BAB II PROPOSAL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROPOSAL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian merupakan salah satu cara untuk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebab penelitian pada hakekatnya bertujuan untuk menemukan dan mengungkapkan kebenaran secara sistematik, metodologis dan konsisten. Melalui proses penelitian ini, data atau bahan hukum yang terkumpul diolah, kemudian dianalisis dan dikonstruksikan sehingga akhinya menjadi suatu laporan penelitian (Skripsi). Metode penelitian yang akan diterapkan harus mengacu pada ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Setiap ilmu pengetahuan mempunyai identitas masing-masing, sehingga pasti akan mempunyai ciri khusus, demikian pula halnya Fakultas Hukum Universitas Dwijendra memiliki karakter keilmuan yang spesifik yang tidak dapat disamakan dengan ilmu-ilmu lainnya. Kekhususan karakter keilmuan itu mengakibatkan kekhususan dalam metode penelitian yang beraspek Normatif dan Metode penelitian Empiris. Buku pedoman ini merupakan suatu pengantar sekaligus pedoman bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Dwijendra dalam melakukan penelitian dan menyusun laporan hasil penelitian dalam bentuk Skripsi. Penyusunan skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang wajib dibuat oleh mahasiswa sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program studi strata 1 (S1) di Fakultas Hukum Universitas Dwijendra. Sebagai salah satu insan ilmiah, mahasiswa dituntut agar mampu menyajikan karya ilmiah dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu sebagai calon sarjana, mahasiwa perlu berlatih menulis hasil penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya, sehingga dapat memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat. Buku pedoman ini akan dipaparkan ketentuan dan format penulisan Skripsi pada Fakultas Hukum Universitas Dwijendra. Struktur penulisan skripsi terbagi atas bagian- 1

2 bagian, dan setiap bagian akan diuraikan, dan disertai dengan contoh. Beberapa teknik yang universal yang menyangkut kebahasaan, angka dan satuan, tata nama ilmiah, kepustakaan akan diuraikan pada bab-bab tersendiri. Buku pedoman ini, dipergunakan sebagai acuan dan pedoman bagi seluruh mahasiswa dan dosen dalam proses penulisan usulan penelitian skripsi serta proses pembimbingan skripsi pada Fakultas Hukum Universitas Dwijendra. 2

3 BAB II PROPOSAL PENELITIAN 2.1. Jangka Waktu Pengajuan Usulan penelitian/proposal skripsi secara formal dilengkapi dengan persyaratanpersyaratan yang ditentukan diajukan pada semester V (Lima) oleh mahasiswa yang bersangkutan, untuk dilakukan pengecekan dan kesamaan judul-judul dengan karya tulis hukum (skripsi, tesis) yang sebelumnya sudah pernah ditulis baik oleh mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Dwijendra maupun diluar Universitas Dwijendra 2.2. Tata Cara Penulisan Usulan penelitian hukum terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian Uraian, dan Bagian Akhir. Jumlah halaman usulan penelitian untuk penulisan hukum ditentukan antara halaman I. Bahan dan Ukuran 1. Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 grm, ukuran A-4 (21,0 x 29,7 cm) dan diketik tidak bolak balik 2. Sampul menggunakan kertas bufalo berwarna merah (proposal). II. Pengetikan 1. Naskah diketik dengan computer diharuskan memakai huruf Times New Roman Pemakaian huruf miring (italic) untuk pengetikan kata yang belum baku dalam bahasa Indonesia. 3. Jarak baris tulisan dalam naskah 2 spasi, kecuali untuk kutipan, cacatan kaki, tabel, keterangan gambar dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi. 4. Batas tepi atas dan kiri adalah 4 cm, sedangkan batas tepi bawah dan kanan adalah 3 cm 5. Pengetikan alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-7 dari batas tepi kiri. 6. Bab diberi nomor dengan angka romawi besar dan judulnya diketik dengan huruf besar (kapital) semua dengan jarak 4 cm dari tepi atas dan seimbang dari tepi kanan dan kiri tanpa diakhiri dengan tanda titik. 3

4 7. Sub bab diketik dengan huruf kapital (huruf pertamanya) dan diberi nomor urut dengan angka arab tanpa diakhiri dengan tanda titik. 8. Anak sub bab ditulis mulai dari ketikan ke-enam diikuti dengan tanda titik. Kalimat yang menyusul kemudian diketik ke belakang dalam satu baris dengan anak sub bab. III. Penomoran Halaman 1. Nomor halaman dari halaman sampul dalam sampai dengan halaman daftar lampiran diletakkan di tengah-tengah bagian bawah halaman dengan memakai angka romawi kecil. 2. Penomoran halaman di luar halaman yang disebutkan dalam butir 1, dilakukan dengan memakai angka arab (1,2,3,4, dst) ditempatkan di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1 ½ cm dari tepi atas kecuali pada halaman bab, nomor halaman diletakkan ditengah tengah bagian bawah halaman. 3. Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka. IV. Bahasa 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku yang baik dan benar. Ejaannya harus disesuaikan dengan EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan) 2. Bentuk orang pertama atau orang kedua (saya, kami, kita, engkau) tidak boleh digunakan, melainkan harus dibuat kalimat pasif. Kata ganti diri "saya" menggunakan kata "penulis". 3. Istilah yang digunakan merupakan istilah Indonesia yang sudah dibakukan dan apabila terpaksa memakai istilah asing, harus dicetak miring. (italic) 4. Kata penghubung tidak boleh digunakan untuk memulai suatu kalimat. 5. Kata depan ke- dan di- maupun landa baca harus digunakan dengan tepat. V. Tabel dan Gambar A. Tabel a. judul tabel diletakkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik dan berjarak satu setengah spasi. b. Usahakan tabel tidak melebihi satu halaman c. Bila tabel disusun melebar sepanjang tinggi kertas bagian atas tabel harus diletakkan disebelah kiri atas d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran kertas sehingga harus dibuat memanjang melebihi ukuran tabel tersebut dapat dilipat e. Tabel yang melebihi satu halaman diletakkan pada lampiran 4

5 f. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas agar terpisah dari uraian pokok dalam makalah. Garis pemisah horizontal hanya dibuat untuk batas atas dan bawah kepada tabel serta batas bawah tabel. Tidak dilanjutkan membuat garis vertical. g. Tabel yang diambil dan sumber lain harus dicantumkan sumbernya B. Gambar a. yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, peta, foto b. nomor gambar yang diiikuti dengna judulnya diletakkan simetris dibawah gambar tanpa diakhiri dengan titik, berjarak satu setengah spasi c. gambar tidak boleh dipenggal d. keterangan gambar ditulis pada halaman yang sama dengan halaman gambar e. bila gambar dibuat melebar sepanjang tinggi kertas, bagian atas gambar diletakkan disebelah kiri atas. f. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi dan ekspolasi g. Letak gambar yang dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumbernya h. Gambar yang diletakkan dalam lampiran harus mempunyai hubungan dengan deskripsi dalam batang tubuh skripsi 2.3. Kerangka Proposal Penelitian Kerangka Usulan penelitian hukum terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian Uraian, dan Bagian Akhir a) bagian awal meliputi 1. halaman sampul depan 2. halam sampul dalam 3. halaman persetujuan pembimbing/pengesahan 4. halaman daftar isi 5. halaman daftar Tabel (kalau ada) 6. halaman daftar singkatan (kalau ada) 7. halaman daftar lampiran 5

6 b) Bagian itu merupakan substansi proposal yang formatnya mengikuti jenis penelitian yaitu penelitian hukum dengan aspek normative atau penelitian hukum dengan aspek empiris (dijabarkan dalam bab selanjutnya) c) Bagian Akhir: 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran Lebih jauh masing-masing bagian proposal penelitian tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut: Bagian Awal : a. Halaman Sampul Depan Halaman ini memuat judul, lambang Universitas Dwijendra, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), nama fakultas, nama tempat/kota dan waktu pengajuan penulisan hukum. (Lihat Lampiran 1) b. Halaman Judul Memuat tulisan sama dengan halaman sampul depan, tetapi diketik di atas kertas HVS putih. c. Halaman Persetujuan Memuat persetujuan Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan. (Lihat Lampiran 2) d. Halaman Daftar Isi Memuat gambaran secara menyeluruh mengenai isi penulisan hukum dan merupakan petunjuk bagi yang ingin melihat langsung suatu bab atau sub bab dengan mencantumkan nomor halaman. e. Halaman Daftar Tabel (jika ada) Halaman daftar tabel bersifat tentatife karena penelitian hukum normatif tidak selalu mengunakan tabel dan sejenisnya f. Daftar Lampiran (jika ada) Memuat daftar lampiran yang digunakan untuk mendukung uraian analisa bahan hukum (apabila diperlukan). 6

7 Bagian Inti Bagian Inti dari proposal penelitian akan dijelaskan secara terperinci pada bab berikutnya Bagian akhir Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, jadwal kegiatan dan lampiran Daftar Pustaka a. Daftar pustaka disusun menurut abjad nama akhir pengarang. Nama pengarang yang terdiri lebih dari satu orang harus ditulis semua. Nama pengarang yang lebih dari satu suku kata, cukup ditulis nama akhir dan diikuti tanda koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya yang semuanya diberi titik. b. Gelar kesarjanaan dari pengarang tidak perlu dituliskan di dalam daftar pustaka. c. Daftar pustaka ditulis dari tepi kiri. Apabila lebih dari satu baris, maka baris berikutnya masuk indensasi dan jaraknya adalah satu spasi. Jarak sumber pustaka yang satu dengan lainnya adalah 2 spasi. d. Jumlah sumber pustaka diluar peraturan perundang-undangan, majalah, internet, makalah minimal 20 (dua puluh) buku dengan memperhatikan tahun penerbitan maksimal 10 tahun terakhir. e. Apabila dalam daftar pustaka terdapat dua karya atau lebih yang ditulis oleh seorang penulis, maka karya kedua dan seterusnya sebagai pengganti nama penulis dicantumkan garis sepanjang 7 (tujuh) ketukan. Jadi nama penulis tidak perlu ditulis lagi. Contoh : Sidharta, B. Arief, 2007, Meuwissen Tentang Pengembangan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung, 2000, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum, Sebuah Penelitian Tentang Fundasi Kefilsafatan Dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia, CV. Mandar Maju, Bandung f. Daftar pustaka disusun secara alphabeth dan ditulis dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. Buku. Penulisannya dimulai dengan nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku dicetak miring), penerbit dan tempat penerbit. 7

8 2. Makalah. Penulisannya dimulai dengan nama pengarang, judul makalah (diawali dan diakhiri dengan tanda petik), nama forumnya/seminar (dicetak miring), tempat, tanggal dan tahun. 3. Artikel suatu jurnal. Penulisannya dimulai dengan nama penulis artikel, judul artikel (dimulai dan diakhiri dengan tanda petik), nama jurnal (dicetak miring), volume, nomor dan tahun. 4. Karangan/esai dalam suatu buku kumpulan karangan/kumpulan esai.penulisannya dimulai dengan nama pengarang, judul karangan/esai (dimulai dan diakhiri dengan tanda petik), nama editor, tahun penerbitan, judul buku (dicetak miring), penerbit dan tempat penerbitan. 5. Internet. Penulisannya dimulai dengan nama pengarang, judul tulisan dimuat (dicetak miring), nama web site, tanggal diakses 6. Peraturan-peraturan, diurutkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara hirarkhi Kutipan Kutipan dapat dibedakan menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung harus sama dengan aslinya, sedangkan kutipan tidak langsung merupakan hasil penyimpulan dari literatur tertentu atas pendapat orang atau sumber lainnya dengan menggunakan kalimat sendiri. A. Kutipan Langsung i. Pada kutipan langsung, kutipan harus sama dnegan aslinya baik mengenai susunan kata-katnya, maupun mengenai tanda-tanda bacanya. ii. Kutipan langsung yang panjangnya kurang dari lima baris dimasukkan dalam teks dengan spasi 2 (dua) serta menggunakan tanda petik (") pada awal dan akhir kutipan. iii. Kutipan langsung yang panjangnya lima baris atau lebih diketik dengan cara mengosongkan 4 ketukan dari garis batas (margin) sebelah kiri dalam satuan kiri dan tidak diberi tandapetik dengan menggunakan spasi tunggal. iv. Apabila dalam kutipan perlu dihilangkan beberapa bagian kata atau kalimat, maka bagian-bagian yang dihilangkan itu diganti dengan 3 (tiga) atau 4 (empat) buah titik yang diketik jarak (ellipsis points) diselingi satu ketukan ketik. 8

9 a. Tiga titik digunakan untuk menganti satu kata sampai beberapa kalimat dalam suatu pargaraf, selama bagian yang dihilangkan itu tidak terputus-putus oleh katakata yang tidak dihilangkan b. Empat titik (sesungguhnya sebuah titik diikuti tiga titik) digunakan bilamana yang dihilangkan adalah : 1. bagian akhir kalimat, atau 2. bagian awal kalimat berikutnya, atau 3. seluruh kalimat berikutnya atau lebih c. Kalau menghilangkan satu paragraph atau lebih, gunakanlah elepsis panjang mulai dari margin kiri sampai margin kanan v. Tiap-tiap kutipan diberi nomor kutipan pada akhir kutipan. Nomor itu ditempatkan setengah spasi diatas baris kalimat, langsung sesudah akhir kutipan (tidak diselingi satu ketukan kosong) dan penomoran kutipan harus berurutan sampai akhir bab. Dalam hal-hal tertentu nomor kutipan dapat juga ditempatkan dibelakang nama pengarang yang dikutip atau dibelakang kata-kata tertentu. B. Kutipan tidak langsung (Parafrasa) Penulisan kutipan tidak langsung dilakukan sama dengan cara menuliskan alinea pada umumnya. Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam penulisan hukum harus disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote) C. Penulisan Sumber Kutipan 1) Penulisan sumber kutipan diakukan dengan catatan kaki (footnote) ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan. Catatan kaki dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai sesuatu yang dikemukakan dalam teks. 2) Sesuai dengan namanya footnote ditempatkan pada kaki halaman dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tiap-tiap footnote ditempatkan pada halaman yang sama dengan bagian yang dikutip. b. Pada jarak dua spasi di bawah teks baris terakhir ditarik garis pemisah mulai dari batas margin kiri sepanjang 5 cm (16 ketukan) yang dimulai pada batas kiri. 9

10 c. Footnote pertama pada halaman yang bersangkutan juga ditempatkan pada jarak dua spasi dibawah garis pemisah. d. Nomor-nomor footnote disusun berurutan mulai dari nomor satu sampai nomor terakhir (nomor footnote pertama dalam bab berikutnya adalah lanjutan nomor footnote terakhir dari bab sebelumnya) tanpa titik, tanda kurung, dan lain-lain 3) Tiap-tiap nomor footnote ditempatkan setengah spaasi di atas baris pertama tanpa dibubuhi titik, tanda kurung, dan lain-lain, tetapi langsung diikuti oleh huruf pertama dalam footnote (tanpa diselingi satu ketukan spasi) 4) Tiap-tiap footnote diketik bersapasi satu dimulai pada ketukan kedelapan dari garis batas tepi kiri. Baris kedua dan seterusnya dari satu footnote dimulai dari garis batas kiri. 5) Jika footnote terdiri dari dua alinea/lebih, maka tiap-tiap alinea disusun seperti petunjuk diatas dan jarak antara tiap-tiap footnote adalah dua spasi D. Bentuk-bentuk catatan kaki (footnote) Contoh-contoh footnote yang sumber-sumber kutipan dari bukum majalah, surat kabar,,jurnal, tesis, disertasi, internet dengan situs resmi misalnya: www ac.id, www legislation dan situs resmi lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan. 1) Buku Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul buku, jilid, nama penerbit, tempat diterbitkan, dan nomor halaman yang dikutip. Selanjutnya jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan dibelakangnya ditulis dkk, atau cs, atau et. all artinya dengan orang lain), tetapi dalam da liar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak miring. Penulisan halaman disingkat dengan hlm". a. Contoh mengutip dari buku-buku yang ditulis oleh seorang pengarang : 1 Putu Dyatmikawati, 2008, Hukum Keluarga Dalam Tanya Jawab, Plawa Sari, Denpasar, hlm

11 2 Anak Agung Sagung Ngurah Indradewi, 2014, Tanggung Jawab Yuridis Media Penyiaran Iklan Dalam Menjamin Perlindungan Hukum Konsumen, Udayana University Press, Denpasar, hlm. 56. b. Contoh mengutip dari buku yang ditulis oleh dua pengarang maka nama pengarang dicantumkan semuanya : 3 Ana Rokhmatussa dyah dan Suratman, 2011, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 54. c. Contoh mengutip dari buku yang ditulis oleh tiga atau lebih pengarangnya, maka hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dan diikuti oleh et.al atau dkk, atau, cs 4 Bernard L. Tanya, dkk, 2010, Teori Hukum, Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang Dan Generasi, Genta Publising, Yogyakarta, hlm. 45 Bandung. 5 Wyasa, Ida Bagus, dkk, 2003, Hukum Bisnis Pariwisata, PT Refika Aditama, 2) Majalah dan Surat Kabar Dicantumkan berturut-turut adalah nama penulis (seperti pada buku), tahun penerbitan, judul tulisa diantara tanda kutip, nama majalah (diberi garis miring), nomor, tahun majalah dalam angka romawi (jika ada), bulan dan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip: a. Contoh mengutip dari majalah dan diketahui nama pengarang suatu artikel dalam majalah 5 Oemar Seno Aji, 1980, perkembangan Delik Khusus Dalam Masyarkaat Yang Mengalami Modernisasi, Majalah Hukum dan Pembangunan, NOmor 2 Tahun I, Maret 1980, hlm. 61 b. Contoh mengutip dari majalah dan tidak diketahui nama pengarang suatu artikel dalam majalah, maka diganti dengan anonim 11

12 6 Anonim, 1957, Sekolah Percobaan di Yogyakarta, Suara Guru II, September 1957, hlm. 18 3) Kutipan dari karya tulis berupa tesis atau disertasi 7 Ida Bagus Putu Swadarma Diputra, 2013, Kebijakan Rehabilitasi Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, (Tesis) Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, hlm ) Artikel Dalam Format Elektronik (internet) 8 Jim Murdoch, 2011, The Optional Protocol to the United Nationas Womens s Convention, p , available at accessed 11 mei Afifah Kusumandara, 2011, Perlindungan Dan Pelestarian Pengetahuan Tradisional Dan Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia. Jurnal Hukum: Vol 18. No. 1, hlm. 14, tersedia di diakses 12 Oktober ) Penulisan Footnote dua atau lebih sumber yang berbeda namun ditulis oleh pengarang yang sama 10 Peter Mahmud Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Kecana Media Group, Jakarta, (selanjutnya disebut Peter Mahmud Marzuki I), hlm, Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, (Selanjutnya disebut Peter Mahmud Marzuki II), hlm. 8 6) Wawancara Hasil wawancara dimasukkan kedalam uraian, tidak dicantumkan di dalam footnote 7) Peraturan perundang-undangan yang dikutip, langsung dari lembaran Negara atau Lembaran Daerah tidak dtulis sebagai footnote, tetapi dicantumkan dalam daftar pustaka dengan menyebutkan Nomor Lembaran Negara atau Lembaran Daerah yang bersangkutan 8) Diktat perkuliahan tidak dapat dipakai sebagai sumber. 12

13 E. Mempersingkat catatan kaki (footnote) Jika suatu sumber sudah pernah dicantumkan lengkap dengan catatan kaki selanjutnya dapat disingkat/dipersingkat dengan menggunakan ibid, op.cit. dan loc.cit 1. Pemakaian Ibid Ibid kependekan dari Ibidem yang artinya pada tempat yang sama. Ibid dipakai apabila kutipan diambil sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman. Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama, sedangkan jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana dua sumber terdapat sumber lain, dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit 2. Pemakaian op.cit Op.cit. merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit., digunakan dalam catatan untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda. Pemakaian op.cit., harus diikuti deegan nomor yang halaman yang berbeda. Jika dari seorang penulis telah disebutkan lebih dua macam ataupun lebi, maka untuk menghindari kekeliruan harus dijelaskan penomoran buku mana yang dimaksudkan sesuai dengan point 5 diatas, penomoran harus diikuti angka romawi capital (I,II,III,IV,.dst) 3. Pemakaian loc.cit Loc.cit merupakan singkatan dari loca citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain. Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dnegan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebutkan sebelumnya. 4. Bilamana setelah loc.cit atau op.cit kembali digunakan buku yang sama tanpa diselingi buku lain, maka yang digunakan bukan ibid, tetapi loc.cit (bila halaman sama) atau op.cit bilamana halaman berbeda 13

14 Contoh pemakaian ibid, op.cit., dan loc.cit. dalam suatu rangka catatan kaki. 12 Putu Dyatmikawati, 2008, Sentana Peperasan Pengangkatan anak menurut Hukum Adat Bali, Plawa Sari, Denpasar, hlm Ibid. (berarti dikutip dari buku diatas dengan halaman yang sama) 14 Ibid., hlm. 34 (berarti halaman yang berbeda) 15 Ida Bagus Wyasa, dkk, 2003, Hukum Bisnis Pariwisata, PT Refika Aditama, Bandung. 16 Ana Rokhmatussa dyah dan Suratman, 2011, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Cet.2, Sinar Grafika, Jakarta, hlm Putu Dyatmikawati, op.cit., hlm. 32 (berarti halamannya berbeda) 18. Putu Dyatmikawati, loc.cit (berarti halamannya juga sama dilakukan pada halaman 80) 19 Putu Dyatmikawati, loc.cit 20 Putu Dyatmikawati, op.cit., hlm Daftar Singkatan. Daftar singkatan ini dimasukkan juga singkatan yang belum biasa digunakan oleh para penulis Indonesia tetapi yang perlu diketahui untuk memahami tulisan-tulisan dalam bahasa asing khususnya bahasa inggris. Singkatan-singkatan itu seperti: anom anonym, tanpa nama (t.n); no name (n.n) ante di atas, di muka; supra a.o among other, antara lain (a.l); interalia (i.a) aquo dalam hal ini (dhi) art (s) artikel (s) ayat (-ayat) c. atau ca circa kira-kira, sekitar (ttg. Tahun) cf conter, bandingkan (bdk) chap (s) chapter (s), bab (-bab) col (s) colum (s) kolom (-kolom), lanjur (-lajur) cont. continued, bersambung 14

15 c.q. c.s. etc et.seq f atau ff. fig (s) hlm. i.a ibid id. ie infra jis jo l atau ll loc.cit N.B n.d. n.n. no (s) op.cit p.(pp.) casua quo, dalam perkara/kejadian yang bersangkutan cun suis, dan kawan-kawan (dkk,) cum cuis (c.s) etcetera, dan lain-lain (dll) et sequential, dan selanjutnya, dan seterusnya (dst.) lihat f following (page), halaman berikutnya, following (pages) halamanhalaman berikutnya figure (s) gambar (gambar) Halaman inter alia, antara lain (a.l); among other (a.o) ibidem, pada tempat yang sama Idem, sama (ttg. Orang) id est, yaitu yakni, ialah; that is, namely, viz di bawah; post juncties, berhubungan dengan (jamak) juncto, berhubungan dengan (tunggal) line (s), baris (-baris) loca citato, pada tempat yang telah disebut/dikutip nota bene, harap diperhatikan; let well; post scrip tum, p.s) umumnya pada surat no date, tanda tanggal (t.p) atau tahun penerbitan nomen nisco, tanpa nama (t.n) numero (s) nomor (-nomor) opera citato dalam karya yang telah disebut/dikutip page (s), halaman (h.), halaman-halaman 15

16 BAB III PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN HUKUM NORMATIF Bagian uraian usulan penelitian hukum nomatif, pada dasarnya merupakan BAB I tentang PENDAHULUAN dari keseluruh rangkaian usulan penelitian maupun penelitian skripsi adapun bagian intinya terdiri dari : I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Ruang Lingkup Masalah 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis 1.6 Landasan Teoritis 1.7 Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis Pendekatan Sumber Bahan Hukum Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik Analisis Bahan Hukum Penjelasan masing-masing secara lebih rinci adalah sebagai berikut: 1.1. Latar Belakang Masalah Bagian latar belakang penelitian hukum harus menguraikan tentang motivasi yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian. Apabila merupakan penelitian hukum normatif, maka di dalam latar belakang harus digambarkan tentang adanya kekosongan norma(leemten van normen) dan/atau kekaburan norma (vague van normen), dan/atau pertentangan norma (geschiljd van normen) 16

17 Pemaparan dalam latar belakang bersifat atraktif dengan mengekspos kasus-kasus hukum baik yang telah mendapat putusan pengadilan atau belum, atau kasus-kasus hukum public/privat yang menjadi sorotan actual di masyarakat, dan atau media massa atau respon terhadap artikel ilmiah huykum, hasil penelitian hukum normative sebelumnya, putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dan lain lain yang kesemua itu dianggap oelh penulis perlu mendapat elaborasi yang lebih mendalam terkait upaya pengembangan ilmu hukum (rechtsbeofening). Dalam penelitian hukum dengan aspek normative juga dikenal penelitian asas hukum, penelitian perbandingan hukum dan perbandingan sejarah Rumusan masalah Rumusan masalah mempunyai konsekuensi logis dari pemaparan latar belakang masalah. Rumusan masalah merupakan arahan (pedoman) bagi penelusuran pengkajian hingga mampu mencapai taraf rasionalitas normative yang optimal. Rumusan masalah dapat menggunkan kalimat tanya ataupun kalimat berita 1.3. Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah sangat berkaitan dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang menggambarkan luasnya cakupan lingkup masalah yang akan dilakukan serta dibuat untuk mengemukakan batas area penelitian. Umumnya ruang lingkup masalah digunakan untuk membatasi pembahasan, yaitu hanya sebatas pada permasalahan yang sudah ditetapkan, bukan merupakan keseluruhan unit. Melalui perumusan ruang lingkup masalah dapat diketahui variabel yang akan diteliti maupun yang tidak diteliti Tujuan penelitian Bagian ini menguraikan dan mengemukakan tentang apa yang hendak dicapai dari penelitian yang dapat dibagi menjadi tujuan objektif dan tujuan subyektif. Tujuan penelitian hendaknya harus sesuai dan konsisten dengan perumusan masalah. Tujuan penelitian untuk memperoleh data yang akan dianalisis dalam upayanya menjawab permasalahan hukum yang diajukan Manfaat penelitian Bagian ini menguraikan dan mengemukakan tentang manfaat penelitian, baik bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya (kegunaan akademis), khususnya bidang 17

18 hukum tertentu dan/atau bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan hukumnya maupun bagi pembagunan (kegunaan praktis) 1.6. Landasan Teoritis Landasan teoritis menguraikan, konsep-konsep hukum, asas-asas hukum, dan teori-teori hukum yang relevan dengan permasalahan hukum yang diteliti. Tinjauan pustaka menguraikan acuan untuk analisis data secara sistematis yang berisi pendapat hukum, peraturan hukum dan hasil penelitian lainnya yang relevan dengan permasalahan hukum yang diteliti Metode Penelitian Jenis Penelitian Mengingat penelitian hukum dapat dilakukan secara normative maupun empiris, maka penulis pada awal uraian,metode penelitian, menegaskan terlebih dahulu tentang jenis penelitian yang akan dilakukan Penelitian hukum normative memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - beranjak dari adanya kesenjangan dalam norma/asas hukum - tidak menggunakan hipotesis - menggunakan landasan teoritis - menggunakan bahan hukum yang terdiri atas bahna hukum primer dan bahan hukum sekunder Jenis Pendekatan Penelitian Hukum Normatif pada umunya mengenal 7 jenis pendektan yakni 1. pendekatan kasus (The case Approach) Pendekatan ini dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasuskasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 2. pendekatan Perundang-undangan (the statue approach) Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundangundangan dan regulasi yang terkait dengan isu hukum yang sedang di bahas. 18

19 3. Pendekatan analisis konsep Hukum (analytical &Conseptual Approach) Pendekatan ini beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. 4. Pendekatan Sejarah (historical Approach) Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah latar belakang kajian dan perkembangan pengaturan mengenai isu yang dihadapi. 5. Pendekatan Perbandingan (Comparative Aprroach) Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan sistem hukum, atau isi Peraturan suatu negara dengan Peraturan dari satu atau lebih negara lain mengenai hal yang sama, termasuk juga terhadap putusan pengadilan. Dalam perbandingan hukum dapat dilakukan perbandingan secara khusus atau perbandingan secara umum. Perbandingan dilakukan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari masing-masing. Peneliti juga dapat melakukan perbandingan terhadap isi suatu peraturan perundang-undangan yang bersifat nasional Sumber Bahan Hukum Ada penelitian hukum normatif harus dijelaskan tentang jenis bahan hukum dan sumber bahan hukum. Jenis bahan hukum dapat berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekundair dan tersier, sedangkan sumber bahan hukum adalah dari mana bahan hukum tersebut diperoleh, apakah dari buku-buku literatur, jurnal, makalah, lembaran negara, lembaran daerah, berita negara, dokumen-dokumen resmi pemerintah, putusan-putusan hakim pengadilan, putusan arbitrase dan lain-lain Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Pada Penelitian Hukum Normatif harus dijelaskan tentang teknik pengumpulan bahan hukum, yang dapat berupa studi literatur melalui perpustaan, CD Rom, internet, e- jurnal, dan lain- lain. Penelusuran literatur dan bahan-bahan hukum dapat dilakukan dengan menggunakan sistem kartu yang dapat berupa kartu kutipan, catatan harian, kartu, abstrak, dll. 19

20 Teknik Analisis Bahan Hukum Untuk mengatasi bahan bahan hukum yang telah terkumpul dapat digunakan teknik analisis sebagai beriktu: - Teknik deskripsi adalah teknik dasar analisis yang tidak dapat dihindari penggunanya. Deskripsi berarti pengambaran uraian apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum atau non hukum - Teknik Konstruksi adalah pembentukan konstruksi yuridis dengan melakukan analogi dan pembalikan proposisi (acontrario) - Teknik evaluasi adalah Penilaian berupa tepat atau tidak tepat setuju atau tidak setuju, benar atau salah, syah atau tidak syah oleh peneliti terhadap sautu pandangan, proposisi, pernyataan rumusan norma, keputusan, baik yang tertera dalam bahan primer maupun dalam bahan hukum sekunder - Teknik Argumentasi, tidak bisa dilepaskan dari teknis evaluasi karena penilain harus didasarkan pada alasan-alasan yang bersifat penalaran hukum. Dalam pembahasan permasalahan hukum makin banyak argumen makin menunjukkan kedalaman penalaran hukum 20

21 BAB IV PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN HUKUM EMPIRIS Bagian inti usulan penelitian hukum empiris pada dasarnya merupakan BAB I tentang PENDAHULUAN dari keseluruh rangkaian usulan penelitian maupun penelitian skripsi. Adapun bagian inti ini meliputi: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Ruang Lingkup Masalah 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis 1.6. Landasan Teoritis Dan Kerangka Berpikir 1.7. Hipotesis (Jika Ada) 1.8. Metode Penelitian Jenis Penelitian Sifat Penelitian Data Dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Penjelasan masing-masing secara lebih rinci adalah sebagai berikut: 1.1. Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah menguraikan tentang hal-hal yang melatarbelakangi masalah tersebut, seperti 21

22 - memberikan gambaran yang lengkap tentang fakta hukum, kenyataan, fenomena yang dihadapi oleh peneliti atau situasi tertentu yang tidak dapat berjalan dengan baik - terjadi kesenjangan antara das solen dan das sein - penerapan peraturan tidak efektif - Suatu situasi dalam kehodupan perubahan-perubahan yang cepat, sementara hukum positif tidak dapat berfungsi efektif untuk menata perkembangan tersebut dan bahkan mungkin hukum tertinggal jauh dibelakang 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah mempunyai konsekuensi logis dari pemaparan latar belakang masalah. Sementara penelitian hukum empiris menitik fokuskan permasalahan pada keberadaan sebuah aturan hukum dari segi structure tidak ada masalah, namun si peneliti melihat ada permasalahan dari segi legal fuction, yaitu dari berfungsinya hukum, dalam penerapan peraturan kepada masyarakat ada kendala-kendala tertentu yang terjadi dan kaitannya dengan legal culture dan legal value. Rumusan Masalah dapat menggunakan kalimat Tanya atau kalimat berita 1.3. Ruang Lingkup Masalah Ruang lingkup masalah sangat berkaitan dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang menggambarkan luasnya cakupan lingkup masalah yang akan dilakukan serta dibuat untuk mengemukakan batas area penelitian. Umumnya ruang lingkup masalah digunakan untuk membatasi pembahasan, yaitu hanya sebatas pada permasalahan yang sudah ditetapkan, bukan merupakan keseluruhan unit. Melalui perumusan ruang lingkup masalah dapat diketahui variabel yang akan diteliti maupun yang tidak diteliti Tujuan Penelitian Bagian ini menguraikan dan mengemukakan tentang apa yang hendak dicapai dari penelitian yang dapat dibagi menjadi tujuan objektif dan tujuan subyektif. Tujuan penelitian hendaknya harus sesuai dan konsisten dengan perumusan masalah. Tujuan penelitian untuk memperoleh data yang akan dianalisis dalam upayanya menjawab permasalahan hukum yang diajukan Manfaat Penelitian Bagian ini menguraikan dan mengemukakan tentang manfaat penelitian, baik bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya (kegunaan akademis), khususnya bidang hukum 22

23 tertentu dan/atau bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan hukumnya maupun bagi pembagunan (kegunaan praktis) 1.6. Landasan Teoritis dan Kerangka Berpikir Landasan Teoritis Landasan teoritis menguraikan, konsep-konsep hukum, asas-asas hukum, dan teori-teori hukum yang relevan dengan permasalahan hukum yang diteliti. Tinjauan pustaka menguraikan acuan untuk analisis data secara sistematis yang berisi pendapat hukum, peraturan hukum dan hasil penelitian lainnya yang relevan dengan permasalahan hukum yang diteliti Kerangka Berpikir Setelah mengemukakan landasan teori yang disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka selanjutnya peneliti menyusun kerangka konsepsional (conceptual framework), atau kerangka teoritis (teoritical framework) yaitu kerangka berpikir dari si penliti yang bersifat teoritis mengenai masalah yang diteliti, yang mengambarkan hubungan antara konsep-konsep atau variable-variable yang akan diteliti. Kerangka berpikir tersebut dilandasi oleh teori-teori yang sudah dirujuk sebelumnya. Kerangka berpikir dibuat oleh si peneliti dengan berlandaskan pada teoriteori yang sudah baku yang dapat memberikan gambaran yang sistematis mengenai maslaash yang akan diteliti. Gambaran yang sistematis tersebut dijabarkan dengan menghubungkan variable yang satu dengan variable lainnya. Untuk lebih memperjelas kerangka berpikir, digunakan diagram/skema untuk menggambarkan Contoh: Kerangka Berpikir dalam penelitian yang berjudul Pengenaan Sanksi Adat Terhadap Pencuri Pratima Di Bali. Dalam Penelitian ini dirujuk teori keadilan dan Pluralisme serta Teori Catur Praja. Berdasarkan teori-teori dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut 23

24 PENGENAAN SANKSI ADAT TERHADAP PENCURI PRATIMA di BALI Aspek Sosiologis : Pencurian pratima tidak hanya dilakukan oleh pelaku yang berasal dari dalam desa pakraman (krama desa) beragama Hindu maupun non Hindu, melainkan ada juga pelaku yang berasal di luar kesatuan desa pakraman (krama tamiu) beragama Hindu maupun non Hindu. Aspek Yuridis : Pasal 362, 363, 365 KUHP dan sanksi adat / awigawig desa pakraman (artha danda, sangaskara dana, jiwa danda) Aspek Filosofis : Secara materil (sekala) masyarakat masih bisa mengganti pratima yang hilang dengan yang lebih mahal dan bagus, namun dari sisi immaterial (niskala) persoalan menjadi berbeda karena sesuatu yang secara turun temurun diberikan kepercayaan memelihara keajegan jagat ternoda oleh lenyapnya benda yang disimbolkan sebagai manifestasi keagungan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa akibat perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan nilai ekonomis daripada menghargai agama Hindu. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah sanksi adat dapat dikenakan terhadap pelaku yang bukan berasal dari desa pakraman tempat kejadian perkara berlangsung? 2. Bagaimanakah teknis penjatuhan sanksi adat yang dikenakan bersamaan dengan sanksi pidana? TEORI 1. Teori Catur Praja (rumusan masalah 1) 2. Teori Keadilan dan Teori Pluralisme Hukum (rumusan masalah 2) Jenis penelitian : Penelitian hukum empiris, yang pokoknya menganalisa dan mengkaji bekerjanya hukum di tengah masyarakat. Pendekatan masalah : Pendekatan Sosiologi Hukum, yaitu menganalisa tentang bagaimana reaksi dan interaksi yang tejadi ketika sistem norma itu bekerja dalam masyarakat. Sumber bahan hukum : 1. Bahan hukum primer 2. Bahan sekunder 3. Bahan hukum tersier Teknik pengumpulan bahan hukum : Teknik purposive sampling dan metode kualitatif KESIMPULAN Teori-teori, konsep ataupun asas hukum yang sudah dirujuk dalam Landasan Teoritis dalam bab-bab selanjutnya dalam Bab Pembahasan, landasan teoritis baik yang berupa konsep, asas, hukum dan teori-teori hukum tersebut hendaknya digunakan kembali untuk mempertajam pembahasan permasalah penelitian, dan atau digunakan untuk menjelaskan mengapa fakta hukum seperti itu terjadi daam praktek di masyarakat Hipotesis (jika ada) Bagian ini menguraikan jawaban sementara atas permasalahan hukum yang diteliti berdasarkan peraturan hukum, teori hukum, pendapat hukum namun masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui analisis data dan pembahasan hasil penelitian. 24

25 Penelitian Hukum Normatif, hipotesis tidak diperlukan karena sifatnya tidak memerlukan pembuktian atau pengujian secara empiris. Namun dalam penelitian hukum dengan aspek empiris, terutama yang sifatnya eksplanatoris yaitu yang hendak melihat pengaruh/dampak atau adanya hubungan antara satu variable dengan variable lainnya makan hipotesis mutlak diperlukan. Sementara itu dalam penelitian yang sifatnya deskriptif, hipotesis boleh ada boleh tidak, dan dalam penelitian yang sifatnya eksploratif hipotesis tidak dibutuhkan Metode Penelitian Jenis Penelitian Mengingat penelitian hukum dapat dibedakan menjadi penelitian hukum yang normative dan penelitian hukum empiris, didalam uraian ini penulis harus mempertegas penelitian apa yang dipergunakan, seperti jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris merupakan penelitian yang berfokus pada perilaku masyarakat hukum (law in action), dan memerlukan data primer sebagai data utama disamping data sekunder (bahan hukum). Penelitian hukum empiris mempunyai ciri-ciri seperti - suatu penelitian yang beranjak dari adanya kesenjangan antara das solen dengan das sein yaitu kesenjangan antara teori dengan dunia realita, kesenjangan antara keadaan teoritis dengan fakta hukum, dan atau adanya situasi ketidaktahuan yang dikaji untuk pemenuhan kepuasan akademik - umumnya bisa mengunakan hipotesis/tidak menggunakannya - menggunakan landasan teoritis dan kerangka berpikir - menggunakan data primer dan data sekunder, yang mana data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier - data sekunder dan data primer kontribusinya sama pentingnya dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Dalam hal ini tidak ada data yang satu lebih unggul dan kedudukannya sebagai data utama sedangkan data yang lainnya sebagai data penunjang, melainkan kedua jenis data tersebut memiliki kontribusi yang sama pentingnya Sifat Penelitian Penelitian hukum empiris menurut sifatnya dapat dibedakan seperti: a) Penelitian yang sifatnya eksploratif (penjajakan atau penjelajah) dalam penelitian ini dilakukan terhadap pengetahuan yang masih baru, masih belum ada teori-teori, atau 25

26 belum adanya informasi tentang norma-norma hukum, kalau adapun masih tergolong sedikit Penelitian ini tidak ada hipotesis, karena secara logika hipotesis lahir dari kajian pustaka beik berasal dari teori-teori, asas-asas hukum, dsb. Sementara hal tersebut masih belum ada atau kalaupun ada masih sedikit. Contohnya penelitian identifikasi hukum, konstruksi norma. b) Penelitian yang bersifat Deskriptif Penelitian ini menggambarkan secara tepat sifat-sifat, gejala dengan gejala lain didalam masyarakat. Penelitian ini sudah mulai ada dan bahkan jumlahnya cukup memadai, sehingga dalam penelitian ini hipotesis boleh ada atau tidak ada. Penelitian deskriptif dapat membentuk teori-teori baru atau dapat memperkuat teori yang sudah ada. Contonya fungsi hukum dalam masyarakat c) Penelitian yang bersifat Eksplonatoris Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh atau dampak suatu variable terhadap variable lainnya atau penelitian tentang hubungan atau korelasi suatu variable. Disini hipotesis mutlak harus ada. Contohnya Pengaruh Deregulasi di Bidang penanaman modal asing terhadap iklim investasi Data dan Sumber Data Dalam penelitian hukum empiris data primer sebagai data utama dan data sekunder yang berupa bahan hukum dipakai sebagai pendukung. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dan narasumber tentang obyek yang diteliti, sedangkan data sekunder berupa bahan hukum primer yang meliputi peraturan perundang-undangan, putusan hakim, konvensi ketatanegaraan, dan bahan hukum sekunder yang meliputi buku, hasil penelitian, jurnal hukum, pendapat hukum, dan sebagainya Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian hukum empiris dikenal dengan teknik untuk mengumpulkan data yaitu : studi dokumen, wawancara, observasi, penyebaran kuesioner/angket 1) teknik studi dokumen teknik awal yang digunakan dalam setiap penelitian hukum, baik dalam penelitian hukum normatig maupun dalam penelitian hukum empiris, karena meskipun aspeknya berbeda namun keduanya adalah penelitian ilmu hukum yang selalu 26

27 bertolak dalam premis normative. Studi dokuemen dilakukan atas bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan penelitian. 2) teknik wawancara (interview) salah satu teknik yang sering dan paling lazim digunakan dalam penelitian hukum empiris. Dalam kegiatan ilmiah, wawancara dilakukan bukan sekedar bertanya pada seseorang, melainkan dilakukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada responden maupun informan. Umumnya teknik ini digunakan dalam penelitian yang sifatnya deskriptif, namun dapat juga digunakan dalam penelitian eksploratif, dan eksplanatoris yang digabung dengan teknik pengambilan data yang lainnya. 3) teknik observasi/pengamatan observasi dapat dibedakan menjadi dua yaotu teknik observasi langsung dan observasi tidak langsung. Teknik Observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secra langsung atau tanpa alat terhadap gejala gejala subyek yang diselidiki baik pengamatan dilakukan dalam situasi yang sebenernya maupun dilakukan dalam situasi yang sebenernya maupun dilakukan dalam situasi buatan yang khusus diadakan. Sedangkan teknik observasi tidak langsung adalah tekik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang ditelitinya dengan perantaraan sebuah alat. 4) teknik penyebaran kuisioner teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner dilakukan dalam penelitian yang sampelnya cukup besar, dalam hal ini peneliti umumnya menggunakan tenaga peneliti untuk membantunya dalam penyebaran quisioner kepada responden yang sudah ditentukan sesuai dengan teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian tersebut Pengolahan dan Analisis Data Penelitian hukum aspek empiris dikenal dengan model analisis seperti Data Kualitatif dan Analisis Data Kuantitatif. Penerapan masing-masing analisis tersebut diatas sangat tergantung dari sifat penelitian dan sifat data yang dikumpulkan oleh si peneliti. 27

28 Analisis Kualitatif Suatu penelitian yang sifatnya eksploratif dan deskriptif. Dalam hal ini data yang dikumpulkan data naturalistic yang terdiri atas kata-kata yang tidak diolah menjadi angka-angka, data sukar diukur dengan angka, bersifat monografis atau berwujud kasuskasus sehingga tidak dapat disusun ke dalam struktur klasifikasi, hubungan antar variable tidak jelas, sampel lebih bersifat non probalitas, dan pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan observasi Penelitian dengan teknik analisis kualitatif juga sering disebut dengan analisis deskriptif kualitatif maka keseluruhan data yang dikumpul baik data primer maupun data sekunder, akan diolah dan dianalisis dengan cara menyusun data secara sistematis, digolongkan dalam pola dan thema, diaktagorisasikan dan diklasifisikan, dihubungkan antara satu data dengan data lainnya, dilakukan interpretasi untuk memahami makna data dalam situasi social, dan dilakukan penafsiran dari prespektif peneliti setelah memahami keseluruhan kualitas data. Setelah dilakukan analisis secara kualitatif kemudian data akan disajikan secara deskritif kualitatif dan sistematis. Analisis Kuantitatif Suatu penelitian yang sifatnya eksplanatoris, sifat data yang dikumpulkan berjumlah besar, mudah dikualifikasi ke dalam katagori-katagori, data terkumpul terdiri dari aneka gejala yang dapat diukur dengan angka-angka, hubungan antara variable sangat jelas, pengambilan sampel dilakukan sangat cermat dan teliti, serta pengumpulan data menggunakan kusioner. 28

29 BAB V SKRIPSI 4.1. Spesifikasi Format Skripsi Skripsi terdiri dari minimal 60 halaman dengan spesikfikasi sama dengan spesifikasi usulan proposal penelitian. Estimasi alokasi halaman sedapat-dapatnya sebagai berikut a. Bab I (Pendahulaun ) 15 halaman b. Bab II (Tinjauan Umum) 12 halaman c. Bab III (Bab, inti, Bahasan Masalah 1) 15 halaman d. Bab IV (Bab inti, Bahasan Masalah 2) 15 halaman e. Bab V (Penutup, simpulan, saran) 3 halaman Jika masalah lebih dari dua maka perlu penambahan Bab Inti lagi sesuai penambahan jumlah masalah Sebelum dilakukan penulisan dan ujian skripsi, mahasiswa diwajibkan menyeminarkan usulan proposal melalui Seminar Usulan Penelitian Hukum. Sebagai persyaratan mengajukan permohonan seminar usulan penelitian hukum, mahasiswa diwajibkan telah mengikuti 10 (sepuluh kali) Seminar usulan penelitian hukum mahasiswa lainnya di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Dwijendra 4.2. Kerangka Skripsi Skripsi terdiri dari bagian yakni bagian awal, inti, dan akhir (1) Bagian Awal Bagian Awal terdiri atas: 1. Halaman sampul depan (Lihat Lampiran 3) 2. Halam sampul dalam (Lihat Lampiran 3) 3. Halaman persetujuan pembimbing (Lihat Lampiran 4) 4. Halaman pengesahan (Lihat Lampiran 5) 5. Halaman Pernyataan/orisinalitas (Lihat Lampiran 6) 6. Halaman Kata Penghantar 7. Halaman abstrak (Bahasa Indonesia) (Lihat Lampiran 7a) 8. Halaman abstract (bahasa Inggris) (lihat Lampiran 7b) 9. Halaman daftar isi 29

30 10. halaman daftar Tabel (kalau ada) 11. halaman daftar singkatan (kalau ada) Penjelasan Warna sampul depan sama dengan warna halaman sampul depan proposal penelitian yakni merah. Setelah diuji dan dinyatakan lulus halaman sampul depan diperkuat dengan karton. Halaman pernyataan bahwa isi penulisan hukum bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiatisme dan tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi yang lain. Mahasiswa diwajibkan untuk menuliskan penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dan menjelaskan perbedaan penelitian terdahulu (orisinalitas). Untuk penelitian yang belum ada penelitian terdahulunya, mahasiswa wajib menjelaskan bahwa belum pernah ada penelitian mengenai masalah yang diangkat dalam usulan penelitian yang bersangkutan. Untuk substansi pembeda minimal 2 (dua) dengan indikator pembeda diantaranya adalah: tempat, tahun, permasalahan,dan lain-lain. Kata pengantar Memuat uraian singkat tentang maksud penulisan hukum, penjelasanpenjelasan lain yang diperlukan dan ucapan terima kasih serta tidak mengemukakan hal-hal yang bersifat ilmiah. Ditujukan pertama-tama kepada pembimbing, nama pejabat selaku : pejabat Rektor, Dekan, Ketua Program Studi, informan, pegawai kepustakaan, pihak lain yang membantu dalam penelitian/penulisan skripsi, ayah ibu,, istri, anak, teman-teman dan lainnya Abstrak (bahasa Indonesia) dan abstract menggunakan bahasa Inggris, dengan materi berupa : latar belakang masalah, rumusan masalah, metode penelitian dan metode pendekatan, hasil temuan dari pembahasan masalah. Abstrak dilengkapi dengan kata kunci/keywords dengan jarak dua spasi dari baris terakhir abstrak. Abstrak (bahasa Indonesia) dan abstract (bahasa Inggris) masing - masing dibuat 1 (satu halaman) atau maksimal 300 kata. (2) Bagian Inti Bagian Inti terdiri dari 1. Bab I Pendahulan yang diambil dari proposal penelitian kecuali tentang jadwal kegiatan dan biaya penelirian. Daftar Pustaka, Lampiran, dan lain-lain menyesuaikan dengan substansi skripsi 2. Bab II tentang Tinjauan umum yang berupa tinjauan secara garis besar tentang konsep yang tertuang dalam judul, bab ini bertujuan untuk memahami analisis bab inti 30

31 3. Bab III dan Bab Iv merupakan Bab inti yang sarat dengan konstruksi berpikir yuridis berupa argumentasi- argumentasi hukum (banyaknya bab inti tergantung dari banyaknya permasalahan) 4. Bab V Bab penutup yang berisikan simpulan dan saran. Bab ini penulis tidak dibenarkan mengutip sumber pustaka lagi atau berdasarkan uraian pada data penunjang lainnya. (3) Bagian Akhir Bagian skripsi komposisi dan penjelasannya sama dengan bagian akhir proposal penelitian yang telah diuraikan dideoan dengan tambahan bahwa skripsi menggunakan minimal 20 (dua puluh) buku dengan memperhatikan tahun penerbitan maksimal 10 tahun terakhir 31

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya

Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya Penyusunan Skripsi dengan Tata Cara Penulisannya I. Penyusunan Skripsi Penyusunan skripsi, meliputi: A. Bagian Awal, meliputi: 1. Halaman sampul depan Halaman sampul depan memuat: a. Judul skripsi, dibuat

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan

Lebih terperinci

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum 1) Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul. a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik b. Ukuran naskah adalah

Lebih terperinci

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017

PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR 2017 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jalan Srikana 65 Surabaya 60286 Telp:

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA

FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA FORMAT PENULISAN PKL UNTUK MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 DAFTAR ISI I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 2 1.1. Bahasa Penulisan...

Lebih terperinci

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR Fakultas Teknik Elektro 1 Kertas Jenis kertas : HVS A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM), khusus untuk gambar yang tdk memungkinkan dicetak di kertas A4 dapat

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR

TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR TATA CARA PENULISAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR A. Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas A5 (8,27

Lebih terperinci

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH 1.Ukuran kertas dan ruang pengetikan Pengetikan karya tulis ilmiah menggunakan kertas HVS atau duplikator putih ukuran kuarto (21,00 x 28,50). Ruang pengetikan pada setiap

Lebih terperinci

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1 FORMAT LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA A. KANDUNGAN ISI LAPORAN Secara umum, laporan Kuliah Magang Kerja Mahasiswa terdiri dari tiga

Lebih terperinci

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN I. PENGANTAR Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu, hal-hal yang dituntut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM A. Pengertian 1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi Pedoman Penulisan Proposal Penelitian, Tugas Akhir dan Skripsi Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM 2007 1 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN LAPORAN

TATA CARA PENULISAN LAPORAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN 1. Ukuran dan Jenis Kertas Ukuran kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah A4 (21 cm x 29,7 cm). Jenis kertas yang digunakan untuk menyusun naskah adalah kertas HVS

Lebih terperinci

TATA CARA PENULISAN ILMIAH. Oleh : YAYA SUNARYA

TATA CARA PENULISAN ILMIAH. Oleh : YAYA SUNARYA TATA CARA PENULISAN ILMIAH Oleh : YAYA SUNARYA Tujuan Session ini Setelah pelatihan selesai, Anda diharapkan dapat menjawab.. Tata cara penulisan ilmiah 1. Perlukah kecermatan penggunaan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Ketentuan Umum Laporan Praktek Kerja Lapangan diketik menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram, jenis

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 6 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN TUGAS AKHIR Materi Kuliah: Metodologi Penelitian Disusun oleh: Heri Sismoro, S.Kom., M. Kom. JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER INTeL COM GLOBAL INDO KISARAN 2013 KATA PENGANTAR Setiap lulusan

Lebih terperinci

Petunjuk Penulisan Tesis

Petunjuk Penulisan Tesis Petunjuk Penulisan Tesis Page i Petunjuk Penulisan Tesis Page i PRAKATA Tesis merupakan salah satu karya hasil penelitian mandiri yang dihasilkan oleh setiap mahasiswa untuk memenuhi persyaratan dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS Oleh : TEAM PENYUSUN POLITEKNIK NEGERI MADIUN 2015 TATA CARA PENULISAN LAPORAN PKL Tata cara penulisan meliputi bahan dan ukuran

Lebih terperinci

BAB III CARA PENULISAN

BAB III CARA PENULISAN BAB III CARA PENULISAN 3.1. Bahan yang digunakan: 1 Kertas yang digunakan untuk mengetik laporan adalah kertas HVS 80 gram ukuran A4 warna putih. 2 Untuk sampul luar ditetapkan sampul kertas karton manila

Lebih terperinci

Tutorial Penyusunan Skripsi

Tutorial Penyusunan Skripsi Tutorial Penyusunan Skripsi A. Bagian Awal Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang

Lebih terperinci

Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr dan tidak di print bolak-balik.

Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr dan tidak di print bolak-balik. TATA CARA PENULISAN BAHAN DAN UKURAN 1. Naskah Naskah dibuat pada kertas HVS 80 gr dan tidak di print bolak-balik. 2. Sampul Sampul dibuat dari kertas buffalo atau sejenisnya, dan diperkuat dengan karton

Lebih terperinci

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari 11 III. PENULISAN TESIS 3.1. Bagian Awal Dari Tesis 3.1.1. Sampul Pada sampul dicetak: Judul tesis, tulisan kata tesis (huruf capital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 1 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 3 1.1 Deskripsi Kerja Praktek 3

Lebih terperinci

I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR. Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR. Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : I. STRUKTUR PENULISAN TUGAS AKHIR Susunan struktur Penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut : A. BAGIAN AWAL B. BAGIAN UTAMA C. BAGIAN AKHIR A. BAGIAN AWAL 1. HALAMAN JUDUL 2. HALAMAN PERSETUJUAN 3.

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 BAB I PENDAHULUAN Skripsi adalah tugas akhir yang harus ditulis oleh mahasiswa dalam Program

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG

PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG PANDUAN KERJA PRAKTEK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG Kode Dokumen : D41.001.012 Revisi : 3 Tanggal : 01 Pebruari 2011 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Prodi Sistem Informasi

Lebih terperinci

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si MATERI KULIAH E-LEARNING PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAHAN DAN UKURAN Judul skripsi Sampul luar skripsi berisi

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam membuat suatu penelitian tentunya dibutuhkan suatu metode, begitu pula dalam pembuatan penelitian hukum dalam bentuk skripsi ini. Metode sendiri ialah suatu kerangka kerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Maret 2015 Ketua Program Diploma III. Ttd. Drs. M. Effendi, MS. NIP

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, Maret 2015 Ketua Program Diploma III. Ttd. Drs. M. Effendi, MS. NIP KATA PENGANTAR Memasuki era globalisasi sekarang ini kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, profesional serta mempunyai keunggulan semakin meningkat. Pada saat persaingan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI NUSA DUA - BALI 2012 KATA PENGANTAR Sejak

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ;

Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis ini digunakan sebagai pedoman bagi ; BAB 1 DASAR PEMIKIRAN A. Pendahuluan Program pascasarjana adalah program pendidikan yang diarahkan untuk mendidik ilmuwan yang mampu meningkatkan skala peranannya dalam pengembangan keilmuan dan pembangunan.

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1)

KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1) BUKU PANDUAN PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (D3 dan S1) TUGAS AKHIR (D3) SKRIPSI (S1) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PANDUAN MAGANG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH (LPPM UNWAHA) TAMBAKBERAS JOMBANG 2017 Kata Pengantar Assalamulaiakum

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN LKTI

KETENTUAN PENULISAN LKTI KETENTUAN PENULISAN LKTI A. TEMA Wujudkan Indonesia Mandiri dan Sejahterah di Kancah Internasional Melalui Inovasi serta Kreasi Generasi Muda. Sub tema : a. Ekonomi dan atau Industri Kreatif; b. Pariwisata;

Lebih terperinci

PANDUAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGUATAN PROGRAM STUDI (P3S)

PANDUAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGUATAN PROGRAM STUDI (P3S) PANDUAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGUATAN PROGRAM STUDI (P3S) https://www2.warwick.ac.uk LABORATORIUM PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ELEARNING TATA CARA PENYUSUNAN dan SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

MATERI KULIAH ELEARNING TATA CARA PENYUSUNAN dan SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN MATERI KULIAH ELEARNING TATA CARA PENYUSUNAN dan SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta TATA CARA PENYUSUNAN BAHAN DAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING MAHASISWA

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING MAHASISWA PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING MAHASISWA APARTEL GANESHA MALANG TAHUN 2015 Outline Laporan/Penulisan Laporan OJT Prodi Perhotelan Cover (Menggunakan cover resmi Apartel Ganesha Malang) Lembar

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _

I. PENDAHULUAN 1 P E D O M A N _ F E _ I. PENDAHULUAN Proposal merupakan karya tulis yang harus dipersiapkan mahasiswa sebagai syarat untuk memprogram tugas akhir dan merupakan bagian dari perencanaan penyusunan tugas akhir. Proposal dikembangkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI dapat didownload di website Fakultas Ekonomi: http://fe.unnes.ac.id/ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 1 Kata Pengantar Pedoman penulisan proposal skripsi

Lebih terperinci

II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI. muka, bagian utama dan bagian pelengkap. Bagian-bagian tersebut terdiri dari

II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI. muka, bagian utama dan bagian pelengkap. Bagian-bagian tersebut terdiri dari II. BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI Suatu skripsi pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu bagian muka, bagian utama dan bagian pelengkap. Bagian-bagian tersebut terdiri dari sub-sub bagian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk memperoleh derajat

Lebih terperinci

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2015 A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI I. PENGERTIAN Skripsi ilmu hukum merupakan karya ilmiah dalam program studi ilmu hukum sesuai dengan konsentrasi hukum yang dipilih dan ditulis berdasarkan kaidahkaidah penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan masalah atau jawaban

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI OLEH: TIM PENYUSUN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Garis Besar Tata Cara Penulisan Skripsi Jenis

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 BAGIAN AWAL 1. Sampul Depan Sampul depan adalah halaman judul tugas

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN LAPORAN SKRIPSI. disusun oleh : Winarno Sugeng

PETUNJUK PENULISAN LAPORAN SKRIPSI. disusun oleh : Winarno Sugeng PETUNJUK PENULISAN LAPORAN SKRIPSI disusun oleh : Winarno Sugeng JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2016 PRAKATA Setiap lulusan bergelar Sarjana

Lebih terperinci

Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Janawi

Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka. Oleh: Janawi 1 Metode Penulisan Karya Ilmiah: Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka Oleh: Janawi Pendahuluan Menulis artikel dan karya ilmiah, saat ini bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing.

BAB I PENDAHULUAN. b. Tatacara Pengajuan Usulan Penelitian dan Pembimbing Mengisi formulir Pengajuan Usulan Penelitian dan Dosen Pembimbing. BAB I PENDAHULUAN BUKU PEDOMAN SKRIPSI 2014 Pendidikan sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana dijalankan sesuai dengan visi Universitas Udayana yaitu menghasilkan lulusan

Lebih terperinci

TATA TULIS JURNAL. Fakultas Teknik Elektro 1

TATA TULIS JURNAL. Fakultas Teknik Elektro 1 TATA TULIS JURNAL Fakultas Teknik Elektro 1 Struktur Jurnal Judul Jurnal Nama penulis Abstrak (bahasa Indonesia) Abstract (bahasa Inggris) Pendahuluan Pembahasan penelitian Kesimpulan dan saran. Daftar

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi

BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI. A. Proposal Skripsi BAGIAN 1 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI Proses penulisan skripsi dilalui dalam beberapa tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut: pengajuan judul, pengajuan proposal seminar proposal, penelitian dan bimbingan,

Lebih terperinci

Memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah:

Memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah: BAB I PENDAHULUAN Memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah: 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

Lebih terperinci

GEMPITA 2017 GEBYAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

GEMPITA 2017 GEBYAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKSAKTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG LOMBA KARYA TULIS ILMIAH BIOLOGI A. Persyaratan Peserta 1. Peserta lomba adalah siswa/i kelas X, XI, dan XII SMA/MA/SMK atau sederajat se-sumbagsel. 2. Peserta berkelompok, satu tim terdiri dari dua sampai

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI

BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PKL PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III / IV JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BALI JIMBARAN Jurusan Akuntansi - Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

Tata Tulis. 1. Pengetikan

Tata Tulis. 1. Pengetikan Tata Tulis A. Umum Tata tulis Laporan Tugas Akhir harus mengikuti standar penulisan karya ilmiah berdasarkan aturan baku Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan. Hal ini mencakup penyusunan kalimat;

Lebih terperinci

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR Proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir terdiri atas komponen yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak pada kadar

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, maksud, lambang Universitas Diponegoro, nama dan nomor induk mahasiswa,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN

Kata Pengantar. Kolaka, Oktober Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi USN Kata Pengantar Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Komputer (S.Kom), mahasiswa Program Studi Sistem Informasi FTI USN diwajibkan untuk menyususn skripsi yang merupakan laporan tertulis dari penelitian

Lebih terperinci

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN ANTROPOLOGI

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN ANTROPOLOGI SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN ANTROPOLOGI 1. MEDIA PENULISAN DAN PENGETIKAN A. Kertas menggunakan kertas A4 B. Sampul Sampul tidak usah dijilid, namun menggunakan kertas yang berwarna. Untuk memudahkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN PENULISAN

PETUNJUK PENYUSUNAN PENULISAN PETUNJUK PENYUSUNAN PENULISAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN I (Ver 2.2011) Oleh: yoyok Seby Dwanoko,S.Kom,M.Kom. Tatacara penyusunan dan penulisan laporan pelaksanaan Kuliah kerja lapangan I ini meliputi

Lebih terperinci

Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan

Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan Seminar Psikologi Pendidikan & Perkembangan NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2013 1 Seminar = Tahap awal dari Skripsi 2 Skripsi Bentuk pengalaman belajar

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 A. Persyaratan Administratif 1. Peserta adalah mahasiswa aktif jenjang S1 atau Diploma perguruan tinggi di Indonesia 2. Karya tulis Ilmiah

Lebih terperinci

UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR UNSUR POKOK PENULISAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Pedoman penulisan proposal tugas akhir sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut : A. Bagian Awal (Cover), meliputi : 1. Judul Tugas akhir yang

Lebih terperinci

PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT

PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT PANDUAN SEMINAR USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN OUTLINE USULAN PENELITIAN / SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-I STIE YASA ANGGANA GARUT I. PENGERTIAN 1. Mahasiswa / Peserta didik adalah anggota masyarakat

Lebih terperinci

1 3 5 7 BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Tugas Akhir dan Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang disusun secara mandiri oleh mahasiswa program Sarjana (S1) di bawah pengarahan dosen pembimbing.

Lebih terperinci

STUDI MAGISTER TERAPAN

STUDI MAGISTER TERAPAN Area Atas, tinggi 70 mm, warna putih Hard cover depan, ukuran A4 Times 24 point Bold, warna RGB (0,43,166) TESIS Hard cover belakang, ukuran A4, warna RGB (0,43,166) Area Bawah, tinggi 222 mm, warna RGB

Lebih terperinci

TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3)

TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3) TATA CARA DAN TEKNIK PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI, STUDI KASUS DAN LEGAL MEMORANDUM (S1), TESIS (S2) DAN DISERTASI (S3) A. Format Penulisan 1. Spasi Penulisan Ukuran spasi penulisan sebagai berikut :

Lebih terperinci

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN SKRIPSI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelesaian studi adalah suatu aktifitas akademis di akhir masa studi yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN MAGANG A. Jenis dan Ukuran Kertas Bahan meliputi bahan untuk : naskah dan sampul a. Naskah Naskah diketik pada kertas HVS 80 gram dengan ukuran A4 (+ 210 mm x 297

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Fasilkom Unsri Tahun 2016dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Peserta merupakan usulan dari masing-masing jurusan

Lebih terperinci

Veterinary Scientific Competition 2016

Veterinary Scientific Competition 2016 I. MEKANISME PENDAFTARAN 1. Pendaftaran abstrak diadakan 2 Gelombang, yaitu : Gelombang I pada tanggal 1 Agustus 12 Agustus 2016 dan Gelombang II pada tanggal 15 Agustus 29 Agustus 2016 yang bersifat free

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil, ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Surabaya 2013 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun untuk memberikan

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTIK Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2012 Page2 SISTEMATIKA LAPORAN KERJA PRAKTIK Lembar Pengesahan

Lebih terperinci

Pendahuluan Page 1 PENDAHULUAN

Pendahuluan Page 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN Karya Ilmiah Hukum merupakan suatu karya yang disusun oleh mahasiswa Program Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Kanjuruhan Malang baik pada saat studi maupun pada akhir studi yang memiliki

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 http://pilmapres.ristekdikti.go.id Dr. Muhammad Yusro, MT FT UNJ, 18 Maret 2017 PERSYARATAN KHUSUS CALON MAPRES 1. Rekapitulasi Indeks Prestasi per semester. 2.

Lebih terperinci

SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP)

SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP) SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP) A. Bagian-Bagian Laporan KKP Laporan KKP terdiri dari: 1) Bagian Awal, 2) Bagian Utama, dan 3) Bagian Akhir, dengan jumlah halaman 20 halaman. 1. Bagian Awal Bagian

Lebih terperinci

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi

PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA. Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi PEDOMAN LAPORAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Prodi Sistem Informasi SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018 1 PROSEDUR KERJA PRAKTEK Start Prasyarat : Min. SKS lulus

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Disusun Oleh : Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2012 DAFTAR ISI Halaman BAB I

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STRATA-1 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STRATA-1 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STRATA-1 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA Diterbitkan Untuk Kalangan Sendiri JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN MAGANG KERJA NASKAH AKADEMIK

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN MAGANG KERJA NASKAH AKADEMIK 2015 PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN MAGANG KERJA NASKAH AKADEMIK Panduan mahasiswa Program Magister Terapan Program Studi Rekayasa Infrastruktur dalam menyusun LAPORAN MAGANG KERJA. POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Acara Pidana adalah memberi perlindungan kepada Hak-hak Asasi Manusia dalam keseimbangannya dengan kepentingan umum, maka dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK JUDUL KEGIATAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK JUDUL KEGIATAN KERJA PRAKTEK 1 LAPORAN KERJA PRAKTEK JUDUL KEGIATAN KERJA PRAKTEK NAMA MAHASISWA NIM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU NIKHSANUDDIN BAUBAU TAHUN 2 LEMBAR PENGESAHAN Judul :. Nama :.

Lebih terperinci

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Universitas Maritim Raja Ali Haji A. Persyaratan Umum Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai kelengkapan pemilihan mahasiswa beprestasi, yaitu: 1. Terdaftar di PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PERSYARATAN: 1. Mahasiswa aktif FK Unila angkatan 2013, 2014, dan 2015 2. Mengisi formulir pendaftaran (disediakan oleh panitia) 3. Memiliki IPK minimal 3,00, dibuktikan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBUATAN PROPOSAL TUGAS PENDAHULUAN PROYEK AKHIR (TPPA) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA PENS

PEDOMAN PEMBUATAN PROPOSAL TUGAS PENDAHULUAN PROYEK AKHIR (TPPA) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA PENS PEDOMAN PEMBUATAN PROPOSAL TUGAS PENDAHULUAN PROYEK AKHIR (TPPA) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA PENS Disusun oleh: Ali Husein A., S.T., M.Eng. Proposal PA adalah suatu dokumen tertulis yang memberikan

Lebih terperinci

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG

TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG TEKNIK DAN TATA CARA PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING/ MAGANG A. Jenis dan Ukuran Kertas Bahan meliputi bahan untuk : naskah dan sampul a. Naskah Naskah diketik pada kertas ukuran A4 (+ 210 mm x 297 mm)

Lebih terperinci