ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS (STUDI KASUS PADA PT. Z) Oleh INDRAJIT WICAKSANA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS (STUDI KASUS PADA PT. Z) Oleh INDRAJIT WICAKSANA H"

Transkripsi

1 iv ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS (STUDI KASUS PADA PT. Z) Oleh INDRAJIT WICAKSANA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 iv RINGKASAN INDRAJIT WICAKSANA. H Analisis Pengaruh Pengendalian Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Z). Dibawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI. PT. Z merupakan salah satu perusahaan yang sebagian besar aktivitas bisnis atau penjualannya dilakukan secara kredit. Perusahaan melakukan kegiatan penjualan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan kredit yang diterapkan diharapkan mampu memberikan keuntungan yang optimal dan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat risiko penjualan secara kredit, yang mengharuskan perusahaan untuk menjalankan segala prosedur penjualan berdasarkan kebijakan kredit yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen piutang yang dijalankan pada PT. Z, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang PT. Z, menganalisis kinerja keuangan PT. Z pada periode tahun , dan menganalisis keefektifan pengendalian piutang terhadap arus kas. Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara pada pihak perusahaan khususnya manajer keuangan mengenai sistem pengendalian piutang dan proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan piutang. Data sekunder diperoleh dari perusahaan berupa data laporan keuangan periode , data penjualan periode , studi literatur dan laporan penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis per komponen, analisis trend, analisis cash conversion cycle, dan analisis rasio keuangan. Kemudian perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah Microsoft Excel Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap sistem manajemen piutang yang dilakukan, PT. Z telah melakukan proses manajemen, pengelolaan, dan pengendalian piutang berdasarkan SOP (Standard Operation Procedure) yang telah ditetapkan oleh perusahaan, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan SOP. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah piutang adalah persentase penjualan kredit, ketentuan penjualan, tipe pelanggan, dan usaha penagihan, PT. Z memiliki jumlah piutang yang cukup besar pada laporan neraca terutama dipengaruhi oleh besarnya persentase penjualan kredit dan usaha penagihan yang dilakukan. Berdasarkan analisis kinerja keuangan pada laporan keuangan perusahaan periode , menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki kinerja keuangan yang cukup baik. Hal ini ditandai oleh angka rasio keuangan yang bernilai positif. Pengendalian piutang yang dilakukan oleh PT. Z belum berjalan efektif terhadap perolehan kas perusahaan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis cash conversion cycle yang negatif dan memiliki arti bahwa jumlah piutang yang dimiliki belum cukup untuk dikonversi menjadi kas akibat adanya faktor-faktor penghambat seperti penagihan dan tidak diterapkannya dengan baik analisa kredit (5C) kepada seluruh pelanggan.

3 iv ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS (STUDI KASUS PADA PT. Z) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian tugas akhir untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh INDRAJIT WICAKSANA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

4 iii Judul Skripsi Nama NIM : Analisis Pengaruh Pengendalian Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Z) : Indrajit Wicaksana : H Menyetujui, Pembimbing (Farida Ratna Dewi, S.E, M.M.) NIP: Mengetahui, Ketua Departemen : (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP: Tanggal Lulus :

5 iv RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Dumai, 13 Maret 1989 sebagai putra bungsu dari pasangan H. Asep Harsono dan Hj. Iim Sumiati. Penulis memulai jenjang pendidikan formal pertamanya di TK Tunas Harapan II Dumai yang kemudian dilanjutkan ke SD 3 YKPP Dumai. Namun, karena pada saat SD kelas 4, ayah penulis memasuki proses persiapan masa pensiun, maka penulis pindah sekolah pada saat kelas 5 ke SDN XI Serang. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMPN 1 Serang. Kemudian melanjutkan pendidikan lagi ke SMAN 1 Serang dan pada saat itu masuk ke dalam Program Studi IPA. Selama menjalankan pendidikan di bangku sekolah, penulis sangat aktif dalam kegiatan organisasi sekolah seperti PRAMUKA dan OSIS. Pada tahun 2007, penulis telah menyelesaikan pendidikan formalnya di SMA dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun Selanjutnya, pada tahun berikutnya penulis barulah memasuki Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dimana sebelumnya penulis harus melewati masa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) terlebih dahulu. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan berbagai kegiatan kepanitiaan. Hal ini dibuktikan dari keikutsertaan penulis terutama penulis pernah dipercaya menjadi ketua himpunan profesi manajemen atau akrab disebut Presiden Direktur Centre of Management (COM@-IPB) periode Selain itu, penulis pernah menjadi moderator dan pembicara dalam acara-acara kemahasiswaan khususnya tentang organisasi dan kepemimpinan. iv

6 v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul Analisis Pengaruh Pengendalian Piutang Terhadap Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Z). Perusahaan merupakan suatu wadah organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Ada beberapa fungsi manajemen yang paling pokok yaitu manajemen SDM, Keuangan, Pemasaran, dan Produksi Operasi serta didukung oleh Sistem Informasi Manajemen dan Public Relation. Secara keseluruhan, keempat fungsi pokok tersebut berjalan saling beriringan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Adapun fungsi yang cukup berpengaruh yaitu manajemen keuangan. Ketika perusahaan dapat mengelola keuangannya dengan baik maka perusahaan dapat menjalankan aktivitas bisnisnya dengan baik pula. Salah satunya adalah pengelolaan piutang yang kemudian sangat berpengaruh pada pemasukan (inflow) perusahaan jika sebagian besar aktivitas yang dijalankan perusahaan adalah penjualan secara kredit. Penulis menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan skripsi ini yang tidak luput dari kesalahan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat menjadi salah satu bahan referensi dan bermanfaat bagi berbagai pihak. Bogor, April 2011 Penulis v

7 vi UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada: 1. Ibu Farida Ratna Dewi S.E, M.M, sebagai dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk dapat memberikan bimbingan dan nasehat yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Bapak R. Dikky Indrawan, S.P, M.M sebagai dosen penguji pada sidang skripsi hari Senin tanggal 21 Maret Pihak PT. Z, Direktur Utama, Manajer Keuangan & Umpers, Ass. Manajer Umpers, dan Staf divisi financial & accounting, yang telah memberikan izin untuk penelitian dan membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh civitas akademika Departemen Manajemen FEM-IPB, para dosen dan staf TU, terutama kepada Ibu Yusrina yang telah bersedia menjadi moderator dalam seminar hasil, kemudian kepada Pak Jimi, Ibu Yeyet, Mas Hadi, dan Bang Mumuh. 5. Mamih dan Papah tercinta, yang selalu memberikan doa disetiap waktunya, memberikan semangat, dan nasehat yang membangun sehingga Ajit dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 6. Dede Ayahnya Qaireen dan Teh Reni Bundanya Qaireen yang juga memberikan nasehat berharga dan memberikan cerita-cerita pengalaman berharga tentang arti kehidupan. 7. Aa dan Mba Ima, yang juga memberikan semangat, nasehat, dan selalu meramaikan rumah cimuncang sehingga menambah lengkapnya kelurga besar Asep Harsono, kehadiran Aa dan Mba Ima selalu ditunggu-tunggu orang rumah. 8. Seorang perempuan berkerudung bernama Ratu Ayomi yang selalu menemani, menasehati, memberikan semangat, dan selalu ada di setiap waktu sehingga penulis sangat nyaman dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 9. Teman-teman satu bimbingan skripsi, Winda, Mevi, Nyit-nyit, Q, n Brili, terima kasih atas dukungan kalian selama ini. 10. Teman-teman sepermainan Norvi, Nanda, Lely, Bayu, Lucky, Cipa, Rari, Elis, dan Indri, senang bisa bersahabat dengan orang-orang yang seperti kalian, memiliki karakter dan ciri khas masing-masing vi

8 vii 11. Bang Gerry si Manusia IT, yang selalu ada di saat komputer penulis mengalami kerusakan parah, tapi semuanya dapat teratasi dengan sangat mudah, tanpa Bang Gerry sepertinya skripsi ini sangat terhambat untuk dapat diselesaikan. 12. Orang-orang yang ada dalam satu kosan Mardhotilah, Bapak Kos, Ibu Kos, Teh Vera, K Agus, Ugi dan Bayu, Fiki dan Dani Badog yang selalu memberikan suasana kosan yang sangat nyaman sehingga penulis merasa tenang dan dapat menyelesaikan skripsi ini. 13. Keluarga Besar Manajemen 44, senang bisa dipertemukan dengan kalian semua di manajemen angkatan 2007, yang selalu memberikan inspirasi dan kalian semua adalah orang-orang yang memiliki watak yang khas. 14. Teman-teman seperjuangan di IPB dari SMANSA, TOXIC (Ten Of ex-smansa in IPB Campus) : Yaser, Fajar, Teguh, Chandra, Lika, Aan, Deti, Nisa, Endah, ayo semuanya semangat untuk mengejar kelulusan. 15. Teman-teman Lorong 4-C3 terutama DD, Antok, Rizky, Tantry, n Iman yang pernah bersama saat dulu di asrama, terima kasih ya. 16. Rekan-rekan kerja ku di COM@ periode angkatan 44 dan 45, terima kasih sudah membantu dalam satu periode kepengurusan, terutama kepada Azwar, Dani, Cipa, Rari, Ana, Ica, Elis, Agung, Uki, Ega, Keken, Gerry, dan Mute si Manusia Cerdas yang ada di Manajemen Hana Maretha STK 45, adik kelas SMA dan Kuliah yang juga membantu dalam proses penyusunan skripsi ini dengan baik, terima kasih banyak ya hana. 18. Ibu Gendut yang selalu memberikan menu-menu makan siang yang lezat, sehingga penulis selalu makan siang dengan makanan yang bergizi dan sehat serta selalu ada yang namanya jus jambu merah. Bogor, April 2011 Penulis vii

9 viii DAFTAR ISI RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN II. Halaman 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian... 3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Piutang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang Variabel-variabel yang Mempengaruhi Piutang Penagihan Piutang Kebijakan Piutang Kebijaksanaan Pemberian Piutang Efektivitas Arus Kas Kinerja Keuangan Proses Pengambilan Keputusan Hasil Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Analisis Per Komponen Analisis Trend Analisis Cash Conversion Cycle Analisis Rasio Keuangan Perusahaan iv v vi viii x xi xii viii

10 ix IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem Manajemen Piutang pada PT. Z Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang Proses Manajemen Piutang pada PT. Z Pengelolaan dan Pengendalian Piutang PT. Z Proses Penagihan Piutang PT. Z Analisis Trend Analisis Cash Conversion Cycle Analisis Rasio-Rasio Keuangan Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas Rasio Pengungkit Rasio Profitabilitas Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

11 x DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi Analisis Per Komponen Laporan Neraca Analisis Cash Conversion Cycle Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi Waktu & Persentase Penyisihan Piutang Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi Analisis Cash Conversion Cycle Rasio Likuiditas Laporan Penyesuaian Arus Kas Rasio Aktivitas Rasio Pengungkit Rasio Profitabilitas x

12 xi DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan Kerangka Pemikiran Penelitian Proses Manajemen Piutang PT. Z Proses Pengelolaan & Pengendalian Piutang PT. Z Proses Penagihan Piutang PT. Z Analisis Trend Beberapa Akun Neraca Analisis Trend Beberapa Akun Laba Rugi & Lain-lain Analisis Cash Conversion Cycle Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas Rasio Pengungkit Rasio Profitabilitas xi

13 xii DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Analisis Perhitungan Analisis Perhitungan Rasio Analisis Cash Conversion Cycle Analisis Trend Analisis Per Komponen Laporan Neraca PT. Z Laporan Laba Rugi PT. Z Laporan Arus Kas PT. Z Daftar Kuesioner xii

14 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu wadah yang terdiri dari sekumpulan manusia yang bekerja secara bersama-sama untuk menjalankan fungsi manajemen, yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen produksi operasi, dan manajemen pemasaran. Salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan yakni untuk memperoleh keuntungan namun ada pula perusahaan yang didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan (tidak mengejar keuntungan). Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan baik dalam bentuk barang maupun jasa. Perusahaan yang kegiatan bisnisnya dalam bentuk barang biasa disebut perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Perusahaan dagang melakukan kegiatan menjual barang-barang dagang tanpa harus terlibat dalam kegiatan produksi dan perusahaan manufaktur memproduksi barangbarang secara langsung yang kemudian dijual pada konsumen. Pada sebuah perusahaan khususnya perusahaan manufaktur, manajemen keuangan memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah fungsi manajemen perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan sistem penjualannya secara kredit maka kemudian akan timbul piutang. Hal ini akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan terutama berdampak pada arus kas. Adapun suatu masalah yang sering terjadi yaitu saat konsumen lalai dalam melakukan pembayaran. Hal ini akan berdampak bagi perusahaan, yaitu keterlambatan dalam pelunasan piutang dan arus kas perusahaan pun akan menurun sehingga berpengaruh pada efektivitas kegiatan operasional perusahaan. Cash Conversion Cycle merupakan suatu analisis yang menggunakan pendekatan bahwa tujuan perusahaan meminimalkan modal kerja dengan syarat modal kerja itu harus cukup untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Proses meminimalkan modal kerja dilakukan dengan 1

15 2 mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan kas. (Keown, 2010). PT. Z merupakan salah satu perusahaan yang sebagian besar aktivitas bisnis atau penjualannya dilakukan secara kredit. Perusahaan melakukan kegiatan penjualan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan kredit yang diterapkan diharapkan mampu memberikan keuntungan yang optimal dan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat risiko penjualan secara kredit yang mengharuskan perusahaan untuk menjalankan segala prosedur penjualan berdasarkan kebijakan kredit yang dimiliki. Berikut data mengenai bebarapa akun pada laporan neraca dan laporan laba rugi yang berkaitan dengan kegiatan penjualan secara kredit : Tabel 1. Beberapa Akun Laporan Neraca dan Laba Rugi Uraian T A H U N Akun Neraca (Ribu Rupiah) Piutang 7,039,396 4,777,423 7,224,041 10,093,968 10,844,969 Kas & Bank 437, , , , ,968 Akun Laba-rugi (Ribu Rupiah) Penjualan 17,550,718 24,615,756 27,163,293 26,398,879 33,940,129 Laba Bersih 566, , ,816 71,409 1,325,226 Lain-lain (Ribu Rupiah) Penyisihan Piutang 112,971 41,604 41,604 41, ,331 Perusahaan menjalankan prosedur penjualan berdasarkan kebijakan kredit yang dimiliki karena berkaitan dengan karakterisitik produk yang dijual, yakni terkait dengan kualitas produk yang memberikan garansi sesuai batas waktu yang ditentukan, sehingga biasanya konsumen akan mendapatkan retur pembelian saat produk yang digunakan tidak sesuai dengan kinerja yang diharapkan. Adapun retur pembelian yang dilakukan oleh konsumen akan memberikan dampak pada penerimaan piutang yang akan dibayar oleh konsumen pada perusahaan. Oleh sebab itu, dalam sebuah perusahaan perlu adanya sistem pengendalian piutang yang baik agar dapat mengelola keuangannya dan terus beroperasi untuk memenuhi permintaan pasar serta menjaga loyalitas dan kepercayaan pelanggan. 2

16 Rumusan Masalah PT. Z adalah perusahaan yang telah lama berdiri dan sangat berpengalaman dalam menjalankan bisnisnya. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan masih mengalami permasalahan pada perolehan piutang. Selain itu perusahaan juga telah memiliki pelanggan hingga berjumlah 190 perusahaan, yang menunjukkan perusahaan sudah sangat dipercaya dan mampu memberikan produk yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana sistem manajemen piutang yang dijalankan pada PT. Z? 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besarnya piutang PT. Z? 3. Bagaimana kinerja keuangan PT. Z pada periode tahun ? 4. Bagaimana keefektifan pengendalian piutang terhadap arus kas? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah 1. Mengetahui sistem manajemen piutang yang dijalankan pada PT. Z? 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang PT. Z? 3. Menganalisis kinerja keuangan PT. Z pada periode tahun ? 4. Menganalisis keefektifan pengendalian piutang terhadap arus kas? 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai dan manfaat kepada berbagai pihak yang membutuhkan terutama bagi pihak perusahaan seperti pertimbangan dalam menerapkan sistem pengendalian piutang dan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan piutang. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan referensi atau pedoman untuk penelitian selanjutnya Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Pada saat melakukan penelitian, peneliti hanya membahas tentang sistem pengendalian piutang yang berkaitan dengan efektivitas arus kas. Hal ini diperoleh dari analisa terhadap sistem pengendalian piutang yang telah dijalankan dan analisa laporan arus kas yang dimiliki oleh perusahaan pada periode

17 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Piutang Banyak perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa. Piutang yang timbul dari penjualan semacam itu biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau wesel tagih. Istilah piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar perusahaan. (Warren, 2005). Sebuah perusahaan mengelola piutangnya tergantung pada apa yang dijual perusahaan secara kredit. Semakin banyak yang dijual secara kredit, semakin tinggi proporsi aktiva yang terkait dengan piutang. Akibatnya, ketika sedang membahas pengelolaan piutang, maka sebenarnya juga sedang membahas seperlima aktiva perusahaan. Selain itu, karena arus kas dari penjualan tidak bisa diinvestasikan sampai piutang itu dibayar, kontrol atas piutang itu menjadi bertambah penting. Adapun penagihan yang efisien menentukan profitabilitas dan likuiditas perusahaan. (Keown, 2010) Para manajer maupun pemakai eksternal laporan keuangan perlu mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan aktiva usaha atau aktiva operasi, terutama elemen-elemen modal kerja tertentu seperti piutang, persediaan, dan utang usaha. Hubungan paling umum yang biasa digunakan untuk mengawasi piutang adalah periode penagihan rata-rata. (Stice, 2004). Pentingnya sebuah pengelolaan piutang yang baik memberikan dampak pada laporan keuangan perusahaan dan kemudian dapat menunjukkan pada suatu kinerja perusahaan. Menurut Warren (2005), berkaitan dengan proses pengendalian piutang, perusahaan berupaya membatasi nilai piutang tak tertagih dengan menerapkan beragam perangkat pengendalian. Pengendalian yang paling penting berhubungan dengan fungsi pengesahan kredit. Pengendalian ini melibatkan penyelidikan atas kredibilitas pelanggan. Adapun dua metode akuntansi untuk mencatat 4

18 5 piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih, yaitu metode penyisihan dan metode penghapusan langsung. Melihat hal tersebut, maka peran manajer keuangan sangat berpengaruh dalam pengelolaan piutang yang berkaitan erat dengan keadaan keuangan perusahaan secara keseluruhan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha atau bisnis dari mulai kegiatan produksi operasi hingga kegiatan penjualan produk yang dihasilkan. Perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan penjualan secara kredit, akan memperoleh penambahan pada aktiva lancar yakni ditandai oleh timbulnya piutang. Kemudian piutang yang telah sampai pada waktu jatuh tempo, barulah terjadi aliran kas atau cash flow. Menurut Keown (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang adalah 1. Persentase Penjualan Kredit Semakin besar penjualan secara kredit maka semakin besar pula piutang yang akan diperoleh. Ketika perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan maka tingkat investasi dalam piutang juga akan ikut naik. 2. Ketentuan Penjualan Ketentuan penjualan mengidentifikasi kemungkinan diskon untuk pembayaran yang lebih awal, periode diskon, dan periode kredit total. Pada umumnya ketentuan penjualan dinyatakan dalam bentuk a/b, net c, yang menunjukkan bahwa pelanggan dapat mengurangi a persen bila tagihan itu dibayar dalam b hari, bila tidak maka harus dibayar dalam c hari. 3. Tipe Pelanggan Penentuan tipe pelanggan merupakan variabel yang menentukan dalam melihat kualifikasi pelanggan dalam mendapatkan kredit. Ketika perusahaan menerima pelanggan yang kurang layak kredit akan mengakibatkan biaya gagal bayar. 5

19 6 4. Usaha Penagihan Kunci mempertahankan kontrol atas penagihan piutang adalah fakta bahwa probabilitas gagal bayar meningkat seiring dengan umur tagihan. Kontrol atas piutang terfokus pada kontrol dan eliminasi piutang yang sudah lewat jatuh tempo. Kekuatan dan ketepatan waktu penagihan akan mempengaruhi periode tagihan yang sudah jatuh tempo tetapi masih lalai membayar Variabel-variabel yang Mempengaruhi Piutang Menurut Jusuf, dalam penelitian Maya (2005) variabel internal adalah variabel-variabel (faktor-faktor) yang berada dalam kendali perusahaan. Sedangkan variabel eksternal adalah variabel-variabel (faktorfaktor) yang berada diluar perusahaan dan perusahaan tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk mengendalikan faktor-faktor ini. Variabelvariabel internal adalah kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan piutang yang terdiri dari : a. Penjualan Semakin besar penjualan dalam kredit maka profitabilitas semakin besar pula. Tetapi jika penjualan secara kredit dibatasi maka perusahaan lebih mementingkan keselamatan kredit. b. Beban Usaha Beban usaha dalam hal ini adalah biaya atas piutang diantaranya biaya pelayanan, biaya tempat, dan peralatan. c. Piutang ragu-ragu Jika semakin besar jumlah piutang maka semakin besar pula kemungkinan piutang tak tertagih. Meskipun variabel eksternal tidak dapat dikendalikan, variabel ini dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Yang termasuk variabel eksternal diantaranya: a. Kondisi Ekonomi b. Fluktuasi Kurs 6

20 7 Faktor yang perlu diperhatikan adalah depresiasi rupiah terhadap mata uang asing yang dipakai perusahaan dalam transaksi bisnis. Fluktuasi kurs tidak selalu merugikan perusahaan, tetapi pada kondisi tertentu juga dapat memberikan keuntungan Penagihan Piutang Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan penagihan terhadap piutang yang jatuh tempo. Penagihan yang paling murah yaitu melalui telepon dan surat (Maya, 2005). Teknik-teknik penagihan diantaranya : a. Dikirimi surat b. Ditelepon c. Didatangi d. Menggunakan agen/orang lain (debt collector) Perusahaan dapat menggunakan orang atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN). e. Tindakan secara hukum atau tuntutan secara perdata Asuransi kredit dibentuk dengan maksud untuk melindungi manufacture, pengecer, perusahaan jasa, dan perusahaan lain terhadap kerugian kredit yang tidak diharapkan. Dalam penagihan piutang manajer keuangan harus menetapkan waktu penagihan rata-rata yang dapat diterima atau tingkat hari penjualan yang beredar juga rasio total piutang tak tertagih terhadap total pendapatan operasi yang dilakukan Kebijakan Piutang yang Masih Belum Tertagih Kekuatan dan ketepatan waktu penagihan akan mempengaruhi periode tagihan yang sudah jatuh tempo tetapi masih lalai membayar dan akan berpengaruh pada jumlah piutang. (Keown, 2010). Perusahaan memiliki kemungkinan untuk memperoleh sumber pembiayaan secara mudah dan cepat sampai 80% dari nilai faktur penjualannya secara kredit yakni melalui anjak piutang. (Siamat, 2005). Definisi perusahaan anjak piutang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau 7

21 8 pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Menurut Siamat (2005), Proses anjak piutang untuk tagihan yakni : (1) Supplier (2) Customer Keterangan : (3) (6) (4) (7) (5) Gambar 1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan 1) Supplier (klien) menjual barang atau jasa kepada customer (pembeli). Penyerahan barang dengan D/0 yang ditandatangani pembeli. Asli D/0 kembali pada supplier. 2) Karena alasan cash flow supplier (klien) kemudian menjual tagihannya kepada perusahaan anjak piutang atas persetujuan pembeli. 3) Klien menyerahkan data tagihan, termasuk faktor-faktor atau D/0 kepada perusahaan anjak piutang. 4) Kontrak persetujuan pengambilalihan tagihan antara klien dengan perusahaan anjak piutang. 5) Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan. 6) Pada saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada pembeli. 7) Pelunasan utang oleh pembeli. Perusahaan Anjak piutang 8

22 Kebijaksanaan Pemberian Piutang Menurut Siamat (2005), Prinsip perkreditan pada dasarnya dapat memberikan informasi mengenai itikad baik (willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) debitur untuk melunasi kembali. Adapun prinsip perkreditan itu diantaranya : a. Character Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau debitur dalam melunasi piutangnya sesuai dengan perjanjian kredit yang disepakati. b. Capacity Berkaitan dengan kemampuan sebuah perusahaan atau debitur dalam mengelola usahanya secara sehat untuk memperoleh laba sesuai yang diperkirakan. Penilaian terhadap kemampuan ini untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu untuk membayar utangnya. c. Capital Penilaian modal yang dilakukan untuk melihat apakah perusahaan atau debitur memiliki modal yang memadai untuk menjalankan dan memelihara kelangsungan usahanya. d. Collateral Penilaian terhadap barang jaminan yang diserahkan sebagai jaminan atas kredit yang diperoleh dalam kegiatan pembelian secara utang. e. Condition Berkaitan dengan keadaan perekonomian pada saat tertentu, saat yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha debitur atau perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan memberikan gambaran umum bagi perusahaan dalam memberikan piutang pada pelanggannya. Hal ini berkaitan dengan kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan terhadap para pelanggan yang terbiasa membeli produk secara kredit atau utang. Maka dari itu, dengan menggunakan analisis kredit ini, perusahaan lebih mengetahui hal-hal yang dimiliki oleh pelanggannya dalam membayar piutangnya sesuai dengan waktu jatuh tempo yang ditetapkan. 9

23 Efektivitas Arus Kas Menurut Warren (2005), kas (cash) meliputi koin, uang kertas, cek, wesel dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank yang bersangkutan. Uang memiliki karakteristik untuk dialihkan atau dipindahtangankan, maka kas merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau disalahgunakan. Disamping itu, banyak transaksi entah secara langsung atau tidak mempengaruhi penerimaan atau pembayaran kas. Karena itu, perusahaan harus merancang kas serta wewenang pengendalian terhadap transaksi kas. Melihat hal diatas, perusahaan yang kegiatan bisnisnya lebih dominan pada kegiatan penjualan secara kredit, maka perlu adanya suatu efektivitas dalam arus kas. Artinya, penerimaan atau pengeluaran kas perusahaan harus benar-benar sesuai dengan kegiatan bisnis yang dijalankan dalam perusahaan. Menurut Stice (2004), manajemen kas yang efektif mensyaratkan suatu pengendalian untuk melindungi kas dari kerugian karena pencurian atau karena penipuan. Oleh karena kas adalah aktiva yang paling likuid, kas sangat mudah menjadi objek penyalahgunaan kecuali jika dijaga dengan memadai. Apabila perusahaan dapat menerapkan pengendalian internal yang efektif, perusahaan dapat mengurangi peluang terjadinya pencurian, kerugian, atau kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi dan mengendalikan kas Kinerja Keuangan Menurut Stice (2005), analisa laporan keuangan adalah mempelajari hubungan antara angka-angka dalam laporan keuangan dan tren dari angkaangka tersebut dari waktu ke waktu. Salah satu tujuan analisis laporan keuangan adalah menggunakan kinerja masa lalu untuk memprediksi profitabilitas dan arus kas sebuah perusahaan di masa mendatang dan mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan dengan cara mengidentifikasi letak masalah yang masih ada. Perusahaan tentu akan selalu mengukur seberapa baik kinerja perusahaan dari berbagai rangkaian kegiatan bisnis yang telah dijalankan. 10

24 11 Menurut Jumingan (2008), analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan menyangkut review data, menghitung, mengukur, menginterpretasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu Proses Pengambilan Keputusan Keputusan merupakan suatu tindakan yang dipilih dari berbagai alternatif untuk melakukan sesuatu hal yang diharapkan mampu memberikan keadaan terbaik. Bagi suatu perusahaan, keputusan adalah sesuatu yang sangat lazim dilakukan, karena dalam menjalankan segala aktivitas bisnis, pasti akan menghadapi berbagai permasalahan dan mendesak untuk memilih satu pilihan tepat dari berbagai alternatif yang ada. Beberapa hal yang bekaitan erat dengan keputusan piutang dagang adalah kebijakan kredit yang meliputi ketentuan penjualan, tipe pelanggan, dan usaha penagihan. Menurut Keown (2010), Ketentuan penjualan menetukan lamanya periode dimana pelanggan harus melunasi serta ketentuannya, tipe pelanggan mempengaruhi tingkat piutang dagang, dan kebijakan penagihan mempengaruhi perubahan dalam tingkat penjualan serta rasio antara penjualan kredit dan total. Ketiga hal diatas merupakan varibel-variabel keputusan yang harus dikontrol oleh seorang manajer keuangan. Ketika keputusan kredit yang dipilih tepat, maka hal ini akan berdampak pula pada hakikat sebuah perusahaan yakni memaksimalkan keuntungan Hasil Penelitian Terdahulu Maya (2005) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas Piutang dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Piutang PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktek-praktek manajemen piutang, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya piutang, dan menganalisis efektifitas manajemen piutang terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan piutang PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero) kurang baik, karena hasil yang diperoleh dari setiap analisis hasilnya berada dibawah standar umum yang ditetapkan. 11

25 12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Z merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang sebagian besar melakukan kegiatan penjualan secara kredit. Ketika perusahaan melakukan kegiatan penjualan secara kredit maka timbul piutang bagi perusahaan. Perusahaan tentu berusaha mengelola piutangnya dengan baik agar laporan arus kas perusahaan juga dalam keadaan baik. Dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi piutang, maka kemudian dapat pula menganalisis rasio keuangan yang diperoleh dari neraca, laporan laba ditahan, laporan arus kas, dan laporan laba rugi. Setelah itu akan dilakukan analisis per komponen untuk melihat proporsi jumlah piutang yang terdapat pada laporan neraca dan kemudian melihat seberapa besar pengaruh jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan terhadap efektivitas arus kas. Adapun analisis cash conversion cycle yang digunakan untuk melihat pengaruh dari pengendalian piutang terhadap efektivitas arus kas dan untuk meminimalkan suatu modal kerja yang kemudian akan digunakan dalam pembiayaan kegiatan operasi perusahaan, sehingga akan terlihat perputaran yang baik antara persediaan, kas dan piutang dalam menjalankan suatu kegiatan operasi perusahaan. PT. Z adalah perusahaan manufaktur yang juga menerima transaksi pembayaran piutang dalam satuan mata uang asing. Hal ini dibuktikan dari adanya beberapa konsumen yang melakukan transaksi pembayaran piutang menggunakan satuan mata uang asing. Selain itu, perusahaan juga melakukan pembelian bahan baku dari pemasok yang berasal dari pihak asing. Hal tersebut akan dipengaruhi oleh kurs mata uang yang berfluktuatif dan berdampak pada penerimaan piutang yang berfluktuatif pula. Hasil dari analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan sistem pengendalian piutangnya dengan baik, karena akan berkaitan dengan pola penjualan yang berdampak pula pada keadaan arus kas perusahaan. Pemahaman lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2, berikut ini. 12

26 13 PT. Z Pola Penjualan secara Kredit Piutang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Eksternal (Kurs, Inflasi) Internal (Penjualan, Beban Usaha, Piutang ragu-ragu) Laporan Neraca Laporan Laba Ditahan Laporan Arus Kas Laporan Laba/Rugi Pengendalian Piutang Rasio Keuangan Analisis Per Komponen Analisis Trend Analisis Cash Conversion Cycle Liquidity Ratio Leverage Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Efektivitas Arus Kas Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian 13

27 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Z yang berlokasi di daerah Cibinong. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari Pengumpulan Data Penelitian ini mengumpulkan data dari perusahaan secara langsung baik data primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara pada pihak perusahaan khususnya manajer keuangan mengenai sistem pengendalian piutang dan proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan piutang. Data sekunder diperoleh dari perusahaan berupa data laporan keuangan periode , data penjualan periode , studi literatur, dan laporan penelitian Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini memperoleh data langsung dari perusahaan dan kemudian diolah serta dianalisis dengan metode statistik, yaitu analisis per komponen, analisis trend, analisis cash conversion cycle, dan analisis rasio keuangan. Analisis per komponen digunakan untuk melihat proporsi jumlah piutang yang terdapat pada laporan neraca dan kemudian melihat seberapa besar pengaruh jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan terhadap efektivitas arus kas. Analisis trend digunakan untuk menganalisis perbandingan antara jumlah piutang dan penjualan yang dilakukan perusahaan. Analisis cash conversion cycle digunakan untuk melihat pengaruh dari pengendalian piutang terhadap efektivitas arus kas dan untuk meminimalkan modal kerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan cara mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan kas. Analisis rasio keuangan digunakan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan pada setiap periode. Selain itu, perangkat lunak komputer yang akan digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah Microsoft Excel

28 Analisis Per Komponen Menurut Jumingan (2008), Persentase per komponen adalah persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common size statement. Common size statement juga disebut persentase per komponen karena untuk setiap total diganti dengan angka 100 dan masing-masing unsurnya diubah menjadi angka persen dari total seratus. Analisis per komponen sebenarnya juga merupakan analisis rasio (perbandingan) atau semacam proporsi, karena jumlah rupiah dari masingmasing unsur laporan keuangan dinyatakan dalam persen dari total. Metode mengubah jumah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut : 1. Nyatakan total aktiva, total pasiva, dan jumlah penjualan neto dengan 100%. 2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan keuangannya itu dengan total. Analisis persentase per komponen dapat dirumuskan sebagai berikut: Ryi = Pyi x 100%...(1) Pyo Keterangan: Ryi = nilai persentase pos yang dibandingkan Pyi = pos y dalam laporan keuangan tahun ke-i Pyo = pos dasar sebagai pembanding Analisis Trend Analisis trend merupakan suatu analisis yang membandingkan laporan satu periode dengan periode lainnya dengan pendekatan indeks dasar tunggal. Dalam analisis trend dibutuhkan satu tahun yang dapat dijadikan tahun dasar. Kemudian tahun dasar ini digunakan sebagai dasar pertimbangan yang akan dibuat dalam bentuk persentase. Tahun dasar 15

29 16 biasanya ditetapkan dari data atau laporan keuangan tahun yang paling awal dalam deretan tahun-tahun laporan keuangan yang akan dianalisis. Tiap pos dari laporan keuangan yang dijadikan tahun dasar diberi indeks 100. Kemudian pos-pos dari periode yang dianalisis dihubungkan dengan pos yang sama, yaitu tahun dasar. Analisis trend dapat dirumuskan sebagai berikut: R xi = P xi x 100%... (2) P xo Keterangan: R xi = nilai persentase untuk tahun ke-i P xi = pos x dalam laporan keuangan yang akan dianalisis P xo = pos x dalam laporan keuangan sebagai tahun dasar Analisis Cash Conversion Cycle Menurut Keown (2005), analisis cash conversion cycle merupakan suatu analisis yang menggunakan pendekatan bahwa tujuan perusahaan meminimalkan modal kerja dengan syarat modal kerja itu harus cukup untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Proses meminimalkan modal kerja dilakukan dengan mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan kas. Siklus kas ini bisa dihitung sebagai berikut : Cash Conversion Cycle = DSO + DSI DPO... (3) a. Days of Sales Outsanding (DSO) DSO juga bisa dianggap rata-rata umur piutang perusahaan atau rata-rata periode penagihan. Days of Sales Outsanding (DSO) bisa dihitung sebagai berikut : Days of Sales Outsanding (DSO) = Piutang Dagang..(4) Penjualan Harian 16

30 17 b. Days of Sales in Inventory (DSI) DSI juga dapat dianggap sebagai rata-rata umur persediaan, yaitu ratarata jumlah hari perusahaan menyimpan 1 dollar/rupiah persediaan. DSI bisa dihitung sebagai berikut : Days of Sales in Inventory (DSI) = Persediaan (5) Harga Pokok Penjualan Harian c. Days of Payable Outsanding (DPO) DPO menunjukkan umur rata-rata (dalam jumlah hari) dari utang dagang yang dimiliki perusahaan. DPO dapat dihitung sebagai berikut : Days of Sales in Inventory (DSI) = Utang dagang (6) Harga Pokok Penjualan Harian Analisis Rasio Keuangan Perusahaan a. Rasio Likuiditas (Liquidity)... (7) Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk dapat memenuhi semua kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Penelitian ini menggunakan tiga rasio likuiditas, diantaranya : Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar Rasio yang menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kewajiban perusahaan dengan jumlah aktiva yang dimiliki. Rasio Cepat = (Aktiva Lancar Persediaan) / Utang Lancar Rasio yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat dan mengalami keuntungan yang pada akhirnya dapat memenuhi kewajiban perusahaan. Rasio Kas = Kas & Bank / Kewajiban Lancar Rasio yang menunjukkan jumlah kas sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban perusahaan tersebut. b. Rasio Aktivitas (Activity)... (8) Rasio ini menjelaskan berbagai aktivitas perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi secara efisien yang kemudian perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya dengan baik. Periode Penagihan rata-rata = Piutang Usaha / Penjualan Kredit Harian 17

31 18 Rasio ini menunjukkan periode atau waktu yang perlu dipertimbangkan dalam menagih piutang usaha pada pelanggan atas segala kegiatan penjualan yang dilakukan secara kredit. Perputaran Piutang = Penjualan / Piutang Usaha Rasio yang menjelaskan sebuah perusahaan dapat memutar kembali piutang yang dimiliki berdasarkan kegiatan penjualan yang telah dilakukan. c. Rasio Pengungkit (Leverage).... (9) Rasio ini menjelaskan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mendanai aktivanya dengan menggunakan utang atau ekuitas pemegang saham. Rasio Utang = Total Utang / Total Aktiva Rasio ini menunjukkan sebuah perusahaan menggunakan utangnya dalam mendanai kegiatan operasi perusahaan. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri / Total Aktiva Rasio yang menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor. d. Rasio Profitabilitas (Profitability)....(10) Rasio profitabilitas yakni rasio yang menunjukkan apakah sebuah perusahaan memiliki masalah dengan profitabilitas atau keuntungannya. Perusahaan yang kegiatan penjualan secara kredit, maka keuntungan yang diperoleh tidak dapat diidentifikasi secara langsung, hal ini berkaitan dengan ketepatan pelanggan dalam membayar piutangnya. Margin Laba Operasi = Laba Operasi / Penjualan Rasio ini menunjukkan besarnya laba operasi yang dimiliki dari kegiatan penjualan. Tingkat Pengembalian Atas Investasi = Laba Operasi / Total Aktiva Rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian atas investasi dari pendapatan atau laba operasi yang dihasilkan dari nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. 18

32 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistem Manajemen Piutang Pada PT. Z Sistem manajemen piutang yang dimiliki oleh PT. Z diawali dari input atau masukan, process, hingga output atau keluaran. Pada PT. Z input atau masukan dari sistem manajemen piutang yaitu ditandai oleh penjualan produk yang sebagian besar dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit yang dilakukan PT. Z bertujuan untuk menjual lebih banyak kepada pelanggan dan kemudian akan berdampak pada pemasukan (inflow) perusahaan, terutama perolehan piutang. Pada saat perusahaan melakukan penjualan secara kredit maka hal tersebut akan memungkinkan bertambahnya jumlah pelanggan untuk membeli produk perusahaan. Dari segi perusahaan, penjualan secara kredit memiliki tingkat risiko yang tinggi, yaitu ketika pelanggan membeli produk secara kredit maka perusahaan harus mengimbangi dengan proses penagihan yang baik pula agar dapat mengurangi risiko hilangnya piutang akibat lalainya pelanggan dalam melunasi hutang-hutangnya. Kemudian proses manajemen piutang pada PT. Z ditandai oleh kegiatan penyiapan dokumen-dokumen penjualan (seperti Surat PO dari pelanggan, Surat DR dari divisi purchasing, faktur pajak dari divisi financial & accounting), penerbitan invoice, hingga dilaksanakan kegiatan penagihan piutang kepada pelanggan. Penagihan piutang yang dilakukan akan sangat berdampak pada besarnya perolehan piutang perusahaan. Ketika perusahaan melakukan penagihan dengan baik, maka perolehan piutang pun akan baik pula. Namun pada pelaksanaanya, PT. Z terkadang sering menghadapi beberapa kendala yang berasal dari pihak pelanggan misalnya kelalaian pelanggan dalam membayar hutangnya ataupun keterlambatan pelanggan membayar hutang sesuai waktu jatuh tempo. Selain itu, juga terdapat beberapa kendala yang berasal dari pihak perusahaan seperti personil yang sangat terbatas dalam hal proses penagihan piutang sehingga memungkinkan terjadinya double job atau pekerjaan yang ganda dalam 19

33 20 mengelola tagihan piutang, dan faktor-faktor yang berasal dari internal perusahaan. Selanjutnya output atau keluaran dari sistem manajemen piutang pada PT. Z yaitu besarnya jumlah piutang dalam mempengaruhi arus kas yang dimiliki oleh perusahaan. Pada saat jumlah piutang yang dimiliki perusahaan berjumlah cukup besar, artinya perusahaan telah melakukan suatu proses penagihan yang baik, karena sebagian besar piutang yang dimiliki oleh perusahaan berawal dari kegiatan penagihan, artinya piutang tidak secara langsung dibayarkan oleh pelanggan, tetapi diawali oleh adanya kegiatan penagihan terlebih dahulu. Jumlah piutang yang dimiliki oleh PT. Z saat ini berjumlah cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis per komponen, yang menunjukkan sekitar hampir 30% dari total pemasukan pada laporan neraca perusahaan adalah jumlah piutang. Tabel 2. Analisis Per Komponen Laporan Neraca Aktiva Lancar U R A I A N T A H U N Rata-rata Kas & Bank 2.97% 1.05% 0.75% 1.75% 2.47% 1.80% Piutang Usaha : Pihak YMHI 31.78% 6.82% 2.55% 0.95% 1.30% 8.68% Pihak Ketiga 15.09% 15.11% 21.11% 31.82% 33.91% 23.41% Piutang Lain-lain 0.92% 0.95% 0.73% 0.94% 0.65% 0.84% Persediaan 26.86% 26.11% 28.27% 21.07% 22.99% 25.06% Pajak Dibayar Dimuka 1.54% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.31% Beban Dibayar Dimuka 0.11% 0.26% 0.19% 0.32% 0.75% 0.33% Uang muka proyek 8.97% 7.26% 16.44% 21.37% 16.84% 14.18% Pendapatan yang masih akan diterima 0.00% 34.47% 21.63% 13.81% 8.82% 15.74% Aktiva Tidak Lancar Aktiva pajak tangguhan 0.31% 0.16% 0.13% 0.31% 1.12% 0.41% Aktiva tetap 8.69% 6.44% 4.19% 3.81% 5.75% 5.78% Beban ditangguhkan 2.28% 1.29% 3.53% 3.43% 4.59% 3.02% Uang jaminan 0.48% 0.09% 0.45% 0.43% 0.81% 0.45% JUMLAH AKTIVA (Nilai Baku) *sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah Namun, waktu perolehan dari piutang itu sendiri masih tergolong lama. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis cash conversion cycle. Pada analisis cash conversion cycle, rata-rata DSO yang bernilai 114 hari menunjukkan bahwa piutang baru dapat tertagih dalam jangka waktu ratarata 114 hari. Waktu tersebut masih tergolong cukup lama, karena 20

34 21 perusahaan memiliki kebijakan bahwa piutang harus tertagih dalam jangka waktu 60 hari, sehingga jelas hal ini berdampak pada pemasukan (inflow) dari arus kas perusahaan. Apabila melihat rata-rata cash conversion cycle, PT. Z memiliki angka yang negatif yaitu (-17,31) yang menunjukkan bahwa perusahaan masih belum memiliki kas yang cukup banyak untuk mendanai seluruh aktivitas perusahaan secara optimal. Secara keseluruhan, jumlah piutang yang dimiliki oleh PT. Z sangat berdampak pada pemasukan (inflow) arus kas perusahaan. Tabel 3. Analisis Cash Conversion Cycle U R A I A N T A H U N Rata-Rata DSO (days of sales outsanding) (hari) DSI (days of sales in inventory) (hari) DPO (days of payable outsanding) (hari) Cash Conversion Cycle Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang pada PT. Z Pada PT. Z terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah piutang, yaitu persentase penjualan kredit, ketentuan penjualan, tipe pelanggan, dan usaha penagihan. Berikut penjelasan lebih terperinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah piutang. 1. Persentase Penjualan Kredit PT. Z adalah perusahaan manufaktur yang sebagian besar kegiatan bisnisnya adalah penjualan secara kredit. Perusahaan selalu megupayakan untuk dapat meningkatkan penjualan disetiap tahunnya. Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan peningkatan penjualan maka hal ini akan berdampak pada divisi-divisi perusahaan terkait. Divisi yang paling terkait adalah divisi marketing, karena divisi tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya kegiatan penjualan yang dilakukan kepada konsumen. Divisi marketing mengupayakan untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan untuk dapat membeli produk perusahaan lebih banyak lagi, atau mengupayakan pencarian konsumen baru untuk meningkatkan penjualan. Selanjutnya divisi purchasing dan divisi 21

35 22 produksi yang juga memerlukan penyesuaian dalam hal peningkatan skala produksi untuk memenuhi keputusan meningkatkan penjualan. Namun, ketiga divisi yang telah disebutkan di atas perlu mempertimbangkan keputusan dari divisi financial & accounting. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat risiko dari kegiatan penjualan yang dilakukan secara kredit terhadap pemasukan (inflow) perusahaan. Ketika perusahaan memutuskan untuk meningkatkan penjualan, maka divisi finacial & accounting memperkirakan seberapa besar jumlah piutang yang akan diperoleh perusahaan mengingat proses penagihan yang dilakukan perlu adanya peningkatan pula. Pada saat perusahaan telah melakukan peningkatan penjualan secara kredit, maka divisi financial & accounting perlu bekerja secara maksimal dalam melakukan penagihan piutang, mengingat personil divisi financial & accounting sangat sedikit dan sangat sulit dalam menagih piutang dari pelanggan yang jumlahnya mencapai 190 perusahaan. Pada setiap tahunnya perusahaan memiliki angka penjualan yang cenderung meningkat. PT. Z memiliki persentase penjualan secara kredit kurang lebih sebesar 90% dari total penjualan dan 10%-nya adalah penjualan secara tunai. Hal ini jelas berdasarkan atas keputusan bersama jajaran pimpinan perusahaan dalam memutuskan peningkatan penjualan. Dapat dilihat pada data berikut yang menunjukkan bahwa besarnya penjualan secara kredit akan berdampak pada pemasukan (inflow) perusahaan terutama piutang. Semakin besar penjualan yang dilakukan secara kredit, maka akan berdampak pada besarnya piutang yang akan diperoleh perusahaan. Tabel 4. Analisis Trend Beberapa Akun Neraca dan Laba Rugi Uraian Akun Neraca (%) T A H U N Piutang Kas & Bank Akun Laba-rugi (%) Penjualan Laba Bersih Lain-lain (%) Penyisihan Piutang *sumber : Lap.Keuangan PT. Z Diolah 22

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak 8 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang usaha (account receivable) timbul akibat adanya penjualan kredit. Sebagian besar perusahaan menjual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian piutang Terdapat begitu banyak transaksi yang dilakukan perusahaan dalam aktivitasnya sehari-hari. Baik aktivitas membeli aktiva yang dibutuhkan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu wadah yang terdiri dari sekumpulan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu wadah yang terdiri dari sekumpulan manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu wadah yang terdiri dari sekumpulan manusia yang bekerja secara bersama-sama untuk menjalankan fungsi manajemen, yaitu manajemen sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang Menurut Niswonger et al (1999) piutang merujuk pada claims (tagihan) dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN PIUTANG (STUDI KASUS PT.UNITEX TBK BOGOR) OLEH RIA AGUSTINA H

ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN PIUTANG (STUDI KASUS PT.UNITEX TBK BOGOR) OLEH RIA AGUSTINA H ANALISIS EFEKTIVITAS MANAJEMEN PIUTANG (STUDI KASUS PT.UNITEX TBK BOGOR) OLEH RIA AGUSTINA H24052360 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Ria Agustina.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan Laporan Kerja Praktek. Landasan teori yang akan dibahas ini meliputi permasalahan- permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas

Lebih terperinci

Oleh BUDI HARTONO H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh BUDI HARTONO H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 65 ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN DAN PROYEKSI KEBUTUHAN DANA UNTUK PERIODE YANG AKAN DATANG (Studi Kasus : PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Area Jaringan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Secara umum piutang merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Hutang 2.1.1 Pengertian Rasio Hutang Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA Tri Yulidiantika 26210974 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Haryono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2012) pada PT. Gajah Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang usaha (account receivable) timbul akibtat adanya penjualan secara kredit. Pada sebagian besar perusahaan penjualan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adanya penelitian terdahulu yang telah dibahas sebelum penelitian ini dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan permasalahan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sifat Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP STABILITAS ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus di PT. X )

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP STABILITAS ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus di PT. X ) ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP STABILITAS ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus di PT. X ) Oleh DHAHIRI HAGYAR SIWI H 24076 030 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Modal Kerja II.1.1 Pengertian Modal Kerja Dalam aktivitas sebuah perusahaan tidak dipungkiri bahwa dibutuhkan dana untuk menjalankan operasinya, mulai dari membeli bahan baku

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hutang Dagang Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam penelitian ini. Pada hakikatnya hutang dagang berperan signifikan dalam perputaran modal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep

Lebih terperinci

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-16 Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani Analisis Kredit Analisa Laporan Keuangan Kelas CA Nadia Damayanti 115020300111008 Ranita Ramadhani 115020300111037 ANALISIS KREDIT LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang Piutang juga merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Novita Sari Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 1. Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta Graha Sejahtera yang beralamat di Jalan Kendal No. 4 A-B, Menteng

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Proses menganalisis perusahaan, disamping dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG

BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG 6.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Dalam Piutang Dalam rangka usaha untuk memperbesar volume penjualannya kebanyakan perusahaan besar menjual produknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Piutang Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta menarik pelanggan baru adalah dengan melakukan penjualan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Kuliah Kerja Preaktek Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara Indonesia Bandung, penulis ditempatkan di Direktorat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga dunia. Semua negara ingin mengambil keuntungan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Working capital dalam perusahaan merupakan peran vital guna kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu jumlah yang harus terus menerus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

Bab 7 Manajemen Piutang

Bab 7 Manajemen Piutang Dasar Manajemen Keuangan 97 Bab 7 Manajemen Piutang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang manajemen piutang dan kredit, analisa perputaran dan anggaran pengumpulan piutang. D alam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Perusahaan 2.1.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin

Lebih terperinci

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 1 1. General Overview 2. Dasar dasar Analisis laporan Keuangan 1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 3. Analisis Komparatif Laporan Keuangan 4. Analisis Common Size

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang telah dilakukan Sitepu (2006) yang berjudul Analisis

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang telah dilakukan Sitepu (2006) yang berjudul Analisis BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang telah dilakukan Sitepu (2006) yang berjudul Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Daya Muda Agung Cabang Medan, dengan perumusan masalah Apakah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2010:105), Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

Account Receivable Management

Account Receivable Management Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Account Receivable Management Umumnya perusahaan lebih menyukai penjualan secara tunai, tetapi tekanan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 1. Konsep Dasar Analisis Laporan Keuangan 2. Rasio Likuiditas 3. Rasio Manajemen Aktiva 4. Rasio Manajemen Utang 5. Rasio Profitabilitas 6. Rasio Nilai Pasar 7. Persamaan Du Pont

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci