BAB II KAJIAN PUSTAKA. sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar
|
|
- Suparman Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Fakta Sosial Paradigma fakta sosial fakta sosial terpaut kepada antar hubungan antara struktur sosial, pranata sosial dan hubungan antara individu dengan struktur sosial serta antar hubungan antara individu dengan pranata sosial. Fakta sosial diujukan sebagai sesuatu yang berbeda dengan dunia ide yang bersifat spekulatif dalam memahami gejala yang terjadi dalam masyarakat. Hal ini memerlukan penyusunan data diluar dunia ide yang hanya ada didalam pikiran manusi. Fakta sosial terdiri dari atas dua jenis yaitu bentuk materi dapat diobservasi dan bentuk non materi yaitu kenyataan yang bersifat interseptif yang hanya muncul dalam kesadaran manusia. Menurut Veter 2 tipe dasar fakta sosial yaitu : 1. Nilai umum yang bersifat universal 2. Norma yang terurut dalam suatu kebudayaan. Teori-teori sosiologi berbeda terminologi dalam mengkonseptualisasikan antar hubungan pranata sosial, stuktur sosial dan individu. Perbedaan tersebut terlihat dalam bahasan teori fungsionalisme, teori konflik, teori sosiologi makro. Paradigma fakta sosial ini diambil dari kedua kedua karya Durkheim yang meletakkan landasan paradigma fakta sosial melalui karyanya The Rules of Sosiological Method dan Suicide. Durkheim melihat sosiologi yang baru lahir dalam upaya untuk memperoleh kedudukan sebagai cabang ilmu sosial yang berdiri sendiri, tengah berada dalam ancaman bahaya kekuatan dua cabang ilmu yang berdiri kokoh yakni filsafat dan psikologi. Durkheim (dalam Ritzer, 2003:13) melihat filsafat sebagai ancaman dari dalam lewat dua orang tokoh sosiologi yang dominant saat itu yakni Comte dan Spenser. Keduanya
2 mempunyai pandangan yang bersifat filosofis dari bersifat sosiologis. Karena itu Durkheim mencoba menguji teori-teori yang dihasilkan dari belakang meja atau yang berdasarkan hasil pemikiran spekulatif itu denhgan data konkret berdasarkan hasil penelitian empiris. Fakta sosial inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi. Fakta sosial sosial dinyatakannya sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide dan yang menjadi objek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif) dan untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil diluar pemikiran manusia. Arti pernyataan Durkheim ini terletak pada usahanya menerangkan bahwa fakta sosial tidak dapat dipelajari intropeksi. Fakta sosial harus diteliti didalam dunia nyata sebagaimana orang mencari barang sesuatu yang lainnya (Ritzer,2003:131). Secara garis besarnya fakta sosial terdiri atas dua tipe. Masing-masing adalah stuktur sosial (Social Institution) dan pranata sosial (Social Institution). Secara lebih terperinci fakta social itu tertdiri atas kelompok, kesatuan masyarakat tertentu, sistem sosial, posisi, peranan, nilai-nilai, keluarga pemerintah dan sebagainya. Durkheim dalam karya selanjutnya menyamakan fakta sosial dan prananta sosial. Ada empat uraian teori yang tergabung kedalam paradigma fakta sosial yakni teori fingsionalisme struktural, teori konflik, teori sistem dan teori sosiologi makro. Fungsinalisme Strukturalisme awal memusatkan perhatian pada fungsi satu struktur sosial atau pada fungsi satu institusi sosial tertentu saja. Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistm sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemenelemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan terhadap yang lain. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional terhadap aspek yang lain. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau akan
3 hilang dengan sendirinya. Penganut teori ini cenderung untuk melihat hanya kepada sumbangan satu sistem tau peristiwa terhadap sistem yang lain dan karena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa atau sistem dapat beroperasi menentang sistem-sistem yang lainnya dalam suatu sistem sosial (Ritzer,2003:21) Secara ekstrim penganut teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah adalah fungsional bagi suatu masyarakat. Perubahan dapat terjadi perlahan-lahan dalam masyarakat. Kalau terjadi konflik penganut teori Fungsionalisme Struktural memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana cara menyelesaikan nya sehingga masyarakat tetap dalam keadaan keseimbangan (Ritzer, 2003:22). 2.2 Sejarah Strukturalisme Fungsionalisme stuktural merupakan salah satu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial diabad sekarang. Sejalan dengan hal itu Kingley Davis menyatakan bahwa fungsionalisme stuktural adalah sinonim dengan sosiologi. Alvin Goulduer secara tersirat berpendapat serupa ketika ia menyerang sosiologi barat melalui analisis kritis terhadap funsionalisme structural Talcott Parsons. (Goodman, 2004:117). Meski hegemoninya tidak diragukan dalam dua dekade sesudah perang dunia II, fungsionalisme stuktural sebagai teori sosiologi telah merosot arti pentingnya. Bahkan Wilbert Moore (dalam Ritzer, 2003 :117) yang sangat memahami teori ini menjadi sesuatu yang memalukan dalam perkembangan teori sosiologi masa kini. Turner dan Maryanski ( dalam Ritzer 2003:14) menyatakan bahwa funsionalisme sebagai sebuah teori yang bersifat menjelaskan, kami kira sudah mati dan upaya untuk menggunakan fungsionalisme sebagai penjelasan teoritis harus ditinggalkan dan mencari perspektif kritism lain yang lebih memberi harapan.
4 Demeroth dan Peterson ( dalam Goodman, 2004:118) berpandangan lebih positif, menyatakan bahwa fungsionalisme stuktural belum mati. Tetapi mereka menambahkan bahwa teori ini mungkin dapat dikembangkan menjadi teori lain sebagaimana teori ini mungkin dapat dikembangkan dari pemikiran organisme lebih awal. Kelahiran neo fungsionalisme rupanya lebih mendukung pendapat Demeroth dan Peterson ketimbang pandangan Turner dan Mariansky yang lebih negatif (Goodman, 2004:118). Dalam Fungsionalisme Stuktural, istilah stuktural dan fungsional tidak selalu perlu dihubungkan meski keduanya biasanya dihubungkan. Dalam mempelajari stuktur masyarakat tanpa memperhatikan fungsinya (akibatnya) terhadap struktur lain. Dalam meneliti fungsi dari berbagai proses sosial yang mungkin tidak mempunyai struktur. Ciri utama pendekatan fungsionalisme stuktural memperhatikan kedua unsur itu. Meski fungsionalisme stuktural mempunyai bentuk dan fungsionalisme kemasyarakatan adalah pendekatan dominant yang digunakan dikalangan fungsionalis stuktural. Sosiologi sasaran perhatian utama fungsionalisme kemasyarakatan adalah struktur sosial dan institusi masyarakat berskala luas, antar hubungannya, dan pengaruhnya terhadap aktor (Goodman, 2004:119). Fungsionalisme stuktural merupakan teori konsensus, yang dipelopori Herbet Spencer, Emile Durkheim, Bronislaw Malinowski, Redcliffe Brown, Talcott Parsons dan Robert K Merton. Teori konsensus memandang masyarakat sebagai suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang dipelihara oleh suartu mekanisme keseimbangan (equilibrium mechanisim). Teori fungsionalisme stuktural melakukan analisis dengan melihat masyarakat sebagai suatu sistem dari interaksi antar manusia dan berbagai institusinya, dan segala sesuatunya di sepakati segala secara konsensus, termasuk dalam hal nilai dan norma.
5 Teori Fungsionalisme menekankan pada harmoni, konsistensi dan keseimbangan dalam masyarakat. Fungsionalisme Stuktural Talcot Parsons Selama hidupnya Parsons membuat sejumlah besar karya teoritis. Ada perbedaan penting antara karya awal dan karya belakangan. Dalam bagian ini kita akan membahas karya-karyanya yang belakangan, teori Struktural Fungsional. Bahasan tentang Fungsional Struktural Parsons ini akan dimulai dengan empat empat fungsi penting untuk semua system tindakan terkenel dengan skema AGIL. Sesudah membahas empat fungsi ini kita akan beralih menganalisis pemikiran Parsons mengenai Struktur dan Sistem. Suatu fungsi (function) adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan kearah pemenuhan kebutuhan tertentu/kebutuhan system. Dengan menngunakan defenisi ini, Parsons yakin bahwa ada empat fungsi penting diperlukan semua sistem. Secara bersama-sama keempat imperative fungsional ini dikenal sebagai skema AGIL. Agar tetapa bertahan, suatu sistem harus memilki empat fungsi ini yaitu: 1. Adaptation (adaptasi) merupakan sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya. 2. Goal Attainment (pencapaian tujuan) merupakan sebuah sistem harus mendefenisikan dan mencapai tujuan utamanya. 3. Integration (integrasi) merupakan sebuah sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola antar hubungan ketiga fungsi penting lainnya.
6 4. Latency (Latensi atau pemeliharaan pola) merupakan sebuah sistem harus memperlengkapi, baik motivasi individual maupun pola-pola cultural yang menciptakan dan menopang motivasi (Goodman, 2004:121) Funsional Struktural Robert Merton Meski Parsons adalah seorang Fungsionalis Struktural yang sangat penting adalah muridnya, Robert Merton (Goodman, 2004:137) yang menulis beberapa pernyataan terpenting tentang fungsionalisme struktural. Merton mengecam beberapa aspek fungsionalisme stuktural yang lebih ekstern dan tak dapat dipertahankan lagi. Tetapi, wawasan konseptual barunya membantu memberikan kemanfaatan bagi kelangsungan hidup fungsionalisme stuktural. Meski Parsons dan Merton dikaitkan dengan fungsionalisme stuktural, namun ada perbedaan penting diantara keduanya. Disatu sisi, sementara Parsons menganjurkan penciptaan teori-teori besar dan luas cakupannya, Merton menyukai Marxian. Sebenarnya Merton dan beberapa muridya dapat dipandang sebagai orang yang mendorong fungsionalisme stuktural lebih kekiri secara politis (Ritzer, 2003:137). Merton mengkritik tiga postulat dasar analisis Struktural seperti yang dikembangkan oleh Antropolog seperti Malinowski dan Radclffe Brown. Pertama, postulat tentang kesatuan fungsional masyarakat. Postulat kedua adalah fungsionalisme universal. Artinya, dinyatakan bahwa seluruh bentuk kultur dan sosial serta struktur yang sudah baku mempunyai fungsi yang positif. Postulat ketiga adalah postulat tentang indispensability. Argumennya adalah bahwa semua aspek masyarakat yang sudah baku dan tak hanya mempunyai fungsi positif tetapi juga mencerminkan bagian-bagian yang sangat diperlukan untuk berfungsinya masyarakat sebagai satu kesatuan (Ritzer, 2003:138).
7 Merton juga mngemukakan tentang fungsionalisme stuktural yang menekankan pada keteraturan dalam masyarakat. Konsep-konsep utamanya adalah fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest, dan keseimbanangan (equilibrium). Menurut Merton fungsi didefenisikan sebagai konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati yang menimbulkan adaptasi atau penyesuaioan diri dari sistem tertentu. Tetapi jelas ada bias ideologis bila orang hanya memusatkan pemikiran pada adaptasi atau penyesuaian diri, karena adapatasi atau penyesuaian dan diri selalu mempunyai akibat positif. Perlu diperhatikan bahwa suatu faktor sosial dapat mempunyai akibat negatif terhadap fakta sosial lain. Untuk meralat kelalaian serius dalam fungsinalisme struktural awal ini, merton mengembangkan gagasan tentang disfungsi. Sebagaimana stuktur atau institusi dapat menyumbang pemeliharaan pada bagian-bagin dari sistem sosial, stuktur, atau institusi pun dapat menimbulkan akibat negatif terhadap sistem sosial. Dilihat dari sudut keseimbangan bersih (Net Balance) suatu hal dapat fungsional bagi unit sosial tertentu dan lebih disfungsional bagi unit sosial yang lain. Merton juga memperkenalkan konsep fungsi nyata (manifest) dan fungsi keseinbangan (latent) kedua istilah ini memberikan tamabahan penting bagi analisis fingsional. Menurut pengertian sederhana, fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang tersembunyi adalah fungsi yang diharapkan. Penganut teori fungsioanal ini memang memandang segala pranata sosial yang ada dalam suatu masyarakat tertentu serta fungsional dalam artian positif dan negatif (Goodman, 2004:14).
8 Perubahan Sosial Manusia adalah pribadi yang unik, yang diciptakan Tuhan berbeda dengan yang lainnya. Sejalan dengan itu, namun manusia tetaplah manusia yang memiliki kekurangan, tidak sempurna dalam hal kebisaan, akal pikiran dan berbagai penampila di dalam masyarakat. Hal ini di sebaban karena adanya perasaan sadar dan dibawah sadar. Masyarakat berubah di semua tingkatan kompleksitas internalnya. Ditingkat makro terjadi perubahan ekonomi, politik dan kultur. Di tingkat mezo terjadi perubahan kelompok, komunitas dan organisasi. Di tingkat mikro terjadi perubahan interaksi dan perilaku individual. Masyarakat bukan sebuah kesatuan fisik (entity), tetapi seperangkat proses yang saling terkait bertingkat ganda (Piotr Sztompka,2004:65). Sikap menentukan keajegan dan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku (Sherif&Sherif 1956:95). Sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil literasi antara individu dengan linkungan, sehingga sikap bersifat dinamis. Faktor pengalaman besar peranannya dalam pembentukan sikap. Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karena sikap dapat mengalami perubahan. Sebagai hasil belajar, sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya, karerna pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam intraksi manusia berkenan dengan objek tertentu ( Tri Dayakisni & Hudaniah 2005:98) Bimo Walgito (1980:98), mengatakan bahwa pembentukan dan perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu :
9 1. Faktor internal (individu itu sendiri), yaitu cara individu dalam menaggapai dunia luarnya dengan selektif, sehingga tidak semua yang datang akan di terima atau di tolak. 2. Faktor eksternal, yaitu : keadaan-keadaan yang ada diluar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional
BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. 45 Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu
Lebih terperinciBAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti
BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pola Asuh Berdasarkan tata bahasanya, pola asuh terdiri dari kata pola dan asuh. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (dalam Isni Agustiawati, 2014), kata pola berarti model,
Lebih terperinciBAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL
BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. STRUKTURAL FUNGSIONAL Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mengkaji lebih lanjut dengan teori Struktural Fungsional.Dan berikut merupakan penjelasan teori struktural
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah
BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga
Lebih terperinciBAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons
BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi
Lebih terperinciDISUSUN O L E H NAMA : MELIDAR NIM :
Makalah TEORI FUNGSIONALISME DISUSUN O L E H NAMA : MELIDAR NIM : 1110101010025 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2012 KATA PENGANTAR Segala puji
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI-TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id TEORI TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI STRUKTURAL
Lebih terperinciBAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL
23 BAB II TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Struktural Fungsional (Talcott Parsons) Dalam penelitian ini berparadigma fakta social menggunakan teori structural fungsional yang mempunyai empat imperetatif
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS. (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi kemiskinan (Studi di Desa
45 BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL-TALCOTT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural Skripsi yang berjudul Peran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dalam menanggulangi
Lebih terperinciBAB II TEORI AGIL TALCOT PARSON. (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam
21 BAB II TEORI AGIL TALCOT PARSON A. Teori Fungsionalisme Struktural Teori Fungsionalisme Struktural menekankan kepada keteraturan (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa
BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS A. Teori Fungsionalisme Struktural Untuk menjelaskan fenomena yang diangkat oleh peneliti yaitu Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural Fungsional Dalam Ritzer dan Goodman (2010) penekanan yang terjadi pada teori struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut mencakup
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Tinjauan Teori Fungsionalisme struktural Robert King Merton
BAB II KAJIAN TEORI Tinjauan Teori Fungsionalisme struktural Robert King Merton Dalam penelitian mengenai peran pesantren dalam menunjang prestasi akademik santri-mahasiswa di Pesantren Mahasiswa An-Nur
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL AGIL TALLCOT PARSONS. 1. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL : Talcots Parsons
33 BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL AGIL TALLCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural 1. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL : Talcots Parsons Menurut teori fungsionalis ini masyarakat adalah
Lebih terperinciGagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial
Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Filsafat Ilmu Sosial 1 Positivistik (Value free) Fenomenologi (Value Bound) Perbedaan Paradigma dalam Sosiologi 2 3 Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial
MODUL PERKULIAHAN Sistem Sosial FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 2 Abstract Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural Fungsional Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang fungsionalisme struktural dalam sosiologi (Sztompka, 2000;Tiryakin, 1991). Merton menjelaskan
Lebih terperinciBAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
BAB XI TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA 11.1 Pengantar Pada dasarnya setiap ilmu pngetahuan tediri dari dua bagian penting, yaitu teoritik dan empirik. Teoritik menunjuk pada skema konseptual, seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. The rules of sociological Method (1905) dan socide (1987). Durkheim melihat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sruktural Fungsional Durkheim meletakkan landasan paradigma fakta sosial melalui karyanya The rules of sociological Method (1905) dan socide (1987). Durkheim melihat sosiologi
Lebih terperinciBAB II TEORI AGIL TALCOTT PARSONS DAN PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI ALAT ANALISA. bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain.
BAB II TEORI AGIL TALCOTT PARSONS DAN PERUBAHAN SOSIAL SEBAGAI ALAT ANALISA A. Teori AGIL Talcott Parsons Menurut teori fungsionalis ini masyarakat adalah suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian
Lebih terperinciPengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak
Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sejarah konvensional, paparan yang analitis harus digunakan untuk. memberikan nilai lebih bagi penulisan sejarah modern.
BAB II LANDASAN TEORI Penelitian dan penulisan sejarah yang baik menurut sejarawan melengkapi dirinya dengan teori dan metodologi sejarah selain historiografi yang menyajikan cerita sejarah sebagai uraian
Lebih terperinciBAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON. pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan perubahan-perubahan
33 BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON A. Pembangunan Jalan Tol Pembangunan merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang tidak pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan
Lebih terperinci* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik
Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori
Lebih terperinciBAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik
BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik Pokok Bahasan Pada umumnya, dalam dunia ilmu pengetahuan orang mencoba untuk melihat dan menjelaskan suatu fenomena sosial menggunakan alur dan logika
Lebih terperinciSISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)
SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN Manusia pertama-tama ada, berjumpa dengan dirinya, muncul di dunia dan setelah itu menentukan dirinya. (Jean-Paul Sartre) A. MANUSIA DAN KESADARAN DIRI Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktural Fungsional Suatu fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem. Dengan menggunakan defenisi ini,
Lebih terperinciPendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4
Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4 STRUKTURAL FUNGSIONAL Asumsi Dasar: MASYARAKAT TERINTEGRASI ATAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Interaksi Sosial Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di Indonesia dapat
Lebih terperinciBAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSON. paham atau prespektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu
BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL TALCOTT PARSON A. Fungsionalisme Struktural Dalam penelitian ini menggunakan Teori fungsional struktural yang pencetusnya adalah Talcott Parson. Asumsi dasar dari Teori
Lebih terperinciTEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER
TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER Silabus Semester Genap 2013-2014 Dosen : Amika Wardana, Ph.D. Email : a.wardana@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta S I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara soal mistik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai bangsa yang religius, Indonesia menempatkan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara
Lebih terperinci1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya
PENDEKATAN TEORETIK Menurut Slamet Margono : Masyarakat sebagai sistem sosial dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut, 1. Ekologi, lokasi, dan geografi di mana masyarakat tsb berada 2. Demografi,
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA. Oleh Yoseph Andreas Gual
APLIKASI TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DALAM MASYARAKAT INDONESIA Oleh Yoseph Andreas Gual Sebelum masuk dalam inti tulisan, penulis ingin mengemukakan bahwa tulisan ini tidak akan menggunakan seluruh
Lebih terperinciBAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Kehidupan Masyarakat adalah Sistem Sosial
37 BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Kehidupan Masyarakat adalah Sistem Sosial Manusia adalah makhluk sosial atau individu yang membutuhkan individu lain untuk hidup. Individu-individu tersebut akan saling
Lebih terperinci1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)
a. AUGUSTE COMTE (1798 1857) 1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI) 2) SOSIOLOGI TDA : SOS STATIS (ASPEK STRUKTUR) SOS DINAMIS (ASPEK PROSES, PERUBAHAN) 3) MASY DIPANDANG SBG
Lebih terperinciSISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)
SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan
Lebih terperinciSOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN IV AGAMA DAN MASYARAKAT OLEH: AJAT SUDRAJAT
SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN IV AGAMA DAN MASYARAKAT OLEH: AJAT SUDRAJAT AGAMA DAN MASYARAKAT (1) Menurut Mark Twain manusia adalah binatang beragama, sementara Mircea
Lebih terperinci4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer
Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Fungsionalisme Versus Konflik Teori Konflik Analitis (Non-Marxist) Perbedaan Teori Konflik Marxist dan Non- Marxist Warisan
Lebih terperinciPengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme
Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik?
Lebih terperinciSOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN I OLEH: AJAT SUDRAJAT
SOSIOLOGI AGAMA PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER VI PERTEMUAN I OLEH: AJAT SUDRAJAT AGAMA DALAM KAJIAN ILMIAH (1) Agama sudah menjadi fenomena universal. Agama menjadi bahan pemikiran para penganutnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peran Menurut Wahyudi (Ruwiyanto,1994:10), peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. Peran yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Setelah data berhasil diuji dengan teknik korelasi tiga variabel yang
74 BAB IV ANALISIS DATA A. Korelasi antara tiga variabel yaitu Pembangunan Jalan Tol, Kehidupan Sosial dan Pemerintah Kelurahan Setelah data berhasil diuji dengan teknik korelasi tiga variabel yang disebut
Lebih terperinciKuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi
Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun
Lebih terperinciBAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS. kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu.
35 BAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS A. AGIL Suatu fungsi adalah suatu kompleks kegiatan-kegiatan yang diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu. Menggunakan
Lebih terperinciKELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2
KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di
Lebih terperinciSOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313 PENGENALAN TEORI ILMU SOSIAL MODEN KULIAH MINGGU 2 MEMAHAMI MAKSUD TEORI/PERSPEKTIF Kerja-kerja ahli sosiologi dan antropologi sosial adalah diasaskan dan dipandu oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsionalisme Struktural Talcott Parson (dalam Ritzer, 2004:121) beranggapan bahwa suatu fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu
Lebih terperinciKapita Selekta Sosial
Modul ke: Kapita Selekta Sosial Sistem Sosial Fakultas FIKOM Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dari
Lebih terperinciANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA ( Studi Pada Fenomena Sosial di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lembaga Sosial Secara umum, pengertian lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma itu mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1981, didirikan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Karawang. Alasan didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal
Lebih terperinciBAB II TEORI FUNGSIONAL STRUKTURAL. pokok persoalan dalam ilmu pengetahuan (Sosial) tertentu. 1 Dengan ungkapan
38 BAB II TEORI FUNGSIONAL STRUKTURAL Paradigma Fakta Sosial Emile Durkheim Paradigma adalah pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan dalam ilmu pengetahuan (Sosial) tertentu. 1
Lebih terperinciBAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pranata sosial secara prinsipal tak jauh berbeda dengan apa yang disebut atau sering dukenal dengan istilah lembaga sosial, organisasi, atau lembaga masyarakat. Karena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Fakta Sosial Fakta sosial dinyatakan sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda dengan ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: 1. Dalam bentuk material,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pula pada kehidupan antara umat beragama. 1
31 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretik 1. Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons Salah satu teori yang bisa digunakan untuk melihat kerukunan adalah pendekatan fungsionalisme struktural. Pendekatan
Lebih terperinciSOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN
SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki
Lebih terperinciFungsionalisme Struktural, Neofungsionalisme, dan Teori konflik
Fungsionalisme Struktural, Neofungsionalisme, dan Teori konflik - Fungsonalisme Stuktural Fungsionalisme struktural atau lebih popular dengan struktural fungsional merupakan hasil pengaruh yang sangat
Lebih terperinciULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017
ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 1. Istilah sosiologi berasal dari kata. a. socius dan logos b. society dan logous c. social dan logo d. sosio dan
Lebih terperinciFacebook :
1 Nama : Dian Silvia Ardasari Tetala : Baso, 4 Desember 1983 Pendidikan : Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia Status : Istri dari Chairul Hudaya Ibu dari Naufal Ghazy Chairian (3,5 th) dan Naveena
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Teori Teori Sosiologi Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id SOSIOLOGI = SOCIOLOGY= Socius
Lebih terperinciMASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA
MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Sosiologi memandang anak merupakan bagian dari masyarakat. Dimana bagian dari masyarakat. Dimana keberadaan anak sebagai bagian dari yang berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela
BAB II. KAJIAN PUSTAKA Umumnya bertumbuhnya ekonomi selalu dijelaskan lebih karena faktor eksternal seperti struktur dan sistem ekonomi. Namun, pengaruh internal juga sangat menentukan. Strategi utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. doktrin-doktrin Islam. Sedangkan menurut situs resmi MUI, Majelis Ulama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara singkat Majelis Ulama Indonesia merupakan kumpulan orangorang yang memiliki pemahaman terhadap ajaran Islam. Mereka lebih dikenal dengan sebutan ulama,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. kerangka teori/tinjauan menurut para ahli yang berkkaitan dengan penelitian yang
8 BAB II KERANGKA TEORI Supaya masalah dalam penelitian ini mudah dipahami, maka diperlukan kerangka teori/tinjauan menurut para ahli yang berkkaitan dengan penelitian yang diteliti, dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciOleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si
Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami
Lebih terperinciSistem Politik Gabriel Almond. Pertemuan III
Sistem Politik Gabriel Almond Pertemuan III Teori Fungsionalisme Lahir sebagai kritik terhadap teori evolusi, yang dikembangkan oleh Robert Merton dantalcott Parsons. Teori fungsional memandang masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu
Lebih terperinciPERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL
PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak seperti biologi atau teori-teori psikologi yang, untuk sebagian besar, mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait kejahatan
Lebih terperinciSTRUKTURAL FUNGSIONAL ROBERT K. MERTON: Aplikasinya dalam Kehidupan Keluarga
Pengaruh Skill Manajerial Kepala Madrasah. STRUKTURAL FUNGSIONAL ROBERT K. MERTON: Aplikasinya dalam Kehidupan Keluarga Ida Zahara Adibah Undaris Semarang e-mail: idazaharaadibah_undaris@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciHUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1
HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK Sunarto 1 Abstrak: Keberadaan masyarakat dijelaskan antara lain oleh dua teori besar yaitu teori integrasi dan teori konflik. Dua teori tersebut
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan VI: Fungsionalisme
PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan VI: Fungsionalisme Perspektif/Aliran Fungsionalisme Charles Darwin Francis Galton Psikologi Binatang (animal psychology) Kritik / Protes dari Perspektif Fungsionalisme Gagasan
Lebih terperinciBAB II. Fungsional Struktural - Robert K Merton
BAB II Fungsional Struktural - Robert K Merton Dalam menjelaskan fenomena terkait penelitian yang berjudul Ajaran Samin dan Kearifan Lokal (Studi Eksistensi masyarakat Samin pada Era Modernisasi di Dusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta dan Kazan merupakan dua kota multikultur yang menarik untuk dibahas dalam hal toleransi dan kerukunan antar umat beragama karena masyarakat pada kedua kota
Lebih terperinciSOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKUTRAL FUNGSIONAL TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. AUGUSTE COMTE (1798 185) 4. CHARLES DARWIN (1809 1882) 2. HERBERT SPENCER (1820 1903) 5. TALCOT PARSON
Lebih terperinciPolicy Brief Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Bantul. Disajikan oleh: Rusman R. Manik
Policy Brief Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Bantul Disajikan oleh: Rusman R. Manik 1 Latar Belakang [ 1/ 2 ] Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang berkekuatan; berkemampuan;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau secara sosiologis, kehidupan sosial berlangsung dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Seperti yang kita ketahui pada zaman yang modern ini masyarakat
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. pengalaman serta lingkungan sekitar dari manusia tersebut tinggal.
BAB II KERANGKA TEORI 2.4. Persepsi Dalam memandang suatu permasalahan dari setiap manusia mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Persepsi menurut manusia yang satu belum tentu sama dengan persepsi manusia
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Pokok Bahasan : Perkembangan teori sosiologi dan antropologi. Pertemuan ke- : 1 dan 2 Mahasiswa memiliki pemahaman dan wawasan mengenai perkembangan teori sosiologi dan antropologi. 1. Menjelaskan pengertian
Lebih terperinciStudi sosiologi seni berusaha memahami hubungan antar individu
Sosiologi Seni; Pengantar dan Model Studi Seni Edisi 2 oleh M. Jazuli Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-4462135; 0274-882262; 0274-882368 Fax: 0274-889057
Lebih terperinciSENI SEBAGAI FAKTA SOSIAL: SEBUAH PENDEKATAN DENGAN PARADIGMA SOSIOLOGIS
SENI SEBAGAI FAKTA SOSIAL: SEBUAH PENDEKATAN DENGAN PARADIGMA SOSIOLOGIS Wadiyo ) Abstrak Seni dapat didekati dengan menggunakan berbagai sudut pandang ilmu, salah satu di antaranya adalah sosiologi. Dalam
Lebih terperinciSosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I
Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah
Lebih terperinciMENCOBA MENGULAS KETAHANAN SOSIAL
REVIEW BUKU ISSN : 0215-9635, Vol. 18 No. 2 Th. 2006 MENCOBA MENGULAS KETAHANAN SOSIAL (Mengaitkan Perspektif Fungsionalisme Terhadap Ketahanan Sosial) Atik Catur Budiati Dosen Program Studi Sosiologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah
Lebih terperinciBAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN
BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,
Lebih terperinciSMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,
Lebih terperinciTujuan Instruksional Khusus
Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Integrasi Sosial 1. Pengertian Integrasi Integrasi berasal dari bahasa inggris integration yang berarti keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Struktural Fungsional Struktur menunjuk pada kegiatan membangun sesuatu dan menghasilkan produk akhir yaitu mengembangkan suatu tindakan. Dimana tindakan tersebut membawa
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS
MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS Walaupun teori adalah suatu abstraksi dari realitas, penting disadari akan hubungan antara keduanya. Teori bukanlah murni abstrak, tanpa berdasarkan pengalaman yang nyata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerbit buku. Dari keseluruhan jumlah itu, ada 800 yang dinyatakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada 2006 IKAPI mencatat ada 793 jumlah penerbit buku yang tersebar di Indonesia (KPPU, 2006:6). Jumlah ini terus bertambah hingga akhirnya pada Maret 2014 IKAPI merilis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Masyarakat merupakan sistem
Lebih terperinciBAB II SEJARAH, TOKOH DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB II SEJARAH, TOKOH DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciKERANGKA BERPIKIR Kerangka Berpikir
62 KERANGKA BERPIKIR Kerangka Berpikir Anak jalanan sebagai individu memiliki sistem nilai, perilaku dan sikap tertentu yang berbeda dari sebagian besar anak pada umumnya, ini terkait dengan sifat individu
Lebih terperinciPosisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran
Posisi Semiotika dan Tradisi-tradisi Besar Filsafat Pemikiran Paradigma Memandang Realitas : Sebuah Fondasi Awal Pemahaman semiotika tidak akan mudah terjebak pada urusan-urusan yang teknik metodologi,
Lebih terperinci