CHAPTER 8 REGIONAL ECONOMIC INTEGRATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "CHAPTER 8 REGIONAL ECONOMIC INTEGRATION"

Transkripsi

1 CHAPTER 8 REGIONAL ECONOMIC INTEGRATION oleh : Aprilia Kurniawati Aufa Zaki 'Izzat Nur Lailatuz Zakiyah Elok Arifatu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2014

2 Introduction Tujuan utama kita mempelajari integrasi ekonomi regional adalah sebagai berikut: 1. untuk mengeksplorasi perdebatan ekonomi dan politik sekitar integrasi ekonomi regional, memberikan perhatian khusus pada manfaat ekonomi dan politik serta biaya integrasi; 2. untuk meninjau kemajuan menuju integrasi ekonomi regional di seluruh dunia; dan 3. untuk memetakan implikasi penting dari integrasi ekonomi regional untuk praktek bisnis internasional. Sebelum menangani tujuan tersebut, terlebih dahulu mengetahui tingkat integrasi secara teoritis. Level of Economic Integration Free Trade Area Di daerah perdagangan bebas, semua hambatan untuk perdagangan barang dan jasa antara negara-negara anggota akan dihapus. Secara teoritis ideal di daerah perdagangan bebas, tidak ada diskriminatif tarif, kuota, subsidi, atau hambatan administrasi yang diperbolehkan untuk mendistorsi perdagangan antar anggota. Namun setiap negara diperbolehkan untuk menentukan kebijakan perdagangan sendiri berkaitan dengan nonanggota. Jadi, misalnya, tarif yang ditempatkan pada produk negara nonanggota dapat bervariasi dari anggota ke anggota. Customs Union Serikat pabean adalah salah satu langkah lebih lanjut menuju integrasi ekonomi dan politik penuh. Sebuah serikat pabean menghilangkan hambatan perdagangan antar negara anggota dan mengadopsi kebijakan perdagangan eksternal. Pembentukan kebijakan perdagangan

3 eksternal memerlukan mesin administratif yang signifikan untuk mengawasi hubungan dagang dengan nonanggota. Sebagian besar negara yang masuk ke dalam serikat pabean berkeinginan integrasi ekonomi yang lebih besar. Common Market Seperti serikat pabean, pasar umum secara teoritis yang ideal tidak memiliki hambatan perdagangan antar negara anggota dan kebijakan perdagangan eksternal. Tidak seperti serikat pabean, pasar umum juga memungkinkan faktor-faktor produksi bergerak bebas di antara anggota. Tenaga kerja dan modal bebas bergerak karena tidak ada pembatasan imigrasi, emigrasi, atau arus lintas batas modal antar negara anggota. Economic Union Sebuah serikat ekonomi memerlukan integrasi ekonomi yang lebih dekat dan kerjasama dari pasar umum. Seperti pasar umum, uni ekonomi melibatkan arus bebas produk dan faktor produksi antar negara anggota dan penerapan kebijakan perdagangan eksternal. Tidak seperti pasar umum, serikat ekonomi penuh juga memerlukan mata uang bersama, harmonisasi tarif pajak anggota, kebijakan moneter dan fiskal. Political Union Langkah menuju penyatuan ekonomi menimbulkan masalah bagaimana membuat birokrasi koordinasi bertanggung jawab kepada warga negara anggota. Jawabannya adalah melalui serikat politik. Uni Eropa adalah di jalan menuju serikat politik. The Case For Regional Integration Di bagian ini, kita akan membahas kasus ekonomi dan politik untuk integrasi dan dua hambatan untuk integrasi. Lalu pada bagian berikutnya, kita melihat kasus terhadap integrasi. The economic case for integration Kasus ekonomi untuk integrasi regional relatif mudah. Kami melihat dalam Bab 4 bagaimana teori-teori ekonomi perdagangan internasional memprediksi bahwa perdagangan bebas terbatas akan memungkinkan negara-negara untuk mengkhususkan diri dalam produksi barang dan jasa yang mereka dapat menghasilkan paling efisien. Hasilnya adalah produksi dunia lebih besar daripada yang mungkin dengan pembatasan perdagangan. Kami juga melihat di dalam bab bagaimana membuka sebuah negara untuk perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi di negara itu, yang menciptakan keuntungan yang dinamis dari perdagangan. Selanjutnya, kita lihat pada Bab 6 bagaimana investasi asing langsung (FDI) dapat mentransfer teknologi, pemasaran, dan manajemen pengetahuan untuk menjadi tuan rumah negara. Mengingat peran sentral pengetahuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka sebuah negara untuk FDI juga cenderung merangsang pertumbuhan ekonomi. Mengingat hal ini, cita-cita teoritis adalah tidak adanya hambatan aliran bebas barang, jasa, dan faktor-faktor produksi antara bangsa-bangsa. Namun, seperti yang kita lihat pada Bab 5 dan 7, kasus dapat dibuat untuk intervensi pemerintah dalam perdagangan internasional dan FDI. Meskipun lembaga-lembaga internasional seperti GATT dan WTO telah bergerak dunia menuju

4 rezim perdagangan bebas, keberhasilan masih kurang. Dalam dunia banyak negara dan banyak ideologi politik, sangat sulit untuk mendapatkan semua negara untuk menyetujui seperangkat aturan. Terhadap latar belakang ini, integrasi ekonomi regional dapat dilihat sebagai upaya untuk mencapai keuntungan tambahan dari arus bebas perdagangan dan investasi antara negara-negara luar yang dicapai dalam perjanjian internasional seperti GATT dan WTO. Lebih mudah untuk membangun perdagangan bebas dan rezim investasi di antara sejumlah negara-negara yang berdekatan daripada di antara masyarakat dunia. Masalah koordinasi dan kebijakan harmonisasi sebagian besar fungsi dari sejumlah negara yang mencari kesepakatan. Semakin besar jumlah negara yang terlibat, semakin besar jumlah perspektif yang harus didamaikan, dan akan semakin sulit untuk mencapai kesepakatan. Dengan demikian, upaya integrasi ekonomi regional didorong oleh keinginan untuk mengeksploitasi keuntungan dari perdagangan bebas dan investasi. The political case for integration Kasus politik untuk integrasi ekonomi regional juga tampak besar di sebagian besar upaya untuk membangun kawasan perdagangan bebas, serikat pabean, dan sejenisnya. Dengan menghubungkan ekonomi tetangga dan membuat mereka semakin tergantung satu sama lain. Pada gilirannya, potensi konflik kekerasan antara negara berkurang. Selain itu, dengan mengelompokkan ekonomi mereka, negara-negara dapat meningkatkan politik mereka di dunia. Pertimbangan ini mendasari pembentukan Komunitas Eropa (EC) pada tahun 1957 (EC adalah pendahulu dari Uni Eropa). Eropa telah mengalami dua perang yang menghancurkan di paruh pertama abad, baik yang timbul dari ambisi tak terkendali dari negara-bangsa. Mereka yang telah berusaha Eropa bersatu selalu memiliki keinginan untuk membuat wabah lain dari perang di Eropa tak terpikirkan. Banyak orang Eropa juga merasa bahwa setelah Perang Dunia II negaranegara Eropa tidak lagi cukup besar untuk menampung mereka sendiri di pasar dunia dan politik dunia. Kebutuhan untuk Eropa bersatu untuk menghadapi Amerika Serikat dan politik asing Uni Soviet tentu tampak besar dalam pikiran masyarakat pendiri eropa. Impediments to integration Meskipun argumen ekonomi dan politik yang kuat untuk integrasi, itu tidak pernah mudah untuk mencapai atau mempertahankan. Ada dua alasan utama, pertama, meskipun integrasi ekonomi menguntungkan mayoritas, ia memiliki biaya. Sementara bangsa secara keseluruhan dapat mengambil manfaat secara signifikan dari perjanjian perdagangan bebas regional, kelompok tertentu mungkin kehilangan. Halangan kedua integrasi muncul dari kekhawatiran atas kedaulatan nasional. Misalnya, kekhawatiran Meksiko tentang menjaga kendali kepentingan minyak yang dihasilkan dalam perjanjian dengan Kanada dan Amerika Serikat untuk membebaskan industri minyak Meksiko dari setiap liberalisasi peraturan investasi asing di bawah NAFTA. REGIONAL ECONOMIC INTEGRATION IN EUROPE Evolution of European Union Eropa adalah hasil dari 2 faktor politik:

5 1. Hancurnya dua perang dunia di Eropa Barat dan keinginan untuk perdamaian yang abadi 2. Negara Eropa menginginkan untuk mempertahankan negaranya di dunia politik dan di panggung ekonomi. Di samping itu, orang Eropa juga sadar akan potensi ekonomi yang bermanfaat bagi integrasi ekonomi Negara. Berawal dari berakhirnya perang dunia II menjadi titik tolak bagi beberapa Negara di eropa untuk mendorong terbentuknya integrasi Eropa. Pasca perang dunia II juga membawa perubahan besar dalam pola-pola hubungan antar Negara di level internasional. Awal mula Uni Eropa menjadi sebuah integrasi bangsa-bangsa di Eropa sekarang ini adalah dengan didirikannya The European Coal and Steel Community atau masyarakat eropa untuk batu bara dan baja yang juga dikenal sebagai Montanuinion pada tahun Adapun enam Negara sebagai pendirinya adalah Belgia, Jerman, Perancis, Italia, Luxemburg, dan Belanda. ECSC adalah organisasi internasional yang melayani untuk menyatukan negara-negara demokratis Eropa selama Perang Dingin dan menciptakan fondasi bagi perkembangan modern Uni Eropa. ECSC merupakan organisasi pertama yang didasarkan pada prinsip-prinsip supranasionalis. Perubahan paling mencolok dapat dilihat dari bermunculannya organisasi-organisasi kerjasama antar Negara, terutama ditingkat regional, semisal Uni Eropa. NAFTA, ASEAN, dan mercosur. Telepas dari motif pendiriannya, kehadiran organisasi-organisasi ini memberi warna baru bagi hubungan internasional. Dimana dunia cenderung bergerak pada suatu tatanan dunia baru yang dikuasi organisasi-organisasi regional. Batas-batas Negara menjadi bias, identitas wilayah menjadi sama serta pengerucutan jumlah Negara, adalah efek samping yang ditimbulkan. Uni Eropa memliki 27 negara anggota sejak 2007 diantaranya adalah : 1. Swedia (sejak 1 Januari 1995) 2. Finlandia (sejak 1 Januari 1995) 3. Estonia (sejak 1 Mei 2004) 4. Latvia (sejak 1 Mei 2004) 5. Lituania (sejak 1 Mei 2004) 6. Polandia (sejak 1 Mei 2004) 7. Denmark (sejak 1973) 8. Jerman (sejak permulaan) 9. Belanda (sejak permulaan) 10. Belgia (sejak permulaan) 11. Luksemburg (sejak permulaan) 12. Irlandia (sejak 1973) 13. Britania Raya (sejak 1973) 14. Perancis (sejak permulaan) 15. Portugal (sejak 1986) 16. Spanyol (sejak 1986) 17. Italia (sejak permulaan) 18. Malta (sejak 1 Mei 2004) 19. Austria (sejak 1 Januari 1995) 20. Slovenia (sejak 1 Mei 2004) 21. Republik Ceko (sejak 1 Mei 2004) 22. Slowakia (sejak 1 Mei 2004) 23. Hongaria (sejak 1 Mei 2004) 24. Yunani (sejak 1981) 25. Siprus selatan (sejak 1 Mei 2004) 26. Bulgaria (sejak 1 Januari 2007) 27. Rumania (sejak 1 Januari 2007)

6 Political Structure of the European Union Terdapat lima institusi yang ada di struktur politik Uni Eropa, antara lain : 1. Dewan Eropa : Dewan Eropa merupakan kepala Negara anggota Uni Eropa sekaligus president komisi Eropa. Dewan ini memberikan pengarahan kepada Uni Eropa, dan mengadakan sidang sedikitnya empat kali setahun. Dewan Eropa terdiri dari Presiden Dewan Eropa, Presiden Komisi Eropa dan satu wakil per negara anggota; baik kepala negara atau kepala pemerintahan. Dewan Eropa digambarkan oleh beberapa pihak sebagai "otoritas politik tertinggi" Uni Eropa. Dewan Eropa aktif terlibat dalam negosiasi perubahan perjanjian dan mendefinisikan agenda dan strategi kebijakan Uni Eropa. 2. Dewan Menteri : dewan menteri memberikan respon terhadap pengajuan legislatif Uni Eropa, pengeimplementasian pengajuan, dan mengawasi permohonan dengan hokum Uni Eropa melalui anggota Negara. 3. Komisi Eropa : peran komisi Eropa dalam persaingan kebijakan menjadi semakin penting untuk berbisnis dalam tahun terakhir. Komisi Eropa bertindak memegang fungsi eksekutif dan bertanggung jawab untuk memprakarsa legislasi dan kepemimpinan harian Uni Eropa. Komisi juga menjadi motor integrasi Eropa. Komisi bekerja sebagai kabinet pemerintahan, dengan 27 Komisaris yang bekerja dalam area kebijakan yang berbeda-beda, satu orang dari setiap negara anggota, namun Komisaris terikat pada komitmen untuk mewakili kepentingan Uni Eropa sebagai keselurahan, bukan kepentingan negara masing-masing. 4. Parlemen Eropa : parlemen Eropa mewakili kepentingan anggota negaranya. Parlemen ini membentuk setengah badan legislatif Uni Eropa, yang sebagiannya dibentuk oleh Dewan Eropa. Anggota Parlemen Eropa secara langsung dipilih oleh warga negara Uni Eropa setiap lima tahun berdasarkan perwakilan proporsional suara yang dikumpulkan oleh masing-masing partai politik. Meskipun Parlemen Eropa dipilih secara nasional, para anggota duduk menurut fraksi politik, dan bukan berdasarkan kewarganegaraan mereka. Setiap negara memiliki sejumlah jatah kursi yang kemudian dibagi menjadi konstituen sub-nasional dimana hal ini tidak mempengaruhi sifat proporsional dari sistem suara. 5. Pengadilan Tinggi : Pengadilan Tinggi terdiri dari satu jaksa dari tiap-tiap Negara, yang memimpin permohonan mahkamah tinggi untuk hokum di Uni Eropa. Seperti halnya komisi, hakim diperlukan untuk bertindak sebagai independen pejabat, bukan sebagai wakil dari kepentingan nasional. The Single European Act (SEA) Dua revolusi terjadi di Eropa pada akhir Pertama, runtuhnya komunis di Eropa Timur. Kedua, revolusi terjadi jauh lebih tenang, namun dampak yang dirasakan di Eropa dan dunia mungkin lebih mendalam sebagai kejadian pertama kali. Single European Act (SEA) adalah perjanjian pokok pertama masyarakat Eropa yang berisi tentang perjanjian Paris pada tahun 1951 dan perjanjian Roma tahun SEA ini ditandatangani di Luksemburg dan Haag yang berlaku pada tanggal 1 Juli SEA diadopsi oleh anggota Negara Uni Eropa yang berjanji untuk bekerja kearah pembentukan pasar tunggal pada 31 Desember SEA mengusulkan untuk mengikuti perubahan dalam hal : 1. Menghapus semua control perbatasan di Negara Uni Eropa 2. Menggunakan prinsip Mutual Recognition, yang mana sebuah standar dikembangkan di satu Negara Uni Eropa, harus diterima di Negara lainnya. 3. Membuka adanya transaksi penawaran dari luar negeri

7 4. Jasa keuangan mengangkat halangan dalam persaingan di bisnis asuransi dan perbankan ritel. 5. Mengontrol pertukaran untuk menghapus semua larangan transaksi valuta asing antara anggota oleh akhir tahun Menghapuskan pembatasan pada sabotase, hak truckers luar negeri untuk mengambil dan memberikan barang dalam perbatasan anggota lain, pada akhir tahun 1992 The Establishment of the Euro Mata uang Euro merupakan hasil perjanjian Maastricht, yakni perjanjian yang membahas tentang pembentukan mata uang bersama di Eropa. Mata uang ini disahkan oleh 12 negara anggota EC pada tanggal 1 Januari 1999, meskipun Inggris menolak untuk membentuk mata uang bersama. Pembentukan mata uang bersama merupakan prestasi dalam bidang politik yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa karena mereka rela merubah mata uang yang mereka gunakan sebelumnya demi kebijakan ekonomi. Dengan mengadopsi maat uang Euro, European Union telah membuat zona mata uang terbesar kedua di dunia setelah dollar amerika dan yakin mata uang akan menjadi tandingan bagi Dollar sebagai mata uang di dunia yang penting. Syarat untuk ikut menjadi anggota Negara yang menggunakan uang Euro berdasarkan perjanjian Maastricht yaitu laju inflasi di Negara tersebut rendah, laju perubahan nilai tukar stabil, utang public tidak lebih dari 60% dari GDP, dan deficit arus mata uang tidak lebih dari 3% dari GDP, laju bunga jangka panjang rendah. Manfaat Mata Uang Euro Negara-negara Eropa memutuskan untuk membentuk mata uang tunggal padauni Eropa dengan beberapa alasan : 1. Keyakinan bisnis dan individu bahwa penggunaan Euro akan menghemat yang signifikan ketika mereka menggunakan satu mata uang daripada pengguna banyak mata uang. Sebagai contoh, saat orang Jerman yang bepergian ke Perancis, mereka tidak perlu membayar komisi ke Bank untuk menukar mata uangnya (Deutcsche Mark) ke mata uang Perancis (Franch) 2. Mungkin lebih penting dengan mengadopsi mata uang yang sama akan mempermudah membandingkan harga di Eropa. 3. Dihadapkan pada harga-harga yang lebih rendah, produsen-produsen Eropa akan dipaksa untuk mencari cara menekan biaya produksi agar profit dapat meningkat. 4. Pengenalan pada mata uang yang sama akan memberikan peningkatan yang kuat kepada pengembangan likuidasi yang lebih tinggi di pasar modal Eropa. 5. Akhirnya, perkembangan seluruh Eropa menamai pasar modal Eropa sehingga akan meningkatkan pilihan-pilihan investasi yang terbuka untuk individu dan industry. Harga Euro Kekurangan dari mata uang tunggal yaitu Euro menyebabkan Negara anggota kehilangan control untuk mengatur kebijakan keuangan. Oleh karena itu, mencari hal yang krusial untuk menjamin bahwa kebijakan keuangan Uni Eropa diatur sebaik mungkin. Perjanjian Maatchtricht membangun ECB (European Central Bank) yang independen dan bertanggung jawab kepada United States Federal Reserve yang bertugas mengatur kebijakan keuangan agar terjadi stabilitas harga. ECB berlokasi di Frankfurt. Ia juga mengatur laju bunga dan menentukan kebijakan keuangan sepanjang zona Euro. Perjanjian Maatchtricht

8 melarang ECB diatur oleh tokoh politik. ECB dipimpin oleh presiden, wakil presiden, dan empat anggota yang lain. Tiap anggota ECB menjabat selama 8 tahun. Kekurangan lainnya, pada optimal currency area, kesamaan struktur aktivitas ekonomi membuatnya mungkin untuk mengadopsi mata uang tunggal dan menggunakan laju nilai tukar tunggal sebagai instrument kebijakan makro ekonomi. Hal yang menjadi masalah yakni banyak struktur aktivitas ekonomi di Eropa pada area Euro sangat berbeda. Contohnya perbedaan gaji dan pajak perbedaan, siklus bisnis dan reaksi yang sangat berbeda dalam ekonomi luar. Enlargement of the European Union Isu lain dari Uni Eropa sekarang harus melakukan perluasan yaitu dengan penambahan anggota Uni Eropa setelah terjadi perselisihan sengit 12 anggota. Dan akhirnya pada MAret 1994, mereka menyetujui Uni Eropa memasukkan Austria, Finlandia, Swedia, dan Norwegia masuk menjadi anggota Uni Eropa. Pertentangan datang dari Inggris karena takut perluasan akan mengurangi kekuatan voting. dan pada tahun 1996, anggota Uni Eropa menjadi 15 negara, dengan masuknya Austria, Finlandia, dan Swedia. Selanjutnya, Uni Eropa sepakat dengan penetapan keanggotaan dari Hungaria, Polandia, Ceko, Estonia, Slovenia, Malta, Cyprus, dan Turki. Regional Economic Integration in the Americas Tidak ada usaha lain di integrasi ekonomi regional datang dekat dengan European Union (EU) yang memiliki keberanian atau implikasi potensial untuk perekonomian dunia, tetapi integrasi ekonomi regional itu terus meningkat di Amerika. Usaha yang paling signifikan yaitu North American Free Trade Agreement. Selain NAFTA, beberapa blok perdagangan lainnya dalam penawaran di Amerika, yang paling signifikan muncul untuk menjadi kelompok Andes dan Mescosur. Ada juga yang berencana untuk mendirikan hemispherewide kawasan perdagangan bebas Americas (FTAA) pada akhir The North American Free Trade Agreement (NAFTA) Pemerintah dari United States dan Canada pada tahun 1988 telah menyetujui perjanjian masuknya perdagangan bebas, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari Tujuan perjanjian ini adalah untuk menghilangkan semua tarif pada perdagangan bilateral antara Kanada dan Amerika Serikat pada tahun Ini diikuti pada tahun 1991 oleh pembicaraan antara negara Amerika, Kanada, dan Meksiko bertujuan untuk membangun NAFTA untuk tiga negara tersebut. ISI NAFTA Perjanjian menjadi hukum pada 1 Januari 1994 isi NAFTA meliputi : Penghapusan dalam waktu 10 tahun dari tarif atas 99 persen dari barang yang diperdagangkan antara Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat. Penghapusan sebagian barries pada aliran lintas batas layanan, yang memungkinkan lembaga keuangan, misalnya akses tak terbatas ke pasar Maxican pada tahun Perlindungan hak kekayaan intelektual Penghapusan sebagian pembatasan investasi asing langsung antara tiga negara anggota, walaupun perlakuan khusus (perlindungan) akan diberikan kepada energi dan industri kereta api Meksiko, maskapai dan industri radio komunikasi Amerika, dan budaya Kanada.

9 Penerapan standar lingkungan nasional, standar tersebut memiliki dasar ilmiah. Menurunkan standar untuk memikat invenstment yang dijelaskan seperti menjadi tidak tepat. Pembentukan dua komisi dengan kekuatan untuk mengenakan denda dan menghapus hak istimewa perdagangan ketika standar lingkungan atau undang-undang yang melibatkan kesehatan dan keselamatan, upah minimum, atau pekerja anak terabaikan. ARGUMEN UNTUK NAFTA Pendukung berpendapat bahwa NAFTA harus dipandang sebagai kesempatan untuk menciptakan basis produktif yang lebih efisien untuk seluruh wilayah. Salah satu kemungkinan dampak dari NAFTA bahwa akan banyak perusahaan-perusahaan AS dan Kanada yang memindahkan beberapa produksi ke Meksiko untuk mengambil keuntungan dari biaya tenaga kerja lebih rendah. (Pada tahun 2000, biaya tenaga kerja per jam rata-rata di Meksiko masih sepersepuluh dari yang di Amerika Serikat dan Kanada). Gerakan produksi ke Meksiko yang paling mungkin terjadi pada industri padat karya manufaktur yang memiliki keterampilan rendah, dimana Meksiko mungkin memiliki keunggulan komparatif, misalnya tekstil. Banyak yang akan mendapatkan keuntungan dari kecenderungan itu. Manfaat bagi Meksiko karena sangat dibutuhkan investasi dan lapangan kerja. AS dan Kanada harus mendapatkan keuntungan karena pendapatan meningkat dari orang-orang Meksiko akan mengijinkan mereka untuk mengimpor lebih barang Amerika Serikat dan Kanada, sehingga meningkatkan permintaan dan memberikan pekerjaan yang hilang di industri dengan memindahkan harga dari produk produksinya ke Meksiko. Konsumen AS dan Kanada akan mendapatkan keuntungan dari harga yang lebih rendah dari produk yang dihasilkan di Meksiko. Di samping itu, daya saing internasional dari perusahan Amerika Serikat dan Kanada yang memindahkan produksi ke Meksiko untuk mengambil keuntungan dari biaya tenaga kerja lebih rendah akan ditingkatkan, memungkinkan mereka untuk lebih bersaing dengan saingan Asia dan Eropa. ARGUMEN PENOLAKAN NAFTA Mereka yang menentang NAFTA menyatakan bahwa ratifikasi akan diikuti oleh eksodus besar-besaran dari pekerjaan dari Amerika Serikat dan Kanada ke Meksiko sebagai pengusaha berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari upah terendah Mexico dan lingkungan kurang ketat dan hukum perburuhan. Menurut salah satu lawan yang ekstrim, Ross Perot, hingga 5,9 juta pekerjaan AS akan hilang ke Meksiko setelah NAFTA. Perkiraan yang lebih sadar akan dampak dari NAFTA bergerak dari penciptaan bersih atas pekerjaan di Amerika Serikat (karena meningkatnya permintaan Meksiko untuk barang dan jasa AS) dan peningkatan sebesar $ 15 miliar per tahun untuk Amerika Serikat dan Meksiko GDP, dengan kerugian bersih dari pekerjaan AS. untuk menempatkan nomor ini dalam perspektif, pekerjaan di ekonomi AS diperkirakan tumbuh 18 juta dari tahun 1993 sampai 2003 karena kebanyakan ekonom berulang kali menekankan, NAFTA akan memiliki dampak kecil pada kedua Kanada dan Amerika Serikat. Hampir tidak bisa dengan cara lain, karena perekonomian Meksiko hanya 5 persen dari ukuran ekonomi AS. Ada juga oposisi lanjutan di Meksiko untuk NAFTA dari mereka yang takut kehilangan kedaulatan nasional. kritikus Meksiko berpendapat bahwa negara mereka akan didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS yang tidak akan benar-benar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Meksiko, melainkan akan menggunakan mexico sebagai situs perakitan murah, sekaligus menjaga, pekerjaan mereka dengan gaji tinggi terampil tinggi di utara perbatasan. PEMBESARAN

10 Satu masalah besar sekarang menghadapi NAFTA adalah pembesaran. Sejumlah negara Amerika Latin lainnya telah menunjukkan keinginan mereka untuk akhirnya bergabung NAFTA. Pemerintah Kanada dan AS mengadopsi menunggu dan melihat sikap dengan mengaitkan sebagian besar negara. Mendapatkan persetujuan NAFTA adalah pengalaman politik yang rusak, dan tidak ada pemerintah yang berkeinginan mengulangi proses segera. Bagaimanapun juga, pemerintah Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat mulai bicara pada tahun 1995 tentang Chili ini mungkin masuk ke NAFTA. Pada tahun 2001, bagaimanapun, pembicaraan ini telah menghasilkan sedikit kemajuan, terutama karena oposisi politik di kongres AS untuk memperluas NAFTA. PAKTA ANDES Pakta Andes dibentuk pada tahun 1969 ketika Bolivia, Chili, Ekuador, Kolombia, dan Peru menandatangani perjanjian Cartagena. Pakta Andes sebagian besar didasarkan pada model Uni Eropa, tetapi telah jauh lebih berhasil dalam mencapai sasarannya. langkahlangkah integrasi dimulai pada tahun 1969 termasuk sebuah program internal penurunan tarif, tarif eksternal umum, kebijakan transportasi, kebijakan industri umum, dan konsesi khusus bagi anggota terkecil, bolivia dan Ekuador. Pada pertengahan 1980-an, pakta Andes telah semua tapi runtuh dan telah gagal untuk mencapai salah satu tujuan yang ditetapkan. Tidak ada perdagangan bebas tarif antar negara anggota, tidak ada tarif eksternal umum, dan tidak ada harmonisasi kebijakan ekonomi. Masalah politik dan ekonomi tampaknya memiliki kerjasama berhalangan antara negara anggota. Negara-negara pakta Andes harus berurusan dengan pertumbuhan rendah ekonomi, hiperinflasi, kerja yang tinggi, kerusuhan politik, dan menghancurkan beban utang. Di samping itu, ideologi politik yang dominan di salah satu negara Andes selama periode ini cenderung ke arah ujung sosialis / radikal dari spektrum politik. Karena ideologi seperti memusuhi prinsip-prinsip ekonomi pasar bebas yang pakta Andes didasarkan pada kemajuan ke arah integrasi lebih dekat tidak bisa diharapkan. MERCOSUR Pada tahun 1988, Mercosur sebagai perjanjian perdagangan bebas antara Brasil dan Argentina. Pengurangan sederhana dalam tarif dan kuota atas pakta ini dilaporkan membantu mewujudkan peningkatan 80 persen dalam perdagangan antara kedua negara pada akhir tahun Didorong oleh keberhasilan ini, pakta tersebut diperluas Maret 1990 untuk memasukkan paraguay dan uruguay. Tujuan awal adalah untuk membangun kawasan perdagangan bebas penuh pada akhir tahun 1994 dan pasar sesuatu yang umum setelahnya. Empat negara Mercosur memiliki populasi gabungan dari 200 juta. Mercosur bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi dari empat negara. Desember 1995, anggota Mercosur setuju untuk program lima tahun di mana mereka berharap untuk menyempurnakan kawasan perdagangan bebas dan bergerak ke arah serikat pabean penuh. Selama delapan tahun pertama atau lebih, Mercosur tampaknya membuat kontribusi positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya. Central American Common Market and CARICOM Dua pakta perdagangan lainnya di Amerika belum membuat banyak kemajuan. Pada awal tahun 1960, Kosta Rika, El salvador, Guetemala, bagian Honduras dan Nikaragua berusaha untuk mendirikan sebuah pasar umum pusat Amerika. Runtuh pada tahun 1969 ketika perang pecah antara honduras dan el Savador setelah kerusuhan di pertandingan sepak bola antara tim dari kedua negara. Sekarang lima negara mencoba untuk menghidupkan kembali kesepakatan mereka, meskipun tidak ada kemajuan yang pasti telah dibuat.

11 Kesatuan Pabean adalah telah diciptakan pada tahun 1991 antara negara-negara berbahasa Inggris Karibia di bawah naungan komunitas Karibia. Dirujuk sebagai CARICOM, didirikan pada tahun 1973 namun berulang kali gagal untuk maju menuju integrasi ekonomi. Komitmen formal untuk penyatuan ekonomi dan moneter diadopsi oleh negara-negara anggota CARICOM pada tahun 1984, tetapi sejak itu sedikit kemajuan yang telah dibuat. Di Oktober 1991, pemerintah CARICOM gagal, untuk kali ketiga beruntun, untuk memenuhi batas waktu untuk menetapkan tarif eksternal umum. Free Trade Area of the Americas Pada Desember 1994, kawasan perdagangan bebas americas yang (FTAA) diusulkan butuh lebih dari tiga tahun untuk melakukan pembicaraan. Tetapi di April 1998, 34 kepala negara melakukan perjalanan ke santiago, chile, untuk pertemuan kedua Amerika di mana mereka secara resmi dilantik pembicaraan untuk membentuk FTAA oleh 2005 pembicaraan terus akan mengatasi berbagai masalah ekonomi, politik, dan lingkungan yang terkait dengan perdagangan lintas batas dan investasi. Meskipun negara Amerika adalah pembela awal dari FTAA, dukungan dari negara Amerika tampaknya dicampur pada saat ini. Dukungan AS yang kuat merupakan prasyarat untuk pembentukan FTAA. Kanada adalah memimpin tahap pertama yang penting dari negosiasi dan menjadi tuan rumah KTT kedua americas pada awal Jika FTAA didirikan, itu akan memiliki implikasi besar bagi perdagangan dan investasi lintas batas dalam belahan bumi. FTAA akan membuka payung perdagangan bebas selama hampir 800 juta orang yang menyumbang lebih dari $ 11 triliun pada PDB pada tahun 2000 pada saat ini, bagaimanapun, setiap perjanjian definitif masih beberapa tahun lagi. Regional Integration Economic Elsewhere Diluar Amerika dan Eropa, ada banyak integrasi ekonomi regional di sepanjang Asia dan Afrika. Mungkin diantaranya yang paling terkenal adalah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang membawahi negara-negara di Asia Tenggara. Sebagai tambahan, forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang akhir-akhir ini menjadi regional yang berpotensi dalam pasar bebas dan patut diperhitungkan. ASEAN Association of Southeast Asian Nations Asean merupakan sebuah organisasi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai. Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut: Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada

12 Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang tak lain dan tak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, meskipun keanggotaannya belum dipenuhi. Kerja sama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama transnasional lainnya. APEC Asia Pacific Economic Cooperation Didirikan pada Januari tahun 1989 atas dasar saran dari Australia. Merupakan organisasi yang terdiri dari 21 anggota ekonomi di area Asia Pasifik yang bertujuan untuk mempromosikan perdagangan bebas dan kerjasama ekonomi antara anggotanya. APEC lebih menggunakan nama keanggotaan ekonomi dibandingkan nama negara, salah satu contohnya adalah Taiwan yang berpartisipassi dibawah nama Chinese Taipei. Ini adalah daftar anggota APEC : Keanggotaan Ekonomi (nama yang didaftarkan di APEC) Tanggal Keanggotaan Masuk Australia November 1989 Brunei Darussalam November 1989 Canada November 1989 Indonesia November 1989 Japan November 1989 South Korea November 1989 Malaysia November 1989 New Zealand November 1989 Philippines November 1989

13 Keanggotaan Ekonomi (nama yang didaftarkan di APEC) Tanggal Keanggotaan Masuk Singapore November 1989 Thailand November 1989 United States November 1989 Chinese Taipei November 1991 Hong Kong November 1991 People's Republic of China November 1991 Mexico November 1993 Papua New Guinea November 1993 Chile November 1994 Peru November 1998 Russia November 1998 Vietnam November 1998 Untuk memenuhi hasil rapat saat di Bogor tanggal November 1994, APEC melaksanakan pekerjaan dalam tiga bidang utama yaitu : 1. Liberalisasi Perdagangan dan Investasi 2. Memfasilitasi Bisnis 3. Kerjasama Ekonomi dan Teknik AEC African Economic Community Seperti di daerah lain, afrika juga memiliki forum ekonomi sendiri. Didalam AEC, terdiri dari banyak organisasi ekonomi regional lain yang disebut sebagai Regional Economic Communities (RECs). RECs memiliki tujuan utama sebagai blok perdagangan, tetapi ada juga yang menjalin kerjasama dalam politik dan militer. Bahkan diantara beberapa RECs terdapat subgrup yang lebih spesifik. Banyak dari anggota RECs yang memiliki beberapa keanggotaan sekaligus. Dikarenakan tingginya tingkat multi keanggotaan, tidak sedikit para anggotanya melepas keanggotaan dari satu atau lebih RECs. RECs Subgroups Community of Sahel-Saharan States (CEN-SAD)

14 Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA) East African Community (EAC) Economic Community of Central African States (ECCAS/CEEAC) Economic Community of West African States (ECOWAS) Intergovernmental Authority on Development (IGAD) Southern African Development Community (SADC) Arab Maghreb Union (AMU) Economic and Monetary Community of Central Africa (CEMAC) West African Economic and Monetary Union (UEMOA) West African Monetary Zone (WAMZ) Southern African Customs Union (SACU) Pada tanggal 22 Oktober 2008, The African Free Trade Zone (AFTZ) atau daerah perdagangan bebas Afrika diumumkan oleh pemimpin Southern African Development Community (SADC), Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA) dan East African Community (EAC). Pada Mei 2012, ide tersebut diperluas untuk ikut mengikutkan ECOWAS, ECCAS, dan AMU.

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA

EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA SEJARAH DAN TRAKTAT PENDIRIAN Disepakati & ditandatangani di Maastricht, 7 Februari 1992. Perjanjian mulai berlaku 1 November 1993 Terbentuk atas 3 Traktat:

Lebih terperinci

Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A.

Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A. Pertemuan 5 Dinamika Organisasi Internasional Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi bagi seluruh bangsa di dunia adalah fakta sejarah yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan ASEAN. Globalisasi

Lebih terperinci

Kerja sama ekonomi internasional

Kerja sama ekonomi internasional Meet -12 1 hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatankesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan. Tujuan umum kerja

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa untuk mendorong terbentuknya integrasi Eropa. Pada saat itu, Eropa mengalami

Lebih terperinci

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Bab 3

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Bab 3 KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Bab 3 1. Pengertian Kerjasama Ekonomi Internasional Hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja sama merupakan upaya yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok maupun negara untuk mencapai kepentingan bersama. Lewat bekerjasama, tentu saja seseorang, kelompok

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: ORGANIZATION THEORY AND DESIGN LINGKUNGAN ORGANISASI & DESAIN Fakultas Pascasarjana Dr. Mochammad Mukti Ali, ST., MM. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Mata Kuliah OTD Daftar

Lebih terperinci

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN-BADAN KERJASAMA EKONOMI KERJA SAMA EKONOMI BILATERAL: antara 2 negara KERJA SAMA EKONOMI REGIONAL: antara negara-negara dalam 1 wilayah/kawasan KERJA SAMA EKONOMI

Lebih terperinci

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Peran Indonesia dalam

Lebih terperinci

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar RESUME SKRIPSI Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar negara yang melintasi batas negara. Sebagian besar negara-negara di dunia saling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun 1980. Globalisasi selain memberikan dampak positif, juga memberikan dampak yang mengkhawatirkan bagi negara yang

Lebih terperinci

perdagangan, industri, pertania

perdagangan, industri, pertania 6. Organisasi Perdagangan Internasional Untuk mempelajari materi mengenai organisasi perdagangan internasional bisa dilihat pada link video berikut: https://bit.ly/2i9gt35. a. ASEAN (Association of South

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi suatu negara ke dalam kawasan integrasi ekonomi telah menarik perhatian banyak negara, terutama setelah Perang Dunia II dan menjadi semakin penting sejak tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan

ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL Pokok Bahasan Pasar dan Pembeli Global, dengan Bahasan : Kerjasana Ekonomi dan Pengaturan Perdagangan, Kejasama Ekonomi Regional, Karakteristik Pasar Regional, Pemasaran

Lebih terperinci

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 02 Sesi KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang menilai Indonesia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-01.GR.01.06 TAHUN 2010

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Negara-negara di seluruh dunia saat ini menyadari bahwa integrasi ekonomi memiliki peran penting dalam perdagangan. Integrasi dilakukan oleh setiap negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. European Coal and Steel Community (ECSC), European Economic. Community (EEC), dan European Atomic Community (Euratom), kemudian

BAB V KESIMPULAN. European Coal and Steel Community (ECSC), European Economic. Community (EEC), dan European Atomic Community (Euratom), kemudian BAB V KESIMPULAN Pada dasarnya dalam tahapan mencapai integrasi Eropa seperti sekarang melalui proses yang cukup panjang dimulai dari pembentukan European Coal and Steel Community (ECSC), European Economic

Lebih terperinci

BISNIS GLOBAL. Kata kunci : Bisnis, perdagangan, global

BISNIS GLOBAL. Kata kunci : Bisnis, perdagangan, global BISNIS GLOBAL Mislan Sihite Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia ABSTRAK Perusahaan yang akan memasuki pasar global sudah tentu harus memahami seluk-beluk berbisnis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B. ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B. Outline Sejarah dan Latar Belakang Pembentukan AFTA Tujuan Strategis AFTA Anggota & Administrasi AFTA Peranan & Manfaat ASEAN-AFTA The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tak dapat dihindari lagi, disebabkan oleh pergolakan ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tak dapat dihindari lagi, disebabkan oleh pergolakan ekonomi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan untuk bersatu dalam organisasi oleh suatu negara merupakan hal yang tak dapat dihindari lagi, disebabkan oleh pergolakan ekonomi dalam suatu negara, seperti

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan Judul Nama : Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan NIM : 1306105127 Abstrak Integrasi ekonomi merupakan hal penting yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua hambatanhambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan perdagangan secara diskriminatif bagi negara-negara

Lebih terperinci

Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi

Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi globalnya secara keseluruhan. Perusahaan global adalah

Lebih terperinci

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.93, 2015 PENGESAHAN. Agreement. Asosiasi Bangsa- Bangsa Asia Tenggara. Republik India. Penyelesaian Sengketa. Kerja Sama Ekonomi. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Prinsip perluasan Uni Eropa adalah semua anggota harus memenuhi ketentuan yang dimiliki oleh Uni Eropa saat ini, antara lain menyangkut isu politik (kecuali bagi

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Pengenalan Secara Objektif Memahami perbedaan utama diantara beberapa sistem ekonomi didunia. Cara belajar bagaimana mengelompokan negaranegara dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komoditas Udang di Pasaran Internasional

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komoditas Udang di Pasaran Internasional II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komoditas Udang di Pasaran Internasional Komoditas udang dalam dunia perdagangan biasa disebut dengan istilah shrimp. Spesies udang sendiri di seluruh dunia tercatat tidak kurang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu:

LAMPIRAN. Penentuan negara-negara yang dijadikan sample tersebut didasarkan atas tiga kategori, yaitu: 116 LAMPIRAN Lampiran 1 Penentuan Sample Negara Anggota Uni Eropa Penulis membutuhkan sample dalam proses pengerjaan penelitian ini. Sample yang hendak digunakan berdasarkan negara-negara yang mempunyai

Lebih terperinci

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA 1 RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA Konflik di Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah terjadi karena adanya dua kelompok masyarakat berbeda Israel, dari bangsa Yahudi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Penerbangan di Indonesia mendapat pukulan berat setelah resmi pada awal Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan terbang bagi

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia sebagai sumber perekonomian dan devisa negara. Industri pariwisata

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.133, 2015 HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13511 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN THAINOX STAINLESS PUBLIC COMPANY LIMITED INC. OLEH POSCO. LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial yang menimpa kawasan Asia Timur pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial yang menimpa kawasan Asia Timur pada tahun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis finansial yang menimpa kawasan Asia Timur pada tahun 1997 1998 bermula di Thailand, menyebar ke hampir seluruh ASEAN dan turut dirasakan juga oleh Korea Selatan,

Lebih terperinci

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

BENTUK KERJA SAMA ASEAN BENTUK KERJA SAMA ASEAN Hubungan kerja sama negara-negara anggota ASEAN dilakukan di berbagai bidang, antara lain dalam bidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan lainlain. Hubungan kerja sama ini

Lebih terperinci

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan dapat dengan bebas bergerak ke setiap Negara di penjuru dunia. yang secara langsung berpengaruh

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130 TAHUN 1998 TENTANG PENGESAHAN ASEAN AGREEMENT ON CUSTOMS (PERSETUJUAN ASEAN DI BIDANG KEPABEANAN)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130 TAHUN 1998 TENTANG PENGESAHAN ASEAN AGREEMENT ON CUSTOMS (PERSETUJUAN ASEAN DI BIDANG KEPABEANAN) KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130 TAHUN 1998 TENTANG PENGESAHAN ASEAN AGREEMENT ON CUSTOMS (PERSETUJUAN ASEAN DI BIDANG KEPABEANAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa di Puket,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL INDONESIA DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL (SERI 1) 24 JULI 2003 PROF. DAVID K. LINNAN UNIVERSITY OF

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai tukar merupakan salah satu alat untuk kebijakan ekonomi bagi sebuah negara. Nilai tukar adalah salah satu indikator ekonomi yang sangat dibutuhkan khususnya sebagai

Lebih terperinci

ii Ekonomi Internasional

ii Ekonomi Internasional Pendahuluan ii Ekonomi Internasional Daftar Isi iii EKONOMI INTERNASIONAL Oleh : Lia Amalia Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor Bisnis Internasional #2 Nofie Iman Merkantilisme Berkembang di Eropa abad ke-16 hingga 18 Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudian terbagi dalam beberapa divisi yang terpecah dan kemudian mendorong terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. kemudian terbagi dalam beberapa divisi yang terpecah dan kemudian mendorong terbentuknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi institusional regional atau kawasan jika ditelusuri kembali asalnya, mulai berkembang sejak berakhirnya Perang Dingin dimana kondisi dunia yang bipolar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jasa telah menjadi bagian yang cukup dominan pengaruhnya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Jasa transportasi, jasa pendidikan, jasa reparasi,

Lebih terperinci

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia 1. ASEAN ( Association of South East Asian Nation Nation) ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerjasama regional negara-negara di Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8 BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dengan ditandatanganinya deklarasi Bangkok

Lebih terperinci

PEMASARAN INTERNASIONAL

PEMASARAN INTERNASIONAL PENGANTAR PEMASARAN PEMASARAN INTERNASIONAL Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG PEMASARAN INTERNASIONAL 1. Globalisasi perdagangan dunia 2. Faktor-faktor

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Pertemuan ke-2

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Pertemuan ke-2 SISTEM MONETER INTERNASIONAL Pertemuan ke-2 PENGANTAR Sistem moneter dapat didefinisikan sebagai kerangka kerja institusional saat (1) Pembayaran internasional dilakukan. (2) Pergerakan modal diakomodasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara. Harmonisasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan tahun adalah awal dari krisis moneter kawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan tahun adalah awal dari krisis moneter kawasan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang melanda kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur pada pertengahan tahun 1997-1998 adalah awal dari krisis moneter kawasan yang kemudian merambah menjadi

Lebih terperinci

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) A. Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) 1. Lahirnya ASEAN (Association of South East Asian Nations) Kerja sama antarbangsa dalam satu kawasan perlu dijalin. Hal itu sangat membantu kelancaran

Lebih terperinci

Distr.: Terbatas 15 Oktober Asli: Bahasa Inggris

Distr.: Terbatas 15 Oktober Asli: Bahasa Inggris Perserikatan Bangsa-bangsa Majelis Umum Distr.: Terbatas 15 Oktober 2004 A/C.3/59/L.25 Asli: Bahasa Inggris Sidang kelimapuluhsembilan Komisi Ketiga Agenda urutan 98 Pemajuan wanita Australia, Austria,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Liberalisasi perdagangan kini telah menjadi fenomena dunia. Hampir di seluruh negara sebagian anggota masyarakat internasional masuk dalam blokblok perdagangan bebas

Lebih terperinci

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah terkena atau telah, atau sedang maupun bom curah. Catatan disertakan di bagian bawah tabel untuk menunjukkan

Lebih terperinci

Peran Ekonomi Syariah Dalam Kebijakan Ekonomi Nasional Untuk Menghadapi AEC

Peran Ekonomi Syariah Dalam Kebijakan Ekonomi Nasional Untuk Menghadapi AEC Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Peran Ekonomi Syariah Dalam Kebijakan Ekonomi Nasional Untuk Menghadapi AEC 13 Agustus 2014 Uni Eropa adalah konsep integrasi kawasan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat, dan institusi-institusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia terletak di benua Asia, tepatnya di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara yang terletak di kawasan ini memiliki sebuah perhimpunan yang disebut dengan ASEAN (Assosiation

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade belakangan ini, perdagangan internasional telah

PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade belakangan ini, perdagangan internasional telah PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam beberapa dekade belakangan ini, perdagangan internasional telah tumbuh dengan pesat dan memainkan peranan penting dan strategis dalam perekonomian global. Meningkatnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR GRAFIK... iii DAFTAR SINGKATAN... iii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Rumusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara saat ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mengatur perekonomian untuk mencapai kesejahteraan sosial (Social Walfare) bagi

Lebih terperinci

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang PASAR BEBAS Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ON THE ASEAN POWER GRID (MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

Lebih terperinci

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013 KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan

Lebih terperinci

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017 AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017 STATE Miriam Budiardjo: Negara sebagai suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan

Lebih terperinci

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang. BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuka (open market operation/omos). Menurut Federal Reserve,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbuka (open market operation/omos). Menurut Federal Reserve, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Moneter Amerika Serikat Fed menjalankan kebijakan moneter terutama melalui operasi pasar terbuka (open market operation/omos). Menurut Federal Reserve, operasi pasar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pada periode keempat ini Joint Parliamentary Commission berubah menjadi Mercosur Parliament yang secara resmi meminta delegasi dari tiap parlemen di n

Pada periode keempat ini Joint Parliamentary Commission berubah menjadi Mercosur Parliament yang secara resmi meminta delegasi dari tiap parlemen di n BAB IV KESIMPULAN Regionalisme Mercosur merupakan regionalisme yang telah mengalami proses yang panjang dan dinamis. Berbagai peristiwa dan upaya negara anggotanya terhadap organisasi ini telah menjadikannya

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian 1 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, perekonomian internasional merupakan salah satu pilar utama dalam proses pembangunan dunia yang lebih maju. Organisasi-organisasi

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN telah menghasilkan banyak kesepakatan-kesepakatan baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Pada awal berdirinya, kerjasama ASEAN lebih bersifat politik

Lebih terperinci

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)

UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) Copyright 2002 BPHN UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) *9571 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang 149 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang yang membengkak. Secara ekonomi, sebelum bergabung dengan Eurozone pemerintah Yunani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal manusia berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara maka modal manusia merupakan faktor

Lebih terperinci