LAPORAN TAHUNAN Menjadi Kebanggaan Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN Menjadi Kebanggaan Indonesia"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN 2013 Menjadi Kebanggaan Indonesia

2 daftar isi 06 KILAS KINERJA Ikhtisar Kinerja Ikhtisar Keuangan 14 Perkembangan Kinerja Keuangan 18 Strategi Bisnis Kontribusi Kepada Negara 21 Tindakan Korporasi Tahun LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 24 Laporan Dewan Komisaris 30 Laporan Direksi 40 PROFIL PERUSAHAAN 42 Identitas Perusahaan 44 Riwayat Perusahaan 48 Bidang Usaha 49 Jejak Langkah 52 Testimoni 55 Peristiwa Penting Peringkat Perusahaan 60 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan 62 Struktur Organisasi 63 Struktur Grup Perusahaan 64 Profil Dewan Komisaris 67 Profil Direksi 70 Pejabat Senior 71 Struktur Pemegang Saham 72 Komposisi Pemegang Saham 74 Ikhtisar Obligasi dan Medium Term Notes 75 Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi 75 Kepemilikan Saham Masyarakat 75 Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi atau Perusahaan Publik 75 Kronologis Pencatatan Saham 76 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek 80 Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat Efek 80 Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal 81 Sumber Daya Manusia 91 Penghargaan dan Sertifikasi

3 92 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 94 Tinjauan Ekonomi 94 Tinjauan Industri 101 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 104 Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan 104 Laporan Posisi Keuangan 112 Laporan Laba Rugi 116 Laporan Arus Kas 120 Likuiditas Dan Solvabilitas 121 Tingkat Rasio Kolektibilitas Piutang Perusahaan 122 Struktur Modal Perusahaan Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal 125 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 125 Perubahan Material Atas Pendapatan 125 Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha Atau Pendapatan Bersih 125 Informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan 126 Prospek usaha 127 Perbandingan Target Dan Realisasi 129 Proyeksi Rencana Jangka Panjang 130 Aspek Pemasaran 133 Kebijakan Dividen 134 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 134 Informasi Material Perusahaan 135 Transaksi Afiliasi Dan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan 138 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan Dan Dampak Terhadap Laporan Keuangan 138 Ikhtisar Kebijakan Akuntasi Yang Signifikan 138 Aset dan Liabilitas Keuangan 143 Penjabaran mata uang asing 144 Kas dan setara kas 144 Piutang Pembiayaan Konsumen 145 Investasi neto dalam sewa pembiayaan 146 Cadangan kerugian penurunan nilai 146 Beban dibayar dimuka 146 Aset tetap dan penyusutan 148 Perpajakan 149 Imbalan kerja 150 Saham 150 Dividen 150 Laba Per saham 150 Surat berharga yang diterbitkan 150 Transaksi dengan pihakpihak berelasi 151 Transaksi dengan pihakpihak berelasi (lanjutan) 152 Pengakuan pendapatan dan beban 152 Segmen Operasi 153 Kebijakan Akuntansi Yang Berhubungan Dengan Imbalan Kerja 1

4 156 TATA KELOLA PERUSAHAAN Implementasi Tata Kelola Perusahaan 160 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan 162 Struktur Tata Kelola Perusahaan 162 Rapat Umum Pemegang Saham 166 Informasi Pemegang Saham Dan Pengendali Utama 167 Dewan Komisaris 177 Komite Dibawah Dewan Komisaris (Komite Audit) 184 Komite Nominasi Dan Remunerasi 185 Direksi 199 Komite di bawah Direksi 202 Sekretaris Perusahaan 215 Pengadaan Barang Dan Jasa 215 Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan jasa 218 Manajemen Risiko 221 Pengelolaan Risiko Melalui Aktifitas Operasional 226 Sistem Pengendalian Intern 226 Pengendalian Keuangan dan Operasional 226 Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal 227 Perkara Penting yang dihadapi Perusahaan 233 Informasi Sanksi Adminstratif 233 Akuntan Eksternal 234 Kode Etik Dan Pakta Integritas 239 Ketaatan Sebagai Perusahaan Pembiayaan 240 Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) Dan Pencegahan Praktik Pencucian Uang 243 Keanggotaan Organisasi 243 Media Informasi 246 Praktik Bad Corporate Governance 247 Kepatuhan Pajak 247 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 249 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Perlindungan Konsumen 250 Teknologi Informasi 205 Penyerahan Laporan Keuangan Berkala 206 Publikasi Informasi Perusahaan 207 Audit Internal 237 Uraian Tentang Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan Atau Manajemen 237 Sistem Pelaporan Pelanggaran

5 260 JARINGAN KANTOR CABANG 266 PETA JARINGAN KANTOR CABANG 268 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Mandiri Tunas Finance 270 LAPORAN KEUANGAN 273 Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 3

6 Menjadi Kebanggaan Indonesia 4 Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan oleh Mandiri Tunas Finance guna mencapai kinerja yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan prima dan memuaskan bagi masyarakat luas maupun bangsa. Dengan memberikan kualitas kredit yang baik kepada konsumen, Mandiri Tunas Finance yakin dapat meraih 3 besar perusahaan multifinance terbesar di Indonesia. Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi tersebut, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional yang diwujudkan dalam kontribusi pembayaran pajak, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta pembukaan lapangan kerja baru. Dengan peran tersebut, Perseroan telah mengambil satu langkah maju untuk menjadi kebanggaan Indonesia.

7 Pendapatan Usaha 5 1,17T Laba Komprehensif Tahun Berjalan 176M Total Aset 5,64T

8 kilas kinerja 2013

9

10 Ikhtisar Kinerja Pembiayaan Baru Pembiayaan baru tahun 2013 mencapai Rp11,6 triliun meningkat Rp3,2 triliun atau 39% dari tahun 2012 sebesar Rp8,3 triliun. 11,6triliun Total Pendapatan Total Pendapatan tahun 2013 mencapai Rp1,2 triliun meningkat Rp325 miliar atau 39% dari tahun 2012 sebesar Rp841 miliar. 39% 39% Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola di tahun 2013 mencapai Rp15,0 triliun meningkat Rp3,9 triliun atau 35% dari tahun 2012 sebesar Rp11,1 triliun. 15,0triliun 35% 1,2triliun Investasi Neto dalam Sewa Pembiayaan yang dikelola Pendapatan lain-lain Pendapatan lain-lain di tahun 2013 mencapai Rp239,4 miliar atau naik sebesar 33% dari tahun 2012 sebesar Rp180,1 miliar 33% Investasi Neto dalam Sewa Pembiayaan yang dikelola tahun 2013 mencapai Rp619,7 miliar meningkat Rp290,2 miliar atau 88% dari tahun 2012 sebesar Rp329,5 miliar. 88% 239,4miliar 619,7miliar

11 Ikhtisar Kinerja 2013 Jumlah Konsumen Jumlah konsumen tumbuh 23% dari konsumen di tahun 2012 menjadi konsumen di tahun konsumen Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas tahun 2013 meningkat 16,3% dari 25,1% di tahun 2012 menjadi 29,1% 29,1% 23% 16% Jumlah Jaringan Kantor Cabang Jaringan Kantor Cabang di tahun 2013 sebanyak 77 cabang, meningkat 13% dari tahun 2012 sebanyak 68 cabang. 77kantor cabang Nilai Pembiayaan Mobil Baru Pembiayaan mobil baru tahun 2013 mencapai Rp10,1 triliun meningkat Rp3,6 triliun atau 56% dari tahun 2012 sebesar Rp6,5 triliun. 13% 56% 9 keterangan: jika dihitung berdasarkan saldo ekuitas awal tahun ditambah akhir tahun dibagi dua, kenaikan yang diperoleh sebesar 17,1% dari 24,8% di tahun 2012 menjadi 28,9% di tahun 2013 Imbal Hasil Aset 10,1triliun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Imbal Hasil Aset di tahun 2013 mencapai 4,5% atau meningkat sebesar 4% dari tahun 2012 sebesar 4,3%. 4% Laba Komprehensif Tahun Berjalan tahun 2013 mencapai Rp176 miliar meningkat Rp59 miliar atau 51% dari tahun 2012 sebesar Rp117 miliar. 51% 4,5% 176miliar

12 Ikhtisar Keuangan Ikhtisar keuangan tahun 2013 dan 2012 dibawah ini diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited). Sedangkan ikhtisar keuangan tahun 2011 diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network). Laporan Posisi Keuangan Dalam jutaan Rupiah Uraian ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi neto dalam sewa pembiayaan Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Tagihan kelebihan pajak Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak kini Beban yang masih harus dibayar Pinjaman bank Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas imbalan kerja karyawan TOTAL LIABILITAS

13 Ikhtisar Keuangan Dalam jutaan Rupiah Uraian Dalam 2011 jutaan Rupiah EKUITAS 11 Modal Disetor Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS Laporan Laba Rugi Komprehensif Dalam jutaan Rupiah Uraian PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Bunga Lain-lain neto TOTAL PENDAPATAN BEBAN Beban keuangan ( ) ( ) ( ) Gaji dan tunjangan ( ) ( ) (98.024) Beban umum dan administrasi ( ) ( ) (77.836) Penyisihan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) TOTAL BEBAN ( ) ( ) ( ) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK (60.791) (39.001) (25.059) LABA TAHUN BERJALAN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)

14 Ikhtisar Keuangan Rasio-Rasio Keuangan Utama Uraian PROFITABILITAS Imbal Hasil Aset 3,52% 2,95% 2,28% Imbal Hasil Aset* 4,73% 3,94% 3,15% Imbal Hasil rata-rata Aset* 4,45% 4,27% 2,83% Imbal Hasil Ekuitas 28,98% 24,76% 16,86% Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 29,14% 25,05% 16,92% Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 20,68% 19,17% 19,28% ASET PRODUKTIF Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** Piutang Bermasalah Kelolaan 1,16% 1,23% 1,09% LIKUIDITAS Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) 0,88 0,88 0,88 Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 7,20 7,30 7,53 Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali) 6,45 6,50 7,03 PERTUMBUHAN Pertumbuhan Pendapatan 38,66% 24,06% 57,53% Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 51,28% 77,20% (6,46%) Pertumbuhan Aset 28,52% 24,79% 55,84% Pertumbuhan Liabilitas 28,31% 24,33% 64,35% Pertumbuhan Ekuitas 30,03% 28,26% 12,15% RASIO LAINNYA Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan 20,33% 18,49% 13,40% Laba Komprehensif Tahun Berjalan/ Pendapatan 15,11% 13,86% 9,70% Rasio Efisiensi Biaya 45,48% 45,73% 46,51% Keterangan: * menggunakan perhitungan laba sebelum pajak. ** dalam Jutaan Rupiah. *** Gearing Ratio.

15 Ikhtisar Keuangan Informasi Lainnya Uraian PEMBIAYAAN BARU (Dalam Unit) Mobil Baru Mobil Bekas Sepeda Motor JUMLAH PEMBIAYAAN BARU PEMBIAYAAN BARU (Dalam Jutaan Rupiah) Mobil Baru Mobil Bekas Sepeda Motor JUMLAH PEMBIAYAAN BARU PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Unit) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Jutaan Rupiah) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Unit) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Jutaan Rupiah) JUMLAH KONSUMEN JUMLAH KARYAWAN JUMLAH JARINGAN USAHA

16 Perkembangan Kinerja Keuangan Total Pembiayaan Baru Pembiayaan Mobil Baru Rp Juta Unit Rp Juta Unit ,590, , Jumlah (Rp Juta) Unit Pembiayaan Mobil Bekas Jumlah (Rp Juta) Unit Pembiayaan Sepeda Motor Rp Juta Unit Rp Juta Unit Jumlah (Rp Juta) Unit Jumlah (Rp Juta) Unit

17 Perkembangan Kinerja Keuangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Rp Juta Rp Juta Jumlah Ekuitas Rp Juta Jumlah Pendapatan Rp Juta Laba Komprehensif Tahun Berjalan Jumlah Konsumen Rp miliar

18 Perkembangan Kinerja Keuangan Jumlah Karyawan Piutang Pembiayaan Bermasalah % % 1,23% 1,16% % % % Imbal Hasil Rata-rata Aset dan Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas 4,50% 4,00% 4,27 4,45 29,14 35,00% 30,00% Pendapatan Lain-lain Rp Juta ,09% ,50% 25,05 25,00% ,00% 20,00% 16, % 15,00% 2, ,00% 10,00% Imbal Hasil Rata-rata Aset* (%) Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (%) *menggunakan perhitungan laba sebelum pajak

19 Perkembangan Kinerja Keuangan Likuiditas dan Solvabilitas Rasio Efisiensi Biaya 0,90 9,00 50,00% 0,88 0,88 0,88 0,88 8,00 40,00% 7,53 7,30 7,20 0,85 7,00 30,00% 0,83 6,00 20,00% 0,80 5,00 10,00% Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) Rasio Efisiensi Biaya (%) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) Jumlah Piutang Pembiayaan Kelolaan Rasio Biaya Overhead Dibandingkan dengan pendapatan (%) Jumlah Jaringan Usaha , ,94 45, ,86 45, , Rp Juta Hasil Pemeringkatan* id A AA id id AA Keterangan: * berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pefindo

20 Strategi Bisnis Meningkatkan portofolio bisnis pembiayaan mobil baru, dimana pada tahun 2013 nilai pembiayaan mobil baru Perseroan mencapai 87% dari total pembiayaan baru Perseroan; Memperluas jaringan kantor cabang dengan membuka 9 (sembilan) kantor cabang baru di tahun 2013 yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II di Pulau Sumatera, sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah jaringan cabang Perseroan sebanyak 77 kantor cabang; 3. Menjalin dan memperluas kerjasama dengan hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor, main dealer dan showroom di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan; 4. Meningkatkan porsi pembiayaan dalam skala besar (fleet financing) khususnya dengan menggarap customer based Bank Mandiri baik dari segmen corporate maupun commercial banking terutama nasabah-nasabah anchor client dan value chain-nya; 5. Selektif dalam memberikan pembiayaan alat-alat berat, saat ini Perseroan lebih memfokuskan pembiayaan alat berat bagi industri transportasi dan infrastruktur yang memenuhi kriteria tertentu; 6. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis baik dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sesama Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk mengoptimalkan dukungan pendanaan, ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan; 7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit atau keuntungan bagi konsumen Perseroan.

21 Kontribusi Kepada Negara Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi tersebut, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional, yang antara lain diwujudkan dalam : 1. Kontribusi dalam pembayaran pajak. Selama tahun 2013, kontribusi pembayaran pajak oleh Perseroan kepada Negara sebesar Rp ,- yang terdiri dari : Kantor Asal Pajak Jumlah (Rp) PUSAT PPh Badan PPN DAERAH PPh Witholding PBB Total Turut mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan kendaraan niaga kepada konsumen UMKM sebanyak unit kendaraan jenis Pick Up atau 85% dari total jumlah unit kendaraan niaga yang telah dibiayai oleh Perseroan sepanjang tahun Dengan menyalurkan pembiayaan kendaraan jenis Pick Up tersebut, dapat lebih menunjang transportasi dan operasional dari bisnis UMKM yang dimiliki oleh konsumen Perseroan dan diharapkan dapat mengembangkan bisnis UMKM tersebut. 19 0,09% 4,36% 10,99% 2013 Pick Up - 30,876 Unit Light Commercial Vehicle - 4,013 Unit Heavy Commercial Vehicle - 1,592 Unit Heavy Equipment - 32 Unit 84,56%

22 Kontribusi Kepada Negara Membuka lapangan kerja baru. Pada tahun 2013, Perseroan telah membuka 9 kantor cabang baru yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II atau Kabupaten. Dengan dibukanya kantor-kantor cabang baru tersebut serta seiring dengan peningkatan volume bisnis pembiayaan Perseroan, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan meningkat sebanyak 422 orang dari orang di tahun 2012 menjadi orang di tahun Ekspansi bisnis Perseroan tersebut telah membuka lapangan kerja baru khususnya disekitar lokasi kantor cabang baru Perseroan. Jumlah Karyawan

23 Tindakan Korporasi Tahun Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pada tanggal 16 Mei 2013, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham dengan hasil keputusan antara lain yaitu menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2012 untuk pembagian dividen tunai sebesar 15% (lima belas persen) dan untuk laba ditahan sebesar 85% (delapan puluh lima persen), menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2013, pemberian tantieme kepada Dewan Komisaris dan Direksi, memberikan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013, dan persetujuan untuk mengalihkan dan/atau menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang untuk mendapat pendanaan baru. 2. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Pada tanggal 28 Mei 2013, Perseroan telah mendapat surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2013 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp ,- (lima ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas Seri A sebesar Rp ,- (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 3 tahun dan Seri B sebesar Rp ,- (tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 4 tahun. Dalam menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ini, Perseroan telah mendapat hasil pemeringkatan id AA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). 3. Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham Pemegang saham Perseroan melalui Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham telah mengambil keputusan yang antara lain memutuskan untuk memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan penambahan asset pada tahun 2013 sebesar Rp ,- (empat ratus miliar Rupiah) sebagai tambahan jaminan hutang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan. Keputusan pemegang saham tersebut dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 35 tanggal 19 Desember 2013, dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. 4. Pelunasan Obligasi VI Seri B Tahun 2011 Perseroan melakukan pelunasan Obligasi VI Seri B Tahun 2011 sebesar Rp ,- (lima puluh dua miliar Rupiah) pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 19 Mei

24 laporan dewan komisaris dan direksi

25

26 Laporan Dewan Komisaris 24 Anton Setiawan Komisaris Utama

27 Laporan Dewan Komisaris Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan secara disiplin terhadap parameter-parameter yang telah ditetapkan oleh manajemen. Proses pengawasan dilakukan secara proaktif dengan berlandaskan prinsip good corporate governance. Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang terhormat, Perekonomian global selama tahun 2013 yang cenderung melambat dan terjadi volatilitas di pasar modal maupun pasar uang tercermin juga pada kinerja makro domestik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,78% melambat dibandingkan tahun 2012 yang tumbuh 6,23%. Inflasi meningkat menjadi 8,38% akibat pengurangan Bahan Bakar Minyak bersubsidi, kenaikan Upah Minimum Propinsi serta Tarif Dasar Listrik. Nilai tukar Rupiah juga terdepresiasi sangat tajam hingga ke posisi diatas Rp12.000,-. Tekanan inflasi dan pelemahan Rupiah mendorong peningkatan BI Rate hingga 175 bps sepanjang tahun 2013 menuju level 7,5% yang pada akhirnya mendorong kenaikan suku bunga kredit perusahaan pembiayaan. Ditengah kondisi ekonomi yang belum kondusif tersebut, manajemen Perseroan terus berupaya untuk mencapai pertumbuhan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan di awal tahun. 25 Penilaian Kinerja Manajemen Dengan berbagai tantangan kondisi ekonomi tersebut, Perseroan berhasil membukukan beberapa pencapaian penting. Pertumbuhan laba bersih Perseroan tahun 2013 mencapai 51% menjadi Rp176 miliar. Total new disbursement tahun 2013 mencapai Rp11,59 triliun atau 97% dari total target new disbursement tahun Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp15,6 triliun meningkat 37% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp11,4 triliun. Selain itu, total fee based income meningkat 32% di tahun 2013 menjadi Rp238 miliar dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi jasa pembiayaan. Perseroan juga mencatat peningkatan rasio keuangan utama seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas yang mencapai 29,14%, rasio imbal hasil rata-rata aktiva yang telah mencapai 4,45% dan rasio efisiensi biaya yang semakin membaik menjadi 45,59%.

28 Laporan Dewan Komisaris 26 Di tengah pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran, manajemen tetap dapat fokus menjaga tingkat piutang pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan), dimana Perseroan berhasil menjaga tingkat NPL dalam nilai yang wajar yaitu di level 1,16%, lebih baik dari tahun 2012 sebesar 1,22%. Selain itu, Debt Equity Ratio (DER) Perseroan dapat dipertahankan di level 6,45 kali di tengah ketatnya likuiditas perbankan sepanjang tahun Dalam meningkatkan kinerja di tahun 2013, manajemen juga senantiasa memperbaiki business process, pengembangan organisasi, memperluas jaringan pemasaran baru serta meningkatkan fasilitas, benefit dan pelayanan bagi konsumen untuk menjaga loyalitas konsumen Perseroan. Dewan Komisaris memandang manajemen Perseroan telah melakukan berbagai improvement di semua unit kerja, meliputi keuangan, operasional, collection, marketing dan kredit. Dengan berbagai pencapaian dan langkah-langkah yang telah dilakukan manajemen di tahun 2013, Dewan Komisaris meyakini pertumbuhan bisnis dan laba yang dihasilkan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Terkait dengan pencapaian dan perbaikan business process tersebut, Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan secara disiplin terhadap parameter-parameter yang telah ditetapkan oleh manajemen. Proses pengawasan dilakukan secara proaktif dengan berlandaskan prinsip good corporate governance yang difokuskan pada pengendalian internal, penguatan risk management, dan peningkatan kinerja keuangan. Dewan Komisaris terus mengarahkan agar manajemen senantiasa melakukan berbagai perbaikan dengan melihat perkembangan industri pembiayaan. Dewan Komisaris juga menegaskan kepada manajemen untuk selalu mengutamakan kualitas kredit dan proses kredit harus dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam rangka melaksanakan pengawasan, maka sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris telah melakukan pertemuan berkala setiap bulan dan pertemuan gabungan dengan Direksi maupun Komite Audit untuk membahas perkembangan kinerja operasional maupun kebijakan strategis yang telah atau akan dijalankan oleh Perseroan. Komite Audit telah berperan penting dalam membantu tugas-tugas pengawasan Dewan Komisaris terutama dalam penelaahan laporan keuangan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Perseroan. Sejalan dengan volume transaksi pembiayaan yang semakin meningkat setiap tahun, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada manajemen untuk mengoptimalkan proses pengendalian risiko secara sentralisasi yang melibatkan 3 lini pertahanan (three lines of defense) yaitu masing-masing unit kerja sebagai first line of defense, unit kerja Risk Management dan Compliance sebagai second line of defense dan unit kerja Internal Audit sebagai third line of defense. Hal ini untuk mencegah terjadinya fraud di semua unit kerja. Guna menjaga kualitas kredit yang sehat serta mematuhi peraturan perundangundangan, Dewan Komisaris senantiasa menyarankan manajemen untuk memastikan pelaksanaan system manajemen risiko serta pengendalian internal dengan baik dan harus semakin ditingkatkan.

29 Laporan Dewan Komisaris Dengan melihat pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan selama tahun 2013 serta pengelolaan perusahaan oleh manajemen, Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen Perseroan telah mencapai target-target yang telah ditetapkan sebagaimana ditentukan dalam business plan tahun 2013 yang telah disetujui oleh para pemegang saham yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. Pandangan atas Prospek Usaha yang disusun Manajemen Tahun 2014 merupakan tahun krusial secara ekonomi dan politik dengan berbagai tantangan eksternal dan internal yang harus dihadapi seiring dengan di tahun 2014 akan berlangsung pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden. Volatilitas pasar uang dan pasar modal diperkirakan masih akan mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri. Likuiditas di perbankan masih akan ketat dan penyesuaian BI Rate masih mungkin terjadi. Beberapa regulasi baru baik yang telah diberlakukan maupun yang akan diberlakukan oleh regulator perlu diantisipasi lebih dini dampaknya oleh manajemen. Oleh sebab itu, terhadap prospek usaha dan rencana bisnis yang akan dijalankan oleh manajemen ditahun 2014, Dewan Komisaris berkomitmen untuk terus memperkuat fungsi pengawasan dan tindakan antisipatif terhadap potensi penurunan kualitas kredit dalam rangka mencapai target perolehan laba dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan (sustainable). Dewan Komisaris percaya bahwa business plan 2014 yang telah disusun oleh manajemen secara optimis telah mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, pertumbuhan industri otomotif, kapasitas yang dimiliki oleh Perseroan, dan tetap mengutamakan kualitas pencairan kredit yang baik. 27 Dewan Komisaris berharap penguatan risk management, good corporate governance, optimalisasi internal control serta pengembangan potensi sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan secara berkelanjutan agar menjadi pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam mencapai target 3 besar perusahaan pembiayaan di Indonesia pada tahun Dengan adanya komitmen yang kuat dari manajemen untuk penyempurnaan kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan konsumen, penerapan good corporate governance, implementasi budaya kerja Perwira serta pengendalian biaya yang efektif dapat meningkatkan daya saing Perseroan di bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Beberapa hal yang tetap harus diperhatikan dan secara terus menerus dilakukan dalam masa yang akan datang antara lain adalah : 1. Melakukan penyaluran pembiayaan dengan tetap berhati-hati (prudent financing) dengan mempertimbangkan risiko yang terukur, sehingga kualitas portfolio dapat terjaga dengan baik. 2. Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan jaringan dealer dan Agen Pemegang Merek kendaraan bermotor. 3. Senantiasa meninjau dan menyempurnakan kebijakan atas pengelolaan operasional Perseroan.

30 Laporan Dewan Komisaris 28 Disamping itu, dengan kinerja yang selalu tumbuh setiap tahun, Perseroan telah menjadi salah satu Perusahaan Anak Bank Mandiri yang sangat diharapkan berperan penting dalam memberikan kontribusi pertumbuhan grup usaha Bank Mandiri dan juga menjadi leading multifinance di Indonesia. Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, Perseroan dapat menciptakan nilai tambah bagi kesejahteraan karyawannya serta para pemangku kepentingan lainnya. Perubahan Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama tahun 2013, komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak mengalami perubahan sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diadakan pada tanggal 16 Mei Apresiasi Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Perseroan dan juga kepada konsumen serta mitra kerja Perseroan atas loyalitasnya dan kerjasamanya yang baik selama ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Direksi atas pencapaian yang diraih di tahun Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga disampaikan kepada para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Direksi Perseroan. Dewan Komisaris berkeyakinan Perseroan dapat meraih kesuksesan yang lebih baik di masa mendatang. Jakarta, 17 Maret 2014 Dewan Komisaris Anton Setiawan Komisaris Utama Sarastri Baskoro Komisaris Hanifah Purnama Komisaris Independen

31 Laporan Dewan Komisaris 29 Anton Setiawan Komisaris Utama Sarastri Baskoro Komisaris Hanifah Purnama Komisaris Independen

32 Laporan Direksi 30 PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN TAHUNAN 2013 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama

33 Laporan Direksi Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif tersebut secara langsung turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan di tahun 2013 yang pencapaiannya didukung dengan beberapa langkah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi usaha dan kebijakan strategis Perseroan. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang Terhormat, Perekonomian Indonesia di tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat tersebut pada gilirannya mendorong menurunnya permintaan atas produk komoditas yang berpengaruh pada stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenaikan harga BBM bersubsidi, penyesuaian suku bunga Bank Indonesia, dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, dengan kondisi ekonomi yang masih belum stabil, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 masih mampu tumbuh sebesar 5,78% dan tertinggi diantara negara-negara ASEAN. 31 Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang cukup sulit tersebut, Direksi tetap optimis kinerja Perseroan di tahun 2013 dapat lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan untuk mencapai target-target bisnis yang telah ditetapkan di awal tahun Kualitas kredit yang baik tetap menjadi perhatian utama di tahun 2013 dalam proses pencairan kredit kepada konsumen. Adapun perkembangan kinerja Perseroan selama tahun 2013 dapat kami laporkan sebagai berikut :

34 Laporan Direksi 32 Kinerja Perseroan Tahun 2013 Pertumbuhan piutang industri pembiayaan di tahun 2013 mencapai 15% dari Rp302 triliun di tahun 2012 menjadi Rp348 triliun di tahun Peningkatan piutang pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan konsumen yang mencapai 64%, sewa guna usaha sebesar 34%, sedangkan sisanya sebesar 2% berasal dari anjak piutang dan kartu kredit. Pertumbuhan industri pembiayaan ini juga didukung oleh pertumbuhan industri otomotif, khususnya penjualan mobil baru dimana pada tahun 2013 penjualan mobil baru mencatat rekor tertinggi penjualan sebanyak unit (Gaikindo, Desember 2013) atau meningkat 10% dibandingkan penjualan mobil baru di tahun 2012 sebanyak unit. Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif tersebut secara langsung turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan di tahun 2013 yang pencapaiannya didukung dengan beberapa langkah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi usaha dan kebijakan strategis Perseroan, yang meliputi: 1. Meningkatkan portofolio bisnis pembiayaan mobil baru, dimana pada tahun 2013 nilai pembiayaan mobil baru Perseroan mencapai 87% dari total pembiayaan baru Perseroan; 2. Memperluas jaringan kantor cabang dengan membuka 9 (sembilan) kantor cabang baru di tahun 2013 yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II di Pulau Sumatera, sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah jaringan cabang Perseroan sebanyak 77 kantor cabang; 3. Menjalin dan memperluas kerjasama dengan hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor, main dealer dan showroom di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan; 4. Meningkatkan porsi pembiayaan dalam skala besar (fleet financing) khususnya dengan menggarap customer based Bank Mandiri baik dari segmen corporate maupun commercial banking terutama nasabah-nasabah anchor client dan value chain-nya; 5. Selektif dalam memberikan pembiayaan alat-alat berat, saat ini Perseroan lebih memfokuskan pembiayaan alat berat bagi industri transportasi dan infrastruktur yang memenuhi kriteria tertentu;

35 Laporan Direksi 6. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis baik dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sesama Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk mengoptimalkan dukungan pendanaan, ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan; 7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit atau keuntungan bagi konsumen Perseroan. Dengan penerapan strategi dan kebijakan strategis tersebut, kinerja keuangan Perseroan terus tumbuh dan meningkat secara signifikan. Beberapa indikator pertumbuhan kinerja Perseroan di tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sepanjang tahun 2013 sebesar Rp11,59 triliun, meningkat 39% dibandingkan pembiayaan baru di tahun 2012 sebesar Rp8,35 triliun. Pembiayaan baru tersebut mencapai 97% dari target pembiayaan baru yang ditetapkan di tahun 2013 yaitu sebesar Rp12 triliun. Belum tercapainya target pembiayaan tersebut disebabkan antara lain karena semakin ketatnya persaingan bisnis diantara perusahaan pembiayaan dan dipengaruhi juga oleh faktor kenaikan suku bunga Bank Indonesia. 2. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan di tahun 2013 mencapai sebesar Rp15,6 triliun, meningkat 37% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp11,4 triliun. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan volume pembiayaan di tahun Piutang pembiayaan yang dikelola tersebut mencapai 96% dari target piutang pembiayaan yang dikelola di tahun 2013 sebesar Rp16,3 triliun. 3. Perseroan meraih total pendapatan di tahun 2013 sebesar Rp1,17 triliun, meningkat 39% dibandingkan total pendapatan di tahun 2012 sebesar Rp841 miliar. Total pendapatan tersebut mencapai 114% dari target total pendapatan di tahun 2013 sebesar Rp1,02 triliun. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan dari pembiayaan konsumen di tahun 2013 memberikan kontribusi pendapatan terbesar yaitu sebesar Rp860 miliar atau meningkat 35% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2012 sebesar Rp638 miliar, diikuti sewa guna usaha (sewa pembiayaan) sebesar Rp60 miliar atau meningkat signifikan 263% dibandingkan pendapatan sewa guna usaha (sewa pembiayaan) di tahun 2012 sebesar Rp17 miliar, dan sisanya berasal dari pendapatan bunga dan lain-lain. 33

36 Laporan Direksi Di tahun 2013, Perseroan juga berhasil mencatatkan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp176,3 miliar, melebihi dari target laba tahun berjalan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp150 miliar atau 118%. Pencapaian laba tahun berjalan ini tumbuh 51% dibandingkan laba tahun berjalan tahun 2012 sebesar Rp116,5 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan ini seiring dengan peningkatan pendapatan baik pendapatan pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan. 5. Total aset Perseroan di tahun 2013 mencapai Rp5,6 triliun, atau tumbuh 29% dari tahun 2012 sebesar Rp4,3 triliun. Pertumbuhan ini berhasil melampaui dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp4,4 triliun atau 128%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan peningkatan volume pembiayaan konsumen. 6. Tingkat piutang pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) Perseroan tahun 2013 dapat dijaga di tingkat yang wajar di level 1,16%, menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,23%. Tingkat pencapaian NPL ini 94% dari target NPL tahun 2013 sebesar 1,09%. Penurunan NPL ini sejalan dengan penerapan manajemen risiko yang komprehensif dan proses penagihan piutang bermasalah yang cukup baik. Disamping itu, di tahun 2013 Perseroan juga telah berhasil mencapai seluruh target-target strategis atau Key Initiatives yang telah ditentukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai induk perusahaan bagi masing-masing perusahaan anaknya, yaitu pencapaian target profitabilitas dan target piutang pembiayaan yang dikelola. Selain itu, dengan key initiatives yang telah dilaksanakan oleh Perseroan selama tahun 2013 antara lain perluasan jaringan pemasaran dan peningkatan penetrasi kepada existing dealer maupun meningkatkan coverage dealer, Perseroan pada akhir tahun 2013 dapat mencapai market share di segmen mobil baru sebesar 10% melebihi target yang ditetapkan sebesar 7%. Perseroan juga mencapai peningkatan pencairan kredit kepada konsumen fleet yang menjadi nasabah Bank Mandiri sebesar Rp385 miliar pada akhir tahun Pencapaian kinerja Perseroan tersebut tidak terlepas dari kendala dan tantangan yang terjadi tahun Kendala dan tantangan usaha yang dihadapi oleh Perseroan selama tahun 2013 antara lain adalah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dimana selama tahun 2013 Bank Indonesia telah menaikkan 5 (lima) kali suku bunga acuan mulai dari 5,75% hingga menjadi 7,50% serta adanya fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang mencapai Rp12.189,- pada akhir tahun 2013.

37 Laporan Direksi Kondisi-kondisi tersebut antara lain menyebabkan ketatnya likuiditas yang memaksa perusahaan pembiayaan harus menyesuaikan selling rate dengan kenaikan BI Rate dan juga menyebabkan kenaikan harga komponen kendaraan bermotor yang pada akhirnya meningkatkan harga jual beberapa merek kendaraan bermotor. Namun demikian, kondisi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sumber pendanaan Perseroan karena sumber pendanaan Perseroan sebagian besar berasal dari joint financing dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selain itu untuk menghadapi kendala dan tantangan tersebut, Perseroan telah memiliki kebijakan-kebijakan strategis agar kinerja Perseroan dapat terus tumbuh. Sumber Daya Manusia Selain faktor sumber pendanaan dan ketersediaan unit kendaraan, faktor penting lainnya bagi perusahaan pembiayaan adalah kualitas sumber daya manusia. Di tahun 2013, Perseroan terus meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia dilakukan baik melalui pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal secara intensif dan berkelanjutan. Salah satunya dengan melaksanakan program strategis yaitu Managers Development Program (MDP) yang di tahun 2013 ini adalah merupakan tahun ke 2 sejak pertama kalinya dijalankan di tahun Program MDP tersebut bertujuan untuk kaderisasi caloncalon manager profesional yang pesertanya diseleksi dari internal pegawai Perseroan untuk mengikuti masa pendidikan dalam jangka waktu tertentu sehingga pada akhirnya diharapkan mampu mendukung perkembangan dan kinerja Perseroan ditahun-tahun mendatang. 35 Direksi berkomitmen untuk melaksanakan Program MDP ini setiap tahun agar kompetensi sumber daya manusia dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan insan-insan Perseroan yang berkualitas, profesional dan berdedikasi tinggi untuk memberikan kontribusi yang terbaik kepada Perseroan. Prospek Usaha Berdasarkan asumsi data penjualan mobil oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) diperkirakan tahun 2014 penjualan mobil mencapai 1,2 juta 1,3 juta unit atau relatif stagnan dibandingkan dengan tahun Asumsi tersebut sangat di pengaruhi antara lain oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum stabil, tingkat inflasi, fluktuasi nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan kenaikan suku

38 Laporan Direksi 36 bunga Bank Indonesia. Meskipun demikian, Perseroan tetap optimis dan berkeyakinan bahwa di tahun 2014, peluang bisnis Perseroan akan tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan industri. Optimisme Perseroan ini didukung antara lain oleh masih akan tetap meningkatnya daya beli masyarakat seiring makin bertambahnya populasi keluarga kelas menengah yang juga didukung dengan banyaknya produksi varian kendaraan baru dengan harga yang kompetitif, adanya program marketing dealer yang menarik serta mulai dipasarkannya berbagai mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC) dengan harga yang terjangkau. Kondisi transportasi umum baik di kota besar maupun di daerah-daerah yang belum memadai juga menjadi salah satu faktor yang akan meningkatkan permintaan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Selain itu, sektor industri transportasi dan infrastruktur yang terus berkembang akan menjadi potensi market bagi Perseroan dalam mengembangkan bisnis fleet dan alat berat. Di tahun 2014, Perseroan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp16 triliun atau meningkat 38% dibandingkan pencapaian pembiayaan baru tahun 2013 sebesar Rp11,59 triliun. Perseroan telah mencanangkan target untuk menjadi 3 besar perusahaan pembiayaan di Indonesia pada tahun 2014 dari sisi total pembiayaan baru. Dengan dukungan sumber pendanaan yang berkelanjutan, jaringan kantor cabang yang semakin luas, hubungan yang baik dengan jaringan dealer nasional dan SDM yang berkualitas, manajemen berkeyakinan mampu mencapai target tersebut. Untuk memanfaatkan peluang bisnis di tahun 2014 serta meningkatkan kinerja Perseroan untuk tumbuh secara berkelanjutan, Perseroan antara lain akan melakukan beberapa strategi bisnis sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan penetrasi market di segmen premium car (harga mobil diatas Rp600 juta) maupun premium motorcycle (sepeda motor diatas cc); 2. Memperluas basis pasar retail dengan membuka 11 jaringan kantor pemasaran baru di tahun 2014 dengan lokasi sebagian besar di pulau Jawa. 3. Mengoptimalkan sinergi dan aliansi dengan grup Bank Mandiri untuk melakukan penetrasi market kepada anchor clients Bank Mandiri. 4. Memperluas kerjasama dengan jaringan dealer-dealer baru atau Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor untuk meningkatkan market share Perseroan di mobil baru. 5. Menyempurnakan proses kerja di bidang marketing dengan inovasi mobile survey dan di bidang collection dengan inovasi mobile collection.

39 Laporan Direksi Dengan berbagai strategi bisnis yang akan dilakukan manajemen di tahun 2014, diharapkan dapat mendukung visi Bank Mandiri menjadi Lembaga Keuangan Paling Dikagumi dan Progresif di Indonesia pada tahun Penerapan Tata Kelola Perusahaan Di tahun 2013, Manajemen dan seluruh karyawan Perseroan telah berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap menjalankan aktivitas bisnisnya. Implementasi GCG tersebut diterapkan melalui organorgan dalam Perseroan baik organ utama maupun organ pendukung serta system dan kebijakan yang terkait GCG. Manajemen meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat terus dipertahankan secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan mencapai berbagai prospek bisnis yang hendak diraih jika Perseroan dapat melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dengan baik dan benar. Implementasi GCG di Perseroan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan perusahaan kepada publik serta menciptakan nilai tambah bagi perusahaan secara maksimal. Untuk mengoptimalkan check and balance, selama tahun 2013 manajemen melakukan pertemuan berkala dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Wujud implementasi GCG yang telah dilakukan Perseroan, antara lain, dengan menetapkan pedoman GCG Charter, kebijakan Corporate Code of Conduct, penerapan Pakta Integritas bagi setiap karyawan, pengkinian terhadap Standard Operating Procedure yang jelas dan transparan, penerapan kebijakan anti gratifikasi, optimalisasi sistem whistleblowing, meningkatkan pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility, dan proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. 37 Di tahun mendatang, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas implementasi GCG dengan melakukan konsolidasi penerapan GCG dengan induk Perseroan yaitu Bank Mandiri sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai-nilai Perseroan.

40 Laporan Direksi Perubahan Komposisi Direksi Pada periode tahun 2013, susunan anggota Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diadakan pada tanggal 16 Mei Apresiasi Sebagai rangkaian kata penutup, seluruh jajaran Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Komisaris atas segala arahan yang diberikan kepada Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada Pemegang Saham, pelanggan dan mitra bisnis, atas dukungan, kepercayaan dan kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik selama ini. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berkarya dengan penuh dedikasi dan kecintaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing serta mendukung upaya untuk mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Perseroan secara bahu membahu tanpa mengenal lelah sehingga Perseroan dapat mencapai berbagai target peningkatan usaha dan pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan. Jakarta, 17 Maret 2014 Direksi Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Anton Herdianto Direktur Harjanto Tjitohardjojo Direktur

41 Laporan Direksi 39 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Anton Herdianto Direktur Harjanto Tjitohardjojo Direktur

42 profil perusahaan

43

44 Identitas Perusahaan Identitas Perusahaan 42 Nama perusahaan Bidang Usaha Produk dan Jasa Status Perusahaan Tanggal Pendirian Akte Pendirian Modal Dasar dan Modal Disetor Kepemilikan Jumlah Karyawan Alamat Kantor PT Mandiri Tunas Finance Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan, dimana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan usaha kartu kredit. Saat ini, Perseroan hanya melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha. Pembiayaan kendaraan bermotor kepada retail dan perusahaan meliputi: mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, kendaraan niaga dan alat-alat berat. Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. 17 Mei 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation. Akta Pendirian No. 262 Tanggal 17 Mei 1989 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H, Notaris di Jakarta. Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia C HT 89 tanggal 1 Juni Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tanggal 18 Juli 1989, Tambahan No Modal Dasar : Rp Modal Disetor : Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 51% PT Tunas Ridean Tbk 49% orang Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Indonesia Telepon : (62-21) Fax : (62-21) corporate.secretary@mtf.co.id Website : Jumlah Kantor Cabang 77 kantor cabang tersebar di kota-kota: Banda Aceh, Medan, Rantau Prapat, Padang, Bukittinggi, Batam, Pekanbaru, Duri, Jambi, Baturaja, LubukLinggau, Muara Bungo, Bengkulu, Palembang, Lampung (7 Cabang), Pangkal Pinang, Cilegon, Serang, Tangerang (3 Cabang), Jakarta (8 Cabang), Bogor, Depok, Bekasi (2 Cabang), Sukabumi, Karawang, Bandung (2 Cabang), Tasikmalaya, Cirebon, Semarang, Tegal, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Magelang, Kudus, Surabaya (2 Cabang), Malang, Kediri, Jember, Madiun, Tuban, Denpasar (2 Cabang), Mataram, Pontianak,Balikpapan, Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, Tanjung, Makassar, Parepare, Kendari, Tarakan, Manado, Palu, dan Gorontalo.

Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan; dan c. Pengesahan laporan

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Jakarta, 17 Mei 2013 Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: a. Persetujuan

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN 1. a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

Lebih terperinci

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun 2013 Kinerja Keuangan Triwulan I-2014 Hasil RUPST dan RUPSLB Tanya Jawab 1 Ikhtisar Kinerja Tahun 2013 Penjualan sepeda motor baru domestik tumbuh 9% menjadi 7,8 juta unit.

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013 PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan Jakarta, 17 Mei 2013 1 Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun 2013 Hasil RUPST dan RUPS LB Tanya Jawab 2 Ikhtisar Kinerja

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Bangga. Membangun Negeri

Laporan Tahunan Bangga. Membangun Negeri Bangga Membangun Negeri TENTANG LAPORAN TAHUNAN MANDIRI TUNAS FINANCE 2014 Laporan Tahunan yang berakhir pada 31 Desember 2014 ini diterbitkan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016 SUSTAINABLE PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET Tbk DAFTAR ISI 8 10 14 18 20 22 23 26 30 34 35 36 38 40 42 42 43 44 44 45 46 50 56 58 60 63 63 64 65 68 68 70 72 72

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan 7 Mei 2012 Agenda Ikhtisar Keuangan Tahun 2011 Kinerja Keuangan Triwulan I - 2012 Informasi Terkini Tanya Jawab 1 Ikhtisar Keuangan Tahun 2011

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

Agenda Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan;

Agenda Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; Agenda 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan; b. Pengesahan laporan keuangan Perseroan; dan c. Pengesahan laporan

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA - 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA Nomor :......,... 20... Lampiran :... Perihal : Permohonan Pendaftaran Penyelenggaraan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Kepada

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*) ANNUAL REPORT AWARD 2014*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016 PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016 Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST )

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD ) ANNUAL REPORT AWARD 2015 + ) Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik Jakarta, 20 April 2018 Agenda 1. Ikhtisar Keuangan Tahun 2017 2. Hasil RUPST 3. Tanya Jawab 1 Ikhtisar Kinerja Tahun 2017 Penjualan sepeda motor baru

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Nama Emiten INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Bidang & Kegiatan Usaha Pemegang Saham Biasa dengan Nilai Nominal Rp.50.000,- /shm Dewan Komisaris

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*) ANNUAL REPORT AWARD 2016*) Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*) ANNUAL REPORT AWARD 2013*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5841 KEUANGAN OJK. Bank. Rencana Bisnis. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 17) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Jakarta,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan No.130, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Jangka Panjang. Rencana Kerja. Anggaran. Persero. Penyusunan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PMK.06/2013

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 1 2007 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT BANK JABAR 1 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 13 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENJELASAN AGENDA RUPS

PENJELASAN AGENDA RUPS PENJELASAN AGENDA RUPS Sehubungan dengan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk ( Perseroan ) pada hari Kamis tanggal 18 Mei 2016, Perseroan telah mengumumkan

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara No.351, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Modal. Kepemilikan. Pengurus. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5629) PERATURAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6/POJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.199, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Laporan Bank. Transparansi. Publikasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5353) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

2 Lingkup pengaturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini adalah BPR yang berbadan hukum Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah. Sementar

2 Lingkup pengaturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini adalah BPR yang berbadan hukum Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah. Sementar TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Modal. Kepemilikan. Pengurus. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 351) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam

2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam 2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Nomor Surat Nama Emiten Kode Emiten 058/Cor-Sec/HIT/V/2017 Humpuss Intermoda Transportasi Tbk HITS Lampiran 2 Perihal Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Merujuk pada surat Perseroan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk PT Acset Indonusa Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pendahuluan Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT ACSET Indonusa Tbk ( Perseroan atau ACSET ) memiliki 3 (tiga)

Lebih terperinci

-2- persyaratan agar divestasi yang dilakukan atas inisiatif sendiri tidak dimanfaatkan Bank untuk melakukan kegiatan investment banking. Dalam rangka

-2- persyaratan agar divestasi yang dilakukan atas inisiatif sendiri tidak dimanfaatkan Bank untuk melakukan kegiatan investment banking. Dalam rangka TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Penyertaan Modal. Prinsip Kehatihatian. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 142) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah Ikhtisar Utama Profil Perusahaan Analisa & Pembahasan Ikhtisar Keuangan (Dalam miliar Rupiah kecuali data saham) 2015 2014 2013 2012 2011 NERACA KONSOLIDASIAN Aktiva 188.057 195.821 184.338 155.791 142.292

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci