ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, MINAT DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA III JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA PADA MATA KULIAH PAI MATERI ZAKAT HARTA KELAS MI-P1403 DI STMIK BUDIDARMA MEDANTAHUN AJARAN ILHAMSYAH Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan motivasi, minat dan hasil belajar mahasiswa Diploma III Kelas MI-P1403 pada mata kuliah PAA materi zakat harta sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaksanakan, tingkatan motivasi, minat dan hasil belajar mahasiswa ketika tindakan dilakukan dan tingkatan motivasi, minat dan hasil belajar mahasiswa setelah penerapan tindakan dilaksanakan. Jenis penelitian ini merupakan penelitan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan data dianalisa dengan menbandingkan nilai tingkat motivasi, minat dan hasil belajar mahasiswa sebelum, sesaat dan sesudah penerapan tindakan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Data dikumpul dengan menggunakan empat instrument penelitian yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan tes hasil belajar. Subjek penelitian sebanyak 20 orang mahasiswa yaitu kelas MI-P1403 STMIK BUDIDARMA Medan. Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan tindakan siklus I Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan tindakan siklus I dari 20 orang mahasiswa terdapat sebanyak 6 orang mahasiswa (30%) yang memiliki motivasi belajar dengan kategori rendah (Kurang Termotivasi), sebanyak 3 orang mahasiswa (15%) yang memiliki motivasi belajar kategori sedang (Termotivasi), dan sebanyak 11 orang mahasiswa (55%) yang memiliki motivasi belajar kategori tinggi (Sangat Termotivasi). Adapun hasil penelitian tindakan siklus I tentang minat dari 20 orang mahasiswa terdapat sebanyak 4 orang mahasiswa (20 %) yang memiliki minat belajar dengan katagori rendah ( Kurang Berminat) yang memiliki minat belajar katagori sedang sebanyak 7 orang (35%) dan 9 orang mahasiswa (45%) yang memiliki minat belajar dengan katagori tinggi (Sangat Berminat). Kemudian setelah pemberian tindakan pada siklus II diperoleh 20 orang mahasiswa terdapat 9 orang mahasiswa yang memiliki motivasi belajar kategori sedang (45%), 11 orang mahasiswa yang memiliki motivasi belajar kategori tinggi (Sangat Termotivasi). Dan setelah pemberian pada siklus II terdapat 11 orang mahasiswa memiliki minat belajar sedang (55%) dan 9 orang mahasiswa memilki minat belajar tinggi (45%). Sementara hasil belajar mahasiswa sebelum tindakan berada pada 69,05 rata rata kelas, atau sekitar 70% tingkat kelulusan. Setelah tindakan pada siklus I maka hasil belajar mahasiswa mengalami kenaikan dari rata rata kelas 74,05 atau sebanyak 85% dan mengalami peningkatan yang signifikan dengan rata rata kelas 79,1 atau 100% tingkat kelulusan. Kata Kunci : model pembelajarn kooperatif tipe STAD, motivasi belajar, minat dan hasil belajar I. PENDAHULUAN Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam system belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiridan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka dapat melakukannya seorang diri. Salah satu dari jenis model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok 72

2 73 beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya. Nilai-nilai ini kemudian dijumlah untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau hadiah-hadiah yang lainnya. Keseluruhan siklus aktifitas itu, mulai dari paparan guru ke kerja kelompok sampai kuis, biasanya memerlukan tiga sampai lima kali pertemuan kelas. Menurut Mc.Donald sebagaimana yang dikutip oleh Sardiman motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sementara minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. STMIK Budidarma Medan adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi formal yang terkonsentrasi pada dua prodi; jenjang Strata1 (S1) dan Diploma3 (D3) dalam bidang ilmu manajemen dan komputer. STMIK Budidarma Medan adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi formal komputer swasta tertua di kota Medan. STMIK Budidarma Medan memiliki total lebih dari mahasiswa dari dua jenjang S1 dan D3; baik mahasiswa yang masuk pagi, siang maupun malam hari. Mahasiswa yang menempuh perkuliahan di STMIK ini memiliki latar belakang pendidikan, agama, suku, dan asal daerah yang heterogen. Meskipun STMIK Budidarma Medan sudah dapat dikatakan memadai dalam tenaga pengajaran, sarana prasarana yang mendukung, dan ruang belajar yang nyaman, akan tetapi hasil belajar Pendidikan Agama Islam mahasiswa STMIK Budidarma Medan mengalami penurunan, khususnya pada materi zakat harta. Fakta tersebut terlihat di Kelas MI.P 1403 Jurusan Manajemen Informatika mahasiswa Diploma3 STMIK Budidarma Medan. Rendahnya hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam materi zakat harta dapat dilihat dari nilai rata-rata mahasiswa tiga tahun belakangan. Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi semakin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Karena salah satu fungsi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi positif dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Namun hal itu tidak tampak pada tingkah laku mahasiswa MI-P1403 saat proses pembelajaran berlangsung. Dari pengamatan awal peneliti sekaligus merangkap sebagai dosen pengampu mata kuliah PAI kondisi motivasi belajar mahasiswa tergolonh rendah.hal ini tampak dari banyaknya mahasiswa yang kurang tekun menghadapi tugas, terlihat malas ketika pembelajaran berlangsung, tidak senang bekerja sendiri maupun dalam kelompok dan jarang sekali aktif dalam kegiatan diskusi. Begitupula hal serupa terjadi pada minat belajar mahasiswa MI-P1403. Dari pengamatan awal peneliti bahwa minat belajar mahasiswa juga tergolong cukup rendah padahal minat adalah kecenderungan hati yang tinggi, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar mahasiswa bisa dikatakan rendah karena terlkihat banyaknya mahasiswa tidak memperhatikan dosen mengajar, berbicara dengan teman sekelas pada saat pembelajaran berlangsung, tidak bersemangat pada saat proses pembelajaran, sering terlambat masuk ke kelas dan jarang sekali bertanya saat diskusi kelompok. Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka diperlukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar PAI mahasiswa Diploma 3 Jurusan Manajemen Informatika di STMIK Budidarma Medan, dan diusulkan dengan menyajikan model pembelajaran kooperatif yang orientasinya pada pembelajaran bermakna dengan mengoptimalkan keterlibatan mahasiswa di dalam kelas, yakni dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Student Team Achivement Division (STAD) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa dibagi menjadi kelompok dalam tim belajar beranggotakan 3 sampai 4 orang yang beragam kemampuan prestasi akademik, jenis kelamin, dan sukunya. II. TEORITIS A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

3 74 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya. B. Langkah-langkahModel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian tujuan dan motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Pembagian Kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik. 3. Presentasi dari Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan seharihari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasi siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya. 4. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasi dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dalam STAD. 5. Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. 6. Penghargaan Prestasi Tim Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrisi Motivasi, Minat dan Hasil Belajar Awal Mahasiswa MI-P1403 Sebelum Tindakan Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi semakin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Karena salah satu fungsi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi positif dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Namun hal itu tidak tampak pada tingkah laku mahasiswa MI-P1403 saat proses pembelajaran berlangsung. Dari pengamatan awal peneliti sekaligus merangkap sebagai dosen pengampu mata kuliah PAI kondisi motivasi belajar mahasiswa tergolonh rendah.hal ini tampak dari banyaknya mahasiswa yang kurang tekun menghadapi tugas, terlihat malas ketika pembelajaran berlangsung, tidak senang bekerja sendiri maupun dalam kelompok dan jarang sekali aktif dalam kegiatan diskusi. Begitupula hal serupa terjadi pada minat belajar mahasiswa MI-P1403. Dari pengamatan awal peneliti bahwa minat belajar mahasiswa juga tergolong cukup rendah padahal minat adalah kecenderungan hati yang tinggi, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar mahasiswa bisa dikatakan rendah karena terlkihat banyaknya mahasiswa tidak memperhatikan dosen mengajar, berbicara dengan teman sekelas pada saat pembelajaran berlangsung, tidak bersemangat pada saat proses pembelajaran, sering terlambat masuk ke kelas dan jarang sekali bertanya saat diskusi kelompok. Kriteria kelulusan minimal untuk mahasiswa STMIK Budidarma Medan menurut standar baku penilaian adalah 50, sementara hasil belajar mahasiswa

4 75 yang belum mencapai batas kelulusan yaitu 6 orang atau sekitar 30%. Sedangkan yang telah mencapai nilai lulus sebanyak 14 orang 70 %. B. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Dalam Meningkatkan Motivasi, Minat dan Hasil Belajar Mahasiswa MI-P1403 Pada Mata Kuliah PAI Materi Zakat Dari hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dari 20 orang mahasiswa, rata-rata motivasi belajar mahasiswa tergolong kategori cukup rendah, dengan rincian 6 orang mahasiswa kurang termotivasi atau sekitar 30 %, 3 orang mahasiswa termotivasi (15%), dan 11 orang memiliki motivasi tinggi (55%). Untuk mengetahui tingkat perubahan motivasi belajar secara klasikal dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions). Dari hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa dari 20 orang mahasiswa, rata-rata minat belajar mahasiswa tergolong kategori cukup rendah, dengan rincian 4 orang mahasiswa kurang berminat atau sekitar 20 %, 7 orang mahasiswa berminat (35%), dan 9 orang memiliki minati tinggi (45%). Untuk mengetahui tingkat perubahan minat belajar secara klasikal dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions). Kriteria kelulusan minimal untuk mahasiswa STMIK Budidarma Medan menurut standar baku penilaian adalah 50, sementara hasil belajar mahasiswa yang belum mencapai batas kelulusan yaitu 3 orang atau sekitar 15%. Sedangkan yang telah mencapai nilai lulus sebanyak 17 orang 85%. C. Pelaksanaan Siklus II Setelah melaksanakan tindakan siklus II dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dari 20 orang mahasiswa, rata-rata motivasi belajar mahasiswa tergolong kategori tinggi, dengan rincian 9 orang mahasiswa termotivasi sekitar 45 %, dan 11 orang memiliki motivasi tinggi (55%). Untuk mengetahui tingkat perubahan motivasi belajar secara klasikal dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions). Berdasarkan penelitian pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa dari 20 orang mahasiswa, rata-rata minat belajar mahasiswa tergolong kategori tinggi, dengan rincian 11 orang mahasiswa berminat atau sekitar 55 %, dan 9 orang memiliki minat tinggi (45%). Untuk mengetahui tingkat perubahan minat belajar secara klasikal dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions). Kriteria kelulusan minimal untuk mahasiswa STMIK Budidarma Medan menurut standar baku penilaian adalah 50, sementara hasil belajar mahasiswa yang belum mencapai batas kelulusan tidak ada. Sedangkan yang telah mencapai nilai lulus sebanyak 20 orang 100 % Dilihat dari data hasil tes kuis siklus II maka : a. Jumlah mahasiswa yang lulus = 20 orang b. Jumlah mahasiswa yang tidak lulus = Tidak ada c. Persentase Kelulusan Klasikal = 100 % 20 d. Rata rata kelas = 79,1 (katagori sangat baik) D. Deskripsi Motiovasi, Minat dan Hasil Belajar Mahasiswa Kelas MI-P1403 Pada Mata Kuliah PAI Materi Zakat Harta Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Melalui penerapan strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, motivasi, minat dan hasil belajar mahasiswa dapat ditingkatkan khususnya pada mata kuliah PAI materi zakat harta. Berdasarkan hasil penelitian ini setelah diberi tindakan pada siklus I menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dimana dosen mengupayakan situasi pemberlajaran yang berkaitan dengan materi Ilmu Pasti berupa zakat harta, mahasiswa mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap materi perkuliahan. Berdasarkan hasil penelitian setelah diberikan tindakan siklus I dari 20 orang mahasiswa terdapat sebanyak 6 orang mahasiswa (30%) yang memiliki motivasi belajar dengan kategori rendah (Kurang Termotivasi), sebanyak 3 orang mahasiswa (15%) yang memiliki motivasi belajar kategori sedang (Termotivasi), dan sebanyak 11 orang mahasiswa (55%) yang memiliki motivasi belajar kategori tinggi (Sangat Termotivasi). Adapun hasil penelitian tindakan siklus I tentang minat dari 20 orang mahasiswa terdapat sebantyak 4 orang mahasiswa (20 %) yang memiliki minat belajar dengan katagori rendah ( Kurang Berminat) yang memiliki minat belajar katagori sedang sebanyak 7 orang (35%) dan 9 orang mahasiswa (45%) yang memiliki minat belajar dengan katagori tinggi (Sangat Berminat). Kemudian setelah pemberian tindakan pada siklus II diperoleh 20 orang mahasiswa terdapat 9 orang mahasiswa yang memiliki motivasi belajar kategori sedang (45%), 11 orang mahasiswa yang memiliki motivasi belajar kategori tinggi (Sangat Termotivasi). Dan setelah pemberian pada siklus II terdapat 11 orang

5 76 mahasiswa memiliki minat belajar sedang (55%) dan 9 orang mahasiswa memilki minat belajar tinggi (45%). IV. KESIMPULAN Dari uraian pembahasan yang telah dituliskan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar mahasiswa Diploma III kelas TI-P1403 materi zakat harta STMIK Budidarma Medan berhasil dan mencapai nilai yang memuaskan. Secara detil hasil penerapan tindakan ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi motivasi dan minat belajar mahasiswa Diploma III jurusan Manajemen Informatika Kelas MI-P1403 pada mata kuliah PAI materi zakat harta sebelum penerapan model pembelajaran koopertaif tipe STAD dilaksanakan tergolong rendah. Hal ini tergambar dari beberapa indikator rendahnya motivasi dan minat belajar mahasiswa seperti banyaknya mahasiswa yang kuramg tekun menghadapi tugas, bermalsa-malasan, cenderung tidak ingin mempertahankan pendapatnya, kurang memperhatikan dosen mengajar, suasana tidak kondusif, sering terlambat masuk, jarang bertanya dan cenderung tidak ingin menngemukakan pendapatnya saat kegiatan diskusi berlangsung. Demikian juga dengan hasil belajar sebelum tindakan dilaksanakan masih dalam katagori rendah, hal ini dapat dilihat dari 20 orang mahasiswa, 6 orang mahasiswa belum mencapai nilai kelulusan atau sekitar 30 % dan 14 orang mahasiswa atau 70% mencapai batas kelulusan, dengan rata rata kelas 69,05 %. 2. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini dibagi dalam tiga hal yaitu a. Motivasi belajar mahasiswa pada siklus I masih dalam katagori sedang, hal ini dapat dilihat dari 20 orang mahasiswa, 6 orang mahasiswa atau 30 % dalam katagori Kurang termotivasi (KT), 3 orang mahasiswa atau 15% dalam katagori Termotivasi (T) dan 11 orang mahasiswa atau 45% dalam katagori Sangat Termotivasi (ST). Sementara pada siklus II motivasi belajar dalam katagori tinggi, 9 orang mahasiswa atau 45 % dalam katagori Termotivasi (T) dan 11 orang mahasiswa atau 55 % dalam katagori Sangat Termotivasi (ST). b. Minat belajar mahasiswa pada siklus I juga masih dalam katagori sedang, hal ini dapat dilihat dari 20 orangn mahasiwa 4 orang mahasiswa atau 20% dalam katagori Kurang Berminat (KB), 7 orang mahasiswa atau 35% dalam katagori Berminat (B) dan 9 orang mahasiswa atau 45% dalam katagori Sangat Berminat (SB). Sementara minat belajar mahasiswa pada siklus II mengalami peningkatan, 11 orang mahasiswa dalam katagori Berminat atau (B) dan 9 orang mahasiswa atau 45 % dalam katagorio Sangat Berminat (SB). c. Hasil belajar mahasiswa pada siklus I diperoleh hasil rata rata kelas 74,05 atau sekitar 85%. Dari 20 orang mahasiswa terdapat 14 orang mahasiswa lulus dan 6 orang mahasiswa tidak lulus. Adapun hasil belajar mahasiswa pada siklus II diperoleh hasil rata rata kelas 79,1 atau sekitar 100%, hal ini menunjukkan 20 orang mahasiwa dinyatakan lulus. 3. Setelah menganalisa hasil data yang diperoleh sesudah tindakan dilaksanan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran tipe STAD pada mata kuliah PAI materi zakat harta mahasiswa Diploma III kelas MI-P1403 dapat meningkatkan motivasi, minat dan hasil belajar mereka. DAFTAR PUSTAKA 1. Al-Qur ān al-karîm 2. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara:Jakarta, M. Sardiman, A. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: RajaGrapindo, Muhadjir, Noeng, Metodologi penelitian Kualitatif, Edisi III, Yogyakarta: Rake Sarasin, Rusman. Seri Manajemen Sekolah Bermutu MODEL-MODEL PEMBELAJARAN: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi: Suatu Pengantar dalam Persfektif Islam, Jakarta: Kencana: Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, cet. 5, Slavin, Robert. E, Cooperatif Learning: usa Media, 2007Teori Riset dan Praktik, Jakarta : N 10. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2008.