Laporan Tahunan Bangga. Membangun Negeri

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Tahunan Bangga. Membangun Negeri"

Transkripsi

1 Bangga Membangun Negeri

2 TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2014 Laporan Tahunan yang berakhir pada 31 Desember 2014 ini diterbitkan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Penyebutan satuan mata uang Rupiah, Rp atau IDR merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan Dolar AS atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Indonesia. Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance 2014 disajikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam buku yang berbeda dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dan diunduh di website resmi Mandiri Tunas Finance yaitu SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB / Disclaimer Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan tahunan ini memuat kata Perseroan dan Mandiri Tunas Finance yang didefinisikan sebagai PT Mandiri Tunas Finance yang menjalankan bisnis dalam bidang lembaga pembiayaan. Adakalanya kata Perusahaan dan MTF juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut secara umum.

3 KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE ( ) Tema yang diangkat dalam laporan tahunan Mandiri Tunas Finance selama 2 tahun terakhir merupakan visualisasi dari rencana, strategi, dan kinerja Perusahaan selama tahun buku berjalan. Setiap tema berkolaborasi dengan konsep yang berkaitan dengan kekayaan alam Nusantara sebagai wujud kecintaan kami terhadap Indonesia Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan oleh Mandiri Tunas Finance guna mencapai kinerja yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan prima dan memuaskan bagi masyarakat luas maupun bangsa. Sejalan dengan Misi Perusahaan, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional yang diwujudkan dalam kontribusi pembayaran pajak, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta pembukaan lapangan kerja baru. Dengan peran tersebut, Perseroan telah mengambil satu langkah maju untuk menjadi kebanggaan Indonesia. Bertujuan untuk menjadi salah satu kebanggaan Indonesia, kami menvisualisasikannya dengan menampilkan hal-hal yang menjadi ciri khas dan kebanggaan Indonesia ke dalam konsep Laporan Tahunan Dimulai dari stupa Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban dunia; kesenian tradisional, seperti Ondel-Ondel, wayang kulit, tari Bali, dan gong; sejumlah satwa asli Indonesia, seperti Orangutan, Harimau Sumatera, Komodo, dan Badak bercula satu; serta rumahrumah tradisional khas Indonesia Berbekal keinginan untuk menjadi kebanggaan Indonesia, Perseroan menunjukkan kinerja yang membanggakan dengan rata-rata pertumbuhan di semua lini di atas 30% setiap tahunnya. Perseroan yakin akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif yang turut memberikan kontribusi kepada Negara, baik dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pembukaan lapangan kerja baru. Ini menjadi bukti bahwa Mandiri Tunas Finance bangga membangun negeri. Sebagai bentuk kebanggaan tersebut, kami mengangkat konsep wayang kulit yang merupakan seni tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai karya budaya yang mengagumkan dan warisan dunia yang sangat berharga. Cerita narasi yang disuguhkan memiliki nilai seni yang luar biasa. Adalah Yudistira, tokoh pewayangan tertua di antara Panca Pandawa (lima Pandawa), atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Siftanya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, adil, sabar, jujur, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi. Tokoh Yudistira menggambarkan pencapaian Perseroan atas visinya Menjadi Perusahaan Pembiayaan yang Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun Atas kinerja Perseroan yang sangat progesif, maka di akhir 2014, Perseroan menetapkan visi baru yaitu To be the Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia. Hal ini juga tercermin pada tokoh Yudistira yang merupakan pemimpin Panca Pandawa yang arif dan bijaksana serta menjadi contoh bagi keempat Pandawa lainnya.

4 daftar isi SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2014 KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE ( ) KILAS KINERJA Ikhtisar Kinerja Ikhtisar Keuangan 13 Ikhtisar Operasional 14 Grafik Ikhtisar Keuangan 16 Grafik Ikhtisar Operasional 18 Keunggulan Kompetitif 19 Strategi Bisnis Kontribusi Kepada Negara 21 Tindakan Korporasi Tahun Peristiwa Penting Penghargaan dan Sertifikasi LAPORAN MANAJEMEN 28 Laporan Dewan Komisaris 34 Laporan Direktur Utama PROFIL PERUSAHAAN 42 Identitas Perusahaan 44 Sekilas tentang Perusahaan 46 Riwayat Perusahaan 47 Logo Mandiri Tunas Finance 48 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 50 Jejak Langkah 52 Testimoni 54 Bidang Usaha 55 Pemeringkatan Perusahaan 56 Struktur Organisasi 57 Manajemen dan Pejabat Senior 58 Struktur Grup Perusahaan 59 Profil Dewan Komisaris 62 Profil Direksi 65 Profil Deputi Direktur 66 Struktur Pemegang Saham 67 Komposisi Pemegang Saham 69 Ikhtisar Obligasi dan Medium Term Notes 70 Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi 70 Kepemilikan Saham Masyarakat 70 Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi atau Perusahaan Publik 70 Kronologis Pencatatan Saham 71 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek 74 Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat Efek 75 Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal 76 Peta Jaringan dan Alamat Kantor Cabang 78 Alamat Kantor Cabang 85 Sumber Daya Manusia 91 Teknologi Informasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 100 Tinjauan Ekonomi 100 Tinjauan Industri Perusahaan Pembiayaan 103 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 105 Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan 105 Laporan Posisi Keuangan 110 Laporan Laba Rugi 113 Laporan Arus Kas 116 Likuiditas dan Solvabilitas 117 Tingkat Rasio Kolektibilitas Piutang Perusahaan 117 Struktur Modal Perusahaan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal 118 Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal 119 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 119 Perubahan Material atas Pendapatan 119 Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha/ Pendapatan Bersih 120 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan 120 Prospek Usaha 120 Perbandingan Target dan Realisasi 122 Proyeksi Rencana Jangka Panjang 122 Aspek Pemasaran 124 Pangsa Pasar 124 Kebijakan Dividen 125 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 126 Informasi Material Perusahaan

5 126 Transaksi Afiliasi dan Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan 128 Perubahan Peraturan Perundangundangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan dan Dampak Terhadap Laporan Keuangan 128 Ikhtisar Kebijakan Akuntasi Yang Signifikan 128 Aset dan Liabilitas Keuangan 131 Penjabaran Mata Uang Asing 131 Kas dan Setara Kas 131 Piutang Pembiayaan Konsumen 132 Investasi Neto dalam Sewa Pembiayaan 132 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 132 Beban Dibayar Dimuka 132 Aset Tetap dan Penyusutan 133 Perpajakan 133 Imbalan Kerja 133 Saham 133 Dividen 133 Laba Per Saham 134 Surat Berharga yang Diterbitkan 134 Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi 134 Pengakuan Pendapatan dan Beban 136 Segmen Operasi 136 Kebijakan Akuntansi yang Berhubungan dengan Imbalan Kerja TATA KELOLA PERUSAHAAN 140 Implementasi Tata Kelola Perusahaan 141 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan 141 Struktur Tata Kelola Perusahaan 142 Rapat Umum Pemegang Saham 146 Dewan Komisaris 152 Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris 152 Komite Audit 159 Komite Nominasi dan Remunerasi 164 Direksi 175 Komite Di Bawah Direksi 176 Sekretaris Perusahaan 180 Kewajiban Penyampaian Data Hutang Valuta Asing 180 Audit Internal 188 Manajemen Risiko 193 Sistem Pengendalian Intern 194 Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan 202 Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kepatuhan 207 Informasi Sanksi Administratif 207 Akuntan Eksternal 208 Kode Etik dan Pakta Integritas 210 Uraian Tentang Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau Manajemen 210 Sistem Pelaporan Pelanggaran 211 Ketaatan sebagai Perusahaan Pembiayaan 211 Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Pembiayaan 212 Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) dan Pencegahan Praktik Pencucian Uang 214 Kegiatan UKPN 215 Keanggotaan Organisasi 215 Akses Informasi dan Data Perusahaan 217 Perkembangan Media Sosial Perseroan Tahun Penanganan Keluhan Konsumen 224 Pertemua n dengan Institusi Asing 225 Praktik Bad Corporate Governance 225 Kepatuhan Pajak 225 Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Dan Direksi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 228 Filosofi dan Dasar Kebijakan Tanggung Jawab 228 Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja 230 Tanggung Jawab Sosial Bidang Lingkungan Hidup 230 Tanggung Jawab Sosial Bidang Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan 232 Program Edukasi dan Literasi Keuangan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) LAPORAN KEUANGAN

6 Bangga Membangun Negeri Pada 2014, kinerja industri pembiayaan nasional mengalami perlambatan. Menghadapi hal tersebut, Perseroan telah menerapkan berbagai kebijakan strategis guna mencapai pertumbuhan kinerja yang maksimal. Upaya ini berbuah manis dengan realisasi pencapaian pada akhir tahun berjalan dimana rata-rata pertumbuhan di semua lini usaha Perseroan berada di atas 30% setiap tahunnya. Perkembangan kinerja Perseroan yang semakin baik juga tercermin dalam meningkatnya daya saing dibandingkan perusahaan sejenis, di samping itu kualitas pelayanan yang diberikan senantiasa semakin baik ditujukan bagi seluruh pelanggan, mitra kerja, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Pada masa mendatang, Perseroan optimis dapat meningkatkan pertumbuhan kinerja secara progresif, sehat dan berkelanjutan (sustainable) yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap industri pembiayaan dan otomotif sehingga turut memberikan kontribusi kepada Negara, baik dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pembukaan lapangan kerja baru. Seluruh upaya tersebut merupakan suatu bukti bahwa Perseroan bangga membangun negeri. Kebanggaan untuk menciptakan pelayanan yang berbudi, berkualitas, dan bermutu tinggi serta senantiasa dijalankan dengan sepenuh hati. Perseroan bekerja keras mempertahankan reputasi sebagai perusahaan pembiayaan paling progresif, dan terpercaya dalam membangun negeri dengan tekad untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan. Setiap langkah menjadi tonggak sejarah yang membingkai kinerja Perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas bagi seluruh pelanggan.

7 Pendapatan Usaha 1,51T Laba Komprehensif Tahun Berjalan 234M Total Aset 7,42T 5

8

9 Kilas Kinerja 2014

10 Ikhtisar Kinerja ,78triliun Pembiayaan Baru 27,48% Pembiayaan baru tahun 2014 mencapai Rp14,78 triliun meningkat Rp3,2 triliun atau 27,48% dari tahun 2013 sebesar Rp11,59 triliun. 13,81triliun Nilai Pembiayaan Mobil Baru 37,20% Nilai Pembiayaan Mobil Baru di tahun 2014 mencapai Rp13,81 triliun atau naik sebesar 37,20% dari tahun 2013 sebesar Rp10,07 triliun. 21,16triliun Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola 35,41% Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola di tahun 2014 mencapai Rp21,16 triliun meningkat Rp5,54 triliun atau 35,41% dari tahun 2013 sebesar Rp15,63 triliun. 1,51triliun Total Pendapatan 29,79% Total Pendapatan tahun 2014 mencapai Rp1,51 triliun meningkat Rp347,36 miliar atau 29,79% dari tahun 2013 sebesar Rp1,17 triliun. 233,99miliar Laba Komprehensif Tahun Berjalan 32,71% Laba Komprehensif Tahun Berjalan tahun 2014 mencapai Rp233,99 miliar meningkat Rp57,7 miliar atau 32,71% dari tahun 2013 sebesar Rp176,31 miliar. 8

11 Ikhtisar Kinerja ,42triliun Total Aset 31,57% Total Aset tahun 2014 mencapai Rp7,42 triliun meningkat Rp1,78 triliun atau 31,57% dari tahun 2013 sebesar Rp5,64 triliun. 29,69% Imbal Hasil Ekuitas 1,92% Imbal Hasil Ekuitas tahun 2014 mencapai 29,69% meningkat 1,92% dari tahun 2013 sebesar 29,13%. 4,74% Imbal Hasil Aset 6,52% Imbal Hasil Aset tahun 2014 mencapai 4,74% meningkat 6,52% dari tahun 2013 sebesar 4,45% Konsumen Jumlah Konsumen 23,61% Jumlah konsumen tahun 2014 mencapai konsumen meningkat konsumen atau 23,61% dari tahun 2013 sebesar konsumen. 88kantor cabang Jumlah Jaringan Kantor Cabang 14,29% Jumlah jaringan kantor cabang tahun 2014 sebanyak 88 kantor cabang meningkat 11 kantor cabang atau 14,29% dari tahun 2013 sebanyak 77 kantor cabang. 9

12 Ikhtisar Keuangan Ikhtisar keuangan tahun 2014, 2013 dan 2012 di bawah ini diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material. Laporan Posisi Keuangan Dalam jutaan Rupiah Uraian ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai (794) (813) (979) Tagihan kelebihan pajak Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Dalam jutaan Rupiah LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak kini Beban yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas imbalan kerja karyawan TOTAL LIABILITAS

13 Ikhtisar Keuangan Dalam jutaan Rupiah Uraian EKUITAS Modal Disetor Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Laporan Laba Rugi Komprehensif Dalam jutaan Rupiah Uraian PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Bunga Lain-lain neto TOTAL PENDAPATAN BEBAN Dalam jutaan Rupiah Beban keuangan ( ) ( ) ( ) Gaji dan tunjangan ( ) ( ) ( ) Beban umum dan administrasi ( ) ( ) ( ) Penyisihan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) TOTAL BEBAN ( ) ( ) ( ) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK (78.257) (60.791) (39.001) LABA TAHUN BERJALAN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)

14 Ikhtisar Keuangan Rasio-Rasio Keuangan Utama Uraian PROFITABILITAS Imbal Hasil Aset 3,58% 3,52% 2,95% Imbal Hasil Aset* 4,78% 4,73% 3,94% Imbal Hasil rata-rata Aset* 4,74% 4,45% 4,27% Imbal Hasil Ekuitas 29,46% 28,98% 24,76% Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 29,69% 29,14% 25,05% Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 20,40% 20,68% 19,17% ASET PRODUKTIF Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** Piutang Bermasalah Kelolaan 1,15% 1,16% 1,23% LIKUIDITAS Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) 0,88 0,88 0,88 Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 7,24 7,20 7,30 Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali) 6,37 6,45 6,50 PERTUMBUHAN Pertumbuhan Pendapatan 29,79% 38,66% 24,06% Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 32,71% 51,28% 77,20% Pertumbuhan Aset 31,57% 28,52% 24,79% Pertumbuhan Liabilitas 31,66% 28,31% 24,33% Pertumbuhan Ekuitas 30,94% 30,03% 28,26% RASIO LAINNYA Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan 20,63% 20,33% 18,49% Laba Komprehensif Tahun Berjalan/ Pendapatan 15,46% 15,11% 13,86% Rasio Efisiensi Biaya 44,82% 45,48% 45,73% Keterangan: * menggunakan perhitungan laba sebelum pajak. ** dalam Jutaan Rupiah. *** Gearing Ratio. 12

15 Ikhtisar Operasional Informasi Lainnya Uraian PEMBIAYAAN BARU (Dalam Unit) Mobil Baru Mobil Bekas Sepeda Motor Alat Berat JUMLAH PEMBIAYAAN BARU PEMBIAYAAN BARU (Dalam Jutaan Rupiah) Mobil Baru Mobil Bekas Sepeda Motor Alat Berat JUMLAH PEMBIAYAAN BARU PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Unit) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Jutaan Rupiah) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Unit) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Jutaan Rupiah) JUMLAH KONSUMEN JUMLAH KARYAWAN JUMLAH JARINGAN USAHA

16 Grafik Ikhtisar Keuangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Rp Juta Rp Juta Jumlah Ekuitas Jumlah Pendapatan Rp Juta Rp Juta Laba Komprehensif Tahun Berjalan Jumlah Konsumen Rp Juta

17 Grafik Ikhtisar Keuangan Likuiditas dan Solvabilitas Rasio Efisiensi Biaya (%) 0,90 9,00 50,00% 45,73 45,59 44,82 0,88 0,88 0,88 0,88 8,00 40,00% 7,30 7,20 7,24 0,85 7,00 30,00% 0,83 6,00 20,00% 0,80 5,00 10,00% Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) Imbal Hasil Rata-rata Aset dan Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas 4,50% 4,45 4,74 35,00% Pendapatan Lain-lain Rp Juta ,00% 4,27 29,14 29,69 30,00% ,05 3,50% 25,00% ,00% 20,00% % 15,00% ,00% 10,00% Imbal Hasil Rata-rata Aset* (%) Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (%) *menggunakan perhitungan laba sebelum pajak 15

18 Grafik Ikhtisar Operasional Total Pembiayaan Baru Pembiayaan Mobil Baru Rp Juta Unit Rp Juta Unit Jumlah (Rp Juta) Jumlah (Rp Juta) Unit Unit Pembiayaan Mobil Bekas Pembiayaan Sepeda Motor Rp Juta Unit Rp Juta Unit Jumlah (Rp Juta) Unit Jumlah (Rp Juta) Unit 16

19 Grafik Ikhtisar Operasional Piutang Pembiayaan Bermasalah Jumlah Karyawan 1.40% % 1,23% 1,16% 1,15% % % % Jumlah Jaringan Usaha Jumlah Piutang Pembiayaan Kelolaan Rp Juta Hasil Pemeringkatan* id A AA id id AA Keterangan: * berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pefindo 17

20 Keunggulan Kompetitif Sejak diakuisisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2009, Perseroan memiliki visi Menjadi Perusahaan Pembiayaan yang Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun Visi tersebut terealisasi dengan pencapaian sebagai berikut: Terbaik Perseroan dinobatkan sebagai Anak Perusahaan terbaik dalam grup Bank Mandiri dengan dianugerahkannya The Most Progressive Business Growth Mandiri Group oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Penilaian tersebut berdasarkan pada pertumbuhan kinerja Perseroan selama 2014, yang dinilai per kuartal oleh jajaran manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Terpercaya Perseroan mendapat apresiasi dari Majalah Swa dan Institute for Indonesia Corporate Governance (IICG) sebagai Trusted Company dalam pelaksanaan corporate governance. Pada 2014, Perseroan kembali merumuskan visi To Be The Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia yang ditujukan untuk menghadapi perkembangan industri pembiayaan hingga Langkah awal pencapaian visi ini ditunjukan dengan perolehan pertumbuhan kinerja sebesar 30% dalam setiap tahunnya. Perseroan optimis dapat mempertahankan kinerja yang tumbuh sustain dan sehat, guna menjadi perusahaan pembiayaan yang paling progresif dan terpercaya di Indonesia. Terbesar Perseroan menduduki peringkat ke-3 terbesar dari sisi pembiayaan mobil berdasarkan data pembiayaan baru Perusahaan Pembiayaan yang dihimpun oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Pencapaian ini sejalan dengan target Perseroan di awal tahun dan juga fokus usaha Perseroan yang konsisten di pembiayaan mobil baru. 18

21 Strategi Bisnis Fokus pada segmen pembiayaan mobil baru, di mana Perseroan berhasil meningkatkan portofolio nilai pembiayaan mobil baru dari 86,8% di tahun 2013 menjadi 93,5% dari total pembiayaan di tahun Memperluas jaringan kantor cabang untuk penetrasi pasar dengan membuka 11 (sebelas) kantor cabang baru di tahun 2014, sehingga jumlah jaringan cabang Perseroan bertambah menjadi sebanyak 88 kantor cabang di akhir Memperluas dan mempererat kerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor dan main dealer di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan. 5. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis, baik dengan grup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk mengoptimalkan dukungan pendanaan, ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan. 6. Melakukan inovasi dan pengembangan teknologi mobile collection untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja di bidang collection. 7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit, kenyamanan dan keuntungan bagi konsumen Perseroan. 4. Membuat paket-paket pembiayaan yang lebih kompetitif dan customized untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik konsumen retail maupun konsumen korporasi. 19

22 Kontribusi Kepada Negara Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi tersebut, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama 2014 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional, antara lain diwujudkan dalam hal-hal berikut: 1. Kontribusi dalam pembayaran pajak Selama 2014, kontribusi pembayaran pajak oleh Perseroan kepada Negara sebesar Rp , sedangkan pada 2013 sebesar Rp , atau mengalami peningkatan 46%. Kontribusi dalam pembayaran pajak terdiri dari: Kantor Peraturan Pajak Jumlah (Rp) 2014 Jumlah (Rp) 2013 Pusat PPh Badan PPN Daerah PPh Withholding PBB TOTAL Turut mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sepanjang 2014, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan kendaraan niaga kepada konsumen UMKM sebanyak unit kendaraan jenis Pick Up atau 87,14% dari total jumlah unit kendaraan niaga yang telah dibiayai oleh Perseroan. Dengan menyalurkan pembiayaan kendaraan jenis Pick Up tersebut, dapat lebih menunjang transportasi dan operasional dari bisnis UMKM yang dimiliki oleh konsumen Perseroan dan diharapkan dapat mengembangkan bisnis UMKM tersebut. 3. Membuka lapangan kerja baru Pada 2014, Perseroan telah membuka 11 kantor cabang baru yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II atau Kabupaten. Dengan dibukanya kantor-kantor cabang baru tersebut serta seiring dengan peningkatan volume bisnis pembiayaan Perseroan, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan meningkat sebanyak 536 orang dari orang pada 2013 menjadi orang pada Ekspansi bisnis Perseroan tersebut telah membuka lapangan kerja baru khususnya disekitar lokasi kantor cabang baru Perseroan. Tipe Kendaraan Niaga Unit % Heavy Equipment 43 0,09% Double Cabin 597 1,19% Pick Up ,14% Truck ,57% TOTAL ,00% Heavy Equipment: 0,09% Double Cabin: 1,19% Truck: 11,57% Pick Up: 87,14% JUMLAH KARYAWAN

23 Tindakan Korporasi Tahun Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pada 10 April 2014, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham dengan hasil keputusan, antara lain menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013; menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2013 untuk pembagian dividen tunai sebesar 12% (dua belas persen) dan untuk laba ditahan sebesar 88% (delapan puluh delapan persen); menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2014; pemberian tantiem kepada Dewan Komisaris dan Direksi; memberikan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014 serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014, dan persetujuan untuk mengalihkan dan/ atau menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang untuk mendapat pendanaan baru di tahun buku 2015; laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013; serta dalam rangka konsolidasi manajemen risiko, memberikan wewenang kepada pemegang saham untuk memperoleh data atau melakukan kerja sama pengelolaan manajemen risiko serta menyusun subsidiary guideline principle bersama dengan pemegang saham. 2. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 Pada 19 Mei 2014, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance tahap II Tahun 2014 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp (enam ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas Seri A sebesar Rp (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 3 tahun dan Seri B sebesar Rp (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 4 tahun. Dalam menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ini, Perseroan telah mendapat hasil pemeringkatan idaa (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). 3. Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham Pemegang saham Perseroan melalui Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham yang telah ditandatangani pada 24 Oktober 2014, telah mengambil keputusan antara lain memutuskan menerima dan mengukuhkan pengunduran diri Bapak Anton Herdianto dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak ditandatangani keputusan tersebut. Alasan pengunduran diri tersebut dikarenakan Bapak Anton Herdianto mendapat penugasan kembali di Bank Mandiri sebagai Group Head Strategy & Performance Group. Dengan demikian, susunan Direksi Perseroan terhitung sejak keputusan tersebut adalah sebagai berikut : Direktur Utama : Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur : Harjanto Tjitohardjojo Keputusan pemegang saham tersebut telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 41 tanggal 28 Oktober 2014, dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. 4. Pelunasan Obligasi VI Seri C Tahun 2011 Perseroan telah melakukan pelunasan Obligasi VI Seri C Tahun 2011 sebesar Rp (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) pada saat jatuh tempo yaitu 19 Mei

24 Peristiwa Penting 2014 MTF Luncurkan SO Club 50 Perayaan HUT ke 5 6 Februari 2014, Perseroan merayakan hari ulang tahun ke-5 bertempat di Ballroom Graha Mandiri Jakarta. Perseroan resmi meluncurkan Sales Officer Club 50 pada tanggal 6 Maret Sales Officer Club 50 beranggotakan 50 orang sales officer terbaik yang dimiliki Perseroan sepanjang RUPS MTF 10 April 2014, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Peresmian Corporate Floor COP and Fleet Surabaya Perseroan semakin memperkuat jaringan bisnisnya di Surabaya. Hal ini ditandai dengan diresmikannya Corporate Floor COP & Fleet Mandiri Tunas Finance Surabaya pada Rabu, 16 April Family Gathering Mandiri Tunas Finance 8 Juni 2014, seluruh karyawan Perseroan beserta keluarganya di kantor pusat dan kantor cabang Jabodetabek menghadiri acara family gathering. Acara ini juga serempak dilakukan di seluruh kantor cabang Perseroan. Mandiri Tunas Finance Raih Penghargaan di Indonesia Multifinance Award 2014 Perseroan meraih 9 penghargaan terbaik dalam ajang Indonesia Multifinance Award (IMA) 2014 yang diadakan oleh Majalah Business Review di Jakarta pada 2 Juli

25 Buka Puasa Bersama All Dealer Honda Lampung & Santunan Anak Yatim 10 Juli 2014, Perseroan mengadakan acara buka puasa bersama dengan seluruh Dealer Honda Lampung. Media Gathering & Pemaparan Kinerja Mandiri Tunas Finance Semester I 14 Agustus 2014 Perseroan menggelar Media Gathering yang dihadiri oleh rekan rekan media televisi, cetak, dan online di The Twenty 8 bistro and lounge Jakarta. Peresmian Gedung baru kantor cabang Surabaya 1 dan 2 Dalam rangka penetrasi bisnisnya di area Jawa Timur dan sekitarnya, Perseroan meresmikan gedung baru cabang Surabaya 1 dan 2. Mandiri Tunas Finance Meriahkan Hari Pelanggan Nasional September 2014 Perseroan memeriahkan Hari Pelanggan Nasional di Jakarta dan Lampung sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan. Perseroan memberikan souvenir dan bingkisan istimewa kepada pelanggan yang melakukan transaksi di kantor cabang Perseroan. Mandiri Tunas Finance Raih Penghargaan Infobank Multifinance Awards September 2014 Perseroan berhasil meraih penghargaan sebagai Multifinance yang berpredikat Sangat Bagus dalam kinerja keuangan selama 2013 untuk kategori perusahaan dengan aset di atas Rp1 Triliun dari majalah infobank MTF Meriahkan IIMS 2014 Perseroan berpartisipasi dalam Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) tahun 2014 dengan menawarkan paket pembiayaan yang kompetitif. 23

26 Penghargaan dan Sertifikasi Indonesia Multifinance Awards 2014 (Majalah Economic Review, 2 Juli 2014) 1. The Best CEO 2. Best 1st Overall 3. Best 1st Non Listed Company with asset > Rp5 T 4. Best 1st GCG 5. Best 1st Finance 6. Best 1st Information Technology 7. Best 2nd CSR 8. Best 2nd Risk Management 9. Best 3rd Human Capital Indonesia Most Trusted Companies Award 2014 Kategori Trusted Company (Majalah SWA & The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), 17 Desember 2014) Infobank Multifinance Award 2014 Kriteria Multifinance Sangat Bagus (19 September 2014) 24

27 The Most Progressive Business Growth Mandiri Group (Bank Mandiri, 2 Desember 2014) The Best Subsidiaries Culture Execution Award 2013 (Bank Mandiri, 14 Februari 2014) 25

28 26

29 Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 27

30 Laporan Dewan Komisaris Di tengah persaingan bisnis dan pertumbuhan perekonomian yang cenderung melambat tersebut, Dewan Komisaris menilai Direksi beserta seluruh jajaran senior manajemen Perseroan mampu memanfaatkan kondisi ini menjadi peluang bisnis sehingga kinerja Perseroan berhasil tumbuh 27,5% dari sisi new disbursement dan 32,7% dari sisi profitabilitas dibandingkan tahun 2013 yang lalu. Anton Setiawan Komisaris Utama 28

31 Laporan Dewan Komisaris Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang Terhormat Memasuki tahun 2014, pada semester I ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,2%, lebih lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan semester I tahun 2013 yang tercatat sebesar 6,0%. Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor dan kondisi politik dalam negeri terkait penyelenggaraan Pemilu Legislatif. Perlambatan tersebut terus terjadi sampai dengan akhir tahun 2014, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,1% melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2013 yang tercatat 5,78%. Namun demikian, inflasi tahun 2014 tetap terkendali pada single digit 8,36% dan lebih baik dibandingkan inflasi tahun 2013 walaupun di tengah kenaikan harga BBM bersubsidi, penyesuaian tarif dasar listrik dan tarif angkutan udara. Tekanan inflasi dan pelemahan Rupiah juga mendorong peningkatan BI Rate di tahun 2014 dari level 7,50% menjadi 7,75% yang pada akhirnya mendorong kenaikan suku bunga kredit beberapa perusahaan pembiayaan. Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang belum kondusif tersebut, Dewan Komisaris mencatat Direksi telah bekerja keras untuk menentukan strategi usaha yang tepat untuk dapat meningkatkan pertumbuhan kinerja Perseroan di tahun Penilaian Kinerja Manajemen Sepanjang 2014, persaingan bisnis pembiayaan semakin ketat seiring dengan diterbitkannya beberapa regulasi di bidang industri pembiayaan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Di tengah persaingan bisnis dan pertumbuhan perekonomian yang cenderung melambat tersebut, Dewan Komisaris menilai Direksi beserta seluruh jajaran senior management Perseroan mampu memanfaatkan kondisi ini menjadi peluang bisnis sehingga kinerja Perseroan berhasil tumbuh 27,5% dari sisi new disbursement dan 32,7% dari sisi profitabilitas dibandingkan tahun 2013 yang lalu. Dewan Komisaris mencatat beberapa pencapaian kinerja manajemen selama 2014 yang perlu mendapat apresiasi dimana hal ini dapat terlihat dari indikator kinerja keuangan Perseroan yang meliputi: 1. Neraca per 31 Desember 2014 ditutup dengan jumlah aset sebesar Rp7,4 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp1,8 triliun atau 32% dibandingkan dengan jumlah aset pada neraca akhir tahun 2013 dengan jumlah sebesar Rp5,6 triliun. 29

32 Laporan Dewan Komisaris 2. Nilai pembiayaan baru di tahun 2014 mencapai Rp14,8 triliun, tumbuh sebesar Rp3,2 triliun atau 27,5% dibandingkan pembiayaan baru di tahun 2013 sebesar Rp11,6 triliun. 3. Dari pos Laba Rugi tahun 2014, Perseroan memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp234 miliar, tumbuh sebesar Rp58 miliar atau 33% dibandingkan pencapaian laba setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp176 miliar. 4. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan sepanjang tahun 2014 mencapai Rp21,2 triliun meningkat 36% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp15,6 triliun. 5. Pada akhir 2014, Perseroan berhasil menjaga tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan) pada tingkat yang terjaga yaitu sebesar 1,15%. 6. Debt to equity ratio (DER) dapat dipertahankan pada posisi 6,37 kali di tengah ketatnya likuiditas suku bunga perbankan sepanjang tahun Dengan pencapaian indikator kinerja Perseroan tahun 2014 tersebut, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menunjukkan kinerjanya yang cukup baik dengan melakukan berbagai strategi usaha yang mampu meningkatkan performa Perseroan, antara lain melalui pengembangan jaringan kantor pemasaran baru, memperluas kerja sama dengan dealer serta melakukan berbagai improvement, antara lain terkait perbaikan business process dan pengembangan struktur organisasi. Dewan Komisaris juga memandang bahwa langkah Direksi melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 sebesar Rp600 miliar adalah sebagai salah satu langkah untuk memperkuat struktur pendanaan bagi modal kerja Perseroan di tahun 2014 di samping adanya dukungan pendanaan yang konsisten dalam bentuk joint financing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Rekomendasi dan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi juga telah dijalankan dengan cukup baik. Beberapa penghargaan yang telah diterima oleh Perseroan baik dari internal Grup Bank Mandiri maupun dari pihak eksternal sepanjang 2014 juga menjadi cerminan semakin baiknya kinerja Perseroan. Tata Kelola Perusahaan Pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris selama 2014 dilakukan sesuai dengan tugas, wewenang, kewajiban, dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam ketentuan anggaran dasar serta peraturan perundanganundangan yang berlaku. Pengawasan Dewan Komisaris bertujuan untuk menciptakan keserasian, kesesuaian, dan konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan dengan target-target yang telah ditetapkan dalam Business Plan tahun 2014, serta memastikan implementasi prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau good corporate governance pada seluruh lini organisasi dalam menjalankan aktifitasnya, baik aktivitas yang dilakukan oleh unit-unit operasional maupun unit pendukung. Di tahun 2014, dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa secara berkala telah melakukan pertemuan untuk mengevaluasi kinerja keuangan, AR management maupun rencana-rencana strategis yang akan dijalankan oleh manajemen. Fokus pengawasan Dewan Komisaris terhadap Direksi dititikberatkan kepada 4 faktor, yaitu kinerja keuangan, strategi bisnis, internal control dan peningkatan kualitas dan integritas sumber daya manusia. Dalam setiap pelaksanaan evaluasi kinerja, Dewan Komisaris selalu menegaskan kepada manajemen untuk selalu mengutamakan kualitas kredit sehingga proses kredit sejak awal harus dijalankan sesuai 30

33 Laporan Dewan Komisaris dengan prosedur yang berlaku. Di samping itu, Dewan Komisaris juga selalu mengingatkan kepada Direksi agar tetap konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip good corporate governance serta meningkatkan kapatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Selain melakukan pertemuan berkala dengan Direksi, Dewan Komisaris juga dibantu Komite Audit melakukan pertemuan secara rutin dengan Direksi dan jajaran manajemen untuk melakukan penelaahan laporan keuangan dan proses pengendalian internal yang dilakukan oleh Perseroan. Komite Audit telah memberikan catatan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk selanjutnya disampaikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti. Untuk meningkatkan implementasi good corporate governance, pada akhir tahun 2014 Dewan Komisaris telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi untuk membantu tugas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Anggota Komite penunjang Dewan Komisaris. Diharapkan dengan adanya Komite Nominasi dan Remunerasi ini, proses nominasi dan remunerasi pengurus Perseroan dan organ pelaksana Perseroan lainnya dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya terhadap pengelolaan Perseroan. Selain itu, untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris setiap kuartal selama tahun 2014 telah membuat laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk diserahkan kepada pemegang saham mayoritas. Pandangan atas Prospek Usaha yang disusun Manajemen Di tahun 2015, pertumbuhan industri otomotif diprediksi cenderung stagnan berdasarkan proyeksi dari GAIKINDO. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi dalam negeri masih akan dibayangi oleh tekanan inflasi, peningkatan nilai tukar dan suku bunga Bank Indonesia. Perkembangan pasar otomotif tentunya akan mempengaruhi bisnis Perseroan. Kondisi ini harus menjadi perhatian bagi manajemen dalam menjalankan strategi bisnisnya. Untuk menghadapi persaingan bisnis di tahun 2015 dan mencapai sustainable growth, Direksi telah menetapkan target dan strategi bisnis yang akan dicapai dan dilaksanakan di tahun Prospek usaha telah disusun oleh Direksi sebagaimana yang tertuang dalam target dan rencana bisnis Perseroan. Fokus bisnis Perseroan tahun 2015 di pembiayaan mobil baru yang telah ditetapkan oleh Direksi dinilai tepat dengan kondisi perekonomian saat ini dan beberapa tahun ke depan. Dengan adanya konsistensi fokus di pembiayaan mobil baru ini diharapkan akan dapat lebih meningkatkan market share Perseroan sehingga menjadi market leader di beberapa merek kendaraan tertentu. Secara garis besar, Dewan Komisaris berpandangan bahwa target dan prospek usaha yang telah disusun Direksi sudah cukup progresif dan mengharapkan Direksi dapat memanfaatkan setiap peluang bisnis untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan kepada Direksi bahwa dalam menjalankan business plan agar tetap mempertimbangkan kondisi makro-ekonomi, pertumbuhan industri otomotif, kapasitas yang dimiliki oleh Perseroan, dan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian (prudent financing) dalam proses kredit agar mendapatkan kualitas pencairan kredit yang baik. 31

34 Laporan Dewan Komisaris Selain itu, beberapa hal yang menurut Dewan Komisaris perlu menjadi perhatian bagi Direksi agar dapat terus meningkatkan performa Perseroan dan pertumbuhan yang sustainable, antara lain: 1. Meningkatkan market share pada merek-merek mobil baru. 2. Memastikan Non Performing Loan (NPL) dapat tetap dikendalikan di bawah target. 3. Mengoptimalkan program aliansi strategis dengan group Bank Mandiri, dengan memanfaatkan jaringan infrastruktur yang dimiliki oleh Bank Mandiri untuk memperluas kantor pemasaran. 4. Senantiasa meninjau dan menyempurnakan kebijakan atas pengelolaan operasional Perseroan. 5. Memperkuat dan mengoptimalkan peran dan fungsi dari Manajemen Risiko dan Internal Audit. 6. Meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawan melalui pendidikan dan pelatihan, baik formal maupun non formal, sehingga memperoleh kompetensi dan skill yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat mendukung pertumbuhan kinerja Perseroan. Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama 2014, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diadakan pada 10 April 2014, tidak ada perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan. Apresiasi Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan Perseroan dan juga kepada konsumen serta mitra kerja Perseroan atas loyalitas dan kerja sama yang baik selama ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi serta Direksi atas pencapaian kinerja yang diraih di tahun Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga disampaikan kepada para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kebijakankebijakan yang diambil oleh Direksi Perseroan. Dewan Komisaris berkeyakinan Perseroan dapat segera mewujudkan visi dan misi Perseroan di masa yang akan datang. Jakarta, Maret 2015 Dewan Komisaris Anton Setiawan Komisaris Utama 32

35 Laporan Dewan Komisaris Anton Setiawan Komisaris Utama Hanifah Purnama Komisaris Independen Sarastri Baskoro Komisaris 33

36 Laporan Direksi Di tengah perlambatan laju pertumbuhan industri otomotif dan pembiayaan, Perseroan melakukan berbagai langkah inisiatif strategis penting sebagai bagian dari strategi usaha Perseroan di tahun Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 34

37 Laporan Direksi Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang Terhormat, Perekonomian dalam negeri tahun 2014 yang tumbuh melambat di level 5,1% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat 5,78%, turut memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan industri pembiayaan. Hal ini dapat dilihat pada data dari Bank Indonesia di mana aset Perusahaan Pembiayaan di tahun 2014 tercatat Rp420 triliun atau hanya tumbuh 5% dari posisi akhir tahun 2013 atau mengalami perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun 2013 yang tumbuh 17%. Sedangkan pertumbuhan piutang industri pembiayaan di tahun 2014 juga hanya meningkat 5% atau tercatat Rp366 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat tumbuh 15%. Pertumbuhan piutang pembiayaan yang melambat tersebut, antara lain dipengaruhi penurunan piutang pembiayaan sewa guna usaha sebesar 5% seiring lesunya industri pertambangan dan harga komoditas yang terus bergejolak sepanjang Dalam menghadapi kondisi tersebut, di tahun 2014 jajaran Direksi telah melaksanakan berbagai inisiatif strategis. Dalam kaitan tersebut, kami paparkan dalam laporan tahunan ini, antara lain pencapaian kinerja, sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban kami kepada pemegang saham, Dewan Komisaris dan segenap stakeholders, serta sekaligus sebagai implementasi transparansi Perseroan yang senantiasa berupaya menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkesinambungan dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari. Kinerja Perseroan Tahun 2014 Di tengah perlambatan laju pertumbuhan industri otomotif dan pembiayaan, Perseroan melakukan berbagai langkah inisiatif strategis penting sebagai bagian dari strategi usaha Perseroan di tahun 2014, yang meliputi: Perkembangan di industri otomotif selama 2014 juga berpengaruh pada pertumbuhan industri pembiayaan. Khususnya terkait penjualan mobil baru berdasarkan data GAIKINDO pada 2014, penjualan mobil baru hanya mencapai unit atau mengalami penurunan 2% dibandingkan penjualan mobil baru di tahun 2013 yang tercatat sebanyak unit. 1. Fokus kepada segmen pembiayaan mobil baru dengan meningkatkan market share pada merek-merek mobil tertentu serta memperluas hubungan kerja sama dengan dealer-dealer dan Agen Pemegang Merek (APM); 2. Membuka 11 (sebelas) kantor cabang baru di kota-kota khususnya di Daerah Tingkat II untuk penetrasi market; 35

38 Laporan Direksi 3. Mengembangkan paket-paket pembiayaan otomotif yang bersifat customized dan kompetitif untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen; 4. Mengoptimalkan pembiayaan dalam skala besar (fleet financing) khususnya dengan menggarap customer based Bank Mandiri, baik dari segmen corporate maupun commercial banking, terutama nasabah-nasabah anchor client dan value chain-nya; 5. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis dengan grup PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan dukungan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan; 6. Melakukan strategi corporate branding dan product branding untuk mendukung pencapaian taget pembiayaan; 7. Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan asuransi rekanan untuk memberikan lebih kenyamanan dan keamanan kepada konsumen Perseroan, seperti program asuransi perlindungan kredit dan program xtra protection bagi ahli waris konsumen. 8. Melakukan pengembangan teknologi informasi, antara lain program mobile collection untuk meningkatkan produktivitas kerja serta melakukan perubahan struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bisnis Perseroan. tercapainya target pembiayaan tersebut dipengaruhi oleh aktual penurunan penjualan mobil baru tahun 2014 sebesar 2% yang menyebabkan pasar menjadi stagnan, di mana pada awalnya GAIKINDO memproyeksikan pertumbuhan otomotif mencapai 10%. Selain itu dipengaruhi juga oleh persaingan bisnis perusahaan pembiayaan yang semakin ketat dan juga faktor ekonomi makro dalam negeri serta kenaikan suku bunga Bank Indonesia. 2. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan di tahun 2014 mencapai sebesar Rp21,2 triliun, meningkat 35,4% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp15,6 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan volume pembiayaan di tahun Piutang pembiayaan yang dikelola tersebut mencapai 105,5% dari target piutang pembiayaan yang dikelola di tahun 2014 sebesar Rp20 triliun. 3. Perseroan mencatat total pendapatan di tahun 2014 sebesar Rp1,51 triliun, meningkat 30% dibandingkan total pendapatan di tahun 2013 sebesar Rp1,16 triliun. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan dari pembiayaan konsumen di tahun 2014 memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp1 triliun atau meningkat 16% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2013 sebesar Rp860 miliar, diikuti sewa guna usaha (sewa pembiayaan) sebesar Rp87 miliar atau meningkat signifikan 45% dibandingkan pendapatan sewa guna usaha (sewa pembiayaan) di tahun 2013 sebesar Rp60 miliar, dan sisanya berasal dari pendapatan bunga dan lain-lain. Dengan penerapan strategi usaha tersebut, Perseroan mampu menghasilkan kinerja keuangan yang terus tumbuh secara berkelanjutan dan meningkat secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2014 sebagai berikut: 1. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp14,8 triliun, meningkat 27,5% secara tahunan. Pembiayaan baru tersebut mencapai 92,3% dari target pembiayaan baru yang ditetapkan di tahun 2014 yaitu sebesar Rp16 triliun. Belum 4. Perseroan juga berhasil mencatatkan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp234 miliar, melebihi dari target laba tahun berjalan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp223 miliar atau pencapaian 105%. Pencapaian laba tahun berjalan ini tumbuh 32,7% dibandingkan laba tahun berjalan tahun 2013 sebesar Rp176 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan ini seiring dengan peningkatan pendapatan, baik pendapatan pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan. 36

LAPORAN TAHUNAN Menjadi Kebanggaan Indonesia

LAPORAN TAHUNAN Menjadi Kebanggaan Indonesia LAPORAN TAHUNAN 2013 Menjadi Kebanggaan Indonesia daftar isi 06 KILAS KINERJA 2013 8 Ikhtisar Kinerja 2013 10 Ikhtisar Keuangan 14 Perkembangan Kinerja Keuangan 18 Strategi Bisnis 2013 19 Kontribusi Kepada

Lebih terperinci

Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan; dan c. Pengesahan laporan

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan. Dengan Hati. Melayani Negeri

Laporan Tahunan. Dengan Hati. Melayani Negeri 2015 Laporan Tahunan Dengan Hati Tentang Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance 2015 Laporan Tahunan PT Mandiri Tunas Finance yang berakhir pada 31 Desember 2015 ini diterbitkan sesuai dengan Undang- Undang

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016 SUSTAINABLE PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET Tbk DAFTAR ISI 8 10 14 18 20 22 23 26 30 34 35 36 38 40 42 42 43 44 44 45 46 50 56 58 60 63 63 64 65 68 68 70 72 72

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN 1. a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Jakarta, 17 Mei 2013 Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: a. Persetujuan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*) ANNUAL REPORT AWARD 2014*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================

Lebih terperinci

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Nomor Surat Nama Emiten Kode Emiten 058/Cor-Sec/HIT/V/2017 Humpuss Intermoda Transportasi Tbk HITS Lampiran 2 Perihal Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Merujuk pada surat Perseroan

Lebih terperinci

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA - 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA Nomor :......,... 20... Lampiran :... Perihal : Permohonan Pendaftaran Penyelenggaraan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Kepada

Lebih terperinci

Agenda Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan;

Agenda Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan; dan c. Pengesahan laporan

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun 2013 Kinerja Keuangan Triwulan I-2014 Hasil RUPST dan RUPSLB Tanya Jawab 1 Ikhtisar Kinerja Tahun 2013 Penjualan sepeda motor baru domestik tumbuh 9% menjadi 7,8 juta unit.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

Laporan Tahunan. Strengthening The FoundaTion To Transform

Laporan Tahunan. Strengthening The FoundaTion To Transform 2017 Laporan Tahunan Strengthening The FoundaTion To Transform TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2017 Selamat datang pada dengan tema Strengthening the Foundation to Transform. Tema tersebut dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/14/PBI/2012 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/14/PBI/2012 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/14/PBI/2012 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menciptakan disiplin

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD ) ANNUAL REPORT AWARD 2015 + ) Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

Laporan Tahunan. Strengthening The Foundation to Transform

Laporan Tahunan. Strengthening The Foundation to Transform 2017 Laporan Tahunan Strengthening The Foundation to Transform TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2017 Selamat datang pada dengan tema Strengthening the Foundation to Transform. Tema tersebut dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016 PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016 Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST )

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.199, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Laporan Bank. Transparansi. Publikasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5353) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik Jakarta, 20 April 2018 Agenda 1. Ikhtisar Keuangan Tahun 2017 2. Hasil RUPST 3. Tanya Jawab 1 Ikhtisar Kinerja Tahun 2017 Penjualan sepeda motor baru

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*) ANNUAL REPORT AWARD 2013*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan 7 Mei 2012 Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun 2011 Kinerja Keuangan Triwulan I - 2012 Informasi Terkini Tanya Jawab 1 Ikhtisar Keuangan Tahun 2011

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 05 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tata Kelola PENDAHULUAN 1. 292 Tujuan Penerapan Tata Kelola BCA menyadari

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk PT Acset Indonusa Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pendahuluan Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT ACSET Indonusa Tbk ( Perseroan atau ACSET ) memiliki 3 (tiga)

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Nomor Surat Nama Emiten Kode Emiten 051a/CorpSec/HIT/V/2018 Humpuss Intermoda Transportasi Tbk HITS Lampiran 2 Perihal Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Merujuk pada surat Perseroan

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, perusahaan dapat memperoleh dana untuk memperluas usahanya, salah satunya dengan mendaftarkan perusahaan pada pasar modal. Menurut

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013 PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan Jakarta, 17 Mei 2013 1 Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun 2013 Hasil RUPST dan RUPS LB Tanya Jawab 2 Ikhtisar Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5504 OJK. Pungutan. Kewajiban. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 33) PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5841 KEUANGAN OJK. Bank. Rencana Bisnis. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 17) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada

Lebih terperinci