BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II STUDI KEPUSTAKAAN"

Transkripsi

1 BAB II STUDI KEPUSTAKAAN A. Defenisi Perubahan Sosial Pada dasarnya banyak pandangan tentang perubahan sosial dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda yang khususnya membahas tentang perubahan sosial dalam masyarakat. Oleh karena banyaknya persepsi tentang perubahan social ini maka pengertian atau makna perubahan social pun mempunyai defenisi yang berbeda-beda. Piotr Sztompka mengatakan perubahan sosial itu dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem sosial tertentu dalam jangka waktu yang berlainan. Jadi konsep perubahan sosial mencakup tiga gagasan yakni pertama, adanya perbedaan 1 dalam hal ini suatu keadaan berbeda dengan keadaan lainya yang telah mengalami perubahan. Kedua, terjadi pada waktu yang berbeda, 2 yakni perubahan terjadi bukan dalam satu waktu yang bersamaan namun terjadi dalam waktu yang berbeda dengan jangka waktu tertentu. Ketiga, di antara keadaan sistem sosial yang sama. 3 Sistem yang dimaksudkan yakni satu kesatuan kompleks, terdiri dari berbagai antarhubungan dan dipisahkan dari lingkungan sekitarnya oleh batas tertentu. Misalnya pada tingkat makro, keseluruhan masyarakat dunia dapat dibayangkan sebagai sebuah sistem. Pada tingkat menengah atau mezo, negara bangsa dan seluruh kesatuan politik atau militer pun dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Pada tingkat mikro pun, komunitas lokal.

2 Asosiasi, perusahan, keluarga dapat diperlakukan sebagai sebuah sistem. Begitupula, segmen tertentu dalam masyarakat sepersti aspek ekonomi, politik, dan budaya (Sztompka, mengikuti pakar teori sistem seperti Talcott Parsons). Perubahan itu dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, tergantung dari aspek apa hal tersebut dibidik. Sztompka mengatakan kalau sistem sosial itu tidak hanya berdimensi tunggal tetapi adalah gabungan dari segmen-segmen di bawah ini: 4 1. Unsur-unsur pokok (misalnya: jumlah dan jenis individu, serta tindakan mereka) 2. Hubungan antar unsur-unsur (misalnya ikatan sosial loyalitas, ketergantungan, hubungan antar individual dan integrasi). 3. Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem (misalnya: peran pekerjaan yang dimainkan oleh individu atau diperlukannya tidakan tertentu untuk melestarikan ketertiban sosial). 4. Pemeliharaan batas-batas (misalnya: kriteria untuk menentukan siapa saja yang termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam kelompok, prinsip rekrutmen dalam organisasi, dan sebagainya). 5. Subsistem (misalnya: jumlah dan jenis seksi, segmen, atau divisi khusus yang dapat dibedakan). 6. Lingkungan (misalnya: keadaan alam atau lokasi geopolitik). Terciptanya keseimbangan atau kegoncangan, konsesnsus atau pertikaian berasal dari sifat saling mempengaruhi dari keseluruhan ciri-ciri sistem sosial yang kompleks itu. Sztompka mengatakan, teori sistem secara tak langsung menyatakan kemungkinan terjadi perubahan: 5 1. Perubahan komposisi (misalnya, migrasi dari satu kelompok ke kelompok yang lain, menjadi anggota satu kelompok tertentu, penganguran jumlah penduduk karena kelaparan, demobilisasi serakan sosial, bubarnya suatu kelompok).

3 2. Perubahan struktur (misalnya, terciptanya ketimpangan, kristalisasi kekuasaan, munculnya ikatan persahabatan, terbentuknya kerja sama antar hubungan kompetitif). 3. Perubahan fungsi (misalnya, spesialisasi dan diferensiasi pekerjaan, hancurnya peran ekonomi keluarga, diterimanya peran yang diindoktrinasikan oleh sekolah atau universitas). 4. Perubahan batas (misalnya penggabungan beberapa kelompok, atau satu kelompok oleh kelompok lain, mengendurnya kriteria keanggotaan kelompok dan demokratisasi keanggotaan, dan penaklukan). 5. Perubahan hubungan antarsubsistem (misalnya, penguasaan rezim politik atas organisasi ekonomi, pengendalian keluarga dan keseluruhan kehidupan privat oleh pemerintah totaliter). 6. Perubahan lingkungan (misalnya, kerusakan ekologi, gempa bumi, munculnya wabah atau virus HIV, lenyapnya sistem bipolar internasional). Lebih lanjut Sztompka mengutip: 6 Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan suatu yang telah terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Untuk dapat menyatakan perbedaannya, ciri awal unit analisa harus diketahui dengan cermat mesti harus berubah (Strasser & Randall, 1981: 16). Wilbert Moore pun mendefenisikan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial atau bentuk-bentuk interaksi sosial dalam masyarakat. 7 JL.Gillin dan JP.Gillin juga mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahanperubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. 8!"# "$%% & '!!(())*+)*)!(,--.!!.%&++.))%

4 Perubahan sosial bukan suatu gejala masyarakat modern tetapi suatu hal yang universal dalam pengalaman hidup manusia. 9 Perubahan sosial adalah perubahan yang menyangkut kehidupan manusia, perubahan tersebut dapat mencakup nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola perlaku organisasi, susunan lembaga kemasyrakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan sebagainya. 10 Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi terlebih dahulu dalam suatu lembaga masyarakat, yang kemudian mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat itu. Dalam hal ini berpengaruh dalam nilai-nilai, perilaku dan tindakan serta dalam sistem kemasyarakatan dan juga aspek-aspek lain yang ada dalam masyarakat. 11 Adapula defenisi lain dari perubahan sosial yakni segala perubahanperubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 12 Berbagai defenisi dalam sosiologi pun terlihat banyak meletakkan jenis perubahan yang berbeda. Namun sebagian besar mereka memandang penting perubahan structural dalam hubungan, organisasi, dan ikatan antara unsur-unsur dalam masyarakat, yakni: 13 Perubahan sosial adalah transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berpikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu (Macionis, 1987: 638). Perubahan sosial adalah modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian masyarakat (Persell, 1987: 586). /0/ 1#.0234/ 5* % 8!-"9 7!+4.:(%%& ;!.-/ < 0---& 4-!-! = %% >

5 Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu (Ritzer, et.al,1987: 560). Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu (Farley, 1990: 626). Alasan dibalik lebih seringnya penekanan ditujukan pada perubahan structural ketimbang tipe lain adalah karena perubahan structural itu lebih mengarah kepada perubahan sistem sebagai keseluruhan baik segmen (baik itu perilaku, cara berpikir, hubungan sosial individu, organisasi, lembaga sosial, politik maupun budaya) yang ada dalam masyarakat, ketimbang perubahan dalam sistem sosial saja. Struktur social merupakan jenis kerangka pembentukkan masyarakat dan operasinya. Jika struktur dalam suatu sistem berubah, maka semua unsur lain cenderung berubah. 14 Dan untuk meninjau itu kita tidak bisa hanya melihat dari perubahan struktur dalam sistem hanya dalam saat sekarang. Dengan berbagai defenisi dan paparan diatas dari berbagai ahli yang dikira mendukung Sztompka, menunjukkan bahwa perubahan sosial memiliki pemahaman yang luas, yang mencakup seluruh ekspresi tatanan hidup masyarakat atau penekanan kepada agen manusia individu dalam berbagai bidang termasuk nilai dan norma yang ada dalam masyarakat tertentu juga mengalami perubahan. Ekspresi yang dimaksudkan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem sosial masyarakat, entah dalam tingkat makro ataupun mezo, baik segmen ekonomi, politik, budaya, perusahaan, keluarga, yang saling terkait atau saling mempengaruhi dan sangat kompleks, sehingga mampu mempengaruhi sebagian atau keseluruhan sistem. Ekspresi yang ada dalam masyarakat juga terpancar lewat struktur sosial yang ada dalam sistem suatu masyarakat yang dahulu

6 maupun sekarang menjadi tolak ukur untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu komunitas masyarakat sehingga membawa masyarakat pada suatu keadaan yang baru. B. Sumber Perubahan Sosial dalam Masyarakat Berbicara mengenai sumber perubahan sosial maupun budaya dalam masyarakat maka tidak terlepas dari deskripsi mengenai siapa yang menjadi aktor dibalik munculnya suatu perubahan dalam masyarakat. Dalam berbagai bahasan umum sumber perubahan seringkali didasarkan pada dua sumber pokok, yakni exogenous (luar) dan endogenous (dalam). 15 Bisa berasal dari dalam dan luar masyarakat. Sztompka pun berbicara tentang ini. Mudjia Rahardjo, di dalam bukunya mengemukakan sumber perubahan dari dalam yang terdiri dari lima hal, yaitu sumber pertama, dinamika penduduk: hal ini dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang mempengaruhi struktur masyarakat. Sumber kedua adalah penemuan-penemuan baru, dalam hal ini adalah teknologi (sekaligus juga bisa menjadi sumber perubahan dari luar). Sumber perubahan yang ketiga adalah adanya pertentangan dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan konflik kepentingan. Sumber keempat adalah pemberontakan dalam masyarakat, penambahan dan pengurangan penduduk dalam masyarakat akan mengakibatkan perubahan dalam masyarakat. Sumber kelima adalah ketegangan internal yang muncul di bawah tekanan. 16 Selain itu perubahan dari dalam juga karena adanya persoalan kebutuhan, persoalan dan /0/ 1#0.24 / 5 * =!9"(9 =.+<51=.+-- %%

7 permasalahan sosial. Kebutuhan akan saluran persoalan sosial itu adalah kebutuhan mutlak dari para warga masyarakat. Selain itu perubahan dari dalam itu bisa terjadi karena adanya perubahan demografi serta adanya perubahan struktur, sikap, nilai, dan budaya sosial. 17 Sumber perubahan yang berasal dari luar, 18 adapula menyangkut kemajuan teknologi. Telah dilihat bahwa teknologi mampu membantu masyarakat dalam meningkatkan kemungkinan-kemungkinan dalam masyarakat. Entah itu dalam pola perubahan cara berinteraksi antara individu-individu dalam keluarga ataupun masyarakat secara keseluruhan. Namun tidak selamanya pengaruh perubahan karena teknologi ini memilik efek positif. Terdapat pula efek negatifnya yang sangat mungkin menyebabkan masalah baru bagi masyarakat. Agus Salim, berpendapat bahwa masyarakat modern mulai meninggalkan tradisi nenek moyang bergantung pada tingkat kebutuhannya. Begitupula dalam hal mencari tempat tinggal, mereka memilihnya dengan lebih rasional. 19 Pola-pola perubahan dan tempat tinggal dan pandangan hidup masyarakat berpengaruh kepada perhatian masyarakat terhadap kehidupan masa lalu dan harapan kepada masa depan. C. Bentuk Perubahan Sosial dalam masyarakat Setiap manusia selama hidup pasti mengalami berbagai perubahan. Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Untuk itu dapat dilihat ada dua bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat baik itu sosial maupun budaya & 4+!-. " # 6+2?B 8%%

8 terjadi dalam dua cara yaitu, perubahan dalam bentuk lambat dan perubahan dalam bentuk yang cepat dalam masyarakat. Perubahan yang sifatnya lambat disebut dengan evolusi, 20 sedangkan perubahan yang tidak membutuhkan waktu lama disebut revolusi. 21 Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa suatu masyarakat berhenti pada satu titik tertentu saja walaupun adakalanya lambat, namun pasti perubahan itu terjadi. Proses evolusi diatas seringkali digunakan oleh berbagai ahli untuk menganalogikan perkembangan masayarakat. Proses perkembangan masyarakat yang warnai perubahan yang berlangsung sangat lambat. Pemikiran ini dipengaruhi oleh hasil-hasil penemuan biologi yang memang telah berkembang. Peletak dasar pemikiran evolusi ini adalah Charles Darwin. Masyarakat berkembang dengan paradigma Darwinian: ada proses seleksi di dalam masyarakat kita atas individu-individunya. Herbet Spenser, August Comte dan Durkheim juga memilik pandangan tentang perubahan sebagai proses kemajuan berbentuk garis lurus. Kemajuan pikiran atau diferensiasi structural atau pembagian kerja merupakan proses berkelanjutan secara linear menuju tingkat yang lebih sempurna. 22 Dengan kata lain kekhasan dari konsep teori evolusi awal yang menakankan kedamaian, keharmonisan perubahan potensi kemajuan. Jadi menurut mereka perubahan sosial berjalan lambat namun menuju suatu bentukbentuk kesempurnaan masyarakat. Spenser sangat dipengaruhi oleh pemikiran Darwin, ia menganalogikan masyarakat sebagai layaknya perkembangan individu. Dengan menunjukkan bahwa perubahan sosial adalah proses seleksi alam. Manusia masyarakat termasuk di dalamnya sistem kebudayaan, politik, ekonomi, % 8!-"9 > > &

9 mengalami perkembangan secara bertahap. Mula-mula berasal dari bentuk yang sederhana kemudian berkembang dalam bentuk yang sederhana kemudian berkembang dalam bentuk yang lebih kompleks menuju tahap akhir yang sempurna. Selain evolusi adapula proses revolusi. Menurut Sztompka, revolusi adalah puncak dari perubahan sosial. 23 Revolusi biasanya akibat kejenuhan terhadap proses evolusi. Proses revolusi ini didahului dengan munculnya penemuan baru atau ketidakpuasan dari golongan-golongan tertentu yang muncul dari tersebarnya suatu ide baru. Revolusi biasanya ditandai dengan adanya teror. 24 Revolusi merupakan sebuah proses pembentukan masyarakat sehingga menyerupai proses kelahiran kembali. Namun bukan berarti semua perubahan revolusi berhasil. Para ahli sosiologi berpendapat bahwa suatu tidak terjadi dengan mendadak bahkan ada juga revolusi yang tidak pernah pecah, walaupun lelah mencapai puncak nya. 25 Ada revolusi yang berakhir dengan perpecahan antara kekuatan-kekuatan revolusi itu sendiri karena adanya iri hati satu sama lain atau karena tidak adanya konsep yang yang jelas mengenai pembangunan setelah revolusi. Revolusi mempunyai kehidupan ganda yang tampak dalam dua samaran. Pertama menggambarkan revolusi sebagai mitos, sedangkan kedua memberikan gambaran revolusi sebagai sebuah konsep dan bahkan teori dalam ilmu sosiologi. 26 Dua samaran ini mempunyai kesaling terkait bahkan dialektika 4-!- &

10 diantara keduanya menjadi suatu bentuk wajar yang berperan dalam tingkat kesadaran sosial. Konsep revolusi ini dapat pula dibahas dalam dua perspektif, yakni filsafat sejarah dan sosiologi. Konsep berdasarkan filsafat sejarah berarti mempunyai bentuk terobosan radikal terhadap kesinambungan jalannya sejarah. Sedangkan perspektif sosiologi memandang revolusi sebagai bentuk penggunaan kekuatan massa terhadap penguasa untuk melakukan perubahan mendasar dan terusmenerus. Revolusi dapat dianggap sebagai upaya membentuk ulang sejarah dengan menggunakan kekuatan kreativitas manusia. 27 Kedua perspektif tersebut turut mempengaruhi pendefenisian revolusi. Sztompka mendefenisi revolusi yang digolongkannya dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, defenisi yang menekankan pada transformasi fundamental masyarakat. 28 Jadi perubahan revolusioner bersifat radikal dan menyentuh seluruh aspek (baik dalam struktur politik, sosial, ekonomi) dan fungsi struktur dan sistem sosial masyarakat. Kelompok kedua, mencakup defenisi yang menekankan kekerasan, perjuangan, dan kecepatan perubahan. 29 Jadi lebih menekankan pada teknik untuk melakukan perubahan yang diinginkan. Kelompok ketiga, kebanyakan pakar yakin bahwa revolusi memerlukan keterlibatan kekerasan dan penggunaan kekerasan. 30 Bentuk perubahan social lainnya dikenal dengan istilah mobilitas social. Mobilitas social adalah suatu perubahan yang terorganisir. Perubahan itu terjadi sebagai bentuk dari penyesuain diri dengan keadaan, yang didorong oleh > & % % %

11 keinginan untuk hidup lebih baik dengan memanfaatkan penemuan-penemuan baru. 31 D. Agen Perubahan Sosial Sztompka menyitir berbagai diskusi atau perdebatan mengenai agen perubahan. Realitas social mulai dipahami sebagai sejenis koefesien agen. Agen perubahan itu sepenuhnya berwujud manusia dan social dalam dua bentuk: aktor individual dan agen kolektif. Teori sosiologi akhir-akhir ini memusatkan perhatian pada keduanya, mencoba membongkar rahasia operasi dan mekanismenya melalui realitas social yang dihasilkan. Adanya saling pengaruh antar agen perubahan kolektif dan individu. Gagasan tentang perubahan yang direncanakan, (diharapkan) dan konsep tindakan kolektif kelompok melengkapi citra tentang perubahan spontan yang dihasilkan Individu. Menurut Sztompka, aktor dibalik perubahan sosial yang paling mendasar adalah aktor individual (orang yang bertindak) dan agen kolektif (kolektivitas, kelompok tugas, gerakan sosial, asosiasi, parpol, tentara, pemerintah dan sebagainya). 32 Yang berperan sebagai aktor individual adalah orang biasa, bisa juga individu yang karena kualitas pribadinya yang khas bertindak mewakili orang lain, atas nama kepentingan mereka. Diakui bahwa setip individu hanya memiliki peran sangat kecil dalam perubahan social, tetapi pada waktu yang bersamaan 4-!- > >%

12 perubahan social harus dipandang sebagai hasil gabungan dari apa yang dikerjakan semua individu. 33 Sementara yang disebut dengan agen kolektif adalah berupa gerakan social. Sztompka mengidentifikasikan gerakan social sebagai kolektivitas orang yang bertindak secara bersama-sama. Selain itu mereka bergerak dengan memiliki tujuan agar perubahan tertentu dalam masyarakat mereka ditetapkan partisipasi menurut cara yang sama. Kolektifitasnya bersifat relative tersebar namun lebih rendah derajatnya daripada organisasi formal. Tindakannya mempunyai derajat yang spontanitas tinggi namun tak terlembagakan dan bentuknya konvensional. 34 Setiap perubahan social yang terjadi mempunyai kekhasan sendiri, namun Jacobus Ranjabar, mengemukakan ciri-ciri umum yang menandai terjadinya suatu perubahan sosial: 1. Differential social organization; 35 dalam masyarakat tradisional, tindakan individu dan masyarakat cenderung seragam. Organisasi social mengadakan kontrol demi terpeliharanya keseragaman norma. Hal ini bertolak belakang dengan masyarakat maju akibat pengaruh luar, dalam masyarakat maju terkadang ada norma lama yang ditinggalkan, padahal belum ada norma baru sebagai penggantinya. Konsekuensi yang terjadi adalah terjadi penafsiran dan tindakan yang berbeda terhadap norma. 2. Kemajuan IPTEK; 36 tak bisa dipungkiri kemajuan IPTEK ikut andil besar dalam perubahan world view, ideologi, politik, dan ekonomi. % 8!-"9 7!+4.:(%%&

13 Individualime adalah paham yang semakin kokoh di era IPTEK ini. Dengan demikian setiap orang bisa saja lepas dari kontrol organisasi masyarakat dalam hal norma yang berlaku, sebagai akibat dari multitafsir norma yang merupakan kebebasan individu. Dengan kebebasannya itu juga, individu bisa melepaskan diri dari ikatan tradisi yang dianggap mengekang. Disinilah kemudian timbul kesamaan hal, martabat dan kebebasan berpendapat. 3. Mobilitas; 37 ada dua sifat mobilitas yaitu horizontal dan vertical. Mobilitas horizontal sebagai akibat dari revolusi industry yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang berpindah dari satu tempat ketempat lain yang berpotensi ekonomis tinggi. Sedangkan mobilitas yang sifatnya vertical dapat dilihat dari perubahan status seseorang akibat revolusi. 4. Perubahan tidak terencana dan terencana; 38 perubahan social tidak terencana adalah perubahan yang terjadi di luar kontrol masyarakat, dan hasilnya bukan suatu yang diharapkan. Lain halnya dengan perubahan terencana, dalam pelaksanaannya, pihak-pihak yang menghendaki perubahan itu mempunyai misi. Dalam rangka melaksanakan misi perubahan itu, mereka bisa saja menggunakan tekanan-tekanan. Masyarakat sasaran perubahan itu biasanya mendapatkan sosialisai terlebih dahulu mengenai perubahan social dimaksud. & %1 5. Pertentangan; pertentangan atau kontroversi biasanya terjadi karena adanya perubahan yang bisa saja mengancam kepentingan/kestabilan,

14 juga bisa menghancurkan kebiasaan, serta merubah pola tingkah laku kenyamanan yang selama ini dirasakan dan dilakoni, harus berubah sebagai akibat dari konsekuensi kedinamisan. E. Arah Perubahan Sosial Proses perubahan social mungkin mengarah ke tujuan tertentu atau mungkin juga tidak. Proses yang mengarah (purposive) biasanya tak dapat diubah dan sering bersifat kumulatif. Setiap tahap berurutan berbeda dari tahap sebelumnya. Masing-masing tahap terdahulu menyediakan syarat-syarat bagi tahap kemudian. Dalam artian luas ini, baik biografi individu maupun sejarah social kebanyakan adalah proses yang mengarah (menurut garis lurus). Proses sosial yang mengarah mungkin bertahap, meningkat atau adakalanya disebut linear. Bila proses itu mengikuti sasaran tunggal atau meliputi rententan tahap serupa, disebut unilinear. Contoh, kebanyakan teori evolusi yakin bahwa semua kultur berkembang dari tahap-tahap yang sama; hanya saja perkembangannya ada yang cepat ada yang lambat. 39 Sebaliknya, bila proses social mengkuti jalan alternatif, melompat beberapa tahap, menggantikan tahap lain atau menambahkannya dengan tahap yang tak biasa terjadi, disebut multilinear. Lawan proses linear adalah nonlinear. Proses ini berjalan dengan lompatan kualitatif atau menerobos setelah melalui periode khusus (Granovetter, 1978) atau mempengaruhi fungsi tahap tertentu. Contoh, seperti pengamatan Marxian, rentetan formasi ekonomi berubah melalui masa-masa revolusioner melalui transformasi tiba-tiba, fundamental, dan radikal dari keseluruhan masyarakat

15 setelah dalam jangka panjang terjadi akumulasi kontradiksi, konflik, dan ketegangan. 40 Proses yang tak mengarah (berubah-ubah) ada dua jenis. Pertama murni acak, kacau tanpa pola yang terlihat. Contoh, arus kegemparan dalam kekacauan revolusi atau proses mobilisasi dan demokratisasi dalam gerakan social atau dalam permainan anak-anak. Kedua, proses yang mengalun, mengikuti pola perulangan yang tak terlihat atau sekurangnya secara kualitatif hampir menyerupai tahap sebelumnya. Contoh, bayangkan keunikan hari kerja sekretaris atau pekerjaan musiman petani atau rutinitas seorang sarjana yang baru menulis buku sejak selesai menulis skripsi sarjananya yang pertama. 41 Bila kesamaannya terlihat tetapi di tingkat kompleksitas yang berlainan, maka proses itu telihat mengikuti pola berbentuknya spiral atau lingkaran terbuka. Contoh, kemajuan yang dicapai seorang mahasiswa melalui tingkat pendidikan atau pada skala yang berbeda misalnya. Atau, dalam rentan waktu terpanjang seperti kecenderungan seluruh sejarah manusia seperti dilukiskan Toynbee, penyempurnaan kehidupan beragama dan kehidupan spriritual umat umumnya melalui sejumlah lingkaran tantangan dan tanggapan, pertumbuhan dan keruntuhan (1937: 61). 42 F. Hasil Perubahan Sosial Proses social biasanya menghasilkan keadaan dan struktur social yang sama sekali baru. Proses social menciptakan dan menghasilkan perubahan yang mendasar. Istilah morphogenesis (Buckley, 1967: 58-66) dapat diterapkan sebagai %

16 proses social diatas. Contohnya mobilisasi kegiatan social, terciptanya kelompok, asosiasi, organisasi, dan partai politik baru; tersebarnya gaya hidup baru; berkembangnya temuan teknologi baru dengan segala dampak lanjutnya. 43 Proses ini harus dibedakan dengan proses social yang hanya menghasilkan perubahan yang kurang radikal dan tanpa perubahan yang mendasar. Diantaranya ada yang yang tak menghasilkan perubahan sama sekali; lainnya ada yang hanya menghasilkan perubahan terbatas, perombakan ulang atau pembentukan ulang tatanan social yang sudah ada. 44

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut merupakan daerah dataran rendah pesisir pantai. Sebagian besar warga masyarakat Desa Setrojenar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Perubahan Sosial Perubahan sosial menurut Farley (Sztompka,1993:5) adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA MASSA, & BUDAYA POPULER Part 4 Edy Prihantoro Universitas Gunadarma A. Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS. sosial. Tidak ada seorangpun atau sekelompok masyarakat yang berhenti di satu titik.

BAB II PENDEKATAN TEORITIS. sosial. Tidak ada seorangpun atau sekelompok masyarakat yang berhenti di satu titik. BAB II PENDEKATAN TEORITIS A. Perubahan Sosial 1. Definisi Perubahan Sosial Perubahan merupakan suatu fenomena hidup yang wajar. Setiap manusia dan masyarakat akan mengalami perubahan, baik itu secara

Lebih terperinci

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Modul ke: Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Abstract Media massa berlaku sebagai agen pembawa perubahan sosial

Lebih terperinci

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. 45 Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu

Lebih terperinci

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Masyarakat merupakan sistem

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak

Lebih terperinci

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan yang berlangsung tidak terbendung dalam kehidupan. Baik perubahan yang cepat maupun lambat. Berbagai factor yang mendasarinya.

Lebih terperinci

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Lecture Paper Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Oleh: Fredian Tonny Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pilihan Rasional James Coleman 2.1.1 Rasionalitas Masyarakat Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78).

Lebih terperinci

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan Perubahan social Menurut Gillin dan Gillin perubahan social adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena peeubahan-perubahan kondisi geografis, kebuadayaan

Lebih terperinci

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik KONFLIK SOSIAL 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya terdapat perbedaan antara keadaan sistem

Lebih terperinci

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan masyarakat, masyarakat dengan individu, dan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari hubungan dengan sesama manusia lainnya, yang dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural Fungsional Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang fungsionalisme struktural dalam sosiologi (Sztompka, 2000;Tiryakin, 1991). Merton menjelaskan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

perubahan sosial fitri dwi lestari

perubahan sosial fitri dwi lestari perubahan sosial fitri dwi lestari Kingsley Davis Mac lver Suatu perubahan-perubahan yang terjadi di dalam strutur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial menurut beliau : timbulnya pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER Manusia merupakan anggota masyarakat yang akan senantiasa berusaha agar selalu bisa bergaul dengan sesama. Sehingga setiap individu akan bertindak dan berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Fakta Sosial Paradigma fakta sosial fakta sosial terpaut kepada antar hubungan antara struktur sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial

Lebih terperinci

Sekalipun Dibenci, Tetapi Selalu Dirindukan

Sekalipun Dibenci, Tetapi Selalu Dirindukan Bab 9 Kesimpulan Di era ekonomi global persaingan industri semakin ketat. Peran teknologi informasi sangat besar yang menyebabkan cakupan wilayah produksi dan pemasaran barang dan jasa tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL Pengertian Konflik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang

Lebih terperinci

Facebook :

Facebook : 1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS

MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS Walaupun teori adalah suatu abstraksi dari realitas, penting disadari akan hubungan antara keduanya. Teori bukanlah murni abstrak, tanpa berdasarkan pengalaman yang nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri modern merupakan gejala yang erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat, sekaligus merupakan sebab dan akibat berbagai perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia ini memang telah berlangsung sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahan tersebut telah

Lebih terperinci

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang : LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS : Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB VII KEPEMIMPINAN

BAB VII KEPEMIMPINAN BAB VII KEPEMIMPINAN 7.1 Pengantar Secara umum konsep kekuasan, wewenang, dan kepemimpinan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana maupun yang telah kompleks, jadi menarik untuk

Lebih terperinci

Landasan Sosiologi Dalam Pengembangan Kurikulum

Landasan Sosiologi Dalam Pengembangan Kurikulum Landasan Sosiologi Dalam Pengembangan Kurikulum A. Pengertian Sosiologi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu, antar golongan, antar lembaga

Lebih terperinci

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai.

BAB II KAJIAN TEORI. berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai. BAB II KAJIAN TEORI A. Interaksi Sosial 1. Pengertian Interaksi Sosial Manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia bergantung dan membutuhkan individu lain atau makhluk lainnya. Dalam hidup bermasyarakat,

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. Pertemuan 8 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Komunikasi dan Perubahan Sosial DESKRIPSI Pokok bahasan komunikasi dan perubahan sosial menjelaskan mengenai pengertian

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumsi Semenjak Revolusi Industri kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang dibutuhkan untuk membuat makanan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menuju masyarakat industri, sangatlah banyak lahan pertanian yang akhirnya berubah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menuju masyarakat industri, sangatlah banyak lahan pertanian yang akhirnya berubah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Modernisasi Sebagaimana telah disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang terdiri dari lahan pertanian yang luas, baik organik maupun non organik sehingga banyak

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Perubahan Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan untuk masa selanjutnya (Desmita, 2012). Hurlock (2004)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan untuk masa selanjutnya (Desmita, 2012). Hurlock (2004) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa bayi dianggap sebagai periode vital karena kondisi fisik dan psikologis pada masa ini merupakan fondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan untuk masa selanjutnya

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di BAB II : KAJIAN TEORITIK a. Solidaritas Sosial Durkheim dilahirkan di Perancis dan merupakan anak seorang laki-laki dari keluarga Yahudi. Dia mahir dalam ilmu hukum filsafat positif. Dia terakhir mengajar

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Transmigrasi Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil keputusan, guna tercapainya keseimbangan penyebaran penduduk, memperluas kesempatan kerja,

Lebih terperinci

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari-

Gerakan Sosial. -fitri dwi lestari- Gerakan Sosial -fitri dwi lestari- (Bruce J. Cohen - 1992) Gerakan yang dilakukan sekelompok individu yang terorganisir untuk merubah (properubahan) ataupun mempertahankan (konservatif) unsur tertentu

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

VII KONFLIK DAN INTEGRASI

VII KONFLIK DAN INTEGRASI VII KONFLIK DAN INTEGRASI Pengertian Konflik Konflik adalah perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial dalam suatu masyarakat pada dasarnya

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial dalam suatu masyarakat pada dasarnya 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dalam suatu masyarakat pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan hidupnya membutuhkan manusia lain di sekelilingnya,

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Perubahan Sosial Konsep Modernisasi Perubahan

Lebih terperinci

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA KELPMPOK VI ANDRY SHEZA PUTRA BERTHA FARLEVEN AZHARUDIN RILLE MASYARAKAT DENGAN KEKERABATAN SEGMENTER Adalah: Suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI 189 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI A. Simpulan Umum Kampung Kuta yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis, merupakan komunitas masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi nenek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelembagaan 2.1.1 Pengertian Kelembagaan Suatu kelembagaan merupakan suatu sistem kompleks yang sengaja dibuat manusia untuk mengatur cara, aturan, proses, dan peran masing-masing

Lebih terperinci

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara tradisional hubungan masyarakat dan hutan meliputi multi aspek yaitu sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan masyrakat sekitar hutan memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-1 Kingsley Davis (1960); perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat Mac Iver (1937); perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel. BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik

Lebih terperinci

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi PENGANTAR SOSIOLOGI 1. Pengertian Dasar Sosiologi berasal dari kata latin socius dan kata yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman; Logos berarti pengetahuan. Maka sosiologi berarti pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL BAB V STRATIFIKASI SOSIAL 6.1 Pengantar Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya. Umumnya manusia sangat peka

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga rekomendasi bagi PKS. Di bagian temuan, akan dibahas tentang penelitian terhadap iklan

Lebih terperinci

Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA Pertemuan6 Peradaban; Wujud kebudayaan danunsur-unsur kebudayaan MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA Kebudayaandan Peradaban Peradaban adalah suatu bentuk masayarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informal ini menunjukan bukti adanya keterpisahan secara sistemis-empiris antara

BAB I PENDAHULUAN. informal ini menunjukan bukti adanya keterpisahan secara sistemis-empiris antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Integritas Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan era globalisasi. Berbagai macam budaya global yang masuk melalui beragam media komunikasi dan informasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, proses globalisasi sedang terjadi di Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, proses globalisasi sedang terjadi di Indonesia. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, proses globalisasi sedang terjadi di Indonesia. Hal ini berpengaruh terhadap dinamika perkembangan budaya. Bangsa Indonesia diguncang berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait dengan persoalan politik dalam arti luas. Masyarakat sebagai kumpulan individu-individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang begitu unik. Keunikan negara ini tercermin pada setiap dimensi kehidupan masyarakatnya. Negara kepulauan yang terbentang dari

Lebih terperinci

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas XII Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian perubahan sosial. 2. Memahami

Lebih terperinci

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) a. AUGUSTE COMTE (1798 1857) 1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) 2) SOSIOLOGI TDA : SOS STATIS (ASPEK STRUKTUR) SOS DINAMIS (ASPEK PROSES, PERUBAHAN) 3) MASY DIPANDANG SBG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial di Pedesaan Setiap individu atau masyarakat tentunya mengalami suatu perubahan. Lambat atau cepat perubahan itu terjadi tergantung kepada banyaknya faktor di

Lebih terperinci

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS 17 BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS Landasan teori pada penelitian ini menggunakan teori Ralf Dahendrof. Karena, teori Dahendrof berhubungan dengan fenomena sosial masyarakat salah satunya adalah teori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konflik Konflik merupaka gejala sosial yang hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu,

Lebih terperinci

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan

B A B V P E N U T U P. Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan 5.1. Kesimpulan B A B V P E N U T U P Fakta-fakta dan analisis dalam tulisan ini, menuntun pada kesimpulan umum bahwa integrasi sosial dalam masyarakat Sumba di Kampung Waiwunga, merupakan konstruksi makna

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB II PENDEKATAN TEORETIS 7 BAB II PENDEKATAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Perubahan Sosial Menurut Sztompka (2004) masyarakat senantiasa mengalami perubahan di semua tingkat kompleksitas internalnya. Dalam kajian

Lebih terperinci

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI Fitri Dwi Lestari ASAL USUL SOSIOLOGI Dari bukti peninggalan bersejarah, manusia prasejarah hidup secara berkelompok. ASAL USUL SOSIOLOGI Aristoteles mengatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. 1

BAB II KAJIAN TEORI. divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. 1 2.1 Manusia Sebagai Makhluk Sosial BAB II KAJIAN TEORI Manusia sebagai makhluk individu. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi. Dalam bahasa inggris individu

Lebih terperinci

Proses Komunikasi dalam Masyarakat

Proses Komunikasi dalam Masyarakat Proses Komunikasi dalam Masyarakat Lapisan masyarakat sangat beragam dan kompleks Semakin kompleks, semakin rumit, karena bermacam budaya dan proses sosial Bentuk komunikasi ditentukan oleh: 1. Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proses Sosial Menurut Gillin dan Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Proses Asosiatif, Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, budaya. Kemajemukan bangsa yang terbangun dari perbedaan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK Aspek Perkembangan : Landasan Hidup Religius bentuk-benuk tata cara ibadah seharihari. 2. Akomodasi Tertarik pada kegiatan ibadah seharihari. 3. Tindakan Melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.Latar belakang Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan sosiologi sebagai salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena keolahragaan. Konsep sosiologi

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,

Lebih terperinci

Menurut penerbitnya, buku Studying Christian Spirituality ini adalah

Menurut penerbitnya, buku Studying Christian Spirituality ini adalah Tinjauan Buku STUDYING CHRISTIAN SPIRITUALITY Jusuf Nikolas Anamofa janamofa@yahoo.com Judul Buku : Studying Christian Spirituality Penulis : David B. Perrin Tahun Terbit : 2007 Penerbit : Routledge -

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Tindakan Sosial Max Weber Dalam hal ini kaitanya antara teori tindakan sosial dengan persepsi masyarakat tentang calon bupati mantan koruptor adalah termasuk relevan. Yang mana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini penulis ataupun peneliti akan menjabarkan maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat dengan judul, tema, dan fokus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Interaksi Sosial Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di Indonesia dapat

Lebih terperinci

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar  4.2 Sistem Sosial BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka 1. Definisi Dampak Pengertian dampak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, adalah pengaruh sesuatu yang menimbulkan akibat; benturan; benturan

Lebih terperinci

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN A. Rasonalitas Manusia Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe tipe tindakan

Lebih terperinci