Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan"

Transkripsi

1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015

3 KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi bagian dari hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang saling menghargai, menghormati, tolong menolong, menumbuhkan sikap toleransi, persahabatan, dan perdamaian. Untuk memenuhi hak memperoleh pendidikan bagi kelompok masyarakat orang dewasa, pendidikan nonformal melalui layanan program pendidikan masyarakat diharapkan dapat mendorong tumbuhnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat melalui layanan program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, penataan kelembagaan pendidikan nonformal, dan layanan program pendidikan masyarakat lainnya. Melalui berbagai inisiatif dan inovasi program yang dikembangkan setiap tahun diharapkan dapat menyumbang investasi pendidikan nasional dalam upaya pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang hasilnya dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat. ii Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan iii

4 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini, diharapkan sebagai acuan bagi lembaga/ organisasi masyarakat mitra kerja Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebagai pengelola dan penyelenggara program di daerah, untuk mengakses bantuan dan menyelenggarakan program di lapangan, serta acuan bagi para pemangku kepentingan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan program pendidikan masyarakat. Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Jakarta, April 2015 Plt. Direktur Jenderal, Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. NIP KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Penndidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya dapat meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat dalam proses pembelajaran pendidikan sepanjang hayat. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk orang dewasa melalui berbagai program yang terintegrasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal. Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal juga semakin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu dan penjaminan kualitas pelaksanaan program pendidikan masyarakat, perlu disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan dan melaksanakan program pendidikan masyarakat tahun iv Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan v

5 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pembina, pengelola atau penyelenggara program pendidikan masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan program dan kegiatan. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-nya kepada kita semua. Amin. Jakarta, April 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dr. Wartanto NIP DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 3 C. Tujuan Petunjuk Teknis... 4 BAB II DISKRIPSI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PKH) PEREMPUAN... 5 A. Rasional... 5 B. Tujuan PKH Perempuan... 6 C. Peserta Didik Program PKH Perempuan... 6 D. Penyelenggara dan Pendidik/Tutor/Nara Sumber... 7 E. Sarana dan Prasarana... 8 F. Standar Kompetensi Lulusan PKH Perempuan... 9 G. Sumber Belajar dan Pemilihan Bahan Ajar PKH Perempuan.. 10 H. Diskripsi Kegiatan Pembelajaran PKH Perempuan BAB III BANTUAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN 16 A. Pengertian Bantuan dan Bantuan PKH Perempuan B. Tujuan Bantuan PKH Perempuan C. Alokasi dan Peruntukan Bantuan BAB IV TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN A. Lembaga yang dapat Mengajukan Proposal B. Persyaratan Administrasi Lembaga C. Persyaratan Teknis Lembaga D. Mekanisme Penyaluran Bantuan PKH Perempuan vi Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan vii

6 BAB V MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI A. Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan BAB VI PELAPORAN A. Ketentuan Pelaporan B. Laporan Teknis Penyelenggaraan C. Laporan Keuangan BAB VII PENUTUP Lampiran Lampiran BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Satu dari dua puluh dua kelompok marginal di Indonesia disandang oleh perempuan, yaitu perempuan marginal. Kondisi marginal perempuan terjadi di banyak bidang kehidupan baik disektor publik maupun domestik. Pendidikan, ekonomi, pekerjaan, kebijakan publik, hak-hak dasar perempuan, kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan manusia, kesetaraan gender, politik, dan kesehatan merupakan sebagian dari bidang kehidupan di dalamnya terbukti masih banyak me marginalisasikan perempuan. Di bidang kesehatan reproduksi, angka kematian ibu melahirkan masih relatif cukup tinggi. Hal tersebut sangat berkaitan pemenuhan hak akses terhadap layanan kesehatan perempuan belum mencukupi. Kebijakan di bidang pemenuhan layanan kesehatan perempuan khususnya yang terkait dengan fungsi reproduksi menyebabkan perempuan banyak yang tertinggal dalam pengetahuan dan belum mampu memberdayakan dirinya sendiri. Keterbatasan perempuan untuk mengakses sumbersumber informasi kesehatan, meningkatkan pengetahuan, serta layanan kesehatan reproduksi perempuan menyebabkan perempuan masih tertinggal. Kontribusi perempuan di bidang ketenagakerjaan dan ekonomi juga masih jauh tertinggal dibanding dengan laki-laki. Di bidang politik keterwakilan perempuan di lembaga legislatif sangat rendah, bahkan di lima provinsi di Indonesia pada periode , perempuan tidak terwakili di legislatif tingkat provinsi. Hal demikian mengakibatkan aspirasi perempuan rentan tidak terakomodir ketika viii Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 1

7 legislatif menetapkan produk legislatif yang melibatkan perempuan sebagai subjek perundang-undnagan yang dilahirkan. Pemberdayaan perempuan secara simultan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan (capability) dan kualitas hidupnya, keluarga dan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya aspek spiritualitas, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Melalui pemberdayaan perempuan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perempuan, yang pada akhirnya akan bermuara pada terpenuhinya harkat dan martabat perempuan. Pemenuhan hak-hak pendidikan yang menjadi hak dasar perempuan, terbukti masih terjadi ketimpangan sangat serius di negeri ini. Secara nasional angka rata-rata tingkat buta huruf penduduk perempuan masih jauh tinggi di banding laki-laki. Data statistik menunjukkan bahwa 30 kabupaten/kota di 13 provinsi di Indonesia rata-rata angka buta aksara yang disandang penduduk perempuan masih di atas rata-rata nasional. Perempuan marginal adalah sebuah masalah. Kemarginalan penduduk perempuan sangat berpotensi akan menurunkan kemarginalan kepada generasi yang dilahirkan. Perempuan marginal sangat rentan mengalami masalah sosial, dan sangat beresiko secara sosial. Memberdayakan perempuan marginal melalui jalur pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Pendidikan pemberdayaan perempuan merupakan instrumen untuk mobilisasi sosial baik vertikal maupun horisontal pada perempuan marginal. Menarik dan mengeluarkan perempuan dari kemarginalan yang dialami, menjadi pintu mulia untuk membantu perempuan lebih berdaya, bermartabat, baik secara sosial maupun ekonomi. Rasional tersebut menjadi pertimbangan mendasar bahwa untuk mencegah makin termarginalkan, untuk mengeluarkan perempuan dari situasi marginal, memberdayakan perempuan merupakan pilihan bijaksana. Memberdayakan perempuan dalam segala aspek kehidupan menjadi pintu pembuka bagi perempuan untuk selanjutnya mampu memberdayakan dirinya sendiri. Sekurang-kurangnya empat kecakapan yang perlu dikembangkan melalui Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Perempuan yang berorientasi pemberdayaan perempuan, sebagai instrumen memberdayakan perempuan marginal. Keempat kecakapan tersebut yaitu kecakapan personal, sosial, intelektual, dan kecakapan vokasional. PKH Perempuan merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan, ketertinggalan pendidikan yang dialami perempuan marginal. Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat selaku pengelola fasilitasi, lembaga calon penyelenggara, dinas pendidikan terkait dalam mendampingi dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang program PKH Perempuan, serta lembaga calon penyelenggara yang berkepentingan untuk mengusulkan untuk menyelenggara kegiatan PKH Perempuan. Petunjuk teknis ini mengandung pokok-pokok penjelasan yakni: (i) deskripsi terbatas tentang Program PKH Perempuan, (ii) tata cara mengajukan usulan kegiatan pembelajaran perempuan marginal melaui program PKH perempuan. Sangat dianjurkan lembaga mempelajari sebaik-baiknya petunjuk teknis ini sebelum mengajukan usulan kegiatan, sehingga usulan yang disampaikan memiliki asas manfaat bagi masyarakat, serta sesuai dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis terkait. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan. 4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA); 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan 2 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 3

8 Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta aksara (GNP-PWB/PBA); 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 81 tahun 2013 tentang Satuan Pendidikan Nonformal; 8. Komitmen internasional : a. Deklarasi dunia tahun 1997 tentang pendidikan orang dewasa atau Confintea V, Adult Education, The Hamburg Declaration-the Agenda for the Future; b. Kerangka Aksi Dakar Pendidikan Untuk Semua PUS (The Dakar Framework for Action on Education for All); c. Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals MDG s); d. Dasawarsa Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Decade of Education for Sustainable Development) C. Tujuan Petunjuk Teknis 1. Menyediakan informasi terbatas kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang Fasilitasi Program PKH Perempuan; 2. Memberikan pedoman kepada pihak lembaga dalam menyiapkan dan menyusun usulan menyelenggarakan pembelajaran PKH Perempuan; 3. Menyediakan pedoman kepada jajaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam melakukan penerimaan, pengelolaan, penilaian, pembinaan, pemantauan, dan evaluasi, serta supervisi penyelenggaraan Program PKH Perempuan; 4. Memfasilitasi unsur pengawasan internal dan/atau ekternal dalam melakukan pengawasan, pembinaan, audit pelaksanaan penyaluran fasilitasi penyelenggaraan Program PKH Perempuan. BAB II DISKRIPSI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN A. Rasional Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Perempuan adalah ikhtiar memberdayakan perempuan marginal melalui pendidikan. Perempuan marginal merupakan bagian dari masyarakat kurang beruntung yang mengalami masalah dan/atau sangat rentan menerima dampak resiko sosial yang diakibatkan oleh kondisi mereka yang marginal. Atas dasar pertimbangan tersebut maka pemberdayaan perempuan marginal melalui PKH Perempuan diarahkan sebagai tindakan yang bersifat memihak (affirmative action) yakni untuk menarik atau mengeluarkan perempuan dari keadaan marginal yang dialami. Upaya memberdayakan perempuan marginal melalui PKH Perempuan dirancang untuk mengenali, menggali, dan mengembangkan seoptimal mungkin potensi perempuan pada empat aspek kecakapan penting yaitu (i) kecakapan personal, (ii) kecakapan sosial, (iii) kecakapan intelektual, dan (iv) kecakapan vokasional. Hasil yang diharapkan melalui pembelajaran Program PKH Perempuan adalah perubahan perilaku, yaitu meningkatnya pengetahuan, kerampilan, dan sikap diri. Selanjutnya perempuan marginal mampu menolong dirinya sendiri untuk lebih berdaya dan keluar dari kondisi kemarginalannya menuju kualitas kehidupan dan tingkat kesejahteraan hidup yang lebih tinggi. Perempuan marginal memiliki sejumlah keterbatasan yang membelenggu dan menyulitkan mereka dalam memperoleh, harkat dan martabat hidup yang wajar sebagimana warga masyarakat lainnya. Resiko yang lebih besar yakni adanya kegagalan kelompok ini dalam mempertahankan diri karena ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan bertahan hidup. Pada keadaan seperti ini negara (pemerintah) wajib hadir untuk mencegah 4 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 5

9 dan membantu kelompok marginal khususnya perempuan agar sanggup mengatasi keadaan marginal yang dialami dan menarik mereka keluar dari kemarginalan. Inilah urgensi Program PKH Perempuan sebagai upaya sistematis pemerintah untuk mengeliminir dampak dan resiko sosial yang lebih besar bagi para perempuan marginal. B. Tujuan PKH Perempuan 1. Meningkatkan kualitas kecakapan personal, sosial, keterampilan vokasional, dan intelektual melalui peningkatan kemampuan keberaksaraan perempuan marginal; 2. Mereduksi potensi dampak resiko sosial kelompok perempuan marginal melalui diperolehnya keterampilan vokasional sebagai sarana meningkatkan pendapatan berbasis usaha mandiri atau berkelompok; 3. Memfasilitasi terciptanya situasi yang konduksif bagi perempuan marginal keluar dari kondisi marginal yang dialami menuju kehidupan yang lebih bermartabat. 4. Membangun mental mandiri dan wirausaha untuk pemberdayaan, harkat dan martabat perempuan marginal. C. Peserta Didik Program PKH Perempuan Peserta didik Program PKH Perempuan adalah perempuan dewasa dan marginal. Indikator perempuan marginal digambarkan pada tabel berikut. Tabel 1. Indikator Perempuan Marginal Calon Peserta Didik PKH Perempuan No Aspek Indikator Utama/Sub Indikator Keterangan 1 Pendidikan 1. Pendidikan rendah (urutan prioritas): 1.1. Berkeaksaraan rendah 1.2. Putus sekolah dasar 1.3. Tamat sekolah dasar (setara) 1.4. Tidak tamat SMP (setara) 1.5. Tamat SMP (setara) 1.6. Tidak tamat SMA (setara) Skala prioritas calon peserta didik PKH Perempuan ini sifatnya berurutan. 2 Usia 2.1. Usia Tahun (dewasa) Terhitung pada saat dilakukan identifikasi calon peserta didik No Aspek Indikator Utama/Sub Indikator Keterangan 3 S t a t u s Pekerjaan 4 Status Ekonomi 5 Geografis domisili 3.1. Tidak memiliki pekerjaan tetap dan Terhitung saat mulai penghasilan yang tidak pasti: dilaksanakan kegiatan Pekerja rumah tangga (PRT) pembelajaran PKH Perempuan pekerja migran; Perempuan Buruh tidak tetap Calon tenaga kerja luar negeri Pasca-tenaga kerja luar negeri Korban/rentan korban perdagangan manusia Korban/sedang mengalami dampak pasca-bencana alam 3.2. Tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), atau Calon PNS; 3.3. Tidak berstatus Anggota Tentara Nasional Indonesia & Kepolisian RI; 3.4. Tidak berstatus sebagai pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD), atau yang sejenis; Tidak mampu (miskin) 5.1. Pedesaan dan/atau perkotaan; 5.2. Terpencil dan/atau terisolir, 5.3. Terluar, terdepan, tertinggal 6 Status sosial Perempuan penyandang dan/atau rentan masalah sosial. Lembaga calon penyelenggara diharapkan berlaku cermat dalam menerapkan indikator untuk mengidentifikasi dan menyeleksi calon peserta didik PKH Perempuan. Kecermatan tersebut sangat penting karena kondisi lokal setempat masing-masing lokasi calon tempat penyelenggaraan, calon peserta didik yang tersedia, dan ketersediaan sumber daya diyakini berbeda-beda. D. Penyelenggara dan Pendidik/Tutor/Nara Sumber 1. Penyelenggara PKH Perempuan Ketua atau penanggungjawab lembaga penyelenggara adalah pihak yang paling bertanggung jawab tentang perencanaan, pelaksanaan, 6 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 7

10 keberhasilan, pertanggungjawaban, dan penggunaan bantuan biaya pembelajaran PKH Perempuan. 2. Pendidik/Tutor/Narasumber Ketua atau penanggungjawab lembaga penyelenggara wajib memfasilitasi tersedianya pendidik/tutor/nara sumber yang memiliki kapasitas memadai, sesuai kebutuhan untuk mendukung keberhasilan pembelajaran PKH Perempuan. Sebagai rambu-rambu, berikut ini kriteria calon pendidik/ tutor/nara sumber pembelajaran PKH Perempuan. a. Memiliki latar belakang pendidikan/pengalaman teknis sesuai dengan bidang kecakapan yang akan disampaikan dalam pembelajaran PKH Perempuan; b. Sekurang-kurangnya selama dua tahun terakhir berpengalaman melakukan tugas/fungsi menjadi pendidik/tutor/nara sumber tentang bidang kecakapan yang akan disampaiakn dalam pembelajaran PKH Perempuan; c. Khusus untuk bidang kecakapan vokasional, nara sumber teknis diutamakan seorang praktisi wirausaha, memiliki pengalaman atau mengalami langsung tentang kecakapan vokasional yang akan diajarkan kepada peserta didik PKH Perempuan; d. Seluruh pendidik/tutor/narasumber Program PKH Perempuan diprioritaskan memiliki wawasan atau pengalaman membelajarkan peserta didik orang dewasa. E. Sarana dan Prasarana Lembaga penyelenggara wajib memfasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan pembelajaran PKH Perempuan. Sarana dan prasarana tersebut harus memenuhi aspek teknis, kapasitas, kuantitas maupun kualitas. 1. Sarana dan Prasarana Pembelajaran PKH Perempuan a. Ruang tempat penyelenggaraan pembelajaran beserta kelengkapan yang terkait; b. Papan tulis, alat tulis, dan sejenisnya sesuai kebutuhan metode pembelajaran; c. Bahan ajar, buku rujukan sesuai jenis dan subjek kebutuhan pembelajaran; d. Bahan dan peralatan praktek, bahan pakai habis dalam jenis dan jumlah disesuaikan kebutuhan pembelajaran bidang kecakapan yang dipilih; e. Spanduk atau backdrop sebagai bahan sosialisasi/publikasi pembelajaran bersifat opsional (tidak wajib), tetapi untuk menghemat biaya, apabila diperlukan sebaiknya cukup dibuat secara sederhana; 2. Sarana Administrasi Pembelajaran PKH Perempuan Lembaga wajib menerapkan konsep tertib administrasi dalam penyelenggaraan dan pembelajaran PKH, dalam rangka mendukung hal tersebut maka dibutuhkan kelengkapan administrasi antara lain: a. Data kehadiran dan keikutsertaan peserta didik sesuai jadwal pembelajaran; b. Data kehadiran pendidik/tutor/nara sumber dalam pembelajaran yang dilaksanakan; c. Rencana pembelajaran PKH Perempuan; d. Catatan pembelajaran (kemajuan/perkembangan, hasil belajar) peserta didik PKH Perempuan; e. Buku lain yang dibutuhkan (pencatatan administrasi keuangan, dll). F. Standar Kompetensi Lulusan PKH Perempuan Program Pendidikan kecakapan hidup perempuan diselenggarakan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi sebagai berikut: 1. Memiliki perilaku dan etika yang mencerminkan sikap orang beriman, bertanggungjawab dan berinteraksi dengan lingkungan kerja, masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mampu mengenal dan mengembangkan potensi diri dalam rangka aktualisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Memiliki keterampilan vokasional yang dibutuhkan dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat. 4. Mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat secara umum dan bagi perempuan secara khusus. 8 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 9

11 G. Sumber Belajar dan Pemilihan Bahan Ajar PKH Perempuan 1. Sumber Belajar Sumber belajar pendidikan orang dewasa pada pendidikan non formal menganut prinsip terbuka dan banyak jenis/tidak terbatas. Berbagai macam sumber informasi yang memiliki muatan nilai informasi positif dan relevan dapat menjadi sumber belajar. Sumber belajar untuk pembelajaran PKH Perempuan menurut dasar pemilihannya dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang khusus untuk pembelajaran PKH Perempuan 1) Pendidik/tutor/nara sumber teknis yang dipilih secara khusus dan memiliki kemampuan memadai di bidang pelatihan yang dipilih dalam pembelajaran PKH Perempuan; 2) Buku, modul, brosur, leaflet dan bahan sejenis lainnya yang dibuat secara khusus sesuai kisi-kisi materi rancangan pembelajaran dan dimaksudkan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran PKH Perempuan yang dilaksanakan. b. Sumber belajar lain yang dapat dimanfaatkan 1) Segala sesuatu yang sudah tersedia di masyarakat, dalam diri peserta didik yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber belajar PKH Perempuan. Sumber belajar ini tidak digunakan sebagai sumber belajar utama program PKH Perempuan. 2) Contoh sumber belajar termanfaatkan ini buku atau terbitan lainnya yang sudah tersedia di masyarakat, lingkungan sekitar, pengalaman peserta didik, pengalaman tutor, bangunan, kantor desa, puskesmas, posyandu, kelompok tani, tempat pelelangan ikan, kebun, kantor penyuluh pertanian dan lain sebagainya. 2. Pemilihan Bahan Ajar PKH Perempuan Bahan ajar merupakan sumber belajar utama (pokok) yang dipilih dan ditetapkan sebagai sumber belajar PKH Perempuan yang dilaksanakan. Lembaga penyelenggara bertanggung jawab memilah dan memilih serta menetapkan bahan ajar yang akan digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Seleksi Bahan ajar wajib dilaksanakan sebelum mengirimkan proposal dan dicantumkan secara jelas dalam rencana program pembelajaran (RPP). Lembaga penyelenggara juga tetap dapat menggunakan bahan ajar pelengkap disamping bahan ajar pokok. Bahan ajar pelengkap bersifat mendukung dan memberikan tambahan pengayaan kepada hasilhasil belajar PKH Perempuan. Penggunaan bahan ajar pelengkap dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran masih berlangsung maupun pasca-pembelajaran PKH Perempuan. Pemilihan jenis dan subjek bahan ajar pelengkap mempertimbangkan kebutuhan dan ketersediaanya di lingkungan peserta didik. H. Diskripsi Kegiatan Pembelajaran PKH Perempuan 1. Ketentuan Umum Penyelenggaraan a. Lembaga melaksanakan PKH Perempuan dalam dua kegiatan yaitu: (i) membelajarkan dan/atau melatih peserta didik; (ii) mendampingi peserta didik pasca-pembelajaran dan/atau pelatihan. b. Ruang lingkup subjek pembelajaran dan/atau pelatihan PKH Perempuan sekurang-kurangnya: (i) kecakapan personal; (ii) kecakapan sosial; (iii) kecakapan vokasional; dan (iv) kecakapan intelektual; c. Lembaga wajib semaksimal mungkin mengupayakan tercapainya hasil pembelajaran PKH Perempuan yaitu perubahan perilaku (meningkatnya pengalaman belajar) peserta didik dalam (i) kecakapan personal; (ii) kecakapan sosial; (iii) kecakapan vokasional; dan (iv) kecakapan intelektual; d. Kegiatan pembelajaran dan/atau pelatihan dilakukan sekurangkurangnya 66 jam, dilanjutkan pendampingan sekurangkurangnya selama dua bulan sejak pembelajaran berakhir. e. Lembaga melakukan pendampingan secara kelompok dan/atau perorangan dengan kegiatan pokok praktik pengembangan 10 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 11

12 usaha ekonomi produktif dan/atau kegiatan relevan lain untuk memberdayakan peserta didik; 2. Ketentuan Rombongan Belajar PKH Perempuan a. Pembelajaran PKH Perempuan dilaksanakan dalam bentuk rombongan atau kelompok belajar; b. Satu rombongan atau kelompok belajar terdiri dari 25 atau 30 orang perempuan sebagai peserta didik; c. Satu lembaga yang memenuhi syarat dapat mengajukan usulan menyelenggarakan lebih dari satu rombongan belajar PKH Perempuan dalam satu proposal; d. Lembaga dengan usulan lebih dari satu rombongan belajar PKH Perempuan tersebut dalam butir 2.c, wajib memenuhi syarat yakni peserta didik dan jenis kecakapan vokasional antara rombongan satu dengan lainnya berbeda; 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Lembaga bersama pendidik/tutor/nara sumber yang ditetapkan wajib membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP bersifat spesifik yaitu hanya digunakan untuk mengembangkan kecakapan hidup peserta didik yang sudah ditetapkan; b. RPP dikembangkan dari setiap standar kompetensi lulusan (SKL) PKH Perempuan. RPP dirancang secara komprehensif untuk dilaksanakan pada satu kali atau lebih pertemuan pembelajaran PKH Perempuan sekaligus. c. Berdasarkan RPP yang sudah dibuat, pendidik/tutor/nara sumber membuat bagian - bagian RPP yang dilaksanakan untuk setiap pertemuan sesuai jadwal pembelajaran PKH Perempuan yang ditetapkan. d. RPP PKH Perempuan dibuat secara tertulis dengan cakupan dan struktur penulisan: 1) Identitas lembaga penyelenggara; 2) Jumlah peserta didik (rombongan belajar); 3) materi pokok (subjek); 4) alokasi waktu (dalam satuan jam atau 60 menit); 5) tujuan pembelajaran, 6) indikator capaian kompetensi peserta didik; 7) materi pembelajaran (turunan dari materi pokok/subjek); 8) metode pembelajaran; 9) media, alat, bahan, dan sumber belajar; 10) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan 11) penilaian hasil pembelajaran; e. Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan belajar peserta didik dan beorientasi untuk mencapai tujuan. 1) Ruang lingkup materi pembelajaran kecakapan personal dan sosial sekurang-kurangnya seperti berikut: a) Etika/budi pekerti, dan keteladanan b) Keterampilan berkomunikasi c) Keterampilan mengambil keputusan d) Kesehatan keluarga, ibu dan anak e) Kerukuntetanggaan dan perdamaian f) Kepedulian/pelestarian lingkungan g) Kecakapan mengatur keuangan rumah tangga 2) Kecakapan Vokasional Jenis atau bidang kecakapan vokasional dipilih dengan memperhatikan kebutuhan warga belajar, potensi dikembangan menjadi usaha ekonomi produktif dan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi peserta didik dan/atau kelompok peserta didik, serta bahan baku produksi berbasis potensi lokal dan mudah didapatkan. f. Rencana pelaksanaan pembelajaran dirancang menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi), mengutamakan pengalaman peserta didik. g. Peserta didik yang telah selesai belajar diberikan diberikan modal untuk mengembangkan usaha secara kelompok. 12 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 13

13 h. Lembaga pasca-pembelajaran melakukan pendampingan kepada peserta didik secara kelompok sekurang-kurangnya selama dua bulan atau setara dengan 16 jam. Pendampingan bertujuan untuk memberikan bantuan dan atau bimbingan teknis dalam merintis, mengembangkan, dan melaksanakan usaha kelompok. i. Teknis pelaksanaan pendampingan kelompok usaha peserta didik, disepakati bersama oleh lembaga dan kelompok usaha peserta didik, sesuai kesiapan waktu, tempat, dan usaha yang dikembangkan kelompok peserta didik. 4. Penilaian Pembelajaran PKH Perempuan a. Lembaga wajib melakukan penilaian kepada peserta didik selama dan pasca-pembelajaran PKH Perempuan. b. Objek penilaian meliputi proses, hasil belajar, selama pelaksanaan pendampingan pasca-pembelajaran. c. Penilaian proses pembelajaran dilaksanakan selama pembelajaran masih berlangsung, bertujuan untuk melakukan perbaikanperbaikan terhadap efektifitas pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan memperbaiki RPP untuk pembelajaran selanjutnya; d. Penilaian hasil belajar bertujuan mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam RPP, yaitu perubahan perilaku peserta didik. Indikator capaian tersebut meliputi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan/kecakapan hidup peserta didik. Penilaian hasil belajar ini dilaksanakan setelah seluruh kegiatan pembelajaran (66 jam) selesai dilaksanakan. e. Lembaga menetapkan ruang lingkup materi penilaian berdasarkan ruang lingkup subjek pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP yang dilaksanakan. f. Penilaian selama dan pasca-pendampingan dilakukan untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan dan kemajuan usaha kelompok. g. Pendidik/tutor/nara sumber PKH Perempuan merupakan perlaku utama rangkaian penilaian peserta didik sejak proses hingga pendampingan pasca-pembelajaran. h. Lembaga bersama tim pendidik/tutor/nara sumber mengembangkan instrumen penilaian berbasis observasi/ pengamatan kinerja, hasil karya (portofolio), pameran, lombalomba, dan alat evaluasi lain yang relevan. 5. Surat Keterangan Kompetensi. a. Bagi peserta didik yang selesai mengikuti pendidikan keterampilan non terstruktur (tidak ada kurikulum nasional) dapat dilakukan evalusi akhir pendidikan keterampilan dan yang lulus diberi surat keterangan oleh lembaga penyelenggara. b. Bagi peserta didik yang selesai mengikuti pendidikan keterampilan terstruktur (menggunakan kurikulum nasional berbasis kompetensi) wajib mengikuti uji kompetensi oleh satuan pendidikan terakreditasi atau lembaga sertifikasi. 6. Tindak Lanjut Pasca-Pembelajaran PKH Perempuan Lembaga penyelenggara bersama pendidik/tutor/nara sumber terkait memberikan pendampingan kepada peserta didik dengan ruang lingkup kegiatan antara lain: a. Memberikan fasilitasi pembentukan kelompok usaha peserta didik pasca-pembelajaran; b. Menyediakan layanan konsultasi usaha yang dikembangkan kelompok atau perorangan; c. Memberikan fasilitasi untuk pengembangan jaringan pemasaran hasil usaha kelompok peserta didik khususnya untuk kegiatan ekonomi produktif atau aktualisasi diri; d. Melaksanakan pemantauan dan supervisi secara berkesinambungan serta manajemen pelaksanaan kelompok usaha peserta didik pasca-pembelajaran; e. Memberikan fasilitasi keikutsertaan anggota kelompok dalam kegiatan pelatihan-pelatihan terkait yang diselenggarakan lembaga dan/atau pihak lain; 14 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 15

14 BAB III BANTUAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN A. Pengertian Bantuan dan Bantuan PKH Perempuan 1. Belanja Bantuan Sosial bidang pendidikan dan kebudayaan yang selanjutnya disebut belanja bantuan adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud No. 24 Tahun 2014). 2. Bantuan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan adalah penyerahan kepada masyarakat dalam bentuk tranfer uang, selanjutnya dipergunakan untuk memberdayakan perempuan marginal melalui pendidikan kecakapan hidup untuk memberikan perlindungan dari resiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup diri dan keluarganya. B. Tujuan Bantuan PKH Perempuan 1. Mengentaskan perempuan marginal usia tahun dari kondisi marginal ekonomi, sosial, dan keterampilan, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya; 2. Memberikan peluang perempuan marginal usia tahun untuk melakukan kegiatan ekonomi produktif guna memperoleh penghasilan dari kelompok usaha; 3. Mengentaskan perempuan marginal usia tahun dari kondisi marginal ekonomi, sosial, dan keterampilan, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya; 4. Melindungi perempuan marginal usia tahun dari kemungkinan dampak resiko sosial yang lebih besar, meningkatkan penghasilan dan kesejeahteraan hidup. C. Alokasi dan Peruntukan Bantuan 1. Alokasi Biaya PKH Perempuan a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun anggaran 2015 mengalokasikan bantuan PKH Perempuan sebesar Rp ,- (sepuluh milyar rupiah). Jumlah tersebut dipergunakan untuk membelajarkan perempuan marginal sebanyak orang. b. Biaya satuan seorang peserta didik PKH Perempuan yaitu Rp ,- (satu juta rupiah) c. Jumlah bantuan PKH Perempuan satu rombongan belajar adalah yaitu jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar dikalikan biaya satuan peserta didik; 2. Ketentuan Penggunaan Bantuan PKH Perempuan a. Lembaga wajib mematuhi ketentuan peruntukan bantuan PKH Perempuan sesuai komponen biaya yang ditetapkan dalam petunjuk teknis terkait; b. Usulan pengajuan rencana biaya pembelajaran (RAB) PKH Perempuan wajib disusun secara rinci menggunakan format yang terdapat pada format proposal lembaga (lampiran 1). c. Komponen-komponen peruntukan biaya pembelajaran PKH Perempuan diatur berikut. 16 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 17

15 No. Tabel 2. Ketentuan Penggunaan Bantuan PKH Perempuan Komponen Biaya Pembelajaran 1. Biaya Persiapan Pembelajaran ( 5%) a. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) PKH Perempuan Bentuk Pertanggungjawaban Kuitansi belanja konsumsi rapat (2x5 org), b. Koordinasi pra pelaksanaan dengan Kuitansi belanja konsumsi otoritas lokal, (Kades/RT/RW, unsur rapat (1x10 org); dinas terkait, pendidik/ tutor/nara Transport lokal, (1x 10 sumber, wakil calon peserta didik) org) 2. Biaya Pelaksanaan Pembelajaran ( 90%) a. Bantuan peserta didik, ( 10%) 1) Alat tulis peserta didik (untuk keg pembelajaran) 2) Konsumsi sederhana (berbahan/ produk lokal) Kuitansi belanja alat tulis. (1xjumlah peserta didik) Kuitansi belanja snack sederhana (jumlah peserta didik X jumlah pertemuan) 3) Hadiah (motivasi, jika perlu) Kuitansi belanja hadiah sederhana (insidental) b. Biaya pembelajaran ( 45%) 1) Transport lokal, honorarium pendidik/tutor/narasumber, (jumlah P/T/NS x peremuan x 1 kali) 2) Bahan (baku) praktik kecakapan vokasional, kecakapan sosial, personal, buku rujukan/sumber, buku/bahan ajar, bahan pakai habis untuk keg pembelajaran dll Kuitansi penerimaan transport lokal, per orang P/T/NS, (dari... ke lokasi pembelajaran) per kali datang sesuai jadwal pembelajaran. Kuitansi belanja sesuai jenis dan volume kebutuhan pembelajaran Alokasi (%) 5% 10% 15% 20% No. Bentuk Komponen Biaya Pembelajaran Pertanggungjawaban 3) Transport lokal, honorarium, Kuitansi penerimaan penanggung jawab penyelenggara, transpor lokal (dari... fasilitator lapangan ke lokasi pembelajaran), per orang, per satu kali kehadiran sesuai jadwal. c. Pendampingan pasca-pembelajaran ( 35%) 1) Transport lokal petugas Kuitansi penerimaan pendamping, (pengelola, pendidik/ transpor lokal (dari... ke tutor/nara sumber) lokasi pendampingan), per orang, per satu kali kehadiran sesuai jadwal. 2) Modal usaha untuk merintis/ mengembangkan usaha produktifekonomi peserta didik pascapembelajaran. Catatan: Modal usaha yang diserahkan kepada kelompok usaha peserta didik dapat berupa: Modal dana dan/atau barang/ peralatan modal usaha. 3. Penilaian dan Pelaporan ( 5%) a. Penggandaan bahan penilaian, bahan pakai habis, b. Penggandaan dan pengiriman laporan penyelenggaraan PKH Perempuan Kuitansi penerimaan dana modal usaha, dari penyelenggara kpd kelompok, atau Kuitansi belanja barang modal dan/atau berita acara serah terima barang modal dari lembaga penyelenggara kepada kelompok peserta didik. Kuitansi belanja layan dokumen (foto copy) Kuitansi belanja layan dokumen (foto copy), penjilidan laporan. Resi/kuitansi ekspedisi Alokasi (%) 10% 5% 30% 5% 18 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 19

16 BAB IV TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN A. Lembaga yang dapat Mengajukan Proposal 1. Kelompok Belajar 2. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 3. Majelis Ta lim 4. Rumah Pintar 5. Lembaga Kursus dan Pelatihan 6. Tim Penggerak Pembinaan Kesejarteraan Keluarga (TP-PKK), 7. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPP) Perguruan Tinggi Swasta; 8. Pusat Studi pada Perguruan Tinggi Swasta yang membidangi Gender dan/atau Perempuan; 9. Organisasi sosial dan kemasyarakatan, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, persyarikatan, atau sejenis. 10. UPTD SKB dan UPTD BPKB atau nama lain yang sejenis. B. Persyaratan Administrasi Lembaga Lembaga yang berminat mengajukan usulan menjadi calon penyelenggara PKH Perempuan wajib memenuhi persyaratan adminsitrasi, yakni memiliki/memperoleh: 1. Sekretariat/kantor lembaga yang bersifat menetap untuk sekurangkurangnya selama tiga tahun dan memasang papan nama lembaga yang sesuai; 2. Izin operasional/izin menyelenggarakan program yang relevan; 3. Rekomendasi tertulis dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Provinsi setempat; 4. Rekening bank aktif atas nama lembaga, dan sama dengan nama lembaga pada NPWP; 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga, dan sesuai dengan nama rekening; 6. Pengurus lembaga yang definitif, struktur organisasi, dan uraian tugas pengurus lembaga; 7. Keterangan izin domisili dari kepala kelurahan/kepala desa sesuai alamat domisili lembaga; 8. Bersedia menandatangani Pakta Integritas sebagai penyelenggara Program PKH Perempuan tahun 2015, (Format dalam lampiran 2); 9. Kesanggupan menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran baik yang dilaksanakan di gedung PKBM atau di masyarakat dimana lokasi peserta didik berada yang dibuktikan dengan pernyataan aparat setempat. C. Persyaratan Teknis Lembaga Lembaga yang dapat mengajukan usulan menjadi calon penyelenggara PKH Perempuan wajib memenuhi persyaratan teknis. Dokumen teknis berikut ini wajib dilampirkan dalam proposal Bantuan Penyelenggaaan PKH Perempuan. 1. Memiliki calon peserta didik PKH Perempuan sesuai kriteria yang ditetapkan, (dibuktikan dengan daftar calon peserta didik sesuai format dalam proposal pengajuan (lampiran 3); 2. Sanggup menyediakan pendidik/tutor/narasumber yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pembelajaran PKH Perempuan (sesuai dengan format Curiculum Vitae pada lampiran 8); 3. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKH Perempuan yang akan dilaksanakan (disusun mengacu format pada lampiran 4); 4. Memiliki Rencana Tindak Lanjut Pasca Pembelajaran PKH Perempuan untuk dilaksanakan setelah kelas pembelajaran PKH Perempuan selesai dilaksanakan, (disusun mengacu format lampiran 5); 20 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 21

17 5. Sanggup menyediakan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pembelajaran PKH Perempuan yang akan dilaksanakan (misalnya: media pembelajaran, dsb). Daftar ketersediaan sarana dilampirkan/disertakan dalam proposal). D. Mekanisme Penyaluran Bantuan PKH Perempuan Gambar 1. Diagram Alur Penyaluran Bantuan PKH Perempuan 1. Sosialisasi Program Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mensosialisasikan menyusun Program-program tahun 2015 melalui berbagai saluran informasi, antara lain: a. Forum rapat koordinasi direktorat dan dinas pendidikan propinsi, kabupaten/kota, FK-PKBM, FTBM, Forum Tutor, serta lembaga mitra terkait; b. Mengirimkan buku Petunjuk Teknis terkait kepada dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota, serta UPT PAUDNI yang tersedia di delapan lokasi, c. Mengunggah petunjuk teknis melalui website resmi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat di alamat; d. Sosialisasi program-program Dikmas tahun 2015 khususnya PKH Perempuan direncanakan juga disediakan dalam bentuk media simpan cakram (compact disk) yang saat ini sedang dalam penyiapan. e. Sosialisasi program juga dibantu secara berantai oleh jaringan mitra Dikmas yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan memanfaatkan media sosial yang juga banyak diakses oleh masyarakat luas. 2. Pengajuan Proposal 2.a Ketua lembaga terkait mengajukan permohonan tertulis kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk memperoleh rekomendasi sebagai penyelenggara Program PKH Perempuan. Permohonan dilampiri proposal PKH Perempuan yang sudah disusun lengkap. 2.b Apabila rekomendasi sudah diperoleh, selanjutnya lembaga segera mengirimkan proposal lengkap secara langsung ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Pengiriman proposal hendaknya menggunakan jasa ekspedisi yang tercatat pengirim memiliki bukti tertulis (resi) kirim yang juga berguna untuk memantau penerimaan dokumen oleh si alamat. Alamat pengiriman proposal adalah: Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 23

18 Pengiriman proposal dalam bentuk file (soft copy) dapat dilakukan terlebih dahulu atau bersamaan dengan proposal tercetak (hard copy) ke alamat Pengiriman proposal melalui (soft copy) tidak menggugurkan kewajiban mengirimkan proposal dalam bentuk cetak (hard copy). 3. Penilaian proposal a. Penilaian proposal PKH Perempuan dilakukan didasari dua pertimbangan, yaitu: 1) Keterbatasan ketersediaan bantuan tidak jauh lebih sedikit dibanding dengan jumlah lembaga pengusul untuk menjadi calon penyelenggara; 2) Upaya untuk memenuhi prinsip tepat sararan, yaitu memberikan bantuan kepada sasaran yang memang memenuhi kriteria dan berhak menerima manfaat Program PKH Perempuan; b. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengangkat tim penilai proposal terdiri dari sub tim penilai adminsitrasi dan sub tim penilai teknis. c. Pengangkatan anggota tim penilai proposal ditetapkan dengan keputusan pejabat pembuat komitmen terkait; d. Mekanisme, tata kerja, ruang lingkup tugas dan kewenangan tim penilai akan diatur lebih lanjut dalam pedoman penilaian proposal tahun Verifikasi Lembaga Direktorat Dikmas sebelum menetapkan lembaga penyelenggara PKH Perempuan dapat melakukan verifikasi kepada calon lembaga. Verifikasi dapat dilakukan dengan cara: a. Korespondensi dengan pihak terkait yang dinilai memiliki informasi yang dibutuhkan; b. Telaah dokumen, data, atau rekam jejak lembaga yang bersangkutan; c. Kunjungan langsung (visitasi) ke lokasi lembaga, dinas pendidikan terkait, atau sumber-sumber informasi yang tersedia di daerah domisili lembaga; 5. Penetapan lembaga Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menetapkan lembaga calon yang memenuhi syarat menjadi lembaga penyelenggara Program PKH Perempuan. Penetapan lembaga penyelenggara PKH Perempuan dilakukan dengan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen. 6. Akad Kerjasama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan lembaga penyelenggara Program PKH Perempuan yang sudah ditetapkan membuat ikatan kerja sama. Kedua belah pihak menandatangani ikatan kerja sama pada waktu dan tempat yang ditentukan. 7. Penerimaan Bantuan Penerimaan bantuan penyelenggaraan Program PKH Perempuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat kepada lembaga yang ditetapkan, dilakukan secara langsung melalui Kantor Pusat Perbendaraan Negara (KPPN) Jakarta III. Penerimaan bantuan dilakukan setelah kedua belah pihak menandatangani akad kerja sama. 8. Pelaksanaan kegiatan Lembaga penerima bantuan wajib melaksanakan program pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan sesuai akad kerjasama dan Petunjuk Teknis Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun Monitoring dan evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan monitoring dan pembinaan agar mencapai hasil yang optimal. 24 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 25

19 10. Laporan hasil kegiatan a. Laporan Awal Lembaga yang sudah menerima dana, segera menyampaikan laporan awal berupa pernyataan penerimaan dana (Sesuai dengan format lampiran 11) dan fotokopi buku rekening bank, (3) foto copy halaman transaksi yang mencantumkan bukti transfer yang dana bantuan. Laporan awal secara tertulis dan dilakukan segera setelah lembaga secara nyata menerima dana di dalam rekening. b. Laporan Penyelenggaraan Lembaga yang sudah melaksanakan kegiatan wajib menyampaikan laporan kegiatan sesuai format terlampir (Lampiran 12), selambatlambatnya satu bulan sejak kegiatan pembelajaran selesai: 1) satu eksemplar disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; 2) satu eksemplar disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi; dan 3) satu eksemplar disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. BAB V MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI A. Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi Objek monitoring, evaluasi, dan supervisi antara lain: 1. Kesesuaian rencana dengan penyelenggaraan kegiatan; 2. Pemanfaatan bantuan; 3. Kemajuan pelaksanaan kegiatan; 4. Tindak lanjut pasca-pembelajaran; 5. Kemanfaatan hasil pembelajaran. 6. Pelaksanaan pendampingan pasca-pembelajaran 7. Kemajuan dan perkembangan usaha peserta didik. B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan 1. Pengendalian Mutu Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan pengendalian mutu penyelenggaraan proses dan hasil penyelenggaraan PKH Perempuan. Dalam pelaksanaannya Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat bekerja sama dan/atau dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan Provinsi, dan/atau Kabupaten/Kota terkait. 2. Pengawasan Pengawasan terhadap penyelenggaraan Program PKH Perempuan oleh pengawas internal, Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta masyarakat. 26 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 27

20 BAB VI PELAPORAN Lembaga penyelenggara Peogram PKH Perempuan wajib menyerahkan laporan tertulis kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat. A. Ketentuan Pelaporan 1. Laporan Awal Laporan awal merupakan pemberitahuan pihak lembaga penerima bantuan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, yang berisi informasi bahwa dana bantuan sudah diterima. Laporan awal diserahkan segera setelah lembaga secara nyata menerima dana bantuan dalam rekening. Laporan awal dibuat menggunakan format pada lampiran 11. Alamat pengiriman laporan awal adalah: Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Ged. E, Lt. 8 Komplek Kemendikbud, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta. Laporan awal juga dapat dikirimkan melaluia surat elektronik pada alamat: subditsarpras.dikmas2011@gmail.com 2. Laporan Penyelenggaraan Kegiatan (Teknis) Lembaga menyerahkan laporan penyelenggaraan selambat-lambatnya satu bulan sejak kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Laporan penyelenggaraan disusun mengacu struktur pada lampiran 12. Laporan penyelenggaraan PKH Perempuan a. satu eksemplar disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; b. satu eksemplar disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi; dan c. satu eksemplar disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. B. Laporan Teknis Penyelenggaraan Laporan lembaga mencakup aspek laporan teknis penyelenggaraan program PKH Perempuan dan laporan keuangan (penerimaan dan penggunaan bantuan). Lembaga melaporkan secara komprehensif persiapan, pelaksanaan, dan hasil penyelenggaraan pembelajaran Program PKH Perempuan yang sudah dilaksanakan. C. Laporan Keuangan Lembaga melaporkan secara akuntabel penerimaan dan penggunaan bantuan disertai bukti-bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan antara lain memuat: 1. Pembukuan (Pencatatan Keuangan) a. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah b. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea materai c. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/ jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti d. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/dicatat sesuai urutan kejadiannya 2. Dokumen pendukung Pembukuan a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli dari pihak yang menerima pembayaran b. Bukti transaksi lainnya c. Fotokopi print out saldo terakhir rekening bank untuk setiap tahap penarikan d. Setiap dokumen yang ditandatangani harus distempel 28 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 29

21 Catatan: 1. Lembaga Penyelenggara yang tidak mampu menyampaikan laporan maksimal 1 bulan setelah kegiatan selesai dapat dikenai sanksi berupa: a)wajib mengembalikan dana yang telah diterima ke kas negara, b) diberi sanksi dengan tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Dit. Bindikmas dan c) dapat diteruskan ke jalur hukum karena disinyalir ada penyelewengan. 2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kemdikbud, tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima pengembalian dana bantuan dalam bentuk apapun untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan. BAB VII PENUTUP Petunjuk teknis ini disusun sebagai rambu-rambu yang masih bersifat umum. Implementasi Petunjuk teknis ini memerlukan kreativitas dan penyesuaian dengan karakteristik lembaga pengusul, jenis kegiatan dan potensi lokal yang tersedia. Semoga petunjuk teknis ini dapat memberikan arah dan memudahkan bagi semua pihak yang berkeinginan untuk menyelenggarakan program pendidikan kecakapan hidup perempuan. Apabila memerlukan informasi lebih lanjut tentang program PKH Perempuan, lembaga dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui alamat subditsarpras.dikmas2011@gmail.com 30 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Bantuan Program Pendidikan Kecakapan HIdup Perempuan 31

SUB DIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA TAHUN 2015

SUB DIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA TAHUN 2015 PROGRAM DAN LAYANAN SUB DIREKTORAT SARANA DAN PRASARANA TAHUN 2015 (SEBUAH DISKRIPSI) Oleh: MUH. NGASMAWI Kepala Subdit Sarana dan Prasarana Disampaikan pada Temu Koordinasi Penyelenggara Program Pendidikan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) ` PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3 Lampiran 3 DAFTAR NAMA TLD/FDI PENERIMA DANA INSENTIF TAHUN 2012 PROVINSI :... NO NAMA ALAMAT *) KAB/KOTA NAMA BANK CABANG/UNIT NO. REKENING MASA KERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) *) sesuai dengan

Lebih terperinci

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik 1 PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS i ii PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN Maksud Program ini pada dasarnya adalah program pembinaan dan peningkatan

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi ii Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015 KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015 Disampaikan pada Temu Koordinasi Penyelenggara Program Pendidikan Masyarakat Bandung, 30 April 2015 oleh: Dr. Ir.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DANA DALAM RANGKA PENYIAPAN AKREDITASI LEMBAGA PAUD

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DANA DALAM RANGKA PENYIAPAN AKREDITASI LEMBAGA PAUD MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DANA DALAM RANGKA PENYIAPAN AKREDITASI LEMBAGA PAUD SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL Undang-undang

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , , Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725501, 5725502, 5725507, 5725715, 5725716 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas@depdiknas.go.id Website

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , , Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman Senayan Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725501, 5725502, 5725507, 5725715, 5725716 Fax. : (021) 5725039 Email : dikmas@depdiknas.go.id Website

Lebih terperinci

B U P A T I B A L A N G A N

B U P A T I B A L A N G A N 1 SALINAN B U P A T I B A L A N G A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai III, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021-5725061, Fax.:

Lebih terperinci

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012

STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M TA HUN 2012 STA NDA R LAYA NA N DA N PROG RA M PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK TA HUN 2012 Yogyakarta, 16-18 Februari 2012 Sub Direktorat Pembelajaran dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan ii 1.3. Format Usulan Kata Sambutan 12 A. Iden tas Organisasi B. Dokumen Administrasi C. Kegiatan yang diusulkan Memasuki tahun 2015, perha an dunia tentang program pendidikan tertuju pada capaian akhir

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketunaaksaraan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Ketunaaksaraan juga sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G)

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G) i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

TOLAK. Bantuan Penyelenggaraan Koordinasi Penuntasan Pendidikan Anak Usia Dini Pra Sekolah Dasar pada Tahun 2018 PETUNJUK TEKNIS

TOLAK. Bantuan Penyelenggaraan Koordinasi Penuntasan Pendidikan Anak Usia Dini Pra Sekolah Dasar pada Tahun 2018 PETUNJUK TEKNIS MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN TOLAK Dicetak oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2018 www.paud.kemendikbud.go.id PETUNJUK TEKNIS Bantuan Penyelenggaraan Koordinasi Penuntasan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba No.774, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Pelaksanaan. Sewa barang. Milik Negara. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.40/Menhut-II/2014 TENTANG TATA

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBINAAN ORGANISASI

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU [ GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH BAGI SISWA KURANG MAMPU PADA SMA, MA, SMALB DAN SMK SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018 TENTANG SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN KOORDINASI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU MELALUI LOMBA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 411, 2014 KEMENSOS. Sosial. Lembaga Kesejahteraan Sosial. Lanjut Usia. Asistensi. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG ASISTENSI

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT

Lebih terperinci

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan,

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1990, 2016 KEMENAKER. Penempatan Tenaga Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DENGAN

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH BAGI SATUAN PENDIDIKAN DASAR INDONESIA DI LUAR NEGERI

Lebih terperinci

Pedoman Bantuan Beasiswa Uji Kompetensi

Pedoman Bantuan Beasiswa Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEPADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :..

PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :.. 0 FORMAT PROPOSAL (Calon Pengusul Tinggal Menyalin dan Mengisinya) PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN :.. DIAJUKAN OLEH :.( NAMA LEMBAGA) Alamat :..... DITUJUKAN KEPADA : DIREKTUR

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.723, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Hibah. Uang. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI

Lebih terperinci

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pengumpulan sumbangan masyarakat adalah penghimpunan dan/atau

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pengumpulan sumbangan masyarakat adalah penghimpunan dan/atau LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2015 KESRA. Sumbangan. Masyarakat. Pengumpulan. Penggunaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5677) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Penataan Kelembagaan PKBM

Penataan Kelembagaan PKBM Penataan Kelembagaan PKBM Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :..

PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :.. 0 FORMAT PROPOSAL (Calon Pengusul Tinggal Menyalin dan Mengisinya) PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG KETERAMPILAN :.. DIAJUKAN OLEH :.( NAMA LEMBAGA) Alamat :..... DITUJUKAN KEPADA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.894, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Arsip. Dokumentasi. Informasi Publik. Pengelola. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s

P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s 2 0 1 0 i P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s 2 0 1 0 i ii P e d

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN KHUSUS TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN KHUSUS TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN KHUSUS TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (BOP PAUD)

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (BOP PAUD) MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (BOP PAUD) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, - 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN)

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PENGADAAN PERANGKAT UJIAN ONLINE (SMK RUJUKAN) KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013

PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013 PEDOMAN BANTUAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PENGAWAS MELALUI POKJAWAS TAHUN 2013 a. Pengantar Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara jelas menyatakan bahwa tujuan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci