ARTIKEL LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TAHUN 2015"

Transkripsi

1 ARTIKEL LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TAHUN 2015 MENINGKATKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KOLABORASI MODEL STAD DAN SAINTIFIK PADA KELAS 3 SDN 1 STAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : (TRIYANTA, S.Pd., MM) NIP Pembimbing : Dr. Yaya Jakaria, M.Si, MM Ir.Hendarman, M.Sc.PhD Dibiayai Oleh : Pusat Penelitian dan Kebijakan Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan SEKOLAH DASAR NEGERI 1 STAGEN KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015 i

2 MENINGKATKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KOLABORASI MODEL STAD DAN SAINTIFIK PADA KELAS 3 SDN 1 STAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Triyanta, S.Pd., MM A. Pendahuluan Konsep bangun datar merupakan ruang lingkup pembelajaran matematika kelas 3 SD yang merupakan salah satu peranan penting dalam pendidikan. Penerapan cara kerja pembelajaran matematika dapat membentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif pada peserta didik. Target capaian dalam tindakan kegiatan pembelajaran konsep bangun datar kelas 3 SDN 1 Stagen tahun pelajaran 2014/2015 adalah peserta didik memiliki progres respon dan kreatifitas peserta didik kondusif, terjadi interaksi yang produktif terhadap proses kegiatan pembelajaran, hal ini diamati dari lima penjuru dari kiri kanan depan belakang serta tengah di kelas 3 SDN 1 Stagen, pembentukan kreatifitas ditunjukkan perubahan tingkah laku positif dalam kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran serta hasil pembelajaran peserta didik secara individul mencapai 65 dan hasil belajar peserta didik secara klasikal yaitu mencapai diatas 85% dari jumlah peserta didik yang mencapai nilai 65 sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Realita kondisi awal terjadi kesenjangan target dan realita, antara lain berikut: 1. Target respon dalam kegiatan belajar mengajar tinggi yaitu peserta didik memiliki progres respon kondusif yaitu terjadi interaksi yang produktif terhadap proses kegiatan pembelajaran diamati dari lima pengamatan terhadap peserta didik dari kiri kanan depan belakang serta tengah di kelas 3 SDN 1 Stagen, realita dari pengamatan lima penjuru adalah rendah hal ini dilihat pada saat pengamatan di lima penjuru (pojok kanan depan, kiri depan, pojok kanan belakang, kiri belakang, dan tengah kelas) solusi 1

3 adalah meningkatkan respon dengan tindakan STAD dan pendekatan Saintifik. 2. Target pembentukan kreatifitas peserta didik yang kondusif yang ditunjukkan perubahan tingkah laku positif dalam kegiatan pembelajaran, realita adalah rendah hal ini dilihat pada saat pengamatan di lima penjuru (pojok kanan depan, kiri depan, pojok kanan belakang, kiri belakang, dan tengah kelas) solusiadalah meningkatkan kreatifitas dengan tindakan STAD dan pendekatan Saintifik. 3. Target hasil pembelajaran adalah peserta didik secara individul mencapai 65 dan hasil belajar peserta didik secara klasikal yaitu mencapai diatas 85% jumlah peserta didik yang mencapai nilai 65 sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM), realita Hasil pengolahan data hasil penilaian setelah mengikuti pembelajaran dari 28 peserta didik yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 14 orang laki-laki, ternyata yang mencapai KKM adalah 15 orang dengan presentasi 53,57 % dengan rincian responsif gender sebagai berikut: terdiri dari 9 perempuan dengan presentasi 32,14 %, dan 6 laki-laki dengan presentasi 21,43 %. Sedangkan yang tidak tuntas ada 13 orang dengan presentasi 46,42 % dengan responsif gender sebagai berikut : terdiri dari 5 orang perempuan dengan presentasi 17,86 %, dan 8 orang laki-laki dengan presentasi 28,57 %., maka solusinya adalah mengubah model pembelajaran yang meningkatkan respon dan kreatifitas serta realistik yang mampu mempengaruhi hasil pembelajaran yaiti model STAD dan pendekatan Saintifik. Ketika hasil pengamatan dan hasil penilaian pada kondisi awal tidak mencapai target maka tindakan kelas dalam bentuk penelitian Kolaborasi model STAD dan Saitifik menjadi penting sebagai solusi mengatasi penyebab tidak tercapainya target yakni : 1). Perbedaan tingkat pemahaman peserta didik dalam memahami konsep bangun datar heterogen; 2). Guru masih memperlakukan peserta didik yang tingkat pemahaman, latar belakang sosial budaya yang berbeda dengan perlakuan yang sama; 3). Rendahnya 2

4 respon, kreatifitas peserta didik disebabkan oleh pembelajaran yang berpusat dari guru. Berdasar identifikasi dan pilihan pemecahan masalah tersebut di atas maka rumusan masalah dibatasi dengan rumusan sebagai berikut : 1. Apakah melalui kolaborasi model STAD dan Saintifik dapat meningkatkan respon peserta didik dalam menerapkan konsep bangun datar pada peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahu Pelajaran 2014/2015? 2. Apakah melalui kolaborasi model STAD dan Saintifik dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam menerapkan konsep bangun datar pada peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahu Pelajaran 2014/2015? 3. Apakah melalui kolaborasi model STAD dan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menerapkan konsep bangun datar pada peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahun Pelajaran 2014/2015? Tahapan siklus proses KBM penelitian ini adalah input materi bangun datar yang dikemas dalam KBM Kolaborasi Model STAD dan Saintifik, sehingga memberikan pengalaman 5M dalam rangka mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan sehingga menghasilkan output materi melalui proses ilmiah. Pilihan tindakan tersebut untuk mencapai tujuan peningkatan respon dan kreatifitas serta hasil belajar serta peningkatan tindakan guru. Prosses kegiatan pembelajaran ini menjadi penting dan bermakna karena pertama : peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran secara sederhana sesuai dengan karakteristik peserta didik seusia kelas 3 SD yakni belajar sambil bermain serta dapat ditindaklanjuti: Kedua peserta didik menjadi subyek belajar melalui pengalaman 5M yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan dalam rangka pencarian, penemuan serta pengalaman dalam proses pembelajaran sesuai dengan standar proses dalam kegiatan belajar mengajar yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfermasi terhadap kajian materi konsep bangun datar secara realistik dan konseptual sesuai dengan permasalahan keseharian dan karakteristik peserta didik usia kelas 3 sekolah dasar. 3

5 Penelitian dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan meningkatkan respon, kreatifitas dan hasil proses pembelajaran peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen dalam kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar konsep bangun datar melalui Kolaborasi model STAD dan Saintifik, hal ini menjadi penting dalam peningkatan respon, kreatifitas dan hasil pembelajaran dan dapat dilakukan dan ditindak lanjuti bagi peserta didik itu sendiri sehingga pembelajarn ini menjadi bermakna. B. Kerangka Konsep / Teori 1. Kompetensi Bangun Datar Kelas 3 SD Kata kunci konsep bangun datar kelas 3 SD yang dipelajari adalah keliling, luas, persegi dan persegi panjang, sedangkan ruang lingkup konsep bangun datar di kelas 3 SD adalah keliling dan luas persegi dan persegi panjang yang mempelajari keliling pesegi dan persegi panjang, luas persegi dan persegi panjang, dan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi panjang. Keliling persegi dan persegi panjang meliputi menghitung keliling persegi panjang, menghitung keliling persegi, menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. Fajariah (2008: ).berpandapat : Keliling persegi dan persegi panjang meliputi menghitung keliling persegi panjang, menghitung keliling persegi, menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. Luas persegi dan persegi panjang meliputi menghitung luas persegi panjang, menghitung luas persegi. Sedangkang masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi panjang meliputi menghitung luas bangun datar yang tidak teratur, membandingkan dan mengurutkan luas berbagai bangun persegi dan persegi panjang, Menaksir luas daerah beberapa bangun datar, menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Keliling persegi panjang merupakan jumlah dari keempat sisinya. Keliling persegi panjang dapat dihitung dengan satuan tak baku dan satuan baku. 4

6 Peneliti menyajikan konsep keliling dengan kepedulian peserta didik dan warga sekolah terhadap lingkungan supaya terjaga kebersihan dan keindahan serta terhindar dari kerusakan lingkungan. 2. Student Teams Achievement Division (STAD) Model Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, kegiatan kelompok, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok, hal ini sejalan dengan pendapat Chotimah dalam Chotimah 2009: 7-9) mengatakan : 3. Saintifik Gagasan utama strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) yakni memotivasi dan membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Jika peserta didik ingin memperoleh penghargaan kelompok, maka peserta didik dalam setiap kelompok harus membantu peserta didik lain untuk mempelajari materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Peserta didik dalam kelompok yang sama diharapkan beruhaha memperoleh skor terbaik diantara skor anggota kelompok yang lain.. Kelebihan Model STAD adalah bahwa model ini cukup sederhana; Seluruh peserta didik menjadi lebih siap; Melatih kerjasama peserta didik lebih baik,sedangkan kekuarangannya adalah jika semua anggota kelompok mengalami kesulitan maka tidak diketahui oleh guru; Guru kesulitan membedakan peserta didik yang kesulitan mempelajari topik pembelajaran maupun yang tidak. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan Saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan Saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan. Untuk dapat disebut 5

7 ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada buktibukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2014:19-20). Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati; menanya; mengumpulkan informasi/eksperimen; mengasosiasikan/mengolah informasi; dan mengkomunikasikan. 4. Respon dan Kreatif Peserta Didik Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang, tidak diragukan lagi dalam hal keberanian. Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Anak usia SD, memiliki tenggang rasa dan kerjasama yang tinggi, bahkan diantara mereka yang menampakkan tingkah laku mendekati anak remaja (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, 2014: 160). Budimansyah dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan) menyebutkan bahwa pembelajaran aktif dinilai memang dapat (1) menciptakan ketertarikan bagi peserta didik (creating excitement in the classroom), (2) memberikan kesempatan untuk dapat berfikir dan bekerja (getting students to tink and work) (Budimansyah, 2009 : 7). Hendarman dalam bukunya Revolusi Mental Pengawas Sekolah mengatakan Manusia kreatif ternyata tidak dilahirkan di dalam masyarakat tanpa budaya kreatif. Dalam bukunya Pengembangan kreatifitas dan Enterpreneurship dalam Pendidikan Nasional argumentasi Tilaar (2012), yaitu bahwa di dalam masyarakat dengan budaya kreatif berarti para anggotanya mempunyai kesempatan untuk berfikir kreatif 6

8 yang di sebut out of the box dan keluar dari budaya nyaman atau comfort zone (Hendarman : 100) Junh berpendapat Jika ada sesuatu yang akan kita ubah dalam diri seseorang anak, kita harus meneliti dan melihat apakah yang ingin kita ubah itu akan lebih baik bila diubah dalam diri kita sendiri (Amstrong, 2007 : 56) B. Kerangka Berfikir Dalam suatu kajian Standar Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa standar akan meningkatkan pencapaian dengan cara mendifinisikan dengan jelas apa yang harus diajarkan dan kinerja apa yang diharapkan. Teori yang mendasarinya adalah bahwa harapan yang lebih tinggi akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Isi pelajaran yang mendasari gerakan standar nasional adalah menetapkan standar yang jelas tentang apa yang harus dipelajari peserta didik, mengevaluasi peningkatan peserta didik, serta membuat peserta didik dan guru bertanggungjawab atas hasilnya (Partin, 2009 : 17). Peserta didik akan mampu meningkatkan hasil belajar apabila ada kontibusi segenap pihak dalam pembelajaran di kelas yaitu guru dan antar peserta didik itu sendiri dalam kelompok yang heterogen dalam prestasinya serta peserta didik harus memiliki kemampuan konsep matematika secara bermakna, kontintu dan berkesinambungan. Tanggung jawab belajar berada pada diri peserta didik, tetapi guru bertanggung jawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Ada tiga pilar pokok untuk suatu profesi yaitu pengetahuan, keahlian dan persiapan akdemik (Danin, 2002 : 22). Atas dasar kajian teori diatas maka kolaborasi model STAD dan pendekatan Saintifik menjadi pilihan tindakan meningkatkan respon, kreatifitas dan hasil belajar konsep bangun datar. Tahapan konseptual tindakan pembelajaran seperti gambar berikut : 7

9 Tahapan Siklus Proses KBM Kolaborasi STAD dan Saintifik Input Materi Model STAD Kolaborasi STAD & Saintifik Pendekatan Saintifik Pengalaman 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikas ikan) bagi peserta didik Output Materi Gambar 1.Konseptual kolaborasi model STAD dan pendekatan Saintifik Hipotesis Berdasar kajian teori dan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis pada penelitian tindakan kelas ini adalah jika kolaborasi model STAD dan pendekatan Saintifik dilakukan secara benar dan kontinu, maka hasil dan proses kreatifitas peserta didik pada konsep bangun datar meningkat. C. Metodologi Penelitian dilaksanakan 2 siklus di kelas 3 SDN 1 Stagen tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah populasi 28 orang terdiri 14 putra dan 14 putri. Penggalian dan analisa data terdiri tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan /verivikasi. Hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan secara deskriptif, yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dengan rumus sebagai berikut: 8

10 Hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif dilakukan secara deskriptif, yakni dengan menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dengan rumus sebagai berikut: D. Temuan Aksi pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis 4 Mei Aksi tindakan mengikuti alur perencanaan yang telah disepakati sesuai hasil diskusi perencanaan sebelumnya. Peneliti melakukan persiapan tindakan selama ±15 sebelum tindakan dimulai. Hal yang disiapkan adalah keberadaan alat dan bahan dan sumber belajar yang diperlukan seperti LCD, laptop, kertas koran edisi lama yang sudah berukuran 1m x 1m dan ukuran 30 cm x 30 cm, meteran ukuran 1 meter dan rol meter, paku pancang, dan tali rafia, gunting dan lem. Peserta didik berjalan tepat diatas rafia pembatas yang berbentuk persegi mulai dari titik sudut yang ditentukan sampai tepat pada titik sudut tersebut, peserta didik lainnya mengukur dengan rol meter pada sisi yang dilewati temannya, sedangkan teman yang lain menyebutkan panjang setiap sisi dan jumlah keempat sisinya. Setelah diukur dengan alat ukur rol meter diperoleh hasil 12m. Peserta didik diajak mengamati daerah atau area pergi tersebut yang biasa disebut dengan luas persegi tersebut. Sebelum menentukan luas daerah persegi yang dibatasi rafia tersebut guru memberikan penjelasan tentang satuan meter persegi yang disediakan sebelumnya oleh peneliti yaitu koran edisi lama yang didesain persegi dengan ukuran setiap sisinya 1 meter persegi dari koran yang disebut satuan meter persegi, dalam kegiatan ini peserta didik menutupi area atau daerah persegi yang dibatasi rafia yang berukuran setiap sisinya 3 meter, 9

11 secara bergantian yang dipandu peneliti. Peserta didik mentukan hasil pengamatan dan percobaan menutupi daerah tersebut ternyata koran yang diperlukan untuk menutupi daerah yang dibatasi rafia tersebut adalah 9 (sembilan) koran yang setiap koran tersebut berukuran 1 meter persegi, sehingga diambil kesepakatan bersama bahwa luas daerah yang dibatasi rafi tersebut adalah 9 meter persegi dituliskan 9 m 2. Kegiatan tersebut dilakukan secara berulang dengan persegi panjang ukuran sisi yang berbeda. Kegiatan out door class diakhiri dengan menyampaikan tiga upaya lingkungan bersih yaitu Jangan menyampah, mari memungut sampah, dan menempatkan sampah pada tempat dan fungsinya, selanjutnya peserta didik melakukan memungut sampah dan menempatkan sampah pada tempatnya. Peserta didik masuk ke ruang kelas kembali. Di ruang kelas peserta didik duduk berkelompok dan mengerjakan tugas kelompok, saat menjalankan tugas kelompok masing-masing peserta didik bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya, bagi peserta didik yang sudah terdahulu memahami dan tahu memberi penjelasan kepada peserta didik yang belum jelas, begitu pula sebaliknya. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setiap kelompok yang benar mendapat reword atau apreasiasi dari peneliti. Peserta didik mengerjakan kuis/soal individual, saat mengerjakan soal individual peserta didik tidak boleh lagi bertanya kepada teman lainnya. Ketika peserta didik diberi tugas kelompok yang dikerjakan bersamasama kebersamaan sudah mulai tampak, sudah terjadi kepedulian sesama teman yang heterogen saling membantu terhadap peserta didik, yang tahu memberi yang belum tahu, namun belum maksimal, hal ini terlihat masih ada sebagian peserta didik yang belum tahu tidak mau bertanya. Hasil penilaian kognitif dari setiap siklus terjadi peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari perbandingan persentase penguasaan peserta didik terhadap setiap indikator pada siklus pertama dan siklus kedua disajikan Tabel berikut : 10

12 Tabel 6 Penguasaan peserta didik terhadap setiap indikator dengan peserta tes 28 orang No. Soal Siklus Pertama Siklus Kedua Benar % Benar % , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,14 Selanjutnya penguasaan peserta didik terhadap setiap indikator tes seperti pada gambar di bawah ini: Siklus Pertama Siklus Kedua Gambar 6 Penguasaan setiap indikator pembelajaran per siklus Perbandingan rata-rata nilai peserta didik setiap siklus dapat dideskripsikan bahwa pada siklus pertama dari 28 peserta didik yang mengikuti tes dengan jumlah soal 10 (sepuluh) soal, rata-rata nilai peserta didik adalah 67,5 sedangkan pada siklus kedua terjadi peningkatan nlai rata- 11

13 rata, yakni dari 28 peserta didik yang mengikuti tes dengan 10 (sepuluh) soal yang mirip dengan siklus pertama, diperoleh rata-rata 78,6. Dari hasil nilai tugas individual itu, diketahui bahwa ketuntasan belajar peserta didik sebagian besar mampu mengerjakan dengan maksimal, indikasi ini terlihat pada pada tabel di bawah ini : Selanjutnya perkembangan ketuntasan dari kondisi awal, siklus pertama dan siklus kedua tergambar pada tabel dan gambar di bawah ini : Tabel 9. Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Kedua Responsif Gender Siklus Kondisi Awal Siklus Kedua No Ketuntasan Pertama PD % PD % PD % 1 Peserta Didik Tuntas Peserta Laki-laki 6 21, , ,43 didik Perempuan 9 32, , ,26 tuntas Jumlah 15 53, , ,71 meningk 2 Peserta Didik Tidak Tuntas at Laki-laki 8 28, ,71 1 3,57 Perempuan 5 17, , ,71 Jumlah 13 59, , ,29 Total Jml Catatan : PD = Peserta didik Secara jelas tingkat perkembangan persiklus dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Ket Peserta didik laki-laki tuntas Peserta didik laki-laki tidak tuntas Kondisi Awal Kondisi Siklus Pertama Kondisi Siklus Kedua Peserta didik perempuan tuntas Peserta didik perempuan tidak tuntas Gambar 8. Perkembangan ketuntasan kelas dari kondisi awal, siklus pertama dan kedua pertama responsif gender 12

14 Hasil pengamatan terhadap proses dalam kegiatan KBM dititikberatkan pada respon peserta didik dengan menggunakan kolaborasi model STAD dan Saintifik terutama memunculkan 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan). Peserta didik memberikan respon positif terhadap pembelajaran konsep bangun datar dengan menggunkan kolaborasi model STAD dan Saintifik, terdapat 7 (tujuh) orang termasuk dalam kategori sangat baik, dengan presentase mencapai 25, 00 %, 16 (enam belas) orang termasuk dalam kategori baik dengan persentase mencapai 57,14 %, dan 3 (tiga) orang dalam kategori cukup dengan persentase 10,71 %, serta hanya terdapat 2 orang kategori cukup dengan presentase 7,14 %. Kreatifitas peserta didik terhadap pembelajarn konsep bangun datar menggunakan kolaborasi model STAD dan Saintifik baik. Terdapat 9 orang dengan kategori sangant baik dengan presentase 32,14 %, 13 orang dalam kategori baik dengan presentase 46,43 %, dan ada 5 orang dalam kategori sedang dengan presentase 17,86, dan 1 orang dalam kategori kurang dengan presentase 3,57 %. E. Kesimpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : a. Penerapan kolaborasi model STAD dan Saintifik konsep bangun datar dapat meningkatkan respon positif peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahun pelajaran 2014/2015. b. Meningkatkan kreatifitas peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahun pelajaran 2014/2015. c. Meningkathan ketuntasan hasil belajar peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahun pelajaran 2014/2015. Dengan demikian perbaikan pembelajaran konsep bangun datar dengan mengggunakan kolaborasi model STAD dan Saintifik pada yang 13

15 dilakukan dua siklus berhasil meningkatkan respon dan kreatifitas serta hasil belajar peserta didik kelas 3 SDN 1 Stagen tahun pelajaran 2014/ Saran Setelah memperhatikan proses dan kesimpulan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : a. Sebaiknya penerapan kolaborasi model STAD dan Saintifik pada konsep bangun datar ini diupayakan membangun kebersamaan dalam keberagaman atau heterogenitas agar tidak terpuruk dalam perbedaan sekalipun perbedaan dalam tingkat pemahaman. b. Sebaiknya penerapan kolaborasi model STAD dan Saintifik jangan hanya digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar saja, tetapi lebih dari itu yaitu meningkatkan respon dan kreatifitas peserta didik. c. Sebaiknya pengelompokan peserta didik jangan terkumpul secara homogen atau yang pandai terkempul yang pandai atau yang lamban terkumpul lamban, karena akan menambah keterpurukan dan ketertinggalan dalam perbedaan. d. Perlu adanya tindak lanjut untuk mengadakan penelitian sejenis dengan konsep materi yang lainnya. F. Daftar Pustaka Amstrong Awakening Your Child s Natural Genius. Interaksara Batam Centre Budimansyah, dkk PAKEM. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PT Genesindo Chotimah Strategi-Strategi Pembelajaran untuk Penelitian Tindakan Kelas. Surya Pena Gemilang Danim Inovasi Pendidikan. Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. CV Pustaka Setia. Bandung Fajariyah Cerdas Berhitung. Matematika. Untuk SD/MI Kelas 3. Penerbit CV. Grahadi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta 14

16 Fathurrohman dan Sutikno Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Rafika Mediatama. Bandung Hendarman Revolusi Mental Pengawas Sekolah. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Divisi Penelitian dan Pengembangan, Banjarbaru Mukhtar dan Yamin Sepuluh Kiat Sukses Mengajar di Kelas. PT Nimas Multima. Jakarta Partin Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas. PT Macanan Jaya Cemerlang Silberman Active Learning. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta Slavin Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. PT Macanan Jaya Cemerlang Suharsimi Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas. Aditya Media. Yogyakarta Universitas Lambung Mankurat Paradigma Jurnal Pendidikan MIPA. Banjarmasin 15

17 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 1 STAGEN Jalan PT.Inhutani II Stagen, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru Kode Pos SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL PTK Kep /15 /SD-013/2015 Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : H. Miswan S.,S.Pd, MM NIP : Pangkat/ Golongan : Pembina / IV/a Jabatan : Kepala Sekolah Unit Kerja : SDN 1 Stagen Menyatakan bahwa sesungguhnya artikel PTK berjudul : Meningkatkan Hasil Proses Pembelajaran Konsep Bangun Datar Melalui Kolaborasi Model STAD dan Saintifik pada Kelas 3 SDN 1 Stagen Tahun Pelajaran 2014/2015 Adalah benar karya asli dari : Nama : Triyanta, S.Pd, MM NIP : Pangkat /Golongan : Pembina / IV/a Unit Kerja : SDN 1 Stagen Pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kotabaru, 2 Nopember

MENINGKATKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KOLABORASI MODEL STAD DAN SAINTIFIK DI KELAS 3 SD. Triyanta

MENINGKATKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KOLABORASI MODEL STAD DAN SAINTIFIK DI KELAS 3 SD. Triyanta EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 1-7 MENINGKATKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KOLABORASI MODEL STAD DAN SAINTIFIK DI KELAS 3 SD Triyanta

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TAHUN 2015

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TAHUN 2015 HALAMAN JUDUL LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS TAHUN 2015 MENINGKATKAN HASIL PROSES PEMBELAJARAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KOLABORASI MODEL STAD DAN SAINTIFIK PADA KELAS 3 SDN 1 STAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL

ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL ISSN 18295282 84 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL Oleh: I Wayan Kariata SMA Negeri I Penebel ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal dasar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga dituntut untuk terus berupaya mempelajari, memahami, dan menguasai berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan ilmiah. Pembelajaran

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGANKOLABORASI MODEL STAD DAN NHT UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA Miyandi Eko Anugrah Program Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT DWI ASTUTI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT (STAD) Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat 6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konsep 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI Model pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Permendikbud No 67 Th 2013 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab I ini akan mengkaji tentang latar belakang masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah. Penjelasan dari keenam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan untuk mampu melahirkan sumber daya manusia yang dapat memenuhi tuntutan global. Matematika

Lebih terperinci

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya di Kelas V SD Inpres 2 Balantak Samsurijal Sahu Mahasiswa

Lebih terperinci

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian berlangsung di SD Negeri 2 Way Halim Permai Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Sedangkan waktu penelitian diadakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal classroom

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR Fransisko Iko, K.Y.Margiyati, Siti Halidjah Program Studi PGSD Jurusan Pemdas FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi proses peningkatan kemampuan dan daya saing suatu bangsa. Menjadi bangsa yang maju tentu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Habib Amin Nurrokhman 1), Suripto 2), Joharman 3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa

Lebih terperinci

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS Xl IPS 4 SMA NEGERI COLOMADU KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika di SD Pengertian matematika menurut Glover (2006) yaitu Matematika merupakan suatu pelajaran mengenai angka-angka, pola-pola, dan bangun.

Lebih terperinci

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2) 2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan

Cut Eva Nasryah 1) Arief Aulia Rahman 2)   2) Universitas Negeri Medan, Jalan William Iskandar Pasar 5 Medan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT DI KELAS 5 SD NEGERI INPRES115495 SISUMUT KOTA PINANG Cut Eva Nasryah 1) Arief

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan proses dan unsur dasar dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, proses belajarlah yang menjadi kegiatan paling pokok

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pandangan tradisional selama beberapa dekade dipahami sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat. Namun demikian pendidikan

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Linda Ratnaningtyas D.W. 34 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik (Majid, 2014:15). Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses transfer atau perpindahan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut harus menjadi motivator, fasilitator, dan juga pengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Kalirejo Kudus. Adapun yang akan diteliti yaitu hasil belajar siswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA Oleh: Dwi Astuti 1, Suhartono, Warsiti FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMAN 1 BANGUN PURBA Pebriani *), Arcat 1), Lusi Eka Afri 2) 1&2) Program

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang meliputi temuan-temuan dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS VIIIC TAMAN DEWASA IBU

Lebih terperinci

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi pada Siswa Kelas XI MA Madani Alauddin Pao-Pao Kabupaten Gowa Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi

Lebih terperinci

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051 PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WONOREJO, GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa. BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD (Students Team Achievement Divisions) PADA SISWA KELAS III SDN 02 JATIHARJO KEC. JATIPURO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Matriks Melalui Pembelajaran Model STAD. Rochani. SMKN 3 Blitar

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Matriks Melalui Pembelajaran Model STAD. Rochani. SMKN 3 Blitar Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Matriks Melalui Pembelajaran Model STAD Rochani SMKN 3 Blitar Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant Sejarah Artikel Diterima pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs DARUL FIKRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Novia Wijayanti Program

Lebih terperinci

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, MINAT DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA III JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA PADA MATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa dan negara sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Setiap bangsa yang ingin berkualitas selalu berupaya untuk meningkatkan tingkat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu

Lebih terperinci

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan oleh manusia secara sadar menuju kedewasaan baik mental, emosional, maupun intelektual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam adalah Ilmu yang merupakan terjemahan katakata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berhubungan dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR Gatot Prayitno 1, Suripto 2, Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

* Keperluan korespondensi:

* Keperluan korespondensi: Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV Oleh: Asih Nurkhayati 1, Triyono 2, Ngatman 3 FKIP, PGSD Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISIONS (STAD) PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Joko Ermanto Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan atau membangun manusia dan hasilnya tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat melainkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD.

MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD. ISSN 1412-5455 5 Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 16 No.1, Juni 2016 : 114-186 MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban. Sumber daya manusia yang unggul akan mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang maju dan kompetitif

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 8 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA BERMAIN DI LINGKUNGAN RUMAH KELAS II SD NEGERI 44 BANDA ACEH Umi Rahayu SD Negeri 44 Banda Aceh ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Print ISSN: 2541-3163 - Online ISSN: 2541-3317 Mariani, S.Pd. 1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Article

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan bagi setiap warga negara, baik tua

Lebih terperinci