PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN BERDASARKAN GENDER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN BERDASARKAN GENDER"

Transkripsi

1 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN BERDASARKAN GENDER (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi STIE Dharmaputra Semarang) Oeh : Watinih & Putu ABSTRACTION This study examined students perceptions of ethical principles, ethical rules, the interpretation of rules of ethics code of ethics accountant by gender. The research object is a student STIE Dharmaputra Semarang accounting majors who are already working and students who have taken auditing. The samples used were 84 people with purposive sampling method. To analyze the use of t-test with SPSS. The results showed that based on gender, ethical principles, ethical rules, the interpretation of the ethical rules of the code of ethics of accountants showed a significant difference. Keywords : Perception of Students, Accountants Code of Ethics, Gender. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan di Indonesia sekarang ini menghadapi tantangan yang semakin berat. Akuntan adalah suatu profesi yang eksistensinya sangat tergantung kepada adanya kepercayaan masyarakat yang menggunakan jasanya. Apabila masyarakat memepercayai akuntan maka mereka akan menggunakan jasa-jasanya, tetapi apabila mereka tidak mempercayai maka jasa akuntan tidak akan diperlukan sehingga profesi akuntan tidak perlu ada. Profesi akuntan sekarang dituntut untuk mampu bertindak secara profesional dan sesuai dengan etika. Hal tersebut karena profesi akuntan mempunyai tanggung jawab secara moral terhadap apa yang diperbuat baik terhadap pekerjannya, organisasi, masyarakat dan diri sendiri. Dengan bertindak sesuai dengan etika maka kepercayaan masyarakat terhadap profesi akan meningkat terlebih saat ini profesi akuntan diperlukan untuk perusahaan, khususnya perusahaan yang akan masuk pasar modal. Hal tersebut disebabkan setiap perusahaan yang kembali terjun di bursa efek wajib diaudit oleh akuntan publik. Jaka Winarna dan Ninuk Retnowati (2003) menemukan bahwa alasan yang mendasari diperlukannya kode etik sebagai standar perilaku profesional tertinggi pada profesi akuntan adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa profesional akuntan akan meningkat jika profesi mewujudkan standar tinggi dan memenuhi semua kebutuhan. Mencermati hal diatas perlu kiranya untuk mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap persoalan-persoalan etika, yang dalam hal ini ditinjau dari prinsip etika, aturan etika, interpretasi aturan etika terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan observasi terhadap persepsi mereka mengenai 1

2 gender, jenjang pendidikan dan status pekerjaan. Perumusan Masalah. Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika kode etik akuntan berdasarkan gender. 2. Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap aturan etika kode etik akuntan berdasarkan gender. 3. Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap interpretasi aturan etika kode etik akuntan berdasarkan gender. Tujuan Penelitian. Penelitan ini bertujuan untuk menguji : 1. Perbedaan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika kode etik akuntan berdasarkan gender. 2. Perbedaan persepsi mahasiswa terhadap aturan etika kode etik akuntan berdasarkan gender. 3. Perbedaan persepsi mahasiswa terhadap interpretasi aturan etika kode etik akuntan berdasarkan gender. TELAAH PUSTAKA Pengertian Persepsi. Pengertian persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. (Rahmat,1993). Pengertian Gender. Pengertian gender sebagai suatu konsep yang digunakan untuk mendifinisikan perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segibudaya. Sehingga gender dalam arti ini mendifinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut pandang nonbiologis. (Umar,1999). Pengertian Etika. Pengertian Etika, dalam bahasa latin ethica, berarti falsafah moral. Ia merupakan pedoman cara bertingkah laku dengan baik dari sudut pandang budaya, susila serta agama. (Feisal, 1995 dan Imam Ghozali, 1997). Etika dalam perkembanganya menjadi suatu kajian filsafat tentang moral dan moralitas, dan etika adalah suatu penyelidikan atau kajian secara sistematis tentang perilaku. Sedangkan Ludigdo dan Machfoedz (1999) mengungkapkan bahwa etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaranajaran dan pandangan-pandangan moral. Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia, Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan diatur oleh suatu kode etik akuntan. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia adalah norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan kliennya, antara akuntan dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. (Sihwahjoeni dan M. Gudono, 2000). Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika, yang ada pada dasarnya bertujuan untuk melindungi kepentingan anggota dan kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi. Peneliti Terdahulu. 1. Murtanto dan Marini (2003) meneliti tentang persepsi etika bisnis dan etika profesi akuntan diantara akuntan pria, akuntan 2

3 wanita, mahasiswa, dan masasiswi. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pria dan akuntan wanita terhadap etika bisnis dan etika profesi akuntan. Demikian juga untuk mahasiswa dan mahasiswi tidak ada perbedaan yang signifikan untuk etika profesi akuntan. Namun, untuk etika bisnis ada perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi. 2. Darsinah (2005) yang berjudul perbedaan Sensitivitas Etis Mahasiwa Ditinjau dari Disiplin Ilmu dan Gender, hasilnya ada perbedaan sensitivitas etis yang signifikan antara mahasiswa program studi Akuntansi, manajemen, dan pendidikan akuntansi, ada perbedaan yang signifikan dalam sensitivitas etis antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. 3. Penelitian Putri (2005) yang berjudul Analisa perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika profesi hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan etis antara auditor laki-laki dan perempuan. 4. Penelitian Renata (2005) yang berjudul Pengaruh locus of control, tingkat pendidikan, Pengalaman kerja, dan pertimbangan etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit, hasilnya interaksi antara variabel kongnitif (pertimbangan etis) dan variabel personalitas (locus of control, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja) berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit. 5. Penelitian Berliana (2012) yang berjudul Analisa pengaruh jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi dengan love of money sebagai variabel moderasi, hasilnya menunjukan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap love of money dan persepsi etis mahasiswa akuntansi. Hipotesis. Berdasarkan landasan teori dan penelitian-penelitian terdahulu maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap prinsip etika kode etik akuntan berdasarkan gender. H 2 : Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap aturan etika kode etik akuntan berdasarkan gender. H 3 : Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa terhadap interpretasi aturan etika kode etik akuntan berdasarkan gender. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiwa Akuntansi STIE Dharmaputra Semarang sebanyak 100 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode non probality sampling dan jenis metode yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 84 orang. Alasan pengambilan sampel 3

4 dengan metode purposive sampling karena peneliti memilih sampel mahasiswa yang sudah menempuh atau sedang menempuh mata kuliah auditing, karena diasumsikan mahasiswa tersebut sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang kode etik akuntan sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat mendukung penelitian ini. Definisi Operasional Variabel. 1. Persepsi Persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. 2. Gender Gender, sebagai suatu konsep yang digunakan untuk mendefinisikan perbedaan lakilaki dan perempuan dilihat dari segi-budaya, sehingga gender dalam arti ini mendifinisikan lakilaki dan perempuan dari sudut pandang non-biologis. 3 Etika. Etika, suatu kajian filsafat tentang moral dan moralitas. Ia merupakan pedoman cara bertingkah laku dengan baik dari sudut pandang budaya, susila serta agama. 4. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang diteliti meliputi : Informasi rahasia dalam riview praktik profesional, Free profesional yang dapat merusak citra profesi, Tanggung jawab kepada rekan seprofesi, Perbuatan dan perkataan yang dapat mendiskreditkan profesi dan Iklan dan promosi dan kegiatan pemasaran lainnya. Metode Analisis data. 1. Uji Validitas Uji validitas menggunakan pendekatan korelasi total item. Pendekatan ini menghitung indek validitas dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing item dengan skor total item menggunakan rumus korelasi produk moment sebagai berikut : (Singarimbun dan Sofian Efendi,1998) dengan kriteria : - Jika r hitung r tabel, maka valid. - Jika r hitung r tabel, maka tidak valid 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable/handal jika jawaban seorang terhadap pertanyaan konsisten/stabil dari waktu ke waktu. Untuk penelitian ini digunakan pendeteksian konsistensi internal. Teknik yang dihasilkan mendekati angka satu atau nilai crobach alpha diatas 0,60 maka berarti alat ukur tersebut dikatakan memiliki reliabilitas tinggi dan dapat diandalkan (Imam Ghozali, 2001). 3. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan uji independent sample t test dengan bantuan program SPSS untuk membandingkan rata- 4

5 No rata persepsi antara responden yang tidak saling berhubungan, apakah memiliki rata-rata yang sama atau tidak secara signifikan. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikan yang dihasilkan, dimana apabila p-value atau signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak. HASIL UJI DAN PEMBAHASAN Hasil Uji dengan bantuan SPSS terhadap Kuisioner. Tabel 1 Hasil Uji Validitas Persepsi Mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Prinsip Etika Kode Etik Akuntan. Prinsip Etika Mahasiswi Mahasiswa INDIKATOR r hitung (n=61, = r hitung 0,50) (n=23, = 0,50) Ket 1 Prinsip Tanggung Jawab Profesi 0,537 0,248 0,924 0,396 Valid 2 Prinsip Kepentingan Publik 0,559 0,248 0,594 0,396 Valid 3 Prinsip Integritas 0,614 0,248 0,772 0,396 Valid 4 Prinsip Obyektivitas 0,621 0,248 0,697 0,396 Valid Prinsip Kompetensi, kehati-hatian Profesional 0,587 0,248 0,837 0,396 Valid 5 6 Prinsip Kerahasiaan 0,559 0,248 0,850 0,396 Valid 7 Prinsip Perilaku Profesional 0,469 0,248 0,823 0,396 Valid 8 Prinsip Standar Teknis 0,587 0,248 0,813 0,396 Valid Tabel 2 Hasil Uji Validitas persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Aturan Etika Kode Etik Akuntan. Mahasiswi Mahasiswa No Aturan Etika r hitung (n=61, r hitung (n=23, Ket = 0,50) = 0,50) 1 Independensi, Integritas dan Obyetivitas 0,720 0,248 0,899 0,396 valid 2 Standar Umum dan prinsip akuntansi 0,588 0,248 0,769 0,396 valid 3 Tanggung jawab kepada klien 0,753 0,248 0,791 0,396 valid 4 Tnggung jawab dan praktik lain 0,676 0,248 0,751 0,396 valid 5

6 Tabel 3 Hasil Uji Validitas persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Intrepetasi Aturan Etika Kode Etik Akuntan. No Intepretasi Aturan Etika Mahasiswi Mahasiswa r hitung (n=61, = 0,50) r hitung (n=23, = 0,50) 1 Informasi rahasia dalam riview praktik profesional 0,408 0,248 0,515 0,396 valid 2 Fee Profesional 0,365 0,248 0,609 0,396 valid 3 Tanggung jawab kepada rekan seprofesi 0,346 0,248 0,535 0,396 valid Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan profesi 1,000 0,248 1,000 0,396 valid 4 5 Iklan dan promosi dan kegiatan pemasaran lainnya 0,327 0,248 0,398 0,396 valid Tabel diatas menunjukkan bahwa semua r hitung dari pertanyaan/item ( Corected Item-Total Correlation) lebih besar dari angka = 0,248 mahasiswa perempuan dan 0,396 mahasiswa laki-laki (n = 100, α = 0,05), sehingga semua data variable berdasarkan gender terhadap kode etik akuntan dianggap valid. 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas untuk mengukur keandalan jawaban dari suatu pertanyaan atau dengan kata lain untuk mengetahui derajat stabilitas alat ukur. Berdasarkan print out komputer menunjukkan hasil sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Uji t-test persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Prinsip Etika Kode Etik Akuntan. No Prinsip Etika Mahasiswi Mahasiswa 1 Tanggung Jawab profesi 4,410 0,000 4,000 0,000 2 Kepentingan Publik 4,098 0,000 3,478 0,000 3 Integritas 4,377 0,000 4,261 0,000 4 Obyektivitas 4,410 0,000 4,174 0,000 5 Kompetensi dan kehati-hatian Profesional 4,438 0,000 4,000 0,000 6 Kerahasiaan 4,459 0,000 4,348 0,000 7 Perilaku Profesional 4,361 0,000 4,217 0,000 8 Standar teknis 4,148 0,000 4,043 0,000 Kode Etik Akuntan 4,338 4,065 Ket 2

7 Tabel 5 Hasil Uji t-test persepsi Mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Aturan Etika Kode Etik Akuntan. No Aturan Etika Mahasiswi Mahasiswa 1 Independensi, Integritas dan Obyetivitas 4,262 0,000 4,043 0,000 2 Standar Umum dan prinsip akuntansi 4,230 0,000 3,913 0,000 3 Tanggung jawab kepada klien 4,443 0,000 4,174 0,000 4 Tanggung jawab dan praktik lain 4,295 0,000 4,348 0,000 Kode Etik Akuntan 4,308 4,120 Tabel 6 Hasil Uji t-test persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Intepretasi Aturan Etika Kode Etik Akuntan. No Intepretasi Aturan Etika Mahasiswi Mahasiswa 1 Informasi rahasia dalam riview praktik profesional 4,213 0,000 3,870 0,000 2 Fee Profesional 3,836 0,000 3,783 0,000 3 Tanggung jawab kepada rekan seprofesi 4,033 0,000 4,174 0,000 4 Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan profesi 4,230 0,000 4,043 0,000 5 Iklan dan promosi dan kegiatan pemasaran lainnya 3,934 0,000 3,913 0,000 Kode Etik Akuntan 4,049 3,957 Tabel diatas menunjukkan secara keseluruhan terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswi dan mahasiswa akuntansi terhadap prinsip etika, aturan etika dan interpretasi aturan etika dalam memahami kode etik akuntan yaitu nilai mean untuk masing-masing kelompok sampel diketahui bahwa secara keseluruhan mahasiswi mempunyai mean lebih tinggi untuk prinsip etika 4,338, aturan etika 4,308, intepretasi aturan etika 4,049 dibandingkan dengan mahasiswaa mempunyai mean untuk prinsip etika 4,065, aturan etika 4,120, intepretasi aturan etika 3,957. Hal ini berarti mahasiswi memiliki persepsi yang lebih baik mengenai prinsip etika, aturan etika dan intepretasi aturan etika dibandingkan mahasiswa. 3

8 Pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip etika secara keseluruhan meliputi prinsip-prinsip dalam kode etik akuntan yang diteliti yaitu : 1. tanggung jawab profesi, 2. kepentingan publik, 3. integritas, 4. obyektivitas, 5. kompetensi dan kehati-hatian profesional, 6. kerahasiaan, 7. prinsip perilaku profesional dan 8. prinsip standar teknis. Delapan dimensi prinsip etika dalam kode etik akuntan Indonesia terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki dengan nilai mean yang berbeda pada masing-masing kelompok sampel diantaranya sampel persepsi mahasiswa berdasarkan gender yaitu mahasiswi perempuan mempunyai mean lebih tinggi yaitu sebesar 4,338 dibanding mahasiswa laki-laki yaitu sebesar 4,065. Sedangkan dilihat dari aturan etika mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap aturan etika dalam kode etik akuntan yang diteliti meliputi : 1. Independensi, Integritas dan Obyektivitas, 2. Standar umum prinsip akuntansi, 3. Tanggung jawab kepada klien, 4. Tanggung Jawab dan praktek lain. Persepsi terhadap aturan etika profesi dalam kode etik akuntan untuk penelitian ini berdasarkan gender ada perbedaan signifikan antara mahasiswa perempuan yang mempunyai nilai mean lebih tinggi yaitu sebesar 4,308 dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki yang mempunyai nilai mean yaitu sebesar 4,120. Dan jika dilihat dari interpretasi aturan etika mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap interpretasi aturan etika dalam kode etik akuntan yang diteliti meliputi : 1. Informasi rahasia dalam review praktik profesional, 2. Free profesional, 3. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi, 4. perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan profesi, 5. iklan dan promosi dan kegiatan pemasaran lainnya terdapat perbedaan persepsi yang berbeda, yang dibuktikan dengan nilai mean yang berbeda dari setiap kelompok sampel mahasiswa, walaupun hasil akhirnya diantara mahasiswa berdasarkan gender yaitu mahasiswi perempuan mempunyai nilai mean lebih tinggi yaitu sebesar 4,049 dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki yang mempunyai nilai mean yaitu sebesar 3,957. PENUTUP Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : - Kode etik pada prinsip etika secara keseluruhan yang meliputi delapan dimensi prinsip etika dalam kode etik ikatan akuntan publik indonesia disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan pada prinsip tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, obyektivitas, kompetensi, kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis. - Kode etik pada aturan etika terdapat perbedaan persepsi yang signifikan pada prinsip independensi, integritas dan obyektivitas, standar umum dan prinsip akuntansi, tanggung jawab kepada klien dan tanggung jawab kepada praktek. - Kode etik pada intrepretasi aturan etika terdapat perbedaan persepsi 2

9 yang dibuktikan dengan nilai mean yang berbeda dari setiap kelompok sampel mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA. Berliana Normadewi Analisa Pengaruh Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening. FE Undip Semarang. Darsinah Perbedaan Sensitivitas Etis Ditinjau dari Disiplin Ilmu dan Gender. Thesis, Semarang : FE Undip Semarang. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, Statistik Non Parametrik. Penerbit BPFE, Yogyakarta, 1993 Eka Fauziahardhani Analisa Perbedaan Pengetahuan dan Penerapan Etika Profesi Akuntan Ekayanti, Ni Nengah Seri dan Made Pradana Adi Putra Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Bali terhadap Etika Bisnis. Simposium Nasional Akuntansi (SNA)VI. Surabaya:16-17 Oktober Fakih Analisa Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multvariate Dengan Program SPSS Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,2001. Indriantoro. Nur dan B Supomo, Metedologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta,1999. Jusuf, Al-Haryono, Auditing, Badan Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YKPN, Yogyakarta, Keraf, A. Sonny Etika Bisnis: Membangun Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur. Yogyakarta: Kanisius. Ludigno, Unti dan Mas ud Machfoedz Persepsi Akuntan dan Mahasiswa terhadap Etika Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1 Januari,pp Ludigdo, Unti Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Etika Bisnis: Studi terhadap Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) II. Malang: September Magnis Suseno, Frans, Etika Dasar : Masalah-masalah pokok filsafat dan Moral, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2001 Mulyadi, Auditing, Edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, Murtanto dan Marini Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita serta Mahasiswa dan Mahasiswi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VI. Surabaya: Oktober. Putri Nugrahaningsih, (2005). Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor di KAP dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-faktor Individual: Locus Of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gender, dan Aquity Sensitivity), Simposium 3

10 Nasional Akuntansi VIII, Solo Renata Zoraifi Pengaruh Locus of Control, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja dan Pertimbangan Etis Terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit, Thesis, UGM: Yogyakarta. Sihwahjoenie, Persepsi Akuntan Kepada Kode Etik Akuntan Simposium Nasional Akuntan II IAI-KAPd, Universitas Brawijaya Malang, Vol.3.No.2 (September 1999) Hal: Stephen P. Robbins, Perilaku Orgaanisasi : Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, Penerbit Prenhalindo, Jakarta,1996. Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Bandung,2000 Tim Penyusun Pusat Institut Akuntan Publik Indonesia, Buku Standar Profesional Akuntan Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakara, Umar, Nasaruddin Argumen Kesetaraan Gender: Perspektif Al-Qur an. Jakarta: Paramadina. Winarna, Jaka dan Ninuk R, Persepsi Mahasiswa, Akuntan Pendidik dan Akuntan Publik Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia.Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, Oktober,

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

GRADUASI Vol. 30 Edisi Mei 2013 ISSN

GRADUASI Vol. 30 Edisi Mei 2013 ISSN PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI SEMESTER AWAL DAN SEMESTER AKHIR TERHADAP MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi di Surakarta) AGNES PUTRI UTAMI NINGRUM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap etika bisnis dan profesi berdasarkan gender. Data yang digunakan dalam

BAB V PENUTUP. terhadap etika bisnis dan profesi berdasarkan gender. Data yang digunakan dalam BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap etika bisnis dan profesi berdasarkan gender. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Oleh : Arif Nurhamzah (NPM : ), Suradi

Oleh : Arif Nurhamzah (NPM : ), Suradi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA AKUNTAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Surakarta) Oleh : Arif Nurhamzah (NPM : 201015012),

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang

BAB V PENUTUP. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang BAB V PEUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab hipotesis penelitian sebelumnya. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut : Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan Indriantoro, 2001). Akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan diatur oleh kode etik akuntan. Kode Etik Akuntan yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan yang dapat menjawab hipotesis penelitian. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. diambil kesimpulan yang dapat menjawab hipotesis penelitian. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab hipotesis penelitian. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal. 147-156 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN Abstraksi Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi akuntan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan 64 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arrens, Alvin and James K. Loebbecke Auditing an Integral Approach. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc.

DAFTAR PUSTAKA. Arrens, Alvin and James K. Loebbecke Auditing an Integral Approach. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc. DAFTAR PUSTAKA Arrens, Alvin and James K. Loebbecke. 1997. Auditing an Integral Approach. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc. Dania, Veby. 2001. Pengaruh Pendidikan Etika Profesi Akuntan Terhadap Persepsi

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN AKUNTAN PENDIDIK BINUS UNIVERSITY MENGENAI ATURAN ETIKA DALAM KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2010

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN AKUNTAN PENDIDIK BINUS UNIVERSITY MENGENAI ATURAN ETIKA DALAM KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2010 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN AKUNTAN PENDIDIK BINUS UNIVERSITY MENGENAI ATURAN ETIKA DALAM KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA 2010 Ficha Hermanto; Sudarmo; Zulfitry Ramdan Jurusan Akuntansi dan Keuangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI. (Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan

PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI. (Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan PERSEPSI MAHASISWA DAN MAHASISWI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (Studi Kasus Pada Mahasiswa & Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (STUDI KASUS : PTS DAN PTN DI KOTA BANJARMASIN)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (STUDI KASUS : PTS DAN PTN DI KOTA BANJARMASIN) DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 10 No.1 Maret 2017 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (STUDI KASUS : PTS DAN PTN DI KOTA BANJARMASIN)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN PENDIDIK TERHADAP ETIKA BISNIS 1. Dekeng Setyo Budiarto

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN PENDIDIK TERHADAP ETIKA BISNIS 1. Dekeng Setyo Budiarto ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN PENDIDIK TERHADAP ETIKA BISNIS 1 Dekeng Setyo Budiarto ABSTRACT Business ethics is a form of applied ethics or profesionals ethics that examines ethical

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah pandangan dari seseorang atau banyak orang akan hal atau peristiwa yang

Lebih terperinci

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inspektorat daerah merupakan salah satu unit yang melakukan audit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inspektorat daerah merupakan salah satu unit yang melakukan audit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inspektorat daerah merupakan salah satu unit yang melakukan audit atau pemeriksaan terhadap pemerintah daerah. Inspektorat dapat menjadi ujung tombak untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan 2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan yang ditujukan untuk mengetahui persepsi Bapak/Ibu/Saudara/i terhadap Kode Etik. Bapak/Ibu/Saudara/i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan merupakan profesi yang senantiasa dituntut untuk mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan tiga hal utama

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PUBLIK TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN OLEH: LIE FELIX HARYANTO TJANDRA

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PUBLIK TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN OLEH: LIE FELIX HARYANTO TJANDRA PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PUBLIK TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN OLEH: LIE FELIX HARYANTO TJANDRA 3203011138 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan profesinya, seorang akuntan diatur oleh suatu kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa gaji, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, pelatihan profesional dan personalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa pemeriksa laporan keuangan, menyimpan banyak konflik dalam. Masalah yang sering terjadi ternyata tidak sedikit auditor yang

BAB I PENDAHULUAN. jasa pemeriksa laporan keuangan, menyimpan banyak konflik dalam. Masalah yang sering terjadi ternyata tidak sedikit auditor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konflik merupakan proses yang dimulai saat salah satu pihak merasa dikecewakan oleh pihak lain. Auditor yang memiliki profesi sebagai penyedia jasa pemeriksa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. objektif dengan bantuan indera, (2) kesadaran dari proses-proses organis, (3)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. objektif dengan bantuan indera, (2) kesadaran dari proses-proses organis, (3) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Persepsi Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang

Lebih terperinci

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan A. Latar Belakang Masalah Peran profesi akuntan sekarang ini, mengalami peningkatan sesuai dengan perkembangan bisnis dan perubahan global. Kantor akuntan Publik (KAP) tidak hanya mengerjakan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis menimbulkan persaingan yang cukup tajam. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis dituntut untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang benar-benar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai Perbanas Surabaya. Responden penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi tingkat

pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai Perbanas Surabaya. Responden penelitian ini adalah mahasiswa S1 Akuntansi tingkat 78 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin kompleks. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ADITYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik semakin meningkat seiring bertumbuhnya perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan publik untuk dapat membantu dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yaitu mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri dan mahasiswa perguruan. maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini, yaitu:

BAB V PENUTUP. yaitu mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri dan mahasiswa perguruan. maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini, yaitu: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri dan mahasiswa akuntansi perguruan tinggi swasta yang berada di kota

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR. (Studi Empiris pada KAP di Kota Malang) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR. (Studi Empiris pada KAP di Kota Malang) SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDITOR (Studi Empiris pada KAP di Kota Malang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Oleh: Rizka Imammul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (3) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN (STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI DI KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman biasanya selalu diiringi dengan perubahan perilaku manusia, dimana seringkali perilaku manusia dikaitkan dengan isu etis, yang mana seorang profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi tantangan yang semakin berat sehingga dalam menjalankan aktivitasnya seorang akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global.profesi akuntan Indonesia di masa yang akan datang menghadapi tantangan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA JAFFA Vol. 02 No. 2 Oktober 2014 Hal. 115-126 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA Rusmanto Ida Mentayani Sri Novi Yani Prodi Akuntansi, STIE Nasional Banjarmasin Jl.Mayjend

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk melakukan tindakan persaingan yang cukup tajam dalam dunia bisnis. Semua perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009. 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fungsi audit sangat penting untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam suatu organisasi. Hasil audit akan memberikan umpan balik bagi semua

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. profesional. Hal tersebut disebabkan karena akuntan publik laki-laki dan

BAB V PENUTUP. profesional. Hal tersebut disebabkan karena akuntan publik laki-laki dan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian hipotesis menggunakan independent sample t-test menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan persepsi akuntan publik baik laki-laki maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang meningkat di Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah perusahaan yang ada di BEI pada tahun 2013 sebanyak 494

Lebih terperinci

DAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK by Ely Suhayati SE MSi Ak Ari Bramasto SE Msi Ak

DAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK by Ely Suhayati SE MSi Ak Ari Bramasto SE Msi Ak STANDAR AUDITING DAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK by Ely Suhayati SE MSi Ak Ari Bramasto SE Msi Ak Standar Profesional Akuntan Publik merupakan standar auditing yang menjadi kriteria atau pedoman kerja minimum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Auditing Seperti yang telah di jelaskan pada latar belakang masalah, Kode Etik Akuntan merupakan salah satu faktor penting dalam profesi akuntan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan alumni terhadap praktik-praktik fraud melalui survei langsung pada

Lebih terperinci

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( Studi Empiris di Wilayah Kota Surakarta dan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Indiana Farid Martadi Sri Suranta Universitas Sebelas Maret

Indiana Farid Martadi Sri Suranta Universitas Sebelas Maret PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUTANSI, DAN KARYAWAN BAGIAN AKUTANSI DIPANDANG DARI SEGI GENDER TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (STUDI DI WILAYAH SURAKARTA) Indiana Farid Martadi Sri Suranta Universitas

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA. Widyawati 1 Ardiani Ika S 2

PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA. Widyawati 1 Ardiani Ika S 2 PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA Widyawati 1 Ardiani Ika S 2 Abstract Accounting profession should always act with

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan di Indonesia sekarang menghadapi tantangan yang semakin berat. Tantangan tersebut adalah berikut ini. Pertama, World Trade Organization (WTO),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian yang akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian yang akan dilakukan adalah : 2.1.1 DekengSetyoBudiarto (2011) Judul penelitian ini adalah Analisis

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT DENGAN KESADARAN ETIS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (SURVEI PADA KANTOR AKUNTAN

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 34 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dian Kurniasari Abstract One of the goals of accounting education in Indonesia is to introduce the students to the ethics and values

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Pembelajaranan Etika Dalam Kuliah Etika, dan Sikap Etis Akuntan: Suatu. dipublikasikan).semarang : Universitas Khatolik Soegijapranata

DAFTAR PUSTAKA. Pembelajaranan Etika Dalam Kuliah Etika, dan Sikap Etis Akuntan: Suatu. dipublikasikan).semarang : Universitas Khatolik Soegijapranata DAFTAR PUSTAKA Basley, Elder and Arnes, 2012, Auditing And Assurance Services, Fourteenth Edition: Person Crismastuti, A.Agnes dan Purnamasari V.2004. Hubungan Sifat Machiavellian, Pembelajaranan Etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dimana seluruh dunia, khususnya di Indonesia sedang diperhadapkan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Februari 2014. Dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah auditor senior dan auditor junior pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Semarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia global serta tuntutan profesi dalam menghasilkan profesi akuntan yang baik, maka dalam menjalankan aktivitasnya seorang akuntan dituntut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem pengendalian mutu memberikan panduan bagi Kantor Akuntan Publik dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya. Dalam perikatan jasa profesional, Kantor Akuntan

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: profesionalisme, auditor, etika profesi, tingkat materialitas, KAP. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: profesionalisme, auditor, etika profesi, tingkat materialitas, KAP. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap tingkat materialitas. Berdasarkan tujuan penelitian maka jenis penelitian ini adalah causal explanatory.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. akuntansi terhadap terhadap kode etik profesi akuntan publik sebagaimana

BAB V PENUTUP. akuntansi terhadap terhadap kode etik profesi akuntan publik sebagaimana BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan hipotesis penelitian diterima dengan penjelasan terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di beberapa KAP di wilayah Tangerang. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan dimulai

Lebih terperinci

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap laporan keuangan. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. perguruan tinggi swasta yaitu STIE Perbanas Surabaya. Responden pada. menempuh maupun sudah menempuh matakuliah etika bisnis profesi.

BAB V PENUTUP. perguruan tinggi swasta yaitu STIE Perbanas Surabaya. Responden pada. menempuh maupun sudah menempuh matakuliah etika bisnis profesi. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa program studi akuntansi terhadap muatan etika dan etika penyusunan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Profesi akuntan Indonesia di masa yang akan datang menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah suatu keharusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu profesi adalah suatu keharusan agar profesi tersebut mampu

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu profesi adalah suatu keharusan agar profesi tersebut mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini persaingan semakin ketat. Setiap profesi di tuntut bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan perubahan global, profesi akuntan pada saat ini dan masa mendatang menghadapi tantangan yang semakin berat. Sehingga dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha bisnis tersebut berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan harus memiliki integritas, independen dan bebas dari semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan profesionalisme harus selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil dari pengujian ini membuktikan bahwa variabel profesionalisme auditor mempengaruhi penentuan tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

PERSEPSI AKUNTAN PRIA DAN AKUNTAN WANITA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN PONIMAN. Politeknik Negeri Semarang ABSTRACT

PERSEPSI AKUNTAN PRIA DAN AKUNTAN WANITA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN PONIMAN. Politeknik Negeri Semarang ABSTRACT PERSEPSI AKUNTAN PRIA DAN AKUNTAN WANITA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN PONIMAN Politeknik Negeri Semarang ABSTRACT The objectives of the research is to analyze the perception of man and

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap profesi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh dan sudah menempuh mata kuliah praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi menjadi topik pembicaraan yang sangat penting dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keahlian audit, situasi audit, dan independensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak masalah yang terjadi pada berbagai kasus bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI PEMAHAMAN KODE ETIK AKUNTAN DI KALANGAN MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI KOTA MEDAN OLEH :

SKRIPSI PEMAHAMAN KODE ETIK AKUNTAN DI KALANGAN MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI KOTA MEDAN OLEH : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PEMAHAMAN KODE ETIK AKUNTAN DI KALANGAN MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI KOTA MEDAN OLEH : NAMA : SILVIA NIM : 070503087 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan mengacu pada perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali

Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali Judul : Locus Of Control Sebagai Pemoderasi Pengaruh Profesionalisme dan Kompleksitas Tugas Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik Di Bali Nama : Putu Krisna Gautama NIM :1215351105 ABSTRAK Kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI

ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI Ika Hari Mardiyani 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dimana seluruh dunia, khususnya di Indonesia sedang diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI DAN MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK.

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI DAN MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK. PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI DAN MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK Halaman judul ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN

KUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN KUESIONER PENGARUH PERSEPSI ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN Identitas Responden Nama : ( boleh tidak diisi ) Umur : tahun Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Lama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Etika II.1.1 Etika dan Etika Profesi Etika atau norma moral adalah aturan mengenai sikap perilaku dan tindakan manusia sebagai manusia yang hidup bermasyarakat.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2016 PEMAHAMAN KODE ETIK AKUNTAN DI KALANGAN MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI CALON AKUNTAN DI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA JURNAL Oleh : NUR CAHYANI EKA SUMARI 01113106 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik atau auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan

Lebih terperinci

Anton Fakultas Ekonomi, Universitas AKI. Abstract

Anton Fakultas Ekonomi, Universitas AKI. Abstract Analisis Persepsi Akuntan Publik Dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (Studi Kasus Pada Beberapa Universitas Serta Beberapa Kantor Akuntan Publik di Semarang) Anton Fakultas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat

Lebih terperinci