FIRMAN TENTANG SALIB. Berita dari gereja kaki dian supaya setiap bangsa memandang kepada Dia yang telah mereka tikam dan meratap

Transkripsi

1 1

2 FIRMAN TENTANG SALIB Berita dari gereja kaki dian supaya setiap bangsa memandang kepada Dia yang telah mereka tikam dan meratap Victor Hall David Falk David Baker dengan John Hay, Peter Hay, Lachlan Perrin September 2013 Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak muncul dalam terjemahan asli. Desain sampul: Dan Proud ISBN: Diterbitkan oleh visionone Vision One Inc Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Tlp: visionone.org.au 2

3 Daftar Isi Kata Pengantar... 6 BAB 1 Tujuan Perjanjian Allah Tiga prinsip dari sunat Kehendak dan tujuan Perjanjian Bapa Bukan kehendak-ku, melainkan kehendak-mu yang jadi Allah Anak mengosongkan diri-nya Menyenangkan hati Bapa untuk meremukkan Dia Sunat dari Benih Perjanjian Tujuh unsur dari darah Kristus yang mahal Penggenapan dari tujuan perjanjian Allah BAB 2 Alamiah kepada rohaniah Kitab kehidupan Anak Domba Nama dan identitas Sudah diketahui siapa manusia arti dari jiwa yang hidup Tidak ada pemisahan antara roh dan jiwa Hubungan antara manusia batiniah dan manusia lahiriah Perbedaan antara manusia, malaikat dan hewan Umat manusia berjuang untuk bertahan hidup Roh Allah menopang roh manusia...32 Roh Allah menguatkan roh manusia Ringkasan Paulus dikuatkan dalam manusia batiniah BAB 3 Pandangan sekilas dari jalan status anak Firman tentang salib Seorang utusan yang merupakan bagian dari administrasi Kristus Masuknya firman memberikan terang Dampak dari firman tentang salib...39 Lahir dari semula Baptisan ke dalam nama Tuhan Yesus Kristus Tanah berbatu-batu, tanah semak duri Tubuh Kristus adalah tempat rahasia dari Yang Mahatinggi Lahir dari Roh

4 Persekutuan penderitaan Kristus Hukum Roh yang memberi hidup di dalam Kristus Yesus Persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup Menderita dalam proses kesempurnaan Penderitaan akibat memberitakan injil Baptisan Roh Kudus Kesimpulan dan ringkasan BAB 4 Pola dari status anak dalam Abraham Berkat Abraham Pemulihan kepada status anak dan warisan Pembebasan dari manusia lama dan tetap terpisah dari dunia Keluar dari antara mereka Dipanggil seorang diri Berhenti dari penyembahan berhala Sifat dari perjalanan kita Kapasitas untuk mengalahkan dunia Peneguhan berkat yang dijanjikan Pembenaran Yahweh merupakan suatu pemberian (karunia) Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan Berkat membawa iluminasi Salib dinyatakan Seorang anak menurut daging Sunat sejati melalui pemuridan Pemuridan Sebuah nama baru Pemotongan sunat Warisan diperoleh melalui kebangkitan Menyatakan kehendak Allah Orang-orang yang tertinggal (tersisa) Kuasa dari Perjanjian Baru BAB 5 Pelajaran-pelajaran dari padang gurun Tujuan dari padang gurun Ular di padang gurun Kristus ditinggikan di hadapan semua mata

5 Dukacita ilahi (menurut kehendak Allah) dan ratapan Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-nya Kristus berperkara dengan kita Terkutuklah tanah demi engkau Allah membinasakan orang-orang yang tidak percaya Menjadi suatu bangsa yang kudus Supaya Dia dapat merendahkan hati kita Masuk perhentian-nya BAB 6 Implikasi-implikasi bagi pernikahan Kristen...87 Dinamika dari kejatuhan Implikasi-implikasi dari kejatuhan terhadap pernikahan Datang untuk meratap sebagai perempuan Perempuan meratap sendiri Datang untuk meratap sebagai laki-laki Menjadi satu Roh Musa dan Zipora Anak-anak dan keselamatan Masalah kenajisan Pengudusan dari sebuah rumah Pengudusan dan ketaatan BAB 7 Implikasi-implikasi bagi rumah tangga Kristen Keluarga-keluarga dan pemuridan Disiplin dan ajaran Tuhan Mencapai usia dewasa Status anak tanpa pemuridan Kain dan Habel Perumpamaan tentang perjamuan kawin Pakaian pesta Menilai budaya rumah-rumah kita Menolak untuk disebut anak dari putri Firaun

6 Kata Pengantar Rasul Yohanes adalah seorang pria yang sudah berumur ketika dia berada dalam pembuangan di Pulau Patmos. 1 Kemungkinan besar ia berumur sekitar sembilan puluh dua tahun ketika dia menerima pewahyuan dari administrasi Yesus Kristus. Dan anggapan umum adalah dia menulis Injilnya dan tiga suratannya setelah dia menulis kitab Wahyu. Injil Yohanes dan ketiga suratnya adalah karya seorang pria yang sedang mendekati akhir pekerjaan dan pelayanan hidupnya. Sebagai seorang yang sangat muda, dia telah meninggalkan ayahnya dan meninggalkan panggilannya sebagai nelayan, dan menaati panggilan untuk mengikut Yesus. 2 Yohanes adalah salah satu pengikut terdekat dan paling dapat dipercayai oleh Yesus. Yohanes dipanggil murid yang dikasihi Yesus. 3 Kita ingat keyakinan yang Yesus miliki dalam Yohanes, karena dalam nafas-nya yang terakhir, Dia mempercayakan kepengurusan ibu-nya sendiri kepada Yohanes. 4 Tentu saja rasul Yohanes mengalami baik pasang maupun surut dari menjadi murid Yesus dan seorang rasul dalam gereja mula-mula. Yohanes merupakan salah satu di antara tiga murid yang menyaksikan ketika Yesus berubah rupa di atas gunung. 5 Yohanes juga adalah salah satu dari tiga murid yang sama yang tertidur di taman Getsemani setelah diperingatkan oleh Yesus untuk berjaga-jaga dan berdoa dengan Dia. 6 Yohanes adalah orang yang berdiri di kaki salib untuk secara pribadi menyaksikan kematian Yesus. 7 Demikian juga dia menyaksikan kubur yang kosong dan kebangkitan Kristus yang penuh kemenangan. 8 Sebagai seorang pemimpin terkemuka dalam gereja di Yerusalem, Yohanes mengalami sukacita yang besar bersama rasulrasul lainnya yang memberitakan injil, mengadakan mujizat yang besar dan melihat banyak orang percaya menemukan keselamatan dan ditambahkan ke tubuh Kristus. 9 Akan tetapi, Yohanes juga mengalami kesedihan yang besar ketika saudaranya sendiri dihukum mati dengan pedang, sebagai yang pertama dari dua belas rasul yang mati secara martir. 10 Yohanes berada di antara saudara-saudara yang memperpanjang persekutuan tangan kanan untuk rasul Paulus dan memuji Paulus untuk kasih karunianya dan kerasulannya di antara bangsa-bangsa lain. 11 Yohanes bersukacita melihat buah dari pelayanan Paulus yang efektif dan perkembangan injil sementara injil tersebar pada bangsa-bangsa lain. Akan tetapi, Yohanes pasti sangat tertekan untuk melihat betapa cepatnya jemaat-jemaat ini jatuh dari administrasi yang didirikan di antara mereka oleh rasul Paulus. Seperti yang telah kami tunjukkan, sepanjang jalan dari masa hidupnya, rasul Yohanes telah melihat dan mengalami banyak hal. Akhirnya, sebagai seorang yang sudah tua, dia menerima pewahyuan penuh dari administrasi Yesus Krisuts. 12 Ini termasuk pewahyuan dari nama Kristus dan semua yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan Allah dalam kegenapan waktu. Dalam arti yang sebenarnya, rasul Yohanes telah melihat semuanya! Pengamatan ini membawa kita ke suatu pertanyaan penting. Sebagai seseorang yang telah melihat dan mengalami banyak hal, dan menerima pewahyuan yang begitu besar, apa fokus pelayanan Yohanes pada tahun-tahun terakhirnya? Setelah dia menerima pewahyuan penuh dari Yesus Kristus, dan menulis kata-kata terakhir dari Kitab Suci, Yohanes memfokuskan berita salib 1 Why 1:9 2 Mat 4: Yoh 20:2. Yoh 21:7, 20 4 Yoh 19: Mat 17:1 6 Mat 26: Yoh 19:26 8 Yoh 20:1-8, 19 9 Kis 2:47. Kis 3:11. Kis 4: Kis 8: Kis 12:2 11 Gal 2:9 12 Why 1:1

7 bagi kita. Dalam enam ayat pertama dalam kitab Wahyu, Yohanes merangkumkan bagaimana pewahyuan administrasi Kristus telah disampaikan kepada budak-budak-nya, dan kemudian di ayat-ayat berikutnya, bagaimana administrasi ini bekerja. Dalam ayat tujuh, Yohanes mengidentifikasi apa hasil dari administrasi yang efektif ini, yang akan terjadi atas bangsabangsa di dunia. Dia menyatakan, Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. 13 Berita salib harus diproklamirkan oleh administrasi kaki dian supaya semua orang memandang kepada Kristus yang telah mereka tikam. 14 Ketika kita memperhatikan berita salib, ini harus menjadi titik khusus dari fokus kita. Salib Kristus mencapai banyak hal; tetapi untuk memahami pekerjaan salib, kita perlu melihat secara khusus pada kapan dan bagaimana Kristus ditikam. Untuk alasan ini, Yohanes membuat poin tertentu yang menyoroti hal ini dalam Injilnya. Setelah Yesus menyerahkan Roh-Nya ke dalam tangan Bapa dan menghembuskan nafas terakhir-nya, Yohanes mencatat bahwa seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. 15 Yohanes kemudian memperkuat poin ini dengan mengatakan bahwa dia telah melihatnya sendiri dan kita dapat yakin bahwa kesaksiannya adalah benar. 16 Yohanes telah melihat banyak hal pada hari bersejarah itu. Dari semua hal yang telah terjadi, mengapa dia sangat bersemangat mengenai detil spesifik ini? Dan mengapa ini sangat penting bagi kita, yang membaca Injilnya, untuk mengetahui bahwa poin khusus ini benar? Kita mungkin memperkirakan bahwa Yohanes akan melihat darah, tetapi yang sangat luar biasa adalah darah dan air segera mengalir keluar dari lambung-nya. Banyak yang berusaha menjelaskan hal ini secara medis, dengan mengatakan bahwa pemisahan darah dan air membuktikan bahwa Kristus telah mengalami trauma yang besar dan sekarang sepenuhnya mati. Akan tetapi, Yohanes tahu bahwa darah dan air jauh lebih berarti dari pada hal itu. Dia dengan berkemenangan menyatakan bahwa darah dan air mengalir keluar dari lambung Kristus supaya kita dapat percaya! Apa yang Yohanes inginkan untuk kita percaya? Apa implikasi dari darah dan air bagi setiap orang percaya yang telah membuat hal ini menjadi tempat kelahiran dari iman? Yohanes sangat bersemangat oleh kejadian ini karena dia tahu itu adalah penggenapan dari beberapa ayat nubuatan yang sangat penting. Yohanes berkata, hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 17 Tuhan telah mendeklarasikan kepada nabi Zakharia, Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi Dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi Dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung. 18 Yohanes mengutip ayat ini dalam kitab Wahyu, dan aplikasinya dikembangkan kepada semua bangsa, ketika dia berkata, Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. 19 Ketika Roh pengasihan dan permohonan dicurahkan atas kita, itu membuat kita memandang kepada Kristus dan meratap. Ini adalah suatu jenis ratapan yang unik dan harus menjadi pengalaman pribadi dari setiap orang percaya. Zakharia mendeklarasikan bahwa setiap keluarga, setiap laki-laki, dan setiap wanita akan meratap sendiri. 20 Tuhan akan menangkap hati semua orang melalui cara ini. 21 Kita meratap atas Dia seperti seseorang meratapi kehilangan anak 13 Why 1:7 14 Yoh 19:37. Ef 1:10. Ef 3:9. Why 1:20. Yoh 12:32 15 Yoh 19:34 16 Yoh 19:35 17 Yoh 19: Za 12:10 19 Why 1:7 20 Za 12: Ul 6:5. Ul 8:2. Ams 23:26 7

8 sulung, tapi kita tidak berdukacita seperti orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan. 22 Kita mengerti bahwa dosa kita telah menikam Kristus, tetapi pada waktu yang sama, darah dan air dari lambung-nya mendemonstrasikan bahwa Dia telah kembali dari kematian atas dosa. 23 Dia telah membuka suatu jalan yang baru dan yang hidup dan menjadi Pemimpin keselamatan kekal kita. 24 Ini adalah tempat kelahiran dari iman. Iluminasi ini menjadikan kita percaya karena kita melihat proses yang Kristus telah dirikan untuk membersihkan kita dari dosa dan segala kejahatan. 25 Zakharia melanjutkan, Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber (air) bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran. 26 Ini memiliki penggenapan khusus bagi kaum Yehuda pada akhir zaman, tetapi sumber air ini telah terbuka bagi semua bangsa sejak Yohanes menyaksikan seorang prajurit menikam lambung Kristus dengan tombak. Darah dan air dari lambung Kristus adalah sumber air hidup yang bisa membersihkan kita dari semua dosa dan kecemaran. 27 Ini adalah penggenapan nubuatan dari abu lembu betina merah, dicampur dengan air, yang digunakan untuk membersihkan sebagai air pentahiran. 28 Di bawah Perjanjian Lama, Tuhan menginstruksikan Musa untuk menyembelih lembu betina merah yang tidak bercela di luar tempat perkemahan. 29 Sebagian dari darah lembu betina merah itu dipercikkan tujuh kali di depan Kemah Pertemuan, dan keseluruhan lembu, termasuk sisa darahnya, dibakar habis untuk menghasilkan apa yang disebut abu dari korban penghapus dosa. 30 Ketika Yesus mendirikan Perjanjian Baru, Dia menggenapi korban persembahan ini dalam tubuh-nya. 31 Dia disalibkan di luar perkemahan dan darah-nya dipercikkan tujuh kali dari tujuh luka, yang dimulai dari taman Getsemani. 32 Dan setelah menyelesaikan karya penyelamatan/pendamaian ini, Dia mempersembahkan diri-nya kepada Bapa sebagai suatu persembahan dan korban bakaran yang tak bercela. 33 Ketika Dia menyerahkan Roh-Nya ke dalam tangan Bapa, semua yang tertinggal adalah abu dari persembahan Dia yang telah terselesaikan. 34 Persembahan Dia telah selesai. 35 Dia telah memenuhi setiap korban persembahan dalam tubuh-nya. Abu lembu betina merah mewakili puncak dan penggenapan dari semua korban persembahan dalam tubuh Kristus. Ketika bangsa Israel melakukan perjalanan melalui padang gurun, setiap kali seorang anggota jemaat menyentuh mayat, mereka menjadi najis. 36 Seorang yang tahir haruslah mengambil sedikit abu, lalu di dalam bejana, abu itu dibubuhi air yang mengalir, dan kemudian menggunakan hisop mencelupkannya ke dalam air dan memercikkannya ke orang yang najis itu selama tujuh hari lamanya. 37 Ini adalah aplikasi dari air pentahiran. 38 Setelah orang itu dikuduskan dan dibersihkan dengan cara ini, mereka bisa masuk ke jemaat tanpa menajiskan tempat kudus Tuhan. 39 Aplikasinya bagi kita adalah jelas. Dalam perjalanan ke-kristenan kita, kita dapat menyentuh mayat dosa dalam berbagai cara. Kadang-kadang, karena praktek keagamawian kita yang duniawi, kita bahkan mungkin memiliki kematian rohani dalam rumah-rumah kita. Suatu pemikiran yang serius untuk diperhatikan adalah jika kita berusaha masuk ke tengah-tengah jemaat untuk membuat persembahan tanpa dibersihkan dengan benar dari kenajisan-kenajisan ini, maka kita akan menajiskan tempat kudus Tuhan dan akan dilenyapkan dari tengah-tengah jemaah Tuhan. 22 Za 12:10. 1Tes 4:13 23 Yes 53:4-5. Kis 2:24 24 Ibr 10:20. Ibr 2:10. Ibr 12:2 25 2Kor 5:21. Ibr 9:14. 1Yoh 1:9 26 Za 13:1 27 Mzm 36:9 28 Bil 19: Bil 19:3 30 Bil 19:17 31 Luk 22:20. 1Kor 11:25. Ibr 12:24 32 Luk 22:44 33 Rm 3:25. Ef 5:2 34 Luk 23:46. Bil 19:5, 9 35 Yoh 19:30. Ibr 10:10. 1Ptr 3:18 36 Bil 19:11 37 Bil 19: Bil 19:13, Bil 19:20 8

9 Darah dan air yang mengalir dari persembahan Kristus yang sudah selesai adalah unsur-unsur proses yang Dia telah dirikan untuk membereskan dosa dan kecemaran. Itu bukan hanya membereskan dosa. Dalam banyak cara, itu adalah kecemaran/kenajisan yang menjadi masalah utama bagi orang Kristen. 40 Kita harus dikuduskan sebagai yang kudus bagi Tuhan; jika tidak, kita akan menajiskan tempat kudus-nya. 41 Kapanpun kita menjadi najis, kita memerlukan unsur-unsur proses untuk diaplikasikan pada kita, melalui orang yang tahir dengan Roh Allah, sehingga kita dapat masuk ke tengah-tengah jemaat dan terus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup. 42 Dalam iman ini, Yohanes memplokamirkan, Tetapi jika kita hidup (berjalan) di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 43 Dalam suratnya kepada orang-orang Ibrani, Paulus berkata, Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?. 44 Kuncinya di sini adalah perbedaan utama antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama, abu lembu betina dalam air pentahiran menguduskan daging. Akan tetapi, dalam Perjanjian Baru, Tuhan tidak membasuh hati kita dan menguduskan daging kita. Firman tentang salib menyatukan kita kepada sunat Kristus supaya tubuh daging, yaitu kehendak dan kapasitas kita, ditanggalkan dan diganti dengan hati yang baru yang dikuatkan oleh Roh Allah! 45 Tuhan berbicara akan Perjanjian Baru ketika Dia mendeklarasikan melalui Yehezkiel, Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu. 46 Rasul Paulus memproklamirkan penggenapan dari nubuatan ini dalam suratnya kepada Titus, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-nya oleh permandian kelahiran kembali (regenerasi) dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. 47 Kata regenerasi secara harafiah diterjemahkan kelahiran kembali. Air, darah dan Roh adalah unsurunsur Perjanjian Baru yang memampukan kita untuk dilahirkan sebagai anak-anak Allah. 48 Dalam tulisan terakhirnya, rasul Yohanes mendorong kita untuk memahami bagaimana ketiga unsur dari Perjanjian Baru ini bekerja. Yohanes bersaksi, Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. 49 Yesus Kristus adalah Pengantara dari Perjanjian Baru. 50 Ketika kita memandang kepada Dia yang telah kita tikam, kita memandang Imam Besar Agung kita yang telah membuka jalan yang hidup dan yang baru bagi kita untuk menjadi anak-anak Allah. 51 Kita melihat sunat dan persembahan Kristus yang telah menghasilkan darah Perjanjian Baru sebagai sumber air kehidupan kekal. Victor Hall 40 Mat 23:27 41 Kel 13:2. Luk 2:23 42 Gal 6:1. Rm 12:1 43 1Yoh 1:7 44 Ibr 9: Yeh 36:26. Flp 3:3. Kol 2:11 46 Yeh 36: Tit 3:5 48 Yoh 3:5. 1Yoh 5: Yoh 5:6 50 Ibr 9:15. Ibr 12:24 51 Ibr 4:14. Ibr 10:20 9

10 BAB 1 Tujuan Perjanjian Allah Rasul Paulus mendeklarasikan kepada orang-orang di Korintus, Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. 1 Inilah injil Paulus. Berita Paulus adalah firman tentang salib. Paulus tidak memberitakan berita ini dengan katakata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh. 2 Paulus bersaksi bahwa dia telah diutus oleh Kristus untuk memberitakan Injil, bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. 3 Firman tentang salib adalah hidup, aktif dan berkuasa. Firman tentang salib adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, firman itu adalah kekuatan Allah. 4 Firman tentang salib adalah kekuatan Allah karena firman tersebut merupakan ekspresi penuh dari firman Bapa, firman Anak, dan firman Roh Kudus. Kita perlu memperhatikan firman tentang salib dari sudut pandang Bapa, sudut pandang Anak, dan sudut pandang Roh Kudus. Firman tentang salib dari sudut pandang Bapa adalah firman tentang sunat. 5 Firman tentang salib dari sudut pandang Anak adalah firman tentang keimamatan. 6 Dan firman tentang salib dari sudut pandang Roh Kudus adalah firman tentang menjadi budak. 7 Kami akan menyinggung tentang keimamatan kita dan perihal menjadi budak dalam buku ini, tetapi penekanan utama kami adalah pengertian mengenai sunat, yang merupakan firman tentang salib dari sudut pandang Bapa. Dalam bab pertama ini, kita akan memperhatikan sunat Kristus dalam ke-allahan yang membawa darah yang mahal sama seperti darah Anak Domba. 8 Ini adalah darah Perjanjian Baru, hidup ciptaan baru. 9 Darah Anak Domba adalah kodrat ilahi dari Yahweh, yang telah dimultiplikasi bagi kita melalui persembahan agar menjadi hidup zoe kekal kita. Hidup ini telah tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah sebelum dunia dijadikan. 10 Kita menerima identitas dalam rahim ibu kita, tetapi kita hilang dan tanpa pengharapan di dalam dunia ini kecuali firman tentang salib menghubungkan kita pada sunat Kristus. 11 Sunat Kristus-lah yang memberikan kita hati yang baru dan roh yang baru. Hati kita dikuatkan dan dibaharui sementara kita menemukan nama, pekerjaan, dan hidup zoe kita sebagai suatu harta yang tersembunyi dalam Kristus. Mari kita katakan dari awal bahwa sunat Kristus ini dibuat tanpa tangan. Instrumen dari sunat ini adalah firman Bapa, oleh Roh Kudus, dan konteks dari sunat ini adalah tubuh Kristus. Rasul Paulus mendeklarasikan bahwa dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia (tanpa tangan manusia), tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa. 12 Sebelum kedatangan Yesus Kristus dan kematian-nya di kayu salib, sunat dalam daging 1 1Kor 2:2 2 1Kor 2: Kor 1:17 4 1Kor 1:18 5 Kol 2: Rm 15:16. 1Ptr 2:5. Why 20:6 7 Kis 2:18 8 1Ptr 1:19 9 Luk 22:20 10 Kol 3:3. 1Ptr 1:20. Why 13:8 11 Mzm 22:10. Yer 1:5. Gal 1:15. Ef 2:12 12 Kol 2:11 10

11 memiliki manfaat sebagai tanda dari perjanjian yang Allah telah tegakkan dengan Abraham. 13 Akan tetapi, sekarang Kristus telah datang, pekerjaan salib telah menggantikan tindakan sunat secara fisik. Rasul Paulus sangat jelas mengenai hal ini dalam suratnya kepada orang-orang Galatia. Tiga prinsip dari sunat Seperti rasul Paulus, kita harus melihat topik mengenai sunat ini dari sudut pandang Perjanjian Baru. Akan tetapi, secara singkat kita akan mengidentifikasi tiga prinsip sunat yang ditegakkan pada Abraham, di mana akan membantu kita untuk mengerti sunat Kristus. Prinsip pertama adalah sunat merupakan perwujudan kehendak bapa terhadap seorang anak. 14 Tuhan menginstruksikan Abraham bahwa setiap anak laki-laki harus disunat ketika mereka berumur delapan hari. 15 Tindakan sunat adalah inisiatif dan iman bapa terhadap anaknya. Sunat menandakan komitmen mereka untuk memelihara, melatih dan mendisiplin anak tersebut sepanjang jalan sampai pada kedewasaan, menjadikan mereka sepadan dengan kehendak Allah bagi mereka. Memahami prinsip ini berguna bagi kita karena sunat Kristus merupakan hasil dari kehendak Bapa terhadap Dia. Sunat itu adalah cara kerja Allah, atau pekerjaan Allah, yang menjadikan Kristus sebagai yang Sulung di antara banyak saudara. 16 Kita baca dalam kitab Ibrani bahwa Dia telah disamakan (dibuat sama) dengan saudara-saudara-nya dalam segala hal. 17 Ini adalah pekerjaan penyunatan dan pembentukan dari Bapa. Sebab memang sesuai bagi Dia, yang membawa banyak anak kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. 18 Hasil dari pekerjaan Bapa ini adalah Yesus Kristus telah menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-nya. 19 Prinsip kedua dari sunat adalah hal ini menyebabkan tertumpahnya darah anak tersebut. Rasa sakit yang dialami oleh bayi yang berusia delapan hari adalah awal dari rasa sakit yang anak itu akan alami, ketika mereka didisiplin oleh bapa mereka, sampai mereka mencapai kedewasaan penuh. Sunat bukanlah rasa sakit yang disebabkan oleh penghukuman; itu adalah rasa sakit dari disiplin. Disiplin adalah ekspresi kasih bapa demi kebaikan seorang anak. 20 Seorang bapa melukai anaknya dengan disiplin, dengan kepercayaan bahwa anak itu akan disempurnakan dalam manusia batiniahnya. Pada zaman dahulu, seorang bapa yang hidup dalam iman Abraham akan menyunat anaknya dalam iman bahwa dia sedang menyatukan anaknya kepada penderitaan Kristus. Jika bapa tersebut melakukannya dalam iman, darah dari anak yang disunat menjadi serupa dengan darah Kristus, dan itu menyembuhkan mereka. Sunat Kristus-lah yang menghasilkan darah sama seperti darah Anak Domba, darah Kristus. Darah Kristus adalah darah Perjanjian Baru. Itu adalah hidup ciptaan baru. 21 Darah Kristus ditumpahkan sebagai hasil ganjaran Bapa atas Dia. Kita baca dalam nubuatan Yesaya bahwa Bapa berkehendak meremukkan Dia, mengetahui bahwa penderitaan Anak akan menghasilkan darah yang memberikan kehidupan. 22 Darah Kristus adalah hidup Allah yang telah dimultiplikasi bagi kita melalui persembahan. Dan darah Kristus-lah yang membawa Dia kembali dari kematian akan dosa dan kematian dari pengosongan diri-nya. 23 Itulah darah yang menebus dan membangkitkan. 24 Penulis kitab Ibrani mendeklarasikan bahwa Allah yang oleh darah Perjanjian Kekal telah membawa kembali dari 13 Kej 17: Kis 7:8 15 Kej 17: Kol 2:12. Rm 8:29 17 Ibr 2:17 18 Ibr 2:10 19 Ibr 5:9 20 Ibr 12: Rm 6:4 22 Yes 53:10 23 Flp 2:7 24 Why 5:9 11

12 antara orang mati Gembala Agung segala domba. 25 Itu juga berarti, darah dari sunat Kristus yang membawa kita kembali dari kematian dosa untuk berjalan dalam hidup yang baru. 26 Prinsip ketiga dari sunat adalah pemotongan dari suatu perjanjian. Tuhan berkata kepada Abraham bahwa sunat adalah tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 27 Dan lebih dari ini, sunat adalah perjanjian dalam daging Abraham dan daging keturunannya. 28 Sunat adalah tanda bahwa setiap anak telah dipotong ke dalam perjanjian. Ini seharusnya telah menjadi tanda lahiriah dari realitas batiniah yang terlihat, sementara setiap anak bertumbuh untuk menjadi seorang murid yang dewasa di antara umat perjanjian Tuhan. Musa mengidentifikasi puncak dari Perjanjian Lama ketika dia berkata, Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup. 29 Sunat Kristus lebih dari pada hal ini. Sunat adalah pemotongan dari Perjanjian Baru. Darah dari sunat Kristus adalah Perjanjian Baru dalam darah-nya. Kita ingat perkataan Yesus pada perjamuan terakhir, Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-ku, yang ditumpahkan bagi kamu. 30 Kristus adalah Pengantara dari suatu Perjanjian Baru. 31 Sunat Kristus bukanlah dalam daging ; itu adalah penanggalan tubuh (daging) yang berdosa sepenuhnya. 32 Tuhan tidak menyunat hati kita yang telah jatuh supaya kita dapat memenuhi hukum. Dia memberikan kita suatu hati yang baru dan suatu roh yang baru. Tuhan mendeklarasikan melalui nabi Yeremia, Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda... Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-ku. 33 Ini adalah kepenuhan melalui sunat Kristus. Kita menerima hati yang baru melalui permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. 34 Kesimpulannya, kita memperhatikan firman tentang salib dari sudut pandang Bapa, tetapi kita dapat melihat bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus semuanya terlibat. Instrumen dari sunat adalah firman Bapa, dan pekerjaan salib adalah ekspresi dari kehendak Bapa. 35 Akan tetapi, darah dari sunat ini ditumpahkan oleh Anak sebagai persembahan Bapa. Darah yang berharga sama seperti darah Anak Domba adalah darah Kristus. Dan pada akhirnya, Roh Kudus-lah yang membawa kuasa dari ketujuh kali lipat Roh Allah dan membuat firman dari Bapa serta darah Kristus berlaku bagi kita sebagai unsurunsur ciptaan baru. 36 Roh Kudus adalah meterai dari Perjanjian Baru. 37 Kehendak dan tujuan Perjanjian Bapa Sunat Kristus sepenuhnya dinyatakan di taman Getsemani dan mencapai puncaknya dalam kematian di atas kayu salib. 38 Rasul Petrus mendeklarasikan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-nya pada zaman akhir. 39 Petrus menjelaskan bagi kita bahwa persembahan Yesus Kristus, di taman Getsemani dan di kayu salib, sebelum adanya waktu, sepenuhnya menyatakan persembahan-nya dalam Perjanjian Elohim di luar waktu. Ini merupakan pertimbangan yang penting. Kita dapat membuat perbandingan jalan Yesus Kristus dari perjamuan terakhir, ke Getsemani, ke kayu salib, ke pangkuan Bapa, dengan 25 Ibr 13:20 26 Rm 8: Kej 17:11 28 Kej 17:13 29 Ul 30:6 30 Luk 22:20 31 Ibr 12:24 32 Kol 2:11 33 Yer 31: Tit 3:5 35 Ibr 4:12. Yes 53:10 36 Why 4:5 37 Ef 1:13 38 Luk 22: Pet 1:20 12

13 persembahan-nya sebagai Yahweh Anak sebelum dunia dijadikan ketika Dia mengosongkan diri-nya ke dalam pangkuan Bapa. 40 Perjanjian Elohim adalah persembahan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang membawa Perjanjian Kekal. Kita ingat janji Allah yang Mahakuasa kepada Abraham, Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. 41 Tujuan perjanjian Allah dirangkumkan dalam perkataan, Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-ku. 42 Kita dapat melihat dan mengikuti pernyataan ini sepanjang Kitab Suci. Penggenapan perjanjian ini, dari sudut pandang Bapa, adalah Dia menjadi Allah kita dan kita adalah anak-anak-nya. Kehendak dan tujuan perjanjian Bapa adalah membawa banyak anak kepada kemuliaan. 43 Dalam Perjanjian Elohim, sebelum dunia dijadikan, Bapa menyampaikan kehendak dan kerinduan-nya akan banyak anak. Kita telah ditentukan untuk diadopsi sebagai anak-anak sesuai dengan kerelaan kehendak-nya. 44 Bapa telah menyatakan rahasia kehendak-nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-nya di dalam Kristus [Anak], sebagai persiapan kegenapan waktu (dengan pandangan kepada suatu administrasi yang sesuai untuk kegenapan waktu - terjemahan Alkitab Bahasa Inggris NASB) untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. 45 Dalam suratnya kepada orang-orang Efesus, Paulus berulang-ulang menunjukkan bahwa kehendak Bapa hanya dapat terpenuhi di dalam Yesus Kristus. Bapa telah memilih kita di dalam Dia [Anak] sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-nya. 46 Paulus mendeklarasikan bahwa dalam kasih Bapa menentukan kita untuk diadopsi sebagai anakanak oleh Yesus Kristus. 47 Pernyataan yang paling mendasar mengenai persekutuan Elohim adalah Allah adalah kasih. 48 Dan kasih diekspresikan dan dinyatakan melalui persembahan. 49 Persekutuan Elohim diungkapkan oleh persembahan yang unik dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sebelum dunia dijadikan, kerinduan Bapa untuk mengekspresikan kebapaan sepenuhnya puas di dalam Anak. Kerinduan Bapa untuk banyak anak hanya dimotivasi oleh kasih; bukan karena kebutuhan apapun. Paulus sangat jelas bahwa Allah tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apaapa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. 50 Bukan kehendak-ku, melainkan kehendak-mu yang jadi Ketika Bapa menyampaikan kehendak-nya dalam Perjanjian Elohim, Yahweh Anak meresponi dengan berkata, Bukanlah kehendak-ku, melainkan kehendak-mulah yang terjadi. 51 Ini bukan berarti bahwa Anak memiliki kehendak yang lain atau kehendak yang bertentangan dengan kehendak Bapa. Itu semata-mata berarti bahwa Anak memberikan diri-nya untuk membuat persembahan sesuai dengan kehendak Bapa, dan bukan kehendak diri-nya sendiri. 52 Dimotivasi oleh kasih, Anak telah menyerahkan diri-nya untuk menjadi ekspresi penuh dari kehendak Bapa. Sebagai respon dari komitmen ini, Bapa menyerahkan kepenuhan dari hidup Yahweh kepada Anak. Paulus berkata, Karena (kerelaan kehendak Bapa agar) seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia. 53 Istilah kerelaan kehendak sedikit lemah. Paulus menunjuk kepada ekspresi dari kehendak dan tujuan perjanjian Bapa. Bapa menyerahkan kepenuhan-nya kepada Anak sebagai ekspresi dari kasih Bapa 40 Flp 2:7. Yoh 1:18 41 Kej 17:7 42 Ibr 8:10 43 Ibr 2:10 44 Ef 1:5 45 Ef 1: Ef 1:5, 7, 9 47 Ef 1: Yoh 4:8, Yoh 3:16 50 Kis 17:25 51 Luk 22:42 52 Ibr 10:9 53 Kol 1:19 13

14 terhadap Anak. Yohanes Pembaptis mengerti hal ini ketika dia berkata, Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-nya. 54 Kepenuhan Bapa, diserahkan kepada Anak, termasuk setiap nama anak Allah yang telah diketahui dan ditentukan sebelumnya. Penentuan akan banyak anak ini telah diserahkan oleh Bapa kepada Anak sebagai sebuah keseluruhan dan kepenuhan administrasi. Setiap sumber yang penting untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan adalah bagian dari administrasi ini. Anak menerima administrasi tersebut sesuai dengan kehendak Bapa dan tidak menerima keuntungan atau upah apapun dari hal ini. Kita diingatkan mengenai perkataan Paulus, Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. 55 Anak dipercayakan dengan kehendak Bapa dan administrasi-nya sebagai tugas penyelenggaraan. Upah dari administrasi ini adalah milik Bapa. Ketika banyak anak dibawa kepada kemuliaan, sekumpulan orang banyak ini akan menjadi warisan Bapa. 56 Allah Anak mengosongkan diri-nya Dalam suratnya kepada orang-orang Filipi, rasul Paulus menulis bahwa Anak, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-nya sendiri. 57 Kita dapat mengatakan bahwa hal itu merupakan inisiatif Anak untuk mengosongkan diri-nya. Akan tetapi, dalam arti yang sebenarnya, ketika Anak mendeklarasikan, Bukan kehendak-ku, tapi kehendak-mu yang jadi, Dia sepenuhnya tunduk kepada kehendak dan inisiatif Bapa. 58 Dia mengosongkan diri-nya dalam ketaatan kepada kehendak Bapa. Tidak ada pilihan lain bagi Anak. Kehendak dan tujuan perjanjian Bapa mengharuskan Anak untuk mengosongkan diri-nya. Ini adalah awal dari pelaksanaan kehendak Bapa atas Anak, yang akhirnya membuat Dia menjadi Anak Allah dan menjadi yang Sulung di antara banyak saudara. 59 Untuk memahami tujuan perjanjian Allah, kita perlu memahami keunikan nama dan pekerjaan dari setiap Pribadi dalam ke-allahan. Dalam persekutuan Elohim, Allah Bapa adalah ekspresi dari semua kebapaan dan Allah Anak adalah ekspresi dari semua status anak. Segala sesuatu yang Allah Bapa dapat lahirkan dalam kebapaan, dapat diekspresikan oleh Allah Anak dalam status anak-nya. Inilah kesetaraan dengan Allah dimana Anak tidak menganggapnya sebagai milik yang harus dipertahankan. 60 Ketika Bapa menyampaikan kerinduan-nya untuk membawa banyak anak, hal ini mengharuskan Allah Anak untuk mengesampingkan hak prerogatif intrinsik-nya untuk menjadi satusatunya identitas yang mengekspresikan status anak dalam persekutuan Yahweh. Sesuai dengan kehendak Allah, Dia mengosongkan diri-nya untuk membuat ruang bagi banyak anak. Ketika Allah Anak mengosongkan diri-nya kepada titik akhir ini, hal tersebut menegakkan suatu permulaan dari segala sesuatu yang baru. Ini adalah anugerah khusus dari Anak untuk mengosongkan diri-nya pada suatu titik akhir dan menegakkan suatu awal yang baru. Kapasitas untuk menjadi baik yang awal maupun yang akhir adalah unik bagi Yahweh Anak. Yesus berkata, Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir. 61 Akan tetapi, Dia tidak bertindak mengosongkan diri-nya menurut kapasitas-nya sendiri. Dalam Perjanjian Elohim, Dia telah diurapi dengan ketujuh kali lipat Roh Allah. 62 Pengurapan ini memampukan Dia untuk menjadi Imam dari persembahan-nya kepada Allah Bapa. Kita baca dalam kitab Ibrani bahwa oleh Roh yang Kekal Anak mempersembahkan diri- 54 Yoh 3: Kor 9:17 56 Ef 1:18 57 Flp 2: Yoh 8:42 59 Rm 8:29 60 Flp 2:6 61 Why 22:13 62 Mat 3:16 14

15 Nya sebagai persembahan yang tak bercacat kepada Allah. 63 Dia mempersembahkan diri-nya sendiri kepada Bapa sebagai Anak Domba Allah. Dalam cara ini, keimamatan dari Allah Anak dimampukan dan dinyatakan sebelum Dia menjadi Anak Bapa. Kita telah memperhatikan mengapa Anak mengosongkan diri-nya dan bagaimana Anak mengosongkan diri-nya. Pertanyaan terakhir adalah apa yang Anak kosongkan? Kita tahu bahwa Dia tidak mengosongkan identitas-nya. Anak mengosongkan kepenuhan dari hidup Yahweh yang telah diserahkan kepada Dia oleh Bapa. Dia mengosongkan kekayaan hidup dari Yahweh yang telah diserahkan kepada-nya dalam perjanjian. Rasul Paulus mendeklarasikan, Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-nya. 64 Di sini kekayaan mengambarkan nama, pekerjaan dan hidup dari banyak anak. Sementara Dia mengosongkan diri-nya, kepenuhan ini dibuat tersedia bagi banyak anak melalui persembahan. Oleh karena itu, rasul Yohanes mendeklarasikan, Karena dari kepenuhan-nya kita semua telah menerima. 65 Dalam satu gambaran singkat, taman Getsemani mengilustrasikan semua hal ini. Pertama-tama, Lukas mencatat bahwa Yesus menanggalkan kehendak-nya sendiri dan menerima kehendak Bapa. Dia berdoa, Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-ku; tetapi bukanlah kehendak- Ku, melainkan kehendak-mulah yang terjadi. Dalam menanggapi doa ini, seorang malaikat dari langit menampakkan diri dan menguatkan Dia dengan kapasitas dari Roh Kekal. 66 Ini adalah kapasitas yang sama yang telah Dia terima dalam Perjanjian Elohim sebelum dunia dijadikan. Pengurapan dari ketujuh kali lipat Roh Allah memampukan Dia untuk mengosongkan diri-nya. Yesus berdoa dan memohon dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-nya keluar dari maut. 67 Dia mempercayakan diri-nya ke dalam tangan Bapa sementara Dia menyerahkan nyawa-nya ke dalam maut. 68 Kesusahan besar ini menghasilkan darah Perjanjian Baru. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. 69 Menyenangkan hati Bapa untuk meremukkan Dia Merupakan hal penting bahwa kita menjaga perbedaan antara persembahan dan sunat. Mengosongkan diri adalah persembahan Allah Anak. Pertama-tama, kita tidak akan mengatakan bahwa pengosongan diri-nya adalah sunat. Akan tetapi, Allah Anak mengosongkan diri-nya sesuai dengan firman Bapa. Dan melalui pengosongan itulah Dia menyerahkan diri-nya kepada sunat dan menggenapi pekerjaan Bapa. Dia dipisahkan kepada kehendak Bapa dan menjadi persembahan Bapa. 70 Dalam cara ini, darah yang 'sama seperti darah Anak Domba adalah darah persembahan dan darah sunat. 71 Nabi Yesaya menarik perhatian kita pada keterkaitan antara persembahan dari Anak dan pekerjaan sunat dari Bapa. Dia bernubuat, Tuhan berkenan untuk meremukkan Dia. 72 Merupakan hal yang menyenangkan Bapa untuk menyunat Anak. Bapa membuat Dia berduka. Akan tetapi, sisa dari ayat ini dapat diterjemahkan dalam dua cara yang berbeda. Alternatif pertama adalah, Apabila Ia menyerahkan diri-nya sebagai korban penebus salah, yang menekankan pada persembahan dari Anak. Alternatif kedua adalah, Ketika Engkau membuat jiwa-nya sebagai korban (persembahan) penghapus dosa, yang menekankan pada pekerjaan Bapa. Kedua terjemahan ini berlaku karena Anak mempersembahkan diri-nya untuk menjadi persembahan Bapa. Anak menyerahkan diri-nya kepada 63 Ibr 9: Kor 8:9 65 Yoh 1:16 66 Luk 22: Ibr 5:7 68 Yes 53:12 69 Luk 22:44 70 Yoh 3: Ptr 1:19 72 Yes 53:10 15

16 pekerjaan sunat dari Bapa. Yesaya mendeklarasikan bahwa hasilnya adalah, Dia akan melihat keturunan/benih, dan itu adalah, banyak anak yang akan dibawa kepada kemuliaan. Kitab Ibrani mengatakan pada kita bahwa Anak dalam segala hal harus disamakan (dibuat sama) dengan saudara-saudara-nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah. 73 Ketika Kitab Suci berbicara mengenai saudara-saudara, hal ini tidak merujuk kepada umat manusia secara umum dan luas. Kita baca sebelumnya dalam pasal yang sama, Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu (Satu Bapa); itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara. 74 Saudara-saudara Kristus adalah mereka yang telah dikuduskan oleh kehendak Allah. Yesus berkata, Saudara-saudara-Ku adalah mereka yang mendengar firman Allah dan melakukannya. 75 Dan demikian juga, Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-ku. 76 Poin utama di sini adalah hal tersebut merupakan ekspresi kehendak Bapa terhadap Allah Anak yang membuat Dia menjadi Anak Allah. Pembentukan, pekerjaan sunat dari Bapa membuat Dia serupa dengan anak-anak yang telah ditentukan bagi kita untuk jadi. Sesuai dengan kehendak Allah, Anak telah dibuat sama seperti saudara-saudara-nya dalam segala hal. 77 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah yang bagi-nya dan oleh-nya segala sesuatu dijadikan, yaitu Allah yang membawa banyak anak kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. 78 Karena alasan ini, hal tersebut menyenangkan Bapa untuk meremukkan atau menyunat Dia demi kita. Sunat dari Benih Perjanjian Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-nya ke dalam pangkuan Bapa, Dia dibawa sebagai Benih Perjanjian, kepenuhan dari Ciptaan Baru. Bapa mendeklarasikan, Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. 79 Dan demikian juga, Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku. 80 Yahweh Anak telah menjadi Anak Bapa. Ini adalah sesuatu yang sama sekali baru dalam ke-allahan. Anak telah menjadi Benih Perjanjian dan Pewaris segala sesuatu. 81 Dia telah menjadi milik perjanjian Bapa. Ini adalah tujuan dan hasil dari sunat Anak sebelum dunia dijadikan. Dia telah dilahirkan dari Perjanjian Elohim untuk menjadi Anak Bapa, yang kemudian akan diubahkan menjadi Anak, Imam, Raja dan Budak-Nya dalam daging (rupa) manusia. Yesus Kristus datang dalam daging manusia untuk disamakan (dibuat sama) dengan saudara-saudara- Nya dalam segala hal sebagai Benih Allah dan Benih Abraham. 82 Sungguh luar biasa Abraham dapat memahami hal ini, melalui pewahyuan, baik sunat Kristus maupun persembahan Kristus. Dia menerima suatu pewahyuan akan pekerjaan salib, dan unsur-unsur penyucian, ketika Tuhan menginstruksikan dia untuk membawa korban yang termasuk lembu betina m erah. 83 Kita akan memperhatikan hal tersebut lebih lanjut dalam bab empat buku ini. Sebagai konsekuensi dari pengalaman pewahyuan ini, Abraham mengerti bahwa Bapa akan menggunakan salib sebagai instrumen dari sunat. Kemudian, ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk menyunat keturunannya, Abraham melakukannya dalam iman bahwa Allah Bapa akan menyunat Benih-Nya, Kristus, dengan suatu sunat, yang bukan dengan tangan manusia. 84 Dalam cara yang sama, Abraham 73 Ibr 2:17 74 Ibr 2:11 75 Luk 8:21 76 Mat 12:50 77 Ibr 2:17 78 Ibr 2:10 79 Kis 13:33 80 Ibr 1:5 81 Ibr 1:2 82 Ibr 2:17 83 Kej 15:9 84 Kej 17:11. Kol 2:11 16

17 mengerti bahwa Kristus akan menjadi Anak Domba dan persembahan Bapa ketika Abraham diminta untuk mempersembahkan anak satu-satunya di Gunung Moria. 85 Setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya untuk dilahirkan dalam keturunan Abraham. 86 Dia dilahirkan dari rahim perawan Maria, dan Dia bertumbuh serta memenuhi pelayanan-nya sebagai Anak Allah. 87 Sunat dan persembahan Kristus sebagai Benih Perjanjian dinyatakan dari perjamuan terakhir sampai pada penyempurnaan salib, ketika darah dan air mengalir dari lambung (sisi)-nya sebagai sumber air untuk membasuh dosa dan kecemaran dan sumber air hidup. 88 Ini adalah penggenapan dari darah sunat dan darah persembahan. Darah sunat adalah buah dari ganjaran dan pekerjaan pembentukan Bapa, sementara Dia menyempurnakan Pokok keselamatan kita melalui penderitaan. 89 Dan darah persembahan adalah buah dari persembahan Anak sebagai Anak Domba Bapa. 90 Sebagai Anak Domba Bapa, Dia memultiplikasi hidup Yahweh dan mencurahkan darah-nya sebagai hidup ciptaan baru bagi banyak anak. Kita dapat mengidentifikasi beberapa unsur yang berbeda pada sunat Kristus sementara kita memperhatikan perjalanan-nya dari perjamuan terakhir sampai pada kematian di kayu salib. Taman Getsemani mengungkapkan pemotongan kehendak-nya dimana Dia menerima kehendak Bapa, yaitu suatu kehendak yang bukan milik-nya. 91 Lebih lanjut dari ini, kematian-nya di kayu salib sebagai suatu korban yang hidup, mencapai puncaknya dalam seruan, sudah selesai, menyatakan pemotongan dari penghukuman dan pemotongan dari pengasingan. 92 Bapa membuat Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa karena kita. 93 Yesus Kristus memikul dosa kita di tubuh-nya dan Dia, dengan kita, telah terputus dari negeri orang-orang hidup. 94 Demikian juga, Dia menjadi kutuk demi kita dan menderita penghakiman penuh dan penghukuman dari hukum Taurat. 95 Namun, sebagai Anak yang menyerahkan diri-nya kepada sunat ini oleh kuasa Roh Kekal, Dia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging dan menggenapi tuntutan hukum Taurat. 96 Ini adalah kematian-nya untuk menggantikan kita, yang benar mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Dia membawa kita kepada Allah. 97 Kita akan memperhatikan bagaimana kita bersatu dalam persekutuan persembahan- Nya supaya sunat-nya menjadi efektif bagi kita, dalam bab tiga buku ini. Ketika Yesus berseru, Sudah selesai, Dia telah dibawa kembali dari kematian akan dosa oleh darah sunat dan kuasa ketujuh kali lipat Roh Allah. 98 Ini menyatakan aspek pertama dari pemotongan dari kebangkitan ; yakni, mengungkapkan kapasitas kebangkitan dari darah sunat-nya. Kristus kemudian berlanjut untuk menyerahkan Roh-Nya ke dalam tangan Bapa. 99 Dia dibangkitkan oleh tangan Bapa ke pangkuan-nya sebagai Anak Allah. 100 Setelah tiga hari tiga malam di dalam kubur, tubuh-nya dibangkitkan kepada kekekalan, dengan kuasa, di mana Dia berdiri sebagai Yahweh Anak. 101 Hal ini mengungkapkan aspek kedua dari pemotongan dari kebangkitan. Lebih lanjut dari ini, ketika Kristus terangkat dari Bukit Zaitun, setelah empat puluh hari dari kebangkitan-nya, Dia dibangkitkan, didudukkan dan dimuliakan di sebelah kanan Bapa. 102 Dia telah dinyatakan sebagai Yahweh Anak melalui kebangkitan, dan kemudian Dia telah dimuliakan sebagai Yahweh Anak dalam kenaikan- Nya. 103 Bapa menganugerahkan atas Dia kemuliaan yang Dia miliki sebelum Dia mengosongkan diri- Nya untuk menjadi Benih Allah dan Benih Abraham dalam daging manusia. 104 Kapasitas kebangkitan 85 Kej 22:2 86 Gal 4:4 87 Luk 1: Yoh 17:4 88 Yoh 19:34 89 Ibr 2:10 90 Yoh 1:29 91 Luk 22:42 92 Yoh 19: Kor 5:21 94 Yes 53:8 95 Gal 3:13 96 Rm 8:3 97 1Ptr 3:18 98 Yoh 19:30 99 Luk 23: Yoh 1: Mat 12:40. Rm 1:4 102 Kis 1:3, 9. Ef 1: Rm 1:4 104 Yoh 17:4-5 17

18 dari darah sunat dan persembahan Kristus, oleh kuasa ketujuh kali lipat Roh Allah, membawa Dia sepanjang jalan kembali kepada kemuliaan-nya sebagai Yahweh Anak. Tujuh unsur dari darah Kristus yang mahal Kitab Suci mengungkapkan setidaknya tujuh unsur dari darah Kristus yang berharga, darah yang sama seperti darah Anak Domba. Darah yang mengalir dari lambung (sisi) Kristus, ketika persembahan-nya telah sempurna, mencakup semua unsur ini. Semua unsur dari darah dibuat efektif bagi kita dalam firman tentang salib oleh kuasa dari ketujuh kali lipat Roh Allah. Unsur pertama ialah darah merupakan hidup dari suatu persembahan. 105 Itu adalah darah dari persembahan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Darah itu telah diberikan kepada kita di atas mezbah persekutuan Mereka. Mezbah persekutuan Mereka disebut Meja Tuhan. 106 Hidup Yahweh telah, dan sedang, dimultiplikasi oleh persembahan. Hidup ada di dalam darah. Dari sudut pandang kita, ini menjadi darah pendamaian. 107 Darah pendamaian mencakup penyediaan untuk membersihkan dosa, tetapi pertamatama, darah ini memasukkan kita dalam persekutuan persembahan Mereka. Tuhan berkata kepada bangsa Israel, Karena nyawa (hidup) makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa. 108 Rasul Paulus mendeklarasikan, Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan [koinonia] dengan darah Kristus? 109 Unsur kedua dari darah adalah darah itu merupakan darah sebuah kematian. Itu adalah darah dari Anak Domba yang disembelih, darah dari suatu pengorbanan. 110 Dalam Perjanjian Elohim, Yahweh Anak mengosongkan diri-nya hingga suatu titik akhir. Dia mencurahkan nyawa-nya ke dalam maut. 111 Di Taman Getsemani, Yesus menyaksikan, Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah. 112 Rasul Paulus mengatakan bahwa Yesus telah merendahkan diri-nya dan taat sampai mati. 113 Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-nya, Dia tidak kehilangan identitas-nya. Akan tetapi, ini adalah darah dari sunat, dalam arti bahwa ada sesuatu yang dipotong. Dia sungguh telah mencurahkan hidup-nya kepada suatu titik akhir yang sempurna. Dia menyerahkan hidup-nya ke dalam tangan Bapa. Unsur ketiga dari darah adalah darah Perjanjian Baru. 114 Ini adalah darah yang mengesahkan kehendak Bapa. Kita baca dalam kitab Ibrani, Sebab di mana ada wasiat (perjanjian), di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu. 115 Yahweh Anak mengosongkan diri-nya kepada suatu titik akhir untuk membawa darah Perjanjian Baru dalam ketaatan penuh kepada kehendak Bapa. Dia mendeklarasikan kepada Bapa, Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-mu. 116 Dalam satu persembahan, sekali untuk selamanya, Dia telah menggenapi semua korban dan persembahan menurut hukum. 117 Darah Perjanjian Lama tidak memiliki kapasitas untuk menyucikan hati nurani dan memberikan para penyembah sebuah hati yang baru. Oleh karena itu penulis kitab Ibrani melanjutkan, Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. 118 Yesus Kristus adalah Pengantara dari Perjanjian Baru. Dia berkata pada murid-murid-nya saat perjamuan terakhir, Cawan ini adalah Perjanjian Baru oleh darah-ku, yang ditumpahkan bagi kamu Im 17: Yeh 41:22. Mal 1:7 107 Kel 30: Im 17: Kor 10: Why 5: Yes 53: Mrk 14: Flp 2: Kor 11: Ibr 9: Ibr 10:9 117 Ibr 7: Ibr 10:9 119 Luk 22:20 18