PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Poros Utama No. 1 Telepon (0655) Faks (0655) SUKA MAKMUE KodePos 23671

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Poros Utama No. 1 Telepon (0655) Faks (0655) SUKA MAKMUE KodePos 23671"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA SEKRETARIAT DAERAH Jalan Poros Utama No. 1 Telepon (0655) Faks (0655) SUKA MAKMUE KodePos Suka Makmue, 02 Maret 2015 Nomor : 863 / 214 / 2015 Kepada : Sifat : Segera Yth. Pimpinan SKPK / Unit Kerja Lampiran : 1 (satu) berkas di Lingkungan Pemerintah Perihal : Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Kabupaten Nagan Raya Negeri Sipil (PPKP) Tahun di Tempat SURAT EDARAN A. DASAR 1. Undang undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Displin Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil; 4. Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. B. KETENTUAN 1. Penilaian Prestasi Kerja merupakan suatu proses rangkaian manajemen kinerja yang berawal dari penyusunan perencanaan prestasi kerja yang berupa Sasaran Kerja Pegawai (SKP), penetapan tolok ukur yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya dari setiap kegiatan tugas jabatan; 2. Penilaian Prestasi Kerja PNS (PPKP) dilakukan berdasarkan prinsip objektif; terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan; 3. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek orientasi pelayanan; integritas; komitmen; disiplin; kerja sama; dan kepemimpinan (hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural); 4. Perubahan pola pikir bahwa PPKP tidak sama dengan DP-3, PPKP berdasarkan prinsip objektif, sehingga : a. Nilai PPKP tidak mengacu pada nilai DP-3 tahun lalu; b. Nilai PPKP bawahan dapat melebihi nilai PPKP atasan; c. Nilai PPKP PNS/CPNS golongan I atau II dapat diatas 90; d. Nilai realisasi kualitas kerja dapat dibawah 76 (cukup), sepanjang rata-rata SKP bernilai di atas 76 (baik); e. PNS yang akan naik pangkat tidak perlu ditambah nilai PPKPnya; f. Nilai PPKP PNS memiliki fluktuasi dan tidak boleh tetap serta merupakan hasil kerja riil dari PNS yang bersangkutan. C. PELAKSANAAN 1. Mekanisme penilaian prestasi kerja PNS a. PNS yang akan dinilai menghadap Pejabat Penilai dengan membawa: (1) Sasaran kerja pegawai yang sudah ditandatangani Pejabat Penilai (2) Draf penilaian perilaku kerja yang sudah diisi semua data target dan realisasi kerja, kecuali realisasi kualitas kerja yang akan diisi oleh Pejabat Penilai; (3) PNS yang akan dinilai mengisi tugas tambahan dan kreativitas, sedangkan penilaian tugas tambahan dan kreativitas tetap dilakukan oleh Pejabat Penilai; (4) Draf pengukuran perilaku kerja dalam bentuk Buku Catatan Penilaian Perilaku Kerja PNS sesuai PERKA BKN Nomor 1 tahun 2013, halaman 76 dan 104; (5) Dokumen pendukung lain jika diperlukan seperti : a) asli/draft realisasi laporan keuangan tahunan subbid/bidang/skpk b) asli/draft realisasi kerja sesuai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati dari Subbid/bidang/SKPK; c) Surat Keterangan tugas tambahan; d) Surat Keterangan kreativitas; b. Pejabat penilai menilai realisasi kualitas kerja sesuai PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, huruf B, halaman 20. c. Pejabat Penilai menilai tugas tambahan dan kreativitas sesuai PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, huruf E dan F, halaman 60 dan 61. d. Pejabat Penilai menilai aspek perilaku sesuai PERKA BKN Nomor 1 tahun 2013 Anak Lampiran I-f, halaman 90 s.d 93.

2 e. Draft pengukuran SKP dan Buku Catatan Perilaku Kerja yang sudah diberi nilai oleh Pejabat Penilai dikembalikan pada PNS yang bersangkutan untuk diperbaiki dan diajukan permohonan tanda tangan kembali. 2. PNS yang dinilai jika merasa keberatan atas nilai sebagaimana tertuang dalam formulir penilaian prestasi kerja, baik secara keseluruhan maupun sebagian, dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai dengan alasan-alasannya kepada Atasan Pejabat Penilai secara hierarki paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja tersebut. 3. Seorang pejabat Struktural tidak dapat membawahi dan atau menilai PPKP dari PNS non fungsional tertentu yang memiliki pangkat/golongan ruang lebih tinggi. 4. Seorang Pejabat Struktural dapat membawahi PNS fungsional tertentu dengan pangkat/golongan ruang lebih tinggi, akan tetapi tidak boleh menilai PPKPnya. Pejabat struktural tersebut hanya dapat memberi bahan penilaian untuk disampaikan ke Pejabat yang lebih tinggi sesuai saluran hierarki. 5. Apabila Pejabat Penilai dan atau Atasan Pejabat Penilai dalam keadaan kosong dan atau memiliki pangkat golongan ruang lebih rendah dari PNS yang dinilai, maka perbuatan PPKP ditarik ke atas sesuai saluran hierarki ( penilaian ditarik ke atas ). 6. Apabila PNS yang akan dinilai pernah dijatuhi hukuman disiplin atau sedang dalam proses pemeriksaan karena diduga melakukan pelanggaran disiplin dalam periode masa penilaian (1 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014), maka Pejabat Penilai dan atau Atasan Pejabat Penilai wajib menilai salah satu unsur perilaku kerja dengan nilai maksimal 75 atau cukup sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan. 7. Permohonan penilaian PPKP untuk PNS yang Pejabat Penilaianya atau Atasan Pejabat Penilainya Bupati atau Sekretaris Daerah atau Asisten Administrasi Umum Sekda dikirim kepada Kepala Badan Kepegawaian,Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Nagan Raya untuk diverifikasi sesuai mekanisme sebagaimana terlampir. Permohonan paling lambat diterima BKPP tanggal 28 Maret Form PPKP disimpan dan diperlihara dengan baik oleh pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian (Sekretaris/KTU SKPK) selama 3 ( tiga ) tahun di SKPK masing-masing. 9. Pimpinan SKPK wajib mengirim salinan (dalam bentuk softcopy file Microsoft excell) SKP, Pengukuran SKP dan Form PPKP semua PNS di lingkungannya ke BKPP Kabupaten Nagan Raya untuk diverifikasi, Softcopy paling lambat diterima BKPP tanggal 28 Maret Pimpinan SKPK wajib mengirim form PPKP (dalam bentuk asli hardcopy) semua PNS di lingkungannya yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas ke BKPP Kabupaten Nagan Raya sebanyak 1 (satu) rangkap untuk diverifikasi dan dikirim kepada kepala BKN RI. 1 dapat menjatuhkan sanksi disiplin kepada PNS yang tidak mencapai sasaran kerja, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. 12. Hal-hal yang belum jelas tentang proses penilaian prestasi kerja PNS dapat ditanyakan ke Bidang Mutasi Kepegawaian BKPP Kabupaten Nagan Raya. Demikian untuk dijadikan perhatian dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. a.n. BUPATI NAGAN RAYA SEKRETARIS DAERAH, Drs. H.T.ZAMZAMI,TS.MM Pembina Utama Madya NIP TEMBUSAN : Disampaikan kepada Yth : 1. Gubernur Aceh di Banda Aceh; 2. Bupati Nagan Raya di Suka Makmue ( sebagai laporan ); 3. Pertinggal. FR/BidangmutasiBKPP/2015

3 Lampiran I : Surat Edaran Bupati Nagan Raya Nomor : 863 / / 2015 Tanggal : 02 Maret 2015 KETENTUAN PNS YANG DINILAI, PEJABAT PENILAI DAN ATASAN PEJABAT PENILAI PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA NO PNS YANG DINILAI PEJABAT PENILAI (PP) A. 2. Staf Ahli Bupati 3. Asisten Sekda 2. Bupati 3. Sekretaris Daerah ATASAN PEJABAT PENILAI (APP) 2. Bupati 3. Bupati B. 1. Kepala Dinas/Badan 2. Sekretaris/Kabid 3. Kepala UPT Dinas/Badan 4. Kasubbag/Kasubbid/Kasi Dinas/Badan 5. Kasubbag di Lingkungan UPTD C. 1. Kepala Kantor 2. Kasubbag/Kasi D. 1. Kabag Setdakab 2. Kasubbag Setdakab E. 1. Sekretaris DPRK 2. Kabag Set. DPRK 3. Kasubbag Set DPRK F. 1. Camat 2. Sekretaris Camat/Kasi 3. Kasubbag 4. Sekretaris Desa PNS G. 1. Kepala UPTD Disdik 2. KTU UPTD Disdik 3. Pejabat Fungsional Pengawas/Penilik Sekolah TK/SD 4. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala TK/SD 5. Pejabat Fungsional Guru TK/SD/TKLB/SDLB. Di Lingkungan UPTD Pendidikan Unit Kecamatan 6. Pejabat Fungsional Guru TK/SD/TKLB/SDLB diperbantukan H. 1. Kepala Tata Usaha SMP/SMA/SMK 2. Pengawas/Penilik Sekolah SMP/SMA/SMK 3. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala SMP/SMA/SMK 4. Pejabat Fungsional Guru SMP/SMA/SMK 5. Guru SMP/SMA/SMK yang diperbantukan 2. Kepala Dinas/Badan 3. Kepala Dinas/Badan 4. Sekretaris/Kabid 5. Kepala UPTD 2. Kepala Kantor 1. Asisten Sekdakab 2. Kabag Setdakab 2. Sekretaris DPRK 3. Kabag DPRK 2. Camat 3. Sekretaris Camat 4. Kasi Tata Pemerintahan 1. Kepala Disdik 2. Kepala UPTD 3. Kepala UPTD 4. Kepala UPTD 5. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala TK/SD/TKLB/SDLB Negeri 6. Pejabat Fungsional Pengawas/Penilik Sekolah TK/SD 1. Sekretaris Disdik atau Kabid yang menangani 2. Kepala Dinas Disdik 3. Sekretaris Disdik atau Kabid yang menangani 4. Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala SMP/SMA/SMK 5. Sekretaris Dinas Pendidikan atau Kabid yang menangani 2. Sekretaris Daerah 3. Sekretaris Daerah 4. Kepala Dinas/Badan 5. Kepala Dinas/Badan 2. Asisten Sekda 2. Asisten Sekda 2. Sekretaris Daerah 3. Sekretaris DPRK 2. Sekretaris Daerah 3. Camat 4. Camat 2. Kepala Disdik 3. Sekretaris Disdik atau Kabid yang menangani 4. Sekretaris Disdik atau Kabid yang menangani 5. Kepala UPTD 6. Kepala UPTD 1. Kepala Disdik 2. Asisten Administrasi dan Umum 3. Kepala Disdik 4. Sekretaris Disdik atau Kabid yang menangani 5. Kepala Disdik

4 I. 1. Pejabat Fungsional Tertentu di lingkungan Dinas/Badan/Kantor 2. Pejabat Fungsional Tertentu di Lingkungan UPT Dinas/Badan/Kantor 1. Kepala Dinas/Badan/Kantor 2. Kepala UPTD 1. Asisten Administrasi dan Umum Sekda 2. Kepala Dinas/Badan/Kantor J. 1. Direktur RSUD 2. Kabag TU/Kabid 3. Kasubbid/Kasi RSUD 4. Pejabat Fungsional di Lingkungan RSUD 1. Sekda 2. Direktur RSUD 3. Kabag TU/Kabid 4. Kabag TU/Kabid 2. Sekda 3. Direktur RSUD 4. Direktur RSUD K 1. Pejabat Fungsional Umum. (staf) 2. Pajabat Fungsional Umum di Lingkungan UPTD Disdik termasuk Penjaga gedung dan Taman Sekolah SD/TK 3. Pejabat Fungsional Umum di Lingkungan SMP/SMA/SMK termasuk Penjaga Gedung dan Taman Sekolah 1. Atasan Langsung (Pajabat Eselon IV/III) 2. KTU UPTD Disdik 3. KTU SMP/SMA/SMK 1. Pejabat Eselon II/III 2. Kepala UPTD Disdik 3. Sekretaris Disdik atau Kabid yang menangani a.n. BUPATI NAGAN RAYA SEKRETARIS DAERAH, Drs. H.T.ZAMZAMI,TS.MM Pembina Utama Madya NIP FR/BidangmutasiBKPP/2015

5 Lampiran II : Surat Edaran Bupati Nagan Raya Nomor : 863/214/2015 Tanggal : 02 Maret 2015 PETUNJUK RINGKASAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA A. PENILAIAN SKP 1. Penyusunan dan Penilaian SKP bagi PNS yang Mutasi / Pindah. Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertical (promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan struktural, jabatan fungsional, dari struktural ke fungsional atau sebaliknya). Perpindahan pegawai dapat berupa; a. Perpindahan antar jabatan struktural, antar jabatan fungsional umum atau dari jabatan fungsional umum ke jabatan struktural. b. Perpindahan dari jabatan fungsional umum ke jabatan fungsional tertentu. c. Perpindahan dari jabatan fungsional tertentu ke jabatan struktural. d. Perpindahan unit kerja dari unit kerja baru (misal perpindahan seksi, bidang/bagian, kantor atau Kabupaten/kota). Jika terjadi perpindahan jabatan/unit kerja maka PNS yang dinilai wajib membuat : a. SKP di jabatan/unit kerja lama b. Penilaian SKP di jabatan/unit kerja lama c. Form PPPK di jabatan/unit kerja lama, misal mendapat nilai akhir A d. SKP di jabatan/unit kerja baru e. Penilaian SKP di jabatan/unit kerja baru f. Form PPPK di jabatan/unit kerja baru, misal mendapat nilai akhir B g. Buku catatan penilaian perilaku kerja PNS yang sesuai PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013 halaman 76 dan 104 dengan mencantumkan nilai akhir PNS tersebut yaitu (A+B) di bagi dua. 2. Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS pejabat fungsional tertentu yang memperoleh kenaikan jabatan fungsional dan atau perubahan pembagian tugas mengajar disamakan dengan penyusunan dan penilaian PNS yang mutasi/pindah; 3. Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS pejabat fungsional tertentu berpedoman pada Permenpan dan Peraturan Menteri yang mengatur Jabatan fungsional masing-masing. Khusus pejabat fungsional guru berpedoman pada Permendiknas Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yaitu dengan melaksanakan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB); 4. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti bersalin/cuti besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatna dan target serta waktu; 5. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan; 6. Penyusunan SKP bagi PNS yang ditunjuk sebagai pelaksana Tugas (Plt), maka tugas-tugas sebagai Plt, dihitung sebagai tugas tambahan; 7. Penyusunan SKP bagi PNS yang kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : 8. Penyusunan SKP bagi PNS yang dipekerjakan/diperbantukan,maka penyusunan /penilainnya dilakukan di tempat yang bersangkutan dipekerjakan/diperbantukan ; 9. Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS, maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yang telah ditetapkan. Dalam hal demikian, maka dilakukan penyesuaian target berdasarkan input/bahan kerjanya dari pihak/unit kerja/instansi lain; 10. Penyusunan SKP bagi CPNS dilakukan terhitung mulai tanggal dikeluarkannya Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; 11. Penyusunan dan Penilaian SKP bagi PNS yang sampai dengan akhir tahun tidak melakukan seluruh kegiatan yang seharusnya dilakukan; 12. Penyusunan SKP bagi PNS yang menduduki jabatan rangkap sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yang dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.

6 B. PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN 1. Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yagn ada hubungannya dengan tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang ditetapkan; 2. Selain melakukan kegiatan tugas pokok yang ada dalam SKP, seorang PNS dapat melaksanakan tugas lain atau tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsungnya dan melaksanakan tugas lain atau tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsungnya dan dibuktikan dengan surat keterangan dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-c PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, maka pada akhir tahun yang bersangkutan dapat diberikan nilai tugas tambahan paling rendah 1 (satu) dan paling tinggi 3 (tiga); 3. Penilaian tugas tambahan berpedoman pada PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, huruf E, halaman 60. C. PENILAIAN KREAIVITAS 1. Kreativitas adalah kemampuan PNS untuk menciptakan sesuatu gagasan/metode pekerjaan yang bermanfaat bagi unit kerja, organisasi, atau negara; 2. Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yang baru dan berkaitan dengan tugas pokoknya serta dibuktikan dengan surat keterangan sebagai berikut : a. Unit kerja setingkat eselon II; b. Pejabat pembina kepegawaian; atau c. Presiden; Dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-d PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, maka pada akhir tahun yang bersangkutan dapat diberikan nilai kreativitas paling rendah 3 (tiga) dan paling tinggi 12 (dua belas). 3. Penilaian kreativitas tidak bersifat kumulatif dan dinilai yang paling tinggi; 4. Penilaian kreativitas berpedoman pada PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, huruf F, halaman 61. D. PENILAIAN DAN PENANDATANGAN CAPAIAN SKP 1. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target; 2. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus); 3. Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh Pejabat Penilai pada formulir Penilaian SKP, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-e PERKA BKN Nomor 1 Tahun E. PENILAIAN PERILAKU KERJA 1. Cara menilai perilaku kerj adilakukan melalui pengamatan oleh Pejabat Penilai terhadap PNS yang dinilai, penilaian perilaku kerja dapat mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing. Kriteria Penilaian Perilaku Kerja PNS dibuat menurut contoh secagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-f PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013; 2. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100 (seratus); 3. Nilai komitmen disepakti minimal 91 dengan maksud bahwa semua PNS selalu berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja. F. PEJABAT PENILAI DAN ATASAN PEJABAT PENILAI 1. Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap PNS di lingkungan unit kerjanya; 2. Pejabat Pembina kepegawaian sebagai Pejabat Penilai dan/atau atasan pejabat penilai yang tertinggi di Pemerintah Kabupaten Nagan Raya; 3. Pejabat Penilai yang akan mengakhiri masa jabatan/pindah unit kerja wajib terlebih dahulu membuat catatan penilaian perilaku kerja bawahannya, paling lama 1 (satu) bulan sebelum pejabat penilai yang bersangkutan mengakhiri masa jabatannya/pindah unit kerja dan diserahkan kepada pejabat penggantinya atau atasan langsungnya sebagai bahan pertimbangan penilaian.

7 G. PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS 1. Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam 1 (satu) tahun; 2. Penilaian prestasi kerja dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang bersangkutan dan paling lambat akhir Januari tahun berikutnya; 3. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan dengan cara menggabungkan antara unsur SKP dan unsur perilaku kerja dengan menggunakan formulir yang dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak lampiran I-g PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013; 4. Berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja maka pejabat penilai dapat memberikan rekomendasi kepada pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian sebagai bahan pembinaan karier terhadap PNS yang dinilai, misalnya; a. Untuk meningkatkan kemampuan dengan mengikutsertakan diklat teknis seperti diklat komputer, kenaikan pangkat, pensiun, kehumasan, sekretaris, dan sebagainya; b. Untuk menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pekerjaan perlu penyegaran ke unit kerja lain (rotasi), dan sebagainya; dan c. Untuk kebutuhan pengembangan perlu peningkatan pendidikan dan peningkatan karier (promosi), dan sebagainya. 5. Dalam hal PNS yang dinilai tidak menandatangani hasil penilaian prestasi kerja, maka hasil penilaian prestasi kerja ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai; 6. Dalam hal Pejabat Penilai tidak menandatangani hasil penilaian prestasi kerja, maka hasil penilaian prestasi kerja ditetapkan oelh Atasan Pejabat Penilai; 7. Dalam hal PNS yang dinilai dan Pejabat Penilai tidak menandatangani hasil penilaian prestasi kerja, maka hasil penilaian prestasi kerja ditetapkan oelh atasan Pejabat Penilai; 8. Pejabat Penilai wajib menyampaikan hasil penilaian prestasi kerja kepada Atasan Pejabat Penilai paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal diterimanya penilaian prestasi kerja; 9. Hasil penilaian prestasi kerja mulai berlaku sesudah ada pengesahan dari Atasan Pejabat Penilai. H. KEBERATAN 1. PNS yang dinilai yang merasa keberatan atas nilai sebagaimana tertuang dalam formulir penilaian prestasi kerja, baik secara keseluruhan maupun sebagaimana dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai dengan alasan-alasannya kepada Atasan Pejabat Penilai secara hierarki paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja tersebut; 2. Dalam hal PNS yang dinilai keberatan atas hasil penilaian, maka PNS yang dinilai harus membubuhkan tandatangan pada tempat yang telah disediakan dan sesudah itu mengembalikan formulir penilaian prestasi kerja tersebut kepada Pejabat Penilai paling lama 14 (empat belas) hari kalender terhitung mulai PNS yang dinilai menerima formulir penilaian prestasi kerja; 3. Keberatan yang diajukan melebihi batas waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak dapat dipertimbangkan lagi; 4. Pejabat penilai setelah menerima keberatan dari PNS yagn dinilai, wajib membuat tanggapan secara tertulis atas keberatan PNS yang dinilai. Tanggapan tersebut dituliskan dalam formulir penilaian prestasi kerja pada kolom yang telah disediakan; 5. Pejabat Penilai setelah memberikan tanggapan wajib menyampaikan kepada atasan Pejabat Penilai Paling lama 14 (empat belas) hari kalender terhitung mulai Pejabat Penilai menerima keberatan; 6. Atasan Pejabat Penilai berdasarkan keberatan yang diajukan Pejabat Penilai wajib memeriksa dengan seksama hasil penilaian prestasi kerja yang disampaikan kepadanya; 7. Terhadap keberatan yang diajukan oleh PNS yang dinilai, Atasan Pejabat Penilai meminta penjelasan kepada Pejabat Penilai dan PNS yang dinilai; 8. Berdasarkan penjelasan dari PNS dan Pejabat Penilai, Atasan Penilai wajib menetapkan hasil penilai prestasi kerja dan bersifat final; 9. Dalam hal terdapat alasan-alasan yang cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat melakukan perubahan nilai prestasi kerja PNS.

8 I. PNS YANG DIKECUALIKAN DARI PENILAIAN PRESTASI KERJA 1. PNS yang Melaksanakan Tugas Belajar PNS yang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-g PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013; 2. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada Negara Sahabat, Lembaga Internasional, Organisasi Profesi, dan Badan-badan Swasta yang ditentukan oleh Pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri, penilaian prestasi kerjanya pada akhir tahun hanya dinilai dari unsur perilaku kerja, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-h PERKA BKN Nomor 1 Tahun J. BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS 1. Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP secara berkala dan perilaku kerja PNS yang dinilai, Pejabat Penilai dapat menggunakan formulir buku catatan penilaian perilaku kerja PNS dibuat menurut contoh sebagaimana dalam Anak Lampiran I-i PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013; 2. Dalam hal seorang PNS pindah dari instansi pemerintah yang satu kepada instansi yang lain, maka buku catatan penilaian perilaku kerja dikirimkan oleh pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi baru; 3. Dalam hal seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam instansi yang sama, maka hanya buku catatan penilaian perilaku kerja saja yang dikirimkan oleh pimpinan unit organisasi yang lama kepada pimpinan unit organisasi yang baru. K. PENYIMPANAN FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS 1. Penilaian prestasi kerja disimpan dan dipelihara dengan baik oleh pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian minimal selama 3 (tiga) tahun; 2. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas dikirimkan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara sebanyak 1 (satu) rangkap. L. KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Dalam hal atasan langsung selaku Pejabat Penilai lowong atau belum terisi, maka pejabat penilainya adalah pejabat yang lebih tinggi secara hierarki; 2. Pejabat Penilai yang tidak melaksanakan penilaian prestasi kerja dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang pegawai yang ditetapkan. Adapun sanksinya adalah : a. Hukuman disiplin sedang dijatuhkan apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun hanya mencapai 25% sampai dengan 50% (Pasal 9); b. Hukuman disiplin berat dijatuhkan apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun kurang dari 25% (Pasal 10).

9 Lampiran I : Surat Edaran Bupati Nagan Raya Nomor : 863/ /2015 Tanggal : 02 Maret 2015 MEKANISME PENGAJUAN, DATA PEJABAT PENILAI, DAN PENULISAN TANGGAL PADA PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA A. Mekanisme pengajuan PPKP bagi PNS yang Pejabat Penilai (PPP) atau Atasan Pejabat Penilai (APP) ditandatangani oleh Bupati Nagan Raya atau Sekretaris Daerah atau Asisten Administrasi dan Umum Sekda : 1. Pimpinan SKPK dari PNS yang akan dinilai membuat nota dinas atau surat pengantar permohonan nilai PPKP kepada Kepala BKPP Kabupaten Nagan Raya dengan melampiri : a. Sasaran kerja pegawai yang sudah ditandatangani Pejabat Penilai; b. Dratf penilaan perilaku kerja yang sudah diisi semua data target dan realisasi kerja, kecuali realisasi kualitas kerja yang akan diisi oleh Pejabat Penilai; c. PNS yang akan dinilai mengisi tugas tambahan dan kreativitas, sedangkan penilaian tugas tambahan dan kreativitas tetap dilakukan oleh Pejabat Penilai; d. Draf pengukuran perilaku kerja dalam bentuk Buku Catatan Penilaian Perilaku Kerja PNS sesuai PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013, halaman 76 dan 104; 1) Asli/draft realisasi laporan keuangan tahunan subbid/bidang/skpd 2) Asli/draf realsiasi kerja sesuai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati dari subbid/bidang/skpk 3) Surat Keterangan tugas tambahan 4) Surat keterangan kreativitas 2. Kepala BKPP memverifikasi dan mengajukan permohonan penilaian kepada Bupati Nagan Raya atau Sekretaris Daerah atau Asisten Administrasi dan Umum Sekda. 3. Bupati Nagan Raya atau Sekretaris Daerah atau Asisten Administrasi dan Umum Sekda memberi nilai pada kolom yang sudah disediakan, dan mengembalikan ke BKPP; 4. Jika diperlukan, BKPP dapat mengembalikan permohonan nilai PPKP ke SKPK untuk diketik ulang dan diberi tanda tangan PNS yang dinilai; 5. BKPP mengembalikan PPKP yang sudah ditandatangani kepada Pimpinan SKPK dari PNS yang akan dinilai; 6. BKPP Kabupaten Nagan Raya hanya melayani permohonan penilaian sebelum tanggal 28 Februari B. Data Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai adalah sebagai berikut : Nagan Raya, penulisannya dalah sebagai berikut : a. Nama : Drs. H.T.ZULKARNAINI b. NIP : - c. Pangkat/Gol. Ruang : - d. Jabatan/Pekerjaan : Bupati Nagan Raya e. Unit Organisasi : Pemerintah Kabupaten Nagan Raya 2. Sekretaris Daerah Kabupaten Nagan Raya, penulisannya adalah sebagai berikut : a. Nama : Drs. H.T.ZAMZAMI,TS.MM b. NIP : c. Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama Madya IV/d d. Jabatan/Pekerjaan : Sekretaris Daerah e. Unit Organisasi : Sekretaris Daerah Kabupaten Nagan Raya 3. Asisten Administrasi dan Umum Sekda Kabupaten Nagan Raya, penulisannya adalah sebagai berikut : a. Nama : Drs. ABD.RANI b. NIP : c. Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Utama Muda IV /c d. Jabatan/Pekerjaan : Asisten Administrasi dan Umum e. Unit Organisasi : Sekretaris Daerah Kabupaten Nagan Raya

10 C. Penulisan tanggal pada form Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten adalah sebagai berikut : 1. Jika tidak ada keberatan dari PNS yang dinilai : a. Jangka waktu penilaian, diisi tanggal 1 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014; b. Dibuat Pejabat Penilai, diisi tanggal 31 Desember 2014; c. Diterima PNS yang dinilai, diisi tanggal 5 Januari 2015 atau minggu pertama Januari 2015; d. Diterima Atasan Pejabat Penilai, diisi tangggal 7 Januari 2015 atau minggu pertama Januari Jika ada keberatan dari PNS yang dinilai ditambah pengisian tanggal sebagai berikut : a. Keberatan dari PNS yang dinilai (apabila ada), maksimal 14 hari kerja dari tanggal PPKP diterima PNS yang dinilai; b. Tanggapan Pejabat Penilai Atas Keberatan, maksimal 14 hari kerja dari tanggal keberatan PNS yang dinilai; c. Keputusan Atasan Pejabat Penilai Atas Keberatan, diisi sesuai tanggal penandatanganan oleh Atasan Pejabat Penilai. FR/BidangmutasiBKPP/2015

Kebumen, 28 Desember Kepada Yth. Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen di - KEBUMEN

Kebumen, 28 Desember Kepada Yth. Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen di - KEBUMEN PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Veteran Nomor 2 Kebumen Telepon: (0287) 381144,381410,381205 Faksimile (0287) 381423 email pemkab_kebumen@kebumenkab.go.id website: www.kebumenkab.go.id

Lebih terperinci

FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMDIKBUD R.I UNIVERSITAS HASANUDDIN JANGKA WAKTU PENILAIAN BULAN Januari s/d Desember 2014. 1. YANG DINILAI a. N a m a Drs. Abu Hanifah, M.Si b.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.406, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PERKA BKN NO 1 TAHUN 2013 BIRO KEPEGAWAIAN, SETJEN KEMDIKBUD 2013 I. Dasar Hukum 1. UU Nomor 43 Tahun 1999 jo UU no 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip : a. objektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan e. Transparan.

Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip : a. objektif; b. Terukur; c. Akuntabel; d. Partisipatif; dan e. Transparan. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Penilaian

Lebih terperinci

Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi kerja PNS

Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi kerja PNS File: PERKA BKN NO 1 TAHUN 2013- PENILAIAN PRESTASI KERJA-03-2013 I. DASAR HUKUM 1. UU Nomor 43 Tahun 1999 jo UU no 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011

Lebih terperinci

PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013

PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013 PERKA BKN Nomor 1 Tahun 2013 PROSES TATA CARA PENGISIAN SKP PP NO 46 TAHUN 2011 DISUSUN BERDASARKAN SURAT EDARAN KEPALA BKN NOMOR 1 TAHUN 2013 TANGGAL 3 JANUARI 2013 1. PENETAPAN NAMA JABATAN Melakukan

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Dr. Ambar Rukmini UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA PARADIGMA LAMA Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PARADIGMA BARU Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

Lebih terperinci

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati.

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati. 1. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem karier, yg dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. 2. Penilaian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN

Lebih terperinci

I. DASAR HUKUM 4/4/2013

I. DASAR HUKUM 4/4/2013 File: PERKA BKN NO 1 TAHUN 2013 PENILAIAN PRESTASI KERJA032013 I. DASAR HUKUM 1. UU Nomor 43 Tahun 1999 jo UU no 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian 2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011

Lebih terperinci

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PEGAWAI UST YOGYAKARTA. UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 10 Desember 2014

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PEGAWAI UST YOGYAKARTA. UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 10 Desember 2014 DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PEGAWAI UST YOGYAKARTA UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 10 Desember 2014 1. Penilaian prestasi kerja pegawai secara sistematik menggabungkan

Lebih terperinci

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 21 BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011 Dalam kenyataan sehari-hari, instansi-instansi pemerintahan sesungguhnya hanya mengharapkan

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Dr. Ambar Rukmini UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU Daftar Penilaian Pelaksanaan

Lebih terperinci

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target yang sudah direncanakan (kontrak kerja)

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target yang sudah direncanakan (kontrak kerja) C. PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) 1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan sbb: a) 91 ke atas : Sangat baik b) 76 90 : Baik c) 61 75 : Cukup d) 51 60 : Kurang e) 50 ke bawah : Buruk

Lebih terperinci

MANFAAT HASIL PENILAIAN

MANFAAT HASIL PENILAIAN MANFAAT HASIL PENILAIAN HASIL PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS DIMANFAATKAN SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN KEPUTUSAN KEBIJAKAN PEMBINAAN KARIER PNS a. Bidang Pekerjaan Sebagai dasar pertimbangan dalam

Lebih terperinci

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati.

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati. 1. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem karier, yg dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. 2. Penilaian

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SECARA ONLINE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011

penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011 penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011 Perkenalan Tego Sudarto, S.E., M.M. Analis Kompetensi & Kualifikasi Ketenagaan Kopertis Wilayah V Jenjang Jabatan dan Pangkat Dosen No Jenjang Jabatan Jenjang Pangkat/

Lebih terperinci

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 G 1. UU 20 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU 5 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 3. PP 19 2005 Jo PP 32 2013 Jo PP 13 2015 Standar Nasional Pendidikan; 4. PP 74 2008 tentang Guru; 5. PP

Lebih terperinci

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati.

2. Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati. 1. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem karier, yg dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. 2. Penilaian

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Nomor: SOP /KP 03 01/SMO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Nomor: SOP /KP 03 01/SMO STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2015 Halaman : 3 dari 30 DAFTAR DISTRIBUSI DISTRIBUSI NOMOR SALINAN Copy 1 Copy 2 JABATAN Kepala Biro/Pusat/Ketua STTN/Inspektur Kepala

Lebih terperinci

Dra. Endah Mawarniati, M.AP

Dra. Endah Mawarniati, M.AP Dra. Endah Mawarniati, M.AP 1. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem karier, yg dititikberatkan pada sistem

Lebih terperinci

DAFTAR KEGIATAN TENAGA KEPENDIDIKAN FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS WAKTU PELAKSANAAN

DAFTAR KEGIATAN TENAGA KEPENDIDIKAN FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS WAKTU PELAKSANAAN DAFTAR KEGIATAN TENAGA KEPENDIDIKAN FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS NAMA : JABATAN : UNIT : HARI/TANGGAL : No 1. JENIS KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN MULAI SAMPAI HASIL YANG DICAPAI KETERANGAN CATATAN & PARAF ATASAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN DAN PENANDATANGANAN SASARAN KERJA PEGAWAI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC.

Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC. PEDOMAN PENYUSUNAN & PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) UNTUK DOSEN UNIVERSITAS JAMBI Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC. KATA PENGANTAR Pembinaan PNS Dosen berdasarkan sistem prestasi

Lebih terperinci

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL LAMPIRAN Lampiran A FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI 1 Nama 1 Nama 2 NIP 2 NIP 3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang 4 Jabatan

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2011)

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2011) PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2011) KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 83 2017 SERI :E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SASARAN KERJA PEGAWAI

SASARAN KERJA PEGAWAI Lampiran 1 Formulir Sasaran Kerja Pegawai (SKP) SASARAN KERJA PEGAWAI NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI 1 Nama 1 Nama 2 NIP 2 NIP 3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang 4

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh :

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Oleh : PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011) Oleh : Biro Organisasi dan Kepegawaian Disampaikan pada Pembinaan SDM Aparatur Biro Organisasi dan Kepegawaian Kemtan,

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL I. PENDAHULUAN A. UMUM. Berdasarkan pasal ayat (2) UndangUndang Nomor 43 Tahun 999 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne No.265, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Jabatan Fungsional. Arsiparis. Penilaian Prestasi Kerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah Dasar : Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tanggal 30 November 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS ; Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tanggal

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 Trisno Zuardi - 2013 A. Latar Belakang Untuk mewujudkan pembinaan PNS berdasarkan sistem

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) OLEH AKHMAD DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN SELURUH PEJABAT ESELON III DAN IV UNHAS GEDUNG IPTEKS 14 SEPTEMBER

Lebih terperinci

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2013

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2013 Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2013 file : Penilaian Prestasi Kerja PNS-Medan-31-01-2013 PENILAIAN PRESTASI KERJA

Lebih terperinci

DISIPLIN DAN KINERJA PEGAWAI

DISIPLIN DAN KINERJA PEGAWAI DISIPLIN DAN KINERJA PEGAWAI Oleh: DR. SULARDI DEPUTI BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN I. MENGAPA PENILAIAN KINERJA II. APA ITU SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) III. BAGAIMANA MENGHITUNG SKP? IV.BAGAIMANA

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 159/KA/XII/2006 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MELALUI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 3A TAHUN 2016 TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BUPATI LOMBOK BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PERMEN-KP/2017 TENTANG PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI DAN JABATAN ADMINISTRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 7 Tahun 2005 NOMOR : 17 Tahun 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS Purwokerto, 18 April 2017 Hubungi Kami! Jl. Dr. Soeparno Nomor 32 Purwokerto 53111 (0281)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 13/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

4. Strickness bias, cenderung terlalu ketat/mahal nilai. 5. Recency effect, kesan terakhir.

4. Strickness bias, cenderung terlalu ketat/mahal nilai. 5. Recency effect, kesan terakhir. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai. Di lingkungan

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PELELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2012

Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si. Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2012 Oleh: Drs. S. Kuspriyomurdono, M. Si Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-undangan Badan Kepegawaian Negara Jakarta, 2012 file : Penilaian Prestasi Kerja PNS-Kominfo-09-02-2012 PENILAIAN PRESTASI KERJA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PP NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PETUNJUK TEKNIS PP NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PETUNJUK TEKNIS PP NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL 1. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

Oleh : H. Iba Hartono, SH, MH Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kementerian Agama Prov. Bengkulu

Oleh : H. Iba Hartono, SH, MH Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kementerian Agama Prov. Bengkulu Oleh : H. Iba Hartono, SH, MH Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kementerian Agama Prov. Bengkulu Curiculum Vitae Nama NIP Tgl Lahir Pangkat/Gol Pendidikan 1. 2. : H. Iba Hartono, SH, MH : 196207101990031001

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1237, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemeriksa Bea dan Cukai. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya No.1802, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang

1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang MAHKAMAH AGUNG RI 1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS 3.

Lebih terperinci

- 2 - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

- 2 - Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; - 2 - Pratama, Jabatan Administrator, dan Jabatan Pengawas pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

Lebih terperinci

DASAR HUKUM. 23 Jan 14

DASAR HUKUM. 23 Jan 14 DASAR HUKUM 1. UU Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 2. PP Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS 3. PP Nomor

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TATA KERJA DAN TATA CARA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2015

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2015 1 JEMBER SALINAN PERATURAN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENANDATANGANAN PENILAIANN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS

Lebih terperinci

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per No.75, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Analis Keimigrasian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara - 700-5. Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. No.726, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... - 1 - Menimbang PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

PANDUAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

PANDUAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PANDUAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG KARS TERAKREDITASI PARIPURNA RSSA JAYA BUDAYA MUTU "Kita Peduli" RSSA LUAR BIASA AKREDITASI PASTI BISA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH

Lebih terperinci

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

mohon usulan Saudara dapat kami terima paling lambat Jumat, 9 Februari 2018

mohon usulan Saudara dapat kami terima paling lambat Jumat, 9 Februari 2018 Nomor : KP.03.02/3/000197/2018 12 Januari 2018 Lampiran : 1 (satu) set Hal : Edaran Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan Yth. 1. Sekretaris Inspektorat

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN KEDALAM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN PEJABAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.406, 0 KEMENTERIAN SOSIAL. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 0 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.375, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Pelelang. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PMK.06/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

PETUNJUK, TATA CARA DAN PENJELASAN PENGISIAN SKP ELEKTRONIK (e-logbook) TAHUN 2017

PETUNJUK, TATA CARA DAN PENJELASAN PENGISIAN SKP ELEKTRONIK (e-logbook) TAHUN 2017 Lampiran ke-1 Surat Sekretaris Daerah Nomor : 800/IV.2-1108/TUUA/BKD/2017, tanggal 31 Maret 2017 Perihal : Pendaftaran dan input tugas pekerjaan pada SKP elektronik (e-logbook) tahun 2017 PETUNJUK, TATA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN

Lebih terperinci

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL 1. UMUM a. Dalam rangka usaha untuk lebih menjamin obyektifitas dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja,

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan No.1408, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Hukuman Disiplin. Sanksi Administratif. Pegawai. Penjatuhan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBERIAN KUASA PENANDATANGANAN NASKAH DINAS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Lebih terperinci

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1871, 2014 KEMENPAN RB. Asesor Manajemen Mutu Industri. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 14 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS LOGO PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS Berdasarkan PP 46 Tahun 201No. 1 Perka BKN No. 1 Tahun 2013 PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKASI MENUJU BIROKRASI YANG BERSIH DAN PROFESIONAL HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PELAKSANA HARIAN DAN PELAKSANA TUGAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1871, 2014 KEMENPAN RB. Asesor Manajemen Mutu Industri. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1805, 2014 KEMENPAN RB. Analis Keuangan. Pusat. Daerah. Jabatan Fungsional. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci