MODEL IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH MELALUI IMUNISASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH MELALUI IMUNISASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB"

Transkripsi

1 MODEL IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH MELALUI IMUNISASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Dicky Aditya, Prihastuti Harsani, Arie Qur ania. dickyaditya223@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan ABSTRAK Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang menggunakan pengetahuan/ knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar, dimana pengetahuan tersebut dimasukan kedalam sebuah komputer,dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia.dalam kasus ini,sistem pakar digunakan untuk mengidentifikasi penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.imunisasi dasar lengkap yang termasuk didalam penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi harus mendapat perhatian lebih oleh banyak pihak, Apabila penyakit menular ini tidak segera dilakukan pencegahan dengan pemberian imunisasi lengkap, maka akan menyebabkan kematian ataupun kecacatan pada penderita penyakit, Oleh karena itu pada penelitian ini di buat aplikasi sistem pakar yang menggunakan metode Dempster Shafer (DS) untuk menentukan penilian bobot nilai dentitas gejala, kemudian hasil pembobotan ini di implentasikan kedalam Sistem pakar (SP). Tujuan Penelitian ini adalah membuat aplikasi Model identifikasi penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dengan menggunakan metode Dempster Shafer, uji coba yang digunakan adalah uji coba akurasi yang diperoleh dari sistem dan pakar. Dari hasil uji coba, diperoleh akurasi sebesar 70% dari hasil pencocokan model identifikasi dengan kesimpulan pakar. Kata Kunci : Sistem Pakar, Imunisasi, Dempster Shafer Latar Belakang PENDAHULUAN Sistem pakar merupakan program komputer yang menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi pada area yang sempit (Waterman, 1986). Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Sri Kusumadewi, 2003). Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang 1 tidak dapat diselesaikan orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan suatu penyakit.. Salah satu contohnya adalah artificial intelegensia. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.

2 Permasalahan kesehatan tahun 2012 khususnya terdapat pada bidang imunisasi dasar lengkap yang termasuk didalam penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) harus mendapat perhatian lebih oleh banyak pihak. Beberapa diantaranya penyakit Hepatitis A, Campak, Difteri, Pertusis, Tuberkolosis, Hepatitis B, Polio, Gondongan, Tetanus, Rabies, Influenza, Meningitis, Cacar air dan Tifoid. Apabila penyakit menular ini tidak segera dilakukan pencegahan dengan pemberian imunisasi lengkap, maka akan menyebabkan kematian ataupun kecacatan pada penderita. Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi.imunisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk menimbulkan ataupun meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap paparan penyakit.prevalensi kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi terkadang menunjukkan peningkatan maupun penurunan, tergantung jenis penyakit menular (Depkes RI, 2005). Tujuan Penelitian ini adalah membuat aplikasi identifikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dengan menggunakan metode Dempster Shafer. Ruang lingkup pada penelitian ini adalah melakuan analisa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dengan mengunakan menggunakan metode Dempster Shafer. Dan merancang aplikasi sistem pakar dalam mengidentifikasi gejala-gejala penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, Manfaat dari penelitian ini adalah tersedianya aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosa suatu penyakit yang ada dalam imunisasi. Pendekatan metode Dempster shafer pada penelitian ini, Dilakukan dengan mengukur evidence (fakta) dalam mendukung suatu himpunan proposisi pada model identifikasi penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk membangun Penerapan Metode Dempster Shafer Untuk Identifikasi Pencegahan Penyakit Melalui Imunisasi Berbasis Web adalah SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem). Systems Development Life Cycle merupakan serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan oleh para ahli dan pemakai system informasi (user) untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem Informasi. Metode SDLC yang diterapkan pada penelitian meliputi tahap-tahap yang disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Tahap Systems Development Life Cycle. 2

3 Tahap Perencanaan Sistem Tahap perencanaan merupakan suatu tahap pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi kebutuhan data serta solusi yang tepat apabila sistem mulai dibuat. Dengan melakukan kegiatan pengumpulan data secara teoritis untuk mendukung data yang diperoleh dari lapangan dan buku - buku dan pencarian melalui media internet serta melakukan observasi pada pakar untuk memperoleh data yang akurat sesuai yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem. Analisa Sistem Tahap Sistem dilakukan dalam penelitian berjudul Model Identifikasi Penyakit Yang Dapat Di Cegah Melalui Imunisasi Dengan Menggunakan Metode Dempster Shafer Berbasis Web.Pengumpulan dan pengolahan data dengan melakukan wawancara, observasi serta tehnik pengambilan sampel. Mengidentifikasi masalah melihat kebutuhan yang diperlukan pengguna dalam mengetahui keluhan-keluhan yang dialami oleh masyarakat. Perancangan Sistem Perancangan ini meliputi proses pembuatan sistem yang sudah dianalisis sebelumnya Tahap perancangan sistem dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD), ERD (Entity Relationship Diagram) yang merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak,dan flowchart sebagai perancangan sistem secara keseluruhan dalam penelitian ini menggunakan flowchart yang merupakan simbol simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi didalam suatu program komputer secara sistematis dan logis. Implementasi Sistem Tahap ini dilakukan dengan penyajian rancangan yang telah di buat ke dalam bentuk pengimplementasian sebuah program yang meliputi penyajian dan visualisasi pada form-form sistem Penerapan Metode Dempster Shafer Untuk Identifikasi Penyakit Dengan Imunisasi Berbasis Web. dengan menggunakan windows 8 sebagai sistem operasinya dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MYSQL sebagai databasenya. Uji Coba sistem Uji coba sistem dilakukan melalui 3 (tiga) tahap uji coba, yakni uji coba struktural, fungsional dan validitas data. a. Uji Coba Struktural Uji coba struktural adalah uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah struktur atau alur program yang dibuat sudah sesuai dengan perancangan. b. Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional adalah uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem 3

4 yang dibuat sudah dapat berfungsi dengan baik. c. Uji Coba Validasi Uji Coba Validasi adalah uji coba yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan benar. Tahap Penggunaan Sistem Tahap penggunaan sistem ini akan ada beberapa informasi dan pertanyaan seputar gejala-gejala yang dialami atau terjadi selama mengalami demam berdarah yang nantinya akan menghasilkan output, dimana output tersebut memberikan penjelasan seputar gejala-gejala yang dialami oleh masyarakat beserta solusi dan nilai kepercayaan. Dan dihasilkan dengan menggunakan metode yang diperoleh dari ke akuratan, dimana Proses ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan seberapa baik aplikasi yang dibuat untuk memenuhi kriteria kerja sistem. Teori Dempster Shafer Metode Dempster-Shafer pertama kali diperkenalkan oleh Dempster, yang melakukan percobaan model ketidakpastian dengan range probabilities dari pada sebagai probabilitas tunggal. Kemudian pada tahun 1976 Shafer mempublikasikan teori Dempster itu pada sebuah buku yang berjudul Mathematical Theory Of Evident Dempster-Shafer Theory Of Evidence, menunjukkan suatu cara untuk memberikan bobot kenyakinan sesuai fakta yang dikumpulkan. 4 Pada teori ini dapat membedakan ketidakpastian dan ketidaktahuan. Teori Dempster- Shafer adalah representasi, kombinasi dan propogasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki beberapa karakteristik yang secara instutitif sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun dasar matematika yang kuat. [Belief,Plausibility] Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility (Pls) akan mengurangi tingkat kepastian dari evidence. Plausibility bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan X, maka dapat dikatakan bahwa Bel(X ) = 1, sehingga rumus di atas nilai dari Pls(X) = 0. Menurut Giarratano dan Riley fungsi Belief dapat diformulasikan dan ditunjukkan pada persamaan (1): Bel (X) = 1) Dan Plausibility dinotasikan pada persamaan (2): Pls (X) = 1 Bel (X) = 1... (2) Dimana : Bel (X) = Belief (X) Pls (X) = Plausibility (X) m (X) = mass function dari (X) m (Y) = mass function dari (Y) Teori Dempster-Shafer menyatakan adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan simbol (Θ). frame of discrement merupakan semesta pembicaraan dari

5 sekumpulan hipotesis sehingga sering disebut dengan environment yang ditunjukkan pada persamaan (3) : Θ = { θ1, θ2, θn}.... (3) Dimana : Θ = frame of discrement atau environment θ1,,θn = element/ unsur bagian dalam environment Environment mengandung elemen-elemen yang menggambarkan kemungkinan sebagai jawaban, dan hanya ada satu yang akan sesuai dengan jawaban yang dibutuhkan. Kemungkinan ini dalam teori Dempster-Shafer disebut dengan power set dan dinotasikan dengan P (Θ), setiap elemen dalam power set ini memiliki nilai interval antara 0 sampai 1. m : P (Θ) [0,1] Sehingga dapat dirumuskan pada persamaan (4) :...(4) Dengan : P (Θ) = power set m (X) = mass function (X) Mass function (m) dalam teori Dempster-shafer adalah tingkat kepercayaan dari suatu evidence (gejala), sering disebut dengan evidence measure sehingga dinotasikan dengan (m). Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subsetnya. Sehingga jika θ berisi n elemen,maka subset θ adalah 2n. Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai : m{θ} = 1,0 Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu ditunjukkan pada persamaan (5) : Dimana : m3(z) = mass function dari evidence (Z) (X) = mass function dari evidence (X), yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut. (Y) = mass function dari evidence (Y), yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut. = merupakan nilai kekuatan dari evidence Z yang diperoleh dari kombinasi nilai keyakinan sekumpulan evidence. Gambar 2. Algoritma Dempster Shafer 5

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tahap sebelumnya telah dipaparkan proses perancangan dan implementasi mengenai sistem pakar deteksi dini penyakit demam berdarah dengan menggunakan metode Dempster-Shafer dari bentuk tampilan beserta uraiannya mengenai pembahasan halaman pada program ini. Analisis Gejala Untuk mempresentasikan hasil dari gejala yang ada, maka dibuatlah sebuah kaidah sederhana seperti pada pernyataan dibawah ini: Jika [Gejala 1] Dan [Gejala 2] Dan [Gejala 3] Maka [Penyakit] Pembahasan Pengujian Akurasi Pengujian Akurasi dari suatu sistem pengukuran yaitu tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya. Kepresisian dari suatu sistem pengukuran repeatability yang sejauh mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapatkan hasil yang sama Tabel 1. Tabel Akurasi Hasil Diagnosa Sistem Pakar No. Gejala Diagnosa Sistem Diagnosa Pakar Akurasi 1 Air seni berwarna seperti the Sakit kepala/pusing Hepatitis B Hepatitis B Sesuai Mual/Muntah Sakit Perut 2 Sakit kepala/pusing Hepatitis B Hepatitis B Demam/Panas Tinggi Influenza (Flu) Influenza (Flu) Sakit Perut Cacar air Cacar air Mumps/Gondongan Mumps/Gondongan Tifoid Tifoid Hepatitis A Hepatitis A Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis Tuberkulosis Polio Polio Difteri Difteri Sesuai Pertusis Pertusis Tetanus Tetanus Campak Campak Meningitis Meningitis Rabies Rabies 3 Lenting berisi cairan Sklera Mata Kuning Cacar Air Cacar Air Sesuai Sakit kepala/pusing Demam/Panas tinggi 4 Hidrofobia (Takut air) Deman atau Panas tinggi Rabies Rabies Sesuai Prilaku Agresif 5 Sakit Tenggorokan Batuk Kronis Tuberkulosis(TBC) Tuberkulosis(TBC) Sesuai Pilek 6

7 6 Kaku leher Demam atau Panas tinggi Meningitis Meningitis Sesuai Sakit kepala/pusing 7 Sklera mata kuning Hepatitis B Batuk Kronis Tuberkulosis(TBC) Tuberkulosis(TBC) Tidak Sesuai Keringat dimalam hari 8 Demam/Panas Tinggi Hepatitis B Difteri Pilek Influenza (Flu) Influenza Sakit Kepala Cacar air Meningitis Mual/Muntah Mumps/Gondongan Campak Nyeri otot Tifoid Tuberkulosis(TBC Sakit tenggorokan Hepatitis A Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis Tidak Sesuai Polio Difteri Pertusis Campak Meningitis Rabies 9 Batuk Kronis Tuberkulosis(TBC) Polio Demam/Panas Tinggi Pertusis Pertusis Tidak Sesuai Pusing Difteri Mual/Muntah 10 Kelumpuhan kaki Demam/Panas tinggi Mual/Muntah Polio Polio Sesuai Pusing Sakit Prut Dapat disimpulkan bahwa akurasi sistem pakar menggunakan metode Dempster Shafer berdasarkan 10 data diagnosa gejala penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yang telah diuji mempunyai tingkat akurasi keberhasilan yang cukup baik sesuai dengan diagnosa pakar yaitu sebesar 70%. Nilai Akurasi = 7/10 x 100% = 70% merupakan tampilan halaman utama beranda dan tentang program yang ditujukan pada gambar 3 dan gambar 4. Halaman Utama Beranda dan Tentang Program Tampilan ini merupakan penjelasan tentang penyakit demam berdarah, dimana tampilan tersebuat terdapat pada halaman utama (Beranda). Sedngkan tentang program adalah penjelasan dari cara kerja sistem pakar, sehingga dapat dimengerti oleh masyarakat untuk meggunakan sistem tersebut. Berikut 7 Gambar 3. Tampilan Halaman Utama Bera

8 Gambar 4. Tampilan Halaman Utama Tentang Program Halaman Login dan Registrasi Pengguna Sistem pakar deteksi penyakit demam berdarah ini mempunyai kolom login dan registrasi. Dimana fungsi dari login ini user sudah mempunyai akun atau telah terdaftar. Seangkan registrasi untuk user yang belum terdaftar atau mempunyai akun untuk mengakses sistem ini. dapat dilihat pada gambar 5. Halaman Diagnosa dan Hasil Diagnosa Tampilan halaman diagnosa ini berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar gejala atau keluhan - keluhan yang nantinya akan dipilih oleh user. Sedangkan hasil diagnosa adalah tampilan yang sudah user inputkan mengenai gejala-gejala yang telah dialami, sehingga dapat diproses oleh sistem tersebut Berikut merupakan tampilan halaman diagnosa da hasil diagnosa yang ditunjukan padagambar 6 dan gambar 7. Gambar 6. Tampilan Halaman Diagnosa Gambar 5. Tampilan Halaman Login dan Registrasi Pengguna Gambar 7. Tampilan Halaman Hasil Diagnosa 8

9 Perhitungan manual untuk (Uji Coba Validasi) Uji coba validasi merupakan pemeriksaan keakuratan hasil data yang telah dimasukkan kedalam aplikasi. Uji coba tersebut dilakukan dengan validasi sistem pengisian data kedalam sistem dan hasil akhirnya sesuai dengan data yang dimasukkan, Berikut ini merupakan salah satu hasil uji coba validasi pada sistem ini, dengan membandingkan hasil perhitungan Dempster-Shafer manual dengan hasil perhitungan pada sistem : Berikut gejala yang diplih adalah: 1. Air seni berwarna seperti teh [G001] 2. Demam atau panas tinggi [G009] 3. Keringat dimalam hari [G020] 4. Mual atau muntah [G034] 5. Rasa tidak enak diperut/sakit perut/konstipasi [G046] 6. Sakit kepala atau pusing [G048] 7. Sklera mata kuning [G050] Diketahui gejala pertama yang dipilih: Air seni berwarna seperti teh (G001), yang merupakan gejala dari Hepatitis B (P1),yang memiliki niai dentitas 60%,lalu dicari Plausanbility dari [G001] tersebut : m1 {G001} = 0,6 m1 {ø} = = 0.4 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 1 gejala : Tabel 4. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 1 Gejala Air seni berwarna seperti the (P1) # m1 {P1} >>0,6 m1{p1,p2,p3,p4,p5,p6,p7,p8,p9,p10, m1 {P1} P11,P12,P13,P14} >> 1 >> 0,6 {Θ} >> 0,4 P1,P2,P3,P4,P5,P6,P7,P8,P9,P10,P11, P12,P13,P14>> 0,4 Selanjutnya Gejala kedua yaitu : Demam atau Panas tinggi (G009), yang merupakan gejala dari Hepatitis B (P1),Tuberkulosis (P2),Polio (P3), Difetri (P4), Campak (P7),Meningistis (P8),Rabies (P9),Influenza (P10),Cacar air (P11),Mumps(Gondongan/Parotitis) (P12),Tifoid (P13), dan Hepatitis A (P13) yang memiliki nilai dentitas 30%,lalu dicari nilai Plausanbility dari [G009] : m2{g009}= 0,3 m2{ø} = = 0.7 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 2 gejala : Tabel 5. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 2 Gejala Demam atau panas tinggi (P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14) # m2{p1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10,p11,p12,p13,p14}>> 0,3 m2{ø} >> 0,7 m1{ P1} >> 0,6 { P1} >> 0,18 { P1} >> 0,42 m1{ø} >> 0,4 m2{p1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10,p11,p12,p13,p14}>> 0,12 {Θ} >> 0,28 Selanjutnya hitung nilai dentitas baru untuk beberapa kombinasi (m3) dengan persamaan Demster Shafer sebagai berikut : m3 {P1} = (0,18 + 0,42 ) / (1 0) = 0,6 m3 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} = (0,12) / ( 1 0 ) = 0,14 9

10 m3 {ø} = (0,28)/ ) / ( 1 0 ) = 0,28 Kemudian terdapat lagi gejala ketiga : Keringat dimalam hari (G020),yang merupakan gejala dari Tuberkulosis /TBC (P2),yang memiliki nilai dentitas 50%,lalu dicari nilai Plausanbility dari [G020] tersebut : m4 {G020} = 0,5 m4 {ø} = = 0.5 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 3 gejala : Tabel 6. Ilustrasi Nilai Keyakin Terhadap 3 Gejala Keringat dimalam hari (P2) # m4{p2} >> 0,5 m4 {ø} >> 0,5 m3{ P1} >> 0,6 {ø} >> 0,3 { P1} >>0,3 m3{p1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10,p1 {P2} >> ,P12,P13,P14}>> 0,12 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12, P13,P14}>> 0,06 m3{ø} >>0,28 {P2} >> 0,14 {Θ} >> 0,14 Lalu hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya : m5 {P1} = (0,3) / (1 0,3) = 0,4286 m5 {P2} = (0,06 + 0,14) ) / ( 1 0,3) = 0,2857 m5 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} = (0,06) ) / (1 0,3) = 0,0857 m5 {ø} = (0,14) ) / (1 0,3) = 0,2 Selanjutnya muncul kembali gejala baru yaitu gejala keempat : Mual atau muntah (G034),yang merupakan gejala dari Hepatitis B (P1),Polio (P3),Pertusis (P5),Meningitis (P8) dan Hepatitis A (P14), yang memiliki dentitas 30%,lalu dicari Plausanbility dari [G034] tersebut : m6 {G034 = 0,3 m6 {ø} = = 0.7 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 4 gejala : Tabel 7. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 4 Gejala Mual atau muntah (P1,P3,P5,P8,P14) # m6{p1,p3,p5,p8,p14 }>> 0,3 m6 {ø} >> 0,7 m5{ P1} >> 0,4286 { P1} >> 0,1286 { P1} >> 0,3 m5{p2} >> 0,2857 {ø} >> 0,0857 {P2} >> 0,2 m5{p1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10, P11,P12,P13,P14} >> 0,0857 { P1,P3,P8,P14} >>0,0257 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10, P11,P12,P13,P14} >> 0,06 m5{ø} >> 0,2 {P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,3 {Θ} >> 0,14 Lalu hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya : m7 {P1} =(0, ,3) / (1 0,0857) = 0,4688 m7 {P2} = (0,2) / (1 0,0857) = 0,2188 m7 {P1,P3,P8,P14} = (0,02570 / ( 1 0,0857) = 0,0281 m7 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} (0,060 / (1 0,0857) = 0,0656 m7 { P1,P3,P5,P8,P14} = (0,6) / (1 0,0857) = 0,656 m7 {ø} = (0,14) / ( 1 0,0857) = 0,1531 Kemudian muncul kembali gejala kelima yaitu : Rasa tidak enak diperut/sakit perut/konstipasi (G046),yang memiliki nilai dentitas 30%,lalu dicari nilai Plausability dari [G046] tersebut : m8 {G046}= 0,3 m8 {ø} = = 0.7 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 5 gejala : 10

11 Tabel 8. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 5 Gejala Rasa tidak enak diperut/sakit perut/konstipasi (P1,P3,P13) # m8{ P1,P3,P13} >> m8{ø} >> 0,7 m7 {P1} >> 0,4688 {P1} >> 0,1406 {P1} >> 0,3281 m7 {P2} >> 0,2188 {P2} >> 0,0656 {P2} >> 0,1531 m7 {P1,P3,P8,P14} >> 0,0281 { P1,P3}>> 0,0084 {P1,P3,P8,P14} >> 0,0197 m7{p1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10,p1 1,P12,P13,P14} >> 0,0656 {P1,P3,P13}>>0,0197 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} >> 0,0459 m7 { P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,0656 { P1,P3}>> 0,0197 { P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,0459 m7 {ø} >> 0,1531 {P1,P3,P13}>>0,0459 {Θ} >> 0,1072 Lalu hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya : m9 {P1} = (0,1406) + 0,3281 / (1 0,656) = 0,5017 m9 {P2} = (0,1531) / ( ) = 0,1639 m9 {P1,P3} = (0, ,0197) / ( 1 0,0656) = 0,0,0301 m9 {P1,P3,P8,P14} = (0,0197) / ( 1 0,0656) = 0,0211 m9 {P1,P3,P13} = (0, ,0459) / ( 1 0,0656) = 0,0702 m9 {PP1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} (0,0459) / ( 1 0,0656 ) = 0,0492 m9 {P1,P3,P5,P8,P14} = (0,0459) / (1 0,0656) = 0,0492 m9 {ø} = (0,1072) / ( 1 0,0656) = 0,1147 Selanjutnya muncul kembali gejala keenam yaitu: Sakit kepala atau pusing (G048),yang merupakan gejala dari Meningitis (P8),Influenza (P10), Cacar air (P11),Mumps(Gondongan/Parotitis) (P12),dan Tifoid (P13),yang memiliki nilai dentitas 30%,lalu dicari nilai Plausability dari [G048] tersebut : m10 {G048}= 0,3 m10 {ø} = = 0.7 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 6 gejala : Tabel 9. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 6 Gejala Sakit kepala atau pusing (P8,P10,P11,P12,P13) # m10{p8,p10,p11,p12, P13} >> 0,3 11 m10 {ø} >> 0,7 m9 {P1} >> 0,5017 {ø} >> 0,1505 {P1} >> 0,3512 m9 {P2} >> 0,1639 {ø} >> 0,0492 {P2} >> 0,1147 m9 {P1,P3} >> 0,0,0301 {ø} >> 0,009 {P1,P3} >> 0,0211 m9 {P1,P3,P8,P14} >> 0,0211 {P8} >> 0,0063 {P1,P3,P8,P14} >> 0,147 m9 {P1,P3,P13} >>0,0702 { P13} >> 0,0211 {P1,P3,P13} >> 0,0492 m9{pp1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10, {P8,P10,P11,P12,P13} {PP1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11, P11,P12,P13,P14} >> 0,0492 >> 0,0147 P12,P13,P14} >> 0,0344 m9 {P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,0492 {P8} >> 0,0147 {P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,0344 m9 {ø} >> 0,1147 {P8,P10,P11,P12,P13} >> 0,0344 {Θ} >> 0,0803 Lalu hitung nilai keyakinan (m) kombinasinya : m11 {P1} = (0,0351) / (1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,4438 m11 {P2} = (0,1147) / ( 1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,145 m11 {P1,P3} = (0,0211) / ( 1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,0266

12 m11 {P8} = (0,0147) / ( 1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,0266 m11 {P1,P3,P8,P14} = (0,0147) / (1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,0186 m11 {P13} = (0,0211) / ( 1 0,1505 0,0492 0,009 ) = 0,0299 m11 {P1,P3,P13} = (0.0492) / ( 1 0,1505-0,0492 0,009 ) = 0,0621 m11 {P8,P10,P11,P12,P13} = (0, ,0344) / ( 1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,0621 m11 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} (0,0344)/ (1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,0435 m11 {P1,P3,P5,P8,P14} = (0,0344) / ( 1 0, ,0492 0,009) = 0,0435 m11 {ø} = ( 0,0803) / ( 1 0,1505 0,0492 0,009) = 0,1015 Kemudian terdapat lagi gejala yang baru yaitu gejala ketujuh : Sklera Mata Kuning (G050),yang merupakan gejala dari Hepatitis B (P1),dan Hepatitis A (P14),yang memiliki nilai dentitas 70%,lalu dicari nilai Plausability dari [G050] tersebut : m12 {G050}= 0,7 m12 {ø} = = 0.3 Lalu cari Ilustrasi nilai keyakinan terhadap 7 gejala : Tabel 10. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 7 Gejala Sklera mata kuning (P1,P14) # m12{p1,p14} >> 0,7 m12{ø} >> 0,3 m11 {P1} >> 0,4438 {P1} >> 0,3107 {P1} >> 0,1331 m11 {P2} >> 0,145 {ø} >> 0,0015 {P2} >>0,0435 m11 {P1,P3} >> 0,0266 {P1} >> 0,0186 {P1,P3} >> 0,008 m11 {P8} >> 0,0266 {ø} >> 0,0201 {P8} >> 0,008 m11 {P1,P3,P8,P14} >> 0,0186 {P1,P14} >> 0,013 {P1,P3,P8,P14} >> 0,0056 m11 {P13} >> 0,0266 {ø} >> 0,0186 {P13} >> 0,008 m11 {P1,P3,P13} >> 0,0621 {P1} >> 0,0435 {P1,P3,P13} >> 0,0186 m11 {P8,P10,P11,P12,P13 >> 0,0621 {ø} >> 0,0435 {P8,P10,P11,P12,P13 >> 0,0186 m11{p1,p2,p3,p4,p7,p8,p9,p10,p11,p 12,P13,P14} >> 0,0435 {P1,P14} >> 0,0304 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P 11,P12,P13,P14} >> 0,013 m11 {P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,0435 {P1,P14} >> 0,0304 {P1,P3,P5,P8,P14} >> 0,013 m11 {ø} >> 0,1015 {P1,P14} >> 0,0710 {Θ} >> 0,0304 Lalu dihitung nilai keyakinan (m) kombinasinya : m13 {P1} = (0,3107 = 0, , ,1331) / ( 1 0,1015 0,0186 0,0186 0,0435) = 0,06186 m13 {P2} = (0,0435) / ( 1 0,1015 0,0186 0,0186 0,0435) = 0,0532 m13 {P1,P3} = (0,008) / ( 1-0,1015 0,0186 0,0186 0,0435 ) = 0,0098 m13 {P8} = ( 0,008) / ( 0,1015 0,0186 0,0186 0,0435 ) = 0,0098 m13 {P1,P3,P8,P14} = (0,0056) / ( 1 0,1015 0,0186-0,0186 0,0435 ) = 0,0068 m13 {P13} = ( 0,008) / (0,1015 0,0186 0,1=0186 0,0435 ) = 0,0098 m13 {P1,P3,P13} = ( 0,0186) / ( 1 0,1015 0,0186 0,0186 0,0435 ) = 0,0228 m13 {P1,P14} = ( 0,013+ 0, , ,071 ) / (1-0,1015 0,0186 0,186 0,0435) = 0,1771 m13 {P8,P10,P11,P12,P13} = (0,0186) / ( 1-0,1015 0,0186 0,0186 0,0435) = 0,

13 m13 {P1,P2,P3,P4,P7,P8,P9,P10,P11,P12,P13,P14} (0,013) / ( 1-0,0186 0,0186 0,0435 ) = 0,0159 m13 {P1,P3,P5,P8,P14} = (0,013) / ( 1 0,1015 0,0186 0,0186 0,0435 ) = 0,0159 m13 {ø} = (0,0304) / ( 1 0,1015 0,0186 0,0186 0,0435 ) = 0,0372 Kesimpulan : Ternyata dapat disimpulkan bahwa dari hasil dari diagnosa beberapa gejala,seperti Air Seni Bewarna Seperti Teh (G001), Demam atau Panas Tinggi (G009), Keringat dimalam hari (G020), Mual atau Muntah (G034), Rasa tidak enak diperut/sakit Perut/Parotitis (G046), Sakit Kepala (G048), Sklera Mata Kuning (G050),dari gejala yang telah dipilih dapat diperoleh hasil dari diagnosa yaitu penyakit Hepatitis B dengan tingkat keyakinan tertinggi yaitu m13 {P1} = 0,6186 / 62% dalam proses perhitungan gejala menggunakan metode Dempster Shafer. Halaman Hasil Diagnosa Tampilan halaman hasil diagnosa ini berisikan hasil dari pemilihan gejala yang telah dipilih sehingga dapat diproses oleh sistem tersebut Berikut merupakan tampilan halaman diagnosa da hasil diagnosa yang ditunjukan pada gambar 7. Gambar 7. Tampilan Halaman Hasil Diagnosa 13

14 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian yang dapat disimpulkan dari aplikasi model identifikasi penyakit yang dapat dicegah melalui imunisai ini diharapkan membantu mengetahui jenis gangguan tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi yang disebabkan oleh virus-virus tertentu, dengan mengidentifikasi masalah serta melihat gejala-gejala yang diderita. Sehingga sistem ini dapat membantu untuk melakukan hasil diagnosa yang diperoleh oleh pakar, sehingga dapat mengetahui cara penanganannya dan pencegahannya, sistem ini dibangun dengan pemrograman PHP berbasis web dengan menggunakan Notepad++. Tahap yang dibuat dalam penelitian ini dilakukan dengan mencari informasi sesuai kebutuhan data serta mengumpulkan data dan mengolahnya. yakni dengan melakukan wawancara pada seorang dokter dalam mengidentifikasi masalah untuk menemukan solusi dari penanganan penyakit ini. karena dengan dilakukan teknik ini, dapat mengetahui tentang penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi secara spesifik menurut para pakar. Sistem ini berhasil mengimplementasikan dalam aplikasi identifikasi penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi yang dapat dipergunakan untuk mendiagnosa penyakit Hepatitis A,Tuberkulosis,Polio,Difteri,Pertusis,Tetanus,Campak,Meningitis,Rabies, Influenza,Cacar air,mumps(gondongan),tifoid,dan Hepatitis A dengan memasukan berupa gejala yang telah dialami.hal ini ditunjukan dari beberapa kasus yang telah diujicobakan diperoleh hasil diagnosa yang sama, dengan melakukan akurasi data sistem dengan pakar dan uji coba perhitungan manual sesuai dengan perhitungan yang ada dalam sistem tersebut. Kemudian untuk beberapa kasus yang lain seperti input semua gejala pada menu diagnosa, sistem ini sudah dapat melakukan proses dengan menampilkan diagnosa dari beberapa gejala yang tersedia dan akan menghasilkan diagnosa berupa penyakit dari gejala-gejala yang telah dipilih,, jadi sistem ini sudah mencukupi kebutuhan user dalam mendiagnosa penyakit deteksi yang dapat dicegah melalui imunisasi. Saran Aplikasi model identifikasi penyakit yang dapat dicegah melalu imunisasi ini, masih perlu dilakukan pengembangan lagi. Seperti pada jumlah penyakit yang dikaji, kemudian klasifikasi penyakit seperti penyakit yang disebabkan oleh oleh virus-virus yang lain. Serta perancangan halaman web yang perlu penambahan variasi atau animasi agar terlihat lebih menarik. Dan knowledge base disarankan untuk selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan menambahkan jumlah pakar untuk mengupdate knowledge base. Selain itu perlu dibuat pula dengan versi mobile programmignya sehingga user tersebut lebih mudah mengakses melalu smartphonenya. 14

15 DAFTAR PUSTAKA Dahria Muhammad. Jurnal SAINTIKOM, Volume 12 Nomor 1, Januari 2013, Sistem Pakar Metode Dempster Shafer Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Anak. Departemen Kesehatan RI Profil Kesehatan Indonesia Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Eliza & Gustri. Jurnal Informatika, Volume 7 Nomor 2, July 2013, Prototype Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster Shafer. Hidayat, A Pengertian Imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Kusrini.2006,Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Penerbit: Andi.Yogyakarta. Kusumadewi, Sistem Pakar (Expert System) Pengertian Sistem Pakar. Nugroho, Budi Dasar Pemograman Web PHP- MySQL dengan Dreamwever. Penerbit GAVA MEDIA. Yogyakarta. Sari Anjas Nur, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengan Metode Certainty Factor. Teknik Informatika. Soepardi Jane. Kementrian Kesehatan,Volume 1, September 2012, Buletin dan Jendela Informasi Kesehatan No 42 Tentang Penyelenggaraam Imunisasi Menteri Kesehatan Replublik Indonesia.. T. Sutjo, Edy Mulyanto, & Vincent Suharto, 2011, Kecerdasan Buatan, Andi Yogyakarta. Petrou, Maria, And Ahmadzaleh Use Of Dempster Shaffer Theory To Combine Classifers Which Use Different Class Boundaries. School Of Electronic Computation and Mathematics. Guilford: University Of Surrey. 15

16 16

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus Dewi Pratama Kurniawati Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER MENGGUNAKAN PHP DENGAN PENERAPAN UNTUK DIAGNOSA DINI JENIS GANGGUAN ATTENTION-DEFICIT/HYPERACTIVITY DISODER (ADHD) PADA ANAK Tia Puji Susanti, Soewarto Hardhienata¹

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Volume 3 No 1 Maret 2018 e-issn 2541-3724 SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Arjon Samuel Sitio Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar

Lebih terperinci

Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster-Shafer

Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster-Shafer Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster-Shafer (Studi Kasus: RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta) Ellyza Gustri Wahyuni dan Widodo Prijodiprojo

Lebih terperinci

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Setio Adi Nur Peksi Sari 1, Yuri Ariyanto 2, Ely Setyo Astuti 3 Teknologi Informasi, Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan

Lebih terperinci

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Esthi Dyah Rikhiana (07018061), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD JURNAL Artikel Skripsi DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD Oleh: MUHAMAD JUHAR AFIFIN ABDILLAH 12.1.03.03.035

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kedalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER Muhammad Iqbal Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI

FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI Muliadi 1, Irwan Budiman 2, Muhammad Adhitya Pratama 3, Antar Sofyan 4, 1,2,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 4Prodi Ilmu Pertanian

Lebih terperinci

Kata Kunci : Self-Directed search, Dempster-Shafer, Web-based, psychological Test.

Kata Kunci : Self-Directed search, Dempster-Shafer, Web-based, psychological Test. Pembuatan Aplikasi Pemilihan Karir dan Peminatan Bakat Melalui Tes Psikologi Self Directed Search dengan Metode Dempster Shafer Jeremy Ezra Hartono 1, Alexander Setiawan 2, Justinus Adjarwirawan 3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tropis adalah penyakit lazim yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di 149 negara. Beberapa organisme yang menyebabkan penyakit tropis adalah bakteri

Lebih terperinci

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI,, Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA Universitas Pakuan Email : hassolthine@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer, F-MIPA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL Ahmad Ali Saefuddin 1, Setia Astuti S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE DEMPSTER-SHAFER DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA DIAGNOSA PENYAKIT ANAK

ANALISA PERBANDINGAN METODE DEMPSTER-SHAFER DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA DIAGNOSA PENYAKIT ANAK ANALISA PERBANDINGAN METODE DEMPSTER-SHAFER DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA DIAGNOSA PENYAKIT ANAK Emanuel Riolan (065111299) Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE Septi Hidayati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura septihidayati.ti@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi dasar teori kecerdasan buatan dan sistem pakar untuk melandasi pemecahan masalah serta teori-teori sehubungan dengan teknologi yang digunakan dalam pembuatan sitem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com

Lebih terperinci

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI SECARA DINI PENYAKIT LUPUS DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB Dr. Ana Kurniawati, ST.,MMSI *), Prastia Puspita Saputri **) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer I Wayan Ryon Waryanta 1, I Ketut Gede Darma Putra 2, I Ketut Adi Purnawan 3 Jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana, Bukit Jimbaran,

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB Triara Puspitasari 1, Boko Susilo 2, Funny Farady Coastera 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam

Lebih terperinci

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012 Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer Dewi Ermayani 1, Ananda 2, Mardiah Fadhli 3 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki kecerdasan seperti manusia disebut kecerdasan buatan. Sistem Pakar adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 23/No. 2/September 2015 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Zainollah Effendy 1, L. Rakhmatillah 2 Jurusan Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT Wahyu Prabowo 1), Muhammad Arief Widyananda 2), Bagus Santoso 3) Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknologi Informatika Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR METODE DEMPSTER-SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM TIFOID (Typhus Abdominalis)

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR METODE DEMPSTER-SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM TIFOID (Typhus Abdominalis) IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR METODE DEMPSTER-SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM TIFOID (Typhus Abdominalis) Resdi Hadi Prayoga Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Yudharta Pasuruan

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human expert/pakar. Sistem pakar sering

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Hervica Marsha Valentine 1, Helfi Nasution 2, Helen Sastypratiwi 3. Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE Evi Dewi Sri Mulyani 1), N. Nelis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DARI AKIBAT BAKTERI SALMONELLA

PENERAPAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DARI AKIBAT BAKTERI SALMONELLA PENERAPAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DARI AKIBAT BAKTERI SALMONELLA Mikha Dayan Sinaga* 1, Nita Sari Br Sembiring 2 1,2 Jl. K.L.Yos Sudarso Km 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan Sumatera

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT LEUKEMIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT LEUKEMIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB Jurnal eknik Informatika Vol. 1 September 2012 APLIKASI DIAGNOSA PENAKI LEUKEMIA MENGGUNAKAN MEODE DEMPSER-SHAFER BERBASIS WEB Ditta Amelia 1, Kartina Diah Kesuma W 2, Erwin Setyo Nugroho 3 1 Prodi eknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO

PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO PERANCANGAN APLIKASI INFORMASI UNTUK DETEKSI PENYAKIT VERTIGO Aditya Atika Nugroho Teknik Informatika S-1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Aplikasi informasi yang di bangun ini merupakan aplikasi

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini terutama dalam bidang teknik informasi telah menjadikan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Menganalisa

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik Informatika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB Harry Salistiwa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura harrysalistiwa@gmail.com

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN. PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN. PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menerapkan inferensi dengan ketidakpastian dalam Sistem Intelegensia Materi Bahasan Gambaran

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL Achmad Solichin Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya pengetahuan, teknologi komputer juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan berkembangnya

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autis merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial, komunikasi verbal (bahasa) dan non-verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup minat, kognisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Suatu gejala penyakit dapat merupakan indikasi dari suatu penyakit yang akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi pada kenyataannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya beberapa pengguna mesin air yang kurang mengerti

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya beberapa pengguna mesin air yang kurang mengerti BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya beberapa pengguna mesin air yang kurang mengerti tentang gangguan atau kerusakan yang terjadi pada mesin airnya, cenderung menyerahkannya pada tekinisi,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB Harry Salistiwa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura harrysalistiwa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada 67 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan tahapan pengidentifikasian masalah yang terjadi pada sistem yang lama sehingga dapat menjadi perbandingan untuk membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berjalan begitu cepat menuntut kemajuan di segala bidang. Masyarakat harus bisa mengikuti segala bentuk kemajuan tersebut. Berbagai bidang tak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET WISATA DENGAN ALGORITMA DEMPSTER SHAFER

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET WISATA DENGAN ALGORITMA DEMPSTER SHAFER Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 216 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 216 ISSN : 232-38 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET WISATA DENGAN ALGORITMA DEMPSTER SHAFER Gian Kresna

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB Delsika Syafitry 1, Rika Perdana Sari 2, Kartina Diah Kusuma Wardhani 3 1 Program Studi Sistem

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

Penerapan Metode Dempster Shafer Untuk Mendiagnosa Penyakit Dari Akibat Bakteri Salmonella

Penerapan Metode Dempster Shafer Untuk Mendiagnosa Penyakit Dari Akibat Bakteri Salmonella Penerapan Metode Dempster Shafer 94 Penerapan Metode Dempster Shafer Untuk Mendiagnosa Penyakit Dari Akibat Bakteri Salmonella Mikha Dayan Sinaga 1, Nita Sari Br. Sembiring 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Sakit Kepala Primer Pada Manusia Menggunakan Metode Dempster - Shafer

Rancang Bangun Sistem Pakar Sakit Kepala Primer Pada Manusia Menggunakan Metode Dempster - Shafer Rancang Bangun Sistem Pakar Sakit Kepala Primer Pada Manusia Menggunakan Metode Dempster - Shafer Hafid Asad, A11.2010.05480 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Sakit kepala

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MEMATIKAN PADA PEREMPUAN MENGGUNAKAN METODE BAYES (Studi Kasus : Asri Medical Center) Armadyah Amborowati1), Nurul Hidayah2) 1,2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining Rahmat Tullah 1, Syaipul Ramdhan 2, Nasrullah Mubarak Padang 3 1,2 Dosen STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan pokok manusia adalah nasi yang merupakan hasil dari tanaman padi. Dengan alasan demikian sehingga pertanian pangan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer Deteksi Menggunakan Metode Dempster-Shafer I Wayan Ryon Waryanta, I Ketut Gede Darma Putra, I Ketut Adi Purnawan Jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia, telp. +6285102853533

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit amblyopia pada anak dengan menggunakan metode dempster-shafer yang meliputi

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian sehingga yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah di tentukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER 1 Eli Rosmita Ritonga, 2 Muhammad Dedi Irawan Program Studi Teknik Informatika Universitas Asahan Jl. Jend. Ahmad Yani,

Lebih terperinci