Tegar Dwiangga R Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tegar Dwiangga R Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK"

Transkripsi

1 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEMILIK USAHA DAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI BERSKALA KECIL DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Industri Pengolahan Tahu Poo di Kota Kediri) Tegar Dwiangga R Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tgarr_succes@yahoo.com ABSTRAK Industri kecil merupakan pilar utama dalam pengembangan ekonomi daerah. Pada konteks aktivitas produksi yang dilakukan Industri kecil khususnya perusahaan tahu di Kota Kediri selama ini tidak mengalami permasalahan, kondisi tersebut didukung oleh kemudahan para pemilik usaha untuk mendapatkan bahan baku. Oleh karena itu, keberadaan industri kecil khususnya pada perusahaan tahu Poo menjadi sektor usaha yang menjadi tumpuan baik tenaga kerja maupun pemilik usaha tahu Poo di Kota Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel jumlah produksi, modal, dan jumlah unit usaha terhadap pendapatan pemilik usaha, serta pengaruh antara variabel masa studi, masa kerja, dan umur terhadap pendapatan tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan model analisis deskripsi dan regresi linier berganda. Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu secara keseluruhan jumlah produksi, modal, dan jumlah unit usaha mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan pemilik usaha, serta variabel yang meliputi masa studi, masa kerja, dan umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap upah tenaga kerja usaha tahu Poo di Kota Kediri. Kata Kunci: Industri Kecil, Pendapatan Pemilik Usaha dan Tenaga Kerja Tahu Poo A. LATAR BELAKANG Pembangunan sebuah industri di Indonesia diarahkan untuk mampu memecahkan masalahmasalah sosial ekonomi yang mendasar, khususnya dalam memperluas kesempatan kerja, memenuhi kebutuhan dasar rakyat, pemerataan produksi dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk memperlancar proses pembangunan disebuah negara adalah dengan cara menempuh strategi industrialisasi. Industri kecil merupakan pilar utama dalam pengembangan ekonomi daerah. Pada sisi keberadaan industri kecil menjadi sektor usaha yang menjadi tumpuan tenaga kerja di Indonesia. Biaya produksi rendah, tetapi produk yang dihasilkan memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Kemampuan spesifik dalam mengelola usaha yang dijalani dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Modalnya kecil tidak terlalu besar. Dewasa ini pembinaan dan pengembangan industri kecil merupakan topik penting yang harus terus dikaji, disempurnakan dan ditingkatkan agar penangananya lebih efektif. Sektor industri kecil seperti kebanyakan pengalaman di negara maju memiliki peluang besar sebagai sektor tulang punggung perekonomian, dan mengalami perkembangan yang sangat cepat dengan menggunakan teknologi yang semakin maju dan canggih. Secara sederhana dapat dikemukakan secara ringkas tentang faktor-faktor dan kendala yang harus dihadapi dalam mengelola dan menjalankan suatu industri kecil.

2 Industri kecil tahu Kediri merupakan salah satu industri kecil yang terdapat di Kota Kediri, dimana usaha tersebut merupakan usaha turun-temurun dan hanya terdapat di wilayah tersebut. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kediri, pada tahun 2003 di Kota Kediri terdapat 49 unit usaha tahu takwa yang terdiri dari 22 unit usaha non formal dan 27 unit usaha formal yang sebagian besar dikelola oleh Usaha Kecil Menengah (UKM). Keberadaan UKM tahu takwa mampu menggerakkan nilai ekonomi sebesar 6,3 milyar dan menampung tenaga kerja sebanyak 217 orang pada tahun 2003, yang lebih penting dengan adanya UKM berdampak positif terhadap pergerakan sektor ekonomi yang lain. Aktivitas produksi yang dilakukan Industri kecil tahu di Kota Kediri selama ini tidak mengalami permasalahan, kondisi tersebut didukung oleh kemudahan para pemilik untuk mendapatkan bahan baku yang dapat diperoleh di sekitar Kota Kediri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di Kota Kediri merupakan sentra dari industri tersebut. Dalam perkembangannya industri tahu tersebut menunjukkan adanya perkembangan yang cukup pesat. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan kajian yang mendalam atas faktor-faktor yang mempengaruhi upah tenaga kerja dan pendapatan pemilik usaha tahu Poo di Kota Kediri. B. LANDASAN TEORI Istilah industri mengarah dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Disebabkan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Menurut Marbun (1996:2) industri kecil yaitu: Merupakan perusahaan yang belum dikelola secara atau lewat manajemen modern dengan tenaga-tenaga profesional. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa industri kecil merupakan serangkaian kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu badan usaha/perorangan dengan menggunakan sistem pengelolaan yang masih sederhana. Persyaratan atau kriteria untuk dapat digolongkan dalam usaha kecil menurut Pasal 5 ayat 1 dan 2 UU No.9/1995 dalam Marbun (1996:2) adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp (satu miliar rupiah) c. Milik Warga Negara Indonesia d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan badan usaha menengah atau badan usaha besar. e. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi. Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat yang telah dikemukakan oleh Stoner, Freeman and Gilbert (1998) yang menyatakan bahwa Harapan bahwa pertumbuhan yang pesat dari sektor industri modern akan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran secara tuntas, ternyata masih ada rentang perjalanan yang panjang. Bertitik tolak dari kenyataan inilah maka esistensi industri kecil telah mengambil tempat penting dalam masalah kesempatan kerja dan ketenagakerjaan dinegara-negara berkembang termasuk juga di Indonesia.

3 Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa industri kecil cukup penting dalam perekonomian nasional terutama yaitu dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan-pembiayaan yang relatif murah. Industri kecil juga turut mengambil peranan dalam peningkatan tabungan domestik. Oleh sebab itu industri kecil cenderung memperoleh modal dari dari tabungan para pengusaha sendiri atau dari tabungan keluarga dan pinjaman. Pada sisi yang lain industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar atau sedang, hal tersebut dikarenakan industri kecil menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar atau sedang. Dalam proses produksi, perusahaan mengubah faktor produksi atau input menjadi produk atau output. Faktor input dapat dibagi secara lebih terinci, misalnya tenaga kerja, bahan-bahan dan modal yang masing-masing dapat dibagi menjadi kategori yang lebih sempit. Faktor tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terampil dan tenaga kerja yang tidak terampil, bahwa para wirausaha masuk didalamnya. Modal meliputi berbagai bentuk seperti bangunan, alat-alat dan persediaan serta bahanbahan yang digunakan. Suatu fungsi produksi menunjukkan hubungan antara jumlah output yang dihasilkan untuk setiap kombinasi output tertentu. Menurut Sukirno, (2006:195) fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut: Q = f (K, L, R, T)...(1) Dimana K merupakan jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahliaan keusahawanan, R adalah kekayaan alam dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan dari berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya. Adapun menurut Nopirin (2000:313) menyatakan bahwa: Hubungan (teknis) antara penggunaan faktor produksi dengan produksi tersebut sering disebut dengan fungsi produksi. Sedangkan secara matamatis dapat ditulis sebagai berikut: Q = f (P, T k, T n, B b )...(2) Fungsi ini secara teknis menjelaskan hubungan antara faktor produk yang digunakan (P, T k, T n, B b ) dengan produksi yang dihasilkan (Q). Dalam analisis disederhanakan yaitu dengan menganggap T k, T n dan B b tetap supaya mudah dipahami pola hubungan penggunaan faktor produksi dengan jumlah produksi. Dengan demikian persamaan kedua fungsi tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung pada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Disamping itu untuk satu tingkat produksi tertentu dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh untuk memproduksi sejumlah hasil pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul dan pupuk tidak digunakan, tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pupuk dan bibit unggul dan teknik bercocok tanam modern digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan faktorfaktor produksi yang menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut. Teori produksi menurut Sukirno (2000:195) dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan yaitu sebagai berikut: 1. Teori produksi dengan satu faktor berubah. 2. Teori produksi dengan dua faktor berubah Kedua teori tersebut secara berturut-turut dapat diterangkan dalam uraian sebagai berikut:

4 a. Teori produksi dengan satu faktor berubah Teori produksi yang sederhana mengambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat dirubah jumlahnya adalah tenaga kerja. b. Teori produksi dengan dua faktor berubah Dalam analisis yang akan dilakukan yaitu dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat dirubah yaitu tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya, yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu. Pada gambar 1 nampak bahwa setiap tambahan tenaga kerja akan menambah total product. Pada mulanya setiap tambahan tenaga kerja akan menambah total product dengan tingkat pertambahan yang menaik. Namun apabila tambahan tenaga kerja diteruskan maka tingkat pertambahan total product semakin mengecil. Hal ini sering disebut dengan hukum tingkat pertambahan hasil (output) yang makin berkurang (law of deminishing marginal product). Gambar 1. Fungsi Produksi Output Total Product Y 1 Sumber: Sukirno, Tenaga Kerja Permintaan masyarakat terhadap hasil produksi mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja oleh pengusaha (derived demand). Sehingga untuk mempertahankan tenaga kerja yang digunakan perusahaan, maka perusahaan harus memiliki kemamuan bersaing untuk aset dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar mempunyai tenaga kerja yang mampu membawa perusahaan untuk menghadapi persaingan. Salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan adalah permintaan terhadap tenaga kerja. Apabila permintaan hasil produksi perusahaan meningkat, maka produsen cenderung untuk menambah kapasitas produksinya. Untuk maksud tersebut, produsen akan menambah penggunaan tenaga kerjanya. Untuk keperluan analisis ketenaga kerjaaan secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Menurut Dumairy (1999:74) tenaga kerja adalah: Penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda antara negara negara satu dengan negara yang lain. Batas kerja yang dianut di Indonesia ialah minimum 10 tahun, tanpa batas umum maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk yang sudah berusia 10 tahun tergolong sebagai tenaga kerja.

5 Selanjutnya, angkatan kerja dibedakan pula menjadi dua sub kelompok yaitu kelompok pekerja dan pengangur. Yang dimaksud dengan pekerja adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai pekerjaan dan memang sedang bekerja serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja, misalnya petani yang menunggu masa panen. Adapun maksud penganggur yaitu orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan. Pada tenaga kerja yang bukan angkatan kerja dibedakan menjadi tiga sub kelompok yaitu penduduk dalam usia bekerja yang sedang sekolah. Pengertian pendapatan menurut Abdurrachman (1991:518) menyatakan bahwa: Pendapatan adalah: Uang, barang-barang, materi atau jasa-jasa yang diterima selama satu jangka waktu tertentu, biasanya merupakan hasil dari pemakaian kapital, pemberian jenis-jenis perseorangan atau keduaduanya. Yang termasuk pendapatan adalah upah, gaji, sewa tanah, deviden, pembayaran bunga, pensiun dan gaji tahunan. Para ahli ekonomi di dunia pada umumnya membedakan antara dua ukuran pokok distribusi pendapatan yang keduanya digunakan untuk tujuan kuantitatif dan analisis (a) distribusi pendapatan perorangan atau ukuran, (b) distribusi pendapatan fungsional atau distribusi pendapatan. Berdasarkan peranan masing-masing faktor yang didistribusikan (distributive factor share). Distribusi pendapatan perorangan atau distribusi ukuran adalah paling umum digunakan oleh ekonom. Distribusi ini menyangkut tentang aspek dari segi manusia sebagai perorangan atau rumah tangga dan total pendapatan yang akan mereka terima. Dalam konsep ini cara yang dilakukan oleh keluarga atau perorangan untuk mendapatkan pendapatan tersebut tidak dipersoalkan. Tidak dipersoalkan pula berapa besar masing-masing individu atau rumah tangga menerimanya, demikian pula lainnya, seperti bunga, keuntungan, hadiah atau warisan. Selanjutnya tempat (pertanian, industri, perdagangan dan jasa) diabaikan pula. Apabila tuan X dan tuan Y masing-masing menerima pendapatan yang sama per tahun, maka kedua orang tersebut dimasukkan ke dalam suatu kelompok tanpa mempersoalkan kenyataan bahwa tuan X bekerja 15 jam per hari di ladangnya sedangkan tuan Y tidak bekerja sama sekali tetapi menerima bunga dari warisan. (Abdurrachman, 1991:519). Dalam hal ini pemilik faktor produksi memperoleh pendapatan berupa upah bagi tenaga kerja. Untuk memahami distribusi pendapatan, pertama kita harus menelaah bagaimana pendapatan rumah tangga ditentukan, besarnya gaji tergantung pada kemampuan mereka. Pendapatan mempunyai dua komponen kuantitas jasa, pendapatan yang tersedia dan harga per unit yang dibayarkan untuknya, sebagai contoh, besarnya upah yang didapat oleh seseorang pekerja tergantung pada jumlah jam kerja dan upah per jam yang diterima. Distribusi pendapatan menurut fungsi mengacu pada bagian dari pendapatan nasional total yang diterima setiap faktor produksi utama, distribusi ini memfokuskan pada sumber-sumber pendapatan. Distribusi pendapatan menurut besarnya pendapatan nasional total yang diterima berbagai kelompok rumah tangga, distribusi ini hanya menyoroti besarnya pendapatan bukan sumbernya. Pendapatan faktor produksi terdiri dari dua unsur, harga yang dibayarkan per unit faktor dan jumlah faktor yang digunakan. Penentuan harga faktor dan jumlahnya merupakan aplikasi dari teori harga yang sama yang digunakan untuk menentukan harga produk dan jumlahnya. Pemilik faktor produksi serta produsen dan konsumen. pemilik faktor produksi menyediakan input-input yang digunakan proses produksi yang dilakukan oleh produsen, untuk menghasilkan output (suatu produk) yang dibutuhkan oleh konsumen. Dalam hal ini pemilik faktor produksi memperoleh pendapatan berupa upah bagi tenaga kerja. Seorang produsen yang dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dalam kegiatan proses produksi secara efisien akan memperoleh pendapatan yaitu berupa keuntungan dari hasil produksinya kepada konsumen dan konsumen itu sendiri akan memperoleh kepuasan dari barang yang mereka konsumsi tersebut.

6 C. METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dalam menganalisis pengaruh antara variabel jumlah produksi, modal, dan jumlah unit usaha terhadap pendapatan pemilik usaha, serta menganalisis pengaruh antara variabel masa studi, masa kerja, dan umur terhadap upah tenaga kerja usaha tahu Poo di Kota Kediri. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Sedangkan disisi lain, pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Kuncoro, 2009). Dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif akan memberikan pemahaman yang lebih mudah dalam melihat fenomena yang terjadi pada hubungan antara faktorfaktor yang mempengaruhi inflasi. Penggunaan pendekatan ini dapat menjelaskan permasalahan secara akurat dalam hitungan kuantitatif dan dapat diukur besaran pengaruh tersebut. Variabel pendapatan pemilik usaha (Y PU ) merupakan banyaknya atau jumlah pendapatan yang diterima oleh seorang pemilik usaha setiap bulannya, hasil pengukurannya dinyatakan dalam nilai uang (rupiah). Variabel upah tenaga kerja (Y TK ) adalah banyaknya atau sejumlah upah yang diterima oleh seorang tenaga kerja setiap bulannya, hasil pengukurannya dinyatakan dalam nilai uang (rupiah). Variabel jumlah produksi (X 1.1 ) adalah volume produksi yang mampu dihasilkan, dalam hal ini yaitu jumlah produk tahu pong dalam satuan potong atau biji dalam tiap tahunnya. Variabel modal (X 1.2 ) adalah jumlah modal atau dana yang diinvestasikan untuk proses produksi rata-rata dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Variabel jumlah unit usaha (X 1.3 ) merupakan banyaknya jumlah unit usaha yang ada dalam waktu 1 (satu) tahun. Variabel masa studi (X 2.1 ) adalah pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh pengrajin, yang diukur dengan lama mengikuti pendidikan terakhir dalam kurun waktu 1 tahun. Variabel masa kerja (X 2.2 ) adalah lamanya seseorang tenaga kerja dan pemilik usaha dalam membuka industri tahu poo di Kota Kediri, yang diukur dengan tahun. Variabel umur (X 2.3 ) adalah lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mencari pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model analisa regresi linier berganda sebagai berikut: Y PU = a + b 1.1 x b 1.2 x 2 +b 1.3 x 3 + e (3) Keterangan: Y = Pendapatan pemilik usaha a = Konstanta b 1 b 6 = Koefisien Regresi x 1.1 = jumlah produksi x 1.2 = modal x 1.3 = jumlah unit usaha e = standart error Serta adapun model untuk mencari pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu upah tenaga kerja, digunakan model analisa regresi linier berganda sebagai berikut: Y TK = a + b 2.1 x b 2.1 x 2.2 +b 2.3 x e (4) Keterangan: Y 1.1 = Pendapatan tenaga kerja a = Konstanta b 1 b 6 = Koefisien Regresi x 2.1 = masa sudi x 2.2 = masa kerja = umur x 2.3

7 e = standart error Sebelum mengolah data menjadi model persamaan diatas peneliti sebelumnya melakukan beberapa pengujian yakni uji asumsi klasik untuk melihat kelayakan data yang digunakan meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Sedangkan untuk menguji seberapa besar model dapat menjelaskan dan berpengaruh terhadap variabel dependent digunakan uji koefisien determinasi (R 2 ) dan uji F. Untuk melihat pengaruh masing masing (secara parsial) variabel independent terhadap variabel dependent digunakan uji t. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan analisis data secara deskriptif mengenai pengaruh jumlah produksi, modal dan jumlah unit usaha dalam mempengaruhi tingkat pendapatan pemilik usaha tahu poo di Kota Kediri. Perusahaan tahu Poo itu sendiri berdiri dan berbadan hukum pada tahun 1990 dengan izin produksi 24/Jatim/14/SKP/X/1990. Perusahaan tersebut didirikan dengan modal awal sebesar Rp ,00 yang keseluruhannya merupakan modal pemilik sendiri. Perusahaan yang dimiliki oleh Bapak Indra ini berbentuk perusahaan perorangan (keluarga). Ide atau gagasan awal pemilik untuk mendirikan usaha tahu dan stick tahu ini, karena beliau melihat adanya prospek yang sangat baik dalam usaha tersebut. Bermunculan dan berkembangnya industri-industri tahu berskala kecil dan semakin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk tahu mendorong beliau untuk mendirikan perusahaan yang memproduksi tahu dan stick tahu dengan skala sedang. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa skala yang lebih besar akan lebih mampu bersaing dan mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Pada awal berdirinya perusahaan, kapasitas produksi riil yang dimiliki hanya kg/tahun sekarang kapasitas produksi riil yang dimiliki perusahaan mencapai kg/tahun. Dengan kata lain setiap tahun jumlah produksi yang dihasilkan potong/tahun. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh positif secara signifikan pada perusahaan, karena perusahaan akan mengalami kenaikan jumlah produksi yang mana akan berpengaruh positif terhadap pendapatan pemilik perusahaan Poo. Begitu juga dengan agen penjualan yang dimiliki perusahaan pada awalnya perusahaan hanya membuka gerai didepan pabrik kemudian pada tahun 1997 perusahaan memiliki agen resmi sebanyak 10 buah dan semuanya berada di Kota Kediri. Pada tahun 1998, perusahaan membuka agen baru yang berada di Kabupaten Kediri sebanyak 16 buah, sekarang banyak toko-toko makanan kecil di Kota Kediri yang menjual produk perusahaan Sari Lezat Poo akan tetapi kebanyakan mereka bukan agen resmi dari perusahaan. Saat ini perusahaan telah memasarkan produknya hampir ke seluruh wilayah kabupaten dan kotamadya Kediri dengan membuka agen-agen penjualan yang baru. Dan juga permintaan-permintaan dari berbagai swalayan toko, restoran, pasar, dan sebagainya terus bermunculan.. Kegiatan umum perusahaan adalah memproduksi produk olahan kedelai berupa tahu takwa, tahu putih/mirip tahu cina, tahu pong, stick tahu, dan gethuk pisang. Sebagian besar hasil yang dipasarkan berupa tahu, karena hasil produksi yang berupa tahu, 1/5 nya diolah lebih lanjut menjadi stick tahu. Masing-masing produk tersebut memiliki harga yang berbeda-beda. Harga tahu takwa per kemasan Rp , harga tahu putih per kemasan Rp , harga tahu pong per kemasan Rp , harga stick tahu per kemasan Rp , serta gethuk pisang per kemasan Rp Oleh karena itu, jumlah unit usaha ini sangat berpengaruh positif terhadap jumlah barang yang diproduksi dan berpengaruh pada pendapatan pemilik usaha tahu Poo di Kota Kediri. Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh variabel masa studi, masa kerja, dan umur terhadap variabel upah tenaga kerja adalah cukup

8 Pendapatan besar. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi (R 2 ) yaitu sebesar 0,832 yang hampir mendekati 1, Sekaligus koefisien korelasi berganda (R) (multiple corelation) menggambarkan kuatnya hubungan antara variabel masa studi, masa kerja, jumlah unit usaha, jumlah produksi, modal, dan umur secara bersama-sama terhadap variabel tingkat pendapatan tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri (Y) adalah sebesar 0,895. Hasil penelitian empiris menunjukkan beberapa hasil dari berbagai uji yang telah dilakukan seperti uji asumsi klasik dan uji statistik. Uji asumsi klasik yang secara umum menguji kelayakan sebuah data untuk diolah dalam membentuk sebuah model menunjukkan tidak adanya permasalahan baik uji multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastistas. Pada uji multikolinearitas, menunjukkan nilai Variance Inflating Factor masing-masing variabel mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinear. Untuk uji autokorelasi digunakan uji Durbin Watson sebesar 1,433 di mana angka tersebut terlalu besar dan diatas dari batas atas du sebesar 1,494, maka tidak terjadi autokorelasi. Pada uji heterokedastisitas menggunakan metode grafik scaterplot dapat disajikan pada gambar 2 berikut: Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Pendapatan Regression Standardized Predicted Value 4 Sumber: Data diolah Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas diketahui bahwa titik-titik yang terbentuk pada grafik scaterplot tidak membentuk pola yang jelas serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang digunakan bebas heteroskedastisitas. Uji Statistik yang terdiri dari uji F, uji t dan koefisien determinasi menunjukkan hasil yang cukup bagus seperti uji F yang menunjukkan bahwa baik masa studi, masa kerja, dan umur secara bersama sama (simultan) berpengaruh terhadap upah tenaga kerja. Serta hasil uji t menunjukkan hasil bahwa variabel masa studi, masa kerja, dan umur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap upah tenaga kerja.

9 Berdasarkan hasil analisis regresi maka dapat dirumuskan suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = -754, ,505 X ,737 X ,402 X e Dari persamaan regresi linier berganda, maka dapat diartikan sebagai berikut : Y= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri yang nilainya diprediksi oleh masa studi, masa ke erja, dan umur. a = -754,1 merupakan nilai konstanta, yaitu estimasi dari tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri, jika variabel bebas yang terdiri dari variabel masa studi, masa kerja, dan umur mempunyai nilai sama dengan nol, maka tingkat upah tenaga kerja tahu pong di Kota Kediri yaitu mengalami penurunan sebesar 754,1 b 2.1 = 298,505 merupakan besarnya kontribusi variabel masa studi yang mempengaruhi tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri. Koefisien regresi (b 1 ) sebesar 298,505 dengan tanda positif. Jika variabel masa studi berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri akan naik sebesar 298,505 b 2.2 = 274,737 merupakan besarnya kontribusi variabel masa kerja yang mempengaruhi tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri, dimana koefisien regresi (b 2 ) sebesar 274,737 dengan tanda positif. Jika variabel masa kerja berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri akan naik sebesar 5384,737. B 2.3 = 313,402 merupakan besarnya kontribusi variabel umur yang mempengaruhi tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri, dimana koefisien regresi (b 4 ) sebesar dengan tanda positif. Jika variabel umur berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka tingkat upah tenaga kerja tahu poo di Kota Kediri akan naik sebesar 313,402. E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Secara simultan atau keseluruhan variabel yang meliputi jumlah produksi, modal, dan jumlah unit usaha mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan pemilik usaha tahu poo di Kota Kediri. b) Baik secara simultan atau keseluruhan maupun secara parsial variabel yang meliputi masa studi, masa kerja, dan umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap upah tenaga kerja usaha tahu poo di Kota Kediri. Hasil dominan tersebut menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang digunakan akan menentukan jumlah produksi sehingga secara langsung menentukan jumlah pendapatan yang akan diterima oleh pengrajian. c) Berdasarkan hasil koefisien regresi masing-masing variabel dapat diketahui bahwa masa kerja yang mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat upah tenaga kerja usaha tahu poo di Kota Kediri. Hal ini dikarenakan masa kerja merupakan faktor penting yang terkait secara langsung dengan pembuatan tahu dan dapat mempengaruhi dalam jumlah produk yang akan dijual kepada konsumen. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut:1) Diharapkan pengusaha tahu poo di Kota Kediri selalu berupaya untuk meningkatan kapasitas atau jumlah produksi yang dihasilkan sehingga dapat mendukung pencapaian pendapatan secara maksimal.2) Diharapkan pengusaha tahu poo selalu berupaya untuk mengembangkan wilayah atau jangkauan pemasaran yaitu dengan membuka agen-agen baru sehingga upaya untuk memaksimalkan tingkat pendapatan pemilik usaha dan tenaga kerja yang bergerak pada pembuatan tahu poo.3) Dalam upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki para pekerja diharapkan pihak pemilik usaha tahu poo untuk memberikan pelatihan atau mengikutsertakan pelatihan para karyawan sehingga mampu memberikan dukungan dalam peningkatan jumlah produksi dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan.

10 DAFTAR PUSTAKA Abdurrachman Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan (Inggris Indonesia). Jakarta: Pradnya Paramita. Badan Pusat Statistik Statistik Industri Besar dan Sedang, Jakarta. Dumairy Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga. Kuncoro, Mudrajat Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis. Edisi ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Marbun Manajemen Perusahaan Kecil. Edisi Pertama. Jakarta : Binaman Pressindo. Nopirin Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Edisi Pertama. Cetakan ke enam. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sukirno, Sadono Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Edisi I. Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Stoner, Freeman and Gilbert Jr Manajemen Industri Kecil. Jilid I. Jakarta : Penerbit PT. Prehallindo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Di Kota Madiun) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Wasis Edhi Wibowo 0810210100 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENGRAJIN SEPATU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENGRAJIN SEPATU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PENGRAJIN SEPATU (Studi Kasus Pengrajin Sepatu Register dan Non Register Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto) JURNAL ILMIAH Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan ini mempunyai sejumlah persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Hasil penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank 53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, tingkat suku bunga

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN TAHU POO DI KEDIRI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN TAHU POO DI KEDIRI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN TAHU POO DI KEDIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh: NORMA TRI WIJAYA 201010180311027 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi Fitri Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 88 96 (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Konsumen Tahu Pada Agroindustri Bapak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL USAHA, BIAYA BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA USAHA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH MODAL USAHA, BIAYA BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA USAHA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN SUKOHARJO PENGARUH MODAL USAHA, BIAYA BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA USAHA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN SUKOHARJO Aprilliyanti Sarwanti. 1), Leonardo Budi HSE MM 2), Heru S Wulan SE MM 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depok, dimulai dari pengumpulan landasan teori dan sumber-sumber data pada awal april 2013. Kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai April 2017 dengan tahun pengamatan dari Januari 2010 sampai Desember 2016 untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerja sama usaha ternak ayam broiler Perternak sebagai plasma Perusahaan sebagai inti Kecamatan Gunung Pati Menyediakan: Lahan, kandang, tenaga kerja,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi. Oleh: Ghisol

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi. Oleh: Ghisol ANALISIS INVESTASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH INDUSTRI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR INDUSTRI SEDANG DAN BESAR DI KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2001-2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap kesempatan kerja,

Lebih terperinci

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE 1995-2010 Fitri Suciani Jaka Pratama Tetiyeni Dwi Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah tingkat pertumbuhan perekonomian yang tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Deskripsi data dari masing-masing variabel penelitian yang meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sukirno (2008), industri adalah perusahaan yang menjalankan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sukirno (2008), industri adalah perusahaan yang menjalankan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Industri 1. Pengertian Industri Menurut Sukirno (2008), industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Industri merupakan suatu

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2010 Oleh: Dita Kartika Sari Mahasiswa Pascarsarjana Universitas Mulawarman E-mail/No. Hp: ditakar@yahoo.co.id/-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Adapun metode dalam penelitian ini mencakup tentang pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Modal Sendiri dan Pendapatan Margin terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun 2011 dan 2012 terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun 2011-2012 dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

PRADONO TRI PAMUNGKAS EM Dosen Pembimbing I : Maria M. Minarsih, SE, MM Dosen Pembimbing II : Aziz Fathoni, SE, MM

PRADONO TRI PAMUNGKAS EM Dosen Pembimbing I : Maria M. Minarsih, SE, MM Dosen Pembimbing II : Aziz Fathoni, SE, MM 1 PENGARUH MODAL, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN PROMOSI TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM ( Studi Kasus Pada Pemilik Usaha di Sekitar Pasar Babadan, Ungaran ) PRADONO TRI PAMUNGKAS EM 11.1.0722 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY)

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) 1 PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) DAN ROA (RETURN ON ASSET) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

Diana Nainggolan

Diana Nainggolan ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK, HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH DALAM KEMASAN SIAP MINUM MEREK TEH BOTOL SOSRO. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yang merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, akan tetapi ada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian ini diambil acuan dari penelitian terdahulu oleh Ulviani (2010) yang berjudul : Analisis Pengaruh Nilai Output dan Tingkat Upah

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa 72 V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian data ini adalah Pemerintah Daerah pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitiannya, yaitu data PAD, DAU, DAK, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Penyaluran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dari segi data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian ini merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

Lebih terperinci

KORELASI LINIER BERGANDA

KORELASI LINIER BERGANDA KORELASI LINIER BERGANDA 10 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline 3 Analisa Korelasi Untuk mengukur

Lebih terperinci

KORELASI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI LINIER BERGANDA 10 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline 3 Korelasi Linear Berganda Alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Annual Report perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, yang bertempat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

Korelasi Linier Berganda

Korelasi Linier Berganda Korelasi Linier Berganda Analisa Korelasi Untuk mengukur "seberapa kuat" atau "derajat kedekatan yang terjadi antar variabel. Ingin mengetahui derajat kekuatan tersebut yang dinyatakan dalam koefisien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Perekonomian di Indonesia 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Objek Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktor pada sektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama : Yopi Atul Improh Atik NPM : 11208317 Pembimbing : Dr. Izzati

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Sentra Industri Tahu Cibuntu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Sentra Industri Tahu Cibuntu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sentra Industri Tahu Cibuntu Berbicara tentang tahu di Bandung tepatnya didaerah cibuntu terdapat usaha home industri pembuatan tahu. Tahu cibuntu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dimana pada saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor alam, infrastruktur, ekonomi, politik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis asosiatif. Pendekatan ini bertujuan untuk menguji teori, membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku Tambusai (Nangka), Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 sampai dengan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : 1215151009 ABSTRAK Kemiskinan menjadi masalah besar di Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci