BAB IV METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi, dan Ruang Lingkup Penelitian. desain penelitian yang bertujuan utama memperoleh pandangan mendalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN Jenis, Lokasi, dan Ruang Lingkup Penelitian. desain penelitian yang bertujuan utama memperoleh pandangan mendalam"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis, Lokasi, dan Ruang Lingkup Penelitian Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian konfirmatori yaitu merupakan desain penelitian yang bertujuan utama memperoleh pandangan mendalam dan menyeluruh tentang pengaruh gaya kepemimipinan yang berorientasi tugas dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di Singaraja Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah terbatas pada bidang gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas, budaya organisasi, dan kinerja organisasi yang dilakukan pada P.T. BPR Indra Candra. Pembatasan ini dilakukan agar penelitian lebih fokus dan mendapatkan hasil yang lebih tepat Variabel Penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh 56

2 57 informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007) Identifikasi Variabel Sesuai dengan pokok masalah dan hipotesis yang diajukan, variabelvariabel yang dianalisis dalam penelitian ini dapat diidentifikasi secara garis besarnya adalah sebagai berikut. 1) Variabel terikat atau dependent variable, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja organisasi (Y2). 2) Variabel bebas atau independent variable yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas (X), dan budaya organisasi (Y1) Definisi operasional variabel Definisi operasional variabel yang akan dilakukan sehubungan dengan upaya untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang dikumpulkan. Definisi operasional variabel berisikan indikator-indikator dari suatu variabel yang relevan dengan variabel tersebut. Dalam penelitian difinisi operasional variabel adalah sebagai berikut.

3 58 1) Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas (X) adalah cara mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, yang terdiri dari: (1) pimpinan menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan karyawan (X.1), yaitu pimpinan menjelaskan harapan peran, sasaran tugas, peraturan, kebijakan, dan standar prosedur operasi. (2) pimpinan mengajak karyawan merumuskan tujuan BPR (X.2), yaitu pimpinan mengajak karyawan untuk ikut merumuskan tujuan perusahaan (3) pimpinan memberitahukan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan kepada karyawan (X.3), yaitu pimpinan membagi tugas, memberi arah tentang cara melakukan pekerjaan, siapa yang melakukan, dan kapan hal tersebut dilakukan. (4) pimpinan berupaya mengembangkan sifat bersahabat (X4), yaitu pimpinan memperlihatkan kepercayaan bahwa orang dapat mencapai tujuan yang menantang, memberi dukungan dan dorongan, serta bersosialisasi dengan orang untuk membangun hubungan. (5) pimpinan melakukan instruksi yang jelas kepada bawahan (X.5), yaitu pimpinan memberi informasi kepada karyawan tentang tindakan yang mempengaruhi mereka, menbantu menyelesaikan konflik, dan memberi contoh dengan model prilaku yang patut dicontoh. 2) Budaya organisasi kuat (Y1) adalah suatu sistem nilai yang menjadi pegangan bagi BPR beserta anggota yang terlibat, menjadi acuan untuk

4 59 mengendalikan perilaku organisasi dan anggota organisasi dalam berinteraksi antar anggota organisasi dan organisasi lainnya, yang terdiri dari sebagai berikut. Keterlibatan (involvement). Keterlibatan merupakan faktor kunci dalam budaya organisasi. Keterlibatan yang tinggi dari anggota organisasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan khususnya menyangkut manajemen, strategi perusahaan, struktur organisasi, biaya-biaya transaksi, dan sebagainya. Nilai-nilai, norma-norma, dan tradisi organisasi bisa merupakan konsensus bagi anggota organisasi untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Keterlibatan dalam penelitian ini diukur dari penilaian responden terhadap. (1) Pemberian otonomi (Y1.1), yaitu pimpinan memberikan kebebasan pada para karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya dengan caranya sendiri sesuai dengan job desk yang ada. (2) Kesempatan mengambil keputusan bersama (Y1.2), yaitu pimpinan memberikan kesempatan bagi para karyawannya untuk ikut mengambil keputusan bersama. Konsistensi (concistency). Konsistensi menyangkut keyakinan, nilai-nilai, simbul dan peraturanperaturan mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan khususnya menyangkut; (1) metode melakukan pekerjaan (Y1.3), memberikan kejelasan tentang metode melakukan pekerjaan dengan benar.

5 60 (2) perilaku karyawan dan tindakan-tindakan dalam melaksanakan pekerjaan (Y1.4), yaitu rasa keyakinan karyawan dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan. (3) kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam pekerjaan (Y1.5), yaitu karyawan merasakan adanya kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam pekerjaan. Adaptabilitas (adaptibility) Ada tiga aspek adaptabilitas yang mempunyai dampak pada efektifitas organisasi, yaitu sebagai berikut. (1) Kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan ekternal (Y1.6), yaitu karyawan memiliki tingkat kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan eksternal. (2) Kemampuan untuk bereaksi pada lingkungan internal (Y1.7), yaitu karyawan memiliki tingkat kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan internal (3) Kemampuan untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun ekternal (Y1.8), yaitu karyawan memiliki tingkat kemampuan untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun eksternal. Misi (Mission). Penghayatan misi memberikan dua pengaruh besar pada fungsi perusahaan yaitu; suatu misi menunjukan maksud dan arti serta alasan-alasan yang bersifat non ekonomi mengapa misi itu penting dilakukan, dan pengertian misi menentukan arah tujuan menjadi jelas, yang selanjutnya

6 61 menentukan saluran kegiatan yang layak bagi organisasi dan para anggotanya. Diukur dari pendapat responden terhadap. (1) perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama (Y1.9), yaitu keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama. (2) kejelasan tujuan dan arah organisasi (Y1.10), yaitu pemahaman karyawan terhadap tujuan dan arah organisasi. 3) Kinerja organisasi (Y2), dalam penelitian ini adalah kinerja organisasi dari aspek pelanggan, yaitu menilai kinerja organisasi berdasarkan kepuasan pelanggan atas kecepatan, kualitas, layanan, dan nilai, yang diberikan perusahaan pada konsumen yang terdiri dari sebagai berikut. Kecepatan dalam hal ini adalah kemampuan setiap karyawan dalam memberikan pelayanan terhadap para pelanggan atau nasabah, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). Diukur dari penilaian pimpinan terhadap bawahannya sebagai berikut. (1) Tindakan dalam melakukan pekerjaan (Y2.1), yaitu tindakan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat melakukannya dengan benar (2) Penyelesaian tugas sesuai jadwal (Y2.2), yaitu karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan jadwal. (3) Mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat (Y2.3), yaitu inisiatif karyawan untuk selalu mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat.

7 62 Kualitas adalah kecepatan dalam memberikan pelayanan tanpa kualitas adalah sia-sia. Pelayanan yang cepat dan berkualitas dapat membuat para pelanggan merasa puas, dapat menghemat waktu dan biaya. Diukur dari penilaian pimpinan terhadap bawahannya sebagai berikut. (1) Bangga terhadap pekerjaannya (Y2.4), yaitu setiap karyawan merasa bangga atau senang atas pekerjaan yang dilakukannya. (2) Melakukan pekerjaannya dengan benar sejak awal (Y2.5), yaitu karayawann dapat menyelesaikan pekerjaannya benar sejak awal. (3) Mencari cara untuk memperbaiki kualitas pekerjaannya (Y2.6) Layanan adalah layanan yang diberikan oleh setiap karyawan sesuai dengan jenis pekerjaannya yang diberikan pada semua pelanggan baik internal maupun ekternal akan sangat mendukung kecepatan dan kualitas pelayanan. Diukur dari penilaian pimpinan terhadap bawahannya sebagai berikut. (1) Keinginan untuk melayani orang lain dengan baik (Y2.7), yaitu karyawan selalu memiliki keinginan untuk melayani pelanggan dengan baik. (2) Merespon pelanggan dengan tepat waktu (Y2.8), yaitu karyawan selalu memberikan respon pada pelanggan dengan tepat waktu. (3) Memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan (Y2.9),yaitu pelayanan yang diberikan pada pelanggan melebihi harapan pelanggan. Nilai adalah layanan yang cepat dan berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan. Diukur dari penilaian pimpinan terhadap bawahannya sebagai berikut.

8 63 Tindakan yang mengindikasikan pemahaman terhadap konsep nilai (Y2.10), yaitu pelanggan merasakan nilai yang didapat atau kualitas dan mutu pelayanan melebihi nilai yang telah dia berikan pada bank. 4.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. (1) Data kuantitatif, adalah jenis data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka, seperti data jumlah responden, jumlah responden menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. (2) Data kualitatif, adalah jenis data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka, seperti struktur organisasi, uraian tugas, dan unit kerja Sumber data Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. (1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber asli yaitu responden. Dalam hal ini sumber data primernya adalah informasi yang dikumpulkan dari jawaban responden seperti, jawaban responden tentang kinerja organisasi, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi. (2) Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber data yang terlebih dahulu telah dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain di

9 64 luar peneliti. Contoh, data karyawan, struktur organisasi dan uraian tugas Metode pengumpulan data Metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kuesioner Pengumpulan data dengan teknik ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner tentang kinerja organisasi, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi, sesuai dengan indikator definisi operasional kepada seluruh responden dengan tujuan untuk mengumpulkan jawaban-jawaban yang akhirnya dijadikan data dalam penelitian ini. 2) Observasi Pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung serta mencatat fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Contoh, mengamati perilaku para karyawan tentang waktu tiba di tempat kerja, waktu pulang, sikap karyawan dalam menjalankan tugas, suasana kerja, dan hubungan kerja. 3) Wawancara mendalam Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara mendalam dengan beberapa responden untuk memperoleh data yang lebih akurat dan lengkap, menyangkut penjelasan lebih lanjut tentang kuesioner yang telah diberikan Populasi dan responden

10 65 Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara Singarimbun (1997) menyatakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang cirinya akan diduga. Untuk keperluan penelitian ini, responden ditentukan dengan melibatkan semua populasi kecuali Dewan Komisaris dan Direktur Utama, dengan jumlah 87 orang, sehingga penelitian ini disebut sebagai penelitian sensus. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 87 orang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. BPR Indra Cadra No Nama Bank 1 P.T BPR Indra Candra Singaraja 2 P.T BPR Indra Candra Sempidi Jumlah Karyawan (Orang) Dewan Komisaris (Orang) SDM berdasarkan Profesi Direktur Utama (Orang) Karyawan (Orang) Jumlah Sumber : P.T.BPR Indra Candra Singaraja (2010) Dalam Tabel 4.1 terlihat jumlah karyawan adalah 89 orang, dua orang adalah komisaris, dua orang direktur utama, dan 85 orang karyawan operasional. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah semua karyawan selain Dewan Komisaris, yang berjumlah 87 orang, sehingga seluruh anggota populasi menjadi responden penelitian.

11 Pengukuran Variabel Semua variabel dalam penelitian ini diukur dengan Skala Likert dalam 5 (lima) tingkatan yaitu responden diminta untuk memberikan jawaban terhadap setiap pertanyaan dengan memilih salah satu di antara lima pilihan yang bersifat berjenjang dengan menggunakan respon negatif hingga positif sperti contoh berikut. 1) Seberapa jelas tugas-tugas pokok yang harus saya kerjakan Sangat tidak jelas Kurang jelas Kadang-kadang Jelas Sangat jelas 2) Seberapa tinggi partisipasi karyawan dalam mengambil keputusan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 3) Seberapa sering atasan anda memberitahukan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan Sangat jarang Jarang Sedang Sering Sangat sering 4.5 Instrumen Penelitian Sugiyono (2007) menyatakan, dalam penelitian kuantitatif akan selalu menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Insrtrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Bagi suatu penelitian, data mempunyai peran dan kedudukan yang sangat penting, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai

12 67 alat membuktikan hipotesis. Data dalam suatu penelitian dapat dikumpulkan dengan instrumen. Instrumen yang dipakai dalam mengumpulkan data haruslah memenuhi dua persyaratan penting, yaitu validitas dan reliabilitas Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Ancok (dalam Singarimbun dan Efendi, 1997) menyatakan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka dia harus menggunakan timbangan, karena timbangan adalah alat ukur yang valid bilamana digunakan untuk mengukur berat suatu benda. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti. Selanjutnya Sugiyono (2007) mengingatkan bahwa dengan menggunakan instrumen yang telah diuji validitasnya, tidak otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid. Hal ini masih akan dipengangaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen. Uji validitas dilakukan dengan analisis faktor konfirmatori. Dengan ketentuan masing-masing indikator besarnya loading factor > 0,60, eigen value > 1 signifikansi <0, Reliabilitas

13 68 Menurut Sugiyono (2007), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menurut Umar (2005), reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujian dengan menghasilkan konsisten butir-butir yang ada. Menurut Nunnaly dalam Ghosali (2002), pengujian statistik crobach alpha, instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60. Melihat nilai alpha cronbach dan masing-masing variabel, menurut Ronny Kountur (2003) tingkat reliabilitas pada umumnya dapat diterima pada nilai sebesar 0,60. Test yang reliabilitasnya di bawah 0,60 dianggap tidak reliable. 4.6 Teknik Analisis Data Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis kuantitatif yang digunakan untuk menjelaskan dengan lebih mendalam hasil dari analisis dan mampu memberikan informasi yang lebih rinci (Umar, 2004). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengkuantitatifkan nilai faktor-faktor kinerja organisasi, gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas, dan budaya organisasi, serta memaparkan deskripsi variabel penelitian berdasarkan jawaban setiap kuesioner dengan memberikan skor untuk masing masing jawaban. Dalam analisis menggunakan nilai rata-rata dan persentase dari skor jawaban responden Analisis jalur (Path Analysis)

14 69 Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung, seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model analisis jalur merupakan pola hubungan sebab akibat atau a set of hypothesized causal asymmetric relation among the variable (Riduwan dan Engkos, 2007). Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2007), dalam model kausal dibedakan antara variabel eksogenus dan variabel endogenus. Variabel eksogenus adalah variabel yang keberagamannya tidak dipengaruhi oleh penyebab di dalam sistem (model), variabel ini ditetapkan sebagai variabel pemula yang memberi efek kepada variabel lain. Variabel ini tidak diperhitungkan jumlah sisanya (disturbance) meskipun sebenarnya juga mempunyai sisa/eror. Sedangkan variabel endogenus adalah variabel yang keragamannya terjelaskan oleh variabel eksogenus dan variabel endogenus lainnya dalam model. Beberapa asumsi yang mendasari analisis jalur (Path Analysis) menurut Riduwan, (2007) adalah sebagai berikut. 1) Hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif dan bersifat normal. 2) Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik. 3) Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval atau ratio. 4) Menggunakan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

15 70 5) Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable), artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 6) Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti. Model path analysis yang digunakan dalam penelitian ini seperti pada Gambar 4.1. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas (X) Kinerja Organisasi (Y2) Budaya Organisasi (Y1) Gambar 4.1 Model analysis path (path analisis model). Indikator gaya kepemimpinan (1) Menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan karyawan (X1) (2) Mengajak karyawan merumuskan tujuan organisasi (X2) (3) Memberitahukan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan kepada karyawan (X3) (4) Berupaya mengembangkan sifat bersahabat (X4) (5) Melakukan instruksi yang jelas kepada bawahan (X5)

16 71 Indikator budaya organisasi Keterlibatan (involvement) (6) Pemberian otonomi (Y1.1) (7) Kesempatan mengambil keputusan bersama (Y1.2) Konsistensi (concistency). (8) Metode melakukan pekerjaan (Y1.3) (9) Perilaku karyawan dan tindakan-tindakan dalam melaksanakan pekerjaan (Y1.4) (10) Kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam pekerjaan (Y1.5) Adaptabilitas (adaptibility) (11) Kemampuan untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan ekternal (Y1.6) (12) Kemampuan untuk bereaksi pada lingkungan internal (Y1.7) (13) Kemampuan untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun ekternal (Y1.8) Misi (Mission). (14) Perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama (Y1.9) (15) Kejelasan tujuan dan arah organisasi (Y1.10). Indikator kinerja organisasi Kecepatan (16) Tindakan dalam melakukan pekerjaannya (Y2.1) (17) Penyelesaian tugas sesuai jadwal (Y2.2)

17 72 (18) Mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat (Y2.3) Kualitas (19) Bangga terhadap pekerjaannya (Y2.4) (20) Melakukan pekerjaannya dengan benar sejak awal (Y2.5) (21) Mencari cara untuk memperbaiki kualitas pekerjaannya (Y2.6) Layanan (22) Menunjukkan keinginan untuk melayani orang lain dengan baik (Y2.7) (23) Merespon pelanggan dengan tepat waktu (Y2.8) (24) Memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan (Y2.9) Nilai (25) Tindakan yang mengindikasikan pemahaman terhadap konsep nilai (Y2.10) Langkah-langkah yang dilakukan dalam path analysis adalah sebagai berikut. 1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Struktur : Y1 = ρ y1x X + ρ y1 ε 1... (1) Y2 = ρ y2x Y1 + ρ y2y1 ε 2... (2) Y2 = ρ y2x X + ρ y2x1 ε 2... (3) Y2 = (ρ y1x ). (ρ y2y1 )... (4) 2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi (1) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai dengan hipotesis yang

18 73 diajukan. Adapun gambar diagram jalur lengkap dari model seperti pada Gambar 4.2 Gaya Kepemimpinan Borientasi Tugas (X) ρy2x ε2 ε1 ε1 ρy1x Kinerja Organisasi (Y2) Budaya Organisasi (Y1) ρy2y1 Gambar 4.2 Model Path Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Organisasi (2) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Persamaan regresi ganda: Y1 = a + bx + ε 1... (5) Y2 = a + b Y 1 + ε 1... (6) Keterangan Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai

19 74 rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap, variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen). Khusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan coefficient yang dinyatakan sebagai standardized coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana. (3) Kaidah pengujian signifikan : Program SPSS a. Jika mlai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 > Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 3) Menghitung koefisien jalur secara individu Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut : Ho : pyx 1 0 Ha : pyx 1 > 0

20 75 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus Schumacke (Riduwan, 2007) : t k = ρk ; (dk n k 1)... (7) seρ k Keterangan : Statistik se px 1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasikan ke interval. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas signifikan dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : (1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau (0,05 Sig.), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. (2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05> Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 4) Meringkas dan menyimpulkan (interpretasi hasil perhitungan) yaitu menentukan jalur-jalur pengaruh yang signifikan dan mengidentifikasi jalur yang pengaruhnya lebih kuat, yaitu dengan membandingkan besarnya koefisien jalur yang terstandar.

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

BAB IV METODE PENELITIAN. hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Objek Penelitian Rancangan penelitian adalah suatu rencana kerja terstruktur mengenai hubungan hubungan antar variabel yang disusun sedemikian rupa sehingga hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir (2003,p.54) Penelitian asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai

BAB 3 METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai 52 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Asosiatif. Menurut Kuncoro (2003, p9), Penelitian asosiatif berusaha untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian ini adalah seluruh driver DNA Taxi Magelang, dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian ini adalah seluruh driver DNA Taxi Magelang, dengan kriteria 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kantor DNA Taxi Magelang. Sedangkan obyek penelitian ini adalah seluruh driver DNA Taxi Magelang, dengan kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli 777. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskritif serta penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif di sini dimaksudkan untuk mendefinisikan berbagai kriteria,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendy (2006: 65) penelitian penjelasan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Kuncoro (2003), penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan BRI Cabang Majalaya dengan jumlah populasi 196 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Explanatory Survey Method dimana penelitian ini dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan adanya metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada Lampung di Bandarlampung. 3. 2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2) ada 3 jenis riset

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan nilai dari variaelvariabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Pasar Indra. Ketika itu kantor pusat masih berupa 1 unit ruko 2 lantai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Pasar Indra. Ketika itu kantor pusat masih berupa 1 unit ruko 2 lantai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Perusahaan 5.1.1 Sejarah berdirinya PT. BPR Indra Candra PT. BPR Indra Candra telah berdiri sejak tahun 1969 dengan status MAI Bank Pasar Indra.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Unit analisis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendefinisikan pengaruh atau hubungan kausal antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Masri S dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008,P.208) penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR

BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR 36 BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR 3.1 Analisis Jalur Analisis jalur yang dikenal sebagai path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Riduwan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei karena peneliti mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun. 37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sera penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) penelitian ini termasuk kategori penelitian kausal, yaitu merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas karyawan pada Yayasan Daarut Tauhid Bandung. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2005, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni tujuan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih BMT Sidogiri pasuruan yang berada di jalan sidogiri barat RT 003/02, kraton kabupaten pasuruan.obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 65 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan Peneitian T1 T T3 T4 T5 T6 T7 Jenis Penelitian Deskritif Deskritif Deskritif Deskritif Asosiatif Asosiatif Asosiatif Desain Penelitian Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan analisa yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Program keselamatan kerja dan Kesehatan kerja terhadap kineja teknisi PT. Megarindo Jaya dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa, dan memberi informasi serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian, turut menentukan keberhasilan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah 56 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Profil Perusahaan Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah sebuah pusat perbelanjaan yang diresmikan pada tahun 1995,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Terdapat beberapa

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015:8) metode kuantitatif adalah metode penelitian yang yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Jalur Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Analisis jalur sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan pimpinan ini dilakukan di

Lebih terperinci