BAB I PENDAHULUAN. Beri aku orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Beri aku orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemuda merupakan elemen bangsa yang menjadi tolak ukur peradaban sebuah bangsa. Pada generasi muda pula masa depan bangsa diletakan. Kemajuan peradaban juga terletak diangan generasi muda, maka diperlukanlah generasi muda yang mempunyai jiwa kepemimpinan, tangguh dan peduli dengan lingkungan sekitar, memiliki kepekaan dan kearifan untuk membangun kesadaran global demi masa depan lebih baik. Seperti yang dikatakan oleh Adams dalam bukunya Penyambung Lidah Rakjat, kutipan pidato Soekarno dalam memperingati Hari Pahlawan Tahun 1961 yaitu: Beri aku orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia Kata Bijak Soekarno diatas mengartikan bahwa pemuda merupakan bibitbibit atau calon calon yang akan mampu membuat negara ini terus berkembang menjadi negara yang besar yang bisa dihormati oleh negara lainnya. Kata-kata Soekarno tentang 10 pemuda itu merupakan kata-kata yang sangat terkenal dan merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Disamping hal tersebut, kemampuan berinteraksi dengan bangsa atau kebudayaan lain juga berperan dalam kemajuan pola pikir dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Tanpa adanya komunikasi yang baik antar budaya akan membuat suatu kondisi peradaban dunia terlupakan. Oleh karena itu, peran pemuda sangatlah penting dalam membangun kemajuan suatu bangsa dan diperlukan untuk turut serta membangun negeri dengan membawa nama bangsa ke kancah dunia internasional, salah satunya dengan cara mengikuti kegiatan yang membawa pemuda Indonesia berinteraksi dan bertukar kebudayaan dengan masyarakat dunia seperti pertukaran pemuda. AIESEC (Assosiation Internationale des Estudians en Sciences Economiques et Commerciales) merupakan organisasi pemuda terbesar di dunia 1

2 yang dijalankan oleh mahasiswa atau lulusan muda untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. Berdasarkan informasi yang diakses dari website resmi AIESEC yaitu selama kurang lebih 60 tahun, AIESEC dengan visinya Peace and Fullfilment of Humankind Potential telah membangun suatu jaringan internasional di lebih dari 128 negara termasuk Indonesia, dengan menggunakan pendekatan inovatif dan menciptakan pemuda yang dibutuhkan untuk masa yang akan datang, serta memberikan dampak positif kepada masyarakat. Nilai-nilai yang AIESEC sendiri harapkan dapat diimplementasikan adalah Activating Leadership, Demonstrating Integrity, Living Diversity, Enjoying Participation, Striving for Excellence, dan Acting Sustainably. Global Citizen Program adalah salah satu program unggulan AIESEC yang banyak diminati mahasiswa-mahasiswi di Indonesia. Berdasarkan informasi yang didapat dari website resmi AIESEC, Global Citizen Program adalah salah satu program AIESEC yang diperuntukan untuk mahasiswa-mahasiwi dunia untuk melakukan kegiatan sosial sebagai sukarelawan keluar negeri yang diselenggarakan oleh AIESEC yang biasanya bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi atau sekolah di negara terkait. Kegiatan ini dilakukan antara 6 minggu hingga 12 minggu dan partisipan dapat memilih isu dari proyek yang akan diselenggarakan AIESEC setempat, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, budaya, dan kewirausahaan. Dengan adanya program ini AIESEC menawarkan kesempatan mahasiswa-mahasiswi untuk berpartisipasi dalam internship yang berskala internasional, pengalaman kepemimpinan dan mengambil bagian dalam lingkungan belajar global, sehingga membuat International Platform untuk setiap anggota muda dunia untuk mengembangkan potensi mereka. Manfaat yang diinginkan dari kegiatan ini adalah mahasiswa-mahasiswi dapat bekerja sama secara global dengan peserta lainnya, membuat koneksi secara global, memiliki pemikiran yang lebih terbuka (openminded), menambah pengalaman internasional untuk nilai jual di masa depan, pemahaman budaya antar Negara. AIESEC Local Committee Chulalongkorn University of Thailand adalah salah satu AIESEC yang telah menjalin kerjasama dengan AIESEC Local Committee Bandung dalam Global Citizen Program, Exchange Participant (EP) 2

3 AIESEC Local Committee Chulalongkorn University of Thailand 2015 yang berasal dari Indonesia mempunyai jumlah cukup banyak. Sawasdee Project adalah suatu proyek sosial Global Citizen Program yang mengangkat isu anak-anak dan edukasi, dalam proyek sosial ini Exchange Participant akan dikirim ke dua provinsi berbeda di Thailand yakni Sisaket dan Phitsanulok untuk menjadi guru bahasa inggris di sekolah-sekolah terpencil di provinsi yang berbatasan dengan Kamboja dan Laos. Tujuannya adalah memberikan kesadaran dan membangun sistem edukasi yang lebih baik yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah terpencil di dua provinsi tersebut selama 6 minggu. Dalam melakukan kegiatan Global Citizen Program, para Exchange Participant AIESEC akan berhadapan langsung dengan lingkungan baru, serta berinteraksi dengan orang-orang baru dan berbagai macam latar belakang yang berbeda. Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut juga menentukan cara berkomunikasi pada saat melakukan kegiatan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Mulyana (2005:97) yaitu: Manusia yang memasuki suatu lingkungan baru, mungkin akan menghadapi banyak hal yag berbeda seperti cara berpakaian, cuaca, makanan, bahasa, orang-orang, sekolah dan nilai-nilai yang berbeda. Tetapi ternyata budaya tidak hanya meliputi cara berpakaian maupun bahasa yang digunakan, namun budaya juga meliputi etika, nilai, konsep, keadilan, perilaku, hubungan pria wanita, konsep kebersihan, gaya belajar, gaya hidup, motivasi bekerja, kebiasaan dan sebagainya Dalam berinteraksi, Exchange Participant atau yang biasa disebut EP Indonesia merpresentasikan diri mereka sebagai orang Indonesia dan akan berhadapan langsung dengan lingkungan serta orang-orang baru dari berbagai Negara. Interaksi antar Exchange Participant yang berbeda budaya berpotensi adanya keberagaman interaksi lintas budaya yang unik. Seperti yang dikatakan (dalam Putra, 2015:3) sebagai berikut: Keragaman budaya, cultural diversity, atau dalam istilah lain juga disebut multicultural, adalah keniscayaan komunitas manusia penghuni bumi. Keragaman budaya menandakan adanya dinamika kemanusiaan yang stabil, saling melengkapi ketiadaan warna kehidupan, sehingga harmoni interaksi antar manusia yang berbeda menjadi keseragaman warna 3

4 Selain itu, disaat Exchange Participant saling berinteraksi dengan orangorang baru, mereka akan mencari titik awal suatu hal untuk dibicarakan yang akan dijadikan titik awal percakakapan untuk memulai komunikasi, hal ini dibutuhkan untuk saling mengetahui latar belakang individu yang diharapkan didapatkannya keserasian agar terbentuk tim yang solid. Menurut Burgoon (dalam Morissan, 2013: 136), ketika anda memulai berkomunikasi dengan orang lain, anda memiliki ide umum mengenai apa yang terjadi, yang disebut Burgoon sebagai posisi interaksi (interaction position), yaitu tempat atau titik awal dimana anda akan memulai komunikai. Posisi interaksi ini ditentukan oleh tiga faktor yang dinamakan RED yang merupakan singkatan dari requirement (kebutuhan), expectation (harapan), dan desires (keinginan). Namun hambatan dalam berkomunikasi dan berinteraksi kerap pula terjadi, biasanya terjadi karena dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya karena perbedaan latar belakang. Sehingga dalam setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan antar Exchange Participant maupun dengan orang lain selalu mengandung potensi komunikasi lintas budaya atau antar budaya menimbulkan hambatan. (dalam Chaney dan Martin 2004:11) hambatan tersebut disebut communication barrier. Hambatan komunikasi atau yang juga dikenal sebagai communication barrier adalah segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif Perbedaan-perbedaan ekspektasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan menimbulkan komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman atau timbul kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahamankesalahpahaman itu banyak kita temui dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud konflik-konflik. Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman akibat perbedaan budaya adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain, mengetahui prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya dan mempraktekkannya dalam berinteraksi dengan orang lain. 4

5 Exchange Participant diharapkan dapat menjadi ikon yang mempunyai citra positif yang dapat berinteraksi baik dengan masyarakat dan lingkungan sosialnya pada saat mengikuti kegiatan Global Citizen tersebut. Selain itu, nilai-nilai dan visi yang AIESEC ciptakan dapat dirasakan dan bermakna bagi semua Exchange Participant agar nilai-nilai positif yang telah didapat selama melakukan kegiatan Global Citizen dapat diterapkan kepada lingkungan sekitar saat kembali ke tanah air. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik meneliti adaptasi interaksi Exchange Partcipant pada Global Citizen Program AIESEC yaitu Sawasdee Project AIESEC Local Committee Chulalongkorn University Thailand yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2015 hingga 8 Agustus 2015 dengan judul Adaptasi Interaksi Lintas Budaya Exchange Participant Bandung pada Global Citizen Program AIESEC (Studi Fenomenologi pada Sawasdee Project AIESEC Local Committee Chulalongkorn University of Thailand 2015) 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan yang akan dikaji lebih dalam pada penelitian ini adalah bagaimana Adaptasi Interaksi Lintas Budaya Exchange Participant Bandung pada Global Citizen Program AIESEC (Studi Fenomenologi pada Sawasdee Project AIESEC Local Committee Chulalongkorn University of Thailand 2015) Dari rumusan masalah diatas, penulis menentukan fokus penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi Exchange Participant Bandung dalam beradaptasi dengan lingkungan baru pada kegiatan Global Citizen Program berlangsung? 2. Bagaimana Exchange Participant Bandung berinteraksi dengan lingkungan baru pada kegiatan Global Citizen Program? 5

6 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui strategi Exchange Participant Bandung dalam beradaptasi pada kegiatan Global Citizen Program. 2. Mengetahui Exchange Participant Bandung dalam berinteraksi dengan lingkungan baru pada Global Citizen Program. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan terhadap beberapa aspek terkait, diantaranya: 1. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta pengetahuan yang terkait dengan bidang ilmu komunikasi lintas budaya. Selain itu, penulis juga berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya sehingga dapat memperkaya bidang pengetahuan. 2. Aspek Praktis Dengan adanya penelitian ini informasi dapat dipakai AIESEC sebagai sumber informasi penting dalam mengetahui adaptasi dan interaksi yang dilakukan Exchange Participant pada kegiatan Global Citizen Program. AIESEC juga dapat mengetahui bagaimana Exchange Participant dapat meanggulangi hambatan-hambatan pada saat melakukan kegiatan Global Citizen dan dapat dijadikan bahan persiapan untuk calon Exchange Participant selanjutnya sebelum mengikuti Global Citizen Program selanjutnya. Global Citizen agar minat calon partisipan dapat meningkat Tahapan Penelitian Tahapan penelitian menjadi proses yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif. Dalam menyusun penelitian, penulis telah melakukan observasi, mencari teori yang berhubungan dengan penelitian selanjutnya, peneliti juga mencari sumber informasi tambahan yang kemudian peneliti akan melakukan studi fenomenologi.adapun tahapan-tahapan dalam penelitian studi fenomenologi sebagai berikut: (dalam Kuswarno, 2009 : 58-73) 6

7 a. Tahap Perencanaan (1) Membuat daftar pertanyaan yang mendukung topik yang dipilih. (2) Menjelaskan latar belakang penelitian secara langsung. (3) Memilih informan yang mengalami langsung situasi, mampu menggambarkan fenomena yang dialami, bersedia terlibat diwawancarai dan memberikan persetujuan untuk dipublikasikan hasil penelitian. (4) Telaah dokumen yang menyangkut tujuan, tinjauan teori, tinjauan metodologi dan tinjauan tematik. b. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengamati perilaku informan dan mewawancari informan terkait topik penelitian yang dilakukan. c. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis data Van Kaam. Namun sebelumnya peneliti harus menggunakan uji keabsahan data pada data yang sudah peneliti dapatkan pada tahap pengumpulan data. Uji keabsahan data yang peneliti lakukan yaitu peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik, melakukan member check dan menuliskan rinci mengenai penelitian yang peneliti lakukan. d. Tahap Simpulan, Dampak, dan Manfaat Penelitian. Pada tahap ini, seluruh proses penelitian telah dilakukan, maka kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sebagai berikut: (1) Membuat ringkasan dan ikhtisar dari keseluruhan penelitian. (2) Menegaskan hasil penelitian dengan mengemukakan perbedaanperbedaan dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. (3) Menjelaskan hasil penelitian dengan kemungkinan penelitian lanjutannya. (4) Menghubungkan hasil penelitian dengan kegunaan penelitian. (5) Menghubungkan hasil penelitian dengan profesi penelitian. (6) Menghubungkan hasil penelitian dengan makna-makna dan relevansi sosial. (7) Menutup penjelasan dengan menawarkan tujuan dan arah penelitian selanjutnya. 7

8 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut: 1. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 selama kurang lebih 3 minggu dengan mewawancari informan primer yaitu Exchange Participant dan informan sekunder yaitu pengurus AIESEC terkait. 2. Lokasi penelitian untuk subjek penelitian yang berada di Indonesia adalah dengan menyesuaikan keberadaan peneliti dan informan. Dan untuk informan yang berada di Bandung dilakukan di AIESEC Office, Jalan H. Wasid No. 29, Graha Putra R 4, Bandung. Sumber lain penelitian dilakukan dengan cara wawancara virtual informan yang berada di luar Indonesia. Referensi mengenai AIESEC diakses di website resmi AIESEC yaitu www. aiesec.org dan 3. Masalah penelitian dibatasi pada hal-hal seputar Global Citizen Program dan Sawasdee Project AIESEC Local Committee Chulalongkorn University of Thailand. Tabel 1.1 Waktu Penelitian Tahapan Perencanaan Tahap Perencanaan Tahapan Penelitian Bulan ( ) Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar 1. Membuat Daftar Pertanyaan. 2. Menjelaskan Latar Belakang. 3. Memilih Informasi. 8

9 Tahap Pengumpulan Data Tahap Analisis Data Tahapan Membuat Simpulan, Dampak dan Manfaat Penelitian 4. Telaah Penelitian terdahulu, Teori dan Metode. 1. Observasi atau Pengamatan 2. Wawancara Mendalam 1. Keabsahan Data 2. Teknik Analisis data 1. Menuliskan Hasil Penelitian 2. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Teori dan Tujuan Penelitian 3. Mengemukakan Keterbatasan dan Alternatif Solusi 4. Menutup Penjelasan dengan Simpulan dan Saran. 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN TERHADAP OBJEK STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN TERHADAP OBJEK STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN TERHADAP OBJEK STUDI Association Internationale des Etudiants en Science Economiques et Commerciale (AIESEC) adalah organisasi terbesar di dunia yang dijalankan oleh mahasiswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Dapat dikatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial. Dapat dikatakan sebagai makhluk sosial apabila manusia dapat memenuhi kebutuhan dirinya dalam melakukan interaksi

Lebih terperinci

PROPOSAL OF FINANCIAL SUPPORT INDONESIAN DELEGATE WE ARE THE YOUTH GENERATION CLUJ NAPOCA, ROMANIA June 29th - August 13rd 2017

PROPOSAL OF FINANCIAL SUPPORT INDONESIAN DELEGATE WE ARE THE YOUTH GENERATION CLUJ NAPOCA, ROMANIA June 29th - August 13rd 2017 PROPOSAL OF FINANCIAL SUPPORT INDONESIAN DELEGATE WE ARE THE YOUTH GENERATION CLUJ NAPOCA, ROMANIA June 29th - August 13rd 2017 Seruni Sekarpuri 17215013 Kriya ITB Daftar Isi Pendahuluan 1 Tentang Project

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (Richard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku kini melingkupi proses yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa tingkah laku dan cara berpikir manusia dipengaruhi dengan kuat oleh latar belakang dan kebudayaan yang dimilikinya. Termasuk dalam cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!

BAB 1 PENDAHULUAN. Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia! BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia! Siapakah yang tidak mengenal kalimat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. Untuk 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. Untuk menunjang penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain untuk membantu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

PROPOSAL PENDELEGASIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA The 6th University Leadership Symposium Hongkong August 1 7, 2015

PROPOSAL PENDELEGASIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA The 6th University Leadership Symposium Hongkong August 1 7, 2015 August 1 7, August 1 7, PROPOSAL DELEGASI UNIVERSITAS AIRLANGGA The 6th University Scholar Leadership Symposium Hong Kong 1 7 AGUSTUS I.) Latar Belakang Universitas Airlangga adalah salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa asing kini memiliki nilai yang sangat penting seiring perkembangan dunia. Kemampuan berbahasa asing menjadi sebuah tuntutan bagi masyarakat Indonesia untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling terkait, berkesinambungan, dan berlangsung secara bertahap. Tingkat perkembangan individu memicu adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu aspek yang memiliki peran penting dalam menunjang berbagai kegiatan di sebuah wilayah. Transportasi yang berfungsi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Sejak zaman dahulu hingga kini, kebutuhan komunikasi tidak bisa dihindari oleh manusia. Komunikasi menjadi kebutuhan untuk saling bertukar informasi, menyampaikan

Lebih terperinci

Memberdayakan Pemuda Indonesia Melalui Tantangan Inovasi Kesukarelawanan Muda

Memberdayakan Pemuda Indonesia Melalui Tantangan Inovasi Kesukarelawanan Muda Memberdayakan Pemuda Indonesia Melalui Tantangan Inovasi Kesukarelawanan Muda UNV Diperkenalkan kepada KOICA Memberikan Presentasi Kepada AIESEC Dalam Diskusi Yang Diselenggarakan Oleh UNIC Memperingati

Lebih terperinci

MATRIKS ANALISIS ELEMEN KOMPETENSI

MATRIKS ANALISIS ELEMEN KOMPETENSI MATRIKS ANALISIS ELEMEN KOMPETENSI NO RUMUSAN KOMPETENSi TO KNOW TO DO TO BE TO LIE TOGETHER 1 2 3 4 5 6 7 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Menjunjung tinggi nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah studi kualitatif yang merupakan suatu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI PROPOSAL PENGAJUAN BEASISWA UNGGULAN PASCASARJANA DALAM NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA A. Pendahuluan Indonesia adalah negara

Lebih terperinci

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need Bagian 1 Identifikasi Proyek TELAAH ALKITAB Penilaian Kebutuhan Menanggapi KebutuhanResponding to a need Baca Nehemia 1 Nehemia adalah seorang Yahudi dalam pembuangan di negeri asing. Sebagaian orang Yahudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asasi manusia. Perlakuan khusus tersebut dipandang sebagai upaya maksimalisasi

BAB I PENDAHULUAN. asasi manusia. Perlakuan khusus tersebut dipandang sebagai upaya maksimalisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyandang disabilitas memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, sudah sepantasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Survey di facebook oleh Disbudpar Kota bandung

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Survey di facebook oleh Disbudpar Kota bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mempunyai minimal dua identitas kota yang bertaraf internasional, yaitu Gedung Sate dan Kawasan Braga. Kawasan ini sudah dikenal para wisatawan asing sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Warung kopi adalah tempat yang mudah dijumpai hampir di seluruh wilayah belahan dunia, mulai dari warung kopi tradisional sampai kepada warung kopi modern

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu budaya yang melekat pada diri seseorang karena telah diperkenalkan sejak lahir. Dengan kata lain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang penuh dengan harapan dan citacita. Hal ini tertuang dalam Pembukaan UUD alinea keempat yang menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik

Lebih terperinci

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia Hutan untuk Masa Depan 2 METODOLOGI Struktur Buku ini adalah sebuah upaya untuk menampilkan perspektif masyarakat adat terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan. Buku ini bukanlah suatu studi ekstensif

Lebih terperinci

Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar

Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar On behalf of Pengumuman Pelatihan Untuk Semua Pelamar giz Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH Divisi Kesehatan Pelatihan Kepemimpinan Internasional di Bidang Manajemen Rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang memiliki kekuatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang memiliki kekuatan intelektual moral religiusitas yang tinggi serta memiliki ilmu pengetahuan dari proses pembelajarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mahasiswa harus ikut bermigrasi ke berbagai daerah. Kadang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mahasiswa harus ikut bermigrasi ke berbagai daerah. Kadang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa identik dengan perantau, lokasi universitas yang tersebar di seluruh Indonesia serta proses seleksi masuk universitas dengan skala nasional menyebabkan

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui fenomena yang dialami oleh manusia misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan

BAB I PENDAHULUAN. dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Mahasiswa asing merupakan individu dimana setiap individu lahir di dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk membangun dan membentuk sebuah komunikasi dan hubungan yang baik dengan para stakeholder

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 13 KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dwi Nurani Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang tengah berkembang, saat ini sedang menuju suatu modernisasi. Hal ini terlihat dari adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Kurangnya profesi wirausaha pada masyarakat Indonesia ini dapat

Lebih terperinci

menanyakan pendapat dan berdiskusi dengan desainerya saat Beliau sedang hendak menentukan keputusan desain. Walaupun Beliau berperan sebagai seorang P

menanyakan pendapat dan berdiskusi dengan desainerya saat Beliau sedang hendak menentukan keputusan desain. Walaupun Beliau berperan sebagai seorang P BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberlangsungan suatu organisasi terkait erat dengan kepemimpinan yang dilaksanakan di tempat tersebut. Kepemimpinan adalah suatu proses saat seorang individu memberikan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

LEMBAR TAKLIMAT MUATAN KONGRES April 2009

LEMBAR TAKLIMAT MUATAN KONGRES April 2009 GT.750.v4 hanya konsep; dalam pengerjaan LEMBAR TAKLIMAT MUATAN KONGRES April 2009 1. PRINSIP PRINSIP UMUM: Kami berharap Kongres ini akan menjadi acara yang menyenangkan, santai dan kuat bagi mereka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang psikolog Universitas Stanford yaitu Sandra Bem (1977) yang dikutip dalam situs online Psikoterapis.com, dijelaskan bahwa dirinya mengeluarkan sebuah inventory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dikenal sebagai bangsa besar dengan masyarakat dan bahasa yang beragam. Di antara keragaman itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau disebut makhluk bermasyarakat, selain itu manusia juga diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia sudah semakin pesat. Berdasarkan data statistik terbaru yang dikeluarkan oleh Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER A. TENTANG THE LEADER The Leader adalah sebuah perkumpulan pemuda yang ada di Banda Aceh dan terbentuk tanggal 27 Desember 2012. The Leader beranggotakan sepuluh pemuda dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK NO KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR 1. Kompetensi a. Memahami wawasan dan landasan 1) Mengetahui wawasan kependidikan TK Pedagogik kependidikan. 2) Mengetahui landasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini banyak berbagai macam gaya kehidupan yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang perilaku manusia yang tinggal khususnya

Lebih terperinci

MATRIKS PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

MATRIKS PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN MATRIKS PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROFIL SIKAP DAN TATA NILAI KEMAMPUAN KERJA PENGETAHUAN WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB ditetapkan SNPT ditambah capaian pembelajaran khusus Ditetapkan SNPT Capaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata Marketing Network atau yang lebih dikenal dengan Multi Level Marketing (MLM) kini bukan menjadi suatu istilah yang asing lagi. Marketing Network merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Masyarakat dituntut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. K esimpulan

BAB V PENUTUP A. K esimpulan BAB V PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan dan saran terhadap penelitian. Kesimpulan berisi gambaran menyeluruh tentang hasil temuan dan analisis yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yaitu pemanfaatan

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu terdekat ini kemajuan disegala aspek kehidupan menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam

Lebih terperinci

ANALISIS DAN SINTESIS

ANALISIS DAN SINTESIS ANALISIS DAN SINTESIS Analisis KTSP sebagai Bentuk Penyempurnaan dari KBK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang diberlakukan untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya, yaitu

Lebih terperinci

Tindakan Dukungan Pendidikan Bagi Murid yang Tidak Berbicara Bahasa Mandarin (Tahun Ajaran 2014/15)

Tindakan Dukungan Pendidikan Bagi Murid yang Tidak Berbicara Bahasa Mandarin (Tahun Ajaran 2014/15) Indonesian Untuk Orang Tua Tindakan Dukungan Pendidikan Bagi Murid yang Tidak Berbicara Bahasa Mandarin (Tahun Ajaran 2014/15) Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan mendukung intergrasi awal murid-murid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Lembaga pendidikan ini diharapkan mampu untuk mewujudkan suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh konsumen. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya aktifitas masyarakat masa kini telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Pikir Penelitian SDM PELAYANAN KESEHATAN Jenis pelayanan kesehatan Pengelolaan biaya Kesehatan WPS Mekanisme rujukan Gambar 3.1 Kerangka Konsep Alur pikir penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaharani Saraswati, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaharani Saraswati, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tercapainya kondisi yang lebih baik menjadi sebuah alasan mengapa negara melakukan pembangunan. Pembangunan menyangkut nasib banyak orang, sehingga dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Popularitas Aplikasi Go-jek. Jan Feb Mar

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Popularitas Aplikasi Go-jek. Jan Feb Mar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Go-jek merupakan sebuah merek baru dalam pasar teknologi di Indonesia. Merek baru ini mendapati popularitasnya pada kalangan pengguna smartphone. Terbukti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian ini dirancang untuk mengetahui bagaimana cara ODHA dalam proses coping stres, sehingga peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia dalam hidupnya sangatlah beragam. Baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Salah satu kebutuhan primer manusia adalah kesehatan.

Lebih terperinci

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja Kode Unit : PAR.AJ.01.001.01 Judul Unit : BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PENGUNJUNG Deskripsi Unit : Unit ini membahas pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan oleh seorang pemandu wisata dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dibahas mengenai apa yang menjadi latar belakang permasalahan dengan menyajikan data-data sekunder tentang jumlah penghuni dan jumlah pendeportasian pada Rumah Detensi Imigrasi

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA INGGRIS DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 1 A. Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian dipilih di Kabupaten Ponorogo karena Konflik antar dua perguruan pencak silat ini memang sering terjadi khususnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu tradisi dipersatukannya dua insan manusia dalam ikatan suci, dan keduanya ingin mencapai tujuan yang sama yaitu menjadi keluarga yang harmonis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pramuka merupakan kegiatan yang dilakukan diluar pendidikan formal dilakukan di alam terbuka, menantang, menyenangkan, kreatif, dan inovatif sehingga mampu membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya

BAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya komunikasi, manusia tidak dapat berinteraksi dan bertukar pikiran sesamanya. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi saat ini membawa masyarakat Indonesia pada Second era of globalization dimana era ini dikenal dengan era digital

Lebih terperinci

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

No Profil Lulusan Deskripsi Profil III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program

Lebih terperinci

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) mengundang Anda untuk berpartisipasi pada acara Sejarah Sumber Terbuka:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pemilihan metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan masalah penelitian yang diteliti akan membuahkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola BAB I PENDAHULUAN To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others. (Anthony

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Menurut Poerwandari (2001), untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Menurut Poerwandari (2001), untuk mendapatkan 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus. Menurut Poerwandari (2001), untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

DISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU

DISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemuda merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam memajukan suatu bangsa dan juga perubahan bangsa di era globalisasi saat ini. Generasi mudalah

Lebih terperinci

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 400 orang Sumatera Utara) 3 Keluarga Jawa 280 0rang 4 Keluarga Besar Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. 400 orang Sumatera Utara) 3 Keluarga Jawa 280 0rang 4 Keluarga Besar Mahasiswa 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bandung disebut sebagai salah satu kota pelajar yang ada di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat melalui banyaknya universitas yang ada di Bandung sehingga menyebabkan

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Persoalan budaya dan karakter bangsa saat ini tengah menjadi sorotan. Berbagai permasalahan yang muncul seperti kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, seiring dengan adanya era perdagangan bebas yang menyebabkan kegiatan dunia bisnis yang semakin terbuka dan kompetitif. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan internet saat ini memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya. Internet memungkinkan penggunanya mendapatkan informasi yang diinginkan dengan cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak tahun 1920, dunia mengalami economic boom, yakni sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak tahun 1920, dunia mengalami economic boom, yakni sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1920, dunia mengalami economic boom, yakni sebuah keadaan di mana terjadi peningkatan yang drastis secara ekonomi, yakni tingginya pendapatan kotor negara,

Lebih terperinci

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas: PRINSIP ESSILOR Setiap karyawan Essilor dalam kehidupan professionalnya ikut serta bertanggung jawab untuk menjaga reputasi Essilor. Sehingga kita harus mengetahui dan menghormati seluruh prinsip yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan seseorang untuk dapat berinteraksi serta beradaptasi dengan lingkungan baru terkadang menimbulkan perubahan identitas

Lebih terperinci

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era perkembangan globalisasi seperti sekarang ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang jauh lebih berkualitas dan kompeten menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat transportasi terutama mobil jelas sangat dibutuhkan. Begitu pun bagi yang memiliki kendaraan roda empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu pengamatan (observasi) dan wawancara. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan devisa melalui upaya pengembangan dan pengelolaan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses industrialisasi dan pengembangan industri merupakan salah satu jalur kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan 86 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci