ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PRODUKSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE DI KOTA MALANG
|
|
- Bambang Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PRODUKSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE DI KOTA MALANG (Studi Kasus pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Teguh Hany Wicaksono JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
2 LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL Artikel Jurnal dengan judul : ANALISIS VARIABEL -VARIABEL YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PRODUKSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE DI KOTA MALANG (Studi Kasus pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang) Yang disusun oleh : Nama : Teguh Hany Wicaksono NIM : O Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 27 Agustus Malang, 27 Agustus Dosen Pembimbing, PUTU MAHARDIKA ADI SAPUTRA, SE.,M.Si.,MA.,Ph.D. NIP
3 ANALISIS VARIABEL -VARIABEL YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PRODUKSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE DI KOTA MALANG (Studi Kasus pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang) Teguh Hany W, Putu Mahardika Adi Saputra, SE.,M.Si.,MA.,Ph.D. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRACT Small industrial sector is one form of alternative strategies to support economic development in the long-term development in Indonesia. By identifying the factors of production, namely capital, labor, raw material costs and time effort can determine its effect on the number of small industrial production of tempeh chips in Malang. directly related to the effort to increase production, the authors conducted a study entitled Analysis Variables of Total Production on Small Industry Tempe Chips in Malang (Case Study on Tempe Chips Industry Centers Sanan Malang). Research conducted including descriptive quantitative research by using multiple regression analysis techniques and using primary and secondary data obtained from the survey results. Independent variables used are the amount of capital, number of workers, and the cost of raw materials and long effort. While the dependent variable is the amount of production. The results of the analysis of capital, labor and raw material costs and the long effort to have a significant effect on the amount of chips tempe small industrial production in Malang. And the results of these studies indicate that the variable number of workers have a dominant influence on the amount of production in the small industries tempe chips in Malang. Keywords: Total Production, Capital, Cost of Raw Materials, Total Labor, Business Time. ABSTRAK Sektor industri kecil merupakan salah satu bentuk strategi alternatif untuk mendukung pengembangan perekonomian dalam pembangunan jangka panjang di Indonesia.Dengan mengidentifikasi faktor-faktor produksi yang ada yaitu modal, tenaga kerja, dan biaya bahan baku dan lama usaha dapat diketahui pengaruhnya pada jumlah produksi industri kecil keripik tempe di Kota Malang. Terkait secara langsung dengan upaya untuk peningkatan hasil produksi maka penulis melakukan Penelitian yang berjudul Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Pada Industri Kecil Keripik Tempe di Kota Malang (Studi Kasus pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang). Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda dan menggunaka data primer dan sekunder yang didat dari hasil survey.variabel Independen yang digunakan adalah jumlah modal, jumlah tenaga kerja, dan biaya bahan baku dan lama usaha. Sedangkan variabel dependennya adalah jumlah produksi. Hasil analisis yang diperoleh dari hasil penelitian menyebutkan bahwa modal, tenaga kerja, dan biaya bahan baku dan lama usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah produksi pada Industri Kecil Keripik Tempe di Kota Malang. Dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang dominan terhadap jumlah produksi pada Industri Kecil Keripik Tempe di Kota Malang. Kata Kunci: Jumlah Produksi, Modal, Biaya Bahan Baku, Jumlah Tenaga Kerja, Lama Usaha.
4 A. PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, memerlukan industrialisasi untuk bisa tumbuh dan berkembang secara cepat karena dalam proses industrialisasi akan mendukung atas usaha pencapaian pemerataan hasil pembangunan. Untuk itu, industrialisasi harus mengutamakan efisiensi, nilai tambah yang memiliki daya saing pasar, serta terus dikembangkan sebanyak mungkin masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan industri didaerah-daerah sampai tingkat pedesaan, (Tan 2007:28). Pengembangan industri pada saat ini tidak hanya bergantung pada industri skala besar saja, melainkan juga mulai diperhatikan peranan industri kecil. Industri kecil merupakan pilar utama dalam pengembangan ekonomi daerah. Pada sisi keberadaan industri kecil menjadi sektor usaha yang menjadi tumpuan tenaga kerja di Indonesia. Pengembangan dari industri kecil dan rumah tangga menjadi lebih efektif karena selain memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha juga dapat mendorong pembangunan daerah dan pedesaan di Indonesia. Salah satu keunggulan industri kecil jika dibandingkan dengan industri skala besar adalah sifat fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi perubahan pasar yang cepat (Rahardjo, 1986: 98). Dengan biaya produksi yang rendah, tetapi produk yang dihasilkan memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Kemampuan spesifik dalam mengelola usaha yang dijalani dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Modal untuk memulai dan merintis usaha yang dikelola kebanyakan dari para pemilik, dengan modal yang kecil dan tidak terlalu besar, selain itu tidak terlalu tergantung pada pinjaman dari perbankan. Sektor industri kecil merupakan salah satu bentuk strategi alternatif untuk mendukung pengembangan perekonomian dalam pembangunan jangka panjang di Indonesia. Sentra industri kecil keripik tempe Sanan merupakan salah satu industri kecil yang terdapat di Kota Malang, dimana usaha tersebut merupakan usaha turun-temurun dan pada umumnya dikelola dalam bentuk industri rumah tangga dan hanya terdapat di wilayah tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di daerah Sanan yang terletak di Kota Malang merupakan sentra dari industri keripik tempe terbesar di Kota Malang karena hampir seluruh penduduk di kampung sanan bekerja sebagai penghasil tempe dan keripik tempe. Produksi keripik tempe di kampung sanan dilakukan secara berkelanjutan. Jika permintaan keripik tempe meningkat maka produksi keripik tempe juga akan meningkat. Selain itu, produksi keripik tempe di Sanan sangat mementingkan kualitas produk dengan tidak menggunakan bahan pengawet dalam proses produksi keripik tempe. Banyaknya pembuat keripik tempe Sanan yang terletak di Kota Malang, menjadikan iklim industri yang kondusif untuk lebih dapat memajukan usaha dengan harapan usaha ini dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dan keripik tempe ini merupakan sebagai produk unggulan dan ciri khas Kota Malang. Dengan demikian pemerintah dapat lebih memberikan perhatian dan dukungan dengan kebijakan-kebijakan sehingga dapat memacu industri keripik tempe menjadi lebih baik dengan adanya subsidi bagi usaha kecil, murahnya bahan baku kedelai, serta jalur distribusi yang semakin lancar. Pemerintah diharapkan pula memberikan bimbingan dan pengarahan yang lebih tepat demi kemajuan industri keripik tempe. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan kajian yang mendalam atas faktor-faktor produksi (modal, tenaga kerja, dan bahan baku dan lama usaha) yang mempengaruhi jumlah produksi para pemilik industri kecil keripik tempe di Kota Malang dan terkait secara langsung dengan upaya untuk peningkatan hasil produksi dengan judul: Analisis Variabel- Variabel Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Pada Industri Kecil Keripik Tempe di Kota Malang. (Studi Kasus pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang). Berdasarkan latar belakang di atas terdapat permasalahan penting yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah jumlah modal,jumlah biaya bahan baku,jumlah tenaga kerja,danlama usaha berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah produksi pada sentra industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang. Serta variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pengaruh variable jumlah modal,jumlah biaya bahan baku,jumlah tenaga kerja,dan lama terhadap jumlah produksi pada sentra industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang dan mengidentifikasi variable manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap jumlah produksi pada sentra industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang.
5 B. TELAAH PUSTAKA Industri Kecil Industri kecil merupakan serangkaian kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu badan usaha dengan menggunakan sistem pengelolaan yang masih sederhana. Pentingnya Pengembangan Industri hal tersebut dikuatkan oleh pendapat yang telah dikemukakan oleh Ashari (1998:187) yang menyatakan bahwa Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat dari sektor industri modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran secara tuntas, ternyata masih ada rentang perjalanan yang panjang. Bertitik tolak dari kenyataan inilah maka esistensi industri kecil telah mengambil tempat penting dalam masalah kesempatan kerja dan ketenagakerjaan dinegara-negara berkembang termasuk juga di Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa industri kecil cukup penting dalam perekonomian nasional terutama yaitu dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan-pembiayaan yang relatif murah. Industri kecil juga turut mengambil peranan dalam peningkatan tabungan domestik. Oleh sebab itu industri kecil cenderung memperoleh modal dari tabungan para pengusaha sendiri atau dari tabungan keluarga dan pinjaman. Pada sisi yang lain industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar atau sedang, hal tersebut dikarenakan industri kecil menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar atau sedang. Kriteria Usaha atau Industri Kecil Persyaratan atau kriteria untuk dapat digolongkan dalam usaha kecil menurut Pasal 5 ayat 1 dan 2 UU No.9/1995 dalam Marbun (1996:2) adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp (satu miliar rupiah) c. Milik Warga Negara Indonesia d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan badan usaha menengah atau badan usaha besar. e. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi. Teori produksi Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam teori produksi, yang pertama yaitu mengenai pengertian satuan. Satuan disini tidak boleh diartikan sama dengan satu, melainkan menggambarkan satu kuantitas tertentu yang banyak diartikan dengan istilah volume. Yang kedua, yaitu mengenai pembagian faktor produksi menjadi tenaga kerja dan modal saja. Faktor produksi memang banyak, tetapi dari yang banyak ini dapat disederhanakan menjadi dua dimana perilakunya berbeda. Dalam jangka pendek faktor tenaga kerja dianggap sebagai faktor produksi dianggap sebagai faktor produksi yang variabel yang penggunaannya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Sedangkan faktor modal dianggap sebagai faktor produksi yang tetap dalam artian bahwa jumlahnya tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume produksi. Didalam penelitian yang dilakukan terdapat faktor faktor yang dibahas berkaitan dengan teori produksi yang ada diantaranya yaitu : Faktor tenaga kerja, Faktor Modal, Faktor Bahan Baku, Faktor Lama Usaha. Faktor tenaga kerja Menurut Sudarsono dan Suparman (1981), tenaga kerja merupakan sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan. Sumber daya manusia (SDM) atau human resources mengandung dua arti. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan
6 yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan tersebut menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja juga didefinisikan sebagai penduduk dalam usia kerja, yaitu usia antara tahun, (Simanjuntak, 1998). Faktor Modal Menurut Mubyarto (1973) modal adalah barang atau uang yang secara bersama-sama faktor produksi, tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang yang baru. Pentingnya peranan modal karena dapat membantu menghasilkan produktivitas, bertambahnya keterampilan dan kecakapan pekerja juga menaikkan produktivitas produksi. Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output, (Irawan dan Suparmoko,1999). Dalam pengertian ekonomi, modal yaitu barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru. Semakin tinggi tingkat modal kerja suatu perusahaan, maka tingkat penggunaan faktor produksi pun akan semakin banyak misalnya penggunaan mesin, tenaga kerja dan input atau bahan baku. Peningkatan faktor produksi yang digunakan ini akan menyebabkan terjadinya peningkatkan output atau produksi suatu perusahaan, demikian juga sebaliknya, jika modal kerja yang di gunakan kecil maka penggunaan faktor produksipun akan semakin sedikit dan nantinya akan berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan. Sehingga dapat disimpulkan, modal dan produksi memiliki hubungan yang positif. Faktor Biaya Bahan Baku Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri. Bahan baku sangat mendukung dalam segala aspek. Dalam industri, bahan baku merupakan faktor penting dalam proses produksinya. Bahan baku penting artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Di dalam masyarakat yang kurang maju sekalipun bahan baku sangat besar peranannya dalam kegiatan ekonomi, pada dasarnya bahan baku merupakan hal mendasar dalam meningkatkan hasil produktivitas disektor industri, pemilihan bahan baku yang bermutu tinggi dan pengolahan maksimal akan menghasilkan produksi yang dapat memuaskan masyarakat atau konsumen. Faktor input bahan baku sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan produksi. Kegiatan produksi akan berhenti jika bahan baku tidak tersedia ataupun harga bahan baku mengalami kenaikan, sehingga berdampak pada penjualan yang akan diterima perusahaan. Dengan demikian faktor input bahan baku akan berpengaruh positif terhadap hasil produksi. Faktor Lama Usaha Lama usaha merupakan lamanya pedagang berkarya pada usaha perdagangan yang sedang di jalani saat ini (Asmie, 2008). Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku (Sukirno, 2000). Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya (kemampuan profesionalnya/keahliannya), sehingga dapat menambah efisiensi dan mampu menekan biaya produksi lebih kecil daripada hasil penjualan. Semakin lama menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera ataupun perilaku konsumen (Wicaksono, 2011). Pengaruh pengalaman berusaha terhadap tingkat pendapatan pedagang telah dibuktikan dalam penelitian Tjiptoroso (1993). Menurut Devas (1989) lamanya seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi kemampuan profesionalnya. Semakin lama menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera ataupun perilaku konsumen. Ketrampilan berdagang makin bertambah dan semakin banyak pula relasi bisnis maupun pelanggan yang berhasil dijaring (Asmie, 2008).
7 Definisi dan Fungsi Produksi Menurut Sukirno (2000:193) fungsi produksi adalah Hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi pada dasarnya dibedakan menjadi empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahaan. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi. Dengan kata lain fungsi produksi adalah fungsi yang menjelaskan hubungan antara tingkat kombinasi input (faktor produksi) dengan tingkat output (produk) yang dimungkinkan untuk diproduksi pada tingkat kombinasi input tersebut. Fungsi produksi menggambarkan seberapa jauh faktor produksi dapat saling mengganti untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Di dalam teori ekonomi di dalam menanalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah, modal dan keahlian dalam berwirausaha) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Dengan demikian dalam mengambarkan hubungan antar faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang telah dicapai (Sukirno, 2006). Untuk menyederhanakan analisa digunakan anggapan bahwa satu faktor produksi selalu berubah (variable) sedang faktor produksi yang lain tidak berubah (fixed). Lokasi Penelitian C. METODE PENELITIAN Lokasi yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sentra industri keripik tempe Sanan di Kota Malang. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis survey, menurut Singarimbun (1985:3) penelitian survey adalah Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka yaitu mengenai jumlah modal, bahan baku, jumlah tenaga kerja, lama usaha dan jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, data yang didapatkan dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh penulis. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sumber data primer adalah jawaban dari pemilik industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain BPS dan DESPERINDAG. Populasi dan Sampel Populasi yaitu merupakan keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pemilik industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang yang berjumlah 153. Sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang dipilih oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut. Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian, (Soeratno dan Lincolin, 1993 : 119). Ciri cirri yang menjadi dasar pengambilan sampel yaitu : pengusaha kripik tempe yang mempunyai rata-rata tenaga kerja antara 3-10 orang dan juga tergolong sebagai industri rumah tangga.
8 Definisi Operasional Didalam penelitian ini menggunakan satu variabel dependen (bebas), dan empat variabel independent (terikat). Variabel dependen yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah Jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang pada tahun 2014 (Y). Sedangkan variabel independennya adalah jumlah modal ( X 1 ), Biaya bahan baku (X 2 ), Jumlah tenaga kerja (X 3 ), dan Lama usaha (X 4 ) pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang pada tahun Metode Analisa Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi antara variabel independent dengan variabel dependent. Untuk mencari pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model analisa regresi linier berganda sebagai berikut: Keterangan: Y a b 1 b 5 x 1 x 2 x 3 x 4 e Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 +b 3 x 3 + b 4 x 4 + e = Jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang = Konstanta = Koefisien Regresi = Jumlah Modal = Biaya Bahan Baku = Jumlah Tenaga Kerja = Lama Usaha = Standart error D. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Industri Kripik Tempe Di Kampung Sanan Kota Malang Sentra industri kripik tempe di kota Malang tersebar hampir di seluruh pelosok kota, bahkan sampai Kabupaten Malang. Namun yang paling banyak jumlahnya adalah di Kecamatan Blimbing. Industri-industri kripik tempe di Kecamatan Blimbing tersebut banyak berdiri di sekitar daerah Sanan Kelurahan Purwantoro, Pandanwangi dan daerah Bunul Kelurahan Bunulrejo. Industri kripik tempe di daerah Sanan mulai dibina oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (dulunya bernama Departemen Perindustrian dan belum bergabung dengan Departemen Perdagangan) sejak tahun 1981, sedangkan di daerah Bunul sejak tahun 1986, dan yang paling baru adalah sentra di Pandanwangi yang pembinaannya dimulai sejak tahun Semakin tumbuh dan berkembangnya usaha keripik di Kampung Sanan ini maka semakin berkembang pula inovasi dari keripik tempe yang dikemas dalam kemasan yang cantik dan rasa yang beraneka ragam yang merupakan kreativitas para pengrajin keripik tempe di Kampung Sanan. Di sentra industri Sanan sudah terdapat koperasi, yakni Primkopti Bankit Usaha. Koperasi tersebut merupakan wadah bagi para pengrajin tempe maupun keripik tempe. Namun koperasi tersebut hanya mengurusi masalah pasokan kedelai, bukan masalah pemasarannnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, sentra industri keripik tempe Sanan, khususnya para penjual yang mempunyai kios-kios di pinggir jalan raya, tidak hanya menyediakan produk keripik tempe saja, tetapi juga menyediakan berbagai macam produk makanan oleh-oleh khas Malang. Jika dilihat dari besarnya jumlah produksi yang dihasilkan dari hasil kegiatan operasional perusahaan selama kegiatan penelitian tercatat bahwa jumlah produksi yang dihasilkan pengusaha keripik tempe di Sentra Industri Kampung Sanan Kecamatan Belimbing Kota Malang yaitu antara hingga bungkus. jumlah modal yang digunakan pengusaha keripik tempe di Sentra Industri Kampung Sanan Kecamatan Belimbing Kota Malang untuk memulai usaha antara Rp hingga Rp Jumlah biaya bahan baku yang dikeluarkan pengusaha keripik tempe di Sentra Industri Kampung Sanan Kecamatan Belimbing Kota Malang untuk memproduksi keripik tempe sebesar Rp hingga Rp Jumlah tenaga kerja yang dimiliki
9 pengusaha keripik tempe di Sentra Industri Kampung Sanan Kecamatan Belimbing Kota Malang untuk memproduksi keripik tempe antara 2 hingga 5 tenaga. Dan lama usaha para pengusaha keripik tempe di Sentra Industri kampung Sanan Kecamatan Belimbing Kota Malang dalam memulai usaha sekitar antara 2 hingga 10 tahun. Hasil Analisis Regresi Berganda Model regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 4.3 (Lampiran), maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = X X X X4 + e Dari persamaan regresi linier berganda, maka dapat diartikan sebagai berikut : Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang. a = berarti jika tidak ada tambahan dari jumlah modal, biaya bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan lama usaha maka jumlah produksi bisa dikatakan rugi atau benilai negatif. b 1 = merupakan besarnya kontribusi variabel jumlah modal yang mempengaruhi jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang. Koefisien regresi (b 1 ) sebesar dengan tanda positif. Artinya jika variabel jumlah modal berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang akan naik sebesar b 2 = merupakan besarnya kontribusi variabel biaya bahan baku yang mempengaruhi jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang. Koefisien regresi (b 1 ) sebesar dengan tanda positif. Artinya jika variabel biaya bahan baku berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang akan naik sebesar b 3 = merupakan besarnya kontribusi variabel jumlah tenaga kerja yang mempengaruhi jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang. Koefisien regresi (b 1 ) sebesar dengan tanda positif. Artinya jika variabel jumlah tenaga kerja berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang akan naik sebesar b 4 = merupakan besarnya kontribusi variabel lama usaha yang mempengaruhi jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang. Koefisien regresi (b 1 ) sebesar dengan tanda positif. Artinya jika variabel lama usaha berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang akan naik sebesar e = Merupakan nilai residu atau kemungkinan kesalahan dari model persamaan regresi, yang disebabkan karena adanya kemungkinan variable lainnya yang dapat mempengaruhi variable maka jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang tetapi tidak dimasukkan kedalam model persamaan. Pengujian Hipotesis Dari analisis data yang telah dilakukan secara simultan (Uji F) didapatkan hasil pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa adalah jumlah modal ( X 1 ), Biaya bahan baku (X 2 ), Jumlah tenaga kerja (X 3 ), dan Lama usaha (X 4 ) secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang pada tahun 2014 (Y). Hasil perhitungan diperoleh dari nilai probabilitas F hitung sebesar lebih kecil (<) dari 5% sehingga Hipotesis I dapat diterima yang berarti bahwa jumlah modal ( X 1 ), Biaya bahan baku (X 2 ), Jumlah tenaga kerja (X 3 ), dan Lama usaha (X 4 ) secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang pada tahun 2014 (Y) dapat diterima.
10 Dan Secara Parsial (Uji-t) didapatkan hasil pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa variabel jumlah modal ( X 1 ), Biaya bahan baku (X 2 ), Jumlah tenaga kerja (X 3 ), dan Lama usaha (X 4 ) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Jumlah produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang pada tahun 2014 (Y). Hasil perhitungan diperoleh dari nilai sig t variabel jumlah modal ( X 1 ) sebesar 0.000, nilai sig t variabel Biaya bahan baku (X 2 ) sebesar 0.033, nilai sig t variabel Jumlah tenaga kerja (X 3 ) sebesar 0.018, dan nilai sig t variabel Lama usaha (X 4 ) sebesar Karena nilai sig t keempat variabel independen tersebut < 5 maka secara parsial variabel jumlah modal ( X 1 ), Biaya bahan baku (X 2 ), Jumlah tenaga kerja (X 3 ), dan Lama usaha (X 4 ) berpengaruh signifikan terhadap variable Jumlah Produksi pada industri kecil keripik tempe di Kota Malang pada tahun 2014 (Y) dapat diterima. Sedangkan dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar atau 88.2%. Artinya bahwa variable jumlah produksi dalam studi kasus pada industri kripik tempe Sanan dipengaruhi sebesar 88.2% oleh variable jumlah modal, bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan lama usaha. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 11.8% dipengaruhi oleh variable lain di luar empat variable bebas yang diteliti. Pengaruh Variabel Jumlah Modal ( X1 ) Terhadap Jumlah Produksi Dari hasil estimasi, diketahui bahwa ada pengaruh yang nyata (signifikan secara statistik) antara variabel jumlah modal dengan jumlah produksi. Hal ini berarti hipotesis bahwa variabel jumlah modal berpengaruh terhadap jumlah produksi terbukti. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa jumlah modal merupakan salah satu penentu peningkatan jumlah produksi keripik tempe yang dihasilkan. Pengaruh positif antara jumlah modal dengan jumlah produksi yang dihasilkan bisa dilihat dari nilai koefisian regresinya yang bernilai positif. Dimana jika terjadi peningkatan jumlah modal maka jumlah produksi keripik tempe yang dihasilkan oleh industri kripik tempe Sanan di Kecamatan Blimbing juga akan meningkat. Pengaruh Variabel Jumlah Biaya Bahan Baku ( X2 ) Terhadap Jumlah Produksi Dari hasil estimasi, dicatat bahwa variabel jumlah biaya bahan baku berpengaruh nyata (signifikan secara statistik) terhadap jumlah produksi keripik tempe di Sanan, Kota Malang. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa jumlah biaya bahan baku merupakan salah satu penentu peningkatan jumlah produksi keripik tempe dan bahwa jumlah biaya bahan baku berpengaruh terhadap produksi keripik tempe di sanan dan didukung oleh analisis data. Koefisien regresi yang positif pada hasil regresi menunjukkan bahwa apabila jumlah biaya bahan baku meningkat, maka jumlah produksi akan meningkat pula. Karena peningkatan dalam jumlah biaya bahan baku mencerminkan peningkatan dalam jumlah produksi. Pengaruh Variabel Jumlah Tenaga Kerja ( X3 ) Terhadap Jumlah Produksi Dari hasil estimasi, diketahui bahwa ada pengaruh yang nyata (signifikan secara statistik) antara variabel jumlah tenaga kerja dengan jumlah produksi. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja merupakan salah satu penentu peningkatan jumlah produksi keripik tempe dan bahwa jumlah biaya bahan baku berpengaruh terhadap produksi keripik tempe di sanan dan didukung oleh analisis data. Koefisien regresi yang positif pada hasil regresi menunjukkan bahwa apabila jumlah tenaga kerja meningkat, maka jumlah produksi akan meningkat pula. Karena peningkatan dalam jumlah tenaga kerja mencerminkan peningkatan dalam jumlah produksi. Pengaruh Variabel Lama Usaha ( X4 ) Terhadap Jumlah Produksi Dari hasil estimasi, dicatat bahwa variabel lama usaha berpengaruh nyata (signifikan secara statistik) terhadap jumlah produksi keripik tempe di Sanan, Kota Malang. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa lama usaha merupakan salah satu penentu peningkatan jumlah produksi keripik tempe dan bahwa lama usaha berpengaruh terhadap produksi keripik tempe di sanan dan didukung oleh analisis data. Hal ini menginidkasikan bahwa semakin Lama Usaha akan mengakibatkan semakin besar Jumlah Produksi.
11 Variabel Yang Paling Berpengaruh Dominan Terhadap Jumlah Produksi Dari hasil estimasi dicatat bahwa variabel jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap terhadap jumlah produksi keripik tempe di Sanan, Kota Malang. Ini ditunjukan nilai beta yang paling besar adalah variabel jumlah tenaga kerja. Kesimpulan E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan bahwa secara parsial variabel jumlah modal, jumlah biaya bahan baku, jumlah tenaga kerja,dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada sentra industri kecil keripik tempe Sanan di Kota Malang. Variabel - veriabel bebas (jumlah modal, biaya bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan lama usaha ) memiliki peranan yang signifikan terhadap variabel terikatnya, yaitu jumlah produksi. Atau dengan kata lainnya menyatakan bahwa variabel-variabel tersebut secara bersama-sama mempengaruhi jumlah produksi pada industri kripik tempe di Kecamatan Blimbing. Variabel jumlah modal (X 1 ) merupakan variabel yang paling menentukan dalam jumlah produksi yang dihasilkan pada industri kripik tempe di Kecamatan Blimbing (signifikan secara statistik). Selain itu variabel jumlah modal memiliki pengaruh positif dengan jumlah produksi. Artinya jika ada peningkatan jumlah modal usaha maka jumlah produksi juga akan meningkat. Selanjtnya variabel biaya bahan baku (X 2 ) juga mempunyai peranan yang nyata (signifikan secara statistik) dalam hasil jumlah produksi pada industri kecil dengan studi kasus pada industri kecil keripik tempe di Kecamatan Blimbing. Variabel biaya bahan baku juga mempunyai pengaruh positif dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Sehingga jika ada peningkatan pada biaya bahan baku maka akan meningkatkan jumlah produksi pada industri kripik tempe tersebut. Dan variabel jumlah tenaga kerja (X 3 ) juga memiliki peranan yang nyata terhadap jumlah hasil produksi pada industri keripik tempe di Kecamatan Blimbing. Selain itu mempunyai pengaruh yang positif dengan jumlah produksi. Artinya jika ada peningkatan tenaga kerja akan menyebabkan peningkatan dalam jumlah hasil produksi. Sedangkan Variabel lama usaha (X4) juga memiliki peranan yang nyata terhadap jumlah hasil produksi pada industri keripik tempe di Kecamatan Blimbing. Selain itu mempunyai pengaruh yang positif dengan jumlah tenaga kerja. Artinya jika ada peningkatan lama usaha akan menyebabkan peningkatan dalam jumlah hasil produksi. Dan dari hasil penelitian juga menyebutkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh dominan dalam industri keripik tempe Sanan Kota Malang adalah jumlah tenaga kerja. Ini terlihat dari tabel koefisien regresi industri keripik tempe menunjukkan nilai beta yang paling besar adalah pada variable Jumlah Tenaga Kerja. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu, adanya permasalahan dalam mendapatkan kualitas kedele yang baik dalam memproduksi keripik tempe dan mengingat keripik tempe merupakan trade mark kota Malang, pemerintah sebaiknya membantu para pengrajin agar dapat mendapatkan bahan baku utama dalam memproduksi keripik tempe dengan mudah dan dengan harga yang murah dan pada akhirnya kualitas dan jumlah produksi dapat terjaga. Dan perlunya peningkatan dalam pelatihan atau penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pengusaha dan tenaga kerja terutama dalam hal peningkatan kualitas produk. Sehingga nantinya dalam memproduksi keripik tempe dapat mempertahankan kualitas rasa ciri khas dari sentra industri keripik tempe Sanan Kota Malang. Serta perlunya digalakkan sistem keterkaitan atau sistem bapak angkat. Dimana sebuah perusahaan besar bertindak sebagai pembimbing dan pemberi bantuan kepada beberapa industri atau perusahaan kecil sehingga keberadaan usaha kecil dapat lestari dan terus berkembang.
12 F. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, S. R. R Beberapa Aspek Ekonomi pada Industri Tahu dantempe, Studi Kasus Industri Tahu dan Tempe di Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anggara, Bagus Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Pada Industri Kecil Teralis Kec. Karangrejo Kab. Tulunggung. Skripsi. Diakses pada april Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi II. Jakarta: Rineka Cipta. Ashari,S Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta: Rineka Cipta. Asmie, Poniwati Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. Jurnal Ekonomi. Diakses pada April Asri, Marwan Anggaran Perusahaan 1. Edisi. Ketiga. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada. Badan Pusat Statistik Kota Malang Dalam Angka Malang. Badan Pusat Statistik Kota Malang. Dajan, Anto Pengantar Metode Statistik. Jilid Dua. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Dananjaya, Kurnia Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Pada Industri Kecil Menengah Alas Kaki Di Desa Wedoro Kabupaten Sidoarjo. Skripsi. Diakses pada april Devas, Nick Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Malang Rekapitulasi Penduduk Kota Malang Tahun Diakses pada Juni Irawan dan M. Suparmoko Ekonomika Pembangunan. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE- UGM. Marbun Manajemen Perusahaan Kecil. Edisi Pertama. Jakarta: Binaman Pressindo. Miller, Roger Leroy dan Roger E. Meiners Teori Ekonomi Mikro dan Intermediate. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mubyarto Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi Dan Sosial. Jakarta: LPFE UI. Mulyadi Akuntansi Biaya. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE. Nopirin Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Purwanto, Riski Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Produksi Pada UKM Batik Tulis Khas Tuban. Skripsi. Diakses pada april Purwo, Minto Ekonomi. Jakarta: Yudhistira. Rahardjo, R Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Salvatore, Dominick Teori Mikro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Sandy, I M Das Ekosistem Penggunaan Tanah. Publikasi Direktorat Taguna Tanah Departemen Dalam Negeri. Santoso, Singgih Buku Latihan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo. Simanjuntak, Payaman J Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LPFE UI. Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survey. Cetakan Kelima. Jakarta: LP3ES. Soeratno dan Arsyad Lincolin Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi. Stoner, Freeman and Gilbert Jr Manajemen Industri Kecil. Jilid I. Jakarta: PT. Prehallindo. Subanar, Harimukti Manajemen Usaha Kecil. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Sudarman, Ari Teori Ekonomi Mikro, Buku Satu, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE. Sudarsono, T dan T. Suparman Pedoman Manajemen Usaha Tani Dinas Pendidikan Pertanian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Pertanian. Sukirno, Sadono Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Edisi I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
13 Supranto, J Ekonometrika. Jakarta: LPFE UI. Tan, Firwan Arah Dan Pembinaan Serta Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Era Globalisasi. Jurnal Ekonomi. Diakases pada April Tjiptoroso Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Diakses pada april Wicaksono Penerapan Structural Equation Modelling Untuk Mengevaluasi Minat Shipper Dalam Menggunakan Layanan Internet Dari Shipping Line. Tesis. Surabaya: MMT-ITS. Widayat dan Amirullah Riset Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Di Kota Madiun) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Wasis Edhi Wibowo 0810210100 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN TAHU POO DI KEDIRI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN TAHU POO DI KEDIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh: NORMA TRI WIJAYA 201010180311027 FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciPENGARUH MODAL, TENAGA KERJA, DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA TEMPE KEDELAI DI DESA JATIGUWI KECAMATAN SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG
PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA, DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA TEMPE KEDELAI DI DESA JATIGUWI KECAMATAN SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG S K R I P S I Oleh : ENNY YOURIYAH NIM. 010810101316 FAKULTAS
Lebih terperinciTegar Dwiangga R Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEMILIK USAHA DAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI BERSKALA KECIL DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Industri Pengolahan Tahu Poo di Kota Kediri) Tegar Dwiangga
Lebih terperinciFAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN
FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN Ika Lis Mariatun STKIP PGRI Bangkalan Abstrak Faktor produksi
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TOTAL PENGUSAHA PADA INDUSTRI KECIL GENTENG DI KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TOTAL PENGUSAHA PADA INDUSTRI KECIL GENTENG DI KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI oleh : GHAITSUR RAMADHAN 030810101068 ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso
1 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Mebel Di Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso Analysis of Factors That Effect Income of Small Furniture Industry Entrepreneur
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PENGUSAHA JUAL BELI MOTOR BEKAS DI KOTA MANNA KAB. BENGKULU SELATAN
ANALISIS PENDAPATAN PENGUSAHA JUAL BELI MOTOR BEKAS DI KOTA MANNA KAB. BENGKULU SELATAN Budiman Sakti Fak. Ekonomi Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH. ABSTRAKS Dalam menjalankan usahanya, seorang pengusaha
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN
E-Jurnal EP Unud, 2 [2] : 102-107 ISSN: 2303-0178 PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN Ni Wayan
Lebih terperinciNasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK
Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Wilayah Pemasaran Terhadap Keuntungan Pedagang Komoditas Pertanian di Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang (Analysis Of The Influence of Labor Capital and Marketing
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI
ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI 10090147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciPengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi
Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PERAJIN GENTENG (Studi kasus pada industri kerajinan genteng di ceper Klaten ) Lilik Siswanta *
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PERAJIN GENTENG (Studi kasus Lilik Siswanta * Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modal usaha, bahan baku, jumlah tenaga kerja,curahan
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI
PRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI Muhammad Hasan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Email : hasdiansa@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produktivitas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT
E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya
Lebih terperinciHeniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN
PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL KUE KERING - BAKPIA PADA UD. NEW TWEETY DESA TAKERAN RT 04 RW 01 KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Heniy Undaryani Dewi Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan ini mempunyai sejumlah persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Hasil penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciDEDDY INDRA HERMAWAN NIM : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER
Pengaruh Modal, Lingkungan, Pengalaman Serta Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Keberhasilan Wirausaha Industri Kecil Sale Pisang Di Kabupaten Banyuwangi Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciPengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong
Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong Tanrigiling Rasyid 1, Sofyan Nurdin Kasim 1, Muh. Erik Kurniawan 2 1 Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN
E-Jurnal EP Unud, 2 [6] : 277-283 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN Wuri Ajeng Chintya Ida Bagus Darsana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODAL USAHA, BIAYA BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA USAHA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN SUKOHARJO
PENGARUH MODAL USAHA, BIAYA BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA USAHA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN SUKOHARJO Aprilliyanti Sarwanti. 1), Leonardo Budi HSE MM 2), Heru S Wulan SE MM 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciDewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...
1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI RUMAH TANGGA BURUH INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI RUMAH TANGGA BURUH INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi
Lebih terperinciFACTORS AFFECTING THE DEVELOPMENT OF SMALL INDUSTRIES IN THE VILLAGE OF BRICK BATURIJAL WESTERN DISTRICT PERANAP
FACTORS AFFECTING THE DEVELOPMENT OF SMALL INDUSTRIES IN THE VILLAGE OF BRICK BATURIJAL WESTERN DISTRICT PERANAP Tanti Trisnawati Rina Selva Johan, S.E., M.M RM. Riadi, S.E., M.Si., Ak Universitas Riau
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN
Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 88 96 (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Konsumen Tahu Pada Agroindustri Bapak
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciPengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila
Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1. 3, Januari-Maret 2014 ISSN: 2338-4603 Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila Amir Halid, Ria
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN RIIL, SUKU BUNGA DEPOSITO DOMESTIK, SUKU BUNGA DEPOSITO VALUTA ASING, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DEPOSITO VALUTA ASING
PENGARUH PENDAPATAN RIIL, SUKU BUNGA DEPOSITO DOMESTIK, SUKU BUNGA DEPOSITO VALUTA ASING, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DEPOSITO VALUTA ASING SKRIPSI Oleh : ANDRI WASIS SUDIBYO NIM. 030810191087 FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN
PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KERINCI Oleh : Hadi Ismanto, Efrizal Syofyan, Yulhendri ABSTRACT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KERINCI Oleh : Hadi Ismanto, Efrizal Syofyan, Yulhendri ABSTRACT This study aims to analyze and determine the effect of: (1) working
Lebih terperinciPengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi
Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi Abstrak Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur Pembangunan
Lebih terperinciILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, SUKU BUNGA DEPOSITO, DAN JUMLAH KANTOR BANK UMUM TERHADAP JUMLAH DEPOSITO PADA BANK UMUM DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 1990-2005 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciVolume 11 Nomor 1 Maret 2014
Volume 11 Nomor 1 Maret 2014 ISSN 0216-8537 9 7 7 0 2 1 6 8 5 3 7 2 1 11 1 Hal. 1-102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
Lebih terperinciPENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG
PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG Wiwin Agustian 1, Trian Alfian 2 Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 3 Palembang
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN UKM KERIPIK TEMPE SANAN MALANG
ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN UKM KERIPIK TEMPE SANAN MALANG JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Ardiyan Budi Laksana 0710210054 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi (Tannia Octasari) 495 PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2009-2013 THE EFFECT OF ECONOMIC
Lebih terperinciANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA
ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA Nurhidayati Ma rifah Sitompul *), Satia Negara Lubis **), dan A.T. Hutajulu **) *) Alumini Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis
Lebih terperinciPENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN
PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN 1994 2013 Mualif Ainur Rohman, Mamak Moh. Balafif, Susi Tri Wahyuni Prodi Ekonomi Pembangunan Ekonomi Universitas Bhayangkara
Lebih terperinciPENGARUH TAMBAHAN MODAL DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO
1 PENGARUH TAMBAHAN MODAL DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO (Studi Kasus Pada Anggota LKMM Amanah Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember) Siti Munawaroh, Drs. Umar
Lebih terperinciAnalisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi kasus di kecamatan lowokwaru kota malang)
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi kasus di kecamatan lowokwaru kota malang) SKRIPSI Di susun oleh : Toni Suhartono 115020100111043 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LABA USAHA DAN ASSET TERHADAP JUMLAH KREDIT MODAL KERJA YANG DIBERIKAN OLEH KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH LABA USAHA DAN ASSET TERHADAP JUMLAH KREDIT MODAL KERJA YANG DIBERIKAN OLEH KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memncapai derajat
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP SEKTOR INDUSTRI KECIL DI KOTA PADANG
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP SEKTOR INDUSTRI KECIL DI KOTA PADANG Rinaldi Siambaton, Evi Susanti Tasri¹, Kasman Karimi¹ Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciInfluence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila
Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila Delvi Suleman, Amir Halid, Ria Indriani Majoring in Agribusiness, Agricultural, State Universitas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PADA UED-SP KARYA BINA MULIA DESA KEPENUHAN BARAT MULIA
ANALISIS PENGARUH JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PADA UED-SP KARYA BINA MULIA DESA KEPENUHAN BARAT MULIA Zulladaini Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi
Lebih terperinciARIEF KURNIAWAN AMSRI NIM. B
PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV. HASAN PRATAMA DI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK PETANI KARET DI NAGARI GUGUK KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh Riza Okvi Yenni 1, Sri Maryati 2, Yolamalinda 3 ABSTRACT
Lebih terperinciAnalisis Produksi Kerajinan Batik di Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi
Analisis Produksi Kerajinan Batik di Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi oleh: *) Hj. Riansya Diana, S.Kom., M.E. *) Hasan Basri, SE., M.Si. **)Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi Abstrak Usaha Mikro
Lebih terperinciPengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi
Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciMuhammad Nur Hidayatullah Universitas Muhammadiyah Malang Abstract. Abstrak
PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA USAHA PENGRAJIN BATIK TULIS KLASIK TERHADAP TINGKAT PRODUKSI (Studi Pada Industri Kecil Menengah IKM Batik Tulis Klasik di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban)
Lebih terperinciPengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Bahan Baku, Dan Teknologi Terhadap Produksi Industri Furniture Di Kota Denpasar
E-Jurnal EP Unud, 3 [1] : 11-18 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Bahan Baku, Dan Teknologi Terhadap Produksi Industri Furniture Di Kota Denpasar Rahadian Prianata Ketut Suardhika Natha Jurusan
Lebih terperinciKenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas
Kenaikan Jumlah Penduduk Usia Produktif Berkontribusi Positif terhadap Pengangguran di Kabupaten Banyumas Oleh: Agus Arifin 1) 1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT This research
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi Siti Syuhada, Aulia Tasman, Hardiani Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciPengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun
E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA
ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciPengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja PENGARUH PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN SIDOARJO Herawati Purwasih Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciAvailable online AKUNTABEL Volume 14, No
Available online http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/akuntabel/issue/view/78 AKUNTABEL Volume 14, No 1 2017 Pengaruh Investasi, Kapasitas Produksi, Nilai Produksi dan Jumlah Unit Usaha pada Sektor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena serangkaian observasi (pengukuran)
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Bank Tabungan Negara, Tbk. Cabang Surabaya) R. Indra Perdana Mochammad Djudi Mukzam Gunawan Eko Nurtjahjono
Lebih terperinciANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA
ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1100-1112 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG PASAR MALAM DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Kasus Pada Tenaga Kerja Giling Bagian Produksi PR Djagung Prima Malang)
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Kasus Pada Tenaga Kerja Giling Bagian Produksi PR Djagung Prima Malang) JURNAL ILMIAH Disusun Oleh: Aga Putra DE 0910213059 JURUSAN ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK
PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER
ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER [FACTOR ANALYSIS OF RUBBER PRODUCTION PERFORMANCE OF EMPLOYEES PART PT. PLANTATION NUSANTARA XII JEMBER] Oleh:
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek
Lebih terperinciPERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI
PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK
Volume XVI Tahun 8, Desember 2015 hal 20-26 Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Kakung Ferdiansyah 201110180311104 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan ekonomi dinegara berkembang adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pencapaian kesejahteraan tersebut dapat diukur dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang)
PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang) Yovita Aldilaningsari Mochammad Al Musadieq Moch. Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA
PENGARUH POTONGAN HARGA, PENJUALAN PRIBADI, DAN PENATAAN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA GIANT HYPERMARKET MASPION SURABAYA Novita Amelia, Muslichah Erma Widiana, Indah Noviandari Prodi
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI 120501061 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Hart (1973) setelah melakukan penelitian terhadap penduduk di
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Sektor Informal Menurut Hart (1973) setelah melakukan penelitian terhadap penduduk di kota Accra dan Nima, Ghana, ia mengemukakan
Lebih terperinciDisusun Oleh: NURUL FAJRINA B
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN
PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 NI RAI ARTINI Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK Pembangunan nasional merupakan rangkaian
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO
KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat
Lebih terperinciEconomics Development Analysis Journal
EDAJ 2 (1) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN IKAN DI
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang) Zulia Maharatun Faiqoh Moch. Djudi Mukzam Gunawan Eko Nurtjahjono
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENGRAJIN SANDAL
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENGRAJIN SANDAL (Studi Kasus Di Desa Juritan Kecamatan Prajurit Kulon Kabupaten Mojokerto) SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEMASAN PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MASYARAKAT UMUM DI BEKASI ( Studi Kasus pada UKM Keripik Maicih )
ANALISIS PENGARUH KEMASAN PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MASYARAKAT UMUM DI BEKASI ( Studi Kasus pada UKM Keripik Maicih ) Disusun Oleh: Nama : Raden Bimo Nilokusumo Wardani NPM : 10208984 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PGASCOM PALEMBANG
PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PGASCOM PALEMBANG Wiwin Agustian, Trian Alfian Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 3 Palembang wiwinagustian@binadarma.ac.id,
Lebih terperinciPENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Pada Perusahaan yang Masuk dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)
PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Pada Perusahaan yang Masuk dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia) Oleh : Kusumawardana 1, Sujono 2 dan Lestari 3 1 Alumni
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of variable compensation
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI
PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI MUSYADAD ABSTRAK Diklat fungsional merupakan program kerja rutin yang sering dilaksanakan
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK
KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul kajian Pengaruh Belanja Daerah Terhadap
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH. Oleh : Mawardati *) ABSTRAK
Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 7 (1) Desember 2015 ISSN : 0216-7530 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Oleh : Mawardati *) ABSTRAK
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI, DESAIN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi kasus pada PT.
Jurnal Liquidity Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2012, hlm. 99-105 STRUKTUR ORGANISASI, DESAIN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Studi kasus pada PT. XX di Jakarta Yanti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tertentu. Adapun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran, harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Arti kata methodos adalah metode ilmiah yaitu
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN KONSUMSI KEDELAI (Glycine max L.) DI INDONESIA TAHUN
AGRISE Volume XI No. Bulan Januari ISSN: - ANALISIS PERAMALAN KONSUMSI KEDELAI (Glycine max L.) DI INDONESIA TAHUN - SOYBEAN CONSUMPTION FORCASTING ANALYSIS (Glycine max L.) FOR - PERIOD Fitria Dina Riana,
Lebih terperinciPENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)
PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk
PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk Zulian Yamit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Viviria Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim
Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing (Suwarno) 50 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR Suwarno Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah. perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global
II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Usaha Kecil, mikro dan Menengah Untuk mengatur agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia agar memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha dan untuk menghadapi
Lebih terperinci