Jockey Proyek. Club Psikosis Dini. ËEÊE.HëF;tgj JOCKEY CLUB EARLY PSYCHOSIS PROJECT ;, v. qþ a.,*- # ffi;#ffi- AA\ Ëffi.fu ""* , {,. ï.
|
|
- Hendri Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ãfã!l osts Jockey Proyek Club Psikosis Dini ËEÊE.HëF;tgj JOCKEY CLUB EARLY PSYCHOSS PROJECT ;, v.\ 1ú \, {,. ï Published by: Jockey Club Early Psychosis Project Website: Publish date: August, 2015 Jockey Club Early Psychosis Project. All Rights Reserved Not for sale #i&1&#l Funded by: fr**ro"*o*o** WneHoqtongjnkqclübc ùiûctrusr *Àlr&Tå organizer: ãë7.rf frewtwntwofrongkdc t6iß&iê Collaborating Partners: qþ a.,*- # ffi;#ffi- AA\ Ëffi.fu ""*
2 Mengenai Proyek Psikosis Dini Jockey Club (JCEP) Gangguan psikotik adalah penyakit otak yang mempengaruhi perilaku dan kognisi. Gangguan ini menimbulkan beban jangka panjang yang besar bagi individu dan keluarga mereka. Dampak dari gangguan psikotik sebagian besar ditentukan oleh hasil dalam beberapa tahun pertama (masa kritis). Dampak dalam masa kritis tergantung pada manajemen klinis tertentu, serta menghindari keterlambatan dalam pengobatan, yang merupakan hal yang umum karena kurangnya pengetahuan dan stigmatisasi. Dengan pandangan atas kebutuhan ini, Yayasan Amal Hong Kong Jockey Club telah memberikan Universitas Hong Kong ijin proyek psikosis dini berjangka 5 tahun, Proyek Psikosis Dini Jockey Club (JCEP) di tahun Proyek tersebut bekerjasama dêngan dua organisasi non-pemerintah (Caritas - Layanan Pekerjaan Sosial Hong Kong, Asosiasi Kesehatan Mental Hong Kong) dan Hospital un'tuk layanan pendidikan, penelitian dan tujuan layanan. Proyek ini berlujua mbontuk model intervensi dini bagi pasien dewasa yang mengaìami gangguañ',þóikotik dan untuk menyediakan evaluasi ekonomis kesehatan dari efektivitas-biala''rnodel. Sebuah program intervensi multidisiplin terdiri dari manajemen kasus tahap tertentu dan program kelompok berbasis komunitas telah dikembangkan dan kegiatan pendidlkan termasuk kampanye kesadaran umum dan pelatihan bagi orang yang berperan sebagai penjaga telah dilaksanakan. Tim proyek terdiri dari dokter-dokter psikosis dlni, psikolog, pekerja sosial, terapis, ahli ekonomi kesehatan, perawat kesehatan jiwa, karyawan-karyawan organisasi non-pemerintah; di dukung oleh panel ahli internasional di bidang psikosis dini. Data penelitian dan information yang diperoleh dari proyek ini penting untuk komunitas penelitian internasional maupun untuk pengembangan layanan masa depan bagi penduduk Hong Kong. Situs web: \\ Jockey Club Proyek Ps kosis Dini O1
3 Bergaul dengan Pasien Psikosis Dini Apa yang harus saya lakukan jika saya menduga bahwa teman/anggota keluarga saya mungkin mengalami Psikosis Dini? Jika Anda menduga bahwa teman/anggota keluarga Anda mungkin mengalami gejala psikotik, Anda harus mendorong pasien untuk segera mencari bantuan. Penelitian telah membuktikan bahwa deteksi dan pengobatan dini penting untuk pemulihan. Siapa pun dari usia tahun, yang mungkin mengalami gejala psikotik, dapat menghubungi Hospital Authority Hotline layanan E.A.S.Y di , untuk kajian dan rujukan. Anda juga dapat menghubungi dan membuat rujukan sendiri. Pasien dan kerabai mereka juga dapat mencari bantuan dari Pusat Komunitas Terpadu untuk Kesehatan Jiwa (CCMW) di daerah setempat. Jika pasien berpotensi membahayakan diri sendlri atau orang lain, anda dapat langsung menghubungi ggg untuk bantuan, atau mendampingi pasien ke bangsal kecelakaan dan gawat darurat terdekat untuk bantuan. Bagaimana cara mendorong atau meyakinkan pasien untuk mencari bantuan jika mereka tidak memiliki pemahaman atas penyakit mereka? Pasien yang mengalami gejala psikotik mungkin tidak bersedia atau tidak merasa perlu untuk mencari bantuan atau menerima perawatan. Berikut ini adalah beberapa saran pada saat meyakinkan pasien untuk mencari bantuan: 1) Ketika pasien terpengaruhi gejala psikotik, emosi mereka kemungkinan akan terpengaruh dan fungsi kognitif mereka juga akan menurun, yang akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari seperti mempertahankan prestasi kerja dan pekerjaan rumah, dll. Kesulitan terkait lainnya seperti kurang tidur juga mudah terlihat. Kita dapat mendorong pasien untuk mencari bantuan dalam menghadapi perubahan dalam aspek ini. 2) Jika setelah mencoba beberapa kali, pasien masih tidak i ingin mencari bantuan, Anda dapat menghubungi Pusat Layanan Keluarga Terpadu atau Pusat Komunitas ïerpadu untuk Kesehatan Jiwa (CCMW) terdekat untuk bantuan lebih lanjut. { 1 Central Western & Southern Districts Fu Hong Society Tung Wah Group of Hospitals Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi Situs web Departemen Kesejahteraan Sosial islands District New Life Psychiatric Rehabilitation Association Eastern Districl Baptist Oi Kwan Social Service Richmond Fellowship of Hong Kong Wanchai Baptist Oi Kwan Social Service Kwun Tong The Mental Health Association of Hong Kong Wong Tai Sin Rjchmond Fellowship of Hong Kong Tseung Kwan O (South) Christian Family Service Centre Sai Kung & Tseung Kwan O (Nor1h) Kowloon City Stewards Ltd The Society of Fehabilitation and Crime Prevention, Hong Kong Yau Tsim Mong New Life Psychiatric Rehabilitation Association Shamshuipo New Life Psychiatric Rehabilitation Associatlon Tsuen Wan Caritas Hong Kong Kwai Tsino Baptist Oi Kwan Social Service Kwai Chunq New Life Psychiatric Rehabilitation Association Shatin Stewards Ltd New Life Psychiatric Rehabilitation Association Tai Po The Mental Health Association of Hong Kong North District Caritas Hong Kong Yuen Long Tuen Mun The Society of Rehabilitation and Crime Prevention, Hong Kong New Life Psychiatric Rehabilitation Association New Life Psychiatric Rehabilitation Assoc ation Hong Kong Sheng Kung Hui Welfare Council Limited OZ locf<ev Club Proyek Psikosis Dini Jockey Club Proyek Psikosis Oini OS
4 Ketika bergaul dengan pasien psikosis, bagaimana kita harus bereaksi terhadap gejala mereka? Setelah pasien psikosis pulih, terdapat kemungkinan bahwa mereka masih dipengaruhi oleh sisa-sisa gejala atau efek samping dari obat. Gejala negatif akan mempengaruhi keterampilan sosial pasien dan dorongan untuk bekerja. Mereka mungkin takut untuk berhubungan dengan orang lain dan menolak untuk pergi keluar. Sebagian besar perilaku pasien yang tidak biasa yang paling mudah terlihat disebabkan oleh gejala penyakit mereka. Pada saat menghadapi ini, anggota keluarga atau teman-teman mungkin merasa takut, kecil hati, kecewa atau putus asa. Namun, penting bagi kita untuk menunjukkan pengertian dan dukungan kepada mereka karena hal ini adalah sama sulitnya bagi mereka. Sikap sepert apa yang harus kita pegang ketika bergaul dengan pas en psikosis? Tidak ada cara atau aturan khusus dalam hal ini, tetapi ada beberapa poin utama dan anjuran yang dapat digunakan sebagai referensi:. Halusinasi dan khayalan adalah sangat nyata bagi pasien. Kita seharusnya tidak: - Berdebat dengan pasien mengenai kenyataan dari kandungan halusinasi dan khayalan pasien - Mengesampingkan atau mengabaikan perasaan pasien - Bersikap seperti ketakutan atau terkejut dengan halusinasi dan khayalan pasien - Mendorong dan menyetujui kandungan halusinasi dan khayalan pasien Karena halusinasi dan khayalan akan mempengaruhi emosi pasien dan membuat mereka merasa tersiksa, ketakutan atau bahkan marah. Kita harus berusaha untuk mengakui perasaan negatif mereka dengan membiarkan mereka mengekspresikan emosi mereka. lni akan membantu pasien merasa bahwa mereka didukung dan dipercaya oleh orang-orang sekitar mereka. Karena gejala-gejala tidak dapat dikendalikan oleh pasien, maka ketika pasien dipengaruhi oleh gejala-gejala tersebut, kita tidak boleh menyalahkan mereka atau menjadi frustasi terhadap tindakan mereka. ljika kemajuan pemulihan tidak memuaskan, pasien akan merasa putus asa dan frustasi. Kita harus berusaha untuk meluangkan lebih banyak waktu dengan mereka, memahami kekhawatiran mereka dan juga memberikan dukungan emosional yang terus menerus. ù. Sebagian besar pasien pulih dari psikosis dengan dukungan dan intervensi yang sesuai. Ada banyak layanan di masyarakat yang bertujuan untuk memudahkan pemulihan pasien Psikosis Dini. Kita dapat menyampaikan pesan pengharapan ini kepada pasien. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai psikosis dan juga proyek JCEP, silakan kunjungi: Perawatan Apakah Psikosis dapat diobati? Perawatan apakah yang tersedia? Psikosis dapat diobati. lntervensi obat dan psikologis adalah dua jenis utama dari perawatan. Gejala-gejala penyakit dapat dikendalikan dengan pengobatan yang sesuai. Dan juga, psikolog dan pekerja sosial dapat menawarkan intervensi psikologis yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap individual. lni dapat menolong pasien menangani reaksi emosional mereka karena bawaan penyakit, membangun kembali rasa percaya diri mereka dan mendorong mereka untuk memulai hidup baru. Mengapa psikosis perlu d obati secara dini? Sepefti penyakit yang lain, pengobatan dini dapat memudahkan pemulihan. Beberapa tahun pertama setelah permulaan awal psikosis adalah masa penting untuk pengobatan. Beberapa tahun ini sangat penting untuk menentukan hasil jangka panjang dari penyakit termasuk pemulihan fungsi. Penelitian membuktikan bahwa intervensi dini dapat membantu mengurangi efek negatif atau bahaya dalam lamanya waktu psikosis yang tidak diobati. Hal ìni juga dapat memungkinkan perkembangan yang efektif dan membantu pasien untuk memperoleh kembali kehidupan mereka yang menyenangkan. Dapatkah psikosis disembuhkan secara total? Banyak pasien dan anggota keluarga mereka berpikir bahwa pemulihan menyeluruh hanya dapat terjadi apabila pasien tidak perlu meminum obat dari psikiatrik lagi. Setiap pasien memiliki kecepatan pemulihan yang berbeda. Beberapa pasien dapat pulih dan berhenti meminum obat dalam waktu singkat pada masa pengobatan; beberapa pasien mungkin memerlukan waktu pengobatan yang lebih lama. Pemulihan fungsi (seperti studi, pekerjaan, keluarga, sosial, dan fungsi antarprìbadi) adalah salah satu tujuan utama pengobatan terlepas dari pemulihan gejala. Pada hakekatnya, kebanyakan pasien dapat melanjutkan gaya asli hidup mereka dan menjalani hidup yang bermanfaat. Oa locxev Chrb Proyek Psikosis Dini Jockey Club Proyek Psikosis Oini OS
5 Apakah intervensi psikologis (seperti Terapi Perilaku Kognitif) berguna untuk pemulihan pasien? Gejala psikosis dapat di kendalikan melalui pengobatan. lntervensi psikologis dapat membantu pasien untuk mengatur reaksi emosional (seperti rasa takut, putus asa, cemas dan khawatir, dll) terhadap penyakit dan gejala. Terapi Perilaku Kognitif secara spesifik dapat membantu untuk memahami pemikiran dan emosi dibalik gejala dan pengalaman mereka dan oleh karena itu mempermudah mereka untuk mengatasi kondisi mereka dengan lebih baik. Apakah pasien psikosis perlu untuk meminum obat untuk jangka waktu yang panjang? Obat untuk Psikosis Dini secara efektif dapat mengendalikan dan meminimalkan gejala pada pasien dan juga mengurangi kecemasan dan agitasi. Obat tersebut berperan sangat penting dalam mencegah kekambuhan. Penelitian menunjukkan bahwa jika pasien berhenti meminum obat satu tahun setelah gejala berkurang, akan memungkin bagi mereka untuk mengalami kekambuhan dalam setahun. Sebaliknya, jika pasien terus meminum obat, resiko untuk kambuh rendah. Oleh karena itu, umumnya dokter menganjurkan pasien untuk terus meminum obat psikiatrik untuk beberapa waktu setelah gejala berkurang, untuk mencegah kekambuhan. Apakah obat-obatan resep dokter membuat kecanduan? Obat-obatan antipsikotik tidak menimbulkan kecanduan. Bagaimana kesehatan fisik dan kognitif pasien terpengaruhi setelah penggunaan jangka panjang obat psikiatrik? Saat ini tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang obat-obatan psikiatrik dapat mengakibatkan efek negatif terhadap kesehatan fisik dan kognitif pasien. Walaupun obat tidak akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kognitif pasien, setiap obat memiliki efek sampingnya tersendiri dan tak terkecuali obat-obatan psikiatrik. Karena setiap pasien bereaksi secara berbeda terhadap beragam obat-obatan, tingkatan efek samping juga akan berbeda. Pasien harus dengan jujur menginformasikan kepada dokter mengenai reaksi mereka terhadap obat-obatan. Dengan begitu, dokter dapat menyesuaikan jenis obat dan dosis yang sesuai. ìndividual bereaksi secara berbeda terhadap obat-obatan, pasien harus dengan jujur menginformasikan kepada dokter mereka mengenai ketidaknyamanan yang disebabkan oleh obat tersebut, Telapi ketidaknyamanan dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, jadi dokter dapat memberikan bantuan yang sesuai. Kebanyakan efek samping dapat ditingkatkan setelah masa pengobatan, Jika pasien menolak untuk minum obat, apa yang harus dilakukan? Ada banyak alasan bagi pasien menolak untuk meminum obat. Sangat perlu bagi kita untuk memahami alasan yang sebenarnya untuk membantu mereka. Dibawah ini adalah alasan-alasan umum bagi pasien menolak untuk meminum obat dan beberapa saran untuk membantu: Sebab: Setelah minum obat, efek samping membuat pasien merasa tidak enak badan Solusi: Kita dapat dengan jujur memberitahukan situasi ini kepada dokter dan mengijinkan dokter untuk mengomentari situasi pasien dan menyarankan pengaturan yang sesuar, Sebab: Kurangnya pemahaman terhadap penyakit, tidak menganggap penting untuk minum obat Solusi: Kita dapat mencoba untuk menolong pasien memahami perubahan fisik dan emosional sebelum dan sesudah minum obat, contohnya obat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan pasien tidak akan curiga bahwa mereka sedang dilacak saat mereka pergi keluar, dll. Kita juga dapat mendorong pasien untuk menghadiri seminar dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit dan pengobatan Sebab: Gejala hilang dan pasien merasa tidak penting untuk minum obat lagi Solusi: Kita dapat membiarkan pasien untuk mengerti kemungkinan kambuh dan pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Jika setelah dorongan dan penjelasan, pasien masih menolak untuk minum obat, kita harus mencari bantuan dari medis untuk saran. Apa yang harus kita lakukan dengan efek samping obat? Penggunaan obat psikiatrik mungkin membawa efek samping dan efek sampingnya bervariasi tergantung pada dosis, jenis obat, dan reaksi individual. Karena setiap OO locf<ev Club Proyek Psìkosis Dini Jockey Club Proyek Psikosis Oini oz
6 Pemulihan Jika gejala hilang sepenuhnya, dapatkah pasien menghentikan pengobatan sendiri? Jika pasien merasa stabil dan gejala berkurang, dan pasien menginginkan untuk menghentikan pengobatan, mereka dapat berdiskusi dengan dokter mereka pada saat janji temu rutin. Dokter akan mempertimbangkan dengan referensi pada riwayat kesehatan pasien, kondisi pasien dan faktor pendukung lainnya dalam kehidupan sehari-hari pasien. Jalan untuk menghentikan obat adalah proses progresif, yang membutuhkan peniìaian rutin dan penyesuaian bertahap dosis obat. Tanpa penanganan yang teliti, terdapat resiko yang tinggi untuk kambuh setelah penghentian pengobatan yang tiba-tiba. Apakah mungkin untuk psikosis kambuh? Bagaimana kita mengh ndarinya? Psikosis dapat kâmbuh. Meminum obat psikiatrik yang dianjurkan dapat mengurangi resiko untuk kambuh. Juga, kesehatan psikologis dan fisik dan penyesuaian lingkungan dapat juga membantu mengurangi peluang untuk kambuh. Belajar untuk mengatasi stres, cara efektif untuk menghilangkan emosi negatif, dukungan dan dorongan dari keluarga dan teman-teman sangat penting untuk mencegah kekambuhan. Dapatkah pas en psikosis menikah dan melahirkan bayi? Pasien yang sudah pulih dengan psikosis tidak berbeda dengan kita. Penyakit ini tidak akan mempengaruhi pernikahan pasien atau kemampuan untuk melahirkan bayi. Pasien dapat terus menikmati kesenangan membuat teman baru dan membangun hubungan intim. Membentuk keluarga yang sehat dan bahagia juga membantu pasien i dalam pemulihan. Selain itu, fungsi reproduksi biasanya tidakakanterpengaruho ehpenyakit'untukitu,tidak \ { ada masalah dengan melahirkan bayi. Jika pasien / '', mempunyai keraguan atau kekhawatiran, mereka dapat berkonsultasi langsung dengan psikiater untuk informasi lebih lanjut. (( \tti \.ll.j 7 rl OA locxev CruO Proyek Psikosis Dini
Bab 22: Informasi Umum dan Hotline
Bab 22: Informasi Umum dan Hotline Pusat Layanan Informasi Umum Departemen Dalam Negeri Anda dapat mengakses layanan informasi umum ini dengan pergi ke salah satu dari 20 Pusat Layanan Informasi Umum (PESC)
Lebih terperinciHIV The Health System in Australia (Language: Indonesian)
HIV The Health System in Australia (Language: Indonesian) HIV Sistem Kesehatan Di Australia 7.1 Pengenalan 7.2 Dokter-dokter Umum 7.3 Pelayanan Kesehatan Seksual 7.4 Rumah sakit - Rumah sakit 7.5 Pelayanan
Lebih terperinciSkizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?
Skizofrenia Skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak dan tergolong ke dalam jenis gangguan mental yang serius. Sekitar 1% dari populasi dunia menderita penyakit ini. Pasien biasanya menunjukkan gejala
Lebih terperinciHipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masing-masing dari kita mungkin pernah menyaksikan di jalan-jalan, orang yang berpakaian compang-camping bahkan terkadang telanjang sama sekali, berkulit dekil, rambut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fungsi utama Rumah Sakit yakni melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi kedokteran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik
Lebih terperinciEdukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini
Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET
Lebih terperinciStrategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model
Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model Oleh:
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciDewan Pelatihan Ulang Pegawai. Tindakan yang Ada dan Rencana Tindakan untuk Meningkatkan Kesetaraan bagi Etnis Minoritas
Dewan Pelatihan Ulang Pegawai Tindakan yang Ada dan Rencana Tindakan untuk Meningkatkan Kesetaraan bagi Etnis Minoritas Layanan Terkait Dewan Pelatihan Ulang Pegawai (ERB) menyediakan materi dan jasa pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang mengganggu fungsi mental sehingga menempatkan seseorang dalam kategori tidak sejahtera. Gangguan jiwa adalah respon maladaptif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Gangguan Jiwa BAB II TINJAUAN TEORI 2.1.1 Pengertian Gangguan Jiwa Gangguan jiwa merupakan perubahan sikap dan perilaku seseorang yang ekstrem dari sikap dan perilaku yang dapat menimbulkan penderitaan
Lebih terperinciTinjauan Layanan Kepemudaan, Layanan Perawatan dan Rehabilitasi Narkoba dan Layanan Pengembangan Masyarakat di Hongkong
Indonesia Tinjauan Layanan Kepemudaan, Layanan Perawatan dan Rehabilitasi Narkoba dan Layanan Pengembangan Masyarakat di Hongkong Petunjuk Layanan Untuk menampung kebutuhan pemuda yang beragam dan senantiasa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi
Lebih terperinciDemensia. DEMENTIA / Indonesian Copyright 2016 Hospital Authority. All rights reserved 1
Demensia Demensia baru-baru ini menarik perhatian banyak orang karena Prof. Charles Kao, seorang pemenang Hadiah Nobel di bidang fisika dan ayah dari teknologi serat optik, menderita penyakit demensia.
Lebih terperinciBAB I 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk fungsi berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan
Lebih terperinciDasar Dasar Pelayanan Pemulihan Gangguan Jiwa
Dasar Dasar Pelayanan Pemulihan Gangguan Jiwa M enurut Substance Abuse and Mental Health Service Administration (SAMHSA), sebuah badan milik pemerintah Amerika Serikat, pengertian dari pemulihan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial, selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Agar hubungan yang terjalin dengan lingkungan dapat berjalan dengan baik, setiap
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Stres adalah satu dari konsep-konsep sentral psikiatri, walaupun istilah ini
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Stres adalah satu dari konsep-konsep sentral psikiatri, walaupun istilah ini mempunyai sumber pada fisiologi dan keahlian. Karena pasien-pasien senang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa yang terjadi di era globalisasi dan persaingan bebas ini cenderung semakin meningkat. Peristiwa kehidupan yang penuh dengan tekanan seperti kehilangan
Lebih terperinciPekerja dengan keterbatasan menerima perlindungan yang sama.
Buku ini bertujuan menjelaskan dalam istilah sederhana mengenai aspek-aspek utama dari mekanisme penilaian produktivitas yang tersedia bagi para pekerja dengan keterbatasan berdasarkan peraturan upah minimum
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jiwa sampai saat ini memang masih dianggap sebagai penyakit yang memalukan, menjadi aib bagi si penderita dan keluarganya sendiri. Masyarakat kita menyebut
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya gangguan pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh. Penyakit ini
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skizofrenia Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat mengganggu. Psikopatologinya melibatkan kognisi, emosi, persepsi dan aspek lain dari perilaku.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Multi krisis yang menimpa masyarakat dewasa ini merupakan salah satu pemicu yang menimbulkan stres, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa pada manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Saya yang bernama Tantri Mawarni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Chaplin,gangguan jiwa adalah ketidakmampuan menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data
Lebih terperinciGAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA
GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinci1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP
NOMOR SOP : TANGGAL : PEMBUATAN TANGGAL REVISI : REVISI YANG KE : TANGGAL EFEKTIF : Dinas Kesehatan Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai PUSKESMAS TANAH TINGGI DISAHKAN OLEH : KEPALA PUSKESMAS TANAH TINGGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi, gangguan
Lebih terperinciProses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas
Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN) NAMA KELOMPOK 6 A4E : 1. Made Udayati (10.321.0864) 2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858) 3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859) 4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867)
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA
LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA Deskripsi Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses pemulihan dan faktorfaktor pendukungnya pada penderita gangguan bipolar Izin untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang biasa dikenal dengan lupus merupakan penyakit kronis yang kurang populer di masyarakat Indonesia dibandingkan
Lebih terperinciDETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA
Environment & Social Responsibility Division ESR Weekly Tips no. 30/III/2006 Sent: 20 Maret 2006 DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA Sebagian besar bahkan mungkin semua orang yang
Lebih terperinciⅡ-1 Berobat (Menggunakan Fasilitas Pengobatan )
Ⅱ-1 Berobat (Menggunakan Fasilitas Pengobatan ) 1. Pengobatan di Jepang Teknologi Kedokteran Jepang mempunyai tingkat teknologi yang tinggi, akan tetapi pada umumnya dokter tidak menjelaskan secara rinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, Dadang yang awalnya ingin melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya yang bernama Wida secara serentak batal menikah, karena
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Begitu banyak anak-anak di Nanggroe Aceh Darussalam
Lebih terperinci`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini
1 `BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa sekolah menengah umumnya berusia antara 12 sampai 18/19 tahun, yang dilihat dari periode perkembangannya sedang mengalami masa remaja. Salzman (dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi, gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan ini dipengaruhi oleh banyak faktor,
Lebih terperinciTIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS
TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS TUJUAN Memahami pengertian bencana dan krisis Memahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencana Mengidentifikasi respons individu terhadap
Lebih terperinciIntegrated Care for Better Health Integrasi Layanan untuk Kesehatan Yang Lebih Baik
Integrated Care for Better Health Integrasi Layanan untuk Kesehatan Yang Lebih Baik An ounce of prevention is worth a pound of cure Pencegahan kecil mempunyai nilai yang sama dengan pengobatan yang banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya, tetapi perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya, tetapi perlu berkomunikasi dengan orang lain. Disisi lain, manusia membutuhkan komunikasi untuk memperoleh
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH
GAMBARAN POLA ASUH PENDERITA SKIZOFRENIA Disusun Oleh: Indriani Putri A F 100 040 233 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat ditemukan pada semua lapisan sosial, pendidikan, ekonomi dan ras di
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dengan tanda dan gejala yang beraneka ragam, baik dalam derajat maupun jenisnya dan seringkali ditandai suatu perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan psikosis adalah gangguan kejiwaan berupa. hilang kontak dengan kenyataan yaitu penderita
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Gangguan psikosis adalah gangguan kejiwaan berupa hilang kontak dengan kenyataan yaitu penderita kesulitan membedakan hal nyata dengan yang tidak, umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman dimana segalanya telah menggunakan perangkat dan alat berteknologi canggih yang dapat menunjang berbagai kemudahan. Masyarakat lebih cendrung memilih
Lebih terperinciPemulihan Gangguan Jiwa: Pedoman bagi penderita, keluarga dan relawan jiwa
2014 Pemulihan Gangguan Jiwa: Pedoman bagi penderita, keluarga dan relawan jiwa dr. Gunawan Setiadi, MPH Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa Hak cipta pada penulis dan dilindungi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994). Seseorang mengalami kecemasan ketika mereka menjadi waspada terhadap keberadaan atau adanya
Lebih terperinciKoping individu tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
109 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harapan dan konsep Tuhan pada anak yang mengalami kanker, serta bagaimana mereka mengaplikasikan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM. Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan proses pikir : Waham
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM NamaKlien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin. terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan masyarakat utama, terutama di negara-negara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciMengenal Gangguan Stress Pasca Trauma
Materi ini merupakan salah satu bahan kuliah online gratis bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa dan perawat pendamping Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma Oleh: Tirto Jiwo Juni 2012 Tirto Jiwo
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA ANAK KORBAN KEKERASAN. Suryo Dharmono
PENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA ANAK KORBAN KEKERASAN Suryo Dharmono TOPIK BAHASAN Ruang lingkup penatalaksanaan Anak Korban Kekerasan ( AKK ) Aspek klinis dan penatalaksanaan medik pada AKK Fisik, AKK Seksual
Lebih terperinciKEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep
KEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep Dahulu klien masuk ke RSJ pada tahap akut (klien dg respon koping maladaptif), sekarang klien yg masuk RS berada pd tahap krisis dimana tujuan terapi adalah untuk stabilisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kasus gangguan jiwa berat mendapatkan perhatian besar di berbagai negara. Beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus gangguan jiwa berat mendapatkan perhatian besar di berbagai negara. Beberapa peneliti melaporkan kasus gangguan jiwa terbesar adalah skizofrenia. Menurut capai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu maupun Ayah memiliki hak yang sama dalam merawat dan membesarkan anak. Membesarkan anak bukanlah
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV-TR) agitasi didefinisikan sebagai
Lebih terperinciRK Jiwa minimal: 6. Diagnosa psikiatrik saat masuk 7. Riwayat psikiatrik 8. Catatan penilaian yang lengkap,termasuk keluhan pasien, komentar pasien
SUBPOKOK KE 15 RK Jiwa minimal: 1. Data identifikasi 2. Sumber rujukan 3. Alasan dirujuk 4. Status hukum pasien 5. Surat persetujuan yang diperlukan saat masuk,pengobatan, evaluasi dan sesudah perawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan pemulangan pasien adalah suatu proses dimana pasien mulai mendapat pelayanan kesehatan yang diberikan dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sendiri. Kehidupan yang sulit dan komplek mengakibatkan bertambahnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya serta bidangbidang yang lain telah membawa
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DILUAR NEGERI Sblm th 1860 perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif) Th 1873 Linda Richards mengembangkan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasa Takut dan Cemas Rasa takut dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti objek internal dan hal yang tidak disadari. Menurut Darwin kata takut (fear) berarti hal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Dampak skizofrenia bagi keluarga sangatlah besar, ini menyebabkan seluruh keluarga ikut merasakan penderitaan tersebut. Jika keluarga tidak siap dengan hal ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. aktivitas sehari-hari. Menurut WHO (World Health Organization) sehat adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitas
Lebih terperinciPERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email: heryana@esaunggul.ac.id PENDAHULUAN Perilaku seseorang memberi dampak yang penting terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian, serta manfaat penelitian ini. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya beban ekonomi, makin lebarnya kesenjangan sosial, serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi suatu hal yang mengancam bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan masyarakat Indonesia nampaknya sudah sangat mengkhawatirkan dan meningkat tiap tahunnya. Kepala Badan Narkotika
Lebih terperinciKalender Doa Januari 2016
Kalender Doa Januari 2016 Berdoa Bagi Wanita Cacat Berabad abad beberapa masyarakat percaya bahwa wanita cacat karena kutukan. Bahkan yang lain percaya bahwa bayi yang lahir cacat bukanlah manusia. Para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan dalam pekerjaan. Perubahan gaya hidup tersebut diantaranya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat. Hal ini membawa perubahan terhadap gaya hidup dan meningkatnya tuntutan dalam pekerjaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir,
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir, identifikasi masalah, ruang lingkup masalah, maksud dan tujuan penulisan tugas akhir, metode penelitian dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 1943).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tugas perkembangan yang utama dari seorang wanita adalah hamil dan melahirkan seorang anak, dan kemudian membesarkannya. Kehamilan adalah masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, modern dan industri. Keempat masalah kesehatan tersebut
Lebih terperinci