RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010"

Transkripsi

1 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Pada hari ini, Jumat, tanggal 30 April 2010, telah dilaksanakan Sidang Kelompok Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2010, yang membahas Prioritas 6, Prioritas 8, dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011, yang diikuti oleh Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, serta wakil dari Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Badan Pertanahan Nasional, Bakosurtanal, LIPI, BATAN, BPPT, dan Kementerian PPN/Bappenas. Seluruh pihak yang terlibat dalam pembahasan telah sepakat untuk menindaklanjuti risalah kesepakatan pembahasan Sidang Kelompok ini dalam proses penyempurnaan RKP Tahun 2011, Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Tahun 2011, serta pemantapan perencanaan dan penganggaran di daerah dalam mendukung pelaksanaan RKP Tahun 2011, berdasarkan rincian risalah kesepakatan sebagaimana terlampir. Demikian risalah ini dibuat untuk dipergunakan dalam proses perencanaan dan penganggaran lebih lanjut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2

3 RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH SULAWESI Hari/ Tanggal : Jumat/30 April 2010 Sesi pada jam : Pembahasan langsung masuk pada sesi persandingan, beberapa point penting hasil diskusi : 1. Pemerintah Provinsi se Sulawesi telah melaksanakan Musrenbang Regional Sulawesi. Musrenbang Regional telah menghasilkan rekomendasi Bidang Infrastruktur yang menjadi acuan dalam penyusunan kegitan pembangunan ke depan terutama tahun Rekomendasi Bidang Infrastruktur tersebut yang dihasilkan adalah sebagai berikut : a. Mendorong terbitnya Peraturan pemerintah tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pulau Sulawesi. b. Percepatan Penetapan Paraturan Presiden tentang rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi. c. Pemantapan kualitas, lebar dan lebar jalan trans Sulawesi, naik Lintas Barat, Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Selatan serta Linta spenghubung Pulau Sulawesi. d. Penyusunan Master Plan Pembangunan Jalur Kereta Api di Sulawesi. e. Meningkatkan jumlah, mutu dan jangkauan sistem jaringan prasarana dasar sistem pelabuhan, lapangan udara, telekomunikasi, listrik dan telepon. f. Pengambangan Bandara Jalaludin Gorontalo, Bandara Mutiara Palu, dan Bandara Halu Oleo Kendari sebagai Bandara Embarkasi Haji. g. Menetapkan Pelabuhan Soekarno Hatta (Makassar) menjadi pelabuhan ekspor internasional dan percepatan pembangunan kontener Bungku Toko (Kendari) yang didukung dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. h. Meningkatkan. Dan kualitas, serta jangkauan pelayanan prasarna dan sarana transportasi baik darat, laut, dan udara dan interkoneksitas sistem jaringan transportasi udara yang menghubungkan Provinsi dan Kabupaten se P. Sulawesi. i. Meningkatkan kapasitas dan integritas jaringan listrik, diversifikasi dan pemanfaatan sumber energi listrik. j. Pembangunan PLAT Karama di Sulawesi Barat, dan studi Potensi PLTA Lariang di Sulawesi Tengah serta pembangunan PLTA Pelosika di Sulawesi Tenggara, studi potensi PLTA di Kelara Sulawesi Selatan. k. Pengembangan industri pertambangan di Regional Sulawesi. l. Memantapkan keterkaitan antar Kawasan Andalan dan Kawasan Budidaya Lainnya berikut kota kota pusat pusat kegiatan di dalamnya, dengan Kawasan Kawasan dan Pusat Pusat Pertumbuhan antar Pulau di Wilayah Nasional, serta dengan pusat pusat pertumbuhan di Kawasan Sub Regional Asean, Asia Pasifik dan kawasan internasional lainnya dalammenciptakan daya saing. m. Pembangunan Center Point of Indonesia (CPI).

4 n. Penyusunan Tata Transportasi Wilayah (Tatarawil) Pulau Sulawesi. o. Restorasi Danau Danau dan Teluk Kritis di P Sulawsesi (Danau Tempe, Danau Limboto, dan Teluk Kendari). 2. Usulan daerah terkait kegiatan kegiatan prioritas masih ada yang tidak masuk didalam matrik persandingan baik didalam shortlist dan longlist, termasuk lokasi. Untuk itu akan akan dibahas lebih lanjut antara K/L dengan Daerah. Untuk kegiatan kegiatan yang terdapat perbedaan jumlah dana yang diusulkan akan dilakukan penyesuaian dengan pendanaan. 3. Beberapa K/L telah melaksanakan rapat penyusunan rencana kegiatan tahun 2011 bersama dengan pemerintah daerah melalui konsultasi regional, rapat teknis maupun rapat rapat sejenis sebelum dilaksanakannya Musrenbaqngnas Secara umum kegiatan yang diusulkan oleh K/L telah mengacu pada hasil rapat pembahasan yang dilakukan K/L bersama dengan pemerintah Daerah. 4. Hasil kesepakatan pembahasan persandingan, antara lain : A. Sulawesi Utara : Pada prinsipnya sepakat dengan usulan dari K/L dengan catatan sebagai berikut : Hasil Konreg tetap dijadikan acuan untuk penanganan infrastruktur Ke PU an. Penyelesaian Daerah Irigasi Sangkup perlu kejelasan waktu penyelesaian. Perlu kejelasan apakah Miangas akan tetap dibangun oleh Mabes TNI atau Kementerian Perhubungan, karena Miangas masuk dalam Kawasan Strategis Nasional. Desa informasi di 3 atau 4 Kecamatan harap diakomodir. B. Gorontalo : Pada prinsipnya sepakat dengan usulan dari K/L dengan catatan sebagai berikut : Beberapa hasil kesepakatan Konreg tidak masuk didalam shortlist dan longlist, perlu dilakukan konfirmasi dan dibahas lebih lanjut dengan K/L terkait. Kesepakatan konreg se KTI bidang ke PU an di Manado 5 6 April 2010 hendaknya menjadi acuan dan dapat direalisasikan. Perlu tindak lanjut untuk membahas program prioritas hasil konreg PU se KTI yang belum terealisasi pada Rakorpus 2 tanggal 4 Mei 2010 (antara lain Kanal Tamalate, Bypass Gorontalo, Biluhu Barat, DI Paguyaman, Pelabuhan Anggrek, konservasi Danau Limboto. Rencana Strategis pembangunan Bandara Jalaludin Gorontalo sebagai embarkasi haji perlu dukungan dana yang memadai sesuai hasil evaluasi tim teknis sebesar Rp. 162 Miliar. Diharapkan fasilitasi Kemenko Perekonomian terhadap rencana pembentukan KEK Provinsi Gorontalo.

5 Dukungan anggaran dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk Program Kelembagaan Sarana dan Prasarana Keragaan IPTEK (antara lain Teknologi Terpadu Berbasis Jagung dan Pencacah Eceng Gondok). Dukungan untuk pembangunan Kecamatan/ Desa Digital. C. Sulawesi Tengah : Pada prinsipnya sepakat dengan usulan dari K/L dengan catatan sebagai berikut : Hasil Konreg agar dapat dijadikan pegangan. Mohon perhatian untuk pembangunan daerah irigasi baru DI Binsil (Luwuk), DI Modo (Buol), DI Siliwanga (Poso), DI Dora(Poso), DI Malino untuk mendukung ketahanan pangan. Mohon perhatian pada pembangunan dan pengelolaan sarana prasarana transportasi SDP terutama di pelabuhan penyeberangan Uebone, Kolonodale, dan Baturube. D. Sulawesi Barat : Pada prinsipnya sepakat dengan usulan dari K/L dengan catatan sebagai berikut : Percepatan pemantapan kualitas dan lebar jalan Trans Lintas Barat Sulawesi Barat dengan penyelesaian sampai dengan 2012 dengan kontrak multiyears. Mohon dukungan penyelesaian perpanjangan landasan pacu Bandara Tampa Padang hingga 2500 Meter. Dimulainya Pelabuhan kontainer Belang Belang. Dilaksanakannya Mamuju Multimoda Access Road (Tapalang Barat Mamuju Bandar Tampa Padang Pelabuhan Belang Belang). Pembangunan Transmisi untuk mendukung PLTA Karama dari Mamuju ke Palu. E. Sulawesi Selatan : Pada prinsipnya sepakat dengan usulan dari K/L dengan catatan sebagai berikut : Beberapa hal yang belum masuk didalam shortlist perlu didiskusikan lebih lanjut dengan K/L. Mohon agar hasil konreg PU di Manado dapat dijadikan acuan. Mempercepat pelaksanaan pembangunan beberapa bendungan. Percepatan pembangunan Kereta Api Makassar Pare Pare. Percepatan Penyelesaian perluasan Bandara Tana Toraja. F. Sulawesi Tenggara : Pada prinsipnya sepakat dengan usulan dari K/L dengan catatan sebagai berikut : Mohon agar hasil konreg PU di Manado dapat dijadikan acuan. Usulan yang tidak masuk dalam Longlist dan Shortlist akan menjadi bahan bahasan berikutnya.

6 PROINSI SULAWESI UTARA

7 F1 - PERSANDINGAN ( SHORTLIST ) KELOMPOK 3 SULAWESI PROINSI SULAWESI UTARA UPPD RENJA KL KESEPA KATAN NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TINDAK SEPAKAT DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN A. PRIORITAS 6 I. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat 1.1. Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan Jumlah Lokasi Pembangunan Terminal Transportasi Jalan 2 paket ,00, Jumlah Lokasi Pembangunan Jembatan Timbang 2 paket 4.550,00, ,00, ,92, Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Sdp dan Pengelolaan Prasarana Lalulintas Sdp Jumlah Prasarana Dermaga Penyeberangan 6 paket ,00, ,00, ,50,- Sesuai Jumlah Unit Pembangunan Bus Air 1 paket ,00,- 2. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 2.1. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara ,00, ,43, Jumlah Bandar Udara yang Dikembangkan, Direhabilitasi 3 paket ,00,-

8 PROINSI GORONTALO

9 F1 - PERSANDINGAN ( SHORTLIST ) KELOMPOK 3 SULAWESI PROINSI GORONTALO UPPD RENJA KL KESEPAKATAN SEPAKAT TINDAK DIBAHAS LEBIH NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT LANJUT A. PRIORITAS 6 I. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Program Penyelenggaraan Jalan 1.1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional ,00, ,05, Jumlah Jalan yang Dipreservasi 3500 Kilomenter ,00, Jumlah Jembatan yang Dipreservasi 20 Unit ,00, Jumlah Jalan yang Ditingkatkan Kapasitasnya (Pelebaran) 300 Kilomenter ,00, Jumlah Jembatan yang Dibangun 30 Paket ,00,- Program Pembinaan dan 9 2 Pengembangan Infrastruktur 2.1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Dalam Pengembangan Permukiman Jumlah Kabupaten/Kota yang Memperoleh Pendampingan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (Sppik) KETERANGAN 3.600,00,- Sesuai Jumlah Kabupaten/Kota yang Memperoleh Pendampingan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman (Rpkp) Perkotaan dan Perdesaan yang Setara Dengan 500 Kawasan Jumlah Produk Pendampingan Penyusunan Rencana Tindak 1.200,00,- Sesuai 2.225,00,- Sesuai

10 UPPD RENJA KL KESEPAKATAN SEPAKAT TINDAK DIBAHAS LEBIH NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT LANJUT Jumlah Kawasan Kumuh Di Perkotaan Setara 414 Ha yang Tertangani KETERANGAN 3.560,00,- Sesuai Jumlah Kawasan Perumahan Bagi Mbr Jumlah Kawasan Perdesaan Potensial/Agropolit an Setara 600 Ha yang Tertangani 4.400,00,- Sesuai 8.200,00,- Sesuai 2.2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapatkan Fasilitasi Penyusunan Rtbl Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (Rispk) Jumlah Kawasan yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau (Rth) 600,00,- Sesuai 500,00,- Sesuai 4.000,00,- Sesuai 250,00,- Sesuai

11 UPPD RENJA KL KESEPAKATAN SEPAKAT TINDAK DIBAHAS LEBIH NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT LANJUT Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah Jumlah Kawasan Setara 369 Ha yang Mendapat Dukungan Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau KETERANGAN 1.750,00,- Sesuai 2.000,00,- Sesuai Jumlah Kelurahan/Desa yang Mendapatkan Pendampingan Pemberdayaan Sosial (P2Kp/Pnpm) Jumlah Kelurahan/Desa yang Mendapatkan Pendampingan Pemberdayaan Sosial (P2Kp/Pnpm) ,00,- Sesuai ,00,- Sesuai

12 PROINSI SULAWESI TENGAH

13 F1 - PERSANDINGAN (SHORTLIST ) KELOMPOK 3 SULAWESI PROINSI SULAWESI TENGAH UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT A. PRIORITAS 6 I. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 1.1. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara ,00, ,44, Jumlah Bandar Udara yang Dikembangkan, Direhabilitasi 0 Unit ,00, Jumlah Bandar Udara Baru yang Dibangun 2 Unit ,00,- 2 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut 2.1. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan Jumlah Trayek 1 Trayek 5.000,00,- Di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut 2.2. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan Jumlah Pelabuhan Ynag 12 Unit ,00,- Di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Direhabilitasi/Ditingkatkan/Dibangun II KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM 1 Program Penyelenggaraan Jalan 1.1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional 1.2. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Bina Marga 2 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang Jumlah Jalan yang Dipreservasi 2276 Kilomenter Jumlah Jembatan yang Dipreservasi Meter Jumlah Jalan yang Ditingkatkan Kapasitasnya (Pelebaran) 153 Kilomenter ,00, ,00, ,00,- Jumlah Jalan Strategis Di Lintas Selatan Jawa, Perbatasan, Terpencil dan Terluar yang Dibangun Jumlah Dukungan Manajemen dan Teknis Penyelenggaraan Jalan 10 Kilomenter Jumlah Jembatan yang Dibangun 986 Meter ,00, ,00,- 1 Paket ,00,- KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN dana dana dana dana dana dana dana dana

14 UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT 2.1. Pengaturan dan Pengawasan Penataan Jumlah Sosialisasi Bidang Penataan Ruang 11 Kegiatan 1.000,00,- Ruang Jumlah Pengawasan Teknis Bidang Penataan 11 Kegiatan 1.000,00,- Ruang 2.2. Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Jumlah Kabupaten yang Mendapatkan Bimbingan 4 Paket 2.800,00,- Daerah Teknis Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Jumlah Kegiatan Bimbingan Teknis Pemanfaatan 4 Kegiatan 1.500,00,- dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi 2.3. Pembinaan Program Ditjen Penataan Ruang Jumlah Kegiatan Pendataan dan Informasi Bidang 6 Kegiatan 1.200,00,- Penataan Ruang 2.4. Dukungan Manajemen Ditjen Penataan Jumlah Kegiatan Teknis Administrasi Ditjen 1 Paket 800,00,- Ruang dan Informasi Penataan Ruang Penataan Ruang 3 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 3.1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Jumlah Kabupaten/Kota yang Memperoleh 2 Kws 2.000,00,- Penyelenggaraan Dalam Pengembangan Pendampingan Penyusunan Strategi Permukiman Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (Sppik) Jumlah Kawasan Kumuh Di Perkotaan Setara Kws 3.000,00,- Ha yang Tertangani Jumlah Satuan Unit Huninan Rumah Susun yang 2 TB ,00,- Terbangun dan Infrastruktur Pendukungnya Jumlah Kawasan Perumahan Bagi Mbr 3 Kws 2.250,00,- Jumlah Kawasan Perdesaan 4 Kws 6.295,00,- Potensial/Agropolitan Setara 600 Ha yang Tertangani Jumlah Desa Tertinggal yang Terbangun 1 Kws 1.888,00,- Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukimannya Jumlah Kawasan Setara 500 Ha yang Terbangun 3 Kws 4.868,00,- Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukimannya 3.2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Jumlah Bantek dan Pendampingan Penyusunan Nspk Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapatkan Fasilitasi Penyusunan Rtbl Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (Rispk) Jumlah Kawasan yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Penataan dan Revitalisasi Kawasan Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat Fasilitasi Penyusunan Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau (Rth) 2 Paket 500,00,- 1 Paket 600,00,- 1 Paket 500,00,- 1 Paket 500,00,- 1 Paket 250,00,- KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN

15 UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat Fasilitasi 1 Paket 500,00,- Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah Jumlah Provinsi yang Melaksanakan Fasilitasi 1 Paket 1.093,00,- Penguatan Kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pelatihan (Tot), Penyelenggaraan Bangunan Gedung, Penataan Lingkungan dan Pendataan Serta Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, Dengan Mengundang Seluruh K Jumlah Provinsi yang Melaksanakan Pemeriksaan 1 Paket 250,00,- Keandalan Bangunan Gedung Termasuk Gedung dan Rumah Negara Dengan Mengambil Beberapa Kabupaten/Kota Terpilih yang Ada Pada Masing- Masing Wilayahnya Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapatkan 1 Unit 1.000,00,- Pengembangan Sarana dan Prasarana Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Jumlah Kabupaten/Kota yang Mendapat 1 Unit 200,00,- Dukungan Pengembangan Sarana dan Prasarana Aksesibilitas Bangunan Gedung Jumlah Kawasan Setara Ha yang Mendapat 1 Kws 2.300,00,- Dukungan Sarana dan Prasarana Pada Kawasan yang Direvitalisasi Jumlah Kawasan Setara 369 Ha yang Mendapat 2 Kws 2.500,00,- Dukungan Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau Jumlah Kawasan Setara 422 Ha yang 2 Kws 1.000,00,- Mendapatkan Dukungan Sarana dan Prasarana Pada Permukiman Tradisional dan Bersejarah Jumlah Provinsi yang Mendapat Pengembangan 1 Unit 2.500,00,- Pip2B Jumlah Kelurahan/Desa yang Mendapatkan 3 Paket 7.830,00,- Pendampingan Pemberdayaan Sosial (P2Kp/Pnpm) 3.3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Jumlah Bantek, Bimtek, dan Pendampingan (Ssk) 1 Kws 1.170,00,- Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Pengelolaan Air Limbah Limbah, Drainase) Serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan Jumlah Bantek, Bimtek, dan Pendampingan (Ssk) 12 Keg 1.170,00,- Pengelolaan Air Limbah Jumlah Kawasan yang Terlayani Infrastruktur Air 2 Kws 1.050,00,- Limbah Dengan Sistem Off-Site KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN dana

16 UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT Jumlah Kawasan yang Terlayani Infrastruktur Air 2 Kws 1.050,00,- Limbah Dengan Sistem Off-Site Jumlah Bantek, Bintek, dan Pendampingan (Ssk) 3 Pkt 3.500,00,- Pengelolaan Drainase Jumlah Bantek, Bintek, dan Pendampingan (Ssk) 3 Kws 3.500,00,- Pengelolaan Drainase Jumlah Kawasan yang Berkurang Luas 1 Kws 3.000,00,- Genangannya Jumlah Kawasan yang Berkurang Luas 1 Kws 3.000,00,- Genangannya Jumlah Bantek, Bintek dan Pendampingan (Ssk) 7 Keg 2.200,00,- Pengelolaan Persampahan Jumlah Bantek, Bintek dan Pendampingan (Ssk) 7 Pkt 2.200,00,- Pengelolaan Persampahan Jumlah Penyelenggaraan Pendidikan dan 11 Keg 264,00,- Pelatihan (Diklat) Teknis dan Pengelolaan Persampahan Jumlah Monitoring dan Evaluasi Kinerja 11 Keg 66,00,- Pengembangan Persampahan Jumlah Kawasan yang Terlayani Infrastruktur 7 Pkt ,00,- Persampahannya Jumlah Kawasan yang Terlayani Infrastruktur 7 Pkt ,00,- Persampahannya Jumlah Prasarana Persampahan Terpadu 3R 1 Pkt 500,00,- Jumlah Prasarana Persampahan Terpadu 3R 1 Pkt 500,00, Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Jumlah Pdam yang Memperoleh Pembinaan 4 PDAM 6.000,00,- Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi dan Penyelengaraan Serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jumlah Ikk yang Terfasilitasi 12 Kws ,00,- Jumlah Kawasan (Lt/Det) yang Terfasilitas 4 Kws ,00,- (Kawasan Pemekaran, Pulau Terluar, Perbatasan, Terpencil, Kapet) Jumlah Kawasan (Lt/Det) yang Terfasilitasi 3 Desa 3.230,00,- (Mendukung Pelabuhan Perikanan) 4 Pembinaan Pengelolaan Sumber Daya Air 4.1 Pembinaan Pengelolaan Sumber Daya Air Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pola Psda Di Ws yang Dokumen Polanya Telah Ditetapkan Terfasilitasinya Jumlah Wadah Koordinasi Psda Di Daerah (Dsda-P dan Tkpsda Ws) yang Terbentuk dan Terfasilitasinya Sekretariat Wadah Koordinasi Terfasilitasinya Jumlah Sdm dan Lembaga Dalam Pengelolaan Sda Pada Bb/Bws 2 Laporan 4.000,00,- 1 WS 500,00,- 1 Laporan 300,00,- KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN dana dana

17 UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT Ketersediaan Informasi Terkait Hidrologi dan 41 Laporan ,00,- Kualitas Air Pada Sumber Air, Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai, Kelembagaan Sumber Daya Air, Kemitraan dan Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air, Serta Pengendalian Pengelolaan Sda 4.2 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Luas Layanan Jaringan Irigasi yang Ditingkatkan 1193 Hektar ,00,- Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Luas Layanan Jaringan Irigasi yang Direhabilitasi 1 Unit ,00,- Luas Layanan Jaringan Irigasi yang Dioperasikan 1930 Hektar ,00,- dan Dipelihara Luas Layanan Jaringan Tata Air Tambak yang 100 Hektar 1.000,00,- Dibangun / Ditingkatkan Luas Layanan Jaringan Rawa yang Direhabilitasi 1100 Hektar ,00,- 4.3 Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Kapasitas Air Baku yang Ditingkatkan 135 Hektar 3.800,00,- Kapasitas Air Baku yang Ditingkatkan 19 Unit ,00,- Kapasitas Parasarana Air Baku yang Direhabilitasi 6 Unit 3.000,00,- Kapasitas Prasarana Air Baku yang Terjaga 1 Buah 1.000,00,- Kapasitas Prasarana Air Baku yang Terjaga 4564 Meter ,00, Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai B. PRIORITAS 8 I. KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1 Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi 1.1. Penyusunan Kebijakan dan Program Serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan 1.2. Penyediaan dan Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Pelaksanaan Konservasi Energi Panjang Sarana/Prasarana Pengendali Banjir 5630 Meter ,00,- yang Dibangun Panjang Sarana/Prasarana Pengendali Banjir 4 Unit ,00,- yang Direhabilitasi Panjang Sarana/Prasarana Pengendali Banjir 1560 Meter 9.500,00,- yang Dioperasikan dan Dipelihara Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai 2117 Meter ,00,- yang Dibangun Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai 660 Meter 1.000,00,- yang Dipelihara Terbangunnya Perkuatan Tebing 1 Unit ,00,- Panjang Jaringan dan Gardu Distribusi (Kms/Mva)/Satker Lisdes Jumlah Peserta Bimbingan Teknis Energi Baru Terbarukan (Orang) Jumlah Peserta Bimbingan Teknis Konservasi Energi 11 Unit ,00,- 22 Orang 176,00,- 22 Orang 176,00,- KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN dana

18 UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrikdari 800 Kilowatt ,00,- Sumber Energi Mikro Hidro (Mw) Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Dari 8800 Unit ,00,- Sumber Energi Surya (Mwp) Jumlah Desa Mandiri Energi (Desa) 5 Desa 500,00,- KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN

19 PROINSI SULAWESI BARAT

20 F1 - PERSANDINGAN (SHORTLIST ) KELOMPOK 3 SULAWESI PROINSI SULAWESI BARAT UPPD NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT A. PRIORITAS 6 I. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat 1.1. Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan ,00, ,09, Jumlah Fasilitas Keselamatan Llaj 5 Unit ,00, Jumlah Paket Peningkatan Fasilitas Pendukung Llaj 1 Unit ,00, Jumlah Paket Penunjang Operasional Keperintisan 1 Unit 2.500,00,- 2. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut 2.1. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Jumlah Lokasi yang Dibangun dan Di Rehab 9 Unit ,00,- RENJA KL ,00, ,40,- KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN Prioritas untuk keselamatan jalan dana 3. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 3.1. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara II. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 2 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 2.1 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Dalam Pengembangan Permukiman ,00, ,50, Jumlah Bandar Udara yang Dikembangkan, Direhabilitasi 2 Unit ,00,- Jumlah Desa Tertinggal yang Terbangun Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukimannya 2.2 Jumlah Kawasan Setara 500 Ha yang Terbangun Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukimannya 5 PAKET ,00,- 3 Unit 2.500,00,- dana di Tampa Padang Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L

21 UPPD RENJA KL KESEPAKATAN DIBAHAS LEBIH NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT LANJUT 2.3 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara 2.4 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan (Air Limbah, Drainase) Serta Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Persampahan 2.5 Dukungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi Serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi 3 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 3.1 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Jumlah Bantek dan Pendampingan Penyusunan Nspk Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan 1 Unit 250,00,- Jumlah Prasarana Pengumpulan Sampah 3 Unit 750,00,- Jumlah Pdam yang Dibina 5 Unit 275,00,- Luas Layanan Jaringan Irigasi yang Ditingkatkan 22 Unit ,00,- Luas Layanan Jaringan Irigasi yang Direhabilitasi 11 Unit ,00,- 3.2 Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Kapasitas Air Baku yang Ditingkatkan 8 Unit 5.000,00,- 3.3 Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai Panjang Sarana/Prasarana Pengendali Banjir yang Direhabilitasi Panjang Sarana/Prasarana Pengendali Banjir yang Dioperasikan dan Dipelihara Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai yang Direhabilitasi 4 Unit ,00,- 26 Unit ,00,- 24 Unit ,00,- Terbangunnya Perkuatan Tebing 6 Unit ,00,- Terbangunnya Perkuatan Bronjong 2 Unit 2.500,00,- KETERANGAN Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L Perlu disesuaikan dengan Renja K/L

22 PROINSI SULAWESI SELATAN

23 F1 - PERSANDINGAN ( SHORTLIST ) KELOMPOK 3 SULAWESI PROINSI SULAWESI SELATAN UPPD RENJA KL NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TIDAK SEPAKAT DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN A. PRIORITAS 6 I. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 1.1. Pelayanan Angkutan Udara Perintis ,00, ,37, Jumlah Rute Perintis yang Terlayani 3 Rute ,00,- II. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Program Penyelenggaraan Jalan 2.1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan 1. Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional 2.2. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang 2.2. Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang 1. Daerah 2.3. Program Pengelolaan Sumber Daya Air Jumlah Jalan yang Dipreservasi 1718 Kilomenter ,00,- Jumlah Jembatan yang Dipreservasi 9719 Meter ,00,- Jumlah Jalan yang Ditingkatkan Kapasitasnya 37 Kilomenter 82,00,- (Pelebaran) Jumlah Jalan yang Ditingkatkan Kapasitasnya 5 Kilomenter ,00,- (Pelebaran) Jumlah Jembatan yang Dibangun 95 Meter 2.500,00,- Jumlah Kabupaten yang Mendapatkan Bimbingan Teknis Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Jumlah Kegiatan Bimbingan Teknis Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Jumlah Kegiatan Penyelenggaraan Persetujuan Substansi Rtrw Provinsi dan Kabupaten 6 Dok 600,00,- 4 Dok 300,00,- 2 Dok 200,00,- KESEPAKATAN Sesuai pendanaan Sesuai pendanaan Sesuai pendanaan 2.3. Pengelolaan dan Konservasi Waduk, 1. Embung, Situ Serta Bangunan Penampung Air Lainnya 2.3. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan 2. Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 2.3. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi 3. dan Pengamanan Pantai Jumlah Waduk/Embung/Situ yang Dioperasikan dan Dipelihara 0,00,- Luas Layanan Jaringan Irigasi yang Direhabilitasi Hektar ,00,- Luas Layanan Jaringan Rawa yang Dioperasikan dan Dipelihara Panjang Sarana/Prasarana Pengendali Banjir yang Direhabilitasi Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai yang Dibangun Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai yang Direhabilitasi Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai yang Direhabilitasi Panjang Sarana/Prasarana Pengaman Pantai yang Dipelihara Hektar 9.002,00,- 0 Unit ,00,- 910 Meter ,00,- 800 Meter 120,00, Meter ,00, Meter 2.260,00,- Sesuai pendanaan

24 PROINSI SULAWESI TENGGARA

25 F1 - PERSANDINGAN ( SHORTLIST ) KELOMPOK 3 SULAWESI PROINSI SULAWESI TENGGARA UPPD RENJA KL KESEPA KATAN NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TINDAK SEPAKAT DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN A. PRIORITAS 6 I. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat 1.1. Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan Untuk keselamtan ,00, ,56,- Jalan Jumlah Fasilitas Keselamatan Llaj 37 fasilitas keselamatan ,00, Jumlah Lokasi Pembangunan Terminal Transportasi Jalan 1 terminal 7.000,00, Jumlah Lokasi Pembangunan Jembatan Timbang 1 jembatan timbang 3.000,00, Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Sdp dan Pengelolaan Prasarana Lalulintas Sdp ,00, ,70,- Sesuai pendanaan Jumlah Prasarana Dermaga Penyeberangan 2 dermaga ,00, Jumlah Unit Dermaga Penyeberangan yang Mengalami Peningkatan 3 dermaga ,00, Jumlah Unit Sarana Keperintisan yang Mengalami Peningkatan 1 unit ,00,- II. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.2. Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan Pengawakan Kapal Perikanan ,00,- 752,88, Jumlah dan Jenis Kapal Penangkap Ikan yang Memenuhi Standar Laik Laut, Laik Tangkap dan Laik Simpan 250 unit ,00, Jumlah Alat Penangkap Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan yang Memenuhi Standar 38 paket ,00, Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan ,00, ,31, Jumlah Pelabuhan Perikanan Dengan Fokus Pembangunan Di Lingkar Luar dan Daerah Perbatasan yang Potensial 2 paket ,00, Jumlah Penyiapan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Sesuai Dengan Rencana Induk 2 paket ,00,- 2. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan 2.1. Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan ,00, ,00, Jumlah Sarana Prasarana Pengolahan Sesuai Target Produksi Pengolahan 17 paket ,00,- 3. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan 3.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Pemantuan Kapal Perikanan 2.646,00, ,00,-

26 UPPD RENJA KL KESEPA KATAN NO. PRIORITAS/KL/PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET ALOKASI INDIKATOR TARGET ALOKASI SEPAKAT TINDAK SEPAKAT DIBAHAS LEBIH LANJUT KETERANGAN Jumlah Pemenuhan Sarana Pengawasan yang Memadai Secara Terintegrasi, Akuntabel dan Tepat Waktu 13 paket 2.646,00,- III. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Program Penyelenggaraan Jalan 1.1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional ,00, ,42, Jumlah Jalan yang Dipreservasi 1268 kilometer ,00, Jumlah Jembatan yang Dipreservasi 2115 meter ,00, Jumlah Jalan yang Ditingkatkan Kapasitasnya (Pelebaran) 118 kilometer ,00, Jumlah Jembatan yang Dibangun 136 meter ,00, Jumlah Jalan Strategis Di Lintas Selatan Jawa, Perbatasan, Terpencil dan Terluar yang Dibangun 174 kilometer ,00,- Sesuai pendanaan

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana No / Fokus / Kegiatan Rencana Tahun 2010 Prakiraan Rencana Tahun 2011 Prakiraan Maju I SUMBER DAYA AIR I SUMBER DAYA

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI

PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI PRIORITAS 11 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Provinsi Sulawesi Utara 1. Pengembangan jalur wisata

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KEAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA. Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi 2 pada jam :

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA. Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi 2 pada jam : RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK 3 WILAYAH NUSA TENGGARA, MALUKU, PAPUA Hari/ Tanggal : Sabtu/1 Mei 2010 Sesi 2 pada jam : 14.00 17.30 WIB Pembahasan langsung masuk pada sesi persandingan, beberapa point

Lebih terperinci

RENJA K/L TAHUN 2016

RENJA K/L TAHUN 2016 RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik WILAYAH : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo 2012-2017 telah ditetapkan visi jangka menengah, yaitu Terwujudnya Infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Berkualitas

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017 LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A217 Halaman : 1 33 33.1 33.1.1 2379 2382 2383 2384 2387 5682 33.1.2 2381 2389 239 33.2 33.2.3 2391 2392 2393 2394 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2.747.76.255

Lebih terperinci

OUTLINE PAPARAN PENAJAMAN RENCANA KERJA TA KONSEP RKP DUKUNGAN DITJEN SDA TERHADAP 3 PRIORITAS NASIONAL

OUTLINE PAPARAN PENAJAMAN RENCANA KERJA TA KONSEP RKP DUKUNGAN DITJEN SDA TERHADAP 3 PRIORITAS NASIONAL JAKARTA 9 JUNI 2017 OUTLINE PAPARAN PENAJAMAN RENCANA KERJA TA. 2018 1. KONSEP RKP 2018 2. DUKUNGAN DITJEN SDA TERHADAP 3 PRIORITAS NASIONAL 2018 3. PERJALANAN PAGU 2018 4. POSTUR PAGU BERDASARKAN SUMBER

Lebih terperinci

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah No Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Kebijakan Umum Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota. - 20 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Paska Konflik WILAYAH : Sulawesi Hari/ Tanggal : Jumat/30 April 2010 Sesi

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

RENJA DINAS PU 2014 PER BIDANG DAN UPT

RENJA DINAS PU 2014 PER BIDANG DAN UPT RENJA DINAS PU 2014 PER BIDANG DAN UPT NO PROGRAM KEGIATAN PAGU TERAKHIR (2 Januari 2014) FINAL 1 2 3 I. BIDANG SUMBER DAYA AIR 39.615.080.000 1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Lebih terperinci

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan

Lebih terperinci

KEPPRES 81/2001, KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KEPPRES 81/2001, KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 81/2001, KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR *50281 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 81 TAHUN 2001 (81/2001) TENTANG KOMITE KEBIJAKAN

Lebih terperinci

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. - 6-3. BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu 3. Penetapan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KETIGA

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KETIGA PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KETIGA PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PRIORITAS III : MENINGKATKAN DAN MEMELIHARA INFRASTRUKTUR DAN PRASARANA YANG VITAL UNTUK MENDORONG KEGIATAN

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS (P5:Ketahanan Pangan; P7:Iklim Investasi & Iklim Usaha; P9:Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana; dan Prioritas Bidang Perekonomian lainnya) WILAYAH Sulawesi

Lebih terperinci

DIKLAT MANAJEMEN PROYEK. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

DIKLAT MANAJEMEN PROYEK. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum DIKLAT MANAJEMEN PROYEK Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum muntibdg@yahoo.com PUSDIKLAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Drs. Muntiyono, ST.,MM.,MT. Widyaiswara Utama NIP : 19520619 197602 1 001 Balai Diklat

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA Provinsi Papua PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH PAPUA 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja serta pengembangan

Lebih terperinci

- 26 - PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

- 26 - PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai - 26 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Persentase prasarana aparatur

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH NUSA TENGGARA 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah daerah

Lebih terperinci

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2032 DISEBARLUASKAN OLEH : SEKRETARIAT DEWAN SUMBER

Lebih terperinci

TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD

TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD NO. 1. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN Mewujudkan Sinergitas Pembangunan antar SKPD dan Kabupaten/ 2012 2013 2014 2015 2016 2017 1. Terlaksananya Sinergitas Pembangunan antara dan 1. Jumlah SKPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 3065-1154-2414-8690 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH SULAWESI

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH SULAWESI MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH SULAWESI Provinsi Sulawesi Utara PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH SULAWESI 1 Pendidikan Peningkatan akses pendidikan dan keterampilan kerja

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab. LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR : 3 TAHUN 2012 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011-2031 I. RENCANA STRUKTUR RUANG No Rencana

Lebih terperinci

: PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ORGANISASI : DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Halaman. 92.

: PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ORGANISASI : DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Halaman. 92. URUSAN PEMERINTAHAN : 1.07. - PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ORGANISASI : 1.07.01. - DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Halaman. 92 Jumlah 1.07.1.07.01.00.00.4. PENDAPATAN 1.07.1.07.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air

Lebih terperinci

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN LAMPIRAN IV INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2030 NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI BESARAN (Rp) A. Perwujudan Struktur Ruang 1 Rencana Pusat - Pembangunan dan

Lebih terperinci

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 10 TAHUN 2007 TANGGAL : 28 Desember 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. 1. Kebijakan : 1.1. Kebijakan dan Standar : a. Penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

WILAYAH NUSA TENGGARA MALUKU PAPUA (NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)

WILAYAH NUSA TENGGARA MALUKU PAPUA (NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat) RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK PRIORITAS 5 (Ketahanan Pangan); PRIORITAS 7 (Iklim Investasi & Iklim Usaha); PRIORITAS 9 (Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana); dan Prioritas Lainnya Bidang Perekonomian)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2011 2031 I. UMUM Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang meliputi

Lebih terperinci

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Disampaikan dalam RATAS Presiden RI, 21 Februari 2017 bappeda.ntbprov.go.id NUSA TENGGARA BARAT Kemajuan Nyata,Tantangan

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA TIM NASIONAL REHABILITASI DAN REVITALISASI KAWASAN PLG DI KALIMANTAN TENGAH NOMOR : KEP-42/M.EKON/08/2007 TENTANG TIM PENDUKUNG DAN

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH - 11 - C. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air di 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT (Rp) SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Meningkatnya

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

POIN KESEPAKATAN BILATERAL MEETING. BIDANG SARANA DAN PRASARANA Rakorbangpus II, 4 Mei 2010

POIN KESEPAKATAN BILATERAL MEETING. BIDANG SARANA DAN PRASARANA Rakorbangpus II, 4 Mei 2010 POIN KESEPAKATAN BILATERAL MEETING PEMERINTAH PROPINSI - KEMENTERIAN / LEMBAGA BIDANG SARANA DAN PRASARANA Rakorbangpus II, 4 Mei 2010 DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA BAPPENAS Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Untuk mewujudkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sintang yang selaras dengan strategi kebijakan, maka dibutuhkan adanya kebijakan umum dan program

Lebih terperinci

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan : VISI Terwujudnya kualitas layanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang memadai, peningkatan jumlah rumah layak huni, serta pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang ramah lingkungan 1.

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PELEPASAN TANAH DESA BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi. Karenanya sistem transportasi nasional (SISTRANAS) diharapkan mampu menghasilkan jasa transportasi

Lebih terperinci

JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t

JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t JAKARTA INVESTOR DAILY (18/11/2014) : Pemerintah dalam lima t ahun mendatang (2015-2019) mencanangkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km, jalan baru 2.650 km, dan pemeliharaan jalan 46.770 km. Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN AN ANTARA,, DAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 70.623.211.429 31.273.319.583 8.012.737.962 316.844.352 110.226.113.326 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 70.609.451.524

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan

Lebih terperinci

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta, 14

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT A. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU

PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 22/PRT/M/2010 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PU NOMOR: 03/PRT/M/2010 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 19

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 19 21 Peningkatan Ketertiban dan Keamanan 21 Meningkatkan Ketertiban dan Keamanan melalui penegakan peraturan daerah, penurunan angka kriminalitas, penanganan demonstrasi, dan patroli siaga serta ketersediaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU 1 : PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU PAUD dan Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Non

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Amanat undang-undang dalam penyempurnaan sistem perencanaan dan

BAB V PEMBAHASAN. Amanat undang-undang dalam penyempurnaan sistem perencanaan dan 104 BAB V PEMBAHASAN Musrenbang di Kabupaten Gunungkidul Amanat undang-undang dalam penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran akan merubah paradigma pada proses perencanaan dan penganggaran mulai

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012- DINAS PUP-ESDM DIY VISI layanan pekerjaan umum yang memadai, jumlah rumah layak huni, serta sumber daya mineral yang ramah 1. Makna dari big pekerjaan umum yang andal memadai,

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU DINAS PENDIDIKAN PROGRAM UMUM PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN FORMAL

Lebih terperinci

Sumber: Biro Pusat Statistik

Sumber: Biro Pusat Statistik Sumber: Biro Pusat Statistik Pembangunan Masih Jawa Sentris, Padahal Harusnya Indonesia Sentris Kontribusi Aktivitas Pembangunan Terhadap PDB Bertumpu di Pulau Jawa Sumatra Share PDRB: 23.2% Kalimantan

Lebih terperinci

Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo

Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo Rilis PUPR #2 7 Juni 2017 SP.BIRKOM/VI/2017/301 Infrastruktur PUPR Mendukung Pengembangan Industri Pengolahan Pangan di Gorontalo Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 2 3 4 1 A Pembangunan Perumahan TIDAK SESUAI dengan peruntukkan lahan (pola ruang) Permasalahan PENATAAN RUANG dan PERUMAHAN di Lapangan B Pembangunan Perumahan yang SESUAI dengan peruntukkan lahan,

Lebih terperinci