PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR EKONOMI MAKRO"

Transkripsi

1 PENGANTAR EKONOMI MAKRO Pitri Yandri Situs: STIE MAIJI STIE MAIJI Juli 2010

2 Buku: Olivier Blanchard, 2006, Macroeconomics, fourth edition, international edition, Pearson Prentice Hall, New York Sadono Sukirno, 2004, Makroekonomi Teori Pengantar, Rajawali Press, Jakarta Amri Amir, 2007, Perekonomian Indonesia Dalam Perspektif Makro, Biografika, Bogor Faried Wijaya, 1997, Ekonomika Makro, edisi 3, BPFE Yogyakarta

3 BAGIAN I Fokus Pembahasan Ilmu Eko. Makro Masalah Inflasi Masalah pertumbuhan ekonomi Masalah lhpengangguran Interaksi dgn perekonomian dunia Siklus ekonomi

4 Masalah Inflasi Inflasi Kecenderungan dari harga harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Menurut Boediono (1990 ). atau sebagai suatu proses kenaikan harga harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tiga komponen dalam memahami inflasi: Kenaikan K Harga Bersifat Umum Berlangsung terus-menurus

5 Masalah aaa pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Tolok ukur pertumbuhan ekonomi: 1. Berkurangnya kemiskinan absolut 2. Menurunnya ketimbangan distribusi pendapatan 3. Berkurangnya angka pengangguran.

6 Masalah a a pengangguran Pengangguran orang yang tidak bekerja dan yang (1) secara aktif mencari pekerjaan selama 4 minggu sebelumnya, atau (2) sedang menunggu dipanggil kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan, atau (3) sedang menunggu untuk melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu4 minggu.

7 Jenis-Jenis Jn Jn Pengangguran Pengangguran gg Friksi (Frictional Unemployment) ) Pengangguran musiman (Seasonal Unemployment) Pengangguran struktural (Structural Unemployment). Pengangguran yang diakibatkan oleh kelebihan yang kronis dari total penawaran tenaga kerja dibandingkan dengan permintaan tenaga kerja. Pengangguran tidak kentara (Disgued Unemployment) Setengah menganggur kentara (Visible Unemployment) Setengah menganggur potensial (Potential Unemployment)

8 Interaksi dgn perekonomian dunia globalisasi ditandai dengan: (Usman, 2004) Bebas keluar-masuk barang (komoditi) melewati tapal batas negara, dalam arti tarif atau bea masuk menjadi nol; Bebas keluar-masuk jasa melewati tapal batas negara dalam arti setiap jasa apa saja akan bebas diperdagangkan mulai tahun 2020 dan seterusnya. Ini juga terkait dengan tenaga kerja atau sumberdaya manusia; Bebas keluar-masuk a uang dan kapital a melewati tapal batas a Negara; Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau intellectual property right diakui i seluruhnya oleh negara-negara anggota World Trade Organization (WTO).

9 Skema Sistem Ekonomi Makro dan Kebijakan Ekonomi Pemerintah Permintaan Agregatif Kebijakan Pemerintah Fiskal dan Moneter, Harga dan Ekonomi Internasional Faktor2 Eksternal Iklim dan Cuaca, Perang, Ekonomi Negara2 Lain Faktor-faktor yg mempengaruhi: Jumlah uang beredar,,pengeluaran belanja masyarakat, dan faktor2 lain Antaraksi Penawaran Agregatif Faktor2 yang mempengaruhi: Tenaga kerja, kapital, sumber daya bukan manusia, teknologi Tujuan Menaikkan output total dan potensial Stabilitas harga Penciptaan kesempatan kerja Pemerataan distribusi pendapatan Keseimbangan perdagangan internasional dan stabilitas kurs

10 Tujuan ekonomi secara makro Tingkat output total serta pertumbuhannya Mencapai M n kesempatan kerja penuh atau menghilangkan pengangguran Harga-harga g g dan inflasi Keseimbangan hubungan ekonomi luar negeri Pemerataan distribusi ibusi pendapatan

11 Piranti-piranti kebijakan ekonomi makro Kebijakan fiskal Kebijakan bijk moneter Kebijakan penetapan harga b k h b k l Kebijakan hubungan ekonomi luar negeri

12 Kebijakan fiskal kebijakan memanipulasi pajak dan pengeluarannya dengan tujuan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dalam upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau output kesempatan kerja penuh serta stabilitas harga (inflasi). Bisa juga disebut sebagai kebijakan k anggaran. kb k f kl Di Indonesia, piranti kebijakan fiskal: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

13 Kebijakan fiskal/ Kebijakan Anggaran Surplus Budget APBN Surplus Mengurangi pengeluran pemerintah (belanja pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) dan menaikkan pajak. Defisit Budget Meningkatkan pengeluaran pemerintah (belanja pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) dan pengurangan penerimaan pajak. Balance Budget Keseimbangan pengeluaran dengan penerimaan.

14 Kebijakan an moneter Kebijakan Bank Sentral (Bank Indonesia) yang ditujukan untuk mempengaruhi peredaran uang. 2 golongan kebijakan Moneter: Kebijakan moneter kuantitatif Kebijakan moneter kualitatif

15 Kebijakan an moneter kuantitatif a Kebijakan moneter kuantitatif langkah-langkah Bank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. 3 jenis tindakan: Operasi pasar terbuka Mengubah suku bunga dan suku diskonto Mengubah tingkat cadangan minimum

16 Kebijakan an moneter kualitatif a Kebijakan moneter kualitatif langkah-langkah Bank Sentral yang bertujuan untuk mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdangangan. 2 jenis tindakan: Pengawalan pinjaman secara terpilih Pembujukan moral

17 BAGIAN II PENDAPATAN NASIONAL

18 Konsep Dasar Kenapa output nasional menjadi indikator penting dlm sebuah perekonomian? Pertama. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang seberapa besar efisien i sumber daya yg ada dlm perekonomian (TK, barang modal, uang & kemampuan kewirausahaan. Kedua. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara. Ketiga. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang masalah2 struktural (mendasar) yg dihadapi suatu perekonomian.

19 Output nasional Pendapatan Nasional Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yg diproduksi oleh sebuah perekonomian dlm satu periode (kurun waktu) dgn menggunakan faktor produksi yg berada (berlokasi) dlm perekonomian tersebut

20 contoh Table 3-1 The Composition of U.S. GDP, 2003 Billions of dollars Percent of GDP GDP (Y) 11, Consumption (C) 7, Investment (I) 1, Nonresidential 1, Residential Government spending (G) 2, Net exports Exports (X) 1, Imports (IM) 1,544, Inventory investment 1 0

21 The Composition of GDP Consumption (C) refers to the goods and services purchased by consumers. Investment (I), sometimes called fixed investment, is the purchase of capital goods. It is the sum of nonresidential investment and residential investment. Government Spending (G) refers to the purchases of goods and services by the federal, state, and local governments. It does not include government transfers, nor interest payments on the government debt.

22 The Composition of GDP Imports (IM) are the purchases of foreign goods and services by consumers, business firms, and the U.S. government. Exports (X) are the purchases of U.S. goods and services by foreigners.

23 Siklus Aliran Pendapatan an Pembelian barang & jasa Pembelian barang & jasa 5 4 pajak 3 Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga 6 2 pajak 1 Gaji, pembyrn bunga, penghasilan non-balas jasa Gaji, upah, bunga, dividen, sewa 7 8 Dunia expor Internasional impor

24 Tiga pasar a utama 1. Pasar Barang dan Jasa (Goods & Services Market) 2. Pasar Tenaga Kerja (Labour Market) 3. Pasar Uang dan Modal (Money & Capital Market)

25 Metode penghitungan Pendapatan Nasional 1. Metode Output/Metode Produksi PDB adlh total output (produksi) yg dihasilkan oleh suatu perekonomian. NT = NO NI 2. Mtd Metode Pendapatan (Income Approach) memandang nilai output perekonomian sbg nilai total balas jasa atas faktor produksi yg digunakan dlm proses produksi. Q = f (L, C, M, E) 3. Metode pengeluaran (Expenditure Approach) nilai PDB merupakan nilai i total pengeluaran dlm perekonomian selama periode tertentu. PDB = C + G + I + (X I)

26 Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan Agregatif 1. Produk Domestik Bruto (GrossDomestic Product) 1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi. 2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Nilai produksi yg dihasilkan oleh faktor2 produksi milik perekonomian. PNB = PNB PFN dari LN 3. Produk Nasional Neto (Net National Product) dlm rangka memperoleh gambaran output yg lebih akurat PN = PNN + S

27 4. Pendapatan Nasional (National Income) balas jasa atas seluruh faktor produksi yg digunakan. PN = PNN PTL + S 5. Pendapatan Nasional Disposibel (Disposable Personal Income) pendapatan nasional yg dpt dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun utk ditabung. PD = PAP Taxes

28 Keterbatasan Perhitungan PDB 1. Tidak Terlalu memperhatikan distribusi pendapatan 2. Tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial 3. Tidak bisa men-generalisasi tingkat produktivitas 4. PDB belum sepenuhnya mencerminkan tingkat perekonomian suatu negara

29 Pendapatan Nasional (PN) Harga Berlaku dan Harga Tetap PN Harga Berlaku nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. PN Harga Tetap harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun t h yang lain.

30 PN Harga Pasar & Harga Faktor PN Harga Pasar sesuatu barang dikatakan dinilai menurut harga yang dibayar oleh pembeli. PN Harga Faktor sesuatu barang tergantung kepada jumlah pendapatan p faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung subsidi

31 Latihan 1 Data di bawah ini adalah mengenai komponen-komponen pendapatan nasional di suatu negara pd thn (angkaangka dlm triliun rupiah) 1. Konsumsi RT 2. Depresiasi 3. Sewa 4. Pembentukan modal tetap t negeri swasta 5. Ekspor 6. Pengeluaran pemerintah 7. Impor 8. Pendapatan faktor neto dari luar i 9. Gaji dan upah 10. Bunga neto 11. Subsidi 12. Pendapatan perusahaan perseorangan 13. Keuntungan perusahaan 14. Pajak tak langsung Berdasarkan data di atas hitunglah: 1. PNB dan PDB 2. Pendapatan Nasional (PNB menurut harga faktor) 3. Apakah perbedaan diantara PDB menurut harga pasar dan harga faktor?

32 BAGIAN III KESEIMBANGAN EKONOMI 2 SEKTOR

33 Keseimbangan ekonomi 2 sektor pendekatan Keynesian Sederhana. Keseimbangan ekonomi 2 sektor perekonomian yang diasumsikan terdiri dari sektor rumah tangga (via konsumsi rumah tangga & pemerintah) dan perusahaan.

34 Hubungan Antara a Konsumsi dan Pendapatan an Pengeluaran konsumsi Konsumsi pemerintah (government consumtion) Konsumsi rumah tangga (RT) (household consumtion) Tetapi dlm teori makroekonomi, fokus utama pembahasannya adalah konsumsi rumah tangga, krn beberapa b alasan: Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total pengeluaran agregat. Berbeda dgn konsumsi pemerintah yg bersifat eksogenus, konsumsi RT bersifat endogenus. Perkembangan masyarakat yg begitu cepat menyebabkan prilaku-prilaku konsumsi jg berubah cepat.

35 Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan C = f(y) Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi tingkat konsumsi

36 Hubungan Pendapatan Disposabel & Konsumsi Jika pendapatan a disposabel meningkat, maka a konsumsi jg akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tsb tidak sebesar pendapatan disposabel. Dimana: C C 0 b Y d C = C 0 + b Y d = Konsumsi = konsumsi otonomus = marginal propensity to consume (MPC) = pendapatan Disposabel bl

37 Figure 3-1 Konsumsi dan pendapatan disposibel Consumption increases with disposable income, but less than one for one. C = C ( Y D ) Y Y T D C = c + c ( 0 1 Y T )

38 Konsumsi Marginal Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to Consume/MPC) Perbandingan diantara pertambahan konsumsi ( C) yang dilakukan dengan pertambahan disposibel ( Y d ) yang diperoleh. C MPC = Α Konsumsi Marginal Rata-Rata (Average Propensity to Consume/APC) Perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposible ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd). APC = Y d C Y d

39 Hubungan antara Pendapatan Disposabel dan Konsumsi, MPC dan APC Pendapatan Konsumsi Yd Konsumsi MPC APC Disposabel ,80 1, ,80 0, ,80 0, ,80 0, , ,84

40 MPC, APC 1,00 0, ,90 0,85 0,80 APC MPC Y

41 Tabungan Marginal Tabungan marginal (Marginal Propensity to Saving/MPS) perbandingan diantara pertambahan tabungan ( S) dengan pertambahan pendapatan disposibel ( Y d ) MPS = S S Y d Tabungan marginal rata-rata (Average Marginal Propensity to Saving/APS) perbandingan diantara tabungan (S) dengan pendapatan disposibel (Y d ). APS = S Y Y d

42 Hubungan Antara MPC dan MPS, APC dan APS Pendapatan Konsums Tabungan Pendapatan Konsumsi Tabung Disposabel i Disposabel an MPC MPS APC APS ,80-1, ,80 0,2 0,90 0, ,80 0,2 0,87 0, ,80 0,2 0,85 0, ,80 0,2 0,84 0,16

43 Latihan 2 Pendapatan Konsumsi Tabungan Pendapatan Disposabel Disposabel Konsumsi Tabungan MPC MPS APC APS , , ,80 0,2 0,90 0, ,80 0,2 0,87 0, ,80 0,2 0,85 0, ,80 0,2 0,84 0,

44 INVESTASI Investasi: Keputusan menunda konsumsi sumber daya Investasi: Keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) di masa mendatang.

45 Faktor-faktor yg mempengaruhi tingkat investasi Tingkat pengembalian yg diharapkan (Expected Rate of Return) Kondisi internal perusahaan Kondisi External perusahaan Biaya investasi Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga dan Marginal Efficiency of Investment (MEI) Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi dan Tingkat Bunga Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Efficiency of Investment (MEI)

46 Pendekatan Grafis Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor

47 Pendekatan Aljabar Menggunakan persamaan: Y = C + I Menggunakan na an persamaan: aan S = I Misal: Fungsi konsumsi RT C = ,75Y, sedangkan fungsi investasi adalah I = 120. Tingkat pendapatan nasional pada kesimbangan: Y = C + I Y = ,75Y Y 0,75Y = 210 0,25Y = 210 Y = 210/0,25 Y = 840

48 PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER Keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua sektor, perubahan tersebut terutama disebabkan karena perubahan dalam investasi (misalnya perkembangan teknologi) Y = 1 1 MPC I atau 1 Y Y = I I MPS

49 Keseimbangan awal C = ,75Y dan I = 120, persamaan ini telah menghasilkan pendapatan nasional Rp. 840 triliun. Karena perubahan (kenaikan) investasi sebesar Rp. 20 triliun, berapa keseimbangan pendapatan nasional yang baru? Y = C + I Y = ,75Y ,25Y = 230 Y = 920 Dengan rumus Y Y 1 = I 1 MPC 1 = ,75 Y = 4 x20 = 80

50 Latihan 3 Fungsi konsumsi dlm perekonomian 2 sektor adalah lhc = ,8Y dan fungsi tabungan adalah S = ,2Y. Dimisalkan jumlah investasi yang akan dilakukan pengusaha adalah 30 (triliun rupiah), berdasarkan pemisalan di atas lengkapi tabel di bawah ini. Selajutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 150 triliun rupiah? ih? 2. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan 350 triliun rupiah? 3. berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan? 4. Lukiskan keadaan keseimbangan perekonomian tersebut

51 Pendapatan Nasional C S I Y Selanjutnya, apa yang terjadi pada keseimbangan ekonomi jika pengusaha menambah investasinya menjadi 1 kali lipat?

52 BAGIAN 4 KESEIMBANGAN EKONOMI 3 (TIGA) SEKTOR

53 Perekonomian tiga sektor perekonomian yang terdiri dari sektor sektor: rumah tangga (RT), perusahaan dan pemerintah. Perekonomian tiga sektor pada hakikatnya k membahas bh peranan dan pengaruh pemerintah terhadap kegiatan perekonomian. 2 perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional: a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan terhadap konsumsi RT; b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan pembelanjaan dan hal ini akan menaikkan perbelanjaan agregat.

54 Syarat a keseimbangan Y = AE, atau Y = C + I + G Dimana: Y AE : penawaran agregat : Pengeluaran agregat Y = C + S + T C + I + G = C + S + T Jika C dikurangi dari setiap ruas maka: I + G = S + T

55 Jenis-Jenis Jn Jn Pajak Pajak objektif Pajak subjektif Pajak langsung Pajak tidak langsung

56 Pajak objektif pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak. Misalnya, PPN dikenakan kpd mereka yang membeli barang dan jasa kena pajak Pajak subjektif pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Misalnya pendapatan. p Jika pendapatan p makin besar, maka beban pajaknya makin besar

57 Pajak Langsung pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yg lain. Contohnya PPh dan PBB Pajak Tidak Langsung pajak yang beban b pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain. Contohnya, pajak penjualan (PPn dan PPnBM)

58 Efek Pajak Terhadap Konsumsi dan Tabungan Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahan a terhadap pendapatan a disposibel. Pajak sebanyak T akan menyebabkan pendapatan disposibel turun sebanyak T. Maka: Y d = -T Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi konsumsi dan tabungan RT. Jumlah konsumsi dan tabungan yang berkurang adalah sama dengan pengurangan pendapatan disposibel. Maka: Y d = -T = C + S

59 Disamping tergantung pada perubahan pendapatan disposibel, pengurangan konsumsi ditentukan oleh MPC dan MPS. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan na an persamaan: C = MPC x Y d atau C =MPC x (-T) C = MPS x Y d atau C =MPS x (-T) Persamaan di atas setara dengan: T = Y d = (MPC x T) + (MPS x T)

60 Pengeluaran an pemerintan Determinan faktor pengeluaran pemerintah: 1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima 2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai 3. Pertimbangan politik dan keamanan

61 Keseimbangan perekonomian tiga sektor Misal C = ,75Y dan S = ,25Y I = 120 G = 60 Pendapatan nasional pada keseimbangan: Y = C + I + G Y = ,75Y Y = 240 Y = 960

62 Latihan Misalkan dlm suatu perekonomian berlaku keadaan berikut ini: C = ,75Yd Pemerintah memungut pajak pj sebanyak 20 % dari pendapatan p nasional Pengeluaran pemerintah adalah 500 dan investasi adalah Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan 2. Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (yaitu surplus, defisit atau seimbang) 3. Jika pendapatan nasional pd tingkat konsumsi tenaga penuh adalah dlh , masalah lhapakah kh yang dihadapi d oleh lh perekonomian tersebut? 4. Dengan menggunakan pendekatan (a) penawaran egregat- permintaan agregat, lukiskan keadaan keseimbangan tersebut.

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan. EKONOMI MAKRO Lingkup Ekonomi Makro Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan

Lebih terperinci

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1.1 Pengukuran Pendapatan Nasional Untuk mempermudah perhitungan pendapatan nasional terdapat tiga metode yang digunakan yaitu : 1. Metode Produksi (Production Approach)

Lebih terperinci

OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL

OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL Arus Sirkuler: Klasik Revenue Goods and services sold MARKETS FOR GOODS AND SERVICES Firms sell Households buy Spending Goods and services bought FIRMS Produce and sell goods

Lebih terperinci

Bab 2. By Rini Setyo W, SE.MM 1

Bab 2. By Rini Setyo W, SE.MM 1 Bab 2 By Rini Setyo W, SE.MM 1 Figure 1 The Circular-Flow Diagram Revenue Goods and services sold MARKETS FOR GOODS AND SERVICES Firms sell Households buy Spending Goods and services bought FIRMS Produce

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : S. K.TOMASOA, SE.,M.Si. Keseimbangan Ekonomi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri PRODUKSI NASIONAL Pemerintah Rumah Tangga Perusahaan Luar Negeri Rumah tangga melakukan kegiatan sebagai berikut : Menjual atau menyewakan faktor-faktor produksi baik kepada pemerintah maupun perusahaan.

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MATERI A Pengertian Pendapatan Nasional B Tujuan dan Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional C Konsep Pendapatan Nasional D Metode Perhitungan Pendapatan Nasional E Pendapatan

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Pengertian Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi Antiremed Kelas 10 Ekonomi Pendapatan Nasional - Soal Halaman 1 01. Pada metode pendapatan, besar pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan (A) jumlah produksi ditambah upah (B) jumlah investasi

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENGGUNAAN GNP G. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI

Lebih terperinci

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL : ADI SUKOCO : A

PENDAPATAN NASIONAL : ADI SUKOCO : A PENDAPATAN NASIONAL NAMA NIM KELAS : ADI SUKOCO : A210140129 : G Pendapatan Nasional Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI AROCHIM SIDIK

PENGANTAR EKONOMI AROCHIM SIDIK PENGANTAR EKONOMI AROCHIM SIDIK Materi 1.SEJARAH ILMU EKONOMI DAN LATAR BELAKANG MASALAH DEFINISI ILMU EKONOMI 2.MEMAHAMI RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO 3.5 +1 PROBLEM OF ECONOMIC Yaitu, What, How, Where,

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Arus lingkar

Lebih terperinci

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak TEORI EKONOMI MAKRO Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER Oleh : Muhlisin TEORI MAKROEKONOMI MELIPUTI JUGA ANALISIS DALAM BERBAGAI ASPEK BERIKUT : 1. Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan

Lebih terperinci

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi Xpedia Ekonomi Makroekonomi Doc. Name: XPEKO0399 Doc. Version : 2012-08 halaman 1 01. Pengangguran friksional / frictional unemployment ialah... (A) diasosiasikan dengan penurunan umum di dalam ekonomi

Lebih terperinci

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) Model IS-LM PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan IS-LM) Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional

Lebih terperinci

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3.

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3. Pendekatan pendapatan Beberapa istilah pendapatan nasional Produk

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia Andri Helmi M, SE., MM Sistem Ekonomi Indonesia Pemerintah bertugas menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya kesejahteraan seluruh masyarakat. Siapa itu pemerintah? Bagaimana stabilitas di

Lebih terperinci

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana)

BAB 2. Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana) BAB 2 Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana) Perekonomian tertutup merupakan perekonomian yang tidak mengenal hubungan ekonomi dengan negara lain (seperti ekspor, transaksi impor, transaksi

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Silabus: 1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO Peran pemerintah dalam bidang ekonomi. Organisasi Bisnis dan Keuangan Produksi dan Pendapatan Nasional. Uang dan Lembaga Keuangan Bank Indonesia.

Lebih terperinci

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI A. PENDAHULUAN Pendapatan (Income) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi selama 1 tahun. Pendapatan disimbolkan dengan (Y). Konsumsi (Consumption)

Lebih terperinci

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan Nasional (National Income) Pendapatan Nasional (National Income) T.Parulian Pendapatan Nasional : Nilai seluruh hasil kegiatan ekonomi negara selama satu tahun (satuan mata uang). Pendapatan tersebut diterima oleh masyarakat sebagai

Lebih terperinci

Perbedaan GDP dan GNP

Perbedaan GDP dan GNP Perbedaan GDP dan GNP Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya

Lebih terperinci

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output 1. Model Arus Lingkar Pendapatan (The Circular Flow of Income model) 2. Pengeluaran Agregate yang direncanakan (Agregate Expenditure, AE)

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan KEBIJAKAN PEMERINTAH Kebijakan pemerintah yg berkaitan dengan APBN untuk mempengaruhi jalannya perekonomian guna mencapai sasaran atau tujuan tertentu Misal: 1. menaikkan/menurunkan budget 2. menaikkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu. Kode & nama mata kuliah : IS 305 Pengantar Ekonomi Makro (3SKS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik bahasan : Ekonomi Makro dalam Perspektif Filsafat Ilmu : Mahasiswa memahami dan mendiskripsikan pengertian,

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP BAB I PENDAHULUAN Berita di media masa tentang neraca pembayaran (BOP): fenomena Cina sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru. Ada tiga alasan mempelajari

Lebih terperinci

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor 4. Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor Mengapa Anda Perlu Tahu Ketika seseorang bekerja pada perusahaan atau pemerintah maka dia akan mendapatkan gaji. Tentu, gaji yang didapatkan perlu dipotong

Lebih terperinci

Teori Konsumsi & Investasi

Teori Konsumsi & Investasi Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Teori Konsumsi & Investasi Chairul Maulidi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 ( A ) Teori Konsumsi Pengantar Pengeluaran konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah

Lebih terperinci

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi

Skedul Konsumsi Atau Daftar. Konsumsi PERILAKU KONSUMSI FUNGSI KONSUMSI Skedul Konsumsi Atau Daftar Pendapat an pribadi setelah pajak (GDP = DI) Konsumsi Konsumsi ( C ) Tabungan (saving /dissaving) ( S ) 370 375-5 390 390 0 410 405 5 430 420

Lebih terperinci

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi

3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan Hubungan antara konsumsi dan pendapatan Pada saat pendapatan rendah, rumah tangga mengorek

Lebih terperinci

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel) Tugas PIE Makro 1. Diketahui: C = 50 + 0,8 Yd S = - 50 + 0,2 Yd I = 40 Pendapatan Nasional Konsumsi RT Tabungan RT Investasi Pengeluaran Agregat 0 150 200 450 600 750 Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan

Lebih terperinci

BAB III PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

BAB III PENDAPATAN DAN PENGELUARAN BAB III PENDAPATAN DAN PENGELUARAN A. PENDAPATAN NASIONAL 1. PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL Adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1 PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk

Lebih terperinci

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional dan Perhitungannya Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pendapatan Nasional Penger;an Pendapatan Nasional dapat di;njau dari sudut pandang berikut: 1. Produk Domes8k Bruto (PDB) atau Gross

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 1. Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas? : C. Perekonomian secara agregatif Alasan : Teori Ekonomi Makro adalah suatu cabang ilmu ekonomi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN Minggu Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Pasar komoditi dan kurva IS Menjelaskan bagaimana perubahan variabel aggregatif

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor: PENDAPATAN NASIONAL SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar 1. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) Siklus aliran pendapatan (circular flow) seperti

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Yayan Hendayana, SE, MM. Program Studi Akuntansi Pengertian Pendapatan Nasional Dalam arti sempit

Lebih terperinci

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag. KONSUMSI DAN INVESTASI Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag. MEMAHAMI KONSUMSI DAN TABUNGAN Konsumsi Tabungan Fungsi Konsumsi APC MPC Garis 45 0 Fungsi Tabungan APS Grafis Matematis Grafis Matematis Komponen Pendapatan

Lebih terperinci

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional Pertemuan kesepuluh Pengantar Ilmu Ekonomi Saturday, June 25, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-10 Pengertian pendapatan nasional. Pendekatan pengukuran pendapatan

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Penghitungan Pendapatan Nasional Chairul Maulidi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012 Pengantar Mengapa PERENCANA perlu memahami PENDAPATAN NASIONAL beserta cara PENGHITUNGANNYA...???

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL. 2.1 Tolok Ukur Keberhasilan Perekonomian

PENDAPATAN NASIONAL. 2.1 Tolok Ukur Keberhasilan Perekonomian PENDAPATAN NASIONAL 2.1 Tolok Ukur Keberhasilan Perekonomian Untuk mendapatkan gambaran tentang struktur dan fungsi perekonomian secara menyeluruh, analisis makroekonomi dalam keberhasilan suatu perekonomian

Lebih terperinci

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Pada perekonomian dua sektor, pendapatan nasional sama dengan pendapatan disposebel. Disposable Income adalah pendapatan pribadi dikurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel ekonomi yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB), yaitu

Lebih terperinci

Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta)

Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional. Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta) Konsumsi Nasional Sebagai Penggerak Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional Oleh GM Djoko Hanantijo (dosen PNS dpk Universitas Surakarta) ABSTRACT Consumption expenditure is part of a person's disposable income.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (NPI) = Neraca pembayaran luar negeri, adalah pecatatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.

KATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan. i KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan buku Pengantar Teori Ekonomi. Buku ini bukanlah karya tulis asli dari penulis tetapi kumpulan materi kuliah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB IV PENDAPATAN NASIONAL Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1 PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1 1. Para ekonom menggunakan beberapa variabel makroekonomi untuk mengukur prestasi seuah perekonomian. Tiga variable yang utama adalah real GDP, inflation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar pokok penelitian. Teori yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari pendapatannya yang di belanjakan.

Lebih terperinci

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP)

BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP) BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP) 3.1 Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan Perekonomian tiga sektor diartikan sebagai perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

BAB II PENDAPATAN NASIONAL BAB II PENDAPATAN NASIONAL A. PENGERTIAN Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator keadaan ekonomi suatu negara. Terdapat beberapa istilah dalam produksi nasional antara lain : a. GNP ( Gross

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Suryana (2000 : 3), mengungkapkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN TEORI EKONOMI 2 JURUSAN JENJANG PENEKANAN : MANAJEMEN & AKUNTANSI : STRATA SATU : ANALISIS DAN PEMECAHAN KASUS-KASUS RIIL DI INDONESIA JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN : 3 SKS : PTA : WAJIB MEMBERIKAN

Lebih terperinci

CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME

CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME Perputaran arus perekonomian & Pendapatan Nasional Money Yonny Koentjoro-Agroteknologi-Fak.Pertanian UPN Veteran Jatim Kegiatan Perekonomian Negara Kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik

Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik Pengertian /bagaimana GDP didefinisikan Pengukuran /bagaimana GDP diukur Pendekatan dalam pengukuran Nominal vs Riil Indeks Harga Contoh PDB Indonesia KelemahanKonsepGDP

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Kredit Semester Semester PENGANTAR EKONOMI MAKRO EK12.B110 MANAJEMEN 3 SKS II (DUA) Buku

Lebih terperinci

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL

ANALISA PENDAPATAN NASIONAL ANALISA PENDAPATAN NASIONAL Keadaan ekonomi yang diharapkan oleh suatu negara:. Tingkat kesempatan kerja (KK) yang tinggi 2. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi 3. Tingkat pendapatan nasional

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR. Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si

Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR. Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR Dosen Pengampu: Retno Budi Lestari, SE, M.Si Adanya campur tangan pemerintah menimbulkan 2 perubahan penting 1. Pungutan pajak yg dilakukan oleh

Lebih terperinci

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI

SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI SKEDUL KONSUMSI ATAU DAFTAR. KONSUMSI PERILAKU KONSUMSI FUNGSI KONSUMSI Skedul Konsumsi Atau Daftar Konsumsi Pendapat an pribadi setelah pajak (GDP = DI) Konsumsi (C) Tabungan (saving /dissaving) (S) 370

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ekonomi dan Pertumnbuhan Ekonomi Sebuah Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata

Lebih terperinci

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL ALIRAN SIRKULER UANG MELALUI PEREKONOMIAN ALIRAN SIRKULER UANG MELALUI PEREKONOMIAN http://slideplayer.info/slide/3781315/ DEFINISI PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan

Lebih terperinci

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah

Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah 5. Model Keseimbangan Pengeluaran dengan Campur Tangan Pemerintah Mengapa Anda Perlu Tahu Kita tulis kembali krisis yang melanda Indonesia tahun 1997 sebagai momentum memasukkan peran pemerintah dalam

Lebih terperinci

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Dr. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA Indikator terjadinya alokasi yang efisien nilai output nasional seberapa efisien sumberdaya

Lebih terperinci

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Perekonomian empat sektor adalah perekonomian yg terdiri dari sektor RT, Perusahaan, pemerintah dan sektor LN. Perekonomian empat sektor

Lebih terperinci

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015 Bidang Kebijakan Pajak dan PNBP II, Pusat Kebijakan Pendapatan Negara I. Pendahuluan Pemerintah

Lebih terperinci

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011 Mekanisme transmisi Angelina Ika Rahutami 2011 the transmission mechanism Seluruh model makroekonometrik mengandung penjelasan kuantitatif yang menunjukkan bagaimana perubahan variabel nominal membawa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Program : X Semester : 2 Standar : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam big ekonomi. Alokasi Waktu : 6 x 45 Dasar 4.1 Mendeskripsi kan perbedaan

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR RETNO BUDI L, SE,M.SI Perekonomian dua sektor adalah : perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Aggregate Output and Aggregate Income (Y) Aggregate

Lebih terperinci

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 Data Makroekonomi

BAB 2 Data Makroekonomi BAB 2 Data Makroekonomi Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai mata

Lebih terperinci

Pengukuran Pendapatan Nasional

Pengukuran Pendapatan Nasional 2. Pengukuran Pendapatan Nasional Mengapa Anda Perlu Tahu Pendapatan nasional merupakan indikator besarnya kecilnya perekonomian suatu negara. Sebuah negara dikatakan menguasai perekonomian dunia jika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung 27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendapatan Nasional Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung besarnya pendapatan nasional atau produksi nasional setiap tahunnya, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disegala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah tidak bisa

Lebih terperinci

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu sasaran rencana pembangunan nasional adalah pembangunan disegala bidang dan mencakup seluruh sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan peningkatan

Lebih terperinci

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western Permintaan dan Penawaran Agregat 33 Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek Kegiatan ekonomi berfluktuasi dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik. Rata-rata selama

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : B12.3103 / Pengantar Ekonomi Makro Revisi ke : 2 (dua) Satuan Kredit Semester : 3 (Tiga) SKS Tgl revisi : Agustus 2014 Jml

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Disusun oleh: Nama : Nida Usanah Prodi : Pendidikan Akuntansi B NIM : 7101413170 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian

Lebih terperinci

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan 1. Mengidentifikasi manusia Karakteristik OSN Ekonomi menurut jenjang Tingkat Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Tingkat Nasional Kebutuhan manusia Pengertian Macam-macam 1. Mengidentifikasi manusia Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan ekonomi secara makro, di samping kebijakan fiskal juga terdapat kebijakan moneter yang merupakan

Lebih terperinci

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL 6.1 Pendahuluan Dalam ekonomi makro, pengeluaran seseorang yang digunakan untuk konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Konsumsi akan semakain tinggi

Lebih terperinci