PROFIL. dan PANDUAN. HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENGUJI SELURUH INDONESIA (HIPPSI) Akte Notaris No.15 tertanggal 28 Oktober 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL. dan PANDUAN. HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENGUJI SELURUH INDONESIA (HIPPSI) Akte Notaris No.15 tertanggal 28 Oktober 2009"

Transkripsi

1 PROFIL HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENGUJI SELURUH INDONESIA (HIPPSI) Akte Notaris No.15 tertanggal 28 Oktober 2009 dan PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DAN KEPALA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH POLA 300 JAM KERJA SAMA ANTARA HIPPSI DENGAN UNDIP DAN UNNES Sekretariat HIPPSI Gayam Sari IV RT 002 RW 012 Kel.Gemah Kec. Pedurungan, Kota Semarang Telp. (024) HP Website:

2 Kata Pengantar TEROBOSAN ALTERNATIF PERCEPATAN PERUBAHAN 01 Ilmu Pengetahuan merupakan hasil penelitian yang sistimatis berdasarkan pada metode ilmiah. Pada dasarnya, semua Ilmu Pengetahuan, perlu diteliti, ditingkatkan dan dikembangkan fungsi serta pe-ranannya yang pada gilirannya dapat melahirkan perubahan yang positif guna terciptanya kemajuan. Yang kekal didunia ini hanya satu yaitu perubahan Tanpa perubahan kearah kemajuan kehidupan didunia ini tidak ada artinya. Terobosan merupakan alternatif percepatan perubahan yang positif kearah kemajuan yang dituntut oleh Ilmu Pengetahuan itu sendiri. Hal ini menjadi tolok ukur HIPPSI dalam melaksana kan program programnya. Independensi HIPPSI yang non Partai Politik, membuktikan bahwa HIPPSI tidak kemana mana tetapi ada dimana. Semarang, 7 November 2015 Ketua Umum HIPPSI Dra. DWI HARTI, M.Pd NIR Modal Dasar HIPPSI Alhamdulilahir rabbil alamin; Pada tanggal 1 November 2015, HIPPSI telah melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) yang pertama dalam memperkokoh AD ART. Program Kerja masa bhakti menjadi modal dasar HIPPSI selama lima tahun kedepan, dijamin tidak akan mengingkari UUD 1945, UU RI No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan UU RI NO. 14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen. Melalui Perubahan Kedua UUD 1945 pada tahun 2000, Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan, Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Apapun bentuk Undang Undang yang dibuat, tentunya mengacu kepada UUD 1945 yang secara langsung dan tegas memberikan jaminan: a. kebebasan untuk berserikat atau berorganisasi (freedom of association), b. kebebasan berkumpul (freedom of assembly), c. kebebasan menyatakan pendapat (freedom of expression); yang berlaku untuk setiap warga negara Republik Indonesia, organisasi, dan organisasi profesi guru. 02

3 Dengan demikian: 03 Tidak dibenarkan jika ada organisasi profesi guru yang menyatakan bahwa organisasinya sebagai satu satunya organisasi profesi guru di Indonesia, karena UUD 1945 secara langsung dan tegas memberikan jaminan kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat. Mencermati Pasal 4 Anggaran Dasar HIPPSI Ayat (1) menjelaskan bahwa organisasi profesi khusus (HIPPSI) ini berbentuk Globalisasi di bidang pendidikan. Pengertian Globalisasi Pendidikan a. Adalah sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yangdiperlukan dirinya dan masyarakat secara universal atau menyeluruh. b. Memperkuat kemampuan dalam menciptakan dan penggunaan inovasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for Sustainable Development ESD). Suatu usaha untuk menciptakan suasana dunia dimana semua orang dapat merasakan keuntungan dari pendidikan, mempelajari nilai-nilai, perilaku dan gaya hidup yang dibutuhkan guna mencapai masa depan yang berkelanjutan dan perubahan transformasi sosial dengan mengkoordinasikan aktifitas regional (Regional adalah sebuah daerah yang diku-asai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan). Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dan memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan peran pendidikan dalam globalisasi, khususnya pada konteks regional. Inilah tantangan dunia pendidikan di Indonesia: Disatu sisi dituntut menghasilkan SDM yang kompetitif dan tangguh. Disisi lain, dunia pendidikan kita menghadapi banyak kendala dan tantangan, namun harus kita hadapi dan jalani dengan perjuangan bertahap untuk pembangunan pendidikan yang berkelanjutan. Ayat (2) menjelaskan khusus (HIPPSI) bersifat: 04 bahwa Himpunan profesi a. Indipenden yang berlandaskan pada prinsip kemandirian, mengutamakan kemitra sejajaran dengan berbagai pihak.

4 05 b. Non Partai Politik, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi kepada Partai Politik. Ayat (3) menegaskan, memiliki semangat kekuatan, daya dorong, dan moral perjuangan bangsa Indonesia dalam pendidikan meliputi: a..kekuatan dibidang kehidupan bangsa (CULTURAL FORCE) dengan Membangun Keutuhan Bangsa (NATION BUILDING) melalui pendidikan. b. Kekuatan dibidang Pemikiran Bangsa (INTELEKTUAL FORCE) dengan Membangun watak dan jati diri bangsa (CARACTER BUILDING) melalui pendidikan. c. Kekuatan dibidang Perbaikan/Pemyembuhan (RECOVERY) merupakan semangat Perbaikan/Penyembuhan atas kekurangan dan penyimpangan penyimpangan pendidikan dilapangan, dengan membangun Negara Bangsa (STATE BUILDING) melalui pendidikan. Ayat (4) menegaskan bahwa Himpunan Profesi Khusus ini (HIPPSI) memiliki landasan kegiatan pada semangat Demokrasi, Kekeluargaan, Keterbukaan dan Tanggung jawab Etika, Moral serta Hukum Bab III Tujuan dan Kegiatan Pasal 5 Anggaran Dasar HIPPSI menjelaskan: (1). HIPPSI bertujuan: a. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 melalui pendidikan. b. Berperan serta aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya. c. Berperan serta mengembangkan sistim dan pelaksanaan pendidikan nasional. d. Mempertinggi kesadaran dan sikap pendidik, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi pendidik. e. Menjaga, memelihara, membela serta meningkatkan harkat, martabat dan kesejahteraan pendidik. f. Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta memelihara kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional 06

5 07 g. Mengadakan hubungan kerja sama dengan lembaga lembaga pendidikan, dan/atau organisasi kemasyarakatan (Himpunan/Ikatan/ Persatuan/ Asosiasi profesi dan yang mempunyai keahlian dibidang pendidikan) dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan/ atau kebudayaan. (2). HIPPSI mempunyai kegiatan: a. Pendidikan dan Pelatihan, Workshop, Seminar, Penelitian dan Riset. b. Konsultan Pendidikan, Monitoring dan evaluasi program dan membentuk asosiasi Guru Bidang Studi c. Kesekretariatan, Penerbitan, Percetakan d. Serba usaha untuk kesejahteraan guru, dosen dan anggota HIPPSI. e. (1). Melakukan kajian kebijakan publik tentang pendidikan dan memberikan pendapat/ masukan kepada Pemerintah. (2). Melakukan advokasi terhadap anggota HIPPSI (Pendidik). Kegiatan yang telah dilaksanakan: 1). Seminar dan work shop sebanyak 11 kali di 4 kabupayen/kota se Jawa Tengah dengan jumlah peserta berfariasi antara peserta tiap seminar/workshop. 2). Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Pengelolaan Perpustakaan dan Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Pola 300 jam, HIPPSI berinisiatif HIPPSI telah berinisiatif melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Pengelolaan Perpustakaan dan Kepala Laboratotorium Sekolah/Madrasah karena: Berdasarkan Permendiknas No. 25 dan 26 tahun 2008 menegaskan bahwa Penyelenggara Sekolah/ Madrasah wajib menerapkan standar tenaga Perpustakaan dan standar tenaga Laboratorium Sekolah/ Madrasah selambat lambatnya 5 (lima) tahun setelah Permendiknas ini ditetapkan pada tanggal 11 Juni Ternyata sampai Date Line yang ditetapkan (11 Juni 2013) belum ada tindakan pemerintah untuk melaksanakan diklat ini 08

6 09 Inisiatif HIPPSI dalam menindak lanjuti Permen Diknas No. 25 dan 26 tahun 2008 tersebut dilaksanakan dengan cara : 1. Bekerja sama dengan UNDIP untuk Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah/Madrasah yang ditangani oleh Fakultas yang memiliki jurusan Ilmu Perpustakaan (Implementasi Permendiknas No.25 tahun 2008) 2. Bekerja sama dengan UNNES untuk Diklat Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah karena UNNES lembaga terpercaya untuk melakukan sertifikasi guru, dan seluruh Fakultas memiliki Jurusan yang dibutuhkan lengkap dengan laboratoriumnya. (Implementasi Permendiknas No.26 tahun 2008). HIPPSI, UNDIP, UNNES dan INSTANSI TERKAIT telah berkolaborasi menciptakan DIKLAT yang berkompeten yang menghasilkan perincian dan jumlah jam dengan pola 300 jam yang dapat diistilahkan Kuliah Semester Pendek. Dari hasil Pendidikan dan Pelatihan, peserta memperoleh Sertifikat dan Transkip Nilai yang menjadi hak prerogatif UNDIP dan UNNES. Hasil kerja sama yang dicapai Sampai tgl. 28 Oktober 2015 Berdasarkan Memorandum Of Understanding (MOU) HIPPSI dengan UNDIP telah menghasilkan Lulusan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah/Madrasah sebanyak 16 angkatan = 928 peserta dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Jambi, Bengkulu, Palembang, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali (12 Provinsi) Berdasarkan Memorandum Of Understanding (MOU) HIPPSI dengan UNNES telah menghasilkan Lulusan Kepala Laboratorium Sekolah Madrasah sebanyak 16 angkatan = 1039 peserta dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Jambi, Bengkulu,Riau Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi (14 Provinsi) Dalam praktek dilapangan banyak kendala karena berbeda pemahaman. Ada yang meng-istilahkan bahwa disekolah hanya ada Laboratorium IPA dan/ atau BAHASA. Ada yang mengistilahkan Kepala Laboratorium IPA dan lain sebagainya. HIPPSI telah merintis klarifikasinya sesuai Permendiknas No. 25 dan 26 tahun

7 Panduan yang benar UU RI NO. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 11 Pasal 44 ayat (1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas profesi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan atau memiliki profesi diluar program studinya. Pasal 44 ayat (2): Sertifikat kompetensi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerjasama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikat yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi. Pasal 44 ayat (3): Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan tertentu. Pasal 44 ayat (4): Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang tanpa hak dilarang memberkan sertifikat kompetensi. Berdasarkan UU RI NO. 12 tahun 2012 pasal 44 ayat 1 s.d 4 tersebut, HIPPSI sangat berhati hati dan teliti dalam menterjemahkan kompetensi didalamnya. Perguruan Tinggi yang tidak mempunyai jurusan Ilmu perpustakaan (meskipun mempunyai perpustakaan) tidak berhak melaksanakan Diklat Pengelolaan Perpustakaan karena tidak memiliki Ilmuwan perpustakaan, sehingga tidak kompeten, karena yang ada hanya praktisi dan tenaga administrasi. Untuk perguruan Tinggi tersebut (yang tidak mempunyai Ilmuwan perpustakaan) melaksanakan Diklat Pengelolaan Perpustakaan tanpa bekerja sama dengan Organisasi Profesi, berarti melanggar ketentuan UU RI No.12 tahun 2012 pasal 44 ayat 2), dan tentunya dapat dipidanakan. HIPPSI telah bekerjasama dengan Universitas Brawijaya (UNIBRA) di Malang untuk melaksanakan DIKLAT Pengelolaan Perpustakaan,ternyataUNIBRA tidak berani karena walaupun perpustakaannya besar, tetapi tidak mempunyai Fakultas/Jurusan Ilmu perpustakaan (tidak mempunyai Ilmuwan Perpustakaan), yang ada hanya tenaga praktisi, tenaga administrasi Perpustakaan. Demikian halnya bagi yang melaksanakan Diklat Kepala Laboratorium Kerjasama HIPPSI dengan UNDIP dan UNNES yang berkompeten yang dirintis HIPPSI sejak tahun 2012 tidak melanggar hukum, tentunya perlu terus ditingkatkan. 12

8 13 Melalui PP No. 41 tahun 2009, pemerintah memberikan tunjangan profesi guru sebesar satu bulan gaji pokok untuk guru negeri dan swasta. Seiring dengan tunjangan profesi tersebut Pemerintah juga menuntut peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Syarat untuk mendapatkan tunjangan profesi harus lulus uji sertifikasi, baik melalui porto folio maupun pelatihan guru. Guru wajib mengajar 24 jam pelajaran perminggu atau kegiatan lain yang disetarakan dengan jumlah jam mengajar. Kebijakan wajib mengajar 24 jam pelajaran perminggu bagi para guru penerima tunjangan sertifikasi ternyata tidak selalu berjalan mulus dilapangan. Disejumlah sekolah terdapat kelebihan guru, tetapi di tempat lain kekurangan guru untuk mata pelajaran tertentu. Akibatnya banyak guru yang tidak dapat memenuhi tuntutan mengajar 24 jam pelajaran. Kondisi demikian menimbulkan problema besar dikalangan guru, terutama yang tidak memenuhi 24 jam mengajar Dengan DIKLAT pengelolaan Perpustakaan dan Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah Pola 300 jam ini, merupakan salah satu cara membantu guru agar kekurangan jam mengajar disekolah dapat terpenuhi dengan menjadi Kepala Perpustakaan atau Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah. 14 Manfaat memiliki Sertifikat Pengelola Perpustakaan dan/atau Kepala Laboratorium Sesuai Permendiknas No.39 tahun 2009 Pasal 1 ayat (4): Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan pada satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1(satu) minggu. Pasal 1 ayat (5): Beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala Laboratoruim, bengkel atau unit produksi satuan pendidikan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Materi Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah/ Madrasah Pola 300 jam: 1. Kompetensi Manajerial 16 jam 2. Kompetensi Pendidikan 16 jam 3. Kompetensi Sosial 16 jam 4. Kompetensi Kepribadian. 16 jam 5. Kompetensi Profesional: a. Pengantar Ilmu Perpustakaan 16 jam b. Manjemen Perpustakaan 16 jam c. Pengadaan dan Pengembangan Koleksi 16 jam d. Klasifikasi 44 jam e. Katalogisasi. 48 jam f. Otomasisasi Perpustakaan 48 jam g. Layanan 16 jam h. Preservasi. 16 jam i. Kerjasama. 16 jam J u m l a h 300 jam Sudah termasuk Tugas Mandiri

9 15 Materi Diklat Kepala Laboratorium Sekolah/ Madrasah Pola 300 jam 1. Kompetensi Manajerial 24 jam 2. Kompetensi Sosial 24 jam 3. Kompetensi Kepribadian 24 jam 4. Kompetensi Profesional: a. Pengelolaan Laboratorium IPA 48 jam b. Pengelolaan Laboratorium IPS 48 jam c. Pengelolaan Laboratorium Matematika 32 jam d. Pengelolaan Laboratorium Bahasa 36 jam e. Pengelalaan Laboratorium Komputer 32 jam f. Pengelolaan Laboratorium Seni &Orkes 32 jam J u m l a h 300 jam Sudah termasuk tugas mandiri Tujuan Diklat untuk membekali peserta berkaitan dengan fungsi manajerial yakni perencanaan, penataan, administrasi, pengamanan, perawatan dan pengawasan. Pola Diklat meliputi: a). Tatap Muka yaitu proses pembelajaran didalam kelas, Pre Test dan Post Test/Ujian Akhir. b). Tugas Mandiri yaitu penugasan yang diberikan oleh Narasumber dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, yang dikerjakan diluar kelas Fasilitas Pelatihan Modul Materi Makan siang, snack dua kali pagi dan sore Kartu HIPPSI Sertifikat 300 jam dan Transkip Nilai serta legalisirnya. Buku Bio Data Peserta lengkap dengan fotonya Tata Tertib Diklat Sebelum memasuki ruang Pendidikan dan Pelatihan peserta wajib menanda tangani daftar kehadiran. Peserta wajib mengerjakan Pre Test untuk setiap Mata Diklat. Peserta wajib mengikuti semua season untuk setiap Mata Diklat. Peserta wajib mengumpulkan Tugas Mandiri dari Instruktur Peserta yang berhalangan hadir, wajib membuat surat ijin resmi. Peserta yang berhalangan hadir (ijin), tetap mengerjakan semua tugas (Pre Test, Tugas Mandiri, Tugas Pengganti Kehadiran/Keaktifan). Peserta wajib mengerjakan Post Test (Ujian Akhir) Peserta wajib mengikuti kunjungan ke Perpustakaan atau ke Laboratorium UNNES 16

10 Cakupan materi Diklat Perencanaan Penataan Administrasi Pengamanan/K3 Perawatan Pengawasan. Nara Sumber dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan sesuai kompetensi 17 Penilaian untuk Peserta Tugas Awal. Pre Test. Keaktifan (Kehadiran). Pos test (Ujian Akhir) Kunjungan ke Perpustakaan atau ke Laboratorium Tugas Akhir Harapan HIPPSI Pendidikan dan Pelatihan pola 300 jam ini, diharapkan dapat menjadi salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas serta profesionalime guru dalam mengelola Perpustakaan dan atau Laboratorium Sekolah/ Madrasah. Semboyan HIPPSI HIPPSI tidak kemana mana, tetapi ada dimana. (Independen; Non Partai Politik) Kedudukan Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama telah diatur dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Pasal 11 ayat (1): Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelayanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi. Pasal 41 ayat (3): Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Pasal 44 ayat (3): Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh Masyarakat. Maka sudah sewajarnya kalau dalam Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan dan Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah yang diselenggarakan oleh HIPPSI bekerjasama dengan UNDIP dan UNNES, mendapatkan bantuan, fasilitas dan rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama setempat dimana Pendidikan dan pelatihan tersebut dilaksanakan. 18

11 Perlu dicermati Kemenag dan Dinas Pendidikan tidak boleh kerjasama dengan PerguruanTinggi/lembaga pendi-dikan/ organisasi profesi dalam melaksanakan Diklat Pengelolaan Perpustakaan dan Kepala Laboratorium karena bertentangan dengan UU RI No.12 tahun 2012 pasal 44 ayat 2. Tentang keabsahan sertifikat. Tugas Kemenag dan Dinas Pendidikan telah diatur dalam UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 11 ayat (1), pasal 41 ayat (3) dan pasal 44 ayat (3) 2. Perguruan tinggi yang tidak memiliki Jurusan Perpustakaan atau tidak memiliki seluruh jurusan lengkap dengan laboratoriumnya serta tidak bekerjasama seperti yang diamanatkan oleh UU RI No.12 tahun 2012 pasal 44 ayat (2), seyogyanya tidak melaksanakan Diklat dan menerbitkan Sertifikat Pengelolaan Perpustakaan atau Sertifikat Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah, karena tidak kompeten KOMPOSISI DAN SUSUNAN PERSONALIA DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENGUJI SELURUH INDONESIA MASA BHAKTI ( Anggaran Dasar HIPPSI Bab VI Pasal 10) A. Dewan Paripurna 1. Dewan Kehormatan Ketua : Prof. Dr. Wasino, M.Hum Anggota : Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si. Anggota : Kusmayadi, SE., M.Si, Akt 2. Dewan Pembina Ketua : Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd Anggota : Prof. Singgih Tri Sulistyo, M.Hum. Anggota : Didik Susilo Utomo, SE., M.Si, Akt. B. Dewan Harian Pusat 1. Ketua Umum : Dra. Dwi Harti, M.Pd 2. Sekretaris Umum: Karni, S.Pd, MM 3. Wakil Sekretaris Umum: Nur Oktavia Alriana, S.Hum 4.a. Biro I Pendidikan dan Pelatihan, Workshop, Seminar, Penelitian, Riset: 1. Suliarsi, S.Pd 2. Dra. Endang Hadi Wahyuningsih. 20

12 b. Biro II Konsultan Pendidikan, Monitoring dan evaluasi program dan membentuk asosiasi Guru Bidang Studi 1. Arief Edyanto, M.Pd 2. Dra. Trisno Wiyati c. Biro III Kesekretariatan, Penerbitan, Percetakan. 1. Murip Slamet, S.Pd, M.Pd 2. Deky Aji Suseno, SE, M.Si. Kinerja Biro yang digabungkan (Biro I dan II) menjadi kenerja Biro yang kolektif disamping tugas Biro masing masing. 21 Untuk pelaksanaan di daerah: Susunan Dewan Pimpinan Daerah (ditingkat Provinsi) dan Dewan Pimpinan Cabang (ditingkat Kabupaten/Kota) materinya disesuaikan dengan tingkat pusat sesuai kebutuhan dengan perubahan: Istilah Pembina (dipusat) untuk DHD dan DHC diganti dengan istilah Penasehat. Istilah Biro (dipusat) untuk DHD (tingkat Provinsi) dan DHC (tingkat Kabupaten/Kota) diganti dengan Istilah Bidang dengan penyesuaian jumlah personalia menurut kebutuhan dan kondisi tingkat daerah masing masing. Anggaran Rumah Tangga HIPPSI BAB II Pasal 3 ayat 2 menjelaskan bahwa Anggota Luar Biasa ialah para team ahli yang erat kaitannya dengan tujuan dan kegiatan HIPPSI Team Ahli 01. Prof.Dr.Fathur Rahman, M.Hum.(Rektor UNNES) 02. Prof. Dr. Rustono, M.Hum (PR I UNNES) 03. Prof. Dr. Retmono, M.A., Ph.D 04. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si 05. Prof. Dr. Maman Rachman, M.Si 06. Prof. Dr. Samsudi,M.Pd 07. Prof. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si., Ph.D 08. Prof. Dr. H. Ari Tri Soegito, S.H., MM 09. Prof. Dr. Rusdarti, M.Si 10. Prof. Dr. Sri Mulyani Endang S, M.Pd 11. Prof. Dr. St. Budi Waluyo, M.Si., Ph.D 12. Prof. Dr. Tri Marheni Puji Astuti, M.Hum 13. Prof. Dr. Muhammad Jazuli, M.Hum. 14. Prof. Dr Singgih Tri Sulistyo, M.Hum 15. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si 16. Prof. Dr. Supriyadi, M.Si 17. Prof. Dr. Dewi Yuliati, MA 18. Dr. Noor Achmad, MA. (Rektor Univ. Wahid Hasyim) 19. Dr. Redyanto Noor, M.Hum (Dekan FIB UNDIP) 20. Dr. Agus Irianto, M.Si 22

13 Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd 22. Dr. Cahyo Budi Utomo, M.Pd 23. Dr. Hartono, M.Pd. (FBS) 24. Dr. Indah Sri Utari, SH., M.Hum 25. Dr. Taufiq Hidayat, M.Kes 26. Dr. Sri Untari M.Hum 27. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd 28. Dr. Edy Purwanto, M.Pd 29. Dr. Hamdan Triadmojo, M.Pd 30. Dr. Agung Pramono, M.Pd 31. Drs. Bunyamin, M.Pd 32. Drs. Sarpan, SH., MM 33. Arif Suryo P, S.Pd., M.Pd 34. Dra Aditya Mariani, M.Si 35. Kuncoro Bayu Prasetyo, S.S0s., MA 36. Amin Taufiq Kurniawan, S.Sos., M.I.Kom 37. Wiji Suwarno, S.Pd.I., S.IP., M.Hum 38. Dwi Surtiawan, SH., M.Hum 39. A. Pramukti Narendra, S.Sos., M.IP 40. Hariyani, S.Sos., M.IP 41. Suwondo, S.Hum., M.Hum 42. Hendro Wicaksono, S.Hum., M.IP 43. Yuli Rohmiyari, S.Sos., M.Si. 44. Putut Suharsono, S.Sos., MA 45. Drs. Sriyono, M.Si. 46. Drs. Jumino, M.Lib., M.Hum 47. Dra. Sri Ati, M.Si. 48. Ika Krismayati, S.IP., M.IP 49. Drs.Tono Suhartono, M.Si. 50. Jazimatul Husna, SIP., MM 61. Drs. Adib Suharto, S.IP., M.IP 62. Drs. Anggarjito, M.Si 63. Rahmad Setiawan Syaifullah, S.S., M.IP, M.Si 64. Endang Fatma, M.Si., MA 65. Wiji Suwarno, S.Pd.I., M.Hum 66. Deky Aji Suseno, SE., M.Si. 67. Dra. Emi Pujiastuti, M.Si. 68. Dra. Lina Herlina, M.Si. 69. Muh. Aris Munandar, S.Sos, MM 70. M. Hasan Bisri, S.Sn., M.Sn 71. Drs. Adib Suharto, S.IP., M.IP 72. Mecca Arfa, S.S., S.IP., M.IP 73. Yanuar Yoga Prastyawan, S.Hum., M.Hum. UU RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab II Pasal 6 menjelaskan: Kedudukan Guru dan Dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan Sistim Pendidikan Nasional dan mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

KATA PENGANTAR PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLA 300 JAM YANG BERKOMPETEN DAN BERKEKUATAN HUKUM

KATA PENGANTAR PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLA 300 JAM YANG BERKOMPETEN DAN BERKEKUATAN HUKUM 01 KATA PENGANTAR PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLA 300 JAM YANG BERKOMPETEN DAN BERKEKUATAN HUKUM OLEH HIPPSI Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Pengelolaan Perpustakaan dan Kepala Laboratorium Sekolah/

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Diklat Kepala Lab Sekolah Pola 300 Jam (Angkatan ke- 14 ) Panitia 21 Desember 2014

Petunjuk Teknis Diklat Kepala Lab Sekolah Pola 300 Jam (Angkatan ke- 14 ) Panitia 21 Desember 2014 Petunjuk Teknis Diklat Kepala Lab Sekolah Pola 300 Jam (Angkatan ke- 14 ) Panitia 21 Desember 2014 Pelaksana Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes) & Himpunan Pendidik dan Penguji

Lebih terperinci

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman)

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman) e-issn: 2540-9638 p-issn: 2302-4666 VOL. 2, NO. 2, JULI-DESEMBER 2016 LENTERA PUSTAKA Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana

Lebih terperinci

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP.19651216 198903 2 012 Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

Lebih terperinci

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pengganti dari Undang-Undang No.2 Tahun 1989, Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan pengganti dari Undang-Undang No.2 Tahun 1989, Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan pengganti dari Undang-Undang No.2 Tahun 1989, Tujuan pendidikan nasional adalah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG IZIN PENDIRIAN LEMBAGA KURSUS DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA Rowland Bismark Fernando Pasaribu 9/9/2013 Penyajian perkuliahan Pendidikan Pancasila dimimbar Perguruan tinggi berdasarkan peraturan perundang-undangan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Oleh: Bidang Kemahasiswaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA Oleh: Bidang Kemahasiswaan UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dinamika dalam aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhannya sangat tinggi, hal ini berdampak kepada persaingan dalam dunia kerja penuh dengan syarat keprofesionalan

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa pendidikan Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 03 TAHUN 2009 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DISUSUN OLEH BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LENTERA PUSTAKA. Analisis Representasi Perpustakaan STIM YKPN pada Video Promosi Perguruan Tinggi (Moh Very Setiawan)

LENTERA PUSTAKA. Analisis Representasi Perpustakaan STIM YKPN pada Video Promosi Perguruan Tinggi (Moh Very Setiawan) e-issn: 2540-9638 p-issn: 2302-4666 VOL. 3, NO. 2, JULI-DESEMBER 2017 LENTERA PUSTAKA Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Penilaian Tingkat Usabilitas pada Elektronik Repositori Perpustakaan

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Pendahuluan Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup peserta didik. Melalui pendidikan, peserta

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENDIDIKAN BERBASIS KAWASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DASAR & FUNGSI Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. A. Rasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2) tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Negeri Makassar Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN VERIFIKASI KELENGKAPAN DOKUMEN PEMBERHENTIAN ANTARWAKTU, PENGGANTIAN ANTARWAKTU,

Lebih terperinci

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui

Lebih terperinci

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan dasar memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang keberadaannya merupakan fondamen dari pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan mengalami perubahan yang sangat cepat yang memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut menuntut

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) A. Pendahuluan Undang- Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H. REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU Oleh : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM (Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi

Lebih terperinci

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA OLEH : PASKALIS K. SAN DEY NIM. 1407046007 PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS Oleh Drs. Andi Suntoda S., M.Pd. LANDASAN HUKUM UU RI Pasal 5 nomor 20 tahun 2003 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan yang lebih

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Gedung H Kampus Sekaran Gunungpati Semarang - 50229 Telepon: +6224-8508081 Fax. +6224-8508082 Laman: http:// www.unnes.ac.id,

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran No.1689, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. DosenUNHAN. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 45 mengamanatkan Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO Oleh: Rahmad Bustanul Anwar, S.Pd., M.Pd. Email: rarachmadia@gmail.com Dosen Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 21 ini adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul dan berdaya

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan dari individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: prasarana dan sarana, dana,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA

KODE ETIK GURU INDONESIA KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 518/P/SK/HT/2008 TENTANG SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan dan memajukan program pendidikan

Lebih terperinci

(1) Aturan tertulis yang harus dipedomani oleh setiap Pustakawan dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pustakawan;

(1) Aturan tertulis yang harus dipedomani oleh setiap Pustakawan dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pustakawan; 35 KODE ETIK PUSTAKAWAN INDONESIA MUKADIMAH Perpustakaan sebagai suatu pranata diciptakan dan diadakan untuk kepentingan masyarakat. Mereka yang berprofesi sebagai pustakawan diharapkan memahami tugas

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL

TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad XXI yang dikenal sebagai abad informasi, teknologi, komunikasi, dan globalisasi di mana persaingan antar bangsa semakin ketat, dibutuhkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Disusun oleh: Nama : MARTINA DWI PERMATASARI NIM : 7101409062 Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bagi suatu bangsa, peningkatan kualitas pendidikan sudah seharusnya menjadi prioritas pertama. Kualitas pendidikan sangat penting artinya, sebab hanya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 SERI E TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara berkembang seperti Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan diartikan sebagai suatu proses belajar berupa aktivitas yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia tidak dapat lepas

Lebih terperinci

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U No.132, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Kedokteran. Akademik. Profesi. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PROGRAM PPs UNNES DARI MASA KE MASA Oleh: Samsudi Direktur PPs Unnes

PROGRAM PPs UNNES DARI MASA KE MASA Oleh: Samsudi Direktur PPs Unnes Assalamualaikum Wr. Wb PROGRAM PPs UNNES DARI MASA KE MASA Oleh: Samsudi Direktur PPs Unnes SEJARAH PPs Unnes PPs Unnes merupakan unit layanan pendidikan Pascasarjana di Universitas Negeri Semarang Dibuka

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5510 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Sumatera Utara. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 42) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS HAMZANWADI 2016 - 1 - UNIVERSITAS HAMZANWADI Jln. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid No. 132 Pancor, Selong Lombok Timur 83612 Telp. (0376)22954,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2006 TAHUN 2001 T E N T A N G BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU Pasal 1 1) Organisasi ini bernama Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Lebih terperinci

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG SALINAN QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

Lebih terperinci