit) pada setiap tempat tertentu. Ini terjadi sebagai akibat gaya tarik matahari dan Bulan terhadap Bumi. Gaya tarik Bulan lebih kuat dibanding gaya tarik Matahari karena jarak Bulan lebih dekat ke Bumi. Pada beberapa bagian di dunia, derajat laut naik dan turun dua kali sehari, pergantian ini disebut Pasang. Laut naik pada pasang tinggi dan surut pada pasang rendah. Pasang disebabkan oleh daya tarik Bulan dan Matahari di Bumi. Ketika terjadi pasang, Bulan menarik air pada satu sisi dari Bumi ke arahnya. Air ini membentuk tonjolan pada sisi yang paling dekat dengan Bulan. Untuk menyeimbangkan ini, putaran Bumi mengisi air pada sisi yang lain menjadi tonjolan yang lain. Tonjolan ini disebut pasang tinggi. Terdapat pula, pasang yang terjadi 2 kali dalam sebulan. a) Pasang surut purnama/pasang musim semi yang menciptakan pasang tinggi yang ekstra tinggi dan pasang rendah yang ekstra rendah. Hal ini disebabkan oleh daya tarik bulan dan matahari bersama-sama di bumi dalam satu garis lurus. Sehingga gaya tarik bulan dan matahari akan saling memperkuat dan terjadi pada saat bulan muda. b) Pasang surut perbani menciptakan pasang tinggi yang sangat rendah dan pasang rendah yang sangat tinggi, ini disebabkan oleh kedudukan bulan-matahari membentuk sudut 47

50 siku-siku tehadap bumi, sehingga kedudukannya akan saling meniadakan dan pasangsurut akan kecil. Sumber: Britanica Encylopedia: Gb Ilustrasi terjadinya pasang-surut 3) Arus Laut Arus laut, adalah gerakan yang mempunyai peredaran yang tetap dan teratur. Pada umumnya arus laut disebabkan oleh pengaruh angin, perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu, serta pasang naik dan pasang surut. Menurut temperaturnya arus laut dibagi menjadi dua: a) arus panas; dan b) arus dingin. Menurut letaknya arus laut terbagi menjadi: a) arus bawah; dan b) arus atas Menurut cara terjadinya terdapat lima jenis arus, yaitu: a) arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut; b) arus karena angin; c) arus karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air): d) arus karena pengaruh daratan/benua; dan e) arus karena pasang naik dan surut. Adapun arus laut dunia, dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat di mana arus tersebut terjadi sebagaimana diuraikan berikut ini. a) Samudera Pasifik di sebelah utara khatulistiwa, meliputi: (1) Arus Khatulistiwa Utara; (2) Arus Kuroshio; 48

51 (3) Arus Kalifornia; dan (4) Arus Oyashio. b) Samudera Pasifik di sebelah selatan khatulistiwa, meliputi: (1) Arus Khatulistiwa selatan; (2) Arus Australia Timur; (3) Arus Humboldt atau Arus Peru; (4) Arus Angin Barat c) Di sepanjang garis khatulistiwa, arus laut meliputi Arus Khatulistiwa Utara dan Arus Khatulistiwa selatan setelah bergerak, meninggalkan area laut yang tinggi airnya lebih rendah dari sekitarnya, sehingga tempat ini diisi oleh aliran air laut baru merupakan arus pengisi atau arus perata disebut Arus Kompensasi. Contohnya, Arus Sungsang Khatulistiwa mengalir sepanjang garis khatulistiwa ke timur. d) Samudera Atlantik di sebelah utara khatulistiwa, meliputi: (1) Arus Khatulistiwa Utara; (2) Arus Teluk atau Gulfstream; (3) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur; (4) Arus Labrador; dan (5) Arus Canari. e) Samudera Atlantik di sebelah selatan khatulistiwa, meliputi: (1) Arus Khatulistiwa Selatan; (2) Arus Brazilia; (3) Arus Benguela; dan (4) Arus Angin Barat. f) Di Samudera Hindia di sebelah utara khatulistiwa, meliputi: (1) Arus Musim Barat Daya; dan (2) Arus Musim Timur Laut. g) Di Samudera Hindia di sebelah selatan khatulistiwa, meliputi: (1) Arus Khatulistiwa Selatan; (2) Arus Maskarena dan Arus Agulhas; dan (3) Arus Angin Barat. Arus laut memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai berikut. a) Arus musim dipergunakan untuk para nelayan. b) Arus laut yang menyusuri pantai dapat menyejukan iklim di daerah pantai. 49

52 c) Arus konveksi menyebabkan peredaran/sirkulasi air, hal ini mempengaruhi pengangkutan bahan makanan yang berpengaruh terhadap pengumpulan ikan. d) Sebagai sarana lalu lintas laut. e) Laut merupakan tempat pertemuan arus panas dan dingin merupakan daerah penghasil ikan. f) Arus laut dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. g) Arus laut dapat menyebarkan beberapa jenis tumbuhan. Gb Arus Laut Dunia Sumber: Encarta Digital Encyclopedia: f. Kualitas Air Laut 1) Susunan Kimiawi dan Salinitas Air Laut Air laut rasanya asin dan kepahit-pahitan, ini disebabkan air laut mengandung garamgaraman. Susunan garam-garaman air laut mulai dari tertinggi hingga terendah ialah sebagai berikut. a) NaCl : 77,75% b) K2SO4 : 2,46% c) MgCl2 : 10,78% d) Mg Br2 : 0,21% e) MgSO4 : 4,73% f) CaSO4 : 3,69% g) CaCO3 dan garam-garaman lain : 0,34% 50

53 Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah, faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut. a) Besar kecilnya penguapan. Makin besar peguapan air laut, kadar garamnya makin tinggi. Contohnya, Laut Kaspia. b) Banyak sedikitnya curah hujan. Makin banyak curah hujan makin rendah kadar garamnya. Contohnya, laut-laut di Indonesia. c) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya, Laut Jawa. d) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut, ini terjadi di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya, Laut Baltik di Eropa Utara e) Arus laut, dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam sehingga kadar garamnya lebih merata. 2) Suhu atau Temperatur Air Laut Suhu air laut adalah suatu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisma di lautan, karena suhu memengaruhi perkembangan organisma-organisma tersebut. Misalnya, binatang karang yang penyebaranya sangat dibatasi oleh perairan yang hangat yang terdapat di daerah tropic atau subtropik. Suhu air laut di dunia rata-rata 17,4 o C. Suhu permukaan air laut di Indonesia rata-rata 26,3 o C. Ini menunjukan suhunya lebih tinggi dari suhu rata-rata air laut di dunia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropis sehingga kedudukan Matahari selalu tinggi. Semakin dalam suhu air laut semakin dingin karena pengaruh sinar matahari yang semakin berkurang. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh dengan subur, di mana tumbuhan ini penting bagi ikan-ikan. Berikut ini perbedaan suhu air laut di beerbagai permukaan Bumi. a) Suhu air laut di Samudera Atlantik rata-rata 16,9 o C. b) Suhu air laut di Samudera Pasifik rata-rata 19,1 o C. c) Suhu air laut di Samudera Hindia rata-rata 17,0 o C. 3) Warna Air Laut Warna Air Laut tergantung dari beberapa faktor berikut. a) Cahaya matahari warna biru, ungu dan nila memiliki panjang gelombang pendek sehingga dapat dipantulkan lebih dahulu oleh air laut, hal inilah yang menyebabkan permukaan air laut berwarna biru. Sedangkan spektrum warna yang lain dapat menembus permukaan air yang lebih dalam. b) Zat yang terlarut di dalam air laut. 51

54 (1) Contohnya, Laut Kuning. Warna kuning yang dipantulkan oleh laut disebabkan oleh tanah loss, yang dialirkan oleh Sungai Hoang-Ho ke Laut Kuning berwarna kuning. (2) Laut Artik yang memiliki warna putih yang dipantulkan oleh laut berasal dari bongkahan- bongkahan es yang mengapung di permukaan laut. c) Organisme yang terdapat di dalam air laut. Contohnya, Laut Merah airnya kadangkadang kelihatan merah karena banyak ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari cahaya matahari. Laut Hitam, warna hitam yang dipantulkan oleh laut Hitam disebabkan oleh organisme di dalam laut tidak sempurna mengalami penguraian jadi air laut warnanya hitam. (mengangkut tanah humus yang berwarna hitam). g. Organisma di Dalam Laut ORGANISME LAUT ADALAH HEWAN DAN TUMBUHAN YANG HIDUPNYA DI LAUT. BERIKUT INI PENGELOMPOKKAN ORGANISME LAUT. 1) Pelagos, yaitu organisme yang hidupnya menjadi penghuni lapisan air bagian atas. Pelagos dibagi menjadi ada dua golongan. a) Nekton, yaitu golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak Gb Beragam plankton sehingga dapat tinggal di daerah Sumber: biomarinecom: tertentu yang menyediakan bahan makanan atau tempat-tempat yang keadaannya baik bagi mereka misalnya berbagai jenis ikan, ubur-ubur dan lain-lain. b) Plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka tergantung pada arus yang disebabkan oleh angin atau perbedaan suhu. 2) Bentos, yaitu binatang yang hidupnya di di dasar laut. Bentos dibagi menjadi dua jenis. a) Bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat, misalnya tiram dan koral. b) Bentos vigil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak laut, siput laut, dan lain sebagainya. 52

55 3) Feripiton, yaitu golongan organisme yang hidup menempel pada tumbuhan di dalam laut. Organisme laut yang hidup di dasar laut sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Contohnya, binatang koral hanya dapat hidup pada laut dangkal, air jernih, arus laut lemah, dan temperatur antara C. Binatang koral yang mati, kemudian menjadi fosil sebagai tempat hidup bagi terumbu karang baru. Karena pengaruh suhu, tekanan, waktu dan kerangkanya yang mengandung kalsium karbonat, organisma karang, akhirnya membentuk terumbu karang. Terumbu karang dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Fringing reef 2) Barrier reef 3) Plate reef 4) Atoll Gb Dinamika pertumbuhan terumbu karang Sumber: edu.pa.ca Ekosistem terumbu karang memiliki dua fungsi utama. 1) Fungsi ekologi terumbu karang meliputi hal-hal berikut. a) Penyedia nutrien bagi biota perairan. b) Tempat berkembang biaknya biota perairan. 2) Fungsi ekonomi terumbu karang meliputi hal-hal berikut. a) Menghasilkan berbagai jenis ikan, udang, alga, teripang, dan kerang mutiara. b) Bahan bangunan dan jalan, serta bahan industri. c) Bahan baku cinderamata dan bahan perhiasan. Organisma di laut lainnya adalah rumput laut. Rumput laut tumbuh pada perairan yang memiliki substrat keras yang kokoh untuk tempat melekat. Tumbuhan rumput laut hanya dapat hidup pada perairan di mana tumbuhan muda yang kecil mendapatkan sinar matahari yang cukup. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhinya pertumbuhan rumput laut. 1) Kejernihan air laut. 2) Arus laut tidak begitu deras. 53

56 3) Suhu perairan sejuk. 4) Kedalaman laut antara 20-30m. E. Latihan Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Yang tidak termasuk jenis terumbu yaitu. A. fringing reef B. plate reef C. barrier reef D. neritik E. atoll 2. Salah satu relief dasar laut yang bentuknya seperti kubah terbalik disebut. A. lubuk laut B. ambang laut C. continental slope D. continental shelf E. palung laut 3. Yang tidak termasuk klasifikasi bentukan-bentukan relief dasar laut yaitu. A. hunung laut B. ambang laut C. organisma laut D. punggung laut E. palung laut 4. Lahan potensial di daerah pantai cocok dimanfaatkan untuk usaha. A. tambak udang dan bandeng B. budi daya kerang mutiara C. budi daya rumput laut D. penanaman pohon bakau E. budi daya kerang hijau 5. Syarat-syarat terbentuknya delta adalah sebagai berikut, kecuali.... A. ada aliran sungai yang membawa koloid tanah/lumpur B. laut di muara sungainya landai dan dangkal C. lautnya tenang/gelombang dan arus laut tidak besar 54

57 D. arus pasang dan surut tidak besar E. harus ada tipe gelombang osilasi 6. Salah satu yang mempengaruhi warna air laut yaitu organisma di dalam laut, contoh laut yang dipengaruhinya antara lain adalah Laut A. Putih D. Merah B. Hitam E. Kuning C. Baltik 7. Terjadinya arus laut di samudera disebabkan oleh hal-hal berikut, kecuali. A. perbedaan kadar garam B. perbedaan temperatur C. perbedaan tinggi permukaan air di laut D. pengaruh angin lokal E. pengaruh angin pasat 8. Arus yang terjadi karena datang lebih dahulu, dari pada arus lain yang datang ke tempat yang di tuju disebut arus. A. konvensasi B. konveksi C. panas D. equator E. sungsang 9. Berdasarkan morfologinya, tepian benua dapat terbagi menjadi dua. Yang terletak dekat dengan pantai dikenali sebagai... A. continental slope B. shelf slope C. continental rise D. shelf break E. continental shelf 10. Unsur pembentuk garam pada air laut yang paling banyak. A. sodium dan kalsium B. sodium dan klorin C. kalsium dan klorin D. karbon dan nitrogen E. magnesium dan potasium 55

58 11. Pernyataan: (1) Pembentukan terumbu karang (2) Menstabilkan temperatur air laut (3) Mengatur tingkat kelembaban udara (4) Memiliki potensi sumber energi (5) Mendistribusikan makanan untuk biota laut Manfaat gerakan arus laut bagi kehidupan di permukaan bumi ditunjukan oleh nomor... A. (1), (2), dan (3) B. (1), (3), dan (5) C. (3), (4), dan (5) D. (1), (2), dan (4) E. (2), (4), dan (5) 12. Beberapa bentuk muka Bumi: 1) Delta 2) Meander 3) Morena 4) Magma 5) Slenk Bentuk muka bumi yang berkaitan dengan peristiwa hidrosfer, ditunjukkan oleh nomor. A. (1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (4) C. (1), (3), dan (5) D. (2), (4), dan (5) E. (3), (4), dan (5) 13. Proses pada nomor 2 merupakan proses. A. kondensasi 2 B. transpirasi 3 C. run off 1 D. infiltrasi E. evaporasi 14. Dampak arus Gulfstream yang dirasakan masyarakat Inggris adalah. A. suhu udara menjadi lebih sejuk saat musim panas B. hasil budidaya rumput laut di Inggris melimpah 56

59 C. perairan Inggris kaya akan ikan D. temperatur lebih hangat saat musim panas E. pantai barat dan selatan Inggris kaya akan mineral 15. Rawa-rawa di Indonesia banyak terdapat di pulau. A. Sumatera B. Kalimantan C. Jawa D. Papua E. Sulawesi 16. Danau yang terbentuk karena proses erupsi gunung api disebut. A. tektovulkanik B. bendungan C. vulkanik D. karst E. dolina 17. Ciri-ciri zona neritik yang berkaitan dengan kehidupan manusia, ialah. A. pembangkit listrik tenaga air laut B. merupakan zona lumpur C. cahaya Matahari masih bias menembus dasar laut D. sebagai batas wilayah laut antar negara E. tempat pemusatan ikan 18. Pola aliran sungai yang banyak dijumpai di daerah lereng terjal adalah. A B C D E 57

60 19. Air tanah yang berasal dari air yang terperangkap di ronga-rongga batuan sedimen sejak batuan tersebut terbentuk disebut. A. phreatic water B. connate water C. juvenile water D. vadose water 20. Arus laut yang bergerak vertikal (upwelling) memiliki keuntungan, yaitu. A. tempat berakumulasinya ikan karena akumulasi plankton B. sebagai batas wilayah laut antar negara C. jalur transportasi perhubungan antar pulau D. penunjuk arah bagi nelayan mencari ikan E. pembangkit listrik tenaga air laut Essai Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat. 1. Tulis dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat air laut dalam menerima sinar matahari! 2. Tulis dan jelaskan klasifikasi pantai berdasarkan letaknya serta masing-masing contohnya! 3. Tulislah 5 macam pantai berdasarkan proses terjadinya! 4. Jelaskan bagaimana pengaruh pergerakan arus permukaan laut terhadap iklim global! (diskusikan dengan temanmu) 5. Jelaskan dengan gambar dan masing-masing uraikan dengan lengkap zonefikasi laut! a. Zone litoral b. Zone neritic c. Zone abysal d. Zone batyal e. Zone hadal 6. Tulislah perbedaan antara zona pesisir, zone pantai dan zona laut, dengan mengamati gambar di bawah! 7. Jelaskan pasang surut purnama dan pasang surut perbani! 8. Gambarlah pasang naik dan pasang surut laut, serta gambar klasifikasi wilayah laut menurut menurut kedalaman! 9. Tulislah dan jelaskan dengan lengkap batas wilayah laut Indonesia! 10. Tulislah dengan jelas dan singkat beberapa contoh upaya pemanfaatan wilayah laut Indonesia! 58

61 F. Lembar Pengamatan Pengamatan I Apa yang diperlukan Toples kaca 1 buah Tatakan gelas 1 buah Es batu secukupnya Air panas SIKLUS AIR Apa yang dilakukan 1. Tuang air panas ke dalam toples sebanyak 1/3 bagian. 2. Tutup toples dengan tatakan gelas 3. Letakkan es batu di atas tatakan 4. Amatilah apa yang terjadi. Apa yang harus didiskusikan 1. Mengapa air mengembun di dalam toples? 2. Mengapa air yang sudah mengembun kembali turun ke dasar toples? 3. Apakah fungsi es pada tatakan gelas? 4. Bagaimanakah persamaan percobaan ini dengan siklus air pada keadaan yang sebenarnya? Pengamatan II 1. Amatilah dan berilah huruf pada peta di bawah ini! 59

62 No. Contoh Bentukan relief Laut No. Contoh Laut menurut proses terjadinya 1 Ambang Laut 1 Laut Inggresi 2 Punggung laut 2 Laut Transgresi 3 Lubuk Laut 3 Laut Regresi 2. Amatilah peta di bawah ini! Tentukan negara-negara lain yang kena pengaruh peristiwa bencana alam tsunami akibat gelombang gempa tektonik di Indonesia dengan mengamati peta di bawah! G. Daftar Referensi Cari tahu lebih banyak 60

63 KEGIATAN BELAJAR III ADAPTASI DAN MITIGASI BENCANA ALAM A. Kompetensi Dasar KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Indikator 1.3 Menghayati jati diri manusia sebagai agent of change di bumi dengan cara menata lingkungan yang baik guna memenuhi kesejahteraan lahir batin. 3.3 Menunjukkan perilaku responsif dan bertanggungjawab terhadap masalah yang ditimbulkan oleh dinamika geosfer. 3.7 Menganalisis mitigasi dan adaptasi bencana alam dengan kajian geografi. 4.7 Menyajikan contoh penerapan mitigasi dan cara beradaptasi terhadap bencana alam di lingkungan sekitar. C. Uji Kompetensi Awal Tahukah Kamu 6. Apakah yang dimaksud bencana alam? 7. Bagaimanakah sebuah bencana alam terjadi? 8. Siapkah kita apabila terjadi bencana di lingkungan sekitar kita? 9. Bagaimanakah peranan air dalam kehidupan manusia? 10. Bagaimanakah kegiatan manusia dalam memengaruhi keadaan air di Bumi? 61

64 D. Uraian Materi 1. Konsep Mitigasi Dan Adaptasi Bencana Alam Indonesia merupakan negara kepulauan yang merupakan daerah pertemuan tiga lempeng besar yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia, dan Indonesia juga merupakan jalur gunung aktif dunia yang disebut dengan ring of fire. Indonesia juga merupakan paru paru dunia dimana terdapat Hutan Hujan Tropis yang merupakan penyuplai oksigen bagi dunia. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan terhadap bencana alam, diantaranya gunung meletus, longsor, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, angin puting beliung, dan juga banjir. Bencana Tersebut banyak menimbulkan korban jiwa dan juga kerugian berupa harta benda. Terjadi nya bencana alam tersebut bagi manusia berdampak sangat besar, karena menimbulkan banyaknya yang meninggal dunia, luka luka, bahkan banyak yang menjadi trauma terhadap kejadian serupa. Selain itu juga bisa menimbulkan stres bagi penduduk yang tiba tiba kehilangan harta bendanya. Mengingat potensi bencana alam begitu besar di Indonesia dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana tersebut, perlu kiranya dilakukan upaya untuk dapan mencegah atau mengurangi resiko dari bencana tersebut. Berbagai upaya terus menerus dilakukan untuk mengurangi resiko bencana hingga dampak yang ditimbulkan bencana tersbut dapat ditekan sekecil-kecilnya yang kita disebut dengan mitigasi bencana. Sebelum membahas lebih jauh tentang bencana, kita akan mengenal dahulu istilah-istilah yang sering dilakukan dalam mitigasi bencana. a. Bencana (disaster) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (Undangundang No. 24 Tahun 2007) b. Mitigasi Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana c. Resiko (Risk) Resiko adalah kemungkinan terjadinya suatu bencana, kecelakaan atau malapetaka 62

65 d. Peringatan dini Peringatan dini merupakan kegiatan memberikan peringatan secepat mungkin tentang kemungkinan terjadinya bencana oleh lembaga yang berwenang e. Pencegahan bencana Pencegahan bencana merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana f. Tanggap darurat bencana Merupakan kegiatan yang silakukan segera pad sassat kejadian bencana untuk mengurangi dampak buruk bencana tersebut g. Kesiapsiagaan (preparedness) Kesiapsiagaan merupakan kemampuan pemerintah, masyarakat, dan individu untuk menanggapi bencana dengan cepat dan efektif, seperti strategi tanggap darurat, dan pelatihan tenaga penyelamat (SAR) h. Rehabilitasi Rehabillitasi merupakan kegiatan pemulihan masyarakat sesaat setelah terjadinya bencana dan perbaikan fasilitas umum sehingga kondisinya normal kembali i. Rekonstruksi Rekonstruksi merupakan tahap pembangunan kembali semua sarana j. Pengungsi Pengungsi adalah orang atau kelompok otrang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tingggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti akibat dampak buruk bencana. Berdasarkan Undng-undang No 24 Tahun 2007 terdapat prinsip-prinsip penanggulangan bencana yaitu, sebagai berikut. a. Cepat dan tepat Penangana bencana harus cepat dan tepat karena kalau terlambat akan menimbulkan kerugian harta benda dan korban manusia yang banyak b. Prioritas Penanggulangan bencana harus memprioritaskan penyelamatan nyawa manusia c. Koordinasi dan Keterpaduan Koordinasi maksudnya dalam penanganan bencana antar instansi oemerintah dan masyarakat harus memiliki koordinasi yang baik dan saling mendukung. Keterpaduan maksudnya dalam penanganan bencana harus dilakukan oleh berbagai sektor secara terpadu dan saling mendukung. d. Berdaya guna dan berhasil guna 63

66 Berdaya guna dan berhail guna maksudnya dalam penanganan bencana tidak membuag waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan e. Transparansi dan akuntabilitas Transparansi penanggulangan bencana harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas maksudnya bahwa penanggulangan harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum. f. Kemitraan Penanggulangan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi oleh semua elemen masyarakat g. Pemberdayaan Usaha meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menghadapi bencana h. Non Deskriptif Penanggulangan bencana idak boleh diskriminatif dengan memberikan perlakuan yang berbeda i. Non Proletisi Penanggulangan bencana dilarang memanfaatkan keadaan darurat dengan menyebarkan agama atau kepercayaan tertentu, misalnya dengan dalil memberikan bantuan. Berbeda halnya dengan mitigasi, penanggulangan bencana adalah tahapan dalam siklus manajemen bencana yang dilakukan pada saat terjadi bencana. Penanggulangan bencana atau tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta 64

67 pemulihan prasarana dan sarana. Untuk melakukan penanggulangan bencana, diperlukan informasi sebagai dasar perencanaan penanganan bencana. Berbagai informasi tersebut meliputi hal-hal berikut. a. Bagaimana ancaman bahaya timbul b. Tingkat kemungkinan terjadinya bencana serta seberapa besar skalanya c. Mekanisme perusakan secara fisik d. Sektor dan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan terpengaruh oleh kejadian bencana e. Lokasi dan kondisi geografis wilayah bencana serta perkiraan jumlah penduduk yang terkena bencana f. Jalur transportasi dan sistem komunikasi g. Ketersediaan air bersih, bahan makanan, fasilitas sanitasi, tempat penampungan, jumlah korban h. Tingkat kerusakan, ketersediaan obat-obatan, peralatan medis serta tenaga kesehatan i. Lokasi pengungsian dan jumlah penduduk yang mengungsi j. Perkiraan jumlah korban meninggal dan hilang k. Ketersediaan relawan dalam berbagai bidang keahlian Adapun tahapan-tahapan mitigasi bencana dapat dibagi menjadi empat sebagaimana diuraikan di bawah ini. a. Tahap meminimalkan dampak bencana Contohnya, pembuatan bangunan tahan gempa, penetapan prosedur evakuasi, peningkatan standar kelayakan bangunan, pengaturan penggunaan lahan, dan pelaksanaan simulasi tanggap bencana di berbagai sekolah. b. Tahap kesiapsiagaan Merupakan tahapan perencanaan cara merespon terhadap kejadian bencana baik yang pernah terjadi maupun yang mungkin terjadi dengan meliputi manajemen sumber daya material, sumber daya manusia, dan perlengkapan yang diperlukan. c. Tahapan respons Merupakan tahapan meminimalkan bahaya yang diakibatkan oleh terjadinya bencana mencakup kegiatan pengumuman kejadian bencana, mengungsikan masyarakat, memadamkan kebakaran, mengevakuasi korban bencana, menyediakan bantuan medis, menyediakan tempat penampungan serta makanan. d. Tahapan pemulihan Merupakan upaya mengembalikan kondisi masyarakat kepada keadaan semula. Kegiatan utamanya ialah menyediakan tempat tingal sementara bagi korban bencana dan 65

68 membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak. Evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan juga pada tahapan ini. Sementara itu, adaptasi bencana adalah penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap stimulus bencana alam nyata atau yang diharapkan tidak ada dampak- dampaknya yang menyebabkan kerugian. Adaptasi bencana alam perlu dilakukan karena adanya ancamanancaman bencana alam yang membahayakan manusia, diantaranya sebagai berikut. a. Ancaman alamiah Misalnya tanah longsor, tanah amblas, tanah bergerak. b. Ancaman biologis Misalnya adanya virus dan bakteri yang mematikan. c. Ancaman geologis Misalnya gempa bumi, gunung meletus. d. Ancaman hidrometeorologis Misalnya global warming dan tsunami. e. Ancaman sosial-alami Misalnya kekeringan, kebakaran hutan. Beberapa contoh adaptasi dalam berbagai bidang kehidupan manusia di antaranya sebagai berikut. a. Adaptasi dalam bidang pertanian Pemilihan varietas tanaman yang tepat untuk dibudidayakan sesuai kondisi lahan dan musim yang sedang berlangsung b. Adaptasi dalam bidang kesehatan Berupa fasilitas kesehatan yang memadai dan petugas-petugas kesehatan yang handal c. Adaptasi terhadap ketersediaan air Berupa perbaikan infrastrukur yang ada dan penambahan sarana pendukung untuk menjamin ketrsediaan air tetap ada d. Adaptasi terhadap wilayah perkotaan yang sering dilanda banjir Kegiatan meliputi perbaikan sistem drainase, menambah area penghijauan, membuat lubang-lubang biopori untuk meningkatkan penyerapan air 66

69 2. Tsunami Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dan ini dapat diakibatkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsoran. Tsunami juga bisa ditimbulkan oleh kegiatan gunung berapi di bawah permukaan laut. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan. Gempa bumi, pergerakan besar di dasar maupun permukaan laut, letusan gunung berapi, dan berbagai macam letusan bawah laut dapat menyebabkan tsunami. Tsunami dapat terjadi jika ada pergeseran vertikal pada pertemuan dua lempeng bumi. a. Proses Terjadinya Tsunami Di lautan dalam, dengan kecepatan tsunami yang kuat dapat bergerak 700 km per jam. Tsunami bergerak ratusan kilometer per jam di Samudera dengan tinggi gelombang hanya 1 meter. Semakin dalam laut, semakin cepat gelombang tsunami merambat. Namun, ketika memasuki perairan dangkal dekat daratan, kecepatan tsunami melambat dan kekuatan serta ketinggian gelombang bertambah. Tingginya gelombang tsunami saat menghantam pantai dapat mencapai hingga 30 meter. b. Klasifikasi Tsunami 1) Tsunami Atmosfer Merupakan gelombang yang menyerupai tsunami yang ditimbulkan oleh tekanan atmosfer berlaju cepat yang bergerak di atas laut dangkal pada kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan gelombang, sehingga memungkinkan keduanya beriring. 2) Tsunami Lokal Merupakan tsunami yang berasal dari suatu sumber tsunami yang letaknya tidak jauh dan dampak destruktif yang ditimbulkannya terbatas hanya pada pantai dalam radius 100 Km dari sumbernya. 3) Mikrotsunami Tsunami yang memiliki amplitude demikian kecil, sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat dan tidak mudah mendeteksinya secara kasatmata. 4) Tsunami Lintas Samudera Tsunami yang menimbulkan kehancuran berskala luas, tidak hanya di daerah sekitar sumber gempa, melainkan juga lintas samudera. 5) Paleotsunami Tsunami yang terjadi pada zaman dahulu sebelum adanya catatan sejarah atau tidak ada laporan pengamatan tertulis. Penelitian paleotsunami didasarkan kepada identifikasi, pemetaan dan bukti berupa endapan-endapan tsunami yang ditemukan di daerah-daerah pantai, dan 67

70 korelasinya dengan endapan-endapan tsunami yang ditemukan di daerah-daerah lain secara lokal, regional, atau di seberang ceruk samudera. 6) Tsunami Regional Tsunami yang dapat menghancurkan suatu wilayah geografis tertentu, umumnya dalam radius Km dari sumbernya. Tsunami regional adakalanya berdampak sangat terbatas dan bersifat lokal pada wilayah di luarnya. 7) Teletsunami (Tsunami Jauh) Tsunami yang berasal dari sumber yang letaknya jauh, biasanya lebih dari Km. Tsunami ini berawal dari tsunami lokal yang menyebabkan kehancuran besar di dekat sumbernya, kemudian gelombang-gelombangnya menjalar melintasi seberang ceruk samudera dengan energi yang cukup kuat sampai menimbulkan tambahan korban dan kehancuran di pantai-pantai yang letaknya lebih jauh dari Km dari sumbernya. c. Sistem Peringatan Dini Tsunami Sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami dan infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin. Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami Internasional dan sistem peringatan dini tsunami Nasional (regional). Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 sampai km/jam (sekitar 0,14 sampai 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik ( km/jam). 3. Gempa Bumi a. Pengertian Gempa Bumi Berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pengertian gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh proses-proses di dalam kulit bumi (proses endogen). Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu gempa bumi tektonik (karena proses tektonik) dan gempa bumi vulkanik. Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan dimanapun anda berada. 68

71 1) Di Dalam Rumah Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. 2) Di Luar Rumah Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa. 3) Di Mall, Bioskop, Dan Lantai Dasar Mall Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam. 4) Di Dalam Lift Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia. 5) Di Dalam Kereta Api Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan. 6) Di Dalam Mobil Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci. 7) Di Gunung/ Pantai Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi. 8) Beri Pertolongan Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat 69

72 kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda. 9) Evakuasi Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya. Gb 3.2 Berbagai papan petunjuk keselamatan yang bermanfaat apbila tsunami terjadi. 10) Dengarkan Informasi b. Kawasan Rawan Gempa Bumi Kawasan rawan gempa bumi, yaitu kawasan dimana pernah terjadi dan diidentifikasikan mempunyai potensi terancam bahaya gempa bumi baik gempa tektonik maupun vulkanik, diidentifikasikan berdasarkan karakteristik fisik sebagai berikut. 1) Daerah yang dilalui oleh patahan aktif. 2) Daerah yang mempunyai catatan kegempaan dengan kekuatan lebih besar VII skala MMI. 3) Daerah dengan batuan dasar berupa endapan lepas seperti endapan sungai, endapan pantai, dan batuan lapuk. 4) Kawasan lembah bertebing curam yang disusun oleh batuan yang mudah longsor. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa indonesia merupakan daerah yang aktif dan labil secara tektonik. Karena kondisi geologi indonesia menempatkan wilayah ini pada 3 pertemuan lempeng dunia, yaitu lempeng eurasia, Indo Australia, dan lempeng pasifik. Lempeng indo australia dan lempeng pasifik yang merupakan lempeng samudera yang bersifat elastis bertemu dengan lempeng eurasia yang bersifat kaku menyebabkan terjadinya penunjaman di dasar laut dan juga patahan aktif di daratan. Aktifitas ini kemudian menjadi pemicu terjadinya gempa bumi yang umum terjadi di indonesia. 70

73 Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktifitas gempabumi di indonesia bisa dibagi kedalam 6 daerah, yaitu sebagai berikut. 1) Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini, seperti di Halmahera dan Pantai Utara Irian. 2) Daerah aktif. Magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi, seperti di lepas pantai barat sumatera, pantai selatan jawa, nusa tenggara, dan banda. 3) Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 mungkin terjadi, seperti di pantai barat selatan, kepulauan suna dan sulawesi tengah. 4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari 7 bisa terjadi, seperti di sumatera, jawa bagian utara, dan kalimantan bagian timur. 5) Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 jarang terjadi. Yaitu di pantai timur sumatera dan kalimantan tengah. 6) Daerah stabil. Tidak ada catatan sejarah gempa, yaitu daerah pantai selatan irian dan kalimantan bagian barat. 4. Erupsi Gunung Api Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunungapi adalah daerah yang sering dilanda atau berpotensi tinggi mengalami bencana akibat letusan gunungapi. Karakteristik bencana gunungapi dapat dilihat dari kejadian letusan gunungapi. Gunungapi yang akan meletus biasanya diawali oleh peningkatan tingkat bahaya, misalnya kenaikan temperatur di sekitar daerah gunungapi, frekuensi erupsi relatif lebih sering bahkan sering diawali oleh leleran/guguran lava, sehingga energi yang keluar tidak sekaligus. Pada puncaknya, energi yang maksimum keluar dimanifestasikan oleh adanya hembusan awan panas, leleran lava yang lebih besar dan terus menerus serta erupsi piroklastik (pasir, kerikil, bongkah dan debu) dengan volume besar. a. Prosedur Tetap Tingkat Kegiatan Gunung api 1) Aktif Normal (Level I) Kegiatan gunung api berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. 71

74 2) Waspada (Level II) Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya 3) Siaga (Level III) Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan kawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan. 4) Awas (Level IV) Menjelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama. b. Penanggulangan Bencana Gunung Api Dalam penanggulangan bencana letusan gunung api dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan sesudah terjadi letusan. 1) Sebelum terjadi letusan dapat dilakukan hal-hal berikut. a) Pemantaun dan pengamatan kegiatan pada semua gunung api aktif. b) Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung api yang didukung dengan dengan Peta Geologi Gunung api, c) Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api. d) Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi gunung api. e) Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung api. f) Melakukan peningkatan sumberdaya manusia dan pendukungnya seperti peningkatan sarana dan prasarananya. 2) Setelah terjadi letusan dapat dilakukan hal-hal berikut. a) Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan. b) Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya. c) Memberikan saran penanggulangan bahaya. d) Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang. e) Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak. f) Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun. g) Melanjutkan memantauan rutin. c. Meminimalkan Dampak Kerusakan Bencana Gunung Api Berbagai usaha dapat kita lakukan untuk meminimalkan kerusakan akibat bencana gunung api, baik sebelum maupun setelah terjadinya letusan gunung api. Usaha-usaha tersebut di antaranya sebagai berikut. 72

75 1) Membangun stasiun pengamatan gunung api. 2) Membangun dam pengelak lahar (Promer). 3) Membangun model rumah yang disarankan untuk daerah sekitar gunung api, agar terhindar dari beban endapan abu gunung api, sebagaimana diuraikan di bawah ini. a) Kemiringan atap 45 o atau lebih curam lagi. b) Tiang penopang atap lebih kerap dibantu dengan tiang diagonal. c) Dianjurkan atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu (pijar). 5. Banjir Fenomena banjir merupakan peristiwa meluapnya air dari sungai sehingga menggenangi wilayah daratan yang normalnya kering. Banjir umumnya terjadi ketika volume air pada sungai melebihi daya tampung sungai tersebut. Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa karena aliran sungai yang sangat deras dan besar dapat menghanyutkan manusia atau tenggelam. Banjir juga membuat jalan tidak dapat dilalui dan merusak fondasi bangunan akibat tergenang air atau terkikis aliran air. Data BNPB menunjukkan bahwa terdapat kejadian banjir di seluruh Indonesia selama tahun 2000 hingga Dari seluruh kejadian tersebut, jumlah korban jiwa akibat banjir sebanyak orang. Provinsi yang aling banyak mengalami banjir dalam periode tersebut adalah Jawa Tengah dengan kejadian. a. Jenis-Jenis Banjir 1) Banjir Danau Banjir danau terjadi karena luapan air danau yang meluber dan menutupi daratan di sekitarnya. Hal ini bisa juga terjadi karena bendungan yang jebol. Kasus yang berkaitan dengan banjir danau diantaranya adalah peristiwa banjir Situgintung tahun Musibah tersebut menelan banyak korban, hingga puluhan orang. 2) Banjir Sungai/Banjir bandang Banjir ini dikarenakan meluapnya air sungai ke daratan. Banjir jenis ini sering terjadi di Indonesia. Contohnya sungai Bengawan Solo, banjir sugai Citarum yang menenggelamkan ratusan rumah dan harta benda. 3) Banjir Laut Pasang/Rob Banjir Laut Pasang atau Rob terjadi karena badai dan gempa bumi. Musibah ini menimpa daerah di pinggir panti. Daerah yang rawah mengalami bencana ini di antaranya adalah Jakarta Utara. Pantai Utara Jawa, Cilacap dan sebagainya. 73

76 4) Banjir Lahar Banjir lahar terjadi karena pertemuan magma hasil muntahan gunung berapi dengan air sungai kemudian menggulung bersama-sama dan berwarna coklat pekat. Air sungai ini membawa pasir dan material dari perut gunung b. Mitigasi Bencana Banjir Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian akibat banjir, tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Kenali penyebab banjir a) Tingginya curah hujan di hulu sungai. b) Permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut. c) Terletak di suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit. d) Banyak permukiman yang dibangun di dataran sepanjang sungai. e) Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai. f) Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai. g) Hutan di hulu sungai banyak di tebangi, padahal hutan berfungsi sebagai unsur hidrolis (penyimpan air) dan orologis (pengatur air) di musim kemarau. h) Berubahnya fungsi hutan dari hutan lindung menjadi hutan produksi. i) Beralihnya fungsi hulu sungai dari kawasan resapan air menjadi kawasan pemukiman. j) Beralinya fungsi hulu dan aliran sungai menjadi areal perkebunan dan pertanian. k) Menyempitnya aliaran sungai akibat pembanguna yang bertambah ke arah bagian tengah sungai. l) Sungai yang semakin dangkal akibat kuatnya erosi yan di bawa oleh sungai berupa material lumpur, pasir, kerikil, dan kayu hasil penebangan liar. m) Masyarakat banyak yang membuang sampah di sungai sehingga air sungai terhambat dan tterhalang oleh sampah yang menumpuk di sungai. 2) Tindakan untuk mengurangi dampak banjir a) Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan. b) Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di bagian sungai yang sering menimbulkan banjir. c) Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai. d) Tidak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin mengadakan program pengerukan sungai. e) Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut. 74

77 f) Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan, dibarengi pengurangan aktivitas di bagian sungai rawan banjir. g) Mengembalikan fungsi hutan di hulu sungai ke fungsi hidrologis dan orologis. h) Mencegah usaha penebangan liar di hulu dan sepanjang aliran sungai. i) Menata pemukiman di hulu dan sepanjang aliran sungai. j) Perkuat kawasan sepanjang aliran sungai dengan tanaman agar tidak mudah longsor. k) Sosialisasikan kepada masyarakat budaya tidak membuang sampah ke sungai serta mengembangkan program kali bersih. l) Merelokasi bangunan yang berada di bantaran sungai. m) Jadikan sungai sebagai sarana transportasi air dan sekaligus kawasan wisata. 3) Yang harus dilakukan sebelum terjadi banjir a) Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat, membersihkan lingkungan sekitar, terutama di saluran air atau selokan, dari timbunan sampah. b) Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan pengurus RT/RW. c) Bersama pengurus RT/RW, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, salah satunya mengangkat penanggung jawab posko banjir. d) Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna evakuasi. e) Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan, atau melakukan konfirmasi. f) Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan kondisi air. g) Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan, antara lain radio baterai, senter, korek gas, dan lilin. h) Siapkan bahan makanan mudah saji dan persediaan air bersih. i) Siapkan obat-obatan darurat. j) Amankan dokumen penting. 4) Yang harus dilakukan saat banjir a) Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana. b) Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi. 75

78 c) Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir, serta segera amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi. d) Jika air terus meninggi, hubungi instansi terkait. 5) Yang harus dilakukan setelah banjir a) Secepatnya membersihkan rumah, terutama bagian lantai, lalu gunakan antiseptik untuk membunuh kuman. b) Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering mewabah setelah kejadian banjir. c) Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit. d) Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan. Berikut ini ada beberapa cara untuk penanggulangan bencana banjir. 1) Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat. 2) Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat. 3) Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk penyerapan air. 4) Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai. 5) Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun. 6) Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul. 6. Tanah Longsor Tanah longsor adalah gerakan tanah dan batuan yang terseret ke bawah pada lahan miring secara tiba tiba dengan volume yang besar dan sekaligus. Penyebab tanah longsor yaitu sebagai berikut. a. lereng yang gundul dengan kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh b. hujan deras c. gempa bumi d. penambangan tanah, batu, pasir yang tidak terkendali 76

79 Gejala tanah longsor hujan deras yang berlangsung lama muncul retakan tanah pohon menjadi miring dan tebing menjadi rapuh kerikil mulai berjatuhan Mitigasi bencana longsor yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. a. Sebelum tejadi longsor 1) Tidak membangun rumah di daerha rawan longsor. 2) Melakukan penanaman pohon pohon pada daerah miring yang memiliki akar yang kuat. 3) Membangun tembok penahan atau batu batu pada lereng yang rawan longsor. 4) Penyuluhan menghindari daerah rawan longsor. 5) Tidak merusak hutan. 6) Membuat terasering. 7) Waspada gejala tanah longsor teruatama pada musim penghujan. b. Sedang terjadi longor 1) Segera menyelamatkan diri dengan keluar rumah jika terjadi hujan besar. 2) Jika mendengar suara bergemuruh setelah hujan segera menghindar. c. Setelah terjadi longsor 1) Menyelamatkan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman. 2) Menyelamatkan harta benda yang masih bisa diselamatkan. 3) Menyiapkan tempat penampungan sementara. 4) Menyediakan dapur umum. 5) Menyedikan air bersih dan sarana kesehatan. 6) Mengerahkan tim penyelamat jika ada yang masih tertimbun longsor. 7) Memberikan obat-obatan kepada korban yang luka. 8) Segera menggali timbunan longsor seperti yang menimbun rumah dan jalan raya. 9) Memperbaiki infrastruktur. 10) Merelokasi rumah warga setempat yang lebih aman. 11) Perhatikan terjadinya longsor susulan. 12) Mendengarkan informasi dari radio dan televisi mengenai informasi terkini. 13) Melaporkan kerusakan dan kerugian harta benda kepada pihak yang berwenang. 14) Tanami kembali daerah bekas longsor dan sekitarnya. 77

80 7. Kekeringan Kekeringan adalah kondisi curah hujan yang kurang dari normal mengakibatkan cadangan air berkurang bahkan sampai tidak ada.penyebab kekeringan yaitu sebagai berikut. a. Faktor meteorologi, seperti pengaruh curah hujan yang lebih sedikit dari baiasanya, kemudian ada pengaruh juga dari el nino sehingga kekeringan semakin panjang. b. Faktor hidrologi, penggundulan hutan menyebabkan berkurangnya daerah resapan air ke dalam tanah (ilfiltrasi) yang menyebabkan debit air berkurang. c. Faktor prasarana sumber daya air, seperti mendangkalnya waduk, sungai, saluran irigasi. d. Faktor sosial ekonomi. Bererapa wilayah di indonesia yang sering mengalami kekeringan yaitu Aceh Utara, Maluku Tengah, Nusa Tenggara Timur Dan Nusa Tenggara Barat. Dampak dan penanggulangan kekeringan di indonesia di bagi atas tiga bagian. c. Kekeringan Jangka Pendek Dampak: 1) kekurangan air untuk kebutuhan rumah tangga; 2) gagal panen atau puso; 3) munculnya penyakit; dan 4) menurunnya kualitas gizi bayi. Penanggulangan kekeringan: 1) segera membantu tetangga yang kekurangan air; 2) membuat hujan buatan; 3) memberi bantuan pangan bagi masyarakat yang kekukarangan pangan; 4) mengobati penyakit akibat kekeringan; dan 5) meningkatkan gizi balita. d. Kekeringan Jangka Menengah Dampak: 1) berkurangnya jumlah air bersih bagi masyarakat; dan 2) kurang maskimalnya sarana dan prasarana air bersih. Penanggulangan: 1) meningkatkan ketersediaan sumber air; 2) meningkatkan kualitas sarana dan prasarana air; 3) meningkatkan kualitas sarana dan prasarana air bersih; 4) mencari poteni air baru; dan 3. kekeringan jangka Panjang. 78

81 Dampak: 1) menurunnya debit sumber air; 2) rusaknya lingkungan sekitar sumber mata air dan waduk; 3) rusaknya hutan; dan 4) semakin meluasnya lahan kritis. Penanggulangan: 1) reboisasi; 2) rehabilitasi lahan kritis; 3) pengelolaan hutan bersama rakyat; 4) pembangunan sumur resapan; 5) pengenalan pertanian dan pola pola yang fleksibel; dan 6) pengelolaan air secara bijaksana. E. Latihan Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat 1. Suatu fenomena alam tergolong sebagai bencana jika mengakibatkan. A. korban jiwa dan kerusakan lingkungan B. korban luka dan kerugian ekonomi C. korban jiwa dan kerugian social D. kerugian material dan immaterial E. korban jiwa dan kerugian psikologis 2. Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian akibat bencana alam disebut. A. sirkulasi bencana B. antisipasi bencana C. mitigasi bencana D. tanggap darurat E. lokalisasi bencana 3. Tindakkan mitigasi bencana dilakukan. A. Sebelum terjadi bencana B. Setelah ada kepastian akan terjadi bencana C. Setelah bencana berlalu D. Sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana E. Setelah dilakukan evaluasi penanganan bencana 79

82 4. Salah satu penyebab bencana kekeringan adalah. A. tanah sulit ditembus air B. musim kemarau berkepanjangan C. kerusakan hutan D. kebakaran hutan E. perluasan pemukiman 5. Hal yang tidak termasuk langkah-langkah mengantisipasi banjir adalah. A. melarang pembangunan pada daerah resapan air B. mebersihkan sungai dari sampah C. melakukan penghijauan D. membuat kanal dan pintu air yang lebih banyak E. membuat sumur resapan 6. Pada saat terjadi tsunami, data keruangan untuk memperkirakan luas wilayah yang terkena bencana berasal dari. A. seismograf B. pengukur pasang surut C. satelit penginderaan jauh D. survei lapangan E. GPS 7. Kegiatan mitigasi bencana merupakan kegiatan. A. Bersifat sosial B. Rutin dan berkelanjutan C. Bersifat praktis D. Bersifat insidental E. Hanya dilakukan ditempat tertentu 8. Hal yang tidak termasuk langkah-langkah mitigasi bencana longsor adalah. A. menangkap pembalakan hutan B. melakukan reboisasi C. membuat saluran irigasi D. membuat terasering E. melakukan penambangan di perbukitan 9. Data hasil pantauan aktivitas gunung api dilaporkan ke. A. BMKG B. BASARNAS 80

83 C. Kementrian ESDM D. PVMBG E. BPPT 10. Jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah. A. banjir dan badai B. tanah longsor dan gempa bumi C. letusan gunung api dan gempa bumi D. banjir dan tanah longsor E. kekeringan dan tanah longsor 11. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 menggolongkan bencana menjadi tiga yaitu. A. bencana alam, bencana ekonomi, bencana social B. bencana alam, bencana social, bencana lingkungan C. bencana alam, bencana non alam, bencana social D. bencana alam, bencana buatan manusia, bencana social E. bencana alam, bencana non alam, bencana buatan manusia 12. Contoh bencana yang tidak terjadi di wilayah Indonesia adalah. A. Kekeringan B. Wabah penyakit C. Angin tornado D. Badai tropis E. Kebakaran hutan 13. Informasi yang tidak dibutuhkan saat melakukan tanggap darurat bencana adalah. A. kondisi geografis wilayah terkena bencana B. jalur transportasi dan sistem telekomunikasi C. perkiraan jumlah korban meninggal D. lokasi penampungan korban bencana dan ketersediaan logistik E. angka ketergantungan penduduk 14. Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah. A. Mitigasi, respons, kesiapsiagaan, pemulihan B. Mitigasi, kesiapsiagaan, respons, pemulihan C. Mitigasi, tanggap darurat, respons, pembangunan D. Mitigasi, pengawasan, respons, pemulihan E. Mitigasi, tanggap darurat, respons, pembangunan 81

84 15. Contoh bahaya ikutan dari suatu bencana adalah A. Tsunami menyebabkan tanah longsor B. Kebakaran hutan menyebabkan kekeringan C. Tanah longsor menyebabkan gempa bumi D. Badai tropis menyebabkan banjir E. Tornando menyebabkan kekeringan 16. Hal yang bukan termasuk cara mitigasi bahaya kebakaran adalah A. mematikan listrik jika tidak digunakan B. mengganti selang tabung gas yang sudah rusak C. membari pelatihan cara memadamkan api bagi warga D. membangun hidran air lebih banyak E. melaporkan pencurian listrik yang terjadi di lingkungan sekitar 17. NTWC adalah system peringatan dini yang dimiliki Indonesia berkaitan dengan bencana.. A. gunung meletus B. banjir C. taifun D. tsunami E. kebakaran hutan 18. Salah satu upaya mengurangi tingkat kerusakan wilayah pesisir dari gelombang tsunami ialah. A. Menciptakan dan melestarikan hutan mangrove B. Pembangunan dermaga yang banyak C. Memperbanyak saluran banjir D. Pengerukan pasir pantai E. menjadikan pesisir sebagai tempat pembuangan akhir sampah 19. Wilayah wilayah manakah yang paling sering dilanda kebakaran hutan di Indonesia. A. Yogyakarta, Kalimantan, Banten B. Riau, Jambi, Kalimantan Tengah C. DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat D. Kalimantan Timur, Papua, Yogyakarta E. Bali, NTT, Banten 20. Upaya mitigasi struktural yang paling tepat ditunjukkan oleh kegiatan. 82

85 A. pembentukan kelompok kerja B. mengecek dan menguji sarana peringatan dini C. memonitor curah hujan D. melaksanakan latihan evakuasi E. pembangunan tanggul penahan banjir Essai Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat 1. Jelaskan perbedaan mitgasi bencana dengan penanggulangan bencana! 2. Jelaskan tujuan utama mitigasi bencana! 3. Jelaskan langkah langkah mitigasi bencana banjir di perkotaan! 4. Berikan contoh - contoh kegiatan yang termasuk adaptasi di bidang ketersediaan air? 5. Sebutkan contoh contoh bencana alam yang diakibatkan oleh dinamika atmosfer? 6. Mengapa Indonesia rawan bencana gempa bumi dan gunung api? Berikan alasanmu! 7. Jelaskan tugas pokok lembaga BMKG? 8. Sebutkan contoh contoh bencana alam hebat yang pernah melanda Indonesia! 9. Bencana alam apakah yang sering terjadi di wilayah Kalimantan? Apa faktor penyebabnya 10. Sebutkan data data apa yang diperlukan dalam mitigasi bencana alam? F. Lembar Pengamatan Pengamatan I Apa yang harus didiskusikan 1. Buatlah kliping mengenai bencana alam di Indonesia! 2. Amati lingkungan alam sekitar tempat tinggalmu, menurut pendapatmu bencana alam apakah yang mungkin terjadi atau mengancam lingkunganmu itu? Jelaskan! 83

86 Pengamatan II Apa yang harus didiskusikan Perhatikanlah pamflet berikut ini. Apakah tujuan dari Pamflet tersebut? Bagaimanakah agar informasi dalam pamflet tersebut dapat menyebar secara efektif? 84

87 G. Daftar Referensi Cari tahu lebih banyak BBC Horizon Special Japan Earthquake 2011 Download Safe school di Playstore untuk aplikasi seru di Android 85

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 1. Awan yang mempunyai ketinggian dasar awan antara 26 km termasuk ke dalam awan. Rendah Vertikal Menengah Sangat Tinggi Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1 BAB I PENDAHULUAN Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klima dan logos. Klima berarti kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintang tempat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi definisi klimatologi

Lebih terperinci

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian dan kandungan gas atmosfer. 2. Memahami fungsi

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen 1. Komposisi gas terbesar di atmosfer adalah gas. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1 argon oksigen nitrogen hidrogen karbon dioksida Komposisi gas-gas di udara

Lebih terperinci

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah. Atmosfer Bumi 800 km 700 km 600 km 500 km 400 km Aurora bagian atas Meteor 300 km Aurora bagian bawah 200 km Sinar ultraviolet Gelombang radio menumbuk ionosfer 100 km 80 km Mesopause Stratopause 50 km

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST. Menjelaskan fungsi atmosfer 153 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X Tahun Pembelajaran : 2014/2015 : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer : 3.2 Menganalisis atmosfer dan dampaknya

Lebih terperinci

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IV ATMOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang

Lebih terperinci

Komposisi gas pembentuk atmosfer

Komposisi gas pembentuk atmosfer ATMOSFER Komposisi gas pembentuk atmosfer Nitrogen Oksigen Argon Gas Simbol Volume (%) Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang sering disebut

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas ATMOSFER ATMOSFER Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfir

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.4 PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan 1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan menahan sebagian radiasi matahari C. Melepas molekul

Lebih terperinci

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI ATMOSFER BUMI 6.1. Awal Evolusi Atmosfer Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandung CO 2 (karbon dioksida) berkadar tinggi

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. BAB VII TATA SURYA STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya. KOMPETENSI DASAR 1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya 2. Mendeskripsikan Matahari sebagai

Lebih terperinci

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah KLASIFIKASI IKLIM Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas Pemanasan Bumi Meteorologi Suhu dan Perpindahan Panas Suhu merupakan besaran rata- rata energi kine4k yang dimiliki seluruh molekul dan atom- atom di udara. Udara yang dipanaskan akan memiliki energi kine4k

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira Udara & Atmosfir Angga Yuhistira Udara Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Betapa pentingnya

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1 1. Keberadaan air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya... tetap semakin berkurang semakin bertambah selalu berubah-ubah

Lebih terperinci

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh BAB 5 AWAN DAN KELEMBABAN Siklus Air di Atmosfir Siklus hidrologi: uap air dari benda mati (evaporasi) dan benda hidup (transpirasi), berkondensasi menjadi awan, dan turun sebagai hujan (presipitasi).

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

Jaman dahulu Sekarang

Jaman dahulu Sekarang PENGANTAR Meteorologi meteoros: benda yang ada di dalam udara logos: ilmu/kajian ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer) Klimatologi klima: kemiringan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimantan Selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah ekuator memiliki pola cuaca yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas monsoon,

Lebih terperinci

Letak Geografis Indonesia

Letak Geografis Indonesia Kompetensi Setelah mempelajari materi ini siswa dapat : Materi 1. Menunjukkan letak geografis (posisi geografis) Indonesia. 2. Menyajikan informasi tentang arah angin muson di Indonesia 3. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari yang sampai di bumi merupakan sumber utama energi yang menimbulkan segala macam kegiatan atmosfer seperti hujan, angin, siklon tropis, musim panas, musim

Lebih terperinci

A. Definisi (pengertian)

A. Definisi (pengertian) II. CUACA DAN IKLIM A. Definisi (pengertian) Cuaca adalah keadaan fisis atmosfer pada suatu saat di suatu tempat. Keadaan fisik atmosfer ini dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur-unsurnya,

Lebih terperinci

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Meteorologi Suhu Udara dan Kehidupan Variasi Suhu Udara Harian Bagaimana Suhu Lingkungan Diatur? Data Suhu Udara Suhu Udara dan Rasa Nyaman Pengukuran Suhu Udara Variasi Suhu Udara

Lebih terperinci

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI

Pembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI Pembentukan Hujan 1 1. Pengukuran dan analisis data hujan 2. Sebaran curah hujan menurut ruang dan waktu 3. Distribusi curah hujan dan penyebaran awan 4. Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) KLIMATOLOGI

Lebih terperinci

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi : X (sepuluh)

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi : X (sepuluh) SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X (sepuluh) Semester : 2 (dua) Standar : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer. 3.1. Menganalisis dinamika kecenderung an perubahan litosfer

Lebih terperinci

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Indentitas Flora dan Fauna Indonesia Indonesia merupakan negara yang memiliki

Lebih terperinci

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI

METEOROLOGI-KLIMATOLOGI METEOROLOGI-KLIMATOLOGI TEMPERATUR Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Alat untuk mengukur suhu atau temperatur udara atau derajat panas disebut Thermometer.

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN DISUSUN OLEH: 1. A 2. S 3. S 4. S 5. S 6. S 7. S 8. S PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C) Pengaruh Kadar Gas Co 2 Pada Fotosintesis Tumbuhan yang mempunyai klorofil dapat mengalami proses fotosintesis yaitu proses pengubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia dengan terbentuknya senyawa

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

Atmosf s e f r e B umi

Atmosf s e f r e B umi Atmosfer Bumi Massa Atmosfer Tekanan di permukaan laut seluas 1 cm 2, dihasilkan oleh berat udara 1,02 kg massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6 Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan

Lebih terperinci

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon Kurikulum 2013 FIsika K e l a s XI PEMANASAN GLOBAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Dapat menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah

Lebih terperinci

ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer

ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya Troposfer ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi. Kandungan/Unsur-unsur gas

Lebih terperinci

6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6. Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi) : kg

6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6. Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi) : kg Massa Atmosfer Tekanan di permukaan laut seluas 1 cm 2, dihasilkan oleh berat udara 1,02 kg 6massa udara yg terdapat pd seluas 1 cm 2 : 1,02 kg6 Massa total atmosfer : 1,02 kg x ( luas permukaan bumi)

Lebih terperinci

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN BAB 3 14 Variasi Suhu Udara Harian Pemanasan Siang Hari Pemanasan permukaan bumi pada pagi hari secara konduksi juga memanaskan udara di atasnya. Semakin siang, terjadi perbedaan suhu yang besar antara

Lebih terperinci

Atmosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN C. CUACA D. SUHU B. LAPISAN ATMOSFER E. TEKANAN DAN ANGIN ATMOSFER. materi78.co.nr

Atmosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN C. CUACA D. SUHU B. LAPISAN ATMOSFER E. TEKANAN DAN ANGIN ATMOSFER. materi78.co.nr Atmosfer A. PENDAHULUAN Atmosfer aalah lapisan uara yang menyelubungi bumi yang teriri ari berbagai maam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain aalah nitrogen (78%), oksigen (21%),

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL 1. Modal dasar terbaik bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah... Letak Indonesia yang strategis

Lebih terperinci

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali. 4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim, yaitu musim

Lebih terperinci

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,

Lebih terperinci

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL Planet Bumi 1 SISTEM KERJA BUMI Planet Bumi 2 Keseimbangan Energi di Bumi Fungsi: Untuk memproyeksikan permukaan bumi agar menjadi suatu informasi bagi manusia. Jenis-jenis:

Lebih terperinci

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Hujan Tropis Hujan hujan tropis adalah daerah yang ditandai oleh tumbuh-tumbuhan subur dan rimbun serta curah hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis

Lebih terperinci

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate

Lebih terperinci

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II LATIHAN 1 Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Gerak adalah.. 2. Apel yang telah masak dari pohon dapat mengalami gerak. 3. Lapangan

Lebih terperinci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER Setelah memelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki Kemampuan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada atmosfer dan hidrosfer serta pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI

STRUKTURISASI MATERI STRUKTURISASI MATERI KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan 4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya

Lebih terperinci

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : Siklus pendek : Air laut uap air embun awan hujan laut darat Siklus sedang : Air laut uap air embun

Lebih terperinci

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia : JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD V (LIMA) ILMU PENGETAHUAN ALAM KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA A. KENAMPAKAN ALAM 1. Ciri-Ciri Kenampakan Alam Kenampakan Alam di Indonesia mencakup

Lebih terperinci

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad METEOROLOGI LAUT Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin M. Arif Zainul Fuad Cuaca berubah oleh gerak udara, gerak udara disebabkan oleh berbagai gaya yang bekerja pada partikel udarayg berasal dari energi matahari

Lebih terperinci

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life Klasifikasi Iklim Klimatologi Klasifikasi?? Unsur-unsur iklim tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Terdapat kecenderungan dan pola yang serupa apabila faktor utama

Lebih terperinci

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair Iklim merupakan rata-rata dalam kurun waktu tertentu (standar internasional selama 30 tahun) dari kondisi udara (suhu,

Lebih terperinci

Kunci Jawaban Kompetisi Sains Madrasah GEOGRAFI Madrasah Aliyah Tingkat Provinsi 2015

Kunci Jawaban Kompetisi Sains Madrasah GEOGRAFI Madrasah Aliyah Tingkat Provinsi 2015 Kunci Jawaban Kompetisi Sains Madrasah GEOGRAFI Madrasah Aliyah 1 B. Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with care 21 A. Nusa Tenggara Timur 2 A. Penduduk Muda (Expansiv Piramidae) 22 A. Iso Keraunik

Lebih terperinci

3. Simbol yang baik untuk memperlihatkan persebaran pada peta adalah a. grafis d. lingkaran b. titik e. warna c. batang

3. Simbol yang baik untuk memperlihatkan persebaran pada peta adalah a. grafis d. lingkaran b. titik e. warna c. batang TRY OUT UJIAN NASIONAL 005 GEOGRAFI SMA/MA Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal! 2. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas anda pada Lembar Jawaban yang telah disediakan 3.

Lebih terperinci

SILABUS. Bentuk Tagihan Tertulis. Jenis Tagihan Unjuk kerja. Tugas individu. Tes lisan. Portofolio. Ringkasan. Unjuk kerja. Tugas individu.

SILABUS. Bentuk Tagihan Tertulis. Jenis Tagihan Unjuk kerja. Tugas individu. Tes lisan. Portofolio. Ringkasan. Unjuk kerja. Tugas individu. SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kelas : X (sepuluh) Semester : 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek Kompetensi Materi Pokok Indikator Kegiatan Dasar

Lebih terperinci

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Global Warming Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 C (1.33 ± 0.32 F)

Lebih terperinci

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Proses penguapan air yang ada di permukaan bumi secara langsung melalui proses pemanasan muka bumi disebut a. Transpirasi b. Transformasi c. Evaporasi d. Evapotranspirasi e.

Lebih terperinci

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) SYAMSUL WAHID S 15B08063_Kelas C PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL A. Kompetensi Dasar 3.9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang Abstrak Cuaca akhir-akhir ini sulit diprediksi dan tidak menentu, sering terjadi cuaca ekstrem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hujan / Presipitasi Hujan merupakan satu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa, seperti salju, hujan es, embun dan kabut. Hujan terbentuk

Lebih terperinci

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi.

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi. Sekitar 396.000 kilometer kubik air masuk ke udara setiap tahun. Bagian yang terbesar sekitar 333.000 kilometer kubik naik dari samudera. Tetapi sebanyak 62.000 kilometer kubik ditarik dari darat, menguap

Lebih terperinci

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG KONSEP DASAR Cuaca adalah kondisi dinamis atmosfer dalam skala ruang, waktu yang sempit. Iklim merupakan rata-rata kumpulan kondisi cuaca pada skala ruang/ tempat yang lebih

Lebih terperinci

Disusun oleh : Kelompok III

Disusun oleh : Kelompok III Disusun oleh : Kelompok III 1. Camelia Nanda Sholicha (07) 2. Citra Ayu Foni Andiana (09) 3. Devi Qurratul A yun (10) 4. Devi Rusdianawati (11) 5. Nila Afrianti (28) 6. Rahmat Tri Atmojo (30) SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Kondisi Wilayah Kabupaten Gorontalo Kabupaten Gorontalo terletak antara 0 0 30 0 0 54 Lintang Utara dan 122 0 07 123 0 44 Bujur Timur. Pada tahun 2010 kabupaten ini terbagi

Lebih terperinci