Kebijakan Manajemen Risiko Risk Management Policy

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kebijakan Manajemen Risiko Risk Management Policy"

Transkripsi

1 Kebijakan Manajemen Risiko Risk Management Policy Manajemen Risiko Manajemen Risiko adalah aktivitas yang dijalankan secara terpadu oleh PermataBank, dari tahap awal hingga akhir, guna mengendalikan dan mengoptimalkan profil risiko terhadap pendapatannya. Ini merupakan aktivitas bank-wide. Kerangka Manajemen Risiko Kerangka Manajemen Risiko (RMF) menetapkan pendekatan terhadap manajemen risiko dan kerangka kontrol dimana risiko dikelola dan diperolehnya keseimbangan antara risiko dan pendapatan. RMF mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang dihadapi PermataBank, dimana untuk masingmasing jenis risiko ditunjuk Risk Control Owner (RCO). RCO memiliki tanggung jawab untuk menentukan standar pengendalian minimum dan memastikan tujuan pengendalian tersebut dapat terpenuhi. Pengungkapan dalam laporan ini berdasarkan pada 10 jenis risiko berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu: (1) Risiko Kredit, (2) Risiko Pasar, (3) Risiko Operasional, (4) Risiko Likuiditas, (5) Risiko Hukum, (6) Risiko Stratejik, (7) Risiko Kepatuhan, (8) Risiko Reputasi, (9) Risiko Imbal Hasil dan (10) Risiko Investasi. Organisasi Pengelolaan Risiko dan Tata Kelola Direktur Risiko mengelola Direktorat Manajemen Risiko. Direktorat ini independen dari fungsi originasi dan sales untuk memastikan pertimbangan yang diperlukan dalam mengambil keputusan tingkat pengembalian/risiko tidak dipengaruhi oleh tekanan untuk menghasilkan pendapatan. Di PermataBank, Manajemen Risiko dikelola melalui Risk Management Committee (RMC) dan Asset Liability Committee (ALCO) di tingkat Direksi dan Risk Monitoring Committee (RMoC) di tingkat Dewan Komisaris. Berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris, RMoC mengkaji area risiko Risk Management Risk Management is a set of end-to-end activities through which PermataBank controls and optimizes its risk-return profile. It is a bank-wide activity. Risk Management Framework PermataBank s Risk Management Framework (RMF) sets out PermataBank s approach to risk management and the control framework within which risks are managed and risk-return tradeoffs are made. RMF identifies the different types of risks to which PermataBank is exposed, each of which is controlled by a designated Risk Control Owner (RCO). The RCOs have responsibility for establishing minimum control standards and ensuring the control objectives are met. Disclosure in the rest of this report is based on the 10 risk types as per Financial Service Authority (OJK) regulation, i.e (1) Credit Risk, (2) Market Risk, (3) Operational Risk, (4) Liquidity Risk, (5) Legal Risk, (6) Strategic Risk, (7) Compliance Risk, (8) Reputation Risk, (9) Rate of Return Risk and (10) Equity Investment Risk Risk Organizational Structure and Governance The Risk Director manages the Risk Management Directorate. It is independent of the origination and sales functions to ensure that the necessary balance in risk/return decisions is not compromised by short-term pressures to generate revenues. Risk management in PermataBank is managed through the Risk Management Committee (RMC) and Asset Liability Committee (ALCO) at the BoD level and the Risk Monitoring Committee (RMoC) at the Board of Commisioner (BoC) level. Acting within an authority delegated by the BoC, the RMoC reviews specific risk areas and monitors

2 spesifik dan memantau penerapan pengelolaan risiko di Permatabank. Anggota RMoC adalah Komisaris dan Anggota Independen dengan keahlian dalam manajemen risiko dan bidang keuangan. Dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, RMoC bertanggung jawab untuk melakukan (1) evaluasi terhadap konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan implementasi dari kebijakan tersebut, dan (2) pemantauan dan evaluasi pada implementasi manajemen risiko melalui RMC dan Unit-Unit Manajemen Risiko. RMC memastikan bahwa (1) Kerangka Manajemen Risiko diterapkan secara efektif, (2) kemampuan identifikasi dan pengukuran risiko objektif dan konsisten, (3) kerangka assurance risiko diimplementasikan secara efektif, dan (4) kewenangan komite didelegasikan secara efektif kepada sub-komite atau individu. ALCO bertanggung jawab untuk mengelola modal dan menetapkan kebijakan terkait dengan pengelolaan neraca dan kepatuhan terhadapnya. Termasuk di dalamnya manajemen likuiditas Permatabank, kecukupan modal dan risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. the implementation of risk management within PermataBank. The members of RMoC are Commissioners and Independent Parties with risk management and financial management expertise. RMoC is responsible for: (1) evaluating the consistency between risk management policies with the implementation of the policies; and (2) monitoring and evaluating the implementation of the RMC and the Risk Management Units, in order to provide recommendations to the BoC. The RMC ensures that (1) the Risk Management Framework is effectively applied, (2) risk identification and measurement capabilities are objective and consistent, (3) a risk assurance framework is effectively implemented, and (4) the committee s authorities are effectively delegated to sub-committees or individuals. ALCO is responsible for the maintenance of capital and the establishment of and compliance with policies relating to balance sheet management. Included are management of PermataBank s liquidity, capital adequacy, and foreign exchange and interest rate risks. Implementasi Kebijakan, Prosedur dan Limit Eksposur PermataBank menggunakan kerangka pengendalian sebagai pedoman yang jelas dan tegas mengenai batasan dalam pengambilan risiko. Tiga komponen kunci dalam kerangka pengendalian risiko, yang secara kolektif menyediakan mekanisme untuk mengatur dan menyesuaikan batasan dalam pengambilan risiko adalah: Kebijakan menetapkan aturan dan standar yang jelas atas semua aktivitas bisnis. Kebijakan menggambarkan tujuan pengendalian Bank dan menginformasikan strategi operasional, organisasi dan infrastruktur PermataBank. Limit eksposur memberikan batasan yang jelas untuk risiko finansial. Limit diaplikasikan The Implementation of Policies, Procedures, and Exposure Limits PermataBank maintains a control framework that provides clear guidelines and firm boundaries on risk taking. The three key components to the risk control framework, which collectively provide a mechanism to set and adjust those boundaries on risk taking, are: Policies establish clear rules and standards for all business activities. Policies embody PermataBank s control objectives, and inform the operational strategy, organization and infrastructure of PermataBank. Exposure Limits provide clear boundaries for financial risks. These apply in areas where we

3 pada area dimana pengukuran dan pemantauan eksposur risiko dapat diandalkan, terhadap seluruh variabel risiko. Untuk memastikan konsentrasi eksposur yang sifatnya material telah dipertimbangkan kapanpun eksposur tersebut timbul, limit dapat ditetapkan pada beberapa tingkatan seperti transaksi perorangan, nasabah, portofolio, produk/proses, lini bisnis, geografis, dan sebagainya. Pada tingkat teratas, penentuan batasan toleransi risiko disesuaikan dengan Risk Appetite dan tingkat toleransi stakeholder utama. Kerangka Delegasi Wewenang Risiko memastikan bahwa pengambilan keputusan atas risiko utama hanya dilakukan oleh individu atau komite-komite tertentu, yang memiliki keahlian, pertimbangan dan perspektif untuk memastikan bahwa standar pengendalian PermataBank dan tujuan risiko/pendapatan terpenuhi. Identifikasi, Pengukuran dan Pemantauan Risiko PermataBank mengantisipasi dan mengidentifikasi risiko pada transaksi, portofolio, infrastruktur dan proses. Apabila memungkinkan, risiko tersebut dikuantifikasi dan diukur terhadap kriteria yang objektif dan konsisten. Risiko yang material dipantau dan dilaporkan tingkat pengembalian dan risikonya dan memastikan bahwa transaksi dan portofolionya berada dalam batasan risiko yang dialokasikan. Identifikasi potensi risiko yang merugikan merupakan tahap awal yang penting dalam mengelola risiko bisnis atau aktivitas. PermataBank juga menyadari adanya kebutuhan untuk mengelola risiko dengan perspektif yang menyeluruh, mengingat suatu transaksi atau aktivitas dapat menimbulkan berbagai jenis eksposur risiko, konsentrasi risiko dapat timbul dari beragam eksposur yang saling berkaitan dan eksposur risiko dapat berubah dari satu jenis risiko ke yang lain. Penilaian dan pengukuran eksposur risiko (dampak potensial dari suatu kejadian risiko) harus objektif, can reliably measure and monitor risk exposure, across a range of risk variables. To ensure we take account of material exposure concentrations wherever they might arise, limits may be set at a number of levels, such as an individual transaction, customer, portfolio, product/ process, business line, geography and so on. At the top level, risk tolerance limits are set to align with Risk Appetite and the expressed or implied tolerance of key stakeholders. Delegated Risk Authorities framework ensures that key risk-taking decisions are taken only by certain individuals, or committees, with the skills, judgment and perspective to ensure that PermataBank s control standards and risk/return objectives are met. Risk Identification, Measurement and Monitoring PermataBank anticipates and identifies risks in transactions, the portfolio, infrastructure, and processes. Where possible, these risks are quantified and measured in accordance with objective and consistent standards. Material risks are monitored and reported to inform risk-return tradeoffs and ensure transactions and portfolios remain within allocated risk limits. Identification of potential adverse risk events is an essential first step in managing the risks of any business or activity. PermataBank also recognizes the need to maintain an overall perspective since a single transaction or activity may give rise to multiple types of risk exposure, risk concentrations may arise from multiple exposures that are closely correlated, and a given risk exposure may change its form from one risk type to another. Assessment and measurement of risk exposures (the potential impact of risk events) must be objective, consistent and context specific. The

4 konsisten dan mengacu pada hal yang spesifik. Kualitas dari informasi risiko memegang peranan penting dalam menentukan kualitas bisnis. PermataBank mengkuantifikasi risiko, namun juga menyadari bahwa tidak semua risiko dapat dihitung dan model bukan merupakan pengganti dari suatu justifikasi. Stress Testing Stress testing dan scenario analysis digunakan untuk menilai kemampuan finansial dan manajemen PermataBank untuk beroperasi secara efektif dalam kondisi ekstrim yang mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut dapat terjadi karena faktor ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial. Pemantauan eksposur risiko dan kondisi lingkungan yang ada merupakan aktivitas yang berkelanjutan, mengingat kondisi tersebut dapat terus mengalami perubahan. Pelaporan Risiko merupakan cara PermataBank memastikan manajemen memperhatikan risiko sehingga organisasi siap menanggapi secara efektif setiap kejadian risiko yang timbul. Pelaporan juga penting dalam memastikan PermataBank senantiasa menjaga keterbukaan dan komunikasi dengan stakeholder utama. Merupakan tanggung jawab pelaku bisnis dan manajer untuk mendapatkan informasi mengenai risiko yang dihadapi dan memastikan risiko tersebut diidentifikasi dan dipantau dengan baik. Sistem Pengendalian Internal Internal Audit memberikan assurance yang independen terhadap efektivitas atas proses pengendalian risiko pada aktivitas bisnis (lini pertama) dan proses yang dikelola oleh Petugas Pengendali Risiko (lini kedua). Dengan demikian, Internal Audit memberikan assurance bahwa efektivitas atas keseluruhan sistem pengendalian telah berjalan sebagaimana dipersyaratkan oleh Kerangka Kerja Manajemen Risiko. 1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya sehingga menimbulkan kerugian untuk PermataBank. Eksposur kredit termasuk eksposur terhadap debitur perorangan, dan perusahaanquality of our risk information plays a central role in determining the quality of our business. PermataBank quantifies risks where possible but recognizes that not all risks can be quantified, and that models are not a substitute for judgment. Stress Testing Stress testing and scenario analysis are used to assess the financial and management capability of PermataBank to continue operating effectively under extreme but plausible conditions. Such conditions may arise from economic, legal, political, environmental, and social factors. Monitoring risk exposures and underlying environmental conditions must be an ongoing activity, recognizing that they may be constantly changing. Risk Reporting is how PermataBank ensures that management attention is brought to risks and hence that the organization is effectively prepared to respond to risk events as they arise. Reporting is also critical in ensuring that PermataBank maintains proper disclosure and communication with key stakeholders. It is the responsibility of business originators and managers to be properly informed of the risks they run and to ensure these are properly identified and monitored. Internal Control System Internal Audit provides independent assurance of the effectiveness of management s control of its own business activities (the first line) and of the processes maintained by the Risk Control Officers (the second line). As a result, Internal Audit provides assurance that the overall system of control effectiveness is working as required within the Risk Management Framework. 1. Credit Risk Credit risk is the risk that a counterparty failure to honour an obligation that will cause a financial loss for PermataBank. Credit exposures include those to individual borrowers, and companies.

5 perusahaan. Organisasi Manajemen Risiko Kredit PermataBank terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan organisasi risiko kredit berdasarkan prinsip empat mata. Adapun fokus dari pengembangan terletak pada pemisahan fungsi risiko kredit dengan fungsi pengembangan bisnis pada proses persetujuan kredit di masingmasing segmen usaha. Hal ini untuk memastikan independensi Fungsi Risiko dari fungsi originasi dan sales. Manajemen risiko kredit dikelola sesuai dengan strategi bisnis PermataBank dan mempertimbangkan fungsi originasi dan sales (lini bisnis). PermataBank juga memiliki divisi untuk pemulihan kredit yaitu Special Asset Management (SAM) dan Collection dan Recovery. Unit-unit ini fokus untuk menyelesaikan akun-akun yang bermasalah melalui penagihan, pengambilalihan agunan, restrukturisasi, penjualan aset, dan litigasi, termasuk mengelola semua aset yang diambil alih secara optimal. Dari sudut pandang organisasi, aktiva bermasalah dikelola secara independen dari Bisnis. Pengawasan manajemen senior terhadap risiko kredit dilakukan melalui berbagai komite risiko. Pada tingkat Dewan Komisaris, pengawasan dilakukan melalui RMoC, sedangkan sejumlah komite tertentu bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. Keseluruhan eksposur dan portofolio kredit dipantau oleh RMC, Komite Kredit (CC) memiliki kewenangan tertinggi dalam hal pemberian kredit. Kebijakan kredit secara bank wide senantiasa dievaluasi, dikaji dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit (CPC). Model kredit yang digunakan PermataBank untuk menilai kredit dikaji dan disetujui oleh Model Assessment Committee (MAC). Selain itu, untuk pemantauan secara rinci dan penyelesaian masalah pada level akun, PermataBank memiliki dua komite lainnya yaitu: Early Alert Committee (EAC) dan Special Asset Management Committee (SAM). Credit Risk Management Organization PermataBank is continuously developing and enhancing its credit risk organization based on the four-eyes principle. The focus is on the segregation of the credit risk function and business development function in processing credit approvals for each business segment. This ensures the independence of the Risk Function from the origination and sales functions. Credit risk management is organized based on PermataBank s business strategy and considering the origination and sales functions (business line). PermataBank also has credit recovery divisions called Special Asset Management (SAM) and Collections and Recovery. These units focus on the settlement of problematic accounts through collection, collateral takeover, restructuring, selling assets, and litigation, as well as optimally managing all foreclosed assets. From an organizational point of view, non-performing assets are managed independently from the Business. Senior management oversight on credit risk is undertaken through various risk committees. At the BoC level, credit risk is over sighted through RMoC, while a number of committees with specific responsibilities report to the BoD. The overall credit portfolio and exposure are monitored by the RMC. The Credit Committee (CC) has the highest delegated credit authorities. Bank wide credit policy is evaluated, reviewed and approved by the Credit Policy Committee (CPC). Credit models that PermataBank uses for assessing credit are reviewed and approved by the Model Assessment Committee (MAC). In addition, to provide detailed monitoring and problem resolution at the account level PermataBank also has two other committees at the business level: Early Alert Committee (EAC) and Special Asset Management (SAM) Committee.

6 2. Risiko Pasar Risiko pasar adalah potensi kerugian akibat perubahan-perubahan nilai instrumen keuangan yang berasal dari pergerakan faktor risiko atau harga pasar. Organisasi Manajemen Risiko Pasar RMC (Risk Management Committee) dan ALCO (Asset Liability Committee) bertugas dan bertanggung jawab kepada Direksi untuk mengawasi dan memberikan persetujuan atas kebijakan manajemen risiko pasar dan limit risiko pasar. Pengelolaan risiko pasar dilaksanakan oleh unit Basel & Market Risk di bawah Direktur Risiko. Basel & Market Risk bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan eksposur risiko pasar, mengelola kebijakan dan prosedur risiko pasar, dan menetapkan struktur limitnya. 3. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah potensi kerugian yang timbul akibat kegagalan sumber daya manusia, proses atau teknologi atau dampak dari kejadian eksternal. Manajemen senior mengawasi risiko operasional berdasarkan Operational Risk Management and Assurance Framework (ORMAF). Tata Kelola dan Struktur Organisasi Risiko Operasional Tata kelola risiko operasional dilakukan di 3 tingkat, yaitu: Unit, Direktorat, dan Nasional. Di tingkat Unit, terdapat Komite Risiko Operasional (UORC). Pada tingkat Direktorat, Komite Risiko Operasional Bisnis/ Fungsional (B/FORC), isu-isu berdasarkan severity-nya dieskalasi mengikuti struktur organisasi untuk penyelesaian, pemantauan, dan pelaporan kepada komite risiko operasional di tingkat berikutnya. Komite Risiko Operasional Tingkat Bank (CORC) merupakan tingkatan tata kelola tertinggi yang mengawasi dan mengarahkan pengelolaan risiko operasional di seluruh area bisnis dan fungsional 2. Market Risk Market risk is the potential for loss due to changes in the value of financial instruments, resulting from a movement in rates or market prices. Market Risk Management Organization RMC (Risk Management Committee) and ALCO (Asset Liability Committee) are responsible to Board of Directors to oversight and to approve market risk management policies and market risk limits. Market risk management is carried out by the Basel & Market Risk department under RiskDirector. It has the responsibility to identify, measure, monitor, and control market risk exposures, maintain market risk policies and procedures, and set limit structures. 3. Operational Risk Operational risk is the potential for loss arising from the failure of people, process or technology or the impact of external events. Senior management oversees operational risk based on the Operational Risk Management and Assurance Framework (ORMAF) Operational Risk Organizational Structure and Governance Operational risk governance is exercised at three levels; Unit, Directorate and Country. At the Unit level, there is a Unit Operational Risk Committee (UORC). At the Directorate level, Business/Functional Operational Risk Committees (B/FORC), risk issues are escalated following the organizational structure based on their severity for solving, monitoring and escalating issues to the next level operational risk committee. Country Operational Risk Committee (CORC) is the highest governance body to oversee and direct the management of operational risks across all Businesses and functional areas of PermataBank.

7 yang ada di PermataBank. CORC diketuai oleh Presiden Direktur dengan seluruh Direktur lainnya sebagai anggota komite. Seluruh risiko dan kerugian operasional dilaporkan ke dalam database laporan kerugian dan risiko operasional yang disebut Operational Risk Management System (ORMS). Staf risiko operasional di PermataBank dapat mengakses database ini. 4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah potensi PermataBank tidak memiliki sumber keuangan yang memadai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo, atau hanya dapat mengakses sumber keuangan dengan biaya tinggi. Dari perspektif struktural, risiko likuiditas adalah potensi kerugian aktual maupun kerugian dari hilangnya peluang karena PermataBank tidak dapat memenuhi sasaran pertumbuhan dan strategi bisnisnya akibat struktur neraca yang tidak optimal, termasuk ketergantungan yang tinggi terhadap sumber pendanaan tertentu. PermataBank mengelola baik risiko likuiditas jangka pendek maupun struktural. Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas ALCO merupakan komite utama yang bertanggung jawab atas manajemen risiko likuiditas. ALCO menyetujui kebijakan dan limit-limit risiko likuiditas. Global Markets ALM bertanggung jawab atas manajemen likuiditas harian dan intrahari, termasuk kepatuhan terhadap ketentuan regulasi, kebijakan dan limit risiko likuiditas internal, serta sistem pembayaran lokal. Satuan kerja manajemen risiko likuiditas terdiri dari ALCO Support-Finance untuk risiko likuiditas struktural dan Basel and Market Risk untuk risiko likuiditas jangka pendek. Kedua unit kerja ini bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan eksposur risiko likuiditas sekaligus memelihara kebijakan dan prosedur risiko likuiditas, serta menetapkan struktur limit di area risiko masing-masing. 5. Risiko Hukum Risiko hukum timbul antara lain akibat: Transaksi atau perjanjian yang cacat hukum yang mengakibatkan lemahnya posisi hukum CORC is chaired by the President Director with all other Directors as its members. All operational risk and loss events are reported in a loss and risk reporting database called Operational Risk Management System (ORMS). Operational risk staff across PermataBank has access to this database. 4. Liquidity Risk Liquidity risk is the potential that PermataBank does not have sufficient financial resources in the short term to meet its obligations as they fall due, or can access these financial resources only at excessive cost. From the structural perspective, liquidity risk is the potential for actual or opportunity loss because PermataBank can not pursue its desired business strategy or growth objectives due to a sub-optimal balance sheet structure, including excessive reliance on particular sources of funding. PermataBank manages both short-term and structural liquidity risk. Liquidity Risk Management Organization ALCO is the primary committee responsible for liquidity risk management. ALCO approves liquidity risk policies and limits. Global Markets ALM is responsible for day-to-day and intraday liquidity management, including the day-to-day compliance with regulatory requirements, internal liquidity risk policies & limits, and local payment system. Liquidity risk management working units are ALCO Support-Finance for structural liquidity risk and Basel & Market Risk Risk for short-term liquidity risk. Both working units have responsibility to identify, measure, monitor, and control liquidity risk exposures as well as maintaining liquidity risk policies and procedures, and setting limit structure of their respective risk areas. 5. Legal Risk Legal risks arise because of these reasons: Invalid transactions or agreements which result in a weak legal standing of PermataBank.

8 PermataBank. Litigasi yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap PermataBank atau gugatan PermataBank terhadap pihak ketiga yang mengakibatkan PermataBank harus mempertanggungjawabkan secara hukum atau menanggung kerugian secara finansial. Produk atau transaksi yang dilakukan oleh PermataBank yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena adanya perubahan terhadap perundang-undangan. Organisasi Manajemen Risko Hukum Secara umum, efektivitas atas penerapan manajemen risiko di PermataBank merupakan tanggung jawab BoC dan BoD, termasuk manajemen risiko hukum. Divisi Legal dan Litigasi memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia baik untuk mendukung penerapan manajemen risiko hukum secara efektif. Divisi Legal dan Litigasi bertugas dan bertanggung jawab melindungi PermataBank dari kemungkinan timbulnya risiko hukum dalam melakukan transaksi dengan para nasabah yang menempatkan dananya dan/atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di PermataBank, termasuk meminimalisasi risiko hukum yang timbul dari proses litigasi. 6. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko kegagalan dalam mencapai tujuan bisnis strategis yang mengakibatkan kerugian atau kinerja jangka panjang yang tidak optimal. Risiko stratejik dapat berasal dari proses perumusan strategi yang kurang memadai, implementasi manajemen yang lemah dan kegagalan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis. Organisasi Manajemen Risiko Stratejik Manajemen Risiko Stratejik melibatkan serangkaian proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan stratejik untuk meminimalkan potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko stratejik. Direktur penanggung jawab Stratejik, Presiden Direktur bertanggung jawab untuk memastikan efektivitas pengelolaan Risiko Stratejik termasuk dan tidak terbatas pada penyusunan, Litigation arising out of a claim from a third party against PermataBank or PermataBank s lawsuit against a third party that results in legal responsibilities or financial loss for PermataBank. Products or transactions carried out by PermataBank that do not comply with the applicable laws and regulations due to changes of the laws or regulations. Legal Risk Management Organization Generally, effectiveness of the implementation of risk management in PermataBank is the responsibility of the BoC and BoD, including legal risk management. The Legal & Litigation Division ensures the adequacy of the quantity and quality of human resources to support the implementation of legal risk management effectively. The Legal & Litigation Division is responsible for protecting PermataBank from potential legal risk in doing transactions with debtors or customers related to the granting of credit or other banking services, including minimizing legal risk arising from the litigation process. 6. Strategic Risk Strategic risk is the risk of failing to achieve strategic business objectives which result in a loss or sub-optimal long-term return. Strategic risk can be derived from inadequate strategy formulation process, weak implementation management and failure to anticipate changes in the business environment. Strategic Risk Management Organization Strategic Risk Management involves a series of strategic planning processes, execution and monitoring processes to minimize potential losses from strategic risk.. The Director in Charge (DIC) for Strategy, the President Director is responsible to ensure the effectiveness of the Strategic Risk management framework as well as to coordinate PermataBank s strategy formulation, prioritization

9 penentuan prioritas dan penerapan strategi PermataBank. 7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat PermataBank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku (termasuk Prinsip Syariah bagi Unit Usaha Syariah). Sumber dari Risiko Kepatuhan antara lain timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku umum. Kegagalan dalam mengelola Risiko Kepatuhan dapat menyebabkan PermataBank terkena sanksi dan denda dari regulator atau penurunan reputasi. Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan Tujuan organisasi manajemen Risiko Kepatuhan adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan yang berlaku (termasuk Prinsip Syariah bagi Unit Usaha Syariah). Untuk mendukung penerapan manajemen Risiko Kepatuhan, Dewan Direksi terus berupaya untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi serta memastikan efektivitas Fungsi Kepatuhan PermataBank. Dewan Komisaris juga aktif melakukan pengawasan terhadap Fungsi Kepatuhan dan memberikan saran-saran terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Direktorat Kepatuhan yang membawahi 3 unit khusus yaitu: Compliance Monitoring & Advisory, Anti Money Laundering (AML) dan Fraud Risk Management (FRM). 8. Risiko Reputasi Reputasi perusahaan merupakan salah satu aset Bank yang terpenting. Risiko reputasi timbul akibat and implementation. 7. Compliance Risk Compliance risk is the risk for PermataBank of not complying with and/or implementing laws and regulations (including the Shariah Principles for Sharia Business Unit). Compliance risk may arise due to a lack of understanding or awareness of regulations and applicable business standard Failure to manage Compliance risk can cause PermataBank to have penalties such as sanctions and regulatory fines or a damaged reputation level. Compliance Risk Management Organization The Compliance risk management organization objective is to minimize the possible negative impact of behaviour that deviates or violates generally accepted standards, rules and / or applicable regulations (including the Sharia Principles for Sharia Business Unit). To assist Compliance risk management implementation, the BoD continue to develop and implement a Compliance culture at all organization levels as well as ensure the effectiveness of PermataBank s Compliance function,the BOC also conducts active oversight of Compliance functions and gives suggestions toward improving the quality of implementation of the Compliance function. In order to perform the Compliance function, the Compliance Director is assisted by the Compliance Directorate which consists of 3 units: Compliance Monitoring & Advisory, Anti Money Laundering (AML) and Fraud Risk Management (FRM). 8. Reputation Risk The Bank s reputation is one of its most important

10 kegagalan untuk bertindak sebagai bisnis yang bertanggung jawab, dan dengan demikian gagal untuk memenuhi standar kinerja atau perilaku standar yang diamanatkan oleh BoD dan BoC PermataBank dan diharapkan oleh para key stakeholder. Adalah kebijakan PermataBank bahwa perlindungan atas reputasi harus memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang waktu, termasuk perolehan pendapatan. Tidak ada keinginan untuk melakukan sebuah transaksi yang dapat menimbulkan kerugian yang material terhadap Reputasi PermataBank dalam benak setiap pemangku kepentingan utama. Bila ada keraguan dalam hal ini, PermataBank memilih untuk tidak melakukan transaksi tersebut. Strategi manajemen risiko reputasi PermataBank sejalan dengan inisiatif bisnis Bank untuk memastikan adanya sumber daya manajemen risiko yang memadai dalam hal infrastruktur dan keterampilan untuk mengelola risiko dengan baik dan efisien, dan bahwa isu-isu risiko reputasi dipantau dan dimitigasi. Profil reputasi PermataBank bersifat unik, dan bergantung pada segmen/sektor di mana PermataBank beroperasi, struktur model bisnis, dan berbagai faktor lainnya termasuk nilai-nilai dan budaya PermataBank, merek, kekuatan tim manajemen dan kemampuan untuk memenuhi tujuannya. Organisasi Manajemen Risiko Reputasi Dari perspektif organisasi Dewan Direksi berfungsi sebagai komite utama yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pemantauan risiko reputasi berdasarkan pendekatan one-bank berjalan secara efektif, dan untuk risiko yang signifikan, untuk memahami rencana mitigasi untuk risiko yang mendasari dan untuk memastikan adanya pendekatan manajemen risiko reputasi yang efektif. Sebagai bagian dari manajemen risiko reputasi, PermataBank telah mengimplementasikan kebijakan komunikasi satu-pintu di mana semua inisiatif komunikasi ke dalam dan ke luar baik kepada stakeholder internal maupun eksternal harus melalui unit Corporate Affairs. PermataBank assets. Reputation risk arises from the failure to act as a responsible business, and thereby failing to meet the standards of performance or behavioural standards mandated by PermataBank Board of Directors and Board of Commissioners and expected by its key stakeholders. It is PermataBank s policy that the protection of PermataBank s reputation should take priority over other activities at all times, including revenue generation. There is no appetite for undertaking transactions that could materially negatively impact PermataBank s reputation in the minds of PermataBank s key stakeholders. Wherever there is doubt in this respect, PermataBank chooses not to undertake the transactions. PermataBank s reputational risk management strategy is in line with the Bank s business initiatives to ensure that there are sufficient risk management resources in terms of infrastructure and skills to manage the risk properly and efficiently, and reputation risk issues is monitored and mitigated. PermataBank s reputational profile is unique, and depends on the segments/sector in which PermataBank operates, how the business model is structured, and a range of factors including PermataBank s values and culture, the brand, the strength of the management team and its ability to deliver on stated objectives. Reputation Risk Management Organization From an organizational perspective the Board of Directors serves as the main committee in charge of ensuring that effective one-bank risk monitoring is in place for reputation risk and, for significant risks, to understand the mitigation plans for the underlying risk and to ensure an effective approach to the management of Reputational Risk. As part of reputational risk management, PermataBank has implemented the single-gate communications policy where all incoming and outgoing communications initiatives with internal and external stakeholders must be managed through the Corporate Affairs unit. PermataBank

11 juga memastikan bahwa strategi komunikasi yang ada konsisten dan sejalan dengan tujuan bisnis dan korporasi. 9. Risiko Imbal Hasil Risiko Imbal Hasil adalah Risiko yang timbul akibat adanya perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan PermataBank kepada nasabah. Hal ini dapat terjadi karena perubahan keuntungan yang diterima PermataBank dari penyaluran dana, yang akan mempengaruhi imbal hasil yang diberikan ke nasabah, dan dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga PermataBank. Organisasi Manajemen Risiko Imbal Hasil Manajemen Risiko Imbal Hasil melibatkan serangkaian proses untuk meminimalkan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat imbal hasil. Manajemen Risiko Imbal Hasil dikelola oleh RCO di Divisi Finance, di bawah pengawasan aktif oleh Direktur Keuangan, Direktur Syariah dan Direktur Risiko. RCO melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait dalam melakukan manajemen risiko, memantau dan mengevaluasi indikator-indikator terkait, serta melakukan eskalasi apabila terdapat indikator yang memiliki dampak signifikan terhadap tingkat imbal hasil dan perilaku nasabah dana pihak ketiga. 10. Risiko Investasi Risiko Investasi adalah Risiko yang timbul akibat PermataBank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang menggunakan metode net revenue sharing maupun yang menggunakan metode profit and loss sharing. Organisasi Manajemen Risiko Investasi Manajemen Risiko Investasi melibatkan serangkaian proses untuk meminimalkan risiko yang timbul akibat kerugian usaha nasabah. Manajemen Risiko Imbal Hasil dikelola oleh RCO di Divisi Finance, di bawah pengawasan aktif oleh Direktur Keuangan, Direktur Syariah dan Direktur Risiko. RCO melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait also ensures that its communication strategy is consistent and aligned to business and corporate objectives. 9. Rate of Return Risk Rate of Return Risk is the risk of a change in the rate of return paid by PermataBank to the customer for Syariah products. This can happen due to changes in the rate of return received by the bank from lending activity which may impact the rate of return given to customers and the behavior of third party funds customers of the bank. Organisation of Managing Rate of Return Risk Management of Rate of Return Risk involves a series of processes to minimize risk as a result of changes to the rate of return. Rate of Return Risk is managed by an RCO in the Finance Directorate, under the active supervision of the Finance Director and Syariah Director. The RCO coordinates with related units in managing risk, monitors and supervises related indicators and also escalates should a change to any indicator have a significant impact to the rate of return level and third party funds customers behaviour. 10. Equity Investment Risk Equity Investment Risk is the risk to the bank of sharing in a customer s business loss under a Syariah product which is based on profit and loss sharing, either net revenue sharing or profit and loss sharing. Organisation of Managing Equity Investment Risk Equity Investment Risk involves a series of processes to minimize risk as a result of a customer s business loss. Equity Investment Risk is managed by and RCO in the Finance Directorate, under the active supervision of the Finance Director and Syariah Director. The RCO coordinates with related units in

12 dalam melakukan manajemen risiko, memantau dan mengevaluasi indikator-indikator terkait, serta melakukan eskalasi apabila terdapat indikator yang memiliki dampak signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil. managing risk, monitors and supervises related indicators and also escalates should a change to any indicator have a significant impact to funding based on profit sharing.

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk

Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk Kebijakan ini berlaku sejak mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada bulan Mei 2018. Manajemen risiko merupakan suatu bagian yang esensial

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Kebijakan KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Dalam menjalankan fungsi, Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja yang Independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Bank Danamon Laporan Tahunan Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan

Bank Danamon Laporan Tahunan Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan 54 Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan 55 Laporan Tahunan 2006 Bank Danamon Manajemen Risiko Risk architecture Bank Danamon telah terbukti efektif dalam masa-masa yang penuh tantangan. Pendahuluan

Lebih terperinci

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu No.298, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Syariah. Unit Usaha. Bank Umum. Manajemen Risiko. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5988) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BANK WIDE RISK POLICY Internal use Only. English Version

BANK WIDE RISK POLICY Internal use Only. English Version TITLE APPOINTED BY AND RECEIVED AUTHORITY FROM: DITUNJUK OLEH DAN MENERIMA KEWENANGAN DARI: COMMITTEE MEMBERS PT. BANK PERMATA TBK (PERMATABANK) RISK MANAGEMENT COMMITTEE TERMS OF REFERENCE Board of Directors

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT POLICY BANK DANAMON

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT POLICY BANK DANAMON POKOK-POKOK KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT POLICY BANK DANAMON KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Risiko merupakan potensi atas terjadinya peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian diluar

Lebih terperinci

SEKRETARIS PERUSAHAAN

SEKRETARIS PERUSAHAAN 141 SEKRETARIS PERUSAHAAN OJK No. 35/POJK.04/2014, tanggal 8 Desember atau Perusahaan Publik ( Peraturan No. 35/2014 ), Perusahaan disesuaikan dengan Peraturan No. 35/2014 yang terdiri dari: a publicly

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Kelola IT Disektor perbankan nasional, informasi dan teknologi yang mendukung proses bisnis mereka merupakan aset yang sangat berharga. Tetapi kurang dipahami oleh beberapa

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

Maintaining Performance in a Year of Challenges

Maintaining Performance in a Year of Challenges Maintaining Performance in a Year of Challenges Daftar Isi Halaman Ikhtisar Utama Main Overview 6 Sekilas Bank Ina Bank Ina At A Glance 7 Piagam & Sertifikat Awards & Certificates 8 Kaleidoskop 2015 2015

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Bank Perkreditan Rakyat, kontrol manajemen tingkat atas, perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, pengawasan.

ABSTRAK. Kata kunci: Bank Perkreditan Rakyat, kontrol manajemen tingkat atas, perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, pengawasan. ABSTRAK Perusahan Perseroan PT.Bank Perkreditan Rakyat Central Niaga Abadi (BPR) merupakan Lembaga Keuangan yang menyediakan dana dan kredit bagi nasabahnya berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan

Lebih terperinci

Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA

Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA Business analysts examine the entire business area and take a thoughtful or even creative approach to developing ideas for solutions. Seorang Bisnis Analis menguji semua

Lebih terperinci

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN. - 2 - stabilitas sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK LANGKAH-LANGKAH HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH BANK TERKAIT MUSNAHNYA BARANG JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 40

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI 2 COBIT 5: FRAMEWORK, BMIS, IMPLEMENTATION AND FUTURE INFORMATION SECURITY GUIDANCE Resource Konsep Sistem Informasi Pertemuan 12 ISACA Research Department Phone: +1.847.660.5630 Fax: +1.847.253.1443 Email:

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In an increasingly competitive business environment, every company is required to be able to participate in the competition, including manufacturing companies. Customer satisfaction and product

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN SYARIAH

MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN SYARIAH MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN SYARIAH Tujuan Manajemen Risiko 1. Menyediakan informasi tentang risiko kepada pihak regulator. 2. Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang bersifat unacceptable. 3. Meminimalisasi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Software Requirement Engineering Requirement Classification Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA

Lebih terperinci

14,87% 17,43% 17,97% 13,69%

14,87% 17,43% 17,97% 13,69% Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment)

LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment) LINGKUNGAN BISNIS (Business Environment) Background A manager is someone skilled in knowing how to analyze and improve the ability of an organization to survive and grow in a complex and changing world.

Lebih terperinci

Anggaran Komprehensif

Anggaran Komprehensif Anggaran Komprehensif Sub Pokok Bahasan 1. Kerangka anggaran komprehensif untuk perusahaan manufaktur, jasa dan dagang 2. Jenis-jenis anggaran Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran

Lebih terperinci

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review

PT. KORINDO HEAVY INDUSTRY BALARAJA PLANT Ulasan manajemen Management Review 1 of 5 2 of 5 1. TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mendokumentasikan proses dan agenda utama masalah yang akan dimasukkan dalam pertemuan untuk mengevaluasi status organisasi HSES. Prosedur

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT All countries in the world, including Indonesia will face the globalization era. Globalization will occur in various fields, both in the political, economic, social, cultural and science. This

Lebih terperinci

Konsep Dasar Kegiatan Bank

Konsep Dasar Kegiatan Bank REGULASI PERBANKAN Konsep Dasar Kegiatan Bank Bank berfungsi sebagai financial intermediary antara source of fund dan use of fund Use of fund Revenue Loan BANK Cost Deposit Source of fund Bank merupakan

Lebih terperinci

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi PENGERTIAN Tata Kelola IT diartikan sebagai bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan. Cakupan meliputi kepemimpinan, serta proses yang mengarahkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study discussed the role of internal audit in supporting the effectiveness of internal controls in the purchases of raw materials PT.SANLIT CORE PLASTIC Bandung. Effective internal controls

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami

Lebih terperinci

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) ISO 9001: 2015 Dokumen Wajib Ruang Lingkup SMM (klausul 4.3) Kebijakan Mutu (klausul 5.2) Sasaran Mutu (klausul 6.2) Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1) Untuk persyaratan dengan

Lebih terperinci

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Informasi merupakan salah satu aset yang sangat penting untuk PT.KAI. Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kemungkinan terjadinya gangguan terhadap keamanan informasi semakin

Lebih terperinci

Abstract. INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG

Abstract. INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG Abstract INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG Accountants play an important role on the implementation of a good corporate governance

Lebih terperinci

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah ABSTRAK PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENDEBITAN DANA REKENING NASABAH SECARA ELEKTRONIK AKIBAT KESALAHAN SISTEM BANK DAN PERLINDUNGAN NASABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Internal audit, effectiveness of internal control of sales. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Internal audit, effectiveness of internal control of sales. Universitas Kristen Maranatha v ABSTRACT Sales activity is one important activity within the company because the sale is affecting the company in maintaining continuity of production of goods. Proceeds from sales of goods production

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Every company has a pattern of activities and different types of business, but have the same goal of achieving optimum profit. Company is expected to reach or exceed the targets set in order to

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

MANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank Bumi Arta berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM - 1 - DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG... 2 II. RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO MENURUT KETENTUAN PBI 13/23/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB III PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO MENURUT KETENTUAN PBI 13/23/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH 34 BAB III PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO MENURUT KETENTUAN PBI 13/23/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH A. Pengertian Pengertian manajemen risiko menurut

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan III 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 29 September 2017 30 Juni 2017 29 September

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan bisnis yang pesat dan semakin meningkatnya kompleksitas produk bankmenyebabkan risiko kegiatan usaha bank juga semakin kompleks. oleh karena itu, bank ABC dituntut

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Mengapa SIA penting? SIA dalam organization s value chain SIA, strategi korporat 2/total Apa itu

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan I 2017 No. Komponen Jumlah data Poin yang 1 digunakan dalam perhitungan LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) Total High

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD

PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD PERAN KLASIFIKASI MULAI DARI PERTANIAN HINGGA PELANGGAN ROLE OF CLASSIFICATION FROM FARM TO CUSTOMER MICHAEL SOUTHAN GRAIN GROWERS LTD KEPUTUSAN PETANI FARMER DECISIONS Petani memanen hasil panen biji-bijian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Obligasi Daerah, Kewenangan, Pemerintahan Daerah. viii

ABSTRAK. Kata Kunci: Obligasi Daerah, Kewenangan, Pemerintahan Daerah. viii KEPASTIAN HUKUM KEWENANGAN DAN PENGAWASAN PENERBITAN OBLIGASI DAERAH DI PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen Risiko TI, Risk Governance, Framework Risk IT

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen Risiko TI, Risk Governance, Framework Risk IT ABSTRAK Teknologi informasi telah lama digunakan dalam proses bisnis di PT Pos Indonesia dan diharapkan mampu memberikan nilai tambah guna pencapaian tujuan instansi. Penerapan teknologi informasi juga

Lebih terperinci

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam laporan penelitian ini dibahas analisis, tahapan pengerjaan dan hasil dari proses audit manajemen operasi pada aplikasi SIM-RS Rumah Sakit Immanuel. SIM yang merupakan bagian khusus yang

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan II 2017 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 30 Juni 2017 31 Maret 2017 30 Juni 2017 31

Lebih terperinci

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../ /POJK/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DEWAN KOMISIONER NOMOR../.../POJK/2015

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN. Nilai HQLA setelah pengurangan nilai LAPORAN PERHITUNGAN Posisi Laporan : Triwulan I 2018 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 31 Maret 2018 30 Desember 2017 31 Maret 2018 30 Desember 2017 Nilai Nilai Nilai Jumlah

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 136 KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 mengenai Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita menyadari bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah memberikan pelajaran yang berharga. Praktek-praktek tidak terpuji dari para pelaku ekonomi

Lebih terperinci

Performance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA, CFP, CSRS

Performance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA, CFP, CSRS Performance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA, CFP, CSRS Where Do You Begin Implementing Performance Management? Implement performance management is a

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31,

Lebih terperinci

WANPRESTASI PADA PERJANJIAN KREDIT UMUM PEDESAAN (KUPEDES) DAN UPAYA PENYELESAIANNYA (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe)

WANPRESTASI PADA PERJANJIAN KREDIT UMUM PEDESAAN (KUPEDES) DAN UPAYA PENYELESAIANNYA (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe) WANPRESTASI PADA PERJANJIAN KREDIT UMUM PEDESAAN (KUPEDES) DAN UPAYA PENYELESAIANNYA (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe) TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: frase COBIT 5, APO12, Manajemen, Risiko, Manajemen Risiko. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: frase COBIT 5, APO12, Manajemen, Risiko, Manajemen Risiko. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kantor Pemerintahan Kota Cimahi adalah salah satu organisasi kepemerintahan yang sudah memanfaatkan Teknologi Informasi. Dalam penerapan Teknologi informasi di kantor Pemerintahan Kota Cimahi tidak

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Rincian Administrasi Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Risk Management Group Enterprise Policy & Portfolio Management Division Versi Versi 3.0 Tanggal Efektif 28

Lebih terperinci

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan ABSTRAK Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peran penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia, salah satunya melalui media internet dengan melakukan jual beli online melalui penyelenggara

Lebih terperinci

CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK

CONNECT BETTER TERHUBUNG DENGAN LEBIH BAIK 1 2 ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2014 PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab Disclaimer and scope of responsibility Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Berbagai macam aktivitas berusaha

Lebih terperinci

- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM

- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM - 1 - Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN Posisi Laporan : Triwulan IV 2016 No. Komponen Nilai (dalam jutaan rupiah) INDIVIDUAL KONSOLIDASIAN 31 Desember 2016 30 September 2016 31 Desember 2016 30 September 2016 Nilai Nilai

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 DEFINISI Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan dalam organisasi,

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Yth. Direksi atau yang setara pada Perusahaan Pembiayaan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sehubungan dengan

Lebih terperinci

COSO ERM (Enterprise Risk Management)

COSO ERM (Enterprise Risk Management) Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada sektor industri, perdagangan, maupun jasa membuat persaingan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Yth. Direksi Perusahaan Pembiayaan di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sehubungan dengan diterbitkannya

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH Yth. Bank Umum Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV.Niagara dalam melaksanakan aktivitas, tidak terlepas dari penggunaan peralatan-peralatan yang termasuk kedalam kelompok aktiva tetap dan dikarenakan bahwa peralatan-peralatan yang digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM - 1 - I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM Sebagaimana diatur dalam

Lebih terperinci

Enterprise Risk Management. Bahan dari Committee of Sponsoring Organization (COSO) of Tradeway commission

Enterprise Risk Management. Bahan dari Committee of Sponsoring Organization (COSO) of Tradeway commission Enterprise Risk Management Bahan dari Committee of Sponsoring Organization (COSO) of Tradeway commission Definisi ERM: suatu proses yang berpengaruh pada sebuah entitas, jajaran direksi, pihak manajemen,

Lebih terperinci

E-Business. Konsep Dasar ILKOM. Asep Wahyudin, M.T. (2398) Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia

E-Business. Konsep Dasar ILKOM. Asep Wahyudin, M.T. (2398) Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia E-Business Konsep Dasar Asep Wahyudin, M.T. (2398) Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Definisi Dasar Bisnis Business considers the complete environment of a company, i. e. all processes

Lebih terperinci

KAJIAN ASPEK RISIKO KEGAGALAN BANGUNAN PADA KELAYAKAN PROYEK PRIVATISASI INFRASTRUKTUR TESIS MAGISTER OLEH : ADI TISNA RAYADI

KAJIAN ASPEK RISIKO KEGAGALAN BANGUNAN PADA KELAYAKAN PROYEK PRIVATISASI INFRASTRUKTUR TESIS MAGISTER OLEH : ADI TISNA RAYADI KAJIAN ASPEK RISIKO KEGAGALAN BANGUNAN PADA KELAYAKAN PROYEK PRIVATISASI INFRASTRUKTUR TESIS MAGISTER OLEH : ADI TISNA RAYADI BIDANG KHUSUS.MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN LAPORAN PERHITUNGAN (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN Posisi Laporan : Triwulan III 2016 No. Komponen Jumlah data Poin yang 1 digunakan dalam perhitungan LCR HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA) Total

Lebih terperinci

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Peran & Karakteristik AKUNTANSI MANAJEMEN Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Tipe Akuntansi Akuntansi Keuangan Tipe Akuntansi Akuntansi Manajemen Suatu tipe Informasi Suatu tipe akuntansi Akuntansi Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen. TINJAUAN HUKUM PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MENGAWASI PENERAPAN KLAUSULA BAKU DALAM TRANSAKSI KREDIT SEBAGAI UPAYA UNTUK MELINDUNGI NASABAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis, NOSS A, COBIT 5, DSS. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK NOSS A (New Operation Support System Assurance) merupakan objek di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang berperan sebagai montirong terhadap peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Semua data pelanggan

Lebih terperinci

Tribuana Pupsitasari ABSTRAK

Tribuana Pupsitasari ABSTRAK v PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PIHAK BANK ATAS HILANGNYA DOKUMEN AGUNAN NASABAH DITINJAU DARI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (POJK) NO. 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN Tribuana

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR TESIS AKIBAT HUKUM PEMBATALAN INITIAL PUBLIC OFFERING TERHADAP EMITEN DAN INVESTOR OLEH: HERNY WAHDANIYAH WAHAB, S.H. NIM: 031314253110 PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) Universitas Pendidikan Mahasiswa Kampus Tasikmalaya 09 November 2013 WHAT IS STRATEGY? Strategy is an internal response

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengalihan, Bilyet Giro, Perlindungan, Pihak Ketiga. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Kata Kunci : Pengalihan, Bilyet Giro, Perlindungan, Pihak Ketiga. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM ALASAN PENOLAKAN BILYET GIRO YANG TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA DAN PERLINDUNGAN BAGI PIHAK KETIGA DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Annisa Safitri Septiyani

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: Peran Pemerintah, Pengawasan dan Pemelihara Konstruksi, Pertanggungjawaban Hukum Pemelihara Jasa Konstruksi

Abstrak. Kata kunci: Peran Pemerintah, Pengawasan dan Pemelihara Konstruksi, Pertanggungjawaban Hukum Pemelihara Jasa Konstruksi TINJAUAN YURIDIS PERAN PEMERINTAH DALAM MELAKSANAKAN PENGAWASAN DAN PEMELIHARA KONSTRUKSI SERTA PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PEMELIHARA JASA KONSTRUKSI MAUPUN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI ATAS AMBRUKNYA JEMBATAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The research about annual report from majority industry companies showed a quite large stock amount. A stock is the biggest asset in a company and the value is also very material. One of the purposes

Lebih terperinci

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.03/2018

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.03/2018 - 1 - LAMPIRAN I RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2018 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN PENGUKURAN RISIKO PENDEKATAN STANDAR UNTUK RISIKO SUKU BUNGA DALAM BANKING

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tugas Pokok Direksi

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tugas Pokok Direksi Tugas Pokok Tugas pokok Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar adalah sebagai berikut: 1. Menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan serta sesuai dengan maksud dan tujuan

Lebih terperinci