SIFAT DAN GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK YANG DIHARAPKAN OLEH TIM PROYEK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR (092K)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIFAT DAN GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK YANG DIHARAPKAN OLEH TIM PROYEK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR (092K)"

Transkripsi

1 SIFAT DAN GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK YANG DIHARAPKAN OLEH TIM PROYEK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR (092K) Caroline Maretha Sujana 1, Yudianto Priatmojo 2, Felix Hidayat 3 Mahasiswa Program Doktoral, Bidang Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Bandung carolinesujana@yahoo.com Mahasiswa Program Sarjana, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Parahyangan, Bandung yudianto_priatmojo@yahoo.com Mahasiswa Program Doktoral, Bidang Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Bandung felix_hidayat@yahoo.com ABSTRAK Manajer proyek merupakan kunci dalam melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder di proyek. Agar tujuan proyek tercapai, selain memiliki keahlian manajemen yang baik, manajer proyek harus dapat memimpin timnya dengan efektif. Banyak gaya kepemimpinan yang tersedia dan terus berkembang yang dapat diterapkan oleh para manajer di proyek. Tulisan bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan sifat-sifat kepemimpinan seperti apa yang diinginkan oleh tim proyek kontraktor. Dari penelitian yang dilakukan di Bandung dan Jakarta, diperoleh sifat yang paling diharapkan dari seorang manajer proyek adalah dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat dipercaya. Sedangkan gaya kepemimpinan yang diharapkan dari seorang pemimpin adalah transformasional dan otentik. Dengan mengetahui sifat dan gaya kepemimpinan yang diharapkan ini, perusahaan diharapkan dapat mengetahui manajer proyek seperti apa yang sesuai memimpin proyek konstruksi dan dapat mengembangkan manajer-manajer baru yang memiliki kemampuan memimpin sehingga diperoleh tidak hanya kesuksesan proyek tetapi juga kepuasan kerja setiap tim proyeknya. Kata Kunci: Kepemimpinan yang diharapkan, kontraktor, manajer proyek 1. PENDAHULUAN Industri konstruksi di Indonesia mengalami tantangan dengan bertambahnya jumlah kontraktor asing. Kontraktor asing menguasai 65% dari seluruh pembangunan di Indonesia, hanya 35% dari total proyek yang ditangani oleh kontraktor dalam negeri (Goeritno, 2011). Dengan bertambahnya kontraktor asing, kontraktor lokal diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya. Manajer proyek merupakan pemimpin tim proyek kontraktor dalam melaksanakan pembangunan. Untuk menghasilkan proyek yang sesuai dengan mutu, waktu, biaya, sejumlah kemampuan manajerial diperlukan oleh seorang manajer proyek (PMI, 2008), diantaranya manajemen waktu, biaya, lingkup pekerjaan,kualitas, resiko, biaya, pengadaan, sumber daya manusia, komunikasi dan integrasi. Dari semua kemampuan tersebut, PMI menyebutkan kemampuan mengatur sumber daya manusia sangat diperlukan, sumber daya manusia ini sangat penting juga mengingat proyek konstruksi merupakan proyek yang melibatkan banyak tenaga kerja. Manajemen sumber daya manusia itu sendiri terdiri dari aktivitas mengatur, mengkoordinasikan dan memimpin. Toor (2011) mengatakan pentingnya manajer proyek untuk memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang seimbang. Kepemimpinan yang efektif sangat diperlukan, karena kepemiminan berkaitan dengan kesuksesan proyek (Toor dan Ofori,2008; Limsila dan Ogunlana,2008). Pemimpin proyek yang efektif akan meningkatkan kekohesifan tim dan kerjasama tim proyek. Berbagai penelitian mengenai gaya kepemimpinan yang cocok diterapkan pada industri konstruksi telah banyak dilakukan, namun gaya kepemimpinan apa yang sebenernya diharapkan tim proyek terhadap atasannya menjadi subyek sendiri yang akan dibahas dalam tulisan ini, Hal ini penting karena kepemimpinan yang sesuai dengan persepsi anak buah akan membuat anak buah tersebut lebih termotivasi dan membuat kepemimpinannya akan semakin efektif. Tulisan ini dibuat berdasarkan pilot studi di Jakarta dan Bandung dan merupakan bagian dari studi gaya kepemimpinan manajer proyek konstruksi pada proyek kontraktor di Indonesia. Tulisan ini diharapkan dapat Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, Oktober 2013 K - 127

2 memberikan gambaran bagi perusahaan kontraktor untuk memilih dan mengembangkan kepemimpinan manajer proyek, danbagi manajer proyek sendiri untuk dapat mengembangkan kepemimpinannya. 2. PERKEMBANGAN GAYA KEPEMIMPINAN Kepemimpinan mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Dimulai dengan pendekatan sifat, teori ini merupakan dasar teori kepemimpinan yang mengatakan beberapa orang lahir dengan sifat khusus yang membuat mereka menjadi seorang pemimpin. Muncul pertama kali tahun 1948 oleh Stogdill. Keuntungan teori ini perusahaan dapat mencari pemimpin dengan cara menilai sifat-sifat seseorang apakah cocok sebagai pemimpin, manajer dapat melihat kelemahan sifatnya dan berusaha memperbaikinya, terdapat bukti yang cukup untuk memvalidasi teori ini, memberikan pengertian yang mendalam mengenai komponen yang harus dimiliki seorang pemimpin (Northouse, 2004). Selanjutnya pendekatan kemampuan, teori ini berpusat pada pemimpin dengan menekankan kompetensi pemimpin. Pada pendekatan tiga kemampuan, ada tiga kemampuan yang penting yaitu teknikal, human, konseptual. Keunggulan pendekatan ini adalah kepemimpinan dapat dikembangkan oleh semua orang karena menekanan pada kemampuan pemimpin yang dapat dipelajari untuk meningkatkan kinerja. Pendekatan ini menekankan prilaku pemimpin, berfokus pada apa yang pemimpin lakukan. Perilaku pemimpin dibagi menjadi dua yaitu task behavior dan relationship behavior. Tujuan dari pendekatan ini adalah bagaimana pemimpin menggabungkan kedua jenis perilaku tersebut dalam segala situasi sehingga tercipta kepemimpinan yang efektif untuk mencapai tujuan. Pendekatan situasional dikembangkan pertama kali oleh Hersey dan Blanchard tahun 1969 (dalam Northouse, 2004), yang menyediakan sebuah model yang menyarankan pemimpin bagaimana bertindak sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pemimpin efektif bila dapat mendiagnosa sikap bawahan mengahadapi tugas yang diberikan dan menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi yang ada. Gaya kepemimpinan situasional terdiri dari empat jenis yaitu delegating (bila bawahan memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan tugas), supporting (bila bawahan memiliki kemampuan namun tidak memiliki kemauan melakukan tugas), coaching (bila bawahan tidak memiliki kemampuan yang memadai namun memiliki kemauan melakukan tugas), directing ( bila bawahan tidak memiliki kemampuan yang memadai dan tidak memiliki kemauan melaksanakan tugas). Gaya kepemimpinan ini disempurnakan oleh Fidler (1964) (dalam Northouse, 2004), memfokuskan pada mengidentifikasi variabel situasional yang meliputi Leader-Member Relations, Task Structure, Position Power agar dapat menentukan gaya kepemimpinan mana yang paling tepat atau efektif pada setiap keadaan. Path goal theory pertama kali muncul di literatur kepemimpinan awal 1970-an yang ditulis oleh Evans (1970), House (1971), House dan Dessler (1974) ( dalam Northouse, 2004). Path goal theory adalah bagaimana seorang pemimpin memotivasi bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan puas dengan pekerjaan mereka. Path goal theory dibagi menjadi empat pendekatan yang dapat dipilih pemimpin dalam menghadapai bawahannya, tergantung karakteristik bawahan dan situasi yang sedang dihadapi. Keempat pendekatan prilaku tersebut meliputi directive, supportive, participative, atau achievement oriented. Directive adalah sebuah pendekatan yang berfokus memberikan aturan secara spesifik, menetapkan jadwal pekerjaan dan peraturan. Supportive adalah sebuah gaya yang berfokus pada membangun hubungan yang baik dengan bawahan dan memuaskan kebutuhan bawahan. Participative merupakan sebuah pola dimana pemimpin berkonsultasi dengan bawahannya, mengijinkan bawahannya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Achievement oriented adalah sebuah pendekatan dimana pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan megharapkan kinerja yang terus meningkat. Pada teori kepemimpinan Leader Member Exchange, anggota tim dibagi menjadi dua bagian in-group dan out-group. Bawahan menjadi anggota in-group berdasarkan kedekatan hubungannya dengan atasan dan seberapa besar keinginan bawahan untuk lebih bertanggung jawab melakukan peran mereka. Bawahan yang sebatas berhubungan formal dengan atasan dan melakukan tugas sebatas yang tertera pada job description masuk ke dalam out-group. Tentu saja anggota yang termasuk in-group akan mendapatkan sejumlah manfaat lebih seperti peluang, pengaruh yang lebih besar, penghargaan, tetapi anggota out-group akan menerima hanya keuntungan kerja yang standar. Gaya kepemimpinan berikutnya adalah kepemimpinan transformasional yang menekankan proses bagaimana pemimpin menginspirasi bawahan untuk memberikan hasil lebih dari yang diharapkan. Pemimpin transformasional adalah seorang yang membawa perubahan, menciptakan visi, memjadi teladan dan memberdayakan bawahan untuk mencapai hasil yang terbaik. Sedangkan gaya kepemimpinan transaksional menekankan hubungan tibal balik antara pemimpin dengan bawahan. Kepemimpinan otentik menggabungkan kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan etik (Avolio, 2004), atau dapat juga dilihat sebagai penambahan etika kepemimpinan pada gaya kepemimpinan transformasional. K Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, Oktober 2013

3 3. PERKEMBANGAN PENELITIAN KEPEMIMPINAN DI BIDANG INDUSTRI KONSTRUKSI Dalam pendekatan sifat, Muir dan Langford (1994) mengemukakan pentingnya intuisi dari pemilik yang merangkap manajer pada perusahaan kecil. Dalam pendekatan kemampuan, komunikasi merupakan kemampuan yang dinyatakan penting oleh banyak peneliti seperti dikemukakan oleh Low dan Chuvessiriporn (1997), Miller dkk., 2000), Muller dan Rodney (2007), Toor dan Ogunlana, (2009), Edward Back, dkk (2012). Menurut Back (2012), komunikasi saat ini merupakan faktor penting bagi pemimpin agar dapat menjaga kepercayaan pihak lain. Dalam pendekatan kontigensi, Elhaleen dan Seymour (1991) telah meneliti bahwa gaya yang berorientasi pada relasi menghasilkan performa yang lebih baik dari pada yang berorientasi pada tugas. Sedangkan dalam pendekatan transformasional, Chan dan Chan (2005) mengatakan transaksional dan transformasional akan menghasilkan keefektifan pemimpin. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh Broughton (2012) membuktikan kepemimpinan yang otentik akan memberikan dampak positif terhadap keefektifan pengawas lapangan. Begitu banyak ragam kepemimpinan yang dianggap akan memberikan hasil terbaik terhadap kinerja proyek. Namun, dari sudut pandang bawahan, pemimpin seperti apa yang mereka harapkan sehingga mereka dapat termotivasi dan bekerja lebih maksimal belum banyak diteliti. Sunarto (2009) hanya menggunakan satu pendekatan gaya kepemimpinan transformasional diperoleh kepemimpinan yang diharapkan oleh para tim proyek adalah transformasional. Oleh karenanya, pada penelitian kali ini mencoba memperbaiki gambaran yang ada, dengan memperluas gaya kepemimpinan yang digunakan dengan menggunakan beberapa gaya kepemimpinan. 4. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Bandung dan Jakarta, dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada anggota tim proyek pada kontraktor baik besar, menengah dan kecil. Gaya kepemimpinan yang digunakan adalah pendekatan sifat, pendekatan kemampuan, pendekatan situasional, Path Goal Theory, Pendekatan Style, Leader Member Exchange, pendekatan transformasional dan kepemimpinan otentik. Untuk mengukur sifat yang penting digunakan kuesioner yang telah dirancang oleh para ahli kepemimpinan (Northouse, 2004) Leadership Trait Questionnaire (LTQ) untuk mengetahui sifat yang penting. Untuk mengukur gaya kepemimpinan digunakan 38 item pertanyaan yang dikembangkan dari variabel yang mencerminkan gaya kepemimpinan yang ada. Kuesioner menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Angka 1 untuk penilaian tidak penting dan angka 5 bagi yang menilai faktor tersebut sangatlah penting. 5. DATA DAN ANALISIS Dari kuesioner yang disebarkan, diperoleh 57 responden yang berasal dari 17 proyek yang tersebar di Jakarta dan Bandung. Responden adalah tim proyek dengan berbagai jabatan, mulai dari pengawas lapangan, drafter, cost control, site engineer, site manager. Pengolahan data digunakan mean rank yang merata-rata nilai yang ada dan mengurutkannya dari nilai terbesar sebagai yang terpenting. Hasilnya dapat dilihat pada Table 1 berikut ini. Disamping itu juga telah dilakukan uji normalitas, validitas dengan Corrected Item-Total Correlation, dan reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,903 (reliabilitas tinggi). Tabel 1 Sifat Manajer Proyek yang Diharapkan Bawahan No Sifat Nilai rata-rata 1 Dapat dipercaya Dapat berkomunikasi dengan baik Dapat diandalkan Berwawasan tajam Percaya diri Fokus pada tujuan Bersahabat Berpendirian teguh Ramah tamah Nyaman dengan diri sendiri Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, Oktober 2013 K - 129

4 Tabel 2. Kemampuan Manajer Proyek yang Diharapkan Bawahan 1 Konseptual Teknikal Human Tabel 3 Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Style yang Diharapkan Bawahan 1 Orientasi Tugas Orientasi Relasi Tabel 4. Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Situasional yang Diharapkan Bawahan 1 Coaching Directing 4,000 3 Supportive Delegated Tabel 5. Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Path Goal Theory yang Diharapkan Bawahan 1 Participative Directive 4,000 3 Achievement-oriented Supportive Tabel 6. Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan LMX dan Gaya Kepemimpinan Pelayan 1 LMX Tabel 7. Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Transformasional yang Diharapkan Bawahan Faktor Nilai rata- 1 Transformasional Idealized Influence Inspirational Motivation Intellectual Stimulation Individualized Consideration Transaksional Management by Exception Contingent Reward Laissez faire Laissez faire Tabel 8. Gaya Kepemimpinan dengan Pendekatan Otentisitas yang Diharapkan Bawahan No Variabel Gaya Kepemimpinan Otentik Nilai rata-rata 1 Integritas Transparansi Kesadaran pribadi Unbias process Rata-rata K Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, Oktober 2013

5 6. DISKUSI Dari hasil yang diperoleh, sifat manajer proyek kontraktor yang paling diharapkan oleh bawahannya adalah sifat yang dapat dipercaya, dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat diandalkan. Hal ini saelaras dengan perkembangan gaya kepemimpinan yang dalam dekade terakhir menekankan pada positif psikologi, pemimpin diharapkan tidak hanya dapat memotivasi, membawa perubahan, namun lebih menekankan nilai etik dan moral, sertra transparansi yang dimiliki pemimpin, sehingga perubahan yang ada dapat dibawa kearah yang benar dan tidak semata-mata untuk memenuhi kepentingan pribadi. Beberapa gaya kepemimpinan yang menekankan moral dan etik ini adalah kepemimpinan etik, kepemimpinan otentik (Avolio, B dan Garner, W,2003). Menurut bawahan kemampuan seorang pemimpin yang paling diperlukan agar proyek berjalan adalah kemampuan konseptual. Mereka berharap pemimpin mereka dapat melihat jauh ke depan, membuat strategi agar proyek berhasil dan dapat melihat keterkaitan antar bagian dalam proyek secara menyeluruh. Gaya kepemimpinan yang diharapkan bawahan terhadap manajer proyeknya diharapkan berorientasi hampir sama pentingnya terhadap tugas dan relasi (task oriented dan partisipative oriented), pemimpin diharapkan terlibat dalam proyek (partisipative), memberikan arahan dan dukungan yang kuat (coaching), berkarisma dan bisa menjadi contoh (idealized influence) serta memiliki nilai-nilai moral, integritas, dan transparan (authentic leadership). Namun bawahan sangat tidak mengharapkan pemimpin yang menerapkan Leadership Member Exchange (LMX) dimana adanya grup yang dekat yang mendapatkan tanggung jawab dan fasilitas yang lebih dan adanya grup luar yang bekerja hanya sebatas hubungan kontrak. Dan bawahan juga tidak mengharapkan pemimpin yang acuh terhadap proyek, membiarkan bawahan bekerja sendiri (laissiez faire). 7. KESIMPULAN Kepemimpinan merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh manajer proyek kontraktor untuk mencapai kesuksesan proyek dan memperoleh kepuasan dari bawahannya, Namun, studi kepemimpinan di Indonesia masih sangat terbatas. Dengan mengetahui gaya kepemimpinan yang diharapkan bawahannya, manajer proyek diharapkan dapat memahami sudut pandang dan kebutuhan bawahannya sehingga manajer proyek dapat melakukan pengembangan dalam gaya kepemimpinan mereka. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan harapan bawahan akan meningkatkan kepuasan bawahan, meningkatkan rasa hormat bawahan terhadap atasannya. Di Bandung, bawahan mengharapkan suatu teladan dari manajernya, seseorang yang memiliki karisma, dapat dipercaya dan diandalkan. Bawahan masih mengharapkan pemimpin yang ikut berpartisipasi dengan bawahan, pemimpin yang memberikan arahan kerja dengan jelas dan memahami hal-hal teknis. Meskipun pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin transformasional yang karismatik, pada kenyataannya penelitian yang dilakukan oleh Tedja, F. S (2011) dalam skripsinya diperoleh manajer proyek kontraktor yang ada masih melakukan kepemimpinan transaksional- contingent reward, yang memberlakukan bonus dan hukuman untuk bawahan. Penelitian yang akan datang dapat dilakukan apakah gaya kepemimpinan untuk memperoleh kepuasatan, komitmen dan keefektifan anak buah sama dengan gaya kepemimpinan yang dibutuhkan untuk memperoleh keberhasilan proyek dari segi biaya, waktu dan mutu. Penelitian kepemipinan di waktu yang akan dapatng juga dapat dilakukan khusus pada perusahaan-perusahaan besar yang telah berhasil, untuk mengetahui dan mempelajari gaya kepemimpinan yang selama ini mereka terapkan. DAFTAR PUSTAKA Avolio, B dan Garner, W (2003). Authentic leadership development: Getting to theroot of positive forms of leadership. The Leadership Quarterly 16 (2005) Broughton (2012). The Impact Authentic Leadership Traits on Construction Superintendent Effectiveness. Thesis:Texas State University Chan dan Chan (2005). Impact of Perceived Leadership Styles on Work Outcomes: Case of Building Professionals. Constr. Eng. Manage., 131(4), Edward Back, dkk (2012). An Organization Approach to Leadership Development for Engineering and Construction Management Project Practitioners. International journal of Business Humanities and Technology Elhaleen dan Seymour (1991). Horses for Courses-Effective Leadership in Construction ( Egyptian). Journal Project Management vol 9 nov Goeritno. (2011). Kontraktor Nasional Diminta Genjot Daya Saing. Bisnis-KTI.com, Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, Oktober 2013 K - 131

6 Limsila, K. dan Ogunlana, S. (2008). Performance and leadership outcome correlates of leadership style and subordinate commitment. Engineering, Construction and Architectural Management vol 15 iss 2 hal Low dan Chuvessiriporn. (1997). Ancient Thai battlefield strategic principles: lessons for leadership qualities in construction project management. International Journal of Project Management Vol. 15, No. 3, hal Miller,. dkk. (2000), Leadership and Organizational Vision In Managing a Multiethnic and Multicultural Project Team. Journal of Management In Engineering 16(6), Muller dan Rodney (2007). Matching The Project Manager s Leadership Style to Project Type. International Journal of Project Management 25 (21-32) Northouse. P. G. (2004). Leadership Theory and Practice. Sage Publication: London. Project Management Institute. (2008). A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide). Edisi keempat. ANSI: USA. Sunarto, Eva (2009). Gaya kepemimpinan yang diharapkan oleh staf perusahaan kontraktor. Thesis: Magister Teknik Sipil Petra Surabaya. Tedja, F. S (2011). Analisis Gaya Kepemimpinan Pada Proyek Konstruksi di Kota Bandung Berdasarkan Metode Multifactor Leadership. Skripsi: Universitas KAtolik Parahyangan, Bandung. Toor (2011). Differentiating Leadership from Management: An Emperical Investigation of Leaders and Managers. Leadership and Management in Engineering. 11(4), Toor dan Ofori. (2008). Taking leadership research into future. Engineering, Construction and Architectural Management Vol. 15 No. 4, hal Toor dan Ogunlana, (2009). Ineffective leadership: Investigating the negative attributes of leaders and organizational neutralizers. Engineering, Construction and Architectural Management vol 16. K Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta memegang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dari pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta memegang peranan penting sebagai roda

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan Pemahaman Soft Skill November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom Program Studi Periklanan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung

KEPEMIMPINAN. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung KEPEMIMPINAN Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung 2010 1-1 Tujuan Pengajaran Definisi Leadership Traits theories Behavioral theories Contingency

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 36 4. METODE PENELITIAN 4.1. Subjek Penelitian 4.1.1. Karakteristik Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan dari PT. XYZ, sebuah perusahaan ritel yang berada di Jakarta. Sebagai sebuah

Lebih terperinci

TESIS MAGISTER. Oleh Bambang Herumanta NIM

TESIS MAGISTER. Oleh Bambang Herumanta NIM STUDI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM ORGANISASI PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR (Studi Kasus : Pada kontraktor BUMN dan Swasta di Kodya Semarang dan Yogyakarta) TESIS MAGISTER Oleh

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 10 Interpersonal Communication Skill Leadership Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas FIKOM Program Studi Marcomm & Advertising LEADERSHIP DEFINISI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan (leadership) merupakan

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai variabel penelitian, hipotesa penelitan, subjek penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH KEPEMIMPINAN DOSEN : DIANA MA RIFAH MENDEFINISIKAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan (Leadership) Merupakan proses mengarahkan & mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok Ada

Lebih terperinci

PERTEMUAN VI KEPEMIMPINAN (PENDEKATAN DARI SEGI SITUASI)

PERTEMUAN VI KEPEMIMPINAN (PENDEKATAN DARI SEGI SITUASI) PERTEMUAN VI KEPEMIMPINAN (PENDEKATAN DARI SEGI SITUASI) 1. Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Model) Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut

Lebih terperinci

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH Arti kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran Teori Kepemimpinan Teori Sifat

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PROJECT MANAGER PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

ANALISIS KOMPETENSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PROJECT MANAGER PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG SKRIPSI ANALISIS KOMPETENSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PROJECT MANAGER PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DANIEL NATAPRAWIRA NPM : 2013410155 PEMBIMBING: Yohanes Lim Dwi Adianto, Ir., M.T. UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel (eceran) merupakan bagian yang penting dalam kehidupan perokonomian suatu negara, terutama dalam proses distribusi barang dan jasa dari produsen ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin bukan semata-mata sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTUR DAN TINGKATAN PEKERJAAN KARYAWAN CV. HANANTA

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTUR DAN TINGKATAN PEKERJAAN KARYAWAN CV. HANANTA ANALISIS HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DIREKTUR DAN TINGKATAN PEKERJAAN KARYAWAN CV. HANANTA Anthony Kusuma dan Dr. Drs. Ec. Eddy Madiono Sutanto, M.Sc. Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Perilaku Organisasi Menurut Stephen Robbins (2007:9), perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap bangsa memiliki kebutuhan untuk berkembang, termasuk bangsa Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016 Hubungan antara Persepsi terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi pada Pegawai Kementerian Dalam Negeri RI Penulisan Ilmiah Nama : Pradina Utami NPM : 16513879 Pembimbing : Desi

Lebih terperinci

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA

LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA ERPEN JUANDA LEADERSHIP DI SUSUN OLEH : HARRY SATRIA PUTRA 112.6211.060 ERPEN JUANDA 112.6211.068 Manajer Vs Pemimpin Manajer Ditunjuk untuk posisinya. Dapat mempengaruhi didasarkan pada wewenang formal yang melekat

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan 43 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data yang dikelompokan melalui penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat

Lebih terperinci

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju 68 Lampiran 1 : Kuesioner Pra Survei Analisis Perbedaaan Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau Dari Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Pada PT. Fantasi Utama Nusantara Hillpark Sibolangit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Project Manager Seorang project manager atau project manager adalah seseorang yang ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian (day to day)

Lebih terperinci

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan organisasi seperti rendahnya kepuasan, tingginya tingkat stres, dan rendahnya komitmen karyawan. Al-Ababneh (2010) menyatakan bahwa, menentukan hubungan langsung antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Melihat judul yang telah disebutkan dalam awal bab, yakni bab satu serta tertulis dalam lembar judul di awal, maka dapat diketahui bahwa penelitian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang teori dan tipe kepemimpinan SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari Bab

Lebih terperinci

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT ABOUT ME PARTONO, Arif 1967, May S1 1991 Unpar S2 1994 Unpad S3 2016 (in progress) Legal, Retail, Franchise, HR, OB, KM, Telco 1991 Store Spv 1994 - Training Coord 1999

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN 1 KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN Elfrida Nainggolan, SKM Tujuan Pembelajaran 2 Menjelaskan konsep dasar kepemimpinan dalam keperawatan Menjelaskan teori kepemimpinan Strategi peningkatan peran kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL Salah satu teori yang menekankan suatu perubahan dan yang paling komprehensif berkaitan dengan kepemimpinan adalah teori kepemimpinan transformasional,..

Lebih terperinci

Teori Kepemimpinan Fiedler

Teori Kepemimpinan Fiedler TEORI SITUASIONAL Model Fiedler Tiga aspek situasi yang menentukan efektivitas kepemimpinan 1. Hubungan pemimpin anggota. (baik atau buruk) Baik, bila pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan bawahan

Lebih terperinci

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) KEPEMIMPINAN Pokok-pokok bahasan: Definisi kepemimpinan Kepemimpinan dan kekuasaan (power) Pendekatan studi kepemimpinan Pendekatan Sifat (Trait Approach) Pendekatan Perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini kita hidup di era globalisasi, suatu era yang membuat persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing secara terbuka

Lebih terperinci

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Path Goal Theory Path-goal theory menjelaskan dampak gaya kepemimpinan pada motivasi bawahan, kepuasan dan kinerjanya (Luthans, 2006) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja pegawai banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI Zaenal Arifin Dosen FTSP UII Jurusan Teknik Sipil Kekhususan Manajemen Konstruksi, dan Direktur Utama PT.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi kasus pada Perusahaan Kerajinan Palupi Craft) Akbar Insani, Mirwan Surya Perdhana 1

ANALISIS PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi kasus pada Perusahaan Kerajinan Palupi Craft) Akbar Insani, Mirwan Surya Perdhana 1 DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792 ANALISIS PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi kasus pada

Lebih terperinci

MODEL GAYA KEPEMIMPINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BAWAHAN

MODEL GAYA KEPEMIMPINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BAWAHAN MODEL GAYA KEPEMIMPINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BAWAHAN Antoni Tanujaya 1, Tan Ollysia Tansil 2, dan Herry Pintardi Chandra 3 ABSTRAK : Gaya kepemimpinan dalam sebuah proyek konstruksi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan pada dasarnya sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik organisasi nirlaba atau yang berorientasi laba, berkepentingan untuk memajukan organisasi terutama dalam era globalisasi saat ini dimana persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bentuk usaha baik profit maupun nonprofit memerlukan seorang pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. Kebijaksanaan dan keputusan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi Ulas Balik (Review) 1 KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi (Leadership in Organization: Theory and Methodology Perspectives) Oleh/By Suci Wulandari Peneliti pada Puslitbang

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah tersebut adalah organisasi. Dengan adanya organisasi, perangkat yang

BAB I PENDAHULUAN. wadah tersebut adalah organisasi. Dengan adanya organisasi, perangkat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mencapai suatu tujuan usaha diperlukan suatu wadah, wadah tersebut adalah organisasi. Dengan adanya organisasi, perangkat yang terdapat didalamnya dapat

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

EFEK MEDIASI KERJASAMA TIM DALAM HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PROYEK. Shintia Hotono 1 Desak Ketut Sintaasih 2 Made Subudi 3

EFEK MEDIASI KERJASAMA TIM DALAM HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PROYEK. Shintia Hotono 1 Desak Ketut Sintaasih 2 Made Subudi 3 ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.4 (2017): 1673-1700 EFEK MEDIASI KERJASAMA TIM DALAM HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PROYEK Shintia Hotono 1 Desak Ketut

Lebih terperinci

Oleh. Arga Satria D, 1). Dra. Lily Hendrasti Novadjaja, MM. 2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Abstrak

Oleh. Arga Satria D, 1). Dra. Lily Hendrasti Novadjaja, MM. 2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Abstrak PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PENGURUS ORGANISASI KEMAHASISWAAN (STUDI PADA HIMPUNAN MAHASISWA, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG) Oleh Arga Satria D, 1). Dra. Lily

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 11 Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Gaya & Perilaku Kepemimpinan Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Pendekatan Dalam Kepemimpinan Peter G. Northouse

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK IDENTIFIKASI DAN EVALUASI FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI SOSIAL MANAJER PROYEK Danny Tanjaya 1, Lie Arijanto 2, Andi 3 ABSTRAK : Kompetensi manajer proyek memiliki pengaruh kritikal terhadap kesuksesan proyek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan sebagai sebuah konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yanga selalu diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK DENGAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK DENGAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN MANAJER PROYEK DENGAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI ALROY MURBA ANGGANA NPM: 2010410195 PEMBIMBING: Theresita Herni Setiawan Ir., M.T. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN Adman, S.Pd, M.Pd

PENGANTAR MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN Adman, S.Pd, M.Pd PENGANTAR MANAJEMEN Adman, S.Pd, M.Pd Email: fuad_adm@yahoo.com UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN TUJUAN Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap fase pembelajaran organisasi dengan mekanisme pembelajaran organisasi sebagai mediator, menggunakan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hipotesis penelitian dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini juga akan menjelaskan secara lebih terperinci mengenai partisipan

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com A. Pendahuluan Mengapa Pemimpin Dibutuhkan? Karena banyak orang memerlukan figur pemimpin. Dalam beberapa situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu alat utama yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu alat utama yang mendukung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu alat utama yang mendukung kelangsungan kehidupan suatu departemen atau institusi (Munandar 2001). Hasibuan (2005) selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi atau perusahaan, karena segala kebijakan dan keputusan yang dibuatnya akan sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEKERJA TERAMPIL DI INDUSTRI KONSTRUKSI (168K)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEKERJA TERAMPIL DI INDUSTRI KONSTRUKSI (168K) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEKERJA TERAMPIL DI INDUSTRI KONSTRUKSI (168K) Anton Soekiman 1 dan Billy Ukur Purbasakti 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam abad informasi dan teknologi seperti sekarang ini, modernisasi dan globalisasi adalah hal yang tidak dapat terelakan lagi dalam semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja dengan Faktor Pemediasi Motivasi dan Kemampuan Kerja Karyawan di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten The Influence of Leadership Style to Working Productivity

Lebih terperinci

Analisis interaksi motivasi...puji Lestari, FPsi UI, PENDAHULUAN

Analisis interaksi motivasi...puji Lestari, FPsi UI, PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Berbagai perubahan tatanan global dalam dunia bisnis begitu berpengaruh terhadap Indonesia. Hal ini menimbulkan semangat antimonopoli dan proteksi yang memaksa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI

MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April 2016 117 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Oleh : Rozalina Novianty ABSTRACT The objective of this research is to

Lebih terperinci

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2011 1 MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dengan

Lebih terperinci

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan) KUESIONER Kuesioner ini disusun untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gender

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek penelitian (populasi, karakteristik, dan teknik pengambilan sampel), desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa PT. Bravo Satria Perkasa adalah perusahaan jasa penyedia tenaga kerja di bidang pengamanan yang bertugas

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN Tiada organisasi tanpa pimpinan. Maju mundurnya organisasi, tercapai tidaknya tujuan organisasi, puas tidaknya anggota organisasi, Loyal tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut : 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya, variabel penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variabel

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen KEPEMIMPINAN. Amelia Christyani Dirtaniawan SE.,MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Pengantar Manajemen KEPEMIMPINAN. Amelia Christyani Dirtaniawan SE.,MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: Pengantar Manajemen KEPEMIMPINAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Amelia Christyani Dirtaniawan SE.,MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id 1. Pengertian Kepemimpinan proses dalam mengarahkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA 90 LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA 91 HASIL UJI RELIABILITAS DAN DAYA DISKRIMINASI AITEM GAMBARAN PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Reliability Scale: ALL AITEM Case Processing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Perawat bagian rawat inap Rumah Sakit X menunjukkan derajat OCB

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Perawat bagian rawat inap Rumah Sakit X menunjukkan derajat OCB BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai OCB terhadap perawat bagian rawat inap Rumah Sakit X di Bandung, maka didapatkan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Komitmen organisasional Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah semacam ikatan antara karyawan dan

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

MAKALAH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL MAKALAH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Oleh: Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 Kepemimpinan Transformasional Nahiyah Jaidi Faraz nahiyah@uny.ac.id A. Pendekatan

Lebih terperinci

ENYKA CUMALLA SARI B100

ENYKA CUMALLA SARI B100 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan yang dilakukan dalam tahap kegiatan penelitian ini adalah studi literatur. Studi literatur yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hal-hal

Lebih terperinci

RELEVANSI PMBOK 2008 TERHADAP MATERI BIDANG MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RELEVANSI PMBOK 2008 TERHADAP MATERI BIDANG MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA RELEVANSI PMBOK 2008 TERHADAP MATERI BIDANG MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Dipa Supriyanti, Armanu Thoyib, Saifoe El Unas Program Magister dan Doktor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan konstruksi memegang peranan penting dalam perkembangan pembangunan ekonomi suatu negara. Sektor ini mempunyai dampak yang signifikan hampir di seluruh

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN SITUASI. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN SITUASI. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN SITUASI Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM Kerangka Teori-Teori Kepemimpinan Great Man Theory & Trait Theory Teori Perilaku & Teori Kepemimpinan Partisipasi Teori Situasi Teori Kontigensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Kesehatan mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun 2011. Tujuan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah menciptakan

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO

PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO PEMBIAYAAN REAL ESTATE BUDI SULISTYO TUJUAN Memberikan pemahaman tentang industri Realty dan Property Mengenali pola pengembangan Realty dan Property dikaitkan dengan Tata Ruang Mampu memahami dan menguasai

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Employee Engagement Karyawan Bank X Correlation between Transformational Leadership with Employee Engagement in Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan (compliance audit)

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B. Subyek dan Obyek

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK OLEH: SILVANA ANDRIATI 3103010031 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH UNGGUL (Studi di SMA Negeri 1 Sumatera Barat)

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH UNGGUL (Studi di SMA Negeri 1 Sumatera Barat) GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH UNGGUL (Studi di SMA Negeri 1 Sumatera Barat) Ilda Andrian Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This study aimed to obtain information leadership

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif untuk mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia terdiri dari orang-orang yang ada

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER

DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER Syahrul Labib 1) dan Christiono Utomo 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi Teknik Sipil FTSP ITS

Lebih terperinci