BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG SYNTHESIS TOWER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG SYNTHESIS TOWER"

Transkripsi

1 BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG SYNTHESIS TOWER 3.1 Definisi Perawatan dan Pemeliharaan AC Berbagai definisi mengenai perawatan antara lain : 1. Lee, Reginald, Building Maintenance managing, Granade London 1976 mendefinisikan perawatan gedung yaitu pekerjaan yang dilakukan untuk memelihara atau merawat setiap fasilitas yang ada yaitu setiap bagian dan tempat, bangunan serta sarananya sesuai dengan standar kelayakan yang diterima. 2. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam ketentuan umum Bab 1 pasal 1, ayat 5 menentukan perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan atau prasarana dan sarananya agar bangunan tersebut tetap berfungsi dengan baik. 3.2 Tujuan pemeliharaan yang dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut : 1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya). 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimal mungkin 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatanperalatan yang menunjang perusahaan. 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan itu Kerja Praktek 7

2 3.3 Jenis Pekerjaan Perawatan : Menurut A.Cordel/Kusnu Hadi dalam buku teknik management pemeliharaan pada dasarnya pemeliharaan dibagi 2 (dua) yaitu : 1. Perawatan terencana (Planned Maintenance) 2. Perawatan tak Terencana (Unplanned Maintenance) Perawatan terencana dapat dibagi menjadi : 1. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) 2. Perawatan korektif (Corrective Maintenance) Perawatan tak terencana hanya satu yaitu Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Perawatan terencana (Planned Maintenance) Pada Perawatan ini diperlukan pekerjaan inspeksi lapangan untuk mengetahui kondisi peralatan dan sarana-sarana yang memerlukan pemeliharaan, data-data yang dicatat selama inspeksi digunakan untuk menganalisa dan perencanaan penjadwalan.perbaikan dan Perawatan serta Standart Operasional Prosedur Pelaksanaan perawatan Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (Preventive).Pemeliharaan pencegahan merupakan metode pemeliharaan untuk melakukan perbaikan penggantian part secara berkala berdasarkan waktu atau pengunaan. Metode ini digunakan pada kasus diman siklus perawatan pencegahan mudah ditentukan dan tidak banyak bervariasi, serta kasus dimana lebih menguntungkan jika penggantian part dilakukan secara berkala tanpa melalukan inspeksi. Dalam pemeliharaan pencegahan terdapat 3 (tiga) bagian penting, yaitu inspeksi, koreksi dan inisiasi kerja.inspeksi dilakukan untuk melakukan pengecekan pada kondisi peralatan.koreksi dilakukan untuk melakukan penyetelan dan perbaikan kerusakan kecil.dan inisiasi dilakukan untuk mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan inspeksi. Ruang lingkup Kerja Praktek 8

3 pekerjaan Preventive termasuk : Inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standard yang dapat diterima.pemeliharaan korektif merupakan metode pemeliharaan yang ditujukan untuk melaksanakan yang berkaitan dengan perawatan mesin, yaitu antara lain : a. Meningkatkan kehandalan mesin atau part b. Mengurangi frekuensi kerusakan mesin c. Memperpendek waktu perbaikan yang panjang atau berdampak serius atau biaya yang tinggi. d. Meningkatkan perbaikan kualitas perbaikan Pemeliharaan korektif merupakan pelaksanaan improvement pada alat agar alat tidak mengalami kerusakan, memberikan kemudahan dalam melakukan inspeksi, perbaikan dan pemakaian, serta memastikan keselamatan Perawatan Tak Terencana (Unplanned Maintenance) Ada kerusakan yang masih terjadi meski perawatan preventive sudah dilakukan.hal ini biasanya tidak dimasukkan dalam program pekerjaan perawatan baik untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang tetapi memerlukan suatu penanganan yang sesegera mungkin Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tak terduga.. Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan karena terjadi kerusakan yang tak terduga.pemeliharaan darurat ini sebaiknya sebisa mungkin dihindari dalam melakukan perawatan, karena jenis ini dapat mengganggu program perencanaan dan kegiatan didalam gedung itu sendiri seghingga menimbulkan suatu kerugian bagi pemilik maupun pemakai itu sendiri. Kerja Praktek 9

4 3.4 Pengertian Air Conditioning Air Conditioning atau Pengkondisian Udara adalah suatu proses pengkondisian udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.selain itu, mengatur aliran udara dan kebersihannya. Sistem Penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu : 1. Penyegaraan udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara dari ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. 2. Penyegaraan udara untuk industri Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan, atau barang yang ada didalamnya. 3.5 Komponen Utama AC 1. Kompressor Kompressor berfungsi untuk menurunkan tekanan, temperatur gas di evaporator dan menaikkan tekanan, temperature gas. 2. Kondensor Kondensor sebagai tempat untuk pengembunan gas menjadi cair dengan cara membuang panas ke udara atau air disekitarnya.ada 2 (dua) jenis type kondensor,yaitu : kondensor dengan pendingin udara, dan kondensor dengan pendingin air. 3. Thermal Exapansion Valve Thermal Exapansion Valve untuk mengatur aliran volume cairan Reffrigerant pada evaporator sesuai dengan kebutuhan beban panas media sekitarnya. 4. Evaporator Evaporator untuk penguapan cairan Reffrigerant dari cair menjadi gas dengan cara mengambil panas dari media sekitarnya.media dari evaporator adalah : Udara, dan Air. Kerja Praktek 10

5 Gambar 3.1. Gambar Alur Kerja AC Sumber : Komponen tambahan : High pressure pwitch & Low pressure pwitch Flow sswitch Sensor leaving / entering / ambient water temperature & sensor pipa panas Anti freezing Phase Protection Over load Accumulator Kerja Praktek 11

6 3.6 Daftar Peralatan dan material Berikut ini adalah daftar peralatan Utama Sistem Tata Udara yang digunakan di Gedung SYNTHESIS TOWER, yaitu : No ITEM Merk / Type 1 Cooling Tower LING CHI / LRC Pompa Cooling Tower ETA-N torishima 100x Motor Fan F3 NV-D Rpm 1440, 13,9 A 4 Fan Coil Unit Mitsubisi PU 8 YB /19300btuh, 8,0/380/14,6 4 Air Handling Unit Mitsubisi PW-20YA3 / btuh, 380 V, 50 Hz 5 Fan (Fresh Air) Nasional /295m3/m /11 A Pompa make Up Water Electrim, SG 132,380,1450/m, 14,6A 8 Tangki Make up 1000 liter 9 Water Cooled Package (WCP 1) Mitsubisi DW 15 YA3, Kcal Flow:4942CFM/H, Btuh 10 Water Cooled Package Mitsubisi DW 20 YA3,flow : 6354CFM, (WCP 2) CGC:58000Kcal/H,230200Btuh 11 Air Cooled Split Duct Air Cool / CU102 / 10 PK / Air Cooled Split Wall LIBERT / 380 / 15 PK / 3 Phasa 13 Ar Cooled Split Cassette MC QUEY / 5 PK / 380 / 3 Phasa Berikut ini adalah daftar material pendukung System Tata Udara yang digunakan di Gedung SYNTHESIS TOWER, yaitu : No ITEM Merk / Type 1 Pipa Chilled Water Spindo, Bakrie 2 Pipa Kondensor Spindo, Bakrie 3 Pipa Reffigerant Crane Enfield, Kembla 4 Pipa Drain Wavin, Rucika 5 Isolasi Ducting AB Wooll 6 Isolasi Pipa Armaflex 7 Ducting Lokfom (BJLS) 8 Flexible duct TD Flex Kerja Praktek 12

7 9 Grille, Diffuser, Louvre, Dumper Catura 10 Katub- katub Honeywell 11 Kabel Kontrol Supreme, Kabelindo 3.7 Sistem Air Conditioning yang digunakan di Gedung SYNTHESIS TOWER Tata Udara dengan AC Split System AC-Window adalah tipe AC System (Air Conditioning) yaitu terdiri dari dua bagian yang terpisahkan artinya bagian Air Conditioning tidak menyatu (tidak berada dalam satu paket). Air Conditioning terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu outdoor unit dan indoor unit. Bagian outdoor unit adalah unit condensing, unit ini berada di luar ruangan yang berfungsi sebagai pembuang panas. Bagian indoor unit adalah evaporator dan berfungsi sebagai penyejuk ruangan yang dipasang pada setiap ruangan atau unit dalam. Pipa tembaga sebagai penghubung antara bagian indoor unit dengan outdoor unit dan untuk mensirkulasikan gas refrigerant pada unit pendingin. System Air Cooled Split Duct digunakan sebagai pendorong udara dingin menuju ruangan dengan perantara dynamo motor Tata Udara dengan Chilled Water Sistem Chiller dengan system Air Cooled, digunakan sebagai pendingin air yang disirkulasikan ke Fan Coil Unit (FCU), System pendingin dengan chiller menggunakan pipa black steel berisolasi sebagai penguhung air dingin antara chiller dengan fan coil unit.air dingin dari Chiller akan disirkulasikan oleh pompa chiller (CHWP).Dinginnya air akan ditiup motor fan sehingga akan menyebar dan mendinginkan ruangan. Kerja Praktek 13

8 Gambar 3.2 Gambar Sistem Tata Udara dengan Water Cooled Chiller Sumber Tata Udara dengan Air Cooled Split System Air Conditioning dengan system Air Cooled Split (Wall / Duct / Cassette) di pasang diarea masing-masing lantai Ground Floor s/d Penthouse (10 PK s/d 25 PK). Kerja Praktek 14

9 Kerja Praktek 15

10 Gambar 3.3 Gambar Sistem Tata Udara dengan Air Cooled Split System Sumber Saluran Udara (Dusting AC) Saluran udara / ducting yang digunakan di gedung Synthesis Tower adalah baja Lapis Seng (BJLS). 1. Saluran udara / ducting konvensional Baja Lapis Seng (BJLS) adalah ducting yang dipakai untuk system Fresh Air yang mempunyai ketebalan antara 0.50 s/d 1.20 mm atau BJLS 50 mm s/d BJLS 120 mm. Kerja Praktek 16

11 Gambar 3.4 Gambar Ducting Baja Lapis Seng (BJLS) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower Gambar 3.5 Gambar Ducting Baja Lapis Seng (BJLS) dari dalam Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower Saluran udara / ducting AC dapat dibagi menjadi empat, yaitu : 1. Saluran udara ducting AC Supply adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar yang dihasilkan oleh mesin pendingin (AHU/FCU) ke ruang-ruang yang dikehendaki. Kerja Praktek 17

12 2. Saluran udara ducting AC Return adalah suatu aliran udara yang berfungsi untuk mengalirkan udara yang telah dipakai dalam ruangan ruangan dengan melalui grill-grill return pada plafond masuk kedalam ruang plenum plafond yang kemudian masuk ke plenum return unit indoor AC atau FCU 3. Saluran udara ducting (Fresh Air) adalah ducting yang berfungsi untuk mensupplay udara segar ke area koridor bagian dalam (incore) di setiap lantai, dari ground Floor sampai dengan Lantai Penthouse. Gambar 3.6 Gambar Supplay Air Grille (SAG) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower 4. Saluran udara ducting Flexible adalah suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan udara ke titik-titik yang dikehendaki. 3.8 Aksesories Saluran Udara Antara lain : 1 Volume Dumper Volume Dumper berfungsi untuk membuka / menutup atau mangatur jumlah udara sesuai dengan yang dikehendaki. Kerja Praktek 18

13 2 Fire Dumper Fire Dumper berfungsi untuk menutup secara otomatis saluran udara apabila terjadi kebakaran. 3 Spliter Dumper Spliter Dumper berfungsi untuk mengarahkan dan membagi udara di dalam ducting cabang. 4 Spigot Dumper Spigot Dumper berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara pada setiap supplay diffuser. 5 Supplay Air Diffuser (SAD) Suatu ducting yang berfungsi untuk meneruskan (mendistribusikan) udara segar / dingin yang dihasilkan oleh mesin pendingin (Peralatan Tata Udara) ke ruang-ruang yang dikehendaki. Gambar 3.7 Gambar Supplay Air Diffuser (SAD) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower 6 Return Air Grille (RAG) Return Air Grille (RAG) berfungsi untuk mengalirkan kembali udara dari ruang-ruang ke indoor unit / FCU. Kerja Praktek 19

14 Gambar 3.8 Gambar Return Air Grille (RAG) Sumber : 7 Exhaust Air Grille (EAG) Exhaust Air Grille (EAG) berfungsi untuk menghisap/mengalirkan udara dari ruang-ruang ke luar ruang melalui mesin Exhaust Fan. Gambar 3.9 Gambar Exhaust Air Grille (EAG) Sumber : 8 Exhaust Air Louvre (EAL) Exhaust Air Louvre (EAL) berfungsi untuk mengalirkan udara dari ruangan ke luar ruangan melalui mesin Exhaust Fan. Kerja Praktek 20

15 9 Pressurized Air Louvre (PAL) Pressurized Air Louvre (PAL) berfungsi untuk memasukkan / mengalirkan udara segar ke ruangan melalui mesin Pressurized Air Fan. 3.9 Outdoor Unit (Condensing Unit) Alat penukar kalor untuk mengubah cairan + gas refrigerant menjadi gas refrigerant.kemudian gas dingin tersebut disirkulasikan oleh compressor dan kembali ke Indoor unit. Perpindahan panas terjadi dengan system water cooled, karena condenser di dinginkan oleh sirkulasi air dari Cooling Tower. Gambar 3.10 Gambar Exhaust Air Grille (EAG) Sumber : Indoor Unit (Evaporator Unit) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan melalui saluran (ducting). Udara dingin dihasilkan karena terjadi Evaporasi (Uap air dingin menyerap panas udara disekitarnya). Kerja Praktek 21

16 Gambar 3.11 Gambar Air handling Unit (AHU) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower Kerja Praktek 22

17 Gambar 3.12 Gambar Thermostat AC Sumber : Fan Coil Unit (FCU) Alat untuk mensupply udara dingin dengan motor fan kedalam ruangan Melalui saluran (ducting). Kerja Praktek 23

18 Gambar 3.12 Gambar Fan Coil Unit (FCU) Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower 3.12 Sistem Pemipaan dan katub katub Sistem pemipaan dan katub-katub terdiri dari : a. Sistem Pemipaan : Saluran untuk mendistribusikan air dingin dari Cooling Tower / Chiller ke Condensing Unit / Fan Coil. b. Chemical pot : Wadah untuk memasukkan bahan kimia ke dalam system pemipaan sebagai proteksi terhadap korosi dan lumut. c. Dosing Pump : Wadah untuk memasukkan bahan kimia ke dalam water basin Cooling tower untuk menjaga kualitas air. d. katub : Alat pengatur distribusikan air di sistem pemipaan. e. PDV : Katub sebagai safety pompa sirkulasi yang bekerja berdasarkan tekanan dalam system pemipaan. Kerja Praktek 24

19 3.13 Monitoring Equipment AC Beberapa equipment AC termonitor langsung dengan system BAS (Building Automation System). Monitoring meliputi : start/stop, status star/stop,trip Alarm, Temp Air (S/R), Water Flow Rate, Leveling Air, Setting Temp dan Temp ruangan. Equipment AC yang termonitor siistem BAS : 1. Chiller 2. Pompa Chiller 3. Cooling Tower 4. Pompa Cooling Tower 5. WCP 6. Fan Coil Unit 7. Fresh Air Fan 8. Exspansion Water Tank 3.14 Pemeliharaan dan Perawatan Komponen Air Conditioning A. Tangki Pengisian (Make-up Water Tank) Tangki pengisian harus bersih, dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di kontrol.apakah tamgki sudah kotor atau belum. Apabila tamgki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan. Air tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya. B. Tangki Pemuaian (Exspansion Tank) Tangki pengisian harus bersih, dan untuk menjaga kebersihannya harus selalu di kontrol.apakah tamgki sudah kotor atau belum. Apabila tamgki dalam kondisi kotor maka harus dikuras dan dibersihkan. Air tangki ini juga harus selalu penuh dan selalu dilihat level airnya. C. Cooling Tower 1. Gantilah sirkulasi air di cooling tower setiap satu bulan bersamaan dengan pembersihan unit cooling tower dengan pembuangan lewat Kerja Praktek 25

20 pipa drain dibawah cooling tower termasuk cek kisi-kisi pada infilenya. 2. Lakukan pemeriksaan periodic pada distribusi basin atas beserta saringan basin bawah serta infilenya. 3. Bearing motor/fan harus diberi pelumas setelah bekerja selama jam. 4. Periksa semua kekencangan baut 5. Periksa tekanan isolator fan motor dan pompa spray. 6. Untuk cooling tower yang tidak dijalankan dalam waktu lama, jalankan setiap satu minggu ± 10 menit jangan menjalankan pompa tanpa menyuplay air. D. Heat Exchanger a. Filling / Infile / Filter Kuken telah mendesain filling sedemikian rupa sehingga mempunyai tingkat effisien yang tinggi dan menggunakan bahan PVC. b. Lilitan Pendingin (Heat Exchanger) Lilitan pendingin terbuat dari pipa tembaga yang anti korosif dan dirancang anti bocor. E. Pompa Kondensor (Condenser Water Pump) Pada pompa condensor terdiri Motor dan Pompa. a. Motor Pada motor ini dilakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. b. Pompa Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti.kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran.tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni strainer juga harus bersih.cwp ini ada tiga unit, dengan dua CWP running dan satu CWP standby. Kerja Praktek 26

21 F. Pompa Pengisian (Make-up Water Pump) Pada pompa ini perlu dilakukan pengecekan secara visual mengenai unit pada saat running dari getaran atau bunyi yang timbul dan dianggap tidak wajar harap segera dicari sumbernya dan jangan lupa diperhatian kebersihan area pompa tersebut. G. Outdoor Unit (Condensing Unit) Kebersihan coil perlu diperhatikan dan dijaga, dicuci dan dibersihkan secara berkala untuk memastikan proses perpindahan panas yang memadai.pastikan heat exchanger selalu dalam keadaan optimum.perawatan pada outdoor unit, panel depan dan belakang bisa dilepas untuk kemudahan akses perawatan.check dan pastikan bahwa unit sudah dalam keadaan mati, lepas baut-baut panel depan dan belakang. Pada oautdoor unit, perawatan dilakukan dengan pemeriksaan perbedaan temperature air masuk dan keluar unit.hal ini perlu dilakukan setiap bulan. Gambar 3.13 Gambar Skema Siklus Refrigerasi Sumber : Kerja Praktek 27

22 H. Mini Chiller a. Periksa kualitas air secara berkala.strainer harus selalu bersih untuk menghindari system pemipaan tersumbat. b.area sekira chiller harus selalu bersih baik ventilasinya. Bersihkan kondensor secara berkala, setiap 1 s/d 2 bulan sekali. c. Periksa Make up water supplay dan tekanan katubnya secara berkala dan pastikan dalam kondisi baik. d.pastikan komponen elektrik dan pengkabelan sudah terpasang dengan benar. e. Jika unit tidak dioperasikan untuk waktu yang lama, air harus dikeluarkan dari system dan matikan power.gunakan penutup untuk proteksi unit. f. Ketika akan dioperasikan setelah tidak dipakaai cukup lama, masukkan air bersih, periksa tekanan. Panaskan unit sampai 6 jam sebelum unit ON untuk memastikan unit dalam kondisi baik. Periksa tekanan kerja secara berkala untuk menghindari tidak ada angin palsu. Jika hal ini terjadi, tambahkan R22 (Freon) pada system. I. Pompa Air Dingin (Chiller Water Pump) Pada Pompa air dingin terdiri Motor dan Pompa a. Motor Pada Motor ini dilakukan perawatan pada bearing dengan cara memberikan grease atau pelumas. b. Pompa Pada pompa terdapat mekanikal seal yang apabila sudah terdapat kebocoran harus diganti.kerusakan mekanikal seal terlihat bila pompa sudah terdapat kebocoran.tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi maksimal dan tidaknya pompa strainer, yakni strainer juga harus bersih.cwp ini ada tiga unit, dengan dua CWP running dan satu CWP standby. Kerja Praktek 28

23 J. Fan Coil Unit (FCU) a. Filter Udara : Berfungsi untuk menjaga benda / partikel / kotoran keluar unit dan masuk saluran udara.jika filter kotor, maka akan mempengaruhi performa pendinginan dan tentu akan mengurangi volume udara yang dihasilkan.filter harus dibersihkan secara berkala, dengan cara dilepas terlebih dahulu dari unit. Kotoran yang besar pada filter dibersihkan terlehih dahulu, kemudian filter dicuci dan direndam dengan air hangat yang sudah menggunakan detergen. Pastikan filter-filter sudah dalam keadaan kering sebelum dipasang kembali. Khusus untuk AC type split wall, pembersihan filter sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu sekali. b. Heat Exchanger : Jika terdapat kotoran pada sirip (fin evaporator), bisa dibersihkan dengan menggunakan sikat nylon.atau bisa dengan menyemprotkan udara bertekanan tinggi. Perawatan yang cukup pada filter akan mengurangi frekuensi pembersihan pada sirip. K. Saluran Udara (Ducting AC) Pada System ducting AC yang perlu dimonitor adalah kerapatan terhadap kemungkinan adanya kebocoran udara antara lain : pada sambungansambungan ducting, sambungan flexible, joint antara Indoor unit dengan ducting,sambungan volume dumper dengan ducting, sambungan Box dengan Grille AC. Udara dingin yang di produksi oleh Air Conditioning di distribusikan ke ruangan ruangan melalui system ducting (saluran udara) dan dalam jangka waktu yang lama ducting tersebut menjadi tempat terakumulasinya Debu serta Kontraminasi Biologi dan Kimia.Udara dingin yang disirkulasikan melalui ducting ke ruangan ruangan tersebut juga mengandung bermacam macam polutan yang dengan mudah tersebar ataupun jatuh ke ruangan melalui Supply Air Duct.Maka dari itu ducting juga harus dibersihkan jika bangunan sudah berdiri 15 tahun ke atas.seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Kerja Praktek 29

24 1. Proses Pembuatan Access Door Gambar 3.14 Gambar Pembuatan Access Door Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower 2. Proses Vacooming Gambar 3.15 Gambar Proses vacooming Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower Kerja Praktek 30

25 3. Proses Desinfektan (Pengembunan) Gambar 3.16 Gambar Proeses desinfektan Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower 4. Kondisi Ducting sebelum dan sesudah dibersihkan Gambar 3.17 Gambar ducting sebelum dibersihkan Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower Kerja Praktek 31

26 Gambar 3.18 Gambar ducting setelah dibersihkan Sumber : diperkenankan Foto Oleh Gedung Synthesis Tower 3.15 Proses Pengecekan dalam pemeliharaan dan perawatan Air Conditioning START Tangki Pengisian Make Up Water Coling Tower Heat Exchanger Pompa Kondensor (Condensor Water Pump) Kerja Praktek 32

27 Pompa Pengisian(Make Up Water Pump) Outdoor Unit (Condensing Unit) Mini Chiller Air handling Unit / Fan Coil Unit Saluran Udara (Ducting) FINISH Gambar 3.19 Flow Chart Proses pemeliharaan dan Perawatan Air Conditioning 3.16 Penjadwalan (Scheduling) Jadwal perawatan (Maintenance Schedule) dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Jadwal perawatan jangka panjang (bulanan) 2. Jadwal perawatan mingguan 3. Jadwal perawatan harian Kerja Praktek 33

28 No Komponen Kriteria Harian Minggua Bulanan 3 bulanan 6 bulanan tahunan Tindakan 1. Unit Chiller - Compressor < ½ tambah Refrigerant - Refregerant > ½ Periksa % beban motor Periksa Tekanan hisap (PSIG) ± 85% Lakukan Trouble shooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria ± 50 Psi Lakukan Trouble shooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Periksa Tekanan oli (PSIG) Periksa Tekanan kompresi (PSIG) 20 Psi diatas tekanan hisap 20 Psi diatas tekanan hisap Lakukan Trouble shooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria Lakukan Trouble shooting bila tidak memenuhi syarat nilai kriteria - Kondensor Bersih Dibersihkan - Motor Fan Bersih Dibersihkan - Kondensor Suara Normal Ganti bearing / belt bila suara tidak normal - Filter dryer bersih Ganti seal bila terjadi rembesan oli Ganti Filter dryer - Panel kontrol dan listrik bersih Dibersihkan Kerja Praktek 34

BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG ARJUNA

BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG ARJUNA BAB III PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN AC DI GEDUNG ARJUNA 3.1 Definisi Perawatan Berbagai definisi mengenai perawatan antara lain : 1. Lee,Reginald, Building Maintenance Managing, Granade london 1976 mendefinisikan

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara

Lebih terperinci

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN AR-3121: SISTEM BANGUNAN & UTILITAS Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN 12 Oktober 2009 Dr. Sugeng Triyadi PENDAHULUAN Penghawaan pada bangunan berfungsi untuk mencapai kenyamanan thermal. Dipengaruhi:

Lebih terperinci

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2015 Sistem Pengkondisian Udara (AC) TATA UDARA Daerah

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER Disusun untuk memenuhi tugas pemeliharaan dan perbaikan listrik Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Dosen Pembimbing : Heri Liamsi, S.T., M.T (196311091991021001)

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP ) BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP ) 4.1 SYSTEM AIR CONDITIONING Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pengkondisian Udara Pengkondisian udara adalah proses untuk mengkondisikan temperature dan kelembapan udara agar memenuhi persyaratan tertentu. Selain itu kebersihan udara,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL Oleh : RIVALDI KEINTJEM 13021024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2016 BAB

Lebih terperinci

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013 1.2.3 AC Central AC central sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan

Lebih terperinci

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC) Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan

Lebih terperinci

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek Lampiran RKS : 036/LL/KCJ/RKS/I/2016 KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFERENCE Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek I. Maksud dan Tujuan Air Conditioner

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air Conditioner (AC) adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara

Lebih terperinci

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC) BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC) Refrigeration, Ventilation and Air-conditioning RVAC Air-conditioning Pengolahan udara Menyediakan udara dingin Membuat udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PERALATAN MESIN PENDINGIN PADA GEDUNG SYNTHESIS TOWER

LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PERALATAN MESIN PENDINGIN PADA GEDUNG SYNTHESIS TOWER LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN PERALATAN MESIN PENDINGIN PADA GEDUNG SYNTHESIS TOWER Disusun oleh : Nama : Andri Sulistyo NIM : 41310120020 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA PRINSIP KERJA SISTEM AC (AIR CONDITIONING SYSTEM) Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam

Lebih terperinci

BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED)

BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED) BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED) 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Menggunakan program monitor dari Air Cooled 640 TR 3.2 Prosedur Standar acuan untuk Uji Air Cooled dengan menggunakan

Lebih terperinci

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller CHILLER A. Pengertian Chiller Chiller adalah mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar

Lebih terperinci

BAB III BAHASAN UTAMA

BAB III BAHASAN UTAMA BAB III BAHASAN UTAMA 3.1. Diagram Alir Perancangan Tata Udara Gambar 3. 1. Diagram alir prancangan [3] 3.2. Perancangan Tata Udara Dalam merancang suatu sistem tata udara, seorang perancang harus mampu

Lebih terperinci

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 29 July 2009 Commissioning of Air Conditioning System Commissioning

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA AC SENTRAL ( CENTRAL ) Disusun Oleh: Asto Nur Wimantoro 11501244013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 BAB

Lebih terperinci

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek

Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek KERANGKA ACUAN KERJA TERM OF REFERENCE Perawatan Ac Kantor Kcj, Dipo Depok, Stasiun, Griyakarya, Poskes, dan PPK Lintas Jabodetabek I. Maksud dan Tujuan Air Conditioner (AC) adalah alat pendingin yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL 4.1 Karakteristik Umum Bangunan Hotel Pullman Gadog ini tepatnya di wilayah Ciawi Bogor. Hotel ini terdiri dari beberapa fungsi bangunan utama yaitu Main Building, Conference area,

Lebih terperinci

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara 24 BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah usaha untuk mengatur temperatur dan kelembaban udara agar menghasilkan kenyamanan termal (thermal comfort) bagimanusia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Dasar tentang Beban Pendinginan Kita ketahui bahwa tujuan utama dalam melakukan pentataan udara, adalah agar kenyamanan dalam suatu ruang dapat dicapai, sehingga manusia

Lebih terperinci

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN Hasil Penelilian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG PENGELOLAAN TAT A UDARA IPLR TAHUN 2006 Sri Maryanto, Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem tata udara Air Conditioning dan Ventilasi merupakan suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan

Lebih terperinci

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL Hartoyo PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN Dilihat dari fungsinya, AC Mobil memiliki

Lebih terperinci

TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package

TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package PENDAHULUAN Pendinginan adalah suatu proses penarikan kalor (Heat) dari suatu benda /zat sehingga temperaturnya lebih rendah

Lebih terperinci

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA Budi Yanto Husodo 1,Nurul Atiqoh Br. Siagian 2 1,2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses perawatan dan pemeliharaan cooling tower pada kerja praktik ini dapat diuraikan pada diagram alir berikut. Gambar

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisian udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk mengkondisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung 32 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MULAI Fungsi Penentuan Kondisi Ruang Termal Dalam Gedung Data Gedung Perhitungan Beban Pendingin Data Cuaca & ` Iklim

Lebih terperinci

Jenis-jenis AC di Pasaran. 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit.

Jenis-jenis AC di Pasaran. 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit. AIR CONDITIONING Jenis-jenis AC di Pasaran 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit. 2. AC SPLIT komponen AC dibagi menjadi dua unit

Lebih terperinci

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF ABSTRAK PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budi Arisanto, Heri Witono, Arifin Istavara Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator. 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Persiapan Alat Dan Bahan Persiapan satu Unit kendaraan Pengecekan Pembongkaran Evaporator Kondisi baik tidak Perawatan Korektif ya Perawatan Preventif

Lebih terperinci

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK PROS ID I NG 2 0 1 3 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4 BAB II TEORI DASAR Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan. Selain itu, mengatur aliran udara dan

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 29 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT LASITO NIM: 41313110031 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL 26 TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL Setiyo Hermawan 1, Rizki Novianto 2 Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Jl. Raya Pahlawan No. Gejlig

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Trouble Shooting Sistem Air Conditioner (AC) Mobil TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Di bawah ini akan di gambarkan langkah-langkah dalam melakukan perbaikan (trouble shooting) kerusakan AC. Langkah-langkah

Lebih terperinci

COOLING WATER SYSTEM

COOLING WATER SYSTEM 2.8. Pengertian Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara pendingin generator. Cooling Water System menggunakan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan

Lebih terperinci

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS (SISTEM TATA UDARA) Gatot Sumartono, Ade Suherman Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF-GAS. Pengoperasian sistem VAC & Off-gas dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

SISTEM AIR CONDITIONER (AC) SISTEM AIR CONDITIONER (AC) KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan prinsip terjadinya pendinginan pada sistem AC. 2. Menjelaskan Fungsi AC pada mobil. 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut.

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI

TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI Disusun oleh : Nama : Moch. Sutik Supriyadi NIM : 41415110122 Jurusan

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Kelas : XI TP A Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI Teknik Pendingin & Tata Udara 2010/2011 KATA PENGANTAR Allhamdulillahi rabbil alamiin, pertama-tama marilah

Lebih terperinci

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO LAPORAN AKHIR PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO OLEH : RHOMANSYAH 12 021 003 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN 4.1. Analisis data Analisis data yang di gunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek kerja nyata ini adalah analisa kualitatif sebuah analisa data yang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini akan dilakukan studi literatur dan pendalaman

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS Laporan Kerja Praktek 14 BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS 3.1 PENGERTIAN AIR CONDITIONER Air Conditioner adalah seperangkat peralatan yang tergabung dalam satu kesatuan dan terbentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA 4.1. Menghitung Intensitas Konsumsi Energi Listrik Untuk memenuhi kebutuhan di bidang kelistrikan, Gedung perkantoran Terminal Kargo disuplay dengan daya yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA State of the art penelitian Residential Air Conditioning (RAC) didisain untuk memindahkan kalor dari dalam ruangan (indoor) dan membuangnya ke bagian luar ruangan atau ke lingkungan

Lebih terperinci

Bab III. Metodelogi Penelitian

Bab III. Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan

Lebih terperinci

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin Galuh Renggani Wilis, ST.,MT ABSTRAKSI Pengkondisian udara disebut juga system refrigerasi yang mengatur temperature & kelembaban udara. Dalam beroperasi

Lebih terperinci

Bab III Metodelogi Penelitian

Bab III Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pengujian analisa kinerja AC split merk TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 dengan variasi tekanan tanpa pembebanan terdapat beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Tata Udara Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu penerangan,

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009 AIR CONDITIONING SYSTEM Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009 Fungsi dan Klasifikasi Air Conditioning System Fungsi : sistim yang dibuat untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING Marwan Effendy, Pengaruh Kecepatan Udara Pendingin Kondensor Terhadap Kooefisien Prestasi PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING Marwan Effendy Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENGUJIAN Sistem cascade yang digunakan dalam pengujian ini terdapat di gedung P2M (Salemba). Sebelumnya sistem ini dimanfaatkan untuk mendinginkan komponen pesawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu dibutuhkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Jumlah populasi manusia yang semakin

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK

OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK 277 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 4, Oktober 2017 OPTIMASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA KERETA REL LISTRIK Wendy Satia Novtian, Budhi Muliawan Suyitno, Rudi Hermawan Program Studi Teknik Mesin,

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK PENDINGIN

DASAR TEKNIK PENDINGIN DASAR TEKNIK PENDINGIN Oleh : Agus Maulana Praktisi Mesin Pendingin HP. 0813 182 182 33 PT Mitra Lestari Bumi Abadi Jl.Gading Indah Raya Blok C No. 25 Kelapa Gading - Jakarta, 14240 Siklus Sistem Mesin

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN Irnanda Priyadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu, Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu Jl.

Lebih terperinci

Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral

Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 Defenisi Air Conditioning (AC) merupakan ilmu dan praktek untuk mengontrol

Lebih terperinci

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Prinsip Kerja Instalasi Instalasi ini merupakan instalasi mesin pendingin kompresi uap hibrida yang berfungsi sebagai mesin pendingin pada lemari pendingin dan pompa kalor pada

Lebih terperinci