ESTIMASI ARUS KAS DAN ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN SEJENIS
|
|
- Farida Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN DOSEN : DR. SUWANDI, S.E., M.Si ESTIMASI ARUS KAS DAN ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN SEJENIS DISUSUN OLEH : KELOMPOK I Desi Espenti Rinsan Hutabarat M.Emil Rahman M.Chusnul Syaichudin UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN TAHUN 2009
2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Pokok Pembahasan Tujuan Penulisan... 2 BAB II ARUS KAS ( CASH FLOW ) Pengertian Arus Kas Keterbatasan Arus Kas Kegunaan Menyusun Estimasi Arus Kas Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas BAB III ANALISIS RISIKO Pengertian Risiko Tipe Risiko Metode Metode Untuk Memasukkan Risiko Ke Dalam Analisis Pendekatan-Pendekatan Untuk Mengevaluasi Risiko Dalam Penganggaran Modal Managemen Risiko BAB IV ANALISA ESTIMASI ARUS KAS DAN ANILIS RISIKO PADA PERUSAHAN PT BANK CENTRAL ASIA.. 20 BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA 25
3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat kas kosong. Kas perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar-masuknya dana perusahaan yang terkontrol, akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Kondisi utang-piutang, sumber dana dan investasi adalah contoh pencerminan baik buruknya manajemen arus kas suatu perusahaan. Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan.. Usaha mengatasi situasi tersebut akan mengarah kepada pengawasan arus kas dengan penataan yang baik atas manajemen arus kas. Selanjutnya sampai saat ini, kita sering mengabaikan risiko dalam penganggaran modal, yakni kita telah mendiskontokan kembali arus kas ke masa sekarang dan mengabaikan ketidakpastian yang mungkin ada di sekitar estimasi. Dalm kenyataan, arus kas dalam masa depan yang terkait dengan pengenalan gerai penjualan baru atau produk baru merupakan estimasi apa yang akan diharapkan akan terjadi di masa depan, dan tidak mesti apa yang akan terjadi di masa depan. Dalam makalah ini akan diasumskan bahwa dalam berbagai kondisi risiko, kita tidak tahu sebelumnya arus kas mana yang benar-benar akan keluar dari proyek baru. Namun, kita memiliki harapan tentang berbagai kemungkinan hasil dan kita bisa memberikan profitabilitas terhadap hasil-hasil ini. Dengan kata lain meskipun kita tidak Universitas Mercu Buana 1
4 tahu arus kas dari penerimaan proyek baru, kita dapat merumuskan distribusi profitabilas asal arus kas tersebut Pokok Pokok Pembahasan Dalam tulisan ini, Penulis akan membahas dan berfokus pada : 1. Bagaimana menguasai konsep, pengertian dan teknik pengelolaan arus kas dalam perusahaan. 2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan Arus Kas dalam Perusahaan. 3. Bagaimana memahami hubungan antara arus kas dan keputusan Investasi. 4. Bagaimana menguasai konsep dan pengertian risiko dalam penganggaran modal dalam perusahaan. 5. Metode-metode apa yag digunakan yang digunakan untuk memasukkan risiko ke dalam analis. 6. Bagaimana memahami hubungan antara risiko dan keputusan Investasi. 7. Analisa-analisa estimasi arus kas dan risiko pada contoh kasus-kasus dalam perusahaan sejenis Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tentang konsep, pengertian dan teknik pengelolaan arus kas dalam perusahaan. 2. Untuk Memahami peranan arus kas dalam suatu perusahaan. 3. Untuk memahami komponen-komponen yang membentuk arus kas. Universitas Mercu Buana 2
5 4. Untuk mengetahui tentang konsep dan pengertian risiko dalam penganggaran modal pada suatu perusahaan. 5. Untuk mengetahui tipe risiko apa saja yang mempengaruhi semua pemegang saham dan secara teoritis merupakan ukuran yang tepat untuk penganggaran modal. Universitas Mercu Buana 3
6 BAB II ARUS KAS ( CASH FLOW ) 2.1. Pengertian Arus Kas Arus Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu: 1. Fungsi Likuiditas Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. 2. Fungsi Anti Inflasi Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. 3. Capital Growth Yaitu dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang. Universitas Mercu Buana 4
7 Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Arus Kas Operasional (Operational Cash Flow) Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan operasi, Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak. Tabel 1: Format Pencatatan Arus Kas Operasional Harian per Bulan Tanggal Bulan. Tahun. No. Perkiraan OCIF Nilai (Rp) No. Perkiraan OCOF Nilai (Rp) SALDO KURANG SALDO LEBIH JUMLAH JUMLAH Universitas Mercu Buana 5
8 Catatan: 1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF 2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF Tabel 2: Format Pencatatan Arus Kas Operasional Rekapitulasi Bulanan Bulan. Tahun. Tgl. Perkiraan OCIF Nilai (Rp) Tgl. Perkiraan OCOF Nilai (Rp) dst. dst SALDO KURANG SALDO LEBIH JUMLAH JUMLAH Catatan : 1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF 2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF 3. Tanggal ditulis lengkap selama satu bulan, dari tanggal 1 hingga 30 atau 31 Apabila tidak terjadi transaksi pada tanggal tertentu, perkiraan dikosongkan. Universitas Mercu Buana 6
9 2. Arus Kas Pendanaan ( Financial Cash Flow ) Yaitu, Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima. Arus Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Arus Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan (lihat Tabel 2 dan Tabel 4) atau bahkan tahunan, bukan harian. 3. Arus Kas Investasi ( Investment Cash Flow) Yaitu, Arus Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi. Universitas Mercu Buana 7
10 Arus Kas ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Arus Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka periode pencatatannya adalah bulanan dan tahunan. Setelah melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasifikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas Pendanaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Mengingat bahwa Cash Flow (arus kas tunai), maka hal ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, haini juga memiliki kelemahan. Arus Kas adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu Keterbatasan Arus Kas ( Cash Flow) Arus Kas mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain : a. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow hanya bersifat tunai. Universitas Mercu Buana 8
11 b. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel. c. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya Kegunaan Menyusun Estimasi Arus Kas Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama managemen, adalah antara lain : a. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas. b. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit. c. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial. d. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya. Universitas Mercu Buana 9
12 2.4. Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas Ada 4 (empat) langkah dalam penyusunan Arus Kas atau cash flow, yaitu : a. Menentukan Minimum Kas b. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran. c. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi dificit kas dan membayar kembali pinjaman dari Pihak Ketiga. d. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget yang final. Universitas Mercu Buana 10
13 BAB III ANALISIS RISIKO 3.1. Pengertian Risiko Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan / kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama dilaksanakannya suatu kegiatan pengelolaan. Pengertian risiko dalam konteks ini juga dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, risiko adalah peluang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kegiatan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan 3.2. Tipe Risiko Dalam penganggaran modal, risiko proyek dapat dipandang dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu : 1. Risiko Proyek Yang Berdiri Sendiri. Yaitu, Risiko proyek yang berdiri sendiri dan diukur dengan variabilitas pengembalian aktiva yang diharapkan. Yakni risiko proyek yang mengabaikan fakta bahwa ini hanya merupakan salah satu dari banyak Universitas Mercu Buana 11
14 proyek dalam perusahaan tersebut hanya merupakan salah satu dari banyak saham dalam portofolio seorang pemegang saham. 2. Risiko Kontribusi Proyek Terhadap Perusahaan. Yaitu, besarnya risiko yang dikontribusikan suatu proyek terhadap perusahaan secara keseluruhan. Yakni merupakan risiko proyek yang memperhitungkan efek diversifikasi di antara berbagai proyek di dalam perusahaan, namun mengabaikan efek diversifikasi pemegang saham dalam fortofolio. 3. Risiko Sistematis Yaitu, risiko proyek yang diukur dari sudut pandang pemegang saham yang melakukan diversifikasi dengan baik. Yakni risiko proyek yang memperhitungkan fakta bahwa proyek ini hanya salah satu dari banyak proyek yang ada dalam perusahaan dan saham perusahaan hanya salah satu dari banyak saham dalam fortofolio pemegang saham Metode-Metode Untuk Memasukkan Risiko ke dalam Analisis Ada 2 (dua) metode untuk memasukkan risiko ke dalam analisis, yaitu : 1. Metode Ekuivalen Kepastian. Yaitu, suatu metode dengan memasukkan risiko ke dalam keputusan penganggaran modal dimana pengambil keputusan mensubstitusi sekelompok arus kas yang diharapkan dan kemudian mendiskontokan arus kas tersebut kembali ke masa yang akan datang. Besarnya uang yang secara pasti akan dituntut oleh orang agar dirinya tidak peduli antara jumlah yang pasti dengan risiko tertentu atau jumlah tertentu yang tidak pasti. Universitas Mercu Buana 12
15 Dalam menyederhanakan perhitungan dan persoalan di masa yang akan datang, maka dapat didefinisikan Koefisien Ekuivalen (αt), yang mewakili rasio hasil pasti tertentu terhadap hasil berisiko, dengan rumus yang dinyatakan sebagai berikut : Arus Kas Yang Pasti (αt) = Arus Kas Berisiko Setelah risko ini diambil dari arus kas proyek, semua arus kas lain didiskontokan kembali ke masa sekarang dengan tingkat bunga yang bebas risiko, dan NPV proyek atau indeks profitalitas dapat ditentukan. Bila IRR dihitung, kemudian IRR dibandingkan dengan suku bunga bebas risiko ketimbang tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan perusahaan untuk menentukan apakah mau diterima atau ditolak. Metode ekuivalen kepastian dapat dirangkum sebagai berikut : n αt FCFt NPV = IO t t=1 ( 1+krf ) FCTt IO k n krf = Arus Kas tahunan yang diharapkan dalam periode t = Pengeluaran awal = Tingkat diskonto = Umur harapan proyek = Suku bunga bebas risiko Universitas Mercu Buana 13
16 2. Tingkat Diskonto Yang Disesuaikan Dengan Risiko Yaitu, metode memasukkaan tingkat risiko proyek ke dalam proses penganggaran modal, dimana tingkat diskonto disesuaikan ke atas untuk mengkompensasi risiko yang lebih besar dari normal atau ke bawah untuk menyesuaikan dengan risiko yang lebih kecil dari normal. Tingkat pengembalian diharapkan pada investasi apa pun harus mengikutkan kompensasi atas penundaan konsumsi yang sama dengan tingkat pengembalian bebas risiko, plus kompensasi untuk risiko apapun yang diambil. Bila risiko yang terkait dengan investasi lebih besar dari risiko yang terlibat dalam usaha tipikal, tingkat diskonto disesuaikan ke atas untuk mengkompensasi tambahan risiko ini. Setelah perusahaan menentukan tingkat pengembalian yang sesuai untuk proyek dengan tingkat risiko tertentu, arus kas didiskontokan kembali ke masa sekarang pada tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko. Kemudian criteria penganggaran modal normal digunakan, kecuali dalam kasus IRR. Untuk IRR, tingkat batas yang menjadi IRR proyek sekarang menjadi tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko. Bila dinyatakan secara matematis,npv dengan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko menjadi : n FCFt NPV = IO t-1 (1+k)t FCTt IO k n = Arus Kas tahunan yang diharapkan dalam periode t = Pengeluaran awal = tingkat diskonto = umur harapan proyek Universitas Mercu Buana 14
17 3.4. Pendekatan Pendekatan Untuk Mengevaluasi Risiko Dalam Penganggaran Modal Ada beberapa pendekatan yang dilakukan untuk mengevaluasi risiko dalam penganggaran modal, sebagai berikut : 1. Simulasi Yaitu, Proses meniru kinerja proyek investasi yang sedang dievaluasi dengan computer. Ini dilakukan dengan secara acak memilih berbagai observasi dari masing-masing distribusi yang mempengaruhi hasil proyek, mengkombinasikan observasi-observasi itu untuk menentukan hasil akhir proyek, dan melanjutkan proses ini sampai didapatkan catatan yang representative dari kemungkinan hasil proyek itu. 2. Analisis Sensitivitas Melalui Pendekatan Simulasi Yaitu, suatu proses penentuan bagaimana distribusi segala kemungkinan pengembalian untuk proyek tertentu dipengaruhi oleh perubahan dalam salah satu variable masukan tertentu. 3. Pohon Probalitas Yaitu, representasi skematis dari permasalahan di masa semua kemungkinan hasil ditampilkan secara grafis. Universitas Mercu Buana 15
18 3.5. Manajemen Risiko Pengertian Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui (melalui rencana analisa risiko atau bentuk observasi lain) untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul. Untuk itu risiko harus didefinisikan dalam bentuk suatu rencana atau prosedur yang reaktif. Manajemen risiko bermakna sebagai semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan risiko, dimana didalamnya termasuk perencanaan (planning), penilaian (assesment) (identifikasi dan dianalisa), penanganan (handling), dan pemantauan (monitoring) risiko. Jika lebih jauh lagi dikaitkan dengan fungsi manajemen secara keseluruhan maka manajemen risiko adalah suatu manajemen fungsional yang mendukung manajemen obyektif dengan sasaran adanya ketidakpastian di masa mendatang. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat disusun konsep manajemen risiko sebagai bentuk pengelolaan terhadap risiko untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul melalui perencanaan, identifikasi, analisa, penanganan, dan pemantauan risiko. Pentingnya Manajemen Risiko Dalam dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis, sehingga selalu terdapat ketidakpastian. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan risiko akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Setiap aktivitas manusia selalu mengandung risiko karena adanya keterbatasan dalam memprediksikan hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kejadian yang memiliki peluang atau ketidakpastian (sebagai halnya risiko ) tidak dapat dikontrol, dan tidak ada pengelolaan sebaik apapun yang dapat meniadakan Universitas Mercu Buana 16
19 risiko. Setiap orang dan setiap organisasi harus selalu berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar akibat buruk yang timbul dapat dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal di luar dugaan. Selanjutnya dapat diketahui akibat buruknya yang tidak diharapkan dan dapat dikembangkan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi risiko-risiko potensial tersebut. Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa ketidakpastian di masa yang akan datang. Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung informasi tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana kondisi usaha sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar. Dengan manajemen risiko berarti melakukan sesuatu yang proaktif daripada reaktif. Dengan demikian melalui manajemen risiko akan diketahui metode yang tepat untuk menghindari/mengurangi besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan menunjang peningkatan keuntungan usaha. Secara tak langsung manajemen risiko memberikan sumbangan sebagai berikut : a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara lebih baik dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan. b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran tentang akibat negatifnya sehingga mengurangi ketegangan dan kesalahpahaman. Universitas Mercu Buana 17
20 c. Membantu menyediakan sumber daya dengan baik. d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran operasional. e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan. f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam bekerja. g. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat. Manajemen risiko pada saat ini merupakan kunci dari keseluruhan manajemen bisnis. Tujuan utama manajemen risiko harus menyokong obyektif pengelolaan. Dengan berjalannya usaha bisnis yang diharapkan mendatangkan keuntungan, maka meminimalkan risiko untuk mencapai keuntungan yang memuaskan menjadi sasaran bisnis Proses dalam Manajemen Risiko Informasi berdasarkan pengalaman di masa lalu sangat membantu dalam menganalisa hal-hal tidak pasti yang akan terjadi masa yang akan datang. Manajemen risiko memanfaatkan informasi tersebut untuk memusatkan perhatian pada masa depan apabila terdapat ketidakpastian dan kemudian mengembangkan rencana yang sesuai untuk mengatasi isu-isu potensial tersebut dari dampak yang merugikan. Tahapan dalam manajemen risiko dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) Proses pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang terorganisasi, komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan penelusuran isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan Universitas Mercu Buana 18
21 risiko, penilaian risiko yang kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan sumberdaya yang memenuhi. 2. Penilaian (assesment) Terdiri atas proses identifikasi dan analisa area-area dan proses-proses eknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya, kinerja / performance, dan waktu penyelesaian kegiatan. 3. Penanganan (handling) Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program, yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan mengalihkan risiko. 4. Pemantauan / monitoring risiko Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari. Universitas Mercu Buana 19
22 BAB IV ANALISA ESTIMASI ARUS KAS DAN ANILIS RISIKO PADA PERUSAHAN PT BANK CENTRA ASIA Universitas Mercu Buana 20
23 Universitas Mercu Buana 21
24 Universitas Mercu Buana 22
25 BAB V KESIMPULAN 1. Pada dasarnya fungsi manajemen arus kas dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang. Kesalahan dalam memegang/mengalokasikan uang pada tempat yang tidak sesuai dengan tujuan keuangan akan menimbulkan akibat jelek, apakah kehilangan kesempatan penambahan nilai uang atau kesulitan mengeluarkan uang pada saat memerlukannya. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki kemampuan bagaimana mengelola arus kas yang baik dan benar. 2. Analisis risiko sangat penting. Karena, selain mempermudah penetapan kontrol pengamanan terhadap aset yang berisiko, hasil analisis risiko juga memberikan keuntungan, antara lain adalah : a. Perusahaan dapat lebih tepat mengalokasikan dana untuk pembiayaan kontrol pengamanan. Universitas Mercu Buana 23
26 b. Hasil analisis risiko berguna sebagai landasan pembuatan Rancangan Pemulihan terhadap Bencana (Disaster Recovery Planning) c. Hasil analisa risiko akan mempermudah auditor dalam melakukan audit yang terukur. 3. Banyak metodologi yang dapat dipakai dalam melakukan analisis risiko, namun pada prinsipnya yang perlu dilakukan adalah : a. Mengidentifikasi aset yang akan dianalisa. b. Mencari kemungkinan kerentanan (vulnerability), ancaman (threat), peluang terjadinya, dampaknya, serta isu lainnya dalam rangka menetapkan risiko. c. Melakukan prioritas terhadap risiko. d. Menetapkan bentuk kontrol pengamanan untuk mengurangi risiko tersebut. 4. Menurut pendapat penulis, terdapat salah satu kendala dalam melaksanakan analisis risiko adalah Perusahaan berusaha mengkuantifikasi dampak risiko. Pengkuantifikasian dampak risiko memerlukan perhitungan yang kompleks dan tidak sama antar satu asset dengan 24sset lainnya. Sehingga hal ini akan menyita waktu yang sangat lama dan biaya yang tinggi. Universitas Mercu Buana 24
27 DAFTAR PUSTAKA Bessis, Joel ( 1998 ) Riks Management in Banking, John Wiley & Sons Ltd., West Sussex, England Keown Arthur J, (2008) Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1, PT Indeks. Martin John D, (2008) Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1, PT Indeks. Reeve Fess, Waren, ( 2008 ) Pengantar Akuntansi Buku Satu Jilid 21, Salemba Empat. Universitas Mercu Buana 25
Pendahuluan BAB I CASH FLOW. A. Pengertian Cash Flow
Pendahuluan Dalam abad ini dunia ekonomi berkembang pesat bahkan sampai dapat dikatakan ekonomi adalah sebagai bukti bahwa suatu negera dapat dikatakan maju yang dapat dilihat tingkat kemiskinanya bila
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UD BAROKAH
PENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UD BAROKAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan merupakan sebuah lembaga yang mengubah masukan/input melalui proses transformasi menjadi barang dan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan mengetahui apa itu aliran uang, kita pasti bisa tahu kemana saja uang itu akan digunakan, meramalkan keadaan keuangan masa depan, untung rugidan mengetahui transparasian
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. DOSEN : DR. SUWANDI, S.E., M.Si TUGAS IV, STRUKTUR MODAL. Oleh Desi Espenti Rinsan Hutabarat
MANAJEMEN KEUANGAN DOSEN : DR. SUWANDI, S.E., M.Si TUGAS IV, STRUKTUR MODAL Oleh Desi Espenti 55108120117 Rinsan Hutabarat 55108120079 M.Emil Rahman 55108120081 M.Chusnul Syaichudin 55108120016 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi dan Depresiasi Menurut Husein Umar (2000,p1), investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka yakni dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTIN RIZKI
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTIN RIZKI Oleh : EDI SUPRIYONO NIK: 19621010198812143004 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SEPTEMBER 2015
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Terminologi Proyek (Soeharto, 1999) mendefinisikan kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperincipendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif
A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan
Lebih terperinciBab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,
Lebih terperinciproses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas
BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi
Lebih terperinciP E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I
MANAJEMEN KEUANGAN P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I Siti Hailatul Fikriyah S.Ikom., MM PENGERTIAN CAPITAL BUDGETING Capital budgeting atau penganggaran modal yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan
Lebih terperinciCash Flow Posted by kelompok11itbseamolecbatch5 on December 23, 2011 Posted in: Uncategorized. Leave a Comment
Cash Flow Posted by kelompok11itbseamolecbatch5 on December 23, 2011 Posted in: Uncategorized. Leave a Comment Cash Flow, cukup banyak materi yang memberikan bahasan Cash Flow, sampai bingung juga bacanya,berikut
Lebih terperinciOleh. Erfin Winda Sari
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KAS Oleh Erfin Winda Sari 130803104022 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2015-2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah, karena atas Rahmat dan
Lebih terperinciANALISIS DANA DAN ARUS KAS
MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN
Lebih terperinci1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK
1 1. General Overview 2. Dasar dasar Analisis laporan Keuangan 1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 3. Analisis Komparatif Laporan Keuangan 4. Analisis Common Size
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, dengan skripsi yang disusun oleh Sari (2007) pada PG Kebon Agung Malang. Kesimpulan yang didapat dari penelitian
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Investasi Tidak sedikit orang yang mau melakukan investasi karena kebutuhan hidup yang semakin meningkat, penurunan produktifitas serta ketidakstabilan situasi ekonomi secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi
Lebih terperinciOUTLINE UNTUK BUKU MANAJEMEN KEUANGAN (Dr. Ayi Kuntadi, MS. dan Dr. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak.)
OUTLINE UNTUK BUKU MANAJEMEN KEUANGAN (Dr. Ayi Kuntadi, MS. dan Dr. Memen Kustiawan, SE., M.Si., Ak.) BAGIAN 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pengenalan Manajemen Keuangan 1 Manajemen Keuangan Saat Ini 2 Peluang Karir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Secara umum, pasar modal adalah sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asuransi
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Asuransi 2.1.1 Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap hari aktivitas manusia selalu berhubungan dan bergantung pada berbagai jenis jasa, seperti jasa transportasi, telekomunikasi, hiburan, pendidikan, jasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
Lebih terperinciJAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :
JAWABAN BAB 7 Nama : Fitri Gusniawati Nim : 51912102 Kelas : DKV-3 1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang lembaga keuangan. Apa yang dimaksud dengan lembaga deposito dan non deposito? Apa saja bagian-bagian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH
31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Struktur Modal Teori struktur modal berkaitan dengan bagaimana modal dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, yaitu dengan cara
Lebih terperinciRANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)
RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian
Lebih terperinciBAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu
BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan Salah satu informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan adalah laporan keuangan. Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan berkembang, pada dasarnya sebuah perusahaan membutuhkan dana. Sehubungan dengan hal ini, perusahaan
Lebih terperinciSafety cash balance (persediaan kas minimal)
Manajemen kas kas Kas merupakan unsur modal kerja yang paling likuid atau lancar Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan (non earning asset) Kas diperlukan untuk : membiayai operasi perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau kegagalan perusahaan. Penyediaan kebutuhan uang tunai dan sumber-sumber untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Rentabilitas yaitu: Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) Rasio Rentabilitas atau disebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan didirikan dengan tujuan yang jelas. Ada beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini akuntansi telah menjadi bagian dari kebutuhan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks
Lebih terperinciModul Tujuh: ASPEK KEUANGAN
Modul Tujuh: ASPEK KEUANGAN SASARAN-SASARAN BELAJAR Merancang jumlah kebutuhan dan sumber permodalan untuk menjalankan usaha; Menyusun proyeksi kinerja keuangan perusahaan; Menganalisis kelayakan perusahaan
Lebih terperinciMateri ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN
Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.
ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman serta sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan 1. Untuk mengambil suatu keputusan investasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal yang penting karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu wacananya Krisis Tetap Ancam Indonesia menyebutkan bahwa setelah 10 tahun krisis ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Kredit
Pengelolaan Risiko Kredit Manajemen Risiko, Sesi 6 Latar Belakang 1. Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. 2. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
Lebih terperinciAnalisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar
Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh
Lebih terperinciBAB II LAPORAN ARUS KAS
12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi (Harnanto,1984).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)
ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan
Lebih terperinciBAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA
BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA 1.1. Manajemen Kas Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat ketat. Menghadapi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT
ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh
Lebih terperinciMANAJEMEN KAS. Minggu 7 1
MANAJEMEN KAS PENGERTIAN KAS Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Kas yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan yang merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
Lebih terperinciREKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007
REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Langkah awal dalam menganalisis suatu risiko adalah dengan melakukan identifikasi pada risiko dan sumber risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan,
Lebih terperinciMagister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan keuangan mengandung informasi mengenai profitabilitas,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah salah satu contoh bidang pergerakan usaha yang tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat dekat dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan
Lebih terperinci