IMPLEMENTASI ALGORITMA DAN SENSOR INFRA RED DALAM PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API KATEGORI BERODA PADA KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2012
|
|
- Erlin Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IMPLEMENTASI ALGORITMA DAN SENSOR INFRA RED DALAM PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API KATEGORI BERODA PADA KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2012 Oleh : Endy Sjaiful Alim, ST.,MT. Kasogi N Prodi Elektro UHAMKA (Dimuat di Jurnal Lembaga Penelitian dan Pengembangan UHAMKA MAQRA Volume1,Nomor 1, Oktober 2012) ABSTRAK Prototipe robot cerdas pemadam api merupakan prototipe robot cerdas yang mampu bekerja memadamkan api dalam sebuah ruangan. Robot ini akan bekerja secara otomatis tanpa operator sesuai dengan peraturan dari Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) yang diadakan setiap tahun. Robot ini beraksi pada sebuah simulasi bangunan rumah yang memiliki empat ruangan. Posisi start robot ditentukan secara acak dalam sebuah ruangan, lalu bergerak secara otomatis tanpa operator untuk mencari api (disimulasikan dengan lilin) dan memadamkannya, kemudian kembali ke dalam ruangan tempat start robot. Simulasi bangunan rumah dilengkapi dengan beberapa rintangan ( furniture, uneven floor, cermin dll ). Secara struktural robot ini tersusun atas kontruksi mekanik berukuran sekitar 25x20x15 cm (panjang x lebar x tinggi) yang dilengkapi dengan perangkat elektronik seperti mikrokontroler, sensor dan motor DC sebagai penggerak roda. Kata Kunci ; infra red, robot pemadam api KRCI, algoritma robot. 1.PENDAHULUAN Kata robot berasal dari bahasa Chech (Ceko) yang berarti pekerja. Saat ini secara sadar atau tidak sadar, robot telah hadir di dalam kehidupan manusia dalam bentuk yang bermacam-macam. Terdapat bentuk disain robot yang sederhana untuk mengerjakan kegiatan mudah berulang-ulang. Ada pula robot yang dirancang untuk berperilaku sangat kompleks dan sampai batas tertentu untuk mengontrol dirinya sendiri. Di kalangan umum pengertian robot selalu dikaitkan dengan makhluk hidup berbentuk manusia maupun binatang yang terbuat dari logam dan bertenaga listrik. Sementara itu dalam arti luas robot berarti alat yang dalam batas-batas tertentu dapat bekerja sendiri (otomatis) sesuai dengan perintah yang telah dibuat oleh perancangnya. Atas dasar pengertian tersebut, ada keterkaitan yang sangat erat antara robot dengan otomatisasi sehingga dapat Laporan Penelitian Kompetitif Mei
2 dipahami bahwa hampir setiap aktivitas kehidupan modern makin tergantung pada robot dan otomatisasi. Perkembangan teknologi robot di Indonesia tidak terlepas dari peran mahasiswa. Beberapa perlombaan atau kontes robot di Indonesia telah diadakan secara rutin tiap tahun. salah satunya yaitu KRI (Kontes Robot Indonesia) dan KRCI (Konte s Robot Cerdas Indonesia). Dalam rangka persiapan menghadapi KRI dan KRCI 2012 perlu diadakan riset yang sangat matang. Kami dari pihak dosen dan mahasiswa aktif jurusan teknik elektro UHAMKA berinisiatif dan berniat mengajukan sebuah penelitian dalam bidang robotika yang berkaitan dengan pelaksanaan Kontes Robot Cerdas Indonesia tahun Perancangan robot ini bertujuan untuk membuat sebuah robot cerdas pemadam api beroda yang mampu bekerja sesuai dengan rule KRCI senior beroda yang ditargetkan dapat tampil pada ajang KRCI 2012 senior beroda. Perancangan robot ini berperan sangat penting untuk membawa perubahan IPTEK khususnya bidang robotika bagi UHAMKA karena penelitian ini berkaitan dengan peran serta UHAMKA dalam kontes robot di Indonesia tahun mendatang. Bermodalkan kompetensi,loyalitas dan semangat, peneliti berniat untuk meraih prestasi dalam ajang tersebut. Untuk jangka panjang penelitian ini dapat menjadi contoh untuk pembuatan robot yang lebih kompleks dan memungkinkan untuk dibuat robot asli (non-prototype) yang dapat bermanfaat. 2. TINJAUAN PUSTAKA Robot memiliki karakter utama: Sensing : Robot memiliki sensor untuk dapat merasakan keadaan lingkungan sekitarnya; Movement : Robot memiliki roda ataupun kaki untuk dapat bergerak di lingkungan sekitarnya; Energy : Robot membutuhkan energy untuk dapat bergerak ; Intelligence : Robot dapat berfikir dan memutuskan tindakan (cerdas ). Kemampuan berfikir dan tingkat kecerdasannya ini sangat ditentukan olem pencipta robot yang membuat algoritma pemograman. Secara teknis, karakteristik robot di atas dapat dimodelkan oleh blok diagram berikut: Gambar 2.1 : model umum sebuah robot 2.1. Sensor Inframerah Sensor inframerah merupakan sebuah sistem sensor yang memanfaatkan cahaya inframerah. Transmitter berupa LED inframerah, dan receiver berupa phototransistor yang Laporan Penelitian Kompetitif Mei
3 dirancang dengan rangkaian filter frekuensi sebesar 37,5 Khz yang merupakan frekuensi dari gelombang inframerah. Dalam dunia robotika sensor inframerah bermanfaat sebagai pendeteksi benda penghalang agar robot bergerak tidak menabrak penghalang di sekitarnya. oleh karena itu transmitter dan receiver inframerah harus di pasang berdampingan ke arah yang sama LED inframerah LED inframerah adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkancahaya inframerah yang memiliki panjang gelombang 700 nm 1 mm. Cahaya inframerah timbul akibat penggabungan elektron dan hole pada persambungan antara 2 jenis bahan semikonduktor di mana setiap penggabungan disertai dengan pelepasan energy foton. Energy foton yang terlepas akan merambat di udara dengan frekuensi Khz Fototransistor Fototransistor dimanfaatkan sebagai komponen penerima cahaya. Untuk dapat menerima cahaya inframerah, maka fototransistor harus dirancang dengan bantuan filter frekuensi sebesar 38 Khz. Berikut salah satu rangkain filter untuk receiver inframerah : Gambar 2.2 Rangkaian filter pada receiver inframerah 3. METODE PERANCANGAN Perancanagn robot yang dilakukan melalu beberapa tahapan proses, tahapan proses tersebut meliputi ; Pertama studi literatur, studi literatur sangat diperlukan untuk melengkapi studi pustaka yang telah dilakukan sebelumnya. Studi literatur ini dilakukan terutama untuk melengkapi referensi tentang pergerakan robot dan system pengolahan databaik hardware maupun software yang efektif. Pada tahap ini kami menggunakan internet dan buku sebagai media informasi yang dapat diandalkan. Kedua Membuat model mekanik sederhana robot dan melakukan tahap simulasi sistem gerak. Ketiga merancang secara rinci semua bagian robot untuk mengetahui kebutuhan tambahan yang diperlukan baik dari sisi software, hardware, dan presedur mekanisasi. Keempat merealisasi prototipe robot dan mengimplementasi kan algoritma yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini, robot telah memiliki bentuk final dan aspek otonomi sudah mulai diberlakukan misalnya modul mikrokontroler dan baterai sudah mulai diintegrasikan ke dalam badan robot. Kelima tahap uji coba lapangan riil. Pada tahap ini robot dijalankan di arena simulasi yang telah dibuat, dengan pencahayaan dan lingkungan yang bervariasi untuk menguji Laporan Penelitian Kompetitif Mei
4 kehandalan hardware,software dan mekanik. Keenam tahap evaluasi, dari hasil uji coba diharapkan mendapat masukan berupa data aktual baik terhadap data keberhasilan perancangan maupun terhadap data kekurangan perancangan untuk kemudian dicarikan solusi terhadap kekurangan tersebut. Ketuju tahap penyempurnaan prototipe. Tahap ini dilakukan setelah menemukan solusi yang tepat dari tahap evaluasi sebelumnya dengan merealisasikan penyempurnaan perancangan robot. Kedelapan tahap pameran robot tunggal terbuka. Pada tahap ini akan diadakan sebuah pameran tunggal robot yang terbuka untuk umum. Tujuan dari pameran ini adalah untuk mendapatkan opini dan penilaian dari berbagai kalangan terhadap perancangan robot yang telah dilakukan. studi literatur Perakitan model mekanik Penyusunan laporan Perakitan hardware dan pemograman masing-masing blok sistem Penyempurnaan Uji coba hardware, software dan mekanik Uji coba lapangan riil Pemograman Keseluruhan Sistem Robot Evaluasi Gambar 3.1. Diagram Alur Metode Perancangan Robot 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan robot yang telah dilakukan menghasilkan prototipe hard ware robot secara mekanis dan elektris, serta implementasi sofware yang sesuai dengan algoritma pergerakan robot yang telah dirancang. Laporan Penelitian Kompetitif Mei
5 4.1. Algoritma Pergerakan Robot Skema pergerakan robot secara umum meliputi : pertama, pendeteksian posisi start robot ( untuk mengetahui apakah robot berada di dalam ruangan arbitary atau di posisi di lorong arena). Kedua, jika robot berada di ruangan maka robot akan melakukan pergerakan penelusuran dinding untuk mencapai posisi pintu. Ketiga, selanjutnya robot akan melakukan pergerakan pencarian seluruh ruangan bersamaan dengan pendeteksian adanya nyala api. Keempat, jika robot menemukan adanya nyala api, maka robot akan merek am ruangan tersebut. Kelima, robot menelusuri ruangan yang belum dicapai untuk mendapatkan point room factor. Keenam, setelah seluruh ruangan diteliusuri, maka robot akan kembali ke ruangan yang telah terekam adanya nyala api. Kejutu, robot melakukan proses pemadaman api. Kedelapan, robot melakukan proses pergerakan kembali ke posisi start. Kesembilan, setelah robot menemukan posisi strart kemudian robot berhenti. Pergerakan robot yang telah dirancang memiliki tiga aktifitas penting yang sangat perlu untuk diperhatikan. Ketiga aktifitas penting tersebut diantaranya gerakan penelusuran dinding, gerakan maju tanpa menabrak dinding, pemetaan lapangan dan pendeteksian posisi robot. Gerakan penelusuran dinding ; dalam aktifitas penelusuran dinding, sebelumnya harus ditentukan dinding sebelah mana yang akan ditelusuri. Misal dinding kanan, maka robot akan memanfaatkan sensor inframerah atau ultrasonik bagian kanan dan depan robot. dalam aktifitas ini, robot akan dip erintah menggerakkan roda (motor) kiri lebih cepat dibandingkan roda kanan saat sensor sebelah kanan tidak mendeteksi adanya dinding, sebaliknya jika sensor kanan mendeteksi adanya dinding maka robot akan diperintah menggerakkan roda kiri lebih lambat dibandingkan roda kanan. Jika sensor bagian depan mendeteksi ada dinding maka robot akan diperintah bergerak berputar searah jarum jam sampai sensor depan tidak lagi mendeteksi dinding. Robot akan melakukan perintah - perintah di atas hingga keadaan tertentu. Berikut diagram alir gerakan penelusuran dinding sebelah kanan: Gambar 4.1 Diagram alir gerakan penelusuran dinding kanan Laporan Penelitian Kompetitif Mei
6 Gerakan maju tanpa menabrak dinding ; dalam aktifitas bergerak maju tanpa menabrak dinding, robot akan diperintah mengaktifkan sensor inframerah atau ultrasonik bagian kiri dan kanan robot. Saat sensor kiri dan kanan tidak mendeteksi adanya dinding, maka robot diperintah menggerakkan roda kanan dan kiri maju dengan kecepatan sama, saat sensor kanan mendeteksi ada dind ing maka robot diperintah menggerakkan roda kanan maju dengan kecepatan tinggi dan roda kiri maju dengan kecepatan rendah, sebaliknya jika sensor kiri mendeteksi ada dinding maka robot diperintah menggerakkan roda kanan maju dengan kecepatan rendah dan roda kiri maju dengan kecepatan tinggi. Berikut diagram alir gerakan maju tanpa menabrak dinding : Gambar 4.2 Diagram alir gerakan maju tanpa menabrak dinding Pemetaan lapangan dan pendeteksian posisi robot ; dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) robot pemadam api, bentuk lapangan dikonfigurasi dengan bermacam-macam pola ruangan, dan posisi start robot bersifat acak, maka proses pemetaan sangat perlu dilakukan oleh robot. Proses pemetaan ini dilakukan dengan memanfaatkan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak penghalang bagian kanan,kiri,depan dan belakang robot. Proses pemetaan lapangan juga bermanfaat untuk meraih point bonus room faktor yang merupakan point bonus terbaik. 4.2 Rangkaian Input/Output Dan Catu Daya Sistem robot memiliki catu daya untuk mensuplai energi. Robot pemadam api merupakan model robot yang tergolong dinamis (dapat berpindah tempat) sehingga dibutuhkan catu daya yang bersifat portable bukan dari sumber tegangan bolak-balik (contoh:listrik PLN), oleh karena itu catu daya yang dipilih berupa baterai (sel kering). Sistem robot yang akan dibuat memiliki bermacam-macam komponen/device yang berbeda-beda kebutuhan dayanya. Secara spesifik robot pemadam api ini membutuhkan tiga buah level Laporan Penelitian Kompetitif Mei
7 tegangan arus searah, yaitu +5 Vdc, +7.4 Vdc dan 9-12 Vdc. Berikut distribusi masingmasing tegangan untuk robot: +5 Vdc : sensor inframerah, sensor ultrasonik, rangkaian switching, sound activation, dan lain-lain +7.4 Vdc: motor servo DC 9-12 Vdc: Mikrokontroler dan driver relay untuk kipas Sel kering yang akan digunakan adalah baterai LiPo (Lithium P olymer) yang mencatu tegangan sebesar 3.7 Vdc persel. Dalam memenuhi kebutuhan tegangan 7.4 Vdc digunakan dua buah sel, 9-12 Vdc digunakan tiga buah sel, dan 5 Vdc digunakan rangkaian regulator yang bersumber dari 7.4 Vdc atau 9-12 Vdc. Berikut ilustrasi untuk distribusi catu daya dan pengkabelan setiap input/output untuk sistem robot : Gambar 4.3 distribusi catu daya dan pengkabelan setiap input/output untuk sistem robot 4.3 Rangkaian Mikrokontroller Basic Stamp Mikrokontroler Basic Rtamp dalam perancangan robot ini diimplementasikan sebagai kontrol pengendali seluruh pergerkan dan aktifitas robot. Dipilihnya mikrokontroler ini karena relatif tersedia dipasaran, memiliki kemampuan programable dengan kapasitas memori yang memadai dan memiliki bahasa pemrograman yang relatif komunitif serta dapat mengakomodasi algoritma pergerakan robot yang telah dirancang. Adapun gambar rangkai mikrokontroler basic stamp yang dimaksud adalah sebagai berikut : Gambar 4.4 Rangkaian Mikrokontroller Basic Stamp Laporan Penelitian Kompetitif Mei
8 4.4 Rangkaian Sensor Inframerah Sensor inframerah terdiri dari bagian transmitter dan receiver. Transmitter merupakan sebuah infrared LED yang memancarkan cahaya berfrekuensi 38 KHz. Oleh karena itu LED tersebut harus terhubung oleh generator frekuensi. Untuk membangkitkan frekuensi 38 KHz dibutuhkan 1 buah IC 555 (timer) yang akan dirangkai dengan mode astable. Gambar 4.5 Astable 555 Secara umum astable 555 memiliki prinsip sebagai berikut (perhatikan gambar) : Output 555 akan menghasilkan pulsa high dan low secara bergantian panjang pulsa high dan low tergantung dari besar nilai R1 dan R2 Perhitungan panjang pulsa high. Time High (secs) = x (R1+R2) x C Perhitungan panjang pulsa low Time Low (secs) = x R2 x C Perhitungan frekuensi = = =. ( ). =. ( ). = ( ) Gambar 4.6 Logika Digital High or Low Setelah dipahami prinsip penghitungan frekuensi, maka dapat dicari nilai dari R1,R2 dan C yang diperlukan untuk membangkitkan sinyal 38 KHz. Untuk kemudahan, maka dipilih Resistor 22 Kohm sebagai R1,potensiometer 100 Kohm yang disetting sebesar 80 Kohm sebagai R2 dan Kapasitor sebesar uf Laporan Penelitian Kompetitif Mei
9 Berikut perhitungan nilai frekuensi: =. ( + ) = + ( ).. =. Hz = ~38 KHz Sehingga gambar skematik rangkaian yang dibutuhkan untuk transmitter infrared adalah sebagai berikut: Gambar 4.7 Rangkaian Transmitter Infrared Untuk menangkap hasil pembacaan dari sensor transmiter infrared perlu dirancang sensor penerima (receiver) infrared. Adapun g ambar rangkaian receiver infrared adalah sebagai berikut : Gambar 4.8 Rangkaian Receiver Infrared Setelah didapat skematik untuk rangkaian transmitter dan receiver, maka dapat dirancang jalur PCB untuk sensor infrared. PCB yang dirancang sebaiknya bersifat kecil dan tanpa kabel jumper sehingga diperlukan PCB berjenis double layer through hole. Berikut rancangan PCB untuk sensor infrared : LAYER ATAS LAYER BAWAH Gambar 4.8 Skematik PCB Sensor Infrared Laporan Penelitian Kompetitif Mei
10 5. KESIMPULAN DAN SARAN Implementasi algoritma dan sensor infrared yang di terapkan pada perancangan robot pemadam api kategori berkaki dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2012 ini telah mampu menggerakan robot secara otomatis. Dari uji simulasi yang telah dijalankan gerakan robot tersebut telah berhasil mendeteksi sumber api dan menyalakan kipas untuk proses pemadaman. Uji simulasi yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa algoritma yang dirancang berhasil menjalankan robot dalam 10 alternatif gerakan yang memungkinkan robot menelusuri rute mencari sumber api, kemudian menyalakan kipas untuk memadamkan api dan kembali ke posisi start. Dibutuhkan waktu paling lama 2 menit untuk memadamkan api, dan paling lama 1 menit untuk kembali ke posisi start. Hasil pengujian simulasi lapangan juga memberikan pengalaman bahwa sensor infrared sangat peka cahaya, sehingga dapat disarankan sebelum robot dioperasikan akan kepekaan sensor infrared dapat diatur secara tepat sesuai intensitas cayaha yang ada di arena lapangan. Referensi Boylestad Robert, Nashelsky, Electronic Device And Circuit Theory, Prentice Hall International. Inc, New Jersey Jacob Millman, Mikroelektronika, Sistem Digital dan Rangkaian Analog, Erlangga jilid 2 Luta, M.A., Hardi, A. (2004). Perancangan dan Realisasi Robot Pemadam Kebakaran EVO 113, Bandung: Politeknik Negeri Bandung. Ramza, H., and Y. Dewanto. "Teknik Pemrograman Menggunakan Matlab." Penerbit Grasindo, Jakarta (2007). elib.unikom.ac.id/download.php?id= Laporan Penelitian Kompetitif Mei
IMPLEMENTASI ALGORITMA DAN SENSOR INFRA RED DALAM PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API KATEGORI BERODA PADA KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2012
IMPLEMENTASI ALGORITMA DAN SENSOR INFRA RED DALAM PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API KATEGORI BERODA PADA KONTES ROBOT CERDAS INDONESIA 2012 Oleh : Endy Sjaiful Alim, ST.,MT. Kasogi N Prodi Elektro UHAMKA (Dimuat
Lebih terperinciROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API
168 Jupii: ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API Keen Jupii 1), Ferry A.V. Toar 2) E-mail: te_02002@yahoo.com, toar@mail.wima.ac.id. ABSTRAK Pembuatan robot cerdas ini di latar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi alat, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. I.1 Latar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciPerancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki
112 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 14, No. 2, 112-116, November 2011 Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki (Robot Design Senior Division Fire Legged) LATIF HIDAYAT, ISWANTO, HELMAN MUHAMMAD
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciPROPOSAL EC6030 PERANCANGAN SENSOR INFRA RED (IR) UNTUK NAVIGASI ROBOT BERBASIS FPGA DAN up LEON
PROPOSAL EC6030 PERANCANGAN SENSOR INFRA RED (IR) UNTUK NAVIGASI ROBOT BERBASIS FPGA DAN up LEON Oleh : Agus Mulyana 23207025 MAGISTER TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI
1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung
Lebih terperinciPERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI
Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat
Lebih terperinciMANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi robotika telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi. Saat ini perkembangan teknologi robotika telah mampu meningkatkan
Lebih terperinciSISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK
SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK Robot Pengikut Garis merupakan suatu bentuk robot bergerak otonom yang mempunyai misi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciMikrokontroler difungsikan sebagai pengendali utama dari sistem yang berguna untuk membaca data sensor, mengolah data dan kemudian memberikan
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan membahas mengenai beberapa teori dan alat-alat pendukung yang digunakan sebagai acuan untuk merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai Robot Battle Pencari Boneka dan Pemadam Api, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai latar belakang dan pentingnya penulisan skripsi dengan
Lebih terperinciARIEF SARDJONO, ST, MT.
KONTROL PENJEJAK PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN SISTEM PENGINDERA API DAN POSISI JARAK DENGAN METODE FUZZY LOGIC YOUR SUBTITLE GOES HERE OLEH PUNGKY EKA SASMITA 2209105037 Dr.TRI ARIEF SARDJONO, ST,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Catu Daya Pada pengujian catu daya dilakukan beberapa pengukuran terhadap IC regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L78012. Maka untuk regulator
Lebih terperinciRobot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya
Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya Indar Sugiarto, Dharmawan Anugrah, Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Email: indi@petra.ac.id,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,
Lebih terperinciPENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL
PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL SUMARNA Program Studi Teknik Informatika Universita PGRI Yogyakarta Abstrak Sinyal ultrasonik merupakan sinyal dengan frekuensi tinggi berkisar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control
4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah
Lebih terperinciKata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik
Pengembangan Robot Berkaki Enam yang dapat Mengidentifikasi Ruang pada Map Kontes Robot Pemadam Api Indonesia menggunakan Algoritma Pengenalan Karakter Ruang Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Jati Wasesa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:
BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan
Lebih terperinciTugas Sensor Ultrasonik HC-SR04
Fandhi Nugraha K D411 13 313 Teknik Elektro Makalah Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Universitas Hasanuddin Makassar 2015/2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi saat ini sangat
Lebih terperinciPROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED
PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED Suratun 1, Sri Nur Anom 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor. Jl. KH Sholeh Iskandar
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012
28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING
ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING Thiang, Ferdi Ninaber Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, robot menjadi salah satu alternatif pengefektifan tenaga manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya di dunia nyata. Akan tetapi robot
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan mikrokontroler pada bidang robotika terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak negara maju (Amerika, Jerman, Inggris, Jepang, Perancis)
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER
ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jefta Gani Hosea 1), Chairisni Lubis 2), Prawito Prajitno 3) 1) Sistem Komputer, FTI Universitas Tarumanagara email : Jefta.Hosea@gmail.com 2) Sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.
BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sebelum melakukan implementasi diperlukan perancangan terlebih dahulu untuk alat yang akan di buat. Berikut rancangan alat Alarm rumah otomatis menggunakan mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma pengenalan ruang robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan pengukuran sel aki kering secara manual. Dampak yang ditimbulkan banyak terjadi kesalahan pengukuran,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciAutonomous Follower Transport Menggunakan Robot Quaddruped
Autonomous Follower Transport Menggunakan Robot Quaddruped Adenta Ramaladi, Dr.Tri Arief Sardjono, ST. MT, Dr. Muhammad Rivai, ST. MT Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS Abstrak - Teknologi robotika memang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.
33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan
Lebih terperinciPENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.
PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciRANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA
RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA Wildian dan Riki Saputra Jurusan Fisika Universitas Andalas wildian_unand@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem baik bagian mekanik, perangkat lunak dan algoritma robot, serta metode pengujian yang akan dilakukan. 3.1. Perancangan Mekanik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING PADA MIKROKONTROLER MCS51 UNTUK ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK
IMPLEMENTASI METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING PADA MIKROKONTROLER MCS51 UNTUK ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK Thiang, Handry Khoswanto, Felix Pasila, Ferdi Ninaber, Hendra Thelly Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL PUBLIKASI ILMIAH
PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL PUBLIKASI ILMIAH Oleh : SUMARNA NPM. 09111100010 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2017 i ii
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM
BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Prototype Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap yang selanjutnya yaitu pengujian dan analisa. Tahap pengujian alat merupakan bagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Pintu Gerbang Kereta Api Dengan Identifikasi RFID, dimana
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum
Lebih terperinciDETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE
DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE Oleh : Ovi Nova Astria (04105001) Pembimbing : Didik Tristanto, S.Kom., M.Kom. PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium
Lebih terperinciROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
ROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Zumeidi Murtia, Yani Prabowo, Gatot P. Sistem Komputer, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung
Lebih terperinci