PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE
|
|
- Fanny Liani Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE Wella Caterinna Charisma 1, Flourensia Sapty Rahayu 2, Irya Wisnubhadra 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta @students.uajy.ac.id, 2 sapty@staff.uajy.ac.id, 3 irya@staff@uajy.ac.id ABSTRAKS Saat turis hendak berekreasi dan mendatangi suatu tempat wisata tertentu, mereka tidak dapat mengunjungi setiap tempat yang ada dikarenakan keterbatasan waktu atau uang. Oleh karena itu perencanaan yang matang sangatlah diperlukan sehingga mereka mencari informasi melalui aplikasi web, contohnya E-Travel. Tetapi, E- Travel tidaklah bisa membantu user dalam melakukan perencaanaan yang matang. Oleh karena itu dikembangkanlah suatu aplikasi web yang dapat mengatasi berbagai masalah dalam perencanaan. Aplikasi tersebut bernama Arc s Recreation Planning Expert System (ARPES). ARPES dikembangkan dengan bahasa C# dalam lingkungan pemograman Microsoft Visual Studio Aplikasi ini memanfaatkan teknologi pintar Expert System (ES) untuk proses Sistem Pendukung Cerdas (SPC) dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan teknologi web service untuk databasenya. ARPES dikembangkan untuk membantu turis dalam perencanaan wisata dengan mudah dan dalam waktu yang singkat dengan menghasilkan beberapa rekomendasi dan alternatif beserta detailnya, seperti tempat yang harus didatangi, hotel, dan lain-lain melalui suatu algoritma pencarian tertentu sesuai dengan input yang telah dimasukkan oleh user. Kata Kunci: Sistem Pendukung Cerdas, Expert System, Recreation Planning, E-Travel, web service 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah tidak dapat lagi terlepas dari teknologi Internet di mana Internet telah menjadi suatu teknologi yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia modern sekarang ini (Pandey et al., 2011). Setiap detik, informasi baru bermunculan di Internet sehingga setiap orang dapat mengetahui berita yang up-todate (Hangjung et al., 2007). Perkembangan Internet yang begitu pesat juga diikuti dengan munculnya berbagai macam aplikasi web, seperti layanan web service dan E-Travel. Web service sendiri merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter-operasi dalam interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Interaksi dilakukan melalui sebuah mekanisme atau protokol tertentu. Web service juga memiliki sebuah antarmuka yang mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia dalam format yang dapat diproses oleh mesin, yaitu Web service Description Language (WSDL). Sistem-sistem lain yang nantinya akan berinteraksi dengan web service dengan mengacu pada antarmuka tersebut akan melalui suatu protokol, yaitu Simple Object Access Protocol (SOAP). Sedangkan, E-Travel merupakan suatu aplikasi yang berpusat pada agen travel. Di mana, mereka menyediakan informasi mengenai paket wisata, reservasi hotel, dan lain-lain. Bagi travel agent, keberadaan E-Travel ini sangatlah membantu karena data yang diberikan akurat dan dapat dijadikan pedoman untuk menawarkan fasilitas pada wisatawan (Wisanggeni, 2011). Akan tetapi, itu saja belum cukup untuk dapat membantu wisatawan merencanakan rencana rekreasi mereka. Kemampuan E-Travel hanya terbatas pada pemberian informasi dan reservasi (Wisanggeni, 2011). Mereka tidak memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan user atau berapa biaya yang dimiliki user sehingga user harus mencari sendiri informasi yang mereka inginkan dari berbagai macam fasilitas E-Travel untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka (Dwijayanti, 2009). Selain itu, tidak semua wisatawan memiliki banyak waktu untuk mencari satu per satu di setiap situs travel yang ada untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan dan menggabungkan informasi yang mereka peroleh tersebut (Zaki et al., 2010). Terlepas dari itu semua, setelah mengetahui informasi mengenai paket wisata atau lainnya, para wisatawan juga harus mencari tempat-tempat yang hendak mereka kunjungi di wilayah tersebut (Elena et al., 2010). Banyak dari mereka yang lebih memilih untuk membuka-buka buku wisata untuk menemukan tempat yang akan mereka datangi (Elena et al., 2010). Tapi, kemudian muncul lagi masalah, seperti alat transportasi apa yang dapat mereka pakai, di mana mereka harus tinggal, berapa uang yang harus disediakan, dan masalah-masalah perencanaan lainnya (Yohei, 2010). Berdasarkan permasalahan telah disebutkan sebelumnya, dibuat sebuah sistem yang dapat menangani semua masalah yang muncul tersebut. Sistem tersebut berbentuk aplikasi web bernama ARPES (Arc s Recreation Planning Expert System). 119
2 ARPES ini tidak hanya membantu para wisatawan untuk menentukan alat transportasi dan hotel yang bisa direservasi, tetapi juga membantu untuk menentukan estimasi biaya yang harus dikeluarkan dan tempat-tempat wisata mana yang harus didatangi, sehingga dengan ini diharapkan dapat membantu wisatawan merencanakan rencana wisata mereka dengan matang. Dengan menggunakan aplikasi ARPES yang didukung oleh sistem cerdas, Expert System (ES) dan terintegrasi dengan web service maka semua masalah mengenai perencanaan yang telah disebutkan di atas dapat diatasi dan dapat membantu mempermudah wisatawan merencanakan rekreasi mereka. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Deskripsi mengenai teknologi pintar yang akan dipakai hanya mengenai Rule-based Expert System. b. Deskripsi layanan web service yang tersedia disesuaikan dengan standarisasi yang telah ditentukan c. Aplikasi ini membutuhkan koneksi Internet. d. Aplikasi ini tidak menangani pengelolaan web service maupun pengelolaan database oleh Administrator. e. Aplikasi ini hanya akan membantu orang Indonesia untuk merencanakan rekreasi mereka ke tiga negara pilihan, yaitu Jepang, China, dan Prancis. f. Detail informasi yang akan diberikan meliputi estimasi biaya, informasi tempat wisata, hotel, dan flight yang berada dalam range budget user. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Cerdas Panjang Konsep Sistem Pendukung Cerdas (SPC)/Sistem Pengambil Keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Definisi awal dari SPC adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam masalah yang tidak terstruktur. SPC dimaksudkan untuk memberikan alternatif bagi pengambil keputusan untuk membantu pengambilan keputusan namun tidak untuk menggantikan penilaian pengambil keputusan (Turban, 2005). Karakteristik dan kemampuan dari SPC antara lain (Turban, 2005): a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dalam level yang berbeda-beda. c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. d. SPK mudah digunakan karena mempunyai leksibilitas dan tampilan grafik yang bagus serta bersifat interaktif. e. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. f. SPC adaptif sepanjang waktu karena fleksibel sehingga dapat ditambah, diubah, dikombinasikan, dan dapat diatur kembali elemen dasarnya. SPC tidak hanya ditekankan untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambilan keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPC dirancang untuk membantu manusia dalam mengambil suatu keputusan yang tergolong tidak mudah dan jarang terjadi (Paul et al., 2010). Hal ini dapat dilakukan karena SPC dapat menghasilkan berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena sebagian besar proses pengambilan keputusan yaitu perumusan masalah, pencarian alternatif telah dikerjakan oleh sistem, maka diharapkan pengambil keputusan akan lebih cepat dan akurat dalam menangani masalah yang dihadapinya (Carlos et al., 2008). Melihat banyaknya kelebihan dari SPC di atas, tidaklah mengejutkan jika SPC menjadi aspek penting yang harus ada dalam berbagai macam bidang dan industri, seperti pada perusahaan-perusahaan besar ataupun usaha lainnya (David, 2010). 2.2 E-Travel Perkembangan teknologi informasi terutama Internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan Internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini Internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan ecommerce, sehingga istilah E- Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di Internet. E-travel, secara definisi adalah semua kegiatan industri travel yang dikaitkan pada e-commerce, atau dengan kata lain travel yang di-online-kan. Dengan tujuan memudahkan pelanggan dalam melakukan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan travel. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa E- Travel sebagai salah satu layanan yang terpusat dan terlengkap yang mendukung pelaku dan pemakai 120
3 bisnis dalam industri travel, dimana perusahaan penyedia jasa dapat melakukan bisnisnya secara online, dan pemakai dapat memperoleh layanan yang cepat dan tepat serta efisien. E-Travel juga sering kali bekerja sama dengan perusaha yang bekerja di bidang travel dengan memanfaatkan service yang diberikan. 2.3 Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Ia mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web service dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti pada SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standard web. Berikut adalah beberapa definisi lain tentang web service: a. Web service adalah sebuah antarmuka yang mendeskripsikan sekumpulan operasi yang dapat diakses dalam sebuah jaringan melalui pesan XML yang telah distandarkan. b. Web service adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter operasi mesin ke mesin di sebuah jaringan. c. Web service merupakan komponen perangkat lunak yang loosely coupled, dapat diguna ulang, membungkus fungsionalitas diskret, didistribusikan, dan dapat diakses secara programatik melalui protokol Internet standar. Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya web service adalah perangkat lunak yang tersedia pada web yang melaksanakan fungsi yang spesifik di mana dia merupakan middleware Internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada perbedaan platform. Aplikasi yang mengimplementasikan web service bersifat loosely coupled dan componentoriented. Loosely coupled memiliki arti bahwa perubahan desain dan implementasi yang terjadi pada sebuah sistem tidak akan mempengaruhi sistem lain yang terhubung dengannya. Sementara itu, component-oriented menawarkan konsep guna ulang, sehingga memungkinkan pengembang untuk membangun sebuah aplikasi tanpa harus menuliskan program dari awal. 3. METODOLOGI PENELITIAN Beberapa metode yang digunakan untuk pembanguan sistem ini adalah sebaga berikut: a. Metode Penelitian Kepustakaan Metode ini digunakan untuk mencari literatur, buku atau brosur yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti, khususnya yang berhubungan dengan teknologi web service. Kegunaan metode ini diharapkan dapat mempertegas teori serta keperluan analisis dan mendapatkan data yang sesungguhnya. b. Observasi Mengamati dan mempelajari aplikasi sejenis yang ada pada Internet. c. Metodologi pengembangan perangkat lunak dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Analisis Menganalisis permasalahan yang muncul dan menentukan spesifikasi kebutuhan atas sistem yang dibuat. Hasil analisis adalah berupa model perangkat lunak yang dituliskan dalam dokumen teknis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL). (2) Perancangan Merancang sistem berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Perancangan dilakukan untuk mendapatkan deskripsi arsitektural perangkat lunak, deskripsi data dan deskripsi prosedural. Hasil perancangan berupa dokumen Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL). (3) Pengkodean Mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam program. Hasil tahap ini adalah kode sumber yang siap dieksekusi. (4) Pengujian Menguji sistem yang telah dibuat pada langkah pengkodean. Pengujian dilakukan untuk menguji fungsional perangkat lunak apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dalam dokumen. 4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perspektif Produk ARPES merupakan perangkat lunak berbasis web yang dikembangkan untuk membantu user merencanakan kegiatan rekreasi mereka yang secara garis besar akan membantu mereka dalam menentukan tempat tujuan, point of interest (PoI), dan akomodasi yang tersedia berdasarkan budget yang dimiliki user. Nantinya, dengan sistem ini, diharapkan dapat mempermudah user dalam menentukan perencanaan dan reservasi akomodasi. Pada sistem ini, user tidak perlu login atau memasukkan informasi pribadi untuk menggunakan sistem. Mereka akan dihadapkan pada antarmuka yang menarik dan mudah digunakan dan dihadapkan dengan serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan wisata mereka dan budget yang direncakan untuk dikeluarkan. Setelah memasukkan informasi tersebut maka sistem akan memulai proses kalkulasi dan akan menghasilkan rekomendasi akomodasi yang paling sesuai dengan input user disertai dengan beberapa alternatif pilihan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan oleh user. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan input user dengan data yang tersedia di dalam basis data yang memanfaatkan web service untuk pencarian data dalam basis data dan 121
4 expert system dan sistem pendukung cerdas dalam kalkulasi penentuan rekomendasi. Output yang akan dihasilkan detail tempat rekreasi, hotel dan flight yang dapat direservasi. Untuk lebih lanjutnya, kembali dengan memanfaatkan web service, user dapat melakukan reservasi akomodasi. Dalam kasus ini akomadasi yang bisa direservasi adalah reservasi transportasi (flight / penerbangan) dan reservasi hotel. Untuk itu, maka user akan diminta memasukkan beberapa data yang cukup pribadi untuk kebutuhan reservasi, seperti nama, alamat, dan nomor credit card, visa, ataupun master card. Nantinya, data ini akan disimpan langsung ke tempat mereka melakukan reservasi. Perangkat lunak ARPES ini berbasis web dan dalam pengembangannya menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual C#. Sedangkan, untuk linkungan pemogramannya menggunakan Microsoft Visual Studio Pengguna akan berinteraksi dengan sistem melalui antarmuka GUI (Graphical User Interface). Pada sistem ini, seperti terlihat pada gambar, arsitektur perangkat lunak yang digunakan adalah client-server di mana perangkat lunak akan ditanam pada komputer yang berperan sebagai server dan client dapat mengakses data yang ada pada web server tersebut secara online. Untuk seluruh data yang akan diolah disimpan di dalam database server. Sehingga jika ada pencarian data, maka data yang diinginkan akan dicari ke database server yang selanjutnya dikirimkan ke client yang merequest melalui web server. Sedangkan untuk web service yang telah disediakan oleh aplikasi dapat diakses oleh user melalui jaringan secara on-line. Permintaan yang datang dari user akan dieksekusi di web server untuk kemudian dihasilkan response. Dari use case tersebut dapat dilihat bahwa aplikasi ini hanya akan melayani proses pencarian tempat rekreasi sesuai input user dan reservasi akomodasi yang terdiri dari reservasi flight dan reservasi hotel. Di mana, pada kasus ini, aplikasi ini belum melayani proses pengelolaan data maupun web service oleh administrator ataupun operator. 4.3 Kebutuhan Data Kebutuhan data untuk sistem yang dibangun digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) pada gambar 3. Ws dl_hotel Id_Htl Link_Wsdl_Htl Nama_Htl Add_Htl No_Telp Gmbr_Htl Spec al_places Id_Sp Nama_Sp Keterangan_Sp Img_Sp Arpes Id_Neg Nama_Neg Ws dl_flight Id_Fl Link_Wsdl Nama_Fl Loc_Fl Gambar 3. ERD ARPES Mastermind Username Password Role 4.4 Perancangan Class Diagram Karena pembangunan sistem ARPES ini menggunakan pendekatan berorientasi objek, maka sebelum fase pengkodean harus dirancang dahulu kelas-kelas yang dibutuhkan oleh sistem. Adapun hasil perancangan kelas dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 1. Arsitektur ARPES 4.2 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sistem digambarkan dalam diagram Use case pada gambar 2. Gambar 4. Class Diagram ARPES Gambar 2. Use case ARPES 4.5 Perancangan Antarmuka Beberapa antarmuka yang dibuat untuk sistem ini meliputi antarmuka Home Page, antarmuka Search Page, antarmuka Result Page, dan antarmuka Reservation Page. 122
5 Gambar 5. Antarmuka Home Page Antarmuka Home Page (gambar 5) merupakan halaman awal dari aplikasi web ARPES. Di sini hanya terdapat penjelasan singkat mengenai aplikasi ini, seperti maksud dan tujuan dari aplikasi ini dan kelebihan yang dimiliki aplikasi ini agar dapat menarik perhatian user. Gambar 6. Antarmuka Search Page Antarmuka Search Page (gambar 6) merupakan tampilan utama dari aplikasi ini yang berguna agar user dapat melakukan proses pencarian yang nantinya akan sampai ke proses reservasi. Di sini terdapat 5 buah field, yaitu field Negara asal, Negara yang dituju, periode di tempat rekreasi, jumlah kamar hotel, dan perkiraan budget yang hendak mereka keluarkan. Dari input itulah proses pencarian hingga reservasi akan dimulai. Ketika tombol Search ditekan, maka akan dibuat sebuah session yang akan menyimpan data-data dari inputan yang telah dimasukkan oleh user kemudian tampilan akan diredirect menuju page Result untuk menampilkan hasil pencarian. Gambar 7. Antarmuka Result Page Antarmuka Result Page (gambar 7) ini merupakan antarmuka yang menampilkan hasil pencarian dari input yang telah dimasukkan user pada page Search. Dari sini nantinya akan dilinkkan menuju page Reservation. Di sini session yang dibuat pada page Search ditangkap dan akan digunakan variabelnya. Di sini dibuat instance dari setiap web services yang ada. Data dari tiap web service diambil dan dimasukkan dalam suatu datatable baru sesuai dengan rule yang telah ditentukan, yaitu di bawah budget. Untuk datatable flight, data yang diambil adalah data price dari web service yang harganya di bawah budget sesuai dengan rule yang telah ditentukan. Selanjutnya data yang telah terseleksi disort ascending. Untuk datatable hotel, datanya akan diisi oleh data hotel yang harganya berasal dari kombinasai data flight row pertama (yang paling murah) dijumlahkan dengan hasil price hotel dikali periode dikali jumlah kamar. Data akan tampil jika total harga tadi berada di bawah budget. Selanjutnya data ini juga akan disort secara ascending. Jika checkbox yang ada pad antarmuka ini diklik maka akan dilakukan penjumlahan harga untuk setiap field yang dicheck oleh user. Hasil penjumlahan ini akan ditampilkan di bagian paling bawah datagrid view sehingga user dapat mengetahui dan memperkirakan total harga yang dari data flight dan hotel yang mereka pilih. Pada datagrid, jika data pada kolom pertama diklik, maka akan dibuat tambahan data yang disimpan pada session untuk menangkap data yang diklik oleh user. Kemudian, user akan diredirect menuju page Hotel Reservation atau Flight Reservation tergantung field yang diklik oleh user adalah datagrid view Hotel atau flight. Gambar 8. Antarmuka Reservation Page Antarmuka Reservasi ini (gambar 8) sama, baik pada reservasi hotel maupun flight. Hanya saja, data yang diambil berbeda tergantung data yang diklik oleh user pada page Result. Di sini akan ditampilkan data schedule pada page flight dan kategori kamar pada page hotel. Dari sini, selanjutnya akan diteruskan dengan proses reservasi hotel / flight. Jika data pada datagrid kolom pertama diklik, maka akan menampilkan field isian untuk melakukan reservasi. Field tersebut berupa field nama, alamat, negara asal, nomor telepon, dan nomor credit card. Di sini jika button Reserve ditekan, maka data yang telah diinputkan oleh user 123
6 akan disimpan oleh sistem ke dalam web services masing-masing sesuai dengan akomodasi yang dipilih oleh user. Data ini disimpan langsung pada database web service menggunakan fungsi yang telah disediakan oleh web service. 5. PEMBAHASAN SISTEM Pada bagian ini akan dibahas bagaimana jalannya program dari awal hingga akhir, seperti yang dapat dilihat pada gambar 4. Secara garis besar, alur yang terjadi adalah: proses dimulai ketika user masuk ke halaman Search kemudian memasukkan beberapa data yang diperlukan oleh sistem untuk melakukan pencarian atau proses berikutnya. Selanjutnya data tersebut akan diperiksa kevalidannya oleh sistem. Jika sistem mendapati data tersebut tidak valid, maka user akan diminta memasukkan inputan lagi, namun jika valid user akan dibawa ke halaman selanjutnya. Di halaman ini, user akan ditampilkan hasil dari pencarian berupa tempat khas negara tujuan, flight dan hotel yang dapat direservasi. Selanjutnya jika user memutuskan untuk melakukan reservasi, maka user akan diminta untuk mengisi beberapa inputan yang diperlukan untuk reservasi. Jika gagal, user akan diminta mengulang. Jika data valid, maka user akan diberi bukti reservasi dan proses pun selesai. Gambar 9. Flowchart ARPES Jalannya program telah dijelaskan dengan singkat di atas. Berikut ini, akan masuk ke dalam penjelasan yang lebih mendetil. Pertama, proses akan dimulai ketika user membuka halaman Search. Di sini, user akan diminta untuk memasukkan beberapa inputan data, yang kemudian jika telah diverifikasi sebagai data yang valid oleh sistem, maka data tersebut akan disimpan di dalam session untuk dibawa ke halaman berikutnya. Jika, data yang dimasukkan tidak valid, maka user akan diminta untuk memasukkan isian lagi, tetapi jika data tersebut valid, user akan dibawa masuk ke halaman berikutnya, yaitu halaman Result. Pada halaman Result ini, user akan dipertmukan dengan hasil pencarian yang berupa data tempat yang bisa dikunjungi di negara asal (yang diperoleh dengan memanggil metode getallsp dari controller SearchManager), data flight yang terbang dari negara asal ke negara tujuan yang berada di bawah budget yang telah dimasukkan user (yang diperoleh dari data web service flight dengan memanggil fungsi yang sesuai. Di mana algoritma pencariannya adalah dengan membandingkan harga flight dikali jumlah orang dengan budget yang dimasukkan user. Jika budget ternyata lebih banyak, maka data dari flight tersebut akan ditampilkan ke user dan kemudian disort dari yang paling murah REKOMENDASI sistem, ke yang paling mahal namun masih di bawah budget ALTERNATIF), dan data hotel yang bisa dibooking di negara tujuan (harga diperoleh dengan memanggil fungsi yang sesuai dari web service hotel yang ada di negara tujuan wisata. Untuk data hotel yang akan ditampilkan berasal dari algoritma pencarian jika harga pesawat termurah (rekomendasi) dijumlahkan dengan harga hotel dikali jumlah kamar dikali lama inap lebih murah dari budget yang dimasukkan oleh user, maka data tersebut akan ditampilkan kepada user untuk dapat dipilih). Dari sini dapat, disimpulkan bahwa hasil rekomendasi dari sistem adalah kombinasi harga flight termurah dengan semua hotel yang ditampilkan. Dari sini, dapat dipastikan bahwa kombinasi tersebut semuanya pasti berada di bawah budget user. Namun, untuk menjamin kebebasan user, maka sistem pun menyediakan alternatif yang dapat dipilih user, yaitu semua kombinasi flight selain flight rekomedasi (termurah) dengan semua hotel. Pada hasil alternatif ini tidak menjamin total harga kombinasi di bawah budget. Jadi, pada hasil alternatif ada kemungkinan harga melebihi budget. Sistem akan member peringatan tapi keputusan user tetap menjadi nomor 1. Mereka tetap dapat mereservasi flight ataupun hotel sesuai kehendak mereka meskipun berada di atas budget. Hal ini dikarenakan, sistem tidak hanya memberi rekomendasi melainkan juga member kebebasan pada user untuk memilih dengan memberikan alternatif. Proses selanjutnya, adalah reservasi. Jika user memutuskan untuk memilih suatu flight atau hotel dari list yang disediakan maka user akan dibawa masuk ke halaman reservasi flight atau hotel yang bersangkutan. Di sini mereka dapat memilih jadwal atau kamar yang mereka kehendaki dan dapat melakukan reservasi dengan memasukkan beberapa inputan. Sistem akan memeriksa input yang dimasukkan user. Jika, input tidak valid maka sistem akan memberi peringatan dan meminta user untuk memasukkan kembali data hingga input dinyatakan valid. Jika, input yang dimasukkan telah valid, maka user akan dibawa masuk ke halaman Notification. Di mana di sini akan ditampilkan bukti bahwa user yang bersangkutan telah mereservasi hotel/flight yang dikehendaki dan bisa melanjutkan reservasi dengan membawa hasil cetak bukti ke hotel/flight yang bersangkutan saat mereka berpergian. 124
7 Selanjutnya, proses pencarian hingga reservasi dapat dinyatakan selesai. Dari sini, kembali user diberi kebebasan untuk melakukan pencarian lagi dari awal, melakukan reservasi lain, atau keluar dari aplikasi ini dan memulai menyiapakan segala sesuatunya untuk berekreasi. 6. PENUTUP Setelah aplikasi ARPES ini selesai diimplementasikan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Perangkat Lunak ARPES telah berhasil dikembangkan dengan mengimplementasikan teknologi web service dalam pencarian dan reservasi akomodasi user. b. Rule-based Expert System telah berhasil dikembangkan dalam membantu user mendapatkan biaya akomodasi yang sesuai dengan budget. c. Sistem Pendukung Cerdas telah berhasil dikembangkan untuk membatu user menampilkan rekomendasi sesuai input user dan alternatif yang dapat dipilih user sebagai bahan pertimbangan. d. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa fungsi-fungsi yang disediakan oleh perangkat lunak ARPES berjalan dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Upper Saddle River, New Jersey. Wisanggeni Adhi Wibowo Pembangunan Sistem Informasi E-Travel dengan Integrasi Web Service. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yohei Kurata CT-Planner2 : More Flexible And Interactive Assistance For Day Tour Planning. Japan: Tokyo Metropolitan University. Zaki Demir, Haldun Muderrisoglu, Huseyin Samet Asikkutlu, et al Determinatin Of User Satisfication For Management Practises On Recreational Areas. African Journal Of Agricultural Research Vol 5(8): PUSTAKA Carlos Ramos, Juan Carlos Augusto, Daniel Shapiro Ambient Intelligence The Next Step For Artificial Intelligence. IEEE Computer Society. David Arnott Senior Executive Informations Behaviors And Decision Support. JDS(19): Dwijayanti, Ni Made Sistem Informasi Travelling berbasis Internet dengan Teknologi XML (Integrasi Travel, Hotel, dan Perusahaan Penerbangan). Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. Elena Nota, Adriano Venturinia The Unexploited Benefits Of Travel Planning Functionalities: A Case Study Of Automatic Qualitative Market Analysis. Italy. Hangjung Z., Nazareth D.L, Jain H.K Measuring Reliability Of Applications Composed Of Web Services. Proceedings Of The 40th Hawaii International Conference On System Sciences. Pandey R., Dwivedi S Ontology Description Using Owl To Support Semantic Web Application..International Journal Of Computer Applications 4(14): Paul Gray, Omar A. El Sawy Implications For Decision Support System. JDS(19): Turban, Efraim Decision Support System and Intelligent System 7 th ed. Pearson Education inc., 125
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah tidak dapat lagi terlepas dari teknologi internet di mana internet telah menjadi suatu teknologi yang tidak dapat lepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi internet yang pesat saat ini memudahkan berbagai macam informasi dapat diperoleh di mana saja dan kapan saja. Situs-situs yang menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Cerdas (SPC) merupakan sistem yang dapat membantu manusia dalam mengambil suatu keputusan yang tergolong tidak mudah dan jarang terjadi (Paul et al., 2010). SPC
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan di jelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan jadwal penelitian. 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) ROBI DIRGANTARA NIM 206700183 Jurusan Teknik Informatika ABSTRAK Dalam kehidupan modern saat ini yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi yang semakin berkembang mendorong banyak perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi demi kemudahan proses bisnis sehari-hari. Dalam pengembangannya
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangatlah pesat dan mengalami kemajuan di berbagai bidang mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Yayasan Compassion bergerak di dalam bidang pelayanan terhadap anak-anak dengan tujuan untuk membantu anak-anak keluar dari kemiskinan. Yayasan Compassion terdiri
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat
BAB III PERANCANGAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam pengembangan software. Peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi pencarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini beberapa perusahaan yang bergerak di bidang property perumahan masih kesulitan dalam mempromosikan perumahan mereka. Beberapa perusahaan membagikan brosur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat
Lebih terperinciPENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI
Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini yaitu : 3.1.1 Pembuatan Model Pembuatan sistem aplikasi web
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Adnan Amirwan, Novi Safriadi, Helen Sasty Pratiwi. Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura,,. adnanamirwan08@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan dan perubahan bisnis terjadi begitu cepat dan tidak dapat diprediksi sehingga banyak perusahan besar ataupun organisasi seringkali berubah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis di dunia travel dan pariwisata baik dalam maupun luar negeri menunjukkan tingginya tingkat mobilitas dari suatu daerah ke daerah yang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas landasan, masalah, dan tujuan dibuatnya SIKSI, batasan-batasan dan metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang Sistem informasi
Lebih terperinciBab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.3 Implementasi online booking pada ambarawa tour and travelling. Dalam perancangan program aplikasi ini Admin harus melakukan Login terlebih dahulu untuk dapat mengakses online
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota
Lebih terperinciWEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12
WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web
Lebih terperinciBab II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan manusia menginginkan segala sesuatunya dengan mudah dan ringkas. Bertukar informasi adalah suatu hal yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dewasa ini berkembang sangat pesat. Banyak teknologi baru yang ditemukan dan memiliki penerapan di hampir semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta semakin ramai sebagai kota wisata. Kota ini memiliki beberapa daerah yang berpotensi sebagai tempat tujuan wisata yang menarik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Dengan adanya e-commerce perusahaan dapat menjalin hubungan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pengujian yang telah dilakukan, kesimpulan dari pembangunan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Desa dan Kawasan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia ekonomi khususnya dalam hal berbelanja. Belanja yang dilakukan melalui internet ini sering
Lebih terperinciI. BAB I PERSYARATAN PRODUK
I. BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan I.1.1 Tujuan Merancang suatu website yang dapat menyimpan, menampilkan dan mengolah informasi tamu hotel, kamar yang telah dipesan, dan kamar yang masih kosong
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS
PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS 1 Charel Samuel Matulessy,S.T.M.Kom 2 Asep Indra Hidayat 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2
Lebih terperinciI.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi komputerisasi berkembang dengan pesat, salah satunya dalam hal pertukaran informasi yang dapat dilakukan dengan cepat. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Dari hasil studi di lapangan menunjukan bahwa sistem yang sedang berjalan di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express
Lebih terperinciPembangunan Aplikasi Mobile Pencarian Tiket Pesawat Termurah Berbasis J2ME
Pembangunan Aplikasi Mobile Pencarian Tiket Pesawat Termurah Berbasis J2ME HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha masa kini harus memikirkan kembali bagaimana strategi pemasaran agar pamasarannya bisa lebih optimal, Apalagi dengan berkembangnya teknologi sekarang ini maka
Lebih terperinci`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.
17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi
Lebih terperinciANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan
BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan analisis
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa dan perancangan sistem, penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek. Analisa sistem meliputi analisa kebutuhan fungsional,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang
Lebih terperincicenderung semakin murah, dan didukung oleh perangkat lunak yang berbasis open-source, maka pemanfaatan website dapat menjadi sebuah peluang (Sriyanto
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Adanya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini mempermudah untuk mendapatkan informasi dengan cepat, tepat, dan akurat. Penyebaran informasi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absensi adalah sebuah kegiatan pengambilan data guna mengetahui jumlah kehadiran pada suatu acara. Setiap kegiatan yang membutuhkan informasi mengenai peserta tentu
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software
Lebih terperinciE-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG)
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 212~218 E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG) 212 Risa Wati 1, Siti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah tidak dapat lagi terlepas dari teknologi internet dimana internet telah menjadi suatu teknologi yang tidak dapat lepas
Lebih terperinciImplementasi Sistem Informasi Penjualan Untuk Minimarket
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Implementasi Sistem Informasi Penjualan Untuk Minimarket Ni Kadek Sukerti Sistem Informasi STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam dunia sistem informasi, konsep-konsep dan pemikiran yang ada terus bertambah dan berkembang. Begitu pula dengan pemikiran tentang permasalahan arsitektur dalam
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi saat ini sangat berkembang dengan pesat. Perusahaan berskala kecil maupun besar saat ini sudah banyak menggunakan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tindak kejahatan yang marak saat ini menuntut diciptakan sesuatu sistem keamanan yang dapat membantu memantau dan mengawasi segala sesuatu yang berharga. Salah satu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel Merupakan suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Aplikasi Sistem Pakar Analisis Penyakit gangguan Kepribadian
Lebih terperinciWeb Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan
Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI RESERVATION KAMAR HOTEL BERBASIS WEB PADA MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL
SISTEM INFORMASI RESERVATION KAMAR HOTEL BERBASIS WEB PADA MESRA BUSINESS & RESORT HOTEL Azahari Lathyf 1, Muhammad Safii 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika STMIK Widya Cipta Dharma E-mail :baak.wicida@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Seluruh perusahaan dan instansi di seluruh dunia telah memanfaatkan teknologi jaringan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture
Lebih terperinci7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL
7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL 7.1 Persyaratan Implementasi Model Model Proses Penerimaan Pesanan ini dirancang untuk mencapai empat tujuan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi pesanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan daya tarik yang digunakan untuk mengisi hari libur oleh masyarkat. Banyak sekali tujuan wisata kuliner khas dan tempat penginapan yang telah ditawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat baca yang masih rendah (Siswati, 2010). Menurut harian Kompas, terbitan 12 Juni 2009, minat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem informasi akuntansi penjualan es balok pada PT. Cita Sumatera Agung. IV.1.1. Tampilan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Bank BTPN di kota Medan yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketika era informasi telah menemui masa keemasannya, dapat kita saksikan bahkan kita sendiri menjadi subyek yang tidak terlepas dari informasi. Saat ini informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dua teknologi yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan jutaan manusia adalah internet dan ponsel. Internet memberikan
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Dalam pelaksanaan perancangan aplikasi online booking Ambarawa tour and travelling menggunakan model waterfall. Model waterfall merupakan suatu teknik
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
70 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari pembangunan perangkat lunak tugas akhir ini adalah: 1. Setelah melihat pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil
Lebih terperinciTEKNOLOGI WEB SERVICE DENGAN METODE SOAP PADA APLIKASI PENGGUNAAN OBAT APOTIK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH I
TEKNOLOGI WEB SERVICE DENGAN METODE SOAP PADA APLIKASI PENGGUNAAN OBAT APOTIK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH I Saharuddin Program Sistem Informasi, STMIK Propesional Makassar d.tiro202@gmail.com
Lebih terperinciArsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)
1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini
SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE
SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toko Asysa merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang penjualan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko Asysa merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang penjualan pakaian muslim yang berlokasi di Jalan Sutisna Senjaya Nomor 44 Tasikmalaya. Mekanisme penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan gambaran suatu sistem yang saat ini sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada. Analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wisata merupakan kegiatan yang hampir semua orang pernah lakukan, bahkan tidak sedikit yang sangat menggemari kegiatan tersebut. Wisata berarti bepergian bersama-sama
Lebih terperinciPENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE
PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,
Lebih terperinciPembangunan Aplikasi Sinkronisasi. Data Presensi dan Nilai. Menggunakan TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Pembangunan Aplikasi Sinkronisasi Data Presensi dan Nilai Menggunakan Email TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun oleh: Ian Relado
Lebih terperinciTeknik Informatika S1
Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi
Lebih terperinciFirewall & WEB SERVICE
Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat lunak dari sistem penelusuran barang menggunakan barcode 3.1. Gambaran Alat Sistem yang akan direalisasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya. sistem informasi maka organisasi atau perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi maka organisasi atau perusahaan dapat menjamin kualitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Tahap analisa dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam membuat perancangan aplikasi. Untuk melakukan analisis berorientasi service terhadap pengembangan sistem e-tourism perlu
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM)
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM) Denis Eka Ria Anggraeni, Eman Setiawan S.Kom., M.M, Achmad Muchayan S.Kom Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Sistem Pada dasarnya konsep DSS (Design Support System) atau sistem pengambilan keputusan hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Yodium Freedom adalah salah satu dari sekian banyak distro di kota Bandung yang terletak di jalan Dewi Sartika no. 9. Yodium Freedom merupakan tempat usaha
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA INDONESIA BERBASIS WEB SERVICES
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA INDONESIA BERBASIS WEB SERVICES Abstrak Agus Hariyanto 1) 1) Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip Po Box 164 Jember Telp (0331)-333532
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA WISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERBASIS LOKASI
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA WISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERBASIS LOKASI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Oleh : SAMUEL
Lebih terperinci