PEDOMAN IMPLEMENTASI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN IMPLEMENTASI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2012"

Transkripsi

1

2 PEDOMAN IMPLEMENTASI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2012 A. LATAR BELAKANG Rencana K erja dan Anggaran T ahunan ( RKAT) U niversitas P endidikan Indonesia ( UPI) T ahun m erupakan penj abaran R encana S trategis UPI dalam bentuk program kegiatan yang akan dilaksanakan dan anggaran yang diperlukan untuk mendukung realisasinya. RKAT 2012 merupakan tahapan penting untuk mencapai sasaran strategis universitas pada t ahun k e dua i mplementasi R enstra yaitu m ewujudkan UPI s ebagai s entral k ebijakan pem bangunan pendidikan nas ional yang diakui pada tataran regional di tahun Dengan kata lain, tahun 2012 merupakan bag ian d ari upaya ber kesinambungan u ntuk mencapai world class university in education pada t ahun R KAT U PI 2012 d isusun secara s istematis, t erpadu, ber kesinambungan, s erta t erjadwal de ngan melibatkan s eluruh unit k erja di l ingkungan U PI da n mempertimbangkan arah pengembangan U PI ke dep an, s umber da ya yang d imiliki, s erta pencapaian kinerja pada tahun Dalam upa ya m emberi pe nekanan pada pencapaian s asaran itu, pada tahun 2012 UPI mengelompokkan program dan kegiatan menjadi Program Rutin/Operasional Universitas ( PROU) dan P rogram P engembangan Universitas ( PPBU). P rogram R utin/operasional U niversitas di arahkan agar f ungsi ut ama uni versitas dal am pen yelenggaraan pen didikan terutama l ayanan akademik kepada par a m ahasiswa dapat b erjalan sesuai den gan standar y ang ditetapkan. S edangkan P rogram Pengembangan Universitas merupakan program-program strategis dengan or ientasi pada pengembangan m utu ak ademik dan p encapaian target s trategis tahun Program pengembangan mutu akademik bertujuan ag ar t arget un iversitas unt uk menjadi research-based teaching university secara bertahap dapat diraih. Dalam aspek pengelolaan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66/2010 t entang Perubahan atas PP Nomor 17 /2010 tentang Pengelolaan dan P enyelenggaraan P endidikan, UPI berketetapan unt uk melakukan pe nyesuaian pe ngelolaan pendidikan d an tata k elola 1

3 organisasi secara ber tahap dan akan di selesaikan p aling l ambat 3 ( tiga) tahun s ejak P P t ersebut diberlakukan. S ementara i tu pen yesuaian t ata kelola keuangan UPI dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) akan dilakukan sampai dengan 31 Desember Hal ini memenuhi ketetapan PP Nomor 66/2010, khususnya Pasal 220A yang menyatakan bahwa penyesuaian pengelolaan pendidikan PT BHMN dilakukan pal ing lama 3 ( tiga) t ahun d an Pasal 220B yang menyatakan bahwa penyesuaian tata kelola keuangan PT BHMN menjadi tata k elola B LU ( Badan L ayanan U mum) di selesaikan pa ling l ambat 31 Desember K arena i tu l angkah-langkah penyesuaian tata kelola keuangan sesuai dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) akan mulai dilakukan pada tahun anggaran Penyusunan RKAT 2012 dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu Kelompok Unit Akademik ( Fakultas, Sekolah P ascasarjana/sps, K ampus D aerah) dan Kelompok Unit La in ( administratif/teknis) ( Pembantu Rektor, Majelis W ali Amanat ( MWA), Senat A kademik, Dewan A udit, Satuan Audit I nternal (SAI), Satuan Penjaminan M utu ( SPM), Lembaga P enelitian d an Pengabdian k epada M asyarakat ( LPPM), D irektorat, B iro, Sekretariat Universitas ( SU), Perpustakaan, H ubungan M asyarakat ( Humas), B adan Koordinasi da n P engembangan S ekolah La boratorium dan K ampus Daerah ( Bakorbang SLKD), Poliklinik, Unit P elaksana Teknis ( UPT), Lab School, Badan P engelola S ekolah ( BPS)). L PPM t ermasuk U nit Akademik, tetapi untuk kemudahan pengorganisasian, dalam penyusunan RKAT 2012 ini masuk ke dalam kelompok Unit Lain. B. DASAR PENYUSUNAN 1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-undang N o. 2 5 T ahun tentang S istem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 6. Undang-undang No. 10 Tahun 2010 tentang APBN Tahun 2011; 2

4 7. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN); 8. Peraturan Pemerintah No. 90 T ahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 9. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011; 10. Keputusan P residen N o. 124 T ahun tentang Perubahan IKIP Bandung menjadi Universitas Pendidikan Indonesia; 11. Permendiknas N o. 38 T ahun 2011 t entang Koordinasi da n Pengendalian P rogram di Li ngkungan K ementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011; 12. Permenkeu N o. 84/PMK.02/2011 tentang Standar B iaya Tahun Anggaran 2012; 13. Ketetapan M WA N o. 21/ TAP/MWA U PI/2010 t entang R encana Strategis (Renstra) UPI ; 14. Ketetapan MWA No. 09/TAP/MWA UPI/2011 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) UPI Tahun 2012; 15. Keputusan MWA UPI No. 001/MWA/VII/2009 tentang Pengesahan P erubahan A nggaran R umah T angga U niversitas Pendidikan Indonesia; 16. Keputusan MWA N o. 9/KEP/MWA UPI/2010 tentang Pemberhentian dan Penetapan Rektor UPI C. KEBIJAKAN UMUM RKAT Dasar Penentuan Kebijakan: a. Renstra UPI ; b. Target Renstra UPI Tahun Kedua/Tahun 2012; c. Hasil Evaluasi Renstra UPI d. Hasil evaluasi pelaksanaan RKAT 2011, 2. Tema Se ntral R KAT U PI 2012 ad alah Pencapaian prestasi akademik, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kapasitas organisasi dan manajemen. Tema t ersebut merupakan tahapan pe ncapaian s asaran strategis U PI pada t ahun yaitu U PI s ebagai s entral kebijakan pem bangunan pendidikan n asional yang diakui pada tataran r egional d i t ahun 20 15, da n m erupakan bagian t ak 3

5 terpisahkan dari upaya untuk meraih posisi worldclass university in education pada tahun Kebijakan Pengembangan Program dan Kegiatan a. Penataan Pengelolaan RKAT Dalam as pek penge lolaan R KAT, p ada t ahun 2012 dilakukan perubahan entitas pengelola RKAT sebagai berikut: 1) Pada un it ak ademik, F akultas, S Ps, da n Kampus Daerah menjadi Unit Pengelola RKAT dan merupakan entitas pengelola keuangan terendah. 2) Jurusan dan Program Studi: Tidak l agi sebagai u nit p engelola R KAT (pencatatan/pembukuan); Tetap memiliki p agu dan a lokasi da na untuk kegiatan; Merupakan unit pengusul dan u nit pelaksana kegiatan; Memiliki daftar kegiatan dan anggaran yang yang akan dilaksanakan oleh setiap program studi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAT dan pelaksanaannya bersifat mengikat. 3) Direktorat, Biro, Lembaga, UPT, dan unit kerja lainnya sebagai unit pendukung dan unit pengelola RKAT. Penataan i ni dilakukan dal am upa ya m engantisipasi persiapan m enjadi perguruan t inggi d engan P PK BLU. Dalam P PK BLU, dan a masyarakat sebagai pen dapatan universitas di luar d ana APBN merupakan Penerimaan Negara Bukan P ajak ( PNBP). D engan dem ikian dal am sistem pengan ggarannya PNBP m erupakan bagian dar i anggaran negara/dipa UPI, dan pengelolaan anggarannya hanya dapat dilakukan ol eh u nit yang m emiliki pejabat pengelola anggaran/pejabat pembuat komitmen, dan Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK). b. Penataan Program dan Kegiatan Dalam upa ya m engoptimalkan fungsi k elembagaan, setiap unit di U PI he ndaknya memperhatikan bobot prioritas program dan kegiatan sebagai berikut: 4

6 1) Program dan k egiatan pada RKAT D irektorat, Lembaga, Biro, UPT, dan unit kerja non akademik lainnya harus: a) Memberi dukungan yang nyata pad a kelancaran manajemen universitas; b) Memfasilitasi k elancaran d an p encapaian program bagi semua unit akademik; c) Berorientasi pada pengembangan institusi. 2) Program dan kegiatan pada RKAT Fakultas, SPS, dan Kampus Daerah harus: a) Bersifat koordinatif dan memfasilitasi pencapaian program akademik jurusan dan program studi di lingkungannya b) Memberi dukungan dan fasilitasi sumber daya bagi kelancaran program dan pengembangan akademik c) Berorientasi pa da p engembangan i nstitusi untuk peningkatan mutu dan layanan akademik d) Diimplementasikan ol eh uni t s esuai dengan fungsinya: (1) Program dan k egiatan yang s ifatnya administratif, pengelolaan sumber daya, dan pengembangan institusi dimplementasikan oleh Fakultas, SPs, dan Kampus Daerah sebagai unit kerja; (2) Program dan k egiatan yang s ifatnya pelaksanaan da n pen gembangan pr ogram akademik, pengabdian pada masyarakat/penerapan bidang ilmu dilaksanakan oleh Jurusan dan Program Studi. c. Pelaporan k egiatan d ilakukan s ecara ber kala s etiap bu lan (selambat-lambatnya t anggal 10 bu lan ber ikutnya) y ang dilakukan dengan mengisi laporan monitoring dan evaluasi (Monev) berbasis web. D. STRUKTUR ORGANISASI IMPLEMENTASI RKAT UPI Implementasinya RKAT UPI 2012 dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan sesuai dengan struktur organisasi UPI. Direktorat Perencanaan dan Pengembangan bersama Direktorat Keuangan 5

7 melakukan koordinasi s erta monitoring d an e valuasi pel aksanaan R KAT kepada un it-unit p elaksana R KAT. P enjaminan m utu pel aksanaan R KAT dilakukan SPM sedangkan audit administrasi dan keuangan dilaksanakan oleh SAI. Hasil monitoring dan evaluasi serta audit administrasi dan keuangan s elanjutnya dilaporkan k epada R ektor selaku penanggung jawab pe laksanaan RKAT U PI s ecara k eseluruhan. Sebagaimana f ungsi utamanya Senat Akademik dan Dewan Guru Besar melakan pengarahan kebijakan ak ademik dan i ntegritas m oral da n et ika. Mek anisme ini diperlihatkan pada Gambar 1. E. STRUKTUR PROGRAM DAN KEGIATAN RKAT UPI 2012 merupakan kesatuan dari berbagai RKAT yang diimplementasikan pad a b erbagai u nit di universitas bai k uni t akademik maupun unit pendukung sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1. Untuk mencapai target Renstra UPI , kegiatan pada RKAT UPI 2012 t elah d isusun da n d ikaji s edemikian hi ngga b etul-betul m endukung tercapainya target Renstra tahun Kegiatan-kegiatan tersebut secara 6

8 terperinci tertuang dalam Buku Pedoman Kebijakan dan Penyusunan RKAT J umlah K egiatan d an pr ogram pada s etiap k ebijakan dan program dalam RKAT 2012 diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel 1. Sebaran Unit Pelaksana RKAT UPI berdasarkan Kelompok Unit Pelaksana No Kelompok Unit Pelaksana RKAT Jumlah Unit 1 Universitas 1 2 Fakultas 7 3 SPs 1 4 Kampus Daerah 5 5 Unit Lain 24 6 Lab School dan BPS 2 Jumlah 40 Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Program dan Kegiatan RKAT UPI 2012 No Kebijakan Jumlah Jumlah Program*) Kegiatan 1 Peningkatan mutu kinerja akademi, riset, dan pengabdian kepada masyarakat 2 Pemantapan pendidikan profesional guru 3 87 dan profesi lainnya 3 Pengkatan mutu manajemen dan sumber daya 4 Penataan kelembagaan Peningkatan citra, kemitraan, dan internasionalisasi 6 Peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan TOTAL F. INDIKATOR KINERJA UTAMA UNIVERSITAS Untuk tahun UPI m enetapkan Indikator Kinerja Utama s ebagimana tercantum pada Tabel 3. 7

9 Tabel 3. Indikator Kinerja Utama Universitas No Indikator Keadaan 2011 Target Persentase program studi terakreditasi 65% Minimal 80% 2 Jumlah penelitian kompetitif nasional 107 Judul 145 Judul 3 Jumlah Perkuliahan berbasis penelitian 7 MK 2 MK per prodi 4 Jumlah pengabdian tingkat nasional 6 Judul 10 Judul 5 Jumlah publikasi internasional 14 Judul 20 Judul 6 Jumlah Publikasi pada Jurnal Nasional 7 Judul 20 Judul Terakreditasi 7 Jurusan yang melaksanakan integrasi Perintisan 3 Prodi program pendidikan S1, S2, S3 8 Jumlah Guru Besar 80 orang 90 Orang 9 Jumlah Dosen dengan kualifikasi S3 27% 30% 10 Jumlah MoU yang diimplementasikan 3 MoU 5 MoU 11 Program studi yang menyelenggarakan PPG 4 Prodi 25 Prodi 12 Opini atas pengelolaan keuangan universitas WtP WtP 13 Jumlah fasilitas/gedung perkuliahan yang 7 Gedung 22 Gedung dibangun 14 Ranking Webometrics Peringkat 15 besar ke Ranking QS Star Bintang 2 Bintang 3 16 Perangkat aturan terkait Implementasi PP 66/2010 dan Undang-Undang Perguruan Tinggi Persiapan Penetapan Perpres da n Statuta 16 Implementasi Konsep Pendidikan Guru Model UPI 22 Prodi 28 Prodi G. FOKUS-FOKUS PROGRAM RKAT 2012 Sejalan dengan amanat Renstra UPI untuk target capaian tahun ke dua (2012), yang merupakan rujukan utama dalam penyusunan RKAT 2012, f okus kebijakan dan pengembangan program tahun sebagai berikut: 1. Kebijakan Peningkatan Mutu Kinerja Akademik, Riset, dan Pengabdian kepada Masyarakat a. Pelaksanaan akreditasi program studi oleh BAN PT; b. Sertifikasi ISO pada unit dasar; 8

10 c. Mengembangkan kelompok-kelompok kajian dal am bi dang keilmuan masing-masing; d. Memanfaatkan hasil-hasil pene litian nonkependidikan untuk memperkaya keilmuan kependidikan; e. Memanfaatkan ICT untuk proses pembelajaran; f. Menyelenggarakan ak tivitas p enelitian yang m endukung pencapaian research-based teaching university; g. Menghasilkan inovasi pe mbelajaran y ang dipublikasikan m inimal pada jurnal nasional; h. Pembangunan s arana ( laboratorium, bengk el k erja) dan s umber belajar berorientasi penelitian; i. Memperoleh hibah penelitian kompetitif nasional; j. Melaksanakan pr ogram pengabdian p ada m asyarakat yang berbasis inovasi dan hasil-hasil penelitian. 2. Kebijakan Pemantapan Pendidikan Profesional Guru dan Profesi Lainnya a. Menyusun per angkat k urikulum pend idikan pr ofesional g uru yang menjadi rujukan di tingkat nasional dan regional; b. Menyediakan s arana dan pr asarana yang menunjang penyelenggaraan pendidikan professional guru; c. Menyiapkan s istem pen ilaian k ompetensi d an k inerja pr ofesional guru secara berkelanjutan; d. Membentuk j ejaring k emitraan d engan l embaga pe nyelenggaraan pendidikan termasuk sekolah; e. Membangun j ejaring k erja s ama ant ar p enyelenggara pe ndidikan professional nonkeguruan baik di dalam maupun di luar negeri; f. Merintis pendidikan di lingkungan profesi non guru. 3. Kebijakan Peningkatan Mutu Manajemen dan Sumber Daya a. Menyelenggarakan manajemen S DM, k euangan, d an fasilitas/sarana/ict dengan menerapkan pr insip good university governance; b. Sumber da ya m anusia m emiliki k ualifikasi dan k ompetensi yang relevan dengan bidang kerjanya; c. Meningkatnya jumlah guru besar menjadi 120 orang; d. Melaksanakan pengukuran kinerja pegawai (dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi) secara periodik; e. Laporan keuangan mendapat penilaian wajar tanpa pengecualian; f. Melaksanakan sistem penganggaran berbasis kinerja; 9

11 10 g. Perpustakaan dikelola dengan manajemen yang memenuhi standar sebagai teaching library. 4. Kebijakan Penataan Kelembagaan a. Mengembangkan dan merestrukturisasi tata kelola dan tata pamong yang mendukung visi dan misi; b. Menyusun struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) Universitas; c. Mengintegrasikan pengelolaan k egiatan ak ademik jenjang S 1, S 2, S3; d. Merevitalisasi tata pamong dan tata kelola UPI kampus daerah; e. Mengidentifikasi potensi dan kebutuhan stakeholder daerah terhadap pengembangan akademik kampus daerah; f. Melakukan Sertifikasi tata kelola sekolah laboratorium; g. Melibatkan dosen muda dalam penguatan akademik sekolah laboratorium; h. Mengelola us aha U niversitas da lam bi dang ak ademik, penunj ang, dan komersial secara akuntabel; i. Membuat at uran p emberdayaan k epakaran ak ademik dos en da n pemanfaatan sarana penunjang akademik; j. Merevitalisasi usaha akademik dan penunjang akademik; k. Merevitalisasi pengelolaan Islamic Tutorial Center dalam meningkatkan pengokohan kehidupan beragama sivitas akademika dan karyawan; l. Merevitasisasi tata p among d an t ata k elola p oliklinik s ebagai u nit layanan dan penunjang akademik; 5. Kebijakan Peningkatan Citra, Kemitraan, dan Internasionalisasi a. Membuat media komunikasi akademik yang terpercaya; b. Meningkatkan intensitas kemitraan dengan lembaga pengguna lulusan; c. Melaksanakan joint program seperti international certificate, twin program/double degree, credit transfer, sandwich program, dan job training; d. Menyiapkan pemenuhan kriteria prodi-prodi intenasional; e. Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi Universitas; f. Membangun kerjasama dengan media massa; g. Meningkatkan peran dan fungsi media informasi Universitas; h. Meningkatkan jumlah program pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan masyarakat internasional; i. Rencana pembangunan museum pendidikan; j. Meningkatkan kerjasama dan memberdayakan alumni.

12 6. Kebijakan Peningkatan Mutu Pembinaan dan Layanan Kemahasiswaan 1) Meningkatkan j umlah r aihan j uara dalam ber bagai k ompetisi kreativitas mahasiswa; 2) Menata or ganisasi d an m engelola k ebutuhan f asilitas or ganisasi kemahasiswaan; 3) Memberdayakan pr ogram-program kreativitas, p enalaran, m inat bakat, dan kewirausahaan mahasiswa; 4) Membentuk unit pengembangan k arir pada tingkat universitas (career development centre); 5) Menambah jumlah penerima beasiswa/bantuan pendidikan. H. STRATEGI IMPLEMENTASI Implementasi RKAT 2012 dirancang melalui strategi berikut ini: 1. Implementasi op erasional dilakukan di setiap uni t das ar, sementara hal-hal strategis dikendalikan pada tingkat Universitas; 2. Berorientasi pada pencapaian standar mutu, melaksanakan SOP, dan mengikuti tata laksana dengan benar sesuai aturan yang berlaku (melibatkan SPM dan SAI); 3. Perencanaan pen ggunaan/keperluan anggaran y ang di ajukan untuk kurun w aktu t ertentu di ajukan m elalui m edia el ektronik (berbasis web); 4. Dukungan realisasi anggaran menggunakan pendekatan cash on hand; 5. Laporan Kinerja Bulanan dari setiap unit disampaikan melalui media berbasis web (web-based report) intranet pada laman (web site) yang sudah tersedia. 6. Reviu Pelaksanaan RKAT dilakukan pada setiap Rapat Koordinasi Pimpinan setiap bulan; 7. Reviu l aporan t engah tahunan da n t ahunan un tuk m engevaluasi pencapaian t arget ber dasarkan i ndikator k inerja yang ditetapkan dengan Key Performance Indicator (KPI); 8. Pembukaan, penu tupan dan p engendalian r ekening ol eh universitas; 9. Implementasi R KAT 2012 mengikuti k etentuan yang d igariskan dalam Pedoman Implementasi RKAT 2012; 10. Laporan Bulanan harus d isampaikan pal ing l ambat t anggal 10 bulan b erikutnya. Kelengkapan Lap oran Bulanan i ni ak an 11

13 dijadikan dasar untuk pengucuran/pencairan dana kegiatan bulan berikutnya; 11. Pembantu R ektor, P impinan Fakultas, Kampus Daerah, S Ps, LPPM, melakukan koordinasi dengan unit-unit di bawahnya guna melakukan reviu, m onitoring, dan p engendalian implementasi setiap pr ogram dan dan kegiatan, s erta melaporkannya s ecara rutin pada s aat R apat Koordinasi P impinan, a tau pertemuan l ain yang berkaitan dengan evaluasi kinerja unit kerja. I. RKAT PENUGASAN 1. Pengertian RKAT penugasan adalah RKAT Universitas Tahun 2012 yang diimplementasikan (ditugaskan untuk dilaksanakan) di tingkat Fakultas, Direktorat, B iro, L PPM, S ekretariat U niversitas, S atuan Penjaminan M utu, Perpustakaan, dan U PT, s esuai dengan T upoksi masing-masing uni t, d ibawah k oordinasi p ara P embantu R ektor terkait. Implementasi R KAT U niversitas pa da t ingkat P ara Pembantu R ektor dilaksanakan pada tataran m anajemen dan k ebijakan ant ara lain melakukan; ( a) P ersiapan da n K oordinasi l intas uni t; ( b) Pengendalian, pengawasan, s upervisi p elaksanaan pr ogram, d an pelaporan hasil implementasi program; dan (c) Monitoring da n Evaluasi Program. Sebelum penyerahan RKAT Penugasan kepada unit pelaksana, maka dilakukan pembahasan dan penelaahan oleh Tim Universitas dengan Pimpinan U nit Penerima R KAT P enugasan, m enyangkut beb erapa aspek: a. Relevansi k egiatan R KAT P enugasan de ngan t ugas dan f ungsi unit pelaksana RKAT penugasan; b. Efektifitas kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penentuan target, dan jadwal pelaksanaan yang disesuaikan dengan agenda kegiatan universitas; c. Efisiensi d alam merinci kegiatan k edalam s ub-sub k egiatan, dengan penggunaan sumberdaya secara ekonomis; d. Rasional dan r ealistis da lam merumuskan dan m erinci k egiatan (breakdown program), s ehingga terdapat k ejelasan antara t arget 12

14 yang akan dicapai, sumber daya yang diperlukan, dan berpedoman standar biaya yang telah ditetapkan. 2. Mekanisme Pelaksanaan RKAT Penugasan RKAT P enugasan d ilaksanakan den gan m engikuti m ekanisme sebagai berikut: a. Rektor menerbitkan Keputusan tentang RKAT Tingkat Universitas untuk T ahun 2012 yang implementasinya ak an di kendalikan langsung o leh R ektor at au di ba wah k oordinasi par a P embantu Rektor sesuai dengan bidang tugas dan garapan masing-masing. b. Para Pembantu Rektor melakukan k oordinasi dengan Fakultas, Direktorat, B iro, L embaga atau un it-unit terkait lainnya, u ntuk memberikan penug asan l ebih lanjut t entang R KAT yang a da d i bawah bidang tugasnya. c. Para Pimpinan U nit Fakultas, Direktorat, B iro, Lem baga, Sekretariat U niversitas, S atuan P enjaminan Mu tu, Perpustakaan dan U PT menyusun R encana R ealisasi Kegiatan da lam bent uk Term of Reference (TOR) Kegiatan d an m enyampaikannya kepada/berkonsultasi d engan Pembantu R ektor t erkait unt uk memperoleh per setujuan. TOR yang t elah m emperoleh persetujuan i ni di ajukan kepada R ektor oleh Pembantu R ektor untuk memperoleh pengesahan. d. Rektor menelaah TOR kegiatan yang diajukan, dan apabila dapat disetujui, Rektor m engesahkan TOR k egiatan d imaksud da n mengeluarkan disposisi untuk tindakan lebih lanjut. e. TOR k egiatan yang t elah d isetujui d an d isahkan R ektor sebagaimana t ersebut pa da b utir d. di at as d isampaikan k epada Pembantu R ektor B idang Keuangan, Sumber D aya, dan Usaha untuk memperoleh persetujuan realisasi pembiayaan. f. Pembantu R ektor B idang Keuangan, Sumber D aya, dan Usaha menugaskan D irektorat Keuangan unt uk mengevaluasi d an menindaklanjuti p ersetujuan r ealisasi p embiayaan s ebagaimana dimaksud pada butir e. Pencairan dana diberikan da lam dua tahap. Tahap pertama 85% pada saat proposal diajukan, dan 15% setelah kegiatan dilaksanakan dan menyampaikan laporannya. 13

15 Catatan: g. Para Pimpinan U nit Fakultas, Direktorat, B iro, Lem baga, Sekretariat U niversitas, S atuan Penjaminan Mut u, P erpustakaan, dan UPT melaksanakan program-program yang tercantum dalam TOR kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. h. Para Pimpinan U nit Fakultas, Direktorat, B iro, Lem baga, Sekretariat U niversitas, S atuan Penjaminan Mut u, P erpustakaan, dan U PT menyampaikan Lapor an Pertanggungjawaban pelaksanaan dan p embiayaan k egiatan di maksud k epada R ektor dengan diketahui oleh Pembantu Rektor terkait. Untuk tahun 2012, penyusunan TOR (termasuk di dalamnya rencana kegiatan dan break down anggaran) sebagaimana dimaksud pada point I.1.c, akan dikoordinasikan bersama-sama dengan Direktorat Perencanaan dan Pengemban dan Direktorat Keuangan UPI, segera setelah penyerahan RKAT Penugasan Kepada setiap Unit Kerja. J. PEJABAT PENGGUNA DAN DOKUMEN ANGGARAN Pejabat yang m emiliki k ewenangan m enggunakan ang garan s esuai dengan Peraturan D irjen P erbendaharaan n omor : PE R-11/PB/2011, tentang Perubahan Atas P ertauran D irektur J enderla Perbendaharaan Nomor PER -66/PB/2005 t entang M akanisme P elaksanaan P embayaran Atas B eban A nggaran Pendapatan dan Belanja N egara, adalah sebagai berikut: 1. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pimpinan lembaga atau kuasanya yang b ertanggung j awab atas p engelolaan anggaran pa da lembaga yang bersangkutan; 2. Pejabat P embuat K omitmen (PPK) /penanggung j awab k egiatan adalah pej abat y ang di beri kewenangan unt uk melakukan tindakan yang m engakibatkan peng eluaran a nggaran belanja. P PK d i t ingkat Universitas terdiri dari : PPK untuk pengadaan barang/jasa dan untuk gaji/honorarium. P PK d i t ingkat uni t ada lah P embantu D ekan 2/Asisten Direktur 2/Sekretaris Lembaga/Sekretaris Kampus Daerah; 3. Pejabat pen anda tangan surat perintah m embayar (SPM) adalah pejabat yang d iberi k ewenangan unt uk membebankan peng eluaran sesuai dengan m ata an ggaran pengeluaran yang bersangkitan s erta menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah Membayar. Pejabat penandatangan S PM di tingkat U niversitas a dalah Pembantu R ektor Bidang K euangan, Sumber D aya da n U saha, s edangkan di t ingkat 14

16 unit ad alah D ekan/direktur S Ps/Ketua Lem baga/direktur K ampus Daerah/Direktur Direktorat/Kepala Biro/Pimpinan Unit Lain; 4. Pejabat pen guji t agihan a dalah pejabat yang d iberikan k ewenangan untuk menganalisa dan m enguji k ebenaran material s urat-surat buk ti mengenai usulan dokumen per mintaan p embayaran, m emverifikasi kebenaran dok umen yang menjadi persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa; 5. Atasan langsung bendahara a dalah pejabat yang diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran anggaran; 6. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk dan diserahi tugas untuk m enerima, menyimpan, m embayar uang atau s urat berharga, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang negara yang ada dalam penguasaannya, sesuai dengan pasal 35 UU No. 17 Tahun 2003 dan pasal 1 ayat 18 UU No. 1 Tahun 2004; 7. Bendahara P enerimaan adalah or ang yang d itunjuk dan di serahi tugas untuk m enerima, menyimpan, menyetorkan uang atau surat berharga, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang negara yang ada dalam penguasaannya seusia dengan pasal 35 UU No. 17 Tahun 2003 dan pasal 1 ayat 17 UU No. 1 Tahun 2004; 8. Bendahara P engeluaran Pembantu ada lah or ang yang d itunjuk dan mempunyai t ugas m embantu B endahara P engeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak dan membuat pertanggungjawaban k euangan s esuai de ngan peraturan yang berlaku; 9. Atasan langsung p emegang uang m uka adal ah pej abat yang diberikan k ewenangan unt uk melakukan t indakan yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran anggaran pada tingkat unit kerja yang bersangkutan; 10. Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK) adalah orang yang diberi tugas untuk m embantu ben dahara pen geluaran/bendahara peng eluaran pembantu dalam pelaksanaan tugas bendahara; 11. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau pejabat yang ditunjuk ke Pejabat Penerbit SPM; 12. Surat Perintah M embayar (SPM) adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan ol eh pej abat yang d itunjuk k e KPPN B andung I/Bendahara Pengguna UTU; 13. Daftar Usulan Kegiatan (DUK) adalah dokumen usulan pencairan anggaran dari unit kerja; 15

17 14. Rincian Kegiatan (RK) adalah dokumen lampiran dari DUK yang memuat r incian biaya d an ang garan dar i s etiap kegiatan yang diusulkan pencairannya. (Form Surat Perintah Membayar SPM, lihat Lamp. 19) K. MEKANISME PENARIKAN DANA 1. Dana DIPA (Rupiah Murni) a. Unit kerja yang memperoleh dana DIPA akan diberikan uang muka kerja yang j umlahnya di sesuaikan den gan pagu yang di peroleh dan disesuaikan dengan ua ng persediaan yang ad a pada Bendahara Pengeluaran. b. U ntuk pem bayaran g aji pe gawai da n k egiatan yang b ersifat kontraktual, pembayarannya dilakukan secara langsung (LS) melalui K antor P elayanan P erbendaharaan N egara ( KPPN) Bandung. c. U ntuk pem bayaran s eperti b easiswa ak an di bayarkan l angsung kepada penerima. 2. Dana Masyarakat/Usaha dan Tabungan Universitas (Bukan PNBP)/Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) a. Tata Kelola Dana Kas Kecil (Petty Cash) 1) Penjelasan Singkat Setiap hari u nit k erja melakukan penge luaran ua ng unt uk kegiatan o perasional yang j umlahnya k ecil, namun j ika diakumulasikan j umlahnya m enjadi b esar. S ehubungan dengan itu unit kerja perlu diberdayakan untuk secara otonom (mandiri) melakukan pengeluaran operasional. Untuk memperoleh p engendalian yang b aik dan pertanggungjawaban yang cepat, unit kerja menggunakan cara impressed fund system, yaitu u nit k erja s etiap s aat dap at mengisi kembali kas kecilnya sesuai dengan jumlah uang yang dipertanggungjawabkan. Pembentukkan dana k as k ecil ( Petty Cash) dapat di lakukan atas penerimaan uang yang besarnya ditentukan maksimal sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah). 16

18 2) Tujuan a) Memudahkan un it kerja untuk m elaksanakan k egiatan operasional. b) Menutup pengeluaran yang timbul ak ibat k egiatan operasional s eperti k eperluan sehari-hari per kantoran, rapat, perjalanan dinas, pemeliharaan ringan. c) Dana kas kecil tidak dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran yang ber hubungan den gan pembelian ak tiva tetap atau pem eliharaan bes ar at as ak tiva t etap at au pinjaman pegawai. d) Memberi k esempatan yang l eluasa k epada pihak manajemen unt uk melakukan ana lisis dan t indakantindakan m anajemen s eperti p eramalan, t indakan da rurat dan tindakan korektif. 3) Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan tata kelola dana kas kecil (Petty Cash): a) Pembentukan dana kas kecil (lihat Lampiran 20). b) Penggunaan dana kas kecil (lihat Lampiran 21). c) Pengisian kembali dana kas kecil (lihat Lampiran 22). 4) Pembatasan a) Jenis b elanja yang d apat dimintakan dan a k as k ecilnya adalah: (1) Belanja s ehari-hari perkantoran (diluar uang rapat lintas bidang, lembur dan pengeluaran lain yang tidak mempunyai standar tarif); (2) Belanja barang habis pakai; (3) Belanja pemeliharaan ringan; (4) Belanja perjalanan dinas. b) Ketentuan penggunaan dana kas kecil : (1) Pengeluaran t idak di pergunakan m elampaui bat as anggaran yang d isediakan dal am R KAT ( RAPB u nit kerja) untuk jenis pengeluaran yang bersangkutan; (2) Pembayaran harus didukung oleh : Bukti atau kuitansi yang sah. Rekapitulasi pembelanjaan/pengeluaran yang ditandatangani oleh atasan langsung sebagai pernyataan pertanggungjawaban (akuntabilitas). 17

19 (3) Pembayaran d engan da na k as k ecil dal am s atu transaksi disesuaikan dengan ketersediaan dana pada kas kecil tersebut; (4) Dalam s etiap pembayaran har us d ipatuhi k etentuan perpajakan yang ber laku un tuk t ransaksi yang bersangkutan; c) Prinsip kontrol internal (1) Memisahkan pener imaan dan p engeluaran u nit k erja dengan cara semua penerimaan unit kerja masuk rekening Rektor t idak l angsung di gunakan unt uk membiayai kegiatan unit kerja; (2) Bukti pengeluaran kas kecil menggunakan formulir yang sama; (3) Dana k as kecil d ibentuk dengan j umlah yang tetap (impressed fund system) dan pengisian kembali menggunakan cheque atau transfer rekening; (4) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan RKAT dilakukan oleh Divisi P erencanaan, Mon itoring, dan P elaporan pada Direktorat Perencanaan dan Pengembangan; (5) Proses audit internal dilakukan oleh SAI. b. Pengajuan Usul Pencairan Dana Untuk Fakultas/SPs/Kampus Daerah 1) Pengajuan DUK Satu Bulan a) Jurusan/Prodi m engajukan D aftar U sulan K egiatan/duk untuk satu bulan dan Rincian Kegiatan/RK kepada Dekan atau Direktur. b) Daftar U sulan K egiatan/duk da n R encana K egiatan/rk tersebut paling lambat tanggal 20 setiap bulannya. c) Daftar U sulan K egiatan/duk da n R encana K egiatan/rk akan diproses jika pertanggungjawaban dan pelaksanaan kegiatan bulan sebelumnya sudah diselesaikan. 2) Pemeriksaan dan Kompilasi Daftar Usulan Kegiatan/DUK a. Pembantu Dekan2/Asisten D irektur 2 S Ps/Sekretaris Kampus D aerah m engkoordinasikan pem eriksaan D aftar Usulan Kegiatan/DUK Jurusan/Prodi b. Pembantu D ekan2/asisten D irektur 2 SPs/Sekretaris Kampus D aerah Daerah s elanjutnya m engkompilasi Rencana K egiatan/rk J urusan/prodi dan 18

20 menggabungkan da lam D UK F akultas/sps/kampus Daerah. c. Penerbitan Surat Keputusan Dekan/Direktur SPs/Direktur Kampus D aerah d an Pembantu D ekan I I/Asisten D irektur I I/ Sekretaris Kampus Daerah a) Dekan/Direktur S Ps/Direktur K ampus D aerah t erkait menerbitan Surat K eputusan t entang pengangkatan personalia kegiatan sebagaimana tercantum dalam Rincian Kegiatan/RK b) Surat Keputusan tersebut di buat untuk setiap kegiatan di setiap J urusan/prodi s ebagai d asar huk um bagi keterlibatan per sonalia t ersebut d alam i mplementasi RKAT c) Berdasarkan S urat K eputusan t ersebut, Pembantu Dekan2/Asisten Direktur 2 S Ps/Sekretaris Kampus Daerah menerbitkan Surat Keputusan tentang penetapan pembayaran honorarium kegiatan. d. Penyusunan d aftar ho norarium dan daftar p engeluaran non honorarium/belanja barang PUMK atas perintah Pembantu Dekan2/Asisten Direktur 2 SPs/Sekretaris Kampus Daerah menyusun : a) Daftar honorarium kegiatan b) Daftar pengeluaran non honorarium/belanja barang e. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran a) Pembantu D ekan2/asisten D irektur 2 SPs/Sekretaris Kampus Daerah selaku Pejabat Pembuat Komitmen/PPK mengajukan Surat Permintaan Pembayaran ke Direktorat Keuangan dengan melampirkan : (1) Daftar Usulan Kegiatan/DUK gabungan (2) Rincian Kegiatan/RK (3) Daftar Honorarium (4) Surat Keputusan/SK Dekan tentang Personalia Kegiatan (5) Surat Keputusan/SK Pejabat Pembuat Komitmen/PPK t entang pen etapan pembayaran honorarium (6) Data pendukung b) SPP da n l ampirannya d iajukan pal ing lambat t anggal 24 setiap bulannya ke Direktorat Keuangan 19

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1469, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Pelaksanaan. Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBAYARAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Revisi dari Divisi Hukum pada Biro Hukum PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Millenium Challenge Corporation. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.05/2012 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah

Lebih terperinci

PANDUAN ADMINISTRASI KEUANGAN APBN SATKER DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA

PANDUAN ADMINISTRASI KEUANGAN APBN SATKER DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA PANDUAN ADMINISTRASI KEUANGAN APBN SATKER DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA 2017 1 Untuk TA 2017 Satker Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dalam pengelolaan dana APBN Dekonsentrasi

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 002/Sek/SK/I/2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 11 /PB/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lebih terperinci

TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN BELANJA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN BELANJA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 05 /Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TANGGAL : 20 Juli 2012 TENTANG : TATA CARA PENGELOLAAN ANGGARAN BELANJA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 54 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan na sional merupakan s uatu ke giatan yang be rlangsung s ecara terus-menerus da n be rkesinambungan yang bertujuan unt uk m eningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta

Lebih terperinci

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.06/ 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBAYARAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1088, 2016 KEMENKEU. PPLN. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PENERUSAN

Lebih terperinci

4 Nama Jabatan bawahan - langsung 5 Rumusan Tugas Membantu Kepala Kantor / Satuan Kerja dalam menguji, menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah

4 Nama Jabatan bawahan - langsung 5 Rumusan Tugas Membantu Kepala Kantor / Satuan Kerja dalam menguji, menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah 2 Nama Jabatan Kepala satuan kerja/kuasa pengguna anggaran/direktur 3 Unit Kerja Atasan Pengguna Anggaran (Menteri Pendidikan Nasional) 4 Nama Jabatan bawahan 1. Pejabat Pembuat Komitmen 2. Pejabat Penerbit

Lebih terperinci

PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014

PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 BUKTI PEMBAYARAN Bukti Pembayaran yang absah harus memuat : 1. Tanda Tangan Penerima 2. Tanda Tangan Bendaharawan 3. Tanda

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 04/I3/KU/2010 Tentang MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIBAH

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 04/I3/KU/2010 Tentang MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIBAH Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 04/I3/KU/2010 Tentang MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN YANG KEGIATANNYA DILAKSANAKAN OLEH PT ASABRI (PERSERO)

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba No.765, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Kredit Investasi Pemerintah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

BAB II PEMBENTUKAN UANG SEDIAAN Pasal 2

BAB II PEMBENTUKAN UANG SEDIAAN Pasal 2 Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/I3/KU/2009 Tentang PENGELUARAN DANA MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI UANG SEDIAAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGALOKASIAN DAN PEMBAGIAN ALOKASI DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

S t a u Ura a i n Keg a i tan Vo u m B a i ya Ju a m p B W B a i ya ( RP) (R ) p Ba t n a u n Ba a h n Pe m a l jara W rga Be a l jar

S t a u Ura a i n Keg a i tan Vo u m B a i ya Ju a m p B W B a i ya ( RP) (R ) p Ba t n a u n Ba a h n Pe m a l jara W rga Be a l jar B UPATI TRENGGALEK P ERATURAN BUPATI TRENGGALEK N OMOR 27 T AHUN 9 T ENTANG TATA CARA P EMBERIAN BANTUAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN BIAYA OPERASION AL PENDIDIKAN PAKET B SETARA SMP DAN PAKET C SETARA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk dapat berperan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, No.1464, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Anggaran. Bantuan Pemerintah. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) Disampaikan dalam Rakornas Program Pamsimas

Lebih terperinci

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED.06-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 010/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le No.1876, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. BLU. Pengelolaan Keuangan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengelolaan Dana Kas Kecil Bendahara Pengeluaran adalah orang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan

Lebih terperinci

1 of 6 18/12/ :41

1 of 6 18/12/ :41 1 of 6 18/12/2015 15:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2070, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN. Otoritas Jasa Keuangan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.972, 2015 KEMENKEU. Dana Keistimewaan. Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyaluran. Pengalokasian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/ PMK.07/2015

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2017 KEMEN-LHK. Penyaluran Bantuan Lainnya. Karakteristik Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

1 of 8 18/12/ :05

1 of 8 18/12/ :05 1 of 8 18/12/2015 16:05 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/KU/2009 Tentang PENGELOLAAN DANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/KU/2009 Tentang PENGELOLAAN DANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 02/I3/KU/2009 Tentang PENGELOLAAN DANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR : a. bahwa dengan status IPB

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH PADA SATUAN PENDIDIKAN YANG BERBENTUK MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN), MADRASAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 002/Sek/SK/I/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAGIAN V KEUANGAN 310

BAGIAN V KEUANGAN 310 BAGIAN V KEUANGAN 310 Un-11.JSOPP-05-01.R0 SOP PENYUSUNAN ANGGARAN 1 Tujuan Menjelaskan proses penyusunan anggaran pada UIN Sumatera Utara Medan. 2 Ruang Lingkup 2.1 Jenis anggaran 2.2 Waktu penyusunan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGHASILAN LAIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN NON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen (PERSERO). Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.02/2013

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA PERIMBANGAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPADA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa alokasi Dana

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENYALURAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA ANGGARAN

Lebih terperinci

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ATAS DANA HIBAH PENELITIAN TUJUAN MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN; PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BERGULIR PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN YANG MENERAPKAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TERHADAP PENDIRIAN DAN PENYELENGGARAAN POLITEKNIK BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Pengelolaan APBN. Tahun Anggaran 2013. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM Lintas Unit SPM Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 DAFTAR ISI 001/I1.B06/SOP/2014 Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi 002/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA ATAS BEBAN BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA UMUM NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 83 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk dapat berperan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM REKTOR UNIVERSITAS MATARAM, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang No.1646, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Cadangan JKN. Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 /PMK.02/2017 TENTANG TATA

Lebih terperinci

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha No.8, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pelaksanaan Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGAJUAN, PENETAPAN, DAN PERUBAHAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA DOKUMEN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci