DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM"

Transkripsi

1 PETUNJUK TEKNIS Konstruksi dan Bangunan No. 020 / BM / 2009 Rehabilitasi Jembatan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

2

3 Daftar isi Prakata i Daftar isi ii Daftar gambar vii Pendahuluan xiii 1. Ruang lingkup 1 2. Acuan normatif 1 3. Istilah dan definisi 1 4. Rehabilitasi Jembatan untuk Gelagar Beton Kerontokan Beton Beton Keropos Beton Yang Berongga/Berbunyi Mutu Beton Yang Jelek Rembesan ke Dalam Beton Retak Karat Pada Besi Tulangan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Lendutan Yang Berlebihan 9 5. Rehabilitasi Jembatan untuk Gelagar Baja Lendutan Yang Berlebihan Perubahan Bentuk Pada Komponen Karat Penurunan Mutu Cat Retak Rehabilitasi Jembatan untuk Diaphragma Kerontokan Beton Beton Keropos Retak Karat Pada Besi Tulangan Kerusakan Karena Aus Dan Pelapukan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Penurunan Mutu Cat Karat Sambungan Yang Longgar 16

4 7. Rehabilitasi Jembatan untuk Lantai Beton Jembatan Beton Keropos Mutu Beton Yang Jelek Retak (Susut) Retak (Melintang) Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Beton Keropos Mutu Beton Yang Jelek Retak (Susut) Retak (Melintang) Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Rehabilitasi Jembatan untuk Lapis Permukaan Permukaan Licin Permukaan Yang Kasar dan Berlubang Retak Pada Lapisan Permukaan Lapisan Permukaan Yang Bergelombang Lapisan Permukaan Berlebih Rehabilitasi Jembatan untuk Landasan Tidak Cukupnya Tempat Untuk Bergerak Mortar Dasar Retak Atau Rontok Perubahan Yang Berlebihan Aus Karena Umur Landasan Yang Pecah, Sobek, Atau Retak Bagian Yang Rusak Atau Hilang Karat Rehabilitasi Jembatan untuk Expantion Joint Tidak Sama Tinggi Kerusakan Akibat Terisinya Joint Bagian Yang Longgar Lepasnya Ikatan Bagian Yang Longgar Lepasnya Ikatan Bagian Yang Hilang Retak Pada Aspal Karena Pergerakan Expantion joint Rehabilitasi Jembatan untuk Parapet Tulisan Tidak Jelas Bagian Yang Rusak Atau Hilang 31 ii

5 11.3. Keretakan Bahan Yang Pecah Atau Hilang Rehabilitasi Jembatan untuk Trotoar Kerontokan Beton Retak Pada Beton Karat Pada Besi Tulangan Lubang Pada Trotoar Bagian yang Rusak atau Hilang Rehabilitasi Jembatan untuk Sandaran Karat Pada Tulangan Pecah Atau Hilangnya Sebagian Dari Beton Penurunan Mutu Cat Karat Perubahan Bentuk Pada Komponen Komponen Yang Rusak/Hilang Rehabilitasi Jembatan untuk Pipa Cucuran Penurunan Mutu Cat Karat Perubahan Bentuk Pada Komponen Komponen Yang Rusak Atau Hilang Elemen Yang Salah (Diameter Kecil) Elemen Yang Salah (Kurang Panjang) Elemen Yang Salah (Tidak Boleh Dipasang di Abutment/Kepala Jembatan) Pipa Cucuran Tersumbat Elemen Hilang atau Tidak Ada Rehabilitasi Jembatan untuk Rangka Baja Penurunan Mutu Cat/Galvanis Karat Perubahan Pada Bentuk Komponen Retak Komponen yang Rusak/ Hilang Sambungan Yang Longgar Rehabilitasi Jembatan untuk Pelat Beton Berongga Kerontokan Beton Beton Keropos Beton Yang Berongga/ Berbunyi 46 iii 40

6 16.4. Mutu Beton Yang Jelek Rembesan/Bocoran ke Dalam Beton Retak Karat Pada Besi Tulangan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Kesalahan Sambungan Lantai Memanjang Lendutan Yang Berlebihan Rehabilitasi Jembatan untuk Lantai Beton Corrugated Stell Rembesan/Bocoran Penurunan Mutu Cat Karat Komponen Yang Rusak Atau Hilang Rehabilitasi Jembatan untuk Bangunan Bawah (Kepala Jembatan) Retak Kerusakan Karena Aus dan Pelapukan Kerontokan Beton Beton Keropos Karat Pada Besi Tulangan Pergerakan (Pada Kepala Jembatan) Rehabilitasi Jembatan untuk Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) Retak Kerusakan Karena Aus dan Pelapukan Kerontokan Beton Beton Keropos Karat Pada Besi Tulangan Pergerakan (Pada Pilar) Rehabilitasi Jembatan untuk Bangunan Bawah (Balok Penahan Gempa) Retak Kerontokan Beton Karat Pada Besi Tulangan Beton Keropos Rehabilitasi Jembatan untuk Pondasi (Tiang Pancang) Beton Keropos Kerontokan Beton Retak Karat Pada Besi Tulangan 61 iv

7 22. Rehabilitasi Jembatan untuk Pondasi (Pondasi Tiang Pancang Baja Penampang Bulat) Retak Karat Rehabilitasi Jembatan untuk Sungai Endapan/Lumpur Yang Berlebihan Sampah Yang Menumpuk dan Terjadinya Hambatan Aliran Sungai Pengikisan Pada Daerah Pilar Pengikisan Pada Daerah Kepala Jembatan Rehabilitasi Jembatan untuk Jalan Pendekat Scour Retak Penurunan Penggembungan Lampiran A (Informatif) Daftar Nama v

8 Daftar Gambar Gambar 1. Tipikal Kerusakan Kerontokan Beton pada Gelagar Jembatan 5 Gambar 2. Tipikal Kerusakan Beton Keropos pada Gelagar 5 Gambar 3. Tipikal Kerusakan Beton yang Berongga/Berbunyi pada Gelagar 6 Gambar 4. Tipikal Kerusakan Akibat Mutu Beton yang Jelek pada Gelagar Beton Bertulang Gambar 5. Tipikal Kerusakan Akibat Rembesan ke Dalam Beton pada gelagar 7 Gambar 6. Tipikal Kerusakan Retak pada Gelagar 8 Gambar 7. Tipikal Kerusakan Akibat Karat pada Besi Tulangan pada Gelagar 8 Gambar 8. Tipikal Kerusakan Akibat Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton 9 Gambar 9. Tipikal Kerusakan Akibat Lendutan Yang Berlebihan 9 Gambar 10. Tipikal Kerusakan Akibat Lendutan Yang Berlebihan Baja Komposit 10 Gambar 11. Tipikal Kerusakan Akibat Perubahan Bentuk Pada Komponen pada Baja Komposit Gambar 12. Tipikal Kerusakan Akibat Karat pada Baja Komposit 11 Gambar 13. Tipikal Kerusakan Akibat Penurunan Mutu Cat pada Baja Komposit 11 Gambar 14. Tipikal Kerusakan Akibat Retak pada Baja Komposit 12 Gambar15. Gambar 16. Tipikal Kerusakan Akibat Kerontokan Beton pada Gelagar Beton Pratekan Tipikal Kerusakan Akibat Beton Keropos pada Gelagar Beton Pratekan Gambar 17. Tipikal Kerusakan Akibat Retak pada Gelagar Beton Pratekan 13 Gambar 18. Gambar 19. Gambar 20. Tipikal Kerusakan Akibat Karat Pada Besi Tulangan pada Gelagar Beton Pratekan Tipikal Kerusakan Karena Aus Dan Pelapukan pada Gelagar Beton Pratekan Tipikal Kerusakan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton pada Gelagar Beton Pratekan Gambar 21. Tipikal Kerusakan Akibat Penurunan Mutu Cat pada Baja Komposit 15 Gambar 22. Tipikal Kerusakan Akibat Karat pada Baja Komposit 16 Gambar 23. Tipikal Kerusakan Sambungan Yang Longgar pada Baja Komposit 16 Gambar 24. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Kerontokan Beton pada Lantai 17 Gambar 25. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Beton Keropos pada Lantai 17 Gambar 26. Gambar 27. Gambar 28. Tipikal Kerusakan Lantaim Akibat Beton Berongga/Berbunyi pada Lantai Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Mutu Beton yang Jelek pada pada Lantai Gambar 28. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat rembesan kedalam beton yang Jelek vi

9 Gambar 29. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Retak (Susut) 19 Gambar 30. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Retak (Memanjang) 20 Gambar 31. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Retak (Melintang 20 Gambar 32. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Karat Pada Besi Tulangan 21 Gambar 33. Tipikal kerusakan Lantai Akibat Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Gambar 34. Tipikal Kerusakan Lapis Permukaan Akibat Permukaan Licin 22 Gambar 35. Tipikal kerusakan Lapis Permukaan Akibat Permukaan yang Kasar dan Berlubang Gambar 36. Tipikal Kerusakan Lapisan Permukaan Akibat Retak 23 Gambar 37. Gambar 38. Gambar 39. Gambar 40. Tipikal Kerusakan Lapis permukaan Akibat Lapisan Permukaan Yang Bergelombang Tipikal kerusakan Lapis Permukaan Akibat Lapisan Permukaan Berlebih Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Tidak Cukupnya Tempat Untuk Bergerak Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Mortar Dasar Retak Atau Rontok Gambar 41. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Perubahan Yang Berlebihan 25 Gambar 42. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Aus Karena Umur 25 Gambar 43. Gambar 44. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Landasan Yang Pecah, Sobek, Atau Retak Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Adanya Bagian Yang Rusak Atau Hilang Gambar 45. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Karat 27 Gambar 46. Tipikal kerusakan Expantion Joint Akibat Tidak Sama Tinggi 27 Gambar 47. Tipikal Kerusakan Expantion Joint Akibat Terisinya Joint 28 Gambar 48. Gambar 49. Gambar 50. Gambar 48. Tipikal Kerusakan Expantion Joint Akibat Lepasnya Ikatan Tipikal Kerusakan Expantion Joint Akibat Lepasnya Ikatan pada Gelagar Tipikal Kerusakan Expantion Joint Akibat Adanya Bagian yang Hilang Gambar 51. Tipikal Kerusakan pada Aspal Akibat Pergerakan Expantion Joint 30 Gambar 52. Tipikal Kerusakan Tulisan tidak jelas pada parapet 30 Gambar 53. Tipikal Parapet yang Mengalami Bagian yang Rusak atau Hilang 31 Gambar 54. Tipikal Kerusakan Parapet Akibat Keretakan 31 Gambar 55. Tipikal Kerusakan Parapet Akibat Bahan yang Pecah atau Hilang 32 Gambar 56. Tipikal Kerusakan pada Trotoar Akibat Kerontokan Beton 32 Gambar 57. Tipikal Kerusakan pada Trotoar Akibat Retak pada Beton 33 Gambar 58. Tipikal Kerusakan Trotoar Akibat Karat pada Besi Tulangan 33 vii

10 Gambar 59. Tipikal Kerusakan Trotoar Akibat adanya Lubang 34 Gambar 60. Tipikal Kerusakan Trotoar Akibat Adanya Bagian yang Rusak atau Hilang Gambar 61. Tipikal Kerusakan Sandaran akibat Karat pada Tulangan 35 Gambar 62. Tipikal Kerusakan Sandaran Akibat Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton Gambar 63. Tipikal Kerusakan Sandaran Akibat Penurunan Mutu Cat 36 Gambar 64. Tipikal Kerusakan sandaran Akibat Karat 36 Gambar 65. Gambar 66. Tipikal Kerusakan Sandaran Akibat Adanya Perubahan Bentuk pada Komponen Tipikal Kerusakan Sandaran Akibat Adanya Komponen yang Rusak/Hilang Gambar 67. Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat Penurunan Mutu Cat 38 Gambar 68. Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat Karat 38 Gambar 69. Gambar 70. Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat Perubahan Bentuk pada Komponen Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat Adanya Komponen yang Rusak atau Hilang Gambar 71. Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat Adanya Elemen yang Salah 39 Gambar 72. Gambar 73. Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat Adanya Elemen yang Salah (kurang panjang) Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibat adanya Elemen yang Salah (Tidak Boleh Dipasang di Abutment/Kepala Jembatan) Gambar 74. Tipikal Kerusakan Pipa Cucuran Akibatnya Adanya Sumbatan 41 Gambar 75. Gambar 76. Tipikal kerusakan Pipa Cucuran Akibat Adanya Elemen yang Hilang atau Tidak Tipikal Kerusakan Rangka Baja Akibat Penurunan Mutu Cat/Galvanis Gambar 77. Tipikal Kerusakan Rangka Baja Akibat Karat 42 Gambar 78. Tipikal Kerusakan Rangka Baja Akibat Perubahan Pada Bentuk Komponen Gambar 79. Tipikal Kerusakan Rangka Baja Akibat Retak 43 Gambar 80. Tipikal Kerusakan Rangka Baja Akibat Adanya Komponen yang Rusak/Hilang Gambar 81. Tipikal Kerusakan Rangka Baja Akibat Sambungan yang Longgar 44 Gambar 82. Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Kerontokan Beton 45 Gambar 83. Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Beton Keropos 45 Gambar 84. Gambar 85. Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Beton yang Berongga/Berbunyi Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Mutu Beton yang Jelek viii

11 Gambar 86. Gambar 87. Gambar 88. Gambar 89. Gambar 90. Gambar 91. Gambar 92. Gambar 93. Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Rembesan/Bocoran ke Dalam Beton Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Retak ke Dalam Beton Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Karat pada Besi Tulangan Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Pecah/Hilangnya Sebagian dari Beton Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Keslahan Sambungan Lantai Memanjang Tipikal Kerusakan Pelat Beton Berongga Akibat Lendutan yang berlebihan Tipikal Kerusakan Lantai Beton Corrugated Stell Akibat Rembesan/Bocor Tipikal Kerusakan Lantai Beton Corrugated Stell Akibat penurunan mutu cat Gambar 94. Tipikal Kerusakan Lantai Beton Corrugated Stell Akibat Karat 51 Gambar 95. Gambar 96. Gambar 97. Gambar 98. Gambar 99. Gambar 100. Gambar 101. Tipikal Kerusakan Lantai Beton Corrugated Stell Akibat Komponen yang Rusak atau Hilang Tipikal Kerusakan Bangunan bawah (Kepala Jembatan) Akibat Retak Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Kepala Jembatan) Akibat Aus dan Pelapukan Tipikal Kerusakan Bangunan bawah (Kepala Jembatan) Akibat Kerontokan Beton Tipikal Kerusakan Bangunan bawah (Kepala Jembatan) Akibat beton keropos Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Kepala Jembatan) Akibat Karat pada Besi Tulangan Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Kepala Jembatan) Akibat Pergerakan pada Kepala Jembatan Gambar 102. Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) Akibat Retak 55 Gambar 103. Gambar 104. Gambar 105. Gambar 106. Gambar 107. Gambar 108. Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) Akibat Aus dan Pelapukan Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) Akibat Kerontokan Beton Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) Akibat Beton Keropos Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) Akibat Karat pada Besi Tulangan Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Pilar Jembatan) akibat Pergerakan pada Pilar Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Balok Penahan Gempa) akibat Retak ix

12 Gambar 109. Gambar 110. Gambar 111. Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Balok Penahan Gempa) akibat Kerontokan Beton Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Balok Penahan Gempa) Akibat Karat pada Besi Tulangan Tipikal Kerusakan Bangunan Bawah (Balok Penahan Gempa) Akibat Beton Keropos Gambar 112. Tipikal Kerusakan Pondasi (Tiang Pancang) Akibat Beton Keropos 60 Gambar 113. Tipikal Kerusakan Pondasi (Tiang Pancang) Akibat Kerontokan Beton Gambar 114. Tipikal Kerusakan Pondasi (Tiang Pancang) Akibat Retak 61 Gambar 115. Gambar 116. Gambar 117. Tipikal Kerusakan Pondasi (Tiang Pancang) Akibat Karat pada Besi Tulangan Tipikal Kerusakan Pondasi (Tiang Pancang Baja Penampang Bulat) Akibat Retak Tipikal Kerusakan Pondasi (Tiang Pancang Baja Penampang Bulat) Akibat Karat Gambar 118. Tipikal Kerusakan Sungai Akibat Endapan/Lumpur yang Berlebihan 63 Gambar 119. Tipikal Kerusakan Sungai Akibat Sampah yang Menumpuk dan Terjadinya Hambatan Aliran Sungai Gambar 120. Tipikal Kerusakan Sungai Akibat Pengikisan pada Daerah Pilar 64 Gambar 121. Tipikal Kerusakan Sungai Akibat Pengikisan pada Daerah Kepala Jembatan Gambar 122. Tipikal Kerusakan Jalan Pendekat Akibat Scour 65 Gambar 123. Tipikal Kerusakan Jalan Pendekat Akibat Retak 65 Gambar 124. Tipikal Kerusakan Jalan Pendekat Akibat Penurunan 66 Gambar 125. Tipikal Kerusakan Jalan Pendekat Akibat Pengembunan x

13 Pendahuluan Rehabilitasi jembatan merupakan kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain, yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu dari jembatan dengan kondisi rusak ringan, agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana. Kegiatan pekerjaan rehabilitasi jembatan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan guna menjaga serta mengembalikan kondisi jembatan ke kondisi semula, Guna mendukung hal tersebut diatas maka diperlukan spesifikasi untuk pekerjaan rehabilitasi jembatan dimana yang merupakan dasar atau acuan dalam pelaksanaan rehabilitasi jembatan. Dalam hal mengantisipasi ketidak seragaman dalam pelaksanaan pekerjaan rahabilitasi jembatan maka petunjuk teknis pekerjaan rehabilitasi jembatan dapat bermanfaat bagi para pelaksana dilapangan. xi

14 Petunjuk Teknis Rehabilitasi Jembatan 1 Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini berisikan tipikal penanganan kerusakan-kerusakan yang terjadi dua kategori besar yaitu pada bangunan atas dan bangunan bawah jembatan. Untuk memudahkan pengertian dan tujuan tercapainya maksud serta tujuan dari buku ini, perbaikan rehabilitasi jembatan dari bangunan atas dan bangunan bawah terbagi menjadi bangunan baja dan beton dengan masing-masing masing-masing pendetailan. Petunjuk Teknis ini merupakan acuan dan pegangan pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan rehabilitasi jembatan. 2 Acuan normatif 1. Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan 2. Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan 3. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 Tentang Jalan Tol 4. Spesifikasi Teknis Jembatan, Desember Bridge Management System SKSNI T Tentang pembebanan untuk untuk jembatan. 7. SKSNI T Tentang Perencanaan Baja untuk jembatan. 3. Istilah dan definisi 3.1 abutment bagian dari bangunan jembatan sebagai perletakan akhir/awal alat penyuntik alat untuk memasukkan beton grouting pada celah retak asphaltic plug lapisan aspal khusus yang bisa berfungsi sebagai sambungan siar muai aus kondisi kerusakan akibat gejala fisik yang sejalan dengan waktu bottom controller bangunan air untuk mengendalikan elevasi air dan tinggi energi. 1 dari 67

15 3.6. corrugated steel. baja bergelombang yang digunakan sebagai bekisting pengecoran pelat lantai jembatan. 3.7 diaphragma bagian pada jembatan beton untuk mengatasi gaya lateral dan sebagai pengikat antar balok beton. 3.8 eksternal prestressing usaha untuk menambah camber dengan memanfaatkan kabel pratekan yang diikat pada dua angku melalui sistem deviator pada jembatan baja. 3.9 elevasi tinggi muka dari suatu acuan tetap epoxy zat perekat yang sering digunakan pada struktur beton expansion joint. sistem siar muai sebagai dilatasi perpindahan longitudinal fibre lapisan yang terdiri dari banyak serat yang banyak digunakan pada FRP FRP. fibreglass reinforced plastic, lapisan yang direkatkan pada bagian bawah balok beton yang berfungsi sebagai bekisting sehingga kapasitas jembatan meningkat galvanis cat khusus pada struktur baja sebagai lapisan anti karat gelagar sistem balok struktural yang dominan menerima lentur jalan pendekat sistem struktur sebagai antara struktur jembatan dengan bagian jalan non jembatan jembatan adalah bangunan buatan yang berfungsi mengalirkan lalu lintas di atasnya melewati suatu rintangan, sungai atau laut. 2 dari 67

16 3.18. karat kerusakan pada elemen jembatan baja akibat terikatnya oksida besi membentuk zat baru keropos kondisi kerusakan elemen baja/beton karena kegagalan ikatan material dasar komposit sistem struktur yang terintegrasi dari dua atau lebih material yang berbeda karakteristiknya landasan elemen struktur pada sistem perletakan yang menerima gaya-gaya total pada jembatan lendutan besarnya deformasi pada jembatan akibat beban lentur papan nama bagian jembatan dimana informasi tentang jembatan secara umum diberikan parapet istilah lain dari tembok sedada, biasanya tempat ditempatkannya papan nama pelapukan kerusakan pada struktur akibat kondisi kelembaban udara sekitar yang tinggi Pilar. bangunan bawah jembatan untuk menopang struktur atas yang letaknya diatara dua abutment pipa cucuran. pipa drainase saluran pembuangan air dari permukaan jalan pondasi sistem struktur yang meneruskan beban jembatan ke lapisan tanah pracetak kegiatan pembuatan elemen struktur beton di pabrik pratekan teknik meningkatkan kapasitas lentur elemen struktur dengan menyertakan kabel yang disusun sedemikian sehingga momen yang terjadi melawan momen akibat beban struktur. 3 dari 67

17 3.31. profil ukuran penampang suatu elemen baja atau beton rangka struktur baja yang disusun sedemikian berdasarkan ktiteria desain tertentu sehingga aman dan layak digunakan rehabilitasi upaya untuk mengembalikan kapasitas muat jembatan sehingga mendekati kapasitas semula sandaran bagian jembatan yang terdiri dari pipa baja diletakan pada bagian atas jembatan untuk melindungi pejalan kaki/pengguna jalan scour gerusan air sungai pada bangunan bawah jembatan atau pinggiran jembatan sealant bahan penutup pada bagian beton yang mengalami keretakan steel plate bonding pelat baja untuk menutup lantai jembatan yang retak dan di grouting digunakan sebagai bekisting sehingga kapasitas lentur lantai meningkat stressing upaya penarikan kabel pada struktur pratekan atau eksternal prestressing tiang pancang jenis fondasi menggunakan tiang beton/baja digunakan jika daya dukung tanah kurang bagus water jetting air semprot berkekuatan tinggi untuk membersihkan kotoran atau jelaga yang menempel pada elemen baja. 4 dari 67

18 4. Tipikal Rehabilitasi Jembatan untuk Gelagar Beton Perbaikan pada gelagar beton dimaksudkan guna mengembalikan dimensi struktur seperti semula Kerontokan Beton Contoh kerusakan akibat rontoknya beton dapat dilihat pada gambar 1. Tipikal Kerusakan Kerontokan Beton pada Gelagar Jembatan. Gambar 1. Tipikal Kerusakan Kerontokan Beton pada Gelagar Jembatan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan kerontokan beton dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Beton Keropos Contoh kerusakan akibat keroposnya beton dapat dilihat pada gambar 2. Tipikal Kerusakan Beton Keropos pada Gelagar. Gambar 2. Tipikal Kerusakan Beton Keropos pada Gelagar Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan beton keropos dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 5 dari 67

19 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Beton Yang Berongga/Berbunyi Contoh kerusakan akibat rontoknya beton dapat dilihat pada gambar 3. Tipikal Kerusakan Beton yang Berongga/berbunyi pada Gelagar. Gambar 3. Tipikal Kerusakan Beton yang Berongga/Berbunyi pada Gelagar Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan beton yang berongga/berbunyi dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Mutu Beton Yang Jelek Contoh kerusakan akibat rontoknya beton dapat dilihat pada gambar 4. Tipikal Kerusakan akibat mutu Beton yang jelek pada Gelagar. Gambar 4. Tipikal Kerusakan Akibat Mutu Beton yang Jelek pada Gelagar Beton Bertulang 6 dari 67

20 Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat mutu beton yang jelek dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan. 7. Tambahkan perkuatan apabila diperlukan Rembesan ke Dalam Beton Contoh kerusakan akibat rontoknya beton dapat dilihat pada gambar 5. Tipikal Kerusakan akibat rembesan ke dalam beton pada Gelagar. Gambar 5. Tipikal Kerusakan Akibat Rembesan ke Dalam Beton pada gelagar Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat rembesan ke dalam beton dapat dilakukan dengan cara : 1. Lepaskan dan buang bagian beton yang rusak sampai kedalaman beton yang baik. 2. Periksa kondisi beton, apakah ada keretakan atau tidak. 3. Apabila ada retak, cek apakah bagian beton tersebut masih baik. 4. Perbaiki retak beton dengan bahan dasar semen apabila lebar retak > 0,2 mm dan dengan bahan dasar epoxy apabila retak < 0,2 mm. 5. Setelah bagian retak diperbaiki, beri lapisan bonding antara beton lama dan beton baru. 6. Pasangkan bahan penambalan beton khusus sampai elevasi yang diinginkan. 7 dari 67

21 4.6. Retak Contoh kerusakan akibat rontoknya beton dapat dilihat pada gambar 6. Tipikal Kerusakan akibat retak pada Gelagar. Gambar 6. Tipikal Kerusakan Retak pada Gelagar Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat retak dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan permukaan beton yang retak. 2. Beri tanda bagian beton yang retak. 3. Beri tanda bagian yang retak yang akan diberi alat penyuntik yaitu pada setiap perpotongan antar retak dan/atau setiap 30 cm. 4. Pasang alat penyuntik. 5. Bagian permukaan beton yang retak diberi bahan penutup (sealant). 6. Suntikan bahan perekat (epoxy) melalui alat penyuntik. 7. Tunggu sampai setting (sesuai spesifikasi bahan), setelah setting maka alat penyuntik dapat dilepaskan. 8. Bersihkan permukaan beton dari bahan sealant dan dirapihkan. 9. Apabila kekuatan struktur berkurang, dapat ditambah perkuatan Karat Pada Besi Tulangan Contoh kerusakan akibat karat pada besi tulangan dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Tipikal Kerusakan Akibat Karat pada Besi Tulangan pada Gelagar Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat karat pada besi tulangan dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 8 dari 67

22 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Contoh kerusakan akibat pecah/hilangnya sebagian dari beton dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Tipikal Kerusakan Akibat Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat pecah/hilangnya sebagian dari beton dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Lendutan Yang Berlebihan Contoh kerusakan akibat lendutan yang berlebihan dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Tipikal Kerusakan Akibat Lendutan Yang Berlebihan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat Lendutan yang berlebihan dapat dilakukan dengan cara : 1. Ukur lendutan yang terjadi. 2. Lendutan yang terjadi < lendutan yang diijinkan. - Bagian permukaan struktur disesuaikan elevasinya. - Tambahkan perkuatan struktur. 3. Lendutan yang terjadi > lendutan yang diijinkan. - Cek apakah ada retak struktural. - Cek mutu beton. - Jika mutu beton < mutu yang disyaratkan dan masih dalam kondisi batas,dapat diperkuat. 9 dari 67

23 - Jika mutu beton < mutu yang disyaratkan dan sudah membahayakan struktur, bongkar dan ganti baru. 5. Rehabilitasi Jembatan untuk Gelagar Baja Perbaikan pada gelagar baja dimaksudkan guna mengembalikan kapasitas jembatan seperti awalnya, tanpa mengubah penampilan atau bentuk jembatan secara visual atau menambah beban terhadap struktur jembatan yang ada Lendutan Yang Berlebihan Contoh kerusakan akibat lendutan yang berlebihan dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Tipikal Kerusakan Akibat Lendutan Yang Berlebihan Baja Komposit Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat Lendutan yang berlebihan dapat dilakukan dengan cara : 1. Cek lendutan yang terjadi. 2. Lakukan pelurusan apabila mungkin. 3. Jika tidak lakukan perkuatan pada gelagar dengan eksternal stressing, apabila telah dibuktikan bahwa gelagar tersebut kapasitasnya kurang Perubahan Bentuk Pada Komponen Contoh kerusakan akibat perubahan bentuk pada komponen yang berlebihan dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 11. Tipikal Kerusakan Akibat Perubahan Bentuk Pada Komponen pada Baja Komposit Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat perubahan bentuk pada komponen dapat dilakukan dengan cara : 1. Lakukan pelurusan komponen dengan cara dingin. 2. Perbaikan cat yang rusak dengan melakukan pengecatan ulang sesuai dengan bahan dasarnya yaitu galvanis atau non galvanis. 10 dari 67

24 5.3. Karat Contoh kerusakan akibat karat dapat dilihat pada gambar 12. Gambar 12. Tipikal Kerusakan Akibat Karat pada Baja Komposit Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat karat dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan karat pada bagian gelagar. 2. Periksa kondisi gelagar yang sudah dibersihkan. 3. Apabila tidak ada bagian yang menyerpih, maka bagian yang sudah bersih diberi lapisan cat dasar epoxy. 4. Beri lapisan cat non galvanis atau galvanis sesuai dengan cat asal gelagar baja Penurunan Mutu Cat Contoh kerusakan akibat penurunan mutu cat dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 13. Tipikal Kerusakan Akibat Penurunan Mutu Cat pada Baja Komposit Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat penurunan mutu cat dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan permukaan profil baja dari karat dengan water jetting atau bahan lainnya. 2. Beri lapisan pelindung (cat) dasar sesegera mungkin sebelum timbul karat. 3. Cat dengan cat untuk baja galvanis dengan kategori tergantung pada kondisi karat yang terjadi. 11 dari 67

25 5.5. Retak Contoh kerusakan akibat retak dapat dilihat pada gambar 14. Gambar 14. Tipikal Kerusakan Akibat Retak pada Baja Komposit Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat penurunan mutu cat dapat dilakukan dengan cara : 1. Berhentikan keretakan yang terjadi dengan mengebor bagian terujung retak. 2. Potong bagian yang perlu dipotong dan diganti dengan komponen baru dengan mutu baja yang sama dengan mutu baja komponen lama. 3. Setelah selesai penyambungan, lakukan pengecatan. 6. Rehabilitasi Jembatan untuk Diaphragma. Perbaikan pada gelagar beton dimaksudkan guna mengembalikan dimensi struktur, serta mengembalikan kapasitas jembatan seperti semula Kerontokan Beton Contoh kerusakan akibat kerontokan beton dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15. Tipikal Kerusakan Akibat Kerontokan Beton pada Gelagar Beton Pratekan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat kerontokan beton dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan Semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 12 dari 67

26 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Beton Keropos Contoh kerusakan akibat beton keropos dapat dilihat pada gambar 16. Gambar 16. Tipikal Kerusakan Akibat Beton Keropos pada Gelagar Beton Pratekan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat beton keropos dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan Semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Retak Contoh kerusakan akibat retak dapat dilihat pada gambar 17. Gambar 17. Tipikal Kerusakan Akibat Retak pada Gelagar Beton Pratekan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat retak dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan permukaan beton yang retak. 2. Beri tanda bagian beton yang retak. 3. Beri tanda bagian retak yang akan diberi alat penyuntik yaitu pada setiap perpotongan antar retak dan/atau setiap 30 cm. 4. Pasang alat penyuntik. 5. Bagian permukaan beton yang retak diberi bahan penutup (sealant). 13 dari 67

27 6. Suntikan bahan perekat (epoxy) melalui alat penyuntik. 7. Tunggu sampai setting (sesuai spesifikasi bahan), setelah setting maka alat penyuntik dapat dilepaskan. 8. Bersihkan permukaan beton dari bahan sealant dan dirapihkan. 9. Apabila kekuatan struktur berkurang, dapat ditambah perkuatan Karat Pada Besi Tulangan Contoh kerusakan akibat karat pada besi tulangan dapat dilihat pada gambar 18. Gambar 18. Tipikal Kerusakan Akibat Karat Pada Besi Tulangan pada Gelagar Beton Pratekan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat karat pada besi tulangan dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan Semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Kerusakan Karena Aus Dan Pelapukan Contoh kerusakan akibat aus dan pelapukan dapat dilihat pada gambar 19. Gambar 19. Tipikal Kerusakan Karena Aus Dan Pelapukan pada Gelagar Beton Pratekan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat karat pada besi tulangan dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan Semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 14 dari 67

28 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Contoh kerusakan akibat pecah/hilangnya sebagian dari beton dapat dilihat pada gambar 20. Gambar 20. Tipikal Kerusakan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton pada Gelagar Beton Pratekan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat karat pada besi tulangan dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan Semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulangan, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Penurunan Mutu Cat Contoh kerusakan akibat penurunan mutu cat dapat dilihat pada gambar 21. Gambar 21. Tipikal Kerusakan Akibat Penurunan Mutu Cat pada Baja Komposit 15 dari 67

29 Cara penanganan yang dilakukan pada Kerusakan akibat penurunan mutu cat dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan permukaan profil baja dari karat dengan water jetting atau bahan lainnya. 2. Beri lapisan pelindung (cat) dasar sesegera mungkin sebelum timbul karat. 3. Cat dengan cat untuk baja galvanis dengan kategori tergantung pada kondisi karat yang terjadi Karat Contoh kerusakan akibat karat dapat dilihat pada gambar 22. Gambar 22. Tipikal Kerusakan Akibat Karat pada Baja Komposit Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat karat dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan permukaan profil baja dari karat dengan water jetting atau bahan lainnya. 2. Beri lapisan pelindung (cat) dasar sesegera mungkin sebelum timbul karat. 3. Cat dengan cat untuk baja galvanis dengan kategori tergantung pada kondisi karat yang terjadi Sambungan Yang Longgar Contoh kerusakan akibat sambungan yang longgar dapat dilihat pada gambar 23. Gambar 23. Tipikal Kerusakan Sambungan Yang Longgar pada Baja Komposit Cara Penanganan yang dilakukan pada Kerusakan akibat karat dapat dilakukan dengan cara : 1. Periksa kondisi kekencangan baut. 2. Baut yang longgar dikencangkan kembali dan kemudian diberi tanda untuk indikasi kekencangan baut. 3. Baut yang tidak ada, diganti dengan baut baru dengan mutu dan ukuran yang sama dengan standarnya dan dikencangkan sesuai dengan mutu dan dimensinya. 16 dari 67

30 7. Rehabilitasi Jembatan untuk Lantai Beton Jembatan. Perbaikan pada lantai beton dimaksudkan guna mengembalikan kapasitas jembatan seperti awalnya, tanpa mengubah bentuk jembatan atau menambah beban terhadap struktur jembatan yang ada Kerontokan Beton Contoh kerusakan lantai akibat kerontokan beton dapat dilihat pada gambar 24. Gambar 24. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Kerontokan Beton pada Lantai Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat kerontokan beton dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulanagn, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Beton Keropos Contoh kerusakan lantai akibat kerontokan beton dapat dilihat pada gambar 25. Gambar 25. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Beton Keropos pada Lantai Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat beton keropos dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulanagn, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 17 dari 67

31 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Beton Berongga/Berbunyi. Contoh kerusakan lantai akibat beton berongga/berbunyi dapat dilihat pada gambar 26. Gambar 26. Tipikal Kerusakan Lantaim Akibat Beton Berongga/Berbunyi pada Lantai Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat beton beronnga/berbunyi dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulanagn, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Mutu Beton Yang Jelek Contoh kerusakan lantai akibat mutu beton yang jelek dapat dilihat pada gambar 27. Gambar 27. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Mutu Beton yang Jelek pada pada Lantai Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat mutu beton yang jelek dapat dilakukan dengan cara : 1. Cek mutu beton lantai yang ada. 2. Evaluasi apakah masih dapat menahan beban, kalau ya cek apakah ada retak. 3. Cek beban lalu lintas yang lewat, hitung kembali. 4. Cek jumlah baja tulangan yang ada. 5. Evaluasi dan review kekuatan pelat lantai tersebut dengan mutu dan baja tulangannya. 6. Kalau kurang kuat beri perkuatan dengan bahan FRP atau steel plate bonding. 18 dari 67

32 7.5. Rembesan ke Dalam Beton Contoh kerusakan lantai akibat mutu beton yang jelek dapat dilihat pada gambar 28. Gambar 28. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat rembesan kedalam beton yang Jelek Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat rembesan ke dalam beton dapat dilakukan dengan cara : 1. Cek kondisi rembesan. 2. Cek mutu beton dan baja tulangan. 3. Bongkar bagian plat yang mengalami rembesan sampai menemukan bagian beton yang kuat. 4. Cor kembali bagian tadi dengan terlebih dahulu memberikan lapisan pengikat beton lama dan beton baru. 5. Beton yang dicor harus dilihat dari jumlah volume kerusakan, jika tipis, maka diperlukan beton untuk penambalan, tetapi bila luas pelat cukup besar, maka dapat digunakan beton biasa mutu sedang 30 MPa Retak (Susut) Contoh kerusakan lantai akibat retak (susut) dapat dilihat pada gambar 29. Gambar 29. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Retak (Susut) Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat retak (susut) dapat dilakukan dengan cara : 1. Periksa mutu beton. 2. Periksa kondisi retak, apakah menyeluruh atau hanya sebagian saja. 3. Apabila menyeluruh dan mutu beton bagus serta lalu lintas tidak bisa ditutup, perbaiki dengan perbaikan retak dan perkuatan. 4. Apabila menyeluruh, mutu beton rendah, lalu lintas dialihkan, bongkar dan cor dengan beton baru dengan pengendalian mutu yang baik. 19 dari 67

33 7.7. Retak (Memanjang) Contoh kerusakan lantai akibat retak (memanjang) dapat dilihat pada gambar 30. Gambar 30. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Retak (Memanjang) Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan akibat retak (memanjang) dapat dilakukan dengan cara : 1. Periksa kondisi retak. 2. Apakah ada rembesan atau tidak. 3. Beri tanda bagian yang retak. 4. Beri tanda bagian yang akan diberi alat penyuntik yaitu pada setiap perpotongan garis retak atau setiap jarak 30 cm. 5. Pasang alat penyuntik. 6. Beri sealant pada bagian retak yang tidak tertutup. 7. Suntikkan bahan epoxy. 8. Setelah setting, lepaskan alat penyuntik dan permukaan beton dibersihkan dari sealant dan bahan-bahan lain sehingga rapih. 9. Apabila retak tersebut merupakan retak struktural, tambahkan perkuatan dengan FRP atau steel plate bonding Retak (Melintang) Contoh kerusakan lantai akibat retak (melintang) dapat dilihat pada gambar 31. Gambar 31. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Retak (Melintang) Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat retak (melintang) dapat dilakukan dengan cara : 1. Periksa kondisi retak. 2. Apakah ada rembesan atau tidak. 3. Beri tanda bagian yang retak. 4. Beri tanda bagian yang akan diberi alat penyuntik yaitu pada setiap perpotongan garis retak atau setiap jarak 30 cm. 5. Pasang alat penyuntik. 6. Beri sealant pada bagian retak yang tidak tertutup. 7. Suntikkan bahan epoxy. 20 dari 67

34 8. Setelah setting, lepaskan alat penyuntik dan permukaan beton dibersihkan dari sealant dan bahan-bahan lain sehingga rapih. 9. Apabila retak tersebut merupakan retak struktural, tambahkan perkuatan dengan FRP atau steel plate bonding Karat Pada Besi Tulangan Contoh kerusakan lantai akibat karat pada besi tulangan dapat dilihat pada gambar 32. Gambar 32. Tipikal Kerusakan Lantai Akibat Karat Pada Besi Tulangan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat retak (melintang) dapat dilakukan dengan cara : 1. Buang dan lepaskan semua bagian beton yang rusak sampai pada bagian beton yang baik. 2. Usahakan membersihkan beton sampai kedalaman sekitar 15 mm di bagian belakang baja tulangan. 3. Bersihkan semua karat pada baja tulangan. 4. Tambahkan baja tulanagn, apabila terdapat 20 % atau lebih baja tulangan yang rusak atau tidak berfungsi. 5. Lapiskan bahan perekat beton lama dengan beton baru. 6. Pasang bahan beton untuk penambalan dengan kepadatan yang baik sampai elevasi yang diinginkan Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Contoh kerusakan lantai akibat pecah/hilangnya sebagian dari beton dapat dilihat pada gambar 33. Gambar 33. Tipikal kerusakan Lantai Akibat Pecah/Hilangnya Sebagian Dari Beton Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lantai akibat retak (melintang) dapat dilakukan dengan cara : 1. Bongkar bagian ujung lantai yang pecah sampai menemukan beton yang baik. 2. Bersihkan dan permukaan diberi lapisan pengikat beton lama dan beton baru. 3. Cor kembali bagian lantai tersebut dengan beton mutu sedang 30 Mpa, dengan elevasi serta dimensi yang seharusnya. 4. Pasang siar muai baru jenis asphaltic plug. 21 dari 67

35 8. Rehabilitasi Jembatan untuk Lapis Permukaan Perbaikan pada lapis permukaan dimaksudkan guna mengembalikan kondisi permukaan dari licin, aus, begelombang, berlubang dsb ke kondisi semula Permukaan Licin Contoh kerusakan lapis permukaan akibat permukaan licin dapat dilihat pada gambar 34. Gambar 34. Tipikal Kerusakan Lapis Permukaan Akibat Permukaan Licin Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lapis permukaan akibat permukaan licin dapat dilakukan dengan cara : 1. Periksa ketebalan lapisan permukaan yang ada. 2. Jika tebal lapis permukaan sekitar 5 cm, maka dapat dilakukan pelapisan ulang dengan bahan aspal (sand sheet). 3. Jika tebal lapisan permukaan aspal sudah sekitar 10 cm, maka lakukan pengupasan terlebih dahulu baru dilakukan pelapisan ulang Permukaan Yang Kasar dan Berlubang Contoh kerusakan lapis permukaan akibat permukaan yang kasar dan berlubang dapat dilihat pada gambar 35. Gambar 35. Tipikal kerusakan Lapis Permukaan Akibat Permukaan yang Kasar dan Berlubang Cara penanganan yang dilakukan pada lapis kerusakan akibat permukaan yang kasar dan berlubang dapat dilakukan dengan cara : 1. Kupas lapisan aspal yang berlubang sampai pada bagian atas pelat lantai beton. 2. Apabila lubang < 20 % luas permukaan, maka dilakukan penambalan dengan bahan aspal. 3. Bersihkan permukaan lantai. 4. Lakukan pelapisan ulang dengan aspal atau aspal khusus, tergantung kriteria yang diperlukan. 22 dari 67

36 8.3. Retak Pada Lapisan Permukaan Contoh kerusakan lapis permukaan akibat retak dapat dilihat pada gambar 36. Gambar 36. Tipikal Kerusakan Lapisan Permukaan Akibat Retak Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lapis permukaan akibat retak dapat dilakukan dengan cara : 1. Kupas lapisan aspal yang berlubang sampai pada bagian atas pelat lantai beton. 2. Bersihkan permukaan lantai. 3. Lakukan pelapisan ulang dengan aspal atau lakukan penambalan sepanjang retakan Lapisan Permukaan Yang Bergelombang Contoh kerusakan lapis permukaan akibat permukaan yang bergelombang dapat dilihat pada gambar 37. Gambar 37. Tipikal Kerusakan Lapis permukaan Akibat Lapisan Permukaan Yang Bergelombang Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lapis permukaan akibat lapisan permukaan yang bergelombang dapat dilakukan dengan cara : 1. Kupas lapisan aspal yang bergelombang sampai pada bagian atas pelat lantai beton. 2. Bersihkan permukaan lantai. 3. Lakukan pelapisan ulang dengan aspal atau aspal khusus, tergantung kriteria yang diperlukan Lapisan Permukaan Berlebih Contoh kerusakan lapis permukaan akibat lapisan permukaan berlebih dapat dilihat pada gambar 38. Gambar 38. Tipikal kerusakan Lapis Permukaan Akibat Lapisan Permukaan Berlebih 23 dari 67

37 Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan lapis permukaan akibat lapisan permukaan berlebih dapat dilakukan dengan cara : 1. Kupas lapisan aspal yang bergelombang sampai pada bagian atas pelat lantai beton. 2. Bersihkan permukaan lantai. 3. Lakukan pelapisan ulang dengan aspal atau aspal khusus, tergantung kriteria yang diperlukan. 9. Tipikal Rehabilitasi Jembatan untuk Landasan. Perbaikan pada landasan dimaksudkan guna mengembalikan fungsi dari landasan Tidak Cukupnya Tempat Untuk Bergerak Contoh kerusakan landasan akibat tidak cukupnya tempat untuk bergerak dapat dilihat pada gambar 39. Gambar 39. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Tidak Cukupnya Tempat Untuk Bergerak Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan landasan akibat tidak cukupnya tempat untuk bergerak dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan lokasi landasan dari semua kotoran. 2. Periksa jarak yang ada dan bandingkan dengan yang seharusnya (vertikal dan horizontal). 3. Periksa bagian landasan, apakah ada kerusakan atau tidak. 4. Topang gelagar beton dengan jack secara merata. 5. Perbaiki bagian dudukan landasan, sampai landasan dapat bergerak. 6. Apabila rusak, landasan diganti dengan landasan karet Mortar Dasar Retak Atau Rontok Contoh kerusakan landasan akibat mortar dasar retak atau rontok dapat dilihat pada gambar 40. Gambar 40. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Mortar Dasar Retak Atau Rontok 24 dari 67

38 Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan landasan akibat mortar dasar retak atau rontok dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan lokasi landasan dari semua kotoran. 2. Periksa jarak yang ada dan bandingkan dengan yang seharusnya (vertikal dan horizontal). 3. Periksa bagian landasan, apakah ada kerusakan atau tidak. 4. Topang gelagar beton dengan jack secara merata. 5. Perbaiki bagian dudukan landasan, sampai elevasi yang seharusnya. 6. Apabila rusak, landasan diganti dengan landasan karet Perubahan Yang Berlebihan Contoh kerusakan landasan akibat perubahan yang berlebihan dapat dilihat pada gambar 41. Gambar 41. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Perubahan Yang Berlebihan Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan landasan akibat perubahan yang berlebihan dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan lokasi landasan dari semua kotoran. 2. Periksa jarak yang ada dan bandingkan dengan yang seharusnya (vertikal dan horizontal). 3. Gelagar didongkrak secara simultan dan merata, sehingga tidak terjadi puntir. 4. Topang gelagar beton dengan cara jack secara merata. 5. Perbaiki bagian dudukan landasan. 6. Pasang landasan pada tempatnya, apabila rusak pasang landasan baru Aus Karena Umur Contoh kerusakan Landasan akibat aus karena umur dapat dilihat pada gambar 42. Gambar 42. Tipikal Kerusakan Landasan Akibat Aus Karena Umur Cara penanganan yang dilakukan pada kerusakan landasan akibat aus karena umur dapat dilakukan dengan cara : 1. Bersihkan lokasi landasan dari semua kotoran. 2. Periksa jarak yang ada dan bandingkan dengan yang seharusnya (vertikal dan horizontal). 25 dari 67

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum

SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI. Kementerian Pekerjaan Umum SESI 9 KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI Kementerian Pekerjaan Umum 1 PENDAHULUAN Siar muai mengakomodir pergerakan jembatan tanpa menimbulkan tegangan tambahan yang signifikan Pemilihan siar muai berdasarkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 03 UPR.03.1 PEMELIHARAAN RUTIN BANGUNAN ATAS JEMBATAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PEKERJAAN UMUM JL. MADUKORO RAYA NO. 7 TELP. ( 024 ) 76433969 FAX. (024) 76433969 SEMARANG 50144 KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN Tipe Lintasan

Lebih terperinci

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN 1 BAB I JEMBATAN PERKEMBANGAN JEMBATAN Pada saat ini jumlah jembatan yang telah terbangun di Indonesia

Lebih terperinci

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PEKERJAAN UMUM JL. MADUKORO RAYA NO. 7 TELP. ( 024 ) 76433969 FAX. (024) 76433969 SEMARANG 50144 KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN Tipe Lintasan

Lebih terperinci

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir Tugas Akhir PERENCANAAN JEMBATAN BRANTAS KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM BUSUR BAJA Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : 3109100096 Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjaun Umum Jembatan adalah suatu struktur yang melintasi suatu rintangan baik rintangan alam atau buatan manusia (sungai, jurang, persimpangan, teluk dan rintangan lain) dan

Lebih terperinci

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI Kementerian Pekerjaan Umum 1 KERUSAKAN 501 Pengendapan/Pendangkalan Pengendapan atau pendangkalan : Alur sungai menjadi sempit maka dapat mengakibatkan terjadinya afflux

Lebih terperinci

DINAS BINA MARGA - PEMERINTAH KOTA SEMARANG SURVEY KONDISI JEMBATAN TAHUN ANGGARAN 2016

DINAS BINA MARGA - PEMERINTAH KOTA SEMARANG SURVEY KONDISI JEMBATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS BINA MARGA - PEMERINTAH KOTA SEMARANG SURVEY KONDISI JEMBATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DATA RUAS JALAN DATA JEMBATAN KETERANGAN HARI KE NOMOR JEMBATAN NAMA JEMBATAN LOKASI JBT NO NO RUAS NAMA RUAS PANJANG

Lebih terperinci

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK 1. JEMBATAN GELAGAR BAJA JALAN RAYA - UNTUK BENTANG SAMPAI DENGAN 25 m - KONSTRUKSI PEMIKUL UTAMA BERUPA BALOK MEMANJANG YANG DIPASANG SEJARAK 45 cm 100 cm. - LANTAI

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON 7.1 Uraian Umum Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton banyak mengalami perkembangan,

Lebih terperinci

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M) KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M) Hazairin 1, Bernardinus Herbudiman 2 dan Mukhammad Abduh Arrasyid 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Jl. PHH. Mustofa

Lebih terperinci

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS SEMINAR TUGAS AKHIR OLEH : ANDREANUS DEVA C.B 3110 105 030 DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS JURUSAN TEKNIK SIPIL LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU Oleh : RONA CIPTA No. Mahasiswa : 11570 / TS NPM : 03 02 11570 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA

Lebih terperinci

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA 1. Umum Secara umum metode perakitan jembatan rangka baja ada empat metode, yaitu metode perancah, metode semi kantilever dan metode kantilever serta metode sistem

Lebih terperinci

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector) Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector) Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University Pendahuluan JEMBATAN GELAGAR BAJA BIASA Untuk bentang sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang pada saat ini banyak digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik diperlukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan untuk membangun berbagai jenis konstruksi jembatan, yang pelaksanaannya menyesuaikan dengan kebutuhan kondisi setempat.

Lebih terperinci

ini, adalah proyek penggantian jembatan kereta api lama serta pembuatan 2 bentangan jembatan baru yang

ini, adalah proyek penggantian jembatan kereta api lama serta pembuatan 2 bentangan jembatan baru yang BAB IV STUDI KASUS PENGGANTIAN JEMBATAN KERETA API BH _812 KM 161+601 DI BREBES IV.1. Deskripsi Proyek 4.1.1. Ganbaran Unun Proyek Proyek yang menjadi studi kasus dalam tugas akhir ini, adalah proyek penggantian

Lebih terperinci

DINAS BINA MARGA - PEMERINTAH KOTA SEMARANG SURVEY KONDISI JEMBATAN TAHUN ANGGARAN 2016

DINAS BINA MARGA - PEMERINTAH KOTA SEMARANG SURVEY KONDISI JEMBATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS BINA MARGA - PEMERINTAH KOTA SEMARANG SURVEY KONDISI JEMBATAN TAHUN ANGGARAN 2016 DATA RUAS JALAN DATA JEMBATAN KETERANGAN HARI KE NOMOR JEMBATAN NAMA JEMBATAN LOKASI JBT NO NO RUAS NAMA RUAS PANJANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Lalu Lintas Ukuran dasar yang sering digunakan untuk definisi arus lalu lintas adalah konsentrasi aliran dan kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama, meskipun

Lebih terperinci

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS BINA MARGA Jl. Pemuda No. 148 Telp. 3556435, 3513366 SEMARANG KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN SISTE M MA NA JEME N J EMB ATA N Tipe Lintasan JN jalan KA kereta api

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4 MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4 Citra Bahrin Syah 3106100725 Dosen Pembimbing : Bambang Piscesa, ST. MT. Ir. Djoko Irawan,

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang memindahkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S1 Teknik Sipil diajukan oleh : ARIF CANDRA SEPTIAWAN

Lebih terperinci

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ADENDUM DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PROGRAM : PROGRAM REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JEMBATAN No. PAKET : V ( LIMA ) PEKERJAAN : REHABILITASI JEMBATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu teknologi dalam bidang teknik sipil mengalami perkembangan dengan cepat. Beton merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan pada saat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan yang lapisan tanah kuatnya terletak sangat dalam, dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG I-1 1.1. LATAR BELAKANG Arus lalu lintas yang melalui Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dari hari ke hari semakin ramai dan padat. Dalam rangka mendukung pembangunan serta perekonomian daerah khususnya,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON Beton bertulang adalah struktur komposit yang sangat baik untuk digunakan pada konstruksi bangunan. Pada struktur beton bertulang terdapat berbagai keunggulan akibat

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK SEMINAR TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK OLEH : FIRENDRA HARI WIARTA 3111 040 507 DOSEN PEMBIMBING : Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO, MS JURUSAN

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Jalan 2.1.1 Istilah Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut : 1. Jalan adalah prasarana

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK SEMINAR TUGAS AKHIR JULI 2011 MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK Oleh : SETIYAWAN ADI NUGROHO 3108100520

Lebih terperinci

Gambar Distribusi Pembebanan Pada Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur

Gambar Distribusi Pembebanan Pada Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur RIGID PAVEMENT Rigid pavement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasn tersebut, merupakan salah satu jenis perkerasan jalan yang digunakn

Lebih terperinci

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S.

TUBAGUS KAMALUDIN DOSEN PEMBIMBING : Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D. Dr. Ir. Hidayat Soegihardjo, M.S. MODIFIKASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN CISUDAJAYA KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT DENGAN SISTEM RANGKA BATANG MENGGUNAKAN MATERIAL FIBER REINFORCED POLYMER (FRP) TUBAGUS KAMALUDIN 3110100076 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Jembatan adalah sebuah struktur konstruksi bangunan atau infrastruktur sebuah jalan yang difungsikan sebagai penghubung yang menghubungkan jalur lalu lintas pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jalan Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagian pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komponen Jembatan Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti dibawah ini. Gambar 2.1. Komponen Jembatan 1. Struktur jembatan atas Struktur jembatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU) TUGAS AKHIR PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN MERR II-C DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN MENERUS (STATIS TAK TENTU) OLEH : ABDUL AZIZ SYAIFUDDIN 3107 100 525 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. I GUSTI

Lebih terperinci

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN 1. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN a) Perkerasan lentur (flexible pavement), umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Gambar 6 Jenis Perkerasan Lentur Tanah

Lebih terperinci

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan

Ada dua jenis tipe jembatan komposit yang umum digunakan sebagai desain, yaitu tipe multi girder bridge dan ladder deck bridge. Penentuan pemilihan JEMBATAN KOMPOSIT JEMBATAN KOMPOSIT JEMBATAN KOMPOSIT adalah jembatan yang mengkombinasikan dua material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan sifat

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN NO. 0081T/Bt/1995 DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA PRAKATA Sejalan dengan mekanisme perencanaan Proyek

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL 7.1 Uraian Umum Seperti yang telah diketahui bahwa beton adalah suatu material yang

Lebih terperinci

EVALUASI JEMBATAN DI SUNGAI BOYONG YOGYAKARTA PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010

EVALUASI JEMBATAN DI SUNGAI BOYONG YOGYAKARTA PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 Vol 1 Nomor 1 - Agustus 2015 ISSN 2460-7878 EVALUASI JEMBATAN DI SUNGAI BOYONG YOGYAKARTA PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 Mega Ayundya Widiastuti Fakultas Sains dan Teknologi UINSA Surabaya m_ayundya@yahoo.com

Lebih terperinci

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA Jurnal INTEKNA, Tahun XII, No. 2, Nopember 2012 : 103-108 KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA Joni Irawan (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Bangunan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam,

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA Mahasiswa: Farid Rozaq Laksono - 3115105056 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Irawan, Ms J U R U S A

Lebih terperinci

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK Fx. Nurwadji Wibowo ABSTRAKSI Ereksi beton pracetak memerlukan alat berat. Guna mengurangi beratnya perlu dibagi menjadi beberapa komponen, tetapi memerlukan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER MAKALAH TUGAS AKHIR PS 1380 MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER FERRY INDRAHARJA NRP 3108 100 612 Dosen Pembimbing Ir. SOEWARDOYO, M.Sc. Ir.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JENIS JEMBATAN Jembatan dapat didefinisikan sebagai suatu konstruksi atau struktur bangunan yang menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa,

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

ALTERNATIF PERBAIKAN KERUSAKAN PADA JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN PRATEGANG EKSTERNAL. ( Studi Kasus Jembatan Jurug Surakarta)

ALTERNATIF PERBAIKAN KERUSAKAN PADA JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN PRATEGANG EKSTERNAL. ( Studi Kasus Jembatan Jurug Surakarta) ALTERNATIF PERBAIKAN KERUSAKAN PADA JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT DENGAN PRATEGANG EKSTERNAL ( Studi Kasus Jembatan Jurug Surakarta) Silvia Yulita Ratih 1, Hendramawat Aski Safarizki 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG) ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG) Nawir Rasidi, Diana Ningrum, Lalu Gusman S.W Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 21 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di abad 21 ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, seperti bermunculannya teori teori baru (memperbaiki teori yang sebelumnya) dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS METODE BETON PRESTRESS

BAB VI TINJAUAN KHUSUS METODE BETON PRESTRESS BAB VI TINJAUAN KHUSUS METODE BETON PRESTRESS 6.1 Pengertian Umum Beton prestress adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangantegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa

Lebih terperinci

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan JEMBATAN RANGKA BAJA 7.2. Langkah-Langkah Perancangan Struktur Jembatan Rangka Baja Langkah perancangan bagian-bagian jembatan rangka baja adalah sbb: a. Penetapan data teknis jembatan b. Perancangan pelat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini dapat berupa jalan lain (jalan

Lebih terperinci

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant 3. Hasil Pengujian Lapangan Pengujian sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta

Lebih terperinci

pemberian reaksi tekan tersebut, gelagar komposit akan menerima beban kerja

pemberian reaksi tekan tersebut, gelagar komposit akan menerima beban kerja BABD TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uoium Struktur gabungan atau struktur komposit adalah suatu struktur yang menggunakan pelat beton yang dicor secara monolit dan diletakan diatas balok penyanggah dimana kombinasi

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN JURUSAN DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL FTSP ITS SURABAYA MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh : M. ZAINUDDIN 3111 040 511 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Bimbingan Teknis Perencanaan Preservasi Jembatan

Bimbingan Teknis Perencanaan Preservasi Jembatan Bimbingan Teknis Perencanaan Preservasi Jembatan REHABILITASI JEMBATAN DAN SPESIFIKASINYA Subdit Teknik Jembatan Direktorat Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga 1 PRESERVASI JEMBATAN upaya mempertahankan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus yang dilakukan yaitu metode numerik dengan bantuan program Microsoft Excel dan SAP 2000. Metode numerik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Pembangunan sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam perkembangan sumber daya manusia saat ini sebab disadari makin meningkatnya jumlah pemakai

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR Regina Deisi Grasye Porajow M. D. J. Sumajouw, R. Pandaleke Fakultas Teknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang memungkinkan route jalan melintasi halangan yang berupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembebanan Struktur bangunan yang aman adalah struktur bangunan yang mampu menahan beban-beban yang bekerja pada bangunan. Dalam suatu perancangan struktur harus memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk yang terus meningkat tentu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini merupakan suatu studi kasus pekerjaan perbaikan struktur kantilever balok beton bertulang yang diakibatkan overloading/ beban yang berlebihan. Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

BAB II PERATURAN PERENCANAAN BAB II PERATURAN PERENCANAAN 2.1 Klasifikasi Jembatan Rangka Baja Jembatan rangka (Truss Bridge) adalah jembatan yang terbentuk dari rangkarangka batang yang membentuk unit segitiga dan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Beton Pracetak Aplikasi teknologi prafabrikasi (pracetak) sudah mulai banyak dimanfaatkan karena produk yang dihasilkan melalui produk masal dan sifatnya berulang. Selain itu

Lebih terperinci

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR PERHITUNGAN STRUKTUR V-1 BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR Berdasarkan Manual For Assembly And Erection of Permanent Standart Truss Spans Volume /A Bridges, Direktorat Jenderal Bina Marga, tebal pelat lantai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arus Lalu lintas Ukuran dasar yang sering digunakan untuk mendefenisikan arus lalu lintas adalah konsentrasi aliran dan kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak terkecuali pada bangunan rumah tinggal sederhana. Balok merupakan bagian struktur yang fungsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Di Indonesia hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti

Lebih terperinci

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton 4.1. PENGERTIAN UMUM 4.1.1. Pendahuluan Empat elemen kompetensi

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA Pre-Elemenary Desain Uraian Kondisi Setempat Alternatif Desain DAFTAR ISI Abstrak... i Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii Daftar Tabel... xii Daftar Gambar... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Struktur kayu merupakan suatu struktur yang susunan elemennya adalah kayu. Dalam merancang struktur kolom kayu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin kekuatan dan keamanan suatu bangunan, karena inti dari suatu bangunan terletak pada kekuatan bangunan

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Addendum dokumen pengadaan diterbitkan Panitia Pengadaan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada peserta lelang tentang adanya perubahan ketentuan dalam dokumen pengadaan,

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER 2009 Josia Irwan Rastandi ( * ) Eric Djajasurja (**) Chairul Soleh (***) 1. PENDAHULUAN Selain merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jembatan Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA SEMINAR TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA OLEH : AHMAD FARUQ FEBRIYANSYAH 3107100523 DOSEN PEMBIMBING : Ir.

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan tekan tinggi tetapi kekuatan tariknya relatif rendah. Sedangkan baja adalah suatu material yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini umumnya dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar, salah

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR Oleh : Faizal Oky Setyawan 3105100135 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI HASIL PERENCANAAN Latar Belakang Dalam rangka pemenuhan dan penunjang kebutuhan transportasi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES Pekerjaan Pembangunan Jembatan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya adalah : A. UMUM 1. Mobilisasi

Lebih terperinci