Laporan Tahunan. Strengthening The Foundation to Transform

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Tahunan. Strengthening The Foundation to Transform"

Transkripsi

1 2017 Laporan Tahunan Strengthening The Foundation to Transform

2 TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2017 Selamat datang pada dengan tema Strengthening the Foundation to Transform. Tema tersebut dipilih berdasarkan kajian dan fakta dari perkembangan bisnis Perseroan pada 2017 serta masa depan keberlanjutan bisnis Perseroan. Tujuan utama penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi Perseroan kepada otoritas terkait serta menjadi buku tahunan yang turut membangun rasa bangga dan solidaritas di antara karyawan. menjadi sumber dokumentasi komprehensif yang berisikan informasi kinerja Perseroan dalam setahun. Informasi tersebut memuat dokumentasi lengkap yang menggambarkan profil Perseroan; kinerja operasional, pemasaran, dan keuangan; informasi tentang tugas, peran, serta fungsi struktural organisasi Perusahaan yang menerapkan konsep best practices dan prinsip-prinsip corporate governance. Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman dan kepercayaan tentang Perseroan dengan menyediakan informasi yang tepat, seimbang, dan relevan. Para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat memperoleh informasi yang memadai terkait kebijakan yang telah dan akan dilakukan serta kesuksesan pencapaian Perseroan pada Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance 2017 disajikan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam buku yang berbeda dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dam diunduh dalam website resmi yaitu SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, kebijakan, proyeksi, rencana, strategi, serta tujuan Perseroan yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan perundang-undangan yang berlaku, kecuali halhal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang serta lingkungan bisnis dimana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan Tahunan ini memuat kata Perseroan, MTF, atau Perusahaan yang didefinisikan sebagai yang menjalankan kegiatan usaha utama dalam bidang penyedia jasa pembiayaan kendaraan roda empat, pembiayaan alat berat, dan pembiayaan lainnya. Adakalanya kata kami digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut secara umum.

3 INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LAPORAN TAHUNAN Referensi dan standar yang digunakan Perseroan dalam penyusunan Laporan Tahunan menggunakan parameter dan kriteria standar yang berlaku di Indonesia tempat di mana Perseroan melaksanakan kegiatan usahanya. Dikarenakan Perseroan melakukan penerbitan obligasi, maka dengan statusnya sebagai emiten penyampaian Laporan Tahunan Perseroan menggunakan kriteria yang tercantum dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik serta kriteria dalam Annual Report Award (ARA) Dalam rangka menjalankan best practice pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/ GCG), penyampaian laporan ini juga mengacu pada pedoman praktik tata kelola yang berlaku di lingkup regional ASEAN yaitu menggunakan parameter ASEAN CG Scorecard. Perseroan juga menyampaikan beberapa aspek yang merupakan bagian dari pengembangan dan interpretasi kami atas isi Laporan Tahunan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Dengan demikian, kami mengharapkan Laporan Tahunan ini dapat mendorong peningkatan keterbukaan informasi yang wajar seiring dengan terpenuhinya aspek komposisi dan aspek substansi. IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA OPERASIONAL Menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan dan kinerja operasional MTF dengan menggunakan perbandingan kinerja dalam 5 tahun terakhir. Dalam bab ini juga disampaikan mengenai ikhtisar obligasi dan dividen. LAPORAN DEWAN KOMISARIS Menyajikan informasi mengenai laporan pengawasan Dewan Komisaris dan penerapan tata kelola Perusahaan. Tata Kelola Perusahaan LAPORAN DIREKSI Menyajikan informasi mengenai Laporan Direksi atas pengelolaan MTF yang mencakup hasil usaha, kinerja keuangan, pemetaan terhadap tantangan, kendala dan prospek usaha. PROFIL PERUSAHAAN Menyajikan berbagai informasi mengenai profil MTF yang mencakup sejarah, bidang usaha, organisasi dan manajemen, penghargaan, dan peristiwa penting yang terjadi di sepanjang tahun Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 1

4 KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN Kilas Kinerja Kondisi perekonomian nasional yang bertumbuh secara perlahan namun pasti membawa dampak signifikan terhadap performa Perseroan. Selama kurun waktu 2017, Mandiri Tunas Finance berhasil menorehkan pencapaian gemilang dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis lebih baik dibandingkan dengan periode tahun lalu, dan mampu merealisasikan pencapaian pembiayaan dari target awal. Kebijakan pemerintah dalam mendukung sektor pembiayaan dan otomotif sebagai salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta upaya perbaikan infrastrutur daerah terutama di bagian Timur dan Tengah Indonesia menjadi salah satu faktor peningkatan performa Perseroan dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Perseroan meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia tanpa adanya ketimpangan tajam di daerah tertentu akan membawa perubahan yang baik bagi kesejahteraan masyarakat. Kontribusi nyata Perseroan terkait pemerataan ekonomi ditunjukkan lewat ekspansi cabang di bagian Indonesia Timur, dengan tujuan utama agar mampu memenuhi kebutuhan akomodasi masyarakat. Hal tersebut juga digunakan oleh Perseroan sebagai momentum agar Mandiri Tunas Finance mampu terus bertransformasi lebih baik lagi, dengan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Penguatan dasar perusahaan dengan penanaman nilai budaya PERWIRA (kepercayaan, kewirausahaan, dan kegembiraan) sebagai pedoman berpikir, berperilaku dalam melayani konsumen terus diupayakan karena menjadi kunci penting dalam menjalankan kegiatan usaha. Selaras dengan hal tersebut, Strengthening the Foundation to Transform diangkat sebagai tajuk Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2017 serta menjadi representasi akan dedikasi tinggi seluruh insan Mandiri Tunas Finance dalam melayani negeri. Kecepatan aktivitas bisnis dalam sebuah Perusahaan berkaitan erat dengan produktivitas. Adapun parameter waktu tersebut kian menjadi unsur yang dikejar untuk mencapai efektivitas dan efisiensi proses bekerja. Dalam era persaingan yang semakin ketat, konsumen ditawarkan banyak pilihan jasa yang berlomba menjadi terbaik. Inovasi dalam teknologi makin mendesak dilakukan sebagai alat mempercepat pelayanan. Teknologi membuat pekerjaan lebih cepat sehingga meningkatkan frekuensi, kualitas dan keterjangkauan pelayanan. Sebagai entitas bisnis keuangan yang semakin berkembang, Mandiri Tunas Finance menawarkan hal-hal tersebut sebagai keunggulan usaha. Persaingan tidak akan pernah usang hingga kapanpun, maka Perusahaan akan selalu dihadapkan pada tuntutan untuk menemukan unsur yang menjadi pokok persaingan tiap periode. Teknologi kian bersinar, keberadaannya menjadi alat mengurangi human error yang sering kali muncul tanpa dapat dicegah. Perusahaan tumbuh seiring waktu, teknologi pun berkembang tanpa kenal usai. Kenyataan persaingan menjadi motivasi Perusahaan agar terus bersandar untuk memperbaiki diri. Bersama keunggulan teknologi, inovasi kian nyata mengantar Mandiri Tunas Finance mewujudkan pelayanan prima. 2

5 2015 Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami perlambatan, Perseroan berupaya untuk terus meningkatkan performa usaha yang di dukung oleh semangat kerja keras serta dedikasi yang tinggi dalam melayani kebutuhan pembiayaan masyarakat Indonesia. Atas upaya tersebut, di tahun 2015 Perseroan berhasil menorehkan pencapaian usaha yang baik dengan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 16%. Melalui perencanaan yang terukur dan penetapan kebijakan yang strategis, Perseroan berhasil meraih momentum dalam mengejar target usaha di tengah kondisi yang tidak mendukung. Pencapaian tersebut merupakan komitmen Mandiri Tunas Finance dalam memberikan kontribusi terhadap negara melalui peningkatan taraf hidup masyarakat. Dengan memberikan fasilitas pembiayaan otomotif maupun pembiayaan multiguna lainnya Perseroan berharap dapat mendorong pertumbuhan positif bagi geliat ekonomi masyarakat Indonesia serta peningkatan pendapatan negara dari sektor pajak yang dapat dialokasikan untuk pembangunan yang merata. Di tahun 2015, Perseroan mengusung tema besar Dengan Hati Melayani Negeri sebagai representasi semangat Perseroan di dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Substansi yang terkandung dalam laporan tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas atas kinerja serta tanggung jawab yang dijalankan Perseroan kepada seluruh Pemangku Kepentingan.Representasi tema tersebut juga tertuang dalam visual desain yang ditampilkan dalam Laporan Tahunan ini. Jabat tangan erat membentuk simbol hati menggambarkan jalinan kepedulian oleh setiap elemen dalam memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada negeri. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Berbekal keinginan untuk menjadi kebanggaan Indonesia, Perseroan menunjukkan kinerja yang membanggakan dengan rata-rata pertumbuhan di semua lini di atas 30% setiap tahunnya. Perseroan yakin akan mampu meningkatkan pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif yang turut memberikan kontribusi kepada Negara, baik dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun pembukaan lapangan kerja baru. Ini menjadi bukti bahwa Mandiri Tunas Finance bangga membangun negeri. Sebagai bentuk kebanggaan tersebut, kami mengangkat konsep wayang kulit yang merupakan seni tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai karya budaya yang mengagumkan dan warisan dunia yang sangat berharga. Cerita narasi yang disuguhkan memiliki nilai seni yang luar biasa. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2014 Adalah Yudistira, tokoh pewayangan tertua di antara Panca Pandawa (lima Pandawa), atau para putera Pandu dengan Dewi Kunti. Siftanya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, adil, sabar, jujur, penuh percaya diri, dan berani berspekulasi. Tokoh Yudistira menggambarkan pencapaian Perseroan atas visinya Menjadi Perusahaan Pembiayaan yang Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun Atas kinerja Perseroan yang sangat progesif, maka di akhir 2014, Perseroan menetapkan visi baru yaitu To be the Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia. Hal ini juga tercermin pada tokoh Yudistira yang merupakan pemimpin Panca Pandawa yang arif dan bijaksana serta menjadi contoh bagi keempat Pandawa lainnya. 3

6 DAFTAR KESESUAIAN LAPORAN DENGAN REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD (ARA) 2017 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis I. Umum Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Dewan Komisaris Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; 4. Setiap halaman Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar; 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan 4. Volume perdagangan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada) N/A Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada)

7 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris IV. Profil Perusahaan Nama dan alamat lengkap perusahaan Riwayat singkat perusahaan Bidang usaha Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, , dan website Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan Analisis dan Pembahasan Manajemen Struktur organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi Visi dan misi perusahaan Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Mencakup: 1. visi perusahaan; 2. misi perusahaan; dan 3. keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris Tata Kelola Perusahaan Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Komposisi pemegang saham Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%,dan persentase kepemilikannya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup 70 5

8 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan 77 Kilas Kinerja Kronologis pencatatan efek lainnya; Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek 83 Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) V. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Tinjauan operasi per segmen usaha Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada) Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) N/A Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan 125 Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru. Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru. N/A 6

9 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Informasi memuat antara lain: 1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang N/A Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian tentang aspek pemasaran Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen kas 2. Jumlah dividen kas per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun 125 N/A N/A 134 Analisis dan Pembahasan Manajemen Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal. Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. N/A N/A Tata Kelola Perusahaan Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan N/A N/A N/A Tanggung Jawab Sosial Perusahaan VI. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisarisrja Dewan Komisaris) 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris

10 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi) Kilas Kinerja Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment N/A Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi Dalam bentuk skema atau diagram Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi 156, Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah karyawan (auditor internal) pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal

11 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Akuntan Perseroan Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Uraian mengenai sistem pengendalian intern Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/coso (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern Analisis dan Pembahasan Manajemen Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain Tata Kelola Perusahaan Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. pokok perkara/gugatan 2. status penyelesaian perkara/gugatan 3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi) Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya 182 9

12 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan Kilas Kinerja Pengungkapan mengenai whistleblowing system VII. Informasi Keuangan Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Hasil dari penanganan pengaduan 201 pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan 215 Opini auditor independen atas laporan keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Deskripsi auditor independen di opini Laporan keuangan yang lengkap Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan) Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Laporan arus kas Ikhtisar kebijakan akuntansi Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset Tetap 5. Instrumen Keuangan Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. 10

13 REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA PENJELASAN HALAMAN Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Tata Kelola Perusahaan Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 11

14 DAFTAR ISI Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2017 SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LAPORAN TAHUNAN KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN DAFTAR KESESUAIAN LAPORAN DENGAN REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD (ARA) 2017 PENCAPAIAN DAN RINGKASAN KINERJA PERUSAHAAN 2017 KILAS KINERJA Ikhtisar Kinerja Keuangan 21 Grafik Keuangan Perusahaan 23 Ikhtisar Obligasi dan Medium Term Notes 24 Ikhtisar Saham 25 Penghargaan 28 Peristiwa Penting LAPORAN MANAJEMEN 34 Laporan Dewan Komisaris 38 Laporan Direksi PROFIL PERUSAHAAN 46 Profil Perusahaan 48 Sekilas Mandiri Tunas Finance 51 Jejak Langkah 54 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 56 Bidang Usaha 58 Struktur Organisasi 60 Manajemen Senior Perusahaan 61 Profil Dewan Komisaris 64 Profil Direksi 67 Profil Deputi Direktur 70 Struktur Grup Perusahaan 71 Struktur Pemegang Saham 72 Komposisi Pemegang Saham 77 Kronologis Pencatatan Saham 78 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya 83 Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal 84 Peta Jaringan dan Alamat Kantor Cabang 86 Alamat Kantor Cabang 91 Alamat Kantor Satelit Tinjauan Pendukung Bisnis 94 Sumber Daya Manusia 103 Laporan Teknologi Informasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 108 KINERJA KEUANGAN 110 Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan 110 Laporan Posisi Keuangan 114 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 118 Laporan Arus Kas 119 Analisis Rasio Kinerja Keuangan 123 Kemampuan Membayar Utang 123 Tingkat Rasio Kolektibilitas Piutang Perusahaan 124 Struktur Modal Perusahaan dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal 125 Ikatan Material Atas Barang Modal 125 Informasi Material Perusahaan 125 Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan 125 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 126 Aset dan Liabilitas Keuangan 127 Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 130 Penjabaran Mata Uang Asing 132 Perpajakan 133 Imbalan Kerja 12

15 134 Saham 134 Dividen 134 Laba per Saham 135 Instrumen Keuangan Derivatif 136 Segmen Operasi 136 Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan 137 Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting 138 Kebijakan Akuntansi Yang Berhubungan Dengan Imbalan Kerja 141 Kontribusi Kepada Negara Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 204 Tujuan Implementasi 205 Ruang Lingkup Kegiatan CSR 206 Anggaran dan Program CSR 206 Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan 206 Tanggung Jawab Sosial di Bidang Pengembangan Sosial dan Kemitraan 208 CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja 208 Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan 209 Penanganan Keluhan Nasabah Analisis dan Pembahasan Manajemen TATA KELOLA PERUSAHAAN 144 Pernyataan Komitmen GCG 144 Prinsip-Prinsip GCG 146 Dasar Hukum Penerapan Tata Kelola Perusahaan Atau GCG 146 Tujuan Penerapan GCG 146 Roadmap GCG Mandiri Tunas Finance 147 Struktur dan Mekanisme GCG 150 Rapat Umum Pemegang Saham 154 Dewan Komisaris 155 Komisaris Independen 157 Sekretaris Dewan Komisaris 158 Direksi 165 Komite Audit 171 Komite Nominasi dan Remunerasi 177 Komite Pemantau Risiko 179 Sekretaris Perusahaan 182 Akses Data dan Informasi Perseroan 183 Sistem Pengendalian Internal 184 Audit Internal 188 Pengawasan Eksternal 188 Mekanisme Penunjukkan Akuntan Publik 189 Pengadaan Barang dan Jasa 190 Manajemen Risiko 196 Perkara Hukum 200 Kode Etik dan Pakta Integritas 201 Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas LAPORAN KEUANGAN Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 13

16 PENCAPAIAN DAN RINGKASAN KINERJA PERUSAHAAN 2017 Pembiayaan Baru Kilas Kinerja 22,2 T Pembiayaan baru tahun 2017 mencapai Rp22,20 triliun meningkat Rp3,6 triliun atau 19,2% dari tahun 2016 sebesar Rp18,6 triliun. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Total Pendapatan Laba Tahun Berjalan 2,7 T 350,24 M Total Pendapatan tahun 2017 mencapai Rp 2,74 triliun meningkat 0,29 triliun atau 11,8% dari tahun 2016 sebesar Rp 2,45 triliun. Laba Tahun Berjalan tahun 2017 mencapai Rp 350,24 miliar meningkat Rp14,87 miliar atau 4,43%) dari tahun 2016 sebesar Rp335,37 miliar. 14

17 Total Aset Rasio efisiensi biaya 14,73 T Total Aset tahun 2017 mencapai Rp14,73 triliun meningkat Rp3,3 triliun atau 29,25% dari tahun 2016 sebesar Rp11,40 triliun. 46,50% Rasio efisiensi biaya tahun 2017 mencapai 46,50% meningkat 3,83% dari tahun 2016 sebesar 42,67%. Analisis dan Pembahasan Manajemen Sewa pembiayaan M Sewa pembiayaan tahun 2017 mencapai miliar meningkat 93,90% dari tahun 2016 sebesar miliar. Tata Kelola Perusahaan Jumlah Konsumen konsumen Jumlah Jaringan Usaha Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Jumlah konsumen di tahun 2017 mencapai , naik konsumen dari tahun 2016 sebesar konsumen 99 cabang Jumlah jaringan usaha tahun 2017 sebanyak 99 kantor cabang dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 91 kantor cabang. 15

18 Hingga 31 Desember 2017, kepemilikan saham Perseroan terdiri dari 51% saham dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan 49% saham dimiliki oleh PT Tunas Ridean Tbk

19 01 Kilas Kinerja 2017

20 IKHTISAR KINERJA KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) Uraian Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis ASET Kas dan Setara Kas Kas Kas Pada Bank Pihak Ketiga Pihak Berelasi Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak Ketiga Pihak Berelasi Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Piutang Sewa Pembiayaan Pihak Ketiga Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (7.739) (4.538) (5.791) (17.213) (7.537) Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Pihak berelasi Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (2.896) (785) (785) (794) (813) Aset pajak tangguhan Tagihan kelebihan pajak Piutang derivatif Aset tetap Aset Lain-lain Pihak Ketiga Pihak berelasi TOTAL ASET LIABILITAS Utang usaha Utang Lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak kini Beban yang Masih Harus Dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi

21 Uraian Pinjaman bank Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya provisi yang belum diamortasi (34.152) (12.340) (14.753) (14.662) (14.764) Surat berharga yang diterbitkan Pihak ketiga Pihak berelasi Beban emisi yang belum diamortisasi (9.749) (8.766) (4.590) (2.631) (3.265) Utang derivatif Liabilitas imbalan kerja karyawan TOTAL LIABILITAS EKUITAS Modal Disetor Penghasilan Komprehensif Lain: Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan - neto (24.567) (14.695) (11.496) (6.080) (2.103) Kerugian kumulatif atas instrument derivatif untuk lindung nilai arus kas- neto (12.620) Saldo laba Sudah ditentukan pengunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Laporan laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain (dalam jutaan Rupiah) Uraian PENDAPATAN Pembiayaan Konsumen Sewa pembiayaan Bunga Lain-lain neto TOTAL PENDAPATAN BEBAN Beban keuangan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Gaji dan tunjangan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Umum dan administrasi ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Penyisihan kerugian penurunan nilai Pembiayaan konsumen ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Sewa pembiayaan (5.784) (196) (10.805) (6.756) Piutang lain-lain (2.111) TOTAL BEBAN ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 19

22 Uraian Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Laba Sebelum Beban Pajak Final Dan Pajak Penghasilan Beban Pajak Final (1.807) (2.020) (1.534) (3.960) (1.405) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan ( ) ( ) ( ) (74.317) (59.442) Laba Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan (13.162) (4.266) (7.221) (5.302) Pajak penghasilan terkait (812) Pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi (9.872) (3.199) (5.416) (3.977) Bagian efektif dari kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (16.826) Pajak penghasilan terkait (12.620) Penghasilan Komprehensif Lain - Setelah Pajak (22.492) (3.199) (5.416) (3.977) Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Laba Per Saham Dasar (nilai penuh) Rasio Keuangan Penting Uraian PROFITABILITAS Imbal hasil aset 2,68% 3,25% 3,69% 3,58% 3,52% Imbal hasil aset* 3,58% 4,36% 4,94% 4,78% 4,73% Imbal hasil rata-rata aset* 3,67% 4,32% 5,11% 4,74% 4,45% Imbal hasil ekuitas 21,60% 25,34% 29,68% 29,62% 29,17% Imbal hasil rata-rata ekuitas 22,10% 25,53% 29,77% 29,71% 29,13% Jumlah pendapatan/jumlah aset 18,58% 21,48% 21,60% 20,39% 20,68% ASET PRODUKTIF Piutang pembiayaan bersih kelolaan* Piutang pembiayaan-pembiayaan bersama** Piutang bermasalah kelolaan 0,80% 1,49% 1,20% 1,15% 1,16% LIKUIDITAS Jumlah liabilitas/jumlah aset (kali) 0,88 0,87 0,87 0,88 0,88 Jumlah liabilitas/jumlah ekuitas (kali) 7,34 6,74 6,85 7,30 7,22 Utang yang berbunga/jumlah ekuitas*** (kali) 6,72 6,05 6,25 6,41 6,47 PERTUMBUHAN Pertumbuhan pendapatan 11,80% 23,23% 31,32% 29,79% 38,66% Pertumbuhan laba tahun berjalan 4,43% 9,31% 31,09% 32,62% 51,32% Pertumbuhan aset 29,25% 23,92% 24,00% 31,59% 28,49% Pertumbuhan liabilitas 30,63% 23,65% 23,03% 31,74% 28,17% Pertumbuhan ekuitas 19,96% 25,71% 31,07% 30,47% 30,79% RASIO LAINNYA Laba sebelum pajak penghasilan/pendapatan 17,10% 18,33% 20,67% 20,64% 20,35% Laba bersih setelah pajak tahun berjalan/ pendapatan 12,79% 13,69% 15,44% 15,46% 15,13% Rasio efisiensi biaya 46,50% 42,67% 45,43% 44,81% 45,48% 20

23 Grafik Keuangan Perusahaan Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Liabilitas (dalam jutaan Rupiah) Analisis dan Pembahasan Manajemen Jumlah Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Pendapatan (dalam jutaan Rupiah) Tata Kelola Perusahaan Laba Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Konsumen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

24 Rasio Efisiensi Biaya (%) Piutang bermasalah kelolaan (%) 45,48% 44,81% 45,43% 42,67% 46,50% 1,16% 1,15% 1,20% 1,49% 0,80% Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Aset pajak tangguhan Aset tetap (dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)

25 IKHTISAR OBLIGASI DAN MEDIUM TERM NOTES IKHTISAR OBLIGASI Tahun Penerbitan Nama Obligasi Seri Peringkat Jumlah (Rp) Tingkat Bunga Frekuensi Pembayaran Bunga Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Ket Obligasi Tunas Financindo Sarana I dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Tunas Financindo Sarana II dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Tunas Financindo Sarana III dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Tunas Financindo Sarana IV dengan Tingkat Bunga Tetap - idbbb ,50 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 4 Juni Mei 2006 Lunas - idbbb ,00 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 15 Juni Juli 2005 Lunas A ida ,625 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 1 Juli Juli 2006 Lunas B ida ,825 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 1 Juli Juli 2007 Lunas C ida ,250 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 1 Juli Juli 2008 Lunas A ida ,00 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 14 Februari Februari 2008 Lunas B ida ,40 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 14 Februari Februari 2009 Lunas C ida ,00% p.a Setiap 3 (tiga) bulan 14 Februari Februari 2010 Lunas Analisis dan Pembahasan Manajemen A ida ,00 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari Februari 2009 Lunas 2008 Obligasi Tunas Financindo Sarana V dengan Tingkat Bunga Tetap B ida ,50 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari Februari 2010 Lunas C ida ,00 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari Februari 2011 Lunas D ida ,25 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 12 Februari Februari 2012 Lunas Obligasi Tunas Financindo Sarana VI dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I MTF Tahap I A ida ,60 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei Mei 2012 Lunas B ida ,60 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei Mei 2013 Lunas C ida ,00 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei Mei 2014 Lunas D ida ,70 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 10 Mei Mei 2015 Lunas A idaa ,75 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 5 Juni Juni 2016 Lunas B idaa ,80 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 5 Juni Juni 2017 Lunas Tata Kelola Perusahaan Obligasi Berkelanjutan I MTF Tahap II Obligasi Berkelanjutan I MTF Tahap III Obligasi Berkelanjutan II MTF Tahap I Obligasi Berkelanjutan II MTF Tahap II Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap I A idaa ,70 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 23 Mei Mei 2017 Lunas B idaa ,85 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 23 Mei Mei idaa ,75 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 9 Juni Juni A idaa ,20 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 18 Desember Desember B ,80 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 18 Desember Desember A idaa ,95 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 1 Juni Juni B idaa ,25 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan 1 Juni Juni A idaa ,20% p.a Setiap 3 (tiga) bulan 7 Oktober Oktober B idaa ,55% p.a Setiap 3 (tiga) bulan 7 Oktober Oktober Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2017 Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap II A idaa ,50% p.a Setiap 3 (tiga) bulan 6 Juni Juni B idaa ,85% p.a Setiap 3 (tiga) bulan 6 Juni Juni Total Rp

26 Kilas Kinerja IKHTISAR MEDIUM TERM NOTES Tahun Penerbitan Nama MTN Jumlah Peringkat* Tingkat Bunga Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance I tahun 2009 Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance II tahun 2010 Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance III tahun ,6% ,6% ,95% Frekuensi Pembayaran Bunga Setiap 3 (tiga) bulan Setiap 3 (tiga) bulan Setiap 3 (tiga) bulan Tanggal Penerbitan 18 November Februari Februari 2012 Berdasarkan pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Perfindo) pada saat penerbitan MTN. Tanggal Jatuh Tempo 17 November Februari Februari 2015 Keterangan Lunas Lunas Lunas Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis IKHTISAR SAHAM Hingga 31 Desember 2017, kepemilikan saham Perseroan terdiri dari 51% saham dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan 49% saham dimiliki oleh PT Tunas Ridean Tbk dan tidak terdapat komposisi saham Perseroan yang dimiliki oleh publik dikarenakan Perseroan tidak melakukan penerbitan saham di bursa efek manapun. Dengan demikian, informasi mengenai: a. Ikhtisar kinerja perdagangan saham yang terdiri dari jumlah saham beredar, kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat dicatatkan, harga saham tertinggi, terendah dan penutupan, serta volume perdagangan; b. Informasi aksi korporasi yang meliputi bentuk-bentuk aksi korporasi, tanggal pelaksanaan aksi korporasi, rasio pemecahan saham, jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; c. Sanksi penghentian saham yang berupa penghentian perdagangan saham dan penghapusan pencatatan saham. Tidak dapat disajikan karena tidak sesuai dengan status Perusahaan sebagai Badan Usaha Milik Negara yang tidak melaksanakan pencatatan saham di bursa efek. 24

27 PENGHARGAAN Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Netizen Multifinance Choice Kategori Multifinance Warta Ekonomi 9 Maret 2017 Indonesia Digital Innovation Award 2017 untuk Kategori Multifinance Company with Asset Above RP5 Trillion dari Warta Ekonomi 16 Juni 2017 The Best CEO Multifinance Indonesia dari Economic Review 23 Agustus 2017 Juara Umum I Multifinance Terbaik di Indonesia, Aset > Rp10 Triliun Kelompok Perusahaan Non Tbk dari Economic Review 23 Agustus 2017 Multifinance yang Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja Selama Tahun 2016 dari Infobank 14 September 2017 TOP CEO Multifinance 2017 dari Indonesia Business News 14 September 2017 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 25

28 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis TOP Multifinance 2017 Kategori Aset >10-20 Triliun dari Indonesia Business News 14 September 2017 Multifinance Company with Good Performance Kategori Aset Lebih dari 10 Triliun dari Warta Ekonomi 31 Oktober 2017 TOP Multifinance bidang Inklusi Keuangan 2017 dari Indonesia Business News 14 September 2017 The Most Popular Company Kategori Multifinance dari Warta Ekonomi 29 September 2017 Peringkat III Indonesia Good Corporate Governance 2017 Kategori Perusahaan Multifinance Non Tbk dari Economic Review 2 November

29 PERISTIWA PENTING Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 9 Januari 2017 Peresmian Kantor Cabang Madiun (MTF) meresmikan kantor baru cabang Madiun yang berlokasi Jl. Mayjend Sungkono No 31 Madiun Pada momen ini hadir Direktur Marketing MTF Harjanto Tjitohardjojo, Kepala Wilayah Regional VII Bragent Tambunan, dan Kepala Cabang Madiun Supriyono. 6 Februari 2017 Perayaan HUT MTF Ke-8 MTF merayakan hari jadi yang ke- 8 dan dihadiri oleh Direksi beserta jajaran manajemen dan karyawan Head Office. Pada kesempatan ini juga dilaksanakan graduation Management Trainee (MT) angkatan ke-2. Tata Kelola Perusahaan 8 Februari 2017 Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2017 Perusahaan melaksanakan kegiatan tahunan Rakernas yang diikuti oleh jajaran Komisaris, Direksi, dan semua manajer. Rakernas tahun 2017 dilaksanakan di Novotel Tangerang. 13 Februari 2017 Peresmian Manager Development Program Peresmian Manager Development Program (MDP) yang dilakukan di Head Office lantai 3A, oleh Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo. 27

30 PERISTIWA PENTING Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis 27 Maret April 2017 Peresmian Kantor Cabang Mamuju, Luwuk dan Kotamobagu (MTF) perusahaan pembiayaan lokal terkemuka di Indonesia memperluas jaringan untuk melayani nasabah di Sulawesi dengan meresmikan tiga kantor baru di Sulawesi. Ketiga kantor cabang tersebut yakni Kotamobagu, Luwuk, dan Mamuju. Momen bersejarah ini diresmikan langsung oleh Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo. MTF Autofiesta Makassar MTF kembali melakukan kegiatan MTF Autofiesta dan kali ini dilakukan di kota Makassar. Pembukaan acara diresmikan oleh Direktur MTF Harjanto Tjitoharjojo. 2 Agustus 2017 Press Conference BSM OTO Mandiri Tunas Finance dan Bank Syariah Mandiri mengadakan kegiatan press conference bertajuk BSM OTO, dimana MTF merupakan joint partner dari program ini. Deputi Direktur MTF William Francis Indra selaku Deputi Direktur hadir dalam press conference tersebut. 10 Agustus 2017 Partisipasi dalam GIIAS 2017 Kegiatan GAIKINDO Indonesia International Autoshow (GIIAS) 2017 merupakan kegiatan otomotif terbesar di Indonesia. MTF ikut serta dalam kegiatan ini dengan memberikan program-program special seperti bunga 2,55% dan tenor sampai dengan 7 tahun. 28

31 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 18 Agustus 2017 Peringatan HUT RI Menyambut kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 62, MTF menggelar perlombaan di Head Office yang diikuti oleh seluruh divisi. 29 Agustus 2017 MTF Raih Indonesia Multifinance Awards 2017 menerima penghargaan Indonesia Multifinance Awards 2017 dari Economic Review. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus di Singapura. Direktur Utama Ignatius Susatyo Wijoyo hadir dalam acara penyerahan dan menerima penghargaan tersebut. Tata Kelola Perusahaan 30 Agustus 2017 Partisipasi dalam Pekan Olahraga Bank Mandiri Sebagai salah satu anak perusahaan Bank Mandiri, MTF berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Olahraga Bank Mandiri. Pembukaan acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2017 di Plasa Mandiri. 3 September 2017 Partisipasi dalam Hari Pelanggan Nasional MTF berpartisipasi dalam acara Hari Pelanggan Nasional yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri bersama perusahaan anak lainnya. 29

32 PERISTIWA PENTING Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis September 2017 Pembukaan Cabang Jayapura, Sorong dan Ambon (MTF) meperluas jaringan untuk melayani nasabah dengan membuka tiga kantor baru di wilayah Indonesia bagian Timur. Ketiga kantor cabang tersebut diresmikan oleh Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo, masing-masing di Jayapura (26 September 2017), Sorong (29 September 2017), dan Ambon (30 September 2017). 26 Oktober 2017 Board Forum Perusahaan Anak Mandiri Group Mandiri Tunas Finance mendapat kepercayaan untuk menggelar kegiatan triwulanan yaitu Board Forum periode Triwulan III Kegiatan ini diselenggarakan di Plaza Mandiri dan diikuti oleh jajaran Direksi dan Komisaris dari semua anak perusahaan dari Bank Mandiri 31 Oktober November 2017 MTF Menerima GCG Award 2017 dari Warta Ekonomi menerima penghargaan bergengsi dari Warta Ekonomi, yaitu Indonesia Good Corporate Governance Award Penghargaan diterima oleh Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo. MTF Hadir dalam Pekan Otomotif Surabaya 2017 berpartisipasi dalam Pekan Otomotif Surabaya (POS) 2017 sebagai satu-satunya official leasing. Direktur MTF Harjanto Tjitoharjojo hadir dalam pembukaan kegiatan ini. 30

33 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 15 November 2017 Penandatanganan Kerjasama MTF dengan PT Putra Perkasa Abadi bersama PT Putra Perkasa Abadi melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dalam bidang pembiayaan yang dihadiri oleh perwakilan dari Bank Mandiri. 30 November 2017 MTF Raih Warta Ekonomi Netizen Award 2017 meraih Warta Ekonomi Netizen Award 2017 untuk kategori perusahaan pembiayaan yang digelar oleh Majalah Warta Ekonomi. Penghargaan diterima oleh Direktur MTF Arya Suprihadi. Tata Kelola Perusahaan 19 Desember 2017 Good Corporate Governance Award 2017 dari IICG dan SWA Sebagai wujud penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, MTF menerima Good Corporate Governance 2017 dari The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa. Dalam ajang penghargaan tersebut, MTF mendapatkan predikat sebagai Trusted Company based on Corporate Governance Perception Index (CGPI). 31

34 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Berdasarkan data yang dirilis oleh Gaikindo, pertumbuhan penjualan mobil baru di tahun 2017 tumbuh sebesar 1,7% Jika dibandingkan dengan tahun 2016 angka tersebut tidak mengalami peningkatan yang signifikan di mana pada tahun lalu tingkat pertumbuhan penjualan kendaraan baru tercatat sebesar 4,5%. 32

35 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 02 Laporan Manajemen 33

36 Laporan Dewan Komisaris Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Sepanjang tahun buku 2017, Dewan Komisaris telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai ketentuan yang berlaku. Dewan Komisaris juga mengapresiasi langkah-langkah yang dijalankan Perusahaan dalam rangka menjaga tren pertumbuhan usaha secara baik. Di tengah tantangan yang begitu besar di sektor pembiayaan kendaraan seperti yang dijalankan oleh PT Mandiri Tunas Finance (MTF), tentu akan membawa pengaruh terhadap strategi pengelolaan usaha yang dijalankan. Perusahaan dengan target yang dimiliki tentunya dituntut untuk dapat optimal dan berupaya sebaik mungkin merealisasikan pertumbuhan bisnis secara signifikan. Dewan Komisaris Perseroan selaku organ yang memiliki kewenangan dalam melakukan kegiatan pengawasan dan pemberian saran hadir dalam rangka melakukan check and balances pengelolaan usaha agar Direksi mampu merealisasikan target usahanya dengan baik serta tetap mengusung prinsip kehati-hatian. Sepanjang tahun buku 2017, Dewan Komisaris telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai pada ketentuan yang berlaku. Dewan Komsiaris juga mengapresiasi langkah-langkah yang dijalankan Perusahaan dalam rangka menjaga tren pertumbuhan usaha secara baik. Untuk lebih lanjut, melalui laporan ini saya mewakili seluruh jajaran Dewan Komsiaris akan menyampaikan pandangan-pandangan terkait dengan pelaksanaan kegiatan pengurusan Perusahaan yang dilakukan Direksi secara lengkap guna memberikan informasi yang menyeluruh kepada pemangku kepentingan. Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, PENILAIAN KINERJA DIREKSI DAN DASAR PENILAIANNYA Berdasarkan hasil laporan kinerja Perseroan di tahun 2017, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi beserta jajarannya telah mampu mengoptimalkan kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Recana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Ditengah Kondisi makro ekonomi serta industri yang masih belum sepenuhnya stabil, Direksi telah mampu mempertahankan kinerja dengan sebaik-baiknya melalui kebijakan-kebijakan strategis yang diambil. Kinerja Keuangan Dari aspek keuangan, kinerja Perusahaan di tahun 2017 dari aspek laba bersih berhasil membukukan sebesar Rp350 miliar angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4,4% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp335 miliar. Dari segi aset, liabilitas dan ekuitas dalam laporan posisi keuangan 2017, Perseroan berhasil membukukan aset sebesar Rp14,7 triliun meningkat sebesar 29,2% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp11,4 triliun. Peningkatan aset Perseroan disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen sebesar 17,8% atau senilai Rp36,8 triliun sebagai 34

37 Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan 35

38 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis indikator keberhasilan kinerja penjualan yang dilakukan Perusahaan sepanjang tahun buku. Jumlah liabilitas Perusahaan di tahun 2017 tercatat sebesar Rp13,0 triliun atau setara dengan peningkatan sebesar 30,6% dari jumlah liabilitas tahun 2016 sebesar Rp9,9 triliun Peningkatan jumlah liabilitas disebabkan oleh kenaikan bank loan sebesar 46,4% atau senilai Rp8,2 triliun dibandingkan tahun Sedangkan dari sisi ekuitas, jumlahnya di tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 20,0% atau senilai Rp1,8 triliun dari jumlah ekuitas di tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp1,5 triliun. PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA YANG DISUSUN DIREKSI DAN DASAR PENILAIANNYA Direksi masih berharap kinerja di segmen fleet akan masih tetap tumbuh secara positif serta pemanfaatan pipeline nasabah KKB yang masih akan ditindaklanjuti di tahun selanjutnya. Dari paparan tersebut serta mengingat keberhasilan yang dicapai dar strategi usaha yang dilakukan di tahun 2017, Dewan Komisaris berpandangan bahwa strategi tersebut akan sangat baik bagi kinerja Perseroan di tahun mendatang. Direksi juga tidak melupakan strategi peningkatan volume pembiayaan di segmen retail. Dalam RKAP 2018, Direksi menargetkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritail dengan angka yang optimis dan menjaga rasio Non Performance Financing (NPF) sesuai dengan NPF industri. Dengan demikian, Dewan Komisaris menilai bahwa Perseroan memiliki prospek yang baik dalam menghadapi tantangan di tahun buku PANDANGAN ATAS PENERAPAN GCG Dewan Komisaris senantiasa mendorong terwujudnya peningkatan kualitas Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corpoate Governance/GCG) di Perusahaan. Melalui peran pengawasan yang dimiliki, kami berupaya sebaik mungkin memberikan arahan bagi pengembangan infrastruktur dan soft structure tata kelola di lingkungan Perusahaan, melakukan pemenuhan atas kepatuhan yang berlaku serta menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian. Dewan Komisaris menilai, Direksi di tahun 2017 telah mampu melaksanakan arahan atas peningkatan kualitas penerapan GCG dengan baik. Hal tersebut tercermin dalam assessment yang dilakukan oleh Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG), dimana MTF memperoleh skor sebesar 79,68 dengan peringkat Terpercaya. PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris menilai Komite-Komite yang ada seperti Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah berjalan dengan baik dalam mendukung kinerja pengawasan ataupun wewenang yang kami lakukan. Komite Audit secara berkala telah melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan dan operasional Perseroan serta melakukan pertemuan dengan Auditor Internal guna mengumpulkan data sebagai bahan evaluasi Dewan Komisaris dalam rapat gabungan terkait laporan kinerja yang disampaikan Direksi. Sedangkan Komite Manajemen Risiko juga beperan aktif dalam memberikan masukan terkait pemetaan risiko usaha dan upaya mitigasi yang dilakukan serta masukan terkait perbaikan yang diperlukan. Untuk Komite Nominasi dan Remunerasi, telah memberikan masukan dalam penetapan remunerasi Direksi di tahun buku PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS Di tahun 2017, terjadi perubahan terhadap komposisi Dewan Komisaris. Perubahan tersebut antara lain adalah pergantian Komsiaris Utama Perseroan yang semula dijabat oleh Bapak Anton Setiawan digantikan oleh saya, Rico Adisurja Setiawan. Selanjutnya untuk anggota Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Ibu Sarastri Baskoro dan Bapak Hanifah Purnama masing-masing digantikan oleh Bapak Harry Gale dan Bapak Ravik Karsidi yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 April 2017 dengan demikian susunan Dewan Komisaris Perseroan di tahun buku 2017 terdiri dari: Komsiaris Utama : Rico Adisurja Setiawan Komisaris Independen : Ravik Karsidi Komsiaris : Harry Gale 36

39 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen dari kiri ke kanan : Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama Ravik Karsidi Komisaris Independen Harry Gale Komisaris APRESIASI Dengan berakhirnya laporan ini, saya mewakili seluruh jajaran Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham atas kepercayaan dan arahan yang diberikan selama tahun buku Terima kasih juga disampaikan kepada Direksi Perusahaan atas dedikasi dan kerja keras yang dicurahkan dalam membangun perencanaan bisnis MTF secara strategis serta upaya terbaik dalam merealisasikan target yang ditetapkan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada segenap insan MTF atas integritas yang diberikan dalam rangka mewujudkan visi binis Perseroan. Semoga apa yang kita raih bersama di tahun ini menjadi landasan kuat bagi peningkatan kinerja Perseroan di tahun-tahun mendatang secara berkelanjutan. Terima kasih tentunya tidak lupa saya sampaikan kepada seluruh konsumen atas loyalitas yang diberikan. Semoga layanan atas fasilitas pembiayaan yang kami hadirkan menjadi yang terbaik serta bermanfaat untuk anda. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Hormat Saya, Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama 37

40 Laporan DIREKSI Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Tahun 2017, Perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp350 miliar, naik 4,4% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp335 miliar. Kinerja bisnis Mandiri Tunas Finance di tahun 2017 yang kami capai berhasil menjadi catatan yang membanggakan bagi Perusahaan. Ketekunan dan kerja keras yang kami lakukan merupakan hasil dari komitmen yang tidak hanya kami tujukan bagi kepentingan Perusahaan namun juga kepada seluruh pemangku kepentingan baik itu konsumen, regulator, mitra bisnis dan tentunya masyarakat sekitar yang secara tidak langsung mendukung kegiatan usaha yang kami lakukan. Bersama laporan tahunan ini, saya mewakili seluruh jajaran Direksi dan manajemen MTF akan menyampaikan laporan kinerja Perusahaan terkait realisasi dan perkembangan yang terjadi. Melalui laporan Direksi maupun laporan yang kami sampaikan secara keseluruhan dalam buku Laporan Tahunan PT Mandiri Tunas Finance 2017, kami tentunya berharap informasi yang disajikan dapat memenuhi prinsip-prinsip keterbukaan dan akuntabilitas sesuai pada mekansime pelaporan yang ditetapkan. Selain itu, kami juga hadirkan informasi-informasi tambahan guna membangun awareness masyarakat bahwa terdapat banyak hal yang kami lakukan dalam menciptakan pengelolaan usaha terbaik yang berimplikasi tidak hanya bagi internal Perusahaan namun juga secara eksternal. Dengan informasi yang disajikan secara komprehensif, kami tentunya mengharapkan timbal balik berupa masukan, saran, arahan bahkan ide yang positif dari seluruh pemangku kepentingan demi membangun pencapaian kinerja yang semakin lebih baik di masa mendatang. Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN Kebijakan Strategis Berdasarkan data yang dirilis oleh GAIKINDO, pertumbuhan penjualan mobil baru di tahun 2017 tumbuh sebesar 1,7% Jika dibandingkan dengan tahun 2016 angka tersebut tidak mengalami peningkatan yang signifikan di mana pada tahun lalu tingkat pertumbuhan penjualan kendaraan baru tercatat sebesar 4,5%. Dari data tersebut, dapat disimpulkan pertumbuhan penjualan kendaraan baru sepanjang 2017 mengalami stagnansi. Salah satu indikator yang melatarbelakangi hal ini yaitu masih tingginya Non-Performing Loan (NPL) yang secara timbal-balik berpengaruh pada proses pembiayaan kendaraan seperti proses survei yang lebih lama dan ketat ditambah dengan penetapan down payment yang besar. Tingkat NPL cukup berpengaruh bagi tingkat penjualan mobil baru mengingat secara komposisi cash-credit, penjualannya masih didominasi oleh mekansime pembelian dengan menggunakan jasa pembiayaan (credit). Meski demikian, angka pertumbuhan portofolio kredit MTF di tahun 2017 berhasil meraih market share sebesar 14,2%. Pertumbuhan tersebut berhasil dibukukan MTF melalui optimalisasi target konsumen commercial yang diperoleh dari nasabah Bank Mandiri. Optimalisasi pasar melalui nasabah Bank Mandiri didorong oleh membaiknya harga komoditas seperti sawit dan batu bara. Dengan kembali menggeliatnya 38

41 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan 39

42 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis komoditas, hal tersebut berimplikasi pada tingginya permintaan kebutuhan alat produksi termasuk alat berat dan kendaraan dalam mendukung kegiatan produksi. Strategi dan fokus Perusahaan dalam memaksimalkan kebutuhan dari konsumen commercial nyatanya membuahkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan MTF dalam memaksimalkan potensi yang ada dilatarbelakangi oleh analisis pasar yang komprehensif serta tumbuhnya pipeline kreditur potensial yang berasal dari sektor komoditas. Pada dasarnya kreditur tersebut merupakan nasabah yang dari segi profil bisnis memiliki kemampuan bertahan dari fase penurunan harga komoditas di tahun-tahun sebelumnya. Dengan profil tersebut, selain memudahkan proses pembiayaan yang dipersyaratkan, bagi MTF hal ini juga mampu memperkecil profil risiko pembiayaan yang dilakukan oleh MTF sehingga mitigasi atas risiko NPL dapat ditekan. Selain kemampuan Perusahaan dalam memaksimalkan target konsumen pembiayaan, MTF juga melakukan ekspansi usaha dengan mendirikan cabang-cabang di beberapa daerah di Indonesia Timur. Di tahun 2017, Perusahaan mendirikan 3 (tiga) cabang yaitu di Papua, Sorong dan Ambon. Pendirian ketiga cabang tersebut tidak terlepas dari potensi membaiknya harga komoditas dan agenda event tahunan yang akan dilaksanakan mengikuti kebutuhan pembiayaan kendaraan maupun alat berat di wilayah tersebut. Di tahun 2017, dalam memaksimalkan kinerja usaha Perusahaan juga melakukan inisiatif strategis melalui pengembangan produk pembiayaan baru di segmen multiguna dengan melakukan penggalian terhadap database melalui refinancing dan top up. Sedangkan di segmen kompetensi bisnis, Perusahaan bekerja sama dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berperan sebagai servicing agent dalam membantu melakukan survei kepada nasabah, membantu proses kredit dan membantu nasabah menghubungkan dengan dealer. Dalam kerja sama ini, MTF berupaya mengoptimalisasi kompetensi yang dimiliki dalam membantu perbankan maupun jasa keuangan lainnya yang belum memiliki fasilitas pembiayaan kendaraan untuk melengkapi kebutuhan nasabahnya. Laporan Kinerja Keuangan Dari aspek keuangan, kinerja Perusahaan di tahun 2017 dari aspek laba bersih berhasil membukukan sebesar Rp350 miliar angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4,4% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp335 miliar. Dari segi aset, liabilitas dan ekuitas dalam laporan posisi keuangan 2017, Perseroan berhasil membukukan aset sebesar Rp14,7 triliun meningkat sebesar 29,2% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp11,4 triliun. Peningkatan aset Perseroan disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen sebesar 17,8% atau senilai Rp36,8 triliun sebagai indikator keberhasilan kinerja penjualan yang dilakukan Perusahaan sepanjang tahun buku. Jumlah liabilitas Perusahaan di tahun 2017 tercatat sebesar Rp13,0 triliun atau setara dengan peningkatan sebesar 30,6% dari jumlah liabilitas tahun 2016 sebesar Rp9,9 triliun Peningkatan jumlah liabilitas disebabkan oleh kenaikan bank loan sebesar 46,4% atau senilai Rp8,2 triliun dibandingkan tahun Sedangkan dari sisi ekuitas, jumlahnya di tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 20,0% atau senilai Rp1,8 triliun dari jumlah ekuitas di tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp1,5 triliun. Perbandingan antara Hasil dan Target Di awal tahun buku, Perusahaan menetapkan target kerja serta anggaran yang didalamnya mencakup aspek operasional, keuangan dan pendukung bisnis lainnya. Dalam Anggaran Perusahaan, target pembiayaan perusahaan yaitu sebesar Rp 20 triliun dan realisasi di tahun buku sebesar Rp22,2 atau terpenuhi sebesar 111,0% dari target yang ditetapkan. Dari laporan keuangan target laba bersih adalah sebesar Rp356 miliar atau mencapai 98,3% dari perolehan laba bersih 2017 sebesar Rp350 miliar. Kendala yang Dihadapi Perjalanan bisnis MTF di tahun 2017 tentunya dihadapkan dengan beragam tantangan dan kendala yang ada yang berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan. Kendala-kendala yang kami hadapi tentunya terkait erat dengan dinamika usaha di sektor penjualan dan pembiayaan kendaraan, kredit multiguna aspek lainnya yang menjadi dinamika di industri yang kami jalankan. Adapun kendala yang kami hadapi yaitu adanya penurunan produksi mobil dalam negeri sebesar 0,7% pada semester I Hal ini dikarenakan beberapa agen pemegang merek mobil membuka pabrik baru.gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merevisi target penjualan mobil domestik Pada awal 2017 lalu GAIKINDO memasang 1,1 juta unit, tapi dengan adanya penurunan tren di pasar, target tersebut menjadi 1,07 juta unit. Penyebabnya komoditas tambang yang baru mulai membaik serta ekonomi baru mulai menggeliat. Penurunan daya beli masyarakat di Tahun 2017 juga menjadi kendala yang dihadapi oleh MTF. Disebutkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2017 tumbuh melambat ke angka 4,93%, bila dibandingkan tiga bulan sebelumnya 4,95%. Melambatnya konsumsi ini karena kelas menengah ke atas melakukan perubahan gaya belanja dan mengalihkan banyak uang ke tabungan atau investasi. 40

43 ANALISIS PROSPEK USAHA Menghadapi tahun 2018 dan tahun-tahun berikutnya, MTF optimistis akan terus dapat tumbuh dan berkembang, yang didukung dengan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) penjualan mobil di tahun 2018 akan meningkat sebesar 4,6%. Berdasarkan data GAIKINDO, di tahun 2017 lalu penjualan mobil secara total sudah mencapai unit kendaraan, naik 1,6 persen dari tahun Sementara itu, di tahun ini angkanya diprediksi naik 4,6 persen di angka unit kendaraan. Kondisi pertumbuhan aset dan piutang pembiayaan untuk industri pembiayaan sudah menunjukkan adanya tren pertumbuhan positif, kualitas piutang pembiayaan pada Desember 2017 masih terjaga dengan baik, dimana nilai Non Performing Financing Netto tercatat sebesar 2,96%. Begitu juga dengan beberapa pemerintah daerah saat ini telah menunjukkan keseriusannya dalam mendorong pengembangan usaha kecil, mikro dan menengah melalui pendidirian UMKM Center dan pembentukan Tim Percepatan Akselerasi Keuangan Daerah (TPAKD), serta melalui kebijakan penyediaan dana bergulir yang menjadi peluang bagi industri. PERKEMBANGAN PENERAPAN GCG Direksi Perseroan terus berupaya dalam mendorong peningkatkan kualitas penerapan tata kelola usaha yang baik (GCG) secara berkesinambungan. Peningkatan tersebut dilakukan sebagai upaya Perseroan dalam meningkatkan aktivitas pengawasan pengelolaan usaha dalam rangka melindungi kepentingan seluruh pemangku kepentingan melalui prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Dalam praktiknya, tujuan-tujuan tersebut telah diinternalisasi oleh Perseroan melalui road map tata kelola usaha yang muatannya terdiri dari taget dan tahapan pengembangan yang akan dicapai. Perseroan sendiri memiliki visi bahwa penerapan GCG di Perseroan tidak hanya dilakukan dalam rangka pemenuhan atas infrastruktur maupun soft structure tata kelola baik yang diwajibkan dan yang dibutuhkan namun juga menempatkan GCG sebagai budaya di Perseroan yang tertanam di masingmasing PERWIRA MTF di berbagai tingkatan. Dengan visi tersebut, pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan akan terbangun secara proposional. Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Di tahun 2017, Perseroan melakukan beberapa pengembangan yang dilakukan meliputi program dalam bentuk-bentuk dengan istilah yang berbeda seperti re-engineering, restrukturisasi, transformasi, flatening, downsizing, dan rightsizing. Semua program tersebut dihasilkan dari penerapan sebuah konsep untuk mengelola perubahan yang disebut manajemen perubahan. Pengembangan tersebut selain mengacu pada road map GCG yang ditetapkan juga disempurnakan dengan menindaklanjuti beberapa rekomendasi yang dikeluarkan dalam assessment GCG di tahun Di tahun 2017, berdasarkan assessment yang dilakukan oleh Institute for Corporate Governance terdapat 3 rekomendasi yang diberikan dalam rangka perbaikan mekanisme tata kelola usaha yaitu : 1. Aspek Struktur Tata Kelola (Governance Structure) 2. Aspek Proses Tata Kelola (Governance Process) 3. Aspek Hasil Tata Kelola (Governance Outcome) Dari rekomendasi yang diberikan, area perbaikan terdapat pada Governance Structure dan Governance Process. Evaluasi Tata Kelola Perusahaan Dalam assessment yang dilakukan oleh Institute for Corporate Governance, Perseroan memperoleh skor sebesar 79,68 dengan peringkat Terpercaya atau mengalami kenaikan sebesar 0,88% dari assessment yang dilakukan di tahun sebelumnya. Dalam assessment yang dilakukan nilai yang diperoleh oleh masing-masing aspek adalah: 1. Aspek Struktur Tata Kelola = 26,14 2. Aspek Proses Tata Kelola = 26,85 3. Aspek Hasil Tata Kelola = 26,69 Dari hasil penilaian di atas, capaian pelaksanaan GCG pada 3 (tiga) organ utama Perseroan keterpenuhan dari masingmasing bobot persentase yaitu 1. Aspek Struktur Tata Kelola = 32,72 2. Aspek Proses Tata Kelola = 33,64 3. Aspek Hasil Tata Kelola = 33,64 Jika dilihat secara lebih dalam, pencapaian atas ketiga organ utama Perseroan membuktikan bahwa internalisasi GCG di lingkungan Perseroan berjalan dengan baik dan seimbang. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 41

44 Capaian atas penerapan GCG di lingkungan Perseroan juga diakui oleh pihak eksternal salah satunya memperoleh peringkat 3 (tiga) dengan nilai 91,56 (Platinum) untuk kategori Perusahaan Multifinance Non Tbk yang diberikan oleh Indonesia Good Corporate Governance Award-III tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Economic Review. Kepatuhan Terkait kepatuhan, di tahun 2017 Perseroan telah melakukan pemenuhan atas regulasi yang berlaku di dunia usaha dan regulasi yang secara spesifik mengatur tentang ruang lingkup kegiatan usaha untuk sektor Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) yaitu: No Jenis Aturan Nama Peraturan Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 / POJK.01 / 2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13 / POJK.03 / 2017 Tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36 / SEOJK.03 / 2017 Tentang Tata Cara Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38 / SEOJK.01 / 2017 Tentang Pedoman Pemblokiran Secara Serta Merta Atas Dana Nasabah di Sektor Jasa Keuangan yang Identitasnya Tercantum Dalam Daftar Terduga dan Organisasi Terorisme Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 76/POJK.07/2016 Tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Bagi Konsumen dan/atau Masyarakat Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30 / SEOJK.07 / 2017 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37 / SEOJK.05 / 2017 Tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Industri Keuangan Non Bank Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31 / SEOJK.07 / 2017 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Dalam Rangka Meningkatkan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan PELAKSANAAN KEGIATAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN Perusahaan tentunya menyadari bahwa program tanggung jawab sosial yang dijalankan masih perlu terus ditingkatkan. Dari segi kegiatan, Perusahaan berupaya untuk memfokuskan tanggung jawab sosial pada aspek pendidikan. Di tahun 2017, bentuk kegiatannya meliputi pemberian donasi alat kelengkapan sekolah baik yang ditujukan secara personal maupun dalam bentuk penyediaan fasilitas. Selain itu, secara rutin Direksi Perseroan melakukan kunjungan memberikan kuliah umum di berbagai universitas yang ada di Indonesia. Kegiatan kuliah umum dengan menjadi pembicara di berbagai universitas selain bertujuan sebagai sharing knowledge dan memberikan wawasan kepada mahasiswa terkait ruang lingkup dan dinamika bisnis pembiayaan secara timbal-balik juga mampu memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis MTF ke depan. PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI Di tahun 2017, komposisi Direksi tidak mengalami perubahan. Komposisi Direksi Perusahaan saat ini telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada 10 April 2017 di mana susunannya terdiri dari: Direktur Utama : Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur : Harjanto Tjitohardjojo Direktur : Arya Suprihadi APRESIASI Dengan berakhirnya laporan ini, selaku Direktur Utama Perusahaan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak atas terjalinnya komunikasi yang baik dan terbuka selama ini. Efektivitas komunikasi dalam rangka pengelolaan Perusahaan nyatanya mampu membuka paradigma yang luas dan mendorong masing-masing pihak di tataran manajemen bersama mengelola kinerja usaha dengan sebaik-baiknya. 42

45 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen dari kiri ke kanan : William Francis Indra Deputy Direktur Albertus Henditrianto Deputy Direktur Harjanto Tjitohardjojo Direktur Arya Suprihadi Direktur Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Bonifatius Perana Citra Ketaren Deputy Direktur Dengan demikian, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami selama ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Dewan Komisaris atas pandangan, arahan serta masukan dalam rangka pengelolaan usaha maupun perencanaan pengembangan bisnis MTF yang lebih modern serta jaringan yang lebih luas seiring dengan perkembangan kapasitas dan kapabilitas bisnis MTF. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada segenap jajaran Manajemen hingga staf yang telah memberikan dedikasi tanpa batas dalam menjalankan roda kegiatan usaha MTF secara baik dan tetap menjunjung tinggi kode etik dan nilai-nilai integritas Perusahaan. Tanpa hal tersebut, MTF tentunya akan sulit membangun kinerja usaha terbaiknya serta mengikis kredibilitas Perusahaan di mata masyarakat. Dan terakhir, kami juga mengucapkan terima kasih kepada konsumen atas loyalitas dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Dengan penuh rasa bangga MTF akan selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan yang ada serta semaksimal mungkin memberikan pengalaman yang berbeda bagi seluruh konsumen dalam memperoleh fasilitas pembiayaan kendaraan dan multiguna. Hormat Saya, Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama 43

46 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, MTF saat ini didukung dengan 99 Kantor Cabang dan 20 Kantor Satelit yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. 44

47 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 03 Profil Perusahaan 45

48 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Identitas Perusahaan Nama Perusahaan Perubahan Nama Perusahaan Bidang Usaha Produk dan Jasa Status Perusahaan Tanggal Pendirian Akte Pendirian Modal Dasar dan Modal Disetor Kepemilikan Jumlah karyawan PROFIL PERUSAHAAN PT Tunas Financindo Corporation (1989) PT Tunas Financindo Sarana (2000) Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan, di mana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan multiguna, dan kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Pembiayaan kendaraan bermotor kepada retail dan perusahaan meliputi mobil baru, motor besar, kendaraan niaga dan alat-alat berat serta pembiayaan multiguna Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk 17 Mei 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation Akta Pendirian No.262 tanggal 17 Mei 1989 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta. Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia C HT 89 tanggal 1 Juni Berita Negara Republik Indonesia No.57 tanggal 18 Juli 1989, Tambahan No Rp (Modal Dasar) Rp (Modal Disetor) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (51%) PT Tunas Ridean Tbk (49%) orang 46

49 Alamat Kantor Pusat Jumlah Kantor Cabang Jumlah Kantor Satelit Nominal harga Saham Bursa Pencatatan Obligasi Kode Efek Tanggal Pencatatan Obligasi Rating Obligasi dan Rating Perusahaan Sekretaris Perusahaan Pelayanan Pelanggan dan Waktu Pelayanan Jaringan Media Sosial Graha Mandiri Lt.3A, Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta Telepon: (62-21) Fax : (62-21) corporate.secretary@mtf.co.id Website : 99 Kantor cabang 20 Kantor Satelit Rp100 per saham Bursa Efek Indonesia TUFI Obligasi Mandiri Tunas Finance VI tahun 2011: 20 Mei 2011 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I tahun 2013: 7 Juni 2013 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II tahun 2014: 26 Mei 2014 Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III tahun 2015: 28 Mei 2015 Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I tahun 2015: 11 Desember 2015 Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap II tahun 2016: 1 Juni 2016 Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap III tahun 2016: 7 Oktober 2016 PT Pefindo Rating Obligasi: idaa+ (Double A+) Rating Perusahaan (Nasional): id AA+ (Double A+; Stable Outlook) PT Fitch Rating Rating Perusahaan (Nasional): AA (idn); Stable Outlook Citra Judith Lupitadevi Graha Mandiri Lt.3A Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta Indonesia Telepon : (62-21) Fax : (62-21) corporate.secretary@mtf.co.id customer.service@mtf.co.id Telepon (care center) : Jam Operasional : Senin-Jumat : WIB Facebook Fanpage : MTFAutoLoan Twitter Youtube : MTF AutoLoan Instagram Google Plus : MTF AutoLoan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 47

50 Sekilas Mandiri Tunas Finance Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Dengan dukungan dua entitas usaha besar yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di sektor perbankan dan PT Tunas Group Tbk di sektor Penjualan Kendaraan menjadikan MTF sebagai Perusahaan yang kuat dan terpercaya dalam menjalankan kegiatan bisnis secara berkelanjutan. Rekam jejak Perusahaan dimulai pada tahun 1989 melalui pendirian PT Tunas Financindo Corporation yang bergerak di bidang usaha pemberian fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor yang awalnya dikhususkan bagi konsumen dari jaringan Dealer yang dimiliki oleh Grup Tunas Ridean. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan portofolio bisnis, PT Tunas Financindo Corporation melakukan pergantian nama di tahun 2000 menjadi PT Tunas Financindo Sarana. Sejak pendirian awal hingga tahun 2009, kepemilikan saham Perseroan dimiliki oleh Grup PT Tunas Ridean Tbk yang saat ini merupakan grup otomotif independen terbesar dengan lebih dari 100 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Di tahun 2009, Perseroan mengambil langkah strategis dalam rangka pengembangan usaha memperluas jangkauan pasar serta memperkuat struktur permodalan agar mampu mengoptimalkan potensi untuk bersaing di industri pembiayaan otomotif Indonesia. Langkah yang dilakukan adalah dengan diakuisisinya Perusahaan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai salah satu Perusahaan BUMN di bidang Perbankan dengan jaringan usaha yang luas dan nasabah yang besar. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan akuisisi sebesar 51% saham dari Grup Tunas Ridean serta mengubah nama PT Tunas Financindo Sarana menjadi PT Mandiri Tunas Finance dan diikuti dengan perubahan logo Perusahaan. Dengan akuisisi tersebut, persentase saham PT Tunas Ridean Tbk menjadi sebesar 49%. Dengan perubahan tersebut serta hadirnya 2 (dua) entitas bisnis besar di industri otomotif serta pebankan dan jasa keuangan, Perseroan dituntut untuk selalu tumbuh secara progresif dan berklanjutan serta menjadi perusahaan pembiayaan yang terpercaya di Indonesa dan mampu menjadi pemimpin pasar di segmennya. Dengan perubahan tersebut, Perseroan langsung melakukan akselerasi bisnis dengan melakukan pengembangan-pengembangan yang dibutuhkan. Upaya ini mencapai hasil yang luar biasa dengan pertumbuhan jumlah kantor cabang yang semula tercatat sebanyak 33 kantor cabang menjadi 91 kantor cabang serta 21 kantor satelit yang tersebar di 28 provinsi di seluruh Indonesia. Perkembangan ini tidak lepas dari konsistensi kinerja yang tetap fokus pada industri pembiayaan di sektor otomotif dan multiguna. Di segmen pembiayaan otomotif, Perseroan menghadirkan pembiayaan untuk mobil baru, motor besar, kendaraan niaga serta alatalat berat. Dalam menindaklanjuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/POJK.05/2014 guna menciptakan industri pembiayaan yang tangguh, kontributif, inklusif serta berperan dalam menjaga sistem keuangan yang stabil dan berkelanjutan Perseroan menghadirkan ragam pembiayaan lainnya yaitu pembiayaan multiguna di sektor pendidikan. 48

51 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Selain memanfaatkan sumber pendanaan dari perbankan dalam rangka pengembangan usaha, Perseroan juga menerbitkan dan mencatatkan Obligasi. Historis penerbitan obligasi Perseroan dimulai dari Obligasi I hingga tahun 2011 yang saat itu dicatatkan di Bursa Efek Surabaya sebelum akhirnya melebur dengan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia. Perseroan melakukan pencatatan obligasi di PT Bursa Efek Indonesia hingga Obligasi VI. Kemudian Perseroan juga melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I tahap II tahun 2015, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015, dan II Tahap II Tahun 2016 serta Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun Dengan upaya serta kerja keras yang dilakukan Perseroan selama ini, pada akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan. Hal tersebut tercermin dari hasil pemeringkatan Perseroan, di mana pada tahun 2003 PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idbbb+ (triple B plus) hingga menjadi idaa (double A) di tahun Kemudian Pefindo menetapkan kembali rating idaa (double A) pada tahun 2013, 2014, 2015 dan pada akhir tahun 2016 Perseroan mampu meningkatkan rating menjadi idaa+ (double A Plus). Rating efek yang baik ini kami harapkan dapat menekan biaya bunga yang berdampak pada strategi pengelolaan keuangan Perseroan yang menjadi lebih efisien sehingga dapat memacu kinerja usaha secara optimal. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di tahun 2017, kemampuan Perseroan dalam memaksimalkan pangsa pasar mobil baru tercatat 14,1% Penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 22,2 triliun. 49

52 Dengan memberikan fasilitas serta solusi pembiayaan mudah, inovatif dan kompetitif bagi para konsumen dalam membantu mewujudkan impian memiliki mobil baru, motor besar, pemenuhan kendaraan niaga maupun alat berat dalam mendukung kegiatan bisnis, pembiayaan dan sewa guna usaha serta mutiguna pendidikan, Perseroan tetap menomorsatukan pelayanan terhadap konsumen dalam hal memberi kemudahan apalagi didukung oleh kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan sumber daya manusia yang berkualitas serta fasilitas infrastruktur yang memadai. Di tahun 2018, Perseroan berencana untuk terus mengembangkan jaringan usaha dengan membuka 9 kantor cabang baru di daerah yang potensial untuk meningkatkan penetrasi market dan meningkatkan pangsa pasar. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Perusahaan Pembiayaan Otomotif Berorientasi kepada Pemenuhan Kredit Masyarakat Mengusung visi To Be The Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia Perseroan berupaya untuk memahami kebutuhan masyarakat terkait aspek pembiayaan dengan tidak hanya menghadirkan ragam produk pembiayaan namum juga dapat memberikan nilai tambah agar proses-proses yang ada dapat berjalan efektif dan efisien. Selain itu, aspek keterjangkauan juga terus kami perhatikan dengan melakukan perluasan area binis di seluruh Indonesia. Dengan demografis masyarakat Indonesia yang masih mengedepankan sektor komoditas dan Usaha Kecil dan Menegah (UKM), MTF dapat masuk dalam rangka memenuhi kebutuhan terkait modernisasi kendaraan maupun alat berat produksi dalam menunjang aktivitas niaga, sewa guna usaha dan kebutuhan lainnya. Hal tersebut menjadi potensi yang harus dimaksimalkan secara baik oleh MTF agar dapat menciptakan sinergi yang baik bagi aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia. Kinerja Terbaik Peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia menjadi kunci dalam mencapai target kinerja terbaik. Untuk itu Perseroan melakukan langkah-langkah untuk mewujudkan dan membentuk sumber daya manusia terbaik, antara lain dengan menyelenggarakan program Management Development Program (MDP) dan Management Trainee, program ini merupakan program pendidikan dan pelatihan untuk menjaring kandidat terbaik di internal Perseroan serta meningkatkan kompentensi sumber daya manusia untuk menjadi Future Leaders Perseroan yang memiliki loyalitas tinggi serta kapabilitas yang diharapkan. Selain itu, Perseroan juga melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan sistem serta prosedur operasional, menjunjung tinggi budaya Perwira Perseroan, meningkatkan kualitas kredit untuk menurunkan Non Performing Loan (NPL) serta melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir fraud. Kinerja Terbesar dan Terpercaya Perseroan secara berkelanjutan terus meningkatkan dan memperluas kerja sama dengan seluruh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor dan jaringan dealer serta showroom di seluruh wilayah kantor pemasaran Perseroan untuk meningkatkan pangsa pasar. Saat ini, Perseroan telah bekerja sama dengan hampir seluruh APM sehingga Perseroan dapat membiayai seluruh merek kendaraan yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan APM dan dealer yang sangat tinggi kepada Perseroan. Dengan adanya kerja sama tersebut, Perseroan dapat lebih banyak memberikan berbagai pilihan jenis kendaraan bermotor kepada konsumen serta mempermudah penetrasi pasar di berbagai wilayah kantor pemasaran Perseroan. 50

53 JEJAK LANGKAH Pendirian Perseroan dengan nama PT Tunas Financindo Corporation Perseroan membuka 2 (dua) Kantor Cabang yaitu Bandung dan Bogor Perseroan membuka 5 (lima) Kantor Cabang baru yaitu Bekasi, Tangerang, Surabaya, Depok, dan Semarang Analisis dan Pembahasan Manajemen 2004 Tata Kelola Perusahaan Perseroan membuka 8 (delapan) Kantor Cabang baru yaitu di Kelapa Gading (Jakarta Utara), Tasikmalaya, Medan, Tanjung Duren (Jakarta Barat), Surabaya I, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar Perseroan membuka 9 (sembilan) Kantor Perseroan membuka 2 Cabang baru yaitu Metro (Lampung), (dua) Kantor Cabang Tulang Bawang (Lampung), Tanggamus baru yaitu Kotabumi (Lampung), Palembang, Pekanbaru, (Lampung) dan Kalianda Fatmawati (Jakarta Selatan), Matraman (Lampung) (Jakarta Timur), Purwokerto, dan Banjarmasin Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 51

54 »» Perseroan membuka 1 (satu) Kantor Cabang baru yaitu di Jambi»» Perseroan memperoleh Investor Awards sebagai Perusahaan Multifinance Terbaik Tahun 2008 untuk kategori Aset di atas Rp2 triliun Rp4 triliun»» Pengambilalihan 51% saham Perseroan oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk.»» Perubahan nama Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Finance»» Perpindahan Kantor Pusat Perseroan ke Graha Mandiri Lantai 3A, Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis»» Perseroan membuka 9 (sembilan) Kantor Cabang baru yaitu di Batam (Kepulauan Riau), Bukittinggi (Sumatera Barat), Duri (Riau), Baturaja (Sumatera Selatan), Lubuklinggau (Sumatera Selatan), Cibubur (Jawa Barat), Bandarjaya (Lampung), Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan Tangerang 2 (Banten)»» Perseroan menerima penghargaan Indonesia Multifinance Award 2013 sebagai The Best of Good Corporate Governance for Multifinance Indonesia 2013 dari Majalah Business Review»» Perseroan menerima penghargaan Anugerah Business Review 2013 dari Majalah Business Review sebagai: The 3rd Best Non Listed Company of the Year 2013 The 3rd Best Finance Performance of the Year 2013 The 4th Best Human Capital of the Year The 5th Best Corporation for Risk Management of the Year »» PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan peringkat Perseroan dengan peringkat AA (idn); Stable Outlook»» PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menaikkan peringkat Perseroan beserta surat utang Obligasi VI Seri B, Seri C, dan Seri D Tahun 2011 yang semula peringkat ida+ (Single A Plus; Stable Outlook) menjadi idaa (Double A; Stable Outlook)»» Perseroan berhasil mencapai seluruh strategi inisiatif sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pemegang saham mayoritas yaitu pencapaian target-target market share, pendapatan, dan laba bersih »» Pemekaran Kantor Wilayah dari 6 Kantor Wilayah menjadi 9 Kantor Wilayah.»» Perseroan membuka 11 (sebelas) Kantor Cabang baru yaitu di Ujung Batu (Riau), Tanjung Pinang (Kep. Riau), Bontang (Kalimantan Timur), Cibinong (Jawa Barat), Rangkasbitung (Banten), Cikarang (Jawa Barat), Garut (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), Subang (Jawa Barat), Gresik (JawaTimur) dan Mojokerto (JawaTimur).»» Perseroan menerima 9 penghargaan Indonesia Multifinance Award 2014 dari Majalah Business Review sebagai: Best 1st Overall Best 1st Non Listed Company with asset > Rp5 T Best 1st GCG Best 1st Finance Best 1st Information Technology Best 2nd CSR Best 2nd Risk Management Best 3rd Human Capital The Best CEO»» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai salah satu Multifinance berpredikat Sangat Bagus dari Majalah Infobank di acara Infobank Multifinance Award 2014.»» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Trusted Company dalam implementasi Good Corporate Governance dari Majalah Swadan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 52

55 Perseroan membuka 13 (tiga belas) Kantor Cabang baru yaitu bumi Serpong Damai (Tangerang), Pecenongan (Jakarta Pusat), Denpasar, Pontianak, Kendari, Palangkaraya, Parepare (Sulawesi Selatan), Karawang, Tarakan (Kalimantan Timur), Kediri, Tegal, Bengkulu, dan Manado) »» Perseroan membuka 22 (dua puluh dua) Kantor Cabang baru yaitu Rantau Prapat (Sumatera Utara), Muara Bungo (Jambi), Padang, Pangkal Pinang, Banda Aceh, Sukabumi, Serang, Pondok Gede, Mampang Prapatan (Jakarta Selatan), Kebon Jeruk (Jakarta Barat), Tuban, Tanjung (Kalimantan Selatan), Palu, Madium, Jember, Gianyar, Kudus, Magelang, Mataram, Gorontalo, Bandung 2, dan WTC Mangga Dua (Jakarta Utara).»» Perseroan menerima penghargaan peringkat III Digital Multifinance Brand dari majalah Infobank dalam acara Infobank Digital Brand of The year 2011 Analisis dan Pembahasan Manajemen »» Perseroan membuka 5 Kantor cabang baru yaitu di Sintang, Sampit, Mamuju, Kotamobagu dan Kupang serta 20 kantor Satelit yang berlokasi di kantor-kantor Cabang Bank Mandiri.»» Perseroan memperoleh 10 penghargaan Indonesia Multifinance Award 2015 dari Majalah Business Review, diantaranya The Best of Multifinance Indonesia 2015.»» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori Excellent Company in Good Corporate Governance (GCG) Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2015.»» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori Car Leasing Silver Award 2015 Indonesia WOW Brand 2015.»» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori Multifinance dengan Aset Rp 5 Triliun s/d 10 Triliun predikat SANGAT BAGUS - Infobank Multifinance Award 2015.»» CEO Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Tokoh Finansial 2015 kategori Multifinance Company Majalah Investor Award 2015.»» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Indonesia Trusted Companies - Indonesia Most Trusted Companies Award GCG SWA 2015.» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Kategori Excellent Company in Good Corporate Governance (GCG) Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA) 2016.» Pembukaan 3 Kantor cabang di Bandung, Lebak Bulus dan luwuk dan 1 kantor satelit di Bandar Lampung» Perseroan memperoleh penghargaan sebagai Indonesia Trusted Companies - Indonesia Most Trusted Companies Award GCG SWA 2016.» Perseroan memperoleh penghargaan Karya Terbaik, Lembaga Pembiayaan Mobil Terprogresif Indonesia dari Mobilinanews.com» Perseroan mendapat penghargaan The 1st Best Subsidiaries, pada Subsidiaries Culture Execution Award 2015, Mandiri Excellent Award 2016» Perseroan memperoleh 8 penghargaan di Indonesia Multifinance Award 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review diantaranya : - The 1st Best Multifinance 2016 kategori Aset di atas Rp5T - The 1st Best Marketing 2016» Perseroan mendapatkan penghargaan sebagai : - Corporate Best Practice Implementation on ICT Multifinance 2016; dan - TOP ICT Leadership, pada Penghargaan Top IT & TELCO 2016 dari majalah I-Tech» Memperoleh kenaikan Rating dari Pefindo (Nasional) menjadi : idaa Mencatatkan lending sebesar Rp22,2 triliun, aset Rp14,7 triliun, dan laba bersih Rp350,2 miliar - Membuka kantor Cabang Banyuwangi, Ketapang, Sorong, Jayapura dan Ambon - Menerima penghargaan :»» Juara Umum I Aset > Rp 10 T Kelompok Perusahaan Non TBK IMA V 2017»» TOP Multifinance 2017 Aset > T TOP Multifinance Award 2017»» Multifinance yang berpredikat SANGAT BAGUS atas Kinerja Keuangan Selama Th 2016 Infobank 13th Multifinnace Awards 2017»» TOP Multifinance bidang Inklusi Keuangan 2017 TOP Multifinnace Award 2017»» Peringkat 3 Nilai 91,56 (Platinum) kategori : Perusahaan Multifinance Non Tbk IGCG Award III 2017»» The Most Popular Company Category Multifinance Indonesia Corporate PR Award»» Multifinance Company with Good Performance Category Asset More than Rp 10 T Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2017»» Netizen Multifinance Choice Category Multifinance Indonesia Netizen Brand Choice Award 2017»» The Winner of Indonesia Digital Innovation Awards 2017 Category Multifinance Company with Asset Above Rp 5 Trillion»» Good Corporate Governance Award 2017 Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 53

56 VISI DAN MISI BUDAYA PERUSAHAAN Kilas Kinerja Visi To Be The Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Misi Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan kredit masyarakat untuk mensejahterakan bangsa Memberi keuntungan dan manfaat optimal bagi stakeholder Membangun sumber daya manusia yang profesional dan pantang menyerah melalui budaya kerja PERWIRA Menjadi institusi yang menyenangkan dan membanggakan dalam berkarya meraih prestasi terbaik. 54

57 Nilai Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Budaya Kerja Perseroan yang selalu dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan adalah PERWIRA, yang merupakan singkatan dari Kepercayaan, Kewirausahaan dan Kegembiraan yang merupakan 3 (tiga) nilai-nilai dasar yang didalamnya mengandung 9 (sembilan) perilaku utama yang harus diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan oleh setiap karyawan. KePERcayaan Setiap karyawan wajib menjujung tinggi nilai-nilai: Jujur dan dapat dipercaya Bertanggung Jawab Berkomitmen Tata Kelola Perusahaan KeWIrausahaan KegembiRAan Setiap karyawan wajib mempunyai: Rasa Memiliki Profesionalisme Fokus Kepada Pelanggan Setiap karyawan harus bekerja: Antusias, ulet, dan pantang menyerah Bersinergi Gembira Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Budaya PERWIRA dirumuskan dan dikukuhkan sebagai budaya kerja Perseroan pada 11 Desember 2009 di Bandung. Perseroan senantiasa menekankan kepada setiap karyawan untuk konsisten dalam memegang teguh dan mengimplementasikan budaya Perusahaan yaitu budaya kerja PERWIRA dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. Budaya kerja PERWIRA pada awalnya dirumuskan sendiri oleh karyawan dan kemudian diterima oleh Perseroan sebagai budaya kerja yang menjadi pedoman berpikir dan berperilaku bagi setiap karyawan. 55

58 BIDANG USAHA Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Produk atau jasa yang diberikan berupa pembiayaan kendaraan bermotor, baik kepada konsumen retail maupun perusahaan dalam bentuk pembiayaan konsumen maupun sewa guna usaha. Jenis kendaraan yang dibiayai meliputi mobil baru, motor besar, kendaraan niaga, dan alat berat. Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan, di mana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan saat ini melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan multiguna. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September 1989 kemudian diperbaharui oleh Surat Keputusan No. 54/KMK-013/1992 tanggal 15 Januari 1992 lalu No. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001 dan terakhir diubah dengan No. KEP-352/ KM.10/2009 tanggal 29 September Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar pada tanggal 13 April 2015 yang antara lain menyesuaikan maksud dan tujuan Perseroan sesuai dengan jenis kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan. 56

59 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Produk dan Jasa Produk atau jasa yang diberikan berupa pembiayaan kendaraan bermotor, baik kepada konsumen retail maupun perusahaan dalam bentuk pembiayaan konsumen maupun sewa guna usaha. Jenis kendaraan yang dibiayai meliputi mobil baru, motor besar, kendaraan niaga, dan alat berat. Selain itu, Perseroan juga melakukan pemberian kredit/pembiayaan kepada calon mahasiswa/customer untuk kebutuhan multiguna pendidikan, dengan jaminan dokumen kepemilikan kendaraan, dimana pelunasan biaya pendidikan akan dilakukan oleh Perseroan kepada Pihak Ketiga (Insititusi Pendidikan). Di tahun 2016 pembiayaan multiguna yang disalurkan oleh Perseroan tidak hanya lagi terbatas dalam pendidikan namun diperluas sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 57

60 STRUKTUR ORGANISASI DIREKTUR UTAMA Kilas Kinerja INTERNAL AUDIT Senior Advisor Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis DIREKTUR STRATEGIC PARTNER & MARKETING COMMUNICATION REGIONAL I - IX DIREKTUR FINANCE & ACCOUNTING RISK MANAGEMENT MANDIRI KKB KREDIT MULTIGUNA Financial Planning & Control 58

61 UKPN CORPORATE SECRETARY & LEGAL COMPLIANCE Analisis dan Pembahasan Manajemen DEPUTI DIREKTUR DEPUTI DIREKTUR DEPUTI DIREKTUR Tata Kelola Perusahaan MARKETING & PRODUCT DEVELOPMENT CREDIT MANAGEMENT BUSINESS EXCELLENCE MANAGEMENT CORPORATE FLEET AR MANAGEMENT INFORMATION TECHNOLOGY Tanggung Jawab Sosial Perusahaan GENERAL AFFAIRS & BRANCH SUPPORT SPECIAL ACCOUNT MANAGEMENT HUMAN CAPITAL 59

62 MANAJEMEN SENIOR PERUSAHAAN Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Regional Manager Region 1 Regional Manager Region 2 Regional Manager Region 3 Regional Manager Region 4 Regional Manager Region 5 Regional Manager Region 6 Regional Manager Region 7 Regional Manager Region 8 Regional Manager Region 9 Kepala Divisi Corporate Fleet Kepala Divisi Internal Audit Kepala Divisi Corporate Secretary & Legal Compliance Kepala Divisi General Affair & Branch Support Kepala Divisi Risk Management Kepala Divisi Marketing & Product Development Kepala Divisi AR Management Kepala Divisi Startegic Partner & Marketing Communication Kepala Divisi Mandiri KKB Kepala Divisi Kredit Multiguna Kepala Divisi Teknologi & Informasi Kepala Divisi Special Account Management Kepala Divisi Human Capital Kepala Divisi Business Excellence Management I Ketut Suwitra Dadan Suhendar Sukandar Erick Tandayu Imron Puji Biso Santoso Bragent Parlinggoman Tambunan Ari Paisal Rohman Mardi Fahmi Julius Subagyo Dayu Rasmini Citra Judith Lupitadevi Tan Rina RM Indra Wardhana Afri Feder Fauzi A Tatep Faturohman Wawan Yulianto Andre Tigor Priyono Teddi Utama Kanda Oktaviano Laurensius Purba Vivid Zulprimiadanni Citra Judith Lupitadevi 60

63 PROFIL DEWAN KOMISARIS Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Warga Negara Indonesia, Kelahiran Jakarta 2 Agustus 1971, berumur 46 tahun, berdomisili di Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business of Administration untuk bidang Finance dari woodbury Unversity pada tahun 1994 Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak April 2017 sampai saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Mandiri Utama Finance ( Januari 2017). Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Asia Surya Perkasa (2015-sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Dwipa Matra (2013-sekarang), Komisaris PT Rahardja Ekalancar (2010-sekarang), Direktur PT Surya Sudeco (2005-sekarang), Direktur Utama PT Tunas Asset Sarana (2005-sekarang), Direktur Utama PT Surya Mobil Megahtama (2005-sekarang), Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Perkasa (2002-sekarang), Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Parama (1997-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT Tunas Dwipa Matra ( ), Komisaris PT Tunas Financindo Sarana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( ), Direktur PT Tunas Ridean Tbk ( ), Direktur PT Tunas Financindo Sarana ( ), Direktur Utama PT Tunas Andalan Pratama ( ), Direktur Provisions (Asia) Trading Singapore ( ), Komisaris PT Tunas Dwipa Matra ( ), Direktur PT Tunas Ridean Tbk ( ), Direktur PT Tunas Financindo Corp ( ). Memulai karirnya sebagai Management Consultant di Prasetio Utomo Arthur Andersen ( ). Dasar Hukum Pengangkatan Diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.23 tanggal 26 April 2017 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dengan masa jabatan sampai dengan Penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun

64 Kilas Kinerja Harry Gale Komisaris Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Warga Negara Indonesia, kelahiran Plaju, 23 Juli 1971, berumur 45 tahun, berdomisili di Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Sriwijaya, Palembang, (1996) dan Post Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (2007). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2017 sampai saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai sebagai Group Head of Consumer Loans Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( sekarang), CEO Regional XII Papua PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Januari ), Regional Manager X Makassar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Januari ), dan menjabat berbagai posisi strategis lainnya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sejak tahun Memulai karirnya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun Dasar Hukum Pengangkatan Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.23 tanggal 26 April 2017 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dengan masa jabatan sampai dengan Penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun

65 Ravik Karsidi Komisaris Independen Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Warga Negara Indonesia, kelahiran Sragen, 7 Juli 1957, berumur 59 tahun, berdomisili di Solo, Jawa Tengah, Indonesia. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Jurusan Ilmu Pendidikan FIP di Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta pada tahun 1980, Magister Sains Program Studi Sosiologi Pedesaan untuk Studi Pembangunan, dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor tahun 1994 & Doktor Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor (Cumlaude) tahun Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2017 hingga saat ini. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor I Bidang Akademik UNS, Surakarta. Saat ini juga menjabat sebagai Juri Nasional Mahasiswa dan Dosen berprestasi Ditjen Dikti Kemendikbud (2004-sekarang), Sebagai juri nasional lomba Karya Ilmiah Mahasiswa, Ditjen Dikti Kemendikbud (2002-sekarang), Sebagai Asesor Program studi dan institusi Perguruan Tinggi di BANPT Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) (2003-sekarang), Staf Pengajar Pascasarjana UNS (S2 pada Program Studi Ilmu Komunikasi, S2/S3 Ilmu Penyuluhan Pembangunan/ Manajemen Pengembangan Masyarakat, dan S2 Program Studi PKLH, S2 Kajian Budaya, S2 Magister Manajemen, S3 Ilmu Pendidikan, S3 Ilmu Ekonomi) (2001-sekarang) Staf Pengajar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS (1981-sekarang). Dasar Hukum Pengangkatan Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.23 tanggal 26 April 2017 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dengan masa jabatan sampai dengan Penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun

66 PROFIL DIREKSI Ignatius Susatyo Wijoyo Kilas Kinerja Direktur Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Warga Negara Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 23 Maret 1969, berumur 49 tahun, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1993) dan S2 Manajemen Internasional di Prasetya Mulya (2006). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2010 hingga saat ini. Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Perseroan ( ). Pernah menjabat sebagai Senior General Manager Recovery Asset Management Division & Recovery Division di PT Adira Dinamika Multifinance ( ), Operation Division Head PT Astra Sedaya Finance (2005), Collection & Remedial Division Head PT Astra Sedaya Finance ( ), Manager Collection Area Jawa PT Astra Sedaya Finance (2004), Branch Manager Kelapa Gading PT Astra Sedaya Finance ( ), Service And Collection Head Fleet PT Astra Sedaya Finance ( ), Collection Head Cabang Surabaya PT Astra Sedaya Finance ( ), Representative Office Head Tangerang PT Astra Sedaya Finance (1997), Treasury Assistant Manager PT Astra Sedaya Finance ( ), Finance Officer PT Astra International (1994) dan memulai karir sebagai Management Trainee di PT Toyota Astra Motor (1993). Dasar Hukum Pengangkatan Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Utama Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan 6 Februari 2012 dan diangkat kembali sebagai Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No.01 tanggal 6 Februari 2012, yang dibuat dihadapan Emi Susilowati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun Beliau juga aktif sebagai pengajar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dan PT Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI). 64

67 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Harjanto Tjitohardjojo Direktur Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 12 Juni 1968, berusia 50 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Krida Wacana, Jakarta (1991). Bergabung dengan Perseroan pada 2010 sebagai Direktur Perseroan. Beliau pernah menjabat sebagai Vice President Tunas Toyota ( ), Operation Director Tunas Toyota ( ), Operation Manager Tunas Toyota ( ), Kepala Cabang beberapa dealer Tunas Toyota ( ) dan Sales Manager Toyota Astra International ( ). Memulai karir sebagai Sales Supervisor Auto 2000 ( ). Dasar Hukum Pengangkatan Beliau diangkat pertama kali sebagai Direktur Perseroan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan No.59 tanggal 29 Juni 2010, yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2015 dan diangkat kembali sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 29 pada tanggal 13 April 2015, yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 65

68 Kilas Kinerja Arya Suprihadi Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Direktur Warga Negara Indonesia, Kelahiran Surabaya 17 Februari 1971, berumur 47 tahun, berdomisili di Jakarta Selatan. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia dan Master Science in Finance serta Master of Business Administration dari University of Colorado, Denver, USA. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak September 2016 hingga saat ini. Bergabung dengan Perseroan sebagai Deputi Direktur Perseroan pada bulan Mei Beliau pernah menjabat berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebagai SVP Group Head Corporate Banking VII (Januari 2015 Mei 2016), SVP Kepala Wilayah Kalimantan (Juli 2013 Desember 2014), VP Deputy Kanwil Makassar (April 2012 Juni 2013), VP Area Manager Makassar (Juli 2011 Maret 2012), VP Area Manager Jakarta Tanjung Priok (Mei 2010 Juni 2011), VP Area Manager Bandung Braga (April 2009 April 2010), AVP Department Head PMS Jakarta Network Group (Desember 2004 Maret 2009), Senior Manager Priority Banking (Januari 2003 November 2004), Assistant Manager Priority Banking (April 2001 Desember 2002). Karir beliau di Bank Mandiri diawali sebagai peserta Officer Development Program (ODP) pada tahun Dasar Hukum Pengangkatan Diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta pernyataan keputusan pemegang saham pada tanggal 30 September 2016, yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun

69 PROFIL DEPUTI DIREKTUR Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Albertus Henditrianto Deputi Direktur Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 12 Februari 1969, berumur 49 tahun, berdomisili di Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Meraih gelar S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak Mei 2014 sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan Perseroan pada 2009 sebagai Kepala Divisi Marketing & Product Development. Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Toyota Astra Financial. Services sebagai Dealer Relationship Management Department Head ( ). Menjabat sebagai Branch Head merangkap Koordinator Pemasaran area Indonesia Timur di PT Asuransi Astra Buana ( ) dan sebelumnya sebagai Marketing Manager April Fine Paper ( ). Memulai karirnya sebagai Management Trainee di PT Astra Graphia Tbk (1994). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 67

70 Bonifatius Perana Citra Ketaren Kilas Kinerja Deputi Direktur Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Warga Negara Indonesia, kelahiran Jakarta, 16 April 1977, berumur 41 tahun, berdomisili di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Akuntansi, Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak bulan Januari 2016 sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2009 sebagai Kepala Department Operation (2009-Oktober 2010), Kepala Department AR. Management (November 2010-April 2013), sebagai Kepala Divisi AR Management (Mei 2013-Oktober 2014) dan terakhir sebagai Kepala Divisi Finance & Accounting (November 2014-Desember 2015) Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Adira Dinamika Multifinance sebagai Recovery Planning & Development Department Head ( ), Remedial MIS Department Head ( ), dan Internal Audit Section Head ( ). Memulai karirnya sebagai Accounting Staff di PT Panasia Ind. (2001). 68

71 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen William Francis Indra Deputi Direktur Warga Negara Indonesia, kelahiran Karawang, 14 Juli 1982, berumur 36 tahun, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2004 dan Magister Manajemen Universitas Mercubuana pada Tahun Menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan sejak bulan Januari 2016 sampai dengan saat ini. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010 sebagai Kepala Departemen IT Planning & Security (2010-April 2013) dan sebagai Kepala Divisi Information Technology (Mei 2013-Desember 2015) merangkap Kepala Divisi Business Excellence Management (Desember 2014-Desember 2015). Sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Global Informasi Bermutu sebagai IT Infrastructure Head ( ). Memulai karirnya sebagai IT System Analyst di PT Royal Abadi Sejahtera ( ). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 69

72 STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN 51,00% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 49,00% PT Tunas Ridean Tbk Kilas Kinerja PT Mandiri Tunas Finance Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis 99,99% 100,00% 99,99% 93,23% 100,00% 51,00% 60,00% PT Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri Europe Limited London PT Mandiri Sekuritas Bank Mandiri Taspen dan Pos Mandiri International Remittance Sendirian Berhad PT AXA Mandiri Financial Services PT Mandiri AXA General Insurance PT Tunas Dwipa Matra PT Tunas Mobilindo Parama PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Surya Mobil Megahtama PT Tunas Asset Sarana PT Rahardja Eka Lancar PT Surya Sudeco 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 80,00% PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 51,00% PT Mandiri Utama Finance 99,00% PT Mandiri Capital Indonesia 70

73 STRUKTUR PEMEGANG SAHAM 17% Public 44% Public Ny. Suliawati 84% Tjokro 75% Jardine Strategic Holdings Ltd 56% 83% Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda Analisis dan Pembahasan Manajemen 8% Anton Setiawan Christian Milko 8% Setiawan 25% Public Negara Republik PT Tunas Public Jardine Cycle & 60% Indonesia 40% 45,5% Andalan Pratama 43,8% 10,7% Carriage, Ltd Public Tata Kelola Perusahaan 51% 49% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Tunas Ridean Tbk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 71

74 KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.8 tanggal 6 Februari 2009 yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No.AHU-AH tanggal 11 Maret 2009, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2009, tanggal 11 Maret 2009, para pemegang saham Perseroan menyetujui penjualan saham-saham kepunyaan dan atau milik PT Tunas Mobilindo Parama sebanyak (enam ratus dua puluh lima juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp (enam puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah) dan saham-saham milik PT Tunas Ridean Tbk sebanyak (enam ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp (enam puluh lima miliar Rupiah) kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai transaksi sebesar nilai nominal tersebut di atas, sebagaimana telah dituangkan dalam Akta Jual Beli Saham Dalam Rangka Pengambilalihan Perusahaan No.4 tanggal 6 Februari 2009, yang dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sehingga dengan adanya jual beli saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan berubah menjadi sebagai berikut: Tabel Struktur Kepemilikan Saham Perseroan tahun 2009-sekarang Nilai Nominal Rp100 per saham Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rp) Modal Dasar Pemegang Saham Persentase (%) 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ,00 2. PT Tunas Ridean Tbk ,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Pertopel Pemegang Saham 5 Persen atau Lebih Hingga 31 Desember 2017, pemegang saham dengan persentase kepemilikan sebesar 5% atau lebih MTF adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51% dan PT Tunas Ridean Tbk sebesar 49% sebagai Pemegang Saham Utama dan/atau Pemegang Saham Pengendali dalam bentuk saham ditempatkan dan saham pertopel. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Keterangan Jumlah Jumlah No Nama Jabatan Kepemilikan Lembar Sahan Nominal Sahan Persentase Saham yang Dimiliki yang Dimiliki Direksi Igantius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Nihil Nihil Nihil Nihil Harjanto Tjitohardjojo Direktur Nihil Nihil Nihil Nihil Arya Suprihadi Direktur Nihil Nihil Nihil Nihil Dewan Komisaris Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama Nihil Nihil Nihil Nihil Harry Gale Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil Prof.Dr. Ravik Karsidi, M.S. Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil 72

75 Penyataan Berdasarkan informasi terkait kepemilikan saham yang telah disampaikan sebelumnya yang menjelaskan kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51% dan PT Tunas Ridean Tbk sebesar 49%, informasi terkait seperti: Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5%; Jumlah kepemilikan saham dan persentase kepemilikan per akhir tahun dengan klasifikasi kepemilikan institusi lokal dan asing serta kepemilikan individu lokal dan asing. Tidak relevan disajikan karena tidak ada pembagian saham kepada pihak lain selain Pemerintah Negara Republik Indonesia. Profil Singkat Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pendirian Usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C HT TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember Analisis dan Pembahasan Manajemen Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) ( BBD ), PT Bank Dagang Negara (Persero) ( BDN ), PT Bank Ekspor Publik. Perubahan Anggaran Dasar dimaksud mengenai perubahan Pasal 4 ayat 4, Pasal 4 ayat 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 24, Pasal 25 dan Pasal 26. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan Akta Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.kn No. 14 tanggal 14 April 2015 dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHUAH tanggal 16 April 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2015 tanggal 16 April Tata Kelola Perusahaan Penggabungan Usaha Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut Pemerintah ) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri juga mencakup: Restrukturisasi kredit yang diberikan Restrukturisasi aset no-kredit yang diberikan Rasionaliasai kantor cabang di dalam dan luar negeri Rasionalisasi sumber daya manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta Penggabungan Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP. GBI/1999 tanggal 29 Juli Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No tanggal 31 Juli Pada tanggal efektif penggabungan usaha: Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasul Penggabungan; Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri; 73

76 Bank Mandiri mendapatkan tambahan modal disetor sebesar Rp (satu juta Rupiah) (nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan. (catatan 40a dan 40b). Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan liabilitas dari Bank Peserta Penggabungan. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Dewan Komisaris Komisaris Utama/Komisaris Independen : Bpk. Hartadi A. Sarwono Wakil Komisaris Utama : Bpk. Imam Apriyanto Putro Komisaris Independen : Ibu Aviliani Komisaris : Bpk. Askolani Komisaris : Bpk. Suwhono Komisaris : R. Widyo Pramono* Komisaris Independen : Bpk. Goel Siauw Hong Komisaris Independen : Bpk. Bangun Sarwito Kusmuljono Komisaris Independen : Bpk Ardan Adiperdana *) Pengangkatan R. Widyo Pramono berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi Direktur Utama : Bpk. Kartika Wirjoatmodjo Wakil Direktur Utama : Bpk. Sulaiman A. Arianto Direktur : Bpk. Ogi Prastomulyono Direktur : Bpk. Pahala N. Mansury Direktur : Bpk. Royke Tumilaar Direktur : Bpk. Hery Gunardi Direktur : Bpk. Tardi Direktur : Bpk. Ahmad Siddik Badruddin Direktur : Ibu Kartini Sally Direktur : Bpk. Rico Usthavia Frans Direktur : Darmawan Junaidi* *) Pengangkatan Bpk. Darmawan Junaidi berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2017 Pemegang Saham Persentase Saham Pemerintah RI 60% Pemegang Saham Internasional 32,74% Pemegang Saham Nasional 7,26% PT Tunas Ridean Tbk Riwayat Singkat PT Tunas Ridean Tbk, ( TURI ) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.102 tanggal 24 Juli 1980, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 141 tanggal 24 Oktober 1980, keduanya dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/140/1, tanggal 7 April 1981, didaftarkan dalam buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1431/1983 tanggal 17 Maret 1983 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.84 tanggal 21 74

77 Oktober 1983 Tambahan No.935. Anggaran Dasar TURI telah beberapa kali diubah, diantaranya dalam rangka TURI melaksanakan Penawaran Umum saham kepada masyarakat berdasarkan Akta No.224 tanggal 26 November 1994 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.95 tanggal 30 Maret 1995, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1084/1995 tanggal 5 Oktober 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.92 tanggal 17 November 1995, Tambahan No Selanjutnya, untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, TURI telah menyesuaikan Anggaran Dasarnya sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.43 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No.AHU AH Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, anggaran dasar tersebut telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 09 tanggal 6 Mei 2010 yang dibuat dihadapan nyonya Poerbaningsih Adiwarsito, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 14 Mei Anggaran dasar TURI terakhir telah diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 48 tanggal 31 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor: AHU-AH tanggal 6 Agustus 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan Nomor AHU AH TAHUN 2015 tanggal 6 Agustus Akta tersebut menyetujui perubahan pada Pasal 10 Pasal 24 dan Pasal Anggaran Dasar TURI. Maksud dan Tujuan Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar TURI sebagaimana tersebut dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 48 tanggal 31 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor: AHU-AH tanggal 6 Agustus 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan Nomor AHU AH TAHUN 2015 tanggal 6 Agustus 2015, maksud dan tujuan TURI adalah sebagai berikut: Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Maksud dan Tujuan TURI adalah: Berusaha dalam bidang keagenan, distributor, industri, perdagangan, pengangkutan yang berhubungan dengan kendaraan bermotor dan kontraktor. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas TURI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha dalam bidang keagenan penjualan kendaraan bermotor baik dari dalam maupun luar negeri termasuk pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor; b. Menjalankan usaha dalam grosir, leveransir dan distributor barang-barang dagangan yang berhubungan dengan kendaraan bermotor; c. Menjalankan usaha dalam bidang industri yang berhubungan dengan kendaraan bermotor; d. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, baik atas tanggungan e. sendiri maupun atas tanggungan pihak lain secara komisi termasuk didalamnya perdagangan impor, ekspor, lokal dan antar pulau; f. Menjalankan usaha dalam bidang angkutan darat; Nilai Nominal Rp25 per saham Keterangan Jumlah Nilai Nominal % Jumlah Saham (Rp) Modal Dasar ,000 Pemegang Saham PT Tunas Andalan Pratama ,454 Jardine Cycle & Carriage Ltd ,835 Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) ,711 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,000 Jumlah Saham dalam Pertopel Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 75

78 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat TURI No.07 tanggal 3 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima sesuai dengan suratnya perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data PT Tunas Ridean Tbk. No.AHUAH tanggal 6 Juli 2015 jo. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 39 tanggal 19 Mei 2015 yang dibuat dihadapan Ir.Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima sesuai dengan suratnya perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data PT Tunas Ridean Tbk No.AHU-AH tanggal 21 Mei 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi TURI adalah sebagai berikut: Kilas Kinerja DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Anton Setiawan Wakil Komisaris Utama (Independen) : DR. Cosmas Batubara Komisaris : Hong Anton Leoman Komisaris : Haslam Preeston Komisaris (Independen) : Heng Carla Hendriek Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis DIREKSI Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : Rico Adisurja Setiawan : Nugraha Indra Permadi : Tenny Febyana Halim : Tan Fony Salim Kegiatan Usaha TURI pada awalnya adalah importir dan penjual mobil baru dan bekas merek Fiat, Holden, dan Mercedes-Benz yang mengawali usahanya dengan nama Tunas Motor pada tahun Sejak tahun 1974, Tunas Ridean mendapat kepercayaan dari PT Astra International Inc (ATPM Toyota dan Daihatsu) untuk menyalurkan kendaraan bermotor tersebut di daerah Jakarta. Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, TURI kemudian juga ditunjuk menjadi Dealer resmi mobil BMW untuk wilayah DKI Jakarta dan Bandung, Peugeot dan mobil Daihatsu untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bengkulu dan Lampung Selatan. Untuk sepeda motor Honda, TURI menjadi main Dealer untuk wilayah Lampung dan Dealer untuk wilayah Riau, Bengkulu, Bangka, Belitung, Sumatera Selatan, Jambi, Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Yogyakarta, Kalimantan bagian Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Bali. Pemegang Saham Periode Tahun Modal Dasar Modal Disetor % Nama Jumlah Saham Pendirian PT Tunas Ridean Tbk (1989)-1993 PT Kharisma Setia Utama PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Prama PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Prama PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Prama PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Prama PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Prama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk saat ini PT Tunas Ridean Tbk

79 KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Hingga 31 Desember 2017, saham masih dipegang oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51% dan PT Tunas Ridean Tbk sebesar 49% baik dalam bentuk saham ditempatkan maupun pertopel. Dengan demikian, saham Perseroan tidak diperdagangkan di bursa efek manapun serta informasi terkait: a. Kronologi pencatatan saham berupa tanggal penetapan rencana pencatatan saham, korespondensi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka persiapan pencatatan saham dan hasil penilaian dari pihak pemeringkat; b. Jumlah saham; c. Nilai nominal; d. Harga penawaran di awal pencatatan hingga akhir tahun buku, dan e. Nama bursa tempat saham dicatatkan. Tidak dapat disajikan karena tidak relevan dengan kondisi yang terjadi di Perseroan saat ini dengan statusnya sebagai Badan Usaha Milik Negara yang belum melaksanakan pencatatan saham di bursa efek. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan 77

80 KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA Kilas Kinerja Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi dan medium term notes yang dananya digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk kegiatan pembiayaan kendaraan bermotor. Walaupun Perseroan mendapatkan dukungan penuh atas fasilitas pendanaan terutama Joint Financing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, namun Perseroan tetap melakukan diversifikasi pendanaan untuk menunjang kinerja usaha Perseroan. Penerbitan Obligasi dan medium term notes antara lain bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan investor serta mempertahankan eksistensi Perseroan di Pasar Modal. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Adapun kronologis pencatatan obligasi dan medium term notes Perseroan yang sampai saat ini masih beredar dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Pada 10 Mei 2011, Perseroan menerbitkan Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp (enam ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari: Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (empat puluh delapan miliar Rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan bunga 8,60% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2012). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A. Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp (lima puluh dua miliar Rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun dengan bunga 9,60% per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2013). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B. Seri C : Dengan jumlah pokok sebesar Rp ,(tiga ratus lima puluh miliar Rupiah), berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan bunga 10,00% per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2014). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri C. Seri D : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (seratus lima puluh miliar Rupiah), berjangka waktu 4 (empat) tahun dengan bunga 10,70% per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2015). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri D. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 80% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 19 Agustus 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 19 Mei Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: ida+ (Single A plus; Stable Outlook) dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 20 Mei Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Bapepam dan LK melalui surat No. 084/ MTF-CSC/VII/2011 tanggal 7 Juli

81 Penawaran Umum atas Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun 2011 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal,yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Pada 2 November 2012, PT Fitch Ratings Indonesia telah menetapkan peringkat Perseroan (Corporate Rating) dengan peringkat AA(idn) (Double AA; Stable Outlook). Pada tanggal 12 Nopember 2012, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menaikkan peringkat Perseroan (Corporate Rating) beserta surat utang Obligasi VI Seri B, Seri C dan Seri D Tahun 2011 yang semula dengan peringkat ida+ (Single A plus; Stable Outlook) menjadi idaa (Double A; Stable Outlook). Kemudian pada tanggal 5 Maret 2014, melalui surat PEFINDO No. No. 360/PEF-Dir/III/2014 perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri C dan Seri D Tahun 2011 periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015, yang memutuskan menetapkan kembali peringkat idaa (Double A). 2. Pada 30 Mei 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp (lima ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari: Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga 7,75% per tahun (jatuh tempo 5 Juni 2016). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A. Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (tujuh puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan bunga 7,80% per tahun (jatuh tempo 5 Juni 2017). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 5 September 2013, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 5 Juni Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idaa (Double A) untuk periode 18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2014 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 7 Juni Kemudian pada 5 Maret 2014, melalui surat PEFINDO No. 359/PEF-Dir/ III/2014 perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015 yang memutuskan kembali peringkat idaa (Double A). Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. 091/ MTFCSC/VII/2013 tanggal 8 Juli Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) 79

82 3. Pada 19 Mei 2014, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp (enam ratus miliar Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari: Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dengan bunga 10,70% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2017). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A. Kilas Kinerja Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan bunga 10,85% per tahun (jatuh tempo 23 Mei 2018). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 23 Agustus 2014, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 23 Mei Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idaa (Double A) untuk periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1 Maret 2015 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 26 Mei Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat: 070/MTFCSC/VII/2014 tanggal 14 Juli 2014 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 per 30 Juni Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) 4. Pada 28 Mei 2015, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance tahap III Tahun 2015 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp (seratus lima puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun dengan bunga 9,75% per tahun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 9 September 2015, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 9 Juni Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idaa (Double A) untuk periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 10 Juni Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. 80

83 Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) 5. Pada 11 Desember 2015, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2015 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp (Enam Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 5 tahun yang terdiri dari: Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (Lima Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga 10,20% pertahun. Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (Seratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 10,80% pertahun. Analisis dan Pembahasan Manajemen Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 16 Maret 2015, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 16 September Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idaa (Double A) untuk periode 30 September 2015 sampai dengan 1 September 2016 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 14 Desember Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Tata Kelola Perusahaan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) 6. Pada 01 Juni 2016, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance tahap II Tahun 2016 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp (satu triliun empat Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 5 tahun yang terdiri dari: Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (tujuh Ratus dua puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga 8,95% pertahun. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (enam ratus delapan puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 9,25% pertahun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 1 September 2016, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 1 Juni

84 Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idaa (Double A) untuk periode 30 September 2015 sampai dengan 1 September 2016 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 2 Juni Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada OJK dan Bursa efek Indonesia melalui surat No. 079/MTF-CLC.CCS/VI/2016 tanggal 23 Juni Kilas Kinerja Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2016 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis 7. Pada 07 Oktober 2016, Perseroan menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2016 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp (lima Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 5 tahun yang terdiri dari: Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (Lima Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga 8,20% pertahun. Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar Rp (Seratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 8,55% pertahun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi pertama kali pada 07 Januari 2017, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada 07 Oktober Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idaa+ (Double A plus) untuk periode 28 Juli 2016 sampai dengan 1 Juli 2017 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 10 Oktober Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan. Laporan realisasi penggunaan seluruh dana telah disampaikan kepada OJK dan Bursa efek Indonesia melalui surat No. 007/MTF-CLC.CCS/I/2017 tanggal 09 Januari 2017 dan revisi Laporan Realisasi melalui surat No. 009/MTFCLC. CCS/I/2017 tanggal 12 Januari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu: Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (a member firm of Pricewaterhouse Coopers Global Network) Notaris : Fathiah Helmi, SH Konsultan Hukum : BM & Partners Law Office Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) 82

85 NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga Pemeringkat PEFINDO PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Panin Tower Senayan City Lt.17 Jl. Asia Afrika Lot.19- Jakarta Telepon : Faksimilie: Website : Fitch Ratings PT Fitch Ratings Indonesia DBS Bank Tower, 24 th Floor, Suite 2403 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Jakarta Telepon : Faksimilie : Website : Lembaga dan Profesi Penunjang Akuntan Publik Purwantoro, Sungkoro, & Surja (a member firm of Ernst & Young) Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7 th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta 12190, Indonesia Telepon : Faksimilie : Website : Jasa : Pemeriksanaan (Audit) Laporan Keuangan per 31 Desember 2017 Periode Penugasan: Februari sampai Desember 2017 Biaya : Rp Konsultan Hukum BM & Partners Law Office Wisma Aldiron Lt. Dasar Suite 15B Jl. Gatot SUbroto Kav.72-Jakarta Telepon : Faksimile : Jasa : Melakukan pemeriksaaan segi hukum atas Perseroan dalam rangka penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2016 dan Penawaran Umum Berkelanjutan III Tahap I tahun Periode Penugasan : April sampai Desember 2016 Notaris Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lantai 6 C Jl. HR. Rasuna Said, Blok X-1 Kav 1-2 Kuningan-Jakarta Telepon : Faksimile : Jasa : Pembuatan akta-akta dalam rangka penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II tahap II Tahun 2016 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun Periode Penugasan : April sampai Desember 2017 Wali Amanat PT Bank Mega Tbk Menara Banl Mega Lantai 16 Jl. Kapten Tendean Kav 12-14A- Jakarta Telepon : Faksimile : Jasa : Mewakili kepentingan pemegang obligasi dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dan Tahap II Tahun 2014 Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 pernerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IIII Tahap I Tahun 2016 Periode Penugasan : Juni 2013 sampai Juni 2018 Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 83

86 Strengthening The PETA JARINGAN DAN ALAMAT KANTOR CABANG Sumatera Kilas Kinerja Banda Aceh Medan Rantau Prapat Padang Bukittinggi Pekan Baru Duri Rokan Hulu Muara Bungo Batam Tanjung Pinang Bengkulu Palembang 1 Palembang 2 Lubuk Linggau Jambi Lampung Tulang Bawang Tanggamus Bandar Jaya Pangkal Pinang Batu Raja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Jawa Pecenongan Kelapa Gading Matraman Tanjung Duren Fatmawati Kebon Jeruk Duren Tiga Lebak Bulus Kemayoran Pondok Gede Cilegon Serang Serpong (BSD) Tangerang I Bintaro Rangkasbitung Bekasi Cikarang Karawang Depok Bogor Cibubur Cibinong Sukabumi Bandung 1 Bandung 2 Bandung 3 Tasikmalaya Cirebon Garut Subang Tegal Purwokerto Semarang Solo Kudus Magelang Pekalongan Yogyakarta Surabaya 1 Surabaya 2 Malang Kediri Jember Madiun Tuban Mojokerto Gresik Bali & Nusa Tenggara Barat Denpasar Gianyar Mataram Ketapang Nusa Tenggara Timur Kupang 84

87 Analisis dan Pembahasan Manajemen Strengthening The Kalimantan Tarakan Bontang Sintang Sampit Sulawesi Palu Gorontalo Kotamobagu Mamuju Makassar 2 Luwuk Tata Kelola Perusahaan Makassar 1 Parepare Kendari Manado Ambon Ambon Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pontianak Banjarmasin Banjarbaru Palangkaraya Samarinda Balikpapan Jayapura Jayapura Sorong 85

88 ALAMAT DAN KANTOR CABANG Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp Fax Jl. Prof. Dr. Muhammad Hasan, Desa Blang Aceh Banda Aceh Cut, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh. (0651) (0651) Sumatera Utara Sumatera barat Riau Jambi Kepualauan Riau Bengkulu Sumatera Selatan Medan Rantau Prapat Padang Bukittinggi Pekanbaru Duri Ujung Batu/ Rokan Hulu Jambi Muaro Bungo Batam Tanjung Pinang Bengkulu Palembang 1 Palembang 2 Baturaja Lubuklinggau Jl. Ringroad No 104 ABC Kel Tanjung Sari Kec Medan Selayang Kota Medan Kodepos (samping Hotel Sahara Viesta) Jl. Sisingamangaraja, Ruko Kompleks Mall Suzuya, Rantau Prapat, Sumatera Utara JL S Parman No 236 A, Kel. Ulak Karang Barat, Kec. Padang Utara, Padang, Propinsi Sumatera Barat Ruko A1, Jalan Raya Bukitinggi - Padang KM 5, Cingkariang, Padang Luar, Bukittinggi, Sumatera Barat Jl. Arifin Ahmad, Komplek Platinum Bisnis Center No 25-26, RT 003/RW 011, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Provinsi Riau Jl. Hang Tuah No. 386, DURI, Kelurahan Balai Makam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau Jl. Raya Jenderal Sudirman Ujung Batu, Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Propinsi Riau. Jl. Gajah Mada No.85, RT 022/RW 006, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi Jl.Lintas Sudirman Rt.14 Rw.05 Kel. Batang Bungo Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo, Muaro Bungo, Jambi. Ruko Kara Junction Blok A No. 13 A, Batam ( Simpang Kara ) Ruko Grand Bintan Centre, Jl. DI Panjaitan KM 9, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Propinsi Kepulauan Riau. Jl. Pangeran Natadirja KM. 6,5 No. 29 RT. 02 RW. 01 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu Jl. R Sukamto Kompleks Ruko PTC Mall, Blok G No 8 B-C Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang Jl. Kol. H. Burlian KM 6 No.1032 RT.20 RW.03, Kel. Sukabangun Kec. Sukarami, Palembang. POS Jl. Dr. Mohammad Hatta No. 589 E, Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Jl. Yos Sudarso RT 006 Kel. Majapahit Kec. Lubuk Linggau Timur I Lubuk Linggau, Sumatera Selatan / (0751) (0751) & (0761) (0765) / / / (0762) / (0762) (0741) / 23 / (0765) (0762) (0741) (0747) (0747) (0778) / (0778) (0771) (0771) (0736) (0736) (0711) / / / (0711) (0735) / (0735) (0733) (0733)

89 Lampung Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp Fax Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Bandar Lampung Metro Tulang Bawang Tanggamus Bandarjaya Pangkal Pinang Pecenongan Kemayoran Kelapa Gading Matraman Tanjung Duren Fatmawati Kebon Jeruk Mampang Prapatan Mangga Dua Lebak Bulus Duren Tiga 2 BSD Pondok Gede Jl. Pangeran Antasari No.91C, Kel. Kedamaian, Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung Jl. AH. Nasution No.123B Rt.25 Rw.07, Yosorejo Metro Timur, Kota Metro Lampung, Lampung Jl. Lintas Timur Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Tulang Bawang, Lampung Jl. Jend. A. Yani No.46A Pringsewu (depan BCA) Kab. Pringsewu - Lampung Jl. Proklamator RT 015 RW 006 Lingkungan III, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung JL. Soekarno Hatta No.8A, Pangkal Pinang Jl. Sukardjo Wirjo Pranoto No.2/6, Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta Rukan Mangga Dua Square Blok C 35, Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta Utara Jl. Boulevard Barat Blok C No.63 A, Plaza Kelapa Gading Inkopal, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Jl. Jatinegara Timur No. 37 RT 008 RW 04, Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta JL. Prof Dr Latumenten, Komplek Ruko Seasons City Blok A No. 28, Kel. Jembatan Besi, Kec. Tambora, Wilayah Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta Rukan Plaza 5, Pondok Indah Blok D No. 5, JL.Marga Guna Raya, Kel. Gandaria Utara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Ruko Rich Palace Blok B III, JL. Meruya Ilir no kelurahan srengseng kecamatan kembangan jak-bar Jl.Duren Tiga, Nomor 29 A-B, RT 005 / RW 001, Kelurahan Duren Tiga,Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Gedung WTC Mangga Dua Lantai 4 Blok AL 001 s/d AL003, Jl. Mangga Dua Raya Nomor 8, Jakarta Utara, DKI Jakarta Ruko Bona Indah Bisnis Center Blok B / I No. 80, Jl Karang Tengah, Kel. Lebak Bulus, Kec Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta Jl.Duren Tiga, Nomor 29 A-B, RT 005 / RW 001, Kelurahan Duren Tiga,Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta Ruko BSD Junctions Blok A39, JL. Pahlawan Seribu Kel. Lengkong Wetan Kec. Serpong Utara BSD CITY Tangerang Selatan Ruko Taman Jatimakmur, Jl. Raya Jatimakmur Blok A No. 16 G 16 H, Pondok Gede, Bekasi (patokan dekat swalayan Tip Top) (0721) / / (0725) / (0721) / (0725) (0726) (0726) (0729) / (0729) (0725) (0725) (62-717) ) (021) (021) (021) (021) , , , (021) / 21 / 22 / 23 (021) / 63 / 64 (021) ) / (021) / (021) (021) (021) (021) / (021) ) ( 021) (021) (021) (021) / (021) ) / (021) Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 87

90 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Banten Jawa Barat Jawa Barat Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp Fax Cilegon Serang Serpong (BSD) Tangerang I Bintaro Bintaro Jaya - Tangerang Selatan Bekasi Karawang Depok Bogor Cibubur Cikarang Cibinong Bekasi 2 Sukabumi Bandung 1 Bandung 2 Bandung 3 Tasikmalaya Cirebon Garut Subang Jl. Raya Komplek PCI Ruko Cilegon Business Square Blok A No. 6 7 RT.05 RW.06, Kel. Kedaleman, Kec Cibeber, Cilegon Banten Ruko Ranca Utama Jl Raya Serang Cilegon KM4 RT 03/04 Kp. Ranca Tales Kel. Drangong kec.taktakan Serang Ruko BSD Junctions Blok A39 JL. Pahlawan Seribu Kel. Lengkong Wetan Kec. Serpong Utara BSD CITY Tangerang Selatan Rukan Tangcity Business Park Blok D60 JL. Jendral Sudirman No.1 Cikokol Tangerang Indonesia Ruko Emerald Evenue 2 EB/ B-09, Jl. Bintaro Utama Sektor 9 Kel. Perigi Lama, Kec. Pondok Aren (021) Ruko Emerald No UA 39, Jl Bulevar Selatan, Summarecon Bekasi, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi. Jawa Barat Ruko Dharmawangsa 2 Blok A No.33, Grand Taruma, Kelurahan Sukamakmur, Kec.Teluk Jambe Timur, Karawang Barat Rukan Depok Mall Jl. Raya Margonda Blok B-1 No. 50, Kemirimuka, Beji, Depok, Jawa Barat Jl. Siliwangi No. 60 B dan B-1, Bogor, Jawa Barat Ruko Cibubur Time Square, Jl. Transyogi Alternatif Cibubur, Blok B4 No. 21, Kel. Jati Karya, Kec. Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat Cikarang central city blok E no 15, Jl. Raya Cikarang - Cibarusah, Ciantra, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat Ruko Cibinong City Center Blok D 3B, Jl. Tegar Beriman Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, Ruko ROXY Blok B No.16 Lippo Cikarang, Jalan MH Thamrin Blok B No. 16, Kelurahan Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Jl.Jendral Sudirman No.57F, Rt.001 Rw.005, Kel.Sriwidari, Kec. Gunung Puyuh, Sukabumi Kopo Plaza Kav. C10 11, Jl. Peta Lingkar Selatan, Bandung, Jawa Barat Jl. Karapitan Nomor 106 B, Kel. Cikawao, Kec. Lengkong, Bandung, Jawa Barat Jl. Batu Nunggal Indah Raya No. 249, Bandung, Jawa Barat Ruko Plaza Asia Blok B 07-08, Jl. HZ Mustofa, Tasikmalaya Ruko Kesambi Regency No. 4, Jl. Raya Kesambi, Kel. Kesambi, Kec. Kesambi, Cirebon, Jawa Barat Jl. Pramuka Kompl Ruko Intan Bisniss Center (IBC), Blok I No. 27, Kel. Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kab Garut, Jawa Barat Jl. Otista No. 254, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat (0254) / (0254) (0254) / 52 (0254) (021) (021) (021) (021) (021) ) / (021) (0252) (0267) (0267) (021) / / (0251) / (021) (0251) (021) (021) (021) (021) (021) (021) (021) ) / (022) / (022) / (022) / / (0266) (022) (022) (0265) / (0265) (0231) (0231) (0262) (0262) (0260) (0260)

91 Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp Fax Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Tegal Purwokerto Semarang Solo Kudus Magelang Pekalongan Yogyakarta Surabaya 1 Surabaya 2 Malang Kediri Jember Madiun Tuban Mojokerto Gresik Banyuwangi Denpasar Gianyar Mataram Ruko Komp. Nirmala Square Blok D/2, Jl. Yos Sudarso, Tegal, Jawa Tengah Ruko Eks IAIN Jl. M.T. Haryono Nomor 3A- 4A, Pasar Wage, Purwokerto, Jawa Tengah Jl. Indraprasta No. 30 A B, Kel. Pendrikan Kidul, Kc. Semarang Tengah, Kota Semarang Ruko Adi Sucipto Jl. Adi Sucipto 67 C RT 003/RW 011 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah JL. AKBP R Agil Kusumadya NO 32 RT 002 RW 001 Kelurahan Jati Kulon Kecamatan Jati, Kudus Ruko Metro Square Blok C No. 12A 14, Jl. Mayjen Bambang Sugeng, Kel. Sumberrejo, Kec. Mertoyudan kabupaten Magelang Jawa Tengah Jl. Dr. Sutomo Blok B2 No. 10, Komplek Ruko Dupan Square, Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah Ruko Sumber Baru Square Kav.W Jl.Ringroad Utara Jombor Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta (Depan Kampus UTY Jombor) Jl. Mayjen Sungkono Ruko Rich Palace Blok I 5 Surabaya Kelurahan Dukuh Pakis Kecamatan Dukuh Pakis Jl. Raya Tenggilis No. 23 Ruko Tenggilis Square Kav 5 & 6 RT 005 RW 002 Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Jl. Tumenggung Suryo No. 98, Kav. 1, Kel. Purwantoro, Kec. Blimbing, Malang, Jawa Timur Jl. Kawi No. 21, Kel. Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kediri, Jawa Timur KODE POS Ruko Gajah Mada Square A9, Jl. Gajah Mada No.187, Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwates, Jember, Jawa Timur Jl. Mayjend Sungkono No 31, Madiun Jl. Diponegoro No.34 C, Kel. Latsari, Kec. Tuban, Tuban, Jawa Timur Jl. Mojopahit 456, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Propinsi Jawa Timur. Ruko Kartini Megah Kav. A10, Jl. RA Kartini No RT 003/RW 007, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Ruko Golden City, Jl. S Parman No. 111, Kel. Pakis, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur Jl. Buluh Indah no.53d Kel. Pemecutan Kaja Kec. Denpasar Utara Bali Jl. Erlangga No.15 C, Kel. Gianyar, Kec. Gianyar, Gianyar, Bali Jl. Selaparang No. 47 A-B, Kec. Cakranegara Timur, Mataram, Nusa (0283) (0283) (0281) (0281) (024) / (024) (0271) / (0271) / (0293) / (0285) (0274) / (0291) (0293) (0274) (031) (031) (031) (031) (0341) / (0341) (0354) (0354) (0331) / (0331) (0351) , ,476298/ (0351) (0356) (0356) (0321) (0321) (031) (031) (0333) ) / (0361) / / (0370) (0361) (0361) Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 89

92 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp Fax Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo Kalimantan Tengah Klaimantan Barat Sulawesi Utara Sulawesi Barat Pontianak Banjarmasin Banjarbaru Palangkaraya Samarinda Balikpapan Tarakan Bontang Makassar Makassar 2 Mamuju Parepare Kendari Manado Palu Luwuk Gorontalo Sampit Sintang Ketapang Kotomobagu Mamuju Jl. Ahmad Yani Komplek Sentra Bisnis Ayani Megamall Blok B No 23 Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak Kalimantan Barat Jl. Veteran Km. 4,5, Rt. 14 Rw. 02 No. 86, Pengambangan, Banjar timur, Banjarmasin Jl. Jend. A.Yani KM.35 Ruko Fortuna No.48 RT 005/ RW 001, Kel. Gunung Paikat, Kec. Banjarbaru Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan Jl. G Obos Induk, Kel. Menteng Kec. Jekan Raya Palangkaraya (Kalimantan Tengah) Jl. Dr. Sutomo No.4b, Rt. 40, Kel. Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda Jl. MT. Haryono No.12 Rt.33 Kel. Sungai Nangka Kec. Balikpapan Selatan, Balikpapan-Kalimantan Timur Jl Yos Sudarso Rt 14 No 5 Kel Selumit Pantai Kec Tarakan Tengah Jl. Bhayangkara Ruko Btc, Depan Polres Bontang, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara, Bontang, Kaltim Jl. Veteran Selatan No. 311, Kel. Mamajang Dalam, Kec. Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan Jl. Ap Pettarani Kav 18, Ruko Pettarani Business Centre No E3, Kel. Tidung, Kec. Rappocini, Kota Makassar Jl Jendral sudirman ( depan Mess Bank Indonesia), Kel Simboro Kec Simboro Kabupaten Mamuju Jl. Sultan Hasanuddin No. 16 A, Kelurahan Ujung Sabang, Kecamatan Ujung, Pare-Pare, Sulawesi Selatan Kompleks Senapati Land Blok A No. 14, Jl. Brigjend M. Yunus By Pass Kendari, Kel. Bende, Kec. Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara Jl. Pierre Tendean Komp. Ruko Marina Plaza, Block C NO 03, Manado Perkantoran Vatulemo, Jl. Muh. Yamin Blok D1, Kec. Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah Jl. Urip Sumoharjo no. 18B, Kel. Keraton, Kec. Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah Jl. Nani Wartabone No 131, Kelurahan Heledulaa Selatan, Kecamatan Kota Timur, Propinsi Gorontalo Jl Pangeran Antasari Ruko No 7, Kel Mentawa Baru, Ketapang, Kec Ketapang Sampit, Kalimantan Tengah Jl Lintas Melawi Komplek Ruko Golden Square Blok A 9 RT 3 RW 01 Kel Ladang Kec Sintang Ruko Grand Rivera No. A2 Jl. Gatot Subroto RT. 002 RW. 001 Desa Paya Kumang Kec. Delta Pawan Kab. Ketapang Kalimantan Barat Jl. Cempaka RT:006 RW:003 Lingkungan II, (Samping Lapangan Mogolaing Sebelah SDN 1 Mogolaing) Kel. Mogolaing Kec. Kotamobagu Barat, Sulawesi Utara Jl. Jendral Sudirman ( Depan Hotel Tipalayu) Mamuju, Sulawesi Barat (0561) / (0511) / (0561) (0511) (0511) (0511) (0536) (0536) (0541) / (0551) / / (0548) / (0548) (0411) / (0411) (0411) / (0426) / (0421) / / (0401) / (0431) (0421) (0401) (0451) / (0451) (461) 22157/ ) ) (0531) 23216/ (0565) / (0354) (0434)

93 NTT Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp Fax Maluku Selatan Papua Kupang Ambon Jayapura Sorong Jl. Timor Raya RT011/RW004 Kel. Oesapa Barat, Kelapa Lima, Kupang Kompleks Pertokoan Mutiara Super Block Jln Mutiara Mardika, Kel Rijali, Kec Sirimau Ambon Maluku Jl. Raya Abepura Kotaraja, Kel. Vim, Kec. Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua Jl. Basuki Rachmat km. 12, Depan Batalyon 752, Ruko Central (samping Bank Papua), Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong Kode Pos (0911) (0967) Alamat Kantor Satelit No. Cabang Utama Kantor Satelit Alamat 1 Padang Pasaman Barat Nagari Lingkungan Aua, Kec. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. 2 Bukittinggi Solok Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan (Pandan Dekat), Kel. Pasar Pandan Air Mtai, Kec. Tanjung Harapan, Kotamadya Solok, Propinsi Sumatera Barat. 3 Pangkal Pinang Belitung Jalan Merdeka, Dewa Kelurahan Kota, Kec. Tanjung Pandan, Kab. Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. 4 Baturaja Lahat Jalan Mayor Ruslan II, Komplek Pertokoan Citra Niaga Lahat, Kel. Pasar Baru, Kec. Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan. 5 Palembang 2 Tugu Mulyo Jalan Lintas Timur, Kampung III, RT 001, Kel. Tugu Mulyo, Kec. Lempuing, Kab Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan. 6 Bandung 2 Sumedang Jalan Prabu Geusan Ulun No. 137, Sumedang, Jawa Barat 7 Cirebon Indramayu Desa Karanganyar, Kec. Kandanghaur, Keb. Indramayu, Jawa Barat. 8 Purwokerto Cilacap Jalan A. Yani No.100 RT. 03 RW.14, Kel. Sidakaya, Kec. Cilacap Selatan, Kab. Cilacap. 9 Semarang Salatiga Kel. Salatiga, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah. 10 Mataram Sumbawa Jalan Diponegoro No 10 Kel. Bugis, Kec. Sumbawa, Kab. Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. 11 Gianyar Singaraja Jalan A. Yani Nomor 60, Kel. Kaliuntu, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Provinsi Bali. 12 Kediri Blitar Ruko Merdeka Trade Center, Jalan A. Yani No.7, Kel. Kepenjelor, Kec. Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Propinsi Jawa Timur. 13 Gresik Lamongan Jalan Lamongrejo No. 120, Kel. Sidokumpul, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur. 14 Malang Pasuruan Jalan Panglima Sudirman No.11, Pasuruan. 15 Makassar Bone Jalan Bajoe Desa Watampone, Kec. Tanete Riattang, Kab. DT II Bone, Sulawesi Selatan. 16 Kendari Kolaka Jalan Chairil Anwar, Kel. Lomokato, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka 17 Gorontalo Marisa Desa Buntulia Selatan, Kec. Duhiadaa, Kab. Pohuwato, Propinsi Gorontalo 18 Makassar Bulukumba Jalan Doktor Sam Ratulangi, Kel. Caile, Kec. Ujung Bulu, Kab. Bulukumba, Propinsi Sulawesi Selatan. 19 Parepare Palopo Keluruhan Surutanga, Kec. Wara Timur, Kota Palopo 20 Bandar Lampung Bandar Lampung Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 91

94 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis MTF mengacu pada kebijakan Mandiri Human Capital Management dalam melakukan pengelolaan SDM yang dilakukan pada Divisi SDM. Dasar kebijakan tersebut merupakan instrumen perusahaan dalam menentukan strategi pengembangan SDM baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. 92

95 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 04 Tinjauan Pendukung Bisnis 93

96 Sumber Daya Manusia Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Bagi Perseroan, SDM adalah aset berharga yang eksistensinya selalu mendapat perhatian khusus baik dalam bentuk pengembangan kompetensi maupun tingkat kesejahteraan. Manajemen SDM memiliki tanggung jawab untuk membentuk karyawan yang andal dan berkompeten supaya mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya Mandiri Tunas Finance (MTF) sangat menyadari bahwa kehadiran Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam menggerakkan roda Perusahaan. SDM merupakan mitra strategis Perseroan dalam menyukseskan setiap lini bisnis yang dijalankan untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan serta target bisnis yang telah dicanangkan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan. Bagi Perseroan, SDM adalah aset berharga yang eksistensinya selalu mendapat perhatian khusus baik dalam bentuk pengembangan kompetensi maupun tingkat kesejahteraan. Manajemen SDM memiliki tanggung jawab untuk membentuk karyawan yang andal dan berkompeten supaya mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Dengan kemampuan inilah Perusahaan dapat melaju dengan baik dan mampu menghadapi berbagai tantangan di era yang serba kompetitif. Kebijakan Pengelolaan SDM Perseroan memiliki komitmen dalam membangun kualitas SDM secara konsisten dan berkesinambungan dengan mengikutsertakan karyawan terhadap kegiatan pengembangan kompetensi baik internal maupun eksternal. Pemantapan infrastruktur serta kualitas SDM menjadi prioritas Perseroan guna memenangi persaingan bisnis. Pada umumnya, kebutuhan dasar dalam pengelolaan SDM meliputi proses dan mekanisme rekrutmen karyawan, distribusi dan pengkomposisian karyawan, sistem remunerasi dan kesejahteraan, pengembangan karyawan dan pemenuhan hak-hak karyawan pada masa kerja dan pasca kerja. Guna menghasilkan SDM berkualitas, Perseroan telah menerapkan berbagai program pengelolaan SDM. Tugas dan tanggung jawab Pengelola SDM MTF adalah sebuah bagian atau Divisi dalam perseroan yang mengelola sumber daya manusia di dalam perseroan, dimulai dari tugas perencanaan sumber daya manusia (Manpower Planning), perekrutan karyawan (People Resourcing), pengembangan karyawan melalui pelatihan (Training & Development), pengelolaan kinerja (Performance Management), penggajian dan kompensasi karyawan (Compensation & Benefit), serta membina hubungan kerja secara industry (Industrial Relations). 94

97 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Dasar Kebijakan Pengelolaan SDM MTF mengacu pada kebijakan Mandiri Human Capital Management dalam melakukan pengelolaan SDM yang dilakukan pada Divisi SDM. Dasar kebijakan tersebut merupakan instrumen perseroan dalam menentukan strategi pengembangan SDM baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Struktur Pengelolaan SDM Human Capital Div. Head Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Organization Dev. & Reward Management Dept. Head Recruitment Management Dept. Head Learning & Dev. Management Dept. Head HC Service Management Dept. Head 95

98 Profil Ringkas Kepala Divisi SDM Nama Riwayat Jabatan Riwayat Pendidikan Periode Jabatan Dasar Penunjukan : Vivid Zulprimiadanni : Human Capital Division Head : S2 Management Prasetya Mulya Business School : 1 Februari sekarang : Surat Kuasa Direksi No.009A/Skuasa-MTF/II/2017 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Visi dan Misi Pengembangan SDM MTF memiliki visi dan misi dalam upaya melakukan pengelolaan dan pengembangan SDM. Visi dan misi digunakan agar pelaksanaan pengembangan SDM lebih terarah dan terstruktur. Adapun Visi Human Capital Division, yaitu Create productive environment for people to perform through internalization of company culture to ensure availability of steady flow of man power and leaders. Visi dan misi telah direview dan disetujui oleh Deputi Direktur Bidang Human Capital dan Direktur Utama. Pengembangan SDM MTF berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi karyawan secara konsisten dan berkesinambungan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan tahun Hal ini dilakukan untuk menunjang kebutuhan Perseroan akan SDM berkualitas untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang semakin dinamis serta penuh tantangan. Pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya perusahaan serta profesionalitas kerja. Pada tahun 2017, MTF memfokuskan program pengembangan SDM nya untuk menciptakan successor-successor baru yang dapat mengisi posisi strategis dan potensial perusahaan, oleh karena itu perseroan mempersiapkan program pendidikan untuk memupuk potensi karyawan untuk menjadi pemimpin masa depan, yang antara lain adalah: POSTION Board of Director Division Head / Regional Manager Dept. Head / Branch Manager Junior Manager Supervisor Staff MTF VISION, MISSION & VALUES BUSSINESS STRATEGY MODUL BASIC LEADERSHIP FUNCTIONAL EDP GMDP MMDP Jr - MDP MT SDP Induction Basic Training Program Sertifikasi Keahlian Pembiayaan Sertifikasi Dasar Pembiayaan Sertifikasi Profesi New Employee Program Executive Development Program General Manager Development Program Middle Manager Development Program Junior - Manager Development Program Management Trainee Supervisor Development Program Best Practice Local & International Business Strategic Financial Strategic Execution Strategic Transformation FINON HR for non HR Project Management PDCA Sertifikasi Credit Head Sertifikasi Sales Head Sertifikasi AR Head Sertifikasi Operation Head Functional Training Services Excellent TRAINING MATRIX ANNUAL TRAINING : FIT THE PURPOSE OF ORGANIZATION 96

99 1. Program Pendidikan Management Trainee (MT) Program pengembangan SDM yang dikembangkan secara khusus bagi para Fresh Graduates agar dapat menghasilkan pemimpin masa depan yang mampu mendukung pencapaian visi perusahaan. Peserta MT berasal dari internal & eksternal yang merupakan lulusan mahasiswa (sarjana dan magister) dari universitas terkemuka. Sampai dengan tahun 2017 Perseroan telah melakukan proses program Management Trainee sebanyak 5 Batch.. 2. Program Pendidikan Supervisor Development Program (SDP) Program pengembangan karir untuk karyawan internal level staff dan officer menjadi level Supervisor/Asisten Manager. Selama tahun 2017 ini, Program Pendidikan SDP dilaksanakan sebanyak 2 Batch. SDP Batch 1 dilaksanakan pada Bulan Oktober 2017 dengan total peserta sebanyak 26 (dua puluh enam) orang. Sedangkan SDP Batch 2 dilaksanakan pada Bulan November 2017 dengan total peserta sebanyak 26 (dua puluh enam) orang. 3. Program Pendidikan Junior - Manager Development Program (Jr - MDP) Program yang dirancang untuk menyiapkan para pemimpin masa depan perseroan melalui pengembangan karir jalur cepat setingkat manager. Peserta Jr - MDP berasal dari karyawan internal perseroan yang memiliki prestasi serta potensi dan berasal dari seluruh unit kerja baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang. Untuk tahun 2017 perseroan menyelenggarakan Program Pendidikan Jr - MDP sebanyak 2 Batch. Jr - MDP Batch 6 dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dengan total peserta sebanyak 11 (sebelas) orang. Sedangkan Jr - MDP Batch 7 dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dengan total peserta sebanyak 11 (sebelas) orang. 4. Program Pendidikan Middle Manager Development Program (MMDP) Program yang dirancang untuk pengembangan level middle manager untuk mendapatkan pembekalan, yang mencakup leadership, business sense, customer centric, sense of competitiveness, innovative & creative, risk management, and technology savvy. 5. Program Pendidikan General Manager Development Program (GMDP) Program General Manager Development Program (GMDP) merupakan program pengembangan untuk level Division Head untuk mendapatkan pembekalan komprehensif yang mencakup fungsi (strategi bisnis, strategi keuangan, strategi eksekusi dan transformasi, dan visionary leadership). Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pada Tahun 2017 ini, Program GMDP dilaksanakan sebanyak 1 batch dengan total peserta sebanyak 10 (sepuluh) orang. Jumlah Peserta Training Per Level Jabatan Persentase Kegiatan Training Per Kategori Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Jumlah Peserta Training Per Kategori Persentase Peserta Training vs Populasi Jabatan 97

100 Kilas Kinerja Rekrutmen dan Komposisi Karyawan Komposisi Karyawan Status karyawan per Desember 2017 sebanyak 3467 orang yang tersebar di seluruh Kantor Cabang di Indonesia. Jumlah karyawan Perseroan tersebut telah sesuai dengan kebutuhan untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin terbuka, interaksi yang semakin kompleks, serta tuntutan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Secara rincian komposisi karyawan Perseroan yang diklasifikasikan berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan, dan usia adalah sebagai berikut: Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Supervisor Manager Staf Jumlah Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Tabel perbandingan Karyawan Berdasarkan Level Organisasi Uraian Perubahan Jumlah Persentase Dewan Komisaris dan Direksi % Manager % Supervisor % Staff % Jumlah % Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Sarjana SLTA dan Sederajat Akademi SLTP dan Sederajat Sarjana Jumlah Tabel perbandingan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Uraian Perubahan Jumlah Persentase Sarjana % Akademi % SLTA % SLTP % Jumlah % Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kekaryawanan Status Tetap Kontrak Jumlah

101 Tabel perbandingan Karyawan Berdasarkan Status Kekaryawanan Uraian Perubahan Jumlah Persentase Tetap % Kontrak % Jumlah % Tabel Komposisi Berdasarkan Usia Usia >50 tahun tahun tahun tahun <20 Tahun Jumlah Tabel perbandingan Berdasarkan Usia Uraian Perubahan Jumlah Persentase >50 tahun % tahun % tahun % tahun % >20 tahun % Jumlah % Rekrutmen Human Capital Mandiri Tunas Finance menyadari bahwa Sumber Daya Manusia merupakan aset utama yang menjadi penggerak sebuah perusahaan. Penting bagi Perseroan untuk melakukan pencarian kandidat terbaik pada seluruh Cabang MTF di Indonesia untuk menjadi bagian dari Perseroan. Penerapan standar kompetensi dalam melakukan proses rekrutmen untuk memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dan berkualitas diperlukan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan serta untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat dan kompetitif. Kebutuhan perusahaan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam Manpower Planning (MPP). MPP yang ditetapkan sejalan dengan tujuan dan strategi bisnis Perseroan, berdasarkan rencana kerja tahunan (Business Plan) Perseroan sesuai dengan keputusan dari Manajemen. Beragam strategi telah dilakukan pada tahun 2017 untuk menjaring kandidat terbaik dan berpotensi. Sumber pemenuhan tenaga kerja perusahaan di peroleh dari: 1. Sumber Internal Perusahaan, yaitu seleksi karyawan existing perusahaan untuk mengisi lowongan jabatan pada suatu unit kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi dan terbuka bagi karyawan dari unit kerja lain dalam perusahaan. 2. Sumber Eksternal Perusahaan, yaitu mencari calon karyawan dari eksternal perusahaan dengan beragam program dan media publikasi. Media yang di pergunakan oleh Perseroan dalam mencari sumber kandidat antara lain melalui website Perseroan, web karir MTF, job portal, Referensi dari internal karyawan, partisipasi pada bursa tenaga kerja (Job Fair maupun campus hiring) dan walk in interview. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 99

102 Pada tahun 2017, Perseroan telah menyusun branding program dalam rangka mendapatkan sumber kandidat eksternal yang komprehensif agar dapat menjangkau seluruh level mahasiswa. Branding Program tersebut terdiri dari : 1. MTF Friendship atau Friends Scholarship, bertujuan untuk membantu mahasiswa tahun pertama, untuk diberikan beasiswa oleh MTF. 2. MTF Ambassador yang menyasar kepada mahasiswa tahun 2 dan 3 untuk dapat aktif berpartisipasi menjadi duta pada setiap event yang diselenggaraan oleh perseroan. 3. MTF Speed Up Career, ditujukan untuk mahasiswa tahun akhir agar dapat mengembangkan kompetensi diri sejak dini dengan mengikuti program magang di MTF. Kilas Kinerja Bagi peserta program akan mendapatkan beberapa tugas yang bertujuan untuk mempublikasikan Perseroan kepada para mahasiswa lain yang ada di dalam kampus. Dan untuk kontribusi yang telah mereka lakukan, Perseroan memberikan kompensasi berupa uang saku yang atraktif untuk peserta program MTF Speed Up Career, serta pelatihan berupa leadership skill, dan menyediakan mentor agar peserta program termonitor dengan baik. Program tersebut disusun untuk periode waktu tertentu dan akan direalisasikan pelaksanaannya pada tahun Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Human Capital Perseroan aktif mencari sourcing kandidat program pendidikan Management Trainee (MT) melalui media bursa tenaga kerja (Jobfair) yang diselenggarakan oleh pihak ketiga atau kampus terkemuka. Dalam kesempatan tersebut Perseroan juga melakukan kegiatan branding dan career coaching kepada para lulusan Universitas agar mereka dapat mengenal MTF secara lebih mendalam. Human Capital juga menggunakan media Campus hiring untuk memperoleh kandidat secara langsung dari lulusan kampus terkait yang menjadi target Perseroan. Perseroan menyadari bahwa fresh graduate saat ini merupakan generasi milenials. Generasi ini teridentifikasi sebagai savvy technology, internet users, sehingga Perseroan berusaha mengikuti perkembangan para milenials saat ini dengan melakukan publikasi melalui beragam media seperti job portal, website kampus, social media, instagram, line official, youtube serta linkedin. Dengan beragamnya media yang Perseroan gunakan, maka pada tahun 2017 Perseroan mampu meningkatkan jumlah pelamar hingga 15% yang terdokumentasi pada job portal yaitu karir.mtf.co.id. Mekanisme penyeleksian calon karyawan Perseroan dilakukan melalui lembaga profesional atau perseroan dengan tahapan seleksi antara lain melalui test administrasi, wawancara, psikotest/assessment, serta tes kesehatan yang selanjutnya disetujui oleh pejabat terkait sesuai ketentuan / persyaratan yang berlaku. Proses rekrutmen Perseroan mengedepankan asas-asas keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan berdasarkan kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Perseroan melakukan proses seleksi secara tepat dan cepat sesuai dengan service level agreement (SLA) yang telah ditentukan. Tepat dalam artian bahwa Perseroan menjaring SDM yang berkualitas yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan persusahaan. Sepanjang tahun 2017, Perseroan telah merekrut karyawan baru sebanyak 386 orang untuk berbagai level posisi. Selain itu perseroan juga telah merekrut sejumlah 41 orang peserta Management Trainee (MT) yang tergabung dalam MT Batch 4 dan Batch 5. Dalam setiap perekrutan karyawan baru, Perseroan menitikberatkan pada kompetensi melalui kualifikasi dan keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan serta rencana yang ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar Perseroan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas serta dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara baik dan fleksibel terhadap perkembangan di masa depan. Uraian Jumlah Total Karyawan Awal Tahun Karyawan Baru 386 Karyawan yang Berakhirnya Hubungan Kerjanya 10 Mengundurkan Diri 480 Memasuki Masa Pensiun 1 Total Karyawan Akhir Tahun

103 Manajemen dan Penilaian Kinerja Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, Perseroan senantiasa mengevaluasi dan menyelaraskan organisasi sesuai dengan kebutuhan dan dinamika perkembangan usaha. Manajemen dan Penilaian Kinerja merupakan alat evaluasi pencapaian target dan tujuan yang harus dicapai oleh seluruh Karyawan maupun satuan kerja yang disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan jangka panjang perusahaan. Penilaian Kinerja masing-masing individu Karyawan yang dilaksanakan secara objektif, berjenjang, periodik, dan transparan. Guna menentukan kinerja seluruh karyawan, Perseroan menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang direncanakan dan ditetapkan mulai level dari Perseroan, tingkat divisi/tim, hingga tingkat individu. Langkah selanjutnya, Perseroan menetapkan proses pemantauan atas capaian kinerja masing-masing individu maupun grup/kelompok melalui coaching, counselling, dan controlling. Setelah itu Perseroan melakukan evaluasi atas kinerja seluruh pekerja, baik secara individual, tim maupun pada tingkat Perseroan secara periodik. Melalui penerapan tersebut, maka pengembangan, seleksi, dan nominasi karyawan dilaksanakan dengan berbasis pada kompetensi dan penilaian kinerja yang bersangkutan. Reward and Punishment Guna memotivasi sekaligus memacu kinerja seluruh karyawan, MTF memberlakukan sistem pemberian reward and punishment secara berkala, adil dan transparan. Pemberiaan reward merupakan bentuk apresiasi kepada karyawan atas prestasi dan dedikasi dalam bekerja untuk perusahaan. Reward yang diberikan kepada karyawan bervariasi, mulai dari insentif hingga reward trip yang direncanakan setiap tahun. Perseroan senantiasa memberikan penghargaan atau reward kepada karyawan berupa kebijakan peningkatan remunerasi yang disesuaikan dengan kondisi keuangan Perseroan berdasarkan tingkat inflasi, pasar industri pembiayaan, dan hasil penilaian terhadap indikator kerja masing-masing unit kerja. Perseroan juga memberikan punishment kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan, Standard Operation Procedure (SOP), dan Kode Etik Pegawai. Perseroan memberikan surat teguran dan pembinaan kedisiplinan terhadap karyawan yang menyalahi aturan kepegawaian dan pelanggaran SOP. Sanksi berat berupa pemutusan hubungan kerja diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran berat atau pelanggaran ringan yang berulang. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pemberian Punishment Jenis Sanksi Karyawan Yang Diberikan Sanksi (orang) Surat Teguran I Surat Peringatan Surat Peringatan II Surat Peringatan III Pemutusan Hubungan Kerja Jumlah Sumber Informasi Sumber Daya Manusia MTF mengembangkan sistem dan infrastruktur guna memfasilitasi kebutuhan komunikasi dan informasi karyawan melalui Human Resources Information System (HRIS) untuk memberikan kemudahan akses terhadap informasi menjadi hal yang sangat penting untuk dapat diimplementasikan pada bidang sumber daya manusia. Pada Tahun 2017 Perseroan telah mampu untuk menyediakan sarana informasi bagi karyawan secara on line melalui system HCIS antara lain untuk kegiatan administrasi karyawan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Rotasi dan Mutasi Karyawan Dalam rangka memberi tugas dan tanggung jawab terhadap karyawan yang bersangkutan pada level jabatan yang lebih tinggi dilakukan proses rotasi dan mutasi. Rotasi dan mutasi untuk promosi ditetapkan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan/Surat Keputusan Direksi/Kebijakan Manajemen Nomor 003/ SK-Dir/MTF/I/2014 tentang Kebijakan Mutasi, Promosi & Demosi Pegawai. Selama 2017, tingkat rotasi dan mutasi karyawan sebesar 24%. Besarnya presentase tersebut dikarenakan kebutuhan perseroan dalam upaya pencapaian target serta upaya pengembangan karyawan. 101

104 Kilas Kinerja Tabel Mutasi Karyawan 2017 No Bulan Mutasi Pegawai Jumlah Pegawai Persentase Mutasi 1. Januari % 2. Februari % 3. Maret % 4. April % 5. Mei % 6. Juni % 7. Juli % 8. Agustus % 9. September % 10. Oktober % 11. November % 12. Desember % Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Kesejahteraan dan Jaminan Sosial Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu hak yang wajib dipenuhi oleh Perseroan, yang salah satunya dapat dipenuhi lewat remunerasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan. Perseroan menerapkan pemberian sistem remunerasi yang proporsional dan transparan sesuai dengan jenjang karir atau jabatan dengan memperhatikan undang-undang ketenagakerjaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan senantiasa berupaya terus meningkatkan kesejahteraan Karyawan melalui berbagai aspek antara lain: Pemberian dan perbaikan remunerasi dan benefit, kepesertaan jaminan sosial BPJS Kesehatan, kepesertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan, fasilitas kesehatan serta Asuransi; Program pengembangan karyawan seperti program peningkatan jenjang pendidikan, dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan keagamaan; Dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan kegiatan olah raga dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanaan kegiatan olah raga; Bantuan bagi Karyawan yang mengalami duka cita. Rencana Pengembangan SDM Tahun 2018 Rencana dan pengembangan sumber daya manusia merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Terkait hal tersebut, Perseroan telah menyusun rencana pengembangan SDM yang akan dijalankan pada tahun 2018, yaitu sebagai berikut: Organization Readiness Improve Effictiveness & Efficiency Organization Tools Leverage Productvity Measurement Tools Create Employee Value Proposition Internalization of the spirit of PERWIRA Organization Readiness Organization Effectiveness Dashboard System Remodeling Bussiness Process fot Productivity Measutement Tools Implement EVP for MTF Employee Perwira Values into DNA for employee engagement increment Organization Readiness Leverage agile and resilient organization to sustain bussiness growth Create Value Added HC to Business Partner Engance Organization Effectiveness through productivity utilization Internalization Perwira Culture People Readiness Build MTF Branding with Duta MTF in education Institution Recruitment System Online Optimize development program for key position Talent management system (talent pool, RTC) Leadershipp readiness» Leader as coach Develop Knowledge Management system based on Process / Technology, Products, People Profiles People Readiness Strengthen MTF Branding and Attract the Best Talent Talent Employee Engagement System HUman Capital Integration and Digital System Leadershipp readiness» Leader as Legacy Apply KM into IDP / IDP Programs (Talent Pool & Leadership Program) People Readiness Optimize contribution of value creation people Leader as Accelerator Conductive Working Internalization IR Mgt System Integrated Vakue Based Remuneration with HC System Personalized Self Services Optimization Personal Data Base System Conductive Working Enhance IR Mgt System Integrated Personal Data Base System with HC System and Finance Conductive Working Industrial relation risk mitigation Leverage MTF as the Best place to keep fun environment, innovative and productive capitalize Mandirian Synergy 102

105 Laporan Teknologi Informasi Dalam era globalisasi kehandalan teknologi informasi merupakan salah satu unsur penting yang mendukung proses bisnis dan layanan yang prima. Teknologi merupakan kunci utama yang memungkinkan MTF menyediakan produk dan jasa kepada konsumen, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil keputusankeputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Perkembangan bisnis multifinance di Indonesia pada umumnya, dan pengembangan bisnis perusahaan pada khususnya, mengharuskan MTF untuk menata dan membenahi diri dalam menyiapkan teknologi yang dibutuhkan untuk dapat mensupport bisnis, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen melalui layanan yang berbasis teknologi informasi. Dalam era globalisasi kehandalan teknologi informasi merupakan salah satu unsur penting yang mendukung proses bisnis dan layanan yang prima. Teknologi merupakan kunci utama yang memungkinkan MTF menyediakan produk dan jasa kepada konsumen, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil keputusan-keputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya. Pengelolaan Teknologi Informasi di MTF dilakukan oleh Divisi Teknologi Informasi (TI), sehingga kebijakan terkait TI lebih terarah dan berjalan sesuai dengan visi misi perusahaan. Kebijakan Pengelolaan Teknologi Informasi Pada tahun 2017, Divisi Teknologi Informasi MTF fokus melakukan inovasi dengan mengembangkan sistem Customer Retention Management (CRM) yang diharapkan dapat menjawab seluruh kebutuhan customer yang terkait dengan proses bisnis di MTF. Divisi Teknologi Informasi juga melakukan pengkinian teknologi untuk server core guna meningkatkan kapasitas server core MTF untuk dapat menampung pertumbuhan bisnis MTF 5 tahun ke depan. Selain itu Divisi Teknologi Informasi mengimplementasi teknologi thin client untuk meningkatkan efisiensi budget dan meningkatkan keamanan sistem informasi di seluruh kantor cabang. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sepanjang tahun 2017, berbagai langkah yang dilaksanakan MTF dalam bidang IT antara lain: 1. Implementasi Thin Client Divisi Teknologi Informasi melakukan transformasi terhadap manajemen komputer user dengan memberikan proteksi kepada komputer yang digunakan user dan mengatur penyimpanan datanya secara bersama pada satu storage. Penerapan ini diharapkan adanya sentralisasi manajemen komputer dan efisiensi konsumsi daya listrik karena bentuk thin client yang jauh lebih kecil dari komputer biasa. 103

106 Kilas Kinerja 2. Aplikasi Lelang Online Divisi Teknologi Informasi menyiapkan infrastruktur untuk pengembangan aplikasi ini dalam membantu menaikan nilai jual asset lelang MTF. 3. Implementasi Proxy Server Divisi Teknologi Informasi menambahkan perangkat khusus untuk manajemen koneksi internet yang kebutuhannya semakin meningkat untuk mendukung operasional bisnis perusahaan. 4. Implementasi Tape Library Robotic Divisi Teknologi Informasi melakukan pengkinian perangkat backup Data di data center dengan kapasitas lebih besar. 5. Implementasi Endpoint Security Divisi Teknologi Informasi meningkatkan keamanan sistem melalui Endpoint Security seiring berkembangnya virus baru yang menyerang semua pengguna internet baik pribadi maupun institusi dengan dampak pada kerusakan sistem komputer dan data pengguna yang tidak bisa di buka (Encrypted) dapat secara langsung mengganggu jalannya operasional bisnis MTF. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Biaya Pengembangan Teknologi Informasi Tahun 2017 dan 2018 Penentuan besarnya budget untuk Opex dan Capex IT berdasarkan kebutuhan operasional dan kebutuhan untuk pengadaan infrastruktur TI yang sesuai rekomendasi dan melalui proses review management MTF. Berikut perbandingan budget tahun 2017 dan 2018: Budget OPEX Rp 5,6 miliar Rp 5,2 miliar CAPEX Rp 22,7 miliar Rp 24,1 miliar Di tahun 2018 ada penambahan budget yang khusus diberikan untuk menjalankan project. Budget project tersebut dapat digunakan jika project yang telah direncanakan akan dikerjakan. Besarnya budget yang dialokasikan untuk menjalankan project tahun 2018 terbagi dalam Opex dan Capex berikut : Budget Project 2018 OPEX Rp5,3 miliar CAPEX Rp 0,48 miliar 104

107 Rencana Pengembangan Teknologi Informasi 2018 Pada Tahun 2018, Divisi Teknologi Informasi akan melakukan pembenahan diri dengan menyusun cetak biru Teknologi Informasi untuk menyelaraskan teknologi informasi terhadap rencana bisnis perusahaan (Business Plan Perusahaan) dan sebagai landasan pembuatan kebijakan teknologi informasi. Untuk memudahkan proses bisnis antara customer dengan perusahaan, maka Divisi Teknologi Informasi bersama divisi lainnya yang terkait mengembangkan sistem Market Place, dimana perusahaan dapat secara langsung berinteraksi dengan calon customer tanpa melalui pihak ketiga dalam hal ini sales dealer. Divisi Teknologi Informasi juga melakukan pengkinian teknologi untuk mobile survey, mobile collection, mobile report, dan lain sebagainya. Secara infrastruktur Divisi IT juga melakukan peremajaan fisik server core dan penambahan host virtualisasi server di sisi Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) dan juga melakukan peremajaan firewall di DRC. Pekerjaan yang akan dilakukan Divisi Teknologi Informasi di tahun 2018 adalah : 1. IT Blue Print Sebagai turunan dari Business Plan Perusahaan, IT Blue Print diharapkan dapat selaras dengan rencana kerja perusahaan 3 5 tahun kedepan dan menjadi landasan TI dalam membuat kebijakan agar penerapan IT dapat lebih efektif dan efisien 2. Market Place Divisi IT bersama-sama dengan divisi lainnya, membuat sistem market place, sebagai media untuk perusahaan berinteraksi langsung dengan calon customer. Calon customer diberi kemudahan dalam informasi kendaraan dan harga unit kendaraan, kemudahan proses akuisisi dan juga informasi lainnya. 3. Pengkinian dan Sinkronisasi mobile application System mobile application yang dimiliki perusahaan saat ini akan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan proses bisnis perusahaan dan dilakukan sinkronisasi dengan system yang dimiliki perusahaan. 4. Peremajaan server core Peremajaan ini ditujukan untuk menyiapkan system core yang dapat menampung dan mengelola data perusahaan yang semakin berkembang. 5. Penambahan virtualisasi server. Untuk persiapan penambahan virtualisasi server dari project-project yang akan dilaksanakan pada tahun Peremajaan firewall DRC. Firewall baru dibutuhkan di DRC agar keamanan server dan system di DRC sama dengan yang ada di DC. Dasar pengelola TI Di masa mendatang diharapkan tata kelola TI MTF sudah dapat mencapai maturity level rata-rata industri Pembiayaan dalam skala pengukuran maturity level berdasarkan COBIT5. Sehingga untuk mencapai kondisi tersebut, secara umum IT harus melakukan langkah-langkah perbaikan yang antara lain adalah sebagai berikut: Penambahan dan perbaikan fungsi/tugas. Pengembangan kebijakan dan prosedur. Pengembangan ukuran-ukuran kinerja. Pengadaan sistem aplikasi pendukung yang relevan. Melakukan evaluasi tata kelola IT. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 105

108 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Di tahun 2017, MTF berupaya sebaik mungkin memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi melalui strategi pemetaan pasar yang komprehensif. 106

109 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 05 Analisis dan Pembahasan Manajemen 107

110 Analisis dan Pembahasan Manajemen Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pada tahun 2017, jumlah aset Perseroan mencapai Rp14 triliun, atau mengalami kenaikan 29,25% dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp11 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya volume pembiayaan konsumen. KINERJA KEUANGAN Pada Tahun Buku 2017, Perseroan membukukan laba sebesar Rp350,2 miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa laba mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 4,43% dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp335,4 miliar. Peningkatan ini adalah hasil dari prestasi kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari segmen pendapatan operasi pada laporan laba dan rugi yang hampir semua segmennya mengalami peningkatan. Tinjauan keuangan ini disusun berdasarkan laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini wajar dalam semua hal yang material. Laporan Posisi Keuangan (aset) Uraian % (dalam jutaan Rupiah) ASET Kas dan Setara Kas Kas (16,10%) Kas pada Bank Pihak Ketiga (58,44%) Pihak Berelasi (38,10%) (37,75%) Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak Ketiga ,94% Pihak Berelasi (24,45%) ,90% Dikurangi: cadangan keuangan penurunan nilai ( ) ( ) (9,19%) ,64% 108

111 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Uraian % Piutang Sewa Pembiayaan Pihak Ketiga ,36% Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.739) (4.538) 70,54% ,98% Piutang lain-lain Pihak ketiga ,01% Pihak berelasi ,45% ,26% Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (2.896) (785) 268,92% ,86% Aset pajak tangguhan ,67% Tagihan kelebihan pajak % Piutang Derivativ ,00% Aset tetap ,40% Aset lain-lain Pihak ketiga ,33% Pihak berelasi ,90% Total Aset ,25% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 109

112 Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan Analisis kinerja keuangan berikut ini disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan, yang telah di-audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan tanggal 31 Desember Kilas Kinerja Laporan Posisi Keuangan Aset Tanggal 31 Desember 2017, jumlah aset Perseroan mencapai angka Rp14 triliun, hal tersebut menunjukkan bahwa aset Perseroan mengalami kenaikan sebanyak 29,25% dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp11 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya volume pembiayaan konsumen. Usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha sesuai dengan PSAK No.1 (revisi 2009 tentang penyajian laporan keuangan yang berlaku secara restrospektif efektif sejak 01 Januari 2011) dan tidak menyajikan klasifikasi aset ke dalam kategori aset lancar dan aset tidak lancar. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Kas dan Setara Kas Di tahun 2017, saldo kas dan setara kas Perseroan tercatat sebesar Rp160,55 miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa saldo kas dan setara kas Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp97,34 miliar atau sebesar 37,75% dibandingkan dengan saldo kas dan setara kas Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp257,89 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan kas yang ditempatkan pada bank dari Rp233,82 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp140,35 miliar pada tahun Tabel Kas dan Setara Kas (dalam jutaan Rupiah) Kas dan Setara Kas % Kas (16,10%) Kas pada bank Pihak ketiga (58,41%) Pihak berelasi (49,84%) Deposito Berjangka a. Pihak ketiga - 18 (1,00%) b. Pihak berelasi Jumlah (37,75%) Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen Perseroan di tahun 2017 tercatat sebesar Rp11,18 Triliun, hal tersebut menunjukkan bahwa piutang pembiayaan konsumen Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1,51 triliun atau sebesar 15,64% dibandingkan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan di tahun 2016 yang berjumlah Rp9,7 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan baru. Realisasi pembiayaan baru untuk tahun 2017 adalah sebesar Rp19,98 triliun atau meningkat sebesar Rp1,99 triliun atau 11,1% dari realisasi tahun sebelumnya yang berjumlah Rp17,99 triliun. Piutang pokok pembiayaan bersama (joint financing) meningkat sebesar 12,51% dari tahun sebelumnya, hal tersebut berjalan seiring dengan peningkatan lending baru joint financing yang berjumlah Rp2,18 triliun atau 19,90% dari tahun 2016 yang berjumlah Rp10,95 triliun menjadi sebesar Rp13.13 triliun pada tahun Diikuti dengan piutang pokok pembiayaan sendiri (non joint financing) yang meningkat sebesar 10,42% dari tahun sebelumnya, hal tersebut berjalan seiring dengan peningkatan lending baru non joint financing yang berjumlah Rp1,40 triliun atau 18,25% dari tahun 2016 yang berjumlah Rp7,6 triliun menjadi sebesar Rp9,08 triliun pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan lending baru Perseroan meningkat cukup baik. Industri otomotif tidak tumbuh tapi mampu meningkatkan market share. 110

113 Tabel Piutang Pembiayaan Konsumen (dalam jutaan Rupiah kecuali*) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Piutang Pembiayaan Bersama ,92% Piutang Pembiayaan Sendiri ,42% Total Piutang Pembiayaan Kelolaan ,02% Pokok Piutang Pembiayaan Bersama ,51% Total Pokok Piutang Pembiayaan Kelolaan ,30% Penyisihan Piutang Ragu-Ragu ( ) ( ) (27.445) (9,19%) Piutang Pembiayaan Bersih ,64% Piutang Bermasalah Kelolaan 0,80% 1,49% (0,69%) (46,31%) Piutang Sewa Pembiayaan Sejak tahun 2011, Perseroan sudah memulai untuk melakukan transaksi sewa pembiayaan atau financial lease. Transaksi ini dikelola oleh Divisi COP and Fleet untuk pembiayaan kendaraan komersial Perusahaan dan alat berat. Pada tahun 2017, dengan dukungan dari Commercial dan Corporate Banking Bank Mandiri, Divisi COP and Fleet meningkatkan focus pada pembiayaan kendaraan roda empat khususnya kendaraan penumpang (passenger) karyawan Perusahaan, dan kendaraan heavy truck untuk industri infrastruktur, distribusi dan transportasi. Pada tahun 2017 ini, Perseroan mengalami peningkatan Piutang sewa pembiayaan sebesar Rp1,53 triliun menjadi Rp2,36 triliun, dibandingkan dengan saldo piutang sewa pembiayaan tahun lalu yang hanya sebesar Rp829,95 miliar Tabel Piutang Sewa Pembiayaan (dalam jutaan Rupiah) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Piutang Sewa Pembiayaan Bruto ,55% Nilai Sisa yang Terjamin ,00% Pendapatan Sewa Pembiayaan ditangguhkan ( ) ( ) ( ) 177,76% Simpanan Jaminan ( ) ( ) ( ) 151,00% Penyisihan Piutang Ragu-Ragu (7.739) (4.538) (3.201) 70,54 % Jumlah Piutang Sewa Pembiayaan ,98% Piutang Lain-lain Piutang lain-lain pihak ketiga sebagian besar merupakan tagihan yang ditujukan kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan akseptasi klaim, sedangkan piutang lain-lain pihak yang berelasi adalah transaksi dengan PT Tunas Ridean Tbk sehubungan dengan operasional Perseroan. Saldo piutang lain-lain Perseroan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp665,37 miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa saldo piutang lain-lain Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp322,15 miliar dibandingkan dengan saldo piutang Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp343,22 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pengakuan piutang Pembiayaan bersama pada akhir bulan Desember 2017 sebesar Rp502,57 miliar dibanding tahun 2016 yang berjumlah Rp227,99 miliar atau mengalami peningkatan sebesar Rp274,58 miliar. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Aset Tetap Saldo aset tetap Perseroan pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp165,9 miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa saldo aset tetap Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp24,58 miliar atau sebesar 17,40% dibandingkan dengan saldo aset tetap Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp141,32 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan aset berupa tanah, gedung, perlengkapan dan peralatan kantor serta renovasi bangunan sewa sejalan dengan ekspansi usaha Perseroan. Penambahan aset berupa tanah senilai Rp3,2 miliar dan gedung sebesar Rp5,65 miliar yang terletak di Jalan Ruko Palembang PTC G8B & PTC G8C. Penambahan tanah senilai Rp4,9 miliar dan gedung sebesar Rp3,48 miliar yang terletak di Ruko Makassar, Jalan Petrarani. Penambahan sebagai reklasifikasi dari bangunan dalam pengerjaan, peralatan kantor Rp40,6 miliar, renovasi bangunan sewa Rp5,9 miliar. 111

114 Aset Pajak Tangguhan Di tahun 2017, saldo aset pajak tangguhan Perseroan tercatat sebesar Rp38 miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa saldo aset pajak tangguhan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp14,92miliar atau sebesar 64,67% dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp23,08 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan pajak tangguhan atas penambahan koreksi fiskal atas perbedaan temporer untuk imbalan kerja karyawan, bonus, instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas. Kilas Kinerja Tagihan Kelebihan Pajak Pada tanggal 25 Januari 2016 dan 25 Oktober 2016, perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas berbagai macam pajak untuk pajak 2013, 2012 dan 2011, yang menghasilkan jumlah kurang bayar sebesar Rp miliar. Atas kurang tersebut Perseroan telah melakukan pembayaran sebesar Rp miliar, dimana dari pembayaran tersebut, Perseroan sedang dalam proses mengajukan keberatan sebesar Rp miliar dan sebesar Rp2.096 miliar di catat sebagai Beban denda pajak di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Untuk jumlah yang belim dibayarkan sebesar Rp miliar, Perseroan mengajukan keberatan ke kantor pajak. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Aset lain-lain Saldo aset lain-lain Perseroan di tahun 2017 adalah sebesar Rp82,69 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp8,5 miliar atau sebesar 11,45% dibandingkan dengan saldo aset lain-lain Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp74,19 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh faktor kenaikan setoran dalam perjalanan Perseroan (pembayaran angsuran pembiayaan konsumen melalui kantor pos, alfamart, indomart dan pegadaian) sebesar Rp10,5 miliar seiring dengan bertambahnya aset kelolaan Perseroan. Liabilitas Laporan Posisi Keuangan (Liabilitas) (dalam jutaan Rupiah) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % LIABILITAS Utang usaha ,12 % Utang lain-lain Pihak ketiga ,62% Pihak berelasi (76.389) (71,57%) Utang pajak kini ,49% Beban yang harus dibayar Pihak ketiga ,87% Pihak berelasi ,36% Pinjaman bank Pihak ketiga ,25% Pihak berelasi ,66% ,66% Biaya provisi yang belum diamortisasi (34.152) (12.340) ,76% ,38% Surat berharga yang diterbitkan Pihak ketiga ,97% 112

115 Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Pihak berelasi ,32% ,53% Beban emisi yang belum diamortisasi (9.749) (8.766) ,21% ,52% Utang Derivatif Liabilitas imbalan kerja karyawan ,29 % Total Liabilitas ,63% Liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 30,63% dari Rp9,9 Triliun pada Tahun 2016 menjadi Rp12,97 triliun pada Tahun 2017 atau meningkat sebesar Rp3,04 Triliun pada tahun Peningkatan ini sebagian besarnya diakibatkan oleh peningkatan portfolio surat berharga yang diterbitkan, dari sebesar Rp3,3 triliun pada tahun 2016 meningkat menjadi sebesar 10,53% atau meningkat sebesar Rp0,35 triliun menjadi Rp3,67 triliun pada tahun Perseroan dalam usahanya yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan konsumen berjalan sesuai dengan PSAK No.1 (revisi 2009 tentang penyajian laporan keuangan yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 01 Januari 2011) tidak menyajikan klasifikasi utang kedalam kategori utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Analisis dan Pembahasan Manajemen Utang Usaha Di tahun 2017, jumlah utang usaha Perseroan yang terdiri dari utang kepada pihak ketiga, baik utang kendaraan maupun utang asuransi tercatat sebesar Rp606,51 Miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah utang Perseroan kepada pihak ketiga meningkat sebesar 2,12 % atau sebesar Rp12,6 miliar dibandingkan dengan jumlah utang usaha kepada pihak ketiga pada tahun 2016 yang berjumlah Rp593,91 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan utang kepada supplier kendaraan seiring dengan peningkatan volume Pembiayaan selama tahun Tata Kelola Perusahaan Utang Lain-lain Utang lain-lain Perseroan terdiri dari utang kepada pihak ketiga dan utang kepada pihak berelasi. Pada tahun 2017, jumlah utang lain-lain kepada pihak ketiga Perseroan tercatat berjumlah sebesar Rp 194,49 miliar atau meningkat sebesar Rp44,44 miliar atau sebesar 29,62% dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain kepada pihak ketiga pada tahun 2016 yang berjumlah Rp150,05 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pengakuan kewajiban kepada pihak ketiga terkait transaksi non operasional Perseroan. Pada tahun 2017, jumlah utang lain-lain kepada pihak berelasi Perseroan berjumlah sebesar Rp30,34 miliar menurun sebesar Rp76,39 miliar atau sebesar 71,57% dibandingkan dengan jumlah utang lain-lain kepada pihak berelasi yang berjumlah Rp106,73 miliar pada tahun Utang Pajak Kini Pada tahun 2017, jumlah utang pajak Perseroan berjumlah sebesar Rp33,92 miliar, hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah utang pajak Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp20,32 miliar atau sebesar 149,49% dibandingkan dengan jumlah utang pajak Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp13,59 miliar. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Beban yang Masih Harus Dibayar Pada tahun 2017, jumlah beban yang masih harus dibayarkan oleh Perseroan berjumlah sebesar Rp136,79 miliar atau meningkat sebesar Rp46,66 miliar atau sebesar 51,77% dibandingkan dengan jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp90,13 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan biaya yang masih harus di bayar gaji dan tunjangan Rp27,42 miliar, di tahun 2017 sebesar Rp64,76 miliar dibandingkan 2016 sebesar Rp37,34 miliar juga disertai kenaikan bunga yang masih harus di bayar sebesar Rp13,93 miliar, di tahun 2017 sebesar 54,46 miliar dibandingkan tahun 2016 sebesar 40,52 miliar. 113

116 Pinjaman Bank Di tahun 2017, jumlah pinjaman bank Perseroan berjumlah sebesar Rp8,24 triliun naik sebesar Rp2,6 triliun atau 46,66% dibandingkan dengan jumlah pinjaman bank Perseroan tahun 2016 sebesar Rp5,62 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan baru yang didanai dari pinjaman bank seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan. Kilas Kinerja Surat Berharga yang Diterbitkan Pada tahun 2017, jumlah surat berharga yang diterbitkan oleh Perseroan berjumlah sebesar Rp 3,67 triliun, naik sebesar Rp0,35 triliun atau sebesar 10,53% dibandingkan dengan jumlah surat berharga yang diterbitkan Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp3,33 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penerbitan Obligasi berkelanjutan III Tahap II sebesar Rp 0,85 Triliun dan Perseroan juga melunasi obligasi I tahap I sebesar Rp75 miliar, obligasi I tahap II sebesar Rp425 miliar. Instrumen Keuangan Deviratif Pada tahun 2017, Perseroan melakukan kontrak swap mata uang asing dan suku bunga dengan Bank of Tokyo Mitsubitshi, UFZ, Ltd cabang Jakarta. Kontrak Swap mata uang dan suku bunga Perseroan telah memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Liabilitas Imbalan Kerja Pada tahun 2017, jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan Perseroan berjumlah sebesar Rp73,85 miliar meningkat sebesar Rp23,71 miliar atau sebesar 47,29% dibandingkan dengan jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun 2016 sebesar Rp50,14 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan total benefit yang diterima karyawan dan jumlah karyawan tetap Perseroan. Ekuitas Laporan Posisi Keuangan (Ekuitas) Uraian (dalam jutaan Rupiah) Hasil Perbandingan Perubahan % Ekuitas Modal Saham Modal Disetor Penghasilan Komprehensif lain: Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan - neto (24.567) (14.695) ,18% Kerugian kumulatif atas instrument derivatif untuk lindung nilai arus kas - neto (12.620) Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya ,64% Total ekuitas ,96% Ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar 19,96% selama Tahun 2017 atau meningkat sebesar Rp294,21 miliar dimana pada tahun 2016 yang berjumlah sebesar Rp1,47 triliun menjadi Rp1,76 triliun. Peningkatan ini diakibatkan oleh meningkatnya saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya sebesar 26,64% atau sebesar Rp316,7 miliar dimana pada tahun 2016 yang berjumlah sebesar Rp1,19 triliun meningkat menjadi Rp1,51 triliun pada tahun Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Pendapatan Usaha Perseroan berhasil membukukan laba pada tahun 2017 sebesar Rp350,2.miliar. Laba bersih meningkat sebesar 4,43% dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2016 hanya berjumlah sebesar Rp335,4, miliar. Peningkatan ini didukung oleh pendapatan perusahaan yang meningkat sebesar 11,80% dari portofolio pendapatan tahun lalu. 114

117 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Uraian (dalam jutaan Rupiah) Hasil Perbandingan Perubahan % Pendapatan Pembiayaan konsumen ,28% Sewa pembiayaan ,90 % Bunga (1.063) (10,52%) Lain-lain neto ,29 % Total Pendapatan ,80 % Beban Beban keuangan ( ) ( ) ,39% Gaji dan tunjangan ( ) ( ) ,98% Umum dan administrasi ( ) ( ) ,27% Penyisihan kerguian penurunan nilai Pembiayaan konsumen ( ) ( ) ,82 % Sewa pembiayaan (5.784) (196) ,02% Piutang lain-lain (2.111) Total beban ( ) ( ) ( ) 13,48% Laba Sebelum Beban Pajak Final & Pajak Penghasilan ,34% Beban pajak final (1.807) (2.020) (213) (10,54%) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan ,41 % Beban pajak penghasilan ( ) ( ) ,34 % Laba Tahun Berjalan ,43 % Penghasilan Komprehensif Lain: Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan (13.162) (4.266) ,53% Pajak penghasilan terkait (2.223) - (9.872) (3.199) ,60% Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Bagian efektif dari kerugian instrument lindung nilai arus kas (16.826) Pajak penghasilan terkait Penghasilan komprehensif lain-setelah pajak (22.492) (3.199) ,09% Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan (4.421) (1,33%) Laba Per Saham Dasar (Rupiah Penuh) ,48% Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Laba Rugi Pendapatan a. Pendapatan Pembiayaan Konsumen Di tahun 2017, pendapatan pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp1,83 triliun meningkat 3,28 % atau sebesar Rp58,16 miliar dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2016 yang berjumlah Rp1,77 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh realisasi pembiayaan baru yang mengalami peningkatan di tahun Realisasi pembiayaan baru untuk tahun 2017 adalah sebesar Rp19,98 triliun naik sebesar Rp1,99. triliun atau 11,1% dari realisasi tahun 2016 sebesar Rp17,99 triliun. 115

118 b. Pendapatan Sewa Pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp178,98 miliar, meningkat 93,90% atau meningkat sebesar Rp86,68 miliar dibandingkan dengan pendapatan sewa pembiayaan pada tahun 2016 yang sebesar Rp92,31 miliar. c. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp9,04 miliar, pendapatan bunga pada tahun 2017 menurun 10,52% atau sebesar Rp1,06 miliar dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2016 yang mencapai Rp10,1 miliar. Kilas Kinerja d. Pendapatan lain-lain neto Perseroan mencatat pendapatan lain-lain neto di tahun 2017 berjumlah sebesar Rp719,92 miliar, meningkat sebesar 25,29% atau sebesar Rp145,32 miliar jika dibandingkan dengan pendapatan lain-lain pada tahun 2016 yang berjumlah Rp574,60 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya fee based income seiring dengan peningkatan pembiayaan baru Perseroan. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan Perseroan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp350,2 miliar atau meningkat sebesar 4,43% jika dibandingkan dengan Laba tahun berjalan Perseroan pada tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp335,4 miliar. Kenaikan laba tahun berjalan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: Peningkatan pendapatan dari pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan di tahun 2017 yaitu masing masing sebesar Rp58,16 miliar dan Rp86,68 miliar seiring pertumbuhan usaha Perseroan. Peningkatan pendapatan dari fee based Perseroan di tahun 2017 sebesar Rp145,32 miliar terutama dari pendapatan komisi asuransi, penalti, pendapatan penagihan, pendapatan akseptasi klaim seiring pertumbuhan usaha dan diversifikasi produk yang dilakukan Perseroan Tabel Laba Rugi (dalam jutaan Rupiah) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Pendapatan ,80% Beban ,48% Laba sebelum pajak ,34% Beban pajak % Laba tahun berjalan ,43% Total Penghasilan Komprehensif (1,33%) Laba Per Saham Perseroan mencatat laba per saham dari Rp134 per lembar saham pada tahun 2016 menjadi Rp 140 per lembar saham pada tahun Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba tahun berjalan Perseroan sebesar Rp350,2 miliar pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar Rp335,4 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 4,43% atau sebesar Rp14,87 miliar. Beban Total beban yang terjadi pada tahun 2017 adalah sebesar Rp2,27 triliun meningkat sebesar 13,48% dari tahun sebelumnya yakni Rp2 triliun. Peningkatan ini sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya beban keuangan sebesar 12,39%, atau sebesar Rp114,18 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp921,26 miliar. Hal ini sejalan dengan meningkatnya liabilitas perusahaan dengan dilakukannya penawaran umum obligasi, pinjaman sindikasi yang terjadi pada tahun

119 Beban a. Beban Keuangan Di tahun 2017, beban keuangan Perseroan tercatat berjumlah sebesar Rp1,035 miliar, meningkat 12,39.% atau sebesar Rp114,18 miliar dibandingkan dengan beban pada tahun 2016 yang mencapai Rp921,26 miliar. Kenaikan beban ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah surat berharga yang diterbitkan oleh Perseroan sebesar Rp0,85 triliun, naik sebesar Rp0,35 triliun atau sebesar 10,53% dibandingkan dengan jumlah surat berharga yang diterbitkan Perseroan pada tahun 2016 yang berjumlah sebesar Rp3,32 triliun. Perseroan juga melakukan pinjaman sindikasi sebagai bagian dari upaya yang dilakukan oleh Perseroan guna mendukung pencapaian target pembiayaan konsumen yang dibiayai sendiri. b. Beban Gaji dan Tunjangan Beban gaji dan tunjangan tahun 2017 berjumlah sebesar Rp437,81 Miliar, meningkat sebesar Rp95,72 miliar atau sebesar 27,98 % dari beban gaji dan tunjangan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp342,09 miliar. c. Beban Umum dan administrasi Beban umum dan administrasi Perseroan di tahun 2017 berjumlah sebesar Rp 354,06 miliar atau meningkat 14,27% atau sebesar Rp44,22 miliar dari tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp309,84 miliar. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur kantor cabang selama tahun 2017 untuk menunjang target pembiayaan konsumen baru. Biaya operasional meliputi biaya sewa, gedung, pemeliharaan, utilitas kantor, perjalanan dinas dan pengelolaan aset (penagihan) kantor cabang untuk menunjang pencapaian target perusahaan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tabel beban Umum dan Administrasi (dalam jutaan Rupiah) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Biaya penagihan ,17% Sewa ,35% Penyusutan ,39 % Perjalanan dinas ,02% Komunikasi (1.972) (12,89%) Perbaikan dan pemeliharaan ,70% Keamanan (191) (1,66%) Jasa pihak ketiga ,43% Rekrutmen dan pelatihan ,17% Listrik dan air ,31% Iuran OJK ,30% Alat tulis dan cetakan (159) (2,81%) Jamuan bisnis ,51% Jasa profesional ,34% Lain-lain ,14% Total Beban Umum dan Administrasi ,27% Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Beban Penyisihan Kerugian Nilai Perseroan memiliki beban penyisihan kerugian penurunan nilai tahun 2017 yang tercatat berjumlah sebesar Rp442,67 miliar, meningkat 3,62% atau sebesar Rp15,48 miliar dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp427,19 miliar. Peningkatan beban ini disebabkan oleh meningkatnya penyisihan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari pembiayaan konsumen sebesar Rp7,77 miliar atau sebesar 1,82%, dari Rp426,99 miliar di tahun 2016 menjadi Rp434,77 miliar di tahun Peningkatan beban penyisihan kerugian penurunan nilai (CKPN) sewa pembiayaan sebesar Rp 5,59 miliar, tahun 2017 bebannya sebesar Rp 5,78 miliar dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 196 juta. Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain 2017 sebesar Rp2 miliar. 117

120 Arus Kas Arus Kas merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang memuat pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan, serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Laporan Arus Kas Uraian (dalam jutaan Rupiah) Hasil Perbandingan Perubahan % ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari konsumen : Pembiayaan konsumen ,00% Sewa pembiayaan ,80% Bunga (1.079) (10,65%) Pendapatan penalty ,38% Penerimaan dari piutang yang dihapus bukukan ,49% Premi asuransi % Pengeluaran kas masuk Pembiayaan fasilitas pembiayaan bersama ( ) ( ) ,96% Pembayaran kepada penyaluran kendaraan ( ) ( ) ,63% Pembayaran beban keuangan ( ) ( ) ,71% Pembayaran pajak penghasilan ( ) ( ) (8.800) (7,18%) Pembayaran tagihan kelebihan pajak - (65.538) (65.538) - Pembayaran gaji dan tunjangan ( ) ( ) ,08% Pembayaran beban umum dan administrasi ( ) ( ) ,95% Pembayaran kepada perusahaan asuransi ( ) ( ) ,67% Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi ( ) ( ) ,33% ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap (51) (57,30%) Pembelian aset tetap (49.979) (59.357) (9.378) (15,80%) Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (49.941) (59.268) (9.327) (15,74%) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank ,95% Penerimaan utang obligasi ( ) (55,26%) Pembayaran pinjaman bank ( ) ( ) ,67% Pembayaran surat berharga yang diterbitkan ( ) ( ) ,65% Pembayaran beban emisi (4.232) (9.371) (5.139) (54,84%) Pembayaran dividen kas (33.537) (30.680) ,31% Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan ,94% Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas (97.344) ( ) (158,67%) Kas dan setara kas pada awal tahun ,42% Kas dan setara kas pada akhir tahun (97.344) (37,75%) 118

121 Laporan Arus Kas Arus Kas a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun 2017 berjumlah sebesar Rp2,97 triliun, mengalami Kenaikan 123,33% dari tahun 2016 yang berjumlah Rp1,33 triliun, peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan penerimaan pendapatan dari pembiayaan konsumen sebesar Rp 3,6 triliun yang dikompensasi dengan kenaikan pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp3,56 triliun. Kenaikan kas yang digunakan tersebut dikontribusi juga oleh peningkatan pembayaran fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp2,03 triliun. b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Di tahun 2017, penggunaan kas bersih untuk aktivitas investasi tercatat berjumlah sebesar Rp49,94 miliar, turun sebesar 15,74% dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp59,27 miliar. Kas bersih ini digunakan untuk aktivitas investasi terutama untuk perolehan aset tetap sehubungan dengan penambahan prasarana, perabotan, peralatan kantor, tanah dan gedung. c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Di tahun 2017, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp2,92 triliun, mengalami kenaikan sebesar 87,94% dari tahun 2016 yang berjumlah Rp1,56 triliun. Penigkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan penerimaan pinjaman bank sebesar Rp3,9 triliun, tahun 2016 berjumlah Rp9,06 triliun dikompensasi dengan kenaikan pembayaran pinjaman bank sebesar 1,49 triliun di tahun 2017 dibanding 2016, penerimaan utang obligasi turun Rp1,1 triliun di 2017 dibanding Analisis Rasio Kinerja Keuangan Rasio Likuiditas Likuiditas dalam perusahaan pembiayaan merupakan gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek, yang terdiri dari arus kas masuk (cash inflow) ataupun arus kas keluar (cash outflow). Risiko likuiditas merupakan risiko dimana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk dapat memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Namun, karena mengingat Perseroan telah memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari Entitas Induk melalui skema pembiayaan bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan baik. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017: (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2017 Uraian Kurang dari satu bulan 1-6 bulan Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun Lebih dari 1 tahun Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Nilai tercatat ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Total aset LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 119

122 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Uraian Kurang dari satu bulan 1-6 bulan 31 Desember 2017 Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun Lebih dari 1 tahun Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Nilai tercatat Pinjaman bank Utang derivatif Surat berharga yang diterbitkan Total liabilitas Total perbedaan jatuh tempo (92.826) (34.104) Tabel di bawah ini menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2017: (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2017 Uraian Kurang dari satu bulan 1-6 bulan Lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun Lebih dari 1 tahun Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Nilai tercatat LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Utang derivatif Surat berharga yang diterbitkan Total Rasio Kualitas Kredit dari Aset Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2017, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: Belum jatuh tempo tidak mengalami penurunan nilai High grade Standard grade Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen: Perorangan ( ) Piutang sewa pembiayaan: korporasi (7.739) Piutang lain-lain (2.896) Piutang derivatif Aset lain-lain ( ) Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: High grade, yaitu tidak pernah mengalami tunggakan sebelumnya. Standard grade, yaitu pernah mengalami tunggakan sebelumnya namun sampai saat ini belum terdapat keterlambatan dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor ( BPKB ) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan. 120

123 Tabel berikut menunjukan aging analysis terhadap piutang pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember hari hari hari Jumlah Piutang pembiayaan konsumen: perorangan Piutang sewa pembiayaan: korporasi Rasio Keuangan a. Profitabilitas Rasio imbal hasil rata-rata aset dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perseroan dalam meraih laba dari seluruh aset yang diinvestasikan. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, rasio imbal hasil rata-rata aset adalah sebesar 3,67% dan 4,32%. Jumlah pendapatan/jumlah aset pada tahun 2017 sebesar 21,48% pada tahun 2016 menjadi 18,58% pada tahun Analisis dan Pembahasan Manajemen b. Aset Produktif Aset produktif Perseroan terdiri dari Piutang Pembiayaan Konsumen Kelolaan, Piutang Bermasalah (Nonperforming Loan), Likuiditas dan Solvabilitas, serta informasi keuangan lainnya. Secara rinci, perolehan aset produktif adalah sebagai berikut: Komposisi piutang yang tergolong lancar terhadap total piutang per 31 Desember 2017 adalah sebesar 94,84%, relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah sebesar 93,63%. Perseroan senantiasa menjaga kualitas piutang dan melakukan seleksi yang ketat terhadap pembiayaan yang ada. Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah dengan menitikberatkan prinsip kehati-hatian atau prudent dan menjaga ketaatan konsumennya untuk melakukan pembayaran tepat dengan cara mengingatkan, menagih, dan mitigasi risiko. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan modal sendiri pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar 6,72x, dan 6,05x. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar 0,88x dan 0,87x. Rasio ini relatif stabil untuk tahun 2017 dan Tata Kelola Perusahaan Tabel Perkembangan Umur Piutan Pembiayaan Konsumen Berdasarkan Jumlah Angsuran Piutang Perseroan (dalam jutaan Rupiah) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Lancar % Tunggakan 1-30 hari (13.397) (1.12%) Tunggakan hari (9.173) (2,22%) Tunggakan hari ,09% Tunggakan > 90 hari ( ) (38,10%) Total ,02% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Keuangan Lainnya: a. Rasio efisiensi biaya Di tahun 2017, Cost Effiency Ratio (CER) tercatat berjumlah sebesar 46,50% atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2016 yang tercatat berjumlah sebesar 42,67%. 121

124 b. Komposisi Beban Pembiayaan Beban keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp1.035,44 miliar, naik 12,39% atau meningkat sebesar Rp114,18 miliar dibandingkan dengan beban keuangan Perseroan pada tahun 2016 yang mencapai Rp921,26 miliar. Hal ini menunjukkan peningkatan dari sektor pembiayaan sendiri, oleh karenanya Perseroan tetap melakukan efisiensi dalam pengelolaan beban keuangan. Tabel Rasio Efisiensi Biaya Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Rasio efisiensi biaya 46,50% 42,67% 3,83% 8,98% Rasio biaya overhead dibanding pendapatan 28,92% 26,62% 2,3% 8,64% Tabel Komposisi Beban Pembiayaan (dalam jutaan Rupiah) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Surat Berharga ,44% Bank Loan ,25% Administrasi dan Provisi bank ,89% Amortisasi Biaya Emisi Surat Berharga (1.946) (37,46%) Rugi selisih kurs Lain-lain ,07% Jumlah Beban Keuangan % Tabel Rasio Keuangan 2 Tahun Terakhir Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % PROFITABILITAS Imbal Hasil Aset 2,68% 3,25% (0,57%) (17,54%) Imbal Hasil Aset* 3,58% 4,36% (0,78%) (17,89%) mbal Hasil rata-rata Aset* 3,67% 4,32% (0,65%) (15,05%) Imbal Hasil Ekuitas 21,60% 25,34% (3,74%) (14,76%) Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 22,10% 25,53% (3,43%) (13,44%) Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 18,58% 21,48% (2,9%) (13,50%) ASET PRODUKTIF Piutang pembiayaan bersih kelolaan** ,83% Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** ,51% Piutang Bermasalah Kelolaan 0,80% 1,49% (0,69%) (46,31%) LIKUIDITAS Jumlah Aset / Jumlah Liabilitas (kali) 0,88 0,87 0,01 1,15% Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 7,34 6,74 0,60 8,9% Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali) 6,72 6,05 0,67% 11,07% PERTUMBUHAN Pertumbuhan Pendapatan 11,80% 23,23% (11,43%) (49,20%) Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 4,43% 9,31% (4,88%) (52,42%) Pertumbuhan Aset 29,25% 23,92% 5,33% 22,28% 122

125 Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Pertumbuhan Liabilitas 30,63% 23,65% 6,98% 29,51% Pertumbuhan Ekuitas 19,96% 25,71% (5,75%) (22,36%) RASIO LAINNYA Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan 17,10% 18,33% (1,23%) (6,71%) Laba Bersih Setelah Pajak Tahun Berjalan / Pendapatan 12,79% 13,69% (0,90%) (6,57%) Rasio Efisiensi Biaya 46,50% 42,67% 3,83% 8,98% KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Likuiditas dan Solvabilitas Likuiditas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar (current ratio), yaitu perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas lancar. Aset lancar terdiri dari aset yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Di tahun 2017, likuiditas Perseroan tercatat sebesar 1,02 kali. Secara rinci, perhitungan likuiditas tersebut adalah: Analisis dan Pembahasan Manajemen Aset Lancar Hutang Lancar x 100% = 5,5 triliun 5,4 triliun x100% =1,02x Sedangkan di tahun 2016 likuiditas Perseroan tercatat sebesar 0,89 kali. Perseroan berhasil meningkatkan likuiditas Perseroan yang tercermin dalam rasio lancar. Hal ini menunjukan bahwa Perseroan berhasil menerapkan konsep miss match antara jangka waktu pembiayaan dengan jangka waktu sumber pendanaan. Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dan jangka panjangnya yang tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas yang mengandung beban bunga dengan total aset. Perbandingan antara jumlah liabilitas yang mengandung beban bunga dengan modal sendiri pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar 6,72 kali dan 6,05 kali. Kenaikan rasio tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 karena Perseroan memperoleh sumber pendanaan yang lebih efisien untuk dapat mendanai ekspansi dalam pembiayaan konsumen yang dilakukan Perseroan tahun Tata Kelola Perusahaan Tabel Perkembangan Likuiditas dan Solvabilitas Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Rasio Lancar 1,02 0,89 0,13 14,61% Rasio liabilitas terhadap Ekuitas 7,34 6,74 0,60 8,90% TINGKAT RASIO KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN Piutang lancar Perseroan tercatat stabil di angka 94,84% di tahun 2017 serta 93,63% di tahun Sedangkan kolektibilitas Perseroan tercatat sebesar 0,80 % ditahun Secara rinci, perhitungan kolektibilitas tersebut adalah: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tunggakan > 90 hari Total Piutang Pokok Kelolaan 295,44 miliar x100% = x100% =0,80% 36,85 triliun Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah dengan lebih menitikberatkan prinsip kehatihatian atau (prudent) dan menjaga ketaatan konsumennya untuk melakukan pembayaran tepat waktu dengan mengingatkan, menagih, dan menarik kendaraan. Perusahaan juga mempunyai divisi penyelamatan kredit yang dinamakan Account Receivable Management Division yang dipimpin oleh seorang Account Receivable Division Head yang membawahi beberapa orang Account Receivable Department Head. Account Receivable Head akan membawahi beberapa Remedial Head dan Collection Head. 123

126 Kilas Kinerja Struktur Modal Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat melakukan beberapa hal seperti menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menyesuaikan imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk dapat mengurangi jumlah pinjaman. Perseroan menerapkan konsistensi dengan pelaku industri lainnya, yakni memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium-term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Ekuitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal. Perseroan senantiasa menjaga jumlah maksimum agar gearing ratio lebih kecil dari ketentuan yang ditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan, baik melalui pinjaman bank, penerbitan obligasi ataupun optimalisasi dana joint financing. Perseroan juga menghitung biaya dana dari alternatif pembiayaan yang dipilih untuk memastikan bahwa biaya dana tersebut dapat menghasilkan pendapatan secara maksimum bagi Perseroan. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Gearing Ratio Perusahaan (dalam jutaan Rupiah kecuali*) Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Pinjaman Pinjaman yang diterima - neto ,38% Obligasi ,52% Total Pinjaman ,06% Jumlah Modal ,96% Gearing Ratio (kali)* 6,72 6,05 STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Struktur Modal Struktur modal merupakan kombinasi dari modal sendiri (ekuitas) dan utang (liabilitas). Kombinasi Struktur modal yang optimal akan memaksimalkan nilai perusahaan. Kondisi struktur modal optimal dicapai dengan modal rata rata tertimbang Weighted Average Costof Capital-WACC yang minimal. Dengan bertambahnya penggunaan utang, akan meminimalkan WACC karena biaya utang (cost of debt) lebih murah dari biaya modal sendiri (cost of equity). Struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Hasil Perbandingan Uraian Perubahan % Total Aset Lancar ,84% Total Aset Tidak Lancar ,25% Total Aset ,25% Total Liabilitas Lancar ,58% Total Liabilitas Tidak Lancar ,96% Total Liabilitas ,63% Total Ekuitas ,96% Total Liabilitas dan Ekuitas ,25% 124

127 Komposisi pendanaan antara pinjaman dan permodalan Perseroan: (dalam jutaan Rupiah) Hasil Perbandingan Uraian Perubahan % Pinjaman Bank ,38% Surat Berharga yang diterbitkan ,52% Kewajiban lainnya ,05% Ekuitas ,96% Jumlah ,25% Komposisi Pendanaan Perseroan di tahun 2017, 88% berasal dari pinjaman dan surat berharga, sisanya berjumlah sebesar 12% berasal dari Ekuitas dan Modal Sendiri. Komposisi ini relatif sama dengan tahun 2016, komposisi pinjaman yang berasal dari bank meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan sedangkan surat berharga yang diterbitkan menjadi meningkat sebesar 87,07% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Perseroan menerbitkan surat berharga seiring dengan meningkatnya pertumbuhan usaha Perseroan. Kewajiban lainnya meningkat sebesar 9,05% di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan supplier kendaraan. Saldo ekuitas di tahun 2017 berjumlah sebesar Rp1,77 triliun atau naik sebesar 19,96% dibanding dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp1,47 triliun. Namun, secara komposisi, total liabilitas dan ekuitas relatif stabil, berjumlah sebesar 12%. Hal ini menunjukkan jika komposisi pinjaman dan ekuitas berjumlah relatif sama, maka Perseroan dapat meningkatkan imbal hasil sebesar 22,10% dan juga peningkatan laba tahun berjalan sebesar 4,43%. Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital). Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menyesuaikan imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk dapat mengurangi jumlah pinjaman. Perseroan menerapkan konsistensi dengan pelaku industri lainnya, yaitu memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Ikatan Material Atas Barang Modal Di tahun 2017, Perseroan memiliki ikatan material yang dapat dipergunakan untuk membeli aset-aset Perseroan berupa hak atas tanah, bangunan & prasarana, peralatan kantor, perabotan dan kendaraan terutama yang berhubungan dengan keperluan cabang. Sumber pendanaan tersebut diperoleh dari hasil usaha Perseroan yang seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tahun 2017, pembelian aset tetap adalah sebesar Rp49,98 miliar, turun sebesar 15,80% atau sebesar Rp9,38 miliar dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah Rp59,36 miliar. Informasi Material Perusahaan Perseroan tidak memiliki aksi korporasi berupa investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi dan restrukturisasi utang atau modal yang terjadi di tahun Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan Tidak ada subsequent event yang berpengaruh terhadap laporan keuangan Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/ BL/2012 tanggal 25 Juni

128 Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya disajikan terpisah antara akun - akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun - akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Selama tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan serta derivatif lindung nilai sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan di luar pinjaman yang diberikan dan piutang serta derivatif lindung nilai tidak diungkapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan pendapatan administrasi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain (piutang karyawan, piutang bunga, setoran dalam perjalanan dan uang jaminan). 126

129 Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dilaporkan sebagai Pendapatan pembiayaan konsumen dan Pendapatan sewa pembiayaan. Dalam hal terjadi penurunan nilai, cadangan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. Pengakuan Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas aset keuangan tersebut. Tata Kelola Perusahaan Perseroan menentukan penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif. Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perseroan memasukkan aset keuangan tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam cadangan kerugian penurunan nilai. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. 127

130 Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas keuangan Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kilas Kinerja Selama tahun berjalan dan pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sehingga kebijakan akuntansi berkaitan dengan klasifikasi ini tidak diungkapkan. Perseroan juga memiliki utang derivatif yang diakui sebagai lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang lain-lain, beban bunga yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laba rugi. Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika piutang telah dihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. Piutang pembiayaan konsumen dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan yang dibiayai Perseroan. Perseroan menerima kendaraan dari konsumen dan membantu untuk menjual kendaraan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi utang pembiayaan konsumennya. 128

131 Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau realisasi neto dari jaminan kendaraan milik konsumen tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai dan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Saling hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang berkekutan hukum berarti : a. Tidak terdapat kontijensi dimasa yang akan datang, dan b. Hak yang berkeuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut : i. kegiatan bisnis normal ii. kondisi kegagalan usaha; dan iii. kondisi gagal bayar atau bangkrut Analisis dan Pembahasan Manajemen Klasifikasi instrumen keuangan Perseroan mengklasifikasikan instrument keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrument keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No.55 (Revisi 2014) Aset keuangan Liabilitas keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Derivatif Lindung Nilai Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Golongan (ditentukan oleh Perseroan) Kas dan setara kas Kas Kas pada bank Deposito berjangka Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain Aset lain-lain Piutang karyawan Piutang bunga Setoran dalam perjalanan Uang jaminan Lindung nilai atas nilai arus kas Utang usaha Utang kendaraan Utang asuransi Utang lain-lain Kantor pendaftaran fidusia Premi asuransi Pembiayaan bersama lain-lain Sub-golongan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Derivatif Lindung Nilai Beban bunga yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan Lindung Nilai Atas nilai arus kas Utang Derivatif 129

132 Penentuan nilai wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau jika terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Perseroan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut. Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Perseroan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam Laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung. Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Perseroan menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi (berdasarkan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan. Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pada tanggal 31 Desember 2017, kurs nilai tukar yang digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp (nilai penuh) 31 Desember 2016: Rp (nilai penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat ( Dolar AS ). Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya, tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang sangat signifikan. Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biaya- biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi. 130

133 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit, mengangsur kembali, merubah jatuh tempo, merubah tenor dan/atau menambah down payment. Pembiayaan bersama Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing- masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Analisis dan Pembahasan Manajemen Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai Pendapatan Pembiayaan Konsumen. Piutang sewa pembiayaan Piutang sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif. Tata Kelola Perusahaan Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan. Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai Perseroan melakukan perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dengan menggunakan metode incurred losses Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Beban dibayar di muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Aset tetap dan penyusutan Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha ( HGU ), Hak Guna Bangunan ( HGB ) dan Hak Pakai ( HP ) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi. 131

134 Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun Beban Ditangguhkan, Neto pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah. Tanah Tidak Disusutkan Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Kilas Kinerja Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Golongan Masa Manfaat (tahun) Persentase Bangunan 20 5,00% Perabotan dan peralatan kantor 5 20,00% Kendaraan 5 20,00% Renovasi bangunan sewa ,00% - 33,33% Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dalam pengerjaann disusutkan sampai dengan nilai sisanya. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah dan disesuaikan, setiap tanggal laporan posisi keuangan jika diperlukan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari penjualan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi yang dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur masa manfaatnya. Perpajakan Pajak Final Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Mengacu pada PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan bunga sebagai pos tersendiri. 132

135 Pajak Kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari Beban Pajak Penghasilan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Perusahaan juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari Beban Pajak Penghasilan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan. Pajak Tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode posisi keuangan atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan Pascakerja Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 ( UU 13/2003 ). Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Karena UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU 13/2003 adalah program imbalan pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. 133

136 Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat obligasi pemerintah jangka panjang dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program, biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas: keuntungan dan kerugian actuarial; imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto. Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. Saham Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Dividen Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada tanggal dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Surat Berharga yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium-Term Notes dan utang obligasi. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakai adalah sebagai berikut: Suatu pihak dianggap berelasi dengan perseroan jika : a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. 134

137 b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan di catatan atas laporan keuangan. Instrumen keuangan derivatif Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Analisis dan Pembahasan Manajemen Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, pertukaran (swap) mata uang asing dan tingkat suku bunga, sebagai bagian dari aktivitas manajemen untuk melindungi dampak risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga atas pinjaman Perusahaan. Perusahaan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. Tata Kelola Perusahaan Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya. Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: (i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko - risiko yang dilindungi nilainya dan (ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% sampai dengan 125%. Perusahaan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar, pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai penghasilan komprehensif lain pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung sebagai laba atau rugi. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan sebagai laba atau rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba neto. 135

138 Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan, dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ditangguhkan di ekuitas tetap diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi ke laba rugi ketika item yang dilindungi nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, komisi asuransi dan biaya jasa perantara asuransi serta beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif. Kilas Kinerja Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi dan pendapatan administrasi. Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual. Segmen Operasi Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas, dimana: i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Direksi. Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen usaha yang terdiri dari: fleet dan retail Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan Perseroan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 01 Januari 2017 yang dianggap relevan: Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada. 136

139 PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan. PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi. Perseroan telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan Perseroan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Analisis dan Pembahasan Manajemen Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perseroan menetapkan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan. Tata Kelola Perusahaan Sewa Perseroan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana perseroan bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Perseroan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang diahlikan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), yang mensyaratkan Perseroan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perseroan atas perjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi 1. Cadangan kerugian penurunan nilai. Perseroan melakukan reviu atas piutang yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis. 2. Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lainlain. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja. 137

140 3. Penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap seperti diungkapkan pada Catatan 2k. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Kilas Kinerja 4. Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. 5. Pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMBALAN KERJA Jumlah yang diakui pada tanggal laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Hasil Perbandingan Uraian Perubahan % Saldo awal, 1 Januari ,17% Biaya jasa kini ,47% Biaya bunga ,57% Biaya jasa lalu ,25% Pembayaran tahun berjalan (Keuntungan)/ kerugian pada kewajiban aktuaria (2.449) (821) (1.628) 198,29% Perbedaan historis ,89% Asumsi keuangan ,46% Saldo akhir ,29% 138

141 Jumlah yang diakui pada tanggal laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Biaya jasa kini ,47% Biaya bunga ,57% Biaya jasa lalu ,25% ,16% Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja (363) (20,08%) Total ,86% Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Uraian Hasil Perbandingan Perubahan % Saldo awal, 1 Januari ,17% Penyisihan pada laba rugi 14, ,86% Penyisihan pada penghasilan komprehensif lain ,53% Pembayaran tahun berjalan (3.894) (2.629) ,12% Saldo akhir ,29% Analisis dan Pembahasan Manajemen Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dengan menggunakan metode projected unit credit dalam laporan aktuarianya tanggal 2 Januari 2018 dan 3 Januari 2017 Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut: Uraian Tingkat diskonto 7,4% per tahun 8,5% per tahun Tingkat kenaikan gaji 7% per tahun 7% per tahun Tingkat kematian TMI 3 TMI 3 Tingkat cacat 10% dari TMI3 10% dari TMI3 Tingkat pengunduran diri 7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun 7% per tahun pada usia sampai dengan 40 tahun dan berkurang hingga 0,00% pada usia 55 tahun Tingkat pensiun 100,00% usia pensiun normal 100,00% usia pensiun normal Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 139

142 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Ketaatan Sebagai Perusahaan Pembiayaan Sebagai Perusahaan pembiayaan yang telah berdiri sejak tahun 1989, Perseroan senantiasa taat kepada peraturan perundangundangan yang berlaku. Kegiatan usaha Perseroan dalam bidang pembiayaan saat ini diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan yakni melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, dan POJK Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan. Beberapa ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, diantaranya sebagai berikut: No Keterangan Regulasi Status Catatan 1 Modal Disetor Minimal Rp. 100 Miliar. 2 Modal Sendiri Minimal 50 % dari modal disetor. 3 4 Direksi : Dewan Komisaris Wajib memiliki paling sedikit 3 (tiga) orang anggota Direksi Tidak Merangkap Jabatan di Perusahaan Lain berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia Lulus penilaian Kemampuan dan Kepatutan Wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris Tidak Merangkap Jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Perusahaan lain; Paling sedikit 1 (satu) orang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia Lulus penilaian Kemampuan dan Kepatutan; Wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Komisaris Independen 5 Komite Audit Wajib membentuk komite audit 6 7 Jumlah minimum Piutang Pembiayaan Jumlah pinjaman dibanding modal sendiri Minimal 40% dari jumlah Aset Maksimal 10 kali. Memenuhi ketentuan Memenuhi ketentuan Memenuhi ketentuan Memenuhi ketentuan Memenuhi ketentuan Memenuhi ketentuan Memenuhi ketentuan Modal disetor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp 250 miliar. Modal Sendiri Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp900 miliar. Jumlah Direksi Perseroan 3 orang pada 2016, Tidak ada Direksi Perseroan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lainnya, Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia, dan Seluruh Direksi Perseroan telah Lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan OJK Jumlah Dewan Komisaris 3 (tiga) orang Tidak ada Komisaris Perseroan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lainnya Perseroan memiliki Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen Jumlah piutang pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 92,17% dari jumlah aset Jumlah Pinjaman yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 6,25 kali dari modal sendiri. 140

143 Kontribusi Kepada Negara Perseroan mempunyai misi untuk berperan aktif berkontribusi dalam perkembangan perekonomian negara. Untuk merealisasikan misi Perseroan tersebut pada tahun buku 2017, kegiatan operasi Perseroan telah memberikan kontribusi positif kepada negara dengan bentuk sebagai berikut: 1. Kontribusi dalam pembayaran pajak Selama tahun 2017, kontribusi pembayaran pajak oleh Perseroan kepada Negara sebesar Rp ,00 sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp ,00 atau mengalami peningkatan sebesar 14,79%. Kontribusi dalam pembayaran pajak terdiri dari: (angka Rupiah penuh) Hasil Perbandingan Kantor Peraturan Pajak Jumlah (2017) Jumlah (2016) Perubahan % Pusat PPh Badan ,15% PPN ,64% Daerah PPh Withholding ,85% PBB ,36% Total ,79% Analisis dan Pembahasan Manajemen 2. Turut mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sepanjang 2017, Perseroan berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan niaga kepada konsumen UMKM. Berupa kendaraan jenis Pick Up dan unit kendaraan niaga yang telah dibiayai oleh Perseroan. Dengan menyalurkan pembiayaan kendaraan jenis Pick Up tersebut, Perseroan telah menunjang transportasi dan operasional dari bisnis UMKM yang dimiliki oleh konsumen Perseroan dan selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan bisnis UMKM tersebut. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 141

144 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Dalam penerapan prinsip GCG, Mandiri Tunas Finance mengacu pada sejumlah kebijakan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait GCG, sehingga penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik bisa maksimal dijalankan oleh seluruh insan Perseroan sebagai budaya perusahaan 142

145 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 06 Tata Kelola Perusahaan 143

146 Tata Kelola Perusahaan Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Mandiri Tunas Finance (MTF) menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu elemen yang paling dasar dan penting bagi Perseroan dalam meraih kesuksesan di tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin hari semakin kompetitif. Mandiri Tunas Finance (MTF) menyadari bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu elemen yang paling dasar dan penting bagi Perseroan dalam meraih kesuksesan di tengah-tengah persaingan bisnis yang semakin hari semakin kompetitif. Oleh karenanya, MTF senantiasa berkomitmen untuk menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik disetiap kegiatan usaha yang dilakukan guna meningkatkan kualitas pengelolaan Perseroan menjadi lebih profesional, transparan, efisien, serta akuntabel sehingga dapat memberi nilai tambah bagi Perseroan sekaligus menjaga kepercaya yang telah diberikan oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Meningkatnya kepercayaan para pemegang saham serta para stakeholders Perseroan diyakini akan berdampak baik pada kinerja Perusahaan untuk bertumbuh ke arah yang lebih positif. Pernyataan Komitmen GCG Mandiri Tunas Finance menerapkan prinsip-prinsip GCG sebagai dasar komitmen peningkatan kinerja Perusahaan. Dasar komitmen tersebut diantaranya dengan melakukan pemutakhiran berbagai macam pedoman, prosedur operasi, penyesuaian peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemutakhiran program transformasi dan perkembangan Perusahaan, penguatan infrastruktur yang dimiliki, serta secara berkesinambungan meningkatkan sistem dan prosedur guna mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di Perusahaan. Perseroan juga memiliki peran untuk senantiasa mengingatkan seluruh stakeholders akan betapa pentingnya implementasi GCG dalam setiap aktivitas pekerjaan. Prinsip-Prinsip GCG Dalam penerapan prinsip GCG, Mandiri Tunas Finance mengacu pada sejumlah kebijakan maupun peraturan perundangundangan yang berlaku terkait GCG, sehingga penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik bisa maksimal dijalankan oleh seluruh insan Perseroan sebagai budaya perusahaan. Terdapat 5 pilar yang menjadi dasar prinsipprinsip penerapan GCG yaitu: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), serta kesetaraan dan kewajaran (fairness). Mandiri Tunas Finance menyakini 5 pilar dasar tersebut sebagai instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis yang dijalankan oleh Perseroan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan keseimbangan dalam operasional usaha Perseroan. 144

147 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Berikut 5 pilar dasar tersebut: 1. Transparansi Perseroan menilai prinsip transparansi sebagai keterbukaan dalam mengungkap informasi material yang relevan secara akurat dan tepat waktu. Perseroan mengungkapkan informasi material tersebut tidak hanya kepada pemegang saham tetapi juga kepada seluruh stakeholder Perseroan. Sehingga diharapkan pemegang saham dan para stakeholder dapat lebih dini mengetahui perkembangan usaha Perseroan. 2. Akuntabilitas Penerapan prinsip akuntabilitas diimplementasikan oleh Perseroan dengan menetapkan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban masing-masing organ dalam Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan dapat terlaksana secara efektif. Dengan diterapkannya prinsip akuntabilitas ini maka ada kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi maupun di setiap bagian dalam Perseroan. 3. Pertanggungjawaban Perseroan mendefinisikan prinsip pertanggungjawaban sebagai dipatuhinya baik prosedur operasional maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan. Pertanggungjawaban juga diikuti dengan komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik. Selain itu, pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris lebih ditingkatkan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi sehingga dapat berjalan efektif, disertai adanya tuntutan pencapaian target terhadap Direksi. 4. Independensi Perseroan mengartikan independensi sebagai dijalankannya tugas, kewajiban serta wewenang masing-masing organ Perseroan tanpa campur tangan dari organ-organ Perseroan yang lain maupun pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Independensi diwujudkan antara lain dengan saling menghargai peran dan fungsi masing-masing Organ Perseroan serta keputusan pengurusan Perseroan melalui keputusan Direksi Perseroan. Prinsip independensi sangat diperlukan terutama dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan manajemen yang harus dilakukan secara obyektif dan menempatkan kepentingan Perseroan sebagai prioritas utama. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 145

148 5. Kewajaran Perseroan mengartikan kewajaran atau keadilan sebagai perlakuan yang setara terhadap setiap pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penerapannya, antara lain Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menghindari praktek diskriminasi serta menghormati hak-hak karyawan. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis DASAR HUKUM PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ATAU GCG Mandiri Tunas Finance senantiasa berkomitmen pada regulasi yang berlaku dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Mandiri Tunas Finance telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan yang baik dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best practice. Semangat yang terkandung dalam penerapan GCG di Mandiri Tunas Finance adalah niat dan tekad manajemen Perseroan untuk menjadikan Mandiri Tunas Finance sebagai perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang dengan kualitas Produk dan Proses Kerja yang baik, serta memiliki Code of Conduct, termasuk tanggung jawab terhadap lingkungannya. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik Mandiri Tunas Finance berpedoman pada ketentuanketentuan sebagai berikut: 1. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. 3. Peraturan Bursa Efek Indonesia. 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 5. Pedoman GCG Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 6. Anggaran Dasar Perseroan. Tujuan Penerapan GCG Mandiri Tunas Finance telah menetapkan tujuan dan manfaat implementasi GCG dalam menjaga kelangsungan perusahaan secara berkelanjutan. Adapun tujuan dari penerapan GCG di Mandiri Tunas Finance sebagai berikut: Memberikan nilai tambah bagi Perseroan maupun pemegang saham; Memaksimalkan nilai Perseroan agar memiliki daya saing yang kuat; Meningkatkan kepatuhan terhadap regulator; Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan; Mendorong agar setiap pengambilan keputusan atau kebijakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; Melindungi Dewan Komisaris dan Direksi dari kemungkinan adanya tuntutan hukum. Untuk mewujudkan hal tersebut, Mandiri Tunas Finance memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Mandiri Tunas Finance dalam penerapan GCG. Roadmap GCG Mandiri Tunas Finance Mandiri Tunas Finance menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk Roadmap GCG yang mmenjadi panduan dalam pelaksanaan implementasi GCG di seluruh tingkatan. Roadmap GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas operasional. Sasaran akhir Roadmap GCG adalah terwujudnya Mandiri Tunas Finance good corporate citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, Mandiri Tunas Finance optimistis dapat meningkatkan dan mempertahankan kinerja secara berkesinambungan. 146

149 Berikut Roadmap GCG Mandiri Tunas Finance Visi & Misi PILAR I BUDAYA PERWIRA Budaya Perwira Pedoman GCG PILAR II PILAR III KEPERCAYAAN VISI To Be The Most Progressive and Reliable Multifinance in Indonesia GEMBIRAAN Misi Berorientasi kepada Pemenuhan Kebutuhan kredit masyarakat untuk mensejahterakan bangsa Memberi keuntungan dan manfaat optimal bagi stakeholder Membangun sumber daya manusia yang profesional dan pantang menyerah melalui budaya kerja PERWIRA Menjadi institusi yang menyenangkan dan membanggakan dalam berkarya meraih prestasi terbaik. Analisis dan Pembahasan Manajemen Infrastruktur Pendukung PILAR IV KEWIRAUSAHAAN PILAR IV : INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PILAR III: PEDOMAN GCG Tata Kelola Perusahaan 1 st Layer 2 st Layer 3 st Layer RUPS & Struktur Organisasi Perusahaan Dewan Komisaris Komite Audit Direksi Divisi Legal & Compliance Corporate Secretary Divisi Risk Management Divisi Internal Audit Divisi Human Resources Development Kebijakan Prosedur Assesment Audit Keterbukaan Informasi & Kinerja Perusahaan Risk Management Transparansi Informasi & Kinerja Pedoman GCG Code od Conduct Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Whistle Blower Policy Struktur dan Mekanisme GCG Governance Structure Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar. 147

150 Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara khusus dan/atau sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat pada Direksi. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Berikut Struktur GCG Mandiri Tunas Finance Transparancy Accountability Responsibility Independency Fairness Kilas Kinerja ORGAN UTAMA RUPS Dewan Komisaris Direksi Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Sekretaris Dewan Komisaris Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Pemantau Resiko Risk Management Internal Audit Legal & Compliance Komite Kredit Komite Personalia Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah Komite Anti Fraud Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masingmasing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan. RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang- undangan dan Anggaran Dasar. Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan. Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Corporate Secretary Governance Mechanism Governance Mechanism merupakan aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut. Mandiri Tunas Finance memiliki Pedoman Tata Kelola atau Good Corporate Governance yang telah disahkan. Perusahaan terus melakukan penyempurnaan kebijakan GCG (softstructure GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi perusahaan. Selain pedoman GCG, Mandiri Tunas Finance telah menyusun Code of Conduct, Board Manual, Pedoman Pengendalian Gratifikasi, 148

151 Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistle Blowing System), Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semuakebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku. Memperkuat Implementasi GCG Mandiri Tunas Finance Mandiri Tunas Finance telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance). Selama tahun 2017, pencapaian program dalam memperkuat implementasi GCG di Mandiri Tunas Finance telah selesai dilakukan, mencakup: 1. Pelaksanaan Self Assesment terlampir. 2. Program Pengendalian Gratifikasi tidak ada. 3. Sistem Pengaduan Pelanggaran (whistle Blowing System) Sosialisasi dan Evaluasi Penerapan GCG Mandiri Tunas Finance secara berkala melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan program penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Sosialisasi penerapan GCG secara spesifik bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai aturan serta tujuan implementasi GCG bagi kemajuan Perseroan. Sosialisasi dilakukan kepada seluruh insan perusahaan sehingga penerapan GCG bisa berjalan secara maksimal. Selain melakukan sosialisasi, Perseroan juga melakukan evaluasi guna melihat efektivitas dari program implementasi GCG yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar bagi Perseroan untuk melakukan perbaikan terhadap program penerapan GCG di Mandiri Tunas Finance. Berikut hasil evaluasi pelaksanaan GCG pada 2017: No Parameter Indikator Score 5 SATUAN KERJA AUDIT INTERN 1 DIREKSI Struktur tata kelola 1 1 Struktur tata kelola Proses Tata Kelola Hasil Tata Kelola 1 1 Proses Tata Kelola Rata-rata Nilai Hasil Tata Kelola PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Struktur tata kelola Rata-rata Nilai 1.33 Proses Tata Kelola DEWAN KOMISARIS Hasil Tata Kelola 1 2 Struktur tata kelola Rata-rata Nilai Proses Tata Kelola PEDOMAN TATA KELOLA Struktur tata kelola Proses Tata Kelola Hasil Tata Kelola Rata-rata Nilai 1.67 Hasil Tata Kelola Rata-rata Nilai 1.30 Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 149

152 Kilas Kinerja 3 KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Struktur tata kelola Proses tata kelola Hasil Tata Kelola Rata-rata Nilai SATUAN KERJA KEPATUHAN Struktur tata kelola Proses Tata Kelola 1 1 Hasil Tata Kelola BENTURAN KEPENTINGAN Struktur tata kelola terintegrasi 1 1 Proses Tata Kelola Terintegrasi 1 1 Hasil Tata Kelola terintegrasi 1 1 Rata-rata Nilai KEBIJAKAN REMUNERASI Struktur tata kelola terintegrasi 1 1 Proses Tata Kelola Terintegrasi 1 1 Hasil Tata Kelola terintegrasi 1 1 Rata-rata Nilai 1.67 TOTAL SCORE 1.26 Rata-rata Nilai 1.25 Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Rapat Umum Pemegang Saham mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris, meliputi wewenang untuk menyetujui dan menolak RKAP dan RJPP, memutuskan alokasi pembagian keuntungan, menetapkan dan mengesahkan sistem pengangkatan Direksi & Komisaris, mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris, menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit keuangan atas laporan keuangan serta menerapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS Perseroan terdiri atas RUPS Tahunan yang menjadi agenda tetap para pemegang saham yang diadakan paling sedikit satu tahun sekali dan Perseroan juga menghendaki diadakannya RUPS Luar Biasa apabila ada kejadian luar biasa yang berdampak pada kinerja Perseroan. Sepanjang tahun 2017 Perseroan mengadakan RUPS Tahunan pada tanggal 10 April 2017 yang diselenggarakan di Jakarta. Hak dan Kesetaraan atas Pemenuhan Hak Pemegang Saham Perseroan senantiasa memenuhi serta memperhatikan hak-hak Pemegang Saham secara setara tanpa membedakan antara Pemegang Saham Mayoritas maupun Minoritas. Kesetaraan pemenuhan hak kepada seluruh Pemegang Saham dapat dilihat dari pemberitahuan informasi pra pelaksanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan RUPS sebagaimana yang diwajibkan dalam ketentuan yang berlaku. Sebelum RUPS dilaksanakan, Perseroan akan melakukan pemanggilan dalam jangka waktu paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak penetapan tanggal pelaksanaan RUPS. Selain itu, Perusahaan juga memastikan dapat memelihara dan menegakkan hak-hak Pemegang Saham meliputi: 1. Mengusulkan, menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar termasuk perubahan modal. 3. Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran. 4. Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 5. Setiap satu saham memberikan 1 hak suara. 6. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS. 7. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi. 8. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU PT. 150

153 Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Dalam hal tata cara penyelenggaraan RUPS, Perseroan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.32/POJK.04/2014 dan aturan lain yang terkait. Mata Acara RUPS Tahunan Dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan merupakan organ tertinggi dan memiliki hak veto di antara organ-organ Perseroan lainnya. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar biasa. Dimana untuk RUPS tahunan dilaksanakan tiap tahun dengan agenda perihal pertanggungjawaban Direksi dan Komisaris Perseroan dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama 1 tahun, Program kerja untuk tahun ke depan, penunjukan akuntan publik, dll. RUPS Tahunan tersebut harus dilaksanakan maksimal 6 bulan setelah tahun buku berakhir, yaitu selambat-lambatnya pada akhir bulan Juni tahun berkutnya. Ketentuan Kuorum dan kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi Ketentuan mengenai syarat sah terlaksananya RUPS telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) Perusahaan dengan mengacu pada Undang-Undang No.40 tahun Dalam Anggaran Dasar Perusahaan menetapkan bahwa RUPS dapat dilaksanakan jika telah memenuhi kuorum apabila dihadiri dan/atau diwakili sekurang-kuranganya 2/3 dari total Pemegang Saham Perseroan. Analisis dan Pembahasan Manajemen RUPS Tahun Sebelumnya Hasil Rapat Tahunan 2016 Perseroan telah mengadakan RUPS Tahunan pada tanggal 24 Februari 2016 di Jakarta yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham Perseroan dengan hasil keputusan sebagai berikut : Keterangan Keputusan RUPS Tahunan 2016 Realisasi Realisasi Agenda Pertama Agenda Kedua Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sebagaimana ternyata dalam Laporan Auditor Independen nomor RPC-246/PSS/2016 tertanggal 18 Januari 2016, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, dengan demikian memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge), kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2015 sebesar Rp ,19,- sebagai berikut : 1. Membagikan dividen final sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah laba bersih Perseroan, yang akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp atau Rp12,27,- per lembar saham yang akan dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Tunas Ridean Tbk. 2. Sisa laba bersih tahun 2015 sebesar Rp ,27 atau sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari jumlah laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning) yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan. Terealisasikan Terealisasikan Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseoran untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas), serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young, EY ) sebagaimana ternyata dalam Laporan Auditor Independen nomor RPC- 246/PSS/2016 tertanggal (delapan belas Januari dua ribu enam belas), dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, dengan demikian memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge), kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas), sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas). Sehubungan dengan pembagian laba bersih Perseroan tahun buku 2015 (dua ribu lima belas) tersebut, Dewan Komisaris Perseroan Mengusulkan kepada pemegang saham untuk dialokasikan sebagai berikut : 1. Membagikan dividen final sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah laba bersih tahunan berjalan Perseroan, yang akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) sebesar Rp ,92 (tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu tiga ratus Rupiah koma sembilan puluh dua sen) atau Rp 12,27 (dua belas koma dua tujuh) per lembar saham secara proporsional yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. 2. Sisa laba bersih tahun 2015 (dua ribu lima belas) sebesar Rp ,27 (dua ratus tujuh puluh enam miliar seratus sembilan belas juta delapan ratuh empat puluh ribu tujuh ratus delapan Rupiah koma dua puluh tujuh sen) atau sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari jumlah laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning) yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 151

154 Keterangan Keputusan RUPS Tahunan 2016 Realisasi Realisasi Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Agenda Ketiga Agenda Keempat Agenda Kelima Agneda Keenam Agenda Ketujuh Agenda Kedelapan 1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja(a member firm of Ernst & Young Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan/atau tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, sejak penutupan Rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sebesar Rp ,- (lima triliun lima ratus miliar rupiah) di tahun Dimana untuk setiap pengalihan dan/atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp ,- (satu triliun rupiah), Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis kepa da Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun Terealisasikan Terealisasikan Terealisasikan Terealisasikan Terealisasikan Terealisasikan Berdasarkan pertimbangan atas kemampuan teknis, termasuk antara lain pengalam melakukan audit atas perusahaan-perusahaan berskala besar, dengan berpedoman pada ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan serta hasil evaluasi atas calon Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik pada Agenda ini maka diusulkan kepada Rapat untuk menyetujui Agenda Ketiga Rapat sebagai berikut : 1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono Sungkoto & Surja (EY) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas) 2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono Sungkoro & Surja (EY) karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas). Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya tantieme yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2015 (dua ribu lima belas). 1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2016 (dua ribu enam belas) 2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan/atau tunjangan-tunjangan komunikasi, tunjangan transportasi dan tunjangan utlities bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2016 (dua ribu enam belas). Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, sejak penutupan Rapat ini, untuk mengalihkan dan/ atau menjadikan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sebesar Rp ,- (lima trilliun lima ratus miliar Rupiah) di tahun 2017 (dua ribu tujuh belas). dimana untuk setiap pengalihan dan/atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp ,- (satu trilliun Rupiah), Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut. Perseroapn telah melaporkan penggunaan seluruh dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap III kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Nomor : 100-MTF-CSC/VII/2015 tanggal (satu Juli dua ribu lima belas) perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III tahun 2015 (dua ribu lima belas) per (tiga puluh Juni dua ribu lima belas). Perseroan telah melaporkan penggunaan seluruh dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap I sebesar Rp ,- (enamratus miliar Rupiah) telah seluruhnya digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor sesuai dengan yang dicantum dalam prospektus. 152

155 Keterangan Keputusan RUPS Tahunan 2016 Realisasi Realisasi Agenda Kesembilan 1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan POJK No. 33 Tahun 2014, yaitu Pasal 11 ayat 1, 3, 6, Pasal 13 ayat 1 dan Pasal 14 ayat Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut. Terealisasikan Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaika dengan ketentuan POJK Nomor 33 tahun 2014 (dua ribu empat belas), sesuai dengan urutan Perubahan Anggaran Dasar yang telah dibagikan dan dijelaskan kepada para Pemegang Saham, yaitu : a. Pasal 11 ayat 1 dan ayat 2 b. Pasal 11 ayat 3 huruf a c. Menambahkan ayat baru sesudah Pasal 11 ayat 3 menjadi Pasal 11 ayat 4 d. Pasal 11 ayat 6 e. Menambahkan ayat baru sesudah Pasal 12 ayat 2 menjadi Pasal 13 ayat 3. f. Menambahkan ayat baru sesudah Pasal 12 ayat 2 menjadi pasal 13 ayat 3 g. Pasal 14 ayat 1 h. Menambahkan ayat baru sesudah Pasal 13 ayat 2 menjadi Pasal 13 ayat 2 i. Pasal 14 ayat 1 j. Menambahkan ayat baru sesudah Pasal 15 ayat 11 menjadi Pasal 15 ayat 12 k. Menambahkan ayat baru sesudah Pasal 15 ayat 8 menjadi Pasal 15 ayat 9 dan 10 serta mengubah Pasal 15 ayat 9 menjadi Pasal 15 ayat 11 l. Pasal 16 Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain. Untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlikan sehubungan dengan keputusan perubahan anggaran dasar Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan hasil keputusan Rapat ini dalam Akta yang dibuat di hadapan Notaris dan untuk selanjutnya memberitahukannya pada pihak berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan RUPS 2017 Di tahun 2017, Perseroan telah memenuhi seluruh aturan dalam rangka penyelenggaraan RUPS seperti: No. Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Dasar Pelaksanaan 1. Pemberitahuan agenda RUPS kepada OJK 13 Februari 2017 Pasal 8 POJK No.32/POJK.04/ Pengumuman RUPS, minimal di: Website BEI Website Perseroan dalam Bahasa Indonesia 13 Februari 2017 Pasal 10 POJK No.32 /POJK.04/2014 dan Bahasa Asing paling kurang adalah Bahasa Inggris. 4. Tanggal terakhir Daftar Pemegang Saham 26 Juni 2009 Pasal 13 POJK No.32/POJK.04/ Pemanggilan RUPS, minimal di: Website BEI Website Perseroan dalam Bahasa Indonesia - - dan Bahasa Asing paling kurang adalah Bahasa Inggris. 6. Pelaksanaan RUPS 10 April 2017 Pasal 8 POJK No.32/POJK.04/ Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS, minimal di: Website BEI Website Perseroan dalam Bahasa Indonesia - - dan Bahasa Asing paling kurang adalah Bahasa Inggris. 8. Pemberitahuan kepada OJK atas Pengumuman Ringkasan Risalah Rapat Tidak Lapor Pasal 34 POJK No.32/POJK.04/ Penyampaian Risalah RUPS kepada OJK Tidak Lapor Pasal 33 POJK No.32/POJK.04/2014 Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 153

156 Agenda, Keputusan, dan Realisasi RUPS 2017 Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 10 April 2017 dan dihadiri oleh sebanyak 100% pemegang saham. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Berikut disampaikan mengenai agenda dan keputusan RUPS Tahunan Keterangan Keputusan RUPST 2017 Agenda Pertama Agenda Kedua Agenda Ketiga Agenda Keempat Agenda Kelima Agenda Keenam Agenda Ketujuh Agenda Kedelapan Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas). Persetujuan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas). Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Punlik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal (tiga puluh satu Desember dua ribu tujuh belas). Persetujuan penetapan gaji bagi anggota Direksi, honorarium bagi anggota Dewan Komisaris dan penetapan tunjangan lainnya termasuk tantieme bagi segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Persetujuan untuk mengalihkan dan/atau menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan/atau penerbitan surat berharga. Laporan pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II (dua) Mandiri Tunas Finance tahap II (dua)tahun 2016 (dua ribu enam belas). Laporan pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III (tiga) Mandiri Tunas Finance tahap I (satu) Tahun 2016 (dua ribu enam belas). Persetujuan perubahan susunan pengurus Perseroan DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris adalah salah satu organ perusahaan yang diangkat melalui RUPS dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Mandiri Tunas Finance melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris memiliki pemahaman yang baik mengenai Perseroan, kemampuan untuk mengambil keputusan secara independen, mampu memberikan masukan yang membangun bagi manajemen dalam menghadapi permasalahan Perseroan dan mendorong kinerja Perseroan untuk terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Pernyataan Bahwa Dewan Komisaris Memiliki Pedoman atau Piagam (Charter) Dewan Komisaris Dalam rangka menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, Dewan Komisaris mengacu pada Pedoman Kerja (Board Charter) Dewan Komisaris yang telah dibuat oleh Perseroan. Pedoman Kerja ini berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris agar menjalankan aktivitasnya secara terstruktur, sistematis, dan mudah dipahami untuk mencapai visi dan misi Perseroan sehingga tercapai standar kerja yang tinggi sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. Perseroan juga melakukan evaluasi secara terhadap Pedoman Kerja yang dimiliki guna menyesuaikan dengan dinamika demi kelangsungan perusahaan. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang undangan. Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual. 154

157 Komposisi Dewan Komisaris Berikut Komposisi Dewan Komisaris Hingga 31 Desember 2017 Nama Jabatan Tanggal Uji Kemampuan dan Kepatuhan Dasar Pengangkatan Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama 21 Agustus 2017 nomor : KEP-471/NB.11/2017 RUPS tahun 2017 Harry Gale Komisaris 25 Agustus 2017 nomor : KEP-484/NB.11/2017 RUPS tahun 2017 Ravik Karsidi Komisaris Independen 25 Agustus 2017 nomor : KEP-483/NB.11/2017 RUPS tahun 2017 Bagi Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan. Penanggung jawab Program Pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan. Materi Program Pengenalan mencakup: Anggaran Dasar Mandiri Tunas Finance Peraturan perundang-undangan terkait bisnis Mandiri Tunas Finance Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance Rencana Jangka Panjang Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Program Kerja Dewan Komisaris Key Performance Indicator Dewan Komisaris Analisis dan Pembahasan Manajemen Independensi Dewan Komisaris Dalam meminimalisasi terjadinya benturan kepentingan Dewan Komisaris tidak diperkenankan memiliki hubungan darah antara satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal. Selain itu, Perseroan memiliki kebijakan yang tercantum dalam anggaran dasar Perseroan tentang rangkap jabatan yang mengadopsi peraturan OJK. Seluruh anggota Dewan Komisaris Mandiri Tunas Finance bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Komisaris Independen Mandiri Tunas Finance memiliki Komisaris Independen sesuai amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan usaha atau afiliasi dengan Perseroan serta memiliki hubungan keluarga dengan seluruh anggota Direksi maupun Dewan Komisaris. Tata Kelola Perusahaan Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan Lain Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda. Hubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2017 sebagai berikut: Hubungan Keluarga dengan Organ Mandiri Tunas Finance Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Pemegang Dewan Saham Sebagai Nama Sebagai Sebagai Dewan Sebagai Komisaris Sebagai Pemegang Direksi Komisaris Direksi Direksi Dewan Saham Komisaris Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Rico Adisurja Setiawan ü ü ü ü ü ü Harry Gale ü ü ü ü ü ü Ravik Karsidi ü ü ü ü ü ü Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 155

158 Upaya Meminalisir Benturan Kepentingan Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada Mandiri Tunas Finance maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh pelaksana fungsi Sekretaris Dewan Komisaris untuk meminalisir terjadinya benturan kepentingan. Renumerasi Anggota Dewan Komisaris Perseroan memberikan remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris sesuai dengan hasil kesepakatan yang ditetapkan oleh RUPS Kilas Kinerja Dasar Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Kebijakan mengenai prosedur pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris telah ditetapkan berdasarkan komiter remunerasi. Jumlah Remunerasi Pada 2017, jumlah keseluruhaan remunerasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris adalah sebesar Rp (termasuk pajak penghasilan). Remunerasi tersebut telah disesuaikan dengan kinerja Dewan Komisaris pada tahun buku. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Rincian struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris dan telah disetujui oleh RUPS adalah sebagai berikut: Job Title Name Salary Allowance Health Insurance Jamsostek Bonus Total Total Komisaris Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rapat Dewan Komisaris; Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris mengadakan rapat dan pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama Direksi serta komite-komite. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perseroan. Sepanjang 2017, Dewan Komisaris mengadakan 9 kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing masing anggota sebagai berikut: Nama Jabatan Rapat Internal Dewan Komisaris Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama % Harry Gale Komisaris ,5% Ravik Karsidi Komisaris Independen ,5% Anton Setiawan* Komisaris Utama % Hanifah Purnama* Komisaris Independen % Sarastri Baskoro* Komisaris % *Menjabat sebagai Dewan Komisaris sampai dengan RUPS Tahun 2017 Dokumentasi Hasil Rapat Dewan Komisaris selalu mendokumentasikan risalah rapat sebagai komitmen untuk menjalankan prinsip transparansi, dan akuntabilitas dan bertanggung jawab. Risalah rapat beserta keputusannya telah didokumentasikan dengan baik termasuk disenting opinion (perbedaan pendapat) yang terjadi disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Dokumentasi risalah rapat memuat informasi mengenai pembahasan mengenai agenda rapat serta keputusan hasil rapat. Dokumen tersebut kemudian ditandatangani oleh seluruh peserta rapat dan didistribusikan sesuai dengan peruntukannya. Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris Makanisme pengambilan keputusan rapat yang dilaksanakan Dewan Komisaris mengacu pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris. 156

159 Risalah Rapat Dewan Komisaris Berikut risalah rapat Dewan Komirasis yang digelar selama tahun buku 2017: Tanggal Agenda Rapat 1. Laporan Kinerja Perseroan sampai dengan Akhir April Pertemuan Komite Audit. 18 Mei Pertemuan Komite Pemantau Resiko]. 4. Pertemuan Komite Nominasi & Remunerasi. 5. dan lain-lain. 1. Financial Highlight Q Juni AR Management Report Q Lain-lain 1. Pembahasan Arahan Dewan Komisaris Juni Financial Higlight Juni Juli AR Management Report Juni Lain-lain. 1. Pembahasan Arahan Dewan Komisaris Juli Financial Higlight Juli Agustus AR Management Report Juli Lain-lain. 1. Pembahasan Arahan Dewan Komisaris September Financial Higlight September Oktober AR Management Report September Lain-lain. 1. Pembahasan Arahan Dewan Komisaris Oktober Financial Higlight Oktober November AR Management Report Oktober Lain-lain. 14 Desember 2017 Rapat Dewan Komisaris Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris pada Tahun 2017 Salah satu peran penting Dewan Komisaris bagi Perseroan adalah dalam hal pemberian arahan dan rekomendasi guna tercapainya kinerja usaha yang baik. Adanya arahan dan saran yang diberikan semakin menguatkan proses check and balances pengelolaan yang berdampak pada terdorongnya perumusan kebijakan yang efektif bagi Direksi beserta jajarannya. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Penilaian Terhadap Kineja Dewan Komisaris Mandiri Tunas Finance melakukan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dalam RUPS sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris terkait pelaksanaan tugas yang telah direncanakan setiap awal tahun. Pada akhir tahun, Dewan Komisaris menyusun laporan Tugas Pengawasan yang disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS untuk dievaluasi dan disahkah. Penilaian Terhadap Komite-Komite Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki komite-komite yang untuk membantu dalam menjalanan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat pada Direksi. Secara berkala setiap tahunnya, Dewan Komisaris memberikan penilaian terhadap efektivitas komite-komite tersebut. Dewan Komisaris memiliki tiga komite yang membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan terhadap jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi yakni Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sekretaris Dewan Komisaris Dalam menunjang pelaksanaan fungsi dan efektivitas peran Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Citra Judith Lupitadevi Warga Negara Indonesia, 33 tahun, lahir di Gresik, 1 April 1984, berdomisili di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Menyelesaikan pendidikan strata satu di jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 2006 dan pendidikan strata satu di jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga pada tahun

160 Bergabung dengan Mandiri Tunas Finance sejak tahun 2010 di Divisi Business Development ( ), menjadi New Business Initiative & Alliance Department Head ( ), Business Initiative Development Department Head ( ), Business Excellence Management Division Head (2016-April 2017), kemudian menjadi Corporate Secretary & Legal Division Head per tanggal 21 April Kilas Kinerja Adapun fungsi dan penugasan Sekretaris Dewan Komisaris sebagai berikut: 1. Mengadministrasikan undangan rapat Dewan Komisaris; 2. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dan Direksi; 3. Membuat surat-surat keluar dan mendokumentasikan surat-surat Dewan Komisaris; 4. Menyiapkan bahan rapat dan menyusun risalah rapat Dewan Komisaris; 5. Melakukan tugas kesekretariatan lainnya; 6. Memberikan bantuan ringkasan laporan manajemen; 7. Mengumpulkan bahan dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; 8. Melakukan koordinasi dengan Sekretaris Perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Direksi. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis DIREKSI Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar. Secara prinsip Direksi, bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Mandiri Tunas Finance serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksi memiliki kewenangan sebagai berikut: 1. Salah satu organ Perseroan yang memiliki kewenangan penuh atas pengurusan dan hal-hal terkait kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 2. Mewakili Perseroan untuk melakukan perbuatan hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar. Komposisi Direksi disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan dengan ketentuan paling sedikit dua orang anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi bertugas secara penuh menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud serta tujuan Perseroan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, tugas dan tanggujawab Direksi adalah sebagai berikut: Tugas pokok Direksi secara umum dan berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut: 1. Tugas pokok Direksi: a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/ atau keputusan RUPS. c. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan. 2. Tugas pokok kolegial Direksi: a. Menetapkan visi, misi, dan strategi Perusahaan b. Menetapkan kebijakan Perusahaan yang berlaku secara Korporat. c. Menetapkan usulan dan perubahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku d. Menetapkan sasaran kinerja serta evaluasi kinerja Perseroan termasuk kebijakan dividen melalui mekanisme organisasi Perseroan sesuai ketentuan yang berlaku. 158

161 e. Mengupayakan tercapainya sasaran kinerja yang digunakan sebagai dasar penilaian tingkat kesehatan sesuai dengan kesepakatan kinerja yang telah ditetapkan dalam RUPS Persetujuan RKAP f. Menetapkan persetujuan proyek investasi non rutin yang melebihi kewenangan Direktur dan memantau pelaksanaannya. g. Menetapkan struktur organisasi dan penetapan pejabat Perusahaan sampai jenjang tertentu yang diatur melalui ketetapan Direksi. Selain diberikan tugas dan tanggung jawab, Direksi juga diberikan hak dan berwenang untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dengan pengelolaan Perusahaan, termasuk kebijakan di bidang ketenagakerjaan. Kebijakan-kebijakan terkait ketenagakerjaan dilaksanakan berdasarkan aturan internal Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan. Direksi juga memiliki kuasa untuk mengatur masalah pendelegasian wewenang/pemberian kuasa Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. Tanggung Jawab Direksi Dalam pelaksanaan kerja juga dibekali Direksi bertanggung jawab untuk: 1. Memenuhi ukuran Kinerja terpilih yang jelas, lengkap, dan berimbang, baik dari aspek keuangan maupun non keuangan untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Mewujudkan pelaksanaan RJPP dan RKAP, termasuk pencapaian target keuangan dan non keuangan. 3. Melaksanakan manajemen risiko. 4. Membangun dan memanfaatkan teknologi informasi. 5. Menindaklanjuti temuan-temuan audit satuan SPI dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Dewan Komisaris. 6. Melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris, antara lain mengenai suksesi / mutasi / promosi manajer kunci (senior), program pengembangan SDM, pertanggung jawaban manajemen risiko, dan kinerja pemanfaatan teknologi informasi. 7. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan membuat risalah RUPS. 8. Memperhatikan kepentingan stakeholders sesuai dengan nilai-nilai etika dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kewajiban Direksi 1. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, menandatanganinya bersama dengan Komisaris, dan menyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan. 2. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), dan menyampaikannya kepada Komisaris untuk dan RUPS untuk memperoleh pengesahan. 3. Menyusun dan mengimplementasikan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan termasuk pembukuan dan administrasi yang didasarkan atas pengendalian internal yang handal. 4. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan dalam laporan lainnya jika diminta oleh RUPS. 5. Menetapkan secara jelas tugas, tanggung jawab, dan wewenang manajemen pada setiap tingkatan/level. 6. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan. 7. Mencantumkan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada perusahaan lain dalam Laporan Tahunan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pembagian Tugas Direksi Sebagaimana diatur dalam pasal 92 ayat 5 UUPT Nomor 40 tahun 1997, bahwa pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antar anggota Direksi ditetapkan berdasarkan RUPS. Direksi melakukan pembagian tugas kepada masing-masing anggota Direksi sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut: 159

162 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Tabel Uraian Tugas Anggota Direksi Nama Jabatan Uraian Tugas Direktur Utama Ignatius Susatyo Wijoyo 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. Mengarahkan proses perubahan dan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif. 3. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Business Unit dan Supporting Unit agar berjalan lancar, efektif dan efisien. 4. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya. 5. Meningkatkan citra Perseroan dengan membina hubungan baik dengan semua stakeholder. 6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan. 7. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan. 8. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 9. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dan berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu sebagaimana diatur dalam Surat Kuasa. 10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dari Direksi lainnya Arya Suprihadi Direktur Keuangan 1. Memimpin dan mengarahkan strategi keuangan, tujuan dan target finansial jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek Perseroan secara komprehensif. 2. Memimpin dan mengarahkan aktifitas pembukuan dan pelaporan agar memiliki sistem keuangan dengan pengawasan, kebijaksanaan dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan yang tepat waktu, lengkap, konsisten, handal dan terukur. 3. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya 4. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan dan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif. 5. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan. 6. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 7. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak ketiga. Harjanto Tjitohardjojo Direktur Sales dan Marketing 1. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh bisnis unit dalam mengembangkan dan memasarkan produk-produk pembiayaan dan aliansi dengan Group Bank Mandiri serta Tunas Ridean sehingga lebih kompetitif, efektif dan profitable. 2. Mengarahkan dan mensupervisi regional-regional dan divisi-divisi yang berada dibawahnya. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan brand awareness dan marketing strategy. 4. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan pemasaran untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. 5. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan dan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk supaya lebih dinamis dan kompetitif. 6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan. 7. Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan. 8. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak ketiga. 160

163 Pernyataan Bahwa Direksi Memiliki Pedoman atau Piagam (Charter) Direksi Seluruh tata cara, pedoman kerja Direksi telah ditetapkan dalam Board Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi. Pedoman Kerja ini berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Direksi agar menjalankan aktivitasnya secara terstruktur, sistematis, dan mudah dipahami untuk mencapai visi dan misi Perseroan sehingga tercapai standar kerja yang tinggi sejalan dengan prinsipprinsip GCG. Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Perseroan juga melakukan evaluasi secara terhadap Pedoman Kerja yang dimiliki guna menyesuaikan dengan dinamika demi kelangsungan perusahaan. Persyaratan Keanggotaan Direksi Seluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Komposisi Direksi Berikut Tabel Komposisi Direksi Hingga 31 Desember Nama Jabatan Dasar Hukum Pengangkatan Periode Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama RUPST tidak ditentukan Arya Suprihadi Direktur Keuangan RUPST Harjanto Tjitohardjojo Direktur Sales dan Marketing RUPST Kemampuan dan Kepatutan Direksi Mandiri Tunas Finance melakukan proses seleksi terhadap anggota Direksi secara transparansi dan akuntabel. Sebelum ditujuk oleh Perseroan, seluruh anggota Direksi terlebih dahalu mengikuti tes uji Kemampuan dan Kepatuhan (Fit & Proper test) yang meliputi aspek integritas, kompetensi, reputasi dan pengalaman serta keahlian sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun hasil uji kemampuan dan kemampuan tersebut sebagai berikut: Nama Jabatan Lulus Fit & Proper Test Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama ü Arya Suprihadi Direktur Keuangan ü Harjanto Tjitohardjojo Direktur Sales dan Marketing ü Independensi Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar Mandiri Tunas Finance, antar anggota Direksi serta antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan. Hubungan Keluarga dengan Organ Mandiri Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain Tunas Finance Nama Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Sebagai Dewan Komisaris Sebagai Direksi Sebagai Pemegang Saham Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ignatius Susatyo Wijoyo ü ü ü ü ü ü Arya Suprihadi ü ü ü ü ü ü Harjanto Tjitohardjojo ü ü ü ü ü ü Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 161

164 Upaya Meminimalisir Benturan Kepentingan Direksi diwajibkan untuk membuat daftar khusus yang berisikan keterangan kepemilikan saham setiap Direktur dan/atau keluarganya pada Mandiri Tunas Finance maupun perusahaan lain untuk meminimalisirkan terjadinya benturan kepentingan. Daftar Khusus kemudian disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan. Jumlah Remunerasi Pada 2017, jumlah keseluruhaan remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi adalah sebesar Rp (termasuk pajak penghasilan). Remunerasi tersebut telah disesuaikan dengan kinerja Direksi pada tahun buku. Kilas Kinerja Rincian struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi dan telah disetujui oleh RUPS adalah sebagai berikut: Job Title Name Salary Allowance Health Insurance Jamsostek Bonus THR Total Direktur Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Rapat Direksi Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi mengadakan rapat dan pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama Direksi maupun bersama Dewan Komisaris yang diagendakan secara berkala setiap tahunnya untuk menindaklanjuti berbagai pembahasan terkait rencana dan evaluasi kinerja bisnis. Rapat Direksi juga bisa dilaksanakan diluar yang diagendakan dan ditetapkan jika terdapat hal-hal yang luar biasa serta mendesak. Sepanjang 2017, Dewan Komisaris mengadakan 10 kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing masing anggota sebagai berikut: Nama Jabatan Rapat Internal Dewan Komisaris Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama % Arya Suprihadi Direktur Keuangan % Harjanto Tjitohardjojo Direktur Sales dan Marketing % Bonifatius Perana Citra Ketaren Deputi Direktur % Albertus Hendi Deputi Direktur % William Francis Indra Deputi Direktur % Dokumentasi Hasil Rapat Direksi selalu mendokumentasikan risalah rapat sebagai komitmen untuk menjalankan prinsip transparansi, dan akuntabilitas dan bertanggung jawab. Risalah rapat beserta keputusannya telah didokumentasikan dengan baik termasuk disenting opinion (perbedaan pendapat) yang terjadi disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Dokumentasi risalah rapat memuat informasi mengenai pembahasan mengenai agenda rapat serta keputusan hasil rapat. Dokumen tersebut kemudian ditandatangani oleh seluruh peserta rapat dan didistribusikan sesuai dengan peruntukannya. Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris Makanisme pengambilan keputusan rapat yang dilaksanakan Direksi mengacu pada Pedoma Kerja. Keputusan rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak. Rapat Direksi terdiri dari rapat internal dan rapat dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek operasional dan pengelolaan finansial Perseroan. 162

165 Risalah Rapat Direksi Berikut risalah rapat Direksi yang digelar selama tahun buku 2017: Tanggal Agenda Rapat 1. Internal Audit September Oktober Pemisahan Sales Officer dan Surveyor. 3. Kalender Pengajuan MUK. 23 Oktober ALCO & Profitability Profile. 3. Persiapan Board Forum. 1. Pengajuan MUK PT Putra Perkasa Abadi. 30 Oktober Pembahasan Audit BMRI Pembahasan Bisnis Peer to Peer Landing. 1. Pembahasan PQR Portofolio Divisi Fleet. 6 Nopember Pembahasan Penambahan Modal MTF. 1. Pembahasan Program MMDP. 13 Nopember Pembahasan karir MTF Branding Program. 3. Pembahasan Usulan Inisiatif Corporate Plan 2018 & Penambahan Modal. 1. Pembahasan ALCO. 20 Nopember Pembahasan Human Capital Information System. 3. Pembahasan PP Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi. 27 Nopember Pembahasan Culture Day. 1. Pembahasan Perubahan MPI Pembahasan Performance Highlight Aligment MTF Desember Pembahasan Hutan Perusahaan Multi Structure. 4. Pembahasan Annual Audit Plan Pembahasan RKAP MTF untuk Bank Mandiri. 11 Desember Pembahasan Persiapan Rakernas MTF Pembahasan Kondisi Likuiditas dan Pricing MTF (ALCO) 18 Desember Pembahasan Persiapan Rakernas dan Annual Report Pembahasan Hasil Sertifikasi Credit Head dan Program Recovery Development Penilaian Terhadap Kineja Direksi Para pemegang saham melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi dalam RUPS sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Penilaian terhadap kinerja Direksi terkait pelaksanaan tugas yang telah direncanakan setiap awal tahun. Pada akhir tahun,direksi menyapaikan Laporan tahunan yang disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS untuk dievaluasi dan disahkan. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat, sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan pengelolaan operasional Mandiri Tunas Finance. Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang undangan dan anggaran dasar. Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan koordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi teladan bagi jajaran di bawahnya. Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Mandiri Tunas Finance, Dewan Komisaris dan Direksi mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Penyelenggara rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat. Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada risalah rapat. Sepanjang 2017, Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat gabungan sebanyak 9 kali. 163

166 Kilas Kinerja Adapun tingkat kehadiran rapat gabungan yang dilaksanakan Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: Nama Jabatan Rapat Internal Dewan Komisaris Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama % Harry Gale Komisaris ,5% Ravik Karsidi Komisaris Independen ,5% Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama % Arya Suprihadi Direktur Keuangan % Harjanto Tjitohardjojo Direktur Sales dan Marketing % Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi berasal dari beragam latar belakang guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dalam menjawab segala tantangan usaha yang semakin dinamis. Oleh karenanya, penetapan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada pengetahuan, keahlian, pengalaman profesional serta pendidikan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Perseroan. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Di bawah ini merupakan tabel informasi keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Nama Jabatan Pendidikan Usia Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama S2 47 Harry Gale Komisaris S2 45 Ravik Karsidi Komisaris Independen S3 59 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama S2 49 Arya Suprihadi Direktur Keuangan S2 47 Harjanto Tjitohardjojo Direktur Sales dan Marketing S1 50 Pelatihan Direksi Dalam rangka meningkatkan kualitas serta mengembangkan kompetensi, Direksi senantiasa ikut serta dalam program pelatihan maupun mengikuti seminar yang dilaksankan pihak Perseroan maupun pihak eksternal. Adapun selama tahun buku 2017 anggota Direksi mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan sebanyak 9 dengan rincian sebagai berikut: Tanggal Pelaksanaan Bentuk Kegiatan Tema Kegiatan Tempat 24/2/2018 Pelatihan The Challenges In Developing Multifinance Company Bali 14/2/2018 Pelatihan Riding The Wave Of Asean Bond Market Integration Malaysia 25/4/2018 Pelatihan Menyongsong Era Konsumen Keuangan Digital Jakarta 8/8/2018 Pelatihan Finance Companies And Its Issues In Asia Singapura 14/9/2018 Pelatihan Seminar Nasional Dan Infobank Multifinance Awards 2017 Jakarta 11/9/2018 Pelatihan The 9 th Indonesia HR Summit Jogjakarta 20/10/2018 Pelatihan Seminar Nasional "Peluang Dan Tantangan Tahun 2018" Jogjakarta 2/3/2017 Pelatihan Sertifikasi Ahli Pembiayaan Jakarta 5/12/2018 Pelatihan Peluang Kerjasama Perusahaan Pembiayaan Dengan Perbankan & Fintech Jakarta 164

167 Hubungan Afiliasi Antara Dewan Komisaris, Direksi Pemegang Saham Utama atau Pengendali Nama Jabatan Hubungan Keluarga dengan Organ Mitra Komunikasi Nusantara Pemegang Dewan Saham Sebagai Komisaris Sebagai Direksi Direksi Dewan Komisaris Hubungan Keuangan Dengan Sebagai Dewan Komisaris Sebagai Direksi Sebagai Pemegang Saham Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama ü ü ü ü ü ü Harry Gale Komisaris ü ü ü ü ü ü Ravik Karsidi Komisaris Independen ü ü ü ü ü ü Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama ü ü ü ü ü ü Arya Suprihadi Direktur Keuangan ü ü ü ü ü ü Harjanto Direktur Sales dan Tjitohardjojo Marketing ü ü ü ü ü ü KOMITE AUDIT Dewan Komisaris membentuk Komite Audit untuk mendukung pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Governance Corporate) di Mandiri Tunas Finance. Dalam pelaksaanya, Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola Perseroan sesuai dengan prinsip tata kelola perseroan yang baik meliputi untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya termasuk pengawasan terhadap sistem dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas laporan Keuangan Perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal (internal control) Perusahaan, evaluasi atas kinerja Internal Auditor Perusahaan, dan pengawasan kinerja teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan dan peratuan perundang undangan lainnya. Komite Audit Mandiri Tunas Finance dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.KOM/002/2017 Tentang Pengangkatan Komite Audit. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tujuan Pembentukan Komite Audit Secara umum Komite Audit dibentu dengan tujuan untuk menjaga dan mengamankan kegiatan usaha PT. Mandiri Tunas Finance, dalam melaksanakan fungsi oversightnya terutama dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, efektivitas pengendalian internal atas pengelolaan perseroan, dan ketaatan terhadap undang-undang serta peraturan yang berlaku. Berikut tujuan dibentuknya Komite Audit: Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan perseroan, terutama dalam hal: Meningkatkan kualitas laporan keuangan. Memastikan efektivitas sistem pengendalian internal yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perseroan. Mengawasi kualifikasi dan kemandirian fungsi internal dan eksternal audit untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, termasuk kepatuhan perseroan terhadap undangundang dan peraturan yang berlaku. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kedudukan Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit bekerja secara kolektif dan melaksanakan tugasnya secara independen terhadap manajemen perseroan. Komite Audit melaporkan hasil temuan dan evaluasi yang telah dilakukannya kepada Dewan Komisaris. 165

168 Keanggotaan Komite Audit Anggota Komite Audit harus memahami kegiatan usaha Perseroan dan memiliki integritas yang tinggi, memiliki kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. Anggota Komite Audit juga wajib memahami laporan keuangan, proses audit, manajemen risiko, dan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Struktur Komite Audit a. Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang komisaris independen dan 2 (dua) orang anggota. b. Ketua Komite Audit adalah salah seorang anggota komite audit yang merupakan komisaris independen perseroan. c. Anggota Komite Audit adalah tenaga ahli yang bukan merupakan pegawai perseroan dan tidak mempunyai keterkaitan finansial dengan perseroan. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik. b. Paling sedikit salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. c. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan. d. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan terkait lainnya. e. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. f. Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris kecuali Komisaris Independen. g. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada perseroan. h. Tidak mempunyai : hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama perseroan, dan atau hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perseroan. Masa Tugas a. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Penggantian anggota Komite Audit dapat dilakukan secara bertahap dan atau tidak bersamaan. b. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. c. Ketua Komite Audit berhak mengusulkan calon pengganti, honorarium, dan tunjangan anggota Komite Audit jika salah seorang dari anggota Komite Audit berakhir masa tugasnya, penggantian bertahap/ tidak bersamaan, mengundurkan diri, atau diberhentikan. Komposisi Anggota Komite Audit Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen. Susunan keanggotaan Komite Audit Nama Jabatan Informasi Rangkap Jabatan Ravik Karsidi Ketua Komisaris Independen Irene Yudhistira Junarso Anggota Anggota Allen Situngkir Anggota Anggota Dasar Hukum Penunjukan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP. KOM/002/2017 Tentang Pengangkatan Komite Audit Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP. KOM/002/2017 Tentang Pengangkatan Komite Audit Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP. KOM/002/2017 Tentang Pengangkatan Komite Audit 166

169 Profil Komite Audit Ravik Karsidi (Ketua) Kewarganegaraan : Indonesia Usia : 59 tahun Domisili : Solo, Jawa Tengah Beliau menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak April 2017 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.KOM/002/2017 Tentang Pengangkatan Komite Audit. Beliau sarat pengalaman di bidang pendidikan dengan pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor I Bidang Akademik UNS, Surakarta. Saat ini juga menjabat sebagai Juri Nasional Mahasiswa dan Dosen berprestasi Ditjen Dikti Kemendikbud (2004-sekarang), Sebagai juri nasional lomba Karya Ilmiah Mahasiswa, Ditjen Dikti Kemendikbud (2002-sekarang), Sebagai Asesor Program studi dan institusi Perguruan Tinggi di BANPT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) (2003-sekarang), Staf Pengajar Pascasarjana UNS (S2 pada Program Studi Ilmu Komunikasi, S2/S3 Ilmu Penyuluhan Pembangunan/ Manajemen Pengembangan Masyarakat, dan S2 Program Studi PKLH, S2 Kajian Budaya, S2 Magister Manajemen, S3 Ilmu Pendidikan, S3 Ilmu Ekonomi) (2001-sekarang) Staf Pengajar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS (1981-sekarang). Analisis dan Pembahasan Manajemen Sementara, Bapak Raviki Menyelesaikan pendidikan Sarjana Jurusan Ilmu Pendidikan FIP di Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta pada tahun 1980, Magister Sains Program Studi Sosiologi Pedesaan untuk Studi Pembangunan, dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor tahun 1994 & Doktor Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor (Cumlaude) tahun Saat ini beliau juga tercatat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.23 tanggal 26 April 2017 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dengan masa jabatan sampai dengan Penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun Tata Kelola Perusahaan Irene Yudhistira Junarso (Anggota) Kewarganegaraan : Indonesia Usia : 51 tahun Domisili : Jakarta Beliau memulai karirnya di Kantor Akuntan Prasetyo Utomo (Currently Earnst & Young) sebagai Senior Auditor ( ). Usai dari sana karir beliau semakin cemerlang dengan menjabat berbagai posisi penting di PT Bank Bali Group Holding Company ( ). Beliau juga pernah menjabat sebagai President Director sekaligus Pemegang saham di PT Grahaniaga Anugerah ( & ), Associate Director Commercial Sales Director di PT Jones Lang Lasalle Indonesia (Procon) ( ), GM Property Management Mangga Dua Square di PT Mandiri Dipta Cipta ( ), Finance & Administration Director di PT Asuransi Sarjaya General Insurance ( ), President Director di PT Bali Tunas Finance ( ), Director, Building Management di PT Yacolt Graha ( ). Peraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara jurusan Accounting menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak April 2017 hingga saat ini. Beliau saat tercatat pula masih menjabat sebagai Director of Investment & Business Development di PT Nai Indonesia. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 167

170 Kilas Kinerja Allen Situngkir (Anggota) Kewarganegaraan : Indonesia Usia : 58 tahun Domisili : Jakarta Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak April Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Bekasi di PT Cakrawala Mitra Bersama (cash management) (2015), beberapa jabatan penting hingga terakhir sebagai Assistant Vice President di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( ), juga beberapa jabatan Kepala Bagian di Bank Ekspor Impor Indonesia, Bandar Lampung ( ). Memulai karirnya di Bank Ekspor Impor Indonesia, Kantor Pusat Jakarta sebagai Senior Clerk Assistant Auditor ( ). Memperoleh gelar Sarjana Muda (D3) dari Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta tahun Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Independensi Komite Audit Seluruh anggota komite audit merupakan pribadi yang profesional dan tidak memiliki hubungan dengan Perseroan guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung jawabnya. Komite audit yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas. Komite Audit juga tidak terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun pemegang saham. Komite Audit berasal dari luar perusahaan yang tidak memiliki kepentingan/latar kaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan (Conflict of Interest) dengan Perseroan. Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya tunduk pada ketentuan/hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Perseroan. Tabel independensi Komite Audit Aspek Independensi Independensi Komite Audit Ravik Karsidi Irene Yudhistira Junarso Allen Situngkir Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan aliasi ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepemilikan Saham di Perseroan ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keluarga Dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan sesama anggota Komite ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü ü Tidak Menjabat Sebagai Pengurus Parpol, Pejabat Pemerintah Daerah ü ü ü Piagam Komite Audit Dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha, serta memberikan landasan dan pedoman bagi Komite Audit dalam membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi oversightnya terutama dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, efektivitas pengendalian internal atas pengelolaan perseroan, dan ketaatan terhadap undang-undang serta peraturan yang berlaku, maka dengan ini ditetapkan Piagam Komite Audit / Audit Committee Charter. Piagam Komite Audit disusun berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.KEP-29/ PM/2004 tertanggal 24 September 2004, perihal: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris yang digunakan sebagai pedoman dan tata tertib kerja anggota Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen, telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 Tahun 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (POJK No.55/2015) 168

171 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris, dan melaksanakan tugastugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. b. Melakukan penelahaan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh internal maupun external audit. c. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. d. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern perusahaan serta pelaksanaannya. e. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. f. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang dalam lingkup tugas dan kewajiban Komite Audit. g. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perseroan dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep. 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit serta Piagam Komite Audit Perseroan tanggal 25 September Analisis dan Pembahasan Manajemen Sementara dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit melaksanakan tugas yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris meliputi: Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh internal maupun external audit. Melakukan penelahaan atas ketaatan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan perseroan. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern perusahaan serta pelaksanaannya. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang dalam lingkup tugas dan kewajiban Komite Audit. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perseroan dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas. Wewenang Selain tugas dan tanggung jawab, Komite Audit juga diberikan wewenang khusus untuk mendukung pelaksanaan kerja yang sesuai dengan Piagam Komite Audit. Wewenang tersebut meliputi: Anggota Komite Audit wajib mengenal serta memahami peran dan tanggung jawab sesuai dengan Piagam Komite Audit, yang merupakan Pedoman Kerja Komite Audit. Komite Audit menerima otoritas dan penugasan dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan yang terkait dengan pasar modal. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite Audit berdasarkan surat tugas dari komisaris, memiliki hak akses atas informasi yang ada di perseroan dari direksi, internal audit dan semua satuan organisasi perseroan bila terjadi kasus/ indikasi penyimpangan dimana komite audit perlu meneliti atau mengklarifikasi kasuskasus tersebut. Komite Audit dengan persetujuan komisaris dapat meminta saran dan bantuan dari tenaga ahli dan profesional lain atas beban perseroan. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 169

172 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Hubungan Dengan Pihak Yang Terkait Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berkomunikasi dengan eksternal auditor, internal auditor dan manajemen perseroan. Peran Komite Audit dalam hubungannya dengan eksternal auditor adalah : a. Melakukan review atas pekerjaan eksternal auditor. b. Membahas hasil audit dengan eksternal auditor. c. Apabila diperlukan, Komite Audit dapat melakukan pembahasan atas hasil audit dengan manajemen, eksternal auditor dan internal auditor. d. Melakukan review kinerja eksternal auditor untuk memastikan kepatuhan eksternal auditor terhadap standar professional yang berlaku, termasuk independensi eksternal auditor. Peran Komite Audit dalam hubungan dengan Internal Audit adalah : a. Menerima dan mereview laporan auditor internal. b. Memonitor tindak lanjut hasil internal audit. c. Meminta internal audit untuk melakukan pemeriksaan khusus/ tertentu dengan izin dari Dewan Komisaris. d. Memberi masukan mengenai isi Internal Audit Charter/ Piagam Internal Audit. e. Berkoordinasi dengan internal audit dan eksternal audit sehingga dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal. f. Mengkaji laporan internal audit yang berkaitan dengan benturan kepentingan, dan atau perbuatan melanggar hukum. Peran Komite Audit dalam hubungannya dengan Manajemen Perseroan adalah : a. Mengevaluasi kecukupan pengungkapan hal-hal yang bersifat material dalam Laporan Keuangan perseroan. b. Menilai kecukupan pengendalian intern dan kebijakan manajemen risiko perseroan. c. Menilai kebijakan perseroan berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan internal maupun eksternal perseroan yang berlaku, kode etik (code of conduct) dan benturan kepentingan (conflict of interest). d. Memastikan bahwa manajemen perseroan melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi dari internal audit dan eksternal audit. e. Mengidentifikasi dan memantau permasalahan yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. f. Mengundang manajemen perseroan untuk hadir dalam rapat komite audit apabila diperlukan. Laporan Komite Audit berkewajiban membuat laporan secara tertulis dalam melaksanakan kerjanya baik terhadap Dewan Komisaris maupun terkait temuan terkait kendala yang dihadapi oleh Perseroan. Komite Audit membuat laporan atas setiap penugasan khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Apabila Komite Audit menemukan hal-hal yang diperkirakan akan mengganggu kegiatan perseroan dan bersifat material, Komite Audit akan melaporkannya kepada Dewan Komisaris. Komite Audit membuat Laporan Tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris. Rapat Komite Audit Komite Audit melaksanakan rapat secara berkala baik dengan internal anggota maupun dengan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat yang dilaksanakan oleh Komite Audit yakni: Rapat Komite Audit Triwulanan dilaksanakan empat kali dalam satu tahun, dengan jadwal yang ditentukan, dan fokus pada pembahasan Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi) dan Kinerja Perseroan Triwulan. Rapat Bulanan Komite Audit dilakukan sekali pada setiap bulan apabila diperlukan, dengan agenda rapat yang telah disepakati sebelumnya. Rapat bulanan tidak diadakan di bulan dimana diadakan rapat triwulanan. Fokus rapat bulanan adalah pada pembahasan hasil General Audit Internal. Ketua Komite Audit dapat mengundang Dewan Komisaris, Direksi, Internal Auditor, Eksternal Auditor, Wakil Pemegang Saham dan pihak lain yang diperlukan untuk hadir dalam rapat. Hasil rapat Komite Audit dituangkan dalam Risalah Rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan Risalah Rapat didistribusikan kepada seluruh peserta rapat untuk mendapat perhatian dan tindak lanjut. Komite Audit dapat hadir dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris apabila diperlukan. 170

173 Sepanjang 2017, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 11 kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut: Nama Jabatan Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Frekuensi Ravik Karsidi Ketua % Irene Yudhistira Junarso Anggota % Allen Situngkir Anggota % Konflik dan Kode Etik Komite Audit berkomitmen pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik yakni, transparansi, akuntabilitas, responsilibiltas, independensi dan kewajaran untuk menghindari timbulnya konflik kepentingan. Sementara, dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit berpegang teguh pada kode etik profesi, baik yang terkait dengan keahlian masing-masing anggota Komite Audit maupun kode etik profesi Komite Audit. Untuk menghindari timbulnya konflik, Komite Audit berpegang teguh pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran/fairness. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit Perseroan berpegang teguh pada kode etik profesi, baik yang terkait dengan keahlian masing-masing anggota Komite Audit, maupun kode etik profesi Komite Audit. Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2017 Komite Audit dibentuk guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan secara profesional dan independen. Komite Audit menyampaikan laporan berkala mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pengawasan kepada Dewan Komisaris tersebut. Pelatihan dan Pengembangan Anggota Komite Audit Tahun 2017 Pada 2017, dalam rangka meningkatkan skill, kompetensi dan wawasan seluruh anggota Komite Audit, anggota Komite mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: Topik Penyelenggara Pelatihan Tanggal SEMINAR NASIONAL "PELUANG DAN TANTANGAN TAHUN 2018" APPI 20/10/2018 Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Komite Nominasi dan Remunerasi Mandiri Tunas Finance memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris yang bertujuan melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektifitas nominasi dan remunerasi. Dengan mengacu pada regulasi atau ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan sebagai salah satu pengawasan Dewan Komisaris yaitu menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, Anggota Komite penunjang Dewan Komisaris, serta kerangka Nominasi dan Remunerasi pejabat Perseroan dan karyawan secara keseluruhan maka dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. Diharapkan dengan adanya Komite Nominasi dan Remunerasi ini, proses Nominasi dan Remunerasi pengurus Perseroan dan organ pelaksana Perseroan lainnya dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan stakeholders lainnya terhadap pengelolaan Perseroan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dasar Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi & Remunerasi Mandiri Tunas Finance dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/003/2017 tanggal 10 April Komite Nominasi & Remunerasi telah memiliki Piagam Komite Nominasi Dan Remunerasi. Keberadaan dan landasan kerja Komite Nominasi & Remunerasi telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/ POJK.04/

174 Kilas Kinerja Persyaratan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan pengalaman serta persyaratan independensi, yaitu: 1. Memiliki integritas, obyektifitas dan etika yang tinggi; 2. Mempunyai pengetahuan yang memadai termasuk ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku; 3. Paling sedikit salah satu dari anggota komite harus memiliki latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja dibidang nominasi, remunerasi karyawan, atau Human Resource Development; 4. Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan tugas secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun; 5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan; 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Konsultan Hukum, Kantor Konsultan Sumber Daya Manusia, Kantor Konsultan Business Development, atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa nonassurance, dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat sebagai anggota komite oleh Dewan Komisaris. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja secara kolektif dan melaksanakan tugasnya secara independen terhadap manajemen Perseroan. Sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang disahkan di Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2014, telah diatur bahwa jumlah Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota dengan ketentuan satu di antara anggota Komite merupakan Komisaris Independen, anggota Komite lainnya dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi. Pengangkatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diputuskan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.KOM/003/2017 tentang Perubahan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 10 April Anggota Komite diangkat untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang merangkap sebagai anggota Komite sama dengan masa kerja penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan atau Rapat Umum Pemegang Saham. Masa jabatan anggota Komite yang bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa jabatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat memberhentikan sewaktu-waktu anggota Komite yang bukan anggota Dewan Komisaris, jika berdasarkan pertimbangan Ketua Komite yang bersangkutan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Berikut Tabel Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi Nama Jabatan Informasi Rangkap Jabatan Komisaris Independen Dasar Hukum Penunjukan Periode Jabatan di Komite Akhir Masa Jabatan di Komite Ravik Karsidi Ketua Surat Keputusan Dewan Ketua RUPST 2018 Harry Gale Anggota Komisaris Komisaris No. KEP. Anggota RUPST 2018 Vivid Zulprimiadanni Anggota Kepala Divisi KOM/003/2017 Human Capital Anggota RUPST

175 Profil Komite Nominasi dan Remunerasi KETUA Nama : Ravik Karsidi Kewarganegaraan : WNI Usia : 59 Tahun Riwayat Pendidikan : Doktor Ilmu Penyuluhan Pembangunan IPB (1999) RIwayat Pekerjaan : Menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2017 hingga saat ini. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor I Bidang Akademik UNS, Surakarta. Saat ini juga menjabat sebagai Juri Nasional Mahasiswa dan Dosen berprestasi Ditjen Dikti Kemendikbud (2004-sekarang), Sebagai juri nasional lomba Karya Ilmiah Mahasiswa, Ditjen Dikti Kemendikbud (2002-sekarang), Sebagai Asesor Program studi dan institusi Perguruan Tinggi di BANPT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) (2003-sekarang), Staf Pengajar Pascasarjana UNS (S2 pada Program Studi Ilmu Komunikasi, S2/S3 Ilmu Penyuluhan Pembangunan/ Manajemen Pengembangan Masyarakat, dan S2 Program Studi PKLH, S2 Kajian Budaya, S2 Magister Manajemen, S3 Ilmu Pendidikan, S3 Ilmu Ekonomi) (2001-sekarang) Staf Pengajar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS (1981-sekarang). Analisis dan Pembahasan Manajemen ANGGOTA Nama : Harry Gale Kewarganegaraan : WNI Riwayat Pendidikan : Post Magister Management UGM (2007) Riwayat Pekerjaan : Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2017 sampai saat ini. Sebelumnya menjabat sebagai sebagai Group Head of Consumer Loans Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( sekarang), CEO Regional XII Papua PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Januari ), Regional Manager X Makassar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Januari ), dan menjabat berbagai posisi strategis lainnya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sejak tahun Memulai karirnya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun ANGGOTA Nama : Vivid Zulprimiadanni Kewarganegaraan : WNI Riwayat Pendidikan : Post Magister Management Prasetya Mulya (2014) Riwayat Pekerjaan : Menjabat sebagai Human Capital Division Head PT Mandiri Tunas Finance mulai 1 Februari 2017 sampai sekarang, Senior Manager Organization Development PT Astra Credit Companies ( ), Senior Manager Talent and Performance Management PT Astra Credit Companies ( ) dan Manager Recruitment and People Development PT Astra Credit Companies ( ). Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 173

176 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan pribadi yang profesional dan tidak memiliki hubungan dengan Perseroan guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung jawabnya. Komite Nominisai dan Remunerasi yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas. Komite Komite Nominasi dan Remunerasi juga tidak terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun pemegang saham. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam melaksanakan tugasnya tunduk pada ketentuan/hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Perseroan. Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi juga mencakup; 1. Memiliki integritas, obyektifitas dan etika yang tinggi; 2. Mempunyai pengetahuan yang memadai termasuk ketentuan dan peraturan serta perundangan yang berlaku; 3. Paling sedikit salah satu dari anggota komite harus memiliki latar belakang pendidikan dan atau pengalaman kerja dibidang nominasi, remunerasi karyawan, atau Human Resource Development; 4. Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun; 5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan; 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Konsultan Hukum, Kantor Konsultan Sumber Daya Manusia, Kantor Konsultan Business Development, atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa nonassurance, dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat sebagai anggota komite oleh Dewan Komisaris. Tabel independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Aspek Independensi Ravik Vivid Harry Gale Karsidi Zulprimiadanni Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan aliasi ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepemilikan Saham di Perseroan ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keluarga Dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan sesama anggota Komite ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü ü Tidak Menjabat Sebagai Pengurus Parpol, Pejabat Pemerintah Daerah ü ü ü Piagam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi telah dilengkapi Piagam Charter yang ditetapkan pada tanggal 29 Oktober 2014 dalam mendukung pelaksanaan fungsi dan perannya. Pedoman Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi, mengatur beberapa hal terkait dengan: a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite; b. Kewenangan Komite; c. Rapat Komite dan; d. Organisasi Komite. Piagam Charter Komite Nominasi dan Remunerasi di review secara berkala untuk memastikan bahwa cakupan pedoman tersebut selalu sejalan dengan kebutuhan, dan regulasi lain terkait dengan bisnis Perseroan. Fungsi dan Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi Dalam pelaksanaan kerjanya, Komite Nominasi dan Remunerasi melekat fungi dan wewenangnya yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam piagam Komite Nominasi dan Remunerasi. 174

177 Fungsi 1. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Direksi dan Dewan Komisaris dan juga prosedur pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris; 2. Mengidentifikasi calon Direksi dan Dewan Komisaris baik dari dalam maupun dari luar yang memenuhi syarat untuk diajukan/ diangkat menjadi Direktur atau Dewan Komisaris; 3. Menyusun kriteria penilaian kinerja Direksi; 4. Mengusulkan suatu sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris berupa sistem penggajian, pemberian fasilitas dan tunjangan, opsi yang diberikan serta sistem pensiun; 5. Memastikan pelaksanaan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan atau regulasi OJK, Kementrian Ketenagakerjaan, dan regulasi terkait lainnya termasuk hal-hal yang menjadi keputusan RUPS Perseroan; dan 6. Mendukung aktifitas pengembangan sumber daya manusia yang profesional. Wewenang 1. Komite dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan Perseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Komite; 2. Dalam melaksanakan wewenang sebagaimana diatur dalam poin 1 di atas, Komite bekerja sama dengan mitra kerja diantaranya Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Penunjang Dewan Komisaris, tim terkait di level manajemen khususnya Human Resources Development Division, dan unit-unit kerja Perseroan terkait lainnya (jika diperlukan); 3. Komite mempunyai wewenang berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas Komite; 4. Apabila diperlukan Komite dapat melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/pihak independen di luar Komite atau membentuk ad hoc team yang perlu untuk membantu pelaksanaan tugasnya atas biaya Perseroan; 5. Komite melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi Tugas dan Tanggung Jawab yang terkait dengan Fungsi Remunerasi adalah; 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan yang meliputi Gaji, Honorarium, Tunjangan Hari Raya (THR), Benefit (medical, health, loan facility, dan lainnya), Bonus/ Insentif (untuk karyawan), dan Tantiem (untuk Dewan Komisaris dan Direksi); dan 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk disampaikan ke RUPS serta kebijaksanaan remunerasi pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi; 3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi Perseroan telah sesuai dengan kinerja keuangan Perseroan dan pemenuhan cadangan sesuai peraturan/regulasi yang berlaku, evaluasi prestasi kerja individual, kewajaran peer group didalam maupun diluar Perseroan, dan strategi pengembangan Perseroan jangka panjang. Tugas dan Tanggung Jawab yang terkait dengan Fungsi Nominasi adalah; 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris; 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan, dan kriteria yang dibutuhkan dalam nominasi anggota Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai nama calon anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris; 4. Menelaah, dan mengusulkan perencanaan suksesi (succession plan) anggota Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; 5. Melakukan penilaian berdasarkan tolok ukur (benchmark) yang telah disusun sebagai bahan evaluasi kinerja dan pengembangan kemampuan Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris; 7. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite penunjang Dewan Komisaris. 8. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 175

178 Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam setahun sesuai dengan Pedoman Kerja Kominte Nominasi dan Remunerasi. Dalam pengambilan keputusan dalam rapat yang diselenggarakan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan secara musyawarah dan mufakat, serta pengambilan suara terbanyak bila tidak mendapatkan mufakat. Sementara, hasil rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat yang ditanda tangani oleh seluruh anggota yang hadir dan didokumentasikan secara baik oleh Sekretaris Komite. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam pengambilan keputusan yang terjadi dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Kilas Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi 2017 Komite Nominasi Dan Renumerasi dibentuk guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan secara profesional dan independen terkait dengan pengusulan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta imbalan atau renumerasi yang akan diberikan kepada para pengurus perusahaan tersebut. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pemberian remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek seperti: 1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan. Hasil kajian tersebut sebagai bahan usulan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Pemegang Saham. Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang - Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Indikator Penerapan Remunerasi Dewan Komisaris menentukan dasar penetapan remunerasi bagi Direksi yang berbasiskan pada metode balance scorecard dengan menggunakan parameter yang telah ditentukan. Penilaian kinerja Direksi selama tahun 2017 dilakukan berdasarkan metode balance scorecard dengan menggunakan parameter sebagai berikut: 1. Pencapaian kinerja sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu meliputi pencapaian target angka-angka keuangan seperti volume pembiayaan, profitabilitas, pembiayaan joint financing, cost efficiency ratio, cost of credit dan piutang pembiayaan bermasalah. 2. Penyempurnaan dan pengembangan proses bisnis pembiayaan, meliputi antara lain proses kredit, proses operasional, proses pemasaran, dan proses collection. 3. Perluasan jaringan usaha dan peningkatan kerjasama aliansi. 4. Strategis dengan Group serta pengembangan kerjasama dengan dealer dan showroom. 5. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan corporate branding. Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Jabatan Salary Allowance Health Insurance Jamsostek Bonus THR Direksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Dewan Komisaris Rp Rp Rp Rp Rp Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp

179 Komite Pemantau Risiko Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko guna memantau pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan yang telah disusun oleh Direksi. Dasar Pembentukan dan Pengangkatan Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko Mandiri Tunas Finance dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/01/2016 tanggal 28 September Komite Pemantau Risiko juga telah memiliki Piagam Komite Pemantau Risiko sebagai pedoman dan landasan kerja Komite Pemantau Risiko. Keberadaan dan landasan kerja Komite Nominasi & Remunerasi telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/ POJK.04/2014. Sedangkan Pembentukan Komite Pemantau Risiko berpedoman dan berlandaskan pada peraturan yang berlaku antara lain : 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/ POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non- Bank. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/ POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. 3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/ SEOJK.05/2015 tentang Penilaian Tingkat Risiko Perusahaan Pembiayaan. 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/SEOJK.05/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan. 5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/ SEOJK.05/2016 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan Hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. Persyaratan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko a. Berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko, anggota Komite harus memenuhi berbagai kriteria dan persyaratan. Selain memiliki independensi, anggota Komite Pemantau Risiko diharuskan memiliki diantaranya integritas serta pengetahuan tentang bisnis yang dijalankan oleh Perseroan. Persyaratan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut: 1. Anggota Komite wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan dan pengalaman yang sesuai dengan bidang pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan baik. 2. Paling sedikit salah seorang dari anggota Komite Pemantau Risiko harus memiliki latar belakang manajemen risiko. 3. Memahami bisnis perusahaan khususnya manajemen risiko dan peraturan perundangundangan terkait dengan usaha pembiayaan. b. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan dan laporan terkait pemantauan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko perusahaan pembiayaan. c. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan. d. Bukan merupakan anggota Direksianya integritas serta pengetahuan tentang bisnis yang dijalankan oleh Perseroan. Masa Tugas Mengacu pada Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP. KOM/01/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Pemantau Risiko, menetapkan bahwa masa tugas anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikan sewaktu waktu. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 177

180 Kilas Kinerja Komposisi Komite Pemantau Risiko Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/01/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Pemantau Risiko, terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang anggota komite. Nama Jabatan Informasi Rangkap Jabatan Dasar Hukum Penunjukan Ravik Karsidi Ketua Komite Komisaris Independen Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP. KOM/01/2016 tanggal 28 September 2016 Rico Setiawan Anggota Komite Komisaris Utama Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP. KOM/01/2016 tanggal 28 September 2016 Harry Gale Anggota Komite Komisaris Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP. KOM/01/2016 tanggal 28 September 2016 Irene Yudhistira Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP. KOM/01/2016 tanggal Anggota Komite - Junarso 28 September 2016 Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Independensi Komite Pemantau Risiko Anggota Komite Pemantau Risiko merupakan pribadi yang profesional dan tidak memiliki hubungan dengan Perseroan guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung jawabnya. Komite Pemantau Risiko yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas. Tabel independensi Komite Pemantau Risiko Independensi Komite Pemantau Risiko Aspek Independensi Ravik Karsidi Rico Setiawan Harry Gale Irene Yudhistira Junarso Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan aliasi ü ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepemilikan Saham di Perseroan ü ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keluarga Dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan sesama anggota Komite ü ü ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü ü ü Tidak Menjabat Sebagai Pengurus Parpol, Pejabat Pemerintah Daerah ü ü ü ü Piagam Komite Pemantau Risiko Dalam pelaksanaan kerjanya Komite Pemantau Risiko mengacu pada Piagam Komite Pemantau Risiko. Wewenang serta Tugas dan Tanggung Jawab Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko mempunyai wewenang untuk dapat mengakses dokumen, data dan informasi perseroan, berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal dan manajemen risiko, melibatkan pihak independen yang diperlukan dan melakukan kewenangan lain yang diberikan dewan komisaris sehinggan mampu dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas tugas komite Pemantau risiko yang antara lain meliputi : 1. Mengarahkan kebijakan, strategi dan kerangka manajemen risiko sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance; 2. Melakukan review atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko perusahaan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan tugas satuan kerja Manajemen Risiko; 4. Melakukan review atas laporan profil risiko dan/atau tingkat risiko; 5. Melakukan review atas laporan tingkat kesehatan keuangan perusahaan; 6. Memantau kecukupan proses identifikasi, penguuran pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko. Pelaksanaan Rapat Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko harus mengadakan rapat triwulanan yang dilaksanakan empat kali dalam setahun. Komite juga dapat melakukan rapat bulanan sesuai dengan kebutuhan yang telah disepakati sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, Ketua Komite mengundang seluruh anggota komite dan seluruh anggota Dewan Komisaris untuk menghadiri rapat yang dipimpin oleh Ketua 178

181 Komite atau anggota yang ditunjuk secara tertulis apabila ketua berhalangan hadir. Rapat Komite Pemantau Risiko dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota termasuk seorang komisaris dan pihak independen. Pada tahun 2017, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan Rapat 4 (empat) kali. Sekretaris Perusahaan Dalam rangka membantu tugas Direksi, Perseroan menunjuk Sekretaris Perusahaan guna membangun dan memelihara hubungan baik dengan pihak internal maupun eksternal, yaitu kepada regulator, Pasar Modal, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainya yang sejalan dengan semangat keterbukaan informasi Perseroan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktifitas Perusahaan dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Dasar Hukum Penunjukan Sekretaris Perusahaan Penunjukan dan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Penunjukan No.2428/SK-HCP.SVC/HC/IV/2017 yang menunjuk Citra Judith Lupitadevi sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Nenny Lasmanawati. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Direksi. Sementara, dasar hukum penunjukan Sekretaris Perusahaan sejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi, perusahaan telah menunjuk Sekretaris Perusahaan yang dilakukan berdasarkan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 35/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Analisis dan Pembahasan Manajemen Persyaratan Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Mandiri Tunas Finance mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Persyaratan sebagai Sekretaris Perusahaan: 1. Cakap melakukan perbuatan hukum; 2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang hukum, keuangan dan tata kelola perusahaan; 3. Memahami kegiatan usaha Perusahaan; 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik; dan 5. Berdomisili di Indonesia. Tata Kelola Perusahaan Selama mengembann amanah, Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan wajib membuat laporan berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. Profil Sekretaris Perusahaan Citra Judith Lupitadevi Kewarganegaraan : Indonesia Usia : 34 tahun Domisili : Tangerang Selatan, Banten Ibu Citra Judith Lupitadevi bergabung dengan Mandiri Tunas Finance sejak tahun 2010 di Divisi Business Development ( ), menjadi New Business Initiative & Alliance Department Head ( ), Business Initiative Development Department Head ( ), Business Excellence Management Division Head (2016-April 2017), kemudian menjadi Corporate Secretary & Legal Division Head per tanggal 21 April Wanita yang lahir di Gresik ini menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun Kemudian pendidikan strata satu di jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga pada tahun Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 179

182 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Tugas dan tanggungjawab Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan No.2428/SK-HCP.SVC/HC/IV/2017 fungsi dan tugas Sekretarias Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku dibidang pasar modal dan mensosialisasikannya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan Perusahaan. 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk mematuhi ketentuuan peraturan perundangundangan dibidang pasar modal. 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat; b. Penyampaian laporan kepada regulator secara tepat waktu; c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS termasuk mempersiapkan proses Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Secara struktural, Sekretaris Perusahaan berada satu tingkat di bawah Direksi. Sekretaris Perusahaan sendiri membawahi Kepala Departemen Komunikasi, Kepala Departemen Corporate Legal dan Kepala Departemen Regulatory and Compliance. Dengan adanya Sekretaris Perusahaan, diharapkan dapat membantu Direksi dalam menjalankan pengelolaan informasi Perusahaan dan memastikan bahwa Perusahan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Berikut Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan KEPALA DEPARTEMEN CORPORATE COMMUNICATION DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA KEPALA DIVISI CORPORATE SECRETARY KEPALA DEPARTEMEN CORPORATE LEGAL KEPALA DEPARTEMEN REGULATORY & COMPLIANCE Pelatihan dan Pendidikan Sekretaris Perusahaan 2017 Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menjalankan fungsi, Sekretaris Perusahaan dibekali dengan pelatihan dan pengembangan kemampuan sebagai berikut: Topik Penyelenggara Pelatihan Tanggal SEMINAR NASIONAL "Political Economy Outlook 2018 : Masa Depan Consumer Banking di Era Disruption" PT Sinergi Indonesia Asia Pintar 22/11/2017 CORPORATE SECRETARY - THE CG OFFICER BATCH 4 ICSA 13/12/2017 Publikasi Informasi Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa menjalankan prinsip keterbukaan informasi Perseroan dengan mempublikasikan berbagai kegiatan atau informasi mengenai perusahaan sepanjang tahun buku Hal ini sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.1 (Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-86/PM/1996 tertanggal 24 Januari 1996) dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. I-E.IV (Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/ tertanggal 19 Juli 2004). Pengungkapan informasi material dilakukan Perusahaan melalui laporan ataupun siaran pers. Dalam rangka meningkatkan penyebarluasan informasi material, seluruh informasi untuk pers dan laporan dibuat dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 180

183 Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 3/POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan Lembaga Jasa Keuangan Non Bank, Perusahaan Pembiayaan wajib mengirimkan Laporan Bulanan kepada OJK paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal pada tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka Laporan Keuangan Bulanan disampaikan pada hari kerja berikutnya. Selama tahun 2017, Perseroan telah melaporkan kepada OJK Laporan Keuangan Bulanan secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai berikut : Periode Bulan Laporan Tanggal Pengiriman Laporan Januari Februari 2017 Februari Maret 2017 Maret April 2017 April Mei 2017 Mei Juni 2017 Juni Juli 2017 Juli Agustus 2017 Agustus September 2017 September Oktober 2017 Oktober November 2017 November Desember 2017 Desember Januari 2017 Analisis dan Pembahasan Manajemen Kewajiban Penyampaian Data Hutang Valuta Asing Berdasarkan Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-30/ PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013 dan No. S-124/PM.23/2013 tanggal 27 Februari 2013 perihal Permintaan Data Hutang/ Kewajiban Dalam Valuta Asing, Emiten atau Perusahaan Publik diminta untuk menyampaikan: 1. Laporan mengenai jumlah hutang/kewajiban dalam valuta asing; 2. Proyeksi pembayaran hutang/kewajiban dalam valuta asing per bulan; serta 3. Informasi jatuh tempo hutang/kewajiban dalam valuta asing. Tata Kelola Perusahaan Dalam hal emiten tidak mempunyai atau memiliki hutang/ kewajiban dalam valuta asing, emiten diminta untuk tetap melaporkan kepada OJK dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan. Laporan tersebut di atas wajib disampaikan kepada OJK paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dengan menggunakan formulir sebagaimana terlampir dalam surat OJK No. S-30/ PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013 tersebut. Perseroan selama tahun buku 2017 tidak memiliki atau memiliki hutang, informasi atau kewajiban dalam valuta asing, namun demikian Perseroan tetap memenuhi kewajibannya memberikan data hutang dalam valuta asing dengan kondisi nihil kepada OJK dengan tepat waktu sesuai dengan formulir yang telah ditentukan. Kegiatan dalam Membina Hubungan Dengan Media Massa Mandiri Tunas Finance senantiasa membina hubungan baik dengan Media Massa sebagai mitra dalam penyebaran informasi tentang kondisi perusahaan. Perseroan secara berkala menggelar kegiatan bersama media massa guna meningkatkan komunikasi dengan melakukan berbagai kegiatan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 181

184 Kegiatan dalam Membina Hubungan Dengan Media Massa Peran media massa bagi Perseroan tentunya memiliki peran yang signifikan terutama dalam hal publikasi kegiatan usaha yang dijalankan. Sepanjang 2017, Perseroan menjalankan beberapa kegiatan dengan melibatkan media massa diantaranya: Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Tabel Kegiatan Dengan Media Tahun 2017 No. Tanggal Kegiatan Lokasi Topik 1 26 Januari 2017 Kegiatan CSR Aceh 2 8 Maret Maret 2017 Paparan Kinerja MTF Tahun 2016 Peresmian Cabang Luwuk, Mamuju, Kotamobagu Penyerahan Donasi Pasca Gempa untuk Aceh Jakarta Kinerja MTF Tahun 2016 Luwuk, Mamuju, Kotamobagu Peresmian Cabang Luwuk, Mamuju, Kotamobagu 4 5 April 2017 MTF Autofiesta Makassar Makassar Pameran Otomotif MTF Autofiesta 5 16 Mei 2017 MTF Autofiesta Manado Manado Pameran Otomotif MTF Autofiesta 6 2 Agustus 2017 Mini Press Conference BSM Oto Jakarta Paparan mengenai produk BSM Oto 7 8 Agustus 2017 Nongkrong Bareng MTF Jakarta GIIAS dan Writing Competition 8 11 Agustus 2017 Press Conference GIIAS BSD City GIIAS 9 26 September 2017 Pembukaan Cabang Jayapura Kantor Cabang Jayapura Pembukaan Cabang Jayapura September 2017 Pembukaan Cabang Sorong Kantor Cabang Sorong Pembukaan Cabang Sorong September Oktober 2017 Pembukaan Cabang Ambon Pembukaan Cabang Banyuwangi Kantor Cabang Ambon Kantor Cabang Banyuwangi Pembukaan Cabang Ambon Pembukaan Kantor Cabang Banyuwangi Oktober 2017 MTF Autofiesta Batam Batam MTF Autofiesta Batam 14 1 November November 2017 Pameran Automotive Surabaya Pameran Automotive Makassar Surabaya Makassar Pameran Automotive Surabaya MTF Pameran Automotive Makassar November 2017 Semarang Automotive Expo Semarang Semarang Automotive Expo November 2017 Pinjaman Sindikasi II MTF Jakarta Rencana Pinjaman Sindikasi MTF Desember 2017 MTF Culture Day Jakarta MTF Peduli Penyandang Disabilitas Akses Data dan Informasi Perseroan Mandiri Tunas Finance menyediakan berbagai sarana dan media untuk menjamin pemenuhan dan ketersediaan informasi bagi para pemangku kepentingan melalui: Website : customer.service@mtf.co.id Care center : Mobile Application : MTF Mobile Application Media Sosial» Instagram : MTFAutoLoan» Facebook : MTFAutoLoan» Youtube : MTFAutoLoan» Google Plus : MTFAutoLoan» Twitter 182

185 Sistem Pengendalian Internal Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan melalui kegiatan yang efektif dan efisien, Perseroan membentuk Sistem Pengendalian Internal yang bertujuan untuk menciptakan keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset perusahaan, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan sehingga tercipta budaya perusahaan yang baik dalam konteks good corporate governance. Berikut tujuan penerapan Sistem Pengendalian Internal di Mandiri Tunas Finance: 1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan, 2. Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat, 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, 4. Mengurangi dampak kerugian dari adanya penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian, dan 5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi sumber daya. Sistem Pengendalian Internal diterapkan mulai dari penetapan sasaran dan strategi di seluruh organisasi, identifikasi kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi sasaran dan strategi dimaksud, dan pengelolaan risiko agar tetap berada dalam batas toleransi (risk appetite), untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan Perseroan. Kerangka kerja sistem pengendalian internal yang menjadi acuan Perseroan adalah kerangka kerja terbaik (best practices) yang telah dipraktekkan oleh perusahaan-perusahaan di dunia, yaitu COSO Internal Control Framework, yang antara lain mencakup komponen-komponen: 1. Lingkungan pengendalian internal dalam Perseroan, yang terdiri dari integritas, nilai etika dan kompetensi dari Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai Perseroan, filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen termasuk cara yang ditempuh dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya, pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia serta perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. 2. Manajemen risiko, yang mencakup proses identifikasi, analisa, penilaian dan mitigasi atau respon atas risiko yang relevan dengan bidang usaha Perseroan. 3. Aktivitas kontrol, mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan agar seluruh proses di Perseroan terkendali sesuai sasaran yang telah ditetapkan, antara lain aktivitas yang terkait dengan struktur organisasi mencakup kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan pengamanan aset perusahaan. 4. Sistem informasi dan komunikasi, mencakup aktivitas yang terkait dengan penyajian laporan kegiatan Perseroan dan penyampaiannya kepada pihak terkait, yang antara lain mencakup informasi dan komunikasi kegiatan operasional, kegiatan finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku. 5. Monitoring, mencakup aktivitas atau proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk kualitas fungsi Audit Internal dan kualitas unit kerja di dalam struktur organisasi Perseroan, sehingga sistem pengendalian internal dapat dilaksanakan secara optimal, dan penyimpangan yang terjadi segera dilaporkan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. Pengendalian Keuangan dan Operasional Perseroan mempunyai komitmen untuk mengungkapkan laporan tersebut kepada semua pihak yang berkepentingan secara adil dan transparan berdasarkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Oleh karenanya, Perseroan senantiasa memelihara sistem pengendalian internal yang menjamin keandalan dan kecukupan setiap transaksi. Penyajian laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas) pada setiap tahun buku dilakukan untuk memenuhi kepentingan semua pihak yang terkait dengan Perseroan. Untuk memenuhi semua prinsip di atas, Perseroan telah memiliki kebijakan yang menjamin bahwa transaksi dicatat dengan segara, akurat dan dilengkapi dengan dokumen pendukung yang memadai. Transaksi yang tercatat dalam sistem akuntansi sekurang-kurangnya telah mendapatkan persetujuan Manajemen yang memiliki kewenangan untuk keperluan tersebut dan dicatat dengan benar. Setiap laporan keuangan perusahaan secara wajar dan akurat menggambarkan transaksi yang sebenarnya tanpa sedikitpun adanya upaya menyembunyikan fakta kepada pembaca laporan. Semua pihak, baik Direksi, Komisaris dan Karyawan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi tersebut, wajib memahami dan menjalankan kebijakan sistem pengendalian internal dan prosedur pencatatan akuntansi keuangan perseroan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 183

186 Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal diberlakukan untuk menjaga asset terhadap penyalahgunaan dan pengalihan kepemilikan secara tidak sah, menjaga keabsahan catatan-catatan akuntansi dan keandalan informasi keuangan yang digunakan di dalam perusahaan maupun yang dipublikasikan. Manajemen Perseroan senantiasa melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan. Selain itu, evaluasi atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan juga dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik pada saat proses pelaporan keuangan tahunan. Kilas Kinerja Sistem Pengawasan Internal Mandiri Tunas Finance telah memiliki Fungsi Audit Internal yang dijalankan oleh Satuan Pengawas Internal guna melakukan pengawasan terhadap kinerja Perseroan. Satuan Pengawasan Internal sendiri merupakan unit kerja yang menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian intern untuk membantu manajemen dan Satuan Kerja lainya dalam pencapaian pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawas Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Audit Internal Fungsi Audit Internal adalah melakukan evaluasi secara periodik ke seluruh fungsi dan unit kerja di Perseroan guna membantu Direksi dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal di Perseroan. Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal, yang merupakan unit independen yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan tugasnya, Divisi Audit Internal secara fungsional juga melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Selama tahun 2017, Divisi Audit Internal telah melaksanakan kegiatan terutama untuk melaksanakan fungsi assurance mempergunakan metode audit berbasis risiko atau Risk Based Audit (RBA). Dalam metode tersebut, penentuan unit kerja yang akan diaudit dan ruang lingkup audit dilakukan berdasarkan evaluasi risiko yang dilakukan secara periodik. Selama tahun 2017, Divisi Audit Internal telah melaksanakan 66 (enam puluh enam) penugasan audit umum (general audit), terdiri dari 63 (enam puluh tiga) penugasan di Kantor Cabang dan 3 (tiga) penugasan di Kantor Pusat. Divisi Audit Internal juga melakukan on desk monitoring atas data operasional cabang secara berkelanjutan. Indikasi kelemahan dari hasil on desk akan disampaikan kepada klien (Branch) setiap bulan sebagai salah satu bentuk early warning signal dari strategic partner dan dimonitor tindak lanjutnya. Hasil on desk juga dikomunikasikan kepada unit kerja terkait di Kantor Pusat untuk dibahas perbaikannya. Secara umum, fungsi dari Divisi Audit Internal dibagi menjadi 2, yaitu fungsi assurance dan consulting. 1. Fungsi Assurance Pelaksanaan fungsi assurance oleh Divisi Audit Internal bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola telah dilakukan oleh seluruh unit kerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis di Perseroan maupun peraturan eksternal. Hasil penilaian tersebut dilaporkan oleh Divisi Audit Internal secara berkala kepada Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Dalam melaksanakan fungsi assurance, Divisi Audit Internal mempergunakan metode audit berbasis risiko atau Risk Based Audit (RBA). Dalam metode tersebut, penentuan unit kerja yang akan diaudit dan ruang lingkup audit dilakukan berdasarkan evaluasi risiko yang dilakukan secara periodik. Selama tahun 2017, Divisi Audit Internal telah melaksanakan 66 penugasan audit umum (general audit), terdiri dari 63 penugasan di Kantor Cabang dan 3 penugasan di Kantor Pusat. Setiap penugasan assurance dilaporkan kepada Direksi Perseroan dan pihak yang diaudit dilengkapi dengan rencana tindak lanjut perbaikan, termasuk sanksi apabila diperlukan. Kemajuan tindak lanjut perbaikan harus dilaporkan oleh pihak yang diaudit kepada Divisi Audit lnternal secara periodik untuk memastikan bahwa setiap pihak yang diaudit selalu berupaya melakukan penyempurnaan atau perbaikan. 184

187 2. Fungsi Consulting Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses, Perseroan melaksanakan fungsi consulting oleh Divisi Internal Audit. Fungsi consulting berpean sebagai strategic partner melalui penelaahan risiko dan kontrol atas suatu proses atau aktivitas yang akan disusun atau akan dievaluasi oleh Perseroan dan memberikan saran dan masukan perbaikan proses. Dalam melaksanakan fungsi consulting, Divisi Audit Internal melakukan analisa sendiri atau bekerja sama dengan unit kerja atau Divisi lain. Di tahun 2017, fokus audit diarahkan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal terhadap risiko utama bisnis yang dihadapi oleh Perseroan sebagai salah satu upaya mitigasi yang harus dilakukan. Dalam proses prioritisasi risikorisiko utama yang akan dievaluasi mitigasinya, Divisi Audit Internal telah mendapat masukan dari unit kerja terkait dan arahan dari Direksi Perseroan. Masukan dan arahan tersebut mencakup risiko utama pada proses bisnis dan proses pendukungnya, khususnya yang ada di jaringan kantor cabang untuk mendukung terciptanya pemberian pembiayaan yang lebih berkualitas dan penurunan AR Loss sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dasar Hukum Penunjukan Penunjukan dan Pengangkatan Kepala Audit Internal Mandiri Tunas Finance berdasarkan Surat Penunjukan Nomor 02648/SK-PGS/ HRD/II/2015 yang menunjuk Dayu Rasmini sebagai Kepala Departement Audit. Komposisi Divisi Audit Internal Analisis dan Pembahasan Manajemen Dayu Rasmini ( Kepala Audit Internal) Kewarganegaraan : Indonesia Usia : 44 tahun Domisili : Jakarta Beliau meraih gelar Sarjana Starta Satu jurusan Ekonomi Akuntansi di Universitas Padjajaran pada tahun Sebelum menjabat sebagai kepala Divisi Audit Internal sejak 1 Juli 2016, ibu Dayu Rasmini sempat bertugas di PT Bank Mandiri dan berpengalaman di bidang Retail Banking Audit, Commercial Banking Audit, Audit Development, Personel Performance & Budgeting, serta Corporate Banking Audit. Tata Kelola Perusahaan Jumlah Pegawai Divisi Audit Internal Dalam mendukung pelaksanaan tugas, Kepala Divisi Audit Internal dibantu oleh Kepala Departemen, Supervisor serta staf. Sampai dengan 31 Desember 2017, pegawai Audit Internal berjumlah 22 dengan komposisi yang memiliki sertifikasi sebanyak 2 orang Adapun komposisi Divisi Audit Internal sebagai berikut: Jabatan Jumlah (orang) Sertifikasi Kepala Divisi Dayu Rasmini Sertifikasi APPI dan Sertifikasi QIA Kepala Departemen Ricky Haris Sertifikasi APPI Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Jumlah Pegawai Divisi Audit Internal Sampai dengan 31 Desember 2017, pegawai Divisi Audit Internal berjumlah 22 orang, dengan komposisi sebagai berikut: Jabatan Jumlah (orang) Kepala Divisi 1 Kepala Departemen 1 Supervisor 9 Staf 11 Total

188 Jumlah pegawai tersebut merupakan hasil dari identifikasi dan kajian atas pengelolaan sistem pengendalian internal dan efektivitas pengawasannya yang dilakukan oleh Manajemen Perseroan. Struktur Organisasi dan Kedudukan Divisi Audit Internal Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam - LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang juga diatur dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM LK No. KEP-496/BL/2008 tertanggal 28 Nopember 2008, Perseroan telah membentuk Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris, dengan revisi terakhir pada tanggal 1 Desember Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perseroan disebutkan bahwa: 1. Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. 2. Kepala Divisi Audit Internal bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit. 3. Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Divisi Internal Audit akan dilaporkan segera kepada otoritas yang berwenang mengatur dan mengawasi kegiatan usaha Perseroan. 4. Seluruh Internal Auditor di Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Audit Internal. : Koordinasi : Supervisi/Pembinaan AUDIT DEVELOPMENT & ASSURANCE DEPARTEMENT DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA KEPALA DIVISI AUDIT INTERNAL DISTRIBUTION & SUPPORT AUDIT DEPARTEMENT KOMITE AUDIT DISTRIBUTION & BUSINESS AUDIT DEPARTEMENT Independensi Divisi Audit Internal Anggota Divisi Audit Internal merupakan pribadi yang profesional dan tidak memiliki hubungan dengan Perseroan guna menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung jawabnya. Divisi Audit Internal yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas. Tabel independensi Divisi Audit Internal Independensi Audit Internal Aspek Independensi Dayu Rasmini Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan aliasi ü ü Tidak Memiliki Hubungan Kepemilikan Saham di Perseroan ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keluarga Dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan sesama anggota Komite ü ü Tidak Memiliki Hubungan Keuangan Dengan Komisaris dan Direksi ü ü Tidak Menjabat Sebagai Pengurus Parpol, Pejabat Pemerintah Daerah ü ü Ricky Haris Pernyataan Memiliki Piagam Audit Internal Perseroan telah membentuk Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris,dengan revisi terakhir pada tanggal 1 Desember 2015 sebagai acuan atau pedoman Divisi Audit Internal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenangnya. 186

189 Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perseroan disebutkan bahwa: 1. Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. 2. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit. 3. Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala Divisi Internal Audit akan dilaporkan segera kepada otoritas yang berwenang mengatur dan mengawasi kegiatan usaha Perseroan. 4. Seluruh Internal Auditor di Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Audit Internal. Tanggung Jawab Divisi Audit Internal : 1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Tahunan (Annual Audit Plan). 2. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas Internal Audit dengan penekanan pada bidang/ aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Perusahaan dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan. 3. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan internal audit yang dilakukannya. 4. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Direksi lainnya serta Dewan Komisaris melalui Komite Audit. 5. Memonitor, menganalisis dan melaporkan tindak lanjut hasil Aktivitas Internal Audit dan Aktivitas Investigasi. 6. Bekerja sama dengan Komite Audit. 7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 8. Tidak memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan operasional. Kewenangan Divisi Audit Internal : 1. Melakukan penugasan audit terhadap kegiatan semua unit kerja kantor pusat maupun cabang dalam organisasi Perseroan. 2. Berwenang melakukan akses terhadap semua catatan dan dokumentasi perusahaan dan termasuk di dalamnya catatan karyawan dan sumber daya lainnya serta hal-hal lain yang dianggap perlu untuk menunjang kegiatan audit. 3. Melakukan penelusuran terhadap indikasi fraud pada setiap aspek dan unsur kegiatan baik berupa penipuan, pemalsuan, penggelapan, pencurian, atau hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan kerugian material maupun immaterial bagi perusahaan. Penelusuran terhadap suatu kejadian fraud terbatas pada pengungkapan dan pelaporan kepada Dewan Direksi. 4. Melakukan komunikasi secara berkala dengan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Kode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor internal dalam pelaksanaan audit. Kode Etik Auditor Internal mengacu pada prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan kegiatan audit sesuai dengan standar perilaku The Institute of Internal Auditors (IIA). Pelanggaran terhadap Kode Etik merupakan pelanggaran terhadap disiplin Perseroan yang dapat mengakibatkan Auditor Internal diberi peringatan, diberhentikan dari tugas di lingkungan Audit Internal dan atau dikenakan hukuman disiplin sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Auditor Internal diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip kode etik, sebagai berikut: 1. Integritas Memiliki kepribadian yang dilandasi oleh sikap jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal. 2. Obyektivitas Menjunjung tinggi ketidak-berpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi audit. 3. Kerahasiaan Menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa otorisasi yang memadai, kecuali terdapat peraturan dan undang-undang yang mengharuskan. 4. Kompetensi Memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas yang diberikan. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 187

190 Pelatihan dan Pengembangan Divisi Audit Internal Tahun 2017 Sepanjang 2017, dalam rangka meningkatkan skill, kompetensi dan kapabilitas seluruh anggota Divisi Audit Internal mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: Topik Penyelenggara Pelatihan Menulis Laporan Audit Tempo Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pelaksanaan Audit 2017 Metode audit yang dipergunakan pada tahun 2017,mencakup: 1. General Audit Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit mencakup risiko-risiko utama yang ada di Cabang (Branch Top Risks) dan Kantor Pusat, dengan mengacu kepada masukan-masukan dari Direksi Perseroan pada saat penyusunan Rencana Kerja Pemeriksaan Tahunan (Annual Audit Plan). Targetnya adalah 64% Jaringan Kantor Cabang atau 60 Cabang serta 3 Divisi di Kantor Pusat. a. IT Audit Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit mencakup risiko-risiko utama dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi di Perseroan yaitu risiko utama dalam pengelolaan jaringan (network), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Hasil pelaksanaan dan evaluasi general audit adalah sebagai berikut: Telah dilaksanakan sebanyak 66 kali dengan keterangan 63 kali di kantor cabang dan 3 kali di kantor pusat. 2. Special Audit a. Penugasan audit umum dengan ruang lingkup audit mencakup risiko-risiko utama dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi di Perseroan,yang dilakukan bersama (joint audit) dengan Direktorat Internal Audit PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. b. Penugasan khusus untuk menindaklanjuti informasi terkini dari whistleblower system dan Early Detection System (EDS). c. Penugasan khusus atas project yang terimplementasi ditahun Hasil pelaksanaan dan evaluasi special audit adalah sebagai berikut: Pelaksanaan On Desk Monitoring dilakukan satu kali setiap bulan ke seluruh kantor cabang Perseroan. Pengawasan Eksternal Fungsi pengawasan eksternal di Mandiri Tunas Finance dilaksanakan oleh auditor eksternal dengan menggunakan jasa Akuntan Publik yang telah ditunjuk oleh Perseroan sebelumnya. Auditor eksternal ini dibutuhkan untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam hal material, posisi keuangan, hasil usaha perubaha ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku di Indonesia atau bisa dikatakan pernyataan Akuntan Publik merupakan pendapat pihak independen mengenai kewajaran Laporan Keuangan yang disampaikan. Kantor Akuntan Publik yang memeriksa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2017 ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, auditor eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan setiap level pejabat Perseroan. Mekanisme Penunjukkan Akuntan Publik Penunjukkan Kantor Akuntan Publik ditetapkan melalui RUPST berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Selain itu, dalam pelaksanaann penunjukannya, Perseroan juga merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan. Pada tahun 2017, laporan keuangan konsolidasian diaudit oleh E&Y dengan biaya audit sebesar Rp (termasuk ppn 10%). Perseroan menetapkan 4 (empat) syarat atau kriteria yang harus dimiliki kantor Akuntan Publik dalam prosedur penunjukannya, yaitu sebagai berikut: Terdaftar di OJK; KAP yang masuk dalam kelompok The Big Four; Memiliki afiliasi internasional Memiliki pengalaman melakukan audit terhadap perusahaan berstatus perusahaan terbuka. 188

191 Data Auditor Eksternal Mandiri Tunas Finance sebagai berikut: Tahun Kantor Akuntan Publik Kontrak Patner Pelaksanaan 2017 Purwantono, Sungkoro, & Surja (EY) Rp Danil Setiadi Handjaja, CPA 2016 Purwantono, Sungkoro&Surja Rp Yasir, CPA 2015 Purwantono, Sungkoro, & Surja (EY) RP Danil Setiadi Handjaja, CPA 2014 Purwantono, Suherman, & Surja (EY - Danil Setiadi Handjaja, CPA 2013 Purwantono, Suherman, & Surja (EY - Peter Surja, CPA 2012 Purwantono, Suherman, & Surja (EY - Peter Surja, CPA Pengadaan Barang dan Jasa Dalam melakukan pengadaan barang dan jasa Mandiri Tunas Finance menerapkan efisien, akutabel serta transparansi. Dasar hukum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa ini mengacu pada aturan Standar Operasional Perusahaan tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Oleh karenanya, pengadaan barang dan jasa dilakukan secara hati-hati mulai dari perencanaan, pengadaan, pemilihan/seleksi penyedia Barang dan Jasa, serta pengawasan pelaksanaan pengadaan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut : 1. Efisien, berarti pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkatsingkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Efektif, berarti pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. 3. Terbuka dan Bersaing, berarti pengadaan Barang/Jasa harus terbuka bagi penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi syarat/criteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan. 4. Transparan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya. 5. Adil / Tidak Diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alas an apapun. 6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsipprinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/ jasa. Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Dalam melaksanaan pengadaan barang dan jasa, Perseroan telah menerapkan prosedur sebagai berikut : a. Pelaksana Pengadaan Terdapat 3 kelompok pelaksana pengadaan yang dapat memproses pengadaan barang dan jasa perusahaan, yaitu : Departemen Procurement dan General Affair - Tim pengadaan yang terdiri dari Departemen procurement dan General Affair ditambah dengan unit kerja lain yang terkait serta; Panitia pengadaan yang terdiri dari Departemen Procurement dan General Affair dan/atau Divisi terkait dan Legal untuk melaksanakan proses pengadaan Barang dan Jasa yang pada dasarnya dilaksanakan secara Pelelangan Umum/ Pelelangan Terbatas atau Seleksi Umum/Seleksi Terbatas. b. Dokumen pengadaan: Setiap pelaksanaan Pengadaan barang dan jasa wajib didokumentasikan untuk digunakan sebagai bukti otentik pengadaan Barang dan Jasa. c. Daftar Penyedia barang dan jasa : Penyedia barang dan jasa harus memenuhi kulaifikasi yang ditetapkan sehingga pengadaan barang dan jasa sesuain dengan spesifikasi yang ditetapkan. d. Sistem Penyampaian penawaran : Cara penyampaian penawaran dapat memilih salah satu dari ketiga sistem yang telah ditetapkan sebelumnya didalam dokumen pengadaan yaitu: Sistem satu sampul: sistem ini diberlakukan untuk pengadaan bvv spesifikasi teknis, metode kerjanya dan/ atau produknya dapat dibuat dengan jelas dan pasti. Sistem dua sampul: Sistem ini diberlakukan untuk barang dan jasa tertentu yang memiliki range (koridor) spesifikasi untuk setiap aspek teknisnya sehingga siperlukan evaluasi teknis yang mendalam untuk menjamin kulatisa barang dan jasa tersebut sebelum dilaksanakan proses evaluasi harga. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 189

192 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Sistem bertahap: sistem ini hanya diberlakukan untuk pemgadaan barang dan jasa yang sifatnya kompleks, berteknologi tinggi, dan nilai pengadaannyan relative besar serta memerlukan penyesuaian criteria teknis/ kinerja/desain untuk menyetarakan spesifikasi teknis diantara penyedia barang dan jasa sebagai mana yang dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan. e. Sistem evaluasi penawaran: dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: Sistem evaluasi penawaran untuk pengadaan barang dan jasa yang terdiri dari sistem gugur, sistem nilai, sistem penilaian biaya selama umur ekonomis Sistem evaluasi penawaran untuk pengadaan jasa konsultasi yang dibagi menjadi Sistem evaluasi kualitas, sistem evaluasi kualitas dan biaya, sistem evaluasi biaya terendah. f. Bentuk dan jenis ikatan kerja: Bentuk ikatan kerja terdiri dari: bukti pembelian barang, SPK, Kontrak kerja Jenis Ikatan kerja terdiri dari: Ikatan Lumpsum, Ikatan harga satuan dengan volume, ikatan gabungan lumpsum dan unit price, ikatan terima jadi, ikatan harga satuan tanpa volume pemesanan pasti, ikatan penyerahan bertahap dengan batas volume maksimal, ikatan cost plus fee, ikatan presentase. g. Jaminan dalam pengadaan barang dan jasa: Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus disadari adanya risikorisiko yang mungkin Timbul, diantaranya pengunduran diri dari penyedia barang dan jasa, wan prestasi, risiko penarikan uang muka, dan risiko lainnya. Jenis-jenis pelelangan a. Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas Pelaksanaan metode ini dilaksanakan apabila nilai tender diperkirakan lebih dari 5 miliar Rupiah dengan ketentuan pelaksanaan sebagai berikut: Pengumuman Prakualifikasi Pemasukan Dokumen prakualifikasi Evaluasi dokumen prakualifikasi Penetapan pengumuman prakualifikasi Undangan pengambilan dokumen pengadaaan Penjelasan lelang - Pemasukan dan pembukaan penawaran Evaluasi penawaran - Pembuatan berita acara hasil pelelangan Penetapan pemenang lelang Pengumuman pemenang lelang Sanggahan peserta lelang Penandatanganan kontrak Pembayaran uang muka b. Pemilihan Langsung Tata cara pengadaan barang dan jasa dengan metode pemilihan langsung dilaksanakan dengan proses sebagai berikut: Undangan kepada penyedia barang dan jasa Pemberian penjelasan dokumen pengadaan Penyampaian penawaran - Pembukaan penawaran Evaluasi penawaran Klarifikasi teknis dan negosiasi Penetapan penyedia barang dan jasa terpilih Penunjukkan penyedia barang dan jasa Penandatanganan kontrak Manajemen Risiko Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Mandiri Tunas Finance sangat menyandari tentang berbagai potensi risiko yang akan dihadapi terlebih dalam industri pembiayaan. Untuk itulah, Perseroan menerapkan manajemen risiko guna mengindetifikasi, menganalisa, dan menerapkan strategi mitigasi terhadap risiko yang datang. Manajemen risiko korporat semakin menjadi tuntutan, karena keberhasilannya merupakan faktor kunci sukses pencapaian tujuan dan kemenangan persaingan ditingkat global. Dalam aktivitas bisnis, Mandiri Tunas Finance menghadapi beberapa risiko yang melekat (inherent risk) yaitu : 190

193 1. Risiko Strategi Risiko strategi adalah risiko yang muncul sebagai akibat kegagalan dalam perencenaan, penetapan dan pelaksanakan strategi, pengambilan keputusan bisnis yang tepat dalam rangka pencapaian sasaran dan target MTF. 2. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang muncul sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar lingkungan MTF. 3. Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang muncul sebagai akibat kegagalan pengelolaan aset dan liabilitas, yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban MTF. 4. Risiko Kepengurusan Risiko kepengurusan adalah risiko yang muncul sebagai akibat kegagalan manajemen dalam memelihara komposisi terbaik pengurusnya, yaitu Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki kompetensi dan integirtas yang tinggi. 5. Risiko Tata Kelola Risiko tata kelola adalah risiko yang muncul karena adanya potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik / Good Corporate Governance (GCG), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian di MTF. 6. Risiko Dukungan Dana Risiko dukungan dana adalah risiko yang muncul akibat ketidakcukupan dana/modal yang ada pada MTF, termasuk kurangnya akses tambahan dana dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana yang tidak terduga. 7. Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan adalah risiko yang muncul akibat kegagalan customer dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada MTF. Mandiri Tunas Finance telah membentuk Divisi Manajemen Risiko agar pengelolaan manajemen risiko lebih maksimal dan terukur sehingga meghindari dampak kerugian bagi Perseroan yang diakibatkan dari risiko tersebut. Divisi Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Divisi Manajemen Risiko yang ditunjuk oleh Bank Mandiri. Sementara dalam mendukung pelaksanaan kinerja, Divisi Manajemen Risiko mengacu pada pedoman Manajemen Risiko yang mengatur tugas, kewajiiban serta wewenangnya. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Profil Kepala Divisi Risk Manajemen RM Indra Wardhana Kewarganegaraan : Indonesia Usia : 49 tahun Domisili : Jakarta Bapak Indra Wardhana menjabat sebagai Kepala Divisi Risk Manajemen Mandiri Tunas Finance sejak 2015 hingga saat ini. Beliau sangat berpengalaman mengurusi pengelolaan manajemen risiko dengan pernah bekerja sebagai Risk Management Division Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( ). Sepanjang karirnya, beliau banyak berkiprah di dunia perbankan. Tercatat beliau pernah bekerja sebagai Consumer Risk Departement Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( ), Consumer Collection Departement Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( ), Consumer Collection Section Head PT Bank Mandiri ( ), Manager PT Bank Mandiri Cabang Ternate ( ), Retail Officer PT Bank Mandiri Cabang Manado ( ), Retail Officer PT Bank Mandiri Cabang Gorontalo ( ). Beliau memulai karirnya sebagai Officer Development Program di PT Bank Bumi Daya. Beliau sendiri berlatar belakang pendidikan Sarjana Teknik Industri yang diperoleh dari Universitas Pasundan pada tahun Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 191

194 Penerapan Manajemen Risiko Manajemen risiko di Mandiri Tunas Finance bertujuan menjaga modal Perusahaan, meningkatkan nilai perusahaan, mengoptimalkan profil risk-return, mendukung proses pengambilan keputusan serta melindungi reputasi Perusahaan. Sesuai dengan POJK NO. 1/ POJK.05/2015 tertanggal 26 Maret 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, dalam implementasi manajemen risiko Perusahaan bertumpu pada 5 pilar yang diuraikan sebagai berikut: Kilas Kinerja Pilar 5 Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris Pilar 1 Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Sistem Pengendalian Internal Pilar 4 Sistem Informasi Manajemen Resiko Penerapan Manajemen Risiko Pilar 3 Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan & Pengendalian Risiko Kebijakan, Prosuder dan Penetapan Limit Pilar 2 Pilar 1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis melalui : Penetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala; Melakukan pengawasan dan mitigasi risiko secara aktif; Memastikan struktur organisasi yang memadai; Evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; Terdapatnya Komite Audit, Unit Kerja Compliance, Divisi Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko sebagai bagian organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; Pilar 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan Manajemen Risiko merupakan arahan tertulis dalam menerapkan manajemen risiko dan sejalan dengan visi, misi, strategi bisnis perusahaan dan dalam penyusunannya harus dikoordinasikan dengan fungsi atau satuan kerja terkait. Kebijakan- kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Standard Operational Procedure (SOP) yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga telah menetapkan limit risiko yang sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk Appetite), toleransi risiko (risk tolerance) dan strategi perusahaan secara keseluruhan dengan memperhatikan kemampuan modal perusahaan untuk menyerap eksposur risiko atau kerugian yang timbul. Dalam rangka pengendalian risiko, limit digunakan sebagai ambang batas untuk menentukan tingkat intensitas mitigasi risiko yang dilakukan manajemen. Limit juga dipahami oleh setiap pihak yang terkait dan dikomunikasikan dengan baik jika terjadi perubahan. Perusahaan juga memiliki 192

195 kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. Kebijakan pencadangan kerugian piutang Perusahaan juga sejalan dengan kebijakan pencadangan pada Perusahaan Induk yang sesuai dan patuh terhadap ketentuan regulator. Pilar 3 Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Pengendalian Risiko Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengendalikan 7 risiko yang ada secara berkala, baik secara bulanan, triwulan, dan semester. Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan Manajemen Risiko. Identifikasi Risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Perusahaan dan dilakukan dalam rangka menganalisis sumber dan kemungkinan timbulnya Risiko serta dampaknya. Selanjutnya, Perusahaan telah melakukan pengukuran risiko sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Dalam pemantauan terhadap hasil pengukuran Risiko, Perusahaan menetapkan satuan kerja yang independen dari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah risiko. Selain itu, efektivitas penerapan Manajemen Risiko didukung oleh pengendalian Risiko dengan mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan Risiko.\ Pilar 4. Sistem Informasi Manajemen Risiko Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, MTF telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakterisitik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha. Sebagai contoh yaitu MTF Report yang berisi indikator leading, coincidence dan lagging berbasis mobile yang menyediakan informasi secara akurat, lengkap, informatif, tepat waktu, dan dapat diandalkan sehingga Direksi, Dewan Komisaris dan kepala unit kerja terkait dapat cepat dalam mengambil keputusan. Pilar 5. Sistem Pengendalian Internal MTF memiliki Unit Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Unit Audit Internal mencakup: Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan. Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal). Selain itu MTF, sebagai Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (persero) Tbk juga telah melakukan Konsolidasi Risiko dengan Perusahaan induk dimana aktivitas ini merupakan bukti kepatuhan kepada Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 tertanggal 19 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, yang mana penerapan manajemen risiko Perusahaan merupakan pendekatan terpadu dan konsisten dalam melakukan penelaahan, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko terhadap seluruh komponen kelompok Perusahaan. Perkembangan konsolidasi ini secara berkala telah dikomunikasikan Bank Mandiri kepada regulator. Konsep konsolidasi manajemen risiko dengan Perusahaan Induk dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu: 1. First Line, yang berkaitan dengan pemenuhan ketentuan PBI nomor 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak. 2. Second Line, yang lebih merupakan pendekatan kebutuhan internal Perusahaan secara keseluruhan yang mencakup perangkat (tools), kesadaran risiko (awareness), tata kelola perusahaan (governance), dan system informasi manajemen risiko (system). Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan dalam rangka konsolidasi risiko antara lain : Annual Risk Consolidation Conference (ARCC) antara Perusahaan Induk dan seluruh Perusahaan Anak ; Forum Integrated Risk Committee (FIRC) yang dilakukan bersama Bank Mandiri setiap triwulan untuk membahas perkembangan Profil Risiko Inherent dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) di MTF; Penerapan Risk Appetite Statement (RAS) bersama dengan Bank Mandiri sebagai salah satu tools Risk Management untuk mengukur tingkat risiko yang masih dapat diterima Perusahan dalam mendukung strategi bisnis; 193

196 Kilas Kinerja Pelaksanaan stress testing terintegrasi Bank Mandiri dengan perusahaan anak setiap triwulan, menggunakan beberapa asumsi / skenario sebagai bentuk antisipasi aksi perusahan pada kondisi lingkungan bisnis yang buruk; Penerapan model skoring yang dibuat dan dikalibrasi secara berkala oleh Bank Mandiri sesuai dengan kondisi bisnis MTF; Monitoring kondisi likuidas perusahaan secara mingguan untuk dilaporkan kepada Perusahaan Induk sebagai bentuk konsolidasi risiko. Risk Awareness Survey (RAWS) dilakukan setiap tahun untuk mengetahui perkembangan risk awareness pegawai MTF; Risk Based Bank Rating dilakukan setiap semester untuk mengetahui perkembangan kemampuan permodalan dan tingkat rentabilitas MTF; Integrated Central Liabilities System (ICLS) merupakan system yang berisi kumpulan data debitur Bank Mandiri dan seluruh Perusahaan Anak. Pengelolaan Risiko Sesuai dengan koor bisnis yang dijalankan, terdapat 3 risiko terbesar yang dihadapi Mandiri Tunas Finance yaitu risiko kredit, risiko operasional dan risiko asset dan liabilitas pada level yang diterima sehingga menjadi perhatian tersendiri bagi Perseroan dalam melakukan mitigasi. Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pengelolaan Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan berasal dari aktivitas pemberian pembiayaan. Pengelolaan risiko pembiayaan bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Kebijakan Pembiayaan Penjabaran kebijakan pembiayaan secara operasional dituangkan dalam bentuk Standard Operational Procedure (SOP). Proses pengelolaan pembiayaan diawali dengan penetapan target market, melakukan risk assessment dan monitoring atas pemberian pembiayaan. Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian pembiayaan, dimana fungsi analisa kredit dilakukan oleh unit bisnis dan unit risiko pembiayaan yang independen, fungsi persetujuan kredit dilakukan secara 4 eyes principle Konsep persetujuan kredit yang dilakukan oleh fungsi sales dengan fungsi credit menggunakan system credit scoring yang dikembangkan dan dipelihara oleh Divisi Risk Management dan Bank Mandiri. Persetujuan Pembiayaan Dalam menilai aplikasi kredit, MTF senantiasa mengacu pada regulasi dan prinsip kehatihatian diantaranya berdasarkan faktor penilaian kemampuan membayar, prospek usaha dan kinerja debitur. MTF telah menerapkan mobile survey dalam rangka meningkatkan kualitas pencairan kredit. Proses kredit dan pengelolaan risiko pembiayaan segmen retail dilakukan melalui proses end-toend yang terintegrasi dalam system e-star. Proses pengambilan keputusan pada segmen corporate atau fleet dilakukan melalui Rapat Komite Kredit (RKK). Sedangkan pada segmen retail dilakukan melalui sistem credit scoring. Model credit scoring secara berkala dilakukan validasi untuk memastikan keakuratannya. Untuk mempercepat proses pengambilan keputusan kredit, perusahaan telah memberikan kewenangan memutus kredit kepada pejabat yang ditunjuk berdasarkan kualifikasi tertentu. Monitoring Pembiayaan Monitoring pembiayaan pada segmen corporate atau fleet dilakukan dengan menggunakan metode Watch List yang merupakan suatu metode standar, terstruktur dan komprehensif dalam memantau kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan penanganan dini untuk mencegah penurunan kualitas kredit debitur. Monitoring dilakukan secara harian dengan adanya fungsi kerja khusus penanganan account bermasalah/berpotensi bermasalah di unit kerja fleet. Monitoring untuk kredit retail dilakukan pada tingkat portofolio melalui analisa portofolio dari berbagai aspek (kualitas dan kuantitas portofolio dari berbagai sudut analisa) yang dituangkan dalam monthly portfolio review. Perusahaan juga melakukan monitoring secara berkala terhadap pejabat pemegang kewenangan memutus kredit untuk memantau kualitas keputusan. Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), dilakukan proses simulasi dan stress testing terhadap portofolio secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio terhadap perubahan makro ekonomi. Hasil simulasi memberikan panduan bagi Perusahaan untuk memonitor secara lebih ketat sektor-sektor atau debitur-debitur yang berpotensi mengalami penuruan kualitas serta untuk menetapkan langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya dampak yang buruk. Credit Collection dan Recovery Perusahaan secara khusus menjalankan kebijakan penanganan collection dan recovery yang dibuat secara lebih terfokus, sistematis, agresif dan terintegrasi berdasarkan jenis produk dan masing-masing bucket collection. Kebijakan tersebut didukung oleh Automatic Collection System yang sifatnya end-to-end dan dilengkapi dengan collection reports. MTF juga telah mengimplementasikan mobile collection yang dilengkapi dengan EDC untuk memudahkan field collector dalam melakukan penagihan. 194

197 Pengelolaan Risiko Operasional Risiko operasional yang dihadapi oleh Mandiri Tunas Finance disebabkan karena tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Pengelolaan risiko operasional yang efektif dapat menekan kerugian akibat risiko operasional. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan pengelolaan risiko operasional, Perusahaan melakukan hal seperti penyelarasan metodologi Risk Based Audit melalui sinkronisasi risk library; menyediakan media komunikasi dengan Direktur Utama yang dinamakan letter to CEO sebagai Whistle Blowing System; dan melakukan implementasi perangkat yang dinamakan Operational Risk Management Tools (ORM Tools). ORM Tools yang dipergunakan untuk pelaksanaan ORM adalah sebagai berikut : a. Quality Assurance (QA) QA merupakan tools yang digunakan untuk memastikan kualitas pembiayaan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Risk Control & Self Assessment (RCSA) RCSA dipergunakan untuk identifikasi dan menilai risiko yang melekat pada aktivitas bisnis perusahaan dan menilai kualitas control yang telah dilakukan setiap triwulan. c. MTF Loss Events Database (MLED) Pencatatan dilakukan oleh setiap unit kerja setiap bulan secara online/web based. d. MTF Early Detection System (MEDS) MEDS merupakan system pendeteksi dini terkait proses akusisi kredit, collection, maupun fraud event yang melekat pada proses bisnis yang berpotensi merugikan perusahaan. e. Business Continuity Management Selain tools tersebut di atas, untuk menjamin kelangsungan operasional perusahaan dalam kondisi darurat, Perusahaan memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkahlangkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat. Kebijakan perusahaan dalam menjamin kelangsungan operasional bisnis diatur dalam Business Continuity Management (BCM) yang mencakup Business Continuity Plan (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan Emergency Response Procedure (ERP): 1. Disaster Recovery Plan (DRP) DRP adalah suatu perencanaan menyeluruh mengenai tindakan yang harus diambil sebelum, selama dan setelah suatu peristiwa yang mengganggu dan menyebabkan suatu kerugian sistem informasi. Tujuan DRP yaitu menanggulangi kondisi krisis agar proses kegiatan operational perusahaan tetap berjalan dengan baik ketika terjadi downtime system server dengan menggunakan sistem cadangan (back up) yang telah dipersiapkan. 2. Emergency Response Plan (ERP) ERP adalah suatu strategi perencanaan untuk mengantisipasi dan menanggulangi keadaan darurat dengan membentuk suatu tim yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan tindakan penyelamatan pada saat terjadi keadaan darurat. 3. Business Continuity Plan (BCP) BCP adalah suatu perencanaan yang difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan fungsi bisnis saat terjadi gangguan kritis yang disebabkan oleh bencana alam atau yang dibuat oleh manusia yang berpotensi menyebabkan kerugian sehingga dapat meminimalisasi efek gangguan dan untuk memungkinkan bisnis terus berlangsung. Dalam hal pengelolaan risiko operasional, unit kerja Risk Management berperan sebagai second line of defense dan Internal Audit sebagai third line of defense. Sedangkan unit kerja bisnis sebagai risk owner merupakan first line of defense yang bertanggung terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerja masing-masing. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengelolaan Risiko Aset dan Liabilitas Fokus utama Mandiri Tunas Finance dalam pengelolaan risiko asset dan liabilitas adalah pada masalah likuiditas perusahaan. Permasalahan likuiditas dapat terjadi apabila perusahaan gagal menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar dan nyaman secara bisnis. MTF setiap bulan mengelola risiko asset dan liabilitas melalui Asset Liability Committee (ALCO). Perusahaan telah mengikat perjanjian dengan Bank Mandiri dalam hal Pembiayaan Bersama (Joint Financing) sehingga dihasilkan komitmen penyediaan pendanaan dari Bank Mandiri sepanjang tahun. Selain pembiayaan bersama, Perusahaan juga telah mendapatkan komitmen pinjaman dari beberapa bank lokal maupun swasta internasional dengan jangka waktu yang cukup panjang dan mengcover tenor pinjaman debitur. 195

198 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Risiko Lain Disamping risiko pembiayaan, risiko operasional, dan risiko asset dan liabilitas, Perusahaan juga menaruh perhatian pada risikorisiko lain yang harus dikelola, antara lain : risiko kepengurusan, risiko tata kelola, risiko strategik dan risiko dukungan dana. Keseluruhan risiko tersebut di manage secara terintegrasi dengan Bank Mandiri melalui Forum Integrated Risk Committee (FIRC) setiap triwulan. Dalam hal risiko kepengurusan, Perusahaan menggunakan indikator/parameter berupa penetapan prosedur dan legalitas dokumen terkait dengan penunjukan dan pemberhentian Direksi/ Dewan Komisaris, kepemilikan komposisi dan proporsi Direksi/Dewan Komisaris yang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, dan adanya penetapan kriteria atas kompetensi dan integritas yang baik bagi Direksi/Dewan Komisaris. Dalam hal risiko tata kelola, Perusahaan menggunakan indikator/parameter berupa kelengkapan pedoman tata kelola yang memadai, prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kesetaraan, serta Manajemen Risiko yang dilaksanakan dengan baik. Dalam hal risiko strategis, Perusahaan melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan dalam rencana strategi dan target bisnis sesuai dengan Risk Appetite serta mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal. Sementara, dalam hal risiko Dukungan Dana, perusahaan menggunakan indikator / parameter berupa kemampuan pendanaan Perusahaan dan tambahan pendanaan Perusahaan yang dievaluasi secara berkala melalui pencapaian rasio Tingkat Kesehatan Keuangan (TKK). Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengelolaan Manajemen Risiko Pada tahun buku 2017 Mandiri Tunas Finance mengimplementasikan kebijakan dan ketentuan baru yang tertuang dalam Standard Operational Procedure (SOP) dan mensosialisasikan ke seluruh unit kerja agar memiliki persepsi dan pemahaman yang sama. Sedangkan, untuk menjaga dan meningkatkan kualitas portofolio, MTF akan mengimplementasikan model collection scoring, selain itu MTF juga akan mengembangkan metodologi pengukuran profitability account sesuai dengan target segmen yang telah ditetapkan, sehingga tetap dapat meningkatkan profit perusahaan. Fokus Dan Inisiatif Manajemen Risiko Tahun 2018 Fokus dan inisiatif manajemen risiko tahun 2018 pada Risiko Strategi, Risiko Pembiayaan dan Risiko Operasional. Hal ini terlihat dalam KPI MTF yang sebagian besar fokus pada kualitas portofolio kelolaan. Tahun 2018 MTF akan mengimplementasikan kebijakan dan ketentuan baru yang tertuang dalam Standard Operational Procedure (SOP) dan mensosialisasikan ke seluruh unit kerja agar memiliki persepsi dan pemahaman yang sama. Sebagai contoh, pada tahun 2018 mendatang akan dibuat SOP Financial Technology (Fintech). Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas portofolio, MTF akan menerapkan konsep reminder scoring dan collection scoring serta mengembangkan model psychometri sebagai salah satu tools akuisisi untuk mengembangkan pangsa pasar. MTF juga akan mengembangkan new business initiative sebagai langkah untuk mencapai target profit 2018, contoh pengembangan bisnis pada 2018 yaitu Mulitguna, peer to peer lending dan Produk BSM-OTO. Selain itu untuk memonitor profit perusahaan, MTF telah mengembangkan metodologi pengukuran profitability account sesuai dengan target segmen yang telah ditetapkan. Perkara Hukum Sampai dengan akhir tahun 2017, Perseroan memiliki 31 Perkara hukum. Perkara perkara hukum yang dihadapi oleh perseroan pada umumnya timbul dalam kaitannya dengan tindakan perseroan memperoleh jaminan pelunasan hutang dari para konsumennya. Perkara hukum perdata yang dihadapi oleh Perseroan mengalami peningkatan atau penurunan dari periode sama tahun sebelumnya, yaitu dari 37 Perkara Hukum perdata menjadi 31 Perkara hukum perdata. Perkara Pidana penting yang dihadapi Mandiri Tunas Finance, Anggota Direksi dan Dewan Komisaris selama 2017 adalah: No Pihak Lawan No. Perkara & Tanggal Pendaftaran Posisi Pokok Perkara Status Perkara Tuntutan Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Sanksi Administrasi & Lembaga Pasar Modal 1 Sari Antoni 464 K/Pdt.Sus- BPSK.2017 Termohon Kasasi Upaya Hukum Kasasi di Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Pekanbaru Bermula dari pengaduan konsumen di BPSK, setelah diputus MTF menang, pihak lawan mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri, Hakim memutuskan MTF menang, dan kemudian pihak lawan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan hasil putusan Hakim di Mahkamah Agung menetapkan MTF Menang dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. Rp1,449,559,600 Tidak ada Tidak ada 196

199 No Pihak Lawan No. Perkara & Tanggal Pendaftaran Posisi Pokok Perkara Status Perkara Tuntutan Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Sanksi Administrasi & Lembaga Pasar Modal 2 Wahyu Thomi Whijaya 113/Pdt.Sus- PKPU/2016/ PN.Niaga.Jkt.Pst 3 Mampe 459/ Pdt.G/2016/ PN.Jkt.Tim 4 YLPKK( Witono SE) 121/ Pdt.G/2016/ PN.Bjm Kreditur Lain Tergugat Tergugat Perkara Pailit Konsumen a.n Wahyu Thomi Wijaya di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Pengajuan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh YLPKK selaku kuasa konsumen a.n Mampe Pengajuan Gugatan PMH oleh YLPKK selaku kuasa Konsumen a.n Witono SE di PN Banjarmasin MTF mendapatkan info bahwa Permohonan PKPU yang diajukan PT Bank J Trust terhadap PT Diners Jaya Indonesia International & Wahyu Thomi Wijaya dikabulkan oleh Majelis Pengadilan Niaga DKI Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (berdasarkan Putusan No: 113/Pdt.Sus-PKPU/2016/PJ.Niaga. Jkt.Pst, tanggal 2 November 2016). Sehingga MTF selaku pihak yang memiliki tagihan yang dapat ditagih kepada Wahyu Thomi Wijaya, mengajukan tagihan kepada Tim Pengurus, dan sampai saat ini perkara pailit masih berlangsung Sudah diputus oleh Majelis Hakim yang memutuskan bahwa MTF menang dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. Perkara sudah dapat diselesaikan dalam agenda Mediasi di PN Banjarmasin, Penggugat mencabut gugatan nya dan perkara dinyatakan selesai. Rp2,188,980,900 Tidak ada Tidak ada Rp713,048,000 Tidak ada Tidak ada Rp226,795,300 Tidak ada Tidak ada Analisis dan Pembahasan Manajemen 5 YLPKK (Andreas Suryana) 121/ Pdt.G/2016/ PN.Bjm 6 Iin Inayah 10/Pdt.G/2016/ PN.Srg. 7 Muhamad Nawawi 220/ Pdt.G/2016/ PN.TNG Tergugat Terbanding Terbanding Pengajuan Gugatan PMH oleh YLPKK selaku kuasa Konsumen a.n Andreas Suryana di PN Banjarmasin Pengajuan Banding oleh konsumen a.n Iin Inayah di PT Serang Pengajuan Banding oleh konsumen a.n Muhamad Nawawi di PT Serang Perkara sudah dapat diselesaikan dalam agenda Mediasi di PN Banjarmasin, Penggugat mencabut gugatan nya dan perkara dinyatakan selesai. Iin Inayah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum ke PN Serang, namun MTF dapat membuktikan bahwa dalil-dalil yang dikemukakan Iin Inayah dalam gugatannya adalah tidak benar, sehingga Majelis PN Tangerang menolak gugatan Iin Inayah. Dikarenakan Iin inayah tidak menerima atas putusan Majelis PN Tangerang, maka Iin inayah mengajukan banding ke PT Serang, sampai saat ini perkara masih berlansung. Muhamad Nawawi pernah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum ke PN Tangerang, namun MTF dapat membuktikan bahwa dalil-dalil yang dikemukakan Muhamad Nawawi dalam gugatannya adalah tidak benar, sehingga Majelis PN Tangerang menolak gugatan Muhamad Nawawi. Dikarenakan Muhamad Nawawi tidak menerima atas putusan Majelis PN Tangerang, maka Muhamad Nawawi mengajukan banding ke PT Serang dan sampai saat ini perkara masih berlangsung. Rp344,507,700 Tidak ada Tidak ada Immateril : Rp 520,800,000 ; Immateril : Rp 2,000,000,000 Immateril : Rp 500,428,000 ; Immateril : Rp 2,000,000,000 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 8 Andri Bayu Permana (YPK Senopati) 22/Pdt.G/2016/ PN.JKT.SEL Terbanding Pengajuan Banding oleh konsumen a.n Andri Bayu Permana Andri Bayu Permana pernah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum ke PN Jakarta Selatan, namun MTF dapat membuktikan bahwa dalil-dalil yang dikemukakan Andri Bayu Permana dalam gugatannya adalah tidak benar, sehingga Majelis PN Jakarta Selatan menolak gugatan Andri Bayu Permana. Dikarenakan Andri Bayu Permana tidak menerima atas putusan Majelis PN Jakarta Selatan, maka Andri Bayu Permana mengajukan banding ke PT DKI Jakarta. Immateril : Rp 200,784,000 ; Immateril : Rp 2,000,000,000 Tidak ada Tidak ada 197

200 No Pihak Lawan No. Perkara & Tanggal Pendaftaran Posisi Pokok Perkara Status Perkara Tuntutan Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Sanksi Administrasi & Lembaga Pasar Modal 9 Pirman Sastra 52/Pdt.G/2016/ Pn.Psm Terbanding Pengajuan Banding oleh konsumen a.n Pirman Sastra di PT Bandung Konsumen melakukan pengaduan di BPSK Tasikmalaya, MTF menang lalu konsumen mengajukan keberatan di Pengadilan Negeri Tasikmalaya, dan Hakim memutuskan MTF menang, atas putusan tersebut konsumen mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Bandung dan Hakim kembali memenangkan MTF dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. Rp75,500,000 Tidak ada Tidak ada Kilas Kinerja 10 Lucy 072/ Pdr.G/2017/ Pn.Jkt.Sel Tergugat Pengajuan Gugat Perbuatan Melawan Hukum oleh konsumen a.n Lucy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Konsumen melakukan pengajuan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Hakim menolak Gugatan Penggugat dan memutuskan untuk memenangkan MTF dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. Immateril : Rp 999,829,000 ; Immateril : Rp1,000,000,000 Tidak ada Tidak ada Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis 11 Abdul Hakim Hafid 12 Isra Mardianto 13 Raden Nawawi 07/Pdt.G/2017/ PN.Gto 18/Pdt.G/2017/ PN.Pdg, 2597 K/ PDT/ Oloan Gultom 68/Pdt.G/2017/ PN.Pbr Tergugat Pemohon Kasasi Termohon Kasasi Tergugat Pengajuan gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh konsumen di PN Gorontalo Pengajuan Permohonan kasasi oleh MTF Pengajuan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung atas Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Debitur Raden Nawawi melalui PN. Jambi Pengajuan gugatan perbuatan melawan hukum di PN Pekanbaru Konsumen mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum Di Pengadilan Negeri Gorontalo, Gugatan Konsumen ditolak Majelis Hakim karena konsumen tidak dapat membuktikan gugatannya dan MTF dinyatakan menang dan telah memiliki kekuatan hukum tetap. Konsumen mengajukan permohonan sengketa konsumen ke BPSK Kota Padang, Konsumen dinyatakan kalah karena proses penarikan yang dilakukan MTF sesuai prosedur dan konsumen dinyatakan wanprestasi. Konsumen tidak terima dan mengajukan permohonan keberatan ke PN Padang, dan majelis hakim memutuskan untuk memenangkan MTF. Kemudian Konsumen kembali mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di PN Padang dan Hakim mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan oleh konsumen. atas keputusan tersebut, MTF mengajukan upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi Sumatera Barat melalui Pengadilan Negeri Padang, atas upaya banding tersebut, Majelis Hakim menolak sebagian permohonan banding MTF, dan selanjutnya MTF mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung yang sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Bermula dari Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan konsumen di Pengadilan Negeri Jambi dan MTF diputus menang oleh majelis hakim, kemudian konsumen mengajukan upaya hukum Banding di Pengadilan Tinggi dan MTF kembali diputus menang, atas putusan tersebut konsumen tidak terima dan langsung mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan proses persidangan masih berlangsung di Mahkamah Agung Perkara sudah dapat diselesaikan dalam agenda Mediasi di PN Pekanbaru dan perkara dinyatakan selesai. - Tidak ada Tidak ada Rp126,522,600 Tidak ada Tidak ada Rp165,977,000 Tidak ada Tidak ada Rp97,765,000 Tidak ada Tidak ada 15 CV Mulia Restu Mandiri 37/Pdt.G/2016/ PN.Kds Termohon Kasasi Upaya Hukum Kasasi di Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Kudus Bermula dari gugatan Perbuatam Melawan Hukum yang diajukan konsumen di Pengadilan Negeri Kudus dan MTF diputus menang oleh majelis hakim, kemudian konsumen mengajukan banding di Pengadilan Tinggi dan MTF kembali diputus menang, atas putusan tersebut konsumen mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan proses persidangan masih berlangsung Rp4,751,608,000 Tidak ada tidak ada 198

201 No Pihak Lawan No. Perkara & Tanggal Pendaftaran Posisi Pokok Perkara Status Perkara Tuntutan Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Sanksi Administrasi & Lembaga Pasar Modal 16 PT Mulia Restu Mandiri Group 17 PT Citra Maharlika Nusantara Corpora 18 PT Multi Structure 541/ PDT.G/2016/ PN.JKT.PST 111/Pdt.Sus- PKPU/2016/ PN.Niaga.Jkt.Pst 66/Pdt..Sus- Pkpu/2017/ PN.Jkt.Pst 19 Nuryanto 37/Pdt.Sus- PKPU/2017/ Pn.Niaga.Jkt.Pst Tergugat Kreditur Lain Kreditur Lain Kreditur Lain Pengajuan Upaya Hukum Banding ke Pengadilan Tinggi atas Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum oleh Debitur PT. Mulia Restu Mandiri Group melalui PN. Jakarta Pusat PT CMN dinyatakan Pailit di PN Niaga Pusat Debitur PT. Multi Structure dinyatakan PKPU di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Debitur a.n NURYANTO (Pandawa) dinyatakan PAILIT di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Debitur mengugat MTF dengan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Majelis Hakim memutuskan bahwa MTF Menang dan atas putusan tersebut Debitur mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi dan sampai saat ini proses persidangan masih berlangsung PT CMNC dinyatakan pailit dan sampai saat ini masih dalam proses pemberesan aset yang dimiliki oleh PT CMNC Majelis Hakim Pengadilan Niaga Mengabulkan Permohonan PKPU yang diajukan oleh Kreditur Lain. Sampai saat ini Masih dalam proses pengurusan PKPU (Pembahasan Proposal Perdamaian) (Potensi Homologasi) Nuryanto merupakan salah satu debitur MTF yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Perkembangan sampai saat ini adalah masih dalam tahap pemberesan harta pailit oleh kurator Rp5,620,516,600 Tidak ada Tidak ada Rp1,011,011,400 Tidak ada Tidak ada Rp21,436,793,846 Tidak ada Tidak ada Rp273,061,800 Tidak ada Tidak ada Analisis dan Pembahasan Manajemen 20 Nuryanto 37/Pdt.Sus- PKPU/2017/ Pn.Niaga.Jkt.Pst 21 Choirul Anam 148/ PDt.G/2017/ PN.Skt Kreditur Lain Tergugat Debitur a.n NURYANTO (Pandawa) dinyatakan PAILIT di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Gugatan PMH Konsumen a.n Choirul Anam di Pengadilan Negeri Surakarta Nuryanto merupakan salah satu debitur MTF yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Perkembangan sampai saat ini adalah masih dalam tahap pemberesan harta pailit oleh kurator Perkara sedang berjalan di Pengadilan Negeri Surakarta Rp50,446,900 Tidak ada Tidak ada Rp104,163,400 Tidak ada Tidak ada Tata Kelola Perusahaan 22 Siti Maimunah 35/PDT.G/2017/ PN.BJB Tergugat Pengajuan gugatan PMH oleh Debitur a.n Siti Maimunah di PN Banjar Baru Dalam Proses Persidangan, agenda sidang terakhir Pembuktian dari Debitur dan MTF. Agenda selanjutnya Kesimpulan dari Debitur dan MTF. Rp414,000,000 Tidak ada Tidak ada 23 Tri Mitra 476/ Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Sel 24 Imam sanoesi 700/ Pdt.G/2017/ PN.Sby 25 Ahmad Bahrun 110/ Pdt.G/2017/ PN.Sel Tergugat Tergugat Tergugat Gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh LPK selaku konsumen a.n Tri Mitra di PN Jakarta Selatan Pengajuan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh konsumen di Pengadilan Negeri Surabaya Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Yang Diajukan Konsumen a.n Ahmad Bahrun di PN Selong Perkara sedang berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Perkara sedang berjalan di Pengadilan Negeri Surabaya dan sampai bulan Januari 2018 agenda nya adalah bukti saksi dari penggugat Para pihak telah sepakat untuk berdamai, sampai saat ini masih menunggu Penetapan Pengadilan Negeri Selong. Rp85,600,000 Tidak ada Tidak ada Rp175,745,800 Tidak ada Tidak ada Rp510,723,400 Tidak ada Tidak ada Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 26 Julianus Ramli Arianto Sihotang 580/ Pdt.G/2017/ PN.Mdn Tergugat Gugatan Konsumen an. Julianus Ramli Arianto Sihotang di PN Medan Perkara Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Medan Rp288,240,500 Tidak ada Tidak ada 27 Edi 51/Pdt.G/2017/ PN.kwg Tergugat Gugatan oleh Didi Suwardi & Rekan selaku kuasa hukum EDI (debitur) di PN Karawang tanggal 19 September Perkara Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Karawang Rp258,703,300 Tidak ada Tidak ada 28 Agung Kurniawan 602/ Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Pst Tergugat Gugatan Debitur a.n Agung Kurniawan di Pengadilan Negeri Pusat Perkara Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Pusat Rp655,001,000 Tidak ada Tidak ada 199

202 No Pihak Lawan No. Perkara & Tanggal Pendaftaran Posisi Pokok Perkara Status Perkara Tuntutan Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Sanksi Administrasi & Lembaga Pasar Modal 29 Abdul Basyit 601/ Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Pst Tergugat Gugatan dari YAPERMA selaku kuasa Debitur a.n Abdul Basyit di Pengadilan Negeri JakartaPusat Perkara Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri jakarta Pusat Rp814,156,000 Tidak ada Tidak ada Kilas Kinerja 30 Eni Suharyanti 633/ Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Pst 31 Cepi Sopian 586/ Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Utr Tergugat Tergugat Gugatan dari YAPERMA selaku kuasa Debitur a.n Eni Suharyanti di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Gugatan dari Debitur a.n Cepi Sopian di Pengadilan Negeri Jakarta Utara Perkara Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri jakarta Pusat Perkara Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rp710,280,000 Tidak ada Tidak ada Rp723,840,000 Tidak ada Tidak ada Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Informasi Tentang Sanksi Administratif Yang Dikenakan Kepada Perseroan, Anggota Direksi dan Anggota Komisaris Oleh Bapepam dan Otoritas Lain di Tahun 2017 Sampai dengan akhir tahun 2017, tidak ada sanksi administrative yang dikenakan kepada Perseroan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris oleh Bapepam dan otoritas lainnya. Kode Etik dan Pakta Integritas Mandiri Tunas Finance berkomitmen mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten, salah satunya dilakukan melalui kebijakan Standar Etika Prilaku (Corporate Code of Conduct), sebagai pedoman dasar pelaksanaan kegiatan bisnis perusahaan yang berlaku bagi seluruh insan perusahan di Mandiri Tunas Finace. Kebijakan Standar Etika Prilaku ini telah disetujui dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 11 Maret 2013 yang diharapkan dapat meningkatkan integritas dan keinginan dari seluruh komponen perusahaan untuk berwasan sesuai visi dan misi guna memberikan nilai tambah bagi Perseroan, pemegang saham serta pemangku kepentingan lainya. Manfaat dan Tujuan Penerapan Standar Etika Prilaku Perseroan berusaha melaksanakan secara konsisten menerapkan Corporate Code of Conduct secara konsisten sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi, pemegang saham, perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi serta pegawai, Nasabah, Mitra Usaha dan masyarakat. Adapun tujuan penerapan Standar Prilaku ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan misi secara profesional dan beretika dengan memperhatikan kepentingan stakeholders, sehingga pada akhirya akan terwujud standar kerja yang maksimal bagi seluruh individu dan tetap berpedoman kepada aturan yang berlaku bagi perusahaan. 2. Meminalisir segala risiki yang mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan maupun tuntutan hukum atau proses litigasi akibat kelailaian yang dilakukan oleh indivi di dalam perusahaan. 3. Sebagai sarana untu terciptanya hubungan yang harmonis, sinergis dan saling menguntungkan antar pemangku kepentingan perusahaan. 4. Dalam jangka panjang mendorong perbaikan kualitas pelayanan konsumen, pengelolaan perusahaan, pengembangan nilai perusahaan dan pada akhirnya menuju pada peningkatan reputasi perusahaan. Sosialisasi dan Upaya Penegakan Kode Etik Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Corporate Code of Conduct. Mandiri Tunas Finance berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan sosialiasi Corporate Code of Conduct kepada seluruh jajaran Perseroan, pelanggan dan mitrakerja dan melakukan penyegaran secara berkala; 2. Melakukan evaluasi atas pemahaman jajaran Perseroan, baik pada masa orientasi maupun masa bekerja; 3. Pengkajian secara berkala butir-butir Corporate Code of Conduct dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. Jika diperlukan aturan pelaksanaan lebih rinci maka akan dibuat dalam kebijakan dan peraturan Perseroan. 200

203 Langkah sosialisasi kemudian diikuti dengan implementasi yang disertai penerapan sangsi bagi pelanggaran yang dilakukan oleh insan Perseroan. Sepanjang 2017, sebanyak tidak ada karyawan menerima sangsi karena melanggar kode etik. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) Dalam rangka mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), telah menyusun dan mengembangkan prosedur whistleblowing system (WBS) Whistleblowing System adalah sistem pelaporan atas dugaan adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh insan Mandiri Tunas Finance dan Perusahaan menjamin kerahasiaan identitas dan memberikan perlindungan kepada pelapor. Mekanisme pelaporan Whistleblowing System sesuai SOP yang berlaku diperusahaan. Jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjut Pengaduan Tahun 2017 Sepanjang tahun 2017, pengaduan yang diterima Mandiri Tunas Finance terdapat 1 laporan yang masuk dan telah diregister. Dari jumlah laporan tersebut, sampai dengan akhir tahun 2017, sejumlah 0 laporan telah ditindaklanjuti dengan audit investigasi, dan 0 laporan ditolak karena tidak memenuhi syarat pelaporan. Sampai akhir 2017, total 1 laporan telah selesai diproses dan ditindaklanjuti, di mana sebanyak 1 laporan tidak terbukti dan 0 laporan telah terbukti dan terhadap pihak yang melakukan pelanggaran telah dijatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuanketentuan yang berlaku. Analisis dan Pembahasan Manajemen Kebijakan Anti Korupsi Perseroan berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha dengan semangat anti korupsi yakni menjauhkan diri dari prilaku Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang tertanam dalam benak seluruh insan MTF. Oleh karenannya, MTF senantiasa menjunjung tinggi persaingan yang fair, nilai sportivitas dan profesionalisme, serta prinsip-prinsip GCG sehingga mendorong terciptanya persaingan usaha yang sehat. Komitmen tersebut merupakan cerminan dari implementasi peraturan perundang-undangan yang berlakukan seperti : Undang-Undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Tata Kelola Perusahaan Kebijakan Gratifikasi MTF berupaya menghindari praktik gratifikasi dalam menjalankan kegiatan usahannya. Gratifikasi sendiri berpotensi bisa mempengaruhi independensi kinerja organ perusahaan sehingga berdampak buruk terhadap pada Perseroan. Oleh karena itu, guna menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan, Perseroan mengatur hal-hal terkait dengan gratifikasi dan tata cara atau mekanisme pelaporannya yang telah disusun. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 201

204 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan. 202

205 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 07 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 203

206 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Pelaksanaan program CSR yang dilakukan MTF berpegangan pada aturan perundangan-undangan yang berlaku sehingga implementasi kebijakan memiliki dasar hukum serta lebih terarah, terstruktur dan berlangsung dengan tepat sasaran. Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan Perseroan berpijak pada kebijakan umum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Tbk (MTF), sangat memahami bila keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya dilihat dari capaian kinerja keuangan dan operasional semata, namun juga besarnya manfaat yang diberikan perusahaan kepada lingkungan operasi bisnisnya dan bagaimana manfaat itu berdampak pada peningkatan kehidupan masyarakat, dan seluruh Pemangku Kepentingan. Hubungan yang dibina secara berkesinambungan dan berkelanjutan tersebut diyakini dapat menunjang kelangsungan bisnis Perseroan dengan terciptanya lingkungan usaha yang kondusif dan aman melalui pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan pengelolaan lingkungan hidup, ketenaga kerjaan, serta hal-hal yang bersifat responsif terhadap bencana alam dan musibah besar lainnya yang terjadi di tengah masyarakat. Dengan demikian, ke depannya tercipta respon yang konstruktif dan timbal balik di antara para pemangku kepentingan kepada Perusahaan, sehingga memberikan dampak Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada peningkatan nilai (value) bagi kepuasan seluruh stakeholders dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian MTF selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara nyata untuk tumbuh-kembangnya hubungan harmonis dengan masyarakat. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dirancang dengan memperhatikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang berprinsip memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengabaikan hak generasi mendatang. Manajemen MTF mendukung penuh pelaksanaan kegiatan terkait tanggung jawab sosial ini. Terbukti dengan dibentuknya fungsi dalam organisasi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program sosial perusahaan. Komitmen terhadap pelaksanaan kegiatan CSR. Tujuan Implementasi MTF menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Perusahaan. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan. Dasar Kebijakan Pelaksanaan program CSR yang dilakukan MTF berpegangan pada aturan perundangan-undangan yang berlaku sehingga 204

207 Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen implementasi kebijakan memiliki dasar hukum yang lebih terarah, terstruktur dan berlangsung dengan tepat sasaran Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan Perseroan berpijak pada kebijakan umum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, yaitu: 1. Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 2. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 4. Peraturan Pemerintah (PP) No.47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas 5. Pedoman CSR Bidang Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup Metode Program CSR Seluruh kegiatan dan program yang berkaitan dengan CSR telah disusun serta dirancang secara sistematis dengan metode partisipatif, yaitu dengan memberdayakan potensi daerah yang ada agar dapat meningkatkan kemampuan, penghasilan dan kemakmuran secara berkelanjutan. MTF juga senantiasa melakukan evaluasi dan monitoring atas program-program CSR yang dilakukan agar program-program CSR tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Struktur Pengelola CSR Kegiatan CSR di MTF membentuk organisasi atau unit khusus yang menangani pelaksanaan kegiatan CSR, agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik memberikan hasil yang maksimal. Seluruh kegiatan CSR ditangani oleh Sekretaris Perusahaan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ruang Lingkup Kegiatan CSR Ruang lingkup kegiatan CSR Perseroan yang telah dilakukan meliputi: 1. Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2. Lingkungan Hidup 3. Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan 4. Tanggung jawab terhadap Nasabah Tugas dan tanggung jawab CSR MTF meliputi: Merencanakan, menetapkan, membina, mengendalikan dan mengembangkan sistem, pedoman, dan petunjuk pelaksanaan pembinaan CSR. Merencanakan dan mengendalikan biaya pengelolaan CSR. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan pembinaan. 205

208 Mengevaluasi kinerja pembinaan. Membuat laporan periodik pelaksanaan pembinaan dan perkembangan usaha mitra binaan. Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Anggaran dan Program CSR Anggaran Seluruh program kegiatan CSR yang telah disusun dilaksanakan dengan penggunaan anggaran yang dilakukan secara transparan dan akuntabel sesuai aturan perundangan-undangan sehingga semua pelaksanaan program CSR bisa dipertanggungjawabkan, baik dari sisi kegiatan maupun penggunaan anggaran. Adapun sepanjang tahun buku 2017, total anggaran yang dikeluarkan untuk program CSR yakni sebesar Rp Jumlah ini lebih besar dari total jumlah anggaran yang digunakan pada tahun sebelumnya. Berikut tabel besaran anggaran yang digunakan untuk program CSR: Tahun Biaya Yang Disalurkan Program CSR Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.04/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30/ SEOJK.04/2016, pelaksanaan CSR paling tidak memenuhi beberapa aspek berikut: Tanggung jawab terhadap sosial dan kemitraan; Tanggung jawab terhadap lingkungan hidup; Tanggung jawab dalam ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; dan Tanggung jawab terhadap konsumen Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Keberlanjutan lingkungan hidup yang berada di area lokasi bisnis Perseroan menjadi perhatian bagi CSR MTF. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan di antaranya mengenai pengelolaan lingkungan hidup dengan upaya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan, guna mencegah timbulnya kerusakan, seperti terjadinya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya yang dapat menggangu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan karyawan dan masyarakat. Tanggung Jawab Sosial di Bidang Pengembangan Sosial dan Kemitraan Kebijakan CSR MTF dalam bidang tanggung jawab sosial dan kemitraan berfokus pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada tahun 2017, CSR MTF melaksanakan kegiatan konstruktif dalam pengembangan di bidang sosial dan kemitraan. Salah satu program unggulan dalam tanggung jawab CSR MTF di bidang sosial dan kemitraan yakni Direksi Mengajar. Dalam kegiatan tersebut jajaran Direksi MTF berkesempatan berbagi ilmu, pengalaman serta memotivasi para anak muda agar lebih kreatif dan inovatif agar mampu menjawab segala tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang. Kegiatan Direksi Mengajar berlangsung di sejumlah Perguruan Tinggi maupun Swasta di seluruh Indonesia terutama di wilayah operasional MTF. Direksi Mengajar 1. 5 Januari 2017 MTF melalui program Management Trainee (MT) batch 3 menggelar aksi CSR di SDN Tunas Karya Parongpong, Bandung Barat. Pada kesempatan tersebut, para peserta MT batch 3 MTF menggelar kegiatan mengajar sebagai bagian dari kegiatan character building. Selain itu, MTF juga mendonasikan sejumlah buku, tas sekolah beserta perlengkapan sekolah kepada seluruh siswa dan perlengkapan kebersihan April 2017 Direktur Utama (MTF) Ignatius Susatyo Wijoyo saat menyampaikan kuliah umum bertajuk Mengenal Lebih Jauh Bisnis Pembiayaan di Universitas Andalas, Padang. 206

209 3. 16 Mei 2017 Untuk meningkatkan literasi keuangan sekaligus mendukung program OJK, MTF aktif melaksanakan kegiatan Direksi Mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kali ini, kegiatan Direksi Mengajar dilaksanakan di Universitas Sam Ratulangi, Manado. Sebanyak 191 orang mahasiswa hadir dan menyimak paparan Direktur (MTF) Harjanto Tjitohardjojo saat menyampaikan kuliah umum bertajuk Mengenal Lebih Jauh Bisnis Pembiayaan. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan cinderamata dari Bapak Harjanto Tjitohardjojo kepada Bapak Dr. Herman Karamoy selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi September 2017 Kegiatan Direksi Mengajar ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih, Jayapura. Dalam kegiatan ini, Ignatius Susatyo Wijoyo selaku Direktur Utama menjadi pembicara dan dihadiri juga oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih Oktober 2017 Direksi Mengajar kembali diadakan di Institut Pertanian Bogor. Harjanto Tjitoharjojo selaku Direktur menjadi pembicara. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa S1 sampai dengan mahasiswa doktoral Desember 2017 Universitas Padjajaran menjadi penutup serangkaian kegiatan direksi mengajar. William Francis Indra selaku Deputi Direktur menjadi pembicara dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Informatika dan dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknik Informatika. Bantuan Pendidikan 28 Juli 2017 Untuk mendukung dan memajukan pendidikan, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memberikan bantuan komputer untuk SD Tunas Karya, Parongpong, Jawa Barat. Dalam acara penyerahan bantuan tersebut Bapak William Francis Indra selaku Deputi Direktur MTF juga berbagi pengetahuan mengenai cara menggunakan komputer dan mengakses internet atau literasi komputer kepada 45 siswa kelas 4,5 dan 6 serta 10 orang guru. Selain memberikan bantuan berupa 4 komputer dan 1 modem wifi kepada SD Tunas Karya, MTF juga memberikan bantuan 1 unit komputer dan 1 modem wifi untuk masjid dan 1 unit komputer serta 1 printer untuk kantor RW. Bantuan Kemanusian 26 Januari 2017 memberikan bantuan untuk rekonstruksi pasca gempa di Akepada BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh). Penyerahan bantuan ini diberikan langsung oleh Ignatius Susatyo Wijoyo selaku Direktur Utama MTF. Donor Darah 20 Maret 2017 Salah satu kegiatan CSR yang diadakan oleh MTF yaitu donor darah. Donor darah pada tahun 2017 dilaksanakan di cabang Bandung dan kantor pusat. 17 April Menyambut Hari Kartini, MTF menggelar kegiatan donor darah dimana Direksi MTF turut serta mendonorkan darah. Pada kesempatan itu MTF bersama PMI Tangerang berhasil mengumpulkan 72 labu darah dari 120 orang pendaftar. 4 April 2017 Kegiatan donor darah pertama di tahun 2017 dilaksanakan di Head Office. Donor darah ini diikuti tidak hanya oleh karyawan dari MTF tetapi beberapa karyawan dari perusahaan lain yang berkantor di Graha Mandiri. Perwira Mengabdi Merupakan serangkaian acara untuk memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2017 dengan mengunjungi YPAC dan memberikan hal yang dibutuhkan oleh teman-teman di YPAC tersebut. Kegiatan CSR ini adalah bagian dari kegiatan Culture Day yang merupakan kegiatan perayaan ulang tahun budaya PERWIRA pada tanggal 11 Desember Pelaksanaan Perwira Mengabdi ini serentak dilaksanakan di 8 kota diantaranya adalah Jakarta, Balikpapan, Semarang, Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Perwira Mengajar Merupakan kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh peserta program pendidikan Management Trainee (MT) dalam serangkaian kegiatan Character Building. Pada tahun 2017, kegiatan perwira mengajar dilakukan secara berkelanjutan oleh peserta program pendidikan MT Batch 3 & Batch 4 di SD Negeri Tunas Karya Parongpong dan SDN Mega Mendung Kelas Jauh. Pada kegiatan ini peserta program beraktifitas bersama siswa-siswi menggunakan media story telling, menyanyi dan bermain bersama mainan tradisional nusantara. Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 207

210 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis Perwira Membangun Negeri Merupakan kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh peserta program pendidikan Manager Development Program (MDP) dalam serangkaian kegiatan Business Journey. Setiap peserta program dibagi dalam kelompok untuk menjual masing-masing produknya. Seluruh keuntungan dari hasil penjualan tersebut kemudian digunakan untuk kegiatan CSR Perwira Membangun Negeri. Kegiatan CSR tersebut dilaksanakan di Desa Panyindangan Kecamatan Jatiluhur. Kegiatan CSR yang dilakukan adalah :»» Renovasi Bak Penampungan»» Renovasi MCK & Bak Penampungan»» Pengecetan Madrasah & Majelis»» Pembuatan Gapura»» Kegiatan Ceremony & Liwetan»» Bantuan Lain-Lain CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja MTF senantiasa menjamin hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan amanat perundang-undangan dan peraturan Perusahaan sebagai bentuk kebijakan Perusahaan dalam bidang ketenagakerjaan serta dalam rangka menciptakan hubungan industrial yang harmonis antara Perseroan dengan seluruh insan karyawan. Perhatian dan komitmen yang tinggi dalam kebijakan ketenagakerjaan juga dilaksanakan dengan penguatan struktur K3 maupun implementasinya di lapangan. Rencana Kegiatan 2017 Rencana kegiatan CSR yang terkait dengan ketenagakerjaan pada tahun 2017 adalah melaksanakan pengelolaan SDM dengan menerapkan sistem kesetaraan kesempatan dalam pelaksanaan program rekrutmen, kesempatan kerja dan program-program pengembangan pegawai serta implementasi hubungan industrial. Kegiatan 2017 MTF secara rutin melakukan kegiatan yang terkait dengan K3 setiap tahunnya baik dilakukan dalam lingkup internal maupun eksternal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kepedulian, pengawasan dan penerapan K3 di dalam semua aspek kegiatan sesuai dengan budaya perusahaan. Kesetaraan dan Kesempatan Kerja Perseroan menjamin terpenuhinya hak seluruh karyawan untuk dapat diperlakukan secara adil dan setara. Prinsip kesetaraan ini ditegakkan antara lain melalui pemberian kesempatan kerja bagi setiap gender secara adil, memberikan hak cuti kepada karyawan yang mengambil cuti melahirkan, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan memperoleh peningkatan karir. Bentuk implementasi lainnya yang merepresentasikan prinsip kesetaraan, antara lain diwujudkan melalui pemberian imbal jasa pekerja yang sesuai dengan jenjang karir, tanggung jawab serta kompetensi dan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan dalam rangka pengembangan kompetensi jabatan. Perseroan juga telah memberikan kesempatan kerja yang setara pada proses rekrutmen, tanpa membedakan latar belakang identitas pelamar, seperti identitas agama, suku, kelas sosial, dan gender. Proses rekrutmen yang diselenggarakan Perseroan telah dipastikan tidak bersifat diskriminatif. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan keselamatan menjadi faktor penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan bisnis. MTF berkewajiban untuk memastikan bahwa setiap karyawan dalam melaksanakan tugas tetap berada dalam kondisi yang aman sepanjang waktu. Praktik keselamatan kesehatan kerja (K3) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pegawai. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, MTF memandang konsumen merupakan partner strategis dalam pengembangan usaha baik kini dan di masa mendatang. Untuk itu, MTF memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi tanggung jawab kepada seluruh konsumen setianya. Dalam bidang tanggung jawab terhadap pelanggan dalam memberikan pelayanan dengan menyediakan fasilitas bagi konsumen untuk menyampaikan informasi, pertanyaan, dan keluhan tentang produk. 208

211 Penanganan Keluhan Nasabah Penangangan dan penyelesaian keluhan nasabah dilakukan melalui unit kerja Customer Care & Services di Kantor Pusat maupun Customer Care & Services Officer di setiap kantor cabang dengan koordinasi unit kerja terkait. Nasabah dapat menyampaikan keluhannya melalui berbagai media yang telah disediakan oleh Perseroan untuk mempercepat dan mempermudah nasabah dalam menyampaikan keluhannya, yakni melalui: Jenis Media Keterangan Website Care Center Facebook MTFAutoLoan Google+ MTFAutoLoan Youtube MTF AutoLoan LinkedIn Mandiri Tunas Finance Jumlah Keluhan Nasabah Tahun 2017 Sepanjang tahun 2017, terdapat 229 keluhan yang masuk dengan kategori tertinggi berasal dari kategori collection sebanyak 78 keluhan. Bulan Jumlah Keluhan Jan 53 Feb 22 Mar 22 Apr 12 Mei 12 Jun 5 Jul 18 Agt 14 Sep 28 Oct 18 Nov 14 Des 11 Total 229 Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 209

212 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis 26 Januari 2017 Penyerahan Bantuan Pasca Gempa Aceh memberikan bantuan pascagempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh sebagai bentuk kepedulian MTF bagi masyarakat Aceh setelah musibah yang belum lama terjadi ini. Bantuan diberikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA). 13 April 2017 Aksi Donor Darah Menyambut Hari Kartini Dalam rangka memperingati hari Kartini, MTF kembali menggelar acara donor darah di kantor pusat Graha Mandiri. Dalama acara tersebut, Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo, dan Deputy Direktur MTF Albertus Hendi turut serta mendonorkan darah. Pada kesempatan itu donor darah yang didukung oleh PMI Tangerang berhasil mengumpulkan 72 labu darah dari 120 orang pendaftar. 18 April Mei 2017 Direksi Mengajar di Universitas Andalas Padang MTF menyelenggarakan Program Direksi Mengajar di Universitas Andalas Padang. Dalam kegiatan tersebut Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo menyampaikan kuliah umum bertajuk Mengenal Lebih Jauh Bisnis Pembiayaan di Universitas Andalas Padang. Direksi Mengajar di Universitas Sam Ratulangi Manado Kegiatan Direksi Mengajar dilaksanakan di Universitas Sam Ratulangi, Manado. Sebanyak 191 orang mahasiswa hadir dan menyimak paparan Direktur (MTF) Harjanto Tjitohardjojo saat menyampaikan kuliah umum bertajuk Mengenal Lebih Jauh Bisnis Pembiayaan. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan cinderamata dari Bapak Harjanto Tjitohardjojo, kepada Bapak Dr. Herman Karamoy selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. 210

213 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen 28 Juli 2017 Bantuan Komputer dan Literasi Komputer untuk SD Tunas Karya, Parongpong Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan memajukan pendidikan, (MTF) memberikan bantuan komputer untuk SD Tunas Karya, Parongpong, Jawa Barat. Dalam acara penyerahan bantuan tersebut. Bapak William Francis Indra selaku Deputi Direktur MTF juga berbagi pengetahuan mengenai cara mempergunakan komputer dan mengakses internet atau literasi komputer kepada 45 siswa kelas 4,5 dan 6 serta 10 orang guru. 7 Agustus 2017 Donor Darah dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Kegiatan donor darah sebagai bentuk kegiatan CSR perusahaan. Donor darah diadakan setiap 3 bulan di Head Office. Acara ini diikuti tidak hanya karyawan MTF melainkan dari perusahaan lain yang berkantor di Graha Mandiri. Tata Kelola Perusahaan 1 September 2017 Kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1438 H Mandiri Tunas Finance mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Mandiri Amal Insani dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1438H. Bapak Arya Suprihadi selaku Direktur MTF menyerahkan kurban berupa sapi dalam acara tersebut. Kegiatan menyambut Hari Raya Idul Adha ini juga diadakan serentak di beberapa Kantor Wilayah Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia 26 September 2017 Direksi Mengajar di Universitas Cendrawasih Mandiri Tunas Finance kembali mengadakan kegiatan Direksi Mengajar yang merupakan salah satu dari kegiatan Corporate Social Responsibility perusahaan. Kegiatan CSR ini diadakan di Universitas Cendrawasih diadakan pada tanggal 26 September 2017 di Gedung Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawasih, Jayapura. Bapak Ignatius Susatyo Wijoyo selaku Direktur Utama menjadi pembicara dalam kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100 orang mahasiswa tersebut. 211

214 Kilas Kinerja Laporan Manajemen Profil Perusahaan Tinjauan Pendukung Bisnis 31 Oktober 2017 Direksi Mengajar di Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia kembali mengadakan kegiatan Direksi Mengajar dengan tema Mengenal Lebih Jauh Bisnis Perusahaan Pembiayaan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Harjanto Tjitoharjojo selaku Direktur MTF hadir dan menjadi pembicara pada kegiatan ini. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa S1 sampai S3 IPB dan juga dihadiri oleh Ketua dari Career Development and Alumni Affair (CDA) IPB. 7 Desember 2017 Direksi Mengajar di Universitas Padjajaran kembali mengadakan kegiatan Direksi Mengajar di Teknik Informatika Universitas Padjajaran sebagai bentuk komitmen dalam kegiatan CSR. William Francis Indra selaku Deputi Direktur menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dihadiri 99 mahasiswa dan 9 jajaran pengajar dari Teknik Informatika Universitas Padjajaran. 11 Desember 2017 MTF Peduli Disabilitas Program bertajuk Perwira Mengabdi dilaksanakan serentak di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di 8 kota di Indonesia, yaitu Medan, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar. Dalam program tersebut sejumlah 100 orang karyawan MTF melakukan kegiatan melukis celengan bersama dengan 539 orang penyandang disabilitas. Dalam puncak acara peringatan HUT Budaya Perusahaan yang dilaksanakan di Graha Mandiri, 11 Desember 2017, hadir pula Angkie Yudistia, yang memberikan sharing mengenai bagaimana ia menembus keterbatasan sebagai penyandang tuna rungu dan memberikan inspirasi bagi para karyawan MTF yang hadir dalam acara tersebut 212

215 Halaman ini sengaja dikosongkan

216 Halaman ini sengaja dikosongkan

217 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan tahun 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Maret 2018 Dewan Komisaris Analisis dan Pembahasan Manajemen Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama Tata Kelola Perusahaan Harry Gale Komisaris Direksi Ravik Karsidi Komisaris Independen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Harjanto Tjitohardjojo Direktur Arya Suprihadi Direktur 215

218 Halaman ini sengaja dikosongkan

219 08 Laporan Keuangan

220 Halaman ini sengaja dikosongkan

221 Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements as of 31 December 2017 and for the year then ended with independent auditors report

222

223

224 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi FINANCIAL STATEMENTS AS OF 31 DECEMBER 2017 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan... Independent Auditors Report Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements ***************************

225

226

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*) ANNUAL REPORT AWARD 2014*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*) ANNUAL REPORT AWARD 2013*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

Laporan Tahunan. Strengthening The FoundaTion To Transform

Laporan Tahunan. Strengthening The FoundaTion To Transform 2017 Laporan Tahunan Strengthening The FoundaTion To Transform TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2017 Selamat datang pada dengan tema Strengthening the Foundation to Transform. Tema tersebut dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD ) ANNUAL REPORT AWARD 2015 + ) Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*) ANNUAL REPORT AWARD 2016*) Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA 73111 Tep. (0536) 32225602 Email : bpk@bp-kalteng.com BANK KALTENG PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR PRODUKTIF Selama Tahun 2015 PT. Bank

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indrianto dan

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indrianto dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan yaitu pada perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Perbankan yang akan diteliti terdiri dari Bank Umum

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2015 KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5710). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016 SUSTAINABLE PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET Tbk DAFTAR ISI 8 10 14 18 20 22 23 26 30 34 35 36 38 40 42 42 43 44 44 45 46 50 56 58 60 63 63 64 65 68 68 70 72 72

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20... OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2016 KANTOR PUSAT Jl. RTA Milono No. 12, Palangka Raya Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah - 73111 Telp. (0536) 322 5603 (Hunting) Fax. (0536) 322 6893 website : www.bankkalteng.co.id

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

I. UMUM. Lampiran 1. Daftar Item Checklist Bapepam L-K 2012 Mandatory Diclosure

I. UMUM. Lampiran 1. Daftar Item Checklist Bapepam L-K 2012 Mandatory Diclosure LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Item Checklist Bapepam L-K 2012 Mandatory Diclosure Kriteria Penjelasan I. UMUM 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG SITUS WEB (WEBSITE) EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Jakarta, Maret 2016 1 Agenda Latar Belakang dan Tujuan Sistematika Peraturan Pengaturan

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Assessment GCG PT ABM Investama, Tbk Periode Tahun 2013

Ringkasan Eksekutif Assessment GCG PT ABM Investama, Tbk Periode Tahun 2013 Assessment GCG PT ABM Investama, Tbk Periode Tahun 2013 Ringkasan Eksekutif Assessment GCG PT ABM Investama, Tbk Periode Tahun 2013 Assessment implementasi Good Corporate Governance di PT ABM Investama,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor VIII.G.2 LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DENGAN

Lebih terperinci

buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang

buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang PT Bank Syariah Mandiri Tahunan 2014 1 buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang Disclaimer tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi,

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

Pedoman Tugas Akhir AKL2

Pedoman Tugas Akhir AKL2 Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALSINAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SPR 00 Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 00 PERIKATAN UNTUK REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DENGAN

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5841 KEUANGAN OJK. Bank. Rencana Bisnis. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 17) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH PERATURAN NOMOR IX.C.13: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Umum a. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12 tentang Pedoman

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM ) Balai Kartini Jakarta, 16 Juni 2016 Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada

Lebih terperinci

buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang

buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang PT Bank Syariah Mandiri Tahunan 2014 1 buku ini dicetak menggunakan kertas daur ulang Disclaimer tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi,

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 02 /BL/2007 TENTANG BENTUK DAN

Lebih terperinci

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) Tujuan Komite Audit PT. Bank Central Asia, Tbk dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

2 Salah satu pemanfaatan teknologi internet sebagai media penyampaian informasi adalah dengan memanfaatkan Situs Web (website). Hal ini mengingat Situ

2 Salah satu pemanfaatan teknologi internet sebagai media penyampaian informasi adalah dengan memanfaatkan Situs Web (website). Hal ini mengingat Situ TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 150). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.B.1 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996, Tanggal 17 Januari 1996 Suatu Pernyataan Pendaftaran

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENDAHULUAN 01. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan Bank. Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengatur mengenai keterbukaan

Lebih terperinci